Berkat rahmat Allah Yang Maha Esa maka buku Profil Kesehatan Sukoharjo
Tahun 2018 dapat kkami
mi terbitkan sebagai rangkaian dari kebijakan penyajian
data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, saran dan
masukan serta berbagai pihak yang nantinya dapat memanfaatkan data dan
informasi ini, kami sampaikan terima kasih.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
I. Latar Belakang 1
II. Sistematika Penyajian 2
BAB V KESIMPULAN 73
LAMPIRAN
I. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana yang
tertuang dalam Undang-Undang dasar 1945 pasal 28 dan Undang-Undang
Nomor 26 tahun 2009 tentang Kesehatan. Hal ini menjadi unsur pokok
pembangunan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya. Pembangunan kesehatan
tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang dimotori dan dikoordinasikan
oleh Pemerintah.
Salah satu wujud pelaksanaan pelayanan publik yang bermutu dalam
rangka Pembangunan Kesehatan diantaranya adalah pelayanan informasi yang
meliputi pelayanan kehumasan dan informasi publik. Dan dalam rangka
meningkatkan pelayanan informasi publik di bidang kesehatan, dibutuhkan
adanya manajemen dan pengelolaan data dan informasi yang baik, akurat,
lengkap, dan tepat waktu. Peran data dan informasi kesehatan menjadi sangat
penting dan semakin dibutuhkan dalam manajemen kesehatan oleh berbagai
pihak. Masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil
pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah, terutama
terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan
kesehatan mereka. Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini
memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk itu
pengelola program harus bisa menyediakan dan memberikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat dengan dikemas secara baik, sederhana, informatif,
dan tepat waktu.
Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi
Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesuai format yang ada
dan agar dapat digunakan sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
1
kesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo adalah gambaran situasi kesehatan
yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan
selama satu tahun yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya
kesehatan, dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan.
II. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB V KESIMPULAN
Mencatat hal – hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih
lanjut, baik keberhasilan dan kegagalan pembangunan kesehatan
tahun 2018
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
2
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO
I. KEADAAN GEOGRAFI
Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu Kabupaten di lingkungan
Karesidenan Surakarta, letaknya berbatasan langsung dengan 6 kabupaten/
kota yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kota Surakarta dan Kabupaten
Karanganyar, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, di
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan
Kabupaten Wonogiri, serta di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Klaten dan Boyolali.
Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo tercatat 466,66 Ha yang
merupakan 1,43% dari luas Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sukoharjo terdiri
dari 12 Kecamatan dan 167 Desa/Kelurahan. Kecamatan terluas adalah
Kecamatan Polokarto dengan luas 62,18 Km2 ( 13,32 % ) dan wilayah terkecil
Kecamatan Kartasura dengan luas 19,23 Km2 ( 4,12 % ).
Sedangkan Topografi Kabupaten Sukoharjo terdiri dari wilayah
daratan, sebagai berikut :
Sebagian besar merupakan daerah datar dan hanya sebagian kecil yang
merupakan daerah miring dan bergelombang.
Berdasarkan kemiringan tanah, 48,7% memiliki kemiringan antara 2 – 15%,
76,4 % terletak pada ketinggian 100 – 500 m dari permukaan air laut.
Sejak dibangun dan berfungsinya Bendungan Gajah Mungkur di Kabupaten
Wonogiri, hampir seluruh wilayah di kabupaten Sukoharjo cocok sebagai
lahan pertanian, dan Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu lumbung
padi Provinsi Jawa Tengah.
Letak Daerah Kabupaten Sukoharjo apabila ditinjau dari posisi
koordinat adalah sebagai berikut :
1. Bagian Ujung Sebelah Timur : 110 57’ 33.70” LS
2. Bagian Ujung Sebelah Barat : 110 42’ 6.79” LS
3. Bagian Ujung Sebelah Utara : 7 32’ 17.00” BT
4. Bagian Ujung Sebelah Selatan : 7 49’ 32.00” BT
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sukoharjo
3
Luas penggunaan lahan di Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2013–
2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
4
B. Rasio Jenis Kelamin Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari
perkembangan ratio jenis kelamin yaitu perbandingan penduduk laki-laki
dengan perempuan. Ratio jenis kelamin pada tahun 2018 sebesar
100,88%; hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih
besar dibanding penduduk perempuan, yaitu setiap 100 orang perempuan
terdapat 101 orang laki-laki.
C. Kelompok Usia Produktif Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014–2018
KELOMPOK UMUR
TAHUN
0 – 14 15 – 64 > 65
2014 23,2 % 68,9 % 7,9 %
2015 20,9 % 69,8 % 9,8 %
2016 20,9 % 70,3 % 8,6 %
2017 21,6 % 70,1 % 8,3 %
2018 21.9 % 69.1 % 8.9 %
Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Sukoharjo Th. 2018
5
harga. Hasil perhitungan PDRB oleh BPS Kabupeten Sukoharjo tahun 2017
berdasarkan harga yang berlaku pada tahun 2017 sebesar
Rp.31.715.414.000.000, sedang berdasarkan harga konstan sebesar
Rp.24.152.939.000.000.
Empat sektor yang mendominasi kontribusi perekonomian di
Kabupaten Sukoharjo tahun 2017 adalah sektor Industri Pengolahan
39,13%, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
17,45%, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9,29%, Konstruksi 6,66%.
Sedangkan sektor lain dibawah 6%.
B. Rasio Ketergantungan ( Dependency Ratio )
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) merupakan
perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun ke atas (dua kelompok umur bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (angkatan
kerja). Rasio ini menunjukkan besar beban tanggungan yang harus dipikul
oleh penduduk produktif terhadap penduduk yang tidak produktif.
Secara ekonomi umur produktif usia 15-64 tahun, kelompok umur
ini dianggap memiliki potensi ekonomi atau penduduk yang berpotensi
sebagai modal pembangunan. Untuk umur 0-14 tahun (penduduk belum
produktif) dan penduduk umur > 65 tahun (penduduk kurang atau tidak
produktif). Semakin tinggi presentase ketergantungan, menunjukkan
tingginya beban yang ditanggung usia produktif kepada usia yang belum
produktif dan usia tidak produktif. Sebaliknya semakin kecil angka
ketergantungan semakin kecil pula beban yang ditanggung usia produktif
terhadap usia belum produktif dan usia tidak produktif.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk pria usia produktif
dan usia muda lebih besar dibanding dengan wanita. Sedangkan untuk usia
lanjut jumlah penduduk wanita lebih besar. Adapun rasio ketergantungan
penduduk Kabupaten Sukoharjo yang merupakan perbandingan antara
jumlah penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun ke atas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun
dikalikan 100 yaitu sebesar 44,80. Angka ini menunjukan dari 100
penduduk usia produktif mempunyai tanggungan sekitar 42 penduduk non
produktif.
6
BAB III
VISI, MISI, STRATEGI, PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2018
I. VISI
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir
tahun 2021 telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sukoharjo tahun 2016 – 2021 sebagaimana diatur dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 10 Tahun 2016. Dengan
mempertimbangkan perkembangan dan berbagai kecenderungan masalah
kesehatan ke depan, mempertimbangkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo telah ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo yaitu:
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paripurna Menuju Masyarakat
yang Sehat, Sejahtera dan Mandiri“.
Paripurna dimaknai sebagai isu kesehatan yang meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperankan oleh semua pelaku
kesehatan Kabupaten Sukoharjo baik eksekutif, legislatif, yudikatif, dunia
usaha dan atau lembaga nonpemerintah serta masyarakat secara profesional
dan bertanggungjawab termasuk penyediaan sumber daya kesehatan.
Dalam pernyataan visi tersebut terdapat empat keinginan yang akan
diwujudkan yaitu :
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian dari upaya
pembangunan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan
sejahtera.
2. Membentuk tata kehidupan masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan
sehat dengan mengembangkan pemberdayaan masyarakat, menuju
kemandirian.
3. Meningkatkan pengendalian penyakit dengan upaya pencegahan penyakit
menular dan tidak menular serta mewujudkan kualitas kesehatan
lingkungan.
4. Mewujudkan kualitas sumber daya kesehatan yang profesional.
7
II. MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Kabupaten Sukoharjo tahun
2016 – 2021, telah ditetapkan 4 (empat ) Misi yaitu :
a. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian dari
upaya pembangunan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat
yang sehat dan sejahtera.
Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau
oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat luas. Pelayanan kesehatan
yang berkualitas, merata dan terjangkau dimaksud diselenggarakan
bersama oleh pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta.
Masyarakat mempunyai hak untuk memperoleh pelayanankesehatan
paripurna dengan sebaik – baiknya tanpa membedakankesenjangan sosial
ekonomi maupun geografis, untuk itupenyelenggaraan pelayanan
kesehatan harus bermutu, merata,terjangkau, berkesinambungan dan
berkeadilan, baik yangdiselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat dan
swasta.Pelayanan kesehatan baik dasar maupun rujukan yangbermutu,
merata dan terjangkau, akan terpenuhi apabilaketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan juga bermutu, meratadan terjangkau.
b. Membentuk tata kehidupan masyarakat yang berperilaku hidup
bersih dan sehat dengan mengembangkan pemberdayaan
masyarakat, menuju kemandirian
Pembangunan kesehatan harus diselenggarakan dengan menggalang
kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha serta lembaga
terkait, dengan mendayagunakan potensi yang dimiliki. Kemitraan
diwujudkan dalam suatu jejaring agar diperoleh sinergisme yang mantap.
Untuk itulah diperlukan adanya penggerakkan kemitraan dan peran serta
masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun yang akan
dilakukan pemerintah dalam pembangunan kesehatan, tidak akan ada
artinya bila tidak disertai kesadaran setiap individu, keluarga dan
masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya masing-
masing secara mandiri. Upaya pemerintah untuk terus memperluas
8
cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya harus
disertai upaya mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat
luas untuk hidup sehat.
c. Meningkatkan pengendalian penyakit dengan upaya pencegahan
penyakit menular dan tidak menular serta mewujudkan kualitas
kesehatan lingkungan
Perluasan cakupan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan terkait penyakit menular terutama di daerah-daerah yang
berada di perbatasan untuk menjamin upaya memutus rantai penularan.
Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penanggulangan penyakit
menular, dibutuhkan strategi inovatif dengan memberikan otoritas pada
petugas kesehatan masyarakat, terutama hak akses pengamatan faktor
resiko dan penyakit serta penentuan langkah penganggulangannya.
Untuk penyakit tidak menular maka perlu melakukan deteksidini secara
proaktif mengunjungi masyarakat karena tiga perempat penderita tidak
tahu kalau dirinya menderita penyakit tidak menular. Disamping itu perlu
mendorong kabupaten yang memliki kebijakan PHBS dalam upaya
menanggulangi penyakit tidak menular.
Penyusunan regulasi daerah dapat menggerakkan sektor lain di daerah
untuk berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan
seperti peningkatan ketersediaan sanitasi dan air minum layak serta
tatanan kawasan sehat serta wira usaha sanitasi Peningkatan peran
puskesmas dalam pencapaian kecamatan atau kabupaten stop buang air
besar sembarangan membutuhkan peran dan keterlibatan masyarakat.
d. Mewujudkan kualitas sumber daya kesehatan yang profesional
Semakin ketatnya persaingan global termasuk tenaga kesehatan,
diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dankompeten (cakap, berkuasa
untuk menentukan/ memutuskansesuai kewenangan) sehingga mampu
bersaing dengan tenaga kesehatan asing, baik yang akan bekerja di
institusi pelayanan kesehatan dalam negeri maupun luar negeri, diperlukan
upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia kesehatan melalui
regulasi di bidang kesehatan dan pengembangan profesionalisme.
9
Pendidikan dan pelatihan untuk sumber daya kesehatan di Dinas
kesehatan Kabupaten cukup, jumlah peserta, pelatih,penyelenggara
pelatihan dan tempat pelatihan (sarana, prasarana pelatihan).
III. STRATEGI
Strategi pelaksanaan pembangunan kesehatan dengan
memperhatikan faktor-faktor kunci penentu keberhasilan sebagai berikut :
1. Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis
masyarakat.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa siaga
dan peningkatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) dalam
pencegahan dan penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB)
dan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Pengembangan pengelolaan air minum / bersih, pembuangan air limbah,
jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis
masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna.
4. Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian suplemen
makanan (makanan tambahan), deversifikasi makanan dan peningkatan
keluarga sadar gizi.
5. Meningkatkan kemitraan dalam pengawasan peredaran obat termasuk obat
asli indonesia dan makanan.
6. Mencukupi sarana dan prasarana serta menerapkan sertifikasi, akreditasi
dan lisensi pada pelayanan kesehatan.
7. Mengembangkan sistem informasi kesehatan online dan terintegrasi serta
pemanfaatan hasil penelitian sebagai dasar pengambilan keputusan dan
regulasi.
8. Mengembangkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), jaminan
kesehatan daerah (Jamkesda).
10
Kabupaten Sukoharjo, yang disusun dalam kurun waktu 2016 – 2021 adalah
sebagai berikut :
1. Program pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan;
6. Program Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah.
11
4. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja;
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor;
6. Penyediaan barang cetak dan penggandaan;
7. Penyediaan komponen Instalasi listrik/penerangan bangunan kantor;
8. Penyediaan peralatan dan perlengakpan kantor;
9. Penyediaan Jasa dan peralatan rumah tangga;
10. Penyediaan bahan bacaan dan peruran perundang-undangan;
11. Penyediaan Makanan dan minuman;
12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;
13. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional;
14. Pengadaan Meubelair;
15. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
16. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
17. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;
18. Pengadaan Pakaian Dinas beserta atributnya;
19. Pendidikan dan pelatihan formal;
20. Studi Banding;
21. Seminar/Lokakarya;
22. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kerja SKPD;
23. Penyerapan Aspirasi;
24. Penyusunan Dokumen Perencanaan;
25. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Peningkatan pemerataan obat dan
perbekalan kesehatan;
26. Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya;
27. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan;
28. Revitalisasi sitem kesehatan;
29. Peningkatan Kesehatan Masyarakat;
30. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana;
31. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan;
32. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan;
33. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
34. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Weru;
12
35. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Bulu;
36. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Tawangsari;
37. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Nguter;
38. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Sukoharjo;
39. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Bendosari;
40. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Polokarto;
41. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Mojolaban;
42. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Grogol;
43. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Baki;
44. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Gatak;
45. Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas
Kartasura;
46. Peningkatan Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya;
47. Peningkatan kapasitas laboratorium Pengawasan obat dan makanan;
48. Pengambangan Madia Promosi dan Informasi sadar Hidup sehat;
49. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat;
50. Peningkatan pemanfaatan Sarana Kesehatan;
51. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan;
52. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
53. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi;
54. Pemberian tambahan makanan dan vitamin;
55. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi,
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya;
13
56. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi;
57. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
58. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat;
59. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat;
60. Sosialisasi Kebijakan lingkungan sehat;
61. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
62. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk;
63. Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging;
64. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah;
65. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;
66. Peningkatan Imunisasi;
67. Peningkatan Surveillance Epidemiologi dan Penganggulangan Wabah;
68. Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit;
69. Moniotoring evaluasi dan Pelaporan;
70. Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas;
71. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas;
72. Penyuluhan kesehatan anak balita;
73. Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita;
74. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
75. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan;
76. Pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan;
77. Monitoring evaluasi dan pelaporan;
78. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan
restoran;
79. Penyuluhan kesehatan bagi ibu dan KB;
80. Pelatihan dan pendidikan kesehatan ibu dan KB;
81. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
14
BAB IV
KINERJA DAN PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2018
I. DERAJAT KESEHATAN
A. Angka Kesakitan
Sesuai dengan tupoksinya, Seksi P2PM menangani penyakit
menular langsung dan penyakit menular berbasis binatang atau zoonosis.
Kejadian penyakit menular di Kabupaten Sukoharjo sangat dipengaruhi
oleh perilaku penduduk dan iklim. Dari perilaku dan iklim berdampak pada
kondisi lingkungan masing masing wilayah desa kelurahan yang hal ini
sangat mempenguhi kejadian penyakit tular vektor. Data kejadian penyakit
menular yang dikelola oleh Seksi P2PM digambarkan dengan tabel sebagai
berikut :
Tahun dan Jumlah
No Penyakit Penderita/Kejadian
2015 2016 2017 2018
1 Demam Berdarah (DBD) 315 558 115 35
2 Chikungunya 132 601 84 0
3 Malaria 1 1 4 2
4 Suspek Leptospirosis 1 9 3 17
5 Avian Flu/ Flu Burung 0 0 0 0
6 Antraks 0 0 0 0
7 Filaria 0 0 0 0
8 Tubercolusis 479 455 475 604
10 Diare 20.352 18.941 15.074 17.196
11 Pneumonia Balita 281 556 933 991
12 Kusta 20 16 25 17
13 HIV (kasus baru) 62 47 45 5
14 AIDS (Kasus Baru) 12 62 49 23
15 IMS (Inf.Men. Seksual) 74 31 88 91
16 Difteri - - - -
(data lebih lanjut dapat dilihat di tabel lampiran Buku Profil ini.)
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
15
1. Penyakit Bersumber Binatang
a. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
i) Angka Kesakitan
Jumlah penderita DBD pada tahun 2018 menurun
signifikan dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Kejadian
kesakitan DBD tahun 2018 sebanyak 35 kasus, tahun 2017
sebanyak 115 kasus dan tahun 2016 sebanyak 558 kasus
tahun 2015 sebanyak 315 kasus yang tersebar di 12
kecamatan. Angka kesakitan DBD tahun 2018 adalah 3,9 per
100.000 penduduk, tahun 2017 adalah 35,4 per 100.000
penduduk, pada tahun 2016 sebesar 62,4 per 100.000
penduduk dan tahun 2015 adalah 35,4 per 100.000
penduduk. Jumlah desa edemis turun dari 42 ditahun 2017
menjadi 13 desa ditahun 2018. Angka yang diteapkan Jawa
Tengah adalah <49/100.000 penduduk.
16
iii) Pelayanan Terhadap Penderita
Dilihat dari cakupan pelayanan kesehatan, seluruh
penderita DBD yang terdiagnosis dan berobat di sarana
pelayanan kesehatan sudah mendapatkan pelayanan
kesehatan atau 100%. Apabila dilihat dari target SPM, target
ini sudah terpenuhi. Akan tetapi jika ditinjau dari laporan dan
dokumen yang terkait dengan pelayanan penderita di faskes,
masih ada beberapa kendala :
Diagnosa dari faskes jejaring masih ada yang belum
sesuai dengan kriteria WHO;
Beberapa faskes belum memilki SOP pelayanan DBD dan
SOP Pemeriksaan mikroskopis DBD;
Pengiriman laporan ke puskesmas atau dinkes belum
tepat waktu;
Identitas dan alamat dalam KDRS beberapa diantaranya
tidak ditulis lengkap sehingga sulit dilakukan pelacakan
penderita.
17
Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar
bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan
pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan geakan
nasional “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik”. Gerakan ini
menekankan agar setiap rumah atau bangunan ada anggota
keluarga yang bertanggungjawab dan memastikan PSN
terlaksana dengan baik dan berkelanjutan. Indikator
keberhasilan adalah ABJ (Angka Bebas Jentik) dalam suatu
wilayah atau kawasan >95.
Dalam melakukan monitoring di lapangan,
parameter lain yang terkait dengan ABJ adalah Hoese Indesk
dan Container Indeks. Kegiatan PSN PJB berkualitas yang
dikemas dalam Gerakah Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J)
belum terlaksana di seluruh wilayah. Beberapa item yang
sangat diperlukan dalam upaya ini adalah :
Dukungan pemerintah desa/kelurahan dalam bentuk
pendanaan kegiatan kader dan penggerakan masyarakat
belum optimal;
Perubahan mindset masyarakat dari fogging minded ke
PSN minded serta peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang DBD;
Disusun SOP Pengendalian Vektor dan SOP
Pemberdayaan masyarakat.
b. Pemberantasan Penyakit Malaria
Di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2018 sejumlah 2
penderita, tahun 2017 sejumlah 4 penderita tahun 2016
ditemukan kasus malaria suspek sebanyak 5 penderita dan 1
positif setelah diperiksa sediaan darahnya, dibanding dengan
tahun 2015 ada 3 penderita dan 1 positif ada kenaikan jumlah
penderita. Sukoharjo merupakan daerah bebas penularan
Malaria, kalaupun terdapat kasus merupakan kasus impor dengan
spot/lokus utama Asrama Koppasus Kartasura dan Brigif 413
Mojolaban sehingga dilakukan kerjasama pemantauan dengan
unit kesehatan setempat.
18
c. Pemberantasan Penyakit zoonois lainnya
Kejadian penyakit leptospirosis dilaporkan meningkat
dengan rincian tahun 2018 sejumlah 17 kasus dengan 4 kematian
dibandingkan tahun 2017 yang dilaporkan 3 kasus. 100 %
kejadian dilakukan penanganan. Meningkatnya temuan kasus
karena diagnosa yang lebih tepat dan spesifik karena pada tahun
sebelumnya kejadian yang sama didiagnosa penyakit lain lain.
Dari sisi lingkungan fisik juga terpengaruh oleh meningkatnya
area banjir karena berkurangnya daerah resapan air. Laporan
GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies) pada tahun 2018
sejumlah 19 dan tahun 2017 sejumlah 14 kejadian. 100%
dilakukan penanganan.
2. Penyakit Menular Langsung
a. Pemberantasan Penyakit Tuberculose Paru (P2 TB Paru)
i) Penemuan Penderita Baru (CDR)
Penemuan kasus pada tahun 2018 sejumlah 604
dari target 1.721 atau 35,10% Tahun 2017 ditemukan 475
kasus dari target 1.312 atau 35,96%. Penemuan kasus pada
tahun 2016 sebanyak 245 kasus dari target 2.885 atau
8,49%. Angka penemuan kasus (CDR) baru mencapai
35,10% dari target 70%. CDR tertinggi di Kecamatan Nguter
32% terendah Kecamatan Kartasura 4,3%. Empat kecamatan
kategori rendah yaitu Sukoharjo, Grogol, Mojolaban, Gatak
dan Kartasura perlu melaksananakan upaya upaya terobosan
atau inovasi agar terjadi peningkatan penemuan kasus. CNR
masih sangat buruk dan perlu mendapat perhatian semua
pihak.
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
19
Kesiapan puskesmas di Kabupaten Sukoharjo dari sisi SDM,
logistik maupun sarana lain dalam pelayanan DOTS (Direct
Observed Treatment Short) atau pengobatan jangka pendek
dengan pengawasan langsung sudah sesuai standart. Tetapi
untuk beberapa faskes jejaring belum belum memenuhi
syarat penerapan DOTS karena belum memiliki tenaga
terlatih. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap
pencapaian kinerja puskesmas terutama dalam upaya
penemuan penderita. Beberapa penyebab masih rendahnya
capaian penemuan kasus TB oleh puskesmas adalah :
Belum kuatnya peran serta lintas sektoral
Belum optimalnya layanan di jejaring faskes disebabkan
belum semua faskes jejaring memiliki tenaga terlatih
sehingga tatalaksana laksana layanan belum diaplikasikan
optimal.
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
20
Kegiatan PIS PK belum ditindaklanjuti dengan intervensi
yang lebih tajam
Belum optimalnya pelacakan kontak kasus
Belum optimalnya pemanfaatan TCM
21
penemuan kasus masih rendah terutama pada balita. Demikian
pula dengan pencatatan dan pelaporan kasus dari setiap institusi
kesehatan masih belum optimal, sehingga kasus terlaporkan
belum dapat menggambarkan insidensi yang sebenarnya di
masyarakat.
22
Target Jateng : 60%
Target Kab : 20 %
Capaian : 29,3 %
23
Gambaran hasil kegiatan untuk melakukan test deteksi HIV AIDS
pada masing masing kelompok sasaran adalah sebagai berikut :
Dila Hasil
Target kukan
NO Nama Populasi Beresiko % Positif
(SPM) ditest
HIV Abs %
1 Ibu Hamil 13.993 11.074 80,39 4 0,04
3 LSL (Lelaki Seks Lelaki) 0 591 - 10 1,69
4 Waria 62 32 51,61 1 3,13
5 WPS 0 82 - 2 2,44
6 Penasun 60 112 186,66 0 0,00
7 Pasien TB dites HIV 230 338 146,95 16 4,73
9 Pasien IMS 95 91 95,78 2 2,20
10 Populasi Berisiko/Umum 0 6.765 - 27 0,40
11 Pasangan ODHA 0 19 - 0 0,00
JUMLAH 14.440 19.104 - 62 0,32
Kesimpulan :
Beberapa indikator pencegahan dan pengendalian penyakit
menular belum tercapai target karena :
1. Peran serta lintas sektoral dan mitra belum optimal.
Kegaiatan dengan tujuan searah dan sasran sama belum
terintegrasi dengan baik;
2. Puskesmas belum membreakdown kegiatan dalam periode
bulanan atau tri wulan sehingga indikator yang belum
tercapai tidak segera dievaluasi;
3. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi kekinian dan
teknologi tepat guna untuk intervensi lapangan;
4. Belum diterapkannya secara maksimal permenkes dan
peraturan yang lain terhadap faskes yang tidak berperan aktif
dalam pencegahan dan penanggulangan laporan;
5. Dalam proses SMD, MMD dan musrenbang, permasalah
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular belum
dibahas secara mendalam hingga akar masalah pemecahan
masalah.
e. Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Dalam upaya pemberantasan penyakit polio maka
pemerintah melaksanakan program Eradikasi Polio melalui
pemberian imunisasi polio secara rutin kepada bayi, imunisasi
24
massal melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional) beberapa tahun
yang lalu dan pelaksanaan monitoring melalui surveilans AFP.
Surveilans AFP yang dilaksanakan secara
berkesinambungan diharapkan akan menemukan secara dini
semua kelumpuhan yang terjadi mendadak bersifat layuh dan
bukan karenaruda paksa. Surveilans AFP dilaksanakan pada
kelompok umur di bawah 15 tahun yang secara statistik jumlah
penderita AFP diperkirakan 2 diantara 100.000 anak (AFP rate).
Pada tahun 2018 telah dilaporkan 5 kasus AFP atau
telah memenuhi target surveilans AFP. Adapun target kasus AFP
di Kabupaten Sukoharjo 4 anak< 15 tahun. Bila dilihat per
Kecamatan, sebaran kasus AFP berada di 4 puskesmas yaitu
Kecamatan Weru 1, Sukoharjo 1, Polokarto 1 dan Mojolaban 2
kasus. Sedangkan puskesmas lainnya belum menemukan
disebabkan tingkat pemahaman tentang kasus AFP masih sama
dengan kasus poliomylitis atau community based surveilans
(surveilans berbasis masyarakat) kurang karena sosialisasi di
masyarakat kurang optimal.
25
Sukoharjo Kelurahan Gayam Kec. Sukoharjo terjadi pada
tanggal 10 Agustus 2018 dengan jumlah penderita 25 orang
dan Angka serangan 71,43%; Desa Bulu Kec. Bulu terjadi
pada tanggal 10 September 2018 dengan jumlah penderita
44 orang dan Angka serangan 100%. Dari KLB keracunan
makanan tersebut ditangani < 24 jam sehingga angka
kematian (CFR) 0 %.
- KLB Difteri terjadi sebanyak 2 kejadian masing-masing :
Ponpes Putri Quryatul Qur’an Desa Karangmojo Kec. Weru
terjadi pada tanggal 6 Februari 2018 dengan jumlah
penderita 2 orang dan Angka serangan 1,20%; Ponpes Putri
Quryatul Qur’an Desa Karangmojo Kec. Weru terjadi pada
tanggal 28 April 2018 dengan jumlah penderita 2 orang dan
Angka serangan 1,18%. Dari KLB Difteri tersebut ditangani<
24 jam sehingga angka kematian (CFR) 0 %. Berdasarkan
penyelidikan epidemiologi faktor resiko penularan disebabkan
status imunisasi tidak lengkap atau akibat penolakan
imunisasi oleh orang tua.
- KLB Diare terjadi sebanyak 1 kejadian di Desa Demakan Kec.
Mojolaban terjadi pada tanggal 10 Februari 2018 dengan
jumlah penderita 19 orang dan Angka serangan 16,81%. Dari
KLB Diare tersebut ditangani< 24 jam sehingga angka
kematian (CFR) 0 %.
- KLB Rubella terjadi sebanyak 1 kejadian di Desa Pucangan
Kec. Kartasura terjadi pada tanggal 26 September 2018
dengan jumlah penderita 5 orang dan Angka serangan 20%.
Dari KLB Rubella tersebut ditangani< 24 jam sehingga angka
kematian (CFR) 0 %. Faktor resiko penyebaran penyakit
tersebut yaitu adanya interaksi atau kontak erat antar
penderita dalam satu aktivitas termasuk dalam satu kelas di
sekolah dan PAUD, serta belum adanya pemahaman tentang
penularan penyakit ini pada murid dan orangtua sehingga
perlu bekerja dengan lintas program yaitu UKS/Promkes
untuk peningkatan pemahaman tentang penularan Rubella.
26
3. Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular ( PTM ) adalah penyebab kematian
terbanyak di Indonesia. PTM merupakan penyebab kematian hampir
70% didunia. Pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa
kematian per tahun karena penyakit tidak menular. Penyakit tidak
menular ( PTM ) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan
dari orang ke orang. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2007 dan 2013, tampak kecenderungan peningkatan prevalensi
PTM seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit
sendi/rematik/encok. Fenomena ini diprediksi akan terus berlanjut.
Berbagai faktor risiko PTM diantaranya adalah merokok dan
keterpaparan terhadap asap rokok, diet/pola makan tidak sehat,
kurang aktivitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, dan riwayat
keluarga ( keturunan ). Upaya pencegahan penyakit tidak menular
lebih ditujukan kepada faktor risiko yang telah diidentifikasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan telah
mengembangkan program pengendalian PTM sejak tahun 2006.
Upaya pengendalian faktor risiko PTM yang telah dilakukan
berupa promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui perilaku
CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin aktivitas fisik, Diet sehat seimbang, Istirahat yang cukup, dan
Kelola stres. Cek kesehatan secara berkala yaitu pemeriksaan faktor
risiko PTM dapat dilakukan melalui Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM yang ada di desa/ kelurahan. Selain itu, upaya
pengendalian PTM melalui pengendalian konsumsi rokok melalui
implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah-sekolah. PTM
diantaranya adalah neoplasma, Diabetes Melitus, penyakit jantung
dan pembuluh darah, stroke, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK),
Asma Bronkiale, Obesitas dan Hipertensi.
Kasus Penyakit Tidak Menular di Kabupaten Sukoharjo pada
tahun 2018 yang ditemukan di Puskesmas dan berkunjung ke
Posbindu sebagai berikut : kasus neoplasma 294 kasus meliputi Ca
mammae, Ca Serviks, Leukemia, Retinoblastoma, Ca Kolorectal.
Diabetes Melitus 9.313 kasus, penyakit jantung dan pembuluh darah
27
168 kasus meliputi AMI, Decomp cordis, Kasus Stroke ditemukan
1.082 kasus. Penyakit Paru Obstruktif Kronis ( PPOK ) ditemukan 599
Kasus, Asma Bronkiale 3.291 kasus, Obesitas 1.700 kasus dan
Hipertensi sebanyak 26.789 kasus.
Indikator SPM program P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo tahun 2018 terdiri dari :
Target Sasaran Capaian
No Indikator
2018 2018 Absolut %
Pelayanan Kesehatan pada
1 592.534 436.621
Usia Produktif 100% 73,69%
Pelayanan Kesehatan pada
2 100% 122.100 58.148 47,62%
Usia Lanjut
Pelayanan Kesehatan
3 100% 29.627 26.789 90,42%
Penderita Hipertensi
Pelayanan Kesehatan
4 Penderita Diabetes Melitus 100% 35.552 9.313 26,2%
(DM)
Pelayanan Kesehatan
5 Orang dengan Gangguan 100% 1.620 1.564 96,54%
Jiwa (ODGJ) Berat
a. Neoplasma
Neoplasma adalah masa jaringan yang abnormal,
tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal
dan tumbuh terus menerus meskipun rangsang yang
menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami
transformasi karena mereka terus menerus membelah.
Penyebaran neoplasma ini disebut dengan metastasis.
Metastasis adalah pergerakan sel-sel neoplasma dari satu bagian
tubuh ke bagian lain. Proliferasi neoplastik menimbulkan massa
neoplasma, menimbulkan pembengkakan / benjolan pada
jaringan tubuh membentuk tumor. Neoplasma merupakan salah
satu penyebab kematian yang cukup besar karena terlambatnya
deteksi dini, baik oleh penderita maupun pemberi pelayanan
kesehatan karena adanya keterbatasan sarana prasarana
penunjang diagnostik.
Pada tahun 2018 di Rumah Sakit wilayah Sukoharjo
dilaporkan sebanyak 91 neoplasma servik, 553 neoplasma
28
mamae, tidak terlaporkan kasus neoplasma hepar dan neoplasma
paru. Di Puskesmas se-Kabupaten Sukoharjo ditemukan 38 kasus
neoplasma servik ( 1.03%) , 251 kasus neoplasma mamae (
6,83%), dan juga tidak terlaporkan kasus neoplasma hepar dan
paru.
29
c. Gangguan Jiwa
Sasaran Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat
berdasarkan Riskesdas 2013 ditetapkan sebesar 1.8‰ dari
jumlah penduduk. Sasaran ODGJ Kabupaten Sukoharjo tahun
2018 dihitung dari jumlah penduduk tahun sebelumnya. Hal ini
dikarenakan sasaran ditentukan diawal tahun 2018. Adapun
jumlah penduduk kabupaten Sukoharjo Tahun 2017 yaitu
899.550, maka sasaran ODGJ Kabupaten Sukoharjo adalah
1.620. Sedangkan capaian di puskesmas wilayah Kabupaten
Sukoharjo tahun 2018 terlaporkan sebanyak 1.564 kasus
(96,54%). Ini menunjukkan bahwa hampir keseluruhan penderita
ODGJ berat di Kabupaten Sukoharjo sudah mendapatkan
pelayanan kesehatan.
30
dan pola makan serta rendahnya aktivitas fisik menjadi salah satu
penyebab kasus penyakit degeneratif, termasuk didalamnya
penyakit jantung dan pembuluh darah.
f. Asma Bronkiale
Asma Bronkiale adalah sebutan lain untuk penyakit
asma umum yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran
udara (bronkus). Peradangan ini kemudian mengakibatkan
bronkus bengkak dan menyempit, serta memproduksi lendir
berlebih. Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab
31
asma. Serangan asma umumnya terjadi ketika seseorang
terpapar pemicu asma diantaranya perokok aktif dan perokok
pasif, infeksi saluran pernafasan atas ( seperti pilek, flu, atau
pnemonia), Alergen seperti makanan, jamur, tungau debu, dan
bulu hewan peliharaan, olahraga, faktor cuaca, mengkonsumsi
obat-obatan tertentu, makanan dan minuman yang mengandung
pengawet (seperti MSG), Stres atau kecemasan berat, memiliki
riwayat penyakit refluks asam lambung ( GERD ).
Dari laporan tahun 2018 ditemukan 7.376 kasus asma
bronkiale di wilayah Kabupaten Sukoharjo dengan rincian 3.291
kasus ( 44,62% ) di Puskesmas dan 4.085 kasus ( 55,38% ) di
Rumah Sakit. Jumlah kasus yang ditemukan di Puskesmas
meliputi pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan kunjungan ke
Posbindu.
Faktor risiko seseorang rentan terkena asma
diantaranya riwayat keluarga dengan keturunan asma, jenis
kelamin dan usia, alergi, merokok, polusi udara, obesitas dan
infeksi saluran pernafasan.
32
CBE (Clinical Breast Examination) adalah pemeriksaan
payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Digunakan untuk mendeteksi kelainan pada payudara dan untuk
mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum
berkembang ke tahap lanjut. CBE sebagai metode deteksi dini
pada wanita usia 20-40 tahun dianjurkan setiap tiga tahun sekali.
Sasaran pada pemeriksaan Sadanis ( periksa payudara
klinis ) dan IVA sesuai PerMenKes No 43 tahun 2016 yaitu wanita
usia 30- 50 tahun. Jumlah sasaran wanita usia 30-50 tahun di
Kabupaten Sukoharjo 139.330. Capaian pemeriksaan leher rahim
dan payudara 3.675 orang ( 2,64%). Dengan IVA positif
sebanyak 890 orang (24,22%). Kasus dengan tumor/benjolan 38
orang ( 1.03%). Capaian pelayanan IVA masih sangat rendah
dikarenakan masih rendahnya kesadaran untuk melaksanakan
deteksi dini kanker Servik dan kanker payudara, upaya yang
sudah dilakukan yaitu dengan GERVASA ( gerakan IVA ke Desa )
akan tetapi hasil yang didapat belum maksimal.
h. Obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan
lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Terjadi karena asupan
kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori
sehingga kalori berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Hal ini
meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius seperti jantung,
diabetes, atau hipertensi, dapat juga menyebabkan gangguan
kualitas hidup dan masalah psikologi hingga depresi.
Pada seksi PTM & Keswa Puskesmas Se Kabupaten
Sukoharjo belum terlaporkan jumlah kasus obesitas dikarenakan
adanya kesulitan penegakan diagnosa Obesitas, hal ini
disebabkan obesitas bukan sebagai jenis penyakit. Maka
diperlukan pembaharuan dari sistem Simpus di Puskesmas
supaya diagnosa Obesitas dapat dimunculkan secara otomatis
dengan memasukkan Rumus IMT. Hal ini dipermudah dengan BB
dan TB sudah menjadi data wajib pengisian Simpus pada setiap
pasien berkunjung di Puskesmas. Kasus obesitas yang ditemukan
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
33
di Puskesmas terutama pada kunjungan Posbindu pada tahun
2018 sebanyak 1.700 kasus.
i. Hipetensi
Nama lain dari Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi.
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah lebih tinggi dari
140/90 mmHg. Menurut WHO angka kejadian Hipertensi
diprediksi melonjak hingga 29% pada tahun 2025. Peningkatan
juga terjadi di Indonesia, data Riset Kesehatan Dasar (
Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8
% penduduk Indonesia mengidap hipertensi.
Berdasarkan laporan tahun 2018 dari hasil jumlah
yang dilakukan pengukuran tekanan darah penduduk ≥ 18 tahun
sebanyak 436.621( 61,94%) terdapat Hipertensi sebanyak 26.789
(6,14%).
Hipertensi umumnya disebabkan oleh berbagai kondisi
seperti penyakit ginjal, kehamilan, penyakit kelenjar tiroid,
kecanduan alkohol, penyalahgunaan Napza, kelainan bawaan
pada pembuluh darah,konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat
penurun panas, pereda rasa sakit, obat batuk pilek atau pil KB.
Sedangkan faktor yang meningkatkan risiko seseorang menderita
hipertensi antara lain usia, seiring bertambahnya usia risiko
seseorang terserang hipertensi semakin besar.
Faktor keturunan dimana hipertensi rentan pada
keluarga dengan riwayat Hipertensi. Obesitas merupakan faktor
risiko terjadinya hipertensi, meningkatknya Berat Badan
mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel
melalui pembuluh darah juga meningkat sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
Faktor kurang aktifitas fisik dan olahraga yang
menyebabkan peningkatan Berat Badan. Kebiasaan merokok
juga menjadi faktor risiko hipertensi, zat kimia dalam rokok bisa
membuat pembuluh darah menyempit yang berdampak pada
meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung.
34
B. Angka Kematian
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa
indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada
umumnya tercermin dalam kondisi angka kematian, angka kesakitan dan
status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten
Sukoharjo digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), angka morbiditas
beberapa penyakit dan status gizi. Derajat kesehatan masyarakat juga
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor- faktor tersebut tidak hanya berasal
dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi factor
ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya.
35
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi tahun 2018 di Kab. Sukoharjo
terdapat 71 kematian,dengan penyebab sebagai berikut : BBLR 19
kasus, kelainan kongenital 15 kasus, Asfiksia 8 kasus , Infeksi paru 8
kasus, Aspirasi 4 kasus, diare 1 kasus, pneumonia 1 kasus, kejang 2
kasus, kecelakaan 1kasus, BBLR dengan gangguan nafas 2 kasus,
perdarahan otak 1 kasus, megacolon 1 kasus, death of arrifal 1
kasus, sepsis 5 kasus, kelainan darah 1 kasus, ileus 1 kasus.
Oleh karena itu estimasi Angka Kematian bayi pada tahun
2018 adalah 5,65/ 1.000 Kelahiran Hidup. Jumlah kematian bayi pada
tahun 2018 ada penurunan bila dibanding tahun 2017 sebanyak 80
kematian bayi,dengan penyebab sebagai berikut: BBLR 23 kasus,
kelainan congenital 21 kasus, asfiksia 9 kasus, aspirasi 4 kasus,
sepsis kejang 6 kasus, pneumonia 3 kasus, preterm gemeli 2 kasus,
muntaber dan dehidrasi 2 kasus, Syok septic 1 kasus, hernia
sakrotalis 1 kasus,sudden dead 1 kasus, efusi pleura 1 kasus, suspek
aspirasi 1 kasus, PJB (jantung bocor ) 1 kasus, epilepsi 1 kasus, atrofi
cerebral 1 kasus, perdarahan lambung 1 kasus, BBLR dan preterm 1
kasus. Jumlah kematian tertinggi di Kecamatan Mojolaban 9 kasus.
Tahun 2018 jumlah kematian terbanyak ada pada kasus
BBLR dimana kondisi BBLR pada kasus tersebut diatas karena ibu
yang melahirkan preterm karena kondisi koplikasi yg dideritanya
misalnya: Preeklamsi yg harus segera diterminasi kehamilannya.
36
3. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
Pada tahun 2018 berdasarkan data laporan register dari
bidan desa dan Rumah Sakit terdapat 22 kematian balita dengan
penyebab sebagai berikut : kelainan jantung 4 kasus,ca otak dan ca
ginjal 3 kasus, kelainan kongenital 2 kasus, febris dengan kejang 2
kasus, gizi buruk dengan penyakit penyerta 2 kasus, kecelakaan 1
kasus, kelainan paru 1 kasus, diare dengan syok hipovolume 1 kasus,
bronkopnemonia 1 kasus, pneumonia 1 kasus, syok septic 1 kasus,
leukemia 1 kasus, asma 1 kasus, hiperbilirubin 1 kasus.
Dibandingkan tahun 2017 yang dilaporkan ada 27 kematian
balita sehingga ada penurunan jumlah kematian,dengan penyebab
sebagai berikut : kelainan jantung 4 kasus, tenggelam 4 kasus, ca 3
kasus febris dengan kejang 2 kasus, diare 2 kasus, tercebur sumur 2
kasus, kelainan congenital 2 kasus, kecelakaan 1 kasus, tersengat
listrik 1 kasus, DHF 1 kasus, Meningitis 1 kasus, radang usus 1 kasus,
combutsio 1 kasus, Aspirasi 1 kasus, leukemia 1 kasus. Kematian
balita tertinggi di Kecamatan Polokarto dengan 4 kematian balita dan
Kecamatan Baki dengan 4 kematian balita.
