Penulis:
Nurana Puji Lukmiwiyati
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Agnesia Levirosa Putri
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Nur Hatati Ciptaningrum
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Pakan alami biasanya diberikan pada dimaksudkan untuk memudahkan siswa SMK
pembenihan ikan, walaupun ada beberapa dalam meningkatkan pemahaman dan
jenis ikan komsumsi yang suka dengan pakan keterampilan saat mengikuti pelatihan/praktik
alami. Pakan buatan biasanya untuk biota air di sekolah, dan setelahnya akan lebih berhasil
peliharaan yang berasal dari berbagai macam di lapangan dalam hal pakan ikan, karena isi
bahan baku dengan kandungan gizi yang baik buku ini disesuaikan dengan pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan biota air dan dalam ada di sekolah dan kebutuhan di lapangan
pembuatanya sangat memperhatikan sifat dan Trimakasih dan penghargaan yang tinggi
ukuran biota yang dibudidayakan. Pakan penulis sampaikan kepada CV amanahcreatif
sangat penting dalam kegiatan budidaya ikan, yogyakarta yang telah menerbitkan buku ini.
hampr 30% biaya tersedot untuk pakan. Maka Demikian semoga bermanfaat, khususnya
dengan pengetahuan sumber sumber pakan dalam mendukung penguasaan kompetensi
diharapkan dapat menjadi alternatif sumber matapelajaran produktif di SMK. Aamiin.
pakan ikan.
Tujuan penyusunan buku ini sebagai
pengayaan pengetahuan tentang pakan alami
dan buatan ikan bagi siswa Sekolah Menengah Yogyakarta, Oktober 2018
Kejuruan (SMK) khususnya Jurusan budidaya
perikanan. Dalam buku ini dibahas mengenai
jenis jenis pakan alami, pakan buatan dan cara
Nurana Puji Lukmiwiyati
memproduksi pakan tersebut. Hal ini
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I JENIS JENIS PAKAN ALAMI
A. JENIS JENIS PAKAN ALAMI
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI
C. MEDIA TUMBUH PAKAN ALAMI
D. SIKLUS HIDUP PAKAN ALAMI
E. KANDUNGAN NUTRISI
F. TEKNIK IDENTIFIKASI JENIS JENIS PAKAN ALAMI
G. PENGAMBILAN SAMPEL PENGAMATAN
v
DAFTAR ISI
BAB VII. PRODUKSI PAKAN BUATAN
A. PERALATAN PEMBUATAN PAKAN
B. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS
vi
BAB 1
PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN
PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA
1. Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan
jenis, pigmen dan media tumbuh dengan benar
2. Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan
kandungannya nutrisi dan siklus hidupnya dengan tepat.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu mengidentifikasi phytoplaknton,
zooplankton , dan benthos
PIGMEN
MEDIA
JENIS JENIS TUMBUH
PAKAN ALAMI
KANDUNGAN
NUTRISI
SIKLUS HIDUP
TEKNIK IDENTIFIKASI
JENIS PAKAN
PENGAMBILAN
SAMPEL
1
produksi pakan alami dan pakan buatan
Pakan alami sangat diperlukan dalam benih akibat kondisi air yang kurang baik. Jenis
budidaya ikan khususnya dalam pembenihan pakan alami yang dapat dimakan ikan
karena akan menunjang kelangsungan hidup tergantung pada jenis ikan dan tingkat
benih ikan. Selama ini pakan alami diperoleh umurnya. Pakan ikan yang pertama kali datang
dengan cara menangkap di alam atau dengan dari luar dan mengawali hidupnya adalah
membudidayakannya. Setelah tiga hari telur plankton yang bersel tunggal dan berukuran
ikan menetas, cadangan makanan yang kecil. Semakin besar ukuran ikan maka jenis
berupa kuning telur akan habis sehingga pakannya juga berubah, misalnya udang renik,
benih ikan memerlukan pakan berasal dari cacing, atau serangga. Jenis pakan alami yang
luar yang sesuai dengan ukuran bukaan mulut dapat dikembangbiakkan antara lain clorela,
ikan untuk kelangsungan hidup.. Pakan yang tetraselmis, infusoria, Moina sp, rotifera,
diberikan setelah cadangan telur habis Daphinia sp, jentik nyamuk, cacing merah, dan
setelah menetas adalah jenis palan alami artemia
yang berukuran kecil, yang sesuai dengan A. JENIS PAKAN ALAMI
perkembangan ukuran mulut ikan.
Pakan alami merupakan salah satu jenis
Ketersedianan pakan alami merupakan faktor
pakan ikan hias dan ikan konsumsi baik air
penting dalam budidaya ikan terutama usaha
tawar, air payau maupun air laut. Pakan
pembenihan dan usaha budidaya ikan. Pakan
alami adalah pakan yang disediakan secara
alami merupakan salah satu penentu faktor
alami dari alam dan ketersediaannya dapat
keberhasilan produksi benih dalam budidaya
dibudidayakan manusia. Pakan alami dapat
ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi
diperoleh dengan melakukan usaha
yang hidup pada air tawar, air payau maupun
budidaya. Usaha budidaya pakan alami ini
air laut.
dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
Pakan alami merupakan pakan hidup bagi
1. Penyediaan pakan alami yang selektif.
larva ikan yang mencakup fitoplankton,
Penyediaan pakan alami secara selektif
zooplankton, dan benthos. Pakan alami untuk
adalah melakukan budidaya pakan alami
larva atau benih ikan mempunyai beberapa
ini secara terpisah dengan wadah
kelebihan karena ukurannnya relatif kecil dan
budidaya ikan
sesuai dengan bukaan mulut larva atau benih
ikan, nilai nutrisinya tinggi, mudah 2. Penyediaan pakan alami secara non
dibudidayakan, gerakannya dapat selektif, seperti pemupukan di lahan
merangsang ikan untuk memangsanya, dapat perairan. Budidaya pakan alami secara
berkembang biak dengan cepat sehingga nonselektif adalah melakukan budidaya
ketersediaannya dapat terjamin, dan biaya pakan alami bersama dengan ikan yang
pembudidayaannya relatif murah. akan dibudidayakan. Kegiatan tersebut
dilakukan pada saat persiapan kolam
Larva ikan mencari dan menangkap
untuk budidaya.
pakannya dengan mengandalkan kemampuan
matanya. Apabila menemukan mangsanya, Pakan alami secara umum diperuntukan
larva ikan akan bereaksi dengan untuk benih ikan dengan bukaan mulut
mendekatinya kemudian menangkap yang masih kecil dan organ yang masih
mangsanya, sifat pakan alami yang bergerak, rapuh (belum sempurna). Pakan alami
tetapi tidak terlalu aktif dapat merangsang katagori makroalga (rumput laut) juga bisa
dan mempermudah larva ikan untuk diperuntukan bagi ikan dewasa. Namun ada
memangsanya. pakan alami juga tidak juga jenis ikan tertentu dalam proses
mencemari median pemeliharaan sehingga pembesaran yang suka dengan tumbuhan
diharapkan dapat menekan angka mortalitas yang merupakan pakan alami. Sebagai
contoh ikan nila dan gurame merupakan
2
produksi pakan alami dan pakan buatan
3
produksi pakan alami dan pakan buatan
4
produksi pakan alami dan pakan buatan
a. M a k r o p l a n k t o n ( 2 - 2 0 m m ) . menyediakan/mensintesis makanan
Contohnya adalah Pteropods; sendiri yang berupa bahan organik dari
Chaetognaths; Euphausiacea (krill); bahan anorganik dengan bantuan
Medusae; ctenophores; salps, energi seperti matahari dan kimia.
doliolids and pyrosomes (pelagic Komponen autotrof berfungsi sebagai
Tunicata); Cephalopoda. produsen.
b. Mesoplankton (0,2-2 mm). Sebagian Nama fitoplankton berasal dari
besar zooplankton berada dalam istilah Yunani, phyton atau “tanaman”
kelompok ini, seperti dan (“planktos”), berarti
etazoan;copepoda; Medusae; “pengembara” atau “penghanyut”
Cladocera; Ostracoda; Chaetognaths; Secara singkat fitoplankton diartikan
Pteropods; Tunicata; Heteropoda. tumbuhan yang hidupnya hanyut (
c. M i k r o p l a n k t o n ( 2 0 - 2 0 0 µ m ) . melayang layang) dalam perairan.
Contohnya adalah: eukaryotic rotest Sebagian besar fitoplankton
besar; kebanyakan phytoplankton; berukuran terlalu kecil untuk dapat
Protozoa (Foraminifera); ciliates; dilihat dengan mata telanjang. Akan
Rotifera; metazoans muda – Crustacea tetapi, ketika berada dalam jumlah
(copepod nauplii) yang besar, mereka dapat tampak
sebagai warna hijau di air karena
d. Nanoplankton (2-20 µm). Plankton
mereka mengandung klorofil dalam
yang lolos dari arring, tetapi lebih
sel-selnya (walaupun warna
besar dari 2 µm. Atau berukuran 2-20
sebenarnya dapat bervariasi untuk
µm; Contohnya: eukaryotic protista
setiap spesies fitoplankton karena
kecil; Diatoms kecil; Flagellates kecil;
kandungan klorofil yang berbeda beda
Pyrrophyta; Chrysophyta;
atau memiliki tambahan pigmen.
Chlorophyta; Xanthophyta
Fitoplankton hanya dapat dijumpai
e. Picoplankton (0,2-2 µm). Contohnya:
pada lapisan permukaan saja karena
eukaryotic protists kecil; bacteria;
hidupnya memerlukan sinar matahari
Chrysophyta
yang cukup untuk melakukan
f. Femtoplankton (< 0.2 μm) fotosintesis.
Sehubungan dengan budidaya Fitoplankton disebut juga plankton
pakan alami yang akan dibahas nabati, adalah tumbuhan yang
selanjutnya adalah terutama yang hidupnya mengapung atau melayang
berkaitan dengan kehidupan di perairan . Ukurannya sangat kecil
plankton yakni “Fitoplankton , dan sehingga tidak dapat dilihat oleh mata
Zooplankton”. tanpa bantuan kaca pembesar..
3. Jenis-jenis plankton Umumnya fitoplankton berukuran 2 –
Plankton dibagi menjadi dua 200 µm (1 µm = 0,001mm).
golongan besar yaitu fitoplankton b. Zooplankton
(plakton tumbuhan atau nabati) dan Zooplankton, disebut juga plankton
zooplankton (plankton hewani). hewani, adalah hewan yang hidupnya
a. Fitoplankton mengapung, atau melayang dalam
Fitoplankton adalah komponen perairan. Kemampuan renangnya
autotrof plankton. Autotrof adalah sangat terbatas hingga keberadaannya
organisme yang mampu sangat ditentukan ke mana arus
membawanya. Zooplankton bersifat
5
produksi pakan alami dan pakan buatan
heterotrofik, yang maksudnya tak Berdasarkan zat warna yang dimiliki oleh
dapat memproduksi sendiri bahan alga ini, maka alga dapat dikelompokkan
organik dari bahan inorganik. Oleh menjadi beberapa kelas diantaranya
karena itu, untuk kelangsungan adalah:
hidupnya, ia sangat bergantung pada 1. Alga hijau (kelas Chlorophyceae)
bahan organik dari fitoplankton yang
2. Alga coklat (kelas Bacillariophyceae/
menjadi makanannya. Jadi,
kelas Phaephyceae)
zooplankton lebih berfungsi sebagai
konsumen (consumer) bahan organik. 3. Alga keemasan (kelas Chrysophyceae)
Zooplankton ada yang hidup di 4. Alga merah (kelas Rhodophyceae)
permukaan dan ada pula yang hidup 5. A l g a h i j a u k e b i r u a n ( k e l a s
di perairan dalam. Ada pula yang Cyanophyceae).
dapat melakukan migrasi vertikal Menurut anonim (2013), Alga berdasarkan
harian dari lapisan dalam ke pigmen yang dikandungnya
permukaan. Hampir semua hewan dikelompokkan menjadi tujuh golongan
yang mampu berenang bebas yaitu
(nekton) atau yang hidup di dasar laut
1. Chlorophyta : alga hijau hidup di air
(bentos) menjalani awal
tawar
kehidupannya sebagai zooplankton
yakni ketika masih berupa terur dan 2. Chrysophyta : alga kuning, yang hidup di
larva. Baru dikemudian hari, air tawar dan laut
menjelang dewasa, sifat hidupnya 3. Pyrrophyta : alga yang hidup sebagai
yang semula sebagai plankton plankton di air tawar dan di laut (alga api,
berubah menjadi nekton atau bentos. dinoflagellata),
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI 4. Cyanophyta : alga hijau biru yang hidup
Phytoplankton memiliki zat warna di air tawar dan laut
yang menyebabkan timbulnya 5. Euglenophyta, alga yang mengandung
kenampakan warna yang berbeda dari pigmen warna hijau, merah, dan kuning
setiap jenisnya dalam perairan. Warna atau perpaduan ketiga warna tersebut.
perairan tersebut seperti warna hijau, biru, Hidup di air tawar dan air payau
atau coklat. Zar warna ini biasa 7. Phaeophyta (alga coklat) yang hidup
dinamakam pigmen. Zat warna atau sebagai rumput laut.
pigmen ini dapat diklasifikasikan yaitu :
8. Rhodhophyta (alga merah) yang hidup
1. Fikosianin (warna biru) sebagai rumput laut.
2. Klorofil (warna hijau ) Penjelasan alga berdasarkan pigmentasi
3. Fikosantin (warna pirang) dapat dijelaskan sebagai berikut :
4. Fikoeritrin (warna merah) 1. Chlorophyta (alga hijau )
5. Xantofil (warna kuning) Contoh : Chlorella.sp
6. Karoten (warna keemasan) Chlorophyta atau yang lebih dikenal
Adanya perbedaan dalam zat sebagai alga hijau merupakan jenis alga
warna/pigmen fotosintesis ini dijadikan dengan kelompok terbesar dari
sebagai dasar dari klasifikasi golongan alga lainnya. Istilah
phytoplankton atau kelompok alga yang Chlorophyta berasal dari bahasa yunani
berukuran kecil (mikro alga). “chloro” yang berarti hijau dan “phyton”
yang berarti tumbuhan. Dengan kata lain
6
produksi pakan alami dan pakan buatan
7
produksi pakan alami dan pakan buatan
8
produksi pakan alami dan pakan buatan
9
produksi pakan alami dan pakan buatan
10
produksi pakan alami dan pakan buatan
dibudidayakan secara massal antara lain pupuk anorganik misalnya TSP, urea,
adalah Moina, Daphnia, Brachionus, NPK, dan lain-lain, hal ini dikarena dapat
Tubifex , sedangkan jenis pakan alami air digunakan dalam jumlah yang sedikit,
laut yang sudah dibudidayakan adalah mudah dan efisien dalam aplikasinya,
berbagai macam jenis phytoplankton, tetapi dalam menggunakan pupuk
Brachionus, Artemia salina. Kandungan anorganik kendala yang sering muncul
nutrisi pakan alami yang baik akan adalah harga pupuk anorganik mahal,
mengakibatkan larva atau benih ikan yang oleh karena itu lebih dianjurkan untuk
mengkonsumsi pakan alami mengalami menggunakan pupuk organik sebagai
kematian yang mendekati nol dan pupuk alternatif. Pupuk organik yang
kelangsungan hidup tinggi serta bisa digunakan adalah dari kotoran
pertumbuhan larva atau benih ikan sangat ternak. Kotoran ternak yang sering
baik. Pakan alami (plankton) dibagi digunakan adalak kotoran sapi, kotoran
menjadi 2 jenis yaitu Phytoplankton kambing dan kotoran merpati.
(kelompok tumbuhan ) dan Zooplankton Pupuk organik lebih dianjurkan
(kelompok hewan). karena lebih mampu meningkatkan
1. Media tumbuh Phytoplankton pertumbuhan populasi fitoplankton,
Dalam budidaya fitoplankton media menyediakan unsur hara juga
kultur digunakan sebagai tempat untuk menyediakan bahan organik yang
bertumbuh dan berkembang biak. diperlukan plankton. Pupuk ini berasal
Media yang digunakan dalam budidaya dari kotoran ternak, yang bisa
fitoplankton berbentuk cair yang digunakan adalah kotoran ayam, sapi.
didalamnya terkandung beberapa Pupuk ini pelepasan unsur hara sedikit
senyawa kimia (pupuk) yang merupakan demi sedikit sehingga efeknya lebih
sumber nutrien untuk keperluan lama, memperbaiki struktur tanah, bila
hidupnya. Beberapa media untuk kultur digunakan berlebihan tidak meracuni
phytoplankton antara lain adalah tanaman dan juga mudah didapat dan
medium walne, medium zarrouk, harganya murah. Selain itu pupuk ini
medium CFTR 1 dan medium CFTR 2. dapat digunakan dalam produksi atau
Medium walne merupakan medium skala masal dan mengurangi
dasar yang sering digunakan dalam pencemaran lingkungan.
budidaya S. platensis (Anonim,2002). 2. Media tumbuh zooplankton
Namun untuk meningkatkan dan Zooplankton disebut juga plankton
mempercepat pertumbuhan S. hewan, yaitu hewan yang hidupnya
platensis diperlukan enrichment atau mengapung atau melayang dalam
pengkayaan unsur hara. Salah satu cara perairan. Zooplankton bersifat
yang dilakukan untuk meningkatkan heterotrofik yakni tidak dapat
dan mempercepat pertumbuhan S. memproduksi sendiri bahan organik dari
platensis adalah pemupukan. bahan inorganik, Oleh karena itu untuk
Pemupukan berguna untuk kelangsungan hidupnya sangat
menghasilkan bahan organik yang akan tergantung pada bahan organik
dimanfaatkan S. platensis untuk fitoplankton yang menjadi makanannya.
pertumbuhan dan reproduksi. Dalam (berfungsi sebagai konsumen bahan
budidaya fitoplankton sering organik). Sebagai contoh yang termasuk
digunakan jenis pupuk Dalam budidaya zooplankton adalah :
fitoplankton sering digunakan jenis a. infusaria, yaitu protozoa yang cocok
11
produksi pakan alami dan pakan buatan
12
produksi pakan alami dan pakan buatan
13
produksi pakan alami dan pakan buatan
14
produksi pakan alami dan pakan buatan
15
produksi pakan alami dan pakan buatan
berkembang menjadi individu baru tanpa delapan dalam bentuk zoospore setelah
terjadinya peleburan sel kelamin.. Tiap- masing-masing melengkapi diri dengan
tiap jenis fitoplankton mempunyai cara flagella. Dalam hal ini protoplasma sel
reproduksi aseksual yang berbeda-beda. vegetatif mengadakan pembelahan
Perkembangbiakan fitoplankton secara berulang-ulang sehingga dari satu sel
aseksual dapat melalui pembelahan sel, induk dapat terbentuk 2– 16 sel anak.
fragmentasi, maupun pembentukan spora. Pembelahan sel pada diatom sangat
1. Pembelahan sel dipengaruhi oleh tingkat kecerahan
Pembelahan sel terjadi dengan cara perairan, kadar garam dan kondisi
sel membelah menjadi 2 yang saling makanan yang tersedia diperakan
terpisah sehingga membentuk sel–sel tersebut. Diatom sangat cepat
tunggal, pada beberapa generasi sel – mempergunakan makanan di sekitarnya
sel membelah searah dan tidak saling sehingga mempunyai kemampuan
terpisah sehingga membentuk filamen ganda dalam pembelahan selnya.
yang terdiri atas deretan mata rantai sel
yang disebut trikom. Tempat – tempat
tertentu dari filamen baru setelah
mengalami dormansi (istirahat yang
panjang). Saat pembelahan sel terdapat
heterokist yang terbentuk oleh
penebalan dinding sel vegetatif.
Heterokist adalah sel yang pucat,
kandungan selnya terlihat homogen
(terlihat dengan mikroskop cahaya) dan
memiliki dinding yang transparan.
Heterokist dapat mengikat nitrogen
bebas di udara contoh pada Gleocapsa.
Selain itu terdapat akinet yang Gambar 1.18. Pembelahan sel pada Gleocapsa. ( Sumber : https://
terbentuk dari penebalan sel vegetatif mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/ganggang-hijau-biru-
cyanophyta.html )
sehingga menjadi besar dan penuh
Reproduksi aseksual terjadi dengan
dengan cadangan makanan (granula
pembelahan sitoplasma dalam frustul
cyanophycin) dan penebalan-
dimana epiteka induk akan
penebalan eksternal oleh tambahan zat
menghasilkan hipoteka yang baru,
yang kompleks. Melalui cara ini sel
sedangkan hipoteka yang lama akan
dapat langsung terpisah atau tetap
menjadi epiteka yang menghasilkan
bergabung membentuk koloni.
hipoteka yang baru pula pada anaknya,
Contoh fitoplankton yang dan seterusnya. Dengan demikian
bereproduksi secara aseksual dengan suksesi reproduksi aseksual ini akan
pembelahan sel dari golongan alga menghasilkan ukuran sel yang semakin
antara lain Gleocapsa (Ganggang yang kecil (Nontji, 2008). Hal ini akan
hidup pada batu-batuan atau pada menyebabkan kedua sel baru akan
tumbuhan lain (epifit). Pada algae, sedikit berbeda ukurannya, sel yang
khususnya Tetraselmis sp. dari divisi terbentuk dari sel dalam akan lebih kecil
Chlorophyta, reproduksi aseksual dari sel yang terbentuk dari sel luar.
dimulai dengan membelahnya Dengan demikian ukuran individu-
protoplasma sel menjadi dua, empat, individu dari spesies yang sama tetapi
16
produksi pakan alami dan pakan buatan
dari generasi yang berlainan akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel
berbeda. anak akan menerima (mewarisi)
Pembelahan sel secara aseksual ini kromosom-kromosom dan gen-gen
akan menghasilkan pertumbuhan dengan tipe dan ukuran yang sama dari
populasi yang sangat cepat pada induknya. Dengan demikian setiap
kondisi yang optimal. Namun, dengan individu mempunyai jumlah kromosom
pembelahan yang berulang-ulang, akan yang sama dengan induknya dan masing-
terjadi pengecilan ukuran sel. masing kromosom tersebut merupakan
Reproduksi aseksual seperti ini sumbangan dari kedua induknya.
menghasilkan sejumlah ukuran yang 2. Fragmentasi (koloni dan filamen)
bervariasi dari suatu populasi diatom Fragmentasi adalah cara
pada suatu spesies. Ukuran terkecil memutuskan bagian tubuh tumbuhan
dapat mencapai 30 kali lebih kecil dari yang kemudian membentuk individu
ukuran terbesarnya. Suatu ketika baru. Fragmentasi dilakukan dengan cara
ukurannya mencapai minimum yang melepas sebagian koloninya dan
selanjutnya akan dikompensasi dengan membentuk koloni baru. Pada filamen
tumbuhnya auksospora (auxospore) yang panjang bila salah satu selnya mati
berukuran besar yang akan membelah maka sel mati itu membagi filamen
dan menghasilkan sel baru yang menjadi 2 bagian atau lebih. Masing –
kembali berukuran besar. masing bagian disebut hormogonium.
Selain algae dan diatom, Bila hormogonium terlepas dari filament
dinoflagellata juga mengalami induk maka akan menjadi individu baru.
perkembangbiakan secara aseksual Fragmentasi juga dapat terjadi dari
melalui pembelahan sel sederhana, di pemisahan dinding yang berdekatan
mana dalam proses reproduksi sangat pada trikom atau karena sel yang mati
tergantung dari kondisi lingkungan. yang mngkin menjadi potongan bikonkaf
Dalam proses reproduksi ini sel yang terpisah atau necridia. Susunan
membelah membentuk dua sel dengan hormogonium mungkin meliputi
ukuran yang sama. Theca bisa ikut kerusakan transeluler.
membelah, masing-masing sel Contoh jenis fitoplankton yang
membentuk theca sebelahnya, atau, bereproduksi secara aseksual dengan
theca lepas sebelum pembelahan sel, cara fragmentasi dari golongan alga
dan setiap sel baru membentuk dinding yaitu Volvox yang merupakan alga dari
sel yang betul-betul baru. Pembelahan divisi Chlorophyta berbentuk koloni
aseksual dapat menyebabkan yang dapat bergerak, dan Spyrogyra
perkembangan populasi yang sangat yang merupakan Chlorophyta berbentuk
cepat kalau kondisi lingkungan benang.
menguntungkan alge ini. Dinoflagellata
seringkali melimpah setelah blooming
diatom, karena mereka lebih
teradaptasi hidup di perairan yang
miskin nutrien.
Di dalam sel terdapat kromosom
yang mengandung gen. Ketika sel
melakukan pembelahan, kromosom di
dalam inti akan menduplikat yang akan Gambar 1.19. . Fragmentasi pada Spyrogyra ( Sumber: https://
www.google.co.id/search?q=gambar+fragmentasi+pada+ganggang
&safe )
17
produksi pakan alami dan pakan buatan
18
produksi pakan alami dan pakan buatan
19
produksi pakan alami dan pakan buatan
20
produksi pakan alami dan pakan buatan
21
produksi pakan alami dan pakan buatan
dan kandungan pH yan berkisar antara sebagai kadar serat kasar dan kadar BETN.
6 – 8. Selain parameter tersebut, Sedangkan kandungan lipid pada bahan uji
terdapat juga parameter lain seperti dianalisis sebagai kadar lemak. Pada Tabel
kedalaman dan bahan organik. Jika 2, tertera beberapa kandungan gizi pakan
keadaan perairan tidak mendukung alami yang telah dilakukan analisa
parameter tersebut, cacing darah proksimat tersebut.Pakan alami yang
tidak dapat berkembang dengan diberikan pada larva ikan dan udang
optimal atau bahkan tidak ditemukan berperan sebagai sumber karbohidrat,
di perairan tersebut. lemak, protein dengan susunan asam amino
yang lengkap serta mineral. Dengan
kandungan nutrisi yang cukup pada pakan
F. KANDUNGAN NUTRISI PAKAN ALAMI
alami tersebut maka larva dan benih ikan
Kandungan nutrisi pada jasad pakan akan mengalami pertumbuhan yang
alami sangat menentukan pertumbuhan optimal. Pada beberapa usaha pembenihan
dan perkembangan larva ikan yang ikan air tawar maupun ikan air laut pakan
dipelihara. Nutrisi tersebut terdiri dari alami merupakan pakan awal atau pakan
protein, lemak, karbohidrat, dan mineral . pertama yang diberikan untuk mengatasi
Plankton (pakan alami ini harus memenuhi kondisi larva yang belum berkembang
kebutuhan nutrisi larva ikan yang organ pencernaannya secara sempurna.
dipelihara. nutrisi pakan alami antara
Protein adalah suatu molekul komplek
jenis fithoplankton satu dengan lainnya
yang besar (makromolekul) yang berbentuk
sangat beranekaragam tergantung pada
dari molekul asam amino dimana asam
zat hara, kondisi lingkungan (intensitas
amino tersebut satu sama lain berhubungan
cahaya, suhu).
dengan ikatan peptida. Asam amino ini
Kandungan nutrisi jasad pakan dapat akan menentukan kualitas protein yang
dilihat dari kandungan protein, lemak, dibentuk. Ada sepuluh asam amino esessial
karbohidrat, vitamin dan mineral. Dan (asam amino hakiki) bagi ikan yaitu
bahan yang dilakukan analisis dalam phenilalanin, valin, treonin, tryptophan,
keadaan bahan kering dan kadar air. isoleusin, methionin, histidin, arginin, lysin
Jumlah air yang terdapat pada bahan uji dan leusin. Disebut sebagai asam animo
disebut dengan kadar air. Sedangkan esensial bagi ikan karena asam animo ini
bahan kering dari hasil uji tersebut terdiri tidak dapat disintesis dalam tubuh ikan,
dari bahan organik dan bahan anorganik. sehingga memerlukan masukan dari luar
Bahan anorganik yang diperoleh dari yaitu dari pakan. Kualitas protein
bahan uji biasa disebut dengan kadar abu. ditentukan oleh asam animo
Sedangkan bahan organik terdiri dari dua pembentuknya. Semakin lengkap asam
macam yaitu bahan organik yang animo esensial sebagai pembentuk suatu
mengandung Nitrogen (N) dan bahan protein maka dikatakan protein tersebut
organik yang tidak mengandung Nitrogen semakin tinggi kualitasnya. Protein ini
(N). Bahan organik yang mengandung N sangat dibutuhkan oleh semua makhluk
adalah protein dan biasa disebut sebagai hidup termasuk dalam hal ini ikan. Pada ikan
kadar protein. Bahan organik yang tidak protein mempunyai peran penting sebagai:
mengandung N terdiri dari dua nutient
1. sumber energi utama, mempertahankan
yaitu karbohidrat dan lipid.
fungsi jaringan secara normal untuk
Kandungan karbohidrat dalam bahan uji perawatan jaringan tubuh, mengganti sel
terdiri dari serat kasar dan bahan ekstrak sel yang rusak dan pembentukan sel sel
tanpa nitrogen (BETN) sehingga disebut baru sehingga protein sangat
22
produksi pakan alami dan pakan buatan
23
produksi pakan alami dan pakan buatan
20%. Komposisi nilai nutrisi (kandungan tersebut sampai tercapai berat yang
nutrisi) jasad pakan ini dapat diketahui konstans (selisih penimbangan
dengan melakukan analisis proksimat yang berturut turut kurang dari 0,02 gram).
dilakukan di laboratorium pakan Beberapa Catat sebagai X2 gram
kandungan nutrisi pakan alami yang perlu e. Hitunglah presentase kadar air bahan
di uji proksimat antara lain kadar air, kadar yang dapat diperoleh dengan rumus
protein, kadar lemak, kadar karbohidrat sebagai berikut :
yang terdiri dari kadar serat kasar dan
bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) . (X1+a) - X2
Kadar air (%) = x 100%
1. Pengukuran kadar air dengan Metode a
Thermogravimetri Langkah kerja SNI
Prinsipnya menguapkan air yang ada a. Timbang dengan cermat 1-2 g bahan
dalam bahan dengan jalan pemanasan. pada sebuah botol /cawan timbang
Pada suhu 105-110oC. Kemudian tertutup yang sudah diketahui
menimbang bahan sampai berat bobotnya (W1)
konstan berarti semua air sudah
b. Keringkan pada oven suhu 105 0C
diuapkan.
selama 3 jam
Peralatan :
c. Dinginkan ndalam eksekator
a. Cawan porselin dengan penutup
d. Timbang (W) ulangi pekerjaan ini
b. Desikator/eksikator sehingga diperoleh bobot tetap
c. Tang penjepit (konstan)
d. Oven Perhitungan :
e. Timbangan analitik W
Kadar Air = x 100%
Cara kerja W1
a. Cawan porselin dicuci kemudian dan
2. Pengukuran Kadar Abu dengan metode
dipanaskan pada oven pada suhu
Gravimetri
105-110 oC selama 1 jam dengan
tutup dilepaskan, didinginkan dalam Prinsip : Membakar bahan dalam
desikator dengan tutup dilepas tanur (furnace) dengan suhu 600 oC
selama 1 jam dan kemudian cawan selama 3-8 jam sehingga seluruh umsur
porselin ditimbang (X1) dalam pertama pembentuk senyawa organik
keadaan tertutup. (C,H,O,N) habis terbakar dan berubah
menjadi gas . Sisanya yang tidak terbakar
b. Timbang sampel/bahan yang telah
adalah abu yang merupakan kumpulan
dihaluskan sebanyak kurang lebih 2
dari mineral mineral yang terdapat
gram (a) lalu dimasukkan dalam
dalam bahan. Atau dengan kata lain Abu
cawan porselin.
merupakan total mineral dalam bahan.
c. Bahan dan cawan porselin di oven Peralatannya yaitu :
selama 4-6 jam pada suhu 105-110 0C
a. Cawan porselen 30 ml
, didinginkan dalam eksikator kurang
lebih 30 menit kemudian timbang, b. Pembakar bunsen atau hot plate
lakukan pemanasan kembali dalam c. Tanur listrik
oven selama 30 menit diinginkan d. Neraca analitik
dalam eksikatot dan timbang
e. Eksikator
d. Lakukan hal pekerjaan no 2 dan no 3
24
produksi pakan alami dan pakan buatan
25
produksi pakan alami dan pakan buatan
26
produksi pakan alami dan pakan buatan
27
produksi pakan alami dan pakan buatan
28
produksi pakan alami dan pakan buatan
29
produksi pakan alami dan pakan buatan
30
produksi pakan alami dan pakan buatan
binatang invertebrate. Daur hidup pada bagian tahapan siklus hidupnya atau
Chlorella dapat dibagi dalam empat karena kondisi kultur. Dengan adanya
tingkat sebagai berikut : kemungkinan terjadinya perubahan ini,
1. Tingkat pertumbuhan, yaitu tingkat maka diperlukan identifikasi jenis/ species
pertambahan besarnya sel yang hendak dipilihnya sebagai jenis/
species yang akan diproduksi dalam kultur
2. Tingkat pemasakan dini yaitu selama
pakan alami. Dengan demikian
bermacam-macam proses sintetis yang
pengetahuan tentang identifikasi jenis/
terjadi dalam persiapan pembentuk sel
species mikroalgae baik untuk
anak
menanggulangi kontaminan lain maupun
3. T i n g k a t p e m a s a k a n a k h i r y a i t u yang belum diketahui speciesnya sangat
terbentuknya sel induk muda diperlukan.
4. Tingkat pelepasan sel Plankton yang diperoleh dari beberapa
titik yang sudah ditentukan diberi label dan
G. TEKNIK IDENTIFIKASI JENIS JENIS PAKAN dibawa ke laboratorium untuk
ALAMI diidentifikasi. Pengambilan sampel
dilakukan pada pagi hari untuk zooplankton
Identifikasi adalah proses pengenalan,
sebaiknya pada siang hari untuk
menempatkan objek atau individu dalam
fitoplankton. Kemudian zooplankton dan
suatu kelas sesuai dengan ciri karakteristik
phitoplankton di foto terlebih dahulu dan
tertentu. Identifikasi ini bertujuan untuk
kemudian dimasukkan dalam tabel
mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik
perekam data yang kemudian dicocokkan
individu yang beranekaragam dan
dengan buku identifikasi . Beberapa faktor
memasukkannya ke dalam suatu takson.
yang dapat digunakan sebagai patokan
Teknik identifikasi plankton
untuk menentukan apakah jenis plankton
(phytoplankton dan zooplankton
itu termasuk kategori pakan alami adalah
menggunakan mikroskop, micropipet,
sebagai berikut :
hand counter, Haemocytometer dan
Sedgwick-rafter, sampel yang didatangkan 1. Bentuk dan ukuran sesuai dengan lebar
ke Laboratorium pakan Alami langsung bukaan mulut ikan pemakannya
dianalisa oleh analis. Identifikasi ini 2. Mudah diproduksi secara massal
dengan cara membandingkan langsung 3. Kandungan sumber nutrisinya tinggi
contoh sampel (plankton) yang
4. Isi sel padat dan mempunyai dinding sel
diidentifikasi dengan gambar plankton di
tipis sehingga mudah dicerna oleh ikan
buku plankton.
5. Cepat berkembangbiak dan memiliki
Identifikasi taksonomi mikroalgae
toleransi yang cukup tinggi terhadap
sangat penting kaitannya dengan
perubahan lingkungan sehingga lestari
memproduksi pakan alami algae didalam
ketersediaannya
memenuhi kualitas nutrisi bagi ikan. Selain
itu kegiatan budidaya pakan alami 6. Tidak mengeluarkan senyawa beracun
mikroalgae mungkin bisa terjadi 7. Gerakannya menarik bagi ikan tetapi
kontaminasi dengan mikroorganisme baik tidak terlalu aktif sehingga mudah
dari jenis mikroalgae maupun bakteri, ditangkap.
protozoa dan lainnya. Dalam mengkulutur Peralatan minimal yang dibutuhkan untuk
sel mikroalgae bisa juga terjadi melakukan identifikasi pakan alami antara
perubahan-perubahan bentuk, ukuran, lain adalah :
pergerakan selama perbedaan-perbedaan
31
produksi pakan alami dan pakan buatan
32
produksi pakan alami dan pakan buatan
33
produksi pakan alami dan pakan buatan
34
produksi pakan alami dan pakan buatan
35
produksi pakan alami dan pakan buatan
36
produksi pakan alami dan pakan buatan
37
produksi pakan alami dan pakan buatan
membengkokkan atau merusak gelas kecil ada juga Tabung reaksi yang
ukur polipropilena, yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut
mempengaruhi keakuratan dinamakan “Labu didih”.
g. Gelas Piala
Gelas piala atau sering disebut
dengan nama gelas beaker, atau gelas
kimia merupakan alat laboratorium
yang berfungsi sebagai penampung.
Alat berbentuk silinder dengan alas
datar ini, biasa digunakan untuk
bahan kimia dengan sifat korosif yang
terbuat dari PPTE. Dan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi
atau hilangnya cairan, gelas ini biasa
dipasangkan dengan gelas arloji
Gambar 1 . 27: tabung reaksi (Sumber : https://salamadian.com/
sebagai penutup. alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )
38
produksi pakan alami dan pakan buatan
39
produksi pakan alami dan pakan buatan
plankton dari perairan yang paling mudah Nensen. Botol dikaitkan dengan tali dan
umumnya dapat dilakukan dengan diturunkan sampai kedalaman yang
menyaring sejumlah massa air dengan diinginkan. Pemberat (mesenger)
jaring halus. Bergantung pada tujuannya kemudian diturunkan sehingga
Wardhana (1997) menyatakan bahwa melepaskan kait tutup yang terbuat dari
sampling plankton dapat dilakukan secara karet. Air yang tertampung dalam botol
kualitatif atau kuantitatif. kemudian disaring dengan jala plankton
(Wardhana. 1997).
1. Sampling Plankton Secara Kualitatif Cara pengumpulan plankton seperti
ini memiliki kekurangan karena plankton
Pencuplikan plankton secara
motil dapat menghindar masuk ke dalam
kualitatif di perairan dapat dilakukan
botol. Sedangkan kelebihan alat ini
dengan menarik jala plankton baik
antara lain ialah volume air dan
secara horizontal maupun vertikal. Pada
kedalaman pengambilan sampel dapat
perairan yang banyak terdapat
diketahui dengan tepat. Pengambialan
tumbuhan air pencuplikan plankton
sampel plankton yang akan
dapat dilakukan dengan jala plankton
diidentifikasi menentukan jenis
bertangkai. Disamping jala plankton,
plankton yang terdapat pada perairan.
ikan planktivor sering merupakan
Pengambilan plankton bertujuan untuk
pengumpul plankton yang sangat baik.
mengetahui kelimpahan plankton
Ikan tersebut dapat mengumpulkan
diperairan serta bagaimana cara
berbagai jenis plankton yang kadang-
pengambilan sampel planakton yang
kadang tidak tertangkap jala. Untuk
akan dikultur. Pengambilan sampel
menghindari agar plankton yang
plankton dapat dibedakan menjadi 2
dimakan tidak dicerna lebih lanjut, ikan
yaitu ;
yang diperoleh harus segera dibunuh.
a. Metode sampling plankton secara
2. Sampling Plankton Secara Kuantitatif
kuaitatif,
Pada umumnya pengumpulan
yaitu metode sampling plankton
plankton secara kuantitatif dapat
yang bertujuan untuk mengetahui
dilakukan dengan botol, jaring, atau
jenis-jenis plankton. Pencupikan
pompa. Cara sampling seperti ini
plankton secara kuantitatif di perairan
umumnya dilakukan untuk mengetahui
dapat dilakukan dengan menarik jala
kepadatan plankton per satuan volume
plankton baik secara horizontal
dengan pasti.
maupun vertikal pada perairan yang
Botol banyak terdapat tumbuhan ait.
Alat pengukuran plankton yang Pencuplikan pakton dapat
sering digunakan antara lain adalah dilakukan denganjala plankton
botol Nansen atau Kemmerer, Van Dorn bertangkat. Disamping dijla pankton,
dan botol biasa. Botol gelas bermulut ikan planktivor sering merupakan
lebar dan bertutup gelas dipasang pada pengumpul plankton yang sangat baik.
tali dan diturunkan sampai kedalaman Ikan tersebut dapat mengumpulkan
yang ditentukan dan air dibiarkan berbagai jenis plankton yang ka&g-
masuk ke dalamnya. Untuk ka&g tidak tertangkap jala, untuk
mengumpulkan plankton secara menghindari agar planton yang
vertikal pada kedalaman tertentu dapat dimakan tidak dicerna lebih lnjut. Ikan
digunanakan botol Kemmerer atau yang diperoleh harus segera dibunuh.
40
produksi pakan alami dan pakan buatan
Gambar.1.34. planktonet
41
produksi pakan alami dan pakan buatan
42
produksi pakan alami dan pakan buatan
43
produksi pakan alami dan pakan buatan
terlalu padat untuk dihitung, cell dalam 103 didapat = N x 104 cell / ml
penghitungan dapat dilakukan langsung Untuk ukuran sel yang kecil dan padat
pada blok A,B,C,D dan hasilnya dibagi perhitungan dapat dilakukan di blok E (= 25
4(empat) = N cell / m kotak kecil )
= 5 kotak terdiri dari 1,2,3,4 dan middle
= Y cell dan dirata-rata
Volume air di kotak 1,2,3,4
= 0.2 x 0.2 x 0.1 mm3 = 0.001 mm3
1 kotak = 4 x 10-3 mm3
1 ml = 103 mm3
Gambar 1. 36. Penampang Haemacytometer Dalam air 4 x 10-3 ditemukan
= Y / 5 cell
Haemacytometer terdiri dari beberapa
blok dengan sisi : Air 1 ml = (Y / 4 x 10-3 x 5 ) x 103 = Y x 5
x 104 sel / ml
Panjang = 1 mm
Beberapa jenis pakan alami yang sudah
Lebar = 1 mm
dibudidayakan, dapat dilihat dalam tabel
Tinggi = 0.1 mm berikut ini
Volume yang tertampung setiap blok (1
Phytoplankton
mm2) dengan atas ditutup cover glass
0.1mm x 1mm x 1mm = 0.1 mm3 = 10-4 UKURAN
KELAS SPESIES (µm)
ml
Mikroalga Skeletonema costatum 15 – 25
Chaestoceros muelleri 6–9
Tetraselmis chuii 8 – 16
Nannochloropsis oculata 2-5
Isochrysis galbana 3–7
1. Phytopankton
Phytopankton untuk hidup dan
berkembang biak membutuhkan cahaya
sinar matahari yang cukup untuk
fotosintesis. Phytoplankton biasanya
Gambar 1. 37. Blok pada Haemocytometer dapat dijumpai pada lapisan permukaan
Volume air di Blok, perairan saja. Phytoplankton ini bersifat
misal B = 1 x 1 x 0.1 mm autotropik dan menjadi produsen
primer.Jenis phytoplankton yang biasa
= 0.1 mm3
digunakan sebagai pakan alami adalah
= 1 / 10 = 1 x 10-1 mm3 Chlorella, Tetraselmis, Diatom dan
Dalam 1 ml = 1 x 1 x 1 cm3 Sprirulina.
= 10 x 10 x 10 mm3 = 1000 mm3 a. Chlorella
Air dalam 1 x 10-1 mm3 ditemukan N Chlorella merupakan alga hijau
44
produksi pakan alami dan pakan buatan
45
produksi pakan alami dan pakan buatan
46
produksi pakan alami dan pakan buatan
47
produksi pakan alami dan pakan buatan
48
produksi pakan alami dan pakan buatan
49
produksi pakan alami dan pakan buatan
sepasang penis terdapat pada bagian ciri khas Moina sp adalah bentuk
belakang tubuh, pada jenis betina tubuh yang pipih ke samping, dinding
antena mengalami penyusutan. tubuh bagian punggung membentuk
c. Moina dapnia suatu lipatan sehingga menutupi
bagian tubuh berserta anggota-
M u d j i m a n ( 2 0 0 8 ) ,
anggota tubuh pada kedua
mengklasifikasikan Moina sp adalah
sisinya.Bentuk tubuh ini tampak
sebagai berikut :
sepertisebuah cangkang kerang-
Kingdom : Animalia kerangan.Cangkang di bagian
Phylum : Arthropoda belakang membentuk sebuah kantong
Subphylum: Crustacea yang berguna sebagai tempat
penampungan dan perkembangan
Class : Branchiopoda
telur.Moina sp mempunyai ukuran
Order : Cladocera bentuk tubuh 500-1.000 mikron
Family : Moinidae (MUDJIMAN, 2008). Sedangkan bagian
Genus : Moina perut terdapat 10 silia dan di bagian
punggungnya ditumbuhi rambut-
Spesies : Moina sp
rambut kasar
Pertumbuhan Moina sp yang baik
ialah pada suhu berkisar antara 14 -
30ºC, pH berkisar 6,5 – 9,0. Jenis
makanan yang baik untuk
pertumbuhannya ialah bakteri.
Moina merupakan organisme yang
bersifat planktonik dan bergerak aktif
dengan alat geraknya yaitu kaki
renang. Dan kebiasaan makan Moina
sp yaitu dengan menggerak-gerakkan
alat tambahan yang ada di mulutnya.
Gambar 1.43 Morfologi moina sp Bergeraknya alat-alat tambahan di
Sumber: Dokumen Penulis mulut tersebut menyebabkan aliran air
Moina sp merupakan makanan yang membawa makanan ke dalam
alami yang potensial bagi benih ikan mulutnya.
air tawar, karena nilai gizinya yang Moina sp merupakan zooplankton
tinggi, mudah di cerna serta air tawar yang dapat hidup di sungai,
mempunyai daya produksi yang danau , parit, rawa-rawa, dan air
tinggi, yaitu cepat berkembang biak tergenang. Telur Moina sp tersebut
dan mudah di kembangkan serta mampu bertahan pada kondisi
memiliki ukuran yang sesuai dengan perairan yang sangat buruk, hidup
bukaan mulut ikan . Kandungan pada perairan yang tercemar bahan
protein Moina sp adalah 60 – 70 % organik di kolam rawa yang banyak
dari berat kering tubuhnya, rumput-rumput yang mati, kayu yang
Sedangkan kandungan gizi Moina sp membusuk, dan adanya kotora hewan
terdiri dari 90.60% air, 37.38% yang menghasilkan mikroorganisme
protein, 13.29% lemak, dan 11.00% bahkan perairan yang sedikit berair.
abu. d. Dapnia
50
produksi pakan alami dan pakan buatan
51
produksi pakan alami dan pakan buatan
52
produksi pakan alami dan pakan buatan
53
produksi pakan alami dan pakan buatan
54
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
4. Bersihkan alat yang telah digunakan Alat :
dan simpan kembali dengan rapi pada 1. Obyek gelas
tempat yang telah disediakan
2. Cover glass
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
3. pipet tetes
kegiatan praktikum telah selesai
4. Botol Semprot
D. Prosedur Kerja
Bahan :
1. Kalibrasi terlebih dahulu planktonet
dengan aquades dengan cara 1. Sampel plankton
disemprot menggunakan botol 2. Tissue
semprot di seluruh permukaan 3. Aquades
planktonet, atau dengan air lokasl (air
yang diambil planktonnya) dengan cara
dicelupkan ke dalam persairan sampai C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
seluruh permukaan terkena air kolam 1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
2. Botol film dipasangkan pada ujung sarung tangan jika memegang bahan
planktonet dan diikat bahan yang bersifat keras.
3. A m b i l s a m p e l a i r d e n g n a n 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
menggunakan water sampleer ember yang memakai tenaga listrik
dan disaring menggunakan plankton 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
net (pada saat air disaring plankton net operasional prosedur (SOP)
digoyangkan agar plankton yang 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
menempel di permukaan jaring dapat simpan kembali dengan rapi pada
masuk ke botol film. Jumlah air yasng tempat yang telah disediakan
disaring dicatat sebagai (W). Dalam
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
praktikum ini jumlah air yang disaring
kegiatan praktikum telah selesai
25 liter)
4. Konsentrat plankton yang tertampung
dalam botol film kemudian diberi D. Prosesdur kerja
bahan pengaweengan pada t sebanyak 1. Obyek glass dan cover glass dikalibrasi
3-4 tetes, kemudian diberi label. menggunakan aquades kemudian dilap
Keterangan pada label di tulis secara searah menggunakan tissue
menggunakan peensil. 2. Sampel plankton dikocok secara
5. Sampel plankton yang sudah diberi perlahan, kemudian diambil
label dimasukkan ke dalm cool box menngunakan pipet tetes lalu
yang berisi es batu diteteskan ke permukaan objek glass
6. Kalau sampel tidak dianalisa pada hari sebanyak sebanyak 1 tetes
itu maka bisa disimpan dalam 3. Tutup obyek glass dengan cover glass
refrigerator denga n suhu 4 oC dengan sudut lemiringan 40 O C agar
memperkecil kemungkinan terjadinya
gelembung.
PRAKTIKUM 2
4. J i k a t e r d a p a t g e l e m b u n g d a l a m
Pembuatan Prepaat Plankton
pembuatan preparat sebaiknya diulangi
A. Tujuan : menambah ketrampilan siswa agar pengamatan di bawah nmikroskop
dalam membuat preparat plankton menjadi lebih mudah.
B. Alat dan Bahan
55
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
PRAKTIKUM 3
Pengamatan Plankton di Bawah Mikroskop
A.Tujuan
1. Menambaha ketrampilan praktikum
dalam menggunakan mikroskop dan
penentuann luas bidang pandang.
2. menambah pengetahuan praktikan
tentang bentuk bentuk plankton
serta dapat membedakan antara
fithoplankton, zooplankton.dan
benthos
B. Alat dan Bahan
Alat : Keterangan : Prinsip perhitungan
1. Preparat plankton adalah mengetahui luas lingkaran yang
tampak dibawah lensa objek. Nilai D1
2. Mikroskop
dan D2 dapat dilihat pada mikro meter
3. Alat tulis pada meja objek.
4. Buku identifikasi Perhitungan plankton di bawah
mikroskop
C. Prosedur Kerja a. P e r h i t u n g a n p l a n k t o n d a p a t
Penentuan luas lapang bidang pandang menggunakan 5 bidang dan 9 bidang
(LBP) pandang, dalam praktikum ini
menggunakan 5 bidang pandang .
1. Preparat plankton yang sudah jadi
diletakkn diatas meja objek mikroskop
2. Sebelum dinyalakan, pastikan pengatur
cahaya mikroskop berada pada
frejkuensi terkecil jika sudah bisa
dinyalakan
3. Cahaya diperjelas dengan memutar
pengatur cahaya dan bukaan
diafragma, kemudian pilih perbesaran
yang diharapkan (40 x, 100x, 400x,
1000x)
4. Menentukan fokus dengan memutar
pemutar kasar dan halus sedemikian
rupa sehingga preparat terlihat jelas,
untuk perbesaran 1000x menggunakan b. Amati jumlah plankton pada tiap
minyak emercy agar tidak terjadi bidang pandang 1-5 .jika (p) adalah
gesekan dan memperjelas objek. jumlah bidang pandang maka (n)
5. Setelah fokus kemudian mencari luas adalah jumlah plankton dalam bidang
lapang bidang pandang (LBP) seperti pandang
petunjuk dibawah c. Plankton yang ada pada setiap bidang
56
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
pandang digambar dan dihitung Untuk mengidentifikasi, apakah plankton yang
jumlahnya dan dimasukkan dalam diamati masuk dalam golongan fitoplankton,
tabel pengamatan dibawah: atau zooplankton dapat menggunakan buku
identifikasi, buku- buku tersebut
Bidang Gambar menggunakan prinsip identifikasi secara
Jumlah Klasifikasi dikotomi yaitu penentuan jenis berdasarkan
pandang plankton
kesamaan ciri dari karakteristik plankton.
Bp1 7 Filum:
Adapun buku yang bisa digunakan untuk
Ordo:
mengidentifikasi antara lain Prescott, Davis,
Genus:
Spesies: Sachlan dll, bisa juga dicari melalui internet.
A. B u a t l a h l a p o r a n d a n k e s i m p u l a n
berdasarkan hasil praktik!
B. Petunjuk penulisan laporan
C. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
d. Kemudian identifikasi plankton dan
sebagai berikut:
temukan klasifikasinya.
1. Nama kelompok
1) Identifikasi dan Perhitungan
kelimpahan 2. Judul kegiatan praktikum
2 ) identifikasi 3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat)
D. Tujuan : Menambah pengetahuan
praktikan tentang bagaimana cara 4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
mengidentifikasi plankton dan peralatan, metode pelaksanaan)
menenukan klasifikasinya. 5. Hasil pengamatan dan pembahasan
6. Kesimpulan dan saran
Dasar teori : 7. Daftar pustaka
Plankton dapat dibedakan menjadi 8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
beberapa kelompok, berdasarkan cara makan
plankton dapat dikelompokkan ke dalam
D. Presentasikan hasil praktikum di depan
bakterio plankton (saproplankton,
kelas!
fitoplankton, dan zooplankton),
saproplankton merupakan kelompok plankter E. Biasakanlah bersikap sopan dengan
yang terdiri atas organisme yang berklorofil memberi salam, tertib, tanggung jawab,
meliputi bakteri dan fungi. Fitoplankton disiplin dan kerjasama
merupakan tumbuhan mikroskopis
mikroskopis berklorofil yang umumnya terdiri Praktikum
atas chlorophyta, chyanophyta, rodhophyta,
Idintifikasi Jenis Jenis Pakan Alami
dinoflagelata, chrisophyta dll. Zooplankton
(Phythoplankton, Zooplankton dan Benthos)
merupakan kelompok plankter yang
mempunyai cara makan holozoik. Anggota A. Tujuan
kelompok ini meliputi hewan dari filum Setelah mempelajari materi tentang
protozoa, coelenterata, arthropoda, molusca, jenis jenis pakan alami (phlankton) peserta
rotifera, annelida, copepoda dan masih didik dapat melakukan identifikasi
banyak lagi. Golongan zooplankton yang plankton dan menemukan klasifikasinya.
mendominasi adalah dari filum copepoda. Dasar teori
57
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Plankton adalah organisme yang 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
berukuran kecil yang hidupnya melayang operasional prosedur (SOP)
layang disebabkan arus di perairan bebas. 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
Plankton merupakan sumber makanan bagi simpan kembali dengan rapi pada
ikan, terutama untuk ikan yang ukuran larva. tempat yang telah disediakan
Plankton merupakan pakan awal pada suatu
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
usaha budidaya ikan.
kegiatan praktikum telah selesai
Plankton dapat dibedakan menjadi
beberapa kelompok, yakni terdiri dari
maklhuk hidup sebagai hewan (Zooplankton) D. Prosedur langkah Kerja
dan sebagai tumbuhan (phytoplankton). 1. Siapkan alat dan bahan yang akan
Untuk mengidentifikasi apakah plankton yang digunakan
diamati masuk golongan fithoplankton atau 2. Mengambil sampel air pada kolam
zooplankton dapat menggunakan buku menggunakan plankton net dengan
identifikasi . Penentuan jenis plankton ini melakukan penggulangan sebanyak 5
berdasarkan kesamaan ciri dari karektiristik kali pada lokasi yang berbeda
plankton. Buku yang biasa digunakan untuk
3. Memberikan aquades di pinggir plankton
mengidentifikasi antara lain Prescott, davis,
ner
Sachlan. Bisa juga dicari melalui internet.
4. Memasukakn sampel air pada botol film
5. Memberi 3-4 tetes formalin 4% ke dalam
B. Alat dan Bahan
botol film
1. Plankton net
6. Menutup botol
2. Buku kunci identifikasi plankton
7. Mengamati sampel air dengan mengocok
3. Botol fil/botol sampel terlebih dahulu botol sampel
4. Mikroskop 8. Letakkan sedgewick rafter ke atas meja
5. Objek glass pengamatan pada mikroskop
6. Cover Glass 9. Mengamati sampel dengan mikroskop ,
7. Sedgewick rafter mulai dari yang kecil sampai diperoleh
gambar yang jelas
8. Air sampel
10. Gambar hasil diperoleh berdarkan
9. Aquades
pengamatan dibawah mikroskop
10. Formalin 4%
11. Mencari gambar atau ciri ciri yang
11. Lugol sesuai dengan buku kunci identifikasi
12. Pipet tets plankton sertsa mengidentifikasikan
13. tisuue plankton sesuai kunci identifikasi dan
melakukan catatan hasil pengamatan
12. Buatlah laporan dan kesimpulan
C. Keselamanatan dan Kesehatan Kerja
berdasarkan hasil praktik!
1. Pakailah pakaian kerja , masker, sarung
E. Petunjuk penulisan laporan
tangan jika memegang bahan bahan
yang bersifat keras. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n
sebagai berikut:
peralatan yang memakai tenaga listrik
58
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
1. Nama kelompok makanan Oister (Ucles, 1980). Pada tahun
2. Judul kegiatan praktikum 1940, Dr. Fujinaga / Dr. Hudinaga disebut
sebagai pioner di Jepang dalam mengkultur
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
diatom, Skeletonema costatum yang hasilnya
waktu dan tempat)
digunakan untuk makanan Udang Jepang
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan (Penaeus japonicus). Kemudian pada dekade
peralatan, metode pelaksanaan) 1950-an, Takesi Ito pertama kali mengkultur
5. Hasil pengamatan dan pembahasan rotifer yang digunakan untuk pakan larva ikan
6. Kesimpulan dan saran Sidat (Anguilla japonica). Pada tahun 1965,
rotifer digunakan sebagai pakan terbaik untuk
7. Daftar pustaka
Red Sea Bream (Pagruss major). Dari tahun
8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum tersebut dimulailah kultur massal rotifer
9. Presentasikan hasil praktikum di depan secara besar-besaran baik di Jepang maupun di
kelas. negara-negara lainnya (Hirata, 1979).
Sekitar tahun 1970, Artemia Reference
Center (ARC) yakni suatu lembaga pada State
University of Ghent (Belgium) beberapa
penelitinya terutama Dr, Sorgeloos, Dr.
Persoone, dan Dr. Dumont telah
Sejarah Budidaya Pakan Alami mengembangkan artemia sebagai pakan alami
Perkembangan budidaya perikanan yang digunakan untuk pakan Ikan dan udang
dimulai sejak 500 SM dilaksanakan di negeri budidaya pada air tawar, payau maupun air
China. Milne (1973) dan bukunya Fish and laut. Perkembangan selanjutnya, hasil
shellfish farming in coastal waters dinyatakan produksi kista dan atau Cyst artemia dapat
bahwa tesis pertama tentang aqua culture diawetkan dalam bentuk kaleng dan
ditulis oleh Fan Lie pada tahun 475 SM. didistribusikan ke penjuru dunia.
Perkembangan selanjutnya pada abad 500 SM Sumber : http://aquaculture-unri.blogspot.
dari negeri Yunani dan Romawi telah com/2009/02/budidaya-pakan-alami_24.html
dilakukan kultur Oister dan usaha-usaha
yang serupa dengan budidaya perikanan,
walaupun budidaya perikanan sudah lama
dimulai namun perkembangannya masih
ketinggalan jika dibandingkan dengan bidang
pertanian. Hal ini dikarenakan bidang Untuk menambah wawasan lebih jauh
pertanian sudah ada 10000 tahun sebelum mengenai jenis jenis pakan alami kalian juga
budidaya perikanan dimulai, meskipun kedua dapat mempelajari secara mandiri melalui
bidang tersebut masih bersifat konvensional. internet. Di internet kalian bisa mencari lebih
jauh materi tentang jenis jenis pakan alami
Sejarah dimulainya kultur pakan alami
tersebut disertai penjelasan menggunakan
dilakukan oleh Allen dan Nelson pada tahun
video. Salah satu website yang dapat kalian
1910, dengan kulture diatom untuk pakan
kunjungi untuk menambah wawasan dan
Invertebrata (Ryther and Goldman, 1975).
pemahaman kalian tentang jenis jenis pakan
Pada tahun 1939, Bruce dkk., melakukan yang
alami adalah sebagai berikut:
pertama kali mengisolasi algae (Isochrysys
galbana dan Pieremimonas grossii) untuk https://www.pdfpit.com/jenis/jenis-jenis-
pakan-alami
59
produksi pakan alami dan pakan buatan
60
produksi pakan alami dan pakan buatan
61
BAB 2
KULTUR PAKAN ALAMI
KULTUR
PAKAN ALAMI
PROSEDUR PROSEDUR
METODE KULTUR PROSEDUR
KULTUR PANEN
PAKAN ALAMI PEMUPUKAN
PAKAN ALAMI PAKAN ALAMI
62
produksi pakan alami dan pakan buatan
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari tempat hidup selama proses pemeliharaan.
campuran zat-zat hara (nutrien) yang berguna Untuk dapat membudidayakan pakan alami
untuk membiakkan mikroba. Dengan ikan kita harus menyiapkan media yang
menggunakan bermacam-macam media tepat untuk jenis pakan alami ikan tersebut
dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, agar dapat tumbuh dan berkembang. Salah
pengujian sifat fisiologis dan perhitungan satu faktor keberhasilan produksi pakan
sejumlah mikroba/phythoplankton. Supaya alami bagi ikan adalah ketersedianya
mikroba/phythoplankton dapat tumbuh baik media tempat tumbuh bagi pakan alami.
dalam suatu media, maka medium tersebut Media tempat tumbuhnya pakan
harus memenuhi syarat-syarat, antara lain: alami sangat berbeda untuk setiap jenis
1. harus mengandung semua zat hara yang pakan alami. Pada materi sebelumnya
mudah digunakan oleh phythoplankton , sudah dijelaskan berbagai jenis pakan
2. harus mempunyai tekanan osmosis, alami yang dapat dibudidayakan. Setiap
jenis pakan alami tersebut mempunyai
3. tegangan permukaan dan pH yang sesuai
media tumbuh yang berbeda. Didalam
dengan kebutuhan phythoplankton yang
pembahasan ini akan dibicarakan tentang
akan tumbuh,
media tumbuh dari phytoplankton.
4. tidak mengandung zat-zat yang dapat
Jenis phytoplankton yang banyak
menghambat pertumbuhan
dibudidayakan pada usaha budidaya
phythoplankton,
perikanan laut adalah Chlorella,
5. harus berada dalam keadaan steril Tetraselmis dan Skeletonema costatum.
sebelum digunakan, agar phythoplankton Dari ketiga jenis phytoplankton tersebut
yang ditumbuhkan dapat tumbuh dengan secara proses pembuatan medianya hampir
baik . sama yang membedakannya adalah jenis
A. METODE KURTUR PAKAN ALAMI pupuk dan volume media yang digunakan.
Usaha budidaya ikan tidak terlepas Media tempat tumbuhnya phytoplankton
dari usaha pembenihan ikan. ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap
Pembenihuan merupakan titik awal dalam kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur
usaha budidaya karena berkaitan dengan murni di laboratorium, teknik kultur skala
ketersediaan benih sebagai kunci dalam semi massal dan teknik kultur skala massal.
usaha budidaya ikan. Pembenihan tidak Metode kurtur murni di laboratorium
akan terlepas dari ketersediaan pakan digunakan untuk memperoleh satu jenis
alami di perairan baik dalam jumlah phytoplankton murni (monospesies), dapat
maupun mutu (jenis, ukuran nilai gizi dan dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
kesukaan dari ikan). Secara kualitatif pakan 1. Metode media agar
ikan alami tidak dapat tergantikan dengan
2. Metode subkurtur
pakan buatan sehingga ketersediaan
pakan alami harus sebisa mungkin selalu 3. Metode pengenceran berseri
ada. Pakan alami akan selalu tersedia jika 4. Metode pipet kapiler
media tumbuh pakan alami sesuai. B. PROSEDUR KULTUR PAKAN ALAMI
Media adalah bahan atau zat sebagai 1. Metode media agar
tempat hidup pakan alami. Kultur adalah
Metode media agar merupakan
kata lain dari budidaya yang merupakan
suatu metode pemurnian individu dari
suatu kegiatan pemeliharaan organisme.
suatu sampel perairan dengan cara
Jadi media kultur adalah bahan yang
membuat kultur murni dengan
digunakan oleh suatu organisme sebagai
63
produksi pakan alami dan pakan buatan
secara murni.
No Bahan Media Media Media
Pada tabel 3.1 merupakan Kimia Benneck Demer Bristole
komposisi nutrien yang biasa digunakan
1 MgSO4 100 mg/l 550 mg/l -
untuk membuat medium pada jenis
phytoplankton dari air laut. Untuk jenis 2 KH2PO4 200 mg/l 250mg/l 7 g/400 ml
phytoplankton dari perairan tawar 3 NaNO3 500 mg/l - 10 g/400 ml
dapat dilakukan dengan komposisi 4 FeCl3 Sedikit - -
nutrien yang berbeda. Berdasarkan 5 Ca(NO3)2 - 1000 mg/l -
hasil penelitian ada beberapa 6 KCl - 250 mg/l -
komposisi nutrien untuk membuat
CaCl2. 1 g/400 ml
medium pada phytoplankton air tawar 7 - -
2H2O
antara lain adalah media Benneck, MgSO4,
media Demer dan media Bristole. Untuk 8 - - 3 g/400 ml
7H2O
lebih jelasnya komposisi ketiga media 9 K2HPO4 - - 3 g/400 ml
dapat dilihat di tabel 1.,2 ,3
10 NaCl - - 1 g/400 ml
Tabel 2.3. Komposisi pupuk pada phytoplankton air tawar (Chlorella sp)
64
produksi pakan alami dan pakan buatan
65
produksi pakan alami dan pakan buatan
67
produksi pakan alami dan pakan buatan
isolasi dalam tabung rekasi volume 10 – dengan tekanan 1 atm selama 20 menit
15 ml, kemudian dipindahkan pada setelah peralatan kering udara, atau
botol erlemeyer dengan volume yang menggunakan oven dengan suhu
bertahap dari100 ml , 250 ml, 500 150oC selama 1 jam.
mldan botol kultur 1 liter yang e. Kecualivitamin, sterilisasi bahan yang
kemudian dikembangkan dari ukuran 2 akan digunakan sebagai media, ,
liter sampai 30 liter. dengan memakai autoclave pada suhu
2. Metode subkultur 120oC dengan tekanan 1 atm selama
Metode subkultur adalah suatu 15 menit. Karena pemanasan dapat
metode mengisolasi mikroalga dimana merusak vitamin maka larutan ini
mikroalga yang kita inginkan bukan disterilisasikan dengan menggunakan
mikroalga yang dominan. Peralatan metode penyaringan.
yang digunakan dalam mengisolasi Isolasi mikroalga dengan
phytoplankton dengan metode ini menggunakan metode subkultur dapat
adalah mikroskop, pipet, autoclave, dilakukan dengan mengikuti prosedur
oven, Haemocytometer, gelas ukur, sebagai berikut :
gelas piala dan tabung rekasi. Bahan- a. M e n y i a p k a n a i r t a n a h d e n g a n
bahan yang digunakan adalah medium melarutkan 1 sendok teh tanah kering
Bristole, air tanah, akuades, vitamin B12, dalam 200 ml air, kemudian
vitamin B6, vitamin B1 dan sampel air menempatkan dalam wadah yang
kolam. tertutup. Kukus media selama dua jam
Prosedur yang digunakan dalam pada dua hari berturut-turut,
metode subkultur ada dua tahapan kemudian dinginkan dalam suhu ruang
yaitu pertama melakukan sterilisasi atau di lemari es selama 24 jam
peralatan dan bahan yang akan sebelum digunakan.
digunakan, kedua adalahmelakukan b. Membuat medium air tanah dengan
isolasi. Sterilisasi dilakukan pada semua cara mencampurkan 960 ml medium
alat dan bahan yang akan digunakan Bristol dengan 40 ml air tanah.
dalam kultur mikroalga/ phytoplankton.
c. Ambil masing-masing 1 ml sampel air
Untuk peralatan gelas seperti pipet,
kolam kemudian encerkan 10 kali
gelas ukur, gelas piala dan tabung reaksi
dapat dilakukan dengan cara sebagai d. Ambil masing-masing 1 ml sampel air
berikut : kolam yang sudah diencerkan tadi lalu
masukkan masing-masing kedalam
a. Mencuci semua peralatan tersebut
tabung reaksi yang sudah berisi 9 ml
dengan menggunakan sabun yang
media Bristol dan media air tanah.
tidak mengandung deterjen
kemudian dibilas sampai bersih. e. Letakkan tabung reaksi dalam rak
kemudian di tempatkan dibawah
b. Membilas semua peralatan pada
lampu dan amati pertumbuhan dan
point satu dengan menggunakan HCl
jenis mikroalga yang tumbuh pada
0,1 N dan kemudian dibilas kembali
masingmasing media.
dengan akuades.
3. Metode Pengenceran Berseri
c. Membiarkan peralatan tersebut
kering udara Metode pengenceran berseri
merupakan salah satu metode yang
d. Masukkan peralatan tersebut ke
digunakan untuk mengisolasi mikroalga
dalam autoclave dengan suhu 120oC
atau phytoplankton jika jenis mikroalga
68
produksi pakan alami dan pakan buatan
atau phytoplankton yang kita inginkan digunakan untuk metode ini adalah pipet
adalah jenis yang dominan. yang mempunyai diameter berkisar
Adapun peralatan yang digunakan antara 3 – 5 kali besar phytoplankton
adalah sama dengan metode subkultur, yang akan diisolasi dan pipetnya
sedangkan bahan yang digunakan dilakukan pembakaran pada bagian
adalah medium Bristol, akuades, sampel ujungnya. Proses isolasi ini dilakukan
air kolam,vitamin B12, vitamin B6 dan dibawah mikroskop dengan cara
vitamin B1. Peralatan dan bahan yang mengambil phytoplankton yang
akan digunakan dalam metode diperoleh dengan menggunakan alat
pengenceran berseri dilakukan isolasi. plankton net. Kemudian
Isolasi peralatan dan bahan phytoplanktontersebut dilakukan
penyaringan dan diteteskan pada gelas
yang akan digunakan sama dengan
obyek. Dengan menggunakan pipet
metode subkultur. Sedangkan prosedur
kapiler ambil tetesan pytoplankton
isolasi dengan cara pengenceran
tersebut dan amati dibawah mikroskop.
berseri dengan prosedur sebagai
Kemudian pytoplankton tersebut
berikut :
dikultur dalam tabung reaksi volume 10
a. Ambil sampel air kolam sebanyak 1 ml ml yang telah diperkaya dengan jenis
kemudian diencerkan dengan cara pupuk yang
dimasukkan dalam tabung reaksi yang
Sesuai dengan phytoplankton yang
telah berisi 9 ml medium Bristol lalu
akan diisolasi dan lakukan pengamatan
aduk.
jenis phytoplankton yang akan diisolasi
b. Ambil lagi 1 ml sampel dari tabung dan lakukan pengamatan jenis
reaksi pada tahap 1 tersebut, phytoplankton yang tumbuh di bawah
kemudian masukkan kedalam tabung mikroskop setiap hari dan lakukan
reaksi yang telah berisi medium kegiatan tersebut sampai diperoleh jenis
Bristol sebanyak 9 ml. phythoplankton yang diinginkan. (Buku
c. L a k u k a n p e n g e n c e r a n s e p e r t i teks bahan ajar siswa direktorat
tahapan ke dua tersebut sampai lima pembinaan SMK Kementrian Pendidikan
kali pengenceran. dan kebudayaan RI)
d. Susun semua tabung reaksi tersebut C. PEMUPUKAN PAKAN ALAMI
dalam rak tabung reaksi kemudian Dalam persiapan Kultur antara lain Bak
letakkan di bawah cahaya lampu. kultur yang digunakan harus bersih dan
e. Amati pertumbuhan dan jenis steril, Air laut yang digunakan harus bebas
mikroalga yang tumbuh dominan dari mikroorganisme lain, tempat kultur
selama 7 hari dibawah mikroskop dan terlindung dari curahan hujan dan pupuk
hitung populasi kepadatan mikroalga yang digunakan mudah didapat dan murah.
atau phytoplankton dengan Berikut beberapa jenis pakan alami yang
menggunakan Haemocytometer. sudah bisa dikultur.
4. Metode Pipet Kapiler 1. Skeletonema costatum
Metode kultur murni adalah metode Pupuk yang digunakan adalah:
pembiakan dimana mikroalga atau Urea 60 ppm atau 60 g/ton
phythoplankton yang akan dikultur
NaH2PO4 8 ppm atau 8 g/ton
dipisahkan dengan menggunakan pipet
kapiler steril lalu dipindahkan ke dalam Na2SiO3 6 ppm atau 6 g/ton
media yang sesuai. Pipet yang akan FeCl3 1 ppm atau 1 g/ton
69
produksi pakan alami dan pakan buatan
70
produksi pakan alami dan pakan buatan
kedalam bak kultur. Lakukan tiga kali pada bak budidaya yang sama
pemeliharaan dengan cukup setelah itu harus dilakukan panen total.
mendapatkan intensitas cahaya. Hasil pemanen dapat disimpan dalam
D. PROSEDUR PANEN PAKAN ALAMI bentuk kering yaitu dengan penjemuran
atau pengerinagn dengan suhu 70 o C.
Beradasrkan pola pertumbuhan
pada suhu ini protein yang terkandung
phytoplankton, maka pemanenen
pada chlorella sp tidak rusak.
phytoplankton harus dilakukan pada saat
(https://www.academia.edu/25707839
yang tepat yaitu pada saat phythoplankton
/Budidaya_Pakan_Alami)
tersebut mencapai puncak populasi.
Apabila pemanenen phytoplankton terlalu 2. Skletonema costatum
cepat atau belum mencapai puncak Panen Skeletonema costatum,
populasi sisa zat hara masih cukup besar dilakukan 3-4 hari setelah bibit ditebar,
sehingga dapat membahayakan organisme sebab pada saat itu laju pertumbuhan
pemangsa karena pemberian hampir setara dengan laju kematian.
phythoplankton pada bak larva Apabilah pemanenan dilakukan terlalu
kebanyakan dengan cara memindahkan cepat sebelum mencapai puncak
masa air kurtur phytoplankton. Sedangkan populasi dikawatirkan zat hara masih
apabila pemanenen terlambat maka sudah cukup besar, sehingga sangat
banyak terjadi kematian phythoplankton membahayakan pada organisme
dalam perairan tersebut sehingga kualitas pemangsa. Sedangkan apabilah
nya turun. Beberapa jenis pemanenen pemanenan terlambat maka suda
phythoplankton antara lain : banyak terjadi kematian pada
1. Chlorela sp skeletonema costatum sehungga
kualitasnya menurun. Proses panen
Khusus untuk phytoplankton jenis
biasa menggunakan teknik sipon,
Chlorela sp pemanenan dilakukan pada
dimana salah satu unjung slang diikat
saat hari ke 4 karena phythoplankton
dengan kain saring atau di kenal dengan
tersebut mencapai puncak populasi
filter bag
pada saat hari ke 4 setelah pembibitan
maka sebaiknya segera dipanen. 3. Chaetoseros
Pemanenen phytoplankton dapat Pemanenen pada skla laboratorium
dilakukan dengan berbagai macam alat bisa dilakukan pada hari 3-4. Pnen
sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dilakukan dengan cara panen total
phytoplankton. Adapun peralatan bersama media kurtur. Peralatan dan bak
antara lain : centrifuge, plate separator, disterilisasi kembali.
dan berbagai macam filter. Pemanenen 4. Tetraselmis chui
dapat dilakukan secara total atau Dipanen pada hari ke 4-5 setelah
sebagian. Apabila panen dilakukan penyebaran bibit. Karena pada hari ini
sebagian phytoplankton yang telah siap mencapai puncak perkembangan .
dipanen diambil sebanyak 2/3 bagian.
5. Spirulina
Kemudian ke dalam sisa
phythoplankton yang 1/3 bagian Spirulina sudah bisa dipanen setelah
tersebut ditambahkan air laut dengan 10 hari penebaran bibit.untuk
salinitas tertentu (10-20 ppt). memanennya diperlukan ember plastik
Selanjutnya dilakukan pemupukan berukuran kecil yang diberi
sekitar ½ dosis . panen sebagian ini saringanguna membuang air yang ikut
sebaiknya dilakukan tidak boleh dari terangkat. Setelah terangkat sprirulina
71
produksi pakan alami dan pakan buatan
72
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
D. Prosedur Kerja e. Kemudian tempatkan cawan petri di
1. Siapkan alat dan bahan yang akan bawah cahaya lampu secara terus
digunakan tersebut mnerus
2. L a k u k a n s t e r i l i s a s i p a d a s e m u a f. A m a t i j e n i s d a n p e r t u m b u h a n
peralatan yang akan dipergunakan mikroalga pada medium agar
dalam kultur mikroalga dengan cara: g. Ambil satu kolon mikroalga yang akan
a. Cuci semua peralatan gelas dengan dikultur dengan menggunakan jarum
menggunakan sabun yang tidak loop kemudian dipindahkan ke dalam
mengandung deterjen lalu dibilas tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
dengan air bersih dan bilas kembali medium
dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas lagi h. Letakkan tabung raksi dalam rak
dengan akuades kemudian tempatkan di bawah cahaya
b. Keringkan peralatan gelas yang telah lampu . Kultur ini selanjutnya akan
dicuci dengan cara kering udara digunakan dalam skala intermediret
c. Masukkan semua peralatan gelas 4. Lakukan isolasi metode subkultur
yang telah kering ke dalam autpclave dengan cara :
dengan suhu 120 oC dengan tekanan a. Masukan air sampel sebanyak 1 ml ke
1 atm selama 20 menit atau dengan dalam tabung reaksi yang telah berisi 8
oven pada suhu 150 o C selama 1 jam ml medium Bristol dan lakukan
d. Untuk medium Bristol (tabel 1) pengadukan secara rata.
dilakukan sterilisasi dengan cara b. Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
larutan medium Bristol tersebut tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
dimasukkan kedalam erlemeyer dan telah berisi 9 ml medium Bristole dan
tutup dengan kertas alumunium foil lakukan pengadukan
dan dimasukkan dalam autoclave c. Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
pada suhu 120 oC dengan tekanan 1 tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
atm selama 15 menit bersisi 9 ml medium bristole dan
3. Lakukan isolasi dalam median agar lakukan pengadukan
dengan cara: d. Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
a. S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g a n tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
mencampurkan 1 litermedium Bristol bersisi 9 ml medium bristole dan
dngan 15 gram bubuk agar (1,5%) lakukan pengadukan
masukkan ke dalam erlemeyer e. Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
b. Palainnya hingga mendidih kemudian tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
masukkan ke dalam autoclave dengan bersisi 9 ml medium bristole dan
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama 20 lakukan pengadukan
menit f. Susunlah kelima tbung reaksi tersebut
c. Setelah agak dingin tambahkan pada rak tabung dan letakkan di bawah
vitamin tuang medium ke dalam cahaya lampu di dalam laboratorium
cawan petri dan biarkan agar yang tertutup dan mempunyai AC
membeku g. Lakukan pengamatan dan identifikasi
d. Masukkan jarum ose yang telah jenis mikroalga yang tumbuh selama
dibakar sebelummya ke dalam air tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
sampel, lalu goreskan di atas media sesuai tabel.
agar dengan pola seperti gambar ini
73
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Waktu Jenis Gambar C.Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keterangan
pemeliharaan mokroalga mikroalga
1. Pakailah pakaian kerja, gunakan masker,
Hari ke-1 sarung tangan(jika memegang bahan
Hari ke-2 bahan yang bersifat keras)
Hari ke-3 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
Hari ke-4 yang memakai tenaga listrik
Hari ke-5 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
Hari ke-6 operasional prosedur (SOP)
Hari ke-7
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
Praktikum 2 tempat yang telah disediakan
Kultur Murni Mikroalga Metode Isolasi 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
Pengenceran Berseri kegiatan praktikum telah selesai
A. Tujuan D.Prosedur Kerja
Setelah mempelajari materi tentang 1. Siapkan alat dan bahan yang akan
metode isolasi pengenceran berseri mi , digunakan tersebut
peserta didik mampu melakukan metode
kultur murni pakan alami sesuai dengan 2. Lakukan sterilisasi pada semua peralatan
ketentuan secara teknis. yang akan dipergunakan dalam kultur
mikroalga dengan cara:
B. Alat dan Bahan
a. Cuci semua peralatan gelas dengan
1. Mikoskop menggunakan sabun yang tidak
2. Pipet mengandung deterjen lalu dibilas
3. Objek glass dengan air bersih dan bilas kembali
4. Cover Glass dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas lagi
dengan akuades
5. Autoclave
b. Keringkan peralatan gelas yang telah
6. Haemocytometer dicuci dengan cara kering udara
7. Gelas ukur c. Masukkan semua peralatan gelas yang
8. Gelas piala telah kering ke dalam autpclave
9. Tabung reaksi dengan suhu 120 oC dengan tekanan 1
10. Air kolam (air sampel) atm selama 20 menit atau dengan oven
pada suhu 150 o C selama 1 jam
11. Aquades
d. Untuk medium Bristol (tabel 1)
12. Mediumbristol dilakukan sterilisasi dengan cara
13. Vitamin B12, B6, B1 larutan medium Bristol tersebut
14. Tissue dimasukkan kedalam erlemeyer dan
15. Timbangan tutup dengan kertas alumunium foil
dan dimasukkan dalam autoclave pada
16. Hotplate/pemanas suhu 120 oC dengan tekanan 1 atm
17. Oven/autoclave selama 15 menit
18. Jarum ose/jarum loop 3. Lakukan isolasi dalam median agar
19. Agar dengan cara:
20. Erlenmeyer a. S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g a n
mencampurkan 1 litermedium Bristol
74
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
dngan 15 gram bubuk agar (1,5%) bersisi 9 ml medium bristole dan
masukkan ke dalam erlemeyer lakukan pengadukan
b. Palainnya hingga mendidih kemudian e Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
masukkan ke dalam autoclave dengan tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama 20 bersisi 9 ml medium bristole dan
menit lakukan pengadukan
c. Setelah agak dingin tambahkan f Susunlah kelima tbung reaksi tersebut
vitamin tuang medium ke dalam pada rak tabung dan letakkan di bawah
cawan petri dan biarkan agar cahaya lampu di dalam laboratorium
membeku yang tertutup dan mempunyai AC
d. Masukkan jarum ose yang telah g Lakukan pengamatan dan identifikasi
dibakar sebelummya ke dalam air jenis mikroalga yang tumbuh selama
sampel, lalu goreskan di atas media tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
agar dengan pola seperti gambar ini sesuai tabel berikut :
e. Kemudian tempatkan cawan petri di
Waktu Jenis Gambar
bawah cahaya lampu secara terus pemeliharaan mokroalga mikroalga
Keterangan
mnerus
Hari ke-1
f. Amati jenis dan pertumbuhan
Hari ke-2
mikroalga pada medium agar
Hari ke-3
g. Ambil satu kolon mikroalga yang akan Hari ke-4
dikultur dengan menggunakan jarum
Hari ke-5
loop kemudian dipindahkan ke dalam
Hari ke-6
tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
Hari ke-7
medium
h. Letakkan tabung raksi dalam rak
kemudian tempatkan di bawah cahaya
lampu . Kultur ini selanjutnya akan
digunakan dalam skala intermediret
4. Lakukan isolasi metode subkultur
dengan cara :
a Masukan air sampel sebanyak 1 ml ke
dalam tabung reaksi yang telah berisi
8 ml medium Bristol dan lakukan
pengadukan secara rata.
b Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
telah berisi 9 ml medium Bristole dan
lakukan pengadukan
c Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
d Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
75
produksi pakan alami dan pakan buatan
1. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari Guillard untuk phytoplankton coklat
campuran zat-zat hara (nutrien) yang 7. dalam metode media agar kegiatan yang
berguna untuk membiakkan mikroba. harus dilakakan antara lain adalah :
2. Supaya mikroba/phythoplankton dapat a. Sterilisasi peralatan dan bahan
tumbuh baik dalam suatu media, maka
b. Pembuatan media agar
medium tersebut harus memenuhi syarat-
syarat, antara lain: c. Kultur di media agar
a. harus mengandung semua zat hara yang d. Kultur di media cair
mudah digunakan oleh phythoplankton e. Pembuatan pupuk
, f. Penghitungan phytoplankton
b. harus mempunyai tekanan osmosis, g. Penyimpanan
c. tegangan permukaan dan pH yang 8. Prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik
phythoplankton yang akan tumbuh, dan kimiawi.
d. tidak mengandung zat-zat yang dapat 9. Metode subkultur adalah suatu metode
menghambat pertumbuhan mengisolasi mikroalga dimana mikroalga
phythoplankton, yang kita inginkan bukan mikroalga yang
e. harus berada dalam keadaan steril dominan
sebelum digunakan, agar 10. Prosedur yang digunakan dalam metode
phythoplankton yang ditumbuhkan subkultur ada dua tahapan yaitu pertama
dapat tumbuh dengan baik . melakukan sterilisasi peralatan dan bahan
3. Media tempat tumbuhnya phytoplankton yang akan digunakan, kedua
ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap adalahmelakukan isolasi.
kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur 11. Metode pengenceran berseri merupakan
murni di laboratorium, teknik kultur skala salah satu metode yang digunakan untuk
semi massal dan teknik kultur skala massal. mengisolasi mikroalga atau phytoplankton
4. Metode kurtur murni di laboratorium jika jenis mikroalga atau phytoplankton
digunakan untuk memperoleh satu jenis yang kita inginkan adalah jenis yang
phytoplankton murni (monospesies), dominan.
dapat dilakukan dengan beberapa metode 12. Adapun peralatan yang digunakan adalah
yaitu: sama dengan metode subkultur, sedangkan
a. Metode media agar bahan yang digunakan adalah medium
b. Metode subkurtur Bristol, akuades, sampel air kolam,vitamin
B12, vitamin B6 dan vitamin B1
c. Metode pengenceran berseri
13. Metode kultur murni adalah metode
d. Metode pipet kapiler
pembiakan dimana mikroalga atau
5.Metode media agar merupakan suatu phythoplankton yang akan dikultur
metode pemurnian individu dari suatu dipisahkan dengan menggunakan pipet
sampel perairan dengan cara membuat kapiler steril lalu dipindahkan ke dalam
kultur murni dengan menggunakan media media yang sesuai
agar.
14. P e m a n e n e n p h y t o p l a n k t o n h a r u s
6. Pupuk yang umum digunakan pada media dilakukan pada saat yang tepat yaitu pada
agar adalah pupuk Conwy digunakan saat phythoplankton tersebut mencapai
untuk phytoplankton hijau dan pupuk puncak populasi.
76
produksi pakan alami dan pakan buatan
77
BAB III
KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
1. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan metode kultur massal
pakan alami
2. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur kultur massal
pakan alami
3. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menguraikan prosedur pemupukan
kultur massal pakan alami
4. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur panen kultur
massal pakan alami
KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI
PROSEDUR PROSEDUR
METODE KULTUR PROSEDUR
PEMUPUKAN PANEN
MASSAL KULTUR MASSAL
KULTUR MASSAL KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI PAKAN ALAMI
PAKAN PAKAN ALAMI
Kultur massal - pemupukan pakan alami - pemanenan : tahap akhir dari budidaya
78
produksi pakan alami dan pakan buatan
Kultur massal merupakan kultur yang massal. Volume media kultur semi massal 100
dilakukan diluar ruangan dengan media dan liter sampai 0,3 meter kubik. Pada teknik kultur
kepadatan yang lebih besar. Tahap-tahap skala massal, bibit yang digunakan berasal dari
yang dilakukan dalam kegiatan kultur skala teknik skala semi massal. Kegiatan ini
massal adalah : persiapan alat dan wadah dilakukan pada bak-bakkultur berukuran besar
budidaya, pengisisan media, pembuatan dan dilakukan diluar ruangan dengan volume
pupuk, penebaran bibit, pemeliharaan dan berkisar antara 40 – 100 meterkubik. Media
pemanenan. kultur yang dibuat pada tahap ini
Tahap-tahap kegiatan yang dilakukan menggunakan pupuk teknis seperti urea, ZA,
dalam persiapan alat dan wadah budidaya TSP. Komposisi pupuk untuk teknik kultur
adalah sterilisasi alat dan wadah, pengeringan secara massal dapat dilihat pada Tabel 3.2.
dan pemasanga/pengaturan aerasi. Kultur
dilakukan di luar ruangan dengan maksud agar Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
Bahan Yashima diatom phyto A phyto B
No phyto
terkena langsung sinar matahari sebagai Kimia (ppm) (ppm) (ppm) (ppm) C (ppm)
proses fotosintesis serta dilengkapi pipa 1 Urea 10 30 30 50 50
pemasukan air, pengeluaran air dan aerasi. 2 ZA 100 40 30 20 50
Untuk pengisian media Kultur pakan alami 3 TSP 10 20 10-15 10-15 15-20
massal berasal dari kultur murni. Bibit yang 4 Molase/ - - 10 10 15
digunakan diambil sebanyak 5 – 10% dari orgami
79
produksi pakan alami dan pakan buatan
80
produksi pakan alami dan pakan buatan
81
produksi pakan alami dan pakan buatan
digunakan sebagai pakan larva ikan atau keenam atau ketujuh setelah
zooplankton dan dapat dikembangkan penyemprotan, pemeliharaan rotifera
kembali. Namun, waktu panen dapat dapat dilakukan.
dipengaruhi pula dengan cuaca. Waktu Seminggu kemudian rotifera sudah
panen chlorella juga dapat dipengaruhi mencapai populasi puncak dan siap
derngan adanya organisme lain karena dipanen. Pemanenan dilakukan dengan
apabila terdapat kontaminasi dari menggunakan planktonnet. Cara
organisme lain seperti protozoa akan pemanenannya dengan menciduk air kolam
mengakibatkan terhambatnya kemudian air yang terkonsentrasi pada
perkembangan chlorella. Sehingga untuk tabung planktonnet ditampung dalam
mencegah kontaminasi terhadap ember. Cara lain panen rotifera adalah
organisme lain tersebut, dapat digunakan dengan menggunakan pompa air yang di
larutan klorin sebanyak 10 gram per m3 alirkan pada wadah tertentu. Dan juga
dalam air kultur selama 15-30 hari. dilakukan dengan cara membuka saluran
Untuk Rotifera Pemanenan dilakukan pembuangan yang sebelumnya telah
dengan menggunakan planktonnet disiapkan wadah penampungan serta
dengan cara menciduk langsung atau jaringan yang bermata jaring 60-70 mikro
melalui penyifonan. Kepadatan populasi berukuran 40x40x50 cm, di bawah aliran
akan bisa dipertahankan tetap tinggi tersebut. Rotifer yang tertampung pada
selama satu bulan apabila setiap 5-6 hari saringan dipindahkan ke wadah lain dan
dilakukan pemupukan ulang sebanyak dihitung kepadatannya per milimeter.
separuh dosis pupuk awal. Pencatatan tentang perkembangan rotifer
Kolam yang digunakan bisa kolam dilakukan secara teratur dan berkala serta
tembok atau kolam tanah yang berukuran data hasil pengamatan dicatat untuk
antara 100-00 m2. Kolam dikeringkan mengetahui perkembangan populasi serta
slama 2-4 hari hingga dasarnya menjadi cermat dan untuk bahan pertimbangan
pecah-pecah. Pencangkulan dan pemeliharaan berikutnya.
pembajakan dilakukan untuk membalik
tanah dasar kolam sehingga udara dapat
masuk ke dasar kolam. Perbaikan-
perbaikan dilakukan pada saluran pRAKTIKUM
pemasukan serta kebocoran-kebocoran
yangada pada tanggul ditutup. Praktikum 1
Untuk memperbaiki pH tanah iar dan Kultur Pakan Alami Budidaya Chlorela
membunuh bibit-bibit penyakit dilakukan
A. Tujuan
pengapuran dengan memakai kepur
pertanian atau kapur tohor 200-300 g/m2. Setelah mempelajari materi tentang
Pemupukan dilakukan dengan cara kultur pakan alami, peserta didik mampu
menebar irisan jerami atau daun kol secara melakukan memproduksi pakan almi sesuai
merata dengan dosis 500 g/m2 air. Kolam dengan ketentuan.
diisi air hingga menggenang. B. Alat dan Bahan
Penyemprotan insektisida dilakukan Alat: alat tulis
pada hari keempat setelah penggenangan, C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan dosis 4 ppm untuk membunuh
1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
organism lain seperti cladocera yang
masker, sarung tangan, dan penutup
menjadi pemangsa rotifera. Pada hari
kepala)
82
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n ketentuan dengan benar.
peralatan yang tajam B. Alat dan Bahan
3. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n Alat :
peralatan yang memakai tenaga listrik
1. Wadah budidaya (toples)
4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
2. Gelas ukur
operasional prosedur (SOP)
3. Hand counter
5. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada 4. Neraca /timbangan
tempat yang telah disediakan 5. Piala gelas
6. Bersihkan ruangan laboratorium 6. Pipet tetes
apabila kegiatan praktikum telah 7. Plankton net
selesai
8. Blower
D. Prosedur Kerja
9. Selanh aerator
1. Buatlah laporan dan kesimpulan
10. Sendok
berdasarkan hasil praktik!
Bahan :
2. Petunjuk penulisan laporan
1.air kolam
3. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal- 2.Biakan Dapnia
hal sebagai berikut: 3. Kain Kasa
4. Nama kelompok 4.pupuk kandang (kotoran ikan)
5. Judul kegiatan praktikum C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, 1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
waktu dan tempat) masker, sarung tangan, dan penutup
7. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan kepala)
peralatan, metode pelaksanaan) 2. Siapkan alat dan bahan
8. Hasil pengamatan dan pembahasan 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
9. Kesimpulan dan saran operasional prosedur (SOP)
10. Daftar pustaka 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
11. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
tempat yang telah disediakan
12. Presentasikan hasil praktikum di
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
depan kelas!
kegiatan praktikum telah selesai
13. Biasakanlah bersikap sopan dengan
D. Prosedur Kerja
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
disiplin dan kerjasama 1. Siapkan Alat dan bahan yang akan
dipergunakan dalam produksi
2. Bersihkan wadah yang akan digunakan
Praktikum 2
dengan cara menyikat wadah tersebut
Kultur Massa Pakan Alami (Dapnia sp) sampai bersih. Kemudian bilas dengan
A. Tujuan air bersih dan keringkan
Setelah mempelajari materi tentang 3. Pasanglah aerator ke dalam wadah
kultur massal pakan alami. Peserta didik budidaya
mampu memproduksi dapnia sp sesuai 4. Masukan pupuk kandang ke dalam
83
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
wadah budidaya dengan dosis 2,4 dapat diencerkan, caranya adalah dengan
g/liter air media. Pemberian pupuk menuangkan ke dalam gelas1000 ml dan
kandang ini bisa dilakukan dengan cara ditambah air hingga volumenya1000 ml.
disebar secara rata di seluruh wadah, Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak
atau dengan cara membungkusnya 100 ml. Daphnia yang ada dihitung seperti
dengan kain kasa. cara diatas, lalu kepadatan didalam wadah
5. Masukan dapnia sp ke dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara
mengkalikan 10 kali jumlah didalam gelas
6. Pada hari ke tujuh dapnia sp sudah
100 ml. Penebaran dilakukan agar Daphnia
dapat dipanen.
sp.dapat berkembang dalam wadah
Pemupukan budidaya yang berisi aquades dan pupuk
Pemupukan dilakukan agar dapnia sp kotoran.
bisa tumbuh dan tetap mendapatkan Aerasi
nutrisi. Pupuk yang digunakan adalah
Aerasi merupakan pengaliran udara ke
kotoran ayam yang berfungsi untuk
dalam air untuk meningkatkan kandungan
menumbuhkan plankton. Dalam
oksigen dengan memancarkan air atau
pemupukan ini harus diperhatikan dosis
melewatkan gelembung udara kedalam air.
pemupukan yang diberikan tidak boleh
Aerasi in idigunakan agar Daphniasp.tetap
berlebihan karena akan berakibat
bisa mendapatkan oksigen walaupun pada
terjadinya blooming phythoplankton. Hal
keadaan tertutup. Aerasi ini disambungkan
ini mengakibatkan kadar amonia tinggi dan
dengan menggunakan selang.
oksigen terlarut yang rendah dalam wadah
budidaya sehingg menyebabkan kematian Buatlah laporan dan kesimpulan
dapnia sp. berdasarkan hasil praktik!
Penebaran Petunjuk penulisan laporan:
Inokulasi Daphnia dapat dilakukan 1. Laporan praktikum harus dibuat oleh
dengan memakai siste maupun Induk setiap kelompok dengan memuat hal-hal
Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar sebagai berikut:
Daphnia awal pada umunya antara 20-100 a. Nama kelompok
individu perliter media. Inokulan dapat b. Judul kegiatan praktikum
diperoleh dari hasil budidaya petani, Balai
c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
BenihAirTawar, Lembaga Penelitian serta
waktu dan tempat)
diperairanumum. Keberadaan Daphnia
diperairan dapat dilihat dengan mata d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
telanjang,oleh karenaituuntukmenghitung peralatan, metode pelaksanaan)
kepadatan Daphnia pada saat inokulasi e. Hasil pengamatan dan pembahasan
maupun masa budidaya, dapat dilakukan f. Kesimpulan dan saran
tanpa menggunakan alat pembesar atau
g. Daftar pustaka
mikroskop. Daphnia dari dalam wadah
dengan menggunakan gelas 100 ml h. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
kemudian tuangkan secara perlahan-lahan 2. Presentasikan hasil praktikum di depan
sambil dihitungjumlah Daphnia yang kelas!
keluar bersama air. 3. Biasakanlah bersikap sopan dengan
Apabila jumlah Daphnia yang ada memberi salam, tertib, tanggung jawab,
sangat banyak, maka dari gelas 100ml disiplin dan kerjasama
84
produksi pakan alami dan pakan buatan
85
produksi pakan alami dan pakan buatan
86
produksi pakan alami dan pakan buatan
87
produksi pakan alami dan pakan buatan
88
produksi pakan alami dan pakan buatan
89
produksi pakan alami dan pakan buatan
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini
dengan baik dan benar!
(belum ada)
90
BAB IV
JENIS JENIS PAKAN BUATAN
KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI
91
produksi pakan alami dan pakan buatan
Pakan buatan merupakan pakan yang kecepatan metabolisme berarti lebih cepat
dibuat dari campuran bahan bahan alami atau lagi makanan menuju sistem pencernakan
bahan olahan dengan formulasi tertentu dikarenakan nafsu makan dan penyerapan
berdasarkan pertimbangan pembuatnya. makanan yang bertambah. Setiap jenis ikan
Bahan bahan tersebut berasal dari bahan memiliki kisaran toleransi, kisaran optimum
nabati maupun hewani. Pakan buatan dan titik optimum untuk parameter suhu.
biasanya dibuat di pabrik dan dijual secara Penurunan suhu maupun peningkatan suhu
komersial atau bisa juga dibuat sendiri. Dalam dari titik suhu optimum akan menurunkan laju
lingkungan budidaya, ikan lebih tergantung pertumbuhan. Suhu mempengaruhi tingkat
pada pakan buatan. Bahan nabati yang perkembangan dan pertumbuhan karena
digunakan antara lain dedak halus, tepung mempengaruhi berbagai proses yang
jagung, tepung kedelai, tepung daun. berhubungan dengan metabolisme yang
Sementara bahan hewani antara lain tepung mencakup pernafasan, pemberian makan dan
ikan, minyak ikan , tepung tulang dan pencernaan.
sebagainya. Keuntungan penggunaan pakan Kandungan oksigen terlarut juga
buatan adalah mudah dalam penyimpanan mempengaruhi nafsu makan ikan. Apabila
dan penggunaan serta tersedia secara kandungan oksigen terlarut dalam air rendah
kontinue. maka nafsu makan ikan berkurang. Oksigen
Pakan sangat berpengaruh terhadap sangat penting bagi fungsi metabolisme serta
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. pertumbuhan. Kebutuhan oksigen ikan sesuai
Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan dengan spesies, umur dan ukuran ikan. Tingkat
setiap hari berkaitan erat dengan ukuran berat kelarutan oksigen di air sangat dipengaruhi
dan umur ikan. Akan tetapi persentase jumlah oleh suhu. Kandungan oksigen terlarut
pakan yang dibutuhkan semakin berkurang berbanding terbalik dengan tinggi rendahnya
dengan bertambahnya ukuran dan umur ikan. suhu air. Kandungan oksegen terlarut rendah
Ikan yang berukuran kecil akan lebih banyak pada suhu tinggi, sebaliknya kandungan
membutuhkan pakan dibanding dengan ikan oksigen terlarut tinggi pada suhu yang rendah.
yang berukuran besar. Apabila pemberian Cahaya berpengaruh pada aktifitas makan
pakan dilakukan secara periodik rata rata ikan. Intensitas cahaya tertentu dipelukan oleh
jumlah pakan harian yang dibutuhkan oleh ikan tertentu untuk dapat melihat mangsanya.
seekor ikan adalah 3-5% dari berat total Dilain pihak intensitas cahaya yang minimum
badannya (biomassa). Jumlah pemberian (gelap/redup) dibutuhkan oleh ikan-ikan
pakan harus disesuaikan dengan tertentu untuk aktifitas mencari makan.Pada
pertambahan bobot ikan dan populasinya. kelompok ikan ini untuk mengetahui makanan
Pertumbuhan ikan dan populasi dapat bukan dengan mata namun dengan alat peraba
diperoleh melalui sampling. atau penciuman. Dengan demikian perlu
Faktor lain yang menentukan kebutuhan tidaknya cahaya dalam proses pengambilan
pakan harian adalah faktor lingkungan antara pakan terkait pada jenis ikan.
lain suhu . Suhu perairan sangat besar Kebutuhan pakan juga ditentukan oleh
pengaruhnya pada kehidupan ikan yakni yang agresivitas ikan untuk mendapatkan pakan.
mengontrol proses metabolisme. Kisaran Ikan berukuran kecil biasanya lebih agresif
suhu yang sesuai tergantung dari spesies untuk mendapatkan pakan dibanding ikan
ikan. Dimana kisaran tersebut nafsu makan yang berukuran besar. Demikian pula ikan-ikan
metabolisme dan pertumbuhan ikan optimal. karnivora cenderung lebih agresif terhadap
Bertambahnya suhu air pada kisaran suhu pakan yang diberikan. Untuk itu dalam
optimal akan meningkatkan kecepatan budidaya ikan yang berukuran kecil atau ikan
metabolisme. Sebagai akibat bertambahnya
92
produksi pakan alami dan pakan buatan
93
produksi pakan alami dan pakan buatan
Bentuk pellet ini juga dapat digunakan disesuaikan dengan ukuran dan jenis
sebagai pakan ikan dewasa yang sudah ikan yang akan mengkonsumsinya.
mempunyai berat > 60-75 gram dan Jenis pakan ikan berdasarkan
berumur > 120 hari. Jenis pakan ikan konstribusinya dalam menghasilkan
berdasarkan kandungan airnya dapat penambahan berat badan dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu : dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. P a k a n b a s a h y a i t u p a k a n y a n g a. Suplementary Feed/pakan suplemen
mengandung air biasanya lebi dari yaitu pakan yang dalam konstribusinya
50%. Pakan basah biasanya terdiri dari hanya menghasilkan penambahan berat
pakan segar atau pakan beku, berupa badan kurang dari 50%. Jenis pakan ini
cincangan atau gilingan daging ikan biasanya dibuat oleh para pembudidaya
yang tidak bernilai ekonomis. Jenis ikan dengan mencampurkan beberapa
pakan ini biasa diberikan kepada induk- bahan baku tanpa memperhitungkan
induk ikan laut/udang, contoh pakan kandungan proteinnya sehingga
basah antara lain adalah cincangan kandungan nutrisi dari pakan ini tidak
daging cumicumi lengkap
b. Pakan lembab yaitu pakan yang b. Complete Feed/pakan lengkap yaitu
mengandung air berkisar antara 20- pakan yang dalam konstribusinya
40%. Pakan lembab dibuat sebagai menghasilkan penambahan berat badan
alternatif dari pakan basah yang banyak lebih dari 50%. Jenis pakan ini biasanya
kekurangannya antara lain dapat adalah pakan kering dengan berbagai
mencemari perairan dan kekurangan bentuk dimana komposisi bahan
asam amino tertentu. Pakan lembab ini bakunya lengkap sehingga kandungan
dibuat dengan komposisi pakan sesuai protein pakan mencukupi kebutuhan
kebutuhan ikan tetapi dalam prosesnya ikan yang akan mengkonsumsinya.
tidak dilakukan pengeringan, dibiarkan
Jenis pakan ikan berdasarkan sumbernya
lembab dan disimpan dalam bentuk
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pakan
pasta kemudian dibekukan. Tetapi ada
alami dan pakan buatan.
juga pakan basah ini dibuat dengan
komposisi ikan yang dipasteurisasi Karena jumlah pakan alami dalam
ditambah beberapa tambahan seperti kolam/perairan sangat terbatas dan kurang
silase ikan yang diberi beberapa memadai, maka agar tercapai laju
komposisi zat tambahan. Pakan lembab pertumbuhan ikan yang baik perlu diberikan
ini dapat diberikan pada ukuran ikan pakan tambahan atau pakan buatan sesuai
dari benih sampai ke pembesaran. dengan kebutuhan ikan. Dalam budidaya ikan
secara intensif, pakan buatan merupakan
c. Pakan kering yaitu pakan yang
sumber energi utama bagi perkembangan dan
mengandung air kurang dari 10%. Jenis
pertumbuhan ikan.
pakan ini yang biasa digunakan pada
budidaya ikan secara intensif karena Berdasarkan tingkat kebutuhannya, pakan
sangat mudah dalam proses distribusi, buatan dibedakan menjadi tiga kelompok,
penyimpanan dan penanganannya. yaitu: (1) pakan tambahan, (2) pakan suplemen,
Jenis pakan kering ini dapat dibuat dan (3) pakan utama.
dengan berbagai macam bentuk Pakan tambahan adalah pakan yang dibuat
disesuaikan dengan kebutuhan ikan dan untuk memenuhi kebutuhan terhadap
pada setiap tahapan budidaya dapat tambahan pakan. Dalam hal ini, ikan yang
menggunakan pakan kering ini dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari
94
produksi pakan alami dan pakan buatan
alam, tetapi jumlahnya belum memenuhi terhadap serangan penyakit, dan sangat
kebutuhan untuk perkembangan dan dipengaruhi oleh sistem hormonal.
pertumbuhan yang lebih baik. Biasanya pada Mekanisme sistem hormonal ini sangat
kegiatan budidaya ikan yang dilakukan secara dipengaruhi oleh kualitas pakan yang
tradisional atau semi intensif. dikonsumsi oleh ikan. Dengan demikian,
Sedangkan pakan suplemen adalah pakan apabila pakan yang dikonsumsi oleh ikan
yang dibuat untuk memenuhi komponen berkualitas baik, maka sistem hormonal
nutrisi tertentu yang tidak bisa atau minim juga akan berjalan dengan baik dan dengan
disediakan oleh pakan lain. Pakan suplemen demikian akan terbentuk sistem ketahanan
ini biasaya banyak diberikan pada budidaya tubuh yang baik.
ikan hias. Misalnya warna, bentuk atau ukuran 2. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Pembentuk
maka ikan yang dibudidayakan harus diberi Warna Tubuh
suplemen tertentu dalam jumlah cukup. Salah satu fungsi pakan bagi ikan adalah
Sedangkan pakan utama adalah pakan yang sebagai pembentuk warna tubuh atau
dibuat untuk menggantikan sebagian besar pigmen. Biasanya fungsi pakan tersebut
atau keseluruhan pakan alami. Pakan utama terkandung dalam pakan buatan dan
ini biasanya digunakan untuk memenuhi dimanfaatkan dalam budidaya ikan hias.
kebutuhan pakan pada budidaya ikan yang Pakan buatan yang digunakan untuk
dilakukan secara intensif. membentuk warna tubuh pada ikan tidak
Dalam usaha budidaya ikanpakan buatan beda jauh dengan pakan buatan lainnya,
memegang peranan yang sangat penting hanya ditambah dengan pigmen.
untuk meningkatkan produksi yang pada Pakan buatan yang diperkaya dengan
akhirnya akan meningkatkan keuntungan. pigmen mudah dibedakan karena memiliki
Peningkatan produksi tersebut didapatkan warna yang khas, biasanya berwana hijau
melalui : atau merah. Selain itu, keterangan yang
1. Pertumbuhan ikan yang lebih cepat menyebutkan adanya tambahan pigmen
2. Padat tebar yang tinggi; dan biasanya juga tertera pada kemasan. Ikan
yang diberi pakan dengan kandungan
3. Waktu pemeliharaan yang singkat
pigmen yang proporsional akan memiliki
Fungsi Pakan Pada Ikan warna tubuh yang lebih cemerlang dan
Ikan memenuhi kebutuhan engerginya dari tajam
pakan, baik pakan alami maupun pakan 3. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Peningkat
buatan. Namun, pakan tidak hanya berfungsi Cita Rasa
untuk memenuhi kebutuhan energi bagi ikan.
Cita rasa ikan dipengaruhi oleh pakan
Beberapa fungsi pakan bagi pertumbuhan dan
yang dikonsumsi, baik pakan buatan
perkembangan ikan, antara lain :
maupun pakan alami. Setiap lingkungan
1. F u n g s i P a k a n P a d a I k a n S e b a g a i perairan memiliki pakan alami yang
Pengobatan berbeda-beda. Dengan demikian, ikan
Ikan yang memperoleh kecukupan disuatu perairan akan memiliki aroma dan
pakan dengan kualitas dan kuantitas yang citarasa yang relatif berbeda dengan ikan
memadai akan tumbuh dengan baik dan sejenis yang hidup di lingkungan perairan
tidak mudah terserang penyakit. Pakan lain. Demikian pula ikan sejenis yang
akan membantu terciptanya sistem ditangkap di lingkungan perairan yang
ketahanan tubuh pada ikan. Sistem sama namun pada musim berbeda akan
ketahanan tubuh tersebut akan memiliki aroma dan cita rasa yang relatif
menciptakan imunitas atau kekebalan berbeda. Cita rasa ikan yang dipelihara di
95
produksi pakan alami dan pakan buatan
96
produksi pakan alami dan pakan buatan
dalam pembuatan pakan ikan berfungsi Afrianto dan liviawaty, 2005, adalah :
sebagai sumber protein, energi, mineral 1. mempunyai nilai gizi tinggi terutama
dan vitamin. Faktor utama yang harus protein harus sesuai dengan kebutuhan
diperhatikan dalam pemilihan bahan ikan,
pakan adalah kandungan nutrisi bahan,
2. mudah diperoleh, bahan baku pakan
tingkat kecernaan, ketersediaan,
mudah diperoleh dan tersedia disekitar
kontinuitas dan harga.
lingkungan
Pakan yang baik diperoleh dari bahan
3. mudah diolah, bahan baku pakan mudah
baku pakan yang memiliki kualitas yang
diolah sehingga tidak memerlukan
baik pula. Bahan baku yang akan digunakan
peralatan dan proses yang rumit.
dapat disesuaikan dengan jenis dan
kebiasaan ikan mendapatkan pakan di 4. tidak mengandung racun. Racun tersebut
alam. Jenis-jenis bahan baku yang dapat dapat berasal dari kontaminasi bahan kimia,
digunakan untuk membuat pakan buatan tertular bakteri atau cendawan atau karena
untuk induk, larva dan benih ikan dapat bahan tersebut secara alami memang
dikelompokkan menjadi bahan baku beracun.
hewani, nabati dan bahan tambahan . 5. h a r g a n y a r e l a t i f m u r a h d a n t i d a k
Pakan buatan adalah pakan yang sengaja merupakan makanan pokok manusia
disiapkan dan dibuat, dari beberapa jenis sehingga tidak merupakan saingan bagi
bahan baku yang kemudian diproses kebutuhan manusia sendiri.
dengan memperhitungkan kandungan Pembuatan pakan buatan harusnya
nilai gizi pakan sehingga bentuknya didasarkan pertimbangkan akan kebutuhan
berubah dari bentuk aslinya. nutrisi ikan, kualitas bahan baku, dan nilai
KKP 2010 dalam petunjuk pelaksanaan ekonomisnya. Pakan buatan yang berkualitas
penerbitan surat keterangan teknis impor baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:
pakan dan /atau bahan baku pakan ikan 1. Kandungan gizi pakan terutama protein
tertulis bahan baku pakan adalah bahan harus sesuai dengan kebutuhan ikan,
–bahan baik nabati maupun hewani yang kandungan protein ini akan berperan
layak dipergunakan sebagai bahan baku penting dalam pertumbuhan ikan.
pakan baik telah diolah maupun yang belum Kandungan gizi dari masing-masing bahan
diolah, vitamin dan mineral serta bahan baku harus diketahui agar dapat meramu
penunjang lain yang dipergunakan untuk pakan ikan dengan kandungan protein yang
melengkapi komposisi pakan. Bahan pakan diinginkan.
yang digunakan diharapkan dapat dimakan,
2. Diameter pakan harus lebih kecil dari
diabsorbsi dan bermanfaat bagi ikan baik
ukuran bukaan mulut ikan. Hal ini agar
untuk pertumbuhan, reproduksi , perbaikan
pakan lebih mudah masuk ke dalam mulut
sel tubuh yang rusak maupun dalam
ikan sehingga pakan lebih cepat dicerna
metabolisme.
oleh ikan.
Pemilihan bahan baku dalam pembuatan
3. Pakan mudah dicerna sehingga nutrisi yang
pakan merupakan hal yang sangat penting
terkandung dalam pakan tersebut mudah
dalam proses pembuatan pakan karena akan
diserap dan dapat digunakan untuk
menentukan kualitas pakan yang dihasilkan.
perkembangan dan pertumbuhan ikan
Jenis ikan yang berbeda berbeda pula jenis
secara optimal.
bahan baku yang digunakan. Persyaratan
yang harus dipenuhi dalam memilih bahan 4. Memiliki rasa yang disukai ikan Bahan yang
baku untuk pembuatan pakan ikan menurut dipilih juga harus menarik sehingga dapat
97
produksi pakan alami dan pakan buatan
98
produksi pakan alami dan pakan buatan
99
produksi pakan alami dan pakan buatan
100
produksi pakan alami dan pakan buatan
larutan asam formiat 3% selama 24 jam. berasal ari tulang sapi, kerbau, kambing,
Setelah itu diangkat dan diperas dan hewan-hewan ternak lainnya.
cairannya sampai tuntas. Kandungan gizinya:
Air perasannya yang tercampur Protein : 25,54%,
minyak ditampung kemudian minyak
Lemak : 3,80%,
yang mengapung di bagian atas
disingkirkan. Cairan yang telah bebas Abu : 61,60%,
minyak itu kemudian dicampur lagi Serat : 1,80%,
dengan ampasnya. Untuk mencegah Air : 5,52%.
tumbuhnya bakteri dan cendawan,
10. Tepung Bekicot
ditambahkan asam propionate
sebanyak 1%. Dalam keadaan yang Daging bekicot (siput darat) dapat
asam dengan pH 4,5 itu, silase akan dijadikan tepung untuk campuran
lebih tahan lama (paling tidak sampai 3 makanan ikan. Untuk membuat tepung
bulan) bekicot, dapat dilakukan dengan
mengeringkan daging bekicot mentah
Bahan yang telah dicampuri asam itu
atau yang telah dimasak kemudian
kemudian diperam dalam suatu wadah
digiling.
yang tahan asam (misalnya drum
plastik). Diaduk terus sebanyak 3 – 4 Untuk campuran makanan ternak,
kali sehari selama 4 hari. Pada hari jumlah penggunaan tepung bekicot
kelima biasanya bahan bakunya telah dapat mencapai 5 – 15%. Penggunaan
hancur menjadi cairan, sehingga proses tepung bekicot dari bahan mentah lebih
pembuatan silase ikan telah selesai. rendah dibandingkan dengan bekicot
yang sudah dimasak.
Kandungan gizinya:
Kandungan gizi:
Protein : 18-20%,
Protein : 54,29%,
Lemak : 1-2%,
Lemak : 4,18%,
Abu : 4-6%,
Karbohidrat : 30,45%,
Air : 70 – 75%,
Abu : 4,07%,
Kapur : 1-3%,
Kapur : 8,3%,
Fosfor : 0,3-0,9%.
Fosfor : 20,3%,
9. Arang Bulu dan Tepung Tulang
Air : 7,01.
Arang bulu anak ayam yang
dihasilkan pada proses pembakaran 11. Tepung cacing Tanah
bulu sebelum anak ayam itu digiling Cacing tanah dapat diternakkan
tidak dibuang, tetapi dikumpulkan. secara missal. Hasil panennya dapat
Nantinya dapat dimanfaatkan juga dikeringkan dan kemudian digiling
sebagai bahan campuran ramuan menjadi tepung dan gizinya dapat
sebagai sumber mineral. Jumlah menggantikan tepung ikan. Kandungan
penggunaannya hanya sedikit, tetapi protein yang tinggi dengan asam-asam
untuk udang diperlukan mineral yang amino essensial yang lengkap. Selain itu
lebih banyak daripada ikan. cacing tanah juga mudah dicerna,
Tepung tulang, seperti halnya arang sehingga mudah diserap oleh dinding
bulu, juga merupakan sumber mineral. usus pemakannya. Jumlah
Bahan baku untuk membuatnya dapat penggunaannya dalam ramuan dapat
101
produksi pakan alami dan pakan buatan
102
produksi pakan alami dan pakan buatan
103
produksi pakan alami dan pakan buatan
104
produksi pakan alami dan pakan buatan
nutrisi dalam biji kapas adalah : amino yang berkaitan senyawa organik
Protein 19,4% kompleks tersusun dari ikatan asam
amino yang mengandung unsur C
Lemak 19,5%
(carbon), H (hidrogen), O (oksigen) dan N
12. Tepung daun turi (nitrogen) yang tidak dimiliki oleh lemak
Tepung daun turi sering digunakan atau karbohidrat. Pada ikan, protein
untuk campuran pakan ikan-ikan tersusun sekitar 70% bobot kering
herbivore. Tepung daun turi bahan organik di dalam jaringan tubuh
mengandung vitamin dan mineral. ikan, oleh karenanya, kandungan protein
Penggunaan daun turi ditak boleh merupakan salah satu senyawa bergizi
terlalu banyak karena mengandung yang paling penting pada pakan ikan.
senyawa beracun antara lain zat asam Kandungan protein kasar merupakan
biru (HCN), lucein dan alkaloid-alkaloid ukuran umum bagi kualitas pakan ikan .
lainnya. Daun turi yang berbungan Pertumbuhan ikan akan berbanding
merah kadar racunnya lebih tinggi langsung dengan kadar protein yang ada
daripada yang berbunga di dalam pakannya, jika pakan tersebut
putih.Kandungan nutrisi yang terdapat berada dalam kisaran 20 – 40% protein
pada daun turi adalah : kasar.Kebutuhan protein optimum untuk
Protein 27,54% ikan bervariasi bergantung pada jenis
ikan, suhu air, konsumsi pakan, jumlah
Lemak 4,73%
pemberian pakan harian, frekuensi
Karbohidrat 21,30% pemberian pakan, kualitas protein
Abu 20,45% (komposisi asam amino) dan kualitas
Serat 14,01% energi non protein.,
13. Tepung daun ketela pohon Ikan tidak membutuhkan protein
dalam arti yang sebenarnya, tetapi
Dalam penggunaannya dipilih daun
memerlukan kombinasi seimbang 20
ketela pohon yang tidak mengandung
jenis asam amino esensial dan non-
HCN. Sebelum dicampur dibuat tepung
esensial utama yang menyusun protein.
terlebih dahulu.Kandungan nutrisi yang
Ikan memanfaatkan protein pakan
ada dalam tepung daun ketela pohon
dengan mencernanya menjadi asam
adalah :
amino bebas yang dapat diserap ke
Protein 34,21% dalam darah dan diedarkan ke jaringan di
Lemak 4,6% seluruh tubuh, yang kemudian disusun
Karbohidrat 14,69% kembali menjadi protein jaringan ikan
yang spesifik dan baru. Protein di dalam
Abu -
jaringan ikan dibentuk dari keseluruhan
Serat – (20 jenis) asam amino utama. Ikan di
dalam tubuhnya dapat mensintesis
C. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU PAKAN beberapa jenis asam-asam amino ini,
tetapi beberapa asam amino lainnya
Berikut ini adalah kandungan yang
tidak, oleh karena itu harus disediakan
penting dan perlu diperhatikan khususnya
dari luar tubuhnya yaitu dari pakan yang
pakan buatan adalah sebagai berikut:
dikonsumsi. Kesepuluh jenis asam
1. Protein amino yang tidak dapat disintesis oleh
Protein adalah senyawa organik ikan ini disebut ”asam amino esensial”
yang terbentuk dari rangkain asam sehingga harus disediakan dalam jumlah
105
produksi pakan alami dan pakan buatan
106
produksi pakan alami dan pakan buatan
107
produksi pakan alami dan pakan buatan
108
produksi pakan alami dan pakan buatan
109
produksi pakan alami dan pakan buatan
dampak positif apabila diikuti dengan ikan berlangsung dalam bentuk garam
komposisi yang tepat dari nutrisi atau senyawa sukar larut (kecuali K dan
lainnya, seperti protein, lemak, Na). Bentuk-bentuk ini memerlukan
karbohidrat, dan vitamin. Komposisi protein yang berfungsi sebagai
pakan tersebut sangat berpengaruh pembawa dan bahan-bahan lain untuk
terhadap penyerapan mineral oleh mempermudah penyerapan. Secara
tubuh ikan. umum kebutuhan zat gizi ikan :
Fungsi utama mineral adalah a. Protein : Kebutuhan Protein untuk
berperan dalam proses pembentukan setiap jenis ikan/udang berbeda
rangka, pernapasan, dan metabolisme. tergantung ukuran,jenis, kelompok
Mineral pembentuk rangka berperan ikan ( Carnivora-Omnivora-Herbivora)
dalam pembentukan struktur tubuh Dll. Kadar protein yang dibutuhkan
ikan, seperti tulang, gigi, dan sisik ikan. berkisar 18-50%.
Mineral yang termasuk kelompok ini b. Lemak : sebagai sumber energi dan bau
adalah Ca, P, F, dan Mg. Mineral Fe, Cu, khas pakan (attractant) tidak kurang
dan Ca berperan besar dalam proses dari 3%.
pernapasan. Sementara, mineral yang
c. Serat Kasar: Karbohidrat, semakin
membantu proses metabolisme
tinggi kadar serat kasar semakin jelek
meliputi semua mineral, baik yang
kualitas pakan. Kadar serat kasar
esensial maupun nonesensial. Mineral-
maksimal 8%
mineral tersebut berperan dalam
pembentukan enzim dan pengaturan d. Abu : semakin tinggi semakin banyak
keseimbangan antara cairan tubuh dan jumlah pakan yang tidak tercerna.
cairan lingkungannya. Kadar maksimal 15%
Selain fungsi-fungsi utama tersebut, e. Air :Kadar air maksimal 10%
beberapa fungsi lain dari mineral
adalah sebagai berikut:
a. Mengatur keseimbangan asam basa
dan proses osmosis antara cairan
tubuh dan lingkungannya (terutama
Na, K, Ca, dan CI).
b. Berperan dalam proses pembekuan
darah dan pembentukan hemoglobin
(terutama Fe, Cu, dan Co).
c. Berperan penting dalam proses
metabolisms (terutama Cl, Mg, dan P).
d. Mengatur fungsi sel (Cu dan Zn),
membentuk fosfolipid dan bahan inti
sel (S dan P), mematangkan kelenjar
kelamin (Br), dan membentuk hormon
tiroid (I).
Penyerapan mineral esensial oleh
110
produksi pakan alami
dan pakan buatan
111
BAB V
MENGANALISIS BAHAN
BAKU PAKAN BUATAN
112
produksi pakan alami dan pakan buatan
Pakan pada budidaya ikan merupakan (59,4%), lemak (3,6 %) dan karbohidrat
faktor utama bagi keberhasilan budidaya (3, 3%) Agar kadar lemak lebih
ikan. Pakan buatan (pelet) yang dibuat oleh rendah,bahan tepung(rebon)direbus
pabrik cukup mahal sehingga pembudidaya lebih dahulu.Setelah masak kemudian
ikan harus mencari jenis pakan yang lebih diperas sampai tuntas,baru ampas
murah untuk menekan biaya produksi. Salah dijemur sampai kering dan digiling
satu cara yang bisa dilakukan adalah 2. Tepung kepala udang
membuat pakan sendiri dengan
menggunakan bahan baku yang dapat
diperoleh dengan harga lebih murah. Ada
beberapa jenis bahan pakan ikan alternatif
yang memiliki kandungan gizi yang cukup baik
, yang berasal dar bahan baku hewani maupun
bahan baku nabati.
Sebagai besar bahan baku pakan ikan
merupakan barang impor sehingga harga
pakan yang dihasilkan menjadi mahal. Untuk
itu perlu alternatif bahan baku lokal yang bisa Gambar 5.1.Udang ( Sumber : http://aquamina.blogspot.com/2013
/03/ragam-bahan-pakan-ikan-dari-hewani.html)
dipergunakan sebagai pakan ikan. Atau bahan
baku alternatif yang berasal dari limbahn Kepala udang merupakan buangan
industri olahan makanan atau ternak yang hasil dari proses pengolahan udang
masih dapat dimanfaatkan. Apabila untuk ekspor. Biasanya udang yang akan
diperhatikan banyak bahan baku alternatif diekspor mempunyai kriteria yang baik
yang bisa dipergunakan sebagai bahan baku dan yang diambil hanya dagingnya saja,
pakan ikan. Bahan baku alternatif tersebut bagian kepala dipotong tidak
yang bisa dipakai antara lain : diikutsertakan. Hasil buangan kepala ini
A. BAHAN BAKU HEWANI ALTERNATIF jumlahnya sangat besar bisa mencapai
30 % dari berat keseluruhan. Limbah ini
Bahan baku pakan hewani selain
bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
tepung ikan antra lain :
pada pembuatan pakan ikan.yakni
1. Tepung Rebon dengancara merebus kepala udang
Rebon adalah hewan sejenis udang sampai masak kemudian dijemur
kecil yang biasa di tangkap oleh nelayan samapai kering, setelah kering kemudian
di pantai yang biasa digunakan untuk digiling . Tepung kepala udang ini banyak
bahan pembuatan trasi. Rebon ini mengandung kitin sehingga perlu diayak
banyak dijumpai di muara sungai. untuk memisahkannya. Tepung kepala
Biasanya rebon yang tertangkap di udang mengandung protein (53,74%)
jemur sampai kering dan digunakan dan lemak 6,65%.
swebagai bumbu penyedap masakan 3. Tepung bekicot
sayur.akan tetapi rebon ini ternyata
dapat digunakan sebagai bahan baku
pengganti tepung ikan dalam
pembautan pakan buatan bagi ikan.
Rebon dicuci dengan air panas
kemuadian di keringkan. Setelah kering
kemudian dibuat tepung . Kandungan
Gambar 5.2. Bekicot ( Sumber : http://aquamina.blogspot.com/2013
gizi rebon cukup tinggi yakni protein /03/ragam-bahan-pakan-ikan-dari-hewani.html )
113
produksi pakan alami dan pakan buatan
114
produksi pakan alami dan pakan buatan
115
produksi pakan alami dan pakan buatan
116
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
B. Alat dan Bahan ditimbang beratnya dengan teliti,
Alat misalnya C gram. Pada waktu
mengambil cawan, menggunakan tang
1. Cawan porselin atau aldisk
penjepit.
2. Oven 105 °C
Perhitungan
3. Eksicator (silica gel biro)
4. Penjepit C-A
Kadar BK= ×100%
5. Timbangan analitis B-A
Bahan :
Keterangan :
1. Bahan pakan dengan kandungan protein
A= berat cawan
tinggi
B= berat cawan + sampel
2. Bahan pakan dengan kandungan protein
rendah C= berat cawan + sampel setelah dioven
BK= bahan kering
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung E. Prosedur analisis kandungan protein kasar
tangan (PK)
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n Prinsip : Asam sulfat pekat dengan
peralatan yang memakai tenaga listrik katalisator dapat memecah ikatan N organik
dalam bahan makanan menjadi ammonium
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
sulfat, kecuali ikatan N = N ; NO ; dan NO2.
operasional prosedur (SOP)
Ammonium sulfat dalam suasana basa akan
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan melepaskan NH3 yang kemudian disuling
simpan kembali dengan rapi pada (destilasi). Hasil sulingan ditampung dalam
tempat yang telah disediakan beakerglass yang berisi H2SO4 0,1 N yang
5. Bersihkan ruangan laboratorium telah diberi indicator campuran. Setelah
apabila kegiatan praktikum telah selesai destilasi, larutan penampung
selesai dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai warna
D. Prosedur Kerja berubah
1. Cawan porselin dimasukkan dalam oven Alat-alat :
105 °C selama 1 jam. 1. Timbangan analitis
2. Cawan diambil dan dimasukkan 2. Labu didih kjeldahl (50 ml)
eksicator (menggunakan tang penjepit) 3. Gelas ukur 5 ml atau dispenser
selama 1 jam.
4. Erlenmeyer (300 ml)
3. Cawan ditimbang dengan teliti,
5. Beaker glass (300 ml)
misalnya berat A gram.
6. Alat untuk destilasi
4. Masukkan sampel ± 5 gram dalam
cawan, dan ditimbang kembali. Misal 7. Pipet volume 25 ml atau dispenser
berat B gram. Kemudian cawan yang 8. Buret 50 ml
berisi sampel tersebut dimasukkan Bahan kimia :
dalam oven 105 °C selama 4 jam.
1. H2SO4 pekat (95-97%)
5. Cawan diambil, dimasukkan dalam
2. Katalisator (seleniumgemisch buatan
eksikator selama 1 jam, kemudian
Merck)
117
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
3. Aquadest 3. Titrasi
4. NaOH 40% a. Beakerglass yang berisi hasil sulingan
5. H2SO4 0,1 N dititrasi dengan NaOH 0,1 n sampai
warna berubah menjadi hijau jernih.
6. Indikator (2 gram methyl red + methyl
Misal jumlah NaOH untuk titrasi C ml
blue per liter etanol 96%)
b. Buat blanko, caranya sama tetapi tidak
7. NaOH 0,1 N
memakai sampel (Misal untuk titrasi
8. Batu didih perlu D ml NaOH 0,1n)
Cara Kerja : Perhitungan :
1. Destruksi
((D-C )× n NaOH × 0,014 × 6,25 )
a. Timbang kertas minyak, misal berat A Kadar PK = ×100%
gram. Ambil sampel kira-kira 0,3 gram B-A
untuk bahan yang mengandung Keterangan :
protein rendah atau 0,2 g untuk bahan
yang mengandung protein tinggi, A = berat kertas minyak
tuangkan dalam kertas minyak dan B = berat kertas minyak plus sampel
timbang kembali, misalnya berat B C = jumlah NaOH untuk titrasi sampel
gram. Masukkan sampel (tidak D = jumlah NaOH untuk titrasi blanko
dengan kertas minyak) ke dalam labu
kjeldahl.
b. Tambahkan 1,4 gram katalisator dan F. Prosedur analisis kandungan serat kasar
batu didih. Kemudian tambahkan 5 ml (SK) sampel
H2SO4 pekat (di dalam lemari asam) Prinsip : Serat kasar adalah suatu
dengan menggunakan dispenser. indicator dari daya cerna dan bulkiness dari
c. Didestruksi sampai warna menjadi suatu bahan. Serat kasar merupakan
hijau. Biarkan menjadi dingin. senyawa yang tidak larut jika direbus
berturut-turut dalam larutan H2SO4 0,3 n
d. Tambahkan 60 ml aquadest (dibagi 4 selama 30 menit dan NaOH 1,5 n selama 25
kali), kocok dan masukkan ke dalam menit. Tujuan penambahan H2SO4 untuk
Erlenmeyer 300 ml menguraikan senyawa N dalam pakan,
2. Destilasi penambahan NaOH untuk menguraikan
a. Ambil beaker glass 300 ml, isi dengan /penyabunan senyawa lemak dalam pakan
H2SO4 0,1n sebanyak 25 ml dengan sehingga mudah larut. Sisa bahan pakan
menggunakan dispenser. Tambahkan yang tidak tercerna setelah proses
3 tetes indicator mix, warna menjadi perebusan kemudian ditimbang dan
ungu. Kemudian letakkan diabukan. Perbedaan berat residu pertama
beakerglass di bawah ujung alat dan berat residu setelah diabukan
destilasi (ujung alat destilasi harus menunjukkan jumlah serat yang terdapat
masuk ke dalam cairan penampung, dalam suatu bahan pakan.
agar tidak ada NH3 yang hilang) Fraksi serat kasar terdiri dari selulosa,
pasang dalam alat destilasi. hemiselulosa, dan lignin. Sistem ini
b. Selama destilasi warna tetap ungu. dikembangkan oleh Van Soest untuk
Destilasi selesai kalau larutan di mengevaluasi fraksi-fraksi dari suatu bahan
dalam Erlenmeyer 300 ml mulai pakan yang dapat dicerna.
mendidih. Alat-alat :
118
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
1. Timbangan analitis 7. Ditambah dengan 10 ml aquadest panas
2. Beaker glass khusus untuk serat kasar (sampai 5 kali)
3. Alat untuk mendidihkan 8. Kemudian ditambah 10 ml aceton dan
dihisap dengan pompa vacuum.
4. Cawan filtrasi (crucible) serta alat
filtrasinya. 9. Kemudian ditambahkan lagi 40 ml
aceton, diamkan 1 menit lalu dihisap
5. Eksikator (silica gel biro)
sampai kering.
6. Oven 140 °C
10. Selanjutnya dioven pada t=140 °C
7. Tanur 550-600 °C selama 1,5 jam, kemudian masukkan ke
Bahan kimia : dalam eksikator selama 1 jam dan
1. H2SO4 0,3 n ditimbang dengan teliti (beratnya C
gram).
2. NaOH 1,5 n
11. Setelah itu masukkan ke dalam tanur
3. HCl 0,3 n
550-600 °C selama 2 jam, keluarkan
4. EDTA dengan tang penjepit dan masukkan
5. Aceton kembali dalam eksikator, didiamkan
6. Aquadest panas selama 1 jam dan ditimbang dengan
teliti (beratnya D gram)
7. Pasir bersih dan batu didih
Perhitungan :
Cara kerja :
1. Timbang kertas minyak, misal beratnya C-D
A gram. Ambil sampel kira-kira 1 gram Kadar SK = ×100%
B-A
taruh di atas kertas minyak dan timbang
kembali, misal beratnya B gram.
Tuangkan sampel (kertas minyak tidak G. Prosedur analisis kandungan lemak kasar
diikutkan) dalam beaker glass khusus (LK)
untuk analisa serat kasar dan Prinsip : Eter dipanaskan terus-menerus
tambahkan H2SO4 0,3 n sebanyak 50 ml kemudian didinginkan secara kondensasi
dengan menggunakan gelas ukur, akan mengekstrak semua bahan-bahan
didihkan selama 30 menit. yang larut dalam eter. Bahan ekstraksi
2. Selanjutnya dengan cepat ditambahkan dikumpulkan dalam suatu tabung. Jika
0,5 gram EDTA kemudian didihkan lagi proses selesai (4 jam). Eter dikumpulkan di
selama 5 menit tepat. tempat lain dan sisa lemak kasar
dikeringkan dalam oven, setelah dingin
3. Matikan tombol pemanas. Ambil beaker
ditimbang.
glass.
Alat-alat :
4. Saring dengan cawan filtrasi yang
sebelumnya sudah diisi dengan pasir. 1. Alat ekstraksi Goldfish
5. Bersihkan beaker glass dengan 2. Beaker glass khusus lemak
aquadest panas sesedikit mungkin 3. Alat poselin atau selongsong S
sampai semua larutan masuk ke cawan 4. Gelas ukur
filtrasi.
5. Oven vaccum 80 °C
6. Lalu tambahkan 50 ml HCl 0,3 n diamkan
6. Timbangan analitis
1 menit lalu dihisap dengan pompa
vacuum. 7. Eksikator
8. Penjepit
119
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Bahan kimia : H. Prosedur analisis kandungan abu (%)
1. n-hexan Prinsip : Dengan pemanasan pada 550-
2. batu didih 600 derajat celcius semua bahan organik
akan terbakar. Bahan anorganik yang tidak
Cara kerja :
terbakar disebut abu.
1. Masukkan beaker glass yang sudah
Alat-alat :
diberi 2-3 buah batu didih ke dalam
oven dengan suhu 105 °C selama 1 jam. 1. Aluminium disks atau cawan poselin
Ambil beaker glas dan masukkan dalam 2. Tanur 550-600 °C
eksikator selama 1 jam. 3. Eksikator (silica gel biro)
4. Penjepit
2. Timbang kertas saring bebas abu, misal 5. Timbangan analitis
A gram. Ambil sampel kira-kira 3-5 g
Cara kerja :
diletakkan di atas kertas saring dan
ditimbang kembali, misal beratnya B 1. Ambil Al-disk dan masukkan ke dalam
gram. Bungkus sampel dengan tanur (600 °C) selama 1 jam.
menggunakan kertas saring tersebut, 2. Dengan menggunakan tang penjepit al-
kemudian masukkan sampel ke dalam disk dimasukkan dalam eksikator
alat porselin atau selongsong S. diamkan selama 1 jam.
3. Ambil beaker glass khusus untuk analisa 3. Timbang Al-disk tersebut, misal A gram.
lemak dari eksikator dan ditimbang, Ambil sampel kira-kira 3-5 gram,
misal beratnya C gram. Isi beaker glass masukkan dalam Al-disk dan ditimbang
dengan 50 ml n-hexan dengan kembