Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGUKURAN PANJANG

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

“Matematika Geometri”

Dosen pengampu :

Arissona Dia Indah Sari,M.pd

Disusun Oleh :

1. Nabila Cintania Shaputri ( 200404031 )


2. Eva Ardita Anidya Putri ( 200404023 )
3. Mauliyah Albar ( 200404091 )

PROGAM STUDI PGSD A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

GRESIK TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum wr.wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas berkat dan rahmat-Nya
dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pengukuran Panjang” yang penulis
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Matematika Geometri di Universitas
Muhammadiyah Gresik.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Gresik, 9 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................................................ii

Daftar isi...................................................................................................................................iii

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................................1

Bab 2 Kajian Teori

A. Pengertian Pengukuran Panjang.....................................................................................2


B. Pengertian dan Jenis – Jenis Satuan...............................................................................2
C. Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Alat Pengukuran Panjang......................................3
D. Contoh Soal dan Pembahasan........................................................................................7

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................10

Daftar Pustaka........................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pengukuran adalah suatu dasar bagian dasar atau fundamental dalam ilmu
matematika, fisika, dan kebanyakan ilmu sains lainnya. Pengukuran dapat didefinisikan
sebagi suatu proses membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang
telah disepakati sebagai acuan, misalnya untuk mengukur panjang dapat digunakan alat ukur
penggaris, mikrometer sekrup, jangka sorong dll. Dalam pengukuran terdapat dua jenis
satuan yaitu satuan baku dan satuan tidak baku. Penggaris merupakan salah satu alat ukur
besaran panjang yang satuannya baku dan telah disepakati. Bukan hanya dalam ilmu sains,
pengukuran baik secara sadar maupun tidak sadar juga memiliki peran yang amat penting
dalam kehidupan sehari-hari. .Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika
yang tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena dengan pengukuran
ini,pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah, tepat guna, efisien karena pengukuran
dapat meminimalisir kerugian atau kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang
tepat dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan maksimal.

B. RUMUSAN MAKALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran panjang ?
2. Apakah jenis – jenis satuan ?
3. Bagaimana pengertian, fungsi, dan cara kerja pengukuran panjang ?
4. Bagaimana contoh soal tentang pengukuran panjang ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui definisi pengukuran panjang
2. Untuk mengetahui jenis – jenis satuan
3. Untuk mengetahui fungsi, cara kerja
4. Untuk mengetahui contoh soal pengukuran panjang

1
BAB 2

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pengukuran Panjang


Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar (Astuti,
2020). Pegukuran adalah proses pemberian angka atau deskripsi numerik kepada individu
atau benda.hasil dari pengukuran adalah angka (Miroah, 2012). Pengukuran adalah
membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan sebagai acuan
(Nurhasanah, 2019). Pengukuran adalah penentuan besaran,dimensi,atau kapasitas yang
biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran (Susilawati, 2018). Dari pengertian
diatas dapat disumpulkan bahwa pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan
besaran lain dengan hasil pengukurannya adalah angka.
Pengukuran panjang adalah membadingkan panjang sesuatu dengan panjang sesuatu
yang panjangnya sudah diketahui yang dijadikan sebagai patokan (Toybah, 2020).
Pengukuran Panjang adalah membandingkan suatu benda sebagai besaran yang diukur
dengan alat ukur panjang yang digunakan sebagai satuan (Rodiyah, 2020). Pengukuran
panjang adalah banyaknya satuan panjang yang dibutuhkan untuk menyusun secara
berkesinambungan dari ujung obyek sampai akhir ujung (Sulistrani, 2018). Dari pengertian
diatas bahwa pengukuran panjang adalah sebuah benda yang diukur dengan alat ukur panjang
yang digunakan sebagai satuan.

B. Pengertian dan Jenis – Jenis Satuan


1. Satuan Baku
Satuan baku adalah pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang
(Miroah, 2012). Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional sebagai
satuan pengukuran ilmiah (Mukhlis, 2017). Satuan baku adalah pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang (Rizki, 2020). Satuan baku adalah satuan yang telah
ditetapkan secara internasional yang disebut dengan satuan system internasional (Suwartini,
2010). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa satuan baku adalah satuan yang telah
ditetapkan secara internasional sebagai satuan pengukuran. Satuan baku yang digunakan
untuk mengukur panjang antara lain: kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam),
meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm), milimeter (mm) (Nurhasanah, 2019).
2. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan (Miroah, 2012). Satuan tidak baku
adalah satuan yang digunakan oleh masyarakat setempat (Wijaya, 2006). Satuan tidak baku
adalah satuan yang digunakan khusus didaerah daerah tertentu (Suwartini, 2010). Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa satuan tidak baku adalah satuan satuan yang
digunakan oleh masyarakat setempat, satuan ukuran tidak baku untuk mengukur panjang
antara lain : jengkal, hasta, depa, langkah, dan mengukur dengan benda-benda lain yang ada
disekitar kita seperti sedotan, pensil, atau batang korek api (Nurhasanah, 2019).

C. Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja Alat Pengukuran Panjang


Alat ukur satuan baku yang bisa digunakan seperti :
1. Mistar

Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil dengan ketelitian sampai
0,1 cm atau 1 mm. (Sakinah, 2020). Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala
terkecil 1 mm atau 0,1 cm (Fahamsya, 2015). Mistar adalah alat mengukur panjang yang
digunakan untuk nilai orde 10 cm (Nsution, 2019). Mistar adalah alat ukur panjang yang
sering digunakan (Abdullah, 2007). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mistar
adalah alat ukur panjang yang sering digunakan yang memiliki ketelitian 1 mm. Mistar atau
pengaris digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran dalam proses belajar mengajar
(Hawa, 2020).
Cara mengukur menggunakan mistar adalah sebagai berikut :
Kita letakkan salah satu ujung benda itu sejajar dengan skala nol mistar. Panjang benda dapat
diketahui dari pembacaan skala mistar pada ujung benda yang lain. Kadangkala ujung benda
tidak dapat sejajar dengan skala mistar. Jika demikian pembacaan dilakukan pada skala yang
terdekat dengan ujung benda tersebut. Skala terkecil pada mistar kayu adalah 1 cm,
sedangkan skala terkecil pada mistar plastic adalah 1 mm. Panjang minimal yang dapat
diukur dengan teliti oleh mistar kayu adalah 1 cm. Panjang minimal yang dapat diukur
dengan teliti oleh mistar plastic adalah 1 mm (Abdullah, 2007).

2. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur dengan ketelitian yang tinngi jangka sorong
mempunyai dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang sorong (Nurhasanah, 2019). Jangka
sorong adalah alat ukur dimensi yang mampu mengukur jarak, kedalaman dan diameter suatu
objek (Astuti, 2020). Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur panjang suatu benda berbeda dengan ketelitian hingga 0,1 mm (Nsution,
2019). Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,01
cm (Fahamsya, 2015). Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda –
benda yang lebih kecil (Mundilarto, 2006). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang yang mempunyai skala terkecil 0,01 cm.
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah
pipa (Hawa, 2020).
Cara mengukur menggunakan jangka sorong adalah :
 Tentukan pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius. Jika
tidak dapat sejajar, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil. Misalnya,
pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius berada di antara
2,4 dan 2,5. Besarnya pengukuran yang digunakan adalah 2,4 cm.
 Cari garis pada skala nonius yang tepat berhimpit dengan salah satu garis pada skala
tetap (Abdullah, 2007).
3. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur linier yang mempunyai kecermatan yang lebih
tinggi dari pada mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0,01 mm (Purnomo, 2013).
Mikrometer skrup adalah alat ukur yang ketelitianya sangat tinggi (Nurhasanah, 2019).
Mekrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter benda yang
relative kecil. Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan benda
yang sangat tipis (Hartanto, 2013). Dari pengertian diatas bahwa mikrometer sekrup adalah
alat ukur yang yang digunakan mengukur diameter benda yang kecil atau benda yang sangat
tipis. Mikrometer sering digunakan untuk mengukur mengukur tebal plat logam ataupun
diameter silinder kawat (Hawa, 2020).
Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut :
 Tentuka pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak tetap berhimpit,
gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil. Misalkan, pembacaan skala tetap
yang dibatasi olah skala putar lebih dari 8 tetapi belum tepat 9. Besarnya pengukuran
yang digunakan adalah 8 mm.
 Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar pada skala tetap.
Misalkan, garis 43 pada skala putar sejajar garis mendatar pada skala tetap. Besarnya
hasil pengukuran yang diperoleh adalah 43 kali skala putar ( 43 x 0,01 mm = 0,43 mm ).
 Jumlahkan kedua hasil pengukuran. Kita peroleh Panjang benda yang dimaksud adalah
( 8 + 0,43 ) mm = 8,43 mm (Abdullah, 2007).
Alat ukur satuan tidak baku yang bisa digunakan seperti :
1. Jengkal

Jengkal adalah pengukuran menggunakan jarak paling panjang antara ujung jempol
tangan dengan ujung kelingking tangan (Rodiyah, 2020). Jengkal adalah jarak antara ujung
ibu jari telunjuk ketika direntangkan (Hawa, 2020). Jengkal adalah jarak terpanjang antara
ujung jempol tangan dengan ujung kelingking (Nurhasanah, 2019). Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa jengkal adalah mengukur menggunakan jarak antara ujung jempol
tangan dengan ujung kelingking tangan.
2. Hasta

Hasta adalah pengukuran yang menggunakan lengan bawah dari siku sampai di ujung
jari tengah (Rodiyah, 2020). Hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah
ketika direntangkan (Hawa, 2020). Hasta adalah jarak dari ujung jari tengah sampai dengan
ujung sikut (Nurhasanah, 2019). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasta
adalah mengukur menggunakan jarak ujung jari tengah dan siku lengan.
3. Depa

Depa adalah pengukuran yang menggunakan kedua belah tangan dari ujung jari
tengah kanan sampai ke ujung jari tengah kiri (Rodiyah, 2020). Depa adalah jarak antara
ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua lengan
direntangkan (Hawa, 2020). Depa adalah ukuran panjang yang dilakukan dengan kedua belah
tangan dari ujung jari tengah salah satu tangan sampai ke ujung jari tengah tangan yang lain
(Nurhasanah, 2019). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa depa adalah mengukur
menggunakan kedua tangan dari ujung jari tengah kanan sampai jari tengah kiri.

D. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Panjang suatu benda diukur dengan jangka sorong, hasilnya diperhatikan seperti
pada gambar. Panjang benda tersebut adalah …..

Pembahasan :
Skala utama menunjukkan angka 5,3 cm, maka x = 5,3 cm
Skala nonius menunjukkan angka 0,07 cm, maka y = 0,07 cm
Panjang benda = x + y = ( 5,3 + 0,07 ) cm = 5,37 cm
2. Hasil pengukuran yang diperlihatkan oleh mikrometer sekrup berikut adalah …..

Pembahasan :
Skala utama menunjukkan angka 5 mm, maka x = 5 mm
Skala nonius menunjukkan angka 0,18 mm, maka y = 0,18 mm
Panjang benda = x + y = ( 5 + 0,18 ) mm = 5,18 mm

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Pengukuran panjang adalah sebuah benda yang diukur dengan alat ukur panjang yang
digunakan sebagai satuan.
2. Jenis – jenis satuan :
Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional sebagai satuan
pengukuran. Satuan baku yang digunakan untuk mengukur panjang antara lain: kilometer
(km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm),
milimeter (mm). Satuan tidak baku adalah satuan satuan yang digunakan oleh
masyarakat setempat, satuan ukuran tidak baku untuk mengukur panjang antara lain :
jengkal, hasta, depa, langkah, dan mengukur dengan benda-benda lain yang ada disekitar
kita seperti sedotan, pensil, atau batang korek api,
3. Alat ukur satuan baku yang bisa digunakan seperti :
a. Mistar adalah alat ukur panjang yang sering digunakan yang memiliki ketelitian 1
mm. Mistar atau pengaris digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran
dalam proses belajar mengajar. Cara mengukur menggunakan mistar adalah kita
letakkan salah satu ujung benda itu sejajar dengan skala nol mistar.
b. Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang yang mempunyai skala terkecil
0,01 cm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter
bagian dalam sebuah pipa. Cara mengukur menggunakan jangka sorong adalah
tentukan pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius.
Jika tidak dapat sejajar, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil.
c. Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang yang digunakan mengukur diameter benda
yang kecil atau benda yang sangat tipis. Mikrometer sering digunakan untuk
mengukur mengukur tebal plat logam ataupun diameter silinder kawat. Cara
mengukur menggunakan mikrometer sekrup adalah tentuka pembacaan skala tetap
yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak tetap berhimpit, gunakan pembacaan skala
terdekat yang lebih kecil.
Alat ukur satuan tidak baku yang bisa digunakan seperti :
a. Jengkal adalah mengukur menggunakan jarak antara ujung jempol tangan dengan
ujung kelingking tangan.
b. Hasta adalah mengukur menggunakan jarak ujung jari tengah dan siku lengan.
c. Depa adalah mengukur menggunakan kedua tangan dari ujung jari tengah kanan
sampai jari tengah kiri.

B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan ilmu tentang pengukuran panjang serta
pemahaman yang mendalam mengenai materi – materi yang ada dalam materi pengukuran
panjang. Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik
yang bersifat membangun agar pembuatan makalah kedepannya dapat lebih baik lagi dan
semoga makalah ini dapat berguna buat para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, m. (2007). Ipa Terpadu SMP dan Mts. Ciracas Jakarta: Esis.

Astuti, E. T. (2020). Pelatihan Penggunaan Alat Ukur Dimensi Jangka Sorong dan Mikrometer
Skrup di SMK Sasmita Pamulang. Tanggerang Selatan: Universitas Pamulang Tanggerang
Selatan.

Fahamsya, S. (2015). Buku Pintar Fisika SMA / MA . IPA. Jakarta: Bintang Wahyu.

Hartanto, H. (2013). Cara Cepat dan Mudah Menguasai Fisika SMP. Jakarta Selatan: Kawah Media.

Hawa, S. (2020). Buku Ajar Berbasis Host Pada Mata Kuliah Pembelajaran Matematika Di Kelas
Rendah Sekolah Dasar. Palembang: Bening Media Publishing.

Miroah. (2012). Pengukuran(kalibrasi) Volume dan Massa Jenis Aluminium. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta.

Mukhlis. (2017). Pembelajaran Model Inkluiri Perbimbing Pada Materi Besaran dan Satuan Untuk
Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Hasil Belajar Mahasiswa. Banda Aceh: UIN
Ar-raniry Banda Aceh.

Mundilarto. (2006). Seri IPA Fisika 1 SMP Kelad VII. Penerbit Yudistira.

Nsution, S. W. (2019). Pengaruh PenguasaanPengukuran Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa


Pada Materi Besaran Dan Satuan. Tapanuli Selatan: Institut Pendidikan Tapanuli Selatan.

Nurhasanah, L. (2019). Seri untuk Anak Mengenal Pengukuran. Bandung: PT Graha Bandung
Kencana.

Purnomo, A. j. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Berbantuan Modul


Pada Kompetensi Menggunakan Alat - Alat Ukur (Measuring tools) Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Rizki, N. (2020). Analisis Kesalahan Newmen Dalam Menjelesaikan Soal Cerita Materi
Konfersi Satuan Dimtsn Satu Aceh Barat. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-
raniry.

Rodiyah, N. (2020). Penerapan Strategi Pembelajaran Permainan Tradisional Pletokan Pada Materi
Pengukuran Panjang Kelas II UPT SDN 76 Gresik. Gresik: Universitas Muhammadiyah Gresik.

Sakinah, E. I. (2020). Peningkatan Kemampuan Pengukuran Panjang Melalui Pendekatan PMRI


Di Sekolah Dasar. Gresik: Universitas Muhammadiyah Gresik.

Sulistrani, N. (2018). Ethnomatika. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Susilawati, D. (2018). Tes dan Pengukuran. Sumedang Jawa Barat: UPI Sumedang Press.

Suwartini, K. (2010). Rangkuman Fisika SMP. Jakarta Selatan: Gagas Media.

Toybah. (2020). Geometri dan Pengukuran Berbasis Pendekatan Saintifik. Palembang: Bening Media.

Wijaya, A. (2006). Ipa Terpadu SMP / MTS Kls VII A. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai