Nama Anggota :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita sampaikankan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkah dan rahmat-Nya dalam penyusunan laporan kegiatan Tugas Pengenalan
Profesi blok XII yang bertemakan “Identifikasi hasil Spirometri pada Atlet di berbagai
cabang Olahraga”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kegiatan TPP ini dapat
terselesaikan berkat pengarahan, bantuan, dan bimbingan yang telah diberikan oleh
berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr. Raden Ayu Tanzila, M.Kes selaku pembimbing tugas pengenalan profesi.
Dalam penyusunan laporan kegiatan Tugas Pengenalan Profesi blok XII ini
penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dalam segi materi maupun dalam penyusunan kata-kata, hal ini disebabkan oleh
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu penulis
memohon maaf, saran dan kritik bagi seluruh pembaca dalam upaya perbaikan laporan
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat ......................................................................................................3
BAB II Tinjauan Pustaka..................................................................................4
2.1 Anatomi, Fisiologi dan Histologi Paru.......................................................4
2.1.1 Anatomi Paru...........................................................................................4
2.1.2 Fisiologi Paru...........................................................................................9
2.1.3 Histologi Paru..........................................................................................15
2.2 Tes Faal Paru..............................................................................................17
2.3 Pemeriksaan Spirometri..............................................................................18
2.3.1 Definisi Spirometri..................................................................................18
2.3.2 Tujuan Pemeriksaan Spirometri..............................................................20
2.3.3 Cara melakukan Pengukuran Spirometri.................................................20
2.3.3.1 Manuver vital capacity (VC)................................................................21
2.3.3.2 Manuver forced vital capacity (FVC)...................................................22
2.3.3.3 Manuver maximal voluntary ventilation (MVV).................................23
2.3.4 Cara melakukan Pengukuran Kapasitas Paru menggunakan Spirometer 24
2.3.5 Jenis - Jenis Spirometri............................................................................25
2.3.6 Cara Pemeriksaan Spirometri..................................................................26
2.3.6.1 Prosedur Pemeriksaan Spirometri.........................................................28
2.3.6.2 Prosedur Pemeriksaan ..........................................................................29
2.3.7 Indikasi dan Kontraindikasi Spirometri ..................................................30
2.3.7.1 Indikasi Spirometri ..............................................................................30
2.3.7.2 Kontraindikasi Spirometri ...................................................................32
2.3.8 Interpretasi Hasil Pemeriksaan................................................................32
2.4 Olahraga......................................................................................................33
ii
2.4.1 Definisi Olahraga.....................................................................................33
2.4.2 Jenis - Jenis Olahraga..............................................................................35
2.4.3 Manfaat Latihan Olahraga Aerobik.........................................................35
2.4.3.1 Manfaat Latihan Olahraga Aerobik Terhadap Kebugaran Fisik..........38
2.5 Kapasitas Vital Paru pada Atlet di berbagai cabang Olahraga...................39
2.5.1 Definisi Kapasitas Vital Paru...................................................................40
2.5.2 Kapasitas Vital Paru pada Atlet Renang..................................................41
2.5.3 Kapasitas Vital Paru pada Atlet Lari.......................................................43
2.5.4 Tes Kapasitas Vital Paru..........................................................................44
2.6 Hasil............................................................................................................46
BAB III PENUTUP..........................................................................................50
3.1 Kesimpulan.................................................................................................50
3.2 Saran...........................................................................................................51
Daftar Pustaka...................................................................................................53
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Paru-paru adalah organ yang sangat vital bagi manusia, Sistem pernafasan
adalah kumpulan beberapa organ pernafasan yang terdiri dari organ pertukaran gas
(paru-paru) dan sebuah pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi ini terdiri dari
dinding dada, otot-otot pernafasan, dan medula oblongata sebagai pusat pernafasan
di otak yang mengendalikan pernafasan. Bernafas adalah suatu proses memasukkan
dan mengeluarkan udara dari paru-paru yang dilakukan oleh organ dalam sistem
pernafasan (Ganong, 2010).
Bagi seorang atlet, memiliki kapasitas vital paru yang baik sangatlah penting,
karena dengan itu mereka dapat memiliki daya tahan yang stabil pada saat
bertanding. Contohnya seorang atlet sepakbola harus memiliki daya tahan otot
(muscle endurance) maupun daya tahan jantung-paru (cardiorespiratory endurance)
yang baik dimana daya tahan adalah keadaan dimana tubuh mampu untuk bekerja
dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jadi untuk dapat memiliki daya tahan tubuh
yang baik seorang atlet harus memiliki kapasitas vital paru yang baik agar kegiatan
olahraganya dapat optimal (Syahda, 2014). Oleh karena itu, saya Yolanda Fitriani
(702018012) kelompok TPP 10 akan melakukan identifikasi hasil spirometri pada
berbagai cabang olahraga.
1. Sistem respirasi atas yang terdiri dari bagian luar rongga dada yaitu
hidung, rongga hidung, faring, laring, dan trakea atas.
2. Sistem respirasi bawah yang terdiri dari bagian dalam rongga dada
yaitu trakea bawah dan paru-paru, termasuk pembuluh bronkial dan
alveoli. Embran pleura dan otot respirasi yang membentuk diafragma
dan otot intercostae juga merupakan bagian dari sistem respirasi.
a) Hidung
b) Pharinx
Gambar 3.Pharynx
Vaskularisasi Pharynx
c) Larynx
Gambar 4.Larynx
d) Trachea
Trachea adalah sebuah tabung cartilaginosa dan
membranosa yang dapat bergerak. Dimulai sebagai lanjutan
laryx dari pinggir bawah cartilago cricoidea setinggi corpus
vertebrae cervicalis VI. Berjalan turun ke bawah berakhir pada
f) Alveolus
Gambar 6. Alveolus
Istilah faal mempunyai arti kerja atau fungsi. Faal paru berarti kerja
atau fungsi paru dan uji faal paru mempunyai arti menguji apakah fungsi
paru seseorang berada dalam keadaan normal atau abnormal. Pada
kehidupan suatu individu, paru mulai berfungsi saat individu lahir, yaitu
saat tangis pertama yang menunjukkan adanya proses mekanika inspirasi
pertama disusul dengan ekspirasi pertama. Begitulah seterusnya proses
Proses respirasi dibagi atas tiga tahap utama yaitu ventilasi, difusi
dan perfusi. Ventilasi adalah peristiwa masuk dan keluarnya udara
kedalam paru (inspirasi dan ekspirasi). Difusi adalah perpindahan oksigen
(O2) dari alveoli ke dalam darah dan diikat oleh Hemoglobin (Hb)
menjadi senyawa Oksi-Hb dan karbondioksida (CO2) lepas dari ikatan
karbamino keluar dari darah ke alveoli. Dan perfusi adalah distribusi
Oksi-Hb dalam darah ke jaringan seluruh tubuh dan CO2 dari jaringan ke
alveoli paru. Fungsi yang lain dari sistem pernapasan adalah: fungsi
fonasi (bicara), pertahanan tubuh oleh paru dan saluran napas, fungsi
keseimbangan asam–basa dan keseimbangan air.
Pada sistem pernapasan juga terdapat ruang rugi atau dead space.
Ruang rugi yang dimaksud adalah bagian dari saluran pernapasan yang
Ruang rugi fisiologik atau total dead space adalah volume total
udara inspirasi yang tidak turut serta dalam pertukaran gas. Terdiri dari
ruang rugi anatomik dan ruang rugi alveoli.
Volume tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru
pada keadaan istirahat atau pernapasan biasa. (0,5 L)
Secara lengkap uji faal paru dilakukan dengan menilai fungsi ventilasi,
difusi gas, perfusi darah paru dan transport gas O2 dan CO2 dalam peredaran
darah. Untuk keperluan praktis dan uji skrining, biasanya penilaian faal paru
seseorang cukup dengan melakukan uji fungsi ventilasi paru. Apabila fungsi
ventilasi nilainya baik, dapat mewakili keseluruhan fungsi paru dan biasanya
fungsi paru lainnya juga baik. Penilaian fungsi ventilasi berkaitan erat dengan
penilaian mekanika pernapasan. Untuk menilai fungsi ventilasi digunakan
spirometer untuk mencatat grafik pernapasan berdasarkan jumlah dan kecepatan
udara yang keluar atau masuk ke dalam spirometer (Herman, 2014).
Pemeriksaan spirometri dapat menilai faal paru statik dan faal paru
dinamik. Faal paru statik yaitu volume udara pada keadaan statis yang
tidak terkait dengan dimesi waktu, terdiri atas: Pemeriksaan spirometri
dapat menilai faal paru statik dan faal paru dinamik. Faal paru statik yaitu
volume udara pada keadaan statis yang tidak terkait dengan dimesi waktu,
terdiri atas: Tidal volume (TV), Inspiratory reserve volume/volume
cadangan inspirasi (IRV/VCI), Expiratory reserve volume/ volume
cadangan ekspirasi (ERV/VCE), Residual volume (RV), Inspiratory
capacity/ kapasitas inspirasi (IC/KI), Functional residual capacity/
kapasitas residu fungsional (FRC/KRF), Vital capacity/ kapasitas vital
(VC/KV), Forced vital kapasity/ kapasitas vital paksa (FVC/KVP), Total
lung capacity/ kapasitas paru total (TLC/KPT). Sedangkan faal paru
dinamik terdiri atas: Forced expiratory volume (FEVT), Forced
expiratory flow200 1200 /FEF 200-1200, Forced expiratory flow25%-
Gambar 2.2. Kurva volume-waktu (a) dan kurva aliran-volume (b) normal
2.4 Olahraga
2.4.1 Definisi Olahraga
Olahraga adalah aktivitas gerak manusia menurut teknik tertentu,
dalam pelaksanaannya terdapat unsur bermain, ada rasa senang, dilakukan
pada waktu luang, dan kepuasan tersendiri. Manusia sendiri adalah
mahkluk hidup yang aktivitasnya sangat tinggi. Rutinitas yang sangat
tinggi tersebut harus ditunjang dengan kondisi psikologis dan fisik tubuh
yang seimbang. Keseimbangan kondisi fisik dan psikologis tersebut dapat
dicapai dengan usaha manusia melalui aktivitas olahraga dan rekreasi
yang bertujuan mengurangi tegangan-tegangan pada pikiran (refreshing
dan relaksasi)(Ekrima. H, 2011).
1. Olahraga Prestasi
2. Olahraga Rekreasi
2.6 Hasil
Dari hasil penelitian mengenai nilai kapasitas vital paru, didapatkan
kapasitas vital paru subjek penelitian atlet renang laki-laki antara 2,91 liter
sampai 3,98 liter dengan rerata kapasitas vital sebesar 3,40 liter dan standar
deviasinya sebesar 0,36 liter. Kapasitas vital paru subjek penelitian atlet lari
cepat laki-laki antara 1,39 liter sampai 3,85 liter dengan rerata kapasitas
vital sebesar 2,62 liter dan standar deviasinya sebesar 0,70 liter. Dari hasil
penelitian, didapatkan rerata kapasitas vital paru atlet renang lebih besar
daripada lari cepat. Perbedaan rerata kapasitas vital paru atlet renang dan
lari cepat sebesar 0,78 liter (Julianti and Nisa, 2013).
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah disusun maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Anatomi sistem pernafasan terdiri dua yaitu sistem respirasi atas yang terdiri
dari bagian luar rongga dada yaitu hidung, rongga hidung, faring, laring, dan
trakea atas dan sistem respirasi bawah yang terdiri dari bagian dalam rongga
3.2 Saran
Mahasiswa sebaiknya mengetahui semua hal yang berkaitan dengan hasil
Spirometri pada Atlet di berbagai cabang Olahraga baik itu definisi, tujuan, cara
pemeriksaan, kapasitas paru. Hal ini sangat penting untuk diketahui mengingat
kasus hasil spirometri pada atlet diberbagai caban olahraga sangat banyak. Sehingga
kita sebagai mahasiswa kedokteran diharapkan mampu menyampaikannya kepada
masyarakat luas
Amin, Muh.Prof. Pemeriksaan dan Interpretasi Faal Paru. PKB Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi, Surabaya. 2013.
Bakhtiar, A. and Amran, W. S. (2019) ‘Faal Paru Statis’, Jurnal Respirasi, 2(3), p. 91.
doi: 10.20473/jr.v2-i.3.2016.91-98.
Bakhtiar, A. and Tantri, R. I. E. (2019) ‘Faal Paru Dinamis’, Jurnal Respirasi, 3(3), p.
89. doi: 10.20473/jr.v3-i.3.2017.89-96.
Bandar Lampung’, Medical journal of Lampung University, Vol 2, No, pp. 113–118.
Available at: http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/47.
Bernard, A. 2010. A sthma and swimming: weighing the benefits and the risks. Journal
Vol 86 No 171. New York : de Pediatria
Couriel JM, Child F. Applied physiology: lung function testing in children. Curr
Paediatr. 2004;14:444-51.
Eroschenko, Victor P.. 2013. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional
(Edisi ke-11).Jakarta : EGC.
Global Strategy For Diagnosis, Management and Prevention of COPD (GOLD) 2012.
Gold WM. Pulmonary Function Testing; in Murray JF, Nadel JA (eds) Textbook of
Respiratory Medicine 3 ed. W.B. Saunder Company, Philadelphia: 2000; p. 781–
881. 2000.
Harahap, Fachrial dan Endah Aryastuti. Uji Fungsi Paru CDK-192/vol 39 no.4, th.
2004. Continuing Medical Education IDI
Herry. 2009. Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih dan Atlet: Jakarta: Inti
Jayanti Y, Rumampuk JF. 2013. Pengaruh Latihan Zumba terhadap Nilai FEV1.
Fakultas Kedokteran Sam Ratulanggi.
Julianti, N. and Nisa, K. (2013) ‘Perbandingan Kapasitas Vital Paru Pada Atlet Pria
Cabang Olahraga Renang dan Lari Cepat Persiapan Pekan Olahraga Provinsi 2013
Julianti, N. and Nisa, K. (2013) ‘Perbandingan Kapasitas Vital Paru Pada Atlet Pria
Cabang Olahraga Renang dan Lari Cepat Persiapan Pekan Olahraga Provinsi 2013
di
Madina, D. 2007. Nilai Kapasitas Vital Paru Dan Hubungannya Dengan Karakteristik
Fisik Pada Atlet Berbagai Cabang Olahraga. Bandung : Universitas Padjajaran.
Mitchell, H. 2004. Classification of sport. Medicine & Science in Sport and Exercise,
Official Journal of The American Collage of Sport Medicine. New York : William
& Wilkins.
Mubarok, W., Kumaidah, E. and Supatmo, Y. (2015) ‘Perbedaan Nilai Vital Capacity,
Forced Vital Capacity Dan Forced Expiratory Volume in One Second Antar
Cabang Olahraga Pada Atlet Usia 6-12 Tahun’, Jurnal Kedokteran Diponegoro,
4(4), pp. 1619–1625.
Nur DH, Enny P, D. Y. (2019) ‘Hubungan Indikator Obesitas Dengan Kapasitas Vital
Paru Pada Remaja Akhir’, 8, pp. 95–100. doi: 10.1038/184156a0.
Tubuh Terhadap Prestasi Atlet. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol 29,No. 2, 2007:
129-133.
Piantadosi CA (2004). Diving Medicine and Near Drowning in Glassroth J, Crapo JD,
Karlinsky JB (eds). Baum’s Textbook of Pulmonary Diseases 71’ ed. Lippincott
Williams and Wilkins, Philadelphia; p. 1025–1040. 2004
Pierce, & David, P.J. (2008). Spirometry: The Measurement and Interpretation of
Ventilatory Function in Clinical Practice. Tasmania: The Thoracic Society of
Australia and New Zealand.
Rachmatul P. Peranan Evaluasi Faal Paru pra Bedah. Undip, Semarang. 2001.
Ronald, A. et al., 2015. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 11.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sable. 2012. Comparative study of lung functions in swimmers and runners. Journal
Vol. 1 No. 56. New York : US National Library of Medicine National Institutes of
Health.
Tamyiz, M. 2008. Olahraga Renang sebagai Terapi Penyakit Dalam. Jakarta: Intisari
Olahraga
Tanzila, R. A. et al. (2019) ‘Korelasi Kapasitas Vital Paru dengan Prestasi Atlet Di
Sekolah Olahraga Nasional Sriwijaya Palembang Pendahuluan’, 9(2).