Secara garis besar ikan-ikan yang terdapat di alam terbagi atas dua group yaitu:
1. Agnatha (ikan yang tidak berahang)
2. Gnathostomata (ikan yang memiliki rahang)
Kedua group ikan tersebut dikelompokkan kedalam tiga kelas utama yaitu:
1. Kelas Chepalaspidomorphi, dengan ciri-ciri antara lain:
Tidak memiliki rahang
Monorhinous
Sirirp berpasangan
Rangka utama terdiri dari tulang rawan dan fibrous
Contoh: Ikan Lamprey (Petromyzon sp)
f. Bentuk Pita/Taeniform
Tubuh ikan berbentuk pipih mendatar, memanjang ke belakang dan hamper
menyerupai bentuk pita.
3. Sungut
Sungut pada ikan berfungsi sebagai alat peraba dan biasanya terdapat di sekitar
mulut, namun demikian tidak semua jenis ikan memiliki sungut. Posisi, jumlah
dan ukuran sungut biasanya bervariasi antara jenis ikan yang satu dengan yang
lainnya.
4. Lubang Hidung
Hidung pada ikan terletak di daerah kepala, diatas mulut. Pada golongan ikan
yang berahang terdapat sepasang lubang hidung (monohirnous). Sedangkan
golongan ikan yang mempunyai rahang memiliki dua pasang lubang hidung
(dihirnous).
5. Mata
Mata pada ikan terletak di sisi kanan kiri daerah kepala, biasanya berada diatas
atau di belakang sudut mulut. Bola mata ikan biasanya dijumpai pada kedua sisi
kepala, namun ada beberapa jenis ikan yang matanya hanya pada satu sisi
kepala.
6. Tutup Insang/ operculum
Pada ikan berada di daerah kepala di belakang mata. Bagian akhir tutup insang
(tulang brabchiostega) merupakan batas antara kepala dan badan. Tutup insang
terdapat pada ikan Teleostei, sedangkan kantong insang terdapat pada ikan
Elasmobranchii yang berjumlah lima sampai tujuh.
7. Sisik (squama)
Sisik pada ikan ada yang menutupi tubuh mulai dari daerah kepala sampai ke
pangkal sirip ekor seperti pada ikan Gabus (Ophiocephalus striatus), atau
hanya menutupi bagian tertentu dari tubuh ikan seperti pada ikan Tenggiri
(Cybium commersoni). Ada juga ikan yang tidak mempunyai sisik seperti ikan
Lele (Clarias batrachus).
8. Gurat sisi (linea lateralis)
Gurat sisi adalah sebagian sisik berpori yang terdapat di sepanjang tubuh ikan
bersisik, mulai dari belakang operculum sampai ke batang ekor. Gurat sisi
berbentuk lurus seperti pada ikan Melang (Labeo eritropterus), melengkung
seperti pada ikan Bawal putih (Stromateus cinereus). Gurat sisi dengan susunan
8
sempurna terdapat pada ikan Mas (Cyprinus carpio), susunan lengkap tapi tidak
sempurna terdapat pada ikan Betok (Anabas testudineus).
9. Sirip ikan
a. Sirip punggung atau pinnea dorsalis (D) pada ikan terletak di bagian
punggung. Bentuk, ukuran dan jumlahnya bervariasi pada setiap jenis ikan.
Ada kalanya sirip punggung tersebut termodifikasi menjadi alat penghisap/
penempel atau berbentuk rudimeter seperti pada ikan Selais (Cryptopterus
sp).
13. Keel
10
I.D. Nyatakan bentuk ikan yang menjadi objek praktikum saudara dan beri secara
lengkap tentang anatomi luar tubuhnya sesuai dengan keterangan nomor 1
sampai 16.
I.E. Setelah ikan yang menjadi objek praktikum saudara gambar, cantumkan
klasifikasinya dan nyatakan lingkungan hidupnya.
11
LATIHAN II
MULUT DAN SUNGUT IKAN
Mulut dan sungut pada ikan terletak di bagian anterior kepala dengan
bentuk, ukuran dan posisi yang saling bervariasi sesuai dengan kebiasaan hidup dan
lingkungan dimana ikan-ikan itu berada. Hal tersebut menyebabkan bentuk dan
ukuran mulut ikan omnivor maupun karnivor. Bahkan bentuk dan ukuran mulut
ikan-ikan yang hidup di daerah pelagis berada dengan bentuk dan ukuran mulut
ikan yang hidup di dasar maupun di daerah batu karang.
II.A. Perhatikan dengan seksama mulut-mulut ikan yang menjadi objek praktikum
saudara.
1. Bentuk protactile atau non protactile
Mulut ikan bentuk protactile adalah bentuk mulut yang dapat
disembunyikan kedepan dan selanjutnya dapat ditarik kembali ke posisi
semula, seperti pada ikan Mas (Cyprinus carpio).
Mulut ikan non protactile adalah mulut ikan yang tidak dapat
disembulkan kedepan seperti pada ikan Gabus (Ophiocephalus striatus).
2. Ukuran mulut
Sempit : Apabila celah mulut ikan tidak dapat dimasuki jari
kelingking tangan.
Tidak bergerigi
kemudian buat deskripsi dari masing-masing jenis ikan sesuai dengan uraian
yang telah diberikan.
15
LATIHAN III
SIRIP DAN JARI-JARI SIRIP
Sirip pada ikan berperan sangat penting dalam penentuan arah dan gerak
ikan. Sirip pada iakn terdiri dari sirip punggung (D), sirip dada (D), sirip perut (V),
sirip anus (A) dan sirip ekor (C). Kelima sirip tersebut ada yang bersifat ganda
seperti pada sirip dada, dan sirip perut, sedangkan yang lainnya bersifat tunggal.
Tidak semua species ikan akan ada dipermukaan bumi ini memiliki secara utuh
kelima sirip tersebut secara sempurna, melainkan ada yang tidak lengkap.
III.A. Perhatikan dengan teliti sirip-sirip ikan yang menjadi objek praktikum
saudara.
1. Sirip Punggung (D)
Apakah species ikan yang saudara hadapi dalam praktikum memiliki sirip
punggung atau tidak.
a) Tidak ada sirip punggung disebabkan :
Menghilang
Bermodifikasi menjadi alat penghisap
b) Memiliki sirip punggung
Berbentuk sempurna
Bentuk rudimeter
c) Jumlah sirip punggung
Hanya Satu
Ada dua
Ada tiga
Lebih dari tiga (sebutkan)
d) Letak sirip punggung
Dibelakang kepala bagian anterior badan
16
o Cambuk
III.B. Perhatikan secara seksama jari-jari sirip yang terdapat pada masing-masing
sirip ikan. Jari-jari sirip yang terdapat pada kelima sirip ikan terdiri dari:
Jari-jari lemah: merupakan jari-jari sirip yang elastis, transparan, beruas-
ruas dan bercabang pada ujungnya.
Jari-jari lemah mengeras: merupakan jari-jari sirip yang telah mengeras
hampir menyerupai duri, tetapi masih beruas-ruas. Sering dijumpai pada
jari-jari sirip 1-3 sirip punggung ikan cyprinid.
Jari-jari keras: merupakan jari sirip berbentuk seperti duri, keras, tidak
elastis, tidak beruas-ruas dan tidak bercabang pada ujungnya.
III.C. Gambarkan semua jenis ikan yang saudara hadapi dan beri keterangan secara
terperinci pada masing-masing gambar sesuai dengan uraian yang
diberikan.
22
III.D. Gambarkan khusus tentang sirip yang terdapat pada masing-masing jenis
ikan itu dan perhatikan jumlah serta jenis jari-jarinya.
III.E. Tuliskan klasifikasi dari setiap jenis ikan tersebut dan nyatakan habitatnya.
23
LATIHAN IV
LINNEA LATERALIS, PERHITUNGAN SISIK DAN MORPHOMETRIK
Linnea lateralis pada ikan adalah suatu garis pada yang dibentuk oleh pori,
jadi linnea lateralis ini dapat ditemukan pada ikan yang bersisik maupun yang tidak
bersisik. Bentuk linnea lateralis umumnya bervariasi demikian juga dengan jumlah
sisik yang membentuk linnea lateralis.
IV.A. Perhatikan baik-baik linnea lateralis ikan yang menjadi objek praktikum
saudara.
1. Susunan linnea lateralis
Lengkap dan sempurna (merupakan garis lurus atau melengkung yang
memanjang dari sudut atas operculum sampai ke batas pangkal sirip ekor)
IV.C. Data pengukuran bagian-bagian tertentu dari tubuh suatu species ikan
penting artinya untuk keperluan determinasi hubungan morphometrik dan
analisa pertumbuhan. Ukuran-ukuran yang diperlukan untuk identifikasi
bukanlah ukuran mutlak, tetapi ukuran perbandingan yang penting untuk
membedakan antara species yang berbeda tetapi masih berada dalam satu
genus.
IV.E. Gambarkan semua jenis ikan yang menjadi objek praktikum saudara.
Hitung semua sisiknya menurut uraian V.B1-V.B6 dan uraikan keadaan
linnea lateralisnya, serta uraikan data hasil morphometriknya menurut
uraian V.D.
IV.G. Untuk setiap jenis ikan harus memiliki dua data perhitungan sisik dan
pengukuran morphometrik dari dua individu ikan yang sejenis.
28
LATIHAN V
SISTIM INTEGUMEN DAN SISTEM OTOT
I. SISTEM INTEGUMEN
A. Gambarkan ikan yang menjadi obyek praktek saudara
B. Tuliskan deskripsi ikan tersebut
C. Buat klasifikasinya
D. Tuliskan ukuran panjang total, panjang standard dan berat ikan itu
E. Perhatikan ikan yang menjadi objek praktikum
2. Sisik (squama)
Jika ikan yang saudara gunakan adalah ikan bersisik:
a. Tuliskan didaerah mana sajakah permukaan tubuh ikan itu yang ditutupi
oleh sisik. Ambillah beberapa lembar sisik pada:
1. Linnea lateralis
2. Diatas linnea lateralis tetapi berada tiga baris di depan sirip punggung
(pinnea dorsalis)
3. Dibawah linnea lateralis di sekitar ujung sirip dada (pinnea pectoralis)
menghadap ke belakang
Bentuk- bentuk sisik yang telah dikenal yang menutupi permukaan tubuh ikan
umumnya ada lima macam:
1. Sisik Cycloid
Bentuk sisik ini biasanya ovoid/ bulat lingkaran. Garis-garis yang terdapat pada
sisik itu ada yang merupakan circuli dan ada juga yang berupa annuli. Garis-
garis lingkaran itu sangat nyata sekali terlihat dengan menggunakan mikroskop.
3. Sisik Ganoid
Sisik tipe ini terdiri dari lapisan tulang dan permukaan luarnya diselubungi oleh
ganoid yaitu suatu material yang menyerupai yang dibentuk oleh corium.
Contoh pada ikan Petromizon marinus.
4. Sisik Placoid
Sisik ini berasal dari dermis, merupakan type sisik yang primitif.
Sisik ini mempunyai basis yang memipih tertanam di dalam kulit dengan suatu
spina yang meruncing yang terdiri dari dentin yang keras. Biasanya tipe sisik
ini dijumpai pada keluarga ikan hiu.
5. Sisik Cosmoid
Tipe sisik yang dapat dijumpai pada golongan ikan-ikan primitive. Contohnya
terdapat pada ikan latimeria chalumnae.
31
b. Gambarkan bentuk permukaan bagian luar lembaran sisik yang diambil dari tiga
lokasi tadi dan tuliskan type sisik itu. Beri keterangan selengkapnya.
3. Sirip
Sirip yang terdapat pada tubuh ikan ada lima macam yaitu:
1. Sirip punggung (pinnae dorsalis)
2. Sirip dada (pinnae pectoralis)
3. Sirip perut (pinnae ventralis)
4. Sirip anus (pinnae analis)
5. Sirip ekor (pinnae caudalis)
Setiap sirip dilengkapi dengan beberapa jari-jari sirip dan selaput penghubung
antar dua jari-jari sirip. Jari-jari sirip pendukung sirip ikan ada tiga jenis yaitu:
1. jari-jari sirip keras/ duri sirip
2. jari-jari sirip lemah
3. jari-jari sirip lemah mengeras
a. Gambarkan masing-masing bentuk sirip yang terdapat ditubuh ikan itu. Beri
keterangan selengkapnya.
b. Tuliskan tipe sirip ekor ikan itu dan golongkan ikan itu berdasarkan posisi sirip
perutnya.
32
4. Warna
Warna yang menyelimuti permukaan tubuh ikan sangat bervariasi. Permainan
warna tubuh ikan dipengaruhi oleh lingkungan hidup dimana ikan itu berada.
a. Uraikan secara jelas warna-warna yang menyelimuti bagian-bagian tertentu
dari permukaan tubuh ikan tersebut.
Gambar 47. Tipe – tipe otot pada ikan (Lagler et al, 1977)
LATIHAN VI
SISTEM PERNAFASAN
A. Sistem pernafasan
Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan seekor ikan
ialah harus adanya supply oksigen yang cukup di dalam jaringan. Oksigen
diperlukan untuk melepas energi melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang
terlepaskan di pergunakan untuk kegiatan tubuh di dalam menjalani masa
kehidupannya.
Ikan pada waktu bernafas mengambil oksigen terlarut dalam air dan
mengeluarkan CO2. akan tetapi pada jenis ikan-ikan tertentu dapat juga
memanfaatkan oksigen bebas. Terutama sekali bagi jenis-jenis ikan yang memiliki
alat pernafasan tambahan.
Prosedur : jika saudara memakai ikan sample yang baru sebagai objek praktek
pada latihan VI ini, tuliskan ukuran panjang total, panjang standar dan beratnya!
Oleh karena pada golongan selachii tidak mempunyai tutup insang maka
mekanisme pernafasan golongan ikan tersebut dilakukan dengan cara memperbesar
atau memperkecil cavum oris dengan jalan menurunkan atau menaikkan dasar
mulut.
A. Elasmobranch
B. Teleostei
Keterangan :
1.Gill rakers
2. Arcusbranchialis
3. Hemibranchialis
4. Holobrancialis
36
C. Latihan
Perhatikan dan gambarkan jika ada alat pernafasan tambahan yang terdapat pada
jenis ikan tertentu misalnya:
1) Labirinth, yaitu merupakan rawan yang berlipat-lipat seperti bunga mawar
yang mengandung ephitelium pernafasan. Terletak dalam suatu kantong di
daerah dorsolateral pre operculum. Misalnya terdapat pada ikan
Trichogaster sp, Helostoma sp, Anabas sp.
Gambar 51. Labirint yang terdapat pada ikan Tricogaster sp, Helostoma sp,
Anabas sp.
3) Diverticula, yaitu terletak pada daerah pharynx. Misalnya pada ikan Channa
sp.
rubra. Macula rubra ini merupakan anyman pembuluh darah yang disebut sebagai
rate mirabile.
Tugas b: Nyatakan golonagan ikan yang menjadi bahan latihan, apakah termasuk
Physostomi ataukah Physoclisti.
Tugas c: Tulis ukuran panjang gelembung renang panjang masing-masing
rongga, saluran penghubung dan dactus pneumaticus serta ketebalan
selaput gelembung renang.
Keterangan :
1. Gelembung Gas
2. Ductus pneumaticus
3. Tractus digestivus
Fungsi dari pneumatocyt adalah:
1) Sebagai alat hydostatik
2) Sebagai alat ernapasan tambahan
3) Sebagai resonator bunyi
4) Pembuat bunyi
39
LATIHAN VII
SISTEM PENCERNAAN
B. Saluran Pencernaan
Sistem saluran pencernaan pada ikan ialah terdiri dari beberapa organ yang
menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola makanan yang masuk melalui
mulut dan akhirnya sisa dari pemprosesan itu di keluarkan melalui anus. Organ-
organ yang menyusun saluran pencernaan pada ikan tidak sama untuk semua jenis
ikan. Hal itu tergantung kepada makanan kebiasaan yang di makan ikan. Organ-
organ penyusun saluran pencernaan itu antara lain terdiri dari :
1. Mulut
Mulut pada ikan dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang bawah
(mandibula). Diantara kedua rahang iyu terdapat rongga mulut (cavum oris).
Kemudian di lengkapi dengan bibir. Pada tulang maksila dan mandibula ada
kalanya dilengkapi dangan gigi serta pada dasar mulut di lengkapi dengan lidah
(lingua). Tidak memiliki kelenjar ludah (glandula salivates).
2. Pangkal tenggorokan (pharinx)
3. Kerongkongan (esophagus)
Merupakan lanjutan dari pangkal tenggorokan (pharinx) dan berukuran
pendek. Pada ikan karnivor, permukaan tenggorokan licin, dan pada ikan pysostomi
mempunyi hubungan dengan pneumatocyt.
4. Lambung (ventriculus)
Pada umumnya membesar dan batas dengan usus tidak begitu nyata. Pada
ikan mas (cyprinus carpio) lambungnya merupakan lambung palsu. Lambungnya
itu adalah bagian dari usus besar. Pada ikan pemakan ikan memiliki lambung
40
Tugas:
a. Belah ikan itu mulai dari anus samapi kedaerah kerongkongan. Kemudian
dari anus dibelah mengarah keatas sampai ke laterodorsal. Demikian juga
pada daerah kerongkongan dibelah sampai laterodorsal. Selanjutnya daging
yang telah disayat lipatkan ke bagian dorsal. Pada waktu membelah jangan
sampai organ-organ dalam badan tergores oleh pisau ataupun gunting.
Gambarkan organ-organ dalam yang terdapat pada ikan itu (sebelum aluran
pencernaan saudara keluarkan). Beri keterangan selengkapnya!
41
Tugas :
a. Potong kepala ikan tersebut lalu buka lebar-lebar mulutnya. Jika
perlu sayat kulit/ daging yang menghubungkan antara rahang atas
dengan rahang bawah. Gambarkan mulut ikan itu dan jelaskan,
nyatakan di tulang mana saja yang ditumbuhi oleh gigi
b. Bentuk gigi yang tumbuh pada tulang rahang bawah ikan ada 4
yaitu: 1) Incisor, 2) Canine, 3) Molar, 4) Viliform.
LATIHAN VIII
SISTEM RANGKA
A. Sistem Rangka
Sistem rangka adalah bagian penyusun tubuh ikan yang terdiri dari tulang
benar dan tulang rawan yang menempel pada tendon dan ligamen. Rangka pada
ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong organ-organ
tubuh, melindungi organ-organ tubuh, tempat menempelnya urat daging, dan
tempat pembentukan darah merah. Bahkan pada jenis ikan tertentu terdapat
modifikasi tulang penyokong sirip yang berfungsi sebagai penyalur sperma ke
dalam saluran reproduksi induk ikan betina.
Rangka penegak tubuh ikan ada yang terdiri dari tulang sejati dan ada juga
tulang rawan.
Tulang-tulang penyusun rangka tubuh ikan dapat dibagi menjadi :
1. Rangka axial yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang
rusuk
2. Rangka visceral yang terdiri dari seluruh tulang lengkung insang dan derivat-
derivatnya
3. Rangka appendicular yang terdiri dari sirip dan pelekat-pelekatnya
Prosedur : jika saudara memakai ikan sampel yang baru pada praktik ini tuliskan
ukuran panjang total, panjang standar dan beratnya.
B. Latihan
Singkirkan semua daging yang menempel/menutupi tulang-tulang rangka
mulai dari ujung mulut sampai ujung sirip ekor. Untuk memudahkan pekerjaan,
maka terlebih sahulu saudara merendam ikan sampel ke dalam air panas sekitar 3-
5 menit.
Gambarlah bentuk rangka bagian sisi kiri ikan yang menjadi objek latihan.
Berikan keterangan selengkapnya.
44
C. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak pada ikan berperan untuk membungkus/melindungi otak
karena otak merupakan organ lembut tetapi mempunyai peranan besar bagi
kehidupan ikan.
Tengkorak ikan elasmobranch terbentuk dari satu tulang rawan yang disebut
chondrocranium dan dilengkapi branchocranium beserta derivate-derovatnya.
Chondrocranium pada ikan elasmobranch memiliki kotak-kotak yang membentuk
atap otak yang tidak complex. Sedangkan tengkorak ikan bertulang sejati tersusun
atas dua bagian neurocranium dan branchiocranium.
Neurocranium terdiri dari bagian endosteal yang membentuk lantai kotak
otak dan ectosteal yang membentuk atap otak. Bentuk atap otaklah yang nantinya
akan mempengaruhi bentuk wajah dari ikan tersebut.
Tulang branchocranium mempunyai tiga daerah :
1. Rahang atau mandibular
2. Tulang hyal
3. Tulang branchial
45
Prosedur : Ambil tulang tengkorak ikan tersebut dan gambarlah sisi dibagian
samping kiri serta beri keterangan selengkapnya.
D. Vertebrae
Ruas-ruas vertebrae yang membentuk rangka ikan tersusun mulai dari
belakang tengkorak sampai kepangkal ekor. Susunan vertebrae itu terbagi-bagi atas
dua bagian yakni abdominal dan caudal.
Ruas vertebrae yang terdapat di daerah abdominal memiliki tulang rusuk
kiri dan tulang rusuk kanan. Tulang rusuk itu berfungsi untuk melindungi organ-
organ di dalam rongga badan. Sedangkan setiap ruas vertebrae yang terdapat di
bagian caudal hanya terdapat satu cucuk haemal. Akan tetapi beberapa vertebrae
itu berperan sebagai penghubung antara tengkorak dan ruas tulang punggung.
46
Gambar 61. Vertebrae badan dan caudal ikan teleostei (Bond, 1979)
Prosedur :
a. Tuliskan jumlah ruas vertebrae pada bagian anterior yang telah dimodifikasi,
jumlah ruas vertebrae pada bagian abdominal dan bagian caudal.
b. Gambarkan pandangan belakang dari ke-3 jenis ruas vertebrae itu dan pandangan
samping salah satu ruas vertebrae bagian abdominal dan caudal. Beri keterangan
selengkapnya.
c. Gambarkan susunan ruas vertebrae yang menghubungkan ruas-ruas vertebrae
bagian posterior dengan pangkal dasar jari-jari sirip ekor dan nyatakan bentuknya.
47
Gambar 62. Rangka sirip ekor teleostei primitif (Helfman, et al. 1995)
Gambar 63. Rangka sirip ekor teleostei modern (Helfman, et al. 1995)
E. Rangka Appendicular
Rangka appendicular tersusun dari beberapa ruas tulang yang
menghubungkan cucuk haemal maupun cucuk neural dengan dasar jari-jari sirip.
Ruas-ruas tulang itu sangat berperan pada waktu sirip-sirip ikan melakukan
pergerakan.
48
Gambar 65. Rangka penyokong sirip berpasangan pada Teleostei (Bond, 1979)
49
Prosedur :
Gambarkan secara jelas ruas-ruas tulang yang menghubungkan antara cucuk neural
dan haemal dengan jari-jari sirip. Meliputi sirip punggung, sirip dada dan sirip
perut.
50
DAFTAR PUSTAKA
Chiason, R. 1980. Laboratory anatomy of the perch. Third edtion, Wm. C. Brown
Company Publisher, Arizona Universty.
Helfman GS, Collette BB, Facey DE. 1995. The Diversity of Fishes. USA
:Blackwell Science.
Hoar, W.S and Randal, D.J; 1969. Fish Fisology Reprpduction and growth
Biololuminescence, Pigmen and Poisons, vol : III, Academic press, New
york, Sanfransisco, London.
Schrech, C. B and. B. Moyle., 1990. Method for Fish Biology. American Fisheries
Society Batherda. Maryland, USA.
Storer, T. T and Usinger, R. R., 1997. General Zoology. Third Edition, Mc Graw
Hill Book Company Inc. New York. Toronto
Weichert, C. KI. 1965. Anatomy of The Chordates. Third Edtion. Mc Graw Hill
Book Company Inc. New York. Toronto.