Tahun 2018 jumlah kematian terbanyak ada pada kasus
komplikasi/penyakit yang diderita balita, dan kasus kecelakaan pada
balita, seperti tercebur sumur dan tersengat listrik. Masih perlu
edukasi dan pendampingan kepada keluarga untuk lebih
memprioritaskan pola asuh dan perhatian penuh dalam mendampingi
balita, walaupun hal ini sudah dilaksanakan pada bimbingan dan
penyuluhan pada kelas ibu balita dan di posyandu serta pemanfaatan
Buku KIA pada Bab Hindari anak dari Bahaya.
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
37
C. Keadaan Gizi
1. Pemberian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja selama 6
bulan tanpa penambahan cairan apapun dan tanpa pemberian
makanan tambahan lain. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi
dan sangat diperlukan untuk mencapai tumbuh kembang anak secara
optimal dan melindungi anak terhadap penyakit.
38
2) Kurangnya dukungan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang kurang peduli terhadap pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif.
b. Money
Keterbatasan anggaran pelatihan manajemen laktasi bagi
petugas kesehatan maupun orientasi manajemen laktasi bagi
kader motivator ASI.
c. Material
Terbatasnya fasilitas ruang laktasi di tempat-tempat umum,
pabrik dan perkantoran di Kab. Sukoharjo.
d. Method
1) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi
dan kampanye terkait pemberian ASI ;
2) Masih gencarnya pemasaran susu formula bagi bayi usia 0-6
bulan.
39
a. Man
1) Belum ada tenaga konselor laktasi di Puskesmas Gatak;
2) Rendahnya dukungan keluarga agar ibu bisa menyusui
eksklusif selama 6 bulan;
3) Terbatasnya kader motivator ASI eksklusif.
b. Money
Terbatasnya anggaran untuk pelatihan dan pendampingan bagi
kader motivatir ASI.
c. Material
1) Terbatasnya fasilitas ruang laktasi di tempat-tempat umum,
pabrik dan perkantoran di wilayah Kec. Gatak;
2) Kurangnya sarana untuk edukasi ASI eksklusif di masyarakat.
d. Method
Belum ada kegiatan inovasi khusus untuk meningkatkan capaian
ASI eksklusif di Kec.Sukoharjo.
40
Persentase Distribusi Vitamin A Bayi dan Balita
Tahun 2014- 2018
3. Penimbangan Balita
Jumlah anak bawah dua tahun (baduta) yang ditimbang di
posyandu menunjukkan fokus sasaran prioritas balita di bawah dua
tahun sebagai upaya pemantauan status gizi pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK). Indikator jumlah anak baduta yang ditimbang di
posyandu menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat terhadap
kegiatan penimbangan terutama pada masa 1000 HPK.
41
Persentase anak baduta ditimbang di Kabupaten Sukoharjo
pada tahun 2018 sebesar 88,1%, meningkat dibandingkan tahun
2017 sebesar 87,73%. Cakupan baduta ditimbang selama kurun
waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
42
Persentase D/S di Kabupaten Sukoharjo tahun 2018 sebesar
86,7%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017 sebesar
85,29%. Capaian D/S Kab.Sukoharjo selama 5 tahun terakhir dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
43
4. Kasus Gizi Buruk pada Balita
Kejadian gizi buruk pada balita dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor penyebab, diantaranya adalah adanya penyakit
penyerta, pola asuh orang tua, status sosial ekonomi, ketersediaan
pangan keluarga serta pengetahuan orang tua tentang pemberian
makan bayi dan anak. Kasus gizi buruk perlu dideteksi secara dini
agar dapat dilakukan penanganan segera sehingga dapat
memberikan hasil yang optimal.
Kasus gizi buruk di Kabupaten Sukoharjo dengan indikator
berat badan menurut tinggi badan pada tahun 2018 sebesar 20
kasus. Kasus terbanyak di wilayah Kecamatan Grogol sebesar 5
kasus, sedangkan di wilayah Kecamatan Baki dan bendosari tidak
ditemukan kasus gizi buruk. Faktor risiko kejadian gizi buruk di
Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:
a. Asupan makanan
Jumlah intake kalori berpengaruh terhadap
pertumbuhan. Intake kalori yang cukup akan menjamin
pertumbuhan yang normal dan sebaliknya intake kalori yang
kurang, terjadi pada masa pertumbuhan, dan berlangsung lama
akan berdampak pada pertumbuhan fisik yang terhambat.
Pertumbuhan fisik yang terhambat ini akan digambarkan dengan
berat badan dan tinggi badan yang lebih rendah daripada balita
dengan intake kalori yang cukup.
Sebagian besar balita dengan gizi buruk memiliki pola
makan yang kurang beragam. Pola makanan yang kurang
beragam memiliki arti bahwa balita tersebut mengkonsumsi
hidangan dengan komposisi yang tidak memenuhi gizi seimbang.
b. Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi merupakan faktor risiko kejadian
gizi buruk karena rendahnya status sosial ekonomi akan
berdampak pada daya beli makanan. Rendahnya kualitas dan
kuantitas makanan merupakan penyebab langsung dari gizi buruk
pada balita. Status sosial ekonomi yang kurang sebenarnya dapat
diatasi jika keluarga tersebut mampu menggunakan sumber daya
44
yang terbatas, seperti kemampuan untuk memilih bahan yang
murah tetapi bergizi dan distribusi makanan yang merata dalam
keluarga.
c. Penyakit penyerta
Sebanyak 11 kasus (55%) dari total 20 kasus gizi buruk
di Kabupaten Sukoharjo disebabkan karena adanya penyakit
penyerta yaitu TB paru (3 kasus), penyakit jantung bawaan (2
kasus), Cerebral palsy (2 kasus), kelainan tulang rapuh (1 kasus),
sindrom russel silver (1 kasus), gangguan pencernaan (1 kasus),
kerdil (1 kasus).
d. Riwayat BBLR
Pada anak dengan riwayat BBLR zat antibodi kurang
sempurna sehingga lebih mudah terkena penyakit. Penyakit ini
menyebabkan balita kurang nafsu makan sehingga asupan
makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi berkurang dan
apabila berlangsung dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan status gizi buruk. Sebanyak 4 kasus (20%) gizi
buruk di Kabupaten Sukoharjo memiliki riwayat BBLR.
Seluruh kasus gizi buruk di wilayah Kabupaten telah
mendapat perawatan melalui dana APBD Kab. Sukoharjo. Bagi kasus
gizi buruk yang perlu perawatan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah
sakit. Kasus gizi buruk rawat jalan juga mendapatkan PMT
Pemulihan selama 3 bulan berupa menu makanan lokal padat kalori
melalui program Community Feeding Center (CFC). Jumlah kasus gizi
buruk menurut kecamatan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Jumlah kasus gizi buruk menurut kecamatan di Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2018
45
II. KEADAAN LINGKUNGAN
Upaya penyehatan lingkungan dilaksanakan dengan lebih diarahkan
pada peningkatan kualitas lingkungan yang layak dan memenuhi syarat
kesehatan. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan keadaan
lingkungan meliputi indikator rumah sehat, tempat–tempat umum dan
bangunan bebas jentik nyamuk, serta beberapa indikator tambahan yang
menunjang seperti rumah tangga dengan ketersediaan sumber air bersih, SPAL
dan tempat penampungan akhir kotoran / tinja.
a. Persentase Rumah / Bangunan Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian keluarga, sarana interaksi
keluarga dan sebagai institusi terkecil masyarakat yang berperan besar
dalam membangun masyarakat yang sehat. Untuk mendapatkan hasil
manusia yang berkualitas tentunya diperlukan sarana rumah yang sehat.
Laporan tahun 2018 menyebutkan ada sebanyak 227.528
bangunan rumah di Kabupaten Sukoharjo dan yang memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 180.248 rumah (79,22%). Cakupan rumah sehat
tertinggi di wilayah Puskesmas Bendosari (99,62%) dan cakupan terendah
adalah Kecamatan Tawangsari (75,06%) dan Kecamatan Polokarto
(76,74%). Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan tersebut
dikarenakan beberapa hal, yaitu :
Lantai kedap air belum pada keseluruhan bagian rumah, bagian dapur
masih berlantaikan tanah;
Pembuangan air limbah dari kamar mandi dan dapur belum dibuatkan
resapan, air limbah masih langsung masuk ke badan air dan sebagian
belum ada saluran pembuangan sehingga masih menimbulkan
genangan disekitar rumah;
Pengelolaan sampah rumah tangga belum dikelola dengan benar.
Salah satu persyaratan rumah sehat adalah bebas dari jentik
nyamuk, terutama nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan vektor penyakit
Demam Berdarah Dengue. Seperti yang diketahui bahwa setiap tahunnya
DBD merupakan penyakit yang selalu menyebabkan kejadian luar biasa
dan salah satu pencegahan yang paling efektif adalah partisipasi aktif
masyarakat agar rumahnya minimal bebas dari jentik nyamuk.
46
b. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi : Sumur
Gali (SGL)Terlindung, SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa,
Terminal Air (TA), Mata Air Terlindung, Penampungan Air Hujan (PAH),
Perpipaan BPSPAM (PP.BPSPAM). Pada tahun 2018 capaian akses air
minum yang memenuhi syarat 94,68%.
47
d. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Capaian penduduk dengan akses Sanitasi yang layak pada tahun
2017 adalah 100 % dan Kabupaten Sukoharjo dinyatakan sebagai
Kabupaten ODF (Open Defication Free). Jenis sarana sanitasi dasar yang
dipantau sebagai akses jamban sehat meliputi jamban komunal (2%),
Leher Angsa (97,70%) dan Cemplung (0,29%).
48
g. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Tempat – tempat umum dan pengelolaan makanan merupakan
suatu sarana yang banyak dikunjungi masyarakat sehingga apabila
pengelolaannya tidak sesuai standar kesehatan dikawatirkan akan menjadi
sumber penularan dan penyebaran penyakit. TPM meliputi jasa boga,
rumah makan / restoran, depot air minum dan makanan jajanan.
Sedangkan TPM Sehat adalah tempat – tempat umum dan pengelolaan
makanan / minuman yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki
sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air
limbah, ventilasi yang baik, luas ruangan sesuai dengan perkiraan jumlah
pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang baik.
Laporan tahun 2018 menunjukkan dari 1640 tempat pengelolaan
makanan (TPM), diantaranya 1054 TPM (64,27%) merupakan TPM sehat,
naik 2,87% dari Tahun 2017 sebesar 61,40%. Sedangkan Capaian TPM
yang dilakukan pembinaan 54,25 % dan TPM yang dilakukan uji petik
sebesar 12,34 %. Cakupan yang masih rendah ini harap diperhatikan perlu
peningkatan kegiatan diantaranya kegiatan pembinaan dan pemantauan
secara berkala, sehingga pengelola TPM segera menindaklanjuti saran
perbaikan yang diberikan oleh petugas, penyuluhan higiene sanitasi
makanan minuman kepada penjamah makanan.
49
III. PERILAKU MASYARAKAT
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran agar seseorang dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatannya. Gerakan PHBS merupakan ujung
tombak pembangunan kesehatan untuk meningkatkan perilaku
masyarakat. Status kesehatan individu erat kaitannya dengan perilakunya,
semakin baik perilaku yang berhubungan dengan kesehatan maka status
kesehatannya akan semakin baik.
Berdasarkan laporan data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tatanan Rumah Tangga pada tahun 2018, Rumah Tangga yang dipantau
sebanyak 161.175 rumah tangga. Rumah Tangga berperilaku hidup bersih
dan sehat sebanyak 152.233 (94,5 %).
2. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Arah kebijakan dan strategi nasional sasaran kuantitatif RPJMN
2015 – 2019 terkait penyelenggaraan JKN – KIS adalah meningkatnya
presentase penduduk yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan melalui
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan, minimal
mencakup 95% pada tahun 2019.
Kabupaten Sukoharjo di Tahun 2018 kepesertaan JKN mencapai
737.296 Jiwa (82,66%) dengan Rincian :
- Kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) sumber dana APBN
sejumlah 321.305 Jiwa (36,02%).
- Sumber dana APBD Kabupaten dan APBD Provinsi jumlah kepesertaan
sebanyak 85.680 Jiwa (9,61%).
- Kepesertaan dari Pekerja Penerima Upah (PPU) sejumlah 179.736 Jiwa
(20,15%).
- Peserta pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) mandiri sejumlah
127.111 Jiwa (14,25%) dan
- Peserta Bukan Pekerja (BP) sejumlah 23.464 Jiwa (2,63%).
Selain mengintegrasikan penduduknya ke JKN – KIS Pemerintah
Kabupaten juga masih memberikan kebijakan bagi penduduk miskin / tidak
mampu yang belum terdaftar sebagai peserta JKN melalui bantuan biaya
50
pelayanan (Jamkesda) tahun 2018 capaian kunjungan 5.336 Jiwa
(0,718%). Belum terselesaikannya penduduk miskin menjadi peserta PBI
dikarenakan identitas kependudukan dan belum masuk pada Basis Data
Terpadu di tingkat Kabupaten.
3. Posyandu
Keberhasilan pembangunan salah satu faktornya ditentukan oleh
peran serta atau partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat secara
langsung dalam pembangunan kesehatan adalah melalui kegiatan Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ( UKBM ) dan salah satunya
adalah kegiatan Posyandu. Pada dasarnya Posyandu adalah kegiatan dari,
oleh dan untuk masyarakat, sehingga pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana posyandu menjadi tanggungjawab bersama terutama
masyarakat pemakai langsung. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan
memberikan fasilitasi pembinaan, pembimbingan dan stimulan sarana /
prasarana bagi Posyandu yang belum mandiri.
Di dalam perkembangannya Posyandu dapat diterima dan
dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, terutama untuk
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Kualitas Posyandu dinilai
dari tingkat kemandiriannya, yang dikelompokkan dalam strata Posyandu
Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Laporan tahun 2018, jumlah
Posyandu sebanyak 1.188 Posyandu yang tersebar di 167 desa / kelurahan
dengan perincian sebagai berikut: Posyandu Pratama 3 buah (0,25%),
Posyandu Madya 56 buah (4,71%), Posyandu Purnama 569 buah (47,9%),
Posyandu Mandiri 560 buah (47,14%).
Dari data tersebut menggambarkan tingkat kemandirian
masyarakat dalam kegiatan Posyandu sudah baik, bila dilihat pencapaian
Strata Purnama 47,9 % dan Strata Mandiri 47,19 %. Capaian tersebut
apabila dibandingkan target SPM (Purnama 40% dan Mandiri >2%) telah
mencapai target tetapi perlu terus menerus ditingkatkan dari segi
kualitasnya sehingga masyarakat akan merasakan secara langsung
manfaatnya. Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan
yang kuat dari berbagaai pihak, baik dukungan moril, material maupun
finansial, selain itu diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai sektor
terkait.
51
IV. UPAYA KESEHATAN
A. Upaya Kesehatan Dasar
a. Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat mendefinisikan
puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya di wilayah kerja. Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang :
- Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat;
- Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
- Hidup dalam lingkungan sehat; dan
- Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok,dan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan
kesehatan perorangan primer, puskesmas berkewajiban memberikan
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya
kesehatan wajib terdiri dari : (1) Upaya promosi kesehatan; (2) Upaya
kesehatan lingkungan; (3) Upaya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga
Berencana; (4) Upaya perbaikan gizi; (5) Upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular; (6) Upaya pengobatan.
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan,
Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas kesehatan. Jaringan pelayanan Puskesmas terdiri atas
Puskesmas Pembantu dan bidan desa, sedangkan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan terdiri atas klinik, rumah sakit,
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
52
apotek,laboratorium dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Di
Kabupaten Sukoharjo terdapat 12 Puskesmas. Sesuai dengan
kemampuan pelayanan kesehatan tedapat 10 puskesmas rawat inap
dan 2 puskesmas rawat jalan. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Sukoharjo seperti dalam tabel dibawah ini:
Puskesmas
53
Pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan pada masyarakat dengan mewujudkan kemudahan dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014, bahwa prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu memiliki
pertanggungjawaban wilayah, dimana Puskesmas menggerakkan dan
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya dan diharapkan dapat melayani sasaran rata-rata 30.000
penduduk.
Data tentang rasio puskesmas per satuan penduduk
menunjukkan tingkat cakupan pelayanan kesehatan terhadap jumlah
penduduk di wilayah pelayanannya.
Peningkatan jumlah puskesmas tidak mengindikasikan secara
langsung seberapa baik keberadaan puskesmas mampu memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan primer di masyarakat. Indikator yang
mampu menggambarkan secara kasar tercukupinya kebutuhan
pelayanan kesehatan primer oleh puskesmas adalah rasio puskesmas
terhadap 30.000 penduduk.
Rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk di Jawa Tengah
pada tahun 2017 sebesar 0,77. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
rasio tersebut relatif tidak ada perubahan. Dengan demikian rasio
puskesmas per 30.000 penduduk di Jawa Tengah masih kurang,
sehingga perlu adanya pembangunan puskesmas baru.
Namun permasalahan yang dihadapi adalah ketika membangun
puskesmas baru, tidak sekedar bangunan saja yang disediakan
melainkan juga peralatan dan sumber daya manusianya.
Sedangkan saat ini untuk penambahan pegawai baru sangat
sedikit. Rasio puskesmas per 30.000 penduduk Kabupaten/kota dengan
rasio puskesmas Kabupaten Sukoharjo yaitu 0,41. (Sumber Profil Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017)
54
MATRIKS KEBUTUHAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK
KABUPATEN SUKOHARJO
55
No PUSKESMAS TT BOR (%) LOS
56
Matriks Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan (KBK)
Puskesmas
57
FKTP Klinik
Angka Rasio Rasio
No Nama Klinik
Kontak Prolanis RNS
1 Klinik Agung Waras 108,17 0,00 10,95
2 Klinik Selaras 213,81 60,42 0,00
3 Klinik Amal Sehat (dr. Isti Widodo) 270,65 65,17 0,00
4 Klinik Assalaam Medicare 185,36 60,16 0,00
5 Klinik Pratama Kimia Farma Kts 107,08 0,00 0,00
6 Klinik Permata Hati 184,90 50,68 0,17
7 Klinik Nurifa 210,20 74,88 0,00
8 Klinik Iis Medika 224,51 66,96 0,00
9 Klinik Destaradi 157,56 64,91 1,25
10 Klinik dr. Subari 147,79 57,98 0,00
11 Klinik Mitra Sehat 181,99 54,03 0,00
13 Klinik Mutiara Sehat 154,95 73,02 0,00
14 Klinik dr. Sri Widatik 166,94 79,56 0,00
15 Klinik Asty 348,02 83,97 0,00
16 Klinik Aisyah Medika 303,46 77,42 0,13
17 Klinik MMC 13,25 0,00 0,00
18 Klinik Teduh 184,32 62,37 0,46
19 Klinik dr. Anton 127,40 0,00 7,42
20 The Clinic 194,94 4,17 0,00
21 Klinik Pintan Sari 145,08 0,00 5,56
22 Klinik Afiyah 212,27 0,00 2,22
23 Klinik Hidayah 263,73 0,00 0,00
24 Klinik Dr. Sandy 235,67 0,00 0,74
25 Klinik Mitra Medika 111,11 0,00 0,00
26 Klinik Latifa Husada 74,07 0,00 0,00
27 Klinik Ngudi Sehat 0,00 0,00 0,00
28 Klinik Kimia Farma Sukoharjo 0,00 0,00 0,00
29 Klinik Pratama Kartika 26 190,91 100,00 0,00
30 Klinik Yonif 413 152,11 81,75 0,65
31 BP Poskes Grup 2 Kopassus 164,46 44,44 0,00
32 Klinik Parama Satwika 77,88 40,63 16,39
Rata - rata 164,92 38,79 1,48
58
FKTP DPP
Angka Rasio Rasio
No Nama DPP
Kontak Prolanis RNS
1 dr. Nur Fanda M 186,00 62,94 0,00
2 dr. Agus Kristiyanto 136,62 73,53 0,00
3 dr. Siti Nurjanah 142,16 0,00 0,00
4 dr. Anna Endaryati 173,36 88,68 0,00
5 dr. Bakti Pratiwi 97,72 0,00 0,00
6 dr. Suryono M.Kes 78,71 0,00 0,00
7 dr. Gunadi 156,15 0,00 0,00
8 dr. Nur Hastuti 210,73 98,36 0,00
9 dr. Nasruddin, M.Kes 158,72 25,00 0,00
10 dr. Sri Mulyani 170,57 39,44 0,00
11 dr. Dewi Kartikasari 69,77 0,00 0,00
12 dr. Astuti Indrahayuni 155,89 0,00 0,00
13 dr. Bambang Saptono 168,20 67,14 0,00
14 dr. Titik Sri Hartini, M.Kes 169,68 0,00 0,00
15 dr. Suroyah Amin 164,55 33,33 0,00
16 dr. Eko Agustini 127,10 0,00 0,00
17 dr. Guntur Subyantoro 66,18 0,00 9,09
18 dr. Nugroho Imam Santosa 127,11 0,00 0,00
19 dr. Supardali 65,90 0,00 0,00
20 dr. Ari Nurhayati 172,75 77,78 0,00
21 dr. Arsita Rasmi 124,91 0,00 0,00
22 dr. Gunadi (Weru) 60,57 0,00 0,00
23 dr. Hari Purnomo 199,81 100,00 0,00
24 dr. Mutahid Sukoro 201,35 7,06 2,50
25 dr.Nina Wirdyaningsih M 181,21 90,38 0,00
26 dr. Adiati Asriningrum 149,73 75,68 0,00
27 dr. Indarto 72,76 0,00 2,22
28 dr. B Yulianto 62,76 0,00 0,00
29 dr. Pudyastuti,MM 18,87 0,00 0,00
30 dr. Sutini 145,38 0,00 0,00
31 dr. Agustinus Sarwoto 79,84 0,00 0,00
32 dr. C Wahyu Hidayat HP 105,23 0,00 0,00
33 dr. Parwanti 225,81 0,00 0,00
34 dr. Endang Sulistiyowati 148,15 0,00 0,00
35 dr. Salman Al Faris 150,00 0,00 0,00
36 dr. Sugeng Triyono 83,33 0,00 0,00
37 dr. Niko Vebryanto Kurniawan 103,34 0,00 0,00
38 dr. Nunik Kurniawati 93,46 0,00 0,00
39 DR. ARIEF WAHYU SOEKARNO 270,34 0,00 2,70
40 DR. SRI UMARYANI 173,25 0,00 0,00
41 dr. Taufiq Nur Hariadi 1370,37 0,00 0,00
Rata - rata 166,30 20,47 0,40
59
Berdasarkan data di atas dapat diketahui rerata sebagai berikut:
Angka Rasio
Rasio RNS
Kontak Prolanis
RATA – RATA KLINIK 164,92 38,79 1,48
RATA – RATA DPM 166,30 20,47 0,40
Pada data di atas dapat diketahui angka kontak terbanyak FKTP
Klinik Asty dan FKTP DPP dr. Taufiq Nur Hariadi.
Karena puskesmas mempunyai pelayanan yang lebih
lengkap daripada DPM dan Klinik, Puskesmas merupakan garda
depan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Masyarakat
menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.
Puskesmas juga semakin memberikan pelayanan yang berkualitas
dan untuk menjamin perbaikan mutu tersebut dilakukan melalui
mekanisme akreditasi.
Matriks Akreditasi Puskesmas Se- Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
Nomor Register Status Akreditasi
No Kecamatan
Puskesmas Puskesmas
1 1031703 Weru Madya
2 1031704 Bulu Madya
3 1031705 Tawangsari Utama
4 1031706 Sukoharjo Madya
5 1031707 Nguter Madya
6 1031708 Bendosari Utama
7 1031709 Polokarto Utama
8 1031710 Mojolaban Madya
9 1031711 Grogol Madya
10 1031712 Baki Madya
11 1031713 Gatak Utama
12 1031714 Kartasura Madya
Di wilayah Kabupaten Sukoharjo Puskemas sudah terakreditasi
100% pada tahun 2018, sementara untuk FKTP (DPM dan Klinik)
belum terakreditasi.
b. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
1. Pelayanan Kesehatan Antenatal
Cakupan pelayanan antenatal dipantau melalui
pelayanan kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) untuk melihat akses
dan pelayanan kesehatan ibu hamil yang sesuai standar yaitu
Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018
60
minimal berkunjung 4 kali selama masa kehamilan ( K4 ).
Kunjungan selama masa kehamilan ini dengan distribusi sekali
pada triwulan pertama dan kedua dan dua kali pada triwulan
ketiga.
Pelayanan antenatal kepada ibu hamil yang diberikan
oleh petugas kesehatan meliputi :
1. Timbang BB dan ukur TB
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi / lila
4. Ukur fundus uteri
5. Tentukan presentasi dan DJJ (Denyut Jantung Janin)
6. Imunisasi TT
7. Pemberian tablet tambah darah
8. Pemeriksaan laboratorium
9. Tata laksaana kasus
10. Temu wicara / konseling
Cakupan K4 tahun 2018 sebesar 100% dan capaian ini
sesuai dengan target SPM sebesar 100%, ada kenaikan sebesar
6,66% jika dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar
93,34%.
Cakupan pelayanan K4
TAHUN 2014 – 2018
61
tinggi baik di tahun 2017 dan tahun 2018 ditangani 100 %. Dari
Deteksi Resiko Tinggi yang ada di Tahun 2018, terbanyak ada
pada jenis resti 4 T , terlalu muda, terlalu banyak (anak), terlalu
rapat (jarak kelahiran) dan terlalu tua.
Dibanding tahun 2017 kasus ibu hamil resiko tinggi
lebih tinggi dari tahun 2018, untuk itu diharapkan semua ibu
hamil dilakukan pemeriksaan ANC berkualitas / 10 T, agar semua
ibu hamil resiko tinggi dapat terdeteksi dan dirujuk kepelayanann
yang lebih tinggi,karena semua ibu hamil berpeluang menjadi ibu
hamil resiko tinggi.
Deteksi resiko tinggi ibu hamil yang dilakukan dengan
tepat dan berkualitas dapat menurunkan resiko kesakitan dan
kematian Ibu, serta konseling pada Calon manten akan faktor
Resiko 4 T, agar semua ibu hamil siap dalam menjalani
kehamilannya dan sehat sampai saat melahirkan.
Salah satu pelayanan pada ibu hamil adalah pemberian
tablet zat besi. Cakupan pemberian tablet zat besi Fe 1 pada ibu
hamil tahun 2018 sebesar 99,87 % dan cakupan pemberian
tablet Fe 3 sebesar 93,26%. Pemberian tablet besi pada ibu
hamil merupakan salah satu upaya untuk mencegah timbulnya
anemia pada ibu hamil, karena sebagian besar kematian ibu
maternal salah satu penyebab dasarnya adalah anemi. Pelayanan
terhadap ibu nifas adalah pemberian vitamin A. Dari 12.550
orang ibu nifas yang terlaporkan sebanyak 12.549 atau 99,99 %
mendapatkan tablet vitamin A.
Upaya perlindungan ibu dan bayi terhadap kemungkinan
tetanus pada saat persalinan dilaksanakan melalui pemberian
imunisasi TT kepada ibu hamil. Cakupan imunisasi TT1 dan TT2
ibu hamil tahun 2018 masing – masing sebesar 23,84 % dan
26,26 %. Cakupan TT ibu hamil masih rendah dan perlu
mendapat perhatian lebih serius. Salah satu kendala cakupan TT
adalah pelaporan yang sulit didapat dari pelayanan swasta,
sehingga perlu dicari suatu mekanisme untuk mendapatkan data
yang akurat dari pelayanan swasta.
62
2. Pertolongan Persalinan, Kunjungan Neonatus dan Bayi
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
tahun 2018 sebesar 100%, cakupan ini sudah mencapai target
SPM sebesar 100%. Cakupan Kunjungan Neonatal 1 kali (KN1)
tahun 2018 sebesar 100% dan Kunjungan Neonatal 3 kali (KN
lengkap) sebesar 100%. Sasaran neonatal komplikasi 15% dari
sasaran bayi sebanyak 1.310 anak dan capaian neonatal
komplikasi sejumlah 1.310 anak atau 100% dan ditangani 100%.
Jumlah bayi BBLR pada tahun 2018 dilaporkan sebanyak
487 bayi. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2017 sejumlah
488 bayi. Penyebab terjadinya BBLR harus diidentifikasi lebih
lanjut karena hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik
faktor ibu, janin, uterus dan plasenta. Terbanyak pada kasus
BBLR yang ada adalah pada faktor ibu seperti; usia ibu, Anemia,
dan penyakit pada ibu seperti jantung dan Preeklamsi.
3. Pelayanan Kesehatan Anak dan Balita
i) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita dan Prasekolah
Salah satu upaya mengoptimalkan pertumbuhan
dan perkembangan balita adalah melalui program pelayanan
kesehatan anak, diantaranya adalah pemberian vitamin A.
Cakupan pemberian Vitamin A pada bayi usia 6–11 bulan
tahun 2018 sebesar 100%, hasil ini meningkat dibandingkan
tahun 2017 sebesar 99,41%. Sedangkan cakupan pemberian
Vitamin A dua kali untuk balita tahun 2018 sebesar 100%,
hasil ini meningkat dibandingkan hasil tahun 2017 sebesar
97,74%. Demikian juga dengan pelayanan pertumbuhan dan
perkembangan meningkat 92,26% ditahun 2018 dibanding
tahun 2017 90,49%.
Salah satu intervensi yang telah dilaksanakan
terutama pada anak dengan kondisi kelainan perkembangan,
yaitu melakukan intervensi sejak dini baik lewat rujukan pada
klinik Tumbuh Kembang maupun pada Sanggar Difabel yang
ada di 12 Kecamatan yg telah memiliki trapis, untuk dapat
dilakukan intervensi sejak dini.
63
ii) Program Imunisasi
Dalam upaya menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecatatan bayi dan anak balita dilaksanakan
program imunisasi untuk penyakit–penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri,
Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Hemophilus influenza B, Polio,
Campak dan Rubella. Setiap bayi wajib mendapatkan
imunisasi dasar yaitu HB0 1 kali, BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3
kali, Polio 4 kali, dan Campak/MR 1 kali. Untuk menilai
kelengkapan imunisasi dasar bayi dapat dilihat pada cakupan
imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan Campak/MR.
Cakupan imunisasi bayi/dasar tahun 2018 per
antigen telah mencapai ≥95% atau telah mencapai target
SPM dalam renstra khususnya di tahun 2018 yang hasil
lengkapnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
64
c. Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah dan prasekolah
dilaksanakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak serta pelayanan kesehatan reproduksi pada remaja. Cakupan
Pelayanan anak siswa kelas 1 SD dan setingkat pada tahun 2018
sebesar 100 % total dari 16.700 anak yang terdata. Semua siswa
kelas 1 SD diperiksa kesehatannya yang meliputi pemeriksaan mata ,
pemeriksaan gigi, pengukuran berat badan dan Tinggi Badan.
Hasil penilaian status Gizi ada 11262 siswa yg Norma berat
badannya, sangat kurang 81 siswa,kurang 829 siswa, Gemuk 1124
siswa. Pemeriksaan Karies Gigi 8709 siswa, infeksi telinga ada 2
siswa, di kecamatan Mojolaban 1 kasus, Kartasura 1 kasus.
Gangguan Pendengaran ada 1 kasus di Kecamatan Kartasura. Semua
sekolah telah melaksanakan kebugaran Jasmani pada anak sekolah
(9930 siswa telah melaksanakan kebugaran Jasmani.
Pelayanan kesehatan Remaja sudah dilaksanakan di 12
Puskesmas se kabupaten Sukoharjo/Puskesmas PKPR dalam
penyelenggaraannya telah memenuhi 3 (tiga) kriteria yaitu: memiliki
tenaga kesehatan terlatih/terorientasi PKPR (12 Puskesmas), memiliki
pedoman PKPR (12 Puskesmas), melakukan pelayanan konseling
pada Remaja (12 Puskesmas).
d. Pelayanan Kesehatan Usila
Pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut dititik
beratkan pada penyuluhan kesehatan melalui pembentukan Posyandu
65
Lansia. Keikutsertaan masyarakat ditingkatkan melaui posyandu ini,
di mana selain penyuluhan kesehatan juga dilaksanakan pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
Pelayanan kesehatan yang paripurna terhadap usila
dilaksanakan oleh Puskesmas, baik dalam gedung (Puskesmas, Pustu,
Pusling) maupun luar gedung (Posyandu Lansia/Poksila). Data tahun
2018 cakupan pelayanan kesehatan bagi Usila yang dilaporkan 12
Puskesmas sebanyak 55.543 orang (49,41%) dari 112.423, dan
Umur harapan hidup 77,49 tahun di Tahun 2018.
Hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan sebagai berikut :
Lansia dengan gangguan emosional (0,2%), Gizi lebih (0,02%), Gizi
kurang (0,95%) Tekanan darah tinggi (3,28%) Tekanan darah
rendah (1,1%), Anemia (0,4%), DM (1,2 %) Gangguan Ginjal
(0,1%), Penyakit lain (5,74%). Terbanya pada kondisi penyakit lain
sehingga diperlukan pemeriksaan awal sebelum usia lansia, agar
sehat bugar dan produktif di usia produktif sampai dengan mencapai
usia lansia. dan Umur harapan hidup 77,49 tahun di Tahun 2018.
e. Program Keluarga Berencana
1. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
Penduduk Kabupaten Sukoharjo bertambah setiap tahun
walaupun tidak dalam perbedaan yang bermakna. Laju
Pertumbuhan Kabupaten Sukoharjo berdasarkan data BPS
adalah berkisar 0,82 % setahun. Hal ini erat berkaitan dengan
prevalensi akseptor KB.
Jumlah Pasangan Usia Subur ( PUS ) pada tahun 2018
tercatat sebanyak 140.082. Jumlah ini menurun apabila
dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebanyak 149.292 PUS.
Peserta KB aktif di Kabupaten Sukoharjo pada tahun
2018 mencapai 92.995 (66.39%) capaian ini menurun
dibandingkan tahun 2017 yg mencapai 111.740 (68,55%).
2. Peserta KB Baru
Sementara itu peserta KB baru tahun 2018 sebanyak
14.04 % (19.667 peserta), capaian ini menurun drastis apabila
dibandingkan hasil tahun 2017 sebesar 15,59% (23.269 peserta)
66
dari PUS. Capaian Peserta KB Baru terbanyak di Kecamatan
Nguter dengan 36,7% dari PUS ( 8.752 PUS ). Dari 19.667
peserta KB Baru, 15.619 peserta (79,42%) memilih metoda KB
jangka pendek (Non MKJP), yang terdiri dari : suntik (54,61%),
Pil KB (16,81%) dan kondom (7,99%). Metode KB jangka
panjang yang paling banyak dipilih oleh peserta KB baru adalah
Implant (9,69%), kemudian IUD (8,06%) dan MOW (2,65%)
dan MOP (0,18%).
3. Peserta KB Aktif
Jumlah peserta KB aktif sebanyak 92.995 peserta KB,
ternyata 64.310 peserta (69,15%) memilih metoda KB jangka
pendek (Non MKJP), yang terdiri dari : suntik (56,66% ), Pil KB
(10,59%) dan kondom (1,90%). Metode KB jangka panjang yang
paling banyak dipilih oleh peserta KB aktif adalah IUD (14,34%),
kemudian Implant (9,33%), MOW (6,85%) dan MOP (0,32%).
f. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Gawat Darurat
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 12
buah yang tersebar di 12 kecamatan, dengan 57 buah Puskesmas
Pembantu dan 28 Puskesmas Keliling dibuka untuk meningkatkan
jangkauan dan pemerataan sarana pelayanan kesehatan dasar.
Puskesmas dengan unit perawatan ada sebanyak 10 buah dengan
137 tempat tidur. Sudah semua puskesmas (100%) mempunyai unit
gawat darurat dan mampu melayani pasien dengan kasus-kasus
kegawatan.
Sementara, semua Rumah Sakit yang melaksanakan
pelayanan di Kabupaten Sukoharjo mempunyai unit gawat darurat
dan mampu melayani pasien dengan kasus – kasus kegawatan.
67
5 (enam) Rumah Sakit swasta yaitu RS PKU Muhamadiyah Sukoharjo, RS
Nirma Suri, RS Indriati, RS dr. Oen Solo Baru, RS PKU Muhamadiyah
Kartasura. Sedangkan Rumah Sakit khusus terdiri dari 1 (satu) Rumah
Sakit milik Kementerian Kesehatan yaitu RSOP Prof. DR. dr. Soeharso yang
merupakan Rumah Sakit khusus ortopedi dan 1 (satu) Rumah Sakit swasta
yaitu RSKB Karima Utama yang merupakan Rumah Sakit khusus bedah.
Rasio jumlah rumah sakit per satuan penduduk di tahun 2018 adalah
1:100.000 artinya 1 (satu) rumah sakit melayani 100.000 penduduk yang
sudah memenuhi jumlah ideal pelayanan rumah sakit.
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana
Rumah Sakit antara lain ketersediaan tempat tidur dan rasionya terhadap
jumlah penduduk. RSOP Prof. DR. dr. Soeharso adalah Rumah Sakit
Khusus tipe A dengan 138 tempat tidur, RSUD Ir. Soekarno adalah Rumah
Sakit tipe B dengan 239 tempat tidur, RS PKU Muhamadiyah Sukoharjo
adalah Rumah Sakit tipe C dengan 100 tempat tidur, RS Nirmala Suri
adalah Rumah Sakit tipe D dengan 66 tempat tidur, RS Indriati adalah
Rumah Sakit tipe C dengan 152 tempat tidur, RS dr. Oen Solo Baru adalah
Rumah Sakit tipe C dengan 187 tempat tidur, RS PKU Muhamadiyah
Kartasura adalah Rumah Sakit tipe D dengan 57 tempat tidur, RS
Universitas Sebelas Maret adalah Rumah Sakit tipe C dengan 109 tempat
tidur, dan RSKB Karima Utama adalah Rumah Sakit Khusus tipe C dengan
100 tempat tidur, sehingga total terdapat 1148 tempat tidur dari 9
(sembilan) Rumah Sakit di Kabupaten Sukoharjo. Rasio ketersediaan
tempat tidur per satuan penduduk di tahun 2018 adalah 1:1000 artinya 1
bed melayani 1000 penduduk.
Dari 9 (sembilan) rumah sakit, baru 8 (delapan) yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan. Rumah sakit yang belum bekerja sama
adalah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kartasura. Jumlah ketersediaan
tempat tidur rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS adalah 1080
buah untuk 761.142 peserta JKN. Rasio ketersediaan tempat tidur adalah
1,4 : 1000 untuk peserta JKN.
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu serta efisiensi
pelayanan yang terdapat di rumah sakit, data bersumber dari data sensus
harian rawat inap.
68
a. BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka Penggunaan Tempat Tidur
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu
tertentu. (Depkes RI, 2015). Nilai BOR yang ideal antara 60-85%
(Depkes RI, 2005). Pencapaian BOR rumah sakit tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
JUMLAH
a
NO NAMA RUMAH SAKIT TEMPAT BOR (%)
TIDUR
1 RSUD SUKOHARJO 228 50,80
2 RSOP Dr. SOEHARSO 138 52,58
3 RSU DR OEN SOLO BARU 187 65,61
4 RSU NIRMALA SURI 66 59,37
5 RSU PKU MUHAMADIYAH KARTASURA 57 1,76
6 RSK KHARIMA UTAMA 100 85,75
7 RSU PKU MUHAMADIYAH SKH 100 27,14
8 RSU UNS 109 68,93
9 RSU INDRIATI 152 43,00
KABUPATEN/KOTA 1137 53,2
Dari data tersebut rumah sakit yang memiliki BOR ideal ada 3 (tiga)
yaitu RS dr. Oen Solo Baru, RSKB Karima Utama dan RS UNS.
69
c. NDR (Net Death Rate) dan GDR (Gross Death Rate)
NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap 1000
penderita keluar sedangkan GDR adalah angka kematian umum untuk
setiap 1000 penderita keluar (Depkes RI, 2005). NDR dan GDR rumah
sakit di tahun 2018 adalah sebagai berikut:
70
di Kabupaten Sukoharjo terhadap 100.000 penduduk adalah 34 yang
berarti untuk setiap 100.000 penduduk terdapat 34 Dokter Umum, atau
rata-rata setiap 34 orang Dokter Umum melayani sekitar 100.000
penduduk. Rasio Dokter Gigi di kabupaten Sukoharjo terhadap 100.000
penduduk adalah 7 yang berarti untuk setiap 100.000 penduduk
terdapat 7 Dokter Gigi.
Sarana kesehatan selain Puskesmas dan Rumah Sakit yang
melayani masyarakat adalah Balai Pengobatan atau Klinik. Sampai tahun
2018 terdapat 88 klinik / BP Swasta yang berijin dan operasional, yang
tersebar di 12 Kecamatan. Sementara itu untuk pelayanan Dokter
perseorangan dari data perijinan bidang kesehatan terdapat 373 orang
Dokter Praktek. Adapun Fasyankes di Kabupaten Sukoharjo yang bekerja
sama dengan BPJS dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
DATA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
KERJASAMA DENGAN BPJS
KLINIK DR.
NO. KECAMATAN DR.GIGI APOTEK LAB.KES
PRATAMA UMUM
1 WERU 0 4 0 0 0
2 BULU 1 1 0 1 0
3 TAWANGSARI 1 1 1 0 0
4 NGUTER 2 3 0 0 0
5 SUKOHARJO 5 5 2 2 1
6 BENDOSARI 2 5 1 0 0
7 POLOKARTO 1 2 1 0 0
8 MOJOLABAN 4 2 1 0 0
9 GROGOL 4 8 1 0 0
10 BAKI 5 2 0 1 0
11 GATAK 0 2 1 0 0
12 KARTASURA 8 4 2 3 0
JUMLAH 33 39 10 7 1
71
Sedangkan untuk obat narkotika dan psikotropika dari 12 Puskesmas
ketersediaan mencapai 100% tercukupi dan dapat digunakan dalam
pelayanan pengobatan di Puskesmas. Prosentase penggunaan obat
generik mencapai 96,93%, sedangkan prosentase kesesuaian
penggunaan obat dengan Fornas mencapai 80,18% dengan uraian
kesesuaian dengan obat Fornas untuk fasyankes TK 1 sebesar 68,87%,
kesesuaian dengan obat Fornas untuk fasyankes TK 2 sebesar 11,32%.
C. Keuangan
Pembiayaan kesehatan bersumber dari Pemerintah,
masyarakat termasuk sektor swasta. Sejak dilaksanakannya kebijakan
desentralisasi pada tahun 2001, biaya pelaksanaan pembangunan
kesehatan dari Pemerintah diharapkan sebagian besar bersumber dari
Pemerintah Daerah melalui Dana Alokasi Umum. Pada tahun 2000, dalam
pertemuan antara Departemen Kesehatan dengan seluruh Bupati /
Walikota se – Indonesia, disepakati bahwa Pemerintah Daerah akan
mengalokasikan 15 % dari APBD untuk pembiayaan kesehatan.
Total APBD Kabupaten Sukoharjo tahun 2018 sebesar Rp.
2.286.074.316.000 menurun dibanding tahun 2017 sebesar Rp.
2.317.729.718.000.
Sedangkan Total anggaran kesehatan Kabupaten Sukoharjo
tahun 2018 sebesar Rp 333.598.805.507 menurun dibanding tahun 2017
sebesar Rp 410.610.901.772, anggaran tersebut terdiri dari APBD sebesar
Rp. 292.207.358.507 (87,59%) terdiri dari Belanja tidak langsung / gaji
Rp. 115.182.097.269, Belanja langsung Rp. 177.025.261.238, dari APBD
Propinsi berupa Bantuan Keuangan sebesar Rp 6.000.000.000 (1,8%)
dan dari dana APBN sebesar Rp. 35.391.447.000 (10,61%) terdiri dari
Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 26.564.947.000 dan DBHCTH
sebesar Rp. 8.826.500.000.
Dari penjabaran data di atas dapat dilihat bahwa sebagian
besar masih bersumber dari APBD Kabupaten. APBD Kabupaten
Sukoharjo yang dialokasikan untuk Bidang Kesehatan / Dinas Kesehatan
sudah mencapai 12,78%, anggaran ini masih jauh dari kesepakatan
Bupati Walikota yang minimal 15 % dari APBD.
72
BAB V
KESIMPULAN
A. DERAJAT KESEHATAN
1. Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu Maternal pada tahun 2018 adalah 31,87/100.000
kelahiran hidup angka ini menurun bila dibandingkan tahun 2017 adalah
31,94 /100.000 kelahiran hidup. Kasus kematian ibu di tahun 2018 ini
disebabkan karena Ruptur Uteri dd Emboli Air Ketuban 1 kasus, Eklamsi 1
kasus, Syok Hipovolemik Ireversibel ec Atonia Uteri dd Trali 1 kasus,
Hepatomegali 1 kasus
2. Kematian Bayi
Angka kematian bayi pada tahun 2018 adalah 5,65/ 1000 kelahiran hidup.
Ada penurunan signifikan dibanding pada tahun 2017 sebesar 6,38 /1000
kelahiran hidup, pada tahun 2016 sebesar 9,00/1000 kelahiran hidup,
sedangkan pada tahun 2015 sebesar 9,94/1000 kelahiran hidup dan pada
tahun 2014 sebesar 10,43/1000 kelahiran hidup. Ada penurunan Angka
Kematian Bayi (AKB) selama 5 tahun berjalan ( dari tahun 2014 sampai
tahun 2018) di Kabupaten Sukoharjo.
3. Kematian Balita
Angka Kematian anak balita pada tahun 2018 sebesar 7,41/1000 kelahiran
hidup, angka kematian anak balita pada tahun 2017 sebesar 8,54 /1000
kelahiran hidup, tahun 2016 sebesar 10,82/1000 kelahiran hidup, sedangkan
tahun 2015 sebesar 11,92/1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2014
sebesar 11,98/1000 kelahiran hidup. Ada penurunan Angka Kematian Balita
(AKABA) selama 5 tahun berjalan ( dari tahun 2014 sampai tahun 2018) di
Kabupaten Sukoharjo.
73
4. Kesakitan
a. Penyakit Bersumber Binatang
1) Pada tahun 2018 terdeteksi kasus DBD sebanyak 35 kasus sehingga
angka kesakitan 3.9/100.000 penduduk sedangkan angka kematian
untuk tahun 2018 sebanyak 0 % (0 kasus) jumlah ini menurun drastis
bila dibandingkan tahun 2017 terdeteksi kasus DBD sebanyak 115
kasus sehingga angka kesakitan DBD adalah 12.9 / 100.000 penduduk
dengan angka kematian sebanyak 1.74 % (2 kasus) kematian.
2) Pada tahun 2018 terdeteksi kasus Malaria sebanyak 2 kasus sehingga
angka kesakitannya sebesar 0,002/1000 penduduk sedangkan angka
kematian untuk tahun 2018 sebanyak 0 % (0 kasus) jumlah ini
menurun bila dibandingkan tahun 2017 terdeteksi kasus Malaria
sebanyak 4 kasus sehingga angka kesakitannya sebesar 0,004/1000
penduduk dengan angka kematian sebanyak 0 % (0 kasus) kematian.
Kasus Malaria di Kabupaten Sukoharjo bukanlah kasus yang menimpa
penduduk asli melainkan penduduk luar kabupaten yang ditemukan di
Kabupaten Sukoharjo.
b. Penyakit Menular Langsung
1) Penemuan kasus TB Paru pada tahun 2018 sejumlah 604 dari target 1.721
atau 35,10% Tahun 2017 ditemukan 475 kasus dari target 1.312 atau
35,96%. Penemuan kasus pada tahun 2016 sebanyak 245 kasus dari target
2.885 atau 8,49%. Angka penemuan kasus (CDR) baru mencapai 35,10% dari
target 70%. CDR tertinggi di Kecamatan Nguter 32% terendah Kecamatan
Kartasura 4,3%.
2) Pneumonia merupakan salah satu varian ISPA yang penting diperhatikan
terutama pada balita. Pada tahun 2018 dilaporkan ada 991 kasus, tahun 2017
sejumlah 993 kasus, tahun 2016 sebanyak 556 kasus (17,2%) dari 3.227
perkiraan jumlah kasus. Capaian hasil pada tahun 2015 sebesar 3,3%.
3) Temuan kasus baru tahun 2018 sejumlah 63 penderita dengan rincian HIV
sejumlah 18 dan AIDS 45 sehingga kumulatif sejumah 519 orang. Tahun 2017
dilaporkan 97 kasus baru dengan rincian HIV 48 dan AIDS 49, tahun 2016
dilaporkan ada 108 kasus baru dengan jumlah kematian sebanyak 13
penderita ada sedikit peningkatan dari jumlah kematian dibanding tahun 2015
dilaporkan ada 60 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 7 penderita.
74
B. KEADAAN LINGKUNGAN
a. Persentase Rumah Sehat
Tahun 2018 jumlah seluruh rumah sebanyak 227.528 yang memenuhi
kriteria rumah sehat sebanyak 180.248 (79,22%).
b. Persentase Penduduk yang memiliki Akses Air Minum yang layak
Persentase Penduduk yang memiliki Akses Air Minum yang layak pada
Tahun 2018 capaian akses air minum yang memenuhi syarat 94,68%.
c. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat
Kesehatan
Di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2018 terdapat 247 penyelenggara air
minum, sedangkan jumlah sampel air yang diperiksa sebanyak 180
sampel, ari sampel yang diperiksa 174 (96,67%) sampel yang memenuhi
syarat fisik, bekteriologi dan kimia.
d. Persentase Pendudukyang memiliki Akses Sanitasi yang layak
Capaian penduduk dengan akses jamban sehat pada tahun 2018 adalah 100%.
e. Desa Melaksanakan STBM
desa/kelurahan yang melaksanakan STBM adalah 100 % tetapi desa/kelurahan
yang sudah mencapai status Desa STBM belum ada (0 %)
f. Prosentase Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat Kesehatan
Pada Tahun 2018 di Kabupaten Sukoharjo terdapat 749 TTU, TTU yang
memenuhi syarat adalah 648 (86,5 %)
g. Prosentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memenuhi syarat
Hygiene Sanitasi
Capaian TPM yang memenuhi syarat Hygiene dan sanitasi pada Tahun 2018
adalah 64,27 % (1054 TPM) dari TPM yang ada sejumlah 1640 TPM.
75
faktor internal maupun eksternal yang harus dicari pemecahannya. Masih
banyak diperlukan upaya perbaikan dan peningkatan terhadap berbagai
program / kegiatan pembangunan kesehatan untuk peningkatan dan perbaikan
derajat kesehatan masyarakat. Selain dipengaruhi oleh factor pelayanan
kesehatan yang menjadi titik tolak pembangunan kesehatan, derajat kesehatan
masyarakat juga dipengaruhi oleh factor-faktor seperti perilaku masyarakat,
lingkungan dan demografi. Sehingga diperlukan suatu perencanaan
pembangunan kesehatan yang terpadu, yang dapat mengoptimalkan kekuatan
dan potensial Kabupaten Sukoharjo serta dapat memadukan semua sektor
tersebut guna meningkatkan dan memperbaiki derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan penyusunan Profil Kesehatan Kab. Sukoharjo adalah untuk memberikan
data-data informasi situasi status dan upaya kesehatan yang menyeluruh dalam
rangka meningkatkan dan mendukung manajemen kesehatan. Penyusunan
Profil ini selalu diupayakan lebih baik dari tahun ke tahun, tetapi meskipun
demikian masih dijumpai adanya beberapa hambatan dan kendala dalam
prosesnya, antara lain :
1. Pengetahuan, sikap dan ketrampilan para pengumpul data di setiap unit
sumber data yang berbeda-beda.
2. Keterlambatan data dari setiap unit sumber data
3. Adanya perbedaan data antara pemegang program dengan unit sumber
data lain misalnya Puskesmas.
4. Belum terpadunya sistem pencatatan dan pelaporan antar institusi
kesehatan.
Di dalam serba keterbatasan dan ketidaksempurnaan ini, kami tetap berharap
agar data-data yang sudah kami sajikan dapat bermanfaat dalam proses
manajemen kesehatan, dalam rangka meningkatkan kualitas derajat kesehatan
masyarakat di Kab. Sukoharjo menuju Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Paripurna Menuju Masyarakat yang Sehat, Sejahtera dan Mandiri.
76
RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA SUKOHARJO
TAHUN 2018
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 467 Km
2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 167 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 447,912 444,011 - Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.2 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km
2
1911.3 Jiwa/Km
2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 44.8 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 100.9 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 97.36 90.62 93.99 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 11.99 13.99 12.99 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 16.36 15.92 16.14 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 13.39 9.45 11.42 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.63 0.87 0.75 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 2.34 2.04 2.19 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 6.35 6.88 6.62 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.70 0.15 0.42 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 6,319 6,231 12,550 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 4.41 2.56 3.49 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 26 24 50 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 4.11 3.85 3.98 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 16 5 21 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 2.53 0.80 1.67 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 57 36 93 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9.02 5.78 7.41 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 32 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 93.23 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 100.00 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 96.43 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99.99 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 24.21 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 93.26 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 100.00 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 100.00 100.00 100.00 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 14.04 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 66.39 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.66 4.11 3.88 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98.94 98.51 98.73 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 77.06 74.66 75.85 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 100.00 100.00 100.00 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 100.00 98.80 99.39 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 100.00 98.17 99.09 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 100.00 100.00 100.00 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 87.14 89.13 88.13 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.31 0.29 0.30 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 94.98 95.11 95.05 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 86.16 87.24 86.70 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.43 0.47 0.45 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.64 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 11,709 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) - - 6.16 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) - - 93.50 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut - - - % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 35.37 68.90 49.41 % Tabel 52
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK UMUR
NO
(TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 382,411 382,670 765,081
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 372,315 346,776 719,091 97.36 90.62 93.99
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 54,876 71,291 126,167 14.35 18.63 16.49
b. SD/MI 128,299 122,722 251,021 33.55 32.07 32.81
c. SMP/ MTs 45,832 53,536 99,368 11.99 13.99 12.99
d. SMA/ MA 62,562 60,921 123,484 16.36 15.92 16.14
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 51,205 36,162 87,367 13.39 9.45 11.42
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 2,409 3,329 5,738 0.63 0.87 0.75
g. AKADEMI/DIPLOMA III 8,948 7,806 16,755 2.34 2.04 2.19
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 24,283 26,328 50,611 6.35 6.88 6.62
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 2,677 574 3,251 0.70 0.15 0.42
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 4.41 2.56 3.49
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
JUMLAH KEMATIAN
1 WERU WERU 1 1 0 2 2 1 3 6 3 2 3 8
2 BULU BULU 2 0 0 2 2 0 0 2 4 0 0 4
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 1 2 1 4 3 1 0 4 4 3 1 8
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 2 2 2 6 2 1 1 4 4 3 3 10
5 NGUTER NGUTER 1 1 0 2 3 0 0 3 4 1 0 5
6 BENDOSARI BENDOSARI 3 1 0 4 2 0 0 2 5 1 0 6
7 POLOKARTO POLOKARTO 1 2 4 7 3 1 0 4 4 3 4 11
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 5 2 0 7 2 0 0 2 7 2 0 9
9 GROGOL GROGOL 3 0 2 5 3 1 1 5 6 1 3 10
10 BAKI BAKI 2 1 4 7 0 0 0 0 2 1 4 7
11 GATAK GATAK 3 2 2 7 1 0 1 2 4 2 3 9
12 KARTASURA KARTASURA 2 2 0 4 1 0 1 2 3 2 1 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 16 15 57 24 5 7 36 50 21 22 93
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 4.11 2.53 2.37 9.02 3.85 0.80 1.12 5.78 3.98 1.67 1.75 7.41
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU BTA+ KASUS TB ANAK 0-
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
14 TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 WERU WERU 29,921 29,744 59,665 6 75.00 2 25.00 8 10 71.43 4 28.57 14 0 0.00
2 BULU BULU 20,233 19,369 39,602 10 66.67 5 33.33 15 20 74.07 7 25.93 27 2 7.41
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 28,058 27,408 55,466 5 62.50 3 37.50 8 13 56.52 10 43.48 23 2 8.70
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 46,798 46,366 93,164 11 55.00 9 45.00 20 11 52.38 10 47.62 21 1 4.76
5 NGUTER NGUTER 28,569 27,851 56,420 12 60.00 8 40.00 20 26 68.42 12 31.58 38 0 0.00
6 BENDOSARI BENDOSARI 31,725 31,353 63,078 3 50.00 3 50.00 6 6 35.29 11 64.71 17 2 11.76
7 POLOKARTO POLOKARTO 42,280 41,589 83,869 6 35.29 11 64.71 17 9 36.00 16 64.00 25 0 0.00
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 44,317 44,185 88,502 4 44.44 5 55.56 9 7 43.75 9 56.25 16 0 0.00
9 GROGOL GROGOL 61,073 60,137 121,210 9 75.00 3 25.00 12 16 69.57 7 30.43 23 1 4.35
10 BAKI BAKI 35,784 35,354 71,138 8 61.54 5 38.46 13 12 52.17 11 47.83 23 1 4.35
11 GATAK GATAK 26,338 26,267 52,605 3 60.00 2 40.00 5 4 50.00 4 50.00 8 0 0.00
12 KARTASURA KARTASURA 54,502 54,663 109,165 4 40.00 6 60.00 10 4 40.00 6 60.00 10 0 0.00
Rumah Sakit 108 62.79 64 37.21 172 191 53.20 168 46.80 359 42 11.70
JUMLAH (KAB/KOTA) 449,598 444,286 893,884 189 60.00 126 40.00 315 329 54.47 275 45.53 604 51 8.44
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 21.14 14.10 35.24
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 WERU WERU 14 11 25 8 5 13 5 62.50 5 100.00 10 76.92 6 100.00 5 83.33 11 91.67 78.57 90.91 84.00 0 1 1
2 BULU BULU 15 13 28 10 12 22 9 90.00 8 66.67 17 77.27 4 80.00 0 0.00 4 66.67 86.67 61.54 75.00 0 0 0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 16 10 26 7 5 12 4 57.14 5 100.00 9 75.00 8 88.89 4 80.00 12 85.71 75.00 90.00 80.77 2 0 2
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 13 6 19 12 6 18 11 91.67 6 100.00 17 94.44 1 100.00 0 0.00 1 100.00 92.31 100.00 94.74 1 0 1
5 NGUTER NGUTER 33 25 58 15 6 21 15 100.00 6 100.00 21 100.00 18 100.00 19 100.00 37 100.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
6 BENDOSARI BENDOSARI 17 7 24 4 1 5 4 100.00 0 0.00 4 80.00 12 92.31 6 100.00 18 94.74 94.12 85.71 91.67 0 0 0
7 POLOKARTO POLOKARTO 10 10 20 8 8 16 7 87.50 6 75.00 13 81.25 2 100.00 2 100.00 4 100.00 90.00 80.00 85.00 1 0 1
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 11 8 19 8 6 14 7 87.50 5 83.33 12 85.71 3 100.00 2 100.00 5 100.00 90.91 87.50 89.47 1 1 2
9 GROGOL GROGOL 38 20 58 4 3 7 2 50.00 2 66.67 4 57.14 27 79.41 17 100.00 44 86.27 76.32 95.00 82.76 4 0 4
10 BAKI BAKI 15 9 24 12 8 20 12 100.00 8 100.00 20 100.00 3 100.00 1 100.00 4 100.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
11 GATAK GATAK 11 6 17 3 0 3 3 100.00 0 0.00 3 100.00 8 100.00 6 100.00 14 100.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
12 KARTASURA KARTASURA 10 13 23 6 10 16 5 83.33 9 90.00 14 87.50 4 100.00 3 100.00 7 100.00 90.00 92.31 91.30 0 0 0
Rumah Sakit 70 64 134 39 34 73 32 82.05 31 91.18 63 86.30 27 87.10 30 100.00 57 93.44 84.29 95.31 89.55 3 2 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 273 202 475 136 104 240 116 85.29 91 87.50 207 86.25 123 89.78 95 96.94 218 92.77 87.55 92.08 89.47 12 4 16
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1.3 0.4 1.8
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 5,703 - - 206 123 #DIV/0! 107 #DIV/0! 230 111.7
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 89,317 - - 3,224 534 #DIV/0! 457 #DIV/0! 991 30.7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 4 18 32 13 45 15 8 23 1 1 2
PROPORSI JENIS KELAMIN 77.78 22.22 71.11 28.89 65.22 34.78 50.00 50.00
DONOR DARAH
1 PMI SUKOHARJO 8,382 3,541 11,923 8,312 99.16 3,447 97.35 11,759 98.62 28 0.34 25 0.73 53 0.45
JUMLAH 8,382 3,541 11,923 8,312 99.16 3,447 97.35 11,759 98.62 28 0.34 25 0.73 53 0.45
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 WERU WERU 29,921 29,744 59,665 808 803 1,611 854 106 1,032 129 1,886 117
2 BULU BULU 20,233 19,369 39,602 546 523 1,069 289 53 319 61 608 57
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 28,058 27,408 55,466 758 740 1,498 401 53 476 64 877 59
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 46,798 46,366 93,164 1,264 1,252 2,515 1,533 121 1,960 157 3,493 139
5 NGUTER NGUTER 28,569 27,851 56,420 771 752 1,523 910 118 949 126 1,859 122
6 BENDOSARI BENDOSARI 31,725 31,353 63,078 857 847 1,703 333 39 491 58 824 48
7 POLOKARTO POLOKARTO 42,280 41,589 83,869 1,142 1,123 2,264 722 63 938 84 1,660 73
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 44,317 44,185 88,502 1,197 1,193 2,390 715 60 895 75 1,610 67
9 GROGOL GROGOL 61,073 60,137 121,210 1,649 1,624 3,273 612 37 855 53 1,467 45
10 BAKI BAKI 35,784 35,354 71,138 966 955 1,921 485 50 588 62 1,073 56
11 GATAK GATAK 26,338 26,267 52,605 711 709 1,420 226 32 328 46 554 39
12 KARTASURA KARTASURA 54,502 54,663 109,165 1,472 1,476 2,947 532 36 753 51 1,285 44
JUMLAH (KAB/KOTA) 449,598 444,286 893,884 12,139 11,996 24,135 7,612 62.7 9,584 79.9 17,196 71
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
1 WERU WERU 2 0 2 1 1 2 3 1 4
2 BULU BULU 0 0 0 2 1 3 2 1 3
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 NGUTER NGUTER 0 0 0 1 1 2 1 1 2
6 BENDOSARI BENDOSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 POLOKARTO POLOKARTO 0 0 0 1 0 1 1 0 1
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 BAKI BAKI 0 0 0 1 1 0 1 1
11 GATAK GATAK 0 1 1 2 2 2 1 3
12 KARTASURA KARTASURA 0 0 0 1 1 2 1 1 2
0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 9 5 14 11 6 17
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 2.46 1.35 1.91
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 6 7 8 9 10
KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 WERU WERU 2 0 2 0 2 2 2 2 4
2 BULU BULU 0 0 0 2 1 3 2 1 3
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 NGUTER NGUTER 0 0 0 1 1 2 1 1 2
6 BENDOSARI BENDOSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 POLOKARTO POLOKARTO 0 0 0 1 0 1 1 0 1
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 BAKI BAKI 0 0 0 0 1 1 0 1 1
11 GATAK GATAK 0 1 1 2 0 2 2 1 3
12 KARTASURA KARTASURA 0 0 0 1 1 2 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 8 6 14 10 7 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
RFT PB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
X = tahun data.
TABEL 18
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BULU BULU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 NGUTER NGUTER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 BENDOSARI BENDOSARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 POLOKARTO POLOKARTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 BAKI BAKI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 GATAK GATAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KARTASURA KARTASURA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0 0.00 0.00
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 0 0 0 0 0 0 0 0
2 BULU BULU 0 0 0 0 0 0 0 0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 0 0 0 0 0 0 0 0
5 NGUTER NGUTER 0 0 0 0 0 0 0 0
6 BENDOSARI BENDOSARI 0 0 0 0 0 0 0 0
7 POLOKARTO POLOKARTO 0 0 0 0 0 0 0 0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 0 0 0 0 0 0 0 0
9 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0
10 BAKI BAKI 0 0 0 0 0 0 0 0
11 GATAK GATAK 0 0 0 0 0 0 0 0
12 KARTASURA KARTASURA 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.004 0.000 0.002
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0
1 WERU WERU 0 0 0 0 0 0
2 BULU BULU 0 1 1 0 1 1
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 1 0 1 1 0 1
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 0 0 0 0 0 0
5 NGUTER NGUTER 0 0 0 0 0 0
6 BENDOSARI BENDOSARI 0 0 0 0 0 0
7 POLOKARTO POLOKARTO 0 0 0 0 0 0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 0 0 0 0 0 0
9 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0
10 BAKI BAKI 0 0 0 0 0 0
11 GATAK GATAK 0 0 0 0 0 0
12 KARTASURA KARTASURA 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 1 1 2
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0.22 0.23 0.22
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 24,002 24,273 48,275 18,689 77.86 36,495 150.35 55,184 114.31 568 3.04 1,478 4.05 2,046 3.71
2 BULU BULU 16,769 16,223 32,992 3,856 22.99 6,708 41.35 10,564 32.02 1,265 32.81 1,441 21.48 2,706 25.62
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 22,437 22,276 44,713 9,931 44.26 16,734 75.12 26,665 59.64 228 2.30 597 3.57 825 3.09
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 36,323 36,511 72,834 14,016 38.59 14,631 40.07 28,647 39.33 1,364 9.73 1,167 7.98 2,531 8.84
5 NGUTER NGUTER 22,970 22,566 45,536 25,990 113.15 55,795 247.25 81,785 179.61 1,553 5.98 3,316 5.94 4,869 5.95
6 BENDOSARI BENDOSARI 24,942 24,920 49,862 13,189 52.88 20,807 83.50 33,996 68.18 353 2.68 708 3.40 1,061 3.12
7 POLOKARTO POLOKARTO 32,789 32,591 65,380 15,863 48.38 28,021 85.98 43,884 67.12 822 5.18 1,743 6.22 2,565 5.84
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 34,832 34,994 69,826 11,730 33.68 17,001 48.58 28,731 41.15 772 6.58 1,278 7.52 2,050 7.14
9 GROGOL GROGOL 47,229 47,399 94,628 17,537 37.13 39,674 83.70 57,211 60.46 1,410 8.04 2,485 6.26 3,895 6.81
10 BAKI BAKI 27,362 27,532 54,894 2,492 9.11 7,235 26.28 9,727 17.72 311 12.48 576 7.96 887 9.12
11 GATAK GATAK 20,523 20,711 41,234 9,711 47.32 19,699 95.11 29,410 71.32 195 2.01 416 2.11 611 2.08
12 KARTASURA KARTASURA 41,742 43,041 84,783 10,580 25.35 20,237 47.02 30,817 36.35 902 8.53 1,841 9.10 2,743 8.90
JUMLAH (KAB/KOTA) 351,920 353,037 704,957 153,584 43.64 283,037 80.17 436,621 61.94 9,743 6.34 17,046 6.02 26,789 6.14
SUMBER : SIE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA BIDANG P2PL
TABEL 25
1 WERU WERU 16,534 34,872 51,406 18,689 113.03 36,495 104.65 55,184 107.35 15 0.080 250 0.685 265 0.480
2 BULU BULU 10,382 19,936 30,318 3,856 37.14 6,708 33.65 10,564 34.84 19 0.493 293 4.368 312 2.953
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 13,745 13,826 27,571 9,931 72.25 16,734 121.03 26,665 96.71 22 0.222 830 4.960 852 3.195
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 17,292 38,906 56,198 25,990 150.30 55,795 143.41 81,785 145.53 36 0.139 336 0.602 372 0.455
5 NGUTER NGUTER 13,916 32,414 46,330 14,016 100.72 14,631 45.14 28,647 61.83 34 0.243 334 2.283 368 1.285
6 BENDOSARI BENDOSARI 33,279 22,350 55,629 13,189 39.63 20,807 93.10 33,996 61.11 71 0.538 110 0.529 181 0.532
7 POLOKARTO POLOKARTO 17,750 41,220 58,970 15,863 89.37 28,021 67.98 43,884 74.42 45 0.284 420 1.499 465 1.060
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 15,927 33,206 49,133 11,730 73.65 17,001 51.20 28,731 58.48 51 0.435 156 0.918 207 0.720
9 GROGOL GROGOL 18,127 39,956 58,083 17,537 96.75 39,674 99.29 57,211 98.50 35 0.200 420 1.059 455 0.795
10 BAKI BAKI 56,069 76,666 132,735 2,492 4.44 7,235 9.44 9,727 7.33 39 1.565 220 3.041 259 2.663
11 GATAK GATAK 26,860 37,145 64,005 9,711 36.15 19,699 53.03 29,410 45.95 46 0.474 397 2.015 443 1.506
12 KARTASURA KARTASURA 16,119 32,683 48,802 10,580 65.64 20,237 61.92 30,817 63.15 105 0.992 281 1.389 386 1.253
JUMLAH (KAB/KOTA) 256,000 423,180 679,180 153,584 59.99 283,037 66.88 436,621 64.29 518 0.34 4,047 1.43 4,565 1.05
SUMBER : SIE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA BIDANG P2PL
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
SUMBER : SIE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA BIDANG P2PL
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 Diare Mojolaban Demakan 10-Feb-18 10-Feb-18 14-Feb-18 19 0 19 0 0 0 0 0 9 10 0 0 0 0 0 0 0 0 113 0 113 16.81 0.00 16.81 0 0 0
2 Difteri Weru Karangmojo 06-Feb-18 06-Feb-18 27-Feb-18 0 2 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 15 152 167 0.00 1.32 1.20 0 0 0
3 Difteri Weru Karangmojo 28-Apr-18 28-Apr-18 19-May-18 0 2 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 157 170 0.00 1.27 1.18 0 0 0
Keracunan
4 Makanan Sukoharjo MIM Bulakan 01-Aug-18 01-Aug-18 15-Aug-18 8 9 17 0 0 0 0 9 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 12 26 57.14 75.00 65.38 0 0 0
Keracunan RSUD
5 Makanan Sukoharjo
Sukoharjo
10-Aug-18 10-Aug-18 17-Aug-18 10 15 25 0 0 0 0 0 0 1 17 7 0 0 0 0 0 0 10 25 35 100.00 60.00 71.43 0 0 0
Keracunan
6 Makanan Bulu Bulu 10-Sep-18 10-Sep-18 24-Sep-18 1 3 4 0 0 0 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4 100.00 100.00 100.00 0 0 0
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DITANGANI <24
JUMLAH %
JAM
1 2 3 4 5 6
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 0 0 -
5 NGUTER NGUTER 0 0 -
6 BENDOSARI BENDOSARI 0 0 -
7 POLOKARTO POLOKARTO 0 0 -
9 GROGOL GROGOL 0 0 -
10 BAKI BAKI 0 0 -
11 GATAK GATAK 0 0 -
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 786 786 100.0 707 89.9 716 716 100.0 576 80.4 716 100.00
2 BULU BULU 477 477 100.0 441 92.5 413 413 100.0 353 85.5 413 100.00
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 819 819 100.0 727 88.8 692 692 100.0 640 92.5 692 100.00
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 1540 1540 100.0 1423 92.4 1353 1353 100.0 1,350 99.8 1353 100.00
5 NGUTER NGUTER 746 746 100.0 700 93.8 668 668 100.0 644 96.4 668 100.00
6 BENDOSARI BENDOSARI 944 944 100.0 838 88.8 819 819 100.0 788 96.2 819 100.00
7 POLOKARTO POLOKARTO 1,315 1,315 100.0 1,212 92.2 1,174 1,174 100.0 1,168 99.5 1,173 99.91
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 1,566 1,566 100.0 1,488 95.0 1,411 1,411 100.0 1,395 98.9 1,411 100.00
9 GROGOL GROGOL 1,959 1,959 100.0 1,875 95.7 1,802 1,802 100.0 1,772 98.3 1,802 100.00
10 BAKI BAKI 1,068 1,068 100.0 961 90.0 907 907 100.0 858 94.6 907 100.00
11 GATAK GATAK 762 762 100.0 718 94.2 694 694 100.0 672 96.8 694 100.00
12 KARTASURA KARTASURA 2,011 2,011 100.0 1,955 97.2 1,901 1,901 100.0 1,886 99.2 1,901 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,993 13,993 100.0 13,045 93.23 12,550 12,550 100.0 12,102 96.4 12,549 99.99
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 785 784 99.9 784 99.9 641 81.7 641 81.7 281 35.8 17 2.2
2 BULU BULU 477 0 - 0 - 134 28.1 134 28.1 151 31.7 5 1.0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 819 805 98.3 805 98.3 795 97.1 795 97.1 630 76.9 914 111.6
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 1,540 140 9.1 172 11.2 358 23.2 535 34.7 543 35.3 618 40.1
5 NGUTER NGUTER 746 2 0.3 178 23.9 266 35.7 140 18.8 46 6.2 42 5.6
6 BENDOSARI BENDOSARI 944 10 1.1 11 1.2 211 22.4 295 31.3 791 83.8 731 77.4
7 POLOKARTO POLOKARTO 1,315 1,138 86.5 1,039 79.0 533 40.5 451 34.3 287 21.8 68 5.2
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 1,566 124 7.9 30 1.9 458 29.2 436 27.8 260 16.6 1,154 73.7
9 GROGOL GROGOL 1,959 249 12.7 241 12.3 237 12.1 543 27.7 583 29.8 119 6.1
10 BAKI BAKI 1,068 15 1.4 31 2.9 253 23.7 341 31.9 276 25.8 7 0.7
11 GATAK GATAK 762 3 0.4 25 3.3 157 20.6 339 44.5 238 31.2 762 100.0
12 KARTASURA KARTASURA 2,011 66 3.3 71 3.5 89 4.4 82 4.1 75 3.7 179 8.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,992 3,336 23.8 3,387 24.2 4,132 29.5 4,732 33.8 4,161 29.7 4,616 33.0
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 11,106 3,873 34.9 3,931 35.4 4,025 36.2 4,006 36.1 3,996 36.0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 7,567 115 1.5 119 1.6 212 2.8 213 2.8 204 2.7
5 NGUTER NGUTER 10,480 296 2.8 406 3.9 372 3.5 293 2.8 218 2.1
6 BENDOSARI BENDOSARI 17,018 10 0.1 33 0.2 91 0.5 100 0.6 101 0.6
7 POLOKARTO POLOKARTO 18,831 927 4.9 923 4.9 831 4.4 335 1.8 315 1.7
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 1,520 177 11.6 183 12.0 154 10.1 170 11.2 114 7.5
9 GROGOL GROGOL 41,831 263 0.6 247 0.6 240 0.6 322 0.8 257 0.6
10 BAKI BAKI 13,200 122 0.9 124 0.9 162 1.2 199 1.5 98 0.7
11 GATAK GATAK 10,545 82 0.8 71 0.7 159 1.5 211 2.0 112 1.1
12 KARTASURA KARTASURA 22,242 248 1.1 251 1.1 253 1.1 279 1.3 251 1.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 166,202 6,169 3.7 6,339 3.8 6,630 4.0 6,419 3.9 5,814 3.5
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 786 434 434 100.0 375 340 715 36 37 73 36 100.0 37 100.0 73 100.0
2 BULU BULU 477 150 150 100.0 205 205 410 18 20 38 18 100.0 20 100.0 38 100.0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 819 230 230 100.0 364 332 696 56 43 99 56 100.0 43 100.0 99 100.0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 1,540 84 84 100.0 689 668 1,357 78 71 149 78 100.0 71 100.0 149 100.0
5 NGUTER NGUTER 746 35 35 100.0 376 294 670 54 51 105 54 100.0 51 100.0 105 100.0
6 BENDOSARI BENDOSARI 944 36 36 100.0 436 384 820 25 20 45 25 100.0 20 100.0 45 100.0
7 POLOKARTO POLOKARTO 1,315 263 263 100.0 591 587 1,178 67 70 137 67 100.0 70 100.0 137 100.0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 1,566 292 292 100.0 692 725 1,417 98 109 207 98 100.0 109 100.0 207 100.0
9 GROGOL GROGOL 1,959 426 426 100.0 845 935 1,780 141 148 289 141 100.0 148 100.0 289 100.0
10 BAKI BAKI 1,068 47 47 100.0 462 444 906 28 27 55 28 100.0 27 100.0 55 100.0
11 GATAK GATAK 762 32 32 100.0 341 353 694 18 16 34 18 100.0 16 100.0 34 100.0
12 KARTASURA KARTASURA 2,011 35 35 100.0 943 964 1,907 40 39 79 40 100.0 39 100.0 79 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,993 2,064 2064 100.0 6,319 6,231 12,550 659 651 1,310 659 100.0 651 100.0 1,310 100.0
PESERTA KB AKTIF
1 WERU WERU 646 10.0 9 0.1 422 6.5 1,248 19.3 2,325 35.9 169 2.6 3,202 49.5 776 12.0 0 0.0 0 0.0 4,147 64.1 6,472 100.0
2 BULU BULU 349 9.5 13 0.4 149 4.1 439 12.0 950 25.9 107 2.9 2,216 60.4 394 10.7 0 0.0 0 0.0 2,717 74.1 3,667 100.0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 348 5.3 12 0.2 272 4.2 488 7.5 1,120 17.2 117 1.8 4,483 68.7 803 12.3 0 0.0 0 0.0 5,403 82.8 6,523 100.0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 956 10.2 53 0.6 938 10.0 911 9.7 2,858 30.5 262 2.8 4,862 51.8 1,397 14.9 0 0.0 0 0.0 6,521 69.5 9,379 100.0
5 NGUTER NGUTER 529 8.9 5 0.1 372 6.2 531 8.9 1,437 24.1 23 0.4 3,534 59.2 977 16.4 0 0.0 0 0.0 4,534 75.9 5,971 100.0
6 BENDOSARI BENDOSARI 610 9.2 13 0.2 196 2.9 387 5.8 1,206 18.1 115 1.7 4,367 65.5 975 14.6 0 0.0 0 0.0 5,457 81.9 6,663 100.0
7 POLOKARTO POLOKARTO 1,008 10.9 15 0.2 761 8.2 1,774 19.1 3,558 38.4 133 1.4 4,638 50.0 940 10.1 0 0.0 0 0.0 5,711 61.6 9,269 100.0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 1,262 12.4 24 0.2 790 7.7 675 6.6 2,751 26.9 229 2.2 6,274 61.5 954 9.3 0 0.0 0 0.0 7,457 73.1 10,208 100.0
9 GROGOL GROGOL 1,676 15.7 36 0.3 739 6.9 481 4.5 2,932 27.4 292 2.7 6,352 59.4 1,113 10.4 0 0.0 0 0.0 7,757 72.6 10,689 100.0
10 BAKI BAKI 1,389 17.5 18 0.2 297 3.7 935 11.8 2,639 33.2 31 0.4 4,805 60.5 464 5.8 0 0.0 0 0.0 5,300 66.8 7,939 100.0
11 GATAK GATAK 853 14.9 57 1.0 633 11.1 428 7.5 1,971 34.4 98 1.7 3,171 55.4 484 8.5 0 0.0 0 0.0 3,753 65.6 5,724 100.0
12 KARTASURA KARTASURA 3,707 35.3 47 0.4 800 7.6 384 3.7 4,938 47.1 193 1.8 4,785 45.6 575 5.5 0 0.0 0 0.0 5,553 52.9 10,491 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,333 14.34 302 0.32 6,369 6.85 8,681 9.33 28,685 30.8 1,769 1.90 52,689 56.66 9,852 10.59 0 0.0 0 0.0 64,310 69.15 92,995 100.0
PESERTA KB BARU
1 WERU WERU 77 5.1 0 0.0 22 1.5 341 22.7 440 29.3 41 2.7 968 64.5 51 3.4 0 0.0 0 0.0 1,060 70.7 1,500 100.0
2 BULU BULU 57 6.2 8 0.9 11 1.2 91 9.9 167 18.2 43 4.7 639 69.7 68 7.4 0 0.0 0 0.0 750 81.8 917 100.0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 33 2.4 0 0.0 14 1.0 143 10.2 190 13.6 70 5.0 728 52.0 411 29.4 0 0.0 0 0.0 1,209 86.4 1,399 100.0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 343 20.5 3 0.2 97 5.8 147 8.8 590 35.3 12 0.7 1,009 60.3 61 3.6 0 0.0 0 0.0 1,082 64.7 1,672 100.0
5 NGUTER NGUTER 88 2.7 0 0.0 18 0.6 207 6.4 313 9.7 686 21.4 1,267 39.4 947 29.5 0 0.0 0 0.0 2,900 90.3 3,213 100.0
6 BENDOSARI BENDOSARI 98 6.9 2 0.1 20 1.4 134 9.5 254 17.9 40 2.8 677 47.8 446 31.5 0 0.0 0 0.0 1,163 82.1 1,417 100.0
7 POLOKARTO POLOKARTO 68 4.2 2 0.1 18 1.1 211 13.1 299 18.6 12 0.7 1,190 73.9 110 6.8 0 0.0 0 0.0 1,312 81.4 1,611 100.0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 126 8.9 7 0.5 32 2.3 172 12.1 337 23.7 137 9.6 719 50.6 228 16.0 0 0.0 0 0.0 1,084 76.3 1,421 100.0
9 GROGOL GROGOL 220 11.8 5 0.3 186 10.0 128 6.9 539 28.9 158 8.5 1,047 56.2 118 6.3 0 0.0 0 0.0 1,323 71.1 1,862 100.0
10 BAKI BAKI 115 8.9 0 0.0 18 1.4 121 9.4 254 19.7 72 5.6 790 61.2 174 13.5 0 0.0 0 0.0 1,036 80.3 1,290 100.0
11 GATAK GATAK 230 16.1 0 0.0 49 3.4 182 12.8 461 32.3 45 3.2 754 52.8 167 11.7 0 0.0 0 0.0 966 67.7 1,427 100.0
12 KARTASURA KARTASURA 130 6.7 8 0.4 37 1.9 29 1.5 204 10.5 256 13.2 953 49.2 525 27.1 0 0.0 0 0.0 1,734 89.5 1,938 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,585 8.06 35 0.18 522 2.65 1,906 9.69 4,048 20.6 1,572 7.99 10,741 54.61 3,306 16.81 0 0.0 0 0.0 15,619 79.42 19,667 100.0
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 375 340 715 375 100.0 340 100.0 715 100.0 15 4.0 23 6.8 38 5.3
2 BULU BULU 205 205 410 205 100.0 205 100.0 410 100.0 9 4.4 9 4.4 18 4.4
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 364 332 696 364 100.0 332 100.0 696 100.0 21 5.8 22 6.6 43 6.2
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 689 668 1,357 689 100.0 668 100.0 1,357 100.0 40 5.8 38 5.7 78 5.7
5 NGUTER NGUTER 376 294 670 376 100.0 294 100.0 670 100.0 23 6.1 22 7.5 45 6.7
6 BENDOSARI BENDOSARI 436 384 820 436 100.0 384 100.0 820 100.0 20 4.6 10 2.6 30 3.7
7 POLOKARTO POLOKARTO 591 587 1,178 591 100.0 587 100.0 1,178 100.0 13 2.2 21 3.6 34 2.9
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 692 725 1,417 692 100.0 725 100.0 1,417 100.0 29 4.2 26 3.6 55 3.9
9 GROGOL GROGOL 845 935 1,780 845 100.0 935 100.0 1,780 100.0 18 2.1 31 3.3 49 2.8
10 BAKI BAKI 462 444 906 462 100.0 444 100.0 906 100.0 15 3.2 24 5.4 39 4.3
11 GATAK GATAK 341 353 694 341 100.0 353 100.0 694 100.0 17 5.0 14 4.0 31 4.5
12 KARTASURA KARTASURA 943 964 1,907 943 100.0 964 100.0 1,907 100.0 11 1.2 16 1.7 27 1.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,319 6,231 12,550 6,319 100.0 6,231 100.0 12,550 100.0 231 3.7 256 4.1 487 3.9
1 WERU WERU 375 340 715 375 100.0 340 100.0 715 100.0 371 98.9 330 97.1 701 98.0
2 BULU BULU 205 205 410 205 100.0 205 100.0 410 100.0 204 99.5 203 99.0 407 99.3
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 364 332 696 364 100.0 332 100.0 696 100.0 352 96.7 322 97.0 674 96.8
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 689 668 1,357 689 100.0 668 100.0 1,357 100.0 685 99.4 654 97.9 1,339 98.7
5 NGUTER NGUTER 376 294 670 376 100.0 294 100.0 670 100.0 374 99.5 281 95.6 655 97.8
6 BENDOSARI BENDOSARI 436 384 820 436 100.0 384 100.0 820 100.0 434 99.5 377 98.2 811 98.9
7 POLOKARTO POLOKARTO 591 587 1,178 591 100.0 587 100.0 1,178 100.0 590 99.8 584 99.5 1,174 99.7
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 692 725 1,417 692 100.0 725 100.0 1,417 100.0 683 98.7 720 99.3 1,403 99.0
9 GROGOL GROGOL 845 935 1,780 845 100.0 935 100.0 1,780 100.0 839 99.3 927 99.1 1,766 99.2
10 BAKI BAKI 462 444 906 462 100.0 444 100.0 906 100.0 447 96.8 442 99.5 889 98.1
11 GATAK GATAK 341 353 694 341 100.0 353 100.0 694 100.0 340 99.7 351 99.4 691 99.6
12 KARTASURA KARTASURA 943 964 1,907 943 100.0 964 100.0 1,907 100.0 933 98.9 947 98.2 1,880 98.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,319 6,231 12,550 6,319 100.0 6,231 100.0 12,550 100.0 6,252 98.9 6,138 98.5 12,390 98.7
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 163 145 308 141 86.5 117 80.7 258 83.8
2 BULU BULU 120 108 228 100 83.3 85 78.7 185 81.1
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 204 200 404 173 84.8 156 78.0 329 81.4
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 327 350 677 310 94.8 301 86.0 611 90.3
5 NGUTER NGUTER 189 155 344 145 76.7 119 76.8 264 76.7
6 BENDOSARI BENDOSARI 226 168 394 170 75.2 126 75.0 296 75.1
7 POLOKARTO POLOKARTO 300 325 625 205 68.3 191 58.8 396 63.4
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 295 317 612 184 62.4 214 67.5 398 65.0
9 GROGOL GROGOL 490 520 1,010 411 83.9 440 84.6 851 84.3
10 BAKI BAKI 214 247 461 127 59.3 141 57.1 268 58.1
12 KARTASURA KARTASURA 368 407 775 347 94.3 377 92.6 724 93.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,082 3,125 6,207 2,375 77.1 2,333 74.7 4,708 75.8
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 358 372 730 358 100.0 372 100.0 730 100.0
2 BULU BULU 210 200 410 210 100.0 200 100.0 410 100.0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 355 339 694 355 100.0 339 100.0 694 100.0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 737 632 1,369 737 100.0 632 100.0 1,369 100.0
5 NGUTER NGUTER 367 303 670 367 100.0 303 100.0 670 100.0
6 BENDOSARI BENDOSARI 473 474 947 473 100.0 474 100.0 947 100.0
7 POLOKARTO POLOKARTO 582 602 1,184 582 100.0 602 100.0 1,184 100.0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 745 729 1,474 745 100.0 729 100.0 1,474 100.0
9 GROGOL GROGOL 872 908 1,780 872 100.0 908 100.0 1,780 100.0
10 BAKI BAKI 493 419 912 493 100.0 419 100.0 912 100.0
11 GATAK GATAK 326 330 656 326 100.0 330 100.0 656 100.0
12 KARTASURA KARTASURA 926 981 1,907 926 100.0 981 100.0 1,907 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,444 6,289 12,733 6,444 100.0 6,289 100 12,733 100.0
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
DESA/KELURAHAN
1 2 3 4 5 6
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 WERU WERU 360 367 727 364 101.11 353 96.19 717 98.62 372 103.33 347 94.55 719 98.90
2 BULU BULU 205 198 403 205 100.00 198 100.00 403 100.00 206 100.49 197 99.49 403 100.00
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 358 336 694 357 99.72 332 98.81 689 99.28 352 98.32 337 100.30 689 99.28
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 670 691 1,361 670 100.00 691 100.00 1361 100.00 687 102.54 674 97.54 1361 100.00
5 NGUTER NGUTER 329 341 670 368 111.85 302 88.56 670 100.00 373 113.37 297 87.10 670 100.00
6 BENDOSARI BENDOSARI 424 397 821 431 101.65 390 98.24 821 100.00 423 99.76 398 100.25 821 100.00
7 POLOKARTO POLOKARTO 591 589 1,180 597 101.02 563 95.59 1160 98.31 557 94.25 582 98.81 1139 96.53
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 720 750 1,470 682 94.72 768 102.40 1450 98.64 713 99.03 743 99.07 1456 99.05
9 GROGOL GROGOL 832 667 1,499 832 100.00 667 100.00 1499 100.00 720 86.54 750 112.44 1470 98.07
10 BAKI BAKI 459 447 906 459 100.00 447 100.00 906 100.00 468 101.96 434 97.09 902 99.56
11 GATAK GATAK 343 349 692 328 95.63 355 101.72 683 98.70 332 96.79 342 97.99 674 97.40
12 KARTASURA KARTASURA 899 941 1,840 929 103.34 911 96.81 1840 100.00 911 101.33 925 98.30 1836 99.78
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,190 6,073 12,263 6222 100.52 5977 98.42 12199 99.48 6114 98.77 6026 99.23 12140 99.00
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 WERU WERU 360 367 727 360 100 355 96.73 715 98.35 352 97.78 365 99.46 717 98.62 360 100.00 358 97.55 718 98.76 360 100.00 358 97.55 718 98.76
2 BULU BULU 205 198 403 205 100 197 99.49 402 99.75 203 99.02 197 99.49 400 99.26 205 100.00 187 94.44 392 97.27 205 100.00 187 94.44 392 97.27
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 358 336 694 358 100 316 94.05 674 97.12 362 101.12 313 93.15 675 97.26 358 100.00 335 99.70 693 99.86 358 100.00 335 99.70 693 99.86
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 670 691 1,361 670 100 691 100 1,361 100 760 113.43 601 86.98 1,361 100.00 670 100.00 691 100.00 1,361 100.00 670 100.00 691 100.00 1,361 100.00
5 NGUTER NGUTER 329 341 670 329 100 341 100 670 100 359 109.12 311 91.20 670 100.00 329 100.00 341 100.00 670 100.00 329 100.00 303 88.86 632 94.33
6 BENDOSARI BENDOSARI 424 397 821 424 100 397 100 821 100 424 100.00 397 100.00 821 100.00 424 100.00 396 99.75 820 99.88 424 100.00 396 99.75 820 99.88
7 POLOKARTO POLOKARTO 591 589 1,180 591 100 553 93.89 1,144 96.95 583 98.65 551 93.55 1,134 96.10 591 100.00 541 91.85 1,132 95.93 591 100.00 541 91.85 1,132 95.93
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 720 750 1,470 720 100 750 100 1,470 100 725 100.69 745 99.33 1,470 100.00 720 100.00 750 100.00 1,470 100.00 720 100.00 750 100.00 1,470 100.00
9 GROGOL GROGOL 832 667 1,499 832 100 667 100 1,499 100 832 100 667 100.00 1,499 100.00 832 100.00 667 100.00 1,499 100.00 832 100.00 667 100.00 1,499 100.00
10 BAKI BAKI 459 447 906 459 100 443 99.11 902 99.56 456 99.35 437 97.76 893 98.57 459 100.00 447 100.00 906 100.00 459 100.00 447 100.00 906 100.00
11 GATAK GATAK 343 349 692 343 100 329 94.27 672 97.11 363 105.83 324 92.84 687 99.28 343 100.00 346 99.14 687 99.28 343 100.00 346 99.14 689 99.57
12 KARTASURA KARTASURA 899 941 1,840 899 100 938 99.68 1,837 99.84 895 99.56 934 99.26 1,829 99.40 899 100.00 941 941.00 1,840 100.00 899 100.00 941 100.00 1,840 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,190 6,073 12,263 6,190 100.00 5,977 98.42 12,167 99.22 6,314 102.00 5,842 96.1963 12,156 99.13 6,190 100.00 6,000 98.80 12,188 99.39 6,190 100.00 5,962 98.17 12,152 99.09
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
1 WERU WERU 177 157 334 177 100.00 157 100.00 334 100.00 1,293 1,314 2,607 1,293 100.00 1,314 100.00 2,607 100.00 1,470 1,471 2,941 1,470 100.00 1,471 100.00 2,941 100.00
2 BULU BULU 95 80 175 95 100.00 80 100.00 175 100.00 648 677 1,325 648 100.00 677 100.00 1,325 100.00 743 757 1,500 743 100.00 757 100.00 1,500 100.00
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 197 161 358 197 100.00 161 100.00 358 100.00 1,251 1,170 2,421 1,251 100.00 1,170 100.00 2,421 100.00 1,448 1,331 2,779 1,448 100.00 1,331 100.00 2,779 100.00
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 361 352 713 361 100.00 352 100.00 713 100.00 2,491 2,547 5,038 2,491 100.00 2,547 100.00 5,038 100.00 2,852 2,899 5,751 2,852 100.00 2,899 100.00 5,751 100.00
5 NGUTER NGUTER 186 181 367 186 100.00 181 100.00 367 100.00 1,091 1,171 2,262 1,091 100.00 1,171 100.00 2,262 100.00 1,277 1,352 2,629 1,277 100.00 1,352 100.00 2,629 100.00
6 BENDOSARI BENDOSARI 239 233 472 239 100.00 233 100.00 472 100.00 1,702 1,660 3,362 1,702 100.00 1,660 100.00 3,362 100.00 1,941 1,893 3,834 1,941 100.00 1,893 100.00 3,834 100.00
7 POLOKARTO POLOKARTO 311 351 662 311 100.00 351 100.00 662 100.00 2,488 2,806 5,294 2,488 100.00 2,806 100.00 5,294 100.00 2,799 3,157 5,956 2,799 100.00 3,157 100.00 5,956 100.00
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 332 314 646 332 100.00 314 100.00 646 100.00 2,559 2,394 4,953 2,559 100.00 2,394 100.00 4,953 100.00 2,891 2,708 5,599 2,891 100.00 2,708 100.00 5,599 100.00
9 GROGOL GROGOL 508 504 1,012 508 100.00 504 100.00 1,012 100.00 3,198 3,354 6,552 3,198 100.00 3,354 100.00 6,552 100.00 3,706 3,858 7,564 3,706 100.00 3,858 100.00 7,564 100.00
10 BAKI BAKI 259 254 513 259 100.00 254 100.00 513 100.00 2,014 1,898 3,912 2,014 100.00 1,898 100.00 3,912 100.00 2,273 2,152 4,425 2,273 100.00 2,152 100.00 4,425 100.00
11 GATAK GATAK 182 190 372 182 100.00 190 100.00 372 100.00 1,277 1,350 2,627 1,277 100.00 1,350 100.00 2,627 100.00 1,459 1,540 2,999 1,459 100.00 1,540 100.00 2,999 100.00
12 KARTASURA KARTASURA 496 443 939 496 100.00 443 100.00 939 100.00 3,516 3,429 6,945 3,516 100.00 3,429 100.00 6,945 100.00 4,012 3,872 7,884 4,012 100.00 3,872 100.00 7,884 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,343 3,220 6,563 3,343 100.00 3,220 100.00 6,563 100.00 23,528 23,770 47,298 23,528 100.00 23,770 100.00 47,298 100.00 26,871 26,990 53,861 26,871 100.00 26,990 100.00 53,861 100.00
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 640 633 1,273 547 552 1,099 85.47 87.20 86.3 1 0.2 0 0.0 1 0.1
2 BULU BULU 383 387 770 364 368 732 95.04 95.09 95.1 2 0.5 0 0.0 2 0.3
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 691 642 1,333 631 595 1,226 91.32 92.68 92.0 3 0.5 1 0.2 4 0.3
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 1327 1354 2,681 1175 1202 2,377 88.55 88.77 88.7 4 0.3 3 0.2 7 0.3
5 NGUTER NGUTER 636 617 1,253 595 573 1,168 93.55 92.87 93.2 6 1.0 2 0.3 8 0.7
6 BENDOSARI BENDOSARI 874 802 1,676 740 672 1,412 84.67 83.79 84.2 2 0.3 10 1.5 12 0.8
7 POLOKARTO POLOKARTO 1141 1173 2,314 857 1090 1,947 75.11 92.92 84.1 3 0.4 2 0.2 5 0.3
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 1297 1270 2,567 1090 1068 2,158 84.04 84.09 84.1 4 0.4 5 0.5 9 0.4
9 GROGOL GROGOL 1784 1812 3,596 1623 1648 3,271 90.98 90.95 91.0 0 0.0 1 0.1 1 0.0
10 BAKI BAKI 928 908 1,836 849 827 1,676 91.49 91.08 91.3 2 0.2 2 0.2 4 0.2
11 GATAK GATAK 685 722 1,407 656 693 1,349 95.77 95.98 95.9 1 0.2 2 0.3 3 0.2
12 KARTASURA KARTASURA 1642 1654 3,296 1354 1385 2,739 82.46 83.74 83.1 5 0.4 3 0.2 8 0.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 12,028 11,974 24,002 10,481 10,673 21,154 87.1 89 88.1 33 0.3 31 0.3 64 0.3
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 1,425 1,395 2,820 1,308 91.8 1,277 91.5 2,585 91.7
2 BULU BULU 794 774 1,568 738 92.9 718 92.8 1,456 92.9
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 1,447 1,445 2,892 1,413 97.7 1,410 97.6 2,823 97.6
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 2,684 2,764 5,448 2,594 96.6 2,674 96.7 5,268 96.7
5 NGUTER NGUTER 1,177 1,367 2,544 1,061 90.1 1,250 91.4 2,311 90.8
6 BENDOSARI BENDOSARI 1,748 1,884 3,632 1,660 95.0 1,796 95.3 3,456 95.2
7 POLOKARTO POLOKARTO 2,345 2,403 4,748 2,251 96.0 2,309 96.1 4,560 96.0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 2,683 2,829 5,512 2,582 96.2 2,728 96.4 5,310 96.3
9 GROGOL GROGOL 3,461 3,607 7,068 3,307 95.6 3,452 95.7 6,759 95.6
10 BAKI BAKI 1,837 1,843 3,680 1,722 93.7 1,728 93.8 3,450 93.8
11 GATAK GATAK 1,453 1,403 2,856 1,350 92.9 1,300 92.7 2,650 92.8
12 KARTASURA KARTASURA 3,614 3,749 7,363 3,443 95.3 3,577 95.4 7,020 95.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 24,668 25,463 50,131 23,429 95.0 24,219 95.1 47,648 95.0
BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 WERU WERU 1,577 1,604 3,181 1,363 1,425 2,788 86.43 88.84 87.65 5 0.4 7 0.5 12 0.4
2 BULU BULU 877 894 1,771 810 828 1,638 92.36 92.62 92.49 3 0.4 1 0.1 4 0.2
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 1,590 1,468 3,058 1,454 1,347 2,801 91.45 91.76 91.60 9 0.6 6 0.4 15 0.5
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 3,079 3,212 6,291 2,667 2,800 5,467 86.62 87.17 86.90 14 0.5 13 0.5 27 0.5
5 NGUTER NGUTER 1,409 1,402 2,811 1,281 1,273 2,554 90.92 90.80 90.86 11 0.9 5 0.4 16 0.6
6 BENDOSARI BENDOSARI 2,140 2,031 4,171 1,874 1,744 3,618 87.57 85.87 86.74 10 0.5 22 1.3 32 0.9
7 POLOKARTO POLOKARTO 2,877 3,054 5,931 2,320 2,674 4,994 80.64 87.56 84.20 12 0.5 13 0.5 25 0.5
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 3,189 3,039 6,228 2,515 2,514 5,029 78.86 82.72 80.75 17 0.7 20 0.8 37 0.7
9 GROGOL GROGOL 4,174 4,341 8,515 3,787 3,895 7,682 90.73 89.73 90.22 3 0.1 2 0.1 5 0.1
10 BAKI BAKI 2,452 2,315 4,767 2,165 2,057 4,222 88.30 88.86 88.57 5 0.2 10 0.5 15 0.4
11 GATAK GATAK 1,651 1,718 3,369 1,522 1,583 3,105 92.19 92.14 92.16 7 0.5 13 0.8 20 0.6
12 KARTASURA KARTASURA 4,080 4,141 8,221 3,311 3,350 6,661 81.15 80.90 81.02 11 0.3 9 0.3 20 0.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 29,095 29,219 58,314 25,069 25,490 50,559 86.2 87 86.7 107 0.4 121 0.5 228 0.5
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 WERU WERU 375 310 685 375 100.0 310 100.0 685 100.0 53 53 100
2 BULU BULU 220 117 337 220 100.0 117 100.0 337 100.0 33 33 100
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 347 332 679 347 100.0 332 100.0 679 100.0 39 39 100
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 946 900 1,846 946 100.0 900 100.0 1,846 100.0 56 56 100
5 NGUTER NGUTER 343 308 651 343 100.0 308 100.0 651 100.0 37 37 100
6 BENDOSARI BENDOSARI 505 439 944 505 100.0 439 100.0 944 100.0 50 50 100
7 POLOKARTO POLOKARTO 680 658 1,338 680 100.0 658 100.0 1,338 100.0 57 57 100
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 800 710 1,510 800 100.0 710 100.0 1,510 100.0 52 52 100
9 GROGOL GROGOL 789 699 1,488 789 100.0 699 100.0 1,488 100.0 48 48 100
10 BAKI BAKI 535 516 1,051 535 100.0 516 100.0 1,051 100.0 37 37 100
11 GATAK GATAK 348 351 699 348 100.0 351 100.0 699 100.0 38 38 100
12 KARTASURA KARTASURA 977 896 1,873 977 100.0 896 100.0 1,873 100.0 60 60 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 6,865 6,236 13,101 6,865 100.0 6,236 100.0 13,101 100.0 560 560 100
1 2 3 4 5 6
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 WERU WERU 464 0 0.0 464 100.0 - - 464 - - - - 464 100.0 - - 83 - - - - 30 36.1
2 BULU BULU 155 0 0.0 155 100.0 - - 87 - - - - 155 178.2 - - 6 - - - - 6 100.0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 784 0 0.0 784 100.0 - - 875 - - - - 784 89.6 - - 784 - - - - 784 100.0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 272 0 0.0 272 100.0 - - 272 - - - - 272 100.0 - - - - - - - - 0.0
5 NGUTER NGUTER 1,750 0 0.0 1,750 100.0 - - 1,750 - - - - 1,750 100.0 - - 1,750 - - - - 1,750 100.0
6 BENDOSARI BENDOSARI 2,015 0 0.0 2,015 100.0 - - 17,430 - - - - 2,015 11.6 - - 703 - - - - 476 67.7
7 POLOKARTO POLOKARTO 735 0 0.0 735 100.0 - - 91,605 - - - - 735 0.8 - - 735 - - - - 735 100.0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 107 0 0.0 107 100.0 - - 107 - - - - 107 100.0 - - - - - - - - 0.0
9 GROGOL GROGOL 1,623 0 0.0 1,623 100.0 - - 1,623 - - - - 1,623 100.0 - - 1,520 - - - - 1,520 100.0
10 BAKI BAKI 2,812 0 0.0 2,812 100.0 - - 74,592 - - - - 2,812 3.8 - - 305 - - - - 244 80.0
11 GATAK GATAK 130 0 0.0 130 100.0 - - 130 - - - - 130 100.0 - - - - - - - - 0.0
12 KARTASURA KARTASURA 862 0 0.0 862 100.0 - - 1,202 - - - - 862 71.7 - - 193 - - - - 139 72.0
-
JUMLAH (KAB/ KOTA) 11,709 - - 11,709 100.0 - - 190,137 - - - 0.0 11,709 6.2 - - 6,079 - - - - 5,684 93.5
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 WERU WERU 5,485 4,912 10,397 1,664 30.34 4,198 85.46 5,862 56.38
2 BULU BULU 3,387 3,267 6,654 1,980 58.46 1,867 57.15 3,847 57.81
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 4,475 3,910 8,385 1,992 44.51 2,130 54.48 4,122 49.16
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 4,480 4,128 8,608 2,200 49.11 2,340 56.69 4,540 52.74
5 NGUTER NGUTER 6,397 4,415 10,812 1,837 28.72 3,301 74.77 5,138 47.52
6 BENDOSARI BENDOSARI 4,724 3,715 8,439 1,297 27.46 1,843 49.61 3,140 37.21
7 POLOKARTO POLOKARTO 5,992 4,306 10,298 2,101 35.06 3,678 85.42 5,779 56.12
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 5,972 3,634 9,606 2,000 33.49 2,900 79.80 4,900 51.01
9 GROGOL GROGOL 8,465 4,510 12,975 1,682 19.87 2,894 64.17 4,576 35.27
10 BAKI BAKI 4,562 3,086 7,648 2,000 43.84 2,300 74.53 4,300 56.22
11 GATAK GATAK 3,808 2,893 6,701 1,670 43.86 2,020 69.82 3,690 55.07
12 KARTASURA KARTASURA 7,618 4,282 11,900 2,699 35.43 2,950 68.89 5,649 47.47
JUMLAH (KAB/KOTA) 65,365 47,058 112,423 23,122 35.37 32,421 68.90 55,543 49.41
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUAPTEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
5 RSU PKU MUHAMADIYAH KARTASURA 11,948 11,117 23,065 3,297 3,155 6,452 0 0 0
7 RSU PKU MUHAMADIYAH SKH 13,155 15,562 28,717 1,622 2,259 3,881 0 0 0
1 RSUD SUKOHARJO 228 5,355 6,006 11,361 421 322 743 243 189 432 78.6 53.6 65.4 45.4 31.5 38.0
3 RSU DR OEN SOLO BARU 187 7,351 11,406 18,757 320 230 550 156 126 282 43.5 20.2 29.3 21.2 11.0 15.0
6 RSK KHARIMA UTAMA 100 10,776 7,333 18,109 6 6 12 - - - 0.6 0.8 0.7 - - -
7 RSU PKU MUHAMADIYAH SKH 100 1,530 2,335 3,865 23 47 70 4 24 28 15.0 20.1 18.1 2.6 10.3 7.2
8 RSU UNS 109 3,146 4,123 7,269 117 98 215 39 44 83 37.2 23.8 29.6 12.4 10.7 11.4
9 RSU INDRIATI 152 3,902 4,374 8,276 80 82 162 38 45 83 20.5 18.7 19.6 9.7 10.3 10.0
KABUPATEN/KOTA 1,137 32,562 36,047 79,351 967 785 1,900 480 428 975 29.7 21.8 23.9 14.7 11.9 12.29
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD SUKOHARJO 228 11,361 42,278 57,947 50.80 49.83 3.60 5.10
2 RSOP Dr. SOEHARSO 138 5,359 26,483 26,390 52.58 38.83 4.46 4.92
3 RSU DR OEN SOLO BARU 187 15,430 44,784 45,130 65.61 82.51 1.52 2.92
4 RSU NIRMALA SURI 66 5,889 14,303 18,971 59.37 89.23 1.66 3.22
5 RSU PKU MUHAMADIYAH KARTASURA 57 978 367 2,182 1.76 17.16 20.90 2.23
6 RSK KHARIMA UTAMA 100 18,110 31,300 33,189 85.75 181.10 0.29 1.83
7 RSU PKU MUHAMADIYAH SKH 100 3,745 9,905 12,479 27.14 37.45 7.10 3.33
8 RSU UNS 109 7,269 27,425 27,425 68.93 66.69 1.70 3.77
9 RSU INDRIATI 152 8,276 23,858 22,168 43.00 54.45 3.82 2.68
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
2016 2017
RUMAH MEMENUHI
RUMAH DIBINA RUMAH MEMENUHI
JUMLAH SYARAT (RUMAH JUMLAH RUMAH RUMAH DIBINA TH 2017
MEMENUHI SYARAT SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH SEHAT)s/d TH 2016 YANG BELUM
RUMAH MEMENUHI
SYARAT
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 WERU WERU 16123 10239 63.51 5,884 5363 91.15 4498 83.87 14737 91.40
2 BULU BULU 10741 9144 85.13 1,597 364 22.79 313 85.99 9457 88.05
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 14043 10328 73.55 3,715 1283 34.54 213 16.60 10541 75.06
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 20047 18468 92.12 1,579 1306 82.71 1118 85.60 19586 97.70
5 NGUTER NGUTER 15271 13300 87.09 1,971 1971 100.00 655 33.23 13955 91.38
6 BENDOSARI BENDOSARI 15639 15153 96.89 486 486 100.00 426 87.65 15579 99.62
7 POLOKARTO POLOKARTO 21957 14704 66.97 7,253 2762 38.08 2145 77.66 16849 76.74
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 22120 19551 88.39 2,569 180 7.01 136 75.56 19687 89.00
9 GROGOL GROGOL 32719 21082 64.43 11,637 730 6.27 634 86.85 21716 66.37
10 BAKI BAKI 17619 13676 77.62 3,943 525 13.31 261 49.71 13937 79.10
11 GATAK GATAK 13288 10767 81.03 2,521 339 13.45 258 76.11 11025 82.97
12 KARTASURA KARTASURA 27961 27526 98.44 435 435 100.00 390 89.66 27916 99.84
JUMLAH (KAB/KOTA) 227,528 183,938 80.84 43,590 10,381 23.82 6549 63.09 180,248 79.22
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 59
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK SYARAT SYARAT SYARAT
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
%
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 WERU WERU 58,796 12,820 39037 12680 39037 2,454 10071 2454 10,077 0 - 0 0 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 2013 7922 2013 7,922 57,036 97.01
2 BULU BULU 38,867 2,443 11,031 2,286 10,031 1,505 5020 1477 4830 - - - - 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 2,458 33,171 2,374 32,555 47,416 91.77
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 56,010 2,629 10,771 2,496 10,365 2,329 10,576 2,180 6,540 3,126 14,194 3,037 13,735 0 - - 0.00 439 2,434 427 2,129 0 0 0 0.00 4,216 21,036 4,071 19,909 53,394 96.26
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 94,935 22,260 77936 22260 77936 - 0 0 0.00 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 2154 3994 2154 4004 81,940 86.31
5 NGUTER NGUTER 55,707 10,037 31,428 10,037 30,528 1,926 9,562 1,926 9,562 0 - 0 0.00 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 1,989 9,629 1,989 9,629 49,719 89.25
6 BENDOSARI BENDOSARI 63,277 4,133 15,963 4,016 15,698 4,571 17,673 4,228 17,736 4,559 16,917 4,366 16,415 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 2,102 6,768 2,026 6,552 57,321 90.85
7 POLOKARTO POLOKARTO 83,905 7,412 42,340 7,412 42,340 2,714 7,375 2,714 7,375 160 425 19 305 0 - - 0.00 7 0 0 0.00 9 0 0 0.00 33 32,557 33 32,557 82,577 98.42
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 90,034 6,994 30,762 0 - 7,487 28,486 - - 3,233 11,519 - - 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 1,737 6,540 - - 77,307 87.11
9 GROGOL GROGOL 119,948 2,370 9,110 840 9,110 6,519 35,982 3,906 35,982 5,045 25,565 3,143 25,565 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 19195 46,899 19,195 46,899 117,556 98.01
10 BAKI BAKI 69,556 202 1072 106 969 10,547 41,643 10,208 40,385 4,167 12,734 4,167 14,212 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 2,499 7,281 2,499 8,807 64,373 92.55
11 GATAK GATAK 52,466 7,875 46,403 7,451 43,306 1,148 4,408 1061 4,075 292 944 292 944 48,325 92.11
12 KARTASURA KARTASURA 108,422 5,244 22,692 5,244 22,692 5,616 24,231 5,616 24,231 13,049 45,187 13,049 45,187 0 - - 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 5,252 15,385 4,584 15,385 107,495 99.15
JUMLAH (KAB/KOTA) 891,923 84,419 338,545 74,828 302,012 45,668 190,619 34,709 156,718 34,487 130,949 28,842 119,494 0 0 0 0 446 2434 427 2129 9 0 0 0 43,940 192,126 41,230 185,163 844,459 94.68
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 60
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA
AIR MINUM JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 61
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT SANITASI LAYAK
JUMLAH
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
SARANA
SARANA
SARANA
SARANA
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH %
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 WERU WERU 58,796 4 100 4 100 100 14,520 58,673 14,520 58,673 100 0 0 0 0 0 233 0 233 0 0 58,773 100.0
2 BULU BULU 38,867 0 0 0 0 0 12,039 38,867 12,039 38,867 100 0 0 0 0 0 68 0 63 0 0 38,867 100.0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 56,010 0 0 0 0 0 15,031 56,010 15,031 56,010 100 0 0 0 0 0 141 0 141 0 0 56,010 100.0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 94,935 5 1,200 5 1,200 100 23,042 93,735 23,042 93,735 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94,935 100.0
5 NGUTER NGUTER 55,707 0 0 0 0 0 14,913 54,471 14,913 54,471 100 0 0 0 0 0 309 1,236 309 1,236 100 55,707 100.0
6 BENDOSARI BENDOSARI 63,277 41 850 41 850 100 17,105 62,337 17,105 62,337 100 0 0 0 0 0 42 90 42 90 100 63,277 100.0
7 POLOKARTO POLOKARTO 83,905 0 0 0 0 0 20,211 83,905 20,211 83,905 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 83,905 100.0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 90,034 64 1,756 0 0 0 23,042 88,762 23,042 88,762 100 0 0 0 0 0 424 1,272 424 1,272 100 90,034 100.0
9 GROGOL GROGOL 119,948 77 12,955 57 12,955 100 37,573 106,993 37,573 106,993 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 119,948 100.0
10 BAKI BAKI 69,556 81 1,911 70 1,911 100 18,617 67,655 18,617 67,655 100 0 0 0 0 0 143 0 143 0 0 69,566 100.0
11 GATAK GATAK 52,466 0 0 0 0 0 13,569 52,466 13,569 52,466 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52,466 100.0
12 KARTASURA KARTASURA 108,422 41 843 41 843 100 27,996 107,579 27,996 107,579 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 108,422 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 891,923 313 19,615 218 17,859 91.0477 237,658 871,453 237,658 871,453 100 - - - - 0 1,360 2,598 1,355 2,598 100 891,910 100.0
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 62
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 63
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2018
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH TTU
SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS UMUM
SAKIT UMUM
PUSKESMAS
BINTANG
BINTANG
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
RUMAH
SLTA
SLTP
NON
SD
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
9 GROGOL GROGOL 48 9 5 1 2 5 3 73 36 75.0 6 66.7 4 80.0 1 100.0 2 100 5 100 3 100 57 78.1
12 KARTASURA KARTASURA 59 15 16 7 4 1 6 108 59 100.0 15 100.0 16 100.0 7 100.0 4 100 1 100 6 100 108 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 558 78 54 26 13 6 14 749 470 84.2 71 91.0 49 90.7 25 96.2 13 100.0 7 116.7 13 92.9 648 86.5
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 64
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
RUMAH
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JASA MAKANAN JASA MAKAN/ MAKANAN
TPM MAKAN/ MINUM TOTAL % MINUM TOTAL %
BOGA JAJANAN BOGA RESTORA JAJANAN
RESTORAN (DAM) (DAM)
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
JUMLAH (KAB/KOTA) 1640 102 406 215 331 1054 64.27 44 304 32 207 587 35.79
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 65
SYARAT HIGIENE
PERSENTASE
PERSENTASE
JUMLAH TPM
JUMLAH TPM
TPM DIBINA
MINUM (DAM)
MINUM (DAM)
MEMENUHI
MEMENUHI
TPM DIUJI
SANITASI
JASA BOGA
JASA BOGA
RESTORAN
RESTORAN
DEPOT AIR
DEPOT AIR
SYARAT
MAKANAN
MAKANAN
JAJANAN
JAJANAN
PETIK
TIDAK
MAKAN/
MAKAN/
RUMAH
RUMAH
TOTAL
TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Sumber: SIE KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA BIDANG KESMAS
TABEL 66
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Albendazol tab Tablet 218,840 145,893 35,900 181,793 83.07
6 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Ampul 90 60 699 759 843.33
13 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml Ampul 340 227 6,883 7,110 2091.18
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA LAINNYA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RUMAH SAKIT
3 PUSKESMAS KELILING 28 28
4 PUSKESMAS PEMBANTU 57 57
1 RUMAH BERSALIN -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 88 88
7 TOKO OBAT 22 22
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 21 21
SUMBER : SIE PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DAN TRADISIONAL BIDANG YANKES DAN SIE PELAYANAN PERIZINAN KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BIDANG SDK
TABEL 68
STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
7 POLOKARTO POLOKARTO 0 0.00 0 0.00 26 20.31 102 79.69 128 128 100.00
9 GROGOL GROGOL 0 0.00 0 0.00 0 0.00 138 100.00 138 138 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 0.25 56 4.71 569 47.90 560 47.14 1188 1129 95.03
1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 WERU WERU 13 12 - 6 0 0
2 BULU BULU 12 12 - 7 0 0
3 TAWANGSARI TAWANGSARI 12 12 - 8 0 0
4 SUKOHARJO SUKOHARJO 14 14 - 7 0 0
5 NGUTER NGUTER 16 15 - 8 0 0
6 BENDOSARI BENDOSARI 14 14 - 8 0 0
7 POLOKARTO POLOKARTO 17 16 - 7 0 0
8 MOJOLABAN MOJOLABAN 15 15 - 7 0 0
9 GROGOL GROGOL 14 17 - 7 0 0
10 BAKI BAKI 14 14 - 7 0 0
11 GATAK GATAK 14 14 - 7 0 0
12 KARTASURA KARTASURA 12 12 - 7 0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a DOKTER
DR SPESIALIS DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
SPESIALIS GIGI
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PUSK. WERU - - - 4 2 6 4 2 6 1 1 2 - - - 5 3 8
2 PUSK. BULU - - - 1 2 3 1 2 3 - 1 1 - - - 1 3 4
3 PUSK. TAWANGSARI - - - - 3 3 - 3 3 - 1 1 - - - - 4 4
4 PUSK. SUKOHARJO - - - 6 4 10 6 4 10 2 - 2 - - - 8 4 12
5 PUSK. NGUTER - - - 3 3 6 3 3 6 - 3 3 - - - 3 6 9
6 PUSK. BENDOSARI - - - 2 1 3 2 1 3 - 2 2 - - - 2 3 5
7 PUSK. POLOKARTO - - - 4 2 6 4 2 6 - 2 2 - - - 4 4 8
8 PUSK. MOJOLABAN - - - 3 3 6 3 3 6 2 - 2 - - - 5 3 8
9 PUSK. GROGOL - - - 4 3 7 4 3 7 - 2 2 - - - 4 5 9
10 PUSK. BAKI - - - 2 2 4 2 2 4 - 2 2 - - - 2 4 6
11 PUSK. GATAK - - - 2 6 8 2 6 8 - 2 2 - - - 2 8 10
12 PUSK. KARTASURA - - - 2 3 5 2 3 5 - 3 3 - - - 2 6 8
- - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 33 34 67 33 34 67 5 19 24 - - - 38 53 91
1 RSUD SUKOHARJO 16 10 26 10 12 22 26 22 48 - 3 3 1 2 3 27 27 54
2 RSOP Dr. SOEHARSO 19 5 24 3 2 5 22 7 29 - 2 2 1 - 1 23 9 32
3 RSU DR OEN SOLO BARU 5 3 8 4 17 21 9 20 29 - - - - 2 2 9 22 31
4 RSU NIRMALA SURI 19 8 27 4 12 16 23 20 43 - 2 2 - 1 1 23 23 46
5 RSU PKU MUHAMADIYAH KARTASURA 9 2 11 4 3 7 13 5 18 1 1 2 - - - 14 6 20
6 RSK KHARIMA UTAMA 5 2 7 2 3 5 7 5 12 - - - - - 7 5 12
7 RSU PKU MUHAMADIYAH SUKOHARJO 15 6 21 5 7 12 20 13 33 1 1 2 - - - 21 14 35
8 RSU UNS 23 15 38 3 10 13 26 25 51 - 2 2 - 1 1 26 28 54
9 RSU INDRIATI 6 7 13 3 7 10 9 14 23 1 1 2 - - - 10 15 25
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 117 58 175 38 73 111 155 131 286 3 12 15 2 6 8 160 149 309
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 19 9 28 47 78 125 66 87 153 5 21 26 4 11 15 75 119 194
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 136 67 203 118 185 303 254 252 506 13 52 65 6 17 23 273 321 594
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 23 33.97 56.73 7.29 2.58 66.60
1 PUSK. WERU 33 4 14 18 0 1 1
2 PUSK. BULU 23 2 11 13 0 1 1
3 PUSK. TAWANGSARI 31 3 14 17 1 0 1
4 PUSK. SUKOHARJO 31 3 11 14 0 2 2
5 PUSK. NGUTER 33 4 12 16 0 1 1
6 PUSK. BENDOSARI 30 5 6 11 0 1 1
7 PUSK. POLOKARTO 31 5 9 14 0 2 2
8 PUSK. MOJOLABAN 39 2 14 16 0 2 2
9 PUSK. GROGOL 39 1 14 15 1 1 2
10 PUSK. BAKI 34 3 10 13 0 1 1
11 PUSK. GATAK 18 3 14 17 1 0 1
12 PUSK. KARTASURA 32 3 13 16 0 2 2
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA a APOTEKER TOTAL
KEFARMASIAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 PUSK. WERU - 1 1 - 1 1 - 2 2
2 PUSK. BULU - 1 1 - - - - 1 1
3 PUSK. TAWANGSARI - 2 2 - - - - 2 2
4 PUSK. SUKOHARJO - 2 2 - - - - 2 2
5 PUSK. NGUTER - 1 1 - 1 1 - 2 2
6 PUSK. BENDOSARI - 1 1 - - - - 1 1
7 PUSK. POLOKARTO - 3 3 1 - 1 1 3 4
8 PUSK. MOJOLABAN 1 2 3 - - - 1 2 3
9 PUSK. GROGOL - 2 2 - 1 1 - 3 3
10 PUSK. BAKI - 2 2 - - - - 2 2
11 PUSK. GATAK - 4 4 - - - - 4 4
12 PUSK. KARTASURA - 3 3 - - - - 3 3
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 24 25 1 3 4 2 27 29
1 RSUD SUKOHARJO 5 25 30 1 11 12 6 36 42
2 RSOP Dr. SOEHARSO 6 17 23 2 2 4 8 19 27
3 RSU DR OEN SOLO BARU 5 30 35 - 7 7 5 37 42
4 RSU NIRMALA SURI 2 10 12 - 6 6 2 16 18
5 RSU PKU MUHAMADIYAH KARTASURA - 4 4 - 1 1 - 5 5
6 RSK KHARIMA UTAMA 1 11 12 2 3 5 3 14 17
7 RSU PKU MUHAMADIYAH SUKOHARJO - - - 1 7 8 1 7 8
8 RSU UNS 4 17 21 2 7 9 6 24 30
9 RSU INDRIATI - - - 3 18 21 3 18 21
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 23 114 137 11 62 52 31 158 189
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 16 95 111 28 195 223 44 290 334
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 40 233 273 40 260 279 77 475 552
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 61.89
1 PUSK. WERU - 2 2 - - - - 2 2
2 PUSK. BULU - 1 1 - - - - 1 1
3 PUSK. TAWANGSARI 1 1 2 - - - 1 1 2
4 PUSK. SUKOHARJO - 2 2 - - - - 2 2
5 PUSK. NGUTER 2 2 - - - 2 - 2
6 PUSK. BENDOSARI - 2 2 - - - - 2 2
7 PUSK. POLOKARTO 1 1 2 - - - 1 1 2
8 PUSK. MOJOLABAN - 2 2 - - - - 2 2
9 PUSK. GROGOL - 2 2 - - - - 2 2
10 PUSK. BAKI - 2 2 - - - - 2 2
11 PUSK. GATAK - 1 1 - - - - 1 1
12 PUSK. KARTASURA - 2 2 - - - - 2 2
8 RSU UNS 1 4 5 - - - 1 4 5
9 RSU INDRIATI 1 2 3 - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 64 - - - 7 57 64
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.18 0 7.18
1 PUSK. WERU - - - - - - - - - - - - - - -
2 PUSK. BULU 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1
3 PUSK. TAWANGSARI - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
4 PUSK. SUKOHARJO - 2 2 - - - - - - - - - - 2 2
5 PUSK. NGUTER - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
6 PUSK. BENDOSARI - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
7 PUSK. POLOKARTO 1 1 - - - - - - - - - 1 - 1
8 PUSK. MOJOLABAN - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
9 PUSK. GROGOL - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
10 PUSK. BAKI - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
11 PUSK. GATAK - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1
12 PUSK. KARTASURA - 3 3 - - - - - - - - - - 3 3
1 RSUD SUKOHARJO 3 5 8 1 1 2 - - - - - - 4 6 10
8 RSU UNS 1 3 4 - 1 - - 1 1 - 2 2 1 7 8
9 RSU INDRIATI 3 1 4 - - - - - - - - - 3 1 4
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 PUSK. WERU 1 1 - - - - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 1 1 - - - - - - 2 3 5
2 PUSK. BULU 1 1 - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - 3 3
3 PUSK. TAWANGSARI - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 2 3
4 PUSK. SUKOHARJO - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 2 3
5 PUSK. NGUTER - - - - - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 1 1 - - - - - - 3 1 4
6 PUSK. BENDOSARI - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1
7 PUSK. POLOKARTO 1 1 - - - - - - - - - 2 1 3 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 4 2 6
8 PUSK. MOJOLABAN - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 1 1 - - - - - - 2 1 3
9 PUSK. GROGOL 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - 1 1 - - - - - - 2 3 5
10 PUSK. BAKI - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3
11 PUSK. GATAK 1 1 2 - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 4 5
12 PUSK. KARTASURA - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2
1 RSUD SUKOHARJO 5 6 11 0 0 0 2 24 26 1 1 2 1 1 6 11 17 0 0 14 43 57
8 RSU UNS 3 6 9 0 1 0 1 0 4 16 20 0 0 5 14 19 0 0 13 36 49
9 RSU INDRIATI 2 3 5 0 0 0 3 7 10 0 0 0 5 5 0 0 5 15 20
1 PUSK. WERU - - - - -
2 PUSK. BULU - - - - -
3 PUSK. TAWANGSARI - - - - -
4 PUSK. SUKOHARJO - - - - -
5 PUSK. NGUTER - - - - -
6 PUSK. BENDOSARI - - - - -
7 PUSK. POLOKARTO - - - - -
8 PUSK. MOJOLABAN - - - - -
9 PUSK. GROGOL - - - - -
10 PUSK. BAKI - - - - -
11 PUSK. GATAK - - - - -
12 PUSK. KARTASURA - - - - -
1 RSUD SUKOHARJO - - - - -
8 RSU UNS - - - - -
9 RSU INDRIATI
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -
- Bankeu 6,000,000,000
JUMLAH KASUS
Neoplasma DM Peny. Jantung & Pembuluh Darah
Asma Bronkiale
PUSKESMAS DAN RUMAH Stroke
Psikosis
Hipertensi
Ca Mamae
Ca Servik
Ca Hepar
No.
PPOK
Pektoris
Dekomp
Esensial
Ca Paru
Hemoragik
Hemoragik
Angina
Cordis
SAKIT
AMI
ID ND
Non
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Weru 0 0 29 387 0 0 2,046 0 3 0 198
2 Bulu 0 0 0 205 4 8 2,706 10 47 11 186
3 Tawangsari 1 6 26 205 2 8 825 65 0 61 178
4 Sukohrjo 3 0 60 797 1 3 2,531 10 19 15 48
5 Nguter 11 24 600 1,215 37 32 4,869 104 286 201 508
6 Bendosari 0 1 5 75 0 0 1,061 2 23 20 109
7 Polokarto 0 0 397 816 2 0 2,565 2 1 1 802
8 Mojolaban 7 6 144 303 7 14 2,050 17 29 117 199
9 Grogol 5 204 564 688 8 15 3,895 35 82 21 176
10 Baki 0 0 66 642 0 0 887 9 75 0 275
11 Gatak 2 2 39 355 6 21 611 3 17 18 438
12 Kartasura 9 8 36 839 0 0 2,743 0 243 134 174
SUB JUMLAH I 38 251 0 0 1,966 6,527 0 67 101 26,789 257 825 599 3,291 0
1 RSUD SUKOHARJO 63 63 7 34 255 221 1,289 315 1,167 1,626 1,878
2 RSOP Dr. SOEHARSO
3 RSU DR OEN SOLO BARU 28 490 2,465 34 73 474 3,167 23 2,185 1,525 2,207
4 RSU NIRMALA SURI
5 RSU PKU MUHAMADIYAH KARTASURA
6 RSK KHARIMA UTAMA
7 RSU PKU MUHAMADIYAH SKH
8 RSU UNS
9 RSU INDRIATI
SUB JUMLAH II 91 553 0 0 2,472 68 0 328 695 4,456 338 3,352 3,151 4,085 0
JUMLAH/TOTAL 129 804 0 0 4,438 6,595 0 395 796 31,245 595 4,177 3,750 7,376 0
SUMBER : SIE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA BIDANG P2PL