BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Definisi Lansia
tahap masa tua dalam perkembangan individu dengan batas usia 60 tahun
ke atas. Lebih rinci, batasan penduduk lansia dapat dilihat dari aspek-aspek
biologi, ekonomi, sosial, dan usia atau batasan usia, yaitu (Hurlock, 1999):
a. Aspek Biologi
Penduduk lansia ditinjau dari aspek biologi adalah penduduk yang telah
menjalani proses penuaan, dalam arti menurunnya daya tahan fisik yang
fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Proses penuaan berbeda dengan
„pikun‟ (senile dementia) yaitu perilaku aneh atau sifat pelupa dari
b. Aspek Ekonomi
tua dianggap sebagai warga yang tidak produktif dan hidupnya perlu
10
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
ditopang oleh generasi yang lebih muda. Bagi penduduk lansia yang
c. Aspek Sosial
masyarakat.
d. Aspek Umur
(45-54 tahun).
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
cacat.
a. Tetap stabil. Seperti denyut nadi dalam istirahat tetap seperti masih usia
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
kreatinin klearens.
kesehatan secara rutin dan sebagainya diperlukan oleh lansia agar dapat
mandiri.
manusia meliputi :
sebagainya
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
d. Kebutuhan harga diri (esteem needs) adalah kebutuhan akan harga diri
B. Perilaku Kesehatan
dipandang dari sudut yang lain, perilaku kesehatan itu sebenarnya meliputi
semua aktivitas seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang
kesehatan, dan mencari penyenbuhan apabila sakit. Oleh sebab itu, perilaku
(Notoadmodjo, 2005):
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
1. Perilaku orang sehat agar tetap sehat dan meningkat, sering disebut dengan
2. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk
narkoba.
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
Perilaku dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit atau terkena
Tindakan yang muncul pada orang sakit atau anaknya sakit adalah:
pelayanan kesehatan.
Becker mengatakan hak dan kewajiban orang yang sedang sakit adalah
merupakan perilaku peran orang sakit (the sick role behavior). Perilaku
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
C. Oral Hygiene
Mulut yang bersih adalah penting untuk kesejahteraan fisikal dan mental
seseorang. Perawatan pada mulut juga disebut oral hygiene. Melalui perawatan
dibersihkan. Selain itu, sirkulasi pada gusi juga dapat distimulasi dan dapat
kumur atau menggosok gigi setiap kali selepas kita makan (Sharma, 2007).
”kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut atau oral health-
sebab adalah karena proses penuaan dan penyebab lain yang lebih sering
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
periodontitis pada lansia menyebabkan akar gigi agak longgar dan dicelah-
peradangan. Karies timbul antara lain akibat fermentasi sisa makanan yang
menempel pada gigi oleh kuman yang lambat laun mengakibatkan lobang pada
email gigi dan bila tidak ditambal akan menyebabkan radang dan kematian
syaraf gigi karena infeksi. Setelah konsumsi makanan dan minuman yang
bersifat asam, gigi perlu dibersihkan, yaitu kumur-kumur dengan air atau teh
yang dialami lansia bersifat kronik seperti karies gigi, kehilangan gigi dan
penyakit periodontal. Kelainan kronik pada mulut lansia dapat terjadi akibat
kedokteran gigi lainnya. Penyakit mulut yang dapat berupa rasa sakit, infeksi,
lansia. Dampak negatif dari kesehatan mulut yang buruk terhadap kualitas
2002).
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
1
yang giginya tidak sehat, pasti kesehatan dirinya mundur. Sebaliknya yang
giginya sehat dan terawat baik, seluruh dirinya sehat dan segar bugar.
Menggosok gigi sebaiknya dilakukan setiap selesai makan. Sikat gigi jangan
Dibersihkan dari sisa-sisa makanan, agar tidak ada sesuatu yang membusuk
D. Kehilangan Gigi
penyakit periodontal, karies akar gigi, erosi, abrasi, dan kanker mulut (Lestari,
dengan bertambahnya usia, perubahan ini bukanlah sebagai akibat dari usia,
tetapi refleks, keausan, penyakit, kebersihan mulut, dan kebiasaan (Barnes &
Walls, 2004). Kerusakan pada struktur gigi dapat berupa karies maupun non-
karies. Karies merupakan suatu penyakit yang mengenai struktur keras gigi
kerusakan (keausan) yang mengenai jaringan keras gigi, yaitu email, dentin,
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
dan sementum, yang berhubungan dengan kesalahan dalam hal penyikatan gigi
dan kebiasaan buruk pasien itu sendiri (Natamiharja & Hayana, 2009).
hilangnya subtansi gigi akibat atrisi. Warna gigi keliatan lebih gelap
disebabkan oleh adanya korosi, pigmentasi dan kebersihan mulut yang jelek.
Kamar pulpa dan saluran akar pada orang usia lanjut akan mengalami
1. Pengertian
mengunyah beraneka ragam makanan dengan tekstur dan nilai gizi yang
Rahmatina, 2004).
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
pada tahun 1990-2004 di Amerika Serikat, 24% dari lansia yang berusia
65-75 tahun dan 31% dari lansia yang berusia lebih dari 75 tahun telah
permukaan gigi dan dapat meluas ke bagian yang lebih dalam seperti dari
dapat menimbulkan rasa nyeri, infeksi dan kehilangan gigi. Pada beberapa
2005).
merah dari normal, gusi bengkak dan berdarah pada tekanan ringan.
lebih dalam. Penyakit ini bersifat progresif dan irreversible dan biasanya
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
terlepas dari soketnya. Kehilangan gigi akibat trauma dapat terjadi karena
adalah karies 52,6%, penyakit periodontal 27,6%, dan secara umum akibat
dan 2,2%.
a. Dampak Emosional
kehilangan gigi adalah hal yang tabu dan tidak patut dibicarakan
kepada orang lain, keadaan yang lebih kompleks lagi dari dampak
kehilangan bagian diri, dan merasa tua. Penelitian Davis dkk (2000)
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
b. Dampak Sistemik
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
jumlah flora mulut yang lebih banyak sehingga lebih selektif dalam
c. Dampak Fungsional
1) Bicara
dari kontak gigi geligi dan lidah adalah huruf konsonan seperti s, z,
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
kehilangan gigi.
2) Mengunyah
rongga mulut serta kondisi gigi yang mudah goyang akibat resorbsi
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
kelenjar ludah, dan sistem susunan saraf pada usia tua. Gangguan
kerap kali terus dipikirkan juga dapat mempengaruhi selera makan dan
makanan dan status gizi seseorang. Hal ini dibuktikan oleh penelitian
(Okada, 2010).
oklusi (Goiato, 2008). Jumlah gigi geligi yang hilang akan mempengaruhi
pola asupan zat gizi, karena seiring dengan berkurangnya jumlah gigi
Jumlah gigi tetap orang dewasa adalah 32 buah yang terdiri dari 8 buah
gigi seri, 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham depan, dan 12 buah
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheiham & Steele (2001)
beberapa jenis vitamin dan mineral yang banyak (Sheiham & Steele,
2001).
b. Oklusi
maksimal dalam mengunyah, oleh sebab itu akan timbul kesulitan dan
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
1. Pengertian
(nutrientoutput) akan zat gizi tersebut. Kebutuhan akan zat gizi ditentukan
pertumbuhan, aktivitas fisik dan faktor yang bersifat relatif yaitu gangguan
(excretion and destruction) dari zat gizi tersebut dalam tubuh (Supariasa
dkk. 2001).
dengan baku yang telah tersedia (Arisman 2004). Penilaian status gizi
dan biofisik sedangkan secara tidak langsung dibagi menjadi tiga yaitu,
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
2
survei konsumsi pangan, statistika vital, dan faktor ekologi (Supariasa dkk.
2001).
dimensi fisik dan komposisi tubuh secara umum pada bebagai tahapan
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit
dan khusus pada lansia adalah pola distribusi lemak (Muis 2006).
dimensi fisis dan komposisi tubuh yang bertujuan untuk screening atau
tapis gizi, survei gizi dan pemantauan status gizi. Dalam melakukan
badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan IMT (Supariasa dkk, 2002).
rekomendasi WHO dalam penentuan status gizi orang dewasa, IMT sangat
sensitif untuk menentukan berat badan kurang, normal dan lebih pada laki-
laki maupun pada wanita dewasa. Untuk memantau IMT orang dewasa
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
3
diatas 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
tubuh, yaitu berat badan dan tinggi badan. Namun, pada usia lanjut terjadi
dengan teliti dalam posisi berdiri tegak. Bila hal ini tidak dapat dilakukan
kaliper tinggi lutut) atau pengukuran rentang lengan (arm span) (Sari,
2006). Tinggi lutut memiliki korelasi yang tinggi dengan tinggi badan dan
sebagai prediktor dari tinggi badan pada seseorang yang berusia 60 tahun
atau lebih (lansia). Tinggi lutut diukur dengan sebuah kaliper berupa
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
3
sudut 90 derajat.
lutut untuk menentukan secara pasti tinggi badan lansia. Dari lutut kita
tinggi badan dari berat badan dapat menggunakan formula atau nomogram
bagi orang yang berusia lebih dari 59 tahun. Untuk mendapatkan data
tinggi badan dari berat badan dapat menggunakan formula berikut ini :
(Nugroho, 2008).
cm
Tabel 2.1. Kategori Ambang Batas Indeks Massa Tubuh Menurut Depkes
RI Tahun 2003
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
3
F. Kerangka Teori
Karakteristik lansia :
Umur
Jenis kelamin
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013
3
G. Kerangka Konsep
Oral hygiene
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Status
H. Hipotesis gizi
”AdaKehilangan
Hubungan Oral
gigi hygiene dan Kehilangan gigi dengan Status gizi lansia di
Desa Sirkandi Kecamatan Purwareja-Klampok Kabupaten Banjarnegara”.
Hubungan Antara Oral..., ABDUL LATIF SETIAJI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2013