Disusun Oleh :
(Aprilia Sashya Kirana NPM.2117011015)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR BKP MAGANG INDUSTRI
Pelaksana Program
● Nama Lengkap : Aprilia Sashya Kirana
● NPM : 2117011015
● Program Studi : Kimia
● Alamat surel (e-mail) : apriliasashya428@gmail.com
Bandarlampung,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kimia
(Mulyono, Ph.D.)
NIP 197406112000031002
ABSTRAK
Air merupakan elemen lingkungan yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya. Semua sumber air, baik yang berada di atas permukaan maupun di
bawah tanah, memerlukan perlindungan dan perawatan agar mencapai kualitas yang sesuai
dengan tujuannya, sehingga menjaga agar kualitas air tetap dalam keadaan alaminya. Lokasi
Sungai Way Batanghari yang terletak dekat dengan kegiatan pemukiman manusia seringkali
menimbulkan permasalahan lingkungan, terutama dalam penurunan kualitas air. Penelitian
ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kualitas air Sungai Way Batanghari melalui
parameter kimia. Dilaksanakan pada Oktober 2023, pengambilan sampel dilakukan di tiga
titik, yakni hulu, tengah, dan hilir Sungai Way Batanghari. Analisis kualitas air dilakukan di
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro dengan membandingkan hasil
pengukuran terhadap baku mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2021. Metode refluks tertutup secara titrimetri digunakan dalam
analisis. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nilai COD di ketiga titik sungai. Nilai COD
di bagian tengah dan hilir masih memenuhi baku mutu air sungai kelas III, sementara di hulu
melebihi ambang batas tersebut.
ABSTRACT
Water is an environmental element that is vital for the survival of humans and other living
creatures. All water sources, whether above the surface or underground, require protection
and maintenance in order to achieve quality that is appropriate to its purpose, thereby
maintaining water quality in its natural state. The location of the Way Batanghari River
which is located close to human settlements often causes environmental problems, especially
in reducing water quality. This research aims to evaluate the water quality conditions of the
Way Batanghari River through chemical parameters. Carrying out in October 2023,
sampling was carried out at three points, namely upstream, middle and downstream of the
Way Batanghari River. Water quality analysis was carried out at the Metro City
Environmental Service Laboratory by comparing the measurement results to the quality
standards stipulated in the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 22
of 2021. The titrimetric closed reflux method was used in the analysis. The research results
show differences in COD values at the three river points. The COD values in the middle and
downstream still meet class III river water quality standards, while in the upstream they
exceed this threshold.
Dengan mengucapkan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Penulis
bersyukur karena atas rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, Penulis berhasil menyelesaikan
Laporan Praktik Kerja Lapangan berjudul "Uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical
Oxygen Demand/COD) pada Air Sungai Way Batanghari dengan Metode Refluks
Tertutup secara Titrimentri" Laporan ini disusun berdasarkan hasil Magang Industri yang
telah dilaksanakan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro pada tanggal 4 September 2023
sampai dengan 22 Desember 2023.
Penyusunan laporan ini juga menjadi mungkin berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua yang
telah membantu Penulis yaitu kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan nikmat yang tak terhingga kepada Penulis.
2. Kedua orang tua serta kakak dan adik yang selalu memberikan segala dukungan baik
secara moril maupun material selama Penulis melaksanakan Magang Industri.
3. Bapak Mulyono, Ph.D. selaku Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Mita Rilyanti, M.Si. selaku dosen pembimbing MBKM BKP Magang Industri
sekaligus dosen pembimbing tugas akhir atas bimbingan dan masukannya dalam
menyusun laporan praktik kerja lapangan ini.
5. Ibu Sari Ulyati, S.Si. selaku pembimbing lapangan yang mendampingi kami di
laboratorium lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro.
6. Ibu Ardah, SE., M.AP selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro.
7. Bapak Edward MZ, ST.,MM selaku Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup Kota Metro.
8. Bapak Dr. Eng. Sugiyono, ST, MT, M.Sc selaku
9. Ibu Desna Amanah, ST., MM selaku
10. Ibu Septiana Putri, SP dan Angga Diantoro, SE selaku staf yang telah membantu
kami, serta staf lainnya yang tidak dapat Penulis sebutkan satu-persatu.
11. Ainun Farihah, Nanda Putri Kusuma, Putri Ilda Damayanti, dan Yesha Pramudita
sebagai teman seperjuangan magang industri di Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro.
Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan
doa dalam penulisan laporan ini.
Bandarlampung, 2024
A. Latar Belakang
Air merupakan unsur lingkungan yang sangat penting untuk keberlanjutan
hidup manusia dan makhluk lainnya. Sungai menjadi salah satu sumber air
permukaan yang kerap dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan sungai
mencakup berbagai keperluan seperti penampungan air, transportasi,
penyiraman sawah, peternakan, industri, perumahan, daerah tangkapan air,
pengendalian banjir, ketersediaan air, dan irigasi (Agustina dan Atina, 2022).
Aliran sungai membawa sisa aktivitas sekitarnya dari hulu ke hilir. Tingkat
aktivitas domestik dan industri sepanjang sungai berkorelasi positif dengan
perubahan signifikan dalam kualitas air (Adi, 2008). Peningkatan kegiatan
pembangunan di berbagai sektor, baik secara langsung maupun tidak
langsung, berkontribusi pada kerusakan lingkungan, termasuk pencemaran
limbah ke perairan sungai dan penurunan kualitas air sungai. Jika beban
bahan-bahan terlarut melebihi kapasitas sungai untuk membersihkan diri (self-
purification), pencemaran perairan akan terjadi. Dampak negatifnya mencakup
berkurangnya kesehatan biota perairan dan masyarakat yang mengandalkan air
sungai tersebut (Effendi, 2003).
Titrasi adalah metode analisis kimia yang cepat, akurat, dan umum digunakan
untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan. Prosedur ini
melibatkan penambahan volume tertentu dari larutan standar yang diketahui
konsentrasinya ke dalam larutan yang belum diketahui konsentrasinya, dengan
tujuan mencapai reaksi sempurna. Titrasi oksidasi-reduksi (redoks) adalah
jenis titrasi di mana aliran elektron terjadi antara oksidator pada buret dan
reduktor pada erlenmeyer, atau sebaliknya. Untuk memastikan bahwa reaksi
berlangsung sempurna, digunakan larutan indikator yang berubah warna
setelah semua larutan yang dititrasi bereaksi dengan penitrasi. Indikator titrasi
redoks, senyawa berwarna, mengalami perubahan warna saat teroksidasi atau
tereduksi setelah bereaksi dengan penitrasi. Indikator ini ditambahkan dalam
jumlah kecil setelah semua larutan bereaksi (Wirawan dkk., 2008).
B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya magang industri ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kualitas air sungai Way Batanghari.
2. Mengukur tingkat COD pada air sungai Way Batanghari.
3. Mengetahui kondisi air sungai Way Batanghari.
II. PROFIL BADAN
A. Sejarah Singkat
Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Metro Nomor 24 Tahun 2016 Tentang pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kota Metro. Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro
pada 01 Januari s.d. 12 Agustus 2017 berkedudukan di Jl. A. H. Nasutiin No. 5
Kota Metro dan setelah tanggal 12 Agustus s.d. 20 Desember 2017 berkantor
sementara di Gedung Sesat Kota Metro Jl. Jendral Sudirman, menudian
terhitung mulai tanggal 21 Desember 2017 Dinas Linhkungan Hidup sampai
dengan sekarang mempunyai dan menempati gedung di Lokasi Jl. Tongkol
No. 40 Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro Telp.
(0725) 7851666.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup ditampilkan dalam bagan berikut
:
capt. Gambar. Struktur Organisasi
III. AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG INDUSTRI
September
No Activi Week
. ty 1
4 5 6 7 8
1 Introduction to environmental laboratories
.
2 Doing the task of making flowcharts for
. laboratory equipment
3 Introduction about SNI BOD,
. COD, DO, TSS, TDS.
4 Sterilization of tools
.
5 BOD test of wastewater samples.
.
6 Creating media for BOD testing
.
7 BOD test of wastewater samples.
.
8 Install a passive sampler.
.
9 Make sodium thiosulfate and amylum
. solutions
1 Standardization of Sodium Thiosulfate
0 solution
.
1 Data collection of tools and materials that
1 have been used since
.
1 Create aquades
2
.
1 Create PP indicator 1%
3
.
1 Sterilization of tools
4
.
September
No Activi Week
. ty 2
11 12 13 14 15
1 Perform a BOD test
.
2 Perform COD test
.
3 Sterilization of tools
.
4 Create aquades
.
5 Collecting laboratory equipment
.
6 Sampling river water
.
7 Test DO(Demand Oxygen)
.
8 TDS and TSS test
.
9 Make aquadest
.
1 TDS and TSS test
0
.
1 Make aquades
1
.
1 Sterilization of tools
2
.
September
No Activi Week
. ty 3
18 19 20 21 22
1 Perform a BOD test
.
2 Create aquades
.
3 Perform sterilization of tools
.
4 Create aquades
.
5 Take air samples
.
6 Strelization tools
.
7 Create FAS and DS media for COD test
.
8 Create aquades
.
9 Streilization tool
.
1 Standardization of FAS with
0 K2Cr2O7 solution
.
1 Check the air sample device
1
.
September
No. Activity
Week 4
25 26 27 28 29
1. Ambient air testing using High Volume Air
Sampler instrument
2. Make aquadests
3. Make aquadests
4. Red Date
5. Make aquadests
October
No. Activity
Week 5
2 3 4 5 6
1. Create flowcharts
3. Calibrate pH meters
October
No. Activity
Week 6
9 10 11 12 13
1. Conduct a water quality test with Biochemical
Oxygen Demand parameter
2. Repeat the weighing of the filtrate paper on
the PM 10 parameter air test
3. Do sterilization of a tools
4. Make aquadests
5. Make aquadests
6. Make aquadests
7. Make aquadests
October
No. Activity Week 7
16 17 18 19 20
1. Make aquadests
2. Carrying out picket activities at the metro city
pavilion where there is a Lampung fair
3. Sorting plant seeds
4. Collect data on laboratory equipment to be
calibrated
5. Archive lesson about calibration
October
No. Activity
Week 8
23 24 25 26 27
1. Cleaning the laboratory
2. Monitoring internship evaluations
3. Make aquadests
4. Conduct a park survey with the head of the
department
5. Make aquadests
6. Clean the test equipment
7. Make aquadests
October
No. Activity
Week 9
30 31
1. Taking river water samples
November
No. Activity
Week 9
01 02 03 04 05
1. Perform Total Suspended Solids Testing
2. Make aquadests
3. Perform Total Suspended Solids Testing
4. Compile reports
5. Make aquadests
6. Carry out Biological Oxygen Demand testing
7. Carry out Biological Oxygen Demand testing
Hulu -5.
Tengah
Hilir
VK × N K
N FAS =
VFAS
Keterangan :
N FAS adalah normalitas larutan FAS (N);
VK adalah volume digestion solution (ml);
NK adalah normalitas digestion solution (N);
VFAS adalah volume larutan FAS (ml).
Normalitas larutan baku FAS yang digunakan
VK × N K
N FAS =
VFAS
5 ml × 0,1 N
N FAS =
6,8 ml
N FAS = 0,0735 N
Hasil standarisasi larutan baku FAS yang digunakan dalam project adalah
0,0735
Adapun hasil data perhitungan suhu dan pH sampel air sungai di lapangan
adalah sebagai berikut :
Tabel. Data Pengukuran Suhu
T (°C) 28 28 28
Menurut randy ramadani, suhu air adalah ukuran panas atau dinginnya air.
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap
reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk
berbagai aktivitas sehari-hari. Proses dekomposisi bahan organik dalam
limbah cair sangat dipengaruhi oleh suhu air karena aktivitas mikroorganisme
semakin tinggi pada suhu yang semakin meningkat. Berdasarkan hasil
pengukuran suhu sampel yang dilakukan di lapangan didapatkan suhu ketiga
sampel di ketiga titik sama besar, yaitu pada 28°C. Suhu yang diukur sama
dikarenakan kurang akuratnya alat yang dipakai pada saat pengukuran suhu di
lapangan. Hasil pengukuran suhu yang diperoleh masih masuk ambang batas
baku mutu air berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
karena baku mutu untuk Temperatur Kelas Tiga (III) yaitu deviasi 3 yang
artinya jika T normal air 25°C, maka kriteria Kelas III di kisaran 22°C – 28°C.
Hal ini menggambarkan bahwa dilihat dari data suhu yang telah diperoleh, air
Sungai Way Batanghari memiliki kondisi kualitas air sungai yang baik dan
sesuai dengan peruntukannya.
Nilai pH menjadi salah satu parameter kimia untuk menemtukan kualitas suatu
perairan, termasuk air permukaan contohnya sungai. Pada umumnya, wilayah
perairan yang memiliki pH yang terlalu asam (< 4) atau terlalu basa (> 9,5)
dapat mengurangi produktivitas perairan dan berbahaya bagi makhluk
hidup(vol 1 hal). Berdasarkan hasil pengukuran pH sampel yang dilakukan di
lapangan didapatkan pH di ketiga titik yang bervariasi. Pada titik pertama
yaitu di bagian hulu didapatkan pH sampel sebesar 6,68, sedangkan pada
bagian tengah didapatkan pH sampel sebesar 6,73, dan di bagian hilir
didapatkan pH sebesar 7,14. Hasil tersebut dibandingkan dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 yang mensyaratkan
nilai pH pada air sungai dan sejenisnya pada sungai Kelas III berada pada
rentang 6-9, maka nilai pH dari sampel air sungai pada ketiga titik memenuhi
persyaratan yang ditetapkan. Hal ini menggambarkan bahwa dilihat dari data
pH yang telah diperoleh, air Sungai Way Batanghari memiliki kondisi kualitas
air sungai yang baik dan sesuai dengan peruntukannya.
Pengujian COD
Hasil project untuk penggunaan volume FAS untuk setiap analit menunjukan
hasil yang ditunjukan pada Tabel . Data Penggunaan Volume FAS.
Tabel . Data Penggunaan Volume FAS
Perhitungan COD
Nilai COD sebagai mg/l O2 :
Keterangan :
Vb adalah volume larutan FAS yang dibutuhkan untuk blanko
(ml);
Vc adalah volume larutan FAS yang dibutuhkan untuk contoh
uji (ml);
Vs adalah volume contoh uji (ml);
NFAS adalah normalitas larutan FAS (N);
8.000 adalah berat mili ekivalen oksigen × 1.000
Hasil project untuk uji angka COD yang dilakukan pada sampel air sungai
Way Batanghari menunjukan hasil yang ditunjukan pada Tabel. Hasil
Analisis COD pada Sampel Air Sungai Way Batanghari berikut.
Tabel. Hasil Analisis COD pada Sampel Air Sungai Way
Batanghari
Hasil uji COD ini digunakan sebagai penentuan beban cemaran, besarnya
kebutuhan oksigen total yang akan mendekomposisi bahan organik dalam air
menjadi H2O dan CO2 (Pamungkas, 2016) 2617. Berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan terhadap kandungan COD air sungai Way Batanghari pada
titik hulu, tengah, dan hilir diperoleh bahwa rerata kadar COD di masing-
masing titik bervariasi. Pada titik pertama yaitu bagian hulu sungai rerata
kadar COD yang diperoleh adalah 47,059 mg/L, sedangkan pada titik bagian
tengah diperoleh rerata kadar COD 35,294 mg/L, dan di titik hilir diperoleh
rerata kadar COD sebesar 23,529 mg/L. Hasil tersebut dibandingkan dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 yang
mensyaratkan angka COD pada air sungai dan sejenisnya pada sungai Kelas
III maksimal adalah 40 mg/L, maka sampel air sungai pada titik bagian hulu
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, namun masih mendekati
ambang batas. Tingginya nilai COD disebabkan adanya penurunan bahan
organik maupun anorganik air sungai mengakibatkan miskinnya kandungan
oksigen dalam air sehingga kehidupan biota air di dalam air tersebut akan
terganggu (Mulyaningsih, 2013)2617. Kadar COD pada titik bagian tengah
dan hilir memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Tingkat pencemaran sungai
rendah karena adanya aktivitas mikroorganisme dalam mendegradasi senyawa
organik (randy ramadani). Hasil pengujian kadar COD ketiga sampel air
sungai tersebut mempunyai kadar COD yang relatif memenuhi ambang batas
baku mutu COD, sehingga dapat diketahui bahwa air Sungai Way Batanghari
memiliki kondisi kualitas air sungai yang cukup baik dan sesuai dengan
peruntukannya.
Hasil pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) pada air sungai Way
Batanghari dengan refluks tertutup secara titrimetri memiliki hasil yang cukup
baik, dimana kadar COD dari kedua titik yaitu titik tengah dan hilir masih
dibawah nilai keberterimaan, dan titik hulu mendekati nilai keberterimaan
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
baku mutu air sungai kelas III yaitu 40 mg/L. Ketelitian analisis pada
pengujian ini menunjukkan hasil relatif baik. Nilai akurasi pada pengujian ini
juga memenuhi nilai ambang batas. Berdasarkan data-data yang telah
diperoleh dari project ini diketahui bahwa kondisi kualitas air sungai Way
Batanghari masih baik dan layak untuk digunakan sesuai peruntukkannya
sebagai sungai Kelas III.
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada project ini adalah sebagai berikut :
1. Rerata kadar COD tertinggi sungai Way Batanghari berada pada titik bagian hulu
yaitu sebesar 47,059 mg/L, dibandingkan pada titik bagian tengah yaitu 35,294 mg/L
dan pada titik bagian hilir yaitu sebesar 23,529 mg/L.
2. Perbedaan Persen Relatif (RPD) yang didapatkan pada pengujian COD belum
memenuhi keberterimaan.
3. Nilai akurasi pada pengujian COD memenuhi nilai ambang batas.
4. Kadar COD air sungai pada titik bagian hulu melebihi ambang batas persyaratan air
sungai kelas tiga.
5. Kadar COD air sungai pada titik bagian tengah dan hilir memenuhi ambang batas
persyaratan air sungai kelas tiga.
6. Kondisi kualitas air sungai Way Batanghari masih baik dan layak untuk digunakan
sesuai peruntukkannya sebagai sungai kelas tiga.
REFERENSI
Adi, S. (2008). Analisis dan Karakterisasi Badan Air Sungai, dalam Rangka Menunjang
Pemasangan Sistim Pemantauan Sungai Secara Telemetri. Jurnal Hidrosfir Indonesia. 3(3) :
123-128. yh
Agustina, Y. dan Atina. 2022. Analisis Kualitas Air Anak Sungai Sekanak Berdasarkan
Parameter Fisika Tahun 2020. Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (Jupiter). 4(1) : 13-19.
Azhari, Mutia, N., dan Ishak. 2020. Proses Ekstraksi Minyak dari Biji Pepaya (Carica
papaya) dengan Menggunakan Pelarut n-Heksana. Jurnal Teknik Kimia Unimal. 9(1) : 58-67.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Cetakan Kelima. Kanisius: Yogyakarta.
Pujiastusi, Peni. 2018. Analis Air dan Air Limbah. UNS Press. Semarang.
Pohan, D. A. S., Budiyono, dan Syafrudin. 2016. Analisis Kualitas Air Sungai Guna
Menentukan Peruntukan Ditinjau Dari Aspek Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan. 14 (2) :
63-71.
Sari, Y. A. 2019. Mengolah COD Pada Limbah Laboratorium. Jurnal Komunitas : Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat. 1(2) : 22-31.
Suhari, D. K. dan Pujiastuti, P. 2020. Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) Air Limbah
Tinta Industri Percetakan Menggunakan Metode Titrimetri. Jurnal Kimia dan Rekayasa.
1(1) : 24-31.
Susanty dan Bachmid, F. 2016. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks
Terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak Tongkol Jagung (Zea mays L.). Konversi. 5(2) : 87-93.
Wirawan, A., Retnowati, R., dan Sabarudin, A. 2008. Kimia Analitik. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.
LAMPIRAN