DATAR
Nama Kelompok :
Nama NPM
1. Bisma Pamungkas 2013053129
2. Endharo Raviqo Aji 2013053139
3. Ni Made Viska 2013053156
4. Rahmah Nur’Aini 2013053127
i
KATA PENGANTAR
Saat menyelesaikan makalah ini, kata syukur alhamdulillah yang terucap pertama kali. Betapa
besarnya anugerah Tuhan Yang Maha Esa tercurah kepapda kami sebagai penyusun makalah
ini, dengan anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Satuan Ukur
Luas dan Pengukuran Luas Polygon atau Bidang Datar” dengan baik. Tanpa bantuan-Nya
tidak mungkin makalah ini berada ditangan para pembaca. Dalam proses penyelesaian makalah
ini, tentunya kami mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd. dan Ibu Frida Destini, S.Pd., M.Pd yang sudah
memberi bimbingan dalam menyelsaikan makalah ini.
2. Kepada kedua orang tua yang telah membantu material maupun moril;
3. Kepada rekan-rekan kelompok delapan yang telah bersama-sama menyelesaikan
makalah ini;
4. Dan pihak lain yang telah membantu dalam penulisan ini.
Kami sangat berharap makalah ini berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Makalah .................................................................................................... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Makalah
1.3.1 Menjelaskan tentang satuan ukur luas
1.3.2 Menjelaskan konversi satuan luas
1.3.3 Menjelaskan tentang polygon
1.3.4 Menjelaskan klasifikasi polygon
1.3.5 Menjelaskan cara pengukuran/menghitung luas polygon
2
BAB II
PEMBAHASAN
Are merupakan satuan luas yang didefinisikan sebagai 100 meter persegi (m 2).
Meskipun didefinisikan dari sistem metrik, satuan are tidak dimasukkan dalam Sistem
Internasional (SI). Penggunaannya diperbolehkan tetapi tidak dianjurkan. Satuan ukur
luas are dapat dilambangkan sebagai berikut.
3
• ka
• ha
• daa
• a
• da
• ca
• ma
Contoh: 1 are = 1 dam2 = 100 m2
Contoh:
• 1 km2 = 100 hm2
• 100 hm2 = 10.000 dam2
• 10.000 dam2 = 1 km2
• 1 cm2 = 0,01 dm2
4
• 1000 m2 = 0,001 km2
5
Lantas mengapa disebut konveks? karena sisi polygon tersebut yang cendrung terlihat
cekung.
2) Tidak Konveks (Konkaf)
Polygon konkaf adalah polygon yang memiliki 1 (satu) sudut yang besar sudutnya
lebih dari 180. Dapat dilihat contohnya seperti gambar berikut.
6
7
4) Polygon berdasarkan titik ikatnya
Berdasarkan titik ikatnya polygon dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu
polygon terikat sempurna dan polygon tidak terikat sempurna.
2.3.3 Klasifikasi Polygon Berdasarkan Banyak Sisi
Polygon juga dapat diklasifikasikan berdasarkan banyak sisi atau banyak sudut
yang dimilikinya beberapa jenis poligon yaitu:
a. Segitiga adalah poligon yang memiliki 3 (tiga) sisi
8
e. Segi 7 adalah poligon yang memiliki 7 (tujuh) sisi, dan seterusnya.
Sebagai contoh penjelasan dari pengertian diatas seperti misalnya segitiga yang
memiliki sisi dan sudut yang sama ukurannya maka disebut sebagai segitiga beraturan
atau yang biasa kita kenal dengan sebutan segitiga sama sisi.
2.3.6 Pengukuran/Menghitung Luas Polygon
Berikut cara menentukan luas polygon.
1) Mencari Luas Polygon Menggunakan Apotema
9
Dimisalkan kita akan mencari luas polygon yang berbentuk segienam, maka cara
mencari luas polygon segienam ialah sebagai berikut.
a) Tuliskan rumus untuk mencari luas bidang polygon, rumus sederhananya
dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
p: Panjang sisi
a: Apotema
c) Mencari panjang sisi polygon, jika panjang sisi sudah ditemukan, maka kita
hampir selesai, tetapi kemungkinan masih ada hal yang perlu kita lakukan.
Jika nilai apotema tersedia untuk poligon biasa maka kita bisa
menggunakannya untuk mencari panjang sisi. Berikut ini caranya:
• Bayangkan nilai apotema sebagai nilai "x√3" dari segitiga bersudut 30-60-90
derajat. Kita bisa memperkirakan nilai ini karena heksagonal terdiri dari enam
segitiga yang sama besar. Apotema akan membagi bidang itu menjadi dua
bidang sama besar, sehingga menciptakan segitiga dengan ukuran sudut 30-
60-90 derajat.
10
• Kita tahu bahwa sisi di seberang sudut 60 derajat memiliki panjang = x√3,
maka sisi di seberang sudut 30 derajat akan memiliki panjang = x, dan sisi
yang di seberang sudut 90 derajat akan memiliki panjang = 2x. Jika 10√3
mewakili "x√3," maka nilai x = 10.
• Kita tahu bahwa x = setengah panjang sisi bawah segitiga. Gandakan nilainya
untuk mendapatkan panjang seluruhnya. Maka sisi panjang segitiga utuh
adalah 20. Ada enam sisi ini dalam suatu heksagonal, jadi kalikan 20 x 6 untuk
mendapatkan panjang sisi heksagonal 120.
d) Masukkan nilai apotema ke dalam rumus, jika kita menggunakan rumus Luas
= 1/2 x panjang sisi x apotema, maka kita bisa memasukkan nilai 120 sebagai
panjang sisi dan 10√3 sebagai nilai apotema.
11
2) Mencari Luas Polygon Menggunakan Rumus Lainnya
a) Mencari luas segitiga biasa, dengan rumus: Luas = ½ alas x tinggi
12
d) Mencari luas trapesium, dengan rumus: Luas = (b1 x b2) x tinggi/2
b) Buat daftar susunan. Tulis nilai x dan y koordinat setiap sudut poligon
berurutan secara berlawanan arah jarum jam. Ulangi koordinat titik pertama di
bagian bawah daftar yang dibuat
c) Kalikan nilai x koordinat setiap titik dengan nilai y titik berikutnya. Jumlahkan
hasilnya
13
d) Kalikan nilai y koordinat setiap titik dengan nilai x titik berikutnya. Sama
halnya, jumlahkan hasilnya
14
Diketahui apotema (A) = 83.
Ditanya: Luas polygon segilima?
Penyelesaian:
Langkah pertama yaitu mencari sisi terlebih dahulu sebagai berikut.
s = 2a/3
s = 2 (83)/ 3
s = 16.
Langkah kedua yaitu mencari panjang sebagai berikut.
p = 5s
p = 5 (16)
p = 80
Langkah yang terakhir untuk mencari luas yaitu memasukkan ke rumus
mencari luas menggunakan apotema sebagai berikut.
L = 1/2 . P. A
L = 1/2 . 80. 83
L = 40 . 83
L = 3203
L = 554,256.
15
2) Perhatikan gambar bangun di bawah ini. Kemudian tentukanlah jumlah besar
sudutnya!
Penyelesaian:
Mari kita hitung menggunakan rumus baku jumlah besar sudut sebagai berikut.
R = (Jumlah sisi – 2) 1800
= (4 – 2) 1800
= (2) 1800
= 360
Diketahui:
panjang sisi AB: 6 cm
panjang sisi AD: 4 cm
panjang sisi EC: 3 cm
panjang sisi BC: 10 cm
Ditanya: keliling bangun diatas?
Penyelesaian:
ABED membentuk bangun persegi panjang, maka
AB = DE = 6 cm
Sehingga:
CD = CE + DE = 3 + 6 = 9 cm
16
Keliling = AB + BC + CD + DA
Keliling = 6 cm + 5 cm + 9 cm + 4 cm
Keliling = 24 cm.
2.4 Soal
1) Seorang pengendara ojek online yang sedang berada di rumah menjemput penumpang
yang berada di Kebun Raya Batam. Untuk sampai ke titik tersebut pengendara ojek online
itu mengendarai sepeda motornya 24 m ke arah barat kemudian 10 m ke arah selatan
sehingga membentuk sudut 90° maka berapakah jarak yang harus ditempuh jika
pengendara tersebut ingin pulang ke rumahnya kembali menggunakan jalur terpendek dan
berapakah jarak yang telah dilalui oleh pengendara ojek online tersebut?
Diketahui:
AC = 24 m
AB = 10 m
Ditanya: Jarak jalur terpendek (BC) dan keliling segitiga siku – siku?
Penyelesaian:
BC = AB2 + AC2
BC = 102 + 242
BC = 100 + 576
BC = 676
BC = 26 m.
Keliling = AB + BC + CA
Keliling = 10 m + 26 m + 24 m
Keliling = 60 m.
17
2) Perhatikan gambar bangun yang terdiri dari jajargenjang dan segitiga siku-siku berikut ini!
Berapakah keliling bangun tersebut dan luas daerah yang diarsir?
Diketahui:
sisi atas dan bawah jajar genjang = 24 cm
sisi kiri dan kanan jajar genjang = 7 cm
sisi miring pada segitiga = 25 cm sisi
samping pada segitiga = 7 cm
Ditanya: Keliling dan luas bangun yang diarsir?
Penyelesaian:
T = 252 - 72 T =
625 - 49 T =
576
T = 24 cm.
maka kelilingnya adalah Keliling
= 25 + 7 + 7 + 24 + 7 Keliling =
70 cm
Luas = ½. alas. tinggi Luas
= ½. 7 cm. 24 cm Luas =
84 cm2.
18
= 720.
4) Berapakah luas poligon dibawah ini jika apotema nya adalah 5√2?
5) Suatu polygon yang berbentuk segitiga sembarang memiliki titik koordinat sebagai
berikut.
A. (-1,-2)
B. (4, 5)
C. (6, 8)
D. (10, 3)
E. (-3, -2)
19
Maka didapat hasil akhir -32. Pertanyaannya apakah hasil dari suatu penghitungan luas
boleh berbentuk negatif? Sertakan alasan dan uraian penghitungan luasnya sebagai
pembuktian!
Penyelesaian:
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
20
Langkah 4
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Luas merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur luas suatu bangun/benda.
Satuan ukur luas persegi Meter persegi (disingkat m2) adalah satuan luas berukuran
panjang 1 meter dan lebar 1 meter. Ukuran ini umumnya digunakan untuk
menyatakan daerah yang kecil, seperti luas tanah atau bangunan. Sedangkan, satuan
ukuran Are merupakan satuan luas yang didefinisikan sebagai 100 meter persegi
(m2). Meskipun didefinisikan dari sistem metrik, satuan are tidak dimasukkan dalam
Sistem Internasional (SI). Poligon adalah serangkaian titik-titik yang dihubungkan
dengan garis lurus sehingga titik-titik tersebut membentuk sebuah rangkaian
(jaringan) titik atau poligon. Pada pekerjaan pembuatan peta, rangkaian titik
poligon digunakan sebagai kerangka peta, yaitu merupakan jaringan titik-titik
yang telah tertentu letaknya di tanah yang sudah ditandai dengan patok, dimana
semua benda buatan manusia seperti jembatan, jalan raya, gedung maupun benda-
benda alam seperti danau, bukit, dan sungai akan diorientasikan. Polygon
terdapat berbagai klasifikasi seperti konveks, tidak konveks, dan berdasarkan
bentuknya. Sedangkan menurut banyak sisi polygon pun terdapat berbagai macam
seperti segitiga, persegi, segi lima ataupun segi enam.
3.2 Saran
Mungkin inilah yang dapat disampikan oleh penyusun meskipun penyusunan jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan yang kami sampaikan, karena kami
manusia yang tempatnya dosa dan salah. Untuk perbaikan dalam makalah kami
diharapkan kritik/saran agar bisa menjadi motivasi kami agar lebih baik dalam
kedepannya terutama dalam menyusun sebuah makalah.
22
DAFTAR PUSTAKA
23