LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
Nama / NIM :
Fakultas / Jurusan :
Kelompok :
Asisten :
Koordinator Praktikum :
Tanggal Praktikum / Jam :
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum “Pengukuran Dasar” adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui nst suatu alat ukur.
2. Mampu dan memahami prinsip penggunaan alat ukur.
3. Mampu menentukan dan memahami cara pengukuran tidak langsung
menggunakan ralat nst dan ralat standar deviasi.
1.4 Manfaat
Manfaat melakukan praktikum pengukuran dasar diantaranya dapat
memahami penggunaan alat ukur. Alat ukur yang diperlukan sehari-hari misalnya
untuk menimbang berat badan, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara
menentukan hasilnya. Pengukuran juga sering ditemui dikehidupan, dalam
pembuatan meja misalnya, dapat menentukan panjang, lebar, dan tingginya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Piaget teori ini akan mempunyai makna jika dicari dan diselidiki
secara mandiri oleh siswa. Sejak kecil manusia sudah berusaha untuk
mengembangkan pengetahuan melalui skema yang terdapat dalam struktur
kognitif. Skema itu akan selalu mengalami proses pembaruan demi pembaruan
sesuai dengan intensitas berpikir (Hartono, 2014: 63).
Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Santoso (2007: 160),
sebagaimana dikutip oleh Yulianti, D. & Wiyanto (2009: 2), pembelajaran dengan
pengembangan pengalaman langsung dan kondisi nyata (real world) akan
menghasilkan pengetahuan yang mudah diingat dan bertahan lama. Ketika
pembelajaran, siswa diarahkan untuk mencari tahu dari suatu permasalahan yang
diberikan guru sehingga siswa terlibat secara aktif dalam mengamati,
mengoperasikan alat, atau berlatih menggunakan objek konkret sebagai bagian
dari pelajaran. Materi pembelajaran yang diberikan secara nyata melalui
pengalaman langsung akan mudah diterima dan diingat oleh siswa. Hal tersebut
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Santoso (2007: 160), sebagaimana dikutip
oleh Yulianti, D. & Wiyanto (2009: 2), pembelajaran dengan pengembangan
pengalaman langsung dan kondisi nyata (real world) akan menghasilkan
pengetahuan yang mudah
diingat dan bertahan lama. Ketika pembelajaran, siswa diarahkan untuk mencari
tahu dari suatu permasalahan yang diberikan guru sehingga siswa terlibat secara
aktif dalam mengamati, mengoperasikan alat, atau berlatih menggunakan objek
konkret sebagai bagian dari pelajaran. Materi pembelajaran yang diberikan secara
nyata melalui pengalaman langsung akan mudah diterima dan diingat oleh siswa.
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan padasuatu
fisis dengan menambahkan suatu besaran standart yang telah diterimasebagai
suatu satuan. Bila mengukur satuan fisikawan harus sangat berhati-hatiagar bisa
menghasilkan kesalahan yang sekecil mungkin (Finn, 1994)Pengukuran yang
akurat merupakan bagian penting dari fisika. Adaketidak pastian muncul dari
sumber yang sangat berbeda. Diantara yang palingpenting, selain kesalahan
adalah keterbatasan ketepatan setiap alat ukur danketidak mampuan membaca
sebuah instrumen (Giancoli, 2000)
2.2 Alat Ukur
Melakukan pengukuran dalam suatu besaran fisika, sangat dibuthkan dengan
namanya alat ukur, dengan adanya alat ukur dapat membantu kita mendapatkan
data hasil pengukuran. Faktor lain selain alat ukur untuk mendapatkan hasil yang
akurat perlu adanya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses
pengukuran, antara lain benda yang diukur, proses dalam pengukuran, kondisi
suatu lingkungan dan orang yang melakukan pengukuran. Alat-alat pengukuran
tersebut antara lain (Mikrajuddin, 2016).
2.2.1 Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang paling sederhana dan memiliki 2 skala
ukuran yaitu skala utama dan skala terkecil. Skala utama pada mistar adalah
sentimeter (cm) dan satuan skala terkecil adalah milimeter (mm). Nilai skala
terkecil mistar yaitu 1 mm. Mistar memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm atau 0,05
cm (Ihsan, 2006).
2.2.2 Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur untuk menghitung panjang, lebar, tinggi,
diameter luar dan dalam, serta kedalaman lubang suatu benda. Jangka sorong
dapat mengukur hingga ketilitian 0,1 mm. Skala utama terletak di batang di
batang jangka sorong, sedangkan pada rahang sorong diberi skala sebanyak 10
bagian dengan panjang 9 mm maka disebut skala nonius.
Gambar 2.2 Jangka Sorong
(Sumber : Tim Penyusun, 2017).
2.2.3 Mikrometer
Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang,
tebal maupun diameter luar benda yang berukuran kecil. Mikrometer sekrup
empunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur ketebalan kertas.
2.2.7 Stopwatch
Stopwatch merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu.
Stopwatch terbagi menjadi 2 jenis yaitu dalam bentuk digital dan analog.
Tabel 3.5 Tabel hasil tidak langsung dengan standart deviasi, pengulangan
3 kali
No Bahan x x v Δv I K AP v ± Δv
Tabel 3.6 Tabel hasil tidak langsung dengan standart deviasi, pengulangan
3 kali
No Gerak t t v Δv I K AP v ± Δv
Tabel 3.7 Tabel hasil pengukuran tidak langsung dengan nst dan standart
deviasi
No Bahan p l t v massa ρ Δρ I K AP ρ ± Δρ
Tabel 3.8 Tabel hasil pengukuran tidak langsung dengan nst dan standart
deviasi
No Jarak t(waktu) V Δv I K AP v ± Δv
3.4.2 Ralat
a. Cara penulisan hasil pengukuran yang benar
x = x ± ∆ x satuan (3.1)
dimana x = hasil ukur
Δx = ralat
Atau x = x satuan ± Δx % (3.2)
Dengan Δx % = [ ] ∆x
x
x 100 % (3.3)
√
2
( )
Δx = ϵ x 1−x (3.6)
n
d. Keseksamaan
K = 100% - I (3.8)
√
2
ϵ ( x 1−x )
Δx
n ( n−1 )
Δv =
√( ∂v 2
∂p ) 2
|∆ p| +
∂v 2
∂l ( ) 2
( )
|∆ l| +
∂v 2
∂t
|∆ t|
2
s
V=
t
Δv =
√( ∂s )
∂v 2 2
|∆ s| +( )
∂v 2
∂t
|∆ t|
2
h. Ralat yang digunakan pada pengukuran tidak langsung dengan nst dan
standart deviasi
m
ρ=
v
Δρ =
√( ∂m )
∂ρ 2 2
|∆ m| + ( )
∂ρ 2
∂v
|∆ v|
2
1
Δm = Δv = nst
2
s
V=
t
Δv =
√( ∂s )
∂v 2 2
|∆ s| +( )
∂v 2
∂t
|∆ t|
2
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum pengukuran dasar antara lain sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Hasil Nst dengan Pengukuran Lansung Nst
Jenis alat ukur Nilai skala terkecil Kesalahan titik nol
Jangka sorong 0,05
Mikrometer sekrup 0,01
Termometer -10
Stopwatch 0,001
Mistar 0,01
Neraca Lengan 0,01
Alat ukur waktu yang sering digunakan dalam percobaan fisika adalah
stopwatch. Dengan stopwatch digital, praktikum langsung dapat membaca selang
waktu yang diukur pada layar stopwatch. Pada saat membandingkan hasil
pengukuran dari stopwatch dengan jam tangan, terdapat beberapa sekon
perbedaan keduaanya. Tingkat ketidakpastiaan stopwatch lebih rendah
dibandingkan jam tangan, dimana stopwatch memiliki skala ketidakpastiaan 0,05
sekon. Jadi, pengukuran dengan menggunkan stopwatch dapat memperkecil
tingkat kesalahan dalam pengukuran waktu.
Penentuan hasil pengukuran secara langsung dan berulang dapat diperoleh
dari rata-rata hasil pengukuran ± standart deviasi. Pengukuran dilakukan 3 kali
sehingga dapat dicari rata-ratanya. Rata-rata tersebut dimasukkan ke dalam rumus
standart deviasi sehingga hasil pengukuran dapat dicari. Standart deviasi dapat
menunjukkan kepresisian suatu alat ukur. Semakin kecil standart deviasi yang
terbentuk, maka semakin besar pengukuran kita yang mendekati benar.
Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran yang dilakukan terhadap
besaran lain yang memiliki hubungan matematis dengan besaran yang dicari.
Pengukuran tidak langsung yang dilakukan pada praktikum ini tidak langsung
dilakukan pada semua alat ukur, namun pengukuran tidak langsung dibagi
menjadi dua, yaitu pengukuran tidak langung dengan nst dan standart deviasi.
Pengukuran tidak langsung menggunakan mistar, neraca o’hauss, jarak. Terdapat
perbedaan hasil ukur dari pengukuran tidak langsung diatas, walaupun dilakukan
pada besaran dan menggunakan alat yang sama. Pengukuran yang dilakukan
secara berulang memiliki ralat lebih kecil dari pada pengukuran yang dilakukan
sekali.
Jumlah angka penting yang digunakan dapat dilihat dari ralat relatif. Semakin
banyak angka penting menunjukkan presentase ralat yang relatif kecil berarti
semakin tepat hasil pengukuran. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa beberapa
pengukuran yang dilakukan mendapatkan hasil yang mendekati tetap, namun
beberapa juga menunjukkan hasil yang kurang tepat karena memiliki angka
penting dengan jumlah kecil.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengukuran dasar kali ini diantaranya adalah:
1. Nilai skala terkecil (nst) pada alat ukur ditentukan pada skala yang tertera
pada alat ukur tersebut.
2. Penggunaan alat ukur harus dengan cara yang benar.
3. Pengukuran tidak berulang menggunakan ralat nst dan pengukuran berulang
menggunakan ralat standart deviasi.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum pengukuran dasar yaitu, sebelum melakukan
percobaan praktikan harus memahami dan mengetahui hal yang akan dilakukan.
Mengetahui fungsi dari setiap alat ukur juga harus diperhatikan oleh setiap
praktikan. Praktikan juga harus memperhatikan intruksi dari asisten agar
praktikum berjalan dengan lancar dan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Murdani E
Jurnal Filsafat Indonesia (2020) 3(3) 72-80