Diajukan Guna
Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu bagian dari sumber daya lahan yang
mempunyai pengaruh langsung dan terus menerus bagi penggunaan
pertanian. Tanah sebagai alat produksi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya
agar memperoleh hasil yang sebesar-besarnya (Santun Sitorus, 1989). Tanah
garaman adalah tanah yang dipengaruhi oleh peluapan/penyusupan air laut
dan terjadi proses salinisasi dan atau alkalisasi. Macam tanah garaman ada 3
yaitu tanah salin, tanah alkali, dan tanah salin-alkali.
Tanah salin adalah tanah dengan kandungan garam mudah larut yang
tinggi, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Peningkatan kadar garam dalam tanah umumnya dapat terjadi
karena tingginya input atau masukan air yang mengandung garam, lebih
tingginya evaporasi dan evapotranspirasi dibandingkan presipitasi (curah
hujan), dan bahan induk tanah yang mengandung deposit garam.
Ciri khusus bagi tanah salin adalah kadar larut netral tinggi dan
tingginya daya hantar listrik tanah, sedangkan ciri khusus bagi tanah alkali
yaitu kadar natrium tinggi, pH tanah tinggi, dan hidrolisis natrium dalam
kompleks. Tanah garaman memiliki beberapa kendala diantaranya
menghambat perkecambahan, larutan hipertonik (tinggi) terhadap sel
mengakibatkan plasmolisis, tanaman keracunan Na dan Cl, mempengaruhi
keseimbangan unsure hara lainnya, sifat fisik tanah rusak dan lain-lain.
Penanganan kendala tanah garaman perlu pengelolaan (reklamasi) tanah
garaman, baik tanah salin maupun tanah alkali, yaitu tanah salin dengan cara
mengatur drainase, pencucian dan pengaturan irigasi, sedangkan untuk tanah
alkali dilakukan dengan pemindahan natrium oleh Ca, pencucian, dan
memperbaiki sifat fisik tanah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Kesimpulan
1. Tanah garaman terdiri dari 3 macam yaitu tanah salin, tanah alkali, dan
tanah salin-alkali. Tanah salin memiliki ciri-ciri kadar garam larut netral
tinggi dan DHL (daya hantar listrik) tinggi, dan tanah alkali memiliki
cirri-ciri kadar natrium tinggi, pH tanah tinggi dan terjadi hidrolisis
natrium dalam kompleks. Penyebab tanah menjadi salin adalah intrusi air
laut, air irigasi yang mengandung garam atau tingginya penguapan
dengan curah hujan yang rendah sehingga garam-garam akan naik ke
daerah perakaran. Semakin tinggi daya hantar listriknya maka semakin
tinggi peluang tanaman tidak menghasilkan (peluang memperoleh hasil
rendah).
2. Tanah garaman mempunyai kendala yaitu tingginya kadar garam terlarut
utamanya NaCl, sehingga tanaman yang menyerap garam berlebihan
akan keracunan, tumbuhan memperoleh air tanah yang potensial airnya
lebih negatif yang akan memacu air keluar dari jaringan sehingga
tumbuhan kehilangan tekanan turgor, larutan hipertonik pada sel
menyebabkan plasmilisis, juga dapat mempengaruhi keseimbangan unsur
hara lainnya.
3. Pengelolaan tanah garaman dapat dilakukan dengan cara reklamasi yang
melalui penataan drainase yang baik, pencucian, sistem irigasi,
pemindahan natrium oleh Ca dengan gibs, asam sulfat, belerang, kapur
belerang, besi sulfat, alamunium sulfat, maupun batuan kapur.
DAFTAR PUSTAKA