Anda di halaman 1dari 25

MODUL AJAR

Seni Budaya - Seni Teater


Sekolah Dasar

KODE :
TEA . A . DES . 1.3

Penyusun : Dewi Sri Handayani Nuswantari, S.Pd


Fase A Kelas I (Satu)
Alokasi Waktu : 280 Menit (4 x Pertemuan)
EKSPRESI TUBUH

Nama Jenjang/Kelas SD/1


DEWI SRI HANDAYANI TEA . A . DES . 1.3
NUSWANTARI, S.Pd

Asal Sekolah SDI Al-Izhar Pondok Labu Mapel


SENI
Jakarta Selatan

Alokasi Waktu 4 pertemuan Jumlah Peserta 20-28 peserta didik


6 x 70 menit Didik

 Tatap muka, atau


Profil Pelajar Model  PJJ Daring dan tatap
Pancasila yang Kreatif Pembelajaran muka atau luring
berkaitan Mandiri
(Blanded)
Bernalar Kritis

Fase A Domain Mapel Seni Teater

Tujuan Peserta didik mampu memahami gerakan sederhana dan peniruan gerakan
Pembelajaran berdasarkan pantomim

 Akting
Kata Kunci
Kegiatan yang dilakukan dalam memerankan satu karakter yang diadaptasi
dari sebuah skenario.
 Respon
Perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari lingkungan.
 Pantomim
Gerakan isyarat tanpa kata dalam bentuk mimik wajah atau gerak tubuh.
Deskripsi Secara garis besar dalam kegiatan ekspresi tubuh mengarah kepada
umum keterampilan pantomim awal. Peserta didik akan melakukan ragam gerak
kegiatan pantomim sebagai kegiatan praktek baik secara mandiri maupun
berpasangan/berkelompok. Peserta didik akan melakukan serangkaian
kegiatan ragam gerak secara spontan, kreatif dan ekspresif.

Pada kegiatan awal, guru menayangkan gambar, video, dan demonstrasi


ekspresi wajah dan gerak tubuh hewan dan tokoh. Guru merancang
permainan yang merangsang gagasan peserta didik untuk melakukan gerak
pantomim.

Peserta didik mengenal, meniru, menanpilkan eksprrsi wajah dan gerak


tubuh mengikuti permainan yang disajikan.

Pada akhir kegiatan, peserta didik akan melakukan apresiasi dan refleksi diri
dan menyimpulkan hal-hal yang telah dipelajari selama proses pantomim.

Materi ajar. Materi ajar :


alat, dan bahan  Materi pantomim, pernafasan, properti, dan peran ringan.
 Panduan guru

Alat dan bahan :


 Pantomim : (perkenalan dengan pernafasan, cerita fabel adegan 1-5)
 Bahan pembuatan property dan handprops
 Contoh gerak pada setiap adegan
 Video youtube tentang pantomim
 Instrumen musik pantomim

Sarana 1. Penunjang peralatan pantomim.


Prasarana 2. Fasilitas yang dibutuhkan : computer/labtop, jaringan internet, listrik,
papan tulis.
3. Dibutuhkan ruangan yang cukup di dalam kelas atau di luar kelas/di
rumah saat PJJ.
4. Jika tersedia atribut (hand prop) dapat digunakan oleh peserta didik.
5. Jika di dalam kelas diperlukan pengaturan meja kursi kelas yang
disiapkan ada ruang luas untuk bermain peran. Jika di luar kelas/di
rumah (saat PJJ) diperlukan kursi meja atau benda sesuai kebutuhan.
MODUL AJAR UNIT 3
Nama penyusun : Dewi Sri Handayani Nuswantari, S.Pd
Instansi : SDI Al-Izhar Pondok Labu
Jakarta Selatan
Tahun penyusunan : 2021
Jenjang sekolah : SD
Kelas : 1 (satu)
Alokasi waktu : 4 x 2 x 35 menit (280 menit)

KOMPONEN DESKRIPSI/KETERANGAN
KATA KUNCI  Akting
Kegiatan yang dilakukan dalam memerankan satu karakter yang
diadaptasi dari sebuah skenario.
 Respon
Perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari
lingkungan.
 Pantomim
Gerakan isyarat tanpa kata dalam bentuk mimik wajah atau gerak
tubuh.

KONSEP UTAMA PESERTA DIDIK BELAJAR EKSPRESI TUBUH

a. Ranah yang dipelajari :


 Pengetahuan
Peserta didik mengenal, meniru, menampilkan ekspresi wajah,
bahasa isyarat, gerakan tubuh sesuai materi pantomim.

 Keterampilan
Peserta didik melatih dan menggunakan ekspresi wajah, seluruh
anggota tubuh untuk memeragakan pantomime cerita fabel denagn
iringan musik.

 Sikap
Peserta didik belajar olah tubuh secara kreatif, mandiri bernalar
kritis, dan bergotong royong.

b. Pengaturan Peserta didik


 Kelompok

c. Metode
 Brainstorming
 Demonstrasi
 Eksplorasi
PERTANYAAN Pembelajaran 1 (Pertemuan 1-4)
INTI Apakah kamu mengenal pantomim?
Apakah kamu dapat memeragakan pantomim melalui adegan 1-5
cerita fabel?

KONSEP 1. Mengenal Diri Sendiri


TERKAIT Peserta didik melakukan pementasan pantomim
a. Pembelajaran 1
Pertemuan 1
 Aktivitas 1.1 : Latihan pernafasan
 Aktivitas 1.2 : Adegan 1
 Aktivitas 1.3 : Adegan 2
Pertemuan 2
 Aktivitas 1.4 : Adegan 3
 Aktivitas 1.5 : Adegan 4
Pertemuan 3
 Aktivitas 1.6 : Handprops dan Properti Kreatif
 Aktivitas 1.7 : Adegan 1-4
Pertemuan 4
 Aktivitas 1.8 : Pementasan Pantomim

TUJUAN UMUM Peserta didik mampu memahami ekspresi wajah, bahasa isyarat, dan
gerak tubuh dengan permainan secara ekspresif .

TUJUAN KHUSUS  Peserta didik mampu memeragakan ekspresi wajah, bahasa


isyarat, gerak tubuh sesuai irama musik melalui pantomim dengan
ekspresif.

ASESMEN a. Ketercapaian pembelajaran menggunakan


 Assesmen kelompok

b. Jenis asesmen
Kompetensi yang dinilai :
 Performa (Pantomim cerita fabel 4 babak)

c. Kriteria Penilaian
1) Penilaian Sikap :
Kriteria
3 2 1
(PPP)
Kreatif Kreatif Mulai kreatif Belum
dalam dalam kreatif
melakukan melakukan dalam
permainan permainan melakukan
permainan
Mandiri Mandiri Mulai Belum
dalam mandiri mandiri
melakukan dalam dalam
permainan melakukan melakukan
permainan permainan
Bernalar Bernalar Mulai Belum
Kritis kritis dalam bernalar bernalar
melakukan kritis dalam kritis dalam
permainan melakukan melakukan
permainan permainan
Bergotong Mampu Mulai Belum
royong bergotong bergotong bergotong
royong royong royong
dalam dalam dalam
kegiatan kegiatan kegiatan

2) Penilaian Pengetahuan :
Menceritakan ulang cerita fabel dalam adegan pantomim.
Kriteria 3 2 1
Pilihan Mampu Mulai dapat Belum dapat
Kata menempatk menempatk menempatk
an kata/ an kata/ an kata/
kalimat kalimat kalimat
Keruntutan Mampu Mulai Belum
Cerita memahami memahami memahami
isi cerita isi cerita isi cerita

3) Penilaian Keterampilan :
Peserta didik menyelenggarakan pementasan pantomim
cerita fabel bersama kelompok dengan durasi 10-15 menit.
Kriteria 3 2 1
Ekspresi Mampu Mulai Belum
wajah menunjukkan menunjukkan menunjukkan
ekspresi ekspresi ekspresi
wajah dalam wajah dalam wajah dalam
melakukan melakukan melakukan
penampilan penampilan penampilan
Unsur Mampu Mulai Belum
suara mengolah mengolah mengolah
vokal vokal vokal
Unsur Mampu Mulai Belum
gerak memeragakan memeragaka memeragaka
permainan n permainan n permainan

d. Pencapaian tujuan Pembelajaran :


1) Peserta didik yang mencapai tujuan pembelajaran
menunjukkan bahwa:
 Peserta didik nampak kreatif, mandiri, dan bernalar kritis
dalam ekspresi wajah, dan gerak tubuh saat pementasan
pantomim
2) Peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran
menunjukkan bahwa:
 Peserta didik terlihat lebih dari satu indikasi seperti
berikut; kurang ekspresif, terlihat malu bergerak dan
menunjukkan eskpresi wajahnya.
e. Alternatif Assemen :
 Portofolio dokumentasi rekaman kegiatan berupa
catatan/anekdot,foto atau video, yang dimiliki guru dan
orang tua.

PROFIL Kreatif, mandiri, bernalar kritis, dan bergotong royong


PELAJAR
PANCASILA Dikembangkan dalam kegiatan mengenal fungsi gerak tubuh,
ekspresi wajah, dan pernafasan/pengaturan suara saat bermain pada
setiap pembelajaran.
Mandiri
(Terlihat pada elemen mengalami dan menciptakan)
Kreatif
(Terlihat pada elemen menciptakan dan merefleksikan)
Bernalar Kritis
(Terlihat pada elemen merefleksikan dan berpikir dan bekerja artistik)
Bergotong rotong
(Terlihat pada elemen merefleksikan)

KONTEKSTUAL  Melalui pantomim peserta didik dapat memeragakan cerita fabel


dengan mengingat gerak hewan yang sudah dipelajarinya.

 Peserta didik akan belajar mengaitkan ekspresi wajah, bahasa


isyarat, dan gerak tubuh hewan berdasarkan apa yang sering
dilihatnya.

 Peserta didik membuat properti dan handprops dari bahan bekas


yang tersedia di lingkungan sekitar.
PETA KONSEP KEGIATAN

EKSPRESI
TUBUH

Pembelajaran 1

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aktivitas 2 Aktivitas 3 Aktivitas 4 Aktivitas 5


Aktivitas 1
Memeraga Memeraga Memeraga Memeraga
Pernafasan kan kan kan kan
adegan 1 adegan 2 adegan 3 adegan 4

Pertemuan 3 Pertemuan 4

Aktivitas 6 Aktivitas 7
Aktivitas 8
Membuat Memeragakan
Pementasan
Handpops dan adegan 1-4
Pantomim
Properti
Pembelajaran 1

PEMENTASAN
PANTOMIM

https://id.depositphotos.com/

TUJUAN PEMBELAJARAN

3.1 Peserta didik mampu mempraktekkan bahasa isyarat dan gerak tubuh hewan serta
tokoh profesi melalui pantomim dengan iringan musik secara ekspresif.

Indikator :

3.1.1. Memeragakan hewan dengan pantomim melalui babak.


3.1.2. Mengikuti ritme musik saat berpantomim.
3.1.3. Membuat properti peran hewan dari bahan bekas dengan kreatif.
3.1.4. Memeragakan cerita fabel dengan pantomim melalui iringan musik.

 Pertanyaan Khusus :
SARANA PRASARANA
Bagaimana caranya memainkan
pantomime dengan cerita fabel  Cerita fabel.
secara bersama-sama.?  Komputer/labtop untuk PJJ.
 Kamera atau HP untuk merekam
setiap sesi.
 Pengetahuan awal:  Buku catatan anekdot.
 Peserta didik harus  Ruang yang cukup saat offline, kursi
mengetahui nama panggilan, diletakkan di pinggir agar peserta
nama teman, jenis tokoh didik dapat bergerak secara leluasa.
kartun yang disukai, jender,  Jika diperlukan ada handprop untuk
bentuk tubuh, warna rambut. dibawa peserta didik.
https://primaindisoft.com/blog/

Materi Ajar untuk Guru

PANTOMIM

Pantomim adalah seni teater yang ditampilkan tanpa menggunakan bahasa


verbal, melainkan hanya dengan bahasa isyarat. Dimana, seorang aktor
mengungkapkan maksud atau makna adegannya hanya mengandalkan gerakan
tubuh dan ekspresi wajah, sehingga menjadi keunikan tersendiri.
Selain sebagai suatu bentuk pertunjukan hiburan, pantomim juga menjadi salah satu
sarana bagi seorang aktor dalam melatih mimik wajah dalam menyampaikan suatu
bentuk pesan kepada penonton. Mengingat pentingnya kesesuaian ekspresi yang
ditampilkan para aktor dalam setiap adegan yang dilakukan, dengan terbiasa
membawakan pantomim penyesuaian ekspresi tersebut akan terbentuk secara
perlahan.
Ciri dan Keunikan Pantomim
Umumnya, seniman pantomim memiliki ciri yang khas seperti;
 menggunakan kaos bergaris-garis hitam putih dengan
 riasan putih diwajahnya
 biasanya memakai sarung tangan berwarna hitam/putih
 topi dan
 sepatu pantofel.
Walaupun saat ini riasan wajah ataupun kostum pantomim sangat bervariasi, namun
ciri khas utamanya tetap riasan wajah dengan alas bedak berwarna putih.
Pertama kali seni ini dipopulerkan oleh tokoh kartun bernama Chaplin. Kartun
tersebut menggambarkan seorang pria paruh baya yang tidak berbicara sedikit pun
dan mengekspresikan apa yang ingin disampaikan hanya melalui gerakan-gerakan
serta ekspresi wajah yang meyakinkan .
Pantomim yang dibawakan dengan baik akan sangat menghibur penontonnya
karena meraka berusaha memaksimalkan ekspresi mereka dalam menyampaikan
maksud mereka. Gerakan yang sangat terkenal dari pertunjukan pantimum ini
adalah gerakan tangan patah-patah yang seolah-olah menempel pada dinding kaca.
Tingkah lucunya dapat diidentifikasi dengan gerakan seluruh tubuh yang berusaha
memunculkan imajinasi penonton akan apa yang ingin mereka sampaikan. Selain
riasan wajah yang mencolok, ekspresi wajah yang berlebihan juga membantu aktor
pantomim dalam menyampaikan cerita yang dibawakan.

PROPERTI

Pengertian Properti
Properti di dalam seni teater memiliki arti yaitu sebuah benda mati yang digunakan
di atas panggung untuk membantu settingan cerita, biasanya properti yang
digunakan seperti meja, kursi, pintu, makanan lampu dan perabotan rumah tangga
lainnya. Properi memiliki arti sendiri di dalam sebuah pementasan seni teater, bisa
dibilang properti juga sebagai alat pendukung kesuksesan di dalam seni teater.
Bagaimana memilih properti?
1. Properti harus aman dan nyaman
2. Properti tidak terbuat dari bahan berat
3. Properti tidak terbuat dari bahan kaca yang dapat pecah
Intinya bahan yang digunakan tidak mengganggu dan mencelakai aktor dan aktris
teater.
Apa saja contoh properti?
Properti dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Hand props
Atribut yang digunakan untuk melengkapi tubuh pemain. Contohnya; kalung,
gelang, topi, kerudung, dan sebagainya.
2. Hand set
Atribut yang digunakan untuk mendukung peran. Contohnya; buku, tas, alat
tulis, keranjang, pedang, dan sebagainya.
3. Property
Perangkat yang digunakan untuk latar pemain.
Contohnya; meja, kursi, tanaman, sepeda, dan sebagainya.
PERAN DALAM TEATER

Dalam teater kita perlu mengenal jenis-jenis peran.


Apa saja peran dalam teater iru?
1. Peran utama
Kedudukannya paling penting dalam pertunjukkan. Terdiri dari protagonist
dan antagonis. Protagonis adalah tokoh baik/putih. Sedangkan antagonis
lawan dari protagonis artinya peran yang sellau membuat konflik.
2. Peran pembantu
Peran pembantu ada yang berpihak pada peran protagonist dan juga
antagonis.
3. Peran figuran
Kedudukannya hanya sebagai latar dari pertunjukkan, agar terlihat semarak,
seperti kehidupan nyata. Contohnya; ada orang sedang lalu lalang, aau orang
sedang duduk, dan sebagainya.

KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1-4

https://assalam1986blog.wordpress.com/

A. Kegiatan Awal
 Berdoa, absensi, dan apersepsi
 Pertanyaan pemantik: “Apa itu ekspresi tubuh dalam pantomim?”,
“Bagaimana peran hewan dapat merangsang imajinasi dan ide-ide kreatif
saat pertunjukkan pantomim?”
 Perkenalkan kepada peserta didik tentang perlunya belajar pantomim.
 Brainstorming 
a. Bagaimana cara memeragakan pantomim?
b. Apa saja manfaat yang didapat saat mengeskpresikan diri?
 Tanya jawab 
B. Kegiatan Inti
 Perkenalkan kepada peserta didik cara yang ekspresif dalam pantomim.
a. Guru memeragakan cara dengan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan olah
vokal.
b. Guru memutarkan video youtube mengenai pantomim menirukan
gerakan hewan.
Video Youtube :
 https://youtu.be/YMo-ArbZ1d4 (pantomim gerak hewan)
 https://youtu.be/Mc_4Rfe3zOA (pantomim gerak dasar)
 Ajak peserta didik mengenal diri melalui aktivitas.
 Aktivitas 1.1 : Pernafasan
 Aktivitas 1.2 : Adegan 1
 Aktivitas 1.3 : Adegan 2

Aktivitas 1.1 Pernafasan

 Langkah-langkah :
1. Peserta didik diminta melihat misteri box yang dibawa guru.
2. Guru membuka misteri box dan mengambil kotak-kotak di dalamnya. Guru
memegang kotak bertuliskan aktifitas untuk berlatih pernafasan. Yang pertama.
Contoh :

Tenang

Hal pertama yang butuh dilakukan sebelum mengambil napas adalah


menenangkan pikiran dan badan. Teknik apapun akan terganggu jika kamu
tidak bisa menenangkan diri. Caranya :
a. atur tubuh agar tegap
b. posisikan kaki selebar bahu
c. rentangkan tangan untuk menjaga jarak dengan yang lain.
Jadi sebelum memulai bernapas, pastikan kamu sudah cukup rileks untuk
melakukannya.
3. Guru mengeluarkan lagi kotak kedua.
Contoh kartu:

Hirup udara

Setelah merasa rileks, mulai hirup udara lewat hidung sebanyak yang kita bisa.
Untuk soal ini memang berbeda-beda setiap orang, karena tergantung dari
kondisi fisiknya.

4. Guru mengeluarkan kotak ketiga.


Contoh :
Tahan nafas

Setelah masuk, alirkan udara ke dada atau perut, sesuai dengan jenis
pernapasan yang ingin dilatih. Jika udara sudah masuk ke dada atau perut,
upayakan untuk menahan sampai 5 detik. Latihan menahan napas bisa kamu
gunakan bertahap. Bisa dimulai menahan 5 detik, 10, detik, bahkan sampai 15
detik. Hal tersebut akan berpengaruh kepada kemampuan bernapas kamu.

5. Guru mengeluarkan kotak keempat.


Contoh :
Hembuskan
nafas

Setelah menahan napas, tentu saja kamu bisa langsung hembuskan dengan
perlahan sampai udara habis.
Latihan menghembuskan napas bisa divariasikan. Misalnya dengan sambil
mendesis ‘sssssst’, menggumam ‘mmmmm’, bahkan sambil membunyikan
huruf vokal ‘a, i, u, e, o’. Dengan begitu, dapat melatih pernapasan agar
semakin baik di atas panggung. Setelah latihan pernapasan sudah selesai,
dapat lanjut kegiatan olah tubuh.
Saran kegiatan:
Latihan pernafasan dapat dilakukan di dalam ataupun di luar kelas. Lebih
baik di luar kelas yang banyak pepohonan, agar udara yang diambil benar-
benar bersih dan segar.

Aktivitas 1.2 Adegan 1

 Bahan dan Alat :


 Cerita dongeng tentang fabel/hewan, adegan 1.
 Ditulis pada kertas besar atau papan tulis.
 Langkah-langkah :
1. Peserta didik diminta untuk membaca atau dibacakan guru adegan 1 yang akan
dilakukan dalam kegiatan pantomim.
2. Guru menyiapkan cerita adegan 1 yang ditaruh di muka kelas.
3. Guru meminta peserta didik memilih peran yang disukai ingin menjadi hewan
apa.
Naskah cerita dongeng fabel:
“MUSANG DAN KERA”
(Disadur kembali oleh : Dewi Sri Handayani Nuswantari,S.Pd)

ADEGAN 1

Prolog Narator :
Dulu ada kisah tentang Kera dan Musang. Keduanya bersahabat karib. Karena
akrabnya, keduanya kerap bersama-sama pergi. Makan dan minum sering
bersama-sama. Sehingga Musang tahu sifat dari Kera yang rakus, begitu pula
Kera tahu sifat Musang yang tidka sabaran. Namu karena mereka bersahabat
tentunya tidak ada yang disesali oleh mereka.

Narator :
Suatu hari di hutan.
Kura-kura Tua berkeluh kesah kepada burung merpati bahwa raja hutan telah
tiada, kita harus mencari penggantinya.
Kura-kura : “Wahai burung merpati, raja kita telah tiada, bukankah kita harus
segera mengangkat seorang raja? Bagaimana menurutmu?”
Merpati : “Benar, Kakek Kura-kura, sudah sewajarnya kita mengangkat raja
baru.”
Kura-kura : “Kalau begitu, kita harus mengumpulkan seluruh hewan di hutan ini
untuk mengangkat raja baru segera mungkin”. “Apakah kau bisa membantu
burung merpati?”
Merpati : “Tentu Kakek Kura-kura dengan senang hati, akan kita laksanakan.”

4. Guru meminta peserta didik yang menjadi kura-kura dan merpati memeragakan
ekspresi wajah, gerak tubuh (bahasa isyarat dalam gerak pantomim).

Sumber : https://www.pinterest.fr/, https://saran.id/

5. Saat latihan guru dapat menugaskan peserta didik lain sebagai narator secara
bergantian/tetap.
6. Peserta didik yang tidak memiliki peran dapat menjadi penonton dan
mengarahkan gerak/memberi saran gerak yang tepat untuk dilakukan para
tokoh hewan.
7. Peserta didik mengulang berlatih bersama.

Aktivitas 1.3
Adegan 2

 Bahan dan Alat :


 Cerita dongeng tentang fabel/hewan, adegan 2.
 Ditulis pada kertas besar atau papan tulis.
 Langkah-langkah :
1. Peserta didik diminta untuk membaca atau dibacakan guru adegan 1 yang akan
dilakukan dalam kegiatan pantomim.
2. Guru menyiapkan cerita adegan 2 yang ditaruh di muka kelas.
3. Guru meminta peserta didik memilih peran yang disukai ingin menjadi hewan
apa.

ADEGAN 2

Narator :
Permintaan sang kura-kura tua itu dikabulkan oleh burung merpati.
Lalu burung-burung merpati ini membagi-bagi tugas untuk memberitakannya
keseluruh hutan. Mereka di bagi tugas sesuai arah mata angin, yaitu ke utara,
timur, selatan dan barat. Mereka saling berterbangan ke sana kemari.
Para merpati berterbangan dengan tujuan yang telah ditentukan dan
memberitakan hal itu kepada semua hewan, para hewan mendengar hal itu dan
mereka semua berjalan menuju tengah-tengah hutan untuk berkumpul disana.
Keesokan harinya.
Seluruh hewan telah berkumpul meskipun ada beberapa hewan tidak hadir.

Kura-kura : “Wahai seluruh hewan yang tinggal dihutan ini, ketahuilah raja kita
sudah tiada, maka kita harus segera mencari pengganti sang raja, untuk
keberlangsungan hidup kita.” “Apakah kalian setuju???”
Para hewan : “Setujuuuuu Kakek Kura-kura”
Macan tutul : “Benar hayo kawan-kawan kita segera menentukan calon
pengganti raja kita.”
Gajah :” Ayo, ayo… aku setuju siapa pun yang akan dicalonkan untuk menjadi
raja kita, demi kemakmuran hutan kita tercinta.”
Para hewan : “Ya… ya…. Setujuuuu…”

Narator :
Lalu Kakek Kura-kura tua, menunjuk beberpa hewan yang akan dicalonkan
sebagi raja. Hewan-hewan itu adalah Kera, Macan Tutul, Gajah. Mereka
dilombakan untuk menentukan siapa yang pantas menjadi raja.
Lomba yang diadakan cukup seru mereka diminta untuk bersuara keras sebagai
tanda bahwa mereka bisa memanggil seluruh hewan hutan dengan teriakannya.
Seluruh hewan berpencar, dan satu per satu mereka bersuara sangat kencang.
Macan tutul : Auuummmmmmmmm (mengaum, meraung)
Gajah : Aaannnddeeerrrr (menderum)
Kera : Uuuk aaa uuuk aaa, Aaa uuu aaa uuu

Narator :
Dan akhirnya sang keralah yang menjadi raja dari hutan itu.
Namun musang pada saat itu sama sekali tidak setuju dengan keputusan
mengangkat sang kera menjadi raja. Musang berpikir sang kera tidaklah pantas
menjadi raja dari hutan ini, karena kera itu memiliki sifat rakus dan tamak lagi
pula dia tidaklah cukup bijaksana, namun sang musang tidak mampu melakukan
apa-apa karena keputusan telah ditetapkan.

Musang : “Kenapa harus Kera yang menjadi raja sih, Kera itu tamak luar biasa,
aku tidak mau jika hutan ini menjadi hancur gara-gara tingkah laku raja Kera.”
Aku harus berbuat sesuatu”.
4. Guru meminta peserta didik yang menjadi kura-kura, merpati, macam tutul,
gajah, musang, kera, memeragakan ekspresi wajah, gerak tubuh (bahasa
isyarat dalam gerak pantomim.

Sumber :
https://www.pinterest.fr/,
https://saran.id/,
https://ru.depositphotos.com/,

https://artilucu.blogspot.com/
,
https://gambarkuterbaru.blog
spot.com/,https://www.pngeg
g.com/

5. Saat latihan guru dapat menugaskan peserta didik lain sebagai narator secara
bergantian/tetap.
6. Peserta didik yang tidak memiliki peran dapat menjadi penonton dan
mengarahkan gerak/memberi saran gerak yang tepat untuk dilakukan para
tokoh hewan.
7. Peserta didik mengulang berlatih bersama.

Aktivitas 1.4 Adegan 3

 Bahan dan Alat :


 Cerita dongeng tentang fabel/hewan, adegan 3.
 Ditulis pada kertas besar atau papan tulis.
 Langkah-langkah :
1. Peserta didik diminta untuk membaca atau dibacakan guru adegan 3 yang akan
dilakukan dalam kegiatan pantomim.
2. Guru menyiapkan cerita adegan 3 yang ditaruh di muka kelas.
3. Guru meminta peserta didik memilih peran yang disukai ingin menjadi hewan
apa.

ADEGAN 3

Narator :
Setelah sang kera menjadi raja tidak ada satu hewanpun yang dapat
membantah titahnya, sang kera pun setiap hari hanya bersantai di dahan pohon
sambil menikmati buah-buah yang lezat di hutan itu, namun buah-buah itu
tidaklah dia ambil sendiri tetapi dia memerintahkan teman-temannya sesama
kera untuk mengambilkan seluruh buah yang mereka temui di hutan. Merak dan
kelinci berpesta bersama, tentu bagian raja mendapatkan porsi lebih besar.
Sang musang melihat hal itu dengan sangat kesal, hingga dia pergi ke dekat
sungai dan menemukan sebuah perangkap besi untuk menjebak hewan besar
seperti kijang, tapir, rusa dan lain-lain.

Musang : “Paduka raja Kera, saya menemukan perangkap yang dipasang


pemburu di hutan, sangat berbahaya untuk para hewan Paduka.”
Kera : “Masa sih, Musang, dimana Kau melihatnya?” Jika laporanmu
bohong, masuk penjara lo Kamu Musang, karena telah mengelabui Raja.”
Musang : “Di tengah hutan seberang sungai, Paduka”. Jika Paduka berkenan,
saya siap mengantar Paduka ke lokasi.”
Kera : “Ayo antarkan aku ke sana.” Pengawal…. Siapkan tandu.”

4. Guru meminta peserta didik yang menjadi merak, musang, dan kera
memeragakan ekspresi wajah, gerak tubuh (bahasa isyarat dalam gerak
pantomim.

Sumber : https://www.vectorstock.com/r,
https://gambarkuterbaru.blogspot.com/,https://www.pngegg.com/, https://www.idekunik.com/

5. Saat latihan guru dapat menugaskan peserta didik lain sebagai narator secara
bergantian/tetap.
6. Peserta didik yang tidak memiliki peran dapat menjadi penonton dan
mengarahkan gerak/memberi saran gerak yang tepat untuk dilakukan para
tokoh hewan.
7. Peserta didik mengulang berlatih bersama.

Aktivitas 1.5
Adegan 4

 Bahan dan Alat :


 Cerita dongeng tentang fabel/hewan, adegan 4.
 Ditulis pada kertas besar atau papan tulis.
 Langkah-langkah :
1. Peserta didik diminta untuk membaca atau dibacakan guru adegan 4 yang akan
dilakukan dalam kegiatan pantomim.
2. Guru menyiapkan cerita adegan 4 yang ditaruh di muka kelas.
3. Guru meminta peserta didik memilih peran yang disukai ingin menjadi hewan
apa.

ADEGAN 4
Narator :
Sesampainya Musang dan rombongan raja ke tengah hutan, terkejutlah Raja
Kera, karena di perangkap itu banyak sekali terdapat buah-buahan dan sayuran
yang jarang dia lihat di hutan ini menempel di tengah-tengah perangkap.
Tanpa pikir panjang tangan Sanga Raja Kera itu mengambil salah satu buah itu
dan ketika dia mengambil buah itu perangkap itu langsung menjepit tangan sang
kera. Sang Raja Kera pun kesakitan meronta-ronta kesana kemari namun sang
musang tidak mampu berbuat apa-apa. Musang berlari hendak memberitakan
kepada seluruh hewan hutan atas kejadian itu.
Maka segeralah para hewan menghampiri Sang raja Kera yang tengah
terperangkap.

Kura-kura : “Paduka Raja Kera, tidak kusangka Engkau begitu rakus dan
tamak, aku kecewa denganmu.”
Para hewan : “Ya, benar, kita kecewa semuanya.”
Macan tutul : “Kalau begitu kita copot saja gelar raja dari Kera, kita cari lagi
pengganti raja yang baru.”
Para hewan : “Ya… Setujuuuu… kita pilh raja baru…”

Kera : “Musang temanku, maafkan aku yang tidak bisa menjadi rajamu yang
bijaksana.”
Musang : “Kamu harus banyak belajar, Kera temanku.”
Kera : “Baik, terima kasih Musang, bimbinglah aku.”

Narator :
Akhirnya, Kera tidak lagi menjadi raja, hutan tersebut mencari kembali raja baru
untuk kemakmuran hutan mereka.

Pesan moral dari cerita “Musang dan Kera” :


Pilihlah pemimpin yang baik, cerdas dan bijak. Kesalahan kita saat memilih
pemimpin akan menghancurkan kita dimasa yang akan datang.

4. Guru meminta peserta didik yang menjadi musang, kera dan macan tutul
memeragakan ekspresi wajah, gerak tubuh (bahasa isyarat dalam gerak
pantomim.

Sumber : https://gambarkuterbaru.blogspot.com/,https://www.pngegg.com/,
https://ru.depositphotos.com/,

5. Saat latihan guru dapat menugaskan peserta didik lain sebagai narrator secara
bergantian/tetap.
6. Peserta didik yang tidak memiliki peran dapat menjadi penonton dan
mengarahkan gerak/memberi saran gerak yang tepat untuk dilakukan para
tokoh hewan.
7. Peserta didik mengulang berlatih bersama.

Aktivitas 1.6 Handprops dan Properti Kreatif

 Bahan dan Alat :


Membuat handprops dan property sesuai peran dan kebutuhan pentas:
 Kertas, kardus, karton bekas kemasan
 Cat poster/cat akrilik/oil pastel/spidol
 Gunting, alat tulis, lem, tali, bando
Cara membuat :
 Buatlah gambar aneka hewan untuk dijadikan hiasan kepala, dapat pula
hiasan dada.
 Buatlah papan info sebagai properti, misalnya; papan bertuliskan hutan dan
sebagainya.
 Langkah-langkah :
1. Peserta didik mengumpulkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat
handprops sesuai peran masing-masing. Begitu uga dengan properti yang
digunakan oleh peserta didik saat pentas. Seperti gambar pohon, jarring, dan
sebagainya.
2. Guru menyiapkan segala kebutuhan peserta didik, peserta didik menggambar,
mewarnai dan mengguntingnya serta merangkai menjadi handprops atau
properti.
3. Guru meminta peserta didik membuatnya sesuai kebutuhan mereka masing-
masing. Jika sudah terpenuhi dapat membuat properti untuk kebutuhan
bersama. Contoh handprops ikat kepala :

Sumber : Penulis
Contoh dari beberapa hewan figuran:

Sumber : Penulis
Aktivitas 1.7 Berlatih Adegan 1-4

 Bahan dan Alat :


 Cerita dongeng tentang fabel/hewan, adegan 1-4.
 Langkah-langkah :
1. Peserta didik memeragakan pantomim berdasarkan adegan 1-4 yang
dihafalnya.
2. Guru menyiapkan cerita dari masing-masing adegan di muka kelas untuk
mengingat-ingat.
3. Saat latihan keseluruhan tidak ada narrator lagi yang membacakan alur cerita.
4. Guru menyalakan musik pengiring pantomim.
5. Peserta didik menunjukkan refleksinya saat berlatih adegan 1-4 dengan
pantomim.

Aktivitas 1.8 Pementasan Pantomim

 Bahan dan Alat :


 Cerita dongeng tentang fabel/hewan, adegan 1-4 yang diberikan kepada
penonton pentas.
 Langkah-langkah :
1. Peserta didik menyiapkan diri, menggunakan hanprops dan property yang sudah
dibuatnya, dalam pementasan pantomim bersama yang dilakukan di kelas atau
aula.
2. Guru mengundang kakak kelas, guru, atau orang tua yang ingin hadir
menyaksikan penatas hasil pembelaajaran peserta didik.
3. Peserta didik menunjukkan ekspresinya dalam bahasa isyarat dan gerak tubuh
masing-masing berdasarkan alur cerita.
C. Kegiatan Akhir
 Guru mengapresiasi hasil belajar peserta didik.
 Di akhir kegiatan guru dapat meminta penonton untuk memberikan
apresiasinya kepada peserta didik. Peserta didik memberikan refleksinya
sebagai respon.

Refleksi untuk guru :


 Apakah peserta didik mampu mengelola ekpresi wajah, bahasa isyarat,
gerak tubuh dengan kreatif dan ekspresif saat pementasan pantomim?
Refleksi untuk siswa :
 Apakah kamu menemui kesulitan dengan pementasan pantomim yang
dilakukan bersama-sama?
 Kesimpulan, motivasi, dan doa.

MATERI  Untuk peserta didik dengan capaian tinggi dapat diberi


PENGAYAAN pengayaan :

Berlatih memeragakan ekspresi wajah, gerak tubuh pantomim


berdasarkan kebiasaan diri dan pengalaman diri dengan berbagai
cara :
a. Menonton bagaimana orang lain dapat melakukan gerak
pantomim di youtube.
b. Memeragakannya dengan cara meniru di depan cermin.
c. Memeragakan pantomim yang dirasa sulit untuk dilakukan.

Video rujukan :
 https://youtu.be/Mc_4Rfe3zOA
 https://youtu.be/ulgbxR6m7TA

MATERI UNTUK  Untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar diberi
PESERTA DIDIK penugasan :
YANG
KESULITAN a. Berlatih di depan cermin dari adegan hewan yang disukai
BELAJAR pada cerita fabel yang dilatihkan dengan bimbingan orang
tua di rumah.
b. Mempraktekkan gerak tubuh sesuai cerita fabel tersebut.
c. Hasil latihan direkam video/voice melalui HP dan dikirim
kepada guru melalui google class room.

DAFTAR  Padmodarmaya, Pramana. 1990. Pendidikan Seni Teater:


PUSTAKA Buku Guru Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan : Jakarta.
 Pedoman Khusus Kesenian. 2004. Departemen Agama RI. :
Jakarta.
 Education Criteria for Permformance Excellence. 2002.
Baldrige National Quality Program.
 Campbell, Linda, dkk. 2006. Metode Praktis Pembelajaran
Berbasis Multiple Intelligences: Depok
 Video rujukan
 https://youtu.be/YMo-ArbZ1d4 (pantomim gerak
hewan)
 https://youtu.be/Mc_4Rfe3zOA (pantomim gerak
dasar)
 https://youtu.be/Mc_4Rfe3zOA
 https://youtu.be/ulgbxR6m7TA

J. GLOSARIUM Akting
Kegiatan yang dilakukan dalam memerankan satu karakter yang
diadaptasi dari sebuah skenario.
Respon
Perilaku yang muncul dikarenakan adanya rangsang dari
lingkungan.
Pantomim
Gerakan isyarat tanpa kata dalam bentuk mimik wajah atau gerak
tubuh.
Handprops
Segala sesuatu yang digunakan oleh aktor/ talent.
Seperti : Jam tangan, cincin, gelang, tas, dan lain sebagainya.
Properti
Segala sesuatu benda yang digunakan dalam permainan atau
pertunjukan drama.

Anda mungkin juga menyukai