Anda di halaman 1dari 18

MENGANALISIS PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR AKIBAT

AKTIVITAS ANTROPOLOGI SELAMA 2011-2020 DI SUNGAI


BATANG ARAU, SUMATERA BARAT
Aditya Sinaga, Cindy Sipayung, Dwi Ririn Saputri, Muhammad Rifai, Olli Pardamean,
Taufik Hidayat Siregar
Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, Medan
Surel: mhdrifai1405@mhs.unimed.ac.id

Abstrak

Pencemaran Sungai Batang Arau akibat aktivitas antropologi seperti limbah air rumah
tangga, limbah pabrik yang dialirkan ke sungai, berdampak pada penurunan kualitas air
sungai yang dibuktikan dengan beberapa data parameter yang bersifat fisik, kimia, dan
biologi beserta nilai dan baku mutunya. Banyak penelitian yang telah dilakukan, tujuan dari
penelitian ini untuk mengumpulkan data sejak tahun 2011-2020 untuk mengetahui hasil
pengujian terhadap air sungai Batang Arau yang menjadi salah satu sungai terbesar di Kota
Padang. Selain itu pertumbuhan penduduk juga menjadi konflik utama dalam permasalahan
pencemaran air sungai Batang Arau, Kota Padang, Sumatera Barat. Adanya pertambahan
penduduk mempengaruhi kondisi lahan yang tersedia, sehingga beberapa penduduk memilih
tinggal di pinggiran sunngai.

Keyword : Pencemaran Air, Pertambahan penduduk, Antropologi

1. PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk semua makhluk hidup. Air
merupakan kebutuhan dasar hidup manusia yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
bagi seluruh bangsa Indonesia (UU No 17 Tahun 2019). Oleh karena itu sumber daya air
tersebut harus dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk
hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana
dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
Salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
dan makhluk hidup lainnya yaitu sungai. Sungai merupakan ekosistem yang sangat penting
bagi manusia dan habitat bagi organisme perairan. Sungai juga menyediakan air bagi
manusia untuk berbagai kegiatan seperti pertanian, industri maupun domestic (Aslan, 2011).
Adanya aktivitas manusia tersebut jika tidak diimbangi dengan pengelolaan sumber air yang
baik, maka dapat berpotensi mempengaruhi penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya air.
Pada umumnya penyebab penurunan kualitas dan kuantitas air diakibatkan oleh aktivitas-
aktivitas manusia, yang mengakibatkan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung
pada sumber daya air tersebut. Ada begitu banyak sungai di Indonesia yang menjadi sumber
daya air untuk makhluk hidup salah satunya adalah sungai Batang Arau yang terletak di Kota
Padang, Sumatra Barat.

Sungai Batang Arau merupakan salah satu sungai besar yang menjadi sungai utama
pada DAS Batang Arau. Sungai ini dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari oleh
masyarakat, serta kebutuhan lain seperti pemanfaatan air sungai sebagai sumber air minum,
kegiatan pertanian, peternakan dan industri. Akibat dari aktivitas masyarakat yang berada di
dekat bantaran sungai yang dipengaruhi oleh pertambahan populasi penduduk menjadikan
sungai mengalami pencemaran, yaitu pencemaran fisik, kimia dan biologi. Tingginya
pemanfaatan air dan adanya pencemaran terhadap Sungai Batang Arau membuat sumber
daya air ini harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik. Adapun penulisan
ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antropologi yang menjadi sumber pencemaran air
sungai Batang Arau.

2. METODEOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan merangkum data dari data
yang terdapat di beberapa jurnal referensi yaitu pada tahun 2011-2020 untuk mendapatkan
data penecmaran air sungai Batang Arau, Kota Padang, Sumatra Barat. Adapun data yang
diambil meliputi data pertambahan jumlah penduduk, dan kualitas sifat fisik, kimia, dan
biologi air. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai dengan
mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan yang ada di sekitar Sungai Batang Arau yaitu
buangan domestik, buangan industri, buangan kawasan komersial, dan buangan pertanian.
Penelitian dilakukan pada sungai utama Batang Arau di Kota Padang, Propinsi Sumatera
Barat, Indonesia. Secara geografi, wilayah sungai Batang Arau terletak pada 0° 48´ sampai 0°
56´ Lintang Selatan dan 100° 21´ sampai 100° 33´ Bujur Timur dengan ketinggian mulai dari
0 sampai 1.210meter dari permukaan laut. Terdapat wilayah DAS Batang Arau memiliki luas
sekitar 17.424,57 Ha atau 174,25 km2. Panjang sungai Batang Arau dari hulu sampai ke hilir
sekitar + 19,827 Km. Bagian hulu dari daerah Lubuk Paraku sampai Taratak Bandar Buat,
Bagian tengah dari Taratak sampai Lubuk Begalung dan bagian hilir dari daerah Lubuk
Begalung ke Muara Padang. Sungai Batang Arau melalui empat kecamatan, yaitu Lubuk
Kilangan, Lubuk Begalung, Padang Selatan dan Padang Barat Kota Padang.

Gambar 1. Wilayah Sungai Batang Arau dengan rumah penduduk yang padat foto diambil melalui
google map
Gambar 1 Sungai Batang Arau dengan rumah penduduk yang padat foto diambil melalui google map

Adapun daerah daerah sepanjang aliran sungai Batang Arau


1. Lubuk Paraku (S: 00o56’51,3” E: 100o30’24,0”)
2. Beringin (S: 00o57’30,2” E: 100o27’09,3”)
3. Lubuk Begalung By Pass (S: 00o57’37,4” E: 100o24’05,5”)
4. Aur Duri Pulau Aia (S: 00o57’53,2” E: 100o23’42,5”)
5. Subarang Padang (S: 00o57’24,6” E: 100o22’17,1”)

Berikut adalah tabel kumpulan data parameter kualitas air beserta teknik sampling yang akan
dikaji.
Tabel 1 Tabel Parameter dan Teknik Sampling

Parameter Kualitas
No Singkatan Satuan Alat Ukur Metode Lokasi Sumber
Air
Fisik
1 Total Suspended TSS mg/L TSS NFS-WQI, Laborator Zuchri Abdi,
Solid AMTAST MLS, ium dkk. (2011),
TB200 Gravimetrik Ramadhan.
(2012), Auwila,
dkk. (2017),
Salmariza,dkk.
(2017), A.
Azhari, dkk.
(2018), D.
Helard, dkk.
(2019), D.
Helard, dkk.
(2020).

2 Temperatur - °C Termometer Termografik In situ Ramadhan.


(2012), Yusuf,
dkk. (2013),
Indang, dkk.
(2014), Indang,
dkk. (2015),
Fara, dkk.
(2016), Denny,
dkk. (2016),
Auwila, dkk.
(2017), M.
Ridho, dkk.
(2019), B.
Amin, dkk.
(2021).
3 Total Disolved Solids TDS mg/L AAS NFS-WQI, Laborator Auwila, dkk.
Gravimetri ium (2017), D.
Helard, dkk.
(2019), D.
Helard, dkk.
(2020).
Kimia
1 Chemical Oxygen COD ton/jam Tabung Kalium Laborator Zuchri Abdi,
Demand Erlenmeyer Dikromat,Pur ium dkk. (2011),
posive, MLS, Indang, dkk.
Reflux, NFS- (2015), Dianti,
WQI, dkk. (2017),
titrimetrik Auwilla, dkk.
(2017),
Salmariza, dkk.
(2017), A.
Azhari, dkk.
(2018), M.
Ridho, dkk.
(2019),
2 Biochemical Oxygen BOD ton/jam Tabung Kalium Laborator Zuchri Abdi,
Demand Erlenmeyer, Dikromat,Pur ium dkk. (2011),
Titrator posive, MLS, Indang, dkk.
Inkubasi, (2015), Dianti,
Titrimetrik, dkk. (2017),
NFS-WQI, Auwilla, dkk.
winkler (2017),
Salmariza, dkk.
(2017), A.
Azhari, dkk.
(2018), M.
Ridho, dkk.
(2019),
3 Gugus Pospat PO4 mg/L Spektrometer, Spektrofotom Laborator Ramadhan.
fotometer etri ium (2012).

4 Amonia NH3 mg/L Spektrometer, NFS-WQI, Laborator Ramadhan.


fotometer Spektrofotom ium (2012), Auwilla,
etri dkk. (2017).
5 Kalium Ka mg/L Spektrometer, Spektrofotom Laborator Ramadhan.
fotometer etri ium (2012)

6 Nitrogen Ni mg/L Spektrometer, Spektrofotom Laborator Ramadhan.


fotometer etri ium (2012)

7 Tembaga Cu mg/L parameter, Precipitation, Laborator Ramadhan.


Thermometer, AAS ium (2012), Yusuf,
AAS, dkk. (2013), Efi,
Konduktivime dkk. (2016).
nt
8 Timbal Pb mg/L AAS Multivariate, Laborator Ramadhan.
AAS ium (2012), Shinta,
dkk. (2018).
9 Spektrofotometri SSA mg/L AAS AAS Laborator Melida, dkk.
Serapan Atom ium (2013), Yusuf,
dkk. (2013),
Indang, dkk.
(2014).
10 Dissolved Oxygen DO mg/L titrasi winkler, NFS-WQI, EPA Syukri, dkk.
Tabung winkler 405.1 (2013), Dianti,
Erlenmeyer dkk. (2017),
D. Helard, dkk.
(2019), M.
Ridho, dkk.
(2019), B.
Amin, dkk.
(2021).
11 Aluminium Al(OH)3 m/L AAS Precipitation, Laborator Yusuf, dkk.
Hidroksida AAS ium (2013). Indang,
dkk. (2014).
12 Seng Zn mg/L Thermometer, AAS Laborator Efi, dkk. (2016)
AAS, ium
Konduktivime
nt
13 Sulfat SO4²⁻ mg/L urbidimeter Turbidimetri Laborator Denny, dkk.
ium (2016)

14 Total Organic Matter TOM mg/L Tabung Purposive Laborator Dianti, dkk.
Erlenmeyer ium (2017)

15 Derajat Keasaman pH - Portable NFS-WQI In situ Ramadhan.


meter, pH (2012), Yusuf,
meter dkk. (2013),
Indang, dkk.
(2014), Indang,
dkk. (2015),
Fara, dkk.
(2016). Denny,
dkk. (2016),
Salmariza, dkk.
(2017), D.
Helard, dkk.
(2019), M.
Ridho, dkk.
(2019), B.
Amin, dkk.
(2021).
16 kadmium Cd mg/L AAS multivariat Laborator Shinta, dkk.
ium (2018).

17 Khromium Cr mg/L AAS multivariat Laborator Shinta, dkk.


ium (2018).

18 Besi Fe mg/L AAS multivariat Laborator Shinta, dkk.


ium (2018).

Biologi
1 Total Coliform - jml/100 Magenetic MPN-3 Laborator Maharani, dkk.
ml Strirer, ium (2012), Auwilla,
Incubator, dkk. (2017).
Incubator
Shaker,
Autoclave,
Lemari
Pendingin,
Laminar
Flow, Pipet
Mikro,
Ependorf,
Elektroforesis,
PCR,
Gel
Documentatio
n dan tabung
Durham.

2 E-Coli - jml/100 Magenetic MPN-3 Laborator Maharani, dkk.


ml Strirer, ium (2012), D.
Incubator, Helard, dkk.
Incubator (2019).
Shaker,
Autoclave,
Lemari
Pendingin,
Laminar
Flow, Pipet
Mikro,
Ependorf,
Elektroforesis,
PCR,
Gel
Documentatio
n dan tabung
Durham.
3 Plankton - - Magenetic MPN-3 Laborator Maharani, dkk.
Strirer, ium (2012).
Incubator,
Incubator
Shaker,
Autoclave,
Lemari
Pendingin,
Laminar
Flow, Pipet
Mikro,
Ependorf,
Elektroforesis,
PCR,
Gel
Documentatio
n dan tabung
Durham.
4 Fecal Coliform jml/100 tabung NFS-WQI, Laborator Auwilla, dkk.
ml Durham, MPN-3 ium (2017).
Incubator
Shaker
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Data Jumlah Penduduk
Sungai Batang Arau yang lebih tepatnya terletak di Kota Padang, Sumatera Barat.
Kota ini memiliki populasi penduduk dengan kisaran 800-900 ribu jiwa. Dapat dilihat
perbandingan dan pertambahan jumlah penduduk di Kota Padang dan Provinsi Sumatera
Barat pada grafik berikut.
Adanya pertambahan penduduk mengakibatkan beberapa sumber daya lahan yang
berpotensi untuk ditinggali berkurang. Sehingga beberapa masyarakat memilih untuk tinggal
di daerah pinggiran sungai. Hal ini menyebabkan meningkatnya pembuangan limbah air
rumah tangga yang dialirkan ke sungai Batang Arau. Adapun limbah air rumah tangga ini
menjadi salah satu penyebab utama dalam pencemaran sungai.

2020 909040 5534472


2019 950871 5441197
2018 939112 5382077
2017 927011 5321489
Tahun

2016 914968 5259528


2015 902413 5196289
2014 889561 5131882
2013 876670 5066476
2012 863401 5000184
2011 850306 4933112

0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000


Jumlah Penduduk

Provinsi Sumatera Barat Kota Padang

Gambar 3 Grafik Trend Pertambahan Jumlah Penduduk

3.2 Analisis Kualitas Data Parameter


Pertambahan jumlah penduduk yang ada di daerah sungai Batang Arau, termasuk
industri-industri yang menyebabkan pencemaran air serta faktor lain yang berasal dari
aktivitas penduduk seperti, sampah rumah tangga dan sampah-sampah yang tersapu dari
selokan ke sungai, hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sungai. Sejak tahun
2011-2020 sungai Batang Arau mengalami pencemaran, hal ini diketahui dari beberapa
percobaan penelitian yang dilakukan di sepanjang sungai Batang Arau dengan berbagai
metode penelitian yang dilakukan. Berikut adalah tabel data kualitas parameter air sungai
Batang Arau yang terdiri dari sifat fisik, kimia, dan Biologi.
Tabel 2. Tabel Kualitas Parameter Fisik, Kimia, dan Biologi Air Sungai Batang Arau 2011-2020

Baku
Sungai Tahun Parameter Kualitas Sumber
Mutu
Sungai Fisik TSS 14,7 mg/L 50 mg/L
Zuchri Abdi,
Batang Arau 2011 BOD 14,5 mg/L 3 mg/L
Kimia dkk. (2011)
COD 43,4 mg/L 10 mg/L
Fisik TSS 56 mg/L 50 mg/L
PO4 4,763 mg/L 0,2 mg/L
Amonia 3,4 mg/L 10 mg/L
Kalium 64,15 mg/L 50 mg/L Ramdhan
Kimia Nitrogen 36 mg/L 0,5 mg/L Sumarmin
2012 KMnO4 158,4 mg/L 150 mg/L (2012),
Tembaga (Cu) <0,002 mg/L 0,02 mg/L Maharani,
Timbal (Pb) <0,003 mg/L 0,03 mg/L dkk. (2012).
Total ≥2400 <3 MPN/100
Biologi Coliform MPN/100 mL
mL.
NH3 0,49 mg/L 0,5 mg/L Muhammad
2013 Kimia
pH 6,42 6-9 S.F. (2013).
Fisik Temperatur 25°C Deviasi 3
COD 4,5 mg/L 10 mg/L
BOD 1,475 mg/L 3 mg/L
Kimia Zn 0,125 mg/L 0,05 mg/L Endes N. D.
2014
SO4²⁻ 31,575 mg/L 400 mg/L (2014).
pH 7 Rata- rata 7
E-Coli 91,5 sel/100 100 sel/100
Biologi
ml ml
COD 20,5 mg/L 10 mg/L Indang
2015 Kimia BOD 3,42 mg/L 3 mg/L Dewata, dkk.
pH 6 sampai 7 Rata- rata 7 (2015)
Temperatur 26,6°C- Deviasi 3
Fisik 30,8°C
TDS 782,5 mg/L 1000 mg/L
Efi, dkk.
Cu 0,034 mg/L 0,02 mg/L
2016 (2016), Fara,
Zn 0,055 mg/L 0,05 mg/L
dkk. (2016)
Kimia SO4²⁻ 25,9-115,1 400 mg/L
mg/L
pH 7,03-7,08 Rata- rata 7
TSS 19,67 mg/L 50 mg/L
Fisik Temperatur 27,3-31,3 Deviasi 3
TDS 201,7 mg/L 1000 mg/L
COD 12,8-53,3 10 mg/L
mg/L
Dianti, dkk.
BOD 0,2-8,26 mg/L 3 mg/L
(2017),
2017 NH3 0.231 mg/L 0,02 mg/L
Kimia Auwilla, dkk.
DO 4,53-10 mg/L 6 mg/L (2017).
TOM 12,2-22,1 50 mg/L
mg/L
pH 6-8 Rata- rata 7
Fecal 20400 100 jml/100
Biologi
Coliform jml/100 ml ml
Pb 0.058 ± 0.022 0.03 mg/L
mg/L Shinta, dkk.
2018 Kimia
Fe 0.767 ± 0.136 0.3 mg/L (2018)
mg/L
Mn 0.690 ± 0.269 0,1 mg/L
mg/L
Cd 0.067 ± 0.015 0,01 mg/L
mg/L
Cr 0.148 ± 0.046 0,05 mg/L
mg/L
BOD 4,3 mg/L 3 mg/L
M. Ridho,
2019 Kimia COD 15,7 mg/L 10 mg/L
dkk. (2019).
DO 4,3 mg/L 6 mg/L
Fisik TSS 50,6 mg/L 50 mg/L
BOD 0,873 mg/L 3 mg/L
Kimia
COD 16, 29 mg/L 10 mg/L
Andi Irawan,
2020 Total 26942,31 1000 jml/100 (2020).
Coliform jml/100 ml ml
Biologi
Fecal 26730,7 100 jml/100
Coliform jml/100l ml

3.3 Aktivitas –Aktivitas Antropologi Yang Menjadi Sumber Pencemaran


Sumber pencemaran berasal dari aktivitas-aktivitas manusia, salah satu pencemaran yang
terjadi yaitu pada sungai dimana sungai menjadi tempat pembuangan limbah. Limbah adalah
sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair, padat maupun gas. ( PM Nomor 5
Tahun 2014 tentang Lingkungan Hidup). Berikut beberapa jenis aktivitas antropologi yang
menjadi sumber pencemaran di Sungai Batang Arau, Kota Padang.

a. Beberapa jenis logam berat dan senyawa kimia lainnya seperti, Posfat, Amonia, Kalium,
Nitrogen, Tembaga, cadmium, chromium, besi dan Timbal merupakan salah satu
penyebab utama dalam pencemaran air di Sungai Batang Arau. Adapun sumber dari
senyawa-senyawa tersebut berasal dari buangan industri seperti, limbah pabrik karet,
perusahaan galian,pabrik CPO, serta daur ulang pada lingkungan perairan.
b. Akibat dari Industri, akibat dari air limbah industri yang dibuang di sungai hal ini dapat
menyebab kan nilai dari TSS, TDS, COD, BOD mengalami kenaikan. Contoh dari
limbah cair industri adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe,
limbah tahu, minyak sisa, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
c. Akibat Dari Rumah Tangga, akibat dari limbah rumah tangga yang dibuang di sungai hal
ini juga dapat mempengaruhi kualitas air meski pun tidak tinggi namun jika terus
menerus maka nilai dari TSS, TDS, COD, BOD juga ikut mengalami kenanikan. Contoh
dari limbah rumah tangga yaitu deterjen, sabun mandi, minyak sisa dan lain sebagaianya.
d. Temperatur yang ada di sungai mengalami sedikit kenaikan hal ini terjadi akibat dari
kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan air sungai tersebut, kenaikan
temperature itu dipengaruhi oleh menurunnya biodiversitas perairan yaitu kerusakan
ekosistem yang ada di sungai Batang Arau, kerusakan habitat hewan akibat dari rumah
rumah masyarakat yang ada disekitar dan sebagainya.
e. Akibat dari limbah industri PT Semen Padang, Pabrik Karet, Bengkel-Bengkel, limbah
domestik dan komersil menyebabkan sungai Batang Arau mengandung senyawa kimia
yang pada konsentrasi tertentu bersifat toksik yaitu Sulfat (SO4).
f. Akibat limbah Rumah Tangga. Limbah ini berasal dari aktivitas masyarakat di daratan
yang menghasilkan berbagai jenis limbah rumah tangga yang mengandung organik dan
menaikkan nilai Total Organic Matter dan Kadar DO juga ikut naik sehingga membuat
warna perairan menjadi keruh cenderung cokelat disertai aroma tidak sedap.
g. Akibat sampah rumah tangga. Limbah sampah rumah tangga yang tergenang dan
mencemari sungai Batang Arau akan meningkatkan derajat keasaman (pH) mengalami
kenaikan dan hal ini dipengaruhi oleh karbondioksida CO2 dan temperature air sungai.
h. Akibat dari Limbah Pabrik Karet, Pabrik CPO, Rumah Sakit, Bengkel Kecil membuat
kadar logam berat di sungai Batang Arau mengalami kenaikan seperti Aluminium
Hidroksida.
i. Total coliform berasal dari limbah yang ditemukan di lingkungan seperti air,vegetasi,dan
tanah yang di pengaruhi oleh limbah pembuangan kotoran manusia dan hewan.
j. E-Coli yaitu bakteri yang dapat menyebabkan diare yang serius, limbah E-coli berasal
dari air tinja, air mandi dan cuci, limbah perkantoran dan limbah industri.
k. Total Coliform yang merupakan gabungan dari keseluruhan bakteri coliform, serta Fecal
Coliform yang merupakan bagian dari total coliform yang memiliki sifat sebagai
bakteri patogen dalam air. Ditemukan di lingkungan seperti air, vegetasi, dan tanah yang
telah terpengaruh oleh air permukaan serta limbah pembuangan kotoran manusia dan
hewan.

Gambar 5 Pemukiman Warga di Daerah Sungai Batang Arau, Sumatera Barat

Gambar 6 Kondisi Perairan Sungai Batang Arau, Sumatera Barat


Gambar 7 Aktvitas Antropologi Pencemar berasal dari Pabrik PT Semen Padang

yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengamatan data mengenai kualitas air di Sungai
Batang Arau dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, bisa disimpulkan bahwa kondisi air di
sungai tersebut sudah tercemar. Bisa dilihat dari tabel diatas, sebagian besar dari parameter
melebihi nilai baku mutu dalam penentuan kualitas air. Beberapa permasalahan yang menjadi
penyebabnya adalah, limbah buangan pabrik, seperti pabrik karet, dan PT Semen Padang.
Kemudian disusul dengan bertambahnya jumlah penduduk yang ada di Kota Padang setiap
tahunnya yang menyebabkan kadar limbah buangan rumah tangga yang dialirkan ke sungai
semakin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Z., Hadi, P., & Widyastuti, M. (2011). KAJIAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN
SUNGAI BATANGHARI PADA PENGGAL GASIANG – SUNGAI LANGKOK
SUMATERA BARAT. 1-25.
Adiansyah, V., & Samuel. (2016). KUALITAS AIR, STATUS TROFIK DAN POTENSI
PRODUKSI IKAN DANAU DIATAS, SUMATERA BARAT. JURNAL PENELITIAN
PERIKANAN INDONESIA, 83-94.
Agustiningsih, D., Sasongko, S. B., & Sudarno. (2012). Analisis Kualitas Air dan Strategi
Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Jurnal Presipitasi, 64-71.
Agustira, R., & dkk. (2013). KAJIAN KARAKTERISTIK KIMIA AIR, FISIKA AIR DAN DEBIT
SUNGAI PADA KAWASAN DAS PADANG AKIBAT PEMBUANGAN LIMBAH
TAPIOKA . Jurnal Online Agroekoteknologi , 615-625.
Andesta, I. (2022). ANALISIS SIKLUS HIDUP PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN
PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KAWASAN WISATA LEMBAH HARAU,
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. JUMPA, 496-519.
Anggia, M., & dkk. (2020). Analisa Kualitas Air Limbah Tahu di Kecamatan Nanggalo Kota Padang.
Jurnal Katalisator, 74-80.
Anggraeni, D. (2017). SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DI
BPDAS KOTA PADANG. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 29-36.
Arbi, Y., & dkk. (2018). KAJIAN PENCEMARAN AIR TANAH OLEH LINDI DI SEKITAR
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH AIR DINGIN KOTA PADANG. Jurnal
Sains dan Teknologi, 1-6.
Azhari, A., & Dewata. (2018). Studi kapasitas beban pencemaran sungai berdasarkan parameter
organik (BOD, COD dan TSS) di Batang Lembang Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 76-87.
Dahlan, E., P, R., & Rusdiana, O. (2014). Pemanfaatan Sumber Daya Air Di Sub DAS Lubuk Paraku
Sumatera Barat. Media Konservasi, 30-40.
Darwianis. (2017). IMPLEMENTASI UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP PENCEMARAN AIR OLEH PABRIK KARET DI
KOTA PADANG. Jurnal PPKn & Hukum, 63-77.
Dewata, I. (2019). WATER QUALITY ASSESSMENT OF RIVERS IN PADANG USING WATER
POLLUTION INDEX AND NSF-WQI METHOD. International Journal of GEOMATE, 192-
200.
Dewata, I. (2020). MODEL DINAMIK PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KUALITAS
LINGKUNGAN DI KOTA PADANG. Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan,
11-18.
Dewata, I., & Nasra, E. (2014). STUDI COPRECIPITATION LOGAM-LOGAM BERAT DALAM
SAMPEL PERAIRAN MENGGUNAKAN Al(OH)3 SEBAGAI COPRECIPITANT.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MIPA 2014 (pp. 148-152). Padang:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang.
Dewata, I., & Zainul, R. (2015). Determination of pH-BOD-COD and degradation in batang arau
watersheds at Padang city. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 445-451.
Dityamiko, W. (2018). KAJIAN PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI SUNGAI
BATANG ARAU. Jurnal ArTSip, 1-15.
Edial, H., & dkk. (2018). IDENTIFIKASI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI
SEMPADAN BATANG ARAU TAHUN 2005-2015 KOTA PADANG. Jurnal Geografi, 60-
68.
Ekawaty, R., & dkk. (2017). Water Quality of Sinamar River Lima Puluh Kota District West
Sumatera Basedon Structure of Microalgae Periphyton as Bioindicator. Agricultural,
Biological, Environmental and Medical Sciences, 53-56.
Eryani. (2014). POTENSI AIR DAN METODE PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI
DAERAH ALIRAN SUNGAI SOWAN PERANCAK KABUPATEN JEMBRANA.
PADURAKSA, 32-41.
Eryani, I. A. (2014). Potensi Air dan Metode Pengelolaan Sumber Daya Air Di Daerah Aliran Sungai
Sowan Perancak Kabupaten Jembrana. Jurnal Paduraksa, 32-41.
Fadil, M. S., Syaifullah, & Zakaria, I. J. (2013). Biokimia Darah Ikan Sapu Sapu (Liposarcus pardalis,
Linn.) Di Perairan Sekitar Buangan Limbah Pabrik Karet Sungai Batang Arau. Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung (pp. 131-137). Lampung: Semirata 2013 FMIPA
Unila.
Fahleny, R., & dkk. (2021). ANALISIS MUTU AIR AKIBAT AKTIVITAS PENAMBANG PASIR
DENGAN METODE STORET DI SUNGAI SP PADANG OKI. Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia, 22-29.
Fauzan, H., & dkk. (2021). trategi Pengendalian Pencemaran Industri untuk Pengelolaan Mutu Air
Sungai dan Tanah di DAS Diwak, Jawa Tengah. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan,
123-132.
Hazar, M., M.S, M. S., & M.S, E. M. (2012). KEBERADAAN Escherichia coli RESISTAN
ANTIBIOTIK PADA IKAN BALANG (Pristolepis fasciata) DI SUNGAI BATANG ARAU.
1-11.
Helard, D. (2019). Analysis of spatial variation of phosphates in Batang Arau River, Indonesia.
MATEC Web, 1-9.
Helard, D., & dkk. (2016). ANALISIS VARIASI SPASIAL KONSENTRASI SULFAT DI SUNGAI
BATANG ARAU, PADANG, SUMATERA BARAT. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND,
68-75.
Hong, P., E.R, A., & Hermansah, H. (2012). POLLUTION SOURCES, BENEFICIAL USES AND
MANAGEMENT OF BATANG ARAU AND KURANJI RIVER IN PADANG,
INDONESIA. Journal of Applied Sciences in Environmental Sanitation, 221-230.
Indah, S., & dkk. (2018). Spatial Variation of Metals in the Batang Arau River, West Sumatera,
Indonesia. WATER ENVIRONMENT RESEARCH, 234-243.
Indah, S., & dkk. (2020). Spatial Variation of Electrical Conductivity, Total Suspended Solids, and
Total Dissolved Solids in the Batang Arau River, West Sumatera, Indonesia. Conference on
Innovation in Technology, 1-9.
Irawan, A., & Asli, F. (2020). ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI BATANG SALIDO DI
KECAMATAN IV JURAI. Journal of Civil Engineering and Voctional Education, 181-186.
Irwan, f., & dkk. (2016). KAJIAN HUBUNGAN KONDUKTIVITAS LISTRIK DENGAN
KONSENTRASI PADATAN TERLARUT PADA AIR PERMUKAAN. Prosiding Seminar
Nasional Fisika (E-Journal) (pp. 7-10). Padang: Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, Fakultas
MIPA, Universitas Negeri Jakarta.
Juita, E. (2012). STUDI KUALITAS DAN PENETAPAN DAYA TAMPUNG BEBAN
PENCEMARAN SUNGAI BATANG KURANJI. Jurnal Spasial, 1-15.
Junaidi, A. (2018). TINJAUAN PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP LIMPASAN
PERMUKAAN KASUS : DAS BATANG ARAU PADANG. JURNAL REKAYASA SIPIL,
131-138.
Kamasela, D., & dkk. (2017). KUALITAS PERAIRAN MUARA SUNGAI BATANG ARAU
PADANG, SUMATERA BARAT BERDASARKAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK.
1-9.
Khairati, R. (2014). PERBANDINGAN PERTUMBUHAN PRODUKSI PANGAN DAN
PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA WILAYAH KABUPATEN DI PROVINSI
SUMATERA BARAT. Jurnal KBP, 470-477.
Khopsoh, B., & dkk. (2021). Identifikasi Bakteri Escherichia Coli dari Air Minum Unggas di
Peternakan Layer. Musamus Journal of Livestock Science, 41-45.
Kolif, R., & dkk. (2017). ANALISIS KANDUNGAN BAHAN ORGANIK SEDIMEN DAN
KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI MUARA SUNGAI BATANG ARAU KOTA
PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. 1-12.
Mahyudin, Soemarno, & Prayogo, T. B. (2015). Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian
Pencemaran Air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal PAL, 105-114.
Marhamah, F., & dkk. (2022). Kajian Penggunaan Metode IP, STORET, dan CCME WQI dalam
Menentukan Status Mutu Sungai Cikapayang, Jawa Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan
Lahan Basah, 111-120.
Marhendi, T., & dkk. (2015). PEMANFAATAN CITRA SATELIT LANDSAT-7 ETM UNTUK
PREDIKSI KERUSAKAN MORFOLOGI SUNGAI BATANGHARI AKIBAT
PENAMBANGAN EMAS ILEGAL. Techno, 25-34.
Muchtar, H., & dkk. (2017). PENGARUH LAJU ALIR INLET REAKTOR MSL TERHADAP
REDUKSI BOD, COD, TSS, DAN MINYAK/LEMAK LIMBAH CAIR INDUSTRI
MINYAK GORENG. Jurnal Litbang Industri, 41-51.
Muslim, B., & dkk. (2020). Kajian Distribusi Spasial Dan Temporar Kadar BOD, TSS dan Oksigen
Terlarut (DO) Air Sungai Batang Harau Kota Padang. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 45-51.
Nasution, F. (2016). Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan
Fisis dan Kimia. Jurnal Fisika Unand, 1-6.
Oktavia, M., & dkk. (2020). Spatial variability of ammonium, nitrite and nitrate concentrations in
water of Batang Arau River, West Sumatera, Indonesia. The evaluation of nutrient pollution
in the river, 1484-1492.
Ozman, M., & dkk. (2020). Analisis Kebutuhan Air Irigasi DAS Batang Arau Kota Padang (Studi
Kasus : DAS Batang Arau Kota Padang). JURNAL SAINSTEK STT PEKANBARU, 56-60.
Pertiwi, A., & dkk. (2018). ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI BERDASARKAN ASPEK
METEOROLOGI (Studi Kasus: DAS Batang Arau, Kota Padang, Sumatera Barat). 1-6.
Pohan, D. A., Budiyono, & Syafrudin. (2016). Analisis Kualitas Air Sungai Guna Menentukan
Peruntukan Ditinjau Dari Aspek Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 63-71.
Prabowo, H., & Amran, A. (2017). STUDY COMPARISON TIME SERIES WATER QUALITY IN
THE UPSTREAM, MIDDLE, AND DOWNSTREAM OF BATANG KURANJI RIVER.
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017 (pp.
235-240). Padang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Prayogo, W., & dkk. (2022). Efektifitas Penambahan Tanah Diatom sebagai Koagulan Tambahan
untuk Menyisihkan Kekeruhan pada Air Terkontaminasi Alga. Jurnal Teknologi Lingkungan
Lahan Basah, 121-128.
Puryanti, D., & dkk. (2013). IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY
PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET. JURNAL
ILMU FISIKA, 47-51.
Putri, A., & dkk. (2017). ANALISIS STATUS KUALITAS AIR SUNGAI BATANG ARAU,
PROPINSI SUMATERA BARAT BERDASARKAN INDEKS PENCEMARAN DAN NSF-
WQI. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017
(pp. 53-60). Padang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Putri, V., & Vauzia. (2021). Characteristics of The Dominant Plant Morphology in The Watershed of
Batang Arau Padang City of West Sumatra. SERAMBI BIOLOGI, 40-46.
Putri, W. (2010). Pencemaran bahan organik di Muara Sungai Batang Arau Padang Sumatera Barat.
Maspari Journal, 30-34.
Qarinur, M., & dkk. (2022). Redesain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan Penambahan
Unit Biodigester Skala Komunal Kapasitas 5 m3. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah,
091-100.
Rahmi, L. (2017). ANALISIS PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KONDISI
KETENAGAKERJAAN DI KOTA SAWAHLUNTO SUMATERA BARAT. Jurnal
Georafflesia, 95-106.
Rani, D. (2020). Identifikasi Pencemaran Air Sungai Batanghari Di Kecamatan Sitiung Kabupaten
Dharmasraya Berdasarkan Tinjauan Fisik dan Kimia. Jurnal Fisika Unand, 510-516.
Ratnaningsih, D., & dkk. (2019). DISTRIBUSI PENCEMARAN MERKURI DI DAS
BATANGHARI (MERCURY DISTRIBUTION IN BATANGHARI WATERSHED).
ECOLAB, 117-125.
Ridho, M., & dkk. (2019). DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DI SUNGAI
BATANG ARAU KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. 1-15.
Roiz, M. (2018). DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP KUALITAS AIR
SUNGAI BATANG MANGGILANG DI JORONG SEBRANG PASAR KENAGARIAN
MANGGILANG KABUPATEN 50 KOTA. Jurnal Geografi, 184-190.
Sabrina, T. (2018). Kajian Sedimentasi pada Muara Sungai Batang Arau Kota Padang. JIRS, 37-44.
Sahara, R., & dkk. (2015). DISTRIBUSI LOGAM BERAT Hg DAN Pb PADA SUNGAI
BATANGHARI ALIRAN BATU BAKAUIK DHARMASRAYA, SUMATERA BARAT.
Jurnal Fisika Unand, 68-77.
Satria, F., & dkk. (2017). ANALISA POLA SEBARAN SEDIMEN DASAR MUARA SUNGAI
BATANG ARAU PADANG. JURNAL OSEANOGRAFI, 47-53.
Selvita, M., Afkar, Z., & Nasra, E. (2013). Efektifitas Al(OH)3 Sebagai Copresipitant Pada Penentuan
Logam Kadmium Dalam Air Sungai Batang Arau Menggunakan Spektrometer Serapan Atom.
Chemistry Journal of State University of Padang, 34-37.
Setiawan, A., & Paramita, H. N. (2019). PROBLEMATIKA KETERSEDIAAN AIR BAKU DALAM
UPAYA PENCAPAIAN TARGET SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS DI
INDONESIA: STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI WILAYAH
SUMATERA BARAT. 113-135.
Siahaan, R., Indrawan, A., Soedharma, D., & Prasetyo, L. B. (2011). Kualitas Air Sungai Cisadane,
Jawa Barat-Banten. Jurnal Ilmiah Sains, 269-271.
Sudiar, N. Y. (2014). SIMULASI MODEL HBV PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANG
ARAU PADANG. 86-94.
Sumarmin, R. (2012). Pengaruh Limbah Karet terhadap Viabilitas Telur dan Laju Pertumbuhan Bibit
lkan Mas (Cyprinus carpio L). 1-32.
Syawal, M., & dkk. (2016). Pengaruh Aktivitas Antropogenik Terhadap Kualitas Air, Sedimen dan
Moluska di Danau Maninjau, Sumatera Barat. Jurnal Biologi Tropis, 1-14.
Thesiwati, A. S. (2011). ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN DISEPANJANG DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANG KURANJI.
Jurnal Pelangi, 74-92.
Umar, Z. (2015). Kajian Sedimentasi pada Muara Sungai Batang Arau Kota Padang. JIRS, 37-44.
Wahyuni, W., & dkk. (2021). ANALYSIS OF NITRATE, PHOSPHATE AND SILICATE
CONTENT AND THEIR EFFECTS ON PLANKTONIC ABUNDANCE IN THE
ESTUARY WATERS OF BATANG ARAU OR PADANG CITY WEST SUMATRA
PROVINCE. Asian Journal of Aquatic Sciences, 1-12.
Wijaya, Y., & Muchtar, H. (2019). Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan Sungai.
Journal of Civic Education, 405-411.
Wilandari, M., & dkk. (2019). Spatial distribution of coliform bacteria in Batang Arau River, Padang,
West Sumatera, Indonesia. Technology and Engineering Science, 1-10.
yanti, E. (2016). Profil Pencemaran Air Sungai Batang Arau Daerah Lubuk Begalung Kota Padang.
Jurnal Fisika Unand, 101-106.
Yanti, R., & Afdal. (2021). Identifikasi Pencemaran Logam Berat pada Sedimen Sungai Batang Arau
Kota Padang Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetik. Jurnal Fisika Unand, 248-254.
Yogafanny, E. (2015). Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai Terhadap Kualitas Air Sungai
Winongo. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 41-50.
Yulida, N., Sarto, S., & Suwarni, A. (2015). Perilaku masyarakat dalam membuang sampah di aliran
sungai batang bakarek-karek Kota Padang Panjang Sumatera Barat. BKM Journal of
Community Medicine and Public Health, 373-378.
Yusuf, Dewata, I., & Nasra, E. (2013). Studi Co-Precipitation Tembaga (II) Menggunakan
Coprecipitant Al(OH)3 pada Sungai Batang Arau Kota Padang Diukur dengan Metoda
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Chemistry Journal of State University of Padang, 24-
28.
Z, S., & Rifa'i, M. C. (2018). ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK PENDUGAAN DEBIT BANJIR
PADA DAS BATANG ARAU PADANG. LPPM UMSB, 154-165.
Zulfikar, A., & dkk. (2022). Analisis Resiko Lingkungan Kegiatan Usaha Tambang Pasir Batu di
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah,,
101-110.
Source Url : https://sumbar.bps.go.id/indicator/12/32/4/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota
dan-jenis-kelamin-di-provinsi-sumatera-barat.html
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu
Air Limbah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
SNI 01-3553-2006 Tentang Air Minum Dalam Kemasan

Anda mungkin juga menyukai