Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGUKURAN KELAS AWAL DI SD


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pembelajaran Matematika Kelas Awal di SD
Dosen Pengampu: I Komang Wahyu Wiguna, M.Pd

Oleh:
Nama Kelompok:
1. Made Hery Permana Putra (2111031014

2. Komang Diah Cahyani (2111031021)


3. Putu Dian Darmayanti (2111031072)
4. Luh Sulastri (2111031098)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN DHARMA ACARYA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI MPU
KUTURAN SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas anugerah-Nya penulis masih diberikan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengukuran Kelas Awal Di SD” dengan
tepat waktu. Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Terima kasih yang mendalam penulis ucapkan kepada Bapak I Komang
Wahyu Wiguna, M.pd. Selaku pengampu mata atas bimbingan dan arahannya, serta
pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Pembelajaran Matematika Kelas Awal di SD Makalah ini penulis buat dalam


rangka memenuhi tugas mata kuliah dan untuk menambah wawasan mahasiswa,
serta diupayakan agar dapat menambah pengetahuan para pembaca. Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca baik dari segi penulisan, kata-kata dan materi, agar dapat
penulis jadikan acuan dalam pembuatan makalah.

Singaraja, 28 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 5
1.3 Tujuan .............................................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengukuran Panjang, Luas Menggunakan Satuan
Tidak Baku ...........................................................................................7
2.2 Urutan Kejadian Sebelum dan Sesudah ................................................9
2.3 Mengenal dan Membaca Waktu Pada Jam Analog..............................9
2.4 Menghitung Hari, Minggu, Bulan dalam Satu Tahun Serta
Mengenal Durasi Hari..........................................................................11
2.5 Pengukuran Panjang dan Luas dengan Satuan Baku Serta Mengukur
Keliling Bidang Datar dengan Menggabungkan Semua Rusuknya.....12

2.6 Menghitung Luas dengan Bujur Sangkar Berukuran 1cm2 yang


Menutup Bidang Datar……………………………………………….25
2.7 Masalah Luas Gabungan Segiempat dan Segitiga...............................25
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... .........27
3.2 Saran ............................................................................................... ........29
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak konsep matematika yang bisa ditemukan dan digunakan dalam
kehidupan sehari-hari1. Salah satunya adalah konsep pengukuran. Pengukuran
merupakan aktivitas yang sangat penting yang akan terus ada dalam kehidupan
sehari-hari. Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pengukuran,
menjadikannya sebagai materi penting di Sekolah Dasar. Konsep dasar
pengukuran berhubungan dengan ide-ide matematika lainnya, sehingga
penerapannya akan mempengaruhi pemahaman siswa pada topik matematika
lain di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Panjang merupakan materi dalam pengukuran yang telah diajarkan sejak
tingkat pertama di Sekolah Dasar. Namun pengukuran panjang tidak mudah
dimengerti siswa. Penelitian The Sixth National Assessment of Educational
Progress menunjukkan siswa kesulitan dalam pengukuran panjang suatu benda
yang tidak diletakkan pada posisi “0” di penggaris. Hal ini menunjukkan siswa
tidak memahami bagaimana alat ukur bekerja. Keadaan tersebut dikarenakan
pembelajaran tentang pengukuran umumnya dilakukan secara langsung pada
tahap formal.Dalam konteks demikian, pembelajaran pengukuran langsung
terpusat pada penggunaan penggaris sebagai suatu bentuk prosedur yang
instrumental. Salah satu akibat dari pendekatan tersebut adalah siswa kurang
memahami konsep pengukuran dan mereka cenderung melakukan pengukuran
sebagai bentuk prosedur instrumental. Sebelum memperkenalkan penggaris
sebagai alat ukur baku, dapat dimulai dengan kegiatan pengukuran panjang
dengan menggunakan satuan pengukuran tidak baku seperti diantaranya telapak
kaki dan kubus kayu. Pengukuran menggunakan alat ukur baku akan
menghasilkan pengukuran yang lebih presisi dibandingkan dengan
menggunakan alat ukur tidak baku. Dengan demikian kemampuan memahami
bagaimana alat ukur bekerja diperlukan. Penggaris merupakan alat ukur baku
yang digunakan dalam pengukuran panjang untuk siswa tingkat dasar.

4
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana Pengukuran panjang, luas menggunakan satuan tidak baku?
2) Bagaimana cara Mengurutkan kejadian dengan kata sebelum dan sesudah?
3) Bagaimana Cara Mengenal dan Membaca Waktu Pada Jam Analog?
4 ) Bagaimana Cara Menghitung Hari, Minggu, Bulan dalam Satu Tahun
Serta Mengenal Durasi Hari?
5 ) Bagaimana Cara Pengukuran Panjang dan Luas dengan Satuan Baku Serta
Mengukur Keliling Bidang Datar dengan Menggabungkan Semua
Rusuknya?

6 ) Bagaimana Cara Menghitung Luas dengan Bujur Sangkar Berukuran 1cm 2


yang Menutup Bidang Datar?
7) Bagaimana Cara Menghitung Masalah Luas Gabungan Segiempat dan
Segitiga ?
1.3 Tujuan
1) Untuk Mengetahui Pengukuran panjang, luas, menggunakan satuan tidak
baku
2) Untuk Mengetahui urutan kejadian dengan kata sebelum dan sesudah
3) Untuk Mengetahui Mengenal dan Membaca Waktu Pada Jam Analog
4) Untuk Mengetahui Cara Menghitung Hari,Minggu,Bulan dalam Satu Tahun
Serta Mengenal Durasi Hari
5) Untuk Mengenal Cara Pengukuran Panjang dan Luas dengan Satuan Baku
Serta Mengukur Keliling Bidang Datar dengan Menggabungkan Semua
Rusuknya
6) Untuk Mengetahui Cara Menghitung Luas dengan Bujur Sangkar Berukuran

1cm2 yang Menutup Bidang Datar


7) Untuk Mengetahui Cara Menghitung Masalah Luas Gabungan Segiempat dan
Segitiga

5
1.4 Manfaat
1. Bagi Siswa
Makalah Ini Bermanfaat Bagi Siswa Untuk Mengetahui Terkait Dengan
Pengukuran Kelas Awal di SD.
2. Bagai Masyarakat
Makalah Ini Bermanfaat Bagi Masyarakat Untuk Mengetahui Terkait
Dengan Pengukuran Kelas Awal di SD dan Bisa di Terapkan Dalam
Kehidupan Sehari-hari.

6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengukuran Panjang, Luas Menggunakan Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan
pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena pengukuran ini tidak dapat
dinyatakan dengan jelas atau tidak dapat digunakan untuk memeriksaketepatan
suatu instrumen, dimana mengukurannyamenggunakan satuan tidak baku atau
tidak standar.
2.1.1 Pengukuran Panjang
Beberapa contoh pengukuran dengan menggunakan satuan tidak baku untuk
mengukur panjang antara lain sebagai berikut:
1. Jengkal adalah pengukuran yang disesuaikan dengan jarak paling
panjang antara ujung ibu jari tangan dengan ujung jari kelingking.
2. Hasta adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang
lengan bawah dari siku sampai ujung jari tengah.
3. Depa adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran sepanjang
kedua belah tangan dari ujung jari tengah kiri sampai ujung jari tengah
kanan.
4. Tapak adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang
sebuah tapak.
5. Langkah adalah pengukuran yang dilakukan dengan ukuran panjang
sebuah langkah.
2.1.2 Pengukuran Luas
1. Persegi

Bangun persegi mempunyai 4 sisi yang sama panjang. Jadi, panjang dan lebar
sisinya sama. Pada gambar di samping panjangnya ada 5 satuan, lebarnya ada

7
5 satuan. Dengan menghitung jumlah kotaknya, diketahui bahwa luasnya ada
25 satuan. Bilangan 25 dapat diperoleh dari perkalian 5 × 5.
Cara mengukur luas menggunakan satuan tidak baku yaitu dengan
menggunakan kotak CD, kertas origami dan ubin atau keramik benda tersebut
harus berbentuk persegi.
Cara menghitung Luas: Sebuah gambar berbentuk persegi panjang yang akan
kita ukur dengan menggunakan kotak CD caranya kita masukkan kotak CD ke
dalam gambar tersebut kemudian kita hitung berapa banyak kotak CD yang
dapat masuk ke dalam gambar tersebut. Misalkan untuk memenuhi gambar
tersebut kita memerlukan kotak CD sebanyak 15. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
Luas bidang tersebut adalah 15 satuan luas suatu tempat dinyatakan dengan
banyak satuan persegi yang menempati tempat tersebut tanpa celah.
2. Luas Persegi Panjang
Contoh 1:

Contoh 2:

Setelah itu hitung banyaknya persegi satuan yang menutupi daerah


persegi panjang tersebut. Dalam contoh 1. di atas luas persegi panjang
adalah 32 persegi satuan sedangkan pada contoh 2. luas persegi panjang
adalah 8 persegi satuan.

8
Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan panjang dan lebar persegi
panjang dalam persegi satuan yang digunakan. Dalam contoh 2.1 di atas
panjangnya 8 satuan dan lebarnya 4 satuan. Jika dihitung hasil kali dari
8 dan 4 adalah 32 yang berarti senilai dengan luas persegi panjang yang
telah dihitung langsung seperti langkah 2.
Secara jelasnya adalah:
L = (8 x 4) persegi satuan = 32 persegi satuan
2.2 Urutan Kejadian Sebelum dan Sesudah
Jika diketahui waktu tertentu, kita dapat menentukan waktu sebelum atau
sesudah waktu tersebut dengan cara menghitung maju atau menghitung mundur.
• Lima bulan sebelum bulan April adalah bulan November, 1 Bulan Sesudah
bulan November adalah bulan Desember .
• Satu jam sebelum jam 9 Diah mencuci baju , 15 menit sesudah jam 9 Diah
menjemur baju.
• Sebelum ulang tahun sulastri adalah ulang tahun dian, sesudah ulang tahun
dian adalah ulang tahun sulastri.
2.3 Mengenal dan Membaca Waktu Pada Jam Analog
2.3.1 Mengenal Posisi Jarum Pendek dan Jarum Panjang pada Jam Analog

9
Pada sebuah jam, terdapat bagian-bagian sebagai berikut.
a. Angka 1-12.
Angka 1-12 berfungsi sebagai penunjuk angka pada jam.
b. Jarum pendek.
Jarum pendek berfungsi sebagai penunjuk jam.
c.Jarum panjang.
Jarum panjang berfungsi sebagai penunjuk menit.
d. Jarum panjang tipis.
Jarum panjang tipis berfungsi sebagai penunjuk detik.
2.3.2 Membaca waktu
Dalam membaca jam kita harus memperhatikan letak jarum pendek dan
jarum panjang penunjuk menit. , terdapat hal-hal yang harus diperhatikan,
yaitu:
a. Setiap jarum panjang bergeser 1 angka, maka waktu bertambah 5 menit.
b. Setiap jarum pendek bergeser 1 angka, maka waktu bertambah 1 jam.

Pada gambar, jarum pendek berada di antara 1 dan 2. Namun, karena belum
melewati angka 2, kita katakan waktu menunjukkan pukul 1. Jarum panjang
menunjuk angka 3. Ini berarti jarum bergerak tiga angka. Berarti menunjukkan
menit ke-15. Jadi, waktu menunjukkan dibaca,pukul satu lebih lima belas
menit.
pukul 1.15

Contoh: Tentukan jam berapa yang di tunjukan pada gambar dibawah ini
10
Pada gambar, jarum pendek menunjuk angka 3. Sedangkan, jarum panjang
menunjuk angka 12, jarum panjang pada angka 12, menunjukkan menit ke 0.
Jadi, jam menunjukkan pukul kita dapat membacanya,pukul tiga tepat.

03.00

Jam Menit

2.4 Menghitung Hari, Minggu, Bulan dalam Satu Tahun Serta Mengenal
Durasi Hari
Dalam istilah matematika terdapat satuan waktu minggu, bulan, tahun, dan
abad disebut satuan waktu . Fungsi dari satuan waktu adalah untuk mengukur
suatu durasi tertentu. Untuk mengukurnya, kita bisa menggunakn jam dinding,
arloji, timer, atau stopwatch. Sedangkan untuk satuan yang lebih besar, kita
bisa menggunakan kalender atau tanggalan.
Contoh menghitung satuan waktu adalah 1 minggu + 1 hari = ….. jam
1 minggu adalah 168 jam sedangkan 1 hari adalah 24 jam. Maka, 1 minggu +
1 hari = 168 + 24 = 192 jam.

11
Keterangan : ≈ dibaca mendekati atau kira-kira.
Contoh :
1. 2 bulan = 2 x 30 = 60 hari
2. 2 bulan = 2 x 4 = 8 minggu
3. 2 tahun = 2 x 12 = 24 bulan
4. 24 minggu = 24 : 4 = 6 bulan
Mengenal Durasi Hari
• 24 jam = 1hari
• 1 minggu = 7 hari
• 1 bulan = 30hari
• 1 tahun = 365 hari
2.5 Pengukuran Panjang dan Luas dengan Satuan Baku Serta Mengukur
Keliling Bidang Datar dengan Menggabungkan Semua Rusuknya
2.5.1 Mengukur Panjang Menggunakan Satuan Baku
Pengukuran dengan menggunakan satuan baku merupakan sebuah
pengukuran yang hasilnya tetap atau standar. Terdapat dua acuan pengukuran
baku yang digunakan yaitu pengukuran sistem Inggris dan pengukuran sistem
Metrik. Pengukuran sistem Inggris dikembangkan dari benda-benda yang ada
di sekitar kita dan telah distandarkan. Satuan baku yang berlaku untuk
mengukur panjang sebuah benda ataupun jarak adalah kilometer (𝑘m),
hektometer (ℎ𝑚), dekameter (dm) , meter (𝑚), desimeter (dm), centimeter
(c𝑚), dan millimeter (𝑚m). Mengetahui panjang suatu benda kita memerlukan
alat ukur yang sesuai agar tidak terjadi perbedaan hasil pengukuran kita perlu
menggunakan alat ukur panjang baku, seperti beberapa contoh dibawah:

1. penggaris penggaris digunakan untuk mengukur benda yang panjangnya


kurang dari 1 meter dan biasanya penggaris digunakan untuk mengukur
pensil buku tulis atau penghapus dan alat ini biasanya digunakan oleh
siswa.
12
2. meteran pita meteran pita itu biasa disebut meteran kain biasanya
digunakan oleh penjahit atau pedagang lain untuk mengukur panjang dan
lebar kain.
3. meteran saku meteran saku atau disebut meteran roll kecil biasanya
digunakan oleh tukang kayu untuk mengukur panjang atau lebar kayu.
4. meteran roll besar itu biasanya digunakan oleh tukang bangunan untuk
mengukur panjang tanah atau lapang.
2.5.2 Mengukur Luas Menggunakan Satuan Baku
1. Persegi

Persegi adalah bangun datar segi empat yang


keempat sisinya memiliki panjang yang sama.
Selain itu, persegi juga memiliki empat sudut
siku-siku (90°). Secara matematis, rumus
semua luas bangun datar persegi adalah:

Luas (L) = sisi (s) x sisi (s)


Contoh:
1. Papan catur berbentuk persegi dengan panjang sisi-sisinya 30 cm.
Berapakah luas papan catur tersebut?
Diketahui: Panjang Sisi Papan Catur =30 cm.
Ditanya: Berapakah luas papan catur tersebut?
Penyelesaian:
Luas = s x s
= 30 x 30
= 900 cm atau s²
= (30)² = 900 cm².
Jadi, luas dari papan catur tersebut adalah 900 cm².

2. Persegi Panjang

13
Persegi panjang adalah turunan dari
persegipanjang dengan dua sisi sejajar
dan keempat sudutnya adalah sudut
siku-siku (90 °). Sisi terpanjang disebut
panjang dan sisi terpendek disebut
lebar.

Rumus segi empat terdiri dari beberapa turunan rumus yang saling
berkaitan. Rumus matematika ini adalah:

Mengingat bentuk persegi panjang yang terdiri dari p adalah panjang dan l
adalah lebar, maka untuk menghitung luas area dalam persegi panjang
adalah;

Rumus luas persegi panjang

L= p x l

Contoh Soal:

Ibu membeli sebuah handphone baru berbentuk persegi panjang.


Handphone tersebut memiliki panjang dan lebar, yaitu 10 cm dan 6 cm.
Hitunglah luas dari handphone berbentuk persegi panjang tersebut!

Diketahui: P = 10 cm dan L = 6 cm
Ditanya: luas
Jawab: Luas = P x L
Luas = 10 x 6
Luas = 60
Jadi, luas persegi panjang tersebut adalah 60 cm.

3. Jajar Genjang
14
Jajar genjang adalah bangun datar dua
dimensi yang dibentuk oleh dua
pasang rusuk yang masing-masing sama
panjang dan sejajar dengan pasangannya,
dan memiliki dua pasang sudut yang
masing-masing sama besar dengan sudut
di hadapannya.

Contoh: Suatu lahan persawahan akan dilalui jalur rel kereta api seperti pada
gambar berikut:

Berapa luas lahan yang terkena jalur rel tersebut?


Jawab: Satuan ukuran disamakan dahulu sehingga ukurannya menjadi alas 10 m
dan tinggi 1000 m. Dengan menggunakan hasil di atas maka luas lahan yang
terkena jalur rel adalah
L=a×t
= (10 × 1000) m2
= 10000 m 2

4. Trapesium
15
Trapesium merupakan bangun segi
empat yang memiliki satu pasang sisi
sejajar yang tidak sama panjang.

Luas Jajar Genjang = ½ × jumlah panjang sisi sejajar × tinggi


= ½ (a + b) t

5. Rumus Luas Bangun Datar Segitiga

Segitiga merupakan bangun datar yang dibentuk dengan cara


menghubungkan tiga buah titik. Ada beberapa jenis segitiga, yaitu segitiga
sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku, dan segitiga sembarang.
Perlu diingat kembali bahwa suatu segitiga selalu mempunyai alas dan tinggi
dan alasnya tidak harus pada sisi yang mendatar (horizontal), tetapi semua

16
sisi dapat dijadikan sebagai alas. Perhatikan berbagai posisi alas segitiga
berikut:

Untuk menentukan luas suatu segitiga dapat diturunkan dari luas


jajargenjang. Caranya sebagai berikut:
a. Gambarlah segitiga dengan menggunakan pensil atau alat tulis lain yang
dapat di hapus seperti gambar di bawah

b. Setelah itu buatlah segitiga dengan ukuran sama dengan posisi diputar
180o kemudian sisi yang bersesuaian digabung sehingga terbentuk
jajargenjang seperti gambar berikut

17
Dari sini jelas terlihat bahwa dari segitiga dapat dibentuk menjadi jajargenjang
dengan menduplikasi (membentuk sama persis) segitiga tersebut kemudian
diputar 180o selanjutnya digabung pada sisi yang sesuai.
Kesimpulan: Bagaimanapun bentuk segitiga maka

Contoh soal:

6. Lingkaran

18
Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat
kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap satu titik tertentu (titik
pusat lingkaran).
Jarak yang sama terhadap titik pusat tersebut adalah jari-jari lingkaran.
Perhatikan gambar lingkaran berikut:

P merupakan pusat lingkaran.


AP = PB = r = jari-jari lingkaran
AB = d = diameter lingkaran = garis
tengah lingkaran (diameter selalu melalui titik pusat lingkaran)
Sifat-sifat lingkaran adalah:
1) Memiliki 1 titik pusat;
2) Memiliki jari-jari yang panjangnya setengah dari diameter (d = 2r
atau r = 1 2 d);
3) Jumlah sudut dalamnya 3600;
4) Mempunyai simetri lipat dan simetri putar yang tak hingga
banyaknya;
5) Mempunyai sumbu simetri yang tak hingga banyaknya.
Titik pusat, Busur, Tali Busur, Tembereng, dan Juring

19
Cara menghitung busur, tali busur, juring, dan tembereng.
✓ Keliling Lingkaran K = π d = 2 π r
✓ Luas Lingkaran L = π r2 = 1/4 π d2
✓ Busur = 𝜃/ 3600 × 2𝜋r
✓ Luas Juring Luas juring = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 /
3600 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
20
Luas juring = 𝜽 / 𝟑𝟔𝟎𝟎 × 𝝅𝒓 𝟐
✓ Luas segitiga = 𝟏/ 𝟐 r 2 sin
✓ Luas tembereng = luas juring – luas segitiga
Luas tembereng = 𝜽 / 𝟑𝟔𝟎𝟎 × 𝝅𝒓 𝟐 - 𝟏 𝟐 r 2 sin
✓ Keliling tembereng = 𝜃 /3600 × 2𝜋𝑟 + 2r sin( 𝜃/2)

Bagaimana asal muasal nilai pi (π) sama dengan 3,14 atau 22/7.
Beberapa orang pada zaman dahulu menyatakan 3 sebagai angka π.
Namun, angka tersebut terbilang jauh dari akurat, namun mudah
digunakan untuk perhitungan.Bangsa Babilonia menyatakan π (pi)
dengan 3+⅛ (≈3,125), yang di mana bilangan tersebut hampir
akurat.Kemudian orang Mesir Kuno pada sekitar 1650 SM menyatakan
nilai π sebagai 4×(8/9)×(8/9) (≈3,16). Sekitar 250 SM, Archimedes
menggunakan poligon sebagai alat bantu untuk menentukan nilai π,
antara 223/71 dengan 22/7. Pada abad ke-5 M, seorang matematikawan
Tiongkok bernama Zu Chungzhi menyatakan bahwa π sama dengan
335/113 (≈2,96).
2.5.3 Mengukur Keliling Bidang Datar dengan Menggabungkan Semua
Rusuknya
1. Persegi

21
Sumber:
voovers.com

Persegi memiliki empat sisi yang ukurannya sama panjang, jadi kamu hanya
perlu menambahkan panjang keempatnya.
Untuk lebih mudahnya, kamu juga bisa mengalikan panjang sisi (s) dengan
angka empat.
Berikut penulisan lebih jelas terkait rumus keliling persegi:
Keliling = 4 x sisi / rusuk = sisi / rusuk + sisi / rusuk+ sisi / rusuk + sisi / rusuk
Contoh soal

Pertanyaan: Tentukan keliling persegi!


Jawaban:
Keliling persegi ABCD = 4 x s
= 4 x 5 cm
= 20 cm.
Jadi, keliling persegi ABCD adalah 20 cm.
2. Persegi Panjang
Persegi panjang juga memiliki empat buah sisi yang terbagi menjadi dua sisi
panjang dan dua sisi lebar. Setiap panjang bangun memiliki ukuran yang

22
sama, begitu pula dengan lebarnya. Jadi untuk menghitung kelilingnya
kamu bisa menggunakan rumus matematika berikut:
Keliling = 2 x (panjang + lebar)
Contoh:

5cm

8 cm
Pertanyaan:
Tentukan keliling persegi panjang EFGH!
Jawaban:
Keliling persegi panjang EFGH =2 x (p + l)
= 2 x (8 cm + 5 cm)
= 2 x 13 cm.
= 26 cm
Jadi, keliling persegi panjang EFGH adalah 26 cm.
3. Jajar Genjang

Jajar genjang mirip dengan


persegi panjang, hanya saja
bentuknya tidak lurus tetapi
miring ke samping. Namun
masing-masing garisnya yang
sejajar sudah pasti memiliki
ukuran yang sama. Jadi, kamu hanya perlu menjumlahkan keempatnya saja
untuk menghitung keliling bangun datar:
Keliling = 2 x (panjang + lebar)

23
4 cm

8 cm

Panjang BC = DA = 7 cm. Pertanyaan:


Tentukan keliling jajaran genjang ABCD!
Jawaban:
Keliling jajaran genjang
ABCD = Keliling = 2 x (panjang + lebar)
= 2 x (8 cm + 7 cm)
= 30 cm.
Jadi, keliling jajaran genjang ABCD adalah 30 cm.
4.Layang-Layang
Bangun datar satu ini bernama layang-
layang dan bentuknya mirip seperti mainan
klasik tersebut. Karakteristik utamanya adalah
ada dua pasang garis atau sisi yang ukurannya
sama panjang dan saling bersentuhan di ujung.
Lalu jika kamu menarik garis lurus di setiap
sudut yang berhadapan, akan terbentuk garis seperti salib. Untuk menghitung
kelilingnya, berikut rumus yang bisa kamu gunakan:
Keliling = 2 x (sisi a + sisi b)
Contoh:

AD=AB= 12 cm
BC=CD= 22 cm

24
Tentukan keliling layang layang ABCD
Jawaban:
Keliling layang layang ABCD = 2 x (x + y)
= 2 x (AB + BC)
= 2 x (12 cm + 22 cm)
= 2 x 34 cm
= 68 cm
Jadi, keliling layang layang ABCD adalah 68 cm.

2.6 Menghitung Luas dengan Bujur Sangkar Berukuran 1cm2 yang Menutup
Bidang Datar

Luas bujur sangkar adalah panjangnya dikalikan lebarnya.Karena panjang dan


lebar bujur sangkar adalah sama, luas bujur sangkar dengan panjang
sisi s adalah s x s, atau A= 1
2.7 Masalah Luas Gabungan Segiempat dan Segitiga
Cara menentukan luas gabungan antara segiempat dan segitiga
1) Identifikasi ada berapa jumlah bangun datar dalam sebuah soal, apakah 2,
atau 3 bahkan lebih.
2) Kemudian pisah bangun datar tersebut, misalkan terdiri dari segi tiga dan
segi empat .
3) Kemudian cari ukuran semuanya baik itu mulai dari (panjang, lebar, tinggi,
sisi sejajar, diagonal dan sebagainya. Biasanya salah satu unsur dalam
bangun datar tersebut disembunyikan atau tersembunyi. Tersembunyi disini
maksudnya ukuran tersebut tidak ditulis namun harus dicari dengan
memperhatikan ukuran yang sudah ada. Biasanya ukuran tersebut
menggunakan tanda ( ) yang menunjukan bahwa ukuran pada
bagian yang bertanda tersebut adalah sama panjang.

25
4) Terakhir jika sudah semuanya maka sahabat tinggal mencari saja berapa
luas masing masing dan jika ketemu tinggal di gabungkan saja.
Selengkapnya bisa di cek dalam beberapa contoh soal dibawah ini.

Pada bangun di atas terdiri dari persegi panjang dan segitiga sama kaki.
• Luas Persegi panjang = p x l = 40 x 20 = 800 cm²
• Luas segitiga = ½ alas x tinggi = ½ x (20 + 20) x 40 = 20 x 40 = 800 cm²
• Luas gabungan = 800 cm² + 800 cm² = 1.600 cm.

26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan
pengukuran secara umum atau secara ilmiah, karena pengukuran ini tidak dapat
dinyatakan dengan jelas atau tidak dapat digunakan untuk memeriksaketepatan
suatu instrumen, dimana mengukurannyamenggunakan satuan tidak baku atau
tidak standar. Beberapa contoh pengukuran dengan menggunakan satuan tidak
baku untuk mengukur panjang antara lain sebagai berikut: Jengkal, Hasta, Depa,
Tapak , Langkah. Luas merupakan daerah yang berada di dalam bidang datar
daerah yang berwarna biru merupakan luas dari suatu bidang datar. Cara
mengukur luas menggunakan satuan tidak baku yaitu dengan menggunakan
kotak CD, kertas origami dan ubin atau keramik benda tersebut harus berbentuk
persegi .Volume adalah isi atau besarnya ruang yang dapat ditempati suatu
benda. Untuk mengukur volume bisa menggunakan satuan waktu atau satuan
tidak baku. Seperti Gelas, Toples, Ember, Gayung dan lain-lain.
Urutan Kejadian Sebelum dan Sesudah, Jika diketahui waktu tertentu, kita
dapat menentukan waktu sebelum atau sesudah waktu tersebut dengan cara
menghitung maju atau menghitung mundur. Contoh Lima bulan sebelum bulan
April adalah bulan November, 1 Bulan Sesudah bulan November adalah bulan
Desember .
Menghitung Hari, Minggu, Bulan dalam Satu Tahun Serta Mengenal Durasi
Hari. Dalam istilah matematika terdapat satuan waktu minggu, bulan, tahun, dan
abad disebut satuan waktu . Fungsi dari satuan waktu adalah untuk mengukur
suatu durasi tertentu. Untuk mengukurnya, kita bisa menggunakn jam dinding,
arloji, timer, atau stopwatch. Sedangkan untuk satuan yang lebih besar, kita bisa
menggunakan kalender atau tanggalan.
Pengukuran Panjang, Luas, dan Volume dengan Satuan Baku Serta
Mengukur Keliling Bidang Datar dengan Menggabungkan Semua Rusuknya.
Pengukuran Panjang dengan menggunakan satuan baku merupakan sebuah
pengukuran yang hasilnya tetap atau standar. Terdapat dua acuan pengukuran
baku yang digunakan yaitu pengukuran sistem Inggris dan pengukuran sistem
Metrik. Pengukuran sistem Inggris dikembangkan dari benda-benda yang ada
di sekitar kita dan telah distandarkan. Satuan baku yang berlaku untuk mengukur
27
panjang sebuah benda ataupun jarak adalah kilometer (𝑘𝑚), hektometer
(ℎ𝑚), dekameter (dm), meter (𝑚), desimeter ( d m ), centimeter (c𝑚), dan
millimeter (𝑚𝑚). Mengukur Luas Menggunakan Satuan Baku. Satuan baku

yang dapat digunakan untuk mengukur luas adalah 𝑘𝑚2 , ℎ𝑚2 ,

dk2 , m2 , mm2 , c𝑚2 , dm2 . Mengkonversi satuan luas dapat dilakukan


dengan aturan: setiap turun 1 satuan ukuran luas maka dikalikan 100, dan setiap
naik 1 satuan ukuran luas maka dibagi 100. Mengukur Volume Menggunakan
Satuan Baku. Satuan baku yang dapat digunakan untuk mengukur volume
adalah 𝑘𝑚3, ℎ𝑚3, dk3 , 𝑚3, dm2, mm3, cm3 . Mengukur Keliling Bidang Datar
dengan Menggabungkan Semua Rusuknya yang pertama ada 1) Persegi, 2)
persegi panjang, 3) jajar genjang, dan 4) layang-layang.
Mengenal dan Membaca Waktu dengan Melihat Posisi Jarum Pendek dan
Jarum Panjang. Pada Sebuah Jam Analog Pada sebuah jam, terdapat bagian-
bagian sebagai berikut. a. Angka 1-12 berfungsi sebagai penunjuk angka pada
jam. b. Jarum pendek berfungsi sebagai penunjuk jam.c. Jarum panjang
berfungsi sebagai penunjuk menit. d. Jarum panjang tipis. berfungsi sebagai
penunjuk detik. Dalam membaca jam kita harus memperhatikan letak jarum
pendek dan jarum panjang penunjuk menit. , terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu: a. Setiap jarum panjang bergeser 1 angka, maka waktu
bertambah 5 menit. b. Setiap jarum pendek bergeser 1 angka, maka waktu
bertambah 1 jam.
Luas bujur sangkar adalah panjangnya dikalikan lebarnya.Karena panjang
dan lebar bujur sangkar adalah sama, luas bujur sangkar dengan panjang

sisi s adalah s x s, atau A=s2.


Mengenal konsep luas bidang datar berbentuk persegi, persegi panjang, dan
jajaran genjang hingga menghasilkan rumus L = p × l. Segi empat atau persegi
memiliki karakteristik utama yaitu panjang keempat sisinya sama. Selain sisi
yang sama panjang, segi empat juga memiliki diagonal yang sama panjangnya.
Persegi panjang memiliki bentuk yang hampir sama dengan segi empat. Namun
bedanya adalah persegi panjang memiliki dua sisi lebar (l) dan dia sisi panjang
(p). Jajar genjang atau jajaran genjang memiliki dua sisi panjang dan dua sisi
lebar yang sama. Mengenal konsep luas bidang datar berbentuk segitiga hingga

28
menghasilkan rumus L = ½ x p × l. Segitiga merupakan suatu bangun datar yang
terdiri dari 3 sisi garis lurus serta 3 buah sudut.
Masalah Luas Gabungan Segiempat dan Segitiga Cara menentukan luas
gabungan antara segiempat dan segitiga: 1) Identifikasi ada berapa jumlah
bangun datar dalam sebuah soal, apakah 2, atau 3 bahkan lebih. 2) Kemudian
pisah bangun datar tersebut, misalkan terdiri dari segi tiga dan segi empat . 3)
Kemudian cari ukuran semuanya baik itu mulai dari (panjang, lebar, tinggi, sisi
sejajar, diagonal dan sebagainya. Biasanya salah satu unsur dalam bangun datar
tersebut disembunyikan atau tersembunyi. 4) Terakhir jika sudah semuanya
maka sahabat tinggal mencari saja berapa luas masing masing dan jika ketemu
tinggal di gabungkan saja. Selengkapnya bisa di cek dalam beberapa contoh soal
dibawah ini.
3.2 Saran
Makalah yang kami buat tidak luput dari kesalahan, baik dalam hal penulisan
makalah maupun dalam penyusunannya. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
makalah tersebut penulis meminta kritik yang membangun dari para pembaca
dan diharapkan para pembaca dapat memahami materi ini

29
DAFTAR PUSTAKA

Aanwijzing.com. 2016. Cara Membaca Jam Analog dan Digital. Tersedia pada:
https://www.aanwijzing.com/2020/10/cara-membaca-jam-analog-
dan- digital.html?m=1 diakses pada tanggal 26 September 2020.

Ariefana,Perbriansyah.2021. Rumus Luas Segitiga Cara Menghitung Hingga Contoh


Soal. Tersedia pada : https://jogja.suara.com/read/2021/11/11/154325/rumus-luas-
segitiga-cara-menghitung-hingga-contoh-soal. Diakses pada 30 September 2022.

Donbul. 2021. Yuk Belajar Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku!. Tersedia pada;
https://rumushitung.com/2021/11/04/yuk-belajar-satuan-baku-dan-satuan-
tidak- baku/. diakses pada tanggal 28 September 2022.

Erlangga, lintang. 2021. Segiempat dan Segitiga. Tersedia pada: https://iseng-


project.id/materi-matematika/smp/segiempat-dan-segitiga/. diakses pada tanggal
26 September 2022.

Farabi Ibnal.2022. Rumus Luas Bangun Datar. Tersedia pada


https://www.zenius.net/blog/rumus-luas-bangun-datar. Diakses pada 28
September 2022.

Prafitasari, Aldita. 2022.Satuan Waktu dalam Detik, Hari, Minggu, Bulan, dan Tahun.
tersedia pada https://adjar.grid.id/read/543256871/satuan-waktu-dalam- detik-
hari-minggu-bulan-dan-tahun?page=all. diakses pada tanggal 28 September
2022.
Prasta, Haikal. 2021. Bagaimana sejarah awal pi= 22/7 dan 3,14. Tersedia pada
https://id.quora.com/Bagaimana-sejarah-awal-pi-22-7-dan-3-14. Diakses pada
tanggal 28 September 2022.
Putri Y dan Siregar H. 2009. matematika untuk siswa SD/MI kelas lll . Pusat
Perbukuan Departement Pendidikan Nasional :
Jakarta.

30
Radengino.2017. Menghitung Luas Segi Banyak Dan Luas Gabungan Bangun Datar.
Tersedia pada: https://www.nidokna.com/2017/04/menghitung-luas-segi-
banyak-dan-luas.html?m=1.Diakses. Diakses pada 30 September

Teguh. 2021.Rumus Luas dan Keliling Bujur Sangkar (Persegi) Beserta contoh Soalnya.
Tersedia pada: https://www.caraguha.com/2021/09/menghitung-bujur-
sangkar.html?m=1. diakses pada tanggal 28 September 2022.

31

Anda mungkin juga menyukai