ABSTRAK: Air tanah merupakan salah satu alternatif utnuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Namun pemanfaatan air tanah yang berlebihan dapat menurunkan kualitas air tanah itu sendiri. Khususnya pada
daerah dekat pesisir pantai pemanfaatan air tanah secara besar-besaran dapat menurunkan tinggi muka air tanah
yang mengakibatkan air tanah berada dibawah tinggi muka air laut sehingga rentan terhadap intrusi air laut.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah mengacu pada SNI 6989.58:2008 untuk pengambilan sampel
air sumur. Sample selanjutnya akan di ukur nilai salinitasnya. Nilai salinitas yang diperoleh dari sample air
kemudian diolah dalam analisa statistic dan diklasifikasikan berdasarkan jenis air dan tingkat salinitasnya.
Selain itu dilakukan pula pengukuran terhadap faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi salinitas seperti
jarak sumur dari pantai dan ketebalan air dalam sumur. Dari hasil pengujian sampel air tanah pada sumur
dangkal di daerah sekitar pesisir bagian selatan Kota Makassar diperoleh nilai salinitas sampel air sumur
berkisar 700 mg/l - 7800 mg/l dengan rata-rata nilai salinitas adalah 3879,032 mg/l. Dari hasil penelitian maka
dapat disimpulkan bahwa kondisi air tanah sumur dangkal pada pesisir bagian selatan Kota Makassar telah
tercemar oleh air asin sehingga berubah menjadi payau hingga asin. Dengan demikian, berdasarkan nilai
salinitasnya yang sebagian besar berkisar diatas 500 mg/l maka air sumur pada wilayah penelitian tidak cocok
diperuntukkan untuk air minum.
ABSTRACT: Groundwater is one of the many alternative sources of water that have good quality. Groundwater
quality depends on a combination of water into the soil, rocks are skipped and ultimately reach the ground water
layer present in the aquifer. Excessive use of ground water causes sea water intrusion and cause changes in
groundwater quality soil so that water can not be used as raw water. The method used in this study is referring to
the SNI 6989.58: 2008 and shallow well water sampling is done by testing the salinity parameter. Further study
of shallow ground water quality is also measured the effect of salinity on several factors which can influence the
value of the salinity in groundwater. The factors include the location of the wells from the shoreline and the
depth of the well. From the test results of samples of groundwater at shallow wells in the area around the
northern coastal city of Makassar obtained salinity with values ranging from 1100 mg/l 28500 mg/l with an
average salinity value was 4632.26 mg/l. From the results it can be concluded that the condition of shallow
groundwater wells have experienced intrusion of sea water with that salt water intrusion in coastal areas north of
Makassar already quite extensive. This shows that the quality of ground water in the northern part of the coastal
area of Makassar are on brackish water classification (medium) until the water is salty because salinity values>
500 mg/l. Thus, the quality of ground water with salinity parameters derived from well water residents in coastal
areas north of Makassar section can not be used as raw material for drinking water.
Dari histogram diatas dapat dengan kadar salinitas air sumur. Jika nilai
dilihat untuk nilai salinitas dengan koefisien korelasi tidak sama dengan nol
frekuensi tertinggi berada pada kisaran maka terdapat hubungan saling
salinitas 2957 mg/l - 4068,6 mg/l dan ketergantungan antara 2 variabel.
nilai tengah 3332.48 dengan frekuensi Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson
21 yang berartinya terdapat 21 sumur menggunakan Software SPSS 20, diketahui
gali dengan kadar salinitas antara koefisien korelasi kedua variabel adalah
2957,8 mg/l – 4068,6 mg/L. -0.161 dan nilai signifikansi 0.212 (>0.05).
sehingga dapat diartikan bahwa terdapat
Analisa Uji Korelasi Pearson hubungan antara jarak dari pantai dengan
Analisa Uji Korelasi Pearson nilai salinitas air sumur namun menurut
digunakan untuk menguji hipotesis penafsiran korelasi, hubungan yang terjadi
hubungan antara dua variabel dan untuk sangat lemah dan tidak signifikan. Arah
melihat kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan korelasi kedua variabel
hubungan antara dua variabel, yaitu jarak menunjukkan tanda negative yang berarti
dan kedalaman terhadap salinitas. bahwa semakin jauh jarak sumur dari pantai,
a. Jarak terhadap Salinitas nilai salinitas pada air sumur cendurung
Hasil uji korelasi pearson antara jarak menurun.
sumur dari pantai dengan salinitas air sumur Pengukuran jarak salinitas dilakukan
menggunakan software SPSS dapat dilihat dengan mengukur jarak koordinat titik
pada tabel berikut : sampling dari pantai menggunakan
Tabel. 4.5 Hasil Uji Korelasi Pearson pengukuran jarak di Google Earth.
Correlations Hubungan antara jarak dan kadar salinitas
SALINITAS JARAK
pada sumur dapat pula dilihat pada grafik xy
Pearson
Correlation
1 -.161 di bawah ini :
SALINITAS Sig. (2-tailed) .212
N 62 62
Pearson
Correlation
-.161 1
JARAK
Sig. (2-tailed) .212
N 62 62
Dari hasil tabel di atas dapat dilihat
hubungan antara jarak sumur dari pantai
Pearso
GRAFIK HUBUNGAN SALINITAS DENGAN n
1 -.665**
JARAK SUMUR DARI PANTAISALINI Correlat
ion
TAS
10000 Sig. (2-
.000
tailed)
8000
N 62 62
6000 Pearson
-.665**
Salinitas
Salinitas (mg/l) Linear (Salinitas) Correlati
4000 1
R² = 0.03
KEDAL on
2000 AMAN Sig. (2-
.000
0 tailed)
2300 4300 N 62 62
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1300 3300
Dari hasil tabel di atas dapat dilihat
Jarak (meter)
hubungan antara ketebalan air dalam sumur
dengan kadar salinitas air sumur.
Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson
menggunakan Software SPSS 20, diketahui
koefisien korelasi kedua variabel adalah
-0.665 dan nilai signifikansi 0.000 (<0.05).
sehingga dapat diartikan bahwa terdapat
hubungan yang kuat antara ketebalan air
dalam sumur dengan nilai salinitas air sumur.
Arah hubungan korelasi kedua variabel
menunjukkan tanda negative yang berarti
bahwa semakin rendah ketebalan air dalam
sumur maka, nilai salinitas pada air sumur
Gambar 3 Grafik Hubungan Jarak pantai
cendurung meningkat. Dari arah hubungan
dengan salinitas Sumur yang terjadi dapat diartikan bahwa
Berdasarkan gambar diatas dapat penyusupan air asin di wilayah penelitian
dilihat salinitas tinggi terdapat pada daerah melalui air permukaan (seperti kanal dan
dekat pantai dan berangsur turun pada daerah
drainase).
yang jauh dari pantai. Walaupun terdapat
Pengukuran ketebalan air dalam sumur
beberapa sumur yang memiliki salinitas yang
tinggi pada daerah yang jauh dari pantai, dilakukan langsung pada saat pengambilan
namun trend dari grafik terbentuk sampel air sumur. Dengan mengetahui
menunjukkan bahwa semakin jauh sumur kedalaman sumur dan tinggi muka air dalam
dari pantai maka salinitas cenderung sumur dapat diketahui berapa ketebalan air
menurun. dalam sumur. Hubungan keduanya dapat
dilihat dengan grafik xy seperti pada gambar
b. Tinggi Air dalam Sumur Terhadap
berikut :
Salinitas
Hasil uji korelasi pearson antara
ketebalan air dalam sumur dari pantai dengan
salinitas air sumur menggunakan software
SPSS dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 4.6 Hasil Uji Korelasi Pearson
Correlations
SALINITAS KETEBALAN AIR
DALAM SUMUR
Grafik Hubungan Antara Tinggi Air dalam Sumur dengan Salinitasnya Klasifikasi Air Berdasarkan Jenis Air
10000
8000 2% 26%
6000 Air Asin Air Payau Air sedang (agak payau)
Salinitas (mg/l )
Salinitas 4000Linear (Salinitas)
73%
2000
0
1.502.002.503.003.50
Ketebalan Air dalam sumur (meter)
Pesisir kota Makassar merupakan potongan A-A dapat dilihat bahwa muka air
daerah dataran rendah dengan kondisi elevasi tanah tidak stabil dan berangsur turun hingga
tanah yang hampir rata dan sejajar dengan -0.8 m ke arah timur daerah penelitian.
muka air laut rata-rata. Dari grafik profil Kondisi air tanah seperti ini sangat labil
melintang kontur muka air tanah pada terhadap pengaruh air laut terutama pada
daerah yang berbatasan langsung dengan 1. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan
garis pantai sehingga dapat diduga bahwa mengambil parameter lain yang
intrusi terjadi pada daerah pesisir pantai mempengaruhi salinitas seperti kadar
Natrium (Na) dan Klorida (Cl), serta daya
bagian selatan kota Makassar.
hantar listrik (DHL).
Penutup
2. Diharapkan adanya studi yang meninjau
Kesimpulan hal-hal yang mempengaruhi intrusi air
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat laut seperti pasang-surut, permeabilitas
disimpulkan bahwa : tanah, gambaran akuifer untuk
1. Dari hasil pengujian salinitas dari 62 memberikan gambaran yang lebih akurat
sampel air sumur dangkal yang diambil tentang pola penyebaran salinitas akibat
diperoleh hasil salinitas berkisar antara intrusi.
700 mg/l-7800 mg/l. berdasarkan hasil 3. Untuk pemerintah sebaiknya memberikan
tersebut sebagian besar kualitas air sumur peraturan mengenai penggunaan air tanah
yang diuji merupakan air payau hingga untuk.
asin berdasarkan klasifikasi air menurut
As Kapoor (2001) dan tidak DAFTAR PUSTAKA
diperuntukkan untuk air minum.
2. Pada pola penyebaran salinitas Bunga, A.M, 1996. Evaluasi Intrusi Air Laut
menggunakan Arc GIS 10.1 dapat dilihat Bawah Tanah di Wilayah Kotamadya
bahwa air tanah dangkal pada daerah Ujung Pandang. Thesis. Universitas
penelitian telah tercemar oleh air asin. Hasanuddin
Penyebaran air asin terlihat bervariasi dan BSN. 1992. Spesifikasi Sumur Gali untuk
tidak merata. Hal ini disebabkan oleh Sumber Air Bersih. SNI 03-2916-1992.
kondisi lokasi sumur galinya. Jakarta.
3. Berdasarkan peta kontur jarak antara Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi
muka tanah ke muka air tanah, diketehui Pengelolaan Sumber Daya dan
bahwa posisi muka air tanah tidak stabil Lingkungan Perairan. Cetakan
dan rata-rata kedalamannya berkiras Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
antara -0.5 - -1.1 meter di bawah Ginting, E. 2011. Analisis Intrusi Air laut
permukaan tanah. Pada Sumur Gali dan Sumur Bor
4. Berdasarkan uji korelasi antara salinitas Dengan Metode Konduktivitas Listrik
dengan jarak diperoleh koefisien korelasi Di Kecamatan Hamparan Perak. Tesis.
sebesar -0.161. Sehingga dapat Universitas Sumatera Utara.
disimpulkan bahwa korelasi kedua Herlambang, A. 1996. Kualitas Air tanah
variabel lemah dan tidak signifikan Dangkal di Kabupaten Bekasi.
dengan arah hubungan negative yang Program Pascasarjana, IPB. Bogor.
berarti bahwa semakin jauh jarak sumur Husni, A., dan Roh, S. 2012. Sebaran TDS,
dari pantai maka salinitas cenderung DHL, Penurunan Muka Air Tanah Dan
rendah. Sedangkan hasil uji korelasi Prediksi Intrusi Air Laut Di Kota
antara variabel kedalaman sumur dengan Tangerang Selatan. Jurnal Skripsi.
kadar salinitas diperoleh hasil koefisien IPB. Bogor.
korelasi sebesar -0.665. Sehingga dapat Kodoatie, R.K.1996. Penghantar
disimpulkan bahwa kedalaman sumur Hidrogeologi. Yogyakarta: Penerbit
dengan salinitas memiliki korelasi yang Andi.
kuat dan signifikan dengan arah hubungan NSW Public Works. 2011. Brackish
negative dimana semakin dalam sumur groundwater: a viable community
salinitas yang diperoleh semakin rendah. water supply option? Australlian
Saran
Government : National Water
Commision
Putra, B. 2010. Analisa Kualitas Fisik, Yogyakarta: Gadjah Mada University
Bakteriologis dan Kimia Air Sumur Press.
Gali Serta Gambaran Keadaan Siswanto, B. 2011. Evaluasi Kebijakan
Konstruksi Sumur Gali di Desa Pengambilan dan Pemanfaatan Air
Patumbak Kampung Kecamatan Tanah di Provinsi DKI Jakarta. Tesis.
Patumbak Kabupaten Deli serdang Institut Pertanian Bogor.
Tahun 2010. Skripsi. Universitas SNI 6989.58. 2008. Metoda Pengambilan
Sumatera Utara. Contoh Uji Kualitas Air. Badan
Reksoatmodjo, Tedjo N. (2009). Statistika Litbang Pekerjaan Umum.
Teknik. Jakarta: Refika Aditama. Sosrodarsono, S dan Takeda, K. 1987.
Sastra, Z. 2011. Analisis Intrusi Air Laut Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta:
Dan Zona Klorida Pada Sumur Bor Pradnya Paramita.
Dalam Dan Dangkal Di Kawasan Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik.
Kota Medan Dan Sekitarnya. Tesis. Surabaya: Usaha Nasional
Universitas Sumatera Utara.
Seyhan, Ersin. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi
(terjemahan Sentot Subagyo).