Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TUGAS AKHIR

STUDI SALINITAS AIR TANAH DANGKAL


DI DAERAH PESISIR BAGIAN UTARA KOTA MAKASSAR

DISUSUN OLEH :

ANNISA DWI DAMAYANTI


D121 11 258

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
STUDI SALINITAS AIR TANAH DANGKAL DI DAERAH PESISIR
BAGIAN UTARA KOTA MAKASSAR
1
Annisa Dwi Damayanti, 2Abd. Rahman Djamaluddin, 2Ardy Arsyad
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Jurusan teknik Sipil, Universitas Hasanuddin
2
Dosen Pengajar Prodi Teknik Lingkungan Jurusan, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK: Air tanah merupakan salah satu dari sekian banyak alternatif sumber air yang mempunyai kualitas
yang baik. Penggunaan air tanah yang berlebihan menyebabkan terjadinya intrusi air laut dan menimbulkan
perubahan kualitas air tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran salinitas air tanah dangkal
di daerah pesisir bagian utara Kota Makassar yang mengacu pada SNI 6989.58:2008. Selanjutnya pengukuran
salinitas air tanah dangkal ini dilakukan terhadap beberapa faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi nilai
salinitas dalam air tanah antara lain letak sumur dari garis pantai dan kedalaman sumur. Hasil pengujian sampel
air tanah pada sumur dangkal diperoleh salinitas dengan nilai berkisar 1100 mg/l-28500 mg/l dengan rata-rata
nilai salinitas adalah 4632,26 mg/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi air tanah sumur dangkal telah
mengalami penyusupan air asin yang sudah cukup luas. Hal ini terbukti dengan semakin dangkal sumur, maka
akan semakin tinggi salinitasnya. Kualitas air tanah pada daerah pesisir bagian utara Kota Makassar berada pada
klasifikasi air payau dengan konsentrasi garam yang cukup dalam air. Dengan demikian, kualitas air tanah
dengan parameter salinitas yang berasal dari air sumur penduduk di daerah pesisir bagian utara Kota Makassar
tidak memenuhi kualitas air yang baik.

Kata Kunci : Salinitas, Kualitas Air Tanah, Intrusi Air Laut.

ABSTRACT: Groundwater is one of alternative sources of available water in big city. Excessive use of ground
water causes sea water intrusion and changes in groundwater quality. The purpose of this study is to determine
the distribution of shallow groundwater salinity in coastal areas north of Makassar part that refers to the SNI
6989.58:2008. Shallow groundwater salinity measurement was carried out on a number of factors which can
influence the value of the salinity in the groundwater, including the location of the wells from the shoreline and
the depth of the well. The result show that soil salinity in shallow wells is about 1100 mg/l - 28500 mg/l with an
average salinity value at 4632.26 mg/l. It can suggested that the intrussion of groundwater wells have classified
saltwater intrussion has occured the cover large area of north in Makassar City, the higher salinity will be. The
quality of groundwater in the northern part of the coastal area of Makassar can be as brackish water with
moderate salt concentration. Thus, the quality of ground water with salinity parameters derived from wells in the
northern coastal area of Makassar City does not meet the standarn of water quality.

Keywords: Salinity, Quality Groundwater, Sea Water Intrusion.

PENDAHULUAN sebagai sumber air di beberapa tempat harus


dipastikan bebas dari pengaruh air laut.
Kota Makassar merupakan salah satu
pusat pengembangan kawasan strategis di Kenaikan permukaan air laut,
kawasan Timur Indonesia, cenderung penurunan permukaan tanah dan
mengalami pertumbuhan penduduk yang pengambilan air tanah yang dilakukan secara
semakin hari semakin pesat. Dengan terus-menerus (Abdullah dkk., 2010)
peningkatan jumlah penduduk, maka akan menyebabkan majunya air laut kearah darat
menyebabkan semakin meningkat pula utamanya terjadi pada akuifer dalam akan
kebutuhan air yang dibutuhkan. Sementara bercampur dengan air tanah dan
itu, pelayanan air minum (PDAM) masih menyebabkan penurunan kualitas air tanah
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan di tersebut. Pengambilan air tanah yang
beberapa tempat air tanah merupakan air berlebihan menyebabkan banyaknya ruang
baku untuk kebutuhan hidup khususnya yang kosong di dalam akuifer dan mengakibatkan
belum menggunakan PDAM yang disedot tinggi muka air tanah lebih rendah dari pada
melalui sumur bor. Air tanah yang dijadikan permukaan air laut, perbedaan tinggi
permukaaan air tanah dengan permukaan air
laut ini menyebabkan air laut yang Salinitas adalah bilangan yang
mengandung unsur garam akan merembes ke menunjukkan berapa gram garam-garaman
garam
dalam air tanah sehingga menimbulkan yang larut dalam air laut tiap-tiap
tiap kilogram
pencemaran air tanah. (gr/kg) biasanya dinyatakan dalam persen
Tujuan penelitian ini adalah untuk (%) atau permil (%0). Konsentrasi rata-rata
rata
mengetahui gambaran sebaran salinitas,
salinitas seluruh garam yang terdapat dalam air laut
menganalisis pengaruh jarak
rak sumur ke garis sebesar 3 % dari berat seluruhnya (berat air).
pantai dan kedalaman sumur menggunakan Konsentrasi garam – garam jumlahnya relatif
analisa statistik, serta mengetahui posisi sama dengan setiap contohoh air atau air laut,
laut
muka air tanah dangkal di daerah pesisir sekalipun pengambilannya dilakukan di
bagian utara Kota Makassar. tempat yang berbeda.

TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI


Air tanah adalah semua air yang Penelitian dilaksanakan di pesisir
terdapat dalam ruang batuan dasar yang ya bagian utara Kota Makassar. Lokasi
bergerak dalam tanah yang terdapat di dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 1
ruang-ruang antara butir-butir
butir tanah yang dibawah ini.
terbentuk di dalam retak-retak
retak buatan.
Kebanyakan air tanah berasal dari hujan. Air
hujan yang merembes ke dalam tanah
menjadi bagian dari air tanah, perlahan-lahan
perlahan
mengalir
ngalir ke laut, atau mengalir langsung
dalam tanah atau dipermukaan dan
bergabung dengan aliran sungai (Hamzah,
2011). Jika air tanah yang dipompa melebihi
besarnya pengisian kembali (recharge),
(
maka akan terjadi pengurangan volume air
tanah yang ada. Berkurangnya volume air
tanah akan kelihatan dalam bentuk Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
penurunan permukaan air tanah atau
penurunan tekanan air tanah secara terus Penelitian ini berlangsung mulai dari
menerus yang dapat mengakibatkan bulan Februari 2015 hingga pada bulan April
penerobosan air laut (air asin) ke dalam air 2015.
tanah. Populasi dari penelitian ini adalah
Intrusi air laut adalah masuk atau semua sumur dangkal yang berada di
menyusupnya air laut ke dalam pori-pori
pori kawasan pesisir bagian utara Kota Makassar
batuan dan mencemari air tanah yang yang dihitung menggunakan jumlah kepala
terkandung didalamnya. Proses masuknya air keluarga dan diperoleh 33487 sumur dangkal
laut mengganti air tawar disebut sebagai yang terdapat pada daerah penelitian.
intrusi air laut. Penentuan sampel ditentukan
Parameter intrusi air laut dapat dilihat menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
dari tingkat salinitas yang terdapat di
d dalam
air tanah. Salinitas perairan menggambarkan 69
.
kandungan garam dalam suatu perairan. Pada
umumnya salinitas disebabkan oleh 7 ion Dimana :
utama yaitu : natrium (Na), klorida (Cl), n = Jumlah Sampel
kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), N = Jumlah Populasi
sulfat (SO4) dan bikarbonat (HCO3) (Effendi, e = Standar error 12%
2004).
Berdasarkan hasil penentuan jumlah Klasifikasi Air
sampel menggunakan rumus us Slovin
S diatas Klasifikasi Air berdasarkan Salinitas
maka pada penelitian ini akan diambil ±69 Nilai salinitas yang diperoleh telah
sampel air sumur gali. Pada penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jumlah
hanya 62 sumur yang berhasil di ambil air konsentrasi garam di dalam air menurut FAO
sampelnya. Coorporate Document Repository,1988
Reposito
Proses pengumpulan data (Gambar 2). Dari 62 jumlah
umlah sampel sumur
menggunakan metode observasi dan uji dangkal yang telah diteliti, air sumur dangkal
laboratorium. Metode observasi dilakukan yang termasuk dalam klasifikasi “slightly
secara langsung dengan mengambil titik saline” sebesar 5%, “moderately saline”
koordinat air sumur dangkal dan kedalaman sebesar 81%, “highly saline”
saline sebesar 13%,
sumur. Selanjutnya dilakukan pengambilan dan “very highly saline” sebesar 2%.
sampel air sumur dangkal dengan
melengkapi format atau blangko pengamatan Klasifikasi Air berdasarkan Jenis Air
sebagai instrumen yang digunakan untuk Nilai salinitas yang diperoleh
penelitian air tanah dangkal. Metode uji diklasifikasikan
sikan berdasarkan AS Kapoor,
laboratorium dilakukan dengan pengambilan 2001 (Gambar 3).. Dari 62 jumlah
j sampel
sampel air tanah dangkal sebanyak 330 ml sumur dangkal yang telah diteliti, air sumur
yang kemudian akan diuji di Laboratorium dangkal yang termasuk dalam klasifikasi air
Kualitas Air. Pengujian dilakukan untuk berdasarkan jenis air agak payau (sedang)
mengetahui parameter salinitas yang sebesar 5%,
%, payau sebesar 74%, dan asin
merupakan parameter kualitas
kuali air tanah sebesar 21%.
dangkal yang dipengaruhi oleh intrusi air
laut.
Hasil akhir yang diperoleh diolah 2%
13%
dengan menggunakan software Mapsource 5%
dan software ArcGIS 10.1 dari data koordinat Keterangan :
geografis sumur gali.. Pengolahan data akan slightly saline
menghasilkan peta sebaran salinitas
salinita di moderately saline
daerah pesisir pantai bagian utara Kota highly saline
Makassar. Teknik analisis data yang 81%
very highly saline
digunakan adalah analisa statistik dan
analisis uji korelasi Pearson.
Pearson Untuk
mengetahui pengaruh variabel kedalaman
Gambar 2. Klasifikasi Air Berdasarkan
sumur dan jarak terdekat sumur ke garis Salinitas
pantai merupakan faktor tor yang dapat
berpengaruh terhadap tingginya nilai
salinitas yang dapat mempengaruhi
terjadinya intrusi air laut di pesisir bagian
utara Kota Makassar. 21%
Keterangan :
HASIL DAN PEMBAHASAN 5% Sedang

Daerah penelitian adalah daerah pesisir Payau


bagian utara Kota Makassar dan terdapat 62 74% Asin
sumur penduduk sekitar yang telah diambil
diambi
sampel airnya
nya untuk diteliti salinitasnya.
Dari 62 sampel yang telah diteliti, sampel air
sumur dangkal dapat diklasifikasikan Gambar 3. Klasifikasi Air Berdasarkan Jenis
berdasarkan tingkat salinitas dan jenis air.
air Air
Kondisi air sumur gali di pesisir bagian yang tinggal di pantai akan menyadari ketika
utara sebagian besar mempunyai kondisi penggunaan air bersih yang berasal dari
tidak layak pakai yaitu berasa payau, sumur yang tadinya merupakan air tawar
mempunyai bau yang tidak sedap dan air telah menjadi air asin.
berwarna kuning.
Berdasarkan Keputusan Menteri Analisa Statistik
(2000) bahwa kualitas air asin atau payau Analisa Distribusi Frekuensi
tidak layak untuk dijadikan bahan baku air Analisa distribusi frekuensi merupakan
minum. Aliran air tanah sangat analisa statistik secara deskriptif digunakan
mempengaruhi kondisi daerah pantai, karena untuk menganalisis data dengan cara
aliran ini menjaga keseimbangan antara air mendeskripsikan data atau menggambarkan
laut dan air tanah. Pengambilan air tanah data yang telah terkumpul sebagaimana
(baik sumur dangkal maupun sumur dalam) adanya tanpa bermaksud membuat
secara tidak teratur akan berdampak pada kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
jumlah air bersih yang mengalir ke laut akan generalisasi.
berkurang, sehingga keseimbangan antara air Hasil distribusi frekuensi salinitas
laut dan air tawar terganggu. Akibatnya, dapat digambaran penyajian data dalam
intrusi air laut akan lebih berkembang ke bentuk histogram yang dapat dilihat pada
hilir. Menurut Hamzah (2011), masyarakat Gambar 4.
50 100,00%

40 80,00%
Frekuensi

30 60,00%

20 40,00%

10 20,00%

0 0,00%
3057,1 6971,5 10885,9 14800,3 18714,7 22629,1 26543,5
Frequency 50 6 3 2 0 0 1
Cumulative % 80,65% 90,32% 95,16% 95,08% 98,39% 98,39% 100%

Gambar 4. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Salinitas

Dapat dilihat dari grafik histogram frekuensi hanya 2% dari jumlah sampel yang
distribusi frekuensi salinitas pada Gambar 4, diambil.
bahwa nilai salinitas air sumur dangkal pada
Analisa Uji Korelasi Pearson
daerah pesisir bagian utara Kota Makassar
Analisa Uji Korelasi Pearson
paling banyak berada pada interval 1100
digunakan untuk menguji hipotesis
mg/l – 5014,3 mg/l dengan nilai tengah hubungan antara dua variabel dan untuk
3057,1 mg/l. Nilai salinitas pada interval
melihat kuat lemahnya hubungan dan arah
tersebut mencapai 81% dengan jumlah hubungan antara dua variabel, yaitu jarak
sampel yaitu 50 sampel. Kemudian pada
dan kedalaman terhadap salinitas.
interval 5014,4 mg/l – 8928,7 mg/l memiliki a. Jarak terhadap Salinitas
frekuensi relatif 10% dengan nilai tengah Hasil analisa statistik menggunakan
6971,5 dengan 10 jumlah sampel dari 62 koefisien korelasi Pearson antara variabel
sampel yang diambil di daerah pesisir bagian jarak dengan salinitas (Tabel 1).
utara Kota Makassar. Selanjutnya, salinitas Dari hasil analisa data uji korelasi
air sumur yang paling tinggi berada pada Pearson menggunakan SPSS 20, maka
interval 24586,3 mg/l – 28500,6 mg/l dengan diperoleh bahwa hubungan korelasi yang
nilai tengah 26543,5 mg/l yang memiliki berbanding terbalik antara jarak dengan
salinitas memiliki nilai -0,324 dengan tingkat antara kedalaman dengan salinitas memiliki
signifikansi 0,010 (<0,05). Dengan nilai 0,729 dengan tingkat signifikansi 0,000
demikian, dapat disimpulkan bahwa H0 (<0,05). Hasil analisa data ini memiliki
ditolak dan H1 diterima yaitu jarak tingkat korelasi yang sangat kuat menurut
berpengaruh dengan salinitas dengan tingkat D.A De Vaus.
korelasi yang cukup/moderat menurut D.A Koefisien determinasi antara
De Vaus. kedalaman dan salinitas semakin mendekati
Koefisien determinasi antara jarak dan nilai satu (Gambar 6) yaitu 0,8472. Hal ini
salinitas sangat jauh dari nilai satu (Gambar menunjukkan bahwa 84,72 % variabel
5) yaitu 0,1739. Hal ini menunjukkan bahwa dependen yaitu salinitas dapat dipengaruhi
17,39% variabel dependen yaitu salinitas variabel independen yaitu kedalaman sumur,
dapat dijelaskan oleh faktor jarak terdekat ke sedangkan 15,28% dijelaskan oleh faktor
garis pantai. Sedangkan 82,61% dijelaskan ataupun variabel lainnya (variabel
oleh faktor ataupun variabel lainnya independen lainnya di luar model).
(variabel independen lainnya di luar model).

Tabel 1. Output Uji Korelasi Pearson antara Tabel 2. Output Uji Korelasi Pearson antara
Jarak dan Salinitas Kedalaman dan Salinitas
Correlations
Correlations Jarak Kedalaman
Jarak Salinitas Pearson Correlation 1 -0,792
Salinitas Sig. (2-tailed) 0,000
Pearson Correlation 1 -0,324
N 62 62
Jarak
Sig. (2-tailed) 0,01
Pearson Correlation -0,792 1
N 62 62
Kedalaman Sig. (2-tailed) 0,000
Pearson Correlation -0,324 1 N 62 62
Salinitas Sig. (2-tailed) 0,010 * Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)
N 62 62
* Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed) 30000
25000
Salinitas (mg/l)

30000 20000
25000 15000
R² = 0,8472
10000
Salinitas (mg/l)

20000 R² = 0,1088
15000 5000
10000 0
2 3 4 5 6
5000
Kedalaman (m)
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
Jarak Sumur ke Garis Pantai (m)
Gambar 6. Grafik Prediksi Pengaruh
Kedalaman terhadap Nilai Salinitas
Gambar 5. Grafik Prediksi Pengaruh Jarak
terhadap Nilai Salinitas
Penyebaran Salinitas
b. Kedalaman Terhadap Salinitas Jumlah sumur yang diukur sebanyak
Hasil analisa statistik menggunakan 62 sumur dangkal dan diperoleh data
koefisien korelasi Pearson antara variabel salinitas air sumur gali yang kemudian
kedalaman dengan salinitas dapat dilihat dibuatkan penyebarannya (Gambar 7).
pada Tabel 2. Dari hasil analisa data uji Pada gambar terlihat daerah-daerah
korelasi Pearson menggunakan SPSS 20, yang memiliki salinitas yang rendah hingga
maka diperoleh bahwa hubungan korelasi salinitas yang tinggi.
Gambar 7. Peta Penyebaran Salinitas Daerah Pesisir Bagian Utara Kota Makassar

Tingginya nilai salinitas menandakan drainase, dan selokan-selokan. Berbagai


bahwa air tanah telah terintrusi oleh air laut. aktivitas manusia terutama pemompaan air
Salinitas yang tergolong dalam kategori tanah dari akuifer pantai dapat meningkatkan
tinggi terdapat di Kecamatan Ujung Tanah. intrusi air laut karena tekanan air tanah
Nilai salinitas pada daerah tersebut mencapai berkurang dan akan menjadi relatif lebih
28.500 mg/l. Hal ini disebabkan karena kecil dibandingkan tekanan air laut.
lokasi pengambilan air sumur dangkal Pengambilan air tanah akan menurunkan
berbatasan dengan pelabuhan laut Makassar. tinggi muka air tanah sehingga
Selain itu, salinitas yang tergolong dalam menyebabakan sumur-sumur dangkal banyak
kategori menengah hingga tinggi juga yang terkontaminasi.
terdapat di bagian timur lokasi penelitian. Berdasarkan pola penyebaran salinitas,
Hal ini disebabkan karena lokasi kedalaman sumur yang sangat
pengambilan air sumur dangkal berbatasan mempengaruhi tingginya salinitas. Semakin
dengan Sungai Tallo. Selain itu, terdapat dangkal sumur, nilai salinitas yang diperoleh
kanal di tengah lokasi penelitian yaitu kanal semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
panampu yang dibuat untuk mengatasi banjir pada daerah pesisir utara Kota Makassar
daerah utara kota dengan arah pembuangan intrusi air laut yang terjadi berada pada air
ke selat makassar. permukaan.
Pada saat terjadinya pasang, air laut Berdasarkan pola penyebaran salinitas
yang akan merembes masuk ke dalam air bagian utara pesisir Kota Makassar menurut
tawar. Hal tersebut terjadi karena adanya survey potensi air tanah daerah ujung
hubungan hidrolik antara air asin dan air pandang yang dilakukan oleh Departemen
tawar. Air asin memiliki kadar mineral lebih Pertambangan dan Energi Jawa Barat, pada
tinggi dan tekanan air yang lebih besar bagian utara dan timur lokasi penelitan
dibanding air tawar, maka air laut memiliki sebaran air tanah asin terdiri dari daerah air
massa jenis yang lebih tinggi dan tekanan air tanah asin, sedangka pada bagian selatan dan
yang lebih besar. Air kemudian akan masuk barat lokasi penelitian sebaran air tanah asin
melalui celah air laut untuk bergerak ke terdiri dari daerah air tanah diatas tawar,
daratan melewati permukaan menuju kanal, ditengah asin, dan dibawah tawar.
Daerah penelitian merupakan daerah lebih rendah. Bila kita mengikuti perjalanan
yang rawan air, mengingat daerah ini air, maka mulanya gravitasi menarik air dari
berbatasan dengan pantai sehingga air tanah zona aerasi menuju ke permukaan air tanah
menjadi asin, dan sebagian besar batuan kemudian pergerakan turun terjadi karena
penutup daerah ini adalah batuan tua dan gravitasi dari daerah dengan permukaan air
kurang baik meluluskan air. Sungai tanah tinggi menuju daerah dengan
umumnya hanya berair pada musim hujan permukaan air tanah rendah (danau, sungai,
sehingga sumber air bersih berasal dari rawa-rawa.
sungai kemungkinan kecil, selain itu sungai Pesisir kota Makassar merupakan
kebanyakan telah tercemar dari air buangan daerah dataran rendah dengan kondisi elevasi
limbah industri. tanah yang hampir datar dan sejajar dengan
muka air laut rata-rata. Dari grafik profil
Penggambaran Kontur Muka Air Tanah melintang kontur muka air tanah pada
Berdasarkan hasil pengukuran tinggi potongan barat ke timur dapat dilihat bahwa
muka air sumur dan hasil perhitungan muka muka air tanah berada di bawah tinggi air
air tanahnya, maka dapat digambarkan laut rata-rata atau Mean Sea Level (MSL)
kontur elevasi muka air tanah pada Gambar 8 dan berangsur turun hingga -1,3 m ke arah
dibawah ini. Berdasarkan gambar dapat barat daerah penelitian.
dilihat bahwa semakin ke timur elevasi muka Kondisi air tanah yang seperti ini
air tanah di daerah pesisir bagian utara Kota sangat tidak stabil terhadap pengaruh air laut
Makassar semakin tinggi. Walaupun dapat terutama pada daerah yang berbatasan
dilihat terdapat beberapa titik dimana muka langsung dengan garis pantai sehingga dapat
air tanahnya cenderung naik turun yang diduga bahwa intrusi terjadi pada daerah
menandakan bahwa elevasi muka air tanah di pesisir bagian utara Kota Makassar.
daerah ini tidak stabil. Hal ini disebabkan Adapun contoh profil melintang posisi
karena air mengalir mengikuti bentuk muka air tanah (barat-timur) dapat dilihat
topografi. Secara mendasar, pergerakan air pada Gambar 9 di bawah ini.
tanah mengarah kebawah karena terdorong
untuk menuju daerah dengan tekanan yang

Gambar 8. Peta Kontur Muka Air Tanah Daerah Pesisir Bagian Utara Kota Makassar
Gambar 9. Profil Melintang Jarak Permukaan Tanah ke MAT (Barat-Timur)
PENUTUP peristiwa intrusi air laut dengan kategori
tinggi terdapat di daerah utara lokasi
Kesimpulan penelitian yaitu Kecamatan Ujung Tanah,
Beberapa kesimpulan yang dapat sedangkan intrusi air laut dengan kategori
diperoleh dari hasil pengamatan dan analisis rendah terdapat di Kecamatan Tallo. Hal
terhadap data kualitas air sumur dangkal di ini membuktikan bahwa penyusupan air
daerah pesisir bagian utara Kota Makassar asin pada daerah pesisir utara Kota
sebagai berikut : Makassar sudah cukup luas.
1. Nilai salinitas rata-rata daerah pesisir 4. Berdasarkan peta kontur muka air tanah,
bagian utara Kota Makassar yaitu 4632,26 muka air tanah berada di bawah tinggi
mg/l yang telah diindikasikan terintrusi air muka air laut rata-rata, sehingga dapat
laut dengan kategori menengah. Menurut diduga bahwa intrusi air laut terjadi pada
Permenkes RI (1990) bahwa kualitas atau daerah pesisir bagian utara Kota
mutu yang disyaratkan untuk air bersih Makassar.
adalah berdasarkan syarat fisik, kimia dan
bakteri sesuai standar yang berlaku. Saran
Berdasarkan nilai salinitas pada daerah 1. Penelitian ini akan lebih memberikan
pesisir bagian utara Kota Makassar maka gambaran yang lebih komprehensif
air daerah ini tidak memenuhi kualitas air jika mengambil sampel parameter
bersih. garam yang mempengaruhi salinitas
2. Berdasarkan uji probabilistik tingkat seperti natrium (Na) dan klorida (Cl)
pengaruh jarak dan kedalaman terhadap dan parameter yang dapat
salinitas menggunakan uji korelasi menggambarkan pengaruh intrusi air
Pearson diperoleh hasil bahwa kedalaman laut seperti daya hantar listrik (DHL).
memiliki pengaruh yang sangat kuat 2. Diharapkan adanya studi yang
terhadap salinitas, sedangkan jarak meninjau hal-hal yang mempengaruhi
memiliki pengaruh yang cukup terhadap intrusi air laut seperti musim,
salinitas. karakteristik pantai, susunan batuan
3. Pola sebaran salinitas sebagai parameter untuk memberikan gambaran yang
terjadinya intrusi air laut bervariasi lebih akurat.
berkisar antara 1100 mg/l-28500 mg/l. 3. Diharapkan dilakukan pengujian
Dengan melihat gambaran sebaran salinitas air laut dan salinitas kanal
salinitas maka diperoleh hasil bahwa yang terdapat di daerah penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.H., Raveena, dkk. 2010. A


Numerical Modelling of Seawater
Intrusion into an Oceanic Island
Aquifer, Sipadan Island, Malaysia.
Sains Malaysiana, Malaysia.
Anonim. 2002. SNI 19-6728.1-2002 Neraca
Sumberdaya. Jakarta: BSN.
Basri, Seta. 2011. Uji Korelasi Pearson.
http://setabasri01.blogspot.com/2011/0
4/uji-korelasi-pearson.html. Diakses
pada tanggal 13 April 2015.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi


Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Cetakan
Kelima. Yogjakarta : Kanisius.

FAO. 1988. Classification Of Saline Waters.


http://www.fao.org/docrep/t0667e/t066
7e05.htm#TopOfPage. Diakses pada
tanggal 16 Mei 2015.

Hamzah, M S. 2011. Hidrologi Pantai Dan


Kebutuhan Air Masyarakat Pesisir.
Jurnal Fisika “FUSI” ISSN : 1412-
0429 Vol. 9 No 1 : 68-88.

Keputusan Menteri. 2000. Pedoman Teknik


Penentuan Nilai Perolehan Air Dari
Pemanfaatan Air Bawah Tanah Dalam
Menentukan Pajak Pemanfaatan Air
Bawah Tanah. 1451 K/10/MEM/2000.

Kurniati, E. 2009. Kualitas Air.


http://evikurniati.lecture.ub.ac.id.
Diakses pada tanggal 2 Maret 2015.

Permenkes RI No. 416/Menkes/PER/XI.


1990. Syarat-Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai