Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGUKURAN PANJANG,KELILING,LUAS DAN VOLUME


SERTA MENGANALISIS HASIL KERJA SISWA

untuk memenuhi tugas mata kuliah matematika yang di ampuh oleh Ibu Dyah Ayu Pramodha
Wardani,S.Pd, M.Pd

Oleh kelompok 8:

Elva Almaidah (20862061006)

Ummi Kulsum (208620610015)

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga Makalah yang berjudul “ Konsep Dasar Pengukuran
Panjang, Keliling, Luas Dan Volume Serta Menganalisis Hasil Kerja Siswa” ini dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana.

Tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Matematika
SD pada semester lima. Makalah ini memberikan gambaran tentang bagaimana konsep dasar
pengukuran panjang, keliling, luas dan volume di SD.
Penyelesaian Makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1) Dyah Ayu Pramoda Wardani,S.Pd,M.Pd. yang telah memberikan bimbingan
penulisan makalah ini, dan
2) Semua pihak yang telah membantu penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Atas kritik dan sarannya, penulis
mengucapkan terima kasih.

Malang, 28 November
2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Pengukuran Standart dan Non Standart ................................................................ 2


B. Definisi Panjang,Keliling,Luas dan Volume ........................................................ 4

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep-konsep dan keterampilan dari kurikulum matematika semuanya
berkaitan dengan apa yang diukur dengan apa yang menjadi satuan ukur standar.
Kunci untuk mengembangkan keterampilan dalam pengukuran adalah pengalaman
yang cukup dengan kegiatan pengukuran. Oleh karena itu, sebaiknya siswa
disyaratkan mempunyai keterampilan mengukur melalui latihan.
Mereka juga perlu diberitahu hal-hal yang penting dalam pengukuran yaitu
hasil pengukuran tidak pernah pasti, namun dalam pengukuran biasanya ada
aproksimasi. Selain itu siswa perlu juga latihan untuk memperkirakan dalam
pengukuran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori dasar pengukuran standart dan pengukuran non standart?
2. Apa definisi dari panjang, keliling, luas dan volume?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui teori dasar pengukuran standart dan non standart.
2. Untuk mengetahui definisi panjang, keliling, luas dan volume.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Dasar Pengukuran Standart dan Pengukuran Non Standart


1. Pengukuran Standart
Pengukuran baku merupakan pengukuran yang hasilnya tetap atau baku
(standar). Terdapat dua sistem pengukuran yang baku yaitu sistem Inggris dan
Sistem Metrik. Sistem Inggris dikembangkan di Eropa. Satuan-satuan pengukuran
dikembangkan dari benda-benda disekitar kita. misalnya ukuran satu yard adalah
jarak antara hidung dan ujung jari lengan orang dewasa yang dilencangkan, ukuran
satu inchi adalah jarak butiran padi dari ujung ke ujungnya. Namun karena sifat-sifat
benda diatas tidak tetap maka akhirnya satuan-satuan sistem Inggris ditandarkan.
Ukuran-ukuran dalam sistem Inggris
Ukuran panjang Sistem Inggris
12 inchi = 1 kaki
3 kaki = 1 yard
36 inchi = 1 yard
5.280 kaki = 1 ml
1.760 yard = 1 mil
Ukuran kapasitas Sistem Inggris
2 tablespoons (tbsp) = 1 fluid ounce (fl.oz)
8 fluid ounces (fl.oz) = 1 cup/cangkir
2 cups/cangkir = 1 pint (pt)
2 pints (pt) = 1 quart (qt)
4 quarts (qt) = 1 gallon (gal)
Ukuran Berat Sistem Inggris
16 ounces (oz) = 1 pound/pon (lb)
2000 pounds/pon (lb) = 1 ton (T)
Sistem Metrik dikembangkan secara sistematis pada akhir abad 18. Pada tahun
1970, dewan Nasional Perancis mendirikan Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis
untuk merencanakan satu sistem pengukuran yang memiliki standar. Akademi
tersebut mengukur jarak dari khatulistiwa sampai ke ujung kutub utara kemudian
menggunakan sepersepuluh jutaan jarak sebagai panjang satu meter. sekarang
ukuran satu meter didefinisikan sebagai 1.659.763,73 panjang gelombang garis

2
oranye atom krypton 86. Satuan-satuan dasar kapasitas, berat, dan luas
dikembangkan pada waktu yang sama dengan satuan panjang.
Ukuran-ukuran dalam sistem Metrik
10 milimeter = 1 sentimeter
10 sentimeter = 1 desimeter
10 desimeter = 1 meter
10 meter = 1 dekameter
10 dekameter = 1 hektometer
10 hektometer = 1 kilometer
Ukuran Kapasitas Sistem Metrik
1000 milimeter = 1 liter
Ukuran Berat Sistem Metrik
1000 miligram = 1 gram
1000 gram = 1 kilogram
1000 kilogram = 1 ton metric
Contoh penerapan pengukuran panjang dengan suatu yang baku dalam kegiatan
anak-anak SD di kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan aktivitas
pengukuran seperti mengukur meja, tinggi teman atau benda lainnya dengan alat
ukur panjang seperti penggaris, meteran, dan lainnya.
Dalam pengukuran panjang satuan standar yang berlaku adalah:
km = kilometer
hm = hectometer
dam = dekameter
m = meter
dm = desimeter
cm = sentimeter
mm = millimeter
2. Pengukuran Non Standart
Pengukuran dengan satuan tidak standar adalah kegiatan pengukuran yang
menggunakan satuan yang tidak standar (alat ukur yang belum meiliki satuan yang
standar). Pengukuran dengan satuan tidak standar biasanya menggunakan benda-
benda yang ada di lingkungan sekitar sebagai alat ukur. Alat ukur yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut.
a. Inchi adalah lebar maksimal ibu jari tangan

3
b. Jengkal adalah jarak paling panjang antara ujung jempol tangan dengan
ujung kelingking tangan
c. Feet atau kaki adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki
d. Hasta adalah ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai ujung jari
tengah
e. Yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa
f. Depa adalah ukuran sepanjang kedua belah tangan dari ujung jari tengan
tangan kanan sampai ujung jari tengah tangan kiri.
Satuan ukur ini sering digunakan oleh orang-orang zaman dahulu karena ketika
itu belum ada alat ukur standar seperti pada saat ini. Selain satuan panjang yang
disebutkan di atas, terdapat juga ukuran satuan untuk berat yang tidak standar yang
berkembang di masyarakat pada zaman dahulu. Alat ukur berat yang digunakan
adalah batok kelapa yang telah dibelah menjadi dua sama besar. Satu kilogram beras
sama dengan 2 kali pengisian batok kelapa secara penuh. Banyak masalah yang
timbul karena pengukuran dengan satuan tidak standar ini. Hasil pengukuran yang
diperoleh setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuh setiap
orang berbeda-beda. Orang yang memiliki ukuran jari tangan yang panjang akan
memili jengkal yang lebih panjang dibandingkan orang yang jmemiliki jari tangan
lebih pendek.
Dalam proses pembelajaran, siswa akan belajar pengukuran dengan baik apabila
mereka memiliki kesempatan untuk mengukur benda-benda yang ada di sekitarnya.
Sehingga mereka dapat memahami konsep dasar tentang pengukuran beserta satuan-
satuan pengukuran yang digunakan. Siswa diharapkan memiliki konsep dasar
tentang pengukuran dengan menggunakan bergai macam alat ukur. Benda-benda
yang dapat digunakan untuk memperkenalkan satuan tidak standar, misalnya
menggunakan anggota tubuh yang disebutkan di atas (jengkal, hasta, inchi, depa,
yard, kaki) sebagai satuan ukuran panjang, pensil dan isi korek api sebagai satuan
panjang, potongan-potongan daerah persegi pada kertas berpetak sebagai satuan
ukuran luas, dan lain sebagainya.
B. Definisi Panjang,Keliling,Luas dan Volume
1. Panjang
Pengukuran panjang dapat dilakukan dengan menggunakan satuan tidak baku
dan dengan menggunakan satuan baku.
a. Satuan ukuran panjang tak baku

4
contohnya: jengkal, depa, hasta, lengan dan langkah.
Satuan ukuran panjang tak baku tidak lazim digunakan karena sifatnya tidak tetap
dan selalu berubah-ubah. Namun dalam masyarakat tradisional hal itu masih sering
digunakan.
b. Satuan ukuran panjang baku
Satuan ukuran panjang baku ditetapkan melalui perjanjian internasional dan
sifatnya tetap.
Satuan ukuran panjang baku standar internasional adalah kilometer (km),
hectometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), sentimeter
(cm) dan millimeter (mm)

Perhatikan Contoh Berikut!


1. 8 dam = … dm.
8 dam = 8 × 100 = 800 dm.
2. 4 hm + 600 cm = … m.
4 hm = 400 m
600 cm = 6m
───── +
406 m
3. 3 km + 8 dam – 20 hm = ... m.

Jawab:

3 km = 3 × 1.000 m = 3.000 m

8 dam = 8 × 10 m = 80 m

5
20 hm = 20 × 100 = 2.000 m

Jadi, 3 km + 8 dam – 20 hm = 3.000 m + 80 m – 2.000 m

= 1.080 m

2. Keliling
Keliling adalah jarak perpindahan titik dari lintasan awal sampai ke lintasan
akhir (titik awal dan titik akhir adalah titik yang sama).

Jadi keliling gambar di atas adalah panjang garis dari titik A ke tittik B kemudian
dijumlahkan dengan panjang garis dari titik B ke titik C, demikian seterusnya
sampai ke titik A kembali.
Keliling (K) = AB + BC + CD + DA
Beberapa kesalahan konsep siswa terhadap materi keliling adalah siswa tidak
memahami bahwa keliling adalah menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun atau
wilayah yang ditentukan kelilingnya. Hal ini nampak ketika siswa diberikan
gabungan dari bangun datar. Siswa menganggap bahwa kelilingnya adalah jumlah
keliling bangun yang digabungkan buka menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun
gabungan tersebut. Begitu juga untuk bangun setengah lingkaran, siswa akan
menghitung keliling setengah lingkaran dengan menggunakan rumus tanpa
menjumlahkan kembali dengan panjang diameter lingkaran. Jadi, yang perlu
ditekankan adalah konsep keliling adalah menjumlahkan panjang sisi bangun atau
wilayah yang akan ditentukan kelilingnya.

6
 Keliling Jajar Genjang

Contoh :
1. Tentukan keliling jajar genjang berikut.

Jawab:
K = panjang semua sisi
K = 15 + 7 + 15 + 7
K = 44 cm
Atau
K = 2 x (CD + CF)
K = 2 x (15 + 7)
K = 2 x 22
K = 44 cm
Jadi, keliling dari jajar genjang tersebut adalah 44 cm
2. Hitunglah keliling suatu jajar genjang yang memiliki sisi 15 cm dan 21 cm
Jawab:
K = 2 x (15 + 21)
K = 2 x 36
K = 72 cm
Jadi, keliling jajargenjang tersebut adalah 72 cm
 Keliling Segitiga
Keliling segitiga adalah jumlah panjang ketiga sisinya.

7
Perhatikan gambar berikut ini!
Keliling segitiga ABC = AB + BC + AC = c + a + b

Keliling Segitiga ABC = a + b + c

Coba Perhatikan Contoh Di Bawah Ini!


1. Jika diketahui panjang sisi a = 6 cm, sisi b= 7 cm, sisi c = 8 cm dan tinggi
segitiga = 5 cm. Tentukan keliling segitiga tersebut !
Jawab:
Keliling = sisi a + sisi b + sisi c
K = 6 cm + 7 cm + 8 cm
K = 21 cm
2. Tentukan keliling segitiga sama kaki berikut, jika panjang AB = 9 cm dan
AC = 6 cm.
Jawab:
K = panjang semua sisi
K = AB + BC + AC
K=9+6+6
K = 21 cm
Jadi, keliling dari bangun segitiga tersebut adalah 21 cm.
3. Luas
Luas suatu daerah adalah banyaknya satuan ukur luas yang dapat digunakan
untuk menututpi daerah iti secara menyeluruh dan tidak berhimpitan. Pengukuran
luas dapat menggunakan satuan luas tidak baku dan baku. Satuan luas tidak baku
untuk mengukur luas suatu daerah dapat berupa ubin: segienam beraturan, segitiga
sama sisi, persegi panjang, persegi dan lain-lain. Dengan demikian satuan luas tidak
baku yang dimaksud adalah satuan luas yang belum dibakukan. Sedangkan satuan
baku adalah satuan luas yang sudah dibakukan secara international antara lain meter
persegi (m2 ), hektometer persegi (hm2 ) atau hektar (ha).
 Luas Jajar Genjang
Luas jajar genjang diartikan sebagai luas daerah yang dibatasi jajar genjang.

8
Luas jajar genjang = Alas × Tinggi
= a×t
Maka :
L=a×t
Contoh :
1. Sebuah jajar genjang memiliki panjang alas 20 cm dan ukuran tinggi 10
cm. Hitunglah berapa luas bangun datar jajaran genjang tersebut?
Jawab :
Diketahui
a = 20
t = 10
maka:
Luas = Alas × Tinggi
Luas = 20 × 10 = 200 cm2
Jadi luas jajaran genjang tersebut adalah 200 cm2
2. Hitunglah luas jajar genjang dengan alas 26 cm dan tinggi 17 cm.
Jawab:
L=axt
L = 26 x 17
L = 442 cm2
Jadi, luas jajargenjang tersebut adalah 442 cm2
3. Tentukan luas jajar genjang berikut.
Jawab:
L=axt
L = 13 x 8
L = 104 cm2
Jadi, luas jajargenjang tersebut adalah 104 cm2
 Luas Segitiga
Rumus Luas Segitiga:

L= 1/ 2( panjang × lebar)

9
L= 1/2 ( alas × tinggi )

Contoh :
1. Diketahui sebuah segitiga siku-siku dengan alas 14 cm dan tinggi 16
cm. Berapakah luas bangun tersebut?
Jawab: L = ½ x 14 x 16 = 112 cm²
2. Diketahui segitiga ABC dengan garis tinggi AD seperti gambar berikut.
Jika ∠BAC = 90°, AB = 4 cm, AC = 3 cm, dan BC = 5 cm, tentukan luas
segitiga ABC.
Jawab:
Karena ∠BAC = 90° salah satu kaki sudutnya bisa dijadikan tinggi atau alas,
maka
L.ΔABC = ½ x alas x tinggi
L.ΔABC = ½ x AB x AC
L.ΔABC = ½ x 4 cm x 3 cm
L.ΔABC = 6 cm2
4. Volume
Volume (isi) suatu bejana (bangun ruang) adalah banyaknya satuan volum
(satuan takaran) yang dapat digunakan untuk mengisi hingga penuh bejana
tersebut. Rumus-rumus volum bangun ruang dapat diturunkan dari volum bangun
ruang balok. Volume balok adalah isi yang memenuhi bangun ruang balok. Untuk
memudahkan dalam membantu siswa menemukan volume balok, kita dapat
menggunakan langkah sebagai berikut.
a) Siapkan benda-benda berbentuk balok dan beberapa kubus satuan.
b) Ukur panjang sisi (panjang, lebar, dan tinggi) balok.
c) Isi benda yang berbentuk balok dengan menggunakan kubus satuan.
d) Hitung banyak kubus satuan yang mengisi balok tersebut sampai penuh.
e) Cari hubungan antara panjang, lebar, dan tinggi balok dengan banyak kubus
satuan yang mengisi balok tersebut.

10
Tabel Volume Balok

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan volume balok
adalah: 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 × 𝒍𝒆𝒃𝒂𝒓 × 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊.
Contoh soal:
1. Sebuah balok yang mempunyai panjang 10 cm, lebar 8 cm dan tinggi 5 cm.
Hitunglah volume balok tersebut!
Jawaban:
V=pxlxt
V = 10 x 8 x 5
V = 400 cm³
Jadi, volume balok tersebut adalah 400 cm³

11
2. Sebuah bak mandi berbentuk balok dengan panjang 100 cm, lebar 60 cm dan
tinggi 80 cm. Berapa liter volume air yang dibutuhkan untuk mengisi 2/3 bak
mandi tersebut?
Jawaban:
Volume bak mandi = p x l x t
Volume bak mandi = 100 x 60 x 80
Volume bak mandi = 480.000 cm³ = 480 dm³ = 480 liter
Volume 2/3 bak mandi = 2/3 x 480
Volume 2/3 bak mandi = 320 liter
Jadi, air yang dibutuhkan untuk mengisi 2/3 bak mandi adalah 320 liter.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengukuran baku merupakan pengukuran yang hasilnya tetap atau baku (standar).
Terdapat dua sistem pengukuran yang baku yaitu sistem Inggris dan Sistem Metrik.
Pengukuran dengan satuan tidak standar adalah kegiatan pengukuran yang menggunakan
satuan yang tidak standar (alat ukur yang belum meiliki satuan yang standar).
Pengukuran dengan satuan tidak standar biasanya menggunakan benda-benda yang ada
di lingkungan sekitar sebagai alat ukur. Pengukuran panjang dapat dilakukan dengan
menggunakan satuan tidak baku dan dengan menggunakan satuan baku. Keliling adalah
jarak perpindahan titik dari lintasan awal sampai ke lintasan akhir (titik awal dan titik
akhir adalah titik yang sama).
Luas suatu daerah adalah banyaknya satuan ukur luas yang dapat digunakan untuk
menututpi daerah iti secara menyeluruh dan tidak berhimpitan. Pengukuran luas dapat
menggunakan satuan luas tidak baku dan baku. Satuan luas tidak baku untuk mengukur
luas suatu daerah dapat berupa ubin: segienam beraturan, segitiga sama sisi, persegi
panjang, persegi dan lain-lain.Sedangkan satuan baku adalah satuan luas yang sudah
dibakukan secara international antara lain meter persegi (m2 ), hektometer persegi (hm2
) atau hektar (ha). Volume (isi) suatu bejana (bangun ruang) adalah banyaknya satuan
volum (satuan takaran) yang dapat digunakan untuk mengisi hingga penuh bejana
tersebut. Rumus-rumus volum bangun ruang dapat diturunkan dari volum bangun ruang
balok.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fionani,Andhin Dyas . Modul Pendidikan Profesi Guru Modul 2 Pendalaman Materi


Matematika.

Khafid dan Suyati, Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung, Jakarta: Erlangga,
2002.

Latri,dkk.2016. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET


KEAHLIAN GURU KELAS SD.

Milasari, dkk.2017. Pengukuran dan satuan ukur.diakses pada tanggal 28 November 2022.

Suparti dkk, Matematika, Jakarta: CV. Sindunata, 2009.

14

Anda mungkin juga menyukai