INVENTARISASI
Tabel 4 Luas, Nama Ibukota Kecamatan, dan Jumlah Desa/ Kelurahan di Kota
Banjarmasin Tahun 2008
Luas Persentase Jumlah Desa/
No Kecamatan Ibukota
(Km2) (%) Kelurahan
1 Banjarmasin Utara 15,25 21,18 Alalak Utara 11
2 Banjarmasin Timur 11,54 16,03 Kuripan 9
3 Banjarmasin Tengah 13,37 16,19 Teluk Dalam 9
4 Banjarmasin Barat 11,66 18,57 Pelambuan 12
5 Banjarmasin Selatan 20,18 28,03 Kelayan Selatan 9
Sumber : Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2006
4.2.1. Topografi
Kondisi topografi Kota Banjarmasin ditinjau dari aspek ketinggian
permukaan tanah berupa dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 0,16 m di
18
bawah permukaan air laut, dengan kondisi permukaan lahan relatif datar dan
kelerengan berkisar 0 – 3 % yang umumnya merupakan tanah rawa.
4.2.2. Daerah Aliran Sungai (DAS) dan sub Daerah Aliran Sungai (sub
DAS)
Berdasarkan hasil penelitian Tim P4W, wilayah Kalimantan Selatan dapat
dibagi menjadi beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sub Daerah Aliran
Sungai (sub DAS). Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terdapat di Kalimantan
Selatan meliputi DAS Batu Licin, DAS P. Laut, DAS Satui Sabambam, dan DAS
Tabanio, serta DAS Barito dan DAS Martapura yang terbagi dalam beberap sub
DAS (sub DAS Cantung, sub DAS Cantung Cengal, sub DAS Amandit, sub DAS
Balangan, sub DAS Barito Hilir, sub DAS Kapuas, sub DAS Lahai, sub DAS
Martapura, sub DAS Negara, sub DAS Riam Kanan, sub DAS Riam Kiwa, dan
sub DAS Tabalong). Gambar 3 menunjukkan persebaran DAS dan sub DAS di
Kalimantan Selatan.
4.2.3. Hidrologi
Variasi tinggi permukaan air pasang surut, berkisar antara 2,0 meter pada
pasang pumama sampai 0,6 meter pasang surut biasa (P3KT Kalimantan, 1990),
sedangkan permukaan air Sungai Barito pada saat pasang maksimum mempunyai
level + 0,82 meter dpl, dan pada saat surut - 0,100 meter dpl. Pada daerah
permukiman ketinggian muka air pasang surut tergantung dari jarak ke sungai
terdekat. Kecuali daerah pasar Kota Banjarmasin dan tanggul sungai, seluruh
daratan dan di sekitar kota berada di bawah permukaan air rata-rata dan
dipengaruhi oleh adanya genangan hujan maupun genangan pasang surut. Sungai
yang memberikan dampak yang cukup besar ketika pasang tiba adalah Sungai
Barito. Gambar 5 memberikan ilustrasi ketika terjadi pasang dan surut di Sungai
Barito berikut daerah yang terkena rambatan luapan air ketika pasang terjadi.
21
4.3.1. Permukiman
Penggunaan lahan untuk kawasan permukiman tersebar merata di seluruh
kawasan, baik berkembang secara alamiah secara individu maupun terencana
melalui developer/pengembang. Kawasan permukiman yang berkembang secara
individual pada umumnya berada di tepi sungai, sedangkan permukiman yang
22
dibangun secara terencana oleh developer maupun perorangan berada di tepi jalan
atau lahan kosong yang tersebar diseluruh kota Banjarmasin.
4.3.3. Perkantoran
Kawasan Perkantoran terdiri dari perkantoran pemerintah dan perkantoran
swasta. Perkantoran Pemerintah yang terpusat didua lokasi yaitu perkantoran
Pemerintah Provinsi di jalan D.I. Panjaitan, jalan S. Parman dan jalan Panglima
Sudirman, dan perkantoran Pemerintah Kota Banjarmasin yang terpusat di jalan
R.E. Martadinata. Sedangkan perkantoran swasta umumnya tersebar dikawasan
komersial, antara lain di Jalan Lambung Mangkurat, M.T. Haryono, Cempaka,
Pangeran Samudera dan jalan utama kota lainnya.
Selanjutnya di jalan H. Hasan Basri juga ditemui perkantoran pemerintah,
BUMN dan perkantoran Swasta. Untuk perkantoran pemerintah dan BUMN
umumnya menggunakan lahan secara penuh sedangkan untuk perkantoran swasta
umumnya menempati lahan komersial secara bersama dengan fasilitas komersial
lainnya dengan fungsi Rumah Kantor.
Bunda Siti, RSU Suaka Insan, dan RSU Ulin), olahraga (stadion 17 Mei, gedung
olahraga dan lainnya), pendidikan (STIENAS, SMU, SMK dan lainnya). Fasilitas
pelayanan umum dan sosial menyebar secara merata di seluruh kota Banjarmasin.
B. Bangunan
3. Pemukiman Persegi Regular Terang Tinggi
padat (variasi)
C. Badan Air
6. Tersedimentasi Organik Irregular Coklat -
tinggi terang