Correlation between Flowing and Floating Sediment (Suspended Load) in Data’ River
Pinrang District
1*
Zulfikar Ali Ahmad, 1Muh. Nathan, 1Syamsul Arifin Lias
1
Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
*
Corresponding email; fikarkler@gmail.com
ABSTRACT PENDAHULUAN
The hydrological process that occurs in a Proses hidrologi yang terjadi pada suatu
watershed is related to erosion process, Daerah Aliran Sungai (DAS) berkaitan
sediment transport and downstream dengan terjadinya erosi, transpor sedimen, dan
deposition. Land use changes and watershed deposisi di bagian hilir. Perubahan tata guna
management practices will also affect erosion lahan dan praktek pengelolaan DAS juga akan
and sedimentation. The purpose of this study mempengaruhi terjadinya erosi dan
was to determine the magnitude of flowrate, sedimentasi, Tanah dan air merupakan
suspended load concentration (suspended sumberdaya alam utama yang mempunyai
load), and floating sediment discharge and pengaruh besar terhadap kehidupan manusia.
correlation of floated sediment discharge and Kebutuhan manusia akan sumberdaya alam
flowrate at the Data’ River. Measuring river tersebut akan meningkat seiring dengan
characteristics is done by measuring river perkembangan jumlah penduduk yang terus
water flow and river slope. Sediment bertambah, sedangkan persediaan
collection floated with EWI (equal with sumberdaya alam semakin terbatas. Keadaan
incerentment) method. Laboratory analysis dua hal yang saling bertentangan tersebut
was carried out by calculating the amount of akan meningkatkan tekanan manusia atas
flow discharge, sediment concentration, and sumberdaya alam secara berlebihan dan
sediment discharge. The results showed the cenderung merusak, sehingga akan
lowest amount of flow discharge occurred on menurunkan kualitas sumberdaya alam yang
17/12/2016 with a value of 0.271 m3/s with a ada.
floating sediment concentration of 17.167 mg Permasalahan dalam tata air
/ L, and the sediment discharge floated at (hidrologi) dalam DAS meliputi banjir-
0.402 tons/day. The correlation between flow kekeringan, sedimentasi, kualitas air, dan
discharge and floating sediment discharge muka air tanah. Sedimen merupakan hasil dari
using a sccatter diagram shows that the pengangkutan dan pengendapan material
determination value R2 is 0.9754 with the tanah yang berasal dari proses erosi. Erosi
equation y = 0.1x + 0.4355. tinggi yang terjadi di Sub DAS Data’
mengkibatkan tingginya volume sedimen
Keywords: floated sediment, flow discharge, pada Sungai Data’ khususnya pada bagian
Data’ River hilir sungai. Hal ini sangat berakibat pada
pendangkalan sungai sehingga mempengaruhi
fungsi sungai sebagai media transportasi
khususnya pada irigasi dan mata pencaharian
masyarakat di sepanjang aliran sungai.
Jurnal Ecosolum Volume 2, Nomor 1, Tahun 2019 , ISSN ONLINE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
22
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu mengukur sudut azimuth posisi pelampung
adanya perhatian dari berbagai pihak terkait melalui penampang hulu dan penampang hilir
pada sedimentasi dan pola penyebaran (pada saat itu juga mencatat waktunya), dan
sedimen dalam profil sungai. terakhir mencatat tinggi muka air pada akhir
Tujuan penelitian ini meliputi: a) pengukuran. Lalu dilakukan pengukuran
Untuk mengetahui besarnya debit aliran, karakteristik sungai dengan mengukur debit
konsentrasi sedimen melayang (suspended air sungai dan kemiringan sungai.
load), dan debit sedimen melayang di Sungai Kemudian dilakukan pengambilan
Data’: b) Untuk mengetahui korelasi debit sedimen melayang metode Equal with
sedimen melayang dan debit aliran pada Incerentment (EWI) dilaksanakan dengan
Sungai Data’. cara: pada suatu penampang melintang dibagi
sejumlah jalur vertikal dibuat sama,
METODOLOGI Pengukuran angkutan sedimen melayang pada
setiap jalur vertikal dilakukan dengan cara
Penelitian dilakukan pada bulan Desember integrasi kedalaman serta menggerakkan alat
2016 sampai bulan Februari 2017 di Sungai ukurnya turun ataupun naik dengan kecepatan
Data’ Kecamatan Duampanua, Kabupaten yang sama untuk semua jalur vertikal, Volume
Pinrang dan Laboratorium Fisika Tanah dan yang diperoleh akan sebanding dengan besar
Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Ilmu aliran pada tiap bagian penampang melintang,
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sehingga sejumlah sampel dari setiap jalur
Hasanuddin. Adapun alat dan bahan yang vertikal dapat ditampung di dalam satu botol
digunakan antara lain Peta kerja (skala sampel. Semua data yang telah
1:35,000), botol air (± 500 ml), GPS (Global terkumpul diolah di laboratorium, meliputi
Positioning System), Stopwatch, meteran, pengolahan data konsentrasi sedimen,
Mistar (30cm), pelampung. kecepatan aliran, debit air, debit sedimen
Penelitian ini diawali dengan melayang, dan uji korelasi scatter, lihat
melakukan persiapan dengan studi pustaka, Gambar 1.
penentuan titik pengambilan sampel air,
penentuan banyaknya sampel air yang
diamati, pengumpulan alat dan bahan untuk
pengambilan sampel di lapangan. Lalu
dilakukan survei lapang dengan mengamati,
mengukur, mengumpulkan data, serta
pengambilan sampel.
Proses pengumpulan sampel,
dilakukan proses pengukuran profil
penampang basah, kecepatan aliran, dan debit
aliran sungai. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan pelampung dengan melakukan
pembacaan tinggi muka air pada poros duga
air awal pengukuran, meletakkan alat
penyipat ruang di tengah-tengah antara
penampang hulu dan hilir, mengukur jarak
antara penampung hulu dan penampang hilir,
Selanjutnya, melepaskan pelampung kira-kira
5-10 meter di hulu penampang hulu, Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
Jurnal Ecosolum Volume 2, Nomor 1, Tahun 2019 , ISSN ONLINE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
23
Jurnal Ecosolum Volume 2, Nomor 1, Tahun 2019 , ISSN ONLINE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
24
Jurnal Ecosolum Volume 2, Nomor 1, Tahun 2019 , ISSN ONLINE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
25
sungai tersebut menjadi semakin besar. juga dapat mencegah terjadinya banjir dan
Keadaan suspensi sangat dipengaruhi oleh kemudian menjadi kelihatan logis bahwa
fisik suatu DAS ataupun Sub DAS. Daerah hilangnya areal hutan akan mengakibatkan
aliran sungai yang mempunyai bentuk lahan terjadinya kekeringan dan bahkan akan dapat
terbuka pada umumnya akan memberikan mengubah daerah yang sebelumnya tampak
sumbangan suspensi yang relatif lebih besar hijau dan subur menjadi daerah seperti padang
dari daerah aliran sungai yang terdiri atas pasir (desertification) (Reinnamah, 2010).
lahan-lahan tertutup, misalnya hutan.
Pada penelitian kali ini yang dilakukan KESIMPULAN
di Sungai Data’ Kecamatan Duampanua
Kabupaten Pinrang, kondisi lahan terlihat Jumlah terendah debit aliran terjadi pada
relatif tertutup. Pengolahan lahan di bagian tanggal 17/12/2016 dengan nilai 0,271 m3/s
hulu tergolong belum ada, sebab pada bagian dengan konsentrasi sedimen melayang
hulu masih didominasi oleh hutan. Sedangkan sebesar 17,167 mg/L, dan debit sedimen
pada bagian hilir, penggunaan lahan melayang sebesar 0,402 ton/hari. Selanjutnya,
didominasi oleh lahan persawahan. Hal ini jumlah terbesar debit aliran terjadi pada
yang menyebabkan jumlah sedimen yang tanggal 24/01/2017 3,276 m3/s dengan
masuk ke dalam sungai relatif masih dalam konsentrasi sedimen melayang sebesar
ambang toleransi meskipun nilai tertinggi 109,467 mg/L, dan debit sedimen melayang
terjadi pada tanggal 09/02/2017 dengan nilai sebesar 30,986 ton/hari.
debit sedimen sebesar 30,986 ton/hari. Korelasi antara debit aliran dan debit
Dengan kondisi tekstur tanah lempung sedimen melayang menggunakan diagram
berdebu, ini mempunyai komposisi yang sccatter menunjukkan bahwa nilai
2
imbang antara fraksi kasar dan fraksi halus, determinasi R adalah 0,9754 dengan
dan lempung sering dianggap sebagai tekstur persamaan y =0.1x + 0.4355. Dalam hal ini
yang optimal untuk pertanian (Foth, 1994). menunjukkan korelasi yang kuat, sebab nilai
Pada umumnya, persoalan sumberdaya determinasi (R) mendekati angka +1. Artinya,
air berkaitan dengan waktu dan penyebaran semakin besar debit aliran, maka nilai debit
aliran air. Sehingga, pengelolaan vegetasi di sedimen melayang juga semakin besar.
daerah hulu adalah hal yang paling efektif Demikian juga sebaliknya, semakin kecil nilai
untuk menurunkan aliran sedimen yang debit aliran, maka nilai debit sedimen
masuk ke dalam sungai. Dengan demikian, melayang juga ikut kecil.
harus ada kegiatan yang mendukung
kelangsungan pemanfaatan sungai yang
berkelanjutan. Pengelolaan vegetasi, telah DAFTAR PUSTAKA
lama dipercaya dapat mempengaruhi waktu
dan penyebaran aliran air. Beberapa pengelola Ariyanto, A.F. 2010. Pengaruh perubahan
DAS bahkan beranggapan bahwa hutan dapat penutup lahan terhadap debit aliran
dipandang sebagai pengatur aliran permukaan di Sub DAS Keduang
air (streamflow regulator), artinya bahwa Kabupaten Wonogiri. Diakses
hutan dapat menyimpan air selama musim padahttp://e-prints.uns.ac.id. Tanggal
hujan dan melepaskannya pada musim 10 Maret 2017.
kemarau. Konsekuensi logis dari anggapan
seperti itu adalah bahwa keberadaan hutan Asdak,Chay, 2002, Hidrologi Dan
dapat menghidupkan mata-mata air yang telah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai,
lama tidak mengalirkan air, keberadaan hutan Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Jurnal Ecosolum Volume 2, Nomor 1, Tahun 2019 , ISSN ONLINE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923
26
Jurnal Ecosolum Volume 2, Nomor 1, Tahun 2019 , ISSN ONLINE: 2654-430X, ISSN: 2252-7923