Muchammad Tamyiz
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 61213 Sidoarjo
E-mail: m_tamyiz.tkl@unusida.ac.id
Abstrak
Tambak merupakan salah satu tempat yang digunakan sebagai tempat untuk
membudidayakan ikan, udang, dan hewan air lainnya yang bisa hidup di air
payau. Perubahan kualitas perairan di daerah hulu dan hilir dari tambak akibat
bahan pencemar dapat mempengaruhi keseimbangan ekologis perairan. Bahan
pencemar dapat ditentukan dengan dua parameter sederhana, yaitu biochemical
oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD). Sedangkan
kemampuan untuk mengurai bahan pencemar (biodegradability) dapat ditentukan
dengan menggunakan rasio BOD/COD. Analisis BOD menggunakan metode
titrasi Winkler, sedangkan analisis COD menggunakan metode titrimetri. Nilai
BOD, COD, dan rasio BOD/COD di daerah hulu adalah 28,00 mg/L, 60,00 mg/L,
dan 0,467 secara berurutan. Sedangkan nilai BOD, COD, dan rasio BOD/COD di
daerah hilir adalah 20,00 mg/L, 43,00 mg/L, dan 0,465 secara berurutan. Rasio
BOD/COD yang didapatkan menunjukkan bahwa bahan pencemar organik yang
ada di dalam tambak bersifat biodegradable.
Abstract
Pond is one place that is used as a place to cultivate fish, shrimp, and other aquatic
animals that can live in brackish water. Changes in water quality upstream and
downstream of the pond due to pollutants may affect the ecological balance of
waters. Pollutants can be determined by two simple parameters, the biochemical
oxygen demand (BOD) and chemical oxygen demand (COD). While the ability to
break down pollutants (biodegradability) can be determined using the ratio of
BOD/COD. BOD analysis using the Winkler titration method, whereas the COD
analysis using titrimetric method. The value of BOD, COD, and the ratio of
BOD/COD in the upstream area is 28.00 mg/L, 60.00 mg/L, and 0,467
respectively. While the value of BOD, COD, and the ratio of BOD/COD in the
downstream area is 20.00 mg/L, 43.00 mg/L, and 0.465 respectively. Ratio
BOD/COD obtained show that the organic pollutants in the pond is biodegradable.
9
Journal of Research and Technology, Vol. 1 No. 1 Desember 2015
ISSN No. 2477-6165
1 PENDAHULUAN
Ekosistem wilayah pantai memiliki Tanah dasar tambak mempunyai
karakter yang unik dan khas karena peranan penting sebagai sumber hara
ekosistem tersebut merupakan perpaduan mineral dalam air tambak, karena tanah
antara kehidupan darat dan air. Keunikan dasar tambak berinteraksi langsung dengan
ekosistem tersebut dapat juga terjadi di air yang ada di atasnya. Pada tanah dasar
daerah hulu dan hilir pada kawasan tambak, sumber bahan organik terutama
pertambakan secara berturut-turut seperti berasal dari sisa pakan, feces, dan sisa-sisa
pada Gambar 1 dan Gambar 2. Ekosistem metabolisme. Bahan organik menjadi salah
wilayah pantai memiliki peran penting satu faktor internal yang dapat menentukan
terutama dalam bidang ekologis dan keberhasilan atau kegagalan dalam
ekonomi. Roda perekonomian di wilayah budidaya ikan di tambak (Garno, 1995).
pantai Sidoarjo, khususnya Desa Perubahan kualitas perairan akibat jumlah
Kalanganyar mayoritas digerakkan oleh bahan pencemar (polutan) yang terdapat
kegiatan budidaya ikan di tambak. Tambak dalam bahan organik terus bertambah baik
merupakan salah satu tempat yang secara langsung maupun tidak langsung
digunakan sebagai tempat untuk dapat mempengaruhi keseimbangan
membudidayakan ikan, udang dan hewan ekologis perairan dan menjadi penghambat
air lainnya yang bisa hidup di air payau terhadap pertumbuhan oganisme yang
(Puspita, 2005). berada di dalamnya. Selain itu, konsentrasi
Air yang berada di dalam tambak bahan pencemar yang melebihi baku mutu
sebagian besar berasal dari laut pada saat dapat mengancam kelangsungan hidup
air laut pasang. Pada umumnya pengelolaan organisme yang dibudidayakan.
tambak dilakukan dengan cara manual Bahan pencemar yang mengandung
(alamiah) yaitu dengan memanfaatkan material-material organik dan anorganik
pasang surut air laut. Selain air laut, tambak dapat ditentukan dengan dua parameter
juga memerlukan air tawar untuk sederhana, yaitu biochemical oxygen
mengimbangi kadar garam yang terlalu demand (BOD) dan chemical oxygen
tinggi pada saat terjadi penguapan. Tanah demand (COD). Sedangkan kemampuan
tambak secara umum merupakan tanah untuk mengurai bahan pencemar
endapan yang tingkat kesuburannya lebih (biodegradability) dapat ditentukan dengan
ditentukan oleh kualitas material yang menggunakan rasio BOD/COD. Perubahan
diendapkan. Bahan organik tanah derajat biodegradability ditandai dengan
merupakan bahan penting dalam kenaikan rasio BOD/COD. Rasio
menunjang kesuburan tanah, baik secara BOD/COD untuk bahan pencemar non-
fisik, kimia, dan biologi tanah (Davide, biodegradable < 0,01, sedangkan untuk
1976 dalam Denila, 1977). limbah yang bersifat biodegradable > 0,1
(Koch et al., 2002). Oleh sebab itu, peneliti
menggunakan deskripsi rasio BOD/COD
untuk penentuan biodegradabilitas dari
bahan organik di daerah hulu dan hilir dari
tambak.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada tambak
bandeng yang dikelola masyarakat di Desa
Kalanganyar, Kecamatan Sedati,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pada
daerah hilir, sampel air tambak diambil
Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel daerah
Hulu
dengan posisi titik koordinat 7°24’04,4’’ S
10
Journal of Research and Technology, Vol. 1 No. 1 Desember 2015
ISSN No. 2477-6165
11
Journal of Research and Technology, Vol. 1 No. 1 Desember 2015
ISSN No. 2477-6165
Baku Mutu Efluen Tambak Udang dengan di area tambak. Wardhana (1995)
nilai BOD < 45 mg/L. Sedangkan menurut menyebutkan bahwa Biochemical Oxygen
Kep-51/MENKLH/2004 tentang baku mutu Demand (BOD) erat kaitannya dengan suhu
air laut untuk biota laut dengan nilai BOD dan Dissolved Oxygen (DO). Apabila suhu
ideal adalah <20 mg/L. tinggi, maka nilai DO akan berkurang.
Menurut Slamet (2000), kadar BOD Sedangkan apabila suhu sedang, maka nilai
yang tinggi akan mengancam kehidupan DO akan normal. Namun, apabila nila DO
biota air karena turunnya kadar oksigen rendah, maka kebutuhan oksigen yang
dalam air serta akan menjadi media dibutuhkan oleh BOD akan terganggu dan
distribusi penyakit. Secara umum, proses pemecahan bahan-bahan pencemar
parameter BOD banyak digunakan untuk organik dalam air tidak berjalan secara
menentukan tingkat pencemaran air optimal. BOD membutuhkan DO dalam air
buangan (Salmin, 2005). Penentuan kadar untuk mendegradasi bahan-bahan pencemar
BOD suatu perairan sangat penting untuk organik di dalam air. Semakin tinggi nilai
menelusuri aliran pencemaran dari tingkat BOD yang dihasilkan, maka semakin
hulu ke hilir. BOD menunjukkan jumlah banyak bahan-bahan pencemar yang ada di
oksigen yang dibutuhkan oleh dalam air (Wardhana, 1995).
mikroorganisme aerob untuk mengoksidasi
bahan organik menjadi karbondioksida dan Tabel 2. Biodegradability Index
air (Davis dan Cornwell, 1991). Nilai Rasio
Biodegradability
BOD/COD
> 0,6 biodegradable
0,3 – 0,6 diperlukan treatment
< 0,3 non-biodegradable
12
Journal of Research and Technology, Vol. 1 No. 1 Desember 2015
ISSN No. 2477-6165
air sumber dengan nilai BOD < 40 mg/L. pencemar anorganik juga seperti kandungan
Sedangkan menurut Yusuf dan Handoyo logam dalam air. Perbedaan reaksi
(2004) baku mutu nilai COD adalah <80 penguraian BOD dan COD adalah apabila
mg/L (aturan longgar) dan nilai idealnya BOD menggunakan mikroorganisme serta
<25 mg/L. Uji COD pada umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama,
menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang sedangkan COD menggunakan reaksi kimia
lebih besar daripada uji BOD, karena serta membutuhkan waktu yang relatif lebih
bahan-bahan yang stabil terhadap reaksi singkat. Semakin tinggi limbah yang
biologi dan mikroorganisme dapat ikut terdapat di kolam baik berupa organik dan
teroksidasi atau terdegradasi dalam uji anorganik maka oksigen yang dibutuhkan
COD (Srikandi, 1992: 38). semakin banyak.
Nilai COD menunjukkan kadar Rasio BOD/COD mengindikasikan
oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk biodegradibilitas dari air buangan, semakin
menguraikan atau mendegradasikan zat tinggi rasio maka semakin rendah
organik tertentu secara kimia karena sukar biodegradibilitas dari air buangan
dihancurkan secara biologis. Nilai COD (Papadopoulos et al., 2001). Menurut
meningkat seiring dengan meningkatnya Mangkoedihardjo (2010), Rasio BOD/COD
kandungan bahan organik dalam perairan tidak lebih dari sebuah indikator untuk
(Boyd dalam Yusuf & Handoyo, 2004). dampak output dari zat organik yang berada
Penggunaan pupuk untuk merangsang pada air, limbah, lindi, kompos material-
pertumbuhan fitoplankton dan pemberian material lain yang serupa yang terjadi di
pakan yang berlebihan di dalam perairan lingkungan baik di lingkungan alam
diduga menjadi faktor nilai COD yang maupun di lingkungan buatan manusia.
tinggi. Sedangkan hubungan COD dengan Rasio BOD/COD terbagi menjadi tiga zona
suhu udara, DO dengan COD hampir sama di dalam perairan yaitu zona stabil, zona
dengan BOD, bila suhu terlalu tinggi DO biodegradable, dan zona toksik. Rasio
akan rendah dan mempengaruhi COD. BOD/COD yang baik digunakan untuk
COD memiliki arti kebutuhan oksigen untuk budidaya serta proses biologis berada
untuk reaksi oksidasi secara kimia terhadap di dalam range biodegradable yaitu 0,2 -
bahan pencemar di dalam air. Tingginya 0,5 (Mangkoediharjo, 2010).
kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh Fresenius et al., (1989) menyatakan
reaksi oksidasi terhadap bahan pencemar di bahwa rasio BOD/COD antara 0,2 - 0,5
dalam air akan mempengaruhi kadar dapat mendegradasi bahan-bahan pencemar
oksigen yang tersedia di dalam perairan. Di dengan proses biologis, akan tetapi proses
sisi lain, oksigen juga dibutuhkan oleh dekomposisinya berjalan lebih lambat
makhluk hidup yang berada di dalam karena mikroorganisme pengurai
tambak. Hal ini berdampak pada membutuhkan aklimatisasi dengan limbah
ketersedian DO di dalam air yang tidak tersebut. Dari tabel 1 menunjukkan rasio
sesuai dengan kebutuhan COD yang BOD/COD dari hulu dan hilir sebesar 0,467
dibutuhkan untuk menguraikan bahan- dan 0,465 secara berurutan. Rasio
bahan pencemar. Akibatnya, bahan-bahan BOD/COD baik di daerah hulu maupun di
pencemar di dalam air tidak dapat diproses hilir menunjukkan bahwa bahan-bahan
dengan optimal. pencemar yang berada di dalam tambak
COD berkaitan erat dengan kadar tersebut bersifat biodegradable. Sedangkan
kandungan logam di dalam air karena COD proses biodegardasi yang paling tinggi
mampu menetralisir kandungan logam berat terjadi pada saat awal musim hujan yang
seperti Pb dan Cr yang terdapat di dalam air secara langsung berhubungan dengan
tambak. Menurut (Wardhana, 1995), COD ketersediaan oksigen dalam jumlah besar
tidak hanya mampu memecah bahan-bahan yang digunakan untuk menguraikan
pencemar organik, akan tetapi bahan-bahan substrat yang bersifat biodegradable
13
Journal of Research and Technology, Vol. 1 No. 1 Desember 2015
ISSN No. 2477-6165
(Sakrabani, 2008). Perbandingan BOD dan dukungan biaya dan fasilitas untuk
COD yang sangat rendah yaitu < 0,01 penelitian ini.
menunjukkan bahwa bahan-bahan
pencemar organik yang masuk bersifat DAFTAR PUSTAKA
sukar terurai (persistent/non- Allan, JD. (1995). Stream Ecology:
biodegradable). Sebagaimana disebutkan Structureand Function of Running
oleh Srinivas (2008) tentang Waters. London: Chapman and Hall.
biodegradability index pada tabel 2. Armenante, P.M. (1997). Precipitation of
Di sisi lain, Armenante (1997) yang Heavy Metals from Wastewaters.
menyatakan bahwa efektifitas presipitasi http://www.cpe.njit.edu/dinotes/CH
dapat meningkat dengan naiknya pH. E685/Cls06-2.pdf.
Peningkatan pH juga terbukti dalam Budhi, Y.B., T. Setiadi dan B. Harimurti
penelitian mampu menaikkan tingkat (1999). Peningkatan
biodegradabilitas limbah. Hal ini Biodegradabilitas Limbah Cair
ditunjukkan dengan adanya peningkatan Printing Industri Tekstil Secara
rasio BOD/COD yang mengindikasikan Anaerob, Prosiding Seminar
terjadinya penurunan kadar senyawa Nasional Teknik Kimia Soehadi
organik kompleks yang sulit Reksowardojo, 19-20 Oktober 1999,
terbiodegradasi (Budhi, et al., 1999). Institut Teknologi Bandung, 157-
Kemampuan untuk meningkatkan 164.
biodegradibilitas dapat dilakukan dengan Davis, M.L and Cornwell, D.A. (1991).
menggunakan phytotreatment dari suatu Introduction to Environmental
tanaman dengan spesies Eichornia Engineering. Second Edition. New
crassipes. Penggunaan tanaman dengan York: Mc-Graw Hill, Inc., 822p.
spesies Eichornia crassipes dapat Denila, L. (1977). Conditioningof Fish
meningkatkan rasio BOD/COD dari kisaran Ponds, Reading on Aquaculture
0,05 - 0,11 menjadi 0,3 - 0,5 selama 2 bulan Practices. SEAFDEC, Iloilo,
(Mangkoedihardjo, 2006). Philippines.
Fresenius, W., Schneider, W., & Böhnke,
4. KESIMPULAN B. (1989). Wastewater technology:
Dari diskusi tersebut dapat origin, collection, treatment and
disimpulkan bahwa rasio BOD/COD dari analysis of wastewater. In
daerah hulu dan hilir sebesar 0,467 dan Wastewater technology: origin,
0,465 secara berurutan. Rasio BOD/COD collection, treatment and analysis of
yang didapatkan menunjukkan bahwa wastewater. Springer-Verlag.
bahan-bahan pencemar organik yang ada di Ganjar Samudro dan Mangkoedihardjo.
dalam tambak bersifat biodegradable. (2010). Review on BOD,COD and
BOD/COD ratio: A triangle zone for
Saran toxic, biodegradable and stable
Perlu penelitian lebih lanjut mengenai levels. International Journal of
derajat biodegradabilitas menggunakan Academic Research, 2(4).
zonasi, sehingga dapat memudahkan Garno Y. S., P., Pranoto dan W.,
langkah penanganan terhadap bahan Komarawidjaja. (1995).
pencemar yang masuk ke dalam tambak. Menyelamatkan kehancuran
industri budidaya udang dari
Penghargaan degradasi ekosistem tambak. BPP
Kami sampaikan penghargaan setinggi- Teknologi.
tingginya kepada Lembaga Penelitian dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Hidup No. 51 tahun 2004 tentang
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo atas Baku Mutu Air Laut. Jakarta:
14
Journal of Research and Technology, Vol. 1 No. 1 Desember 2015
ISSN No. 2477-6165
15