Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
dalam penelitian ini merupakan jenis data kriteria mutu air berdasarkan kelas I
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif sebesar 10,00 mg/L. Dari enam
meliputi suhu, rasa, bau, dan pengamatan percontoh air yang dianalisis, seluruhnya
sedimentasi. Data kuantitatif meliputi pH, berada diatas ambang batas.
BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD
(Chemical Oxygen Demand), deterjen Kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand)
(Surfaktan Anion), kekeruhan, dan warna air mempunyai nilai berkisar antara 14,00-22,89
pada Tukad Badung tahun 2015. mg/L, jika dibandingkan dengan kriteria
kualitas mutu air berdasarkan kelas I sebesar
HASIL 2,00 mg/L. Dari enam percontoh air yang
Hasil analisis fisika dan kimia dari enam dianalisis, seluruhnya berada diatas ambang
percontoh air Tukad Badung secara lengkap batas.
dapat dilihat pada Tabel 1. 3. Kadar Deterjen (Surfaktan Anion)
mempunyai nilai berkisar antara 0,08-
0,53 mg/L, jika dibandingkan dengan
kriteria kualitas mutu air berdasarkan
kelas I sebesar 0,20 mg/L. Umumnya
dari enam percontoh yang dianalisis, dua
percontoh berada diatas ambang batas.
Analisis Fisika
Hasil penelitian air Tukad Badung mengacu
pada kondisi fisika air tersebut serta
membandingkan dengan persyaratan kualitas
Tabel 1. Hasil Analis Fisik dan Kimia Air Tukad air minum menurut Surat Keputusan Menteri
Badung. Kesehatan RI No.
907/MENKES/SK/VII/2002.
Analisis Kimia
1. Dari enam percontoh yang dianalisis
Mengacu pada Peraturan Pemerintah menunjukkan bahwa air Tukad Badung
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 adalah sebagai beikut :
maka hasil penelitian kimia kualitas air yang
dilakukan di Tukad Badung menunjukkan Tiga percontoh berbau tidak sedap.
bahwa air tersebut telah terkontaminasi
dengan limbah, . Parameter kualitas air tanah Tiga percontoh tidak berbau
yang dimaksud tersebut antara lain :
Empat percontoh berasa pahit
1. Kadar pH yang diukur pada suhu 29oC
mempunyai nilai berkisar antara 6,00- Dua percontoh tidak berasa
9,58, jika dibandingkan dengan kriteria Secara fisika air bisa dirasakan oleh lidah. Air
mutu air berdasarkan kelas I sebesar 6,00 yang terasa asam, manis, pahit, atau asin
9,00. Umumnya dari enam percontoh menunjukkan bahwa kualitas air tersebut
air yang dianalisis, dua percontoh berada tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya
diatas ambang batas. garam-garam tertentu yang larut dalam air.
2. Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Sedangkan rasa asam diakibatkan adanya
mempunyai nilai berkisar antara 30,41- asam organik maupun asam anorganik (air-
122,20 mg/L, jika dibandingkan dengan minum.org). Jika dibandingkan dengan
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
kualitas fisik persyaratan kualitas air adalah Hasil dari studi ini akan menampilkan kondisi
tidak berasa dan tidak berbau. Umumnya dari perairan teluk benoa pada saat menerima
enam percontoh menunjukkan air Tukad limpahan air sungai secara maximum dan
Badung adalah berbau dan berasa. runoff dari DAS selama kondisi air pasang
(~6 jam). Gambar 2. memperlihatkan pola
2. Kekeruhan air mempunyai nilai berkisar aliran air di teluk benoa pada saat kondisi
antara 0-11,00 NTU, jika dibandingkan pasang. Dari gambar tersebut terlihat pula
dengan nilai maksimum kekeruhan air aliran yang terjadi akibat dari runoff DAS.
adalah 5,00 NTU, dua dari enam DAS Badung, DAS mati, DAS Sama dan
percontoh berada diatas kadar maksimum DAS Bualu menyumbangkan volume air ke
yang diperbolehkan dalam persyaratan dalam Teluk Benoa, namun DAS di utara
kualitas air minum. Pulau Serangan mengalir melalui utara Pulau
3. Warna air mempunyai nilai berkisar 0 Serangan. Pola aliran yang hampir sama
80,00 TCU, jika dibandingkan dengan diperlihatkan pada Kondisi Teluk Benoa saat
nilai maksimum adalah 15,00 TCU, ini dan Teluk Benoa direklamasi seluas 15%,
empat percontoh berada diatas kadar namun terdapat pola arus yang sangat berbeda
maksimum yang diperbolehkan dalam ketika Teluk Benoa di reklamasi seluas 80%.
persyaratan kualitas air minum. Pada saat Teluk Benoa direklamasi 80%,
aliran sungai Sama dan Bualu mengalir
Hal lain yang perlu diantisipasi melalui sisi barat menuju ke utara dengan
pencemarannya adalah total coliform dan kekuatan arus yang cukup besar dibandingkan
faecal coliform mengingat dari pengamatan kondisi sebelumnya.
di lapangan terlihat adanya pembuangan
limbah kamar mandi dan kotoran ternak
yang langsung diarahkan ke sungai, tanpa
diproses lebih awal seperti yang terlihat
pada Gambar 1. Hal ini tentu
mempengaruhi kesehatan ikan yang berada
di Tukad Badung mulai dari hulu hingga ke
hilir telah mengalami pencemaran, diduga
sebagian besar dari ikan pada Tukad
Badung sudah tidak sehat.
FVCOM Gambar 2. Pola aliran arus laut saat pasang dan pola aliran air
dari runoff
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
COD melebihi kriteria mutu air kelas I pada Badung yang mempunyai karakteristik
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 sebagai bahan pencemar.
yang mengindikasikan air Tukad Badung
mengalami pencemaran bahan organik kimia
mulai dari tengah hingga hilir sungai.
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
oleh pembangunan fisik diatas lahan bakau kerjasama yang baik antara pihak Kabupaten
yang di reklamasi, hingga berubah fungsi Badung, Kota Denpasar serta pihak provinsi
menjadi ruko, hotel, juga perumahan yang agar dapat berjalan optimal. Pemantauan
secara kasat mata dapat dilihat di sepanjang dilakukan oleh perangkat desa baik itu Kepala
Jl. By Pass Ngurah Rai dari wilayah Serangan Desa, Kelian Banjar dan perangkat lainnya
hingga Nusa Dua. Megaproyek reklamasi yang berada di sekitar DAS Tukad Badung,
Pulau Serangan yang telah dilakukan dan pemantauan ini lebih difokuskan kepada
pembangunan Pelabuhan Benoa merupakan perilaku masyarakat terkait masalah
bagian tak terpisahkan dari perusakan Teluk pembuangan limbah rumah tangga maupun
Benoa. Sedimentasi yang terjadi di kawasan industri.
Teluk Benoa jelas membahayakan karena
teluk ini merupakan muara dari sejumlah Apabila reklamasi ini tetap berjalan,
sungai besar yang berada di Kota Denpasar terjadinya bencana banjir tidak bisa dihindari.
maupun Kabupaten Badung yang nantinya Limpasan air yang meluap dalam kondisi
dapat mengakibatkan kawasan Bali Selatan tercemar akan menggenangi kota Denpasar.
akan tenggelam jika sedimentasi dibiarkan Dari hasil analisis diatas kualitas air di Tukad
terus menerus terjadi karena air sungai Badung sangat buruk dan apabila bencana
kesulitan mengalir ke laut. banjir terjadi, dampak buruk bagi masyarakat
sekitar sangat tinggi, khususnya dampak bagi
kesehatan masyarakat. Air banjir mengandung
bahan penyebab infeksi yang bisa
menyebabkan beragam macam penyakit,
terutama kulit dan pencernaan, macam-
macam penyakit lainnya yaitu Tifus, Diare,
Hepatitis-A, Kolera, dll. Namun apabila
reklamasi ini tidak terjadi percontoh air di
hulu hingga hilir Tukad Badung masih
memiliki potensi untuk dimanfaatkan PDAM
sebagai air baku minum, dengan cara
pengolahan terlebih dahulu terutama jika
Gambar 12. Kondisi Hutan Mangrove yang Terletak memanfaatkan air di tengah hingga hilir
di Teluk Benoa (Foto : Dokumentasi Pribadi, 2015).
sungai.
Menurut penelitian Gede Suarjana
Dari hasil FVCOM diatas apabila reklamasi
(Universitas Udayana, 2003) bahwa
terhadap perairan Teluk Benoa juga dapat
pertumbuhan penduduk di Kota Denpasar
mengakibatkan menurunnya volume air laut
adalah sebesar 3-4% tiap tahunnya, hal ini
yang dapat masuk ke dalam perairan teluk.
akan semakin memperburuk lingkungan jika
Dari model didapatkan bahwa reklamasi yang
tidak juga diikuti dengan perubahan perilaku
dilakukan seluas 80% akan berakibat
masyarakat terutama pada Tukad Badung.
menurunnya volume air ke dalam teluk
Untuk mewujudkan sungai terpadu maka
berkisar 60%. Penurunan volume air laut yang
diperlukan beberapa program pengelolaan
memasuki kawasan teluk dapat berakibat pada
sungai seperti pemantauan yang dapat
perubahan kondisi salinitas air di dalam teluk,
dilakukan oleh pihak DKP, Badan
dan abrasi menyebabkan intrusi air laut ke
Lingkungan Hidup dan pihak lain yang
sumber-sumber air masyarakat sekitar. Hal ini
berperan dalam mengontrol keadaan DAS
akan mempengaruhi salinitas dan sanitasi
Tukad Badung secara berkala. Pelaksanaan
sumber-sumber air tersebut yanng tentunya
pemantauan dilakukan dengan cara menjalin
akan berdampak pada penurunan kualitas
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan
Seminar Nasional Ke III
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
KESIMPULAN
Jika rencana reklamasi di sekitar perairan
Teluk Benoa benar-benar terealisasi, dapat
diperkirakan kawasan Bali Selatan akan
mengalami bencana banjir dan adanya wabah
penyakit karena limpahan air yang meluap
dalam kondisi tercemar di kota Denpasar.
DAFTAR PUSTAKA
Dewantama, I, dkk. 2013. Laporan Kajian
Modeling Teluk Benoa. Conservation
International. Indonesia
2002. Surat Keputusan Menteri
KesehatanNo.907/MENKES/SK/VII/2002
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. (Hal
5)
Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan