Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HIDROLOGI

“Instrusi Air Asin”

OLEH :

Sulkifli (2002322201159)
Intan Pagappong (2002322201152)
Putra Praja Salurante (2002322201153)
Muh ichanuddin (2002322201155)
Mardatilla (2002322201158)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air Bawah Tanah yang merupakan sumberdaya alam terbarukan


(renewable natural resources) saat ini telah memainkan peran penting
pada penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai keperluan,
sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran nilai terhadap
air bawah tanah itu sendiri. Masyarakat, baik perseorangan maupun
kelompok membutuhkan air untuk keperluan sehari-hari dan untuk
kebutuhan lainnya. Dari berbagai macam kebutuhan tersebut, maka air
untuk keperluan air minum merupakan prioritas utama, di atas segala
keperluan yang lain. Hal ini berarti fungsi air sebagai air minum harus
diupayakan sebaikbaiknya agar memenuhi persyaratan kualitas dan
kuantitasnya, serta digunakan sebaikbaiknya bagi kebutuhan mahkluk
hidup. Mengingat peran air bawah tanah semakin penting, maka
pemanfaatan air bawah tanah harus didasarkan pada keseimbangan dan
kelestarian air bawah tanah itu sendiri, atau dengan kata lain pemanfaatan
air bawah tanah harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu agar mahasiswa


dapat mengetahui dan memahami tentang intrusi air asin.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Intrusi Air Asin


Intrusi atau penyusupan air asin ke dalam akuifer di daratan pada
dasarnya adalah proses masuknya air laut di bawah permukaan tanah
melalui akuifer di daratan atau daerah pantai. Dengan pengertian lain,
yaitu proses terdesaknya air bawah tanah tawar oleh air asin/air laut di
dalam akuifer pada daerah pantai. Apabila keseimbangan hidrostatik antara
air bawah tanah tawar dan air bawah tanah asin di daerah pantai terganggu,
maka akan terjadi pergerakan air bawah tanah asin/air laut ke arah darat
dan terjadilah intrusi air laut.
Intrusi air laut/asin pada ekuifer pantai adalah masuknya air laut
/asin di bawah permukaan tanah melalui ekuifer di daerah pantai. Intrusi
ini dapat terjadi akibat; penurunan muka airtanah atau bidang pisometrik di
daerah pantai, pemompaan airtanah yang berlebihan di daerah pantai,
masuknya air laut kedaratan melalui sungai, kanal, rawa atau cekungan
Terminologi intrusi pada hakekatnya digunakan hanya setelah ada
aksi, yaitu pengambilan air bawah tanah yang mengganggu keseimbangan
hidrostatik. Adanya intrusi air laut ini merupakan permasalahan pada
pemanfaatan air bawah tanah di daerah pantai, karena berakibat langsung
pada mutu air bawah tanah. Air bawah tanah yang sebelumnya layak
digunakan untuk air minum, karena adanya intrusi air laut, maka terjadi
degradasi mutu, sehingga tidak layak lagi digunakan untuk air minum.

Gambar : Intrusi Air Laut


Penyusupan air asin ini dapat terjadi antara lain akibat :
a) Penurunan muka air bawah tanah atau bidang pisometrik di daerah
pantai.
b) Pemompaan air bawah tanah yang berlebihan di daerah pantai.
c) Masuknya air laut ke daratan melalui sungai, kanal, saluran,
rawa, ataupun cekungan lainnya.

1. Hukum Ghyben - Herzberg.


Hukum ini berhubungan dengan lensa-lensa air tawar yang terisolir
dan mengambang di atas lingkungan air asin atau air payan. Hal
tersebut dapat di pakai untuk menjelaskan tentang hubungan antara
permukaan air tanah dan kedalaman air tawar,maupun daerah transisi.
Badon Ghijben (Orang Belanda)melakukan penelitian tahun 1889.
Herzberg (Orang Jerman),melakukan penelitian tahun 1901.

Gambar 1. Hukum Badon Ghijben-herzberg

Hubungan antara air laut dengan air bawah tanah tawar pada
akuifer pantaipada keadaan statis dapat diterangkan dengan hukum
Ghyben - Herzberg. Denganadanya perbedaan berat jenis antara air laut
dengan air bawah tanah tawar, maka bidang batas (interface) tergantung
pada keseimbangan keduanya. Hubunganantara air asin dengan air bawah
tanah tawar pada akuifer bebas di daerah pantai.
Gambar 2. Hubungan antara air asin dan air tawar pada kondisi
normal

Penyusupan air asin/air laut pada akuifer pantai, mengakibatkan


perubahan komposisi kimiawi air bawah tanah. Perubahan ini dapat terjadi
dengan cara :
a) Reaksi antara air laut dengan mineral-mineral yang terdapat dalam
akuifer.
b) Reaksi sulfat dan penambahan karbon atau asam lemah yang lain.
c) Terjadi pelarutan dan pengendapan.
Perubahan total hanya terjadi pada item yang ketiga, yaitu
terjadinya pelarutan dan pengendapan. Pada kasus ini akan diketahui,
bahwa ion Cl dan Na lebih dominan pada air laut, sedang pada air bawah
tanah tawar ion yang dominan adalah CO3 dan HCO3. Komposisi kimiawi
air bawah tanah akan bertambah dengan kandungan ion Cl. Untuk
mengetahui adanya penyusupan tersebut dapat ditentukan dengan analisis
kimia yang disebut perbandingan klorida bikarbonat ("Chlorida
Bicarbonate Ratio").
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Intrusi air asin


adalah naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air
laut kearah daratan, serta meresapnya air laut atau air asin kedalam air
tanah
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. SIKLUS AIR. Diambil dari


http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus-air

https://www.gramedia.com/literasi/siklus-air/

https://www.gramedia.com/literasi/siklus-hidrologi/

Miftahussalam. 2017. Bahan Ajar Geohidrologi “Intrusi Air Laut”.

Hendrayana, Heru. 2002. Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan. Geological
Engineering Dept., Faculty of Engineering, Gadjah Mada University.

Anda mungkin juga menyukai