LAPORAN AKHIR
Oleh :
Siska Maharani
210302061
IX/B
LAPORAN AKHIR
Oleh :
Siska Maharani
210302061
IX/B
Laporan ini sebagai Salah Satu Syarat Masuk untuk Mengikuti Praktikal Test di
Laboratorium Kualitas Air Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “ Analisis
Kualitas Perairan dengan Menggunakan Parameter Fisika di Universitas
Sumatera Utara” dengan sebaik mungkin.
Penulis mengucapkan terimahkasih kepada Bapak Dr. Ahmad Muhtadi R,
Ibu Astrid Fauzia Dewinta, S.St.Pi, M,Si, dan Bapak Rusdi Leidonald, SP, M.Si.
selaku dosen Kualitas Air dan seluruh asisten labolatorium yang telah membantu
sepenuhnya dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan baik dari penulisan hingga
tata bahasa penyampaian dalam laporan ini. Oleh karena itu, penulis dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki laporan ini. Penulis berharap semoga laporan yang disusun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………...…… i
PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………...
1
Tujuan Praktikum ……………………………………………….......
5
Manfaat Praktikum ………………………………………………….
5
TINJAUAN PUSTAKA
Pengenalan Alat Pengukuran Kualitas Air ………………….………
6
Pengambilan dan Penanganan Contoh ……………………………...
7
Warna, Kekeruhan, dan Kecerahan ……………………….………...
9
Padatan (TDS, TSS dan TVS) ……………………………………....
13
Suhu, Salinitas, dan Daya Hantar Listrik …………………………...
15
pH, Alkalinitas dan Kesadahan ……………………………………..
20
O2 dan CO2 ………………………………………………………….
21
Bahan Organik ……………………………………………………...
25
Nitrogen di Perairan ………………………………………………... 26
Fosfat dan Silika.………………………………………………….…
28
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum ……………………………………...
29
Alat dan Bahan Praktikum ………………………………………….
29
Prosedur Pengukuran………………………………………………..
29
Analisis Data ………………………………………………………..
30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
ii
Latar Belakang
Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik,
kimiawi, dan biologisnya.Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air anceri
terhadap kebutuhan biota air dan manusia.Kualitas air sering kali menjadi ukuran
standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap
sumberdaya air yang tersedia untuk penggunaan yang bermanfaat, dan pada
kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak terlepas dari kebutuhan akan air.
oleh manusia,baik untuk keperluan hidup sehari hari, untuk kebersihan sanitasi
sejumlah atau sebagian cahaya yang diteruskan pada kedalaman tertentu yang
dinyatakan dengan persen. Cahaya ini adalah cahaya dari beberapa panjang
2
gelombang di daerah spectrum cahaya yang terlihat danjatuh tegak lurus pada
untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (Nephelometrix Turbidity
Unit) atau JTU (Jackson Turbidity Unit) atau FTU (Formazin Turbidity Unit).
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas, yang setara dengan 1 mg/liter
SiO2. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid
di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi
Padatan terlarut dalam perairan yaitu berupa subjek terlarut yang bersifat
koloid berbentuk senyawa kimia serta partikel lain yang tidak dapat terfilter oleh
kertas saring. Sumber utama padatan terlarut perairan yaitu luapan limbah dari
Suhu merupakan besaran fisis yang perlu diukur dan dikontrol untuk
dinyatakan oleh tinggi atau rendahnya nilai parameter suhu, tekanan, ancer,
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air.
Salinitas juga dapat didefinisikan sebagai total konsentrasi ion-ion terlarut dalam
air yang dinyatakan dalam satuan permil atau ppt (part per thousand) atau gram /
liter. Salinitas disusun atas tujuh ion utama, yaitu sodium, potasium, kalium,
magnesium, sulfat, bikarbonat. Zat zat lain di dalam air tidak terlalu berpengaruh
terhadap salinitas, tetapi zat zat tersebut juga penting untuk keperluan ekologis
yang lain. Nilai salinitas air untuk perairan tawar berkisar antara 0–5 ppt, perairan
payau biasanya berkisar antara 6–29 ppt, dan perairan laut berkisar antara 30–40
bahan dalam mengakomodasi Daya arus listrik. Tenaga arus listrik dapat diangkut
melalui materi dengan jalan konduksi muatan listrik dari satu titik ke titik yang
lain dalam bentuk arus listrik. Arus listrik dapat terjadi apabila dalam materi ada
sarana pengangkut muatan listrik yang bergerak.Pada logam, sarana pengangkut
Ph adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan berair atau cairan
ukuran jumlah ion Hidrogen dalam suatu cairan atau larutan. Menyatakan
logaritma negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Larutan netral
mempunyai PH 7, asam lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7.Di perairan yang
4
tidak tercemar PH di control oleh ion CO2, Carbonate dan Bicarbonate (Fahlevi,
2012).
dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut
dalam air akan bereaksi dengan ion sehingga menurunkan kemasaman dan
Kesadahan air adalah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air dimana
definisi kesadahan air yaitu sifat kimia air yang mengandung mineral tertentu
yang umumnya terdiri dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kesadahan juga
dan magnesium dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air
yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan
Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
ancer. Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara
fungsional serta kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan
sangat vital bagi tubuh. Oksigen terlarut atau sering juga disebut dengan
menunjukan jumlah oksigen yang tersedia dalam suatu badan air (Bino, 2014).
Bahan ancer merupakan sumber makanan bagi biota laut yang pada
Fosfat adalah bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dan
merupakan unsur esensial bagi tumbuhan tingkat tinggi dan algae sehingga dapat
selalu mendominasi populasi pada konsentrasi silikat yang tinggi (Amy, 2012)
Tujuan Praktikum
Sumatera Utara
Utara
Utara
Manfaat Praktikum
parameter fisika. Serta agar dapat menjadi sumber informasi bagi para pembaca
parameter fisika.
TINJAUAN PUSTAKA
air. Dalam budidaya perikanan, air yang keruh mengakibatkan daya ikat oksigen
menjadi rendah, batas pandang ikan menjadi berkurang, selera makan ikan bisa
terganggu karena efisiensi pakan rendah. Karena itu pembudidaya perlu untuk
Secchi disk pertama kali dibuat oleh Fr. Pietro Angelo Secchi, seorang ahli
Komandan Cialdi, kepala Angkatan Laut Kepausan. Fr. Pietro Angelo Secchi
sendiri merupakan penasihat ilmiah untuk Paus. Pada saat melakukan pengukuran,
Mediterania pada bulan April l865. Berbagai ukuran disk telah digunakan sejak
saat itu, tetapi disk yang paling sering digunakan adalah secchi disk yang
dimodifikasi oleh George C. Whipple yang terbuat dari logam, memiliki ukuran
diameter 8 inchi dan diberi warna hitam dan putih berbentuk kuadran (4 arsiran)
permukaannya terdapat warna hitam dan putih, berbentuk berupa arsiran dengan
empat bagian. Penggunaan Secchi Disk sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore
hari. Cara menggunakan Secchi Disk cukup mudah. Lempengan Secchi Disk
diikat dengan tali lalu dimasukkan ke dalam air. Saat pola yang terdapat pada
7
Secchi Disk tidak terlihat lagi dalam air di kedalaman tertentu, maka didapat hasil
keasaman) suatu larutan. Alat ini dapat mengukur keasaman suatu larutan melalui
elektrodanya yang anceric. Alat ini dapat menentukan derajat keasaman suatu
Elektroda pada Ph meter adalah bagian yang paling anceric dan tidak boleh berada
dalam kondisi kering. Elektroda yang akan digunakan harus dibilas dan diseka
harus direndam pada suatu larutan khusus agar tidak kering pada saat tidak
oleh beberapa hal, antara lain pakaian operator dan alat elektronik lain yang ada di
sekitarnya, gelembung udara yang terdapat dalam pelindung ancer elektroda, serta
suhu sampel yang tidak merata dan akan mengakibatkan turbulensi termal (Abi,
2018).
pengujian parameter insitu (Ph, TDS, daya hantar listrik, suhu dan Dissolved
suatu substansi, bahan atau produk diambil untuk keperluan pengujian sampel
Pengambilan Sampel air yang akan diambil dipilih sebaiknya pada bagian
air yang mengalir. Bagian air yang diam sebaiknya dihindari. Usahakan jangan
terlalu di tepi, jangan terlalu pada permukaan air, jangan pada dasar sungai, laut,
9
danau, muara, dsb. Mulut botol sampel steril diletakkan horizontal searah dengan
kerja dan dokumentasi terkait pengambilan sampel. Sesuai dengan prosedur maka,
merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas air, yang akan
pengambilan sampel serta Quality Asurance (QA) dan Quality Control (QC)
setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas dan sistematik (Yazid, 2019).
yang telah diakui baik secara internasional maupun nasional, seperti standar EPA,
Air memiliki warna biru, dan bahwa warna ini memiliki asal yang unik.
Warna air ini mudah dilihat dan telah dilihat oleh penulis di Laut Karibia dan
memberi warna pada air berada di ujung merah tampak, orang melihat biru,
meter air. Warna air ini dapat dilihat di salju dan es sebagai warna biru intens
yang tersebar kembali dari lubang dalam di salju segar. Rona biru ke biru-hijau
juga tersebar kembali saat cahaya menembus air terjun dan gletser yang membeku
(Gina, 2013).
menggunakan secchi disk yang dikembangkan oleh Profesor Secchi pada abad
ke-19. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini sangat
(Andik, 2017).
untuk mengukur keadaan air baku dengan skala NTU (Nephelometrix Turbidity
Unit) atau JTU (Jackson Turbidity Unit) atau FTU (Formazin Turbidity Unit).
Kekeruhan dinyatakan dalam satuan unit turbiditas, yang setara dengan 1 mg/liter
SiO2. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid
di dalam air. Hal ini membuat perbedaan nyata dari segi estetika maupun dari segi
matahari yang masuk ke dalam badan air. Dan dampaknya bagi budidaya perairan
adalah adanya absorsi cahaya oleh air dan bahan – bahan terlarut, pembiasan
cahaya yang di sebabkan oleh bahan–bahan yang melayang. Nilai kecerahan suatu
11
perairan berhubungan erat dengan penetrasi cahaya matahari ke dalam badan air
(Abi, 2018).
Kekeruhan perairan atau yang biasa disebut dengan turbiditas perairan merupakan
suatu keadaan perairan disaat semua zat padat berupa pasir, lumpur dan tanah liat
atau partikel-partikel tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup
(biotik) seperti fitoplankton. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-
bahan anorganik dan yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang
buruk dalam suatu ekosistem yang ada dibawah perairan, contohnya seperti
atas ganggang dapat menangkap makanan yang terbawa arus air dan juga
terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies perairan lainnya (Gina, 2013)
cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami
Kecerahan merupakan faktor penting bagi proses fotosintesis dan produksi primer
dalam suatu perairan. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat
kaitannya dengan aktifitas fotosintesa dan produksi primer dalam suatu perairan.
proses fotosintesis pada suatu ekosistem perairan. Kecerahan Air yang baik di
yang diteruskan pada kedalaman tertentu yang dinyatakan dengan persen. Cahaya
ini adalah cahaya dari beberapa panjang gelombang di daerah spectrum cahaya
yang terlihat danjatuh tegak lurus pada lapisan permukaan air pada kedalaman
kegiatan fisiologi biota air, dalam hal ini bahan-bahan ke dalam suatu perairan
diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat dalam badan air. Apabila
perairan keruh atau kecerahan air rendah, maka penetrasi cahaya matahari akan
berkurang akibat sebagian besar dari cahaya tersebut diserap oleh partikel-partikel
melayang yang terdapat dalam kolom air. Cahaya ini adalah cahaya dari beberapa
13
panjang gelombang di daerah cahaya yang terlihat dan jatuh tegak lurus pada
Pengukuran kecerahan air sebaiknya dilakukan pada saat siang hari dan
cuaca cerah. Salah satu cara untuk mengukur kecerahan air dilakukan dengan
menggunakan Secchi disk, yaitu sebuah keping bulat dengan garis tengah 20 cm
yang terbuat dari seng dan dicat putih atau hitam-putih yang diberi pemberat. Alat
kembali dan apabila keping hampir tampak lagi, maka kedalamannya diukur lagi.
(Nicola, 2018).
Padatan (TDS, TSS dan TVS)
Padatan terlarut dalam perairan yaitu berupa subjek terlarut yang bersifat
koloid berbentuk senyawa kimia serta partikel lain yang tidak dapat terfilter oleh
kertas saring. Sumber utama padatan terlarut perairan yaitu luapan limbah dari
TDS merupakan dari jumlah partikel atau zat tersebut, baik berupa
padat di dalam air yang memiliki ukuran di bawah 1 nano-meter. Satuan yang
digunakan biasanya ppm (part per million) atau yang sama dengan per liter (mg/l)
gram dari suatu zat yang ada dalam satu liter dari cairan. Zat atau partikel padat
14
terlarut yang ditemukan dalam air dapat berupa natrium (garam), kalsium,
Konsentrasi dari TDS yang terionisasi dalam suatu zat cair dapat
mempengaruhi konduktivitas listrik sebuah zat cari. Kandungan TDS dalam air
biasanya disebabkan karena adanya bahan anorganik berupa ion-ion yang umum
sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah
dimana pada daerah resapan air TDS akan perlahan menutupi pori-pori dari
resapan tanah. Selain itu pada perairan kandungan TDS yang tinggi dapat
regenerasi oksigen serta fotosintesis makhluk hidup di perairan. Tanpa kita sadari
dari organ ginjal bahkan menyebabkan batu ginjal (Cito dan Cika, 2021).
TSS (Total Suspended Solid) atau total padatan tersuspensi adalah padatan
yang tersuspensi di dalam air berupa bahan-bahan dan inorganic yang dapat
disaring dengan kertas berporipori 0,45 μm. Materi yang tersuspensi mempunyai
mati.Tingginya TSS juga dapat secara langsung menganggu biota perairan seperti
ikan karena tersaring oleh insang. Nilai TSSdapat menjadi salah satu parameter
buangan anceri yang tercemar serta dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu
Suhu merupakan besaran fisis yang perlu diukur dan dikontrol untuk
rendah, penguapan tinggi, awan hujan menjadi banyak, dan apabila terjadi
Suhu adalah suatu ukuran untuk tingkat panas suatu benda. Suhu suatu
mentransfer panas atau menerima panas, dari benda satu ke benda yang lain.
perairan yang baik untuk biota laut yaitu 28-32 °C(Yazid, 2019).
termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius ( ° C).
Fahrenheit (° F). Suhu juga bisa diartikan sebagai suatu sifat fisika dari suatu
suatu informasi dan suhu diukur untuk digunakan dibanyak kebutuhan seperti
pertanian, farmasi, Klimatologi, dan Geofisika. Suhu dapat diukur menggunakan
Skala suhu digunakan untuk memberikan tampilan nilai yang terukur pada
suhu. Sampai saat ini, terdapat 4 skala suhu yang digunakan pada termometer
diantaranya Celcius ( Oc), Reamur (Or), Fahrenheit (Oh) dan Kelvin (K). Skala
Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari, sedangkan
17
skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin. Di
Kisaran suhu pada daerah tropis relatif stabil karena cahaya matahari lebih
banyak mengenai daerah ekuator daripada daerah kutub. Hal ini dikarenakan
antara -1.87°C (titik beku air laut) di daerah kutub sampai maksimum sekitar
42°C di daerah perairan dangkal. Faktor yang memengaruhi suhu permukaan laut
adalah letak ketinggian dari permukaan laut (Altituted), intensitas cahaya matahari
yang diterima, musim, cuaca, kedalaman air, sirkulasi udara, dan penutupan awan
demikian suhu air tidak menunjukkan gejala stratifikasi dan cukup baik dalam
Suhu yang semakin tinggi dalam suatu perairan, maka kelarutan oksigen
akan semakin rendah, dan daya racun semakin tinggi. Kenaikan suhu air kolam
pada siang hari dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, cuaca, dan angin. Intensitas
perubahan suhu pada pagi dan siang hari. Kenaikan suhu akan mengakibatkan
penurunan jumlah oksigen terlarut di dalam air, dan akan meningkatkan kecepatan
reaksi kimia, dan dapat menyebabkan ikan dan biota air lainnya mengalami
Suhu ini berkaitan dengan kelarutan gas di dalam air, khususnya oksigen.
Pada keadaan suhu air di dalam tambak tinggi maka kelarutan oksigen terlarut
yang berarti memerlukan oksigen makin tinggi. Suhu suatu badan air dipengaruhi
oleh musim, lintang, waktu dalam air, sirkulasi udara, penutupan awan dan aliran
peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi, dan volansiasi (Jheny dan Nindri,
2019).
baik air permukaan maupun air tanah. Salinitas merupakan tingkat keasinan atau
kadar garam terlarut yang terdapat dalam air dalam gram per liter air laut.
Penggolongan atau klasifikasi tingkat keasinan air tanah untuk parameter salinitas
terbagi atas air tawar dengan nilai salinitas <0,5%, air payau dengan salinitas
18
berkisar antara 0,5-30%, air asin 30-50% dan air sangat asin atau air laut memiliki
air laut, dimana salinitas air berpengaruh terhadap tekanan osmotik air, semakin
tinggi salinitas maka akan semakin besar pula tekanan osmotiknya. Perbedaan
presipitasi. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.
Kandungan garam pada sebagian besar sungai dan danau dan saluran air alami
sangat kecil sehingga air ditempat ini dikategorikan sebagai air tawar kandungan
garam sebenarnya pada air ini, secara definisi kurang dari 0,05% (Opie dan Tika,
2016).
kualitas air. Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat di air. Salinitas
menjadi oksida, semua bromide dan iodide digantikan oleh klorida, dan semua
bahan telah dioksidasi. Salinitas dinyatakan dalam satuan g/kg atau promil (0/00).
organisme laut hanya dapat hidup pada daerah yang mempunyai perubahan
19
salinitas yang kecil. Nilai salinitas sangat dipengaruhi oleh suplai air tawar ke air
laut, curah hujan, musim, topografi, pasang surut, dan evaporasi (Sutarno, 2014).
bahan dalam mengakomodasi arus listrik. Tenaga arus listrik dapat diangkut
melalui materi dengan jalan konduksi muatan listrik dari satu titik ke titik yang
lain dalam bentuk arus listrik. Arus listrik dapat terjadi apabila dalam materi ada
menjadi lebih komplek. Oleh karena itu pengangkut muatan positif juga bergerak.
Dalam air, muatan akan terurai menjadi ion-ion dan bergerak kearah elektroda
Daya hantar listrik sangat erat kaitannya dengan nilai salinitas suatu
perairan. Semakin tinggi nilai salinitas suatu perairan makan semakin tinggi pula
salinitas tinggi menyebabkan ujung daun kering dan menurunkan jumlah produksi
arus listrik yang dipengaruhi oleh garam-garam terlarut yang dapat terionisasi.
DHL dipengaruhi oleh jenis ion, valensi, dan konsentrasi. Daya hantar listrik
berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah
bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar (Opie dan Tika, 2016).
atau garam yang terlarut di dalam air. Semakin banyak garam yang terlarut
semakin tinggi daya hantar listrik yang terjadi. DHL merupakan pengukuran tidak
secara umum kesesuaian air untuk budidaya tanaman dan untuk memonitor
adanya ionion terlarut dalam larutan. Nilai DHL ditentukan oleh jenis, jumlah,
dan mobilitas ion, secara total. Artinya, nilai DHL berhubungan dengan kepekatan
dan jenis ion terlarut, bukan padatan terlarut. Jika komposisi ion-ion terlarut tetap
(yaitu komposisinya, sama) tetapi berbeda kepekatan (yaitu jumlah ion terlarut
per satuan volume, berbeda), maka antara nilai DHL dengan kepekatan (atau
Padatan Terlarut Total, yaitu TDS, Total Dissolved Solid) terdapat suatu
akan semakin besar nilai DHL pada perairan tersebut. Serta semakin kecil nilai Ph
maka konduktivitas listrik perairan tersebut akan semakin besar dan sebaliknya.
Pada konduktor elektrolit, mengalir dibawa oleh ion-ion, sedangkan yang dapat
menghasilkan ion antara lain asam, basa dan garam. Sehingga apabila suatu
perairan memiliki tingkat keasaman tinggi (Ph kecil) maka semakin banyak ion
yang dihasilkan sehingga konduktivitas DHL akan semakin besar (Nicola, 2018).
hydrogen”. PH adalah ukuran konsentrasi ion dalam air. Dalam kimia, Ph adalah
keasaman atau kebasaan suatu larutan berair atau cairan lainnya.Skala Ph biasanya
berkisar dari 0 hingga 14. PH biasanya diukur dengan Ph meter. PH rendah berarti
21
ada lebih banyak ion dalam cairan. Sedangkan Ph yang lebih tinggi menunjukkan
air. PH adalah skala yang bisa membantu menentukan seberapa asam atau basa
larutan air. Ph yang tinggi disebut juga sebagai basa, sementara yang rendah
kualitas air minum. Pada air minum, skala Ph adalah 6.5–8.5 (Gina, 2013).
Air dengan Ph yang sangat rendah atau tinggi dapat menjadi tanda
pencemaran kimia atau logam berat. Ini sebabnya, mengetahui Ph adalah langkah
Mengetahui cara mengukur Ph adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui
keamanan air minum yang dikonsumsi sehari-hari (Jheny dan Nindri, 2019).
(Kelmo, 2014).
Kesadahan air adalah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air dimana
definisi kesadahan air yaitu sifat kimia air yang mengandung mineral tertentu
yang umumnya terdiri dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kesadahan juga
dan magnesium dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air
yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan
22
kadar mineral yang rendah (Ririn dan Rita, 2013).
O2 dan CO2
terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan atmosfer/udara. Oksigen
terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh
mahkluk hidup dalam air. Oksigen terlarut yang ideal untuk pertumbuhan dan
air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi yang mungkin
dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses atau pertukaran zat
Oksigen (DO) di perairan diatas dari 20 mg/L juga tidak baik untuk organisme
tersebut. Kadar oksigen yang bsik untuk perairan yaitu 5-20 mg/L Disamping itu,
oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan oranik dan anorganik
dalam proses . Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu
23
proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam
hidup untuk pernapasan, proses organik atau pertukaran zat yang kemudian
Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari
udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut.
Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti
kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus,
ancer dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen
terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme. Idealnya,
kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam
kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan
oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan
anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan khan biologis yang dilakukan oleh
dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah yang pada akhirnya dapat
gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut
pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan
sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain
yang Iebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air
dan 2 atom oksigen (CO2), mudah larut dalam air dingin, tidak berbau dan tidak
berwarna. Karbon dioksida termasuk gas yang reaktif dan banyak terdapat dalam
air laut. Karbon- dioksida yang terdapat dalam air laut umum- nya berasal dari
udara melalui proses difusi. Terbawa oleh air hujan, hasil proses respirasi
mikroorganisme dan dari hasil penguraian zat-zat oleh mikroorganisme. Dalam air
laut. Senyawa karbon dioksida terdapat dalam bentuk ion dan bentuk molekul.
Dalam bentuk ion adalah ion bikarbonat (HCO3) dan karbonat (CO3) sedangkan
da- lam bentuk molekul adalah molekul karbon dioksida bebas (CO2) dan asam
yang ada di air. Pada air yang tenang pertukarannya sedikit, sehingga proses yang
terjadi adalah difusi. Pada perubahan warna yang terjadi saat penelitian. Kadar
Karbon dioksida (CO2) diatas 15mg/l dianggap tidak baik bagi organisme karena
Sirkulasi air bisa berjalan dengan baik dengan cara mengurangi sampah disekitar
DAS Ampenan, dan diberikan aturan bagi masyarakat sekitar yang membuang
Bahan Organik
Bahan organik merupakan sumber makanan bagi biota laut yang pada
bahan organik sangat besar. Oleh sebab itu, keberadaan bahan organik penting
dalam perairan memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai organisme
2020).
yang terjadi pada suatu perairan sungai (Cito dan Cika, 2021).
Nitrogen di Perairan
sangat sedikit, lebih sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan
organik dan nitrat (nitrifikasi), dan antara nitrat dan gas nitrogen
dapat berupa limbah organik dan limbah anorganik. Kadar nitrit pada
Konsentrasi nitrit yang cenderung menurun tengah danau, KJA dan outlet
menunjukkan masa tinggal air dalam danau yang tinggi karena letak outlet yang
jauh dari daerah inlet. Pada perairan, konsentrasi nitrit dijumpai dalam konsentrasi
yang lebih rendah dari konsentrasi nitrat. Hal ini disebabkan karena bentuk
27
senyawa nitrit yang bersifat tidak stabil dan akan segera teroksidasi jika
merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen
sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari
merupakan proses oksidasi menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang penting
dalam siklus nitrogen yang berlangsung pada kondisi anaerob (Kelmo, 2014).
Nitrogen dan fosfor di dalam perairan ada dalam berbagai bentuk, namun
hanya beberapa saja yang dapat dimanfaatkan oleh alga dan tumbuhan air. Untuk
nitrogen, beberapa yang dapat dimanfaatkan adalah nitrit dan nitrat, sementara
untuk fosfor berupa senyawa orto. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji
mengenai kondisi parameter kimia berupa senyawa fosfat, nitrit, nitrat dan silikat
di perairan Matasiri, Kalimantan Selatan untuk mengetahui kualitas air dan tingkat
penurunan produksi hasil panen ikan, dan pengurangan nilai estetika perairan
lain yang merupakan penyusun bisfer karena unsure ini tidak terdapat di
atmosfer. Pada kerak bumi, keberadaan fosfor relative sedikit dan mudah
disebutkan bahwa baku mutu konsentrasi maksimum fosfat yang layak untuk
kehidupan biota laut adalah 0,015 mg P-PO4/L. Senyawa fosfor yang terikat di
Silika merupakan salah satu komponen fly ash yang paling dominan
jumlahnya yaitu sekitar 30-36%. Silika juga merupakan bahan kimia yang
pemanfaatan dan aplikasinya sangat luas. Salah satu pemanfaatan serbuk adalah
Silika di perairan pesisir dan laut dapat berbentuk sebagai partikel mineral,
opal biogenik, dan larutan. Silikat terlarut umumnya berbentuk silikat (senyawa
dengan komponen silikon anionik dan umumnya dalam bentuk oksida, Si-O),
karena memiliki afinitas yang kuat dengan oksigen. Silikat terlarut yang masuk ke
perairan pesisir dan lautan umumnya berbentuk reaktif silikat anorganik, dapat
berupa ion-ion terlarut dari asam ortosilisik (Si(OH)4). Asam silisik ini berasal
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 06 Juni 2022, pukul 11.15, di
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Secchi
Prosedur Praktikum
a. Menggunakan Secchi Disk
sebagai berikut:
3. Ketika pola yang terdapat pada secchi disk tidak terlihat lagi dalam air di
kedalaman tertentu,
b. Menggunakan Termometer
sebagai berikut:
1. Siapkan termometer
c. Menggunakan Ph Meter
berikut:
1. Siapkan Ph meter.
berwarna coklat.
berikut:
5. CO2 terikat lalu titrasi dengan H2SO4, sampai larutan menjadi bening.
6. Jika larutan berwarna bening, CO2 bebas lalu titrasi dengan Na 2S2O3 sampai
Analisis Data
D 1+ D 2
Kecerahan=
2
Keterangan:
D1 = jarak keping hitam ke permukaan air.
D2 = jarak keping putih ke permukaan air.
Keterangan:
Vthio = Volume titrasi ancerice (ml)
Nthio = Normalitas ancerice yang digunakan (N)
8 = Berat Ekivalen CO2
32
Hasil
Stasiun D1 D2 Kecerahan
1 28 19,5 23,75
2 37,5 27 32,25
3 45,5 30 37,75
Stasiun P V CO2
1 17 250 34
Gambar 1. Stasiun 1
Gambar 2. Stasiun 2
Gambar 3. Stasiun 3
Pembahasan
pada stasiun 1,2 dan 3 di kolam perpustakaan Universitas Sumatera Utara terbukti
tidak baik jika dilihat dari hasil kecerahan air tersebut berkisar 23,75 – 37,75 cm,
hal ini sesuai dengan pernyataan Cito dan Cika, (2021) yang menyatakan bahwa
apabila kecerahan air kurang dari 40 cm, maka perlu dilakukan pergantian air
mendapatkan hasil yang detail dan jelas maka para pratikan harus melakukan
penelitian terhadap suatu perairan sekitar jam 10.00-14.00. Hal ini karena tingkat
waktu-waktu tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nicola, (2018) yang
yaitu nilai kecerahan akan dipengaruhi oleh kondisi cuaca, dan waktu saat
dilakukan pengukuran.
31,7-32,5 oC. Suhu ini masih dalam kategori baik, hal ini sesuai dengan
pernyataan Yazid, (2019) yang menyatakan bahwa keadaan suhu di perairan yang
7,1. Menurut nilai baku mutu KEPMEN-LH No. 51 tahun 2004, Ph normal yang
sesuai untuk kehidupan biota laut berkisar antara 7–8,5, sementara pengukuran di
lokasi penelitian berkisar antara 7,08 – 7,36. Hasil ini menunjukkan bahwa
tergolong bagus karena masih berada pada kisaran Ph normal untuk perairan.
36
oksigen terlarut (DO) pada stasiun 1 di kolam sekitar Universitas Sumatera Utara
masih tergolong ideal untuk perkembangan dan pertumbuhan organisme yang ada
di perairan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan Zakia, (2021) yang menyatakan
oxygen) maka kualitas air semakin baik jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anceric yang
sesuai dengan Hardianto, (2021) yang menyatakan bahwa Karbon dioksida (CO 2)
organime yang ada di perairan itu sendiri. Konsentrasi karbondioksida sangat erat
stasiun 2 kadar karbon dioksida tidak baik bagi organisme perairan karena akan
terjadi kelebihan oksigen dalam perairan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
Bino, (2014) yang menyatakan bahwa Kadar karbon dioksida dibawah 15 mg/l
tidak baik untuk pertumbuhan organime karena karbon dioksida tidak dapat
mengikat oksigen dalam air sehingga akan terjadi kelebihan oksigen dalam
perairan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Utara rata-rata kecerahan airnya adalah 31,25. Dimana berdasarkan data yang
berkisar 31,7-32,5 oC. Dimana berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa
ratanya adalah 7,0. Dimana berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa
tergolong bagus karena masih berada pada kisaran Ph normal untuk perairan.
Saran
praktik agar praktik berjalan dengan baik dan ancer dan agar semua praktikan
mengikuti praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3. Stasiun 3
Gambar 9. Stasiun 3
LAMPIRAN II
1700
DO =
248
DO = 6,85 Mg/L