1
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat telah menyusun konsep percepatan Estate Merauke
pengembangan kawasan tersebut. Sehubungan sebagai salah satu
PROFIL KAWASAN FOOD ESTATE dengan hal tersebut, dibutuhkan kegiatan untuk upaya untuk
menindaklanjutinya dengan penyusunan Inkubasi
mendukung
Pengembangan Kawasan Food Estate Merauke.
Dalam rangka pemerataan Pengembangan di Indonesia, pemerintah Kegiatan rencana pembangunan Inkubasi percepatan
menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 120 tahun 1993 tentang Pengembangan Kawasan Food Estate Merauke pencapaian
Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI) yang tersebut diharapkan dapat memberi arahan ketahanan pangan
kemudian disempurnakan beberapa kali hingga terakhir menjadi pembangunan dan perwujudan struktur ruang di
Keputusan Presiden Nomor 173 Tahun 1998. Sebagai tindak lanjut nasional melalui
kawasan tersebut yang sesuai dengan daya dukung
dari keluarnya Keppres tersebut, dipandang perlu untuk mengam bil dan daya tampung serta potensi ekonomi kawasan pengembangan
langkah-langkah dan kebijakan konkrit untuk dapat memacu tersebut. Selain itu Kegiatan Inkubasi Pengembangan infrastruktur
pertumbuhan KTI melalui penanganan sebuah kawasan andalan Kawasan Food Estate Merauke ini dimaksudkan kawasan secara
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu dikeluarkan sebagai salah satu upaya mendukung percepatan
Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 1996 yang kemudian terpadu”
pengembangan Kawasan tersebuttersebut secara
disempurnakan dengan Keputusan Presiden nomor 9 Tahun 1998 terpadu antara infrastruktur Pekerjaan Umum dan
tentang pembentukan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Perumahan Rakyat, sektor lain, dan program
(KAPET). Dengan berkembanganya nuansa otonomi daerah, Keputusan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan daya
Presiden tersebut disempurnakan lagi dengan Keputusan Presiden Nomor saing kawasan.
150 Tahun 2000.
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) KEPENDUDUKAN
telah menyusun konsep percepatan
pengembangan Kawasan Merauke Jumlah penduduk Kabupaten Merauke terus meningkat dari ditiap
Trans Papua (MIFEE). Dalam rangka tahunnya. Pada tahun 2013, penduduk Kabupaten Merauke berjumlah
percepatan pengembangan kawasan 209.980 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tersebar ke seluruh Kabupaten
tersebut, perlu disusun rencana Merauke. Sebaran penduduk tidak merata di Kabupaten Merauke,
pengembangan (development plan) dengan jumlah penduduk tertinggi berada pada Distrik Merauke (93.999
kawasan inkubasi yang mengutamakan jiwa) sedangkan yang terrendah pada Distrik Kaptel (1.825 jiwa). Selain
ketahanan pangan meliputi rencana jalan akses antar pusat kawasan, itu, kepadatan peduduk tertinggi terjadi pada Distrik Merauke dengan
penyiapan infrastruktur pendukung kawasan, serta penyiapan rencana 65,02 jiwa/km2 diikuti oleh Distrik Semangga dan Distrik Malind dengan
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan. masing-masing kepadatannya adalah 41,81 jiwa/km2 dan 19,11 jiwa/km2.
PENGGUNAAN LAHAN
Jumlah Distrik
Jumlah DI
tersebar dengan bentuk menjari. Sudah Sawah
Sebagian rawa tersebut pada musim kemarau surut airnya, kecuali Belum Sudah Belum
rawa besar seperti rawa biru yang terdapat di sebelah timur kota Sudah Belum Alih Sawah
Fungsi Sawah Sawah
Merauke selalu berair sepanjang tahun. Berfungsi Optimal ( Ha ) (Ha) (Ha)
(Ha) (Ha) ( Ha )
KEPENDUDUKAN
3
Animha. Tahap 2 terdiri dari Distrik Ngguti dan Tubang. Tahap 3 terdiri
dari Okaba, Ngguti dan Kaptel.
JANGKA JANGKA
JANGKA PENDEK
VISI DAN MISI MENENGAH PANJANG