HUKUM KEHUTANAN
Peraturan Pengelolaan Hutan Dan Pengelolaan Lingkungan
Oleh:
A. Latar Belakang
memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta
ekonomi dan kesejahteraan sosial, baik di dalam maupun di luar hutan negara. Menurut
fungsinya, hutan terbagi ke dalam hutan produksi, hutan produksi yang dapat dikonversi (hutan
konversi), hutan lindung, hutan suaka alam dan hutan wisata. Hutan negara adalah hutan milik
negara yang diperuntukkan bagi hutan dan kegiatan kehutanan dan dapat dikelola baik oleh
dunia usaha, masyarakat maupun oleh pemerintah sesuai dengan tujuan dan fungsi hutan yang
telah ditetapkan. Selain hutan negara terdapat pula hutan atau kebun kayu yang dibangun oleh
rakyat atau masyarakat di atas tanah miliknya, yang disebut hutan milik atau hutan rakyat.
Pemerintah memberikan pula bimbingan teknik dan menciptakan iklim yang sehat dalam
pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat sehingga kemandirian dan pengembangan
usaha rakyat dalam kehutanan tumbuh dengan baik. dan sumber daya alam hayati lain serta
peranan yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan di bumi ini, baik segi ekologi maupun
ekonomi. Bermacam-macam fungsi hutan antara lain; penyedia sumberdaya kayu dan produk
hutan lainnya; rekreasi dan pengaturan bagi ekosistem tanah, udara dan air; tempat tumbuh
berkembangnya keanekaragaman hayati; sebagai paru-paru dunia yang mengubah gas karbon
monooksida menjadi oksigen segar yang siap dikonsumsi bagi hewan dan manusia. Dampak dari
aktivitas atau tekanan manusia terhadap hutan telah mengganggu keseimbangan daya dukung
sumberdaya hutan. Beragam jenis hutan yang mengalami penurunan kualitas dan kuantitasnya
(tegakan dan luasan) akibat eksploitasi yang berlebih (overexploitation) dan Over-Harvesting,
dan konversi hutan menjadi hutan produksi atau lahan lainnya (perambahan, perkebunan,
permukiman). Tetapi tekanan aktivitas manusia terhadap hutan juga datang dari berbagai segi
jembatan), telekomunikasi, energi listrik, perluasan lahan pertanian (misalnya program satu juta
lingkungan hidup yang telah di atur dalam undang-undang dan berdasarkan hak dan kewajiban
yang harus di laksanakan oleh masyarakat dan pemerintah.Baik pemerintah pusat maupun
daerah. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
temasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
B. Tujuan
fungsi hutan sebagai penghasil kayu, paru-paru dunia, konservasi kehidupan keanekaragaman
hayati dan sebagai penyeimbang ekosistem lahan, tata guna air dan udara agar tetap
berlangsung harus diusahakan. Prinsip-prinsip yang telah mengatur kebijakan nasional dan
internasional dalam bidang kehutanan. Dirancang untuk menjaga dan melakukan pemanfaatan
dan pengelolaan sumber daya hutan global secara berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini seharusnya
mewakili konsesi pertama secara internasional mengenai pemanfaatan secara lestari berbagai
jenis hutan.
Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun
manusia seutuhnya .Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan
dapat dipisahkan. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara
Luas kawasan hutan negara di Indonesia adalah 140,4 juta hektare, yang terdiri atas 30
juta hektare hutan lindung, 19 juta hektare kawasan konservasi alam dan hutan wisata, 64 juta
hektare hutan produksi dan 27,4 juta hektare hutan produksi yang dapat dikonversikan. Hutan
produksi, hutan lindung dan kawasan konservasi alam tersebut membentuk kawasan hutan
tetap seluas 113 juta hektare. Batas kawasan hutan negara tersebut baru 32 persen yang telah
selesai dikukuhkan. Sementara itu, pembangunan di berbagai sektor terus meningkat dan
disediakan kawasan hutan konversi. Meskipun demikian, perkembangan yang cepat dan Batas
hutan yang belum tetap tersebut membawa ketidakpastian batas-batas kawasan hutan negara
dan ketidakpastian usaha di bidang kehutanan dan di berbagai bidang lain yang berkaitan
dengan penggunaan kawasan hutan. Hal ini menimbulkan disinsentif bagi pengembangan upaya
pelestarian hutan. Pada tahun 1993, dari 113 juta hektare kawasan hutan tetap hanya 92,4 juta
hektare yang masih berhutan utuh. Karena itu, maka tantangan pertama pembangunan
kehutanan dalam PJP II adalah peningkatan mutu hutan alam, rehabilitasi hutan alam yang rusak
dan pemantapan kawasan hutan tetap agar fungsi hutan dalam mendukung pembangunan
berkelanjutan dapat ditingkatkan. Dalam upaya meningkatkan produksi kayu untuk memenuhi
kebutuhan industri kehutanan, di samping peningkatan mutu hutan alam dikembangkan pula HTI
dan hutan rakyat. Dalam pengembangan hutan tanaman ini, terutama pengembangan HTI,
sering- kali digunakan jenis tanaman dan teknologi yang kurang mendukung upaya pelestarian
lingkungan hidup, misalnya penggunaan jenis tanaman dan teknologi yang tidak sesuai dengan
keadaan ekologi dan sistem sosial setempat dan konversi hutan alam yang mengurangi
keanekaragaman hayati. Hutan alam Indonesia sangat luas dan beraneka ragam serta tersebar di
seluruh kepulauan. Untuk meningkatkan pengelolaannya diperlukan sumber daya manusia
yang berkeahlian, terampil, berdedikasi tinggi, tahan keterpencilan, dan berjiwa pelopor.
Kurangnya sumber daya manusia yang profesional dan berdedikasi tinggi menjadi kendala yang
berat dalam pembangunan kehutanan di masa depan, terutama di kalangan dunia usaha
kehutanan dan di daerah-daerah. Upaya pelestarian hutan memerlukan ilmu dan teknologi yang
dan penataan ruang dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, dan nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat. Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu oleh
hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang, perlindungan sumber daya alam
non hayati, perlindungan sumber daya alam buatan, konservasi sumber daya alam hayati dan
Tidak hanya pemerintah pusat saja yang berhak untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan
hidup akan tetapi pemerintah daerah juga memiliki wewenang untuk mengolah sumber daya
perangkat di wilayah.
2. mengikut sertakan peran pemerintah daerah untuk membantu pemerintah pusat dalam
peranan terpenting dalam hal ini. Karena pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi
masyarakat agar tercapai kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi dengan alam.
Akan tetapi ada pula masyarakat yang belum mengetahui pentingan bersahabat dengan
alam.Banyak kita temui berbagai permasalah alam yang di timbulkan oleh ulah manusia itu
sendiri dan berakhir bencana yang mereka tuai sendiri. Misalnya saja akibat polusi yang berasal
dari kendaraan-kendaraan bermotor ataupun asap pabrik yang pastinya dapat merusak
lingkungan.
Polusi tidak hanya pada udara melainkan juga bisa terjadi pada air dan tanah.
Permasalahan mengenai polusi factor utama penyebabnya adalah bermunculannya industi dan
Pada umumnya polusi yang disebabakan oleh pabrik adalah pada air, udara dan tanah. Limbah
yang mengotori lingkungan secara langsung adalah sisa olahan pabrik yang di buang langsung
melalui sungai atau langsung ke laut tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Sebagai
akibatnya ekosistem perairan pun rusak dan banyak yang merugikan masyarakat pada
akhirnya.Oleh karena hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki peranan
penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. Masyarakat berhak untuk membantu kinerja
pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang seimbang dan selaras. Masyarakat di harapkan
mampu bekerja sama dengan lingkungan untuk membentuk alam yang stabil. Mampu mengolah
sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin dan tidak mencemari alam.
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.
8. memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan
hidup.
10. pengawasan akan peraturan-peraturan dan kinerja pemerintah dapat dilakukan oleh
masyarakat.
A. Kesimpulan
Pengelolaan hutan dan perlindungan hutan harus sangat diperhatikan karena hutan
mempunyai peranan yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan di bumi ini, baik segi
ekologi maupun ekonomi. Bermacam-macam fungsi hutan antara lain; penyedia sumberdaya
kayu dan produk hutan lainnya; rekreasi dan pengaturan bagi ekosistem tanah, udara dan air;
mengubah gas karbon monooksida menjadi oksigen segar yang siap dikonsumsi bagi hewan dan
manusia. Dampak dari aktivitas atau tekanan manusia terhadap hutan telah mengganggu
keseimbangan daya dukung sumberdaya hutan. Beragam jenis hutan yang mengalami
penurunan kualitas dan kuantitasnya (tegakan dan luasan) akibat eksploitasi yang berlebih
(overexploitation) dan Over-Harvesting, dan konversi hutan menjadi hutan produksi atau lahan
hutan juga datang dari berbagai segi seperti pembebasan lahan kehutanan untuk pembangunan
pertanian (misalnya program satu juta Ha lahan gambut), pencemaran udara dan kebakaran
hutan.
pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia
sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan.Untuk memberikan dasar
hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam
melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-undangan tentang
lingkunngan. UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.?