Anda di halaman 1dari 30

PENGUKURAN PANJANG DAN BERAT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta
Matematika SD

Dosen Pengampu:
1. Nunung Sobarningsih, Hj., Dra., M.Pd.
2. Tika Karlina Rachmawati , M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 11
1. Muhammad Rafi Febriansyah (1222050090)
2. Nasywaa Nur Salamah Ramadhani (1222050100)
3. Nida Khafidhotul Furqoniyah (1222050104)

Kelas : 2C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puii dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberika n
nikmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengukuran Panjang dan Berat” pada tepat waktu. Selawat serta salam tak lupa
juga senantiasa kia curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita semua dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
seperti ini.
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas pada
mata kuliah Kapita Selekta Matematika SD. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis.
Kepada Ibu Nunung Sobarningsih, Hj., Dra., M.Pd. dan Ibu Tika Karlina
Rachmawati, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta
Matematika SD kami ucapkan rasa terimakasih karena telah memberikan tugas ini.
Dengan adanya tugas ini kami dapat menambah wawasan sesuai dengan mata
kuliah yang kami pelajari.
Kami ucapkan rasa terimakasih juga kepada semua pihak yang telah
membagi ilmunya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami selaku penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang
membangun guna dapat menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi.

Bandung, 03 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 5
C. Tujuan ......................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. Pengertian Pengukuran ............................................................................. 6
B. Satuan Pengukuran Panjang..................................................................... 6
1. Macam-macam Alat Ukur Panjang ...................................................... 6
2. Menggunakan Alat Ukur Panjang ........................................................ 8
3. Macam-macam Satuan Panjang ........................................................... 9
4. Hubungan Antarsatuan Pengukuran Panjang .................................. 10
5. Latihan Soal Penguukuran Panjang................................................... 12
C. Satuan Pengukuran Berat ....................................................................... 15
1. Macam-macam Alat Ukur Berat ........................................................ 15
2. Menggunakan Alat Ukur Berat .......................................................... 18
3. Macam-macam Satuan Berat .............................................................. 18
4. Hubungan Antarsatuan Pengukuran Berat....................................... 19
5. Latihan Soal Pengukuran Panjang ..................................................... 20
BAB IV ................................................................................................................. 25
PENUTUP ............................................................................................................ 25
A. Kesimpulan ............................................................................................... 25
B. Saran.......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran adalah dasar bagian dalam ilmu matematika, fisika,
dan ilmu sains lainnya. Pengukuran dapat didefiniskan sebagai suatu
proses membandingkan suatu besaran dengan besaran yang lain dan
sejenisnya yang diukur dengan alat ukur. Untuk mendapatkan ketepatan
nilai yang akurat pengukuran biasanya dilakukan menggunakan alat ukur
yang memiliki nilai keakuratan tinggi dan dilakukan secara berulang-ula ng
sehingga didapatkan sejumlah data yang mendekati nilai sebenanya
yang kemudian dapat diolah kembali menggunakan kaidah-kaidah
statistika (Burhanuddin, 2011).
Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, karena segala
sesuatu yang berbentuk pasti ada ukurannya, seperti panjang, tinggi, berat,
volume, atau dimensi dari suatu objek. Berkaitan dengan pentingnya
pengukuran (Houston, 1965:365) menyatakan A word without
measuremen almost inconceivable, dunia tanpa pengukuran tidak dapat
dipahami, karena semua melibatkan pengukuran.Pengukuran adalah suatu
aspek matematika yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia, karena
dengan pengukuran pekerjaan manusia dapat menjadi lebih efisien.
Pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau kehilangan, dan efektif,
karena pengukuran yang tepat dapat mencapai hasil yang diharapkan
dengan maksimal.
Alat ukur merupakan suatu alat untuk mengukur nilai dari suatu
besaran. Alat ukur memiliki banyak jenis. Contohnya yaitu alat ukur
panjang, berat, suhu, arus listrik, dan lain-lain. Alat ukur banyak digunakan
dalam kegiatan sehari – hari, seperti alat ukur penggaris digunakan untuk
mengukur panjang pencil. alam hal ini, besaran yang dibandingkan adalah
panjang dari pensil tersebut. Sedangkan besaran pembandingnya adalah
penggaris.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh beberapa rumusan masalah
pada makalah ini, di antaranya yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
2. Apa yang dimaksud dengan pengukuran satuan panjang?
3. Apa yang dimaksud dengan pengukuran satuan berat?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas diperoleh beberapa tujuan pada
makalah ini, di antaranya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian pengukuran secara luas.
2. Untuk lebih mengenal macam-macam satuan panjang, hubunga n
antarsatuan panjang dan operasi pada satuan panjang.
3. Untuk lebih mengenal hubungan antarsatuan pengukuran berat dan
operasi pada satuan berat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada
kualitas fisik panjang, kapasitas volume, luas, sudut, berat (massa) dan
suhu. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang
diukur dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai
satuan. Contohnya, kita sedang mengukur panjang buku menggunaka n
penggaris, berati kita sedang membandingkan panjang buku dengan
panjang penggaris tersebut dimana penggaris adalah alat ukur besaran
panjang yang sudah ditetapkan sebagai satuan (di dalam penggaris terdapat
skala m (meter), cm (centimeter) atau inch).

B. Satuan Pengukuran Panjang


Banyak peristiwa yang berhubungan dengan pengukuran.
Misalnya: mengukur jauh lompatan saat olahraga, dan mengukur berat
gula saat berbelanja di warung. Untuk mengetahui pengukuran tersebut,
kita perlu mengetahui berbagai satuan pengukuran. Ayo kita simak
pembahasan berikut!
Satuan panjang adalah satuan yang digunakan dalam pengukuran
obyek yang memiliki panjang, lebar, tinggi agar dapat diketahui nilainya.
Satuan panjang pun terdapat dalam Al-Qur’an, misalnya dalam QS An-
Nisa/4:40, QS. Al-Haqqah/69:32 dan QS. An-Najm/53:9.
1. Macam-macam Alat Ukur Panjang

Gambar 2.1 Alat Ukur Panjang

6
Gambar di atas adalah bermacam-macam akat ukur panjang
suatu benda. Ada banyak alat ukur yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Mari kita tunjukkan kegunaan alat ukur panjang yang
ditunjukkan seperti gambar di atas!
a. Mistar atau Penggaris

Gambar 2.2 Mistar atau Penggaris

Mistar atau penggaris biasanya digunakan untuk mengukur


benda yang tidak terlalu panjang, misalnya pada
pengukuran meja, buku, pensil, dan sebagainya.
b. Rollmeter

Gambar 2.3 Rollmeter


Rollmeter adalah alat ukur panjang yang dapat digulung
dengan ukuran 25-50 meter. Benda ini biasa digunakan oleh
tukang bangunan.
c. Meteran Pita

Gambar 2.4 Meteran Pita

Meteran pita adalah alat ukur panjang yang berukuran 150

7
cm. Benda ini biasanya digunakan oleh penjahit untuk
membuat busana.
2. Menggunakan Alat Ukur Panjang
Kamu telah mengetahui kegunaan beberapa alat ukur. Di
sekolah kamu juga membutuhkan meteran, yaitu penggaris.
Penggaris misalnya digunakan untuk mengukur panjang dan lebar
bagun datar. Masih ingatkah cara mengukur panjang dengan
mistar? Sekarang mari kita belajar cara menaksir dari hasil suatu
pengukuran!
Langkah-langkah mengukur panjang suatu benda dengan
penggaris, sebagai berikut:
1. Sejajarkan benda yang akan diukur dengan penggaris.
2. Pastikan salah satu ujung benda tersebut sejajar dengan
bilangan nol.
3. Perhatikan ujung benda lainnya. Lihat bilangan yang sejajar
dengan ujung benda lainnya tersebut. Bilangan yang
ditunjukkan adalah panjang benda tersebut.
Ada kalanya hasil pengukuran panjang suatu benda tidak
tepat menunjuk suatu bilangan tertentu (dalam cm). Oleh karena
itu, dapat dilakukan pembulatan hasil pengukuran panjang ke
satuan tertentu, misalnya ke cm terdekat.
Contoh :
Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2.5 Contoh Pengukuran

Berdasarkan gambar tersebut, dapat diperoleh informasi bahwa


panjang pensil kira-kira 11 cm, karena ujung pensil lebih dekat ke
11 daripada 12.
Pembulatan pengukuran panjang juga mengikuti aturan
pembulatan pecahan desimal, yaitu :

8
a. kelebihan panjang kurang dari 5 mm dibulatkan menjadi 0 cm.
b. kelebihan panjang sama dengan atau lebih dari 5 mm
dibulakan 1 cm.
Perhatikan contoh berikut!
1. 12 cm 8 mm dibulatkan ke satuan cm terdekat menjadi 13 cm.
(8 mm = 0,8 cm) → 12 cm 8 mm = 12,8 cm. Dibulatkan ke atas
menjadi 13 cm.
2. 25 m 30 cm dibulatkan ke satuan m terdekat menjadi 25. (30
cm = 0,3 m) → 25 m 30 cm = 25,3 m. Dibulatkan ke bawah
menjadi 25 m.

3. Macam-macam Satuan Panjang


Ada dua macam satuan ukuran panjang, di antaranya yaitu:
a. Satuan Ukuran Panjang Tidak Baku

Gambar 2.6 Ukuran Panjang Tidak Baku


Satuan ukuran panjang tidak baku tidak biasa digunaka n
karena sifatnya tidak tetap dan selalu berubah-ubah. Namun
dalam masyarakat tradisional hal itu masih sering
digunakan, misalnya: jengkal, hasta, depa, langkah, dan tali.
Contoh tersebut termasuk ke dalam satuan tidak baku
karena ukurannya bisa berubah-ubah. Seperti jengkal
misalnya jengkal digunakan oleh tangan manusia dan
kenyataannya ukuran tangan manusia berbeda beda, maka
dari itu jengkal tidak bisa digunakan untuk pengukura n
yang pasti karena mempunyai ukuran yang berubah-ubah.

9
b. Satuan Ukuran Panjang Baku

Gambar 2.7 Ukuran Panjang Baku

Satuan ukuran panjang baku ditetapkan melalui perjanjian


internasional dan sifatnya tetap. Satuan ukuran panjang
baku standar internasional adalah kilomete r
(km),hectometer (hm), dekameter (dam), meter (m),
desimeter (dm), sentimeter (cm), dan milimeter (mm). Alat
untuk ukuran panjang baku, di antaranya yaitu penggaris,
meteran, dan sebagainya. Selain itu, ada juga satuan
internasional seperti inci, mil, dan dim.

4. Hubungan Antarsatuan Pengukuran Panjang


a. Menggunakan Tangga Satuan Panjang

Gambar 2.8 Tangga Satuan Panjang


Sebelumnya kamu telah mengenal satuan panjang
meter dan senti-meter. Satuan panjang yang lain, di
antaranya adalah kilometer (km), desimeter(dm), meter (m),
dan sentimeter (cm). Perhatikan hubungan antarsatuan
panjang berikut!
1 km = 1.000 m 1 m = 1: 1.000 km

10
1 km = 10.000 dm 1 dm = 1 : 10.000 km
1 m = 10 dm 1 dm = 1 : 10 m
1 mil = 1,6 km 1 inci = 2,54 cm
1 dim = 2,54 cm
Contoh Soal
1. 5 km = ... m
Cara mengerjakannya:
1 km = 1.000 m
5 km = 5 x 1.000 m
= 5.000 m
Jadi, 5 km = 5.000 m
2. 7.000 m = ... km
Cara mengerjakannya:
1m = 1 : 1.000 km
7.000 = 7.000 : 1.000 km
= 7 km
Jadi, 7.000 m = 7 km
b. Menggunakan Tabel Satuan Panjang

Gambar 2.9 Tabel Satuan Panjang

Contoh soal
1. 5 km = ... m
Cara mengerjakan :
 Perhatikan soal
 Buat tabel konversinya
 Lihat angka satuannya = 5

11
 Letakkan angka 5 pada kolom km
 Tambahkan angka nol sampai satuan "m"

Km Hm Dam M Dm Cm Mm

5 50 500 5.000

Jadi, 5 km = 5.000 m
2. 2.500 cm = ... m
Cara mengerjakan :
 Buat tabel konversinya
 Lihat angka satuannya = 0
 Letakkan angka satuannya = 0 pada kolom cm
 Hilangkan angka 0 sampai angka sebelum m, yaitu dm
Km hm Dam M Dm Cm mm

25 250 2.500

Jadi, 2.500 cm = 25 m

5. Latihan Soal Penguukuran Panjang


Operasi pada satuan panjang harus melihat terlebih dahulu
satuannya, karena syarat dari operasi satuan panjang yaitu satuan
yang digunakan harus sama.
Contoh Soal:
1. 2 km + 400 m – 1 km = ... m
Cara mengerjakannya:
 Ubah terlebih dahulu satuan km menjadi m.
2 km = 2 x 1.000 m = 2.000 m
400 m = 400 m
1 km = 1 x 1.000 m = 1.000 m
 Setelah diubah menjadi satuan m maka bisa dilanjutkan untuk
melakukan operasi hitungan seperti biasa.
2 km + 400 m – 1 km = ... m
= 2000 m + 400 m – 1.000 m = 1.400 m

12
Jadi, 2 km +400 m – 1 km = 1.400 m
LATIHAN
1. Panjang tali sepatu Romi berukuran urutan huruf hijaiyah tho ( ‫ط‬.) dalam
satuan cm. Jika ditaksir, maka panjang tali sepatu Romi kira-kira … cm
Jawab: Huruf hijaiyah tho (‫ط‬.) adalah urutan ke 16, jadi panjang sepatu
Romi adalah 16 cm, maka panjang sepatu Romi ada kira-kira 20 cm,
karena 16 cm lebih dekat ke-20 cm daripada ke-10 cm.

2. 3 km = ... cm
Jawab: 3 km = ... cm
1 km = 1.000 m
3 km = 3 x 1.000 m = 3.000 m

3. 60 mm = .... cm
Jawab:
Buat tabel konversinya
Lihat angka satuannya = 0
Letakkan angka satuannya = 0 pada kolom mm
Hilangkan angka 0 sampai angka sebelum cm, yaitu mm

Km Hm Dam M Dm Cm Mm

6 60
Jadi, 6 mm = 6 cm

4. Rudiat menyambung dua tali berturut-turut panjangnya setengah juz


dalam Al-Qur’an dalam satuan dm dan 180 cm. Tali tersebut
digunakan untuk membuat jemuran sepanjang 2,6 m. Panjang sisa tali
adalah .... cm.
Jawab:
Diketahui: Rudiat menyambung dua tali dengan setengah juz Al-
Qur’an yaitu berukuran 15 dm dan 180 cm dan digunakan 2,6 m untuk
membuat jemuran.
Ditanyakan: Sisa tali dalam cm?

13
Penyelesaian: 15 dm + 180 cm – 2,6 m = .... cm
 15 dm = 15 × 10 cm = 150 cm
 180 cm = 180 cm
 2,6 m = 2,6 × 100 cm = 260 cm
15 dm + 180 cm - 2,6 m = ... cm
= 150 cm + 180 cm – 260 cm = 70 cm
Jadi, sisa panjang tali yang dimiliki Rudiat adalah 70 cm.

5. PT Transera mengerjakan proyek pembuatan jalantol sepanjang 12 km.


Dua ruas jalan yang sudah dibuat berturut-turut panjangnya 450 dam
dan 5.400 m. Jalan yang belum diselesaikan .... m.
Jawab:
Diketahui: PT Transera membuat jalan tol sepanjang 12 km. Dua ruas
jalan sudah dibuat berturut-turut panjangnya 450 dam dan 5.400 m.
Ditanyakan: Jalan yang belum selesai dalam m?
Penyelesaian: 12 km – 450 dam - 5.400 m = ... m
 12 km = 12 × 1.000 m = 12.000 m
 450 dam = 450 × 10 m = 4.500 m
 5.400 m = 5.400 m
12 km - 450 dam – 5.400 m = ... m
= 12.000 m – 4.500 m – 5.400 m = 2.100 m
Jadi, jalan yang belum selesai adalah 2.100 m.

6. Jarak rumah Alfi ke sekolah ½ km, sedangkan jarak sekolah ke rumah


pamannya 5 dam. Jadi jarak dari rumah Alfi ke rumah pamannya
adalah .... m.
Jawab:
Diketahui: Jarak rumah Alfi ke sekolah ½ km. Jarak sekolah ke rumah
paman 5 dam.
Ditanyakan: Jarak rumah Alfi ke rumah pamannya dalam m.
Penyelesaian: ½ km + 5 dam = .... m
 ½ km = ½ × 1.000 m = 500 m

14
 5 dam = 5 × 10 m = 50 m
½ km + 5 dam = ... m
=500 + 50 m = 550 m
Jadi, jarak rumah Alfi ke rumah pamannya adalah 550 m.

C. Satuan Pengukuran Berat


Banyak peristiwa yang berhubungan dengan pengukuran.
Misalnya: mengukur berat beras, dan mengukur berat gula saat berbelanja
di warung. Untuk mengetahui pengukuran tersebut, kita perlu mengetahui
berbagai satuan pengukuran. Ayo kita simak pembahasan berikut!
Satuan berat adalah satuan yang digunakan dalam pengukuran
benda yang memiliki berat agar dapat diketahui nilainya. Satuan berat pun
terdapat dalam Al-Qur’an, misalnya QS. Al-Haqqah/69:32, QS. An-
Nisa/4:40. QS. Al-Anbiya/21:47, dan masih banyak lagi.
1. Macam-macam Alat Ukur Berat

Gambar 2.1 Alat Ukur Berat


Gambar di atas adalah bermacam-macam alat ukur berat
suatu benda. Ada banyak alat ukur berat yang sering digunaka n
sehari-hari. Coba kalian tunjukkan kegunaan alat ukur berat yang
ditunjukkan di atas!

15
a. Timbangan Beras

Gambar 2.2 Timbangan Beras


Timbangan ini digunakan untuk menimbang berat benda
dalam jumlah yang besar. Biasanya alat ini digunakan untuk
menimbang beras dalam karung, sampah, dan lain-lain.
b. Timbangan Badan

Gambar 2.3 Timbangan Badan

Timbangan ini biasanya digunakan untuk menimbang berat


badan manusia hingga 100 kg.
c. Timbangan Kue

Gambar 2.4 Timbangan Kue

Timbangan ini biasanya digunakan untuk ibu-ibu rumah


tangga untuk menimbang bahan kue hingga 15 kg.

16
d. Timbangan Gantung

Gambar 2.5 Timbangan Gantung

Timbangan ini digunakan untuk menimbang benda dengan


cara digantung. Berat benda maksimum hingga 1 kuintal.
e. Timbangan Warung

Gambar 2.6 Timbangan Warung

Timbangan ini sering digunakan di pasar, warung, dan toko-


toko. Timbangan ini digunakan untuk menimbang berat
benda hinga 5 kg.
f. Neraca

Gambar 2.7 Neraca

Timbangan ini digunakan untuk menimbang benda-benda


kecil dan ringan, seperti perhiasan. Satuan berat neraca ini
dinyatakan dalam gram.

17
2. Menggunakan Alat Ukur Berat
Satuan berat yang sering digunakan adalah kilogram dan ons.
Untuk menaksir berat, dilakukan pembulatan ke kilogram terdekat
seperti berikut:
a. Kelebihan pengukuran kurang dari 5 ons dibulatkan menjadi 0
(nol) kg.
b. Kelebihan pengukuran lebih dari atau sama dengan 5 ons
dibulatkan menjadi 1 kg.
Contoh soal
1. Berat satu karung tepung terigu 5 kg 7 ons. Berat tepung
dibulatkan menjadi….
Jawab: Kelebihannya 7 ons berarti lebih dari 5 ons, maka
dibulatkan menjadi 1 kg.
5 kg + 1 kg = 6 kg
Jadi, 5 kg lebih 7 ons dibulatkan menjadi 6 kg.
2. Satu karung beras beratnya 50 kg 3 ons. Berat beras dibulatkan
menjadi….
Jawab: Kelebihan 3 ons berarti kurang dari 5 ons, maka
dibulatkan menjadi 0 kg.
50 kg + 0 kg = 50 kg
Jadi, 50 kg lebih 3 ons dibulatkan menjadi 50 kg.

3. Macam-macam Satuan Berat


Ada dua macam satuan ukuran berat, di antaranya yaitu:
a. Satuan Ukuran Berat Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang penggunaannya di
kalangan tertentu, ukurannya bisa berubah-ubah tergantung
barang yang menjadi patokannya. Jadi ukurannya tidak
tetap dan tidak berlaku secara luas atau internasio na l,
misalnya seperti tempurung kelapa, genggam, cangkir,
secubit, semangkuk.
b. Satuan Ukuran Berat Baku
Satuan baku adalah satuan yang sudah ditetapkan terlebih

18
dahulu, penggunaannya sudah diketahui secara
internasional dan besaran tetap. Contohnya seperti
kilogram (kg), hektogram (hg), dekagram (dag), gram (gr),
desigram (dg), centigram (cg), miligram (mg), kwintal, ton,
dan masih banyak lagi.

4. Hubungan Antarsatuan Pengukuran Berat

Gambar 2.8 Tangga Satuan Berat

Satuan berat ada beberapa macam, di antaranya kilogram (kg),


ons, dan gram (g). Hubungan antarsatuan berat adalah sebagai berikut.
1 ton = 1.000 kg 1 ons = 1 ÷ 10 kg
1 ton = 10 kuintal 1 gram = 1 ÷ 1000 kg
1 kg = 10 ons 1 gram = 1 ÷ 100 ons
1 kuintal = 100 kg 1 ons = 100 gram
1 pon = ½ kg 1 pon = 5 ons
Contoh soal
1. 4 kg = ... gram
Cara Mengerjakannya:
1 kg = 1000 gram
4 kg = 4 × 1000 gram
= 4.000 gram
Jadi, 4 kg = 4.000 gram.
2. 12 ton = ... kuintal
Cara mengerjakannya:

19
1 ton = 10 kuintal
12 ton = 12 × 10 kuintal
= 120 kuintal
Jadi, 12 ton = 120 kuintal.

5. Latihan Soal Pengukuran Panjang


Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan berat dengan
satuan kg. Satuan ton digunakan utnuk menyatakan ukuran berat 1.000
kg atau lebih. Operasi pada satuan berat harus melihat terlebih dahulu
satuannya, karena syarat dari operasi satuan berat yaitu satuan yang
digunakan harus sama.
Contoh soal
1. 5 ton – 12 kuintal + 7.000 ons = ... kg
Cara mengerjakannya:
 Ubah terlebih dahulu satuan menjadi kg.
5 ton = 5 × 1.000 kg = 5.000 kg
12 kuintal = 12 × 100 = 1.200 kg
7.000 ons = 7.000 : 10 kg = 700 kg
 Setelah semua satuan berubah menjadi kg, maka dapat dilanjutka n
pengoperasian satuan berat.
5 ton – 12 kuintal + 7.000 ons = .... kg
= 5.000 kg – 1.200 kg + 700 kg = 4.500 kg
Jadi, 5 ton – 12 kuintal + 7.000 ons = 4.500 kg.
LATIHAN
1. Pedagang menimbang 2 kg ayam. Alat ukur apa yang tepat digunakan
pedagang adalah.....
Jawab: Timbangan warung, karena timbangan ini biasanya digunaka n
di pasar atau warung yang beratnya maksimal mencapai 5 kg.

2. Sebuah beras beratnya urutan surah Qaf dalam Al-Qur’an dalam satuan
kg lebih urutan puasa dalam rukun islam dalam satuan ons. Berat
melon dibulatkan menjadi….
Jawab:

20
Diketahui:
 Urutan surah Qaf dalam Al-Qur’an yaitu urutan ke-50 → 50
kg
 Urutan puasa dalam rukun islam yaitu urutan ke-3 → 3 ons
Kelebihannya adalah 3 ons berarti kurang dari 5 ons, maka dibulatka n
menjadi 0 kg.
50 kg + 0 kg = 3 kg
Jadi, 50 kg lebih 3 ons dibulatkan menjadi 50 kg.

3. Ridho pergi ke pasar dan membeli ayam. Ketika ditimbang oleh


penjual ayam yang sudah Ridho pilih ternyata beratnya 3 kg 9 ons.
Penjual akan membulatkan berat tersebut menjadi…..
Jawab:
Diketahui: Ridho membeli ayam yang ketika ditimbang ternyata
beratnya 3 kg 9 ons.
Ditanyakan: Berapa berat ayam tersebut ketika sudah dibulatkan?
Penyelesaian: Kelebihannya adalah 9 ons berarti lebih dari 5 ons, maka
dibulatkan menjadi 1 kg.
3 kg + 1 kg = 4 kg
Jadi, berat ayam tersebut ketika sudah dibulatkan adalah 4 kg.

4. Jumlah ayat Al-Fatihah dalam ons = ... gram


Jawab:
Al-Fatihah berjumlah 7 ayat
7 ons = .... gram
1 ons = 100 gram
7 ons = 7 × 100 gram = 700 gram
Jadi, 7 ons = 700 gram.

21
5. 4.250 gram = .... ons

Jawab:

1 gram = 1 ÷ 100 ons

4.250 gram = 4.250 ÷ 100 ons = 42,5 ons

Jadi, 4.250 gram = 42,5 ons.

6. 5 kg + 10 ons = ... gram


Jawab:
Cara mengerjakannya:
 Ubah terlebih dahulu satuan menjadi gram.
5 kg = 5 × 1.000 gram = 5.000 gram
10 ons = 10 × 100 gram = 1.000 gram
 Setelah semua satuan berubah menjadi gram, maka dapat
dilanjutkan pengoperasian satuan berat.
5 kg + 10 ons = ... gram
= 5.000 gram + 1.000 gram = 6.000 gram
Jadi, 5 kg + 10 ons = 6.000 gram.

7. 6.000 gram + ... ons = 8 kg


Jawab:
Cara mengerjakannya:
 Ubah terlebih dahulu satuan gr menjadi kg.
6.000 gram= 6.000 ÷ 1.000 kg = 6 kg
 Lakukan pengoperasian dengan cara perpindahan tempat dari ruas
kiri menjadi ruas kanan.
6.000 gram + ... ons = 8 kg
= 6 kg + ... ons = 8 kg
ons = 8 kg – 6 kg = 2 kg
 Setelah mendapatkan hasil 2 kg kita ubah menjadi satuan ons
2 kg = 2 × 10 ons = 20 ons

11
Jadi, 6.000 gram + ... ons = 8 kg adalah 20 ons.

8. Ayla akan memberikan sedekah kepada orang yang kurang mampu.


Rencananya Ayla akan memberikan kepada setiap orang dengan bras
sebanyak 2 kg dan gula pasir sebanyak 25 ons. Berapa tortal berat yang
akan diterima oleh setiap oranng?
Jawab:
Diketahui: Ayla membawa 2 kg beras dan 25 ons gula pasir.
Ditanyakan: Berapa gram total yang Ayla bawa?
Penyelesaian: 2 kg + 25 ons = ..... gram
2 kg = 2 × 1.000 gram = 2.000 gram
25 ons = 25 × 100 gram = 2.500 gram
2 kg + 25 ons = ..... gram
= 2.000 gram + 2.500 gram = 4.500 gram
Jadi, total berat yang akan diterima oleh setiap orang adalah
adalah 4.500 gram.

9. Setiap hari ada 16 truk yang melewati jalan raya di depan rumah Faruk.
Setiap truk memuat 10 kuintal sayuran. Berapa ton jumlah sayuran
yang dibawa 16 truk tersebut setiap hari?
Jawab:
Diketahui : Ada 16 truk yang membawa sayuran, setiap truk membawa
10 kuintal sayuran.
Ditanyakan: Berapa ton jumlah sayuran yang dibawa 16 truk?

Penyelesaian:
16 truk × 10 kuintal = 160 kuintal
160 kuintal = 160 ÷ 10 ton = 16 ton
Jadi, jumlah sayuran yang dibawa 16 truk tersebut adalah 16 ton.

10. Bu Hamid membawa keranjang belanjaan. Di dalam keranjang


1 3
terdapat 3,75 kg beras, 0,5 ons garam, 1 2 kg gula, kg daging. Berat
4

23
seluruh barang dalam keranjang adalah ... kg
Jawab:
1
Diketahui: Bu Hamid membawa 3,75 kg beras, 0,5 ons garam, 1 2 kg
3
gula, kg daging.
4

Ditanyakan: Berapa berat seluruh barang dalam kg?


1 3
Penyelesaian: 3,75 kg + 0,5 ons + 1 2 kg + 4 kg = .... kg

 3,75 kg = 3,75 kg
 0,5 ons = 0,5 ÷ 10 kg = 0,05 kg
1
 1 kg = 1,5 kg
2
3
 kg = 0,75 kg
4
1 3
3,75 kg + 0,5 ons + 1 2 kg + 4 kg = .... kg

= 3,75 kg + 0,05 kg + 1,5 kg + 0,75 kg = 6,05 kg


Jadi, berat seluruh barang dalam keranjang adalah 6,05 kg.

24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada
kualitas fisik panjang, kapasitas volume, luas, sudut, berat (massa) dan
suhu. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang
diukur dengan besaran lain yang sejenis yang telah ditetapkan sebagai
satuan. Dalam pengukuran ada beberapa satuan pengukuran, misalnya
satuan pengukuran panjang, satuan pengukuran berat, satuan pengukuran
sudut, dan satuan pengukuran berat.
Satuan panjang adalah satuan yang digunakan dalam pengukuran
obyek yang memiliki panjang, lebar, tinggi agar dapat diketahui nilainya.
Untuk mengukur panjang ini digunakan beberapa alat, diantaranya yaitu
penggaris, meteran pita, dan rollmeter. Dalam melakukan pengukuran
panjang terdapat pula penaksiran panjang, caranya yaitu jika kelebihan
panjang kurang dari 5 mm maka dibulatkan menjadi 0 cm tetapi jika
kelebihan panjang sama dengan atau lebih dari 5 mm maka dibulatkan
menjadi 1 cm. Satuan panjang pun memiliki macam-macam satuan
panjang, yaitu satuan baku dan satuan tidak baku.
Satuan berat adalah satuan yang digunakan dalam pengukuran
benda yang memiliki berat agar dapat diketahui nilainya. Untuk mengukur
berat digunakan beberapa alat, diantaranya yaitu timbangan beras,
timbangan badan, timbangan kue, timbangan gantung, timbangan warung,
dan neraca. Dalam melakukan pengukuran berat terdapat pula penaksiran
berat, caranya yaitu jika kelebihan berat kurang dari 5 ons maka dibulatkan
menjadi 0 kg tetapi jika kelebihan berat sama dengan atau lebih dari 5 ons
maka dibulatkan menjadi 1 kg.

25
B. Saran
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa pengukuran panjang dan
berat sangat erat sekali dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan
adanya makalah ini dapat membantu para siswa untuk memahami lebih
jauh tentang pengukuran panjang dan berat. Dan dengan adanya makalah
ini diharapkan pembaca tidak merasa puas dan mencari lebih banyak lagi
informasi.

26
DAFTAR PUSTAKA

FisikaBC. (2017). Retrieved from https://www.fisikabc.com/2017/04/pengukura n-


dan-alat-ukur-besaran- fisika.html

Masitoch. (2009). Gemar Matematika untuk SD/MI kelas III. Pelita Ilmu.

Nur, F. (2009). Cerdas Berhitung Matematika 2 untuk SD/MI Kelas III. Pelita Ilmu.

Puspitaningrum, Artanti, & Melinda. (2015). Satuan pengukuran panjang, luas,


volume, berat, kuantitas serta pengukuran sudut, waktu, kecepatan dan
debit. Yogyakarta.

27
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Alat Peraga

28
11
30

Anda mungkin juga menyukai