Anda di halaman 1dari 34

BIOLOGI PERIKANAN

EDI MARDIYANTO, S.T.


Nautika Kapal Penangkap Ikan
SMK Negeri 4 Purworejo
Kompetensi
 Ruang Lingkup dan Pengertian Biologi Perikanan
 Menganalisis Morfologi Ikan
 Menganalisis Anatomi Ikan
 Mengidentifikasi jenis berdasarkan bentuk dan
ukuran ikan
 Menganalisi kebiasan ikan
 Menjelaskan Habitat ikan
 Menganalisis tingkat kehidupan, tingkat kematian,
migrasi dan siklus kehidupan
 Menganalisis reproduksi dan genetika sederhana
 Menerapkan organoleptik hasil perikanan
Ruang Lingkup dan Pengertian
 Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan
ikan sejak individu ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian makan,
tumbuh, bermain, bereproduksi, dan akhirnya mengalami kematian, baik
kematian secara alami ataupun dikarenakan faktor-faktor lain.
 Ilmu pengetahuan biologi perikanan ini menguraikan tentang struktur
organisme ikan (morfologi), struktur tubuh ikan (anatomi), faktor kimia dan
fisika pada ikan (fisiologi), dan proses beserta kebiasaan kehidupannya,
sehingga pengetahuan biologi perikanan ini merupakan pengetahuan dasar
ketika mendalami pengetahuan dinamika populasi ikan, pengembangan
spesies ikan untuk dikelola menjadi ikan budidaya dan upaya pelestarian
spesies ikan yang akan mengalami kepunahan di perairan alaminya.
 Ikan adalah binatang bertulang belakang (vertebrata) yang hidup dalam air,
berdarah dingin (poikilotherm), umumnya bernapas dengan insang,
mempunyai sirip untuk bergerak dan mempunyai gurat sisi untuk mengatur
keseimbangan badannya di saat ikan tersebut bergerak.
Cabang Ilmu Biologi
 Anatomi Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam
makhluk hidup
 Agronomi Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
 Botani ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
 Bakteriologi Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
 Biologi molekuler Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat
molekul
 Taksonomi Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
 Virologi Ilmu yang mempelajari tentang virus
 zoologiIlmu yang mempelajari tentang hewan
 Fisioterapi Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang
mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
 Farmakologi Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan
 Genetika ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
 Histologi Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
 HematologiIlmu yang mempelajari tentang darah
Morfologi Ikan
 Pengertian Morfologi yaitu cabang ilmu biologi yang
membahas dan mempelajari tentang tata bentuk luar atau
suatu sruktur dari satu organisme. Sebagai contoh
morfologi ikan, artinya ilmu yang mempelajari mengenai
struktur dan bentuk dari suatu ikan.
 Suatu organisme perlu di identifikasi melalui bentuk serta
strukturnya agar mudah untuk di kenali. Selain itu
morfologi juga di pelajari untuk menentukan fungsi dari
bagian suatu organisme.
 Mempeajari pengertian dari morfologi tentunya tidak akan
terlepas dari dasar klasifikasi makhluk hidup. Makhluk
hidup diklasifikasikan berdasarkan persamaan ciri yang ada
pada masing – masing individunya atau jenisnya.
Bagian Tubuh Ikan
Bagian Tubuh Ikan
 Bagian kepala (caput), Bentuk kepala dimulai dari ujung
mulut terdepan sampai dengan ujung tutup insang paling
belakang. Pada bagian ini terdapat mulut, rahang atas,
rahang bawah, gigi, sungut, hidung, mata, insang, tutup
insang, otak, jantung, dan sebagainya.
 Bagian badan (truncus), Bentuk badan dimulai dari ujung
tutup insang bagian belakang sampai dengan permulaan
sirip anus. Pada bagian ini terdapat sirip punggung, sirip
dada, sirip perut, serta organ-organ dalam seperti hati,
empedu, lambung, usus, gonad, gelembung renang, ginjal,
limpa, dan sebagainya.
 Bagian ekor (cauda), Bagian ekor dimulai dari permulaan
sirip anus sampai dengan ujung sirip ekor bagian paling
belakang.Pada bagian ini terdapat anus, sirip dubur, sirip
ekor, dan kadang-kadang juga terdapat scute dan finlet.
Bentuk Tubuh Ikan
 Bentuk Pipih ( Compressed ) Ikan dengan bentuk tubuh seperti
ini mempunyai lebar tubuh jauh lebih kecil dibandingkan
dengan tinggi badan dan panjang tubuh. Ikan dengan bentuk
tubuh seperti ini mempunyai pergerakan yang agak lambat
(sedang).
 Ikan Tambakan (Helestoma temmineki),
 Ikan Nila (Oreocromis niloticus), dan
 Ikan Mujair (Orecrhomis mussambicus ).
 Bentuk Bola (Globiform), Ikan dengan bentuk tubuh seperti ini
bertubuh pendek dan gemuk dan jika sedang mengembang
maka bentuk tubuhnya akan menyerupai bola. Cara
mengembangnya yaitu dengan cara mengisi badannya dengan
udara. Biasanya terjadi saat ikan dalam keadaan bahaya. Ikan
dengan bentuk tubuh seperti ini mempunyai pergerakan yang
lambat.
 Ikan Buntal (Diodon hystrix),
 Ikan Buntal Batu (Ostraction nasus), dan
 Ikan Jebong (Abalistes stellaris).
Bentuk Tubuh Ikan
 Bentuk Kotak (Ostraciform), Ikan seperti ini bentuk tubuhnya
menyerupai kotak.
 Whitedotted Boxfish, yaitu ikan laut yang hidup diperairan pasifik, hindia dan
samudra pasifik.
 Toadfish (Lagocephalus sceleratus)
 Bentuk Panah (Sagittiform), Bentuk tubuh ikan ini seperti anak
panah, kepalanya lancip/ meruncing, badan memanjang kebelakang
dengan bentuk yang hampir seimbang dan ekor bercagak.
 Ikan Alu-alu (Sphyraene jello),
 Ikan Kelah (Tor khudree), dan
 Ikan Kuniran (Upeneus vittatis)
 Bentuk Ular (Anguilliform), Tubuh ikan seperti ini berbentuk bulat
memanjang dengan penampang lintang yang agak silindris dan
kecil, serta pada bagian ujung meruncing/tipis. Bentuknya seperti
ular dengan ukuran panjang tubuh dapat mencapai 20 kali tingginya.
 Ikan Belut (Monopterus albus),dan
 Ikan Sidat (Anguilla bicolor).
Bentuk Tubuh Ikan
 Bentuk Torpedo/Cerutu (Fusiform), Ikan dengan bentuk tubuh
seperti ini mempunyai tinggi yang hampir sama dengan lebarnya,
sedangkan panjang tubuh beberapa kali tinggi tubuh. Bentuk tubuh
hamper meruncing pada kedua bagian ujung. Bentuk ikan ini
menyerupai cerutu dan apabila dilihat dari depan maka tubuhnya
membentuk lingkaran yang sempurna. Bentuk torpedo (bentuk
cerutu), yaitu suatu bentuk yang sangat stream-lineuntuk bergerak
dalam suatu medium tanpa mengalami banyak hambatan. Bentuk
tubuh ini biasanya dimiliki oleh ikan yang sering melakukan migrasi.
 Ikan Tuna (thunnus allalunga),
 Ikan Tongkol (Euthynus affinis), dan
 Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis).
 Bentuk Pita (Taeniform atau flatted-form), Tubuh ikan seperti ini
berbentuk pipih mendatar, memanjang dan tipis menyerupai pita.
Ikan ini cenderung bergerak lambat dengan cara berenang seperti
ular yang membentuk huruf S.
 Ikan Layur (Trichiurus saval).
Bentuk Tubuh Ikan

 Bentuk gepeng atau picak (Depressed) , Ikan dengan


bentuk tubuh seperti ini mempunyai tinggi badan jauh
lebih kecil bila dibandingkan dengan tebal ke arah
samping badan (lebar tubuh). Biasanya dimiliki oleh
ikan yang suka hidup di dasar perairan dan
mengendap-ngendap untuk menangkap mangsanya.
 Ikan Pari (dasyatis bleekeri)
 Ikan Pare Totol (Himantura uarnak)
 Bentuk tali (Filiform), yaitu bentuk tubuh yang
menyerupai tali.
 Snipe Eel (Nemichthys scolopaceus)
 Pipefish (Pseudophallus straksii)
Tipe Mulut Ikan

Pada umumnya ikan memiliki tipe mulut yang berbeda.


Letak dan ukuran mulut sangat bervariasi,
tergantung dari lingkungan dan jenis makanan yang
dikonsumsi. Tipe mulut ikan yang dimaksud antara
lain:
 1. Tipe Terminal (mulut ikan terletak diujung depan
kepala).
 2. Tipe Subterminal (mulut ikan terletak didekat
ujung depan kepala).
 3. Tipe Superior (mulut ikan terletak diujung bagian
atas).
 4. Tipe Inferior (mulut ikan terletak dibawah kepala).
Bentuk Mulut Ikan
Ada berbagai macam bentuk mulut ikan dan hal
tersebut berkaitan erat dengan jenis
makanan yang dimakannya. Bentuk mulut
ikan dapat dibedakan atas:
 Bentuk tabung (tube like), misalnya pada ikan
Tangkur Kuda (Hippocampus histrix)
 Bentuk paruh (beak like), misalnya pada ikan
Julung-julung (Hemirhamphus far)
 Bentuk gergaji (saw like) misalnya pada ikan Cucut
Gergaji (Pristis microdon)
 Bentuk terompet, misalnya
pada Campylomormyrus Elephas.
Bentuk Ekor Ikan (Pinna Caudalis)
 Homocercal
merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak
dan ditunjang oleh jari-jari sirip ekor
 Diphycercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau mer
uncing, simetrisdengan ruas vertebrae terakhir tidak
mencapai ujung sirip
 Protocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris
dimana columna vertebralis terakhir mencapai ujung ekor
 Heterocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang simetris
dengan sebagian ujung ventrallebih pendek
Sisik Ikan berdasarkan bentuk,
struktur dan komposisinya
 Placoid
 Berbentuk segitiga (seperti duri) yang bagian basalnya mendatar dan menempel
pada lapisan dermis serta ujung yang menonjol menghadap ke arah posterior. (
Ikan bertulang rawan : Ikan hiu dan ikan pari)
 Cosmoid
 Mirip dengan placoid yang tresusun atas dua lapisan basal tulang yaitu :
isopedine (lapisan tulang lamellar) dan cancellous (sponge saluran kanal
pembuluh darah)
 (Fosil ikan Coelacanth)
 Ganoid
 Berlapis-lapis (garam-garam organik) merupakan sisik yang padat dan ukurannya
besar. Sisik ini tersusun rapi dan polanya miring (ikan polypterus dan lepisosdae)
 Sikloid
 Sisik lingkaran. Umumnya terdapat pada ikan yang berjari-jari lemah dan
berenang lambat (Ikan mas, ikan tawes dan Gurame)
 Ctenoid
 Sisik sisir, mempunyai duri pada bagian posterior, umunya terdapat ikan berjari-
jari keras (ikan nila, ikan sepat, ikan belanak)
Anatomi Ikan

 Anatomi merupakan salah satu cabang dari


Ilmu Hayati yang mempelajari organ-organ
dalam suatu organisme. Anatomi suatu
spesies ikan sangat penting untuk diketahui
karena merupakan dasar dalam mempelajari
jaringan tubuh, morfologi, sistematika, dan
sebagainya.
SISTEM ANATOMI PADA IKAN
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
 1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar
lendir,dan sumber-sumber pewarnaan.
 2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang, organ listrik.
 3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ
dalam dan penegak tubuh.
 4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ
tambahan.
 5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah,
mengedarkan O2, nutrisi, dsb.
 6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus.
 7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi.
 8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi,
dsb.
 9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal.
 10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Anatomi Ikan
Morfometri Ikan
 Morfometrik adalah ukuran bagian-bagian tertentu dari
struktur tubuh ikan (measuring methods). Ukuran ikan
adalah jarak antara satu bagian tubuh ke bagian tubuh
yang lain. Karakter morfometrik yang sering digunakan
untuk diukur antara lain panjang total, panjang baku,
panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang
sirip, dan diameter mata

 Fungsi morfometrik
 1) Mengetahui ukuran tubuh ikan
 2) Untuk identifikasi jenis ikan dan umurnya
 3) Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan ikan
 PT. Panjang total;
 PB. Panjang baku;
 PC. Panjang cagak;
 PK. Panjang kepala;
 A. Sirip dubur;
 C. Sirip ekor;
 D1. Sirip punggung depan;
 D2. Sirip punggung belakang;
 P. Sirip dada;
 V. Sirip perut;
 1. Moncong;
 2. Sungut;
 3. Tutup insang;
 4. Sisik pada linea lateralis;
 5. Scute batang ekor;
 6. Sisik di atas linea lateralis;
 7. Sisik di bawah linea lateralis;
 8. Sisik tambahan
 9. Scute pada bagian perut;
 10. Filamen (rambut) yang dapat bergerak sendiri;
 11. Kell;
 12. Sirip lemak;
 PANJANG (BIASA,BAKU)
Jarak garis lurus antara ujung bagian kepala yang paling
depan sampai ke pelipatan pangkal sirip ekor
 Panjang cagak (fork length)
Panjang ikan yang diukur dari ujung kepala yang terdepan
sampai ujung bagian luar lekukan cabang sirip ekor.
 Panjang Total
Jarak garis lurus antara ujung kepala yang terdepan dengan
ujung sirip ekor yang paling belakang
 Tinggi badan
diukur pada tempat yang tertinggi antara bagian dorsal
dengan ventral,
 Tinggi batang ekor,
diukur pada batang ekor di tempat yang mempunyai tinggi
terkecil
 Panjang batang ekor,
Merupakan jarak miring antara ujung dasar sirip dubur dengan pangkal
jari-jari tengah sirip ekor
 Panjang dasar sirip punggung dan sirip dubur
merupakan jarak antara pangkal jari-jari pertama dengan tempat
selaput sirip di belakang jari-jari terakhir bertemu dengan badan. Jarak
ini diukur melalui dasar sirip.
 Panjang di bagian depan sirip punggung
Merupakan jarak antara ujung kepala terdepan sampai ke pangkal jari-
jari pertama sirip punggung.
 Tinggi sirip punggung dan sirip dubur,
diukur dari pangkal keping pertama sirip sampai ke bagian puncaknya.
 Panjang sirip dada dan sirip perut,
Panjang terbesar menurut arah jari-jari dan diukur dari bagian dasar sirip
yang paling depan atau terjauh dari puncak sirip sampai ke puncak sirip
ini. Pengukuran panjang sirip dada hanya dilakukan jika bentuk sirip
dada itu tidak simetris.
 Panjang kepala,
Jarak antara ujung termuka dari kepala hingga ujung
terbelakang dari keping tutup insang.
 Tinggi kepala,
Merupakan panjang garis tegak antara pertengahan
pangkal kepala dan pertengahan kepala di sebelah bawah
 Lebar kepala,
Merupakan jarak lurus terbesar antara kedua keping tutup
insang pada kedua sisi kepala.
 Lebar / tebal badan,
Jarak lurus terbesar antara kedua sisi badan
 Panjang hidung,
Merupakan jarak antara pinggiran terdepan dari hidung
atau bibir dan pinggiran rongga mata sebelah ke depan.
 Panjang ruang antar mata
Merupakan jarak antara pinggiran atas dari kedua rongga mata
(orbita).
 Panjang bagian kepala di belakang mata,
Jarak antara pinggiran belakang dari orbita sampai pinggir
belakang selaput keping tutup insang (membrana branchiostega).
 Tinggi bawah mata,
Merupakan jarak kecil antara pinggiran bawah orbita dan rahang
atas.
 Tinggi pipi,
merupakan jarak tegak antara orbita dan pinggiran bagian depan
keping tutup insang depan (os.preoperculare).
 Panjang rahang atas,
adalah panjang tulang rahang atas yang diukur mulai dari ujung
terdepan sampai ujung terbelakang tulang rahang atas

 a. Panjang hidung;
 b. Panjang kepala di belakang mata;
 c. Panjang antara mata dengan sudut os preoperculare;
 d. Tinggi pipi;
 e. Tinggi di bawah mata;
 f. Lebar mata;
 g. Panjang rahang atas;
 h. Panjang rahang bawah;
 i. Panjang di depan mata;
 j. Tinggi kepala;
 1. Maxilla;
 2. Premaxilla;
 3. Dentary;
 4. Hidung;
 5. Os interoperculare;
 6. Os preoperculare;
 7. Os operculare;
 8. Os suboperculare;
 9. Membrana branchiostega

Anda mungkin juga menyukai