Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan

Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Studi/Penelitian Kualitas Air Kabupaten Badung Tahun
2019

BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Mengacu pada pengertian dan pengelolaan lingkungan hidup seperti
yang tertuang dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis
dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan dan mencegah terjadinya
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanan,
pemanfaatan, pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum. Terkait
dengan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air : air merupakan salah satu
sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan
perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum,
sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. bahwa air
merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan
hidup dan kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, bahwa untuk
melestarikan fungsi air perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan memperhatikan
kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan ekologis.
Sungai merupakan suatu ekosistem perairan terbuka yang mengalir
dari bagian hulu hingga ke hilir, badan sungai, bantaran dan daerah
tangkapan air sepanjang daerah aliran sungai (DAS) tersebut dapat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Ditinjau dari fungsinya, air
sungai sebagai kebutuhan vital sehari-hari bagi manusia, terutama untuk air
minum , mandi,cuci, dan kakus. Sungai juga merupakan tempat yang mudah
dan praktis untuk pembuangan limbah baik padat maupun cair. Keberadaan
sumber-sumber perairan khususnya air sungai dan air tanah (ABT) lebih
banyak dimanfaatkan untuk kepentingan air minum dan keperluan MCK,
sedangkan perairan laut lebih banyak digunakan untuk keperluan pariwisata
I -1
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Studi/Penelitian Kualitas Air Kabupaten Badung Tahun
2019

sehingga sumber daya ini mendapat prioritas untuk dilakukan pengelolaan


dan pengujian secara berkala.
Sehubungan dengan kegiatan tersebut maka hubungan antara sumber
daya air, dan manusia adalah sangat kompleks dengan bertambahnya
populasi manusia maka kebutuhan terhadap sumber daya alam semakin
meningkat pula sementara potensi air yang dimanfaatkan di alam
cenderung tidak bertambah dan akan tetapu semakin berkurang. Disisi
lain dengan semakin bertambahnya populasi manusia maka limbah yang
dihasilkan juga meningkat dan degradasi terhadap kualitas air juga
meningkat. Masalah lingkungan hidup pada dasarnya adalah masalah ekologi
manusia, masalah ini timbul karena adanya perubahan lingkungan yang
menyebabkan lingkungan itu tidak lagi mampu didalam mendukung
kehidupan manusia sehingga kesejahteraannya terganggu, masalah
lingkungan hidup yang dihadapi semakin berkembang dan kompleks, laju
pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan meningkatnya
permintaaan akan lahan, tata ruang bahkan wilayah serta sumber daya
lainnya yang mana pada akhirnya mempengaruhi dan mengganggu
kelestarian fungsi lingkungan sehingga menyebabkan terjadi kerusakan
dan pencemaran lingkungan (air sungai, air permukaan, air tanah, dan air
laut). Untuk mengantisipasi tercemarnya lingkungan di Kabupaten Badung,
maka perlu dilakukan suatu upaya pemantauan secara berkala dan
berkelanjutan sehingga dapat diketahui lebih awal apakah lingkungan yag
dipantau itu sudah tercemar atau tidak. Apabila sudah tercemar sehingga
diperlukan upaya lebih lanjut dan terencana. Untuk mengetahui penyebabnya
dan bagaimana menanggulanginya, akan tetapi untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan tersebut harus didukung data-data yang akurat
(primer) terutama data terbaru mengenai kualitas air, sehingga untuk itu
perlu dilaksanakan penelitian mengenai kualitas air.

1.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud :

I -2
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Studi/Penelitian Kualitas Air Kabupaten Badung Tahun
2019

Pengambilan sampel air sungai, air tanah, air laut dan Mata air lanjut
pemeriksaan laboratorium terhadap sampel tersebut serta menganalisanya.
b. Tujuan :
1. Mengetahui kualitas air sesuai baku mutu air di Kabupaten Badung
2. Mendapat data kualitas air sesuai baku mutu aur di Kabupaten
Badung
3. Agenda penyusunan program pembangunan di Kabupaten Badung di
bidang lingkungan hidup

1.3. Target dan Sasaran


Target dan Sasaran yang ingin dicapai terkait dengan Pekerjaan Belanja
Jasa Konstruksi Studi/Penelitian kualitas air adalah Air sungai, Air Tanah, Air
Laut dan Mata air di Kabupaten Badung.
a. Kualitatif
Tersedianya data dan informasi kualitas air sesuai baku mutu air di
Kabupaten Badung.
b. Kuantitatif
Terpantauanya dan terujinya kualitas air sesuai baku mutu air di 50 Titik
Pantau.
1.4. Lokasi Kegiatan
a. Air Sungai
Pengambilan sampel air sungai dilakukan pada 10 sungai yaitu
1.Tukad Mati (3 titik), 2.Tukad Yeh Poh (3 titik), 3.Tukad Pangi (3 titik),
4.Tukad Penet (3 titik), 5.Tukad Dangkang (3 titik) 6.Tukad Bangiang (2
titik), 7.Tukad Ukian (3 titik), 8.Tukad Umaalas (2 titik), 9.Dam Lukluk
(3 titik) 10.Tukad Ayung (3 titik)
b. Air Laut
Pengambilan sampel air laut dilakukan pada 10. lokasi di tepi
pantai yaitu,1. Pantai. Tanjung Benoa (1 titik), 2. Pantai Nusa Dua (1 titik),
3. Pantai Jimbaran (1 titik), 4. Pantai Kedonganan (1 titik), 5. Pantai

I -3
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Studi/Penelitian Kualitas Air Kabupaten Badung Tahun
2019

Petitenget (1 titik),.6.Pantai Kuta (1 titik) 7. Pantai Seseh (1 titik) 8, Pantai


Legian (1 titik) 9. Pantai Kutuh (1 Titik ) 10. Pantai Tuban (1 titik)
c. Air tanah ( ABT )
Pengambilan sampel air tanah dilakukan pada 5 lokasi yaitu air tanah
Nusa Dua (1 titik), air tanah Tanjung Benoa (1 titik), air tanah Jimbaran (1
titik), air tanah Kedonganan (1 titik), air tanah Petitenget (1 titik),
d. Sumber mata air
Pengambilan sampel dilakukan pada 5 titik yaitu 1.Mata air Pengosari
Kerobokan (1 titik), 2.Mata air Goa Tirta Sedang (1 titik,) 3.Mata air
Mambal (1 titik), 4. Mata air Beji Tukad Ngongkong Petang (1 titik), Mata
Air Pancuran Briuk Sading (1 titik).
Semua sampel tersebut diatas dilakukan pemeriksaan secara
laboratorium, sehingga didapat data primer dari air sungai, air laut, dan
air tanah dan sumber mata air yang meliputi parameter fisik (Suhu, bau,
rasa dan warna), kimia (pH, DO,BOD, COD, TSS, Pospat, Minyak, Klorida,
Fenol, Nitrat, Cadmium, dan Plumbum) dan mikrobiologi (Coliform, dan E.
Coli)

1.5. Dasar Hukum :


1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia
Nomor 5059)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang koordinasi kegiatan
Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3373)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai
dampak lingkungan hidup (AMDAL) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3838)

I -4
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Studi/Penelitian Kualitas Air Kabupaten Badung Tahun
2019

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001


tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999
tentang pengendalian pencemaran dan perusakan laut
6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
tentang pedoman pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan
upaya pemantauan lingkungan hidup
7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
tentang jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL (analisis
mengenai dampak lingkungan hidup)
8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010
tentang tata laksana pengendalian pencemaran air
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 112 Tahun 2003 Tentang Baku
Mutu Limbah Domestik
10. Peraturan Daerah Provinsi–provinsi No 4 Tahun 2005 tentang
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
11. Pergub Bali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup
dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung tahun 2013-2033
13. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 23 Tahun 2013 tentang
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
14. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Badung

I -5

Anda mungkin juga menyukai