Anda di halaman 1dari 50

LATIHAN I

PENGGOLONGAN, BENTUK TUBUH DAN BAGIAN LUAR TUBUH


IKAN

Secara garis besar ikan-ikan yang terdapat di alam terbagi atas dua group yaitu:
1. Agnatha (ikan yang tidak berahang)
2. Gnathostomata (ikan yang memiliki rahang)

Kedua group ikan tersebut dikelompokkan kedalam tiga kelas utama yaitu:
1. Kelas Chepalaspidomorphi, dengan ciri-ciri antara lain:
 Tidak memiliki rahang
 Monorhinous
 Sirirp berpasangan
 Rangka utama terdiri dari tulang rawan dan fibrous
 Contoh: Ikan Lamprey (Petromyzon sp)

2. Kelas Condricththyes, dengan ciri-ciri antara lain:


 Rangka terdiri dari tulang rawan
 Tidak mempunyai katup insang
 Mempunyai tutup insang 5-7 pasang
 Memiliki rahang
 Contoh: ikan Hiu (Carcharias sp)
2

3. Kelas Osteichthyes, dengan ciri-ciri antara lain:


 Memiliki rahang
 Memiliki tutup insang
 Dirhinous
 Rangka tubuh terdiri dari tulang sejati

Gambar 1. Ikan Kakap putih (Lates calcarifer Bloch)


I.A. Gambarkan ikan sampel yang menjadi tugas saudara, dan perhatikan ciri-
cirinya serta sebutkan golongannya.
I.B. Bentuk Tubuh ikan
Bentuk tubuh setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka,
sistem otot dan satuan habitat dimana ikan-ikan itu hidup. Karena itu beberapa
spesies ikan mengalami perubahan bentuk tubuh secara berangsur-angsur
mulai dari masa larva sampai menjadi dewasa, sehingga menyerupai bentuk-
bentuk induknya. Tetapi ada juga spesies ikan lainnya yang selama masa
perkembangannya tidak mengalami perubahan bentuk yang berarti.
I.B.1. Bilateral simetris/ non bilateral simestris
Sebagian besar spesies ikan yang ada dipermukan bumi ini tergolong sebagai
ikan yang bilateral simestris yaitu ikan yang apabila tubuhnya dibelah dua
secara membujur/memanjang tubuh mulai dari pertengahan ujung kepala
sampai ke ujung ekor, maka akan menghasilkan dua belahan tubuh serupa.
Belahan tubuh yang sebelah kanan merupakan cerminan tubuh sebelah kiri,
seperti pada ikan Nila (Oreochromis niloticus). Ada juga beberapa spesies
ikan yang apabila tubuhnya dibelah dua secara membujur, maka belahan
sebelah kanan tidak mencerminkan bagian sebelah kiri, seperti pada ikan
sebelah (Psettodes erumeri) dan ikan Lidah (Cynoglossus lingua). Ikan-ikan
tersebut tergolong sebagai ikan yang non bilateral simestris.
3

I.B.2. Bentuk-bentuk tubuh ikan


Secara garis besar bentuk-bentuktubuh ikan dapat dikelompokkan kedalam
bentuk sebagai berikut:
a. Pipih mendatar
Bentuk ini umumnya terdapat pada ikan yang berbentuk seperti lidah dan
tergolong sebagai ikan yang non simetris.

Gambar 2. Ikan Lidah (Cynoglossus lingua)


b. Torpedo/Fusiform/Strealin
Tinggi tubuh ikan ini hamper sama dengan lebarnya dan kedua ujungnya
hamper meruncing. Bentuk ikan ini hamper menyerupai cerutu dan apabila
dilihat dari depan, maka bentuk tubuhnya menyerupai bentuk lingkaran
yang sempurna.

Gambar 3. Ikan albakora (Thunnus alalunga)


c. Pipih (compressed)
Tubuh ikan berbentuk pipih tetapi tidak mendatar, mulai dari kepala hingga
ke batang ekor. Lebar tubuhnya lebih pendek dari tingginya. Ikan tersebut
berbentuk pipih secara vertical
4

Gambar 4. Ikan Bawal putih (Stromateus cinereus)


d. Pipih depressed
Tubuh ikan berbentuk pipih secara horizontal, lebar tubuh lebih panjang dari
tingginya.

Gambar 5. Pari kelapa (Trygon sephen)


e. Bentuk Ular/anguiliform
Tubuh ikan berbentuk bulat memanjang seperti ular dengan ukuran panjang
tubuh dapat mencapai dua puluh kali tingginya.

Gambar 6. Ikan Remang (Congresox talabon)


5

f. Bentuk Pita/Taeniform
Tubuh ikan berbentuk pipih mendatar, memanjang ke belakang dan hamper
menyerupai bentuk pita.

Gambar 7. Ikan Layur (Trichiurus savala)


g. Bentuk Panah/Sagitiform
Tubuh ikan berbentuk seperti anak panah, kepala lancip/meruncing, badan
memanjang ke belakang dengan bentuk yang hamper seimbang dan ekor
bercagak (forked)

Gambar 8. Ikan Alu-alu (Sphyraena jello)


h. Bentuk Bola/Globiform
Apabila sedang mengembang, bentuk tubuhnya akan menyerupai bola.

Gambar 9. Ikan Buntal (Diodon hystrix)


6

i. Bentuk kepala picak dan badan pipih


Ikan ini bentuk kepalanya hampir pipih mendatar secara horizontal dan
badannya berbentuk compressed

Gambar 10. Ikan Sembilang (Plotosus canius)


I.C. Perhatikan bagian luar tubuh ikan-ikan yang menjadi objek praktikan saudara,
seperti:
1. Kepala
Kepala pada ikan terletak di bagian anterior tubuh, mulai dari ujung mulut
sampai ke bagian akhir tutup insang/kantong insang.
a. Ujung kepala berbentuk tumpul atau lancip
b. Kepala bersisik atau tidak bersisik
2. Mulut
Mulut pada ikan terletak di bagian kepala dengan posisi sebagai berikut:
a. Terminal : mulut berada tepat di ujung hidung
b. Sub terminal : mulut dekat ujung hidung, sedikit agak ke bawah
c. Superior : mulut berada di atas hidung dan mengarah ke atas
d. Inferior : mulut berada di bawah hidung

Gambar 11. Posisi mulut ikan


7

3. Sungut
Sungut pada ikan berfungsi sebagai alat peraba dan biasanya terdapat di sekitar
mulut, namun demikian tidak semua jenis ikan memiliki sungut. Posisi, jumlah
dan ukuran sungut biasanya bervariasi antara jenis ikan yang satu dengan yang
lainnya.
4. Lubang Hidung
Hidung pada ikan terletak di daerah kepala, diatas mulut. Pada golongan ikan
yang berahang terdapat sepasang lubang hidung (monohirnous). Sedangkan
golongan ikan yang mempunyai rahang memiliki dua pasang lubang hidung
(dihirnous).
5. Mata
Mata pada ikan terletak di sisi kanan kiri daerah kepala, biasanya berada diatas
atau di belakang sudut mulut. Bola mata ikan biasanya dijumpai pada kedua sisi
kepala, namun ada beberapa jenis ikan yang matanya hanya pada satu sisi
kepala.
6. Tutup Insang/ operculum
Pada ikan berada di daerah kepala di belakang mata. Bagian akhir tutup insang
(tulang brabchiostega) merupakan batas antara kepala dan badan. Tutup insang
terdapat pada ikan Teleostei, sedangkan kantong insang terdapat pada ikan
Elasmobranchii yang berjumlah lima sampai tujuh.
7. Sisik (squama)
Sisik pada ikan ada yang menutupi tubuh mulai dari daerah kepala sampai ke
pangkal sirip ekor seperti pada ikan Gabus (Ophiocephalus striatus), atau
hanya menutupi bagian tertentu dari tubuh ikan seperti pada ikan Tenggiri
(Cybium commersoni). Ada juga ikan yang tidak mempunyai sisik seperti ikan
Lele (Clarias batrachus).
8. Gurat sisi (linea lateralis)
Gurat sisi adalah sebagian sisik berpori yang terdapat di sepanjang tubuh ikan
bersisik, mulai dari belakang operculum sampai ke batang ekor. Gurat sisi
berbentuk lurus seperti pada ikan Melang (Labeo eritropterus), melengkung
seperti pada ikan Bawal putih (Stromateus cinereus). Gurat sisi dengan susunan
8

sempurna terdapat pada ikan Mas (Cyprinus carpio), susunan lengkap tapi tidak
sempurna terdapat pada ikan Betok (Anabas testudineus).
9. Sirip ikan
a. Sirip punggung atau pinnea dorsalis (D) pada ikan terletak di bagian
punggung. Bentuk, ukuran dan jumlahnya bervariasi pada setiap jenis ikan.
Ada kalanya sirip punggung tersebut termodifikasi menjadi alat penghisap/
penempel atau berbentuk rudimeter seperti pada ikan Selais (Cryptopterus
sp).

Gambar 12. Ikan Lais (Cryptopterus sp)


b. Sirip perut atau pinnea ventralis (V) pada ikan biasanya terletak disisi ventral
tubuh persis di depan anus. Jumlahnya sepasang, memiliki bentuk dan
ukuran yang bervariasi pada setiap jenis ikan. Pada ikan tertentu, sirip perut
termodifikasi membentuk cambuk seperti pada ikan Sepat siam
(Trichogaster pectoralis), menghilang sama sekali seperti pada ikan Bawal
Putih (Stromateus cinereus).
c. Sirip dada atau pinnea pectoralis (P) pada ikan terletak disisi bagian depan
dari badan persis dibelakang operculum. Berjumlah sepasang serta memiliki
bentuk dan ukuran yang bervariasi pada setiap jenis ikan.
d. Sirip anus atau pinnea analis (A) pada ikan terletak tepat dibelakang anus.
Memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi pada setiap jenis ikan dan
berjumlah satu.
e. Sirip ekor atau pinnea caudalis (C) merupakan bagian posterior ikan. Bentuk
dan ukurannya bervariasi pada setiap jenis ikan tertentu. Ada sirip anus yang
menyatu dengan sirip punggung dan atau sirip anus seperti pada Belut
(Monopterus albus).
9

10. Sirip lemak (Adifose fin)


Merupakan sirip tambahan berbentuk lemak yang sering terdapat dibelakang
sirip punggung.

Gambar 13. Ikan Mayung (Arius thalassius)


11. Finlet
Merupakan sirip tambahan berbentuk rudimeter yang selalu terdapat di
belakang sirip punggung dan sirip anus ikan.

Gambar 14. Ikan Albakora (Thunnus alalunga)


12. Scute
Scute hanya terdapat pada ikan tertentu, sering disebut sisik duri yaitu sisik yang
telah bermodifikasi memiliki duri halus yang tajam. Pada ikan Sarden
(Sardinella sirm), letak scute di depan sirip perut dan belakang sirip perut. Pada
ikan Selar (Selaroides sp), scute tersusun di sepanjang garis tengah batang ekor.

Gambar 15. Ikan Sarden (Sardinella sirm)

13. Keel
10

Keel adalah sisik yang bermodifikasi menjadi kelopak-kelopak tebal, sering


dijumpai pada ikan Scombridae. Dijumpai pada garis tengah batang ekor ikan
Tuna, ikan Tongkol dan sebagainya.
14. Korselet
Korselet adalah sisik yang terdapat disekitar sirip dada ikan Tenggiri, Tuna,
Tongkol dan sebagainya.
15. Duri mata pisau (blade like spine)
Duri mata pisau adalah duri berebentuk huruf T yang sering terdapat di depan
sirip punggung dan sirip anus ikan Bawal putih (Stromateus cinereus).
16. Duri pelindung (muchal on mape)
Duri pelindung adalah duri yang terbenam dibawah kulit leher/ kuduk pada ikan
Peperek (Leiognatidae).

Gambar 16. Ikan Peperek cina (Leiognathus spelendens)

I.D. Nyatakan bentuk ikan yang menjadi objek praktikum saudara dan beri secara
lengkap tentang anatomi luar tubuhnya sesuai dengan keterangan nomor 1
sampai 16.

I.E. Setelah ikan yang menjadi objek praktikum saudara gambar, cantumkan
klasifikasinya dan nyatakan lingkungan hidupnya.
11

LATIHAN II
MULUT DAN SUNGUT IKAN

Mulut dan sungut pada ikan terletak di bagian anterior kepala dengan
bentuk, ukuran dan posisi yang saling bervariasi sesuai dengan kebiasaan hidup dan
lingkungan dimana ikan-ikan itu berada. Hal tersebut menyebabkan bentuk dan
ukuran mulut ikan omnivor maupun karnivor. Bahkan bentuk dan ukuran mulut
ikan-ikan yang hidup di daerah pelagis berada dengan bentuk dan ukuran mulut
ikan yang hidup di dasar maupun di daerah batu karang.

II.A. Perhatikan dengan seksama mulut-mulut ikan yang menjadi objek praktikum
saudara.
1. Bentuk protactile atau non protactile
Mulut ikan bentuk protactile adalah bentuk mulut yang dapat
disembunyikan kedepan dan selanjutnya dapat ditarik kembali ke posisi
semula, seperti pada ikan Mas (Cyprinus carpio).
Mulut ikan non protactile adalah mulut ikan yang tidak dapat
disembulkan kedepan seperti pada ikan Gabus (Ophiocephalus striatus).
2. Ukuran mulut
 Sempit : Apabila celah mulut ikan tidak dapat dimasuki jari
kelingking tangan.

Gambar 17. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)


 Sedang : Apabila ukuran celah mulut ikan lebih besar dari mulut
ikan bermulut sempit.
12

Gambar 18. Ikan Mas (Cyprinus carpio)


 Lebar : Apabila mulut ikan dibuka maka celah mulut semakin
lebar.
3. Posisi sudut mulut dengan bola mata
 Satu garis lurus dengan sisi bawah bola mata
Contoh: Ikan tambakan (Helostoma temmincki)
 Tegak lurus dan atau sedikit di belakang bola mata
Contoh: Ikan tenggiri (Cybium commersoni)
 Tegak lurus dengan sisi depan bola mata atau di depan bola mata
Contoh: Ikan pinjalo (Caesio pinjalo)
II.B. Perhatikan bibir ikan tersebut
1. Ukuran bibir
 Bibir tebal
Contoh: Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)
 Bibir tipis
Contoh: Ikan Gabus (Channa striatus)
2. Keadaan bibir
 Hanya bibir rahang atas yang berlipatan
 Hanya bibir rahang bawah yang berlipatan
 Kedua bibir berlipatan/ berkeping
 Bibir atas ditutup kulit lipatan hidung
3. Hubungan kedua bibir
 Bibir atas bersambung dengan bibir bawah
 Bibir atas tidak bersambung dengan bibir bawah
4. Bentuk bibir atas
 Bergerigi
13

 Tidak bergerigi

II.C. Perhatikan moncong (rostrum) ikan tersebut


 Berukuran pendek atau panjang
 Ujungnya lancip atau tumpul
 Di ujung moncong terdapat tonjolan/ duri atau tidak

II.D. Perhatikan sungut ikan tersebut (jika ada)


1. Ukuran sungut
 Pendek dan halus
 Pendek dan Tebal
 Pendek, tebal dan berkait
 Panjangnya hampir/ mencapai permukaan sirip punggung
 Panjangnya hampir/ mencapai bagian posterior dasar sirip punggung
 Panjangnya mencapai batang ekor
2. Jumlah sungut pada rahang atas:
 Sepasang
 Dua pasang
 Tiga pasang
 Lebih dari tiga pasang (sebutkan)
3. jumlah sungut pada rahang bawah
 Sepasang
 Dua pasang
 Tiga pasang
 Lebih dari tiga pasang (sebutkan)
4. Posisi sungut
 Dirahang atas :
 dekat lubang hidung
 di atas bibir atas
 Dirahang bawah
 Di sedut mulut
II.E. Gambarkan semua jenis ikan yang sedang menjadi objek praktikum saudara,
nyatakan klasifikasi dan lingkungan hidup masing-masing jenis ikan itu,
14

kemudian buat deskripsi dari masing-masing jenis ikan sesuai dengan uraian
yang telah diberikan.
15

LATIHAN III
SIRIP DAN JARI-JARI SIRIP

Sirip pada ikan berperan sangat penting dalam penentuan arah dan gerak
ikan. Sirip pada iakn terdiri dari sirip punggung (D), sirip dada (D), sirip perut (V),
sirip anus (A) dan sirip ekor (C). Kelima sirip tersebut ada yang bersifat ganda
seperti pada sirip dada, dan sirip perut, sedangkan yang lainnya bersifat tunggal.
Tidak semua species ikan akan ada dipermukaan bumi ini memiliki secara utuh
kelima sirip tersebut secara sempurna, melainkan ada yang tidak lengkap.

III.A. Perhatikan dengan teliti sirip-sirip ikan yang menjadi objek praktikum
saudara.
1. Sirip Punggung (D)
Apakah species ikan yang saudara hadapi dalam praktikum memiliki sirip
punggung atau tidak.
a) Tidak ada sirip punggung disebabkan :
 Menghilang
 Bermodifikasi menjadi alat penghisap
b) Memiliki sirip punggung
 Berbentuk sempurna
 Bentuk rudimeter
c) Jumlah sirip punggung
 Hanya Satu
 Ada dua
 Ada tiga
 Lebih dari tiga (sebutkan)
d) Letak sirip punggung
 Dibelakang kepala bagian anterior badan
16

Gambar 19. Ikan Mayung (Arius thalassinus)


 Di pertengahan

Gambar 20. Ikan Sardin (Sardinella sirrin)


 Jauh kebelakang badan

Gambar 21. Ikan Julung-Julung (Hemirhampus sp)


e) Permulaan dasar sirip punggung
 Di depan sirip perut
 Persis sama dengan permulaan sirip perut

Gambar 22. Ikan Bandeng lelaki (Elops machnata)


 Di belakang sirip perut
17

Gambar 23. Ikan Teri (Stolephorus commersoni)


 Persis sama dengan permulaan sirip anus

Gambar 24. Ikan Cendro (Tylosurus crocodilus)


f) Hubungan sirip punggung dengan sirip ekor
 Terpisah dengan sirip ekor
Contoh: Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)
 Menyatu dengan sirip ekor
Contoh: Ikan Sembilang (Plotosus canius)
2. Sirip dada (P)
Terletak dibagian anterior badan di belakang tutup insang (operculum)
a. Posisi dasar sirip pada
 Horizontal
 Vertical
 Setengah lingkaran
 Oblique (miring 45o atau hampir horizontal)
b. Posisi sirip dada
 Di daerah ventral
 Dibawah linea lateralis persis di belakang tutup insang
 Dibawah linea lateralis persis di bawah sudut tutup insang
 Persis dibelakang sudut atas tutup insang
18

3. Sirip perut (V)


Terletak disisi ventral badan di depan anus. Perhatikan sirip perut yang saudara
amati.
a. Tidak ada sirip perut
 Sirip perut menghilang
 Sirip perut bermodifikasi menjadi alat penghisap
b. Memiliki sirip perut tetapi telah bermodifikasi bentuk seperti cambuk
Contoh: Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
c. Posisi sirip perut dibandingkan dengan sirip dada
 Abdominal : Sirip perut terletak jauh dibelakang sirip dada
 Sub abdominal : Sirip perut terletak di belakang sirip dada
 Thorcic : Sirip perut terletak di bawah sirip dada
 Jugular : Sirip perut terletak di depan sirip dada

Gambar 25. Posisi sirip perut


4. Sirip anus (A)
Sirip anus terletak di sisi ventral badan badan persis di belakang anus.
 Hubungan sirip anus dengan sirip
ekor
 Menyatu dengan sirip ekor
Contoh: Ikan Belut (Monopterus albus) atau (Fluta alba)
 Terpisah dengan sirip ekor
Contoh: Ikan Sepat Siam (Trichogaster trichopterus)
 Kondisi sirip anus
 Bagian pangkal sirip anus diliputi sisik
Contoh: Ikan Sepat Siam (Trichogaster trichopterus)
19

 Sirip anus tidak diliputi sisik,


Contoh: Ikan Gabus (Channa striata)
5. Sirip ekor (C)
Sirip ekor terletak pada bagian paling posterior dari tubuh ikan, dengan bentuk
dan ukuran yang bervariasi. Bentuk sirip ekor dapat dikelompokkan kedalam
bentuk-bentuk.
o Bercagak (Forked)

Gambar 26. Ikan Selanget (Dorosoma chacunda)


o Berpinggiran Tegak

Gambar 27. Ikan Rejum (Sillago sihama)


o Rounded (Bundar)

Gambar 28. Ikan Gabus (Channa striata)


o Bulan sabit (Lunate)
20

Gambar 29. Ikan Tongkol (Auxis thazard)


o Belah ketupat

Gambar 30. Ikan Samgeh (Chrysochir areus)


o Meruncing

Gambar 31. Ikan Sembilang (Plototus canius)


o Berlekuk tunggal

Gambar 32. Ikan Merah (Lutjanus malabaricus)


o Berlekuk kembar

Gambar 33. Ikan Alu-alu (Sphyraena jello)


21

o Epicercal dan Hypocercal

Gambar 34. Ikan Hiu (Charcarias menissorah)

o Cambuk

Gambar 35. Ikan Pari Kelapa (Trygon sephen)

III.B. Perhatikan secara seksama jari-jari sirip yang terdapat pada masing-masing
sirip ikan. Jari-jari sirip yang terdapat pada kelima sirip ikan terdiri dari:
 Jari-jari lemah: merupakan jari-jari sirip yang elastis, transparan, beruas-
ruas dan bercabang pada ujungnya.
 Jari-jari lemah mengeras: merupakan jari-jari sirip yang telah mengeras
hampir menyerupai duri, tetapi masih beruas-ruas. Sering dijumpai pada
jari-jari sirip 1-3 sirip punggung ikan cyprinid.
 Jari-jari keras: merupakan jari sirip berbentuk seperti duri, keras, tidak
elastis, tidak beruas-ruas dan tidak bercabang pada ujungnya.

III.C. Gambarkan semua jenis ikan yang saudara hadapi dan beri keterangan secara
terperinci pada masing-masing gambar sesuai dengan uraian yang
diberikan.
22

III.D. Gambarkan khusus tentang sirip yang terdapat pada masing-masing jenis
ikan itu dan perhatikan jumlah serta jenis jari-jarinya.

III.E. Tuliskan klasifikasi dari setiap jenis ikan tersebut dan nyatakan habitatnya.
23

LATIHAN IV
LINNEA LATERALIS, PERHITUNGAN SISIK DAN MORPHOMETRIK

Linnea lateralis pada ikan adalah suatu garis pada yang dibentuk oleh pori,
jadi linnea lateralis ini dapat ditemukan pada ikan yang bersisik maupun yang tidak
bersisik. Bentuk linnea lateralis umumnya bervariasi demikian juga dengan jumlah
sisik yang membentuk linnea lateralis.

IV.A. Perhatikan baik-baik linnea lateralis ikan yang menjadi objek praktikum
saudara.
1. Susunan linnea lateralis
 Lengkap dan sempurna (merupakan garis lurus atau melengkung yang
memanjang dari sudut atas operculum sampai ke batas pangkal sirip ekor)

Gambar 36. pada ikan Labeobarbus sp


 Lengkap tetapi tidak sempurna (linnea lateralis yang terbentuk terdiri dari
beberapa garis yang tidak saling berhubungan)

Gambar 37. pada ikan Oreochromis niloticus


 Tidak lengkap (hanya pada bagian tertentu dari badan yang dilalui oleh
linnea lateralis)
24

2. Bentuk linnea lateralis


 Merupakan garis lurus atau horizontal mulai dari sudut atas operculum
sampai ke pertengahan pangkal sirip ekor.
Contoh : ikan bandeng cerucut (Albula vulpes)
 Hampir menyerupai garis lurus
Contoh : ikan mas (Cyprinus carpio)
 Merupakan garis yang melengkung ke atas
Contoh : ikan pepetek (Leiognathus dussumieri)
 Merupakan garis yang melengkung ke bawah
Contoh : ikan kancra (Labeobarbus deuronensis)

3. Jumlah baris linnea lateralis


 Satu baris
Contoh : ikan bawal hitam (Stromateus niger)
 Dua baris
Contoh : ikan tambakan (Helostoma temmincki)
 Tiga baris
Contoh : ikan lidah (Cynoglosus bilineatus)

IV.B. Perhitungan jumlah sisik


Perhatikan secara seksama gambar cara perhitungan sisik ikan berikut ini:

Gambar 38. Perhitungan sisik pada ikan


1. Jumlah sisik di depan sirip punggung
 Jumlah semua sisik yang dilalui oleh garis yang ditarik dari permulaan
sirip punggung sampai ke belakang kepala (1)
25

2. Jumlah sisik pipi


 Jumlah baris sisik yang dilalui oleh garis yang ditarik dari mata sampai
ke sudut pre-operculum
3. Jumlah sisik di sekeliling badan
 Jumlah sisik yang dilalui oleh garis lurus keliling badan yang terletak
tepat didepan sirip punggung (3). Jumlah ini sangat berarti dalam
penentuan ikan yang tergolong dalam famili cyprinidae.
4. Jumlah sisik batang ekor
 Jumlah sisik yang dilalui oleh garis yang mengelilingi batang ekor yang
sempit.
5. Jumlah sisik pada garis rusuk
 Perhitungan dimulai dari sisik yang terletak dibelakang lengkung bahu
dan berakhir pada sisik yang terdapat pada permulaan pangkal ekor.
6. Jumlah sisik diatas dan di bawah garis rusuk
 Perhitungan dihitung dari permulaan sirip punggung miring kebelakang
ke bagian bawah sampai ke garis rusuk (atas garis rusuk)
 Perhitungan dimulai dari awal sirip punggung miring ke depan sampai
ke garis rusuk (bawah ke garis rusuk). Sisik pada bagian gurat sisi tidak
perlu dihitung.

IV.C. Data pengukuran bagian-bagian tertentu dari tubuh suatu species ikan
penting artinya untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan
analisa pertumbuhan. Ukuran-ukuran yang diperlukan untuk identifikasi
bukanlah ukuran mutlak, tetapi ukuran perbandingan yang penting untuk
membedakan antara species yang berbeda tetapi masih berada dalam satu
genus.

IV.D. Perhatikan secara seksama, bagian-bagian tubuh dan organ-organ pelengkap


dari setiap individu species ikan yang dihadapi.
26

Gambar 39. Berbagai ukuran morphomotrik pada ikan


Ukuran- ukuran antara lain:
 Panjang baku (SL)
- Jarak garis lurus yang diukur dari ujung hidung sampai ke dasar sirip ekor
(permulaan tulang hypural)
 Panjang total (TL)
- Jarak garis lurus yang diukur dari ujung hidung sampai ke ujung sirip ekor
yang disatukan.
 Panjang kepala (Hd L)
- Jarak antara ujung hidung sampai pada bagian terbelakang keping tutup
insang.
 Tinggi badan (Bd h)
- Jarak garis lurus yang diukur vertical pada bagian tertinggi.
 Lebar mata (ED)
- Panjang garis tengah bola mata yang di ukur dari pinggir rongga mata.
 Panjang jari-jari keras sirip punggung (DL)
- Jarak garis lurus yang di ukur dari dasar sirip punggung terpanjang sampai
keujungnya.
 Panjang sirip dada (Po L)
- Panjang sirip terpanjang menurut arah jari-jari sirip diukur dari bagian
dasar yang paling kemuka sampai kepuncak sirip.
27

 Panjang jari-jari keras sirip dubur (AL)


- Jarak garis yang diukur dari dasar sirip dubur yang terpanjang sampai
keujungnya.
 Panjang sirip perut (VL)
- Jarak garis lurus dari dasar sirip perut ke bagian puncaknya.
 Lebar inter orbital (Or W)
- Jarak antara pinggir atas kedua mata.
 Panjang ruang inter orbital (I Or L)
- Jarak antara ujung depan kuduk (NS) sampai dengan pertengahan lubang
hidung.
 Panjang kuduk (No L)
- Jarak antara ujung belakang dan ujung depan kuduk.
 Panjang hidung (Sn L)
- Jarak antara bagian ke muka pada hidung sampai ke pinngir rongga mata
terdepan.

IV.E. Gambarkan semua jenis ikan yang menjadi objek praktikum saudara.
Hitung semua sisiknya menurut uraian V.B1-V.B6 dan uraikan keadaan
linnea lateralisnya, serta uraikan data hasil morphometriknya menurut
uraian V.D.

IV.F. Buat klasifikasi dari setiap objek yang saudara hadapi.

IV.G. Untuk setiap jenis ikan harus memiliki dua data perhitungan sisik dan
pengukuran morphometrik dari dua individu ikan yang sejenis.
28

LATIHAN V
SISTIM INTEGUMEN DAN SISTEM OTOT

I. SISTEM INTEGUMEN
A. Gambarkan ikan yang menjadi obyek praktek saudara
B. Tuliskan deskripsi ikan tersebut
C. Buat klasifikasinya
D. Tuliskan ukuran panjang total, panjang standard dan berat ikan itu
E. Perhatikan ikan yang menjadi objek praktikum

1. Kulit Pembungkus Tubuh


Ambillah sebagian kulit pada bagian sisi kiri badan ikan.

Gambar 40.Lapisan Kulit Ikan


Kulit ikan itu terdiri dari 2 lapisan yaitu:
1. lapisan epidermis
2. lapisan dermis (corium)
Lapisan dalam dari epidermis merupakan pertumbuhan sel yang aktif. Lapisan
dermis biasanya berisi saluran darah, urat saraf, organ peraba dan jaringan
penghubung. Lapisan dermis berperan sekali dalam pembentukan sisik dan
berkaitan erat dalam pembentukan struktur integumen.
a. Gambarkan sisi luar dan sisi dalam permukaan kulit ikan itu
b. Ukur ketebalannya
29

2. Sisik (squama)
Jika ikan yang saudara gunakan adalah ikan bersisik:
a. Tuliskan didaerah mana sajakah permukaan tubuh ikan itu yang ditutupi
oleh sisik. Ambillah beberapa lembar sisik pada:
1. Linnea lateralis
2. Diatas linnea lateralis tetapi berada tiga baris di depan sirip punggung
(pinnea dorsalis)
3. Dibawah linnea lateralis di sekitar ujung sirip dada (pinnea pectoralis)
menghadap ke belakang
Bentuk- bentuk sisik yang telah dikenal yang menutupi permukaan tubuh ikan
umumnya ada lima macam:
1. Sisik Cycloid
Bentuk sisik ini biasanya ovoid/ bulat lingkaran. Garis-garis yang terdapat pada
sisik itu ada yang merupakan circuli dan ada juga yang berupa annuli. Garis-
garis lingkaran itu sangat nyata sekali terlihat dengan menggunakan mikroskop.

Gambar 42. Sisik Cycloid


2. Sisik Ctenoid
Pada sisik ini juga terdapat garis berbentuk seperti circuli dan annuli. Di bagian
anterior sisik terdapat radii dan pada bagian posterior terdapat rigi-rigi yang
terdiri dari satu baris atau lebih.
30

Gambar 43. Sisik Ctenoid

3. Sisik Ganoid
Sisik tipe ini terdiri dari lapisan tulang dan permukaan luarnya diselubungi oleh
ganoid yaitu suatu material yang menyerupai yang dibentuk oleh corium.
Contoh pada ikan Petromizon marinus.

4. Sisik Placoid
Sisik ini berasal dari dermis, merupakan type sisik yang primitif.
Sisik ini mempunyai basis yang memipih tertanam di dalam kulit dengan suatu
spina yang meruncing yang terdiri dari dentin yang keras. Biasanya tipe sisik
ini dijumpai pada keluarga ikan hiu.

Gambar 45. Sisik Placoid

5. Sisik Cosmoid
Tipe sisik yang dapat dijumpai pada golongan ikan-ikan primitive. Contohnya
terdapat pada ikan latimeria chalumnae.
31

b. Gambarkan bentuk permukaan bagian luar lembaran sisik yang diambil dari tiga
lokasi tadi dan tuliskan type sisik itu. Beri keterangan selengkapnya.

3. Sirip
Sirip yang terdapat pada tubuh ikan ada lima macam yaitu:
1. Sirip punggung (pinnae dorsalis)
2. Sirip dada (pinnae pectoralis)
3. Sirip perut (pinnae ventralis)
4. Sirip anus (pinnae analis)
5. Sirip ekor (pinnae caudalis)
Setiap sirip dilengkapi dengan beberapa jari-jari sirip dan selaput penghubung
antar dua jari-jari sirip. Jari-jari sirip pendukung sirip ikan ada tiga jenis yaitu:
1. jari-jari sirip keras/ duri sirip
2. jari-jari sirip lemah
3. jari-jari sirip lemah mengeras

Gambar 46. Jenis jari-jari sirip ikan (Lagler et al, 1977)

a. Gambarkan masing-masing bentuk sirip yang terdapat ditubuh ikan itu. Beri
keterangan selengkapnya.
b. Tuliskan tipe sirip ekor ikan itu dan golongkan ikan itu berdasarkan posisi sirip
perutnya.
32

4. Warna
Warna yang menyelimuti permukaan tubuh ikan sangat bervariasi. Permainan
warna tubuh ikan dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana ikan itu berada.
a. Uraikan secara jelas warna-warna yang menyelimuti bagian-bagian tertentu
dari permukaan tubuh ikan tersebut.

II. SISTEM OTOT (MUSCULUS)


Urat daging yang membentuk daging ikan terdiri dari tiga jenis urat daging yaitu:
1. Urat daging licin
2. Urat daging bergaris/ rangka
3. Urat daging jantung

II.A. Otot Rangka Lateral (Lateral sleletal musculus)


a. Kupas kulit pembungkus daging ikan pada bagian sisi kirinya mulai dari
belakang tutup insang (operculum) sampai ke batang ekor (peducle).
Dibawah kulit itu terdapat otot rangka lateral. Menurut tipe arsitekturalnya
otot itu dapat digolongkan berbentuk Piscine dan Cyclostomine.

Gambar 47. Tipe – tipe otot pada ikan (Lagler et al, 1977)

Type Cyclostomine sering dijumpai ada ikan lamprey, Petromyzon sp


sedangkan type piscine pada ikan-ikan yang bertulang sejati. Gambarkan
type arsitektural otot ikan itu secara lengkap.
b. Potonglah tubuh ikan itu secara ecar tegak lurus mulai dari sisi punggung
sampai ke sisi perut. Pada potongan melintang itu akan terlihat susunan otot
yang membentuk lingkaran konsenterasi, karena otot-otot itu tersususn dari
33

cranial ke caudal oleh lapisan otot yang berbentuk kerucut (conismusculi).


Conismusculi yang tersusun secara segmental disebut myomer. Myomer
satu sama lain dipisahkan oleh suatu bungkus/ selaput yang disebut
myocomata.
Pada ikan otot-otot itu dibagi menjadi dua daerah oleh adanya selaput tipis yang
disebut septum horizontal:
1. Susunan musculus yang berada dibagian dorsal septum horizontal
disebut musculus epaxiales
2. Susunan musculus yang berada dibagian ventral septum horizontal
disebut musculus hypaxiales.

Gambar 48. Penampang melintang tubuh ikan salmon (Onchorhynchus


tshawytscha) (Bond, 1979).

Gambarkan susunan otot dari potongan melintang badan anterior dan


posterior. Beri keterangan selengkapnya.
34

LATIHAN VI
SISTEM PERNAFASAN

A. Sistem pernafasan
Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan seekor ikan
ialah harus adanya supply oksigen yang cukup di dalam jaringan. Oksigen
diperlukan untuk melepas energi melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang
terlepaskan di pergunakan untuk kegiatan tubuh di dalam menjalani masa
kehidupannya.
Ikan pada waktu bernafas mengambil oksigen terlarut dalam air dan
mengeluarkan CO2. akan tetapi pada jenis ikan-ikan tertentu dapat juga
memanfaatkan oksigen bebas. Terutama sekali bagi jenis-jenis ikan yang memiliki
alat pernafasan tambahan.
Prosedur : jika saudara memakai ikan sample yang baru sebagai objek praktek
pada latihan VI ini, tuliskan ukuran panjang total, panjang standar dan beratnya!

B. Morfologi/ susunan bentuk insang


Perhatikan morfologi/ susunan bentuk insang. Pada prinsipnya ada dua macam
bentuk insang yaitu:
1) Insang yang mempunyai tutup insang
2) Insang yang tidakmempunyai tutup insang, misalnya selachii. Pada selachii
ini arcus branchialis mempunyai lanjutan yang panjang dan ujungnya
melengkung disebut sebagai: septum interbranchiale.
Mekanisme pernafasan pada ikan teleostei dapat dibedakan menjadi dua fase yaitu:
- Fase inspirasi
- Fase ekspirasi
Fase inspirasi yaitu pemasukan oksigen kedalam alat-alat pernafasan. Fase
ini dapat terjadi apabila tekanan cavum oris lebih kecil dari pada tekanan diluar.
Fase ekspirasi yaitu proses pelepasan udara dari alat pernafasan ke alam sekitarnya.
Fase ini dapat terjadi apabila tekanan dalam cavum oris lebih besar dari tekanan di
lingkungan luar.
35

Oleh karena pada golongan selachii tidak mempunyai tutup insang maka
mekanisme pernafasan golongan ikan tersebut dilakukan dengan cara memperbesar
atau memperkecil cavum oris dengan jalan menurunkan atau menaikkan dasar
mulut.
A. Elasmobranch
B. Teleostei

Gambar 49. Mekanisme pernafasan pada Teleostei dan Elasmobranch


Keterangan :
1.Gill rakers
2. hemibranch
3. Septum interbranch
4. Cavum Oris

Gambar 50. Mekanisme pernafasan Selachii


Perhatikan morfologi/bentuk insang

Keterangan :
1.Gill rakers
2. Arcusbranchialis
3. Hemibranchialis
4. Holobrancialis
36

C. Latihan
Perhatikan dan gambarkan jika ada alat pernafasan tambahan yang terdapat pada
jenis ikan tertentu misalnya:
1) Labirinth, yaitu merupakan rawan yang berlipat-lipat seperti bunga mawar
yang mengandung ephitelium pernafasan. Terletak dalam suatu kantong di
daerah dorsolateral pre operculum. Misalnya terdapat pada ikan
Trichogaster sp, Helostoma sp, Anabas sp.

Gambar 51. Labirint yang terdapat pada ikan Tricogaster sp, Helostoma sp,
Anabas sp.

2) Arborescent, yaitu merupakan bangunan yang berbentuk seperti pohon yang


terletak pada bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga. Misalnya pada
ikan Clarias sp.

Gambar 52. Arborescent pada ikan Clarias sp.


37

3) Diverticula, yaitu terletak pada daerah pharynx. Misalnya pada ikan Channa
sp.

Gambar 53. Diverticula pada ikan Channa sp.

D. Perhatikan bentuk gelembung renang


Gelembung renang pada ikan berwarna keputih-putihan. Secara umum
gelembung renang ikan terdiri dari dua rongga. Tapi ada dua jenis ikan yang sulit
ditemukan gelembung renangnya. Bentuk gelembung renang pada setiap jenis ikan
cukup bervariasi. Bahkan diantara kedua rongga itu bisa juga bervariasi seperti
halnya pada ikan mas (Cyprinus carpio) rongga bagian anterior lebih besar dari
pada rongga bagian posterior. Tetapi ada juga bagian posterior lebih besar dari pada
bagian anterior contoh pada ikan tawes (Puntius javanicus).

Tugas a. Gambarlah bentuk dan susunan gelembung renang tersebut!


Pada beberapa jenis ikan, pneumatocyt mempunyai hubungan dengan
escphagus dengan perantara suatu saluran yang disebut sebagai ductus
pneumaticus. Berdasarkan ada tidaknya ductus pneumaticus ini maka ikan dapat
digolongkan menjadi 2 golongan yaitu:
- Physostomi, yaitu golongan ikan yang mempunyai ductus pneumaticus
- Physoclisti, yaitu golongan ikan yang tidak mempunyai ductus
pneumaticus.
Golongan ikan yang tidak mempunyai dactus pneumatucu, pemasukan dan
pengeluaran udara kedalam pneumatocyt dilakukan oleh suatu bangunan yang
terdapat pada bagian muka atas dari dinding pneumatocyt yang disebut moluca
38

rubra. Macula rubra ini merupakan anyman pembuluh darah yang disebut sebagai
rate mirabile.
Tugas b: Nyatakan golonagan ikan yang menjadi bahan latihan, apakah termasuk
Physostomi ataukah Physoclisti.
Tugas c: Tulis ukuran panjang gelembung renang panjang masing-masing
rongga, saluran penghubung dan dactus pneumaticus serta ketebalan
selaput gelembung renang.

A. Gelembung gas ikan sucker


(Familia Catostomidae)
B. Gelembung gas ikan seatruot
(Familia Sciaenidae)
C. Gelembung gas ikan Channel
catfish (familia Ictaluridae)

Keterangan :
1. Gelembung Gas
2. Ductus pneumaticus
3. Tractus digestivus
Fungsi dari pneumatocyt adalah:
1) Sebagai alat hydostatik
2) Sebagai alat ernapasan tambahan
3) Sebagai resonator bunyi
4) Pembuat bunyi
39

LATIHAN VII
SISTEM PENCERNAAN

A. Sistem pencernaan pada ikan dapat dibedakan menjadi:


- Saluran pencernaan (Tracrtus digesitivus).
- Kelenjar pencernaan (Gradula digestoria)
Jika saudara ikan sampel yang baru sebagai objek praktek pada latihan ini
maka saudara harus menuliskan kembali data ukuran panjang total, panjang
standard dan berat tubuh ikan tersebut.

B. Saluran Pencernaan
Sistem saluran pencernaan pada ikan ialah terdiri dari beberapa organ yang
menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola makanan yang masuk melalui
mulut dan akhirnya sisa dari pemprosesan itu di keluarkan melalui anus. Organ-
organ yang menyusun saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk semua jenis
ikan. Hal itu tergantung kepada makanan kebiasaan yang di makan ikan. Organ-
organ penyusun saluran pencernaan itu antara lain terdiri dari :
1. Mulut
Mulut pada ikan dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang bawah
(mandibula). Diantara kedua rahang iyu terdapat rongga mulut (cavum oris).
Kemudian di lengkapi dengan bibir. Pada tulang maksila dan mandibula ada
kalanya dilengkapi dangan gigi serta pada dasar mulut di lengkapi dengan lidah
(lingua). Tidak memiliki kelenjar ludah (glandula salivates).
2. Pangkal tenggorokan (pharinx)
3. Kerongkongan (esophagus)
Merupakan lanjutan dari pangkal tenggorokan (pharinx) dan berukuran
pendek. Pada ikan karnivor, permukaan tenggorokan licin, dan pada ikan pysostomi
mempunyi hubungan dengan pneumatocyt.
4. Lambung (ventriculus)
Pada umumnya membesar dan batas dengan usus tidak begitu nyata. Pada
ikan mas (cyprinus carpio) lambungnya merupakan lambung palsu. Lambungnya
itu adalah bagian dari usus besar. Pada ikan pemakan ikan memiliki lambung
40

berukuran panjang, sedangkan pada ikan ophiocephaplus dan caranx pada


ventriculus terdapat beberapa tonjolan berupa kantong buntu (pyloric caeca).
Berfungsi untuk memperluas permukaan dinding lambung agar pencernaan dan
penyerapan berjalan sempurna.
5. Usus ( Intestinum)
Usus ikan karnivora berukuran pendek, sedangkan pada ikan herbivora
ususnya panjang dan tersusun teratur dalam suatu lipatan atau kumparan. Usus
bermula dan berakhir sebagai anus (vent).
Fungsi dari saluran pencernaan adalah:
- Mencernakan makanan yang masuk (secara fisis maupun mekanis)
- Sebagai transportasi yaitu mengangkut bahan-bahan kimia
- Pencernaan chemis (kimiawi)
- Menyerap sari-sari makanan

Tugas:
a. Belah ikan itu mulai dari anus samapi kedaerah kerongkongan. Kemudian
dari anus dibelah mengarah keatas sampai ke laterodorsal. Demikian juga
pada daerah kerongkongan dibelah sampai laterodorsal. Selanjutnya daging
yang telah disayat lipatkan ke bagian dorsal. Pada waktu membelah jangan
sampai organ-organ dalam badan tergores oleh pisau ataupun gunting.

Gambarkan organ-organ dalam yang terdapat pada ikan itu (sebelum aluran
pencernaan saudara keluarkan). Beri keterangan selengkapnya!
41

Gambar 55. Anatomi bagian dalam tubuh ikan


b. Kemudian keluarkan saluran pencernaannya (hati-hati jangan sampai putus
atau pun rusak)
c. Berdasarkan bentuk saluran pencernaan nyatakan golongan ikan itu.

C. Mulut dan Gigi


Rahang atas pada ikan terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan
qudratojugal. Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit mulut adalah:
prevomer, endopterygoid, ectopterygoid, palatine, dan parasphenoid. Sepasang
prevomer yang bersatu disebut vomer. Tulang dermal yang terdapat pada rahang
bawah ialah: dentary, splenial, angular dan articular.

Gambar 57. Posisi gigi dalam mulut ikan


42

Tugas :
a. Potong kepala ikan tersebut lalu buka lebar-lebar mulutnya. Jika
perlu sayat kulit/ daging yang menghubungkan antara rahang atas
dengan rahang bawah. Gambarkan mulut ikan itu dan jelaskan,
nyatakan di tulang mana saja yang ditumbuhi oleh gigi
b. Bentuk gigi yang tumbuh pada tulang rahang bawah ikan ada 4
yaitu: 1) Incisor, 2) Canine, 3) Molar, 4) Viliform.

Gambar 58. Bentuk gigi pada ikan (Lagler et al, 1977)


Tugas : gambarkan bentuk gigi yang tumbuh pada tulang di rahang bawah
dan nyatakan!
D. Sistem kelenjar pencernaan (Glandula digestoria)
1. Hati (hepar), besar dan berwarna merah kecoklatan, terletak dibagian depan
rongga badan. Fungsinya sebagai penghasil kelenjar empedu (bilus) yang
ditimbun dalam kantong empedu (vesica fellea).
2. Kantong empedu (vesica fellia)
- Warna kehijau-hijauan terletak disebelah ventral lobus dexter hepatic
- Fungsi: menyimpan bilus dan mencurahkan dalam usus bila
diperlukan. Bilus berguna untuk pencernaan lemak.
3. Pankreas
Secara makroskopis jaringan ini sukar dikenal.
43

LATIHAN VIII
SISTEM RANGKA

A. Sistem Rangka
Sistem rangka adalah bagian penyusun tubuh ikan yang terdiri dari tulang
benar dan tulang rawan yang menempel pada tendon dan ligamen. Rangka pada
ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ
tubuh, melindungi organ-organ tubuh, tempat menempelnya urat daging, dan
tempat pembentukan darah merah. Bahkan pada jenis ikan tertentu terdapat
modifikasi tulang penyokong sirip yang berfungsi sebagai penyalur sperma ke
dalam saluran reproduksi induk ikan betina.
Rangka penegak tubuh ikan ada yang terdiri dari tulang sejati dan ada juga
tulang rawan.
Tulang-tulang penyusun rangka tubuh ikan dapat dibagi menjadi :
1. Rangka axial yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang
rusuk
2. Rangka visceral yang terdiri dari seluruh tulang lengkung insang dan derivat-
derivatnya
3. Rangka appendicular yang terdiri dari sirip dan pelekat-pelekatnya

Prosedur : jika saudara memakai ikan sampel yang baru pada praktik ini tuliskan
ukuran panjang total, panjang standar dan beratnya.

B. Latihan
Singkirkan semua daging yang menempel/menutupi tulang-tulang rangka
mulai dari ujung mulut sampai ujung sirip ekor. Untuk memudahkan pekerjaan,
maka terlebih sahulu saudara merendam ikan sampel ke dalam air panas sekitar 3-
5 menit.
Gambarlah bentuk rangka bagian sisi kiri ikan yang menjadi objek latihan.
Berikan keterangan selengkapnya.
44

Gambar 59. Gambaran umum rangka ikan

C. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak pada ikan berperan untuk membungkus/melindungi otak
karena otak merupakan organ lembut tetapi mempunyai peranan besar bagi
kehidupan ikan.
Tengkorak ikan elasmobranch terbentuk dari satu tulang rawan yang disebut
chondrocranium dan dilengkapi branchocranium beserta derivate-derovatnya.
Chondrocranium pada ikan elasmobranch memiliki kotak-kotak yang membentuk
atap otak yang tidak complex. Sedangkan tengkorak ikan bertulang sejati tersusun
atas dua bagian neurocranium dan branchiocranium.
Neurocranium terdiri dari bagian endosteal yang membentuk lantai kotak
otak dan ectosteal yang membentuk atap otak. Bentuk atap otaklah yang nantinya
akan mempengaruhi bentuk wajah dari ikan tersebut.
Tulang branchocranium mempunyai tiga daerah :
1. Rahang atau mandibular
2. Tulang hyal
3. Tulang branchial
45

Gambar 60. Rangka neurocranium Gymnosarda unicolor tampak samping


(Helfman et al, 1995)

Prosedur : Ambil tulang tengkorak ikan tersebut dan gambarlah sisi dibagian
samping kiri serta beri keterangan selengkapnya.

D. Vertebrae
Ruas-ruas vertebrae yang membentuk rangka ikan tersusun mulai dari
belakang tengkorak sampai kepangkal ekor. Susunan vertebrae itu terbagi-bagi atas
dua bagian yakni abdominal dan caudal.
Ruas vertebrae yang terdapat di daerah abdominal memiliki tulang rusuk
kiri dan tulang rusuk kanan. Tulang rusuk itu berfungsi untuk melindungi organ-
organ di dalam rongga badan. Sedangkan setiap ruas vertebrae yang terdapat di
bagian caudal hanya terdapat satu cucuk haemal. Akan tetapi beberapa vertebrae
itu berperan sebagai penghubung antara tengkorak dan ruas tulang punggung.
46

Gambar 61. Vertebrae badan dan caudal ikan teleostei (Bond, 1979)

Prosedur :
a. Tuliskan jumlah ruas vertebrae pada bagian anterior yang telah dimodifikasi,
jumlah ruas vertebrae pada bagian abdominal dan bagian caudal.
b. Gambarkan pandangan belakang dari ke-3 jenis ruas vertebrae itu dan pandangan
samping salah satu ruas vertebrae bagian abdominal dan caudal. Beri keterangan
selengkapnya.
c. Gambarkan susunan ruas vertebrae yang menghubungkan ruas-ruas vertebrae
bagian posterior dengan pangkal dasar jari-jari sirip ekor dan nyatakan bentuknya.
47

Gambar 62. Rangka sirip ekor teleostei primitif (Helfman, et al. 1995)

Gambar 63. Rangka sirip ekor teleostei modern (Helfman, et al. 1995)

E. Rangka Appendicular
Rangka appendicular tersusun dari beberapa ruas tulang yang
menghubungkan cucuk haemal maupun cucuk neural dengan dasar jari-jari sirip.
Ruas-ruas tulang itu sangat berperan pada waktu sirip-sirip ikan melakukan
pergerakan.
48

Gambar 64. Rangka penyokong sirip berpasangan pada Elasmobranchii (Bond,


1979)

Gambar 65. Rangka penyokong sirip berpasangan pada Teleostei (Bond, 1979)
49

Prosedur :
Gambarkan secara jelas ruas-ruas tulang yang menghubungkan antara cucuk neural
dan haemal dengan jari-jari sirip. Meliputi sirip punggung, sirip dada dan sirip
perut.
50

DAFTAR PUSTAKA

Bond, C. E. 1979. Biology of Fishes. W. B. Saunders : Philadelphia.

Chiason, R. 1980. Laboratory anatomy of the perch. Third edtion, Wm. C. Brown
Company Publisher, Arizona Universty.

Helfman GS, Collette BB, Facey DE. 1995. The Diversity of Fishes. USA
:Blackwell Science.

Hoar, W.S and Randal, D.J; 1969. Fish Fisology Reprpduction and growth
Biololuminescence, Pigmen and Poisons, vol : III, Academic press, New
york, Sanfransisco, London.

Lagler ; Bardach, J. E and Miller, R. R.,1962. Ichtyology. Second edition, John


Willey and Sons, New york. London.

Mocksin, A. K. M and M. A. Ambak, 1992. Ikan Air Tawar di Semenanjung


Malaysia. Dewan Bahasa dan pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.

Moyle, P. B and J.J. Cech, 1988. Fishes, An Introduction to Ichtyology. Prentce


hall, Englewood cliff, New Jersey.

Rahardjo, 1980. Icthyologi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Schrech, C. B and. B. Moyle., 1990. Method for Fish Biology. American Fisheries
Society Batherda. Maryland, USA.

Soewasono, R. 1978. Diktat Asistensi Zoology, Universitas Gajah Mada,


Yogyakarta.

Storer, T. T and Usinger, R. R., 1997. General Zoology. Third Edition, Mc Graw
Hill Book Company Inc. New York. Toronto

Weichert, C. KI. 1965. Anatomy of The Chordates. Third Edtion. Mc Graw Hill
Book Company Inc. New York. Toronto.

Anda mungkin juga menyukai