Anda di halaman 1dari 24

BAB II GAMBARAN UMUM

A. KONDISI UMUM KOTA BANJARMASIN


1. Sejarah Kota Banjarmasin Kota Banjarmasin adalah salah satu kota yang juga sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota ini merupakan salah satu kota yang cukup padat di Indonesia. Kota yang dijuluki kota

seribu sungai ini merupakan sebuah kota kepulauan sebab terdiri dari
sedikitnya 25 buah pulau kecil yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai, diantaranya ialah pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain. Kehidupan di Kota Banjarmasin tidak dapat terpisahkan dari Sungai Barito dan anak-anak sungainya. Sejak dahulu Banjarmasin memegang peranan strategis dalam lalu lintas perdagangan antar pulau, karena terletak di pertemuan antara sungai Barito dan Sungai Martapura yang luas dan dalam. Terletak 22 km dari laut Jawa, sungai sungai tersebut tentunya dapat dilayari kapal besar sehingga kapal-kapal Samudera dapat merapat hingga Kota Banjarmasin. Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama

"Banjarmasih" (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun 1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat itu masih terletak di muara sungai Kuin. Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City), rmata, Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava (Lawai). Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809. Asal mula nama Kota Banjarmasin berasal dari sejarah panjang Kota Banjarmasin. Pada saat itu dikenal nama Istilah Banjarmasih. Sebutan ini diambil dari nama salah seoarang Patih yang sangat berjasa dalam pendirian Kerajaan Banjar, yaitu Patih Masih, yang berasal dari Desa Oloh
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012 II - 1

Masih yang dalam bahasa Ngaju berarti orang Melayu atau Kampung Orang Melayu. Desa Oloh Masih inilah yang kemudian menjadi Kampung Banjarmasih.

2. Kondisi Geografis
Kota Banjarmasin secara geografis terletak antara 301646 sampai dengan 302254 lintang selatan dan 11403140 sampai dengan 11403955 bujur timur. Berada pada ketinggian rata-rata 0,16 m di bawah permukaan laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar. Pada waktu air pasang hampir seluruh wilayah digenangi air. Sesuai dengan kondisinya, Kota Banjarmasin mempunyai banyak anak sungai yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana transportasi selain dari jalan darat yang sudah ada. Kota Banjarmasin terletak dekat muara Sungai Barito dan wilayah Kota Banjarmasin itu sendiri dibelah dua oleh Sungai Martapura, yaitu anak dari sungai Baritu. Sehingga seolah olah Kota Banjarmasin menjadi 2 bagian. Karena seakan terbelah inilah, terdapat beberapa jembatanjembatan besar yang menghubungkan wilayah Banjarmasin yang satu dengan yang lainnya. Sampai dengan Laporan Umum ini dibuat, jumlah jembatan yang melintas melalui Sungai Martapura, anak Sungai Barito berjumlah 7 Buah Jembatan. Yaitu diantaranya: a. Jembatan Basirih

Gambar II.1 Jembatan Basirih Jembatan Basirih ialah merupakan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Selatan yang mempunyai titik koordinat S3 20.616 E114 34.241. Jembatan ini juga

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 2

mempunyai ketinggian 3,5 meter dari permukaan sungai pada saat kondisi air sedang pasang. b. Jembatan RK Ilir.

Gambar II.2 Jembatan RK Ilir Jembatan RK Ilir ialah merupakan jembatan yang Barat juga

menghubungkan

antara

Kecamatan

Banjarmasin

dengan

Banjarmasin Selatan yang mempunyai titik koordinat S3 19.876 E114 35.111. Jembatan ini juga mempunyai ketinggian sekitar 3-3,5 meter dari permukaan sungai pada saat kondisi air sedang pasang. c. Jembatan Antasari

Gambar II.3 Jembatan Antasari Jembatan Antasari ialah merupakan jembatan yang terletak di Kecamatan Banjarmasin Tengah yang merupakan Pusat Kegiatan Kota. Jembatan ini juga menghubungkan sesama jalan arteri primer, yaitu Jl Pangeran Antasai dengan Jl Pangeran Samudera (Jalan satu arah). Jembatan ini mempunyai titik koordinat S3 19.569 E114 35.730. Jembatan ini juga mempunyai ketinggian sekitar 3-3,5 meter dari permukaan sungai pada saat kondisi air sedang pasang.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 3

d. Jembatan A Yani

Gambar II.4 Jembatan A Yani Jembatan A Yani ialah merupakan jembatan yang juga terletak di Kecamatan Banjarmasin Selatan yang juga menghubungkan antarwilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan. Jembatan ini juga menghubungkan dua jalan Arteri Primer, yaitu Jl. Hasanudin H M (Jalan satu arah) dengan Jl. A Yani. Jembatan ini berlokasi pada koordinat S3 19.360 E114 35.693. Jembatan ini mempunyai ketinggian sekitar 4 meter pada saat kondisi air sedang pasang. e. Jembatan Merdeka

Gambar II.5 Jembatan Merdeka Jembatan Merdeka ini berlokasi dekat dengan Masjid Sabilal Muhtadin yaitu masjid yang merupakan Icon dari Kota Banjarmasin. Jembatan ini juga masih masuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah, dengan koordinat lokasi S3 19.225 E114 35.597 dan ketinggian sekitar 2,5 meter pada saat kondisi air sedang pasang.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 4

f.

Jembatan Pasar Lama

Gambar II.6 Jembatan Pasar Lama Jembatan Ps. Lama ini berlokasi dekat dengan Pasar Lama, yang juga masih merupakan wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah. Jembatan ini menghubungkan antara Jl. Perintis Kemerdekaan (Depan Ps. Lama) dengan Jl. Melayu Darat. Jembatan ini memiliki koordinat lokasi S3 18.721 E114 35.614 dan ketinggian sekitar 3,5 meter pada saat kondisi air sedang pasang. g. Jembatan Banua Anyar

Gambar II.7 Jembatan Banua Anyar Jembatan Banua Anyar ini merupakan Jembatan yang

menghubungkan antara wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara dengan banjarmasin Timur. Jembatan ini menghubungkan Jl Sultan Adam Raya yang terputus yang merupakan status jalan Kolektor. Jembatan ini memiliki ketinggian sekitar 3,5-4 meter pada saat kondisi air sedang pasang.
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012 II - 5

Sedangkan untuk Kemiringan tanah di Banjarmasin berkisar antara 0.13% dengan susunan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan aluvium yang terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak. Kota Banjarmasin dialiri Sungai Martapura yang bermuara ke Sungai Barito, pasang surutnya kedua sungai tersebut berpengaruh terhadap drainase kota. Disisi lain, kedua sungai tersebut berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat, khususnya dalam pemanfaatannya sebagai prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan. Kondisi yang demikian mencirikan kekhasan Banjarmasin sebagai kota air, disamping letaknya yang strategis sehingga menjadikan Kota Banjarmasin sebagai kota Pelabuhan, Kota Perdagangan, Kota Pariwisata dan Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan. 3. Kondisi Administratif Kota Banjarmasin mempunyai luas wilayah administratif 98,46 km atau 0.26% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin terbagi menjadi 5 kecamatan dan terdiri atas 52 kelurahan : a. Kecamatan Banjarmasin Utara : 10 Kelurahan 12 Kelurahan 12 Kelurahan 9 Kelurahan 9 Kelurahan

b. Kecamatan Banjarmasin Selatan : c. Kecamatan Banjarmasin Tengah d. Kecamatan Banjarmasin Barat e. Kecamatan Banjarmasin Timur : : :

Luas masing-masing Kecamatan di Kota Banjarmasin adalah seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 6

Tabel II.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan


Ibukota

NO

Kecamatan

Kecamatan Alalak Utara

Luas ( km2 ) Persentase ( % )

1 2 3 4 5

Banjarmasin Utara

16,54 38,27 6,66 13,13 23,86 98,46

16,80 38,87 6,76 13,34 24,23 100

Banjarmasin Selatan Kelayan Selatan Banjarmasin Tengah Banjarmasin Barat Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin
Sumber: BPS Kota Banjarmasin

Teluk Dalam Pelambuan Kuripan

Tabel II.2 Tata Guna Tanah (Ha) di Kota Banjarmasin NO 1 2 3 4 5 6 Tata Guna Lahan Tanah Pertanian Tanah Industri Taah Perusahaan Tanah Jasa Tanah Perumahan Tanah Pekarangan Jumlah
Sumber: BPS Kota Banjarmasin

2006 2.124,4 280,6 338,0 489,0 3.950,0 0,0 7.200

2007 1.970,5 297,0 341,2 521,2 4.070,0 0,0 7.200

2008 1.962,0 297,0 342,0 524,0 4.075,0 0,0 7.200

2009 1.831,67 414,95 342,0 133,90 4.386,15 91,33 7.200

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 7

Gambar II.8 Peta Administrasi Kota Banjarmasin

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 8

4. Kondisi Demografi Berdasarkan data sekunder Hasil Sensus Penduduk tahun 2010

didapatkan jumlah penduduk Kota Banjarmasin sampai pada akhir tahun 2010 berjumlah 625.481 jiwa dengan luas wilayah 98,46 km yang terdiri dari penduduk laki-laki 312.740 jiwa dan perempuan 312.741 jiwa Jumlah penduduk Banjarmasin pada tahun 2010 dapat diperincikan sebagai berikut: Tabel II.3 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, dan Jumlah Penduduk Kota banjarmasin 2010 Jumlah Rumah Tangga 37.169 29.613 37.774 23.774 36.600 165.045 172.210 165.852 162.730 154.527 137.308 Jumlah Penduduk 146.068 111.912 143.461 91.700 132.340 625.481 638.902 627.245 615.570 602.725 574.259

No 1 2 3 4 5

Kecamatan Banjarmasin Selatan Banjarmasin Timur Banjarmasin Barat Banjarmasin Tengah Banjarmasin Utara

Luas 38,2 23,86 13,13 6,66 16,54 98,46 72,00 72,00 72,00 72,00 72,00

Jumlah 2009 2008 2007 2006 2005

Sumber : BPS Kota Banjarmasin

Tabel II.4 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan Tahun 2010 Jumlah Penduduk 146.068 111.912 143.461 Kepadatan/Jumlah Penduduk per Km2 3.817 4.690 10.926 Rumah Tanngga 3,93 3,78 3,80

No 1 2 3

Kecamatan Banjarmasin Selatan Banjarmasin Timur Banjarmasin Barat

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 9

4 5

Banjarmasin Tengah Banjarmasin Utara

91.700 132.340 625.481 616.442 606.618 596.840 602.725 574.259

13.769 8.001 6.353 8.874 8.712 8.550 8.371 7.976

3,84 3,62 3,79 3,71 3,78 3,78 3,90 4,18

Jumlah 2009 2008 2007 2006 2005

Sumber : BPS Kota Banjarmasin

Dilihat dari penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, ternyata kecamatan Banjarmasin Selatan merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk tertinggi yaitu 146.068 jiwa dengan tingkat kepadatan terendah 3.817 jiwa/km2. Sedangkan Banjarmasin Tengah merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terendah yaitu 91.700 jiwa, namun tingkat kepadatan Banjarmasin Tengah ini merupakan tingkat kepadatan tertinggi yaitu 13.769 jiwa/km2.

B. KONDISI FISIK WILAYAH


Kota Banjarmasin trerletak dekat muara Sungai Barito dan dibelah dua oeh Sungai Martapura. Sehingga seolah-olah Kota banjarmasin menjadi 2 bagian. Kemiringan tanah antara 0,13% dengan susuan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan aluvilum yang terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak. 1. Iklim Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada musim kemarau dan musim kemarau ini terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober. Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November April. Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang panjang.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 10

Kondisi tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa tergenang air , di samping pengaruh musim hujan dan musim kemarau sehingga iklimnya bersifat tropis. Curah hujan rata-rata 297,4 mm perbulan, dengan rata-rata hari hujan 18 hari pada tahun 2010. Tabel II.5 Jumlah Curah Hujan (mm) tahun 2006 - 2010 No Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 2006 417,6 365,5 367,7 273,4 120,0 144,0 74,4 59,0 70,0 19,0 141,5 364,1 206,0 2007 459,6 433,1 424,3 324,1 367,6 275,8 230,4 141,9 26,0 338,5 252,0 434,5 309,0 2008 345 275,7 242,5 258,6 155,4 163,9 256,1 172,3 142,3 310,1 406,5 434,1 2009 402,2 322,9 267,4 208,2 201,4 121,0 256,1 56,0 50,0 190,9 384,3 356,4 2010 407,2 233,1 357,5 396,2 197,4 301,8 95,5 132,4 243,4 371,4 418,1 414,4 297,3667

10 Oktober 11 Nopember 12 Desember Rata-rata

263,5417 234,7333

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin

Tabel II.6 Jumlah Hari Hujan Tahun 2006-2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober 2006 22 18 14 16 8 4 7 1 2 1 2007 19 21 20 21 18 20 15 6 3 14 2008 19 15 20 14 11 11 19 16 12 7 2009 23 18 15 16 12 9 19 4 2 12 2010 22 13 19 18 15 17 16 13 18 21

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 11

11 12

Nopember Desember Rata-Rata

9 15 10

16 23 16

24 23 15,92

20 18 14

22 23 18,08

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin

2. Hidrologi Kota Banjarmasin yang dialiri Sungai Martapura (bermuara ke sungai Barito) dan anak-anak sungainya dimusim kemarau airnya menjadi payau akibat masuknya air laut ke darat. Untuk memenuhi air tawar, sebagian penduduk mendapatkan jauh ke hulu sampai memasuki wilayah Kabupaten Banjar. Sungai Martapura bagian hulunya terletak di kaki Pegunungan Meratus di Wilayah Kabupaten Banjar memasuki Kota Banjarmasin dari arah Timur Laut menuju Barat Daya. Di bagian hulunya (dalam wilayah Kabupaten Banjar) Sungai Martapura beranak Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa. Air bendungan Riam Kanan adalah merupakan penggerak PLTA Ir. Pangeran Muhammad Noor dan sekaligus sebagai sumber irigasi yang sebagian diantaranya (dibagian hilirnya) dibutuhkan melindungi airbakuSistem Air Bersih Kota Banjarmasin terhadap intrusi air laut dan pencemarannya. Permukaan air tanahnya yang dangkal sangat dipengaruhi kondisi air permukaannya, tidak layak sebagai sumber air minum. Untuk penyediaan air bersih, air irigasi Riam Kanan dijadikan sumber air baku oleh PDAM. C. Kondisi Sosial 1. Pendidikan dan Kebudayaan Faktor yang sangat berperan dalam pencapaian pembangunan suatu bangsa adalah tingkat pendidikan penduduknya. Semakin maju pendidikan penduduknya akan membawa berbagai pengaruh positif bagi masa depan di berbagai bidang kehidupan. Guna mencapai pendidikan yang diharapkan diperlukan sarana dan prasarana serta unsur penunjang lainnya dalam proses pendidikan.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 12

Tabel II.7 Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Menurut Tingkat Pendidikan No 1 Tingkat Pendidikan TK Negeri Swasta Sekolah Dasar 2 Negeri Swasta SLTP 3 Negeri Swasta SMA 4 Negeri Swasta SMK 5 Negeri Swasta 5 12 160 118 101 122 4.984 3.909 350 333 13 17 207 153 177 171 6.644 4.875 556 443 34 24 551 138 504 110 18.131 4.142 1.171 414 205 33 1.666 311 1.646 332 55.332 9.243 2.755 574 2 238 13 692 13 636 173 14.113 57 1.272 Sekolah Kelas Ruang Kelas Murid Guru

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin

Tabel II.8 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Murni (APM) NO 1 2 3 Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI SMP/SMPLB/MTS SMA/SMALB/SMK/MA APK 111,59% 73,01% 79,97% APM 96,73% 67,13% 50,24%

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin

Sedangkan fasilitas pendidikan jenjang perguruan tinggi negeri yang ada di kota ini dapat dilihat pada Tabel II.9 berikut:

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 13

Tabel II.9 Daftar Perguruan Tinggi Swasta Lingkungan Kopertis Wilayah IX Kalimantan Di Kota Banjarmasin Tahun 2010 No Nama Perguruan Tinggi 1 UVAYA Banjarmasin Alamat Jl. A Yani KM 5,5 Komp. Stadion Lambung Mangurat 2 3 4 UNISKA Banjarmasin STIEI Banjarmasin STIA Bina Banua banjarmasin 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 STIMI Banjarmasin STIHSA Banjarmasin STIENAS Banjarmasin STKIP PGRI Banjarmasin STIE Pancasila Banjarmasin STIEKES Cahaya Banjarmasin STIEKES Muh. Banjarmasin STIMIK Indonesia Banjarmasin STIEKES Suaka Insan Banjarmasin STIEKES Sari Mulia AMNUS Banjarmasin AKBID Bunga Kalimantan AKPARNAS Banjarmasin Jl. H. Jafri Zamzam No 60 Jl. Pramuka No 2 Jl. Kuripan No 15B Jl. Brigjend Hasan Basri No 4D RT 14 Jl. Mayjend Soetoyo S 0511-3268105 0511-3263638 05113307631/3307632 0511-4364563 Jl. S. Parman-Komp. RS Islam No 1 Jl. Adhyaksa No 4 05113303363/3304749 0511-3361654 Jl. Adhyaksa-Kayutangi No. 2RT 26 Jl. Brigjen H. Hasan Basri No 9-11 Jl. Pramuka No 17 RT 01 Belakang Terminal Pal 6 Jl. Kuripan No 26 Jl. Sultan Adam Jl. Mayjend Soetoyo S No 26 Jl. Sultan Adam Komp. Iyus No 18 RT 23 Jl. A Yani KM 5,5 Komp. Waringin Jl. A Yani KM 5,5 05113256560/3256561 051132539015/3273016 0511-3363002 0511-3360023 05113258263/3265264 0511-3302963 0511-4364563 0511-3255145 0511-3304652 0511-3304592 Telepon 0511-3253850

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 14

No 126 18 19 20 21 22 AKBID Sari Mulia AKPER Pandan Harum ASMI Citra Nusantara AKBID Persada Banjarmasin Aktek Radio Diagnosis dan Terapi Citra Intan Persada
Sumber : Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX Kalimantan

Jl. Pramuka No 2 JL. Veteran KM 5,5 Gg Seman No 58 Jl. Soetoyo S No 197 T. Dalam Jl. Brigjend Hasan Basri No 9 JL A Yani KM 3,3 No 147

0511-3250308 0511-3261917 0511-4417150 0511-3307159 0511-3264406

2. Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik, yang pada gilirannya memperoleh kehidupan yang sehat dan produktif Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun 2010 terdapat 10 Rumah sakit umum dan 1 rumah sakit bersalin. Sarana pusat kesehatan lainnya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat sebanyak 26 unit dan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu 34 unit.

Tabel II.10 Pengembangan Sarana Kesehatan No 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Sarana RS Umum RS Jiwa/Umum RS Bersalin RS T H T Puskesmas Pusesmas Pembantu Puskesmas Keliling 2006 9 1 3 1 26 32 23 2007 9 0 1 0 26 32 25 2008 9 0 1 0 26 32 23 2009 10 0 1 0 26 32 23 2010 10 0 1 1 26 34 26

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 15

8 9 10 11 12

BKIA Posyandu Apotek Balai Pengobatan Klinik

1 326 88 82 4

2 369 83 41 0

2 377 103 86 7

2 377 103 86 7

1 378 105 111 7

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Tabel II.11 Jumlah Sarana Kesehatan per Kecamatan Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sarana Kesehatan RS Umum RS Jiwa/Umum RS Bersalin RS T H T Puskesmas Pusesmas Pembantu Puskesmas Keliling BKIA Posyandu Apotek Balai Pengobatan Klinik B Masin Selatan 0 0 0 0 6 12 6 0 80 * 17 * B Masin Timur 5 0 1 0 6 5 6 0 83 * 31 * B Masin Tengah 2 0 0 0 5 3 5 0 65 * 15 * B Masin Barat 1 0 0 0 5 7 5 1 74 * 30 * B Masin Utara 2 0 0 0 4 7 4 0 76 * 18 * Jumlah 10 1 1 0 26 34 26 1 378 105 111 1

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

3. Keamanan dan Ketertiban Data dari Kepolisian Resort Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa peristiwa kejahatan selama tahun 2010 telah terjadi sebanyak 2.184 kasus yang dilaporkan. Dari jumlah tersebut sudah diselesaikan sebanyak 67 % dari jumlah seluruh kasus. Jumlah kejahatan tersebut didominasi jenis kejahatan kelompok pencurian berat sebesar 269 kasus dan curanmor sebanyak 421 kasus.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 16

4. Agama Masyarakat Kota Banjarmasin di kenal bersifat agamis khususnya agama Islam. Guna mengarahkan kehidupan beragama utamanya dalam memupuk keimanan umat, telah dibangun tempat-tempat ibadah sesuai dengan agama yang dianut penduduk oleh pemerintah maupun masyarakat. Data tempat ibadah dari Kementerian Agama Kota Banjarmasin pada tahun 2010 menunjukkan bahwa di Kota Banjarmasin terdapat 179 buah mesjid.

D. Kondisi Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjarmasin Pada tahun 2010 jumlah realisasi pendapatan daerah Kota Banjarmasin sebesar 826 miliar rupiah. Berdasarkan komponen penerimaan maka penerimaan terbesar berasal dari pos bagian dana perimbangan sebesar miliar rupiah atau hampir 75,43% dari anggaran penerimaan Kota Banjarmasin. Jumlah realisasi pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan diperoleh sebesar 48,08 miliar rupiah Angka ini mengalami kenaikan sebesar 27,48% dibandingkan perolehan dari sektor PBB pada tahun 2009.

Tabel II.12 Realisasi Penerimaan Pemerintah Daerah Otonom Tahun 2010 No 1. Pajak Daerah 1 2. Retribusi Daerah 3. Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang syah Dana Perimbangan 2 1. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus Uraian Pendapatan Asli Daerah Jumlah (Rupiah) Rp 80.510.647.971 Rp 42.962.620.588 Rp 18.207.136.373 Rp 948.344.791 Rp 10.092.545.219 Rp 590.099.673.558 Rp 110.021.328.683 Rp 444.244.744.875 Rp 35.833.600.000

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 17

Lain-lain 3 Pendapatan Daerah Yang Syah 3 1. Pendapatan Hibah 2. Dana Darurat 3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 4. Dana Penyesuaian dan Otonomi 5. Bantuan Keuangan dari Propinsi Jumlah Pendapatan
Sumber: Badan Keuangan Daerah

Rp 155.685.119.199 Rp 6.100.000.000 Rp 91.455.960.067 Rp 57.399.159.132 Rp 730.000.000 Rp 826.295.440.728

Tabel II.13 Realisasi Pungutan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor Tahun 2008-2010 Realisasi Penerimaan 2008 Rp 8.812.763 Rp 8.812.763 Rp 15.534.783 Rp 24.347.546 Rp 12.382.733 Rp 36.730.279 2009 Rp 8.945.716 Rp 8.945.716 Rp 14.406.602 Rp 23.352.319 Rp 14.361.916 Rp 37.714.235 2010 Rp 10.947.410 Rp 10.947.410 Rp 16.246.021 Rp 27.193.432 Rp 20.884.388 Rp 48.077.820

No 1 2 3 4 5

Sektor Pedesaan Perkotaan - SKB Perkebunan Perhutanan Pertambangan - Migas - Non Migas - APBN

BPHTB

APBN + BPHTB

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin

2. Perbankan Posisi dana simpanan perbankan di Kota Banjarmasin baik melalui Giro, Deposito maupun Tabungan pada akhir tahun 2010 mencapai 13 triliun rupiah. Selama tahun 2010 terdapat kecenderungan posisi dana simpanan perbankan terus mengalami kenaikan setiap bulannya.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 18

Menurut sektor kegiatan ekonomi maka sektor perdagangan, restoran dan hotel adalah pengguna terbanyak kredit bank umum yaitu sebesar 77,78% dari jumlah seluruh kredit yang disalurkan. Hal serupa juga terlihat pada pemberian kredit untuk kredit usaha kecil dimana sektor perdagangan, restoran dan hotel merupakan sektor yang paling banyak mendapat aliran dana kredit yaitu sekitar 45,25% dari jumlah seluruh dana kredit usaha kecil. 3. Pertanian Pembangunan ekonomi sektor pertanian adalah untuk meningkatkan produksi pertanian dan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani. Data statistik yang disajikan dalam bab ini dibagi menjadi subsektor: a. Tanaman bahan makanan Pada tahun 2010 terjadi peningkatan produksi padi sawah sebesar 4,54% dari 5.638 ton pada tahun 2008 menjadi 5.894 ton. b. Tanaman Perkebunan Perkebunan mempunyai pertanian. peranan Tanaman yang cukup besar yang dalam banyak pengembangan perkebunan

diusahakan adalah kelapa dengan luas areal mencapai 291,25 Ha. Menurut wilayah administratif di Kota Banjarmasin, maka Banjarmasin Selatan adalah kecamatan dengan produksi kelapa tertinggi 158,6 kuintal (89,89% produksi Banjarmasin). c. Peternakan Populasi ternak besar terkonsentrasi di Banjarmasin Selatan yaitu sekitar 86,77% dari seluruh jumlah sapi potong di Kota Banjarmasin. Ternak unggas tersebar merata di seluruh kecamatan, khususnya ayam buras. Selama tahun 2010 terjadi peningkatan produksi telur itik dan peningkatan produksi dagingm terutama dari daging ayam ras pedaging. d. Perikanan Produksi perikanan di Kota banjarmasin sebagian besar berasal dari perikanan laut pada tahun 2010 produksi ikan laut sebesar 858 ton
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012 II - 19

mengalami peningkatan sebesar 21,7 ton. Produksi ikan darat mengalami peningkatan sebesar 1.120,2 ton pada tahun 2009 mencapai 1.187 ton pada tahun 2010. 4. Industri, Energi, dan Konstruksi a. Industri Setiap tahun Badan Pusat Statistik secara rutin emalaksanaka survey perusahaan industri besar dan sedang. Kategori ini berdasarkan banyaknya tenaga kerja. Kategori perusahaan industri sedang adalah perusahaan industri yang mempekerjakan 20-99 orang tenaga kerja, sedangkan kategori industri besar adalah perusahaan industri yang mempekerjakan 100 orang atau lebih tenaga kerja. Pada tabel II.12 disajian data perkembangan nilai produksi, investasi, tenaga kerja serta laju pertumbuhan industri kecil dan menengah tahun 2010. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin pada tahun 2010 terjadi penurunan yang sangat drastis. Tabel II.14 Perkembangan Unit Usaha, Tenaga Kerja, dan Investasi Sektor Industri Menurut Kelompok Industri Tahun 2009-2010 No 1 2 3 Kelompok Industri Industri Rumah Tangga Industri Kecil Industri Menengah & Besar Jumlah Tenaga Kerja 2009 2010 2009 2010 4 26 10 16 28 27 6 37 39 297 336 224 244 494 Unit Usaha Investasi (Ribu Rp) 2009 2010 13.700

304.040 2.010.524 17.823.650 1.836.500 18.127.690 3.860.724

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Penanaman Modal

b. Listrik Sebagian besar kebutuhan tenaga kerja listrik Kota Banjarmasin dipenuhi oleh perusahaan Umum Listrik Negara. Jumlah pelanggan selama tahun 2010 tercatat sebanyak 387.936 pelanggan. Pelanggan terbanyak adalah umum sebesar 99,22%.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 20

c. Air Minum Kebutuhan air minum yang bersih dan sehat terus meningat setiap tahunnya. Konsumen terbanyak berasal dari kelompok nirlaba salah satunya konsumen rumah tangga. d. Konstruksi Sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, kualifikasi usaha jasa konstrusi merupakan tugas dan wewenang lembaga (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). Meskipun dalam pengaruh kelesuan ekonomi, namun pemerintah tetap berusaha untuk merealisasikan pembangunan perumahan melalui Perum Perumnas. Selama tahun 2010 PT Bank Tabungan Negara merealisasikan pembangunan KPR sebanyak 1.431 rumah dengan nilai mencapai 86 miliar rupiah. 5. Kondisi Umum Perdagangan a. Harga Perdagangan Pengiriman barang melalui pelabuhan Banjarmasin juga mengalami peningkatan pada tahun 2010 dibandungkan tahun sebelumnya (kecuali produksi batubara). b. Koperasi Pada tahun 2010 jumlah koperasi unit desa tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan jumlah 4 tahun lalu. Jumlah KUD sebanyak 5 buah dengan jumlah anggota sebanyak 857 orang. Jumlah koperasi Non KUD hingga akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 555 dengan 70.967 anggota. Dirinci menurut wilayah administratif maka sebanyak 35,14% Koperasi Non KUD terdapat di Kecamatan Banjarmasin Tengah dengan deposit mencapai 27,12% dari jumlah seluruh deposit Koperasi Non KUD di Kota Banjarmasin.

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 21

c. Inflasi Data harga-harga khususnya harga konsumen yang dikumpulkan oleh BPS meliputi seluruh keperluan hidup masyarakat. Data harga ini digunakan sebagai dasar perhitungan Indeks harga Konsumen (IHK). IHK mengukur tingkat perubahan harga satu komoditi pada dua periode berurutan. Sejak bulan Juni 2008, perhitungan IHK mengalami perubahan tahun dasar menggunakan tahun dasar 2007. Berdasarkan tahun dasar 2007 indeks harga konsumen dibedakan menjadi 7 kelompok indeks dan satu indeks umum. Pada bulan Desember 2010 indeks umum di Banjarmasin sebesar 130,22. Dari perbandingan IHK ini dapat dihitung tingkat inflasi. Laju inflasi sampai akhir tahun 2010 sebesar 9,06% atau terjadi kenaikan harga secara umum sebesar 9,06% dibandingan keadaan 2009 (perbandingan Desember 2010 dengan Desember 2009). Inflasi di Kota Banjarmasin masih jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi ratarata secara nasional sebesar 6,96%.

E. Kondisi Umum Transportasi


1. Jalan Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan perekonomian suatu daerah adalah kelancaran lalu lintas distribusi naik barang modal maupun barang hasil produksi. Kelancaran arus distribusi tergantung kondisi sarana dan prasarana angkutan. Salah satu prasarana angkutan khususnya angkutan darat adalah jenis dan mutu jalannya. Pada tahun 2010 tercatat panjang jalan kota di Kota Banjarmasin adalah sepanjang 458.391 Km, 93% dalam keadaan diaspal. Sedangkan kondisi jalan 40,81% dalam keadaan baik dan 17,67% rusak. Tabel II.15 Panjang dan Kondisi Jalan di Kota Banjarmasin (Km) Tahun 2010 Keadaan Jalan I. Jenis Permukaan : - Diaspal - Krikil/Pengerasan Batu - Tanah II. Kondisi Jalan : 13,7 0 0 16,3 0 0 427.073 9.127 22.191 Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kota

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 22

- Baik - Sedang - Rusak - Rusak Berat

12,351 1,349 0 0

11,451 4,879 0 0

187.085 190.313 80.993 0

Sumber: Dinas Kimprasko Banjarmasin

2.

Lalu Lintas Darat, Sungai dan Laut Pada Tahun 2010 tercatat sebanyak 365.628 unit kendaraan bermotor yang terdaftar pada Cabang Dinas Pendapatan Kota Banjarmasin. Dari jumlah tersebut sekitar 83,03% adalah kendaraan bermotor roda 2. Kendaraan bermotor yang terdaftar di Kota Banjarmasin mengalami peningkatkan kuantitas dari tahun ke tahun. Secara total, kendaraan yang terdaftar mengalami peningkatan sebesar 38 % dalam waktu lima tahun terakhir. Peningkatan ini terjadi di semua jenis kendaraan baik roda 2, roda 3 maupun roda 4. Lain halnya dengan kendaraan berotor (moda darat), untuk angkutan sungai (moda air) yang terdaftar justru mengalami penurunan. Semua jenis angkutan sungai mengalami penurunan lebih dari seratus persen, terutama pada jenis angkutan motor getek/klotok. Pada tahun 2010, jumlah klotok yang terdaftar mencapai 65 buah, jenis Kapal motor, speedboat dan Tongkang jumlahnya pada tahun 2010 masing-masing berjumlah 13, 21 dan 24 buah. Sedangkan pada tahun sebelumnya jumlahnya masing-masing lebih besar, yaitu secara berturut-turut berjumlah 416, 54, 28, dan 33 buah.

Tabel II.16 Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Dirinci per Bulan Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Roda 4 4.699 4.582 5.858 5.167 5.840 4.844 Roda 3 55 39 43 50 83 19 Roda 2 24.081 27.356 29.159 25.182 27.388 23.294 Jumlah 28.835 31.977 35.060 30.399 33.311 28.157

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 23

7 8 9 10 11 12

Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah 2009 2008 2007 2006 2005

5.046 5.213 4.700 5.139 5.206 5.248 61.542 55.280 51.923 44.156 42.676 38.938

30 27 28 31 44 45 494 410 371 384 314 204

23.850 25.671 22.795 25.375 24.705 24.772 303.592 259.778 242.294 212.978 207.910 189.615

28.926 30.911 27.487 30.545 29.955 30.065 365.628 315.468 294.588 257.518 250.900 228.757

Sumber: Dinas Pendapatan Kota Banjarmasin

Tabel II.17 Jumlah Angkutan Sungai yang Terdaftar Dirinci Menurut Jenis Angkutan Tahun 2006-2010 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Angkutan Motor Getek/Klotok Motor Bot/Kapal Motor Kapal Tunda Speed Boat LCT Motor Tempel Tongkang KM Fery Jumlah 2007 2008 2009 102 175 416 6 12 54 25 25 54 4 3 28 5 5 25 0 0 0 10 10 33 0 0 1

2006 37 18 27 21 9 68 17 2

2010 65 13 31 21 9 0 24 0

Sumber: Dinas Perhubungan dan Informatika Kota Banjarmasin

POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYA TIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012

II - 24

Anda mungkin juga menyukai