Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan ikan sejak
individu ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian makan, tumbuh, bermain,
bereproduksi, dan akhirnya mengalami kematian, baik kematian secara alami ataupun
dikarenakan faktor-faktor lain.
Ilmu pengetahuan biologi perikanan ini menguraikan tentang struktur organisme ikan
(morfologi), struktur tubuh ikan (anatomi), faktor kimia dan fisika pada ikan (fisiologi), dan
proses beserta kebiasaan kehidupannya, sehingga pengetahuan biologi perikanan ini
merupakan pengetahuan dasar ketika mendalami pengetahuan dinamika populasi ikan,
pengembangan spesies ikan untuk dikelola menjadi ikan budidaya dan upaya pelestarian
spesies ikan yang akan mengalami kepunahan di perairan alaminya.
Ikan adalah binatang bertulang belakang (vertebrata) yang hidup dalam air, berdarah
dingin (poikilotherm), umumnya bernapas dengan insang, mempunyai sirip untuk bergerak
dan mempunyai gurat sisi untuk mengatur keseimbangan badannya di saat ikan tersebut
bergerak. Sebagian besar ikan hidup di perairan laut sedangkan sebagiannya kecilnya lagi
hidup di perairan darat.
MORFOLOGI IKAN
Morfologi ikan adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur organisme ikan
Bentuk kepala dimulai dari ujung mulut terdepan sampai dengan ujung tutup insang
palingbelakang.
Pada bagian ini terdapat mulut, rahang atas, rahang bawah, gigi, sungut, hidung, mata,
insang, tutup insang, otak, jantung, dan sebagainya.
Selain itu ada beberapa jenis ikan yang mempunyai bentuk non-simetris bilateral, yaitu
apabila tubuh ikan tersebut di belah menjadi dua secara membujur/memanjang maka belahan
tubuh sebelah kanan tidak sama dengan belahan tubuh sebelah kiri.
Contoh ikan yang mempunyai bentuk tubuh seperti ini antara lain:
Ikan Sebelah ( psettodes erumei ), dan
Ikan Lidah ( Cynoglossus bilineatus )
2. BentukBola(Globiform)
Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini bertubuh pendek dan gemuk dan jika sedang
mengembang maka bentuk tubuhnya akan menyerupai bola. Cara mengembangnya yaitu
dengan cara mengisi badannya dengan udara. Biasanya terjadi saat ikan dalam keadaan
bahaya. Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai pergerakan yang lambat.
Contoh ikan yang mempunyai bentuk tubuh seperti ini antara lain:
Ikan Buntal (Diodon hystrix),
Ikan Buntal Batu (Ostraction nasus), dan
Ikan Jebong (Abalistes stellaris).
2. Bentuk mulut.
Ada berbagai macam bentuk mulut ikan dan hal tersebut berkaitan erat dengan jenis
makanan yang dimakannya. Bentuk mulut ikan dapat dibedakan atas:
Bentuk tabung (tube like), misalnya pada ikan Tangkur Kuda (Hippocampus histrix)
Bentuk paruh (beak like), misalnya pada ikan Julung-julung (Hemirhamphus far)
Bentuk gergaji (saw like) misalnya pada ikan Cucut Gergaji (Pristis microdon)
Bentuk terompet, misalnya pada Campylomormyrus Elephas.
Berdasarkan dapat tidaknya mulut ikan tersebut disembulkan, maka bentuk mulut ikan
dapat dibedakan atas:
Mulut yang dapat disembulkan, misalnya pada ikan Mas (Cyprinus carpio carpio)
Mulut yang tidak dapat disembulkan, misalnya pada ikan Lele (Clarias batrachus)
3. Tipe Mulut
Mulut ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan dan
kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini
juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan. Bentuk,
ukuran dan letak mulut tersebut menggambarkan habitat ikan tersebut.
Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan
ikan-ikan pelagik dan ikan pada umumnya mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan
pemakan plankton mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke
luar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapi insang yang
panjang dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya mulut ikan pemakan plankton tidak
mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya.
Ikan-ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan
moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai
lingkaran mulut yang fleksibel.
Berdasarkan letaknya, mulut pada ikan terbagi atas beberapa tipe, yaitu :
a. Terminal
Terminal yaitu mulut yang terletak di ujung kepala menghadap ke depan.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
Ikan Tambangan (Lutjanus johni), dan
Ikan Mas (Cyprinus carpio carpio)
b. Subterminal
Sub terminal yaitu mulut yang terletak sejajar kepala menghadap ke depan.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
Ikan Kuro/Senangin (Eleutheronema tetradactylum), dan
Ikan Setuhuk Putih (Makaira indica).
c. Superior
Superior yaitu mulut yang terletak di bagian agak atas ujung kepala.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
Ikan julung-julung (Hemirhamphus far), dan
Ikan Kasih Madu (Kurtus indicus).
d. Inferior
Inferior yaitu mulut yang terletak di bagian agak bawah ujung kepala.
Contoh ikan yang mempunyai mulut seperti ini antara lain:
Ikan Pare Kembang (Neotrygon kuhlii), dan
Ikan Cucut (Chaenogaleus macrostoma).
4. Letak sungut.
Sungut ikan berfungsi sebagai alat peraba dalam mencari makanan dan umumnya
terdapat pada ikan-ikan yang aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal) atau ikan-
ikan yang aktif mencari makan di dasar perairan.
Ikan-ikan yang memiliki sungut antara lain:
Ikan Sembilang (Plotosus canius),
Ikan Lele (Clarias batrachus), dan
Ikan Mas (Cyprinus carpio carpio).
Letak dan jumlah sungut juga berguna untuk identifikasi. Letak, bentuk, dan jumlah
sungut berbeda-beda. Ada yang terletak pada hidung, bibir, dagu, sudut mulut, dan
sebagainya. Bentuk sungut dapat berupa rambut, pecut/cambuk, sembulan kulit, bulu, dan
sebagainya. Ada ikan yang memiliki satu lembar sungut, satu pasang, dua pasang, atau
beberapa pasang.
5. Sisik
Sisik diistilahkan sebagai rangka dermis, karena sisik dibuat di dalam lapisan dermis. Seluruh
badan ikan umumnya mempunyai sisik (squama). Sisik berhubungan dengan rangka luar
(exoskeleton). Sisik atau squama membentuk rangka luar terutama pada ikan-ikan primitif,
misalnya pada ikan tangkur kuda (Hippocampus histrix) yang memiliki sisik sangat keras.
Sisik pada ikan berfungsi sebagai penutup bagian tubuh ikan. Selain itu ada juga ikan
yang tak bersisik, kebanyakan dari sub-ordo Siluroidea, contohnya ikan Jambal (Pangasius
pangasius) dan ikan belut (Monopterus albus) dari family Synbranchidae.
Berdasarkan jenis bahan dan bentuknya, sisik dibedakan menjadi :
a. Sisikplacoid
Terdapat pada ikan yang bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuknya hampir mirip dengan
bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Bagian yang menonjol seperti duri
keluar dari epidermis.
b. Sisik cosmoid
Terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif.
Dari luar sisik ini terdiri dari beberapa lapis, yaitu :
Vitrodentine (dilapisi semacam enamel)
Cosmine (lapisan kuat dan non-seluler)
Isopedine.
Contoh ikan yang mempunyai bentuk sisik seperti ini antara lain:
Latimeria chalumnae.
c. Sisik ganoid
Dari luar sisik ini juga terdiri dari beberapa lapis, yaitu :
Ganoine (Terdiri dari garan-garam an-organik)
Lapisan yang seperti lapisan cosmoine
Isopedine
Bentuk tubuh seperti belah ketupat. Banyak terdapat pada ikan dari golongan Actinopterygii.
Contoh ikan yang mempunyai bentuk tubuh seperti ini antara lain:
Polypterus,
Lepisostidae,
Acipencoridae,
Polyodontidae
d. Sisik cycloid
Disebut juga sisik lingkar, karena mempunyai bentuk bulat, tipis, transparan, dan
lingkaran pada bagian belakang bergigi. Umumnya terdapat pada ikan yang berjari-jari sirip
lemah (Malacopterygii).
e. Sisik ctenoid
Sisik cikloid dan sisik ctenoid kepipihannya tereduksi menjadi sangat tipis, fleksibel,
transparan, dan tidak mengandung dentine atau enamel. Bagian sisik yang menempel pada
tubuh hanya sebagian. Berbentuk seperti sisir, ditemukan pada ikan yang berjari-jari sirip
keras (Acanthopterygii)
D. Anggota Gerak
Anggota gerak pada ikan berupa sirip-sirip. Ikan dapat bergerak dan berada pada posisi
yang diinginkannya karena adanya sirip-sirip tersebut.
Sirip ikan terdiri dari tiga jenis jari-jari sirip yang hanya sebagian atau seluruhnya dimiliki
oleh spesies ikan, yaitu :
1. Jari-jari sirip keras
Merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.
2. Jari jari sirip lemah
Merupakan jari jari sirip yang dapat ditekuk, lemah, dan berbukubuku.
3. Jari jari sirip lemah mengeras
Merupakan jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-buku.
Pada ikan terdapat lima macam sirip, yaitu:
1. Sirip perut (V atau P2)
Sirip perut (pinnae ventralis) terletak disebelah bawah tubuh ikan. Sirip perut
merupakan sirip yang berpasangan.
2. Sirip punggung (D)
Sirip punggung (pinnae dorsalis) terletak diantara bagian kepala dan bagian batang
ekor. Sirip punggung merupakan sirip berjari-jari keras.
2.2 ANATOMIIKAN
Anatomi ikan mempelajari tentang organ-organ dalam suatu organisme ikan. Anatomi ikan
merupakan dasar dalam mempelajari jaringan tubuh, penyakit dan parasit, sistematika, dan
sebagainya.
Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja berbeda dengan
spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan bentuk tubuh, pola adaptasi
spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat mereka hidup, atau stadia dalam hidup
spesies tersebut.
Beberapa organ yang dapat diamati secara anatomis pada tubuh ikan antara lain:
insang,
jantung,
mata,
telinga,
gelembung renang
darah, dan lain-lain
Ada dua tindakan pengamatan yang dilakukan untuk mengamati anatomis ikan yaitu:
Inspectio = mengamati dengan tidak mempergunakan alat bantu.
Sectio = membuka dinding badan untuk mengamati bagian dalam tubuh ikan.
A. Jantung
Jantung ikan berfungsi sebagai alat transportasi enzim, nutrisi, oksigen, karbondioksida,
garam-garam, antibodi (kekebalan) dan senyawa N dari tempat asal ke seluruh bagian tubuh
ikan. Jantung ikan terletak di perikardial disebelah posterior insang. Kontraksi otot jantung
ikan yang ditimbulkan sebagai sarana nengkonversi energi kimiawi menjadi energi mekanik
dalam bentuk dan aliran darah.
B. GelembungRenang
Ikan bisa mengapung di air dengan mudah karena memiliki organ yang disebut gelembung
renang. Gelembung renang berisi gas (oksigen dan nitrogen), yang bisa menetralkan berat
ikan sehingga sama dengan berat jenis air sekitarnya. Udara masuk dan keluar melalui mulut
dan esophagus ikan, sehingga gelembung renang bisa mengembang dan mengempis. Tetapi
beberapa ikan mengisi udara pada gelembung renangnya melalui pembuluh darah. Pada jenis
ikan tertentu gelembung renang juga berpungsi sebagai alat pendengaran, karena gelembung
renangnya berhubungan dengan sistim pendengaran melalui rangkaian tulang kecil yang
disebut tulang weber.
C. TelingaIkan
Telinga ikan terletak didalam tengkorak dan tak terlihat dari luar. Tidak hanya berpungsi
sebagai alat pendengar, tetapi juga bisa membantu merasakan perubahan arah dan kecepatan
saat berenang. Telinga dalam ikan meliputi 3 saluran melingkar yang peka terhadap
perubahan tekanan. Dipangkal saluran terdapat otolit, yaitu tulang padat yang terapung dalam
cairan. Otolit akan tenggelam dalam cairan saat tubuh ikan terkena gelombang bunyi. Ketika
tenggelam oyolit menyentuh sel rambut indra yang selanjut nya mengirimkan implus ke
dalam otak.
D. MataIkan
Ikan mempunyai mata dikedua sisi kepalanya yang bisa mengawasi keadaan sekitarnya. Hal
itu memberikan perlindungan lebih pada ikan dari pemangsa. Ikan memiliki pandangan 3
dimensi yang sempit, ikan memfokuskan pandangan pada benda yang ada didepan nya
dengan menggerakkan lensanya maju dan mundur. Gerakan ini dilakukan oleh otot yang
bernama tetraktor lentis. Untuk melihat benda jauh, tetraktor lentis berkontraksi sehingga
lensa tertarik ke belakang. Untuk melihat benda dekat , tetraktor lentis akan melakukan
relaksasi sehingga lensa maju mendekati moncong.
E. Insang
Ikan bernapas dengan menggunakan insang, terdiri atas tulang yang menopang filamen-
filamen. Tiap filamen terdapat lamela-lamela yang mengandung ratusan pembuluh darah
kapiler. Air yang mengalir melalui insang langsung dihisap oksigennya oleh arteri menuju ke
jantung. Darah yang mengandung karbon dioksida di alirkan ke lamela oleh vena keluar
tubuh.
2. Kelenjar Lendir
Kelenjar lendir berfungsi untuk mengeluarkan lendir
Fungsi lendir yaitu:
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
3. Kelenjar Racun
Kelenjar racun yaitu kelenjar modifikasi dari kelenjar lender. Pada spesies-spesies
tertentu letaknya berbeda-beda. Ada yang letaknya di sirip-sirip atau ditempat-tempat lain.
Fungsi kelenjar racun yaitu untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
4. Sumber pewarnaan (organ cahaya)
Sumber pewarnaan pada ikan-ikan laut berfungsi untuk penyamaran, persembunyian,
pemberitahuan, menghindar dari predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan
jenis.
Fungsi otot pada ikan yaitu untuk menggerakkan tubuh, sirip, rongga mulut, dan organ-
organ lainnya.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama
ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase
listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
D. SISTEM PENCERNAAN
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara fisik dan kimia, sehingga
menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke
seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Saluran pencernaan terdiri dari banyak organ, antara lain:
hati,
empedu,
pankreas
lambung
esofagus
mulut/rongga mulut,
usus
Juga terdiri dari beberapa organ tambahan, seperti:
kelenjar hati,
kelenjar empedu, dan
kelenjar pancreas
Terdiri juga dari beberapa organ pelengkap, seperti:
sungut,
gigi, dan
tapis insang.
Menurut jenis makanannya, ikan digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Karnivora (pemakan daging seperti ikan-ikan kecil),
2. Herbivora (pemakan tumbuhan seperti plankton, tanaman air, dsb), dan
3. Omnivora (pemakan daging dan tumbuhan (campuran)).
Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
bentuk mulut dan posisi mulut
tipe gigi (canin, incisor, dsb)
tulang-tulang tapis insang (rapat, panjang, halus, dsb)
perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya.
Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung
(misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu). Dengan mengetahui jenis makanan
alami dan cara makannya, maka dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
E. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)
Sistem sirkulasi pada ikan berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O 2 dari perairan ke
sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam,
hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan
sebagainya, keluar tubuh.
Sistem sirkulasi terdiri dari beberapa organ, yaitu:
jantung,
pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan
kapiler-kapiler darah.
Jantung ikan berfungsi sebagai pemompa/pengedar darah (plasma darah dan butir-butir
darah) ke seluruh bagian tubuh.
Adapun bagian-bagian dari jantung ikan adalah:
Atrium – berdinding tipis
Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO 2
tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup
sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari
ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju
ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan
seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal,
ke ventral, dan ekor kembali ke jantung setelah mengedarkan nutrisi dsb, dan kemudian
kembali ke jantung.
F. SISTEM PERNAFASAN
Sistem pernafasan pada ikan berfungsi untuk pertukaran CO 2 (sisa-sisa proses metabolisme
tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses
metabolisme dsb).
Mekanisme pernafasan pada ikan dimulai dengan pertukaran gas CO 2 dan O2 yang
terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut terdorong ke arah
daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah,
sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang
sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan
seterusnya.
2. Aktivitas ikan
Ikan-ikan yang aktif berenang membutuhkan lebih banyak O2 dari pada ikan-ikan yang
tidak aktif berenang.
3. Jenis kelamin
Ikan betina membutuhkan lebih banyak O2 dari pada ikan jantan.
4. Stadia reproduksi.
2. Ekto hormon
Ekto hormon yaitu hormon yang bekerja di luar tubuh.
Misalnya merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
Sistem Osmoregulasi pada ikan yaitu sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik
cairan tubuh (air dan darah) ikan dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem osmoregulasi antara lain:
Kulit,
Insang,
Lapisan tipis mulut, dan
Ginjal
Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan
aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal, antara lain:
1. Menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang. Zat-zat yang diperlukan
tubuh diedarkan lagi melalui darah.
2. Mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan
osmotik cairan tubuh. Ikan-ikan yang hidup di laut memiliki tekanan osmotic yang berbeda
dengan ikan-ikan yang hidup di perairan tawar. Sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga
berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.
Organ-organ reproduksi yaitu organ kelamin (gonad) yang menghasilkan sel-sel kelamin
(gamet).
Gonad jantan (testes) ada sepasang (kiri dan kanan) dan menghasilkan spermatozoa,
sedangkan gonad betina (ovarium) menghasilkan telur.
Tipe reproduksi :
Berdasarkan organ kelamin, tipe reproduksi ada 2 macam, yaitu:
2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)
Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa, reproduksi ada 2 macam,
reproduksi ada 2 macam, yaitu:
1. Eksternal (ovivar)
Ovipar yaitu pembuahan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh betina. Jumlah
telur ratusan/ribuan.
2. Internal
Reproduksi internal terbagi 2, yaitu:
a. Vivipar yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh betina. Embrio mendapatkan sari
makanan dari induk sampai menetas
1. Tanpa perlindungan
Biasanya pemijahan terjadi ditempat terbuka. Telur yang dihasilkan sangat banyak,
mencapai ratusan ribu dengan ukuran yang sangat kecil.
2. Membuat sarang
Sarang ikan golongan ini terbuat dari daun-daunan, kayu ataupun pasir. Biasanya ikan
yang menetas di sarang tidak ditunggu oleh induknya.
Sarang ikan golongan ini adanya di bebatuan yang tenggelam di dasar, di tanaman air,
ataupun diletakkan di pasir. Biasanya ikan yang menetas di tempat khusus ini tidak dilindungi
oleh induknya.
2. Jenis Ikan Mesopelagic, yaitu Jenis Ikan yg hidup di Zona Mesopelagic. Zona
mesopelagic merupakan suatu Zona kedalaman air yg dihitung mulai dari kedalaman 200 mtr
hingga mencapai kedalaman 1000 mtr.
Contoh Ikan yang termasuk kedalam jenis ini antara lain:
Ikan Lanternfish,
Ikan Opah,
Ikan Longnose Lancetfish,
Ikan Barreleye,
Ikan Sabretooth,
Ikan Hatchetfish, dll..
3. Jenis Ikan Bathypelagic, yaitu Jenis Ikan yg hidup di Zona Bathypelagic. Zona
Bathypelagic merupakan suatu Zona kedalaman air yg dihitung mulai dari kedalaman 1000
mtr hingga mencapai kedalaman 4000 mtr.
Contoh Ikan yang termasuk kedalam jenis ini antara lain:
Ikan Bristlemouth,
Ikan Viperfish,
Ikan Daggertooth,
Ikan Barracudina, dll..
4. Jenis Ikan Benthopelagic yaitu Jenis Ikan yg hidup di Zona Benthopelagic. Zona
Benthopelagic merupakan suatu Zona kedalaman air yg dihitung mulai dari kedalaman 4000
mtr hingga mencapai beberapa meter diatas Lantai Samudera. Contoh Ikan yang termasuk
kedalam jenis ini antara lain:
Rattail,
Brotula, dll..
5. Jenis Ikan Benthic yaitu Jenis Ikan yg hidup di Zona Benthic atau umumnya
disebut jg Ikan Demersal. Zona benthic merupakan suatu Zona didasar laut atau dgn kata lain
Zona di Lantai Samudera dan Ikan di Zona ini tidak termasuk kedalam Jenis Pelagis.
Contoh Ikan yang termasuk kedalam jenis ini antara lain:
Ikan Pari,
Ikan Flathead,
Ikan Hagfish,
Ikan Lumpfish, dll..
2. Anadrom merupakan suatu proses pemijahan yang dilakukan oleh ikan di air
tawar kemudian dilanjutkan ke perairan laut.
Contoh Ikan yang termasuk kedalam jenis ini antara lain:
Ikan Salmon
3. Adfluvial, golongan ikan yang hidupnya memerlukan air tenang, tetapi untuk
memijahnya mencari air mengalir.
Kesimpulan
Biologi perikanan adalah suatu ilmu yang mempelajari keadaan ikan sejak individu
ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian makan, tumbuh, bermain, bereproduksi, dan
akhirnya mengalami kematian, baik kematian secara alami ataupun dikarenakan faktor-faktor
lain.
Biologi perikanan ini juga mempelajari tentang morfologi, anatomi, fisiologi, dan
lingkungan hidup ikan. Sehingga biologi perikanan ini merupakan pengetahuan dasar ketika
mendalami pengetahuan dinamika populasi ikan, pengembangan spesies ikan untuk dikelola
menjadi ikan budidaya dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan mengalami kepunahan
di perairan alaminya.
Ikan adalah binatang bertulang belakang (vertebrata) yang hidup dalam air, berdarah
dingin (poikilotherm), umumnya bernapas dengan insang, mempunyai sirip untuk bergerak
dan mempunyai gurat sisi untuk mengatur keseimbangan badannya di saat ikan tersebut
bergerak.