Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PERCOBAAN BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI

1. Pendahuluan
Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai peran
penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air
(catchment area) bagi daerah sekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai
sangat dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan
sekitarnya. Sebagai suatu ekosistem, perairan sungai mempunyai berbagai
komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi membentuk suatu
jalinan fungsional yang saling mempengaruhi.

Organisme yang hidup di perairan seperti makrozoobenthos sangat peka


terhadap perubahan kualitas air tempat hidupnya sehingga akan
berpengaruh terhadap komposisi dan kelimpahannya. Hal ini tergantung
pada toleransinya terhadap perubahan lingkungan, sehingga organisme ini
sering dipakai sebagai indikator tingkat pencemaran suatu perairan. Selain
itu, makrozoobenthos merupakan organisme akuatik yang hidup di dasar
perairan dengan pergerakan relatif lambat dan menetap serta daur hidupnya
relatif lama sehingga hewan tersebut mempunyai kemampuan merespon
kondisi kualitas air secara terus menerus. Salah satu faktor yang menjadikan
makrozoobenthos sebagai bioindikator untuk kualitas perairan dilihat
berdasarkan sifatnya yaitu bersifat ubiquitous yaitu sebarannya luas, jumlah
spesies lebih banyak dapat memberikan spektrum respon terhadap tekanan
lingkungan. Selain itu cara hidup makrozoobenthos yang relatif menetap
(sedentary) pada habitatnya dan juga memiliki siklus hidup lebih panjang
memungkinkan menjelaskan perubahan temporal.
Pengumpulan data dari aspek biologis dengan cara melakukan analisis
struktur komunitas makrozoobenthos dan analisis substrat dasar sungai.
Data dari aspek fisik dan kimia diambil dengan cara pengukuran parameter
kualitas air yang dilakukan langsung di lapangan meliputi suhu air, derajat
keasaman (pH), konduktivitas (daya hantar listrik) air, oksigen terlarut (DO),
kekeruhan (turbidity), kedalaman sungai, dan kecepatan arus air.

2. Maksud dan Tujuan Percobaan


 Mengetahui prosedur pemantauan kualitas air permukaan dari aspek
fisik, kimia, dan biologis.
 Mengetahui indikator-indikator biologis yang mempengaruhi tingkat
pencemaran air di ekosistem air permukaan pada suatu DAS.
 Mengetahui tingkat pencemaran suatu sungai.

3. Alat dan Bahan


 Kertas pH
 DHL Meter
 Dissolved Oxygen Meter (DO Meter)
 Turbidimeter
 Pipa Pengukur Kedalaman
 Current Meter
 Bed Material Sampler
 Suspended Sediment Sampler
 Nampan Plastik
 Pinset
 Botol Kaca
 Pipet Hisap 10 mL
 Lembar Panduan Identifikasi Biotilik
 Lembar kerja (General Assessment of Running Waters dan Pemeriksaan
Kesehatan Habitat Sungai)

4. Cara Kerja
a. Tentukan lokasi sungai yang akan ditinjau.
b. Lakukan pemantauan dan pemeriksaan lokasi di sekitar sungai secara
umum.
c. Isilah lembar general assessment of running water dan lembar
pemeriksaan kesehatan habitat sungai sesuai dengan hasil
pengamatan.
d. Ukurlah kedalaman sungai dan catat hasilnya.
e. Ukurlah kecepatan arus aliran sungai dengan menggunakan current
meter dan catat hasilnya.
f. Ukurlah kadar oksigen terlarut serta suhu air sungai yang mengalir
dengan menggunakan DO meter.
g. Ukurlah konduktivitas atau daya hantar listrik air sungai dengan
menggunakan Conductivity meter atau DHL meter.
h. Ambillah sampel air di tengah aliran sungai yang mengalir
menggunakan Suspended Sediment Sampler. Simpan sampel air
tersebut ke dalam botol kaca.
i. Ukurlah dan catat kandungan pH sampel air yang telah diambil.
j. Ukurlah kadar kekeruhan dari sampel air yang telah diambil dengan
menggunakan turbidimeter. Penggunaan turbidimeter adalah dengan
memasukkan sampel air ke dalam cuvette dan masukkan cuvette ke
dalam alat ukur. Catat nilai kekeruhan yang didapatkan dari alat ukur.
k. Ambillah sampel biologis dan substrat dasar yang berada pada dasar
sungai dengan menggunakan Bed Material Sampler.
l. Tuanglah sampel biologis dan substrat dasar yang telah diambil ke
dalam nampan plastik.
m. Pisahkan sampel biologis yang ada pada nampan plastik
menggunakan pinset dan masukkan ke dalam botol kaca.
n. Amatilah substrat dasar yang ada pada nampan plastik dan catat
jenisnya (pasir, lumpur, batu, atau tanah liat).
o. Kembalikan substrat dasar ke sungai dan bersihkan nampan plastik
dengan air.
p. Tuang sampel biologis ke dalam nampan plastik lalu kelompokkan
berdasarkan jenis dan bentuknya serta hitung jumlahnya.
q. Amati dan identifikasi lebih lanjut sampel biologis yang ada dengan
membandingkan daftar yang ada pada lembar panduan identifikasi
biotilik.
r. Dokumentasikan/foto sampel biologis yang sudah diidentifikasi
dengan kamera/telepon seluler.
s. Kembalikan sampel biologis ke sungai jika pengamatan dan
identifikasi telah selesai.
t. Catat data-data yang telah didapatkan ke dalam tiga lembar kerja
yang digunakan pada percobaan ini.

5. Daftar Variabel yang Diukur


 Suhu (oC)
 Nilai pH
 Konduktivitas (Daya Hantar Listrik) (μS/cm)
 Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) (mg/L)
 Kekeruhan (Turbidity) (NTU)
 Kedalaman Sungai (cm)
 Kecepatan Arus Air (m/s)
 Substrat Dasar (pasir, lumpur, batu, tanah liat, dll.)
 Sampel Biologis (Makrozoobenthos, dll.)

Anda mungkin juga menyukai