Harun Al Rasyid
Mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
ABSTRAK
Perubahan terhadap kualitas perairan dapat dilihat dari berubahnya kondisi fisik, kimia dan
untuk indikator biologi seperti komposisi dan kelimpahan fitoplankton dapat memberikan petunjuk
untuk memantau terjadinya pencemaran dengan menggunakan indeks saprobitas. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus 2017 di Perairan Muara Sungai Hitam, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Provinsi Bengkulu dengan menggunakan metode survei. Jenis fitoplankton yang diperoleh dari
hasil penelitian terdiri dari 4 kelas dan 22 spesies dengan komposisi spesies terbanyak terjadi pada
kelas Bacillariophyceae dan yang terendah terjadi pada kelompok fitoplankton kelas Dinophyceae.
Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada muara Sungai Hitam sebanyak 322 ind/L tergolong dalam
kelimpahan rendah, yang mecerminkan kesuburan perairan yang rendah. Berdasarkan nilai indeks
saprobitas yang didapati, perairan muara Sungai Hitam tergolong dalam tingkat saprobitas perairan
β-Meso/Oligo saprobik yang diindikasikan telah terjadi pencemaran bahan organik ringan.
2
Kedalaman
40.4 42.3 56.9 46.5 -
pertumbuhan fitoplankton.
(cm)
3
Kecerahan
30.1 31.1 42.5 34.6 - Maka berdasarkan atas berbagai
(cm)
Kecerahan
4
(%)
85.5 74.3 75.4 78.4 - pendapat diatas semakin memperkuat asumsi
Kec. Arus
5
(cm/detik)
0.22 2.10 1.21 1.18 - bahwa kandungan unsur hara pada lokasi
B. Kimia
Salinitas b
penelitian yang terukur (Tabel 3), merupakan
6 9.6 15.4 23.1 16.0 15-32 ‰
(‰)
Fosfat 0.09-1.80 salah satu faktor yang mempengaruhi nilai
7 0.047 0.035 0.043 0.042 c
(mg/L) mg/L
0.9-3.5
kelimpahan fitoplankton pada lokasi
Nitrat
8 0.037 0.021 0.028 0.029 d
(mg/L) mg/L
penelitian. Diperkuat oleh pendapat Sachlan
9 Nitrit (mg/L) 0.016 0.011 0.014 0.014 -