Anda di halaman 1dari 40

2021

If the plan doesn’t work,


change the plan, but
never the goal – Author
Unknown

MODUL PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
Model
Praktikum
Fisika Dasar
dengan
Pendekatan
Heutagogi
Masa Pandemi
Covid 19
Oleh : Dr. Sama’ Iradat Tito, M.Si

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN BIOLOGI
FMIPA
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga modul praktikum ini bisa
terselesaikan.
Praktikum Fisika adalah kegiatan yang menuntut mahasiswa untuk
melakukan pengamatan, percobaan, atau pengujian suatu konsep atau
prinsip materi mata kuliah Fisika. Fisika Dasar merupakan mata kuliah wajib
di Prodi Biologi Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas
Islam Malang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan praktikum ini
diharapkan mahasiswa memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan tentang cara pengambilan data dan cara analisa Ilmu Fisika
yang nantinya diharapkan dapat dikolaborasikan dengan Ilmu Biologi.
Buku petunjuk praktikum ini dimaksudkan sebagai panduan bagi
mahasiswa untuk melaksanakan praktikum secara mandiri di rumah. Konsep
yang diusung adalah SCL (Student centered learning) dan bukan ke arah
TCL (Teacher centered learning) serta konsep Heutagogi (pembelajaran
mandiri) dan bukan pedagogi (pembelajaran guru). Dengan demikian
mahasiswa akan mendapatkan kemampuan dan kompetensi utuh dalam
melaksanakan dan melakukan percobaan sendiri di rumah. Hal ini
dikarenakan kondisi pandemi Covid 19 yang belum memungkinkan untuk
melaksanakan praktikum di Kampus. Panduan ini berisi tentang teori
penuntun praktikum, cara menganalisis data serta sistematika penulisan
laporan praktikum yang dilaksanakan pada semester genap dengan
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat disekitar rumah. Sehingga
meskipun masa pandemi, mahasiswa tetap bisa melaksanakan praktikum
dan meningkatkan keterampilan serta kepahamannya.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam buku petunjuk
praktikum ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan buku petunjuk praktikum ini dimasa yang

2
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

akan datang. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang


telah membantu dalam penyusunan buku panduan ini.

Malang, Maret 2021


Penyusun

Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si

3
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 4
PRAKTIKUM I PENGUKURAN DAN KESALAHAN ................................................ 5
PRAKTIKUM II PEGAS .................................................................................... 12
PRAKTIKUM III MOMENTUM ........................................................................... 17
PRAKTIKUM IV BANDUL SEDERHANA .............................................................. 23
PRAKTIKUM V TEKANAN HIDROSTATIK .......................................................... 29
PRAKTIKUM VI GERAK PELURU ....................................................................... 34
PRAKTIKUM VII KOEFISIEN GESEKAN ............................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 40

4
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

PRAKTIKUM 1
PENGUKURAN DAN KESALAHAN

A. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
1. Untuk mengetahui cara penggunaan alat ukur dan membaca alat ukur
2. Bisa menentukan kesalahan pada pengukuran beserta penjelasannya
3. Dapat menggunakan metode kuadrat terkecil dalam penggolahan data

B. Dasar Teori

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur


menggunakan alat ukur dengan suatu satuan. Pengukuran besaran relatif
terhadap suatu standar atau satuan tertentu. Dikatakan relatif di sini,
maksudnya adalah setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-
beda, sehingga hasil pengukuran yang diperoleh berbeda pula. Ketelitian
dapat didefinisikan sebagai ukuran ketepatan yang dapat dihasilkan dalam
suatu pengukuran, dan ini sangat berkaitan dengan skala terkecil dari alat
ukur yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran. Sebagai contoh,
pengukuran besaran panjang dengan menggunakan penggaris (mistar),
jangka sorong dan mikrometer sekrup. Ketiga alat ukur ini memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda-beda (Zemansky).

Gambar 1. Jangka Sorong

5
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki bagian


utama yaitu rahang tetap dan rahang geser. Alat ukur ini memiliki tingkat
ketelitian yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara 0,01 mm sampai 0,05 mm.
Skala panjang yang tertera pada rahang sorong disebut nonius atau vernier.
Jangka sorong yang akan digunakan memiliki skala nonius yang panjangnya
10 cm dan terbagi atas 20 bagian, sehingga beda satu skala nonius dengan
skala utama adalah 0,05 mm (Sutrisno, 2001).
Mikrometer sekrup juga merupakan alat ukur panjang, biasanya alat ini
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang memerlukan
ketelitian tinggi. Sebuah mikrometer sekrup, ditunjukkan pada gambar 2,
memiliki dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala putar. Skala luar yang
berada di selubung luar terbagi atas 50 bagian (garis). Ketika selubung luar
ini diputar lengkap 1 kali putaran, maka rahang geser dan selubung luar akan
bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm. 1 bagian pada skala putar
bernilai 0,01 mm, angka ini diperoleh dari: (0,5/50) x 1 mm = 0,01 mm. Angka
ini merupakan tingkat ketelitian dari mikrometer sekrup.

Gambar 2. Mikrometer Skrup

6
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

Mistar termasuk alat ukur panjang yang paling sederhana, alat ini
digunakan untuk mengukur panjang benda. Mistar memiliki 2 skala ukuran
yaitu skala utama dan skala terkecil. Skala utama pada mistar adalah
sentimeter (cm) dan satuan skala terkecil adalah millimeter (mm). nilai skala
terkecil mistar yaitu 1mm. Mistar memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm atau 0,05
cm (Ihsan, 2006).

Gambar 3. Mistar

C. Alat dan bahan


1. Mistar besi panjang 30 cm
2. Stopwatch (bisa pakai stopwatch HP)
3. Kardus korek api kayu
4. Korek api kayu
5. Botol air mineral bekas
6. paku
7. Selotip
8. Air secukupnya
9. Cangkir/gelas

D. Prosedur Percobaan
a. Pengukuran Dengan Jangka Sorong
1. Ukurlah diameter bagian luar gelas, diameter bagian dalam gelas,
kedalaman air dalam gelas, masing-masing sebanyak 3 kali dan catat
hasil pengukurannya dalam table dengan menggunakan jangka sorong.

7
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

2. Dari tabel di atas hitung rata-rata diameter ketiga objek yang diukur.
3. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata, kemudian
tuliskan hasilnya dalam tabel.
4. Tulislah hasil pengukuran (hasil pengukuran = rata-rata ketidakpastian)

b. Pengukuran Dengan Micrometer Secrup


1. Ukurlah ketebalan dinding gelas minuman, ketebalan kertas HVS dan
tebal uang logam masing-masing sebanyak 3 kali dan catat hasil
pengukurannya dalam table.
2. Dari tabel di atas hitung rata-rata dari ketebalan gelas, uang logam dan
ketebalan kertas A4.
3. Hitunglah selisih nilai setiap data dengan nilai rata-rata dan catat pada
tabel.

4. Tuliskan hasil pengukuran (Hasil pengukuran = rata-rata ketidakpastian)

c. Pengukuran Dengan Mistar


1. Letakkan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar.
2. Pastikan benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung benda
tepat berada di angka nol skala mistar.
3. Baca skala mistar pada ujung lain benda (bukan ujung yang dititik nol).
4. Ukur panjang, lebar dan tinggi kotak korek api kayu masing-masing
sebanyak 3 kali dan catat pengukurannya dalam tabel.

d. Pengukuran dengan alat ukur stopwatch


1. Lubangi botol air mineral kosong dengan paku dengan panjang 5 cm dari
bawah botol.
2. Tutup lubang menggunakan selotip
3. Isi air sampai ketinggian 10 cm dari bawah botol.

8
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

4. Buka selotip bersamaan dengan memencet tombol stopwatch untuk menghitung waktu
keluarnya air melalui lubang tersebut sampai air tidak keluar yaitu pada batas titik lubang
tersebut, lalu matikan stopwatch.
5. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali dan catat pengukurannya dalam tabel.

E. Tabel Pengamatan
Tabel 1. Data Alat Ukur Penggaris/Mistar
Percobaan Panjang Lebar Tinggi Volume(m3) ρ
ke-n (m) (m) (m) = pxlxt (Kg/m3)
= m/v

x
Ketelitian

Catatan: Massa korek api kayu adalah 10 gram = 0,01 Kg


Tabel 2. Data Perobaan Alat Ukur Stopwatch
Percobaan ke-n Waktu (s)

x
Ketelitian

9
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

F. Perhitungan

Rumus:
 Standar deviasi

( x1  x) 2  ( x2  x) 2  ( x3  x) 2
Standart Deviasi=  x =
n(n  1)

 Ketelitian

x
Ketelitian = 1   100%
x

 Volume (V) = p  l  t
 Massa jenis (ρ) = m/v = massa korek api kayu (0,01kg)/volume

G. Sistematika Laporan

1. Judul
Berisi kata kunci yang jelas menggambarkan subjek laporan. Jangan menulis halaman
judul terpisah dari laporan.
2. Tujuan
Berisikan tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan praktikum. contoh menentukan
kalor jenis bahan padat, menentukan besarnya kecepatan gravitasi, dan lai
sebagainya.
3. Dasar Teori
Berisikan pengulangan teori yang diperlukan dan persamaan-persamaan akhir/kunci
yang digunakan. Tidak perlu menurunkan persamaan, tetapi tunjukkan sumber yang
mendukung teori.
4. Metodologi Terdiri dari:
a. Alat dan Bahan

Merupakan uraian alat-alat dan bahan yang akan digunakan selama melakukan
praktikum.

10
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

b. Cara kerja
Berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan praktikum.
5. Hasil dan Analisis
Hasil yang anda peroleh pada praktikum dibuat dalam bentuk tabel dan
analisis/perhitungan atau grafik sesuai dengan petunjuk.
6. Pembahasan
Merupakan pembahasan mengenai hasil yang didapat dari percobaan yang
dibandingkan dengan hasil dari teori dan hasil percobaan yang telah dilakukan.
7. Kesimpulan
Berupa uraian baru yang jelas dari hasil-hasil utama, merupakan inti ringkasan yang
dicapai dalam diskusi.

11
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

PRAKTIKUM 2
PEGAS

A. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan:
1. Memahami konsep hukum elastisitas hooke pada pegas spiral.
2. Menentukan besarnya konstanta pegas (k) dengan metode perubahan
panjang dan osilasi pegas.

B. Dasar Teori
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda
akan bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda
tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang
diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas
elastisitasnya belm dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan
panjang (Δx) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda.
Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak
terlampaui.
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas
tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan
berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada
batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang
pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas
pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis,
dapat dituliskan sebagai:

F = - k ∆x ........................................................................................ (1)

Dengan k = tetapan pegas (N / m), tanda (-) diberikan karena arah gaya
pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut.

12
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

Konstanta gaya pegas adalah suatu karakter dari suatu pegas yang
menunjukkan perbandingan besarnya gaya terhadap perbedaan panjang
yang disebabkan oleh adanya pemberian gaya tersebut. Satuan konstanta
gaya pegas adalah N/m, dimensi konstanta pegas : [M][T] -2

C. Alat-alat yang digunakan


1. Botol bekas air mineral 600 ml
2. Karet gelang 2 buah
3. Cangkir ukur beras
4. Penggaris
5. Air

D. Prosedur Percobaan
1. Ambil 2 buah karet gelang dan buatlah simpul sehingga terbentuk
angka delapan
2. Ikatkan satu bagian karet gelang pada botol bekas air mineral bagian
mulut botol sampai benar-benar kencang.
3. Isi botol dengan air sebanyak 120 ml, lalu tutup botol sehingga karet
bisa tertahan.
4. Gantungkan botol pada paku sehingga terlihat perbedaan sebelum
dan sesudah digantung.
5. Ukur dengan menggunakan penggaris mulai dari pangkal sampai
simpul bagian mulut botol sehingga diperoleh data 1
6. Tambahkan air sebanyak 120 ml lagi pada botol dan ulangi tahap 4
s/d tahap 5 sehingga diperoleh data ke 2
7. Tambahkan air sebanyak 120 ml lagi pada botol dan ulangi tahap 4
s/d tahap 5 sehingga diperoleh data ke 3.
8. Tambahkan air sebanyak 120 ml lagi pada botol dan ulangi tahap 4
s/d tahap 5 sehingga diperoleh data ke 4.
9. Tambahkan air sebanyak 120 ml lagi pada botol dan ulangi tahap 4
s/d tahap 5 sehingga diperoleh data ke 5.

13
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

E. Tabel Pengamatan
No Massa (kg) Gaya (N) Panjang karet
X (cm)

1 kg = 1.000 ml

F. Perhitungan
Rumus:
1. F = m x g
F = gaya (N)
m = massa air (kg)
g = gravitasi bumi (9.8 m/det2)

2. Konstanta / tetapan pegas

F=kx

atau:

k=F/x

Dimana:

F = besar gaya bekerja (dalam satuan Newton atau N)

K = konstanta pegas (dalam satuan N/m)

X = perubahan panjang pegas/karet (dalam satuan meter atau m)

14
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

G. Sistematika Laporan
1. Judul
Berisi kata kunci yang jelas menggambarkan subjek laporan. Jangan
menulis halaman judul terpisah dari laporan.
2. Tujuan
Berisikan tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan praktikum.
contoh menentukan kalor jenis bahan padat, menentukan besarnya
kecepatan gravitasi, dan lain sebagainya.
3. Dasar Teori

Berisikan pengulangan teori yang diperlukan dan persamaan-


persamaan akhir/kunci yang digunakan. Tidak perlu menurunkan
persamaan, tetapi tunjukkan sumber yang mendukung teori.
4. Metodologi
Terdiri
dari:
a. Alat dan Bahan
Merupakan uraian alat-alat dan bahan yang akan digunakan selama
melakukan praktikum.
b. Cara kerja
Berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan
praktikum.
5. Hasil dan Analisis
Hasil yang anda peroleh pada praktikum dibuat dalam bentuk tabel
dan analisis/perhitungan atau grafik sesuai dengan petunjuk.
6. Pembahasan
Merupakan pembahasan mengenai hasil yang didapat dari percobaan
yang dibandingkan dengan hasil dari teori dan hasil percobaan yang
telah dilakukan.
7. Kesimpulan
Berupa uraian baru yang jelas dari hasil-hasil utama, merupakan inti

15
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

ringkasan yang dicapai dalam diskusi.


8. Daftar Pustaka
Berisi sumber bahan teori.

16
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

PRAKTIKUM 3
Momentum

A. Tujuan
1. Memahami hukum kekekalan momentum & Tumbukan
2. Menentukan koefisien restitusi antara benda dan lantai

B. Dasar Teori
Momentum merupakan salah satu besaran vektor dalam fisika.
Momentum dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk
mendiamkan benda yang bergerak. Semakin besar momentum benda
tersebut maka semakin sulit pula benda itu untuk dihentikan. Secara
matematis momentum (P) didefinisikan sebagai hasil kali antara
massa suatu benda, m, dengan kecepatannya, v,

P = mv
Dalam suatu proses fisika, selama tidak ada gaya luar maka total
momentum dalam sistem tersebut bersifat kekal. Apabila terdapat dua
buah benda yang saling bertumbukan maka hukum kekekalan
momentumnya dapat dituliskan secara sebagai,

dimana m1 adalah massa objek 1, m2 adalah massa objek 2, v1 dan


v2 adalah kecepatan masing-masing benda sebelum tumbukan
sedangkan v1 ′ dan v2 ′ menyatakan kecepatan masing-masing benda
tersebut setelah bertumbukan.

Berdasarkan perubahan kecepatannya tumbukan dibagi berdasarkan


nilai koefisien restitusinya. Apabila koefisien restitusi bernilai nol
menandakan kedua benda setelah bertumbukan akan saling
berdempetan (tidak lenting sama sekali) sedangkan apabila bernilai 1

17
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

menunjukkan kedua benda saling memantul secara sempurna (lenting


sempurna). Kebanyakan, suatu benda yang bertumbukan akan
memiliki koefisien restitusi dalam batas tersebut dan menghasilkan
jenis tumbukan lenting sebagian.

Tumbukan lenting sebagian berlaku juga pada sebuah benda yang


bergerak jatuh bebas. Dalam kasus ini, yang bertindak sebagai benda
kedua adalah lantai. Perhatikan Gambar 1. Dengan demikian,
kecepatan benda kedua sebelum dan sesudah tumbukan adalah nol.

Gambar 1. Tumbukan lenting sebagian pada benda jatuh bebas

Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian h terhadap lantai.


Kecepatan bola sesaat sebelum dan sesudah menumbuk lantai
memenuhi persamaan
v =√2gh
Kecepatan bola sebelum dan sesudah menumbuk lantai memenuhi
persamaan
v1=−√2gh1 dan v1′=+√2gh1′

Tanda negatif pada 1 menundakan arah bola ke bawah dan tanda positif
pada 1′ menandakan arah bola ke atas. Koefisien restitusi antara bola
dan lantai dapat diperoleh dari persamaan

18
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

Persamaan tersebut di atas dapat digunakan pada benda jatuh ke lantai dan kemudian
memantul beberapa kali. Sebagai contoh, perhatikan kasus pada Gambar 2. Pada
kasus tersebut, persamaan koefisien restitusi menjadi

h'
e=
h

Gambar 2. Tinggi pantulan bola yang mengalami tumbukan lenting sebagian

C. Alat dan Bahan


1. Penggaris 100 cm/ meteran
2. 3 buah jenis bola (bola pingpong/ tenis meja, bekel, dan kelereng)
3. Stopwatch

D. Prosedur Percobaan
1. Siapkan penggaris 100 cm atau meteran untuk mengukur ketinggian bola
pingpong/tenis meja. Lepas bola dari ketinggian mula-mula (ho) yakni 100 cm.
2. Amati bola yang jatuh bersamaan dengan menekan tombol start pada stopwatch,
kemudian ukurlah ketinggian yang dicapai bola setelah menumbuk lantai yang
pertama. Catatlah ketinggian bola yang telah menumbuk lantai (h1) pada tabel yang
telah disediakan dan waktu yang diperlukan bola dari jatuh hingga menumbuk dan
naik kembali keatas.
3. Lakukan percobaan seperti diatas sebanyak 3 kali
4. Kemudian lakukan percobaan dengan ketinggian 70 cm, dan 50 cm masing- masing
sebanyak 3 kali pengulangan.
5. Lanjutkan percobaan dengan menggunakan bola lain dan masukkan data
pengukuran ke dalam tabel.

19
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

E. Tabel pengamatan
Tabel 1. Data Percobaan Bola Pingpong/Tenis Meja
No Ketinggian Percobaan Ketinggian Waktu Koefisien
awal ke Pantul (h1) (sekon) restitusi (e)
(h0)
1 100 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
2 70 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
3 50 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian

Tabel 2. Data Percobaan Bola Bekel


No Ketinggian Percobaan Ketinggian Waktu Koefisien
awal ke Pantul (h1) (sekon) restitusi (e)
(h0)
1 100 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
2 70 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
3 50 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian 20
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

Tabel 3. Data Percobaan Kelereng


No Ketinggian Percobaan Ketinggian Waktu Koefisien
awal ke Pantul (h1) (sekon) restitusi (e)
(h0)
1 100 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
2 70 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
3 50 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian

F. Perhitungan

 Koefisien Restitusi
h'
e=
h

 Standar deviasi

( x1  x) 2  ( x2  x) 2  ( x3  x) 2
Standart Deviasi=  x =
n(n  1)

 Ketelitian

x
Ketelitian = 1   100%
x

21
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

G. Pertanyaan
1. Dari percobaan yang telah dilakukan, berapakah nilai koefisien restitusi masing-
masing bola?
2. Jenis tumbukan yang telah dilakukan termasuk jenis tumbukan apa?
3. Mungkinkah nilai koefisien restitusi pada percobaan = 1 ?Jelaskan alasannya!

H. Sistematika Laporan
1. Hasil pengamatan a. Data Hasil Pengamatan b. Pembahasan
2. Lampiran Perhitungan

22
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

PRAKTIKUM 4
BANDUL
SEDERHANA

1. Tujuan
a. Menentukan besarnya gravitasi bumi dengan menggunakan bandul
sederhana
b. Pengaruh panjang tali yang digunakan dengan periode yang
dihasilkan dari percobaan
c. Pengaruh besar sudut dengan periode

2. Dasar Teori
Gerak bandul sederhana merupakan salah satu bentuk gerak osilasi.
Osilasi atau getaran adalah gerak bolak balik disekitar posisi
setimbang. Ilustrasi bandul tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Bandul terdiri dari seutas tali yang dianggap tidak memiliki massa dan
sebuah beban diikat diujung tali. Sedangkan ujung atas tali dikaitkan
pada posisi tetap (misal paku). Beban bergantung bebas dan bergerak
bolak balik akibat pengaruh gaya gravitasi bumi.

Gambar 1. Skema Bandul Matematis

23
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

Maka akan berlaku persamaan:


1
f = g /l
2

T = 2 l / g

Keterangan:
f = jumlah getaran per detik satuan (det-1) T =
periode satuan (detik)
g = percepatan gravitasi bumi (m/det2) l =
panjang kawat (m)

3. Alat dan Bahan


a. Bolas besi (bola bekel yang sudah diberi jarum pentul), buah jeruk
nipis atau yang lainnya). Massa diabaikan.
b. Benang nilon (20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 60 cm)
c. Gunting
d. Stopwatch (untuk mengukur berapa ayunan bola)
e. Meteran atau penggaris
f. Busur untuk mengukur sudut
g. Pena dan kertas untuk mencatat
h. Tali jemuran yang diikat pada dua sisi dengan erat sehingga stabil
atau menggunakan gagang sapu yang sudah dikondisikan pada dua
sisi sehingga stabil atau sematkan paku pada daun pintu atau benda
lainnya.

Prosedur Tata Percobaan


Percobaan 1: Variasi Panjang Tali
a. Ikat bola besi atau bola bekel atau jeruk nipis pada benang nilon yang
ujungnya diberi jarum pentul sehingga bisa dipasang pada benang
nilon dengan erat.

24
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

b. Sematkan atau ikat benang nilon yang sudah diberi beban bola besi
atau bola bekel atau jeruk nipis pada tali jemuran atau daun pintu atau
gagang sapu yang telah diatur sedemikian rupa sehingga posisi stabil.
c. Atur sudut 15o sebelum tali diayunkan untuk panjang tali 60 cm. Lalu
gerakkan bandul bersamaan dengan menekan tombol stopwatch
sebanyak 10 ayunan (1 ayunan adalah titik awal bandul diayunkan
sampai kembali ke titik semula).
d. Hentikan stopwatch dan catat waktu yang tertera. Ulangi sebanyak 3
kali agar mendapat data yang tepat.

e. Ulangi percobaan c dan d untuk panjang tali masing-masing 50 cm, 40


cm , 30 cm dan 20 cm.

f. Hitung gaya gravitasi bumi


Percobaan 2: Variasi Sudut
a. Panjang tali sudah ditetapkan yaitu 50 cm yang sudah diikatkan.
Untuk percobaan ke-2 besarnya sudut yang bervariasi (200, 300, 400,
500 dan 600).
b. Caranya sama dengan percobaan 1 point c dan d.

Tabel Pengamatan
Tabel 1. Data Percobaan Dengan Variasi Panjang Tali
No panjang tali Percobaa Waktu Periode l2 g
(cm) n ke (sekon)
1 20 1
2
3
x
x
Ketelitian
2 30 1
2
3
x
x
Ketelitian
3 40 1

25
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

2
3
x
x
Ketelitian
4 50 1
2
3
x
x
Ketelitian
5 60 1
2
3
x
x
Ketelitian

Tabel 2. Data Percobaan Dengan Variasi Sudut


No Sudut Percobaa Waktu Periode l2 g
(0) n ke (sekon)
1 20 1
2
3
x
x
Ketelitian
2 30 1
2
3

Ketelitian
3 40 1
2
3
x

26
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

x
Ketelitian
4 50 1
2
3
x
x
Ketelitian
5 60 1
2
3
x
x
Ketelitian

j. Perhitungan

4 2 l
g=
T2

Keterangan:
g = gravitasi bumi (m/s2)
l = panjang tali
T = periode (sekon)

Untuk mencari periode (T) gunakan rumus berikut:


t
T=
n
Keterangan:
t = waktu (s)
n = jumlah ayunan

 Standar deviasi

( x1  x) 2  ( x2  x) 2  ( x3  x) 2
Standart Deviasi=  x =
n(n  1)

27
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

 Ketelitian

x
Ketelitian = 1   100%
x

Catatan:
x1 = data percobaan pertama

x2 = data percobaan kedua

x3 = data percobaan ketiga


x = rata-rata data percobaan
n = jumlah pengulangan percobaan; n =3

k. Sistematika laporan
1. Hasil dan pengamatan
a. Data hasil pengamatan
b. Pembahasan (bandingkan nilai g hasil perhitungan dengan ketetapan gravitasi bumi
9.8 m/s2, lalu analisa hubungan panjang tali dengan periode, panjang tali dengan
sudutnya).
2. Lampiran
Perhitungan

28
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

PRAKTIKUM 5
TEKANAN HIDROSTATIK

1. Tujuan
a. Menentukan besar tekanan hidrostatkia pada kedalaman tertentu
pada suatu zat cair. Massa air 1000 kg/m3
b. Menentukan jarak hubungan pancar air dengan tekanan
hidrostatika

2. Dasar Teori
Sifat menarik yang dimiliki zat cair statis adalah adanya tekanan
yang dilakukan pada benda yang dicelupkan ke dalam zat cair
tersebut. Tekanan tersebut muncul karena benda menahan berat zat
cair di atasnya. Makin dalam posisi benda maka makin tebal zat cair di
atas benda tersebut yang harus ditahan sehingga makin besar
tekanan yang dirasakan benda. Tekan jenis ini dinamakan tekanan
hidrostatis (tekanan oleh zat cair yang diam).
Tekanan hidrostatika adalah tekanan yang diberikan oleh air ke
semua arah pada titik ukur akibat adanya gaya gravitasi bumi.
Tekanan hidrostatika disimbolkan dengan huruf P. maka tekanan
hidrostatika bisa dicari dengan rumus:

=   gh
Keterangan:
P = tekanan hidrostatika (pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = gaya gravitasi bumi (m/det2)
h = ketinggian (m)

3. Alat dan Bahan


a. Botol bekas air mineral 1500 ml

29
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

b. Gunting
c. Stopwatch
d. Ember
e. Penggaris besi 30 cm
f. Selotip hitam
g. Paku untuk melubangi

4. Prosedur Percobaan
Prosedur Percobaan Botol 1

a. Lubangi botol dengan jarak 5 cm dari bawah, lalu jarak antar


kubang adalah 5 cm dengan ditandai dengan titik sebanyak 4 titik.
b. Lalu lubangi tiap titik dengan paku.
c. Setelah itu tutup lubang tersebang dengan selotip sebelum
dimasukkan air. Posisikan penggaris dibawah botol .
d. Isi botol dengan air dengan ketinggian 25 cm dari bawah.
e. Buka selotip bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
Tandai jarak pancaran air sampe air berhenti. Catat jarak pancaran
dan waktu pancaran air tesebut. Ulangi masing-masing sampe 3
kali percobaan.
f. Ulangi poin d – e dengan ketinggian 20 cm, 15 cm, 10 cm.
Prosedur Percobaan Botol 2
Pada percobaan kedua ini caranya sama seperti percobaan 1, tapi yang
dicatat hanya jarak pancaran saja.

5. Tabel Pengamatan
Tabel 1. Data Percobaan Botol 1
No Kedalaman (h) Percobaan Jarak Waktu (t) Tekanan
ke Pancaran (P)
Air (cm)
1 25 cm 1
2
3

30
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

x
x
Ketelitian
2 20 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
3 15 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
4 10 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian

Tabel 2. Data Percobaan Botol 2


No Kedalaman (h) Percobaan Jarak Tekanan
ke Pancaran (P)
Air (cm
1 25 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
2 20 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian
3 15 cm 1
2

31
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

3
x
x
Ketelitian
4 10 cm 1
2
3
x
x
Ketelitian

6. Perhitungan

=   gh

ρair = 1000 kg/m3

 Standar deviasi

( x1  x) 2  ( x2  x) 2  ( x3  x) 2
Standart Deviasi=  x =
n(n  1)

 Ketelitian

x
Ketelitian = 1   100%
x

Catatan:
x1 = data percobaan pertama
x2 = data percobaan kedua
x3 = data percobaan ketiga
x = rata-rata data percobaan
n = jumlah pengulangan percobaan; n =3

32
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

7. Sistematika laporan
a. Hasil dan pengamatan
Data hasil pengamatan dan pembahasan
b. Lampiran
Perhitungan

33
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

PRAKTIKUM 6
GERAK PELURU

I. Tujuan Percobaan :
Mempelajari gerak peluru dari suatu benda.
II. Peralatan Yang Diperlukan :
1. 2 orang yang satu sebagai pelempar dan satu sebagai pencatat
2. Stop watch satu buah
3. Bola
4. Busur
III. Teori :
Lintasan peluru dituhukan pada bentuk parabolayang dilempar
dipengaruhi oleh gesekan udara tetapi untuk mempermudah persoalan
dalam percobaan ini, gesekan udara kita abaikan. Dengan demikian
benda hanya dipengaruhi oleh gaya berat (m.g) nya saja, sehingga
lintasan bola seperti ditunjukkkan pada Gambar 1.

Vox = Vo cos o
Voy = Vo sin o

Voy
Vo
o Vx
Vox o
Vy V
Gambar 1 : Lintasan Parabola

Menurut “Hukum Newton II”, gaya dalam komponen-komponen tegak


lurus adalah :
Fx = 0 dan Fy = m. ay
Oleh karena itu :

34
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

Fy  m.g
ax = 0 dan ay = = = -g
m m
Jika kecepatan awalnya adalah (v o) dengan sudut elevansinya (o), maka
kecepatan pada saat t adalah :
vx = vo cos o
vy = vo sin o – g.t
Besarnya kecepatan pada setiap saat adalah :

v = v 2  v2
x y

1
2

Dan sudut  dengan horizontal adalah :


 v y 
 = arc tan  
 v x 
Oleh karena kecepatan pada arah x konstan, maka koordinat pada
sembarang saat adalah :
x = (vo cos o).t
dan koordinat y pada saat sembarang adalah :
y = (vo sin o).t – ½ g.t2
IV. Cara Melakukan Percobaan

35
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

1. Atur sudut elevansi lemparan bola dengan menggunakan busur.


2. Tembakkan bola dengan jalan memperkirakan sesuai sudut.
3. Pada saat bola dilepaskan, jarum stop watch mulai berjalan oleh
teman yang satu dan pada saat peluru mengenai landasan maka
stopwatch dimatikan. Catatlah waktu t dan jarak horizontal s yang
ditempuh bola.
4. Ulangi percobaan diatas sebanyak 5 kali.
5. Lakukan percobaan diatas dengan vo berbeda dengan jalan
mempercepat/memperkuat lemparan bola pada jarak yang berbeda.
6. Lakukan percobaan diatas dengan o yang berbeda.
V. Tugas untuk Laporan
1. Perkirakan tinggi maksimum dari masing-masing percobaan.
2. Perkirakan v dan  pada saat menggunakan stopwatch dan hitung
menggunakan rumus.
3. Buat kesimpulan dari percobaan ini.

36
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

PRAKTIKUM 7

KOEFISIEN GESEKAN

I. Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien gesekan statis s dan kinetis k.

II. Peralatan Yang Digunakan


1. Papan gesekan,
2. Balok kayu, dan beban (anak timbangan).
3. Neraca
4. Stop watch.

III. Teori
Suatu benda yang bergerak pada suatu permukaan benda lain akan
mendapat gaya yang arahnya berlawanan dengan arah benda. Gaya ini
terjadi akibat gesekan kedua permukaan benda dan disebut sebagai gaya
gesek
A. Koefisien gesekan statis (s)
Adalah perbandingan gaya statis maksimum (fs maks) dengan gaya
normal.
fs(maks) ............................................
s = (1)
N
Gaya normal (N), untuk bidang datar dan bidang miring adalah seperti
ilustrasi berikut :
 Gambar (1a) : Pada saat tepat akan bergerak, fs berharga
maksimum sehingga :
m2
s = ………………………….……(2)
m1
 Gambar (1b) : Keadaan tepat akan bergerak dapat dicapai pada
sudut kemiringan tertentu (misal ), maka :

37
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

a .....................................
s = tg  = tg (3)
b

B. Koefisien gesekan kinetis (k)


Adalah perbandingan antara gaya gesekan kinetis dengan gaya
normal (N)
f k ..........................................................................................
k = (4)
N
Jika ditambahkan pada m2 (Gambar 1b), balok mulai bergerak.
Apabila gesekan antara katrol dengan tali penghubung diabaikan
maka dari Hukum Newton :
Ftotal = mtotal . a
Sehingga didapatkan ;

m2  m1  m2 a
k = -   ……………………………………..(5)
m1  m1 g

Atau dapat ditulis :

m2  a g
=  k   ……………………………………..(6)
m1  g g a

Gambar 1. Rangkaian percobaan koefisien gesekan statis dan kinetis 

38
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

IV. Cara Melakukan Percobaan


A. Koefisien gesekan statis.
1. Susun peralatan seperti pada gambar (1a), letakkan benda A pada
posisi tertentu.

2. Beri beban di A dan B sedemikian rupa sehingga sistem tepat akan


bergerak.
3. Catat massa benda di A dan di B (Timbang juga tempat beban A
dan B).
B. Koefisien gesekan kinetis.
1. Susun peralatan seperti gambar (1a)
2. Letakkan benda A di posisi tertentu lalu beri beban di A dan B
sehingga sistem bergerak dengan percepatan a. Catat posisi
benda A sebelum bergerak dan waktu tempuh sistem bergerak
hingga berhenti (ulangi lima kali).
3. Lakukan langkah 2 untuk posisi yang lain.
4. Lakukan langkah 2 – 3 untuk massa beban yang berbeda.

V. Tugas Untuk Laporan


1. Hitung besarnya s dengan persamaan (2)
2. Hitung besarnya percepatan a untuk percobaan menentukan koefisien
gesekan kinetis.
3. Hitung persamaan k dengan persamaan (5)

39
2021 Modul Praktikum Fisika Dasar

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah Mikhrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Institut Teknologi


Bandung.
2. Artoto Arkundanto,dkk. 2007. BMP. Alat Ukur dan Metode
Pengukuran. Universitas Terbuka. Jakarta.
3. D. Keith Robinson, Philip R. Bevington. 1992. Data Reduction And
Error Analysis For The Physical Sciences Second Edition. McGraw-Hill
4. Dosen-dosen Fisika. 1997. Diktat Fisika Dasar I. Yayasan Pembina
Jurusan Fisika (Yanasika). Jurusan Fisika FMIPA ITS. Surabaya.
5. Mochamad Zainuri. 2000. Laporan Petunjuk Praktikum Fisika Dasar,
FMIPA – Fisika ITS
6. Samlawi, A.K. 2017. Modul Praktikum Fisika Dasar. Universitas
Lambung Mangkurat
7. Sears Zemansky. 1962. “University Physics”. Addison – Wesley
Publishing Company.Inc.

.
.

40

Anda mungkin juga menyukai