SKENARIO KASUS
Ny. Neni, 52 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat RSMP oleh keluarganya
karena sesak nafas yang semakin menghebat sejak 6 jam yang lalu. Sesak nafas
tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan perubahan cuaca. Ny. Neni juga mengalami
demam sejak 3 hari yang lalu. Menurut keluarganya, Ny. Neni sejak 2 bulan yang
lalu mengeluh BAK terus menerus setiap malam, sering haus dan minum terus
menerus, Ny. Neni juga sering mengeluh gatal-gatal di seluruh tubuhnya. Berat
badan menurun sebanyak 5 kg selama 2 bulan terakhir padahal nafsu makannya
meningkat. Ny. Neni hampir tidak mempunyai waktu untuk olahraga.
Dalam 3 tahun ini diketahui, Ny. Neni menyandang DM dan kontrol tidak
teratur dan mendapat pengobatan glibenclamide 2,5 mg 1x/hari, gula darah sewaktu
berkisar 250-300 mg/dl.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : tampak skait berat, kesadaran delirium, TB: 154 cm, BB:
40 kg
Tanda vital : TD: 100/60 mmHg, HR: 120 x/menit, suhu tubuh: 38,8°C,
RR: 38x/menit (nafas cepat dan dalam)
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Thoraks : Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : Datar, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral dingin (-/-), edema (-/-)
Status lokalis : Regio plantar pedis dekstra
Inspeksi : Tampak luka terbuka, ukuran 2x1 cm, pus (+), hiperemis
dan edema jaringan sekitar
Palpasi : Nyeri (+), krepitasi subkutis pada jaringan sekitar (-)
Pemeriksaan Laboratorium :
Glukosa darah 600 mg/dl diperiksa oleh dokter yang bertugas menggunakan
glucometer darah digital, Keton urin +2, glukosa urin +4
Identifikasi Masalah
1. Ny. Neni, 52 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat RSMP oleh keluarganya
karena sesak nafas yang semakin menghebat sejak 6 jam yang lalu. Sesak nafas
tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan perubahan cuaca.
2. Ny. Neni juga mengalami demam sejak 3 hari yang lalu.
3. Menurut keluarganya, Ny. Neni sejak 2 bulan yang lalu mengeluh BAK terus
menerus setiap malam, sering haus dan minum terus menerus, Ny. Neni juga
sering mengeluh gatal-gatal di seluruh tubuhnya.
Kelompok Tutorial II 1
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
7. Pemeriksaan Laboratorium :
Glukosa darah 600 mg/dl diperiksa oleh dokter yang bertugas menggunakan
glucometer darah digital, Keton urin +2, glukosa urin +4
Analisis Masalah
1. Ny. Neni, 52 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat RSMP oleh keluarganya
karena sesak nafas yang semakin menghebat sejak 6 jam yang lalu. Sesak nafas
tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan perubahan cuaca.
a. Apa penyebab dari keluhan sesak nafas?
Jawab :
Penyebab dispnea secara umum:
Sistem kardiovaskular : gagal jantung
Sistem pernafasan: PPOK, penyakit parenkim paru, hipertensi
pulmonal, kifoskoliosis berat, faktor mekanis dari luar (asites, obesitas,
efusi pleura)
Psikologis (kecemasan)
Hematologi
Penyebab dispnea akut : gagal jantung kiri, bronkospasme, emboli paru,
kecemasan.
Kelompok Tutorial II 2
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
c. Apa makna sesak nafas semakin menghebat sejak 6 jam yang lalu?
Jawab :
Ketosis yang dialami bersifat progresif sehingga upaya untuk
mengeluarkan CO2 dengan meningkatkan ventilitas sehingga sesak nafas
makin menghebat (Kompensasi pengeluaran CO2 dan memenuhi kebutuhan
O2).
d. Apa makna sesak nafas tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan perubahan
cuaca?
Jawab :
Maknanya menyingkirkan bahwa:
- Sesak napas bukan disebabkan oleh cuaca: Asma.
- Sesak nafas yang disebabkan oleh aktivitas: gangguan kardiovaskular.
Kelompok Tutorial II 3
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Disebabkan oleh :
Faktor lingkungan
Penyakit autoimun
Keganasan
Pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan
antihistamin)
Gangguan sistem saraf pusat
Pada kasus:
Akibat infeksi, karena luka di kaki pada penderita diabetes (kadar glukosa
tinggi) merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme,
ditambah luka terbuka memudahkan terpaparnya mikroorganisme melalui
droplet.
3. Menurut keluarganya, Ny. Neni sejak 2 bulan yang lalu mengeluh BAK terus
menerus setiap malam, sering haus dan minum terus menerus, Ny. Neni juga
sering mengeluh gatal-gatal di seluruh tubuhnya.
a. Apa makna mengeluh BAK terus menerus setiap malam?
Jawab :
Maknanya telah terjadi gangguan pada proses filtasi di tubulus ginjal serta
gangguan proses reabsorbsi pada tubulus ginjal sehingga menyebabkan
volume urin meningkat. Selain itu, keluhan BAK terus menerus dapat
disebut sebagai poliuria yang juga diketahui sebagai salah satu gejala khas
dari Diabetes Melitus.
Kelompok Tutorial II 4
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Kelompok Tutorial II 5
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
b. Apa makna Ny. Neni hampir tidak mempunyai waktu untuk olahraga pada
kasus?
Jawab :
Jarang atau tidak berolahraga maka penggunaan glukosa sedikit,
mengakibatkan ↑ sintesis trigliserid dan menyebabkan ↓ sensitifitas reseptor
insulin pada sel, sehingga terjadi resistensi insulin dan menyebabkan
gangguan metabolisme lalu mengakibatkan glukosa darah tinggi.
5. Dalam 3 tahun ini diketahui, Ny. Neni menyandang DM dan kontrol tidak
teratur dan mendapat pengobatan glibenclamide 2,5 mg 1x/hari, gula darah
sewaktu berkisar 250-300 mg/dl.
a. Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi dari organ yang terlibat pada
kasus?
Jawab :
PANKREAS
ANATOMI :
Kelompok Tutorial II 6
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
HISTOLOGI :
Kelompok Tutorial II 7
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Kelompok Tutorial II 8
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
b. Mengapa gula darah sewaktu Ny. Neni berkisar 250-300 mg/dl padahal
sudah mendapat pengobatan glibenclamide 2,5 mg 1x/hari?
Jawab :
Karena Ny. Neni merupakan penderita DM kronis yang tak terkontrol
sehingga kemungkian dosis obat yang telah diberikan oleh dokter sudah
tidak mampu menekan kadar gula darah di dalam tubuh Ny, neni selain itu
kemungkinan lainnya ialah Ny, Neni yang tidak mengkonsumsi obat anti
diabetik secara rutin.
1. Obesitas (kegemukan)
2. Hipertensi
3. Riwayat Keluarga Diabetes Mellitus
4. Dislipedimia
5. Umur
Kelompok Tutorial II 9
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
6. Riwayat persalinan
Kelompok Tutorial II 10
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
1. Diabetes Tipe 1
2. Diabetes Tipe II
Kelompok Tutorial II 11
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
3. Diabetes Gestasional
6. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : tampak skait berat, kesadaran delirium, TB: 154 cm, BB:
40 kg
Tanda vital : TD: 100/60 mmHg, HR: 120 x/menit, suhu tubuh:
38,8°C, RR: 38x/menit (nafas cepat dan dalam)
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Thoraks : Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : Datar, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral dingin (-/-), edema (-/-)
Status lokalis : Regio plantar pedis dekstra
Inspeksi : Tampak luka terbuka, ukuran 2x1 cm, pus (+),hiperemis
dan edema jaringan sekitar
Palpasi : Nyeri (+), krepitasi subkutis pada jaringan sekitar (-)
Kelompok Tutorial II 12
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Kelompok Tutorial II 13
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Kelompok Tutorial II 14
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
c. Apa hubungan luka pada regio plantar pedis dekstra dengan kasus?
Jawab :
Resistensi insulin hiperglikemi hiperosmolaritas ekstrasel,
menyebabkan sel tidak dapat mengambil glukosa terganggu fungsi
leukosit mudah terinfeksi lesi pada kulit protein plasma
mengandung gula yaitu peningkatan fibrinogen, haptoglobin dan
makroglobin, faktor pembekuan V dan VII pembekuan dan viskositas
meningkat thrombosis menurun makroangiopati ulkus diabetikum
7. Pemeriksaan Laboratorium :
Glukosa darah 600 mg/dl diperiksa oleh dokter yang bertugas menggunakan
glucometer darah digital, Keton urin +2, glukosa urin +4
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?
Jawab :
Uji glukosa urin dengan Benedict
Glukosa urin +4 berarti terdapat glukosa di dalam urin dengan konsentrasi >
2,0 % yang mengindikasikan terjadinya penyakit Diabetes Melitus.
Keton urin +2 berarti terdapat benda keton di dalam urin yang
mengindikasikan terjadinya ketosis pada pasien Diabetes Melitus.
(Soegondo, 2013)
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium?
Jawab :
Keton urin +2
Riwayat DM kronik dan tak terkontrol disertai riwayat jarang
berolahraga Resitensi Insulin di dalam darah Hiperglikemi Sel
dan Jaringan tubuh minim kadar glukosa Kompensasi berupa
Lipolisis dari jaringan adiposa Ketogenesis di hepar terus menerus
Pembentukan > penggunaan Peningkatan kadar keton di dalam darah
Kelompok Tutorial II 15
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Glukosa urin +4
Riwayat DM kronik dan tak terkontrol disertai riwayat jarang
berolahraga Kadar gula di dalam darah terus meningkat sementara
insulin tidak mampu menetralisir (resisten) dan glukoneogenesi yang
dilakukan oleh hepar Hiperglikemi Dibawa ke ginjal dan gagal di
filtrasi Glikosuria glukosa urin +4
(Kumar, 2007)
Pemeriksaan Fisik :
- Keadaan umum : tampak sakit berat, kesadaran delirium, IMT : 16, 86
kg/m2 (Kekurangan berat badan tingkat berat)
- Tanda vital : hipotensi, takikardi, febris, takipnea.
- Status lokalis : Regio plantar pedis dekstra
Inspeksi : Tampak luka terbuka, ukuran 2x1 cm, pus (+),hiperemis
dan edema jaringan sekitar
Palpasi : Nyeri (+)
Pemeriksaan Laboratorium :
Interpretasi keton urin +2 = Ketosis
Glukosa urin +4 = Glikosuria
Pada usia 50 tahun merupakan usia yang rentan mengalami DM. Oleh
sebab itu, American Diabetes Association (ADA) menganjurkan penapisan
(skrining) DM yang sebaiknya dilakukan terhadap rang yang berusia 45
Kelompok Tutorial II 16
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
tahun ke atas dengan interval 3 tahun sekali. Berikut adalah criteria diagnosis
DM menurut standar pelayanan medis ADA 2010.
b. Gangguan apa yang mungkin terjadi pada kasus ini? ( Diagnosis Banding)
Jawab :
Ketoasidosis diabetic e.c DM tipe 2
Ketoasidosis diabetic e.c DM tipe 1
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Kelompok Tutorial II 17
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
c. Data tambahan apa lagi yang diperlukan untuk membantu menegakkan kasus
ini?
Jawab :
Hba1c
Kolesterol HDL ≤35 mg/dl dan trigliserid ≥ 250 mg/dl
TTGO (tes toleransi glukosa oral)
(Soegondo, 2013)
d. Gangguan apa yang paling mungkin terjadi pada kasus ini? ( Diagnosis)
Jawab :
Ketoasidos Diabetes ( Diabetes Melitus T2 Underweight Tak terkontrol)
Kelompok Tutorial II 18
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
(Mansjoer, 2000)
Penatalaksanaan DM
1. Meningkatkan jumlah insulin
Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide, dsb.)
Meglitinide (repaglinide, nateglinide)
Insulin injeksi
2. Meningkatkan sensitivitas insulin
Biguanid/metformin
Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)
3. Memengaruhi penyerapan makanan
Acarbose
Tata laksana DM
1. Edukasi → Konseling
2. Diet → Asupan makanan dan menghitung jumlah kalori per hari
3. Olahraga → Sesuai kesanggupan tubuh
Kelompok Tutorial II 19
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Prinsip latihan jasmani bagi diabetisi, persis sama dengan prinsip latihan
jasmani secara umum, yaitu memenuhi beberapa hal, seperti :
Frekuensi : Jumlah olahraga perminggu sebaiknya dilakukan dengan
teratur 3-5 kali per minggu
Intensitas : ringan dan sedang (60 – 70% Maximun Heart Rate)
Durasi : 30 – 60 menit
Jenis : Latihan jasmani endurans (aerobik) untuk meningkatkan
kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan
bersepeda
4. Obat: Oral hipoglikemik, insulin
Komplikasi DM
1. Akut
a. Koma hipoglikemia
b. Koma hiperosmolar nonketotik
2. Kronik
a. Makroangiopati : Mengenai pembuluh darah besar (pembuluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak).
b. Mikroangiopati : Mengenai pembuluh darah kecil (retinopati
diabetic, nefropati diabetic)
c. Neuropati diabetic
(Mansjoer, 2000)
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi selama pengobatan KAD ialah
sebagai berikut:
Edema paru
Hipertrigliseridemia
Infark miokard akut
komplikasi iatrogenik : hipoglikemia, hipokalemia, hiperkloremia,
edea cerebral dan hipokalsemia.
Kelompok Tutorial II 20
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
Artinya :
"Maka seharusnya manusia memperhatikan makanannya" (QS. Abasa
(80) : 24).
Karena manusia yang ingin sehat jasmani rohaninya, salah satu faktor yang
menunjang adalah dari makanan dan pola makanan yang diterapkan.
Jadi bagi seorang muslim makan dan makanan bukan sekadar penghilang
lapar saja atau sekadar terasa enak dan sedap dilidah, tapi lebih jauh dari itu
mampu menjadikan tubuhnya sihat jasmani dan rohani sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai "khalifah fil Ardhi". Dalam firmanNya :
Artinya:
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah dan apa saja
bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri".
(QS.An Nissa (4) : 79).
Kelompok Tutorial II 21
Laporan Tutorial Skenario B Blok XII
2.6 Kesimpulan
Ny. Neni, 52 tahun, mengalami sesak nafas dan penurunan kesadaran karena
mangalami Ketoasidosis Diabetic sebagai komplikasi dari Diabetes Mellitus tipe 2
tak terkontrol.
DM tipe 2
Ketoasidosis
Diabetic
Kelompok Tutorial II 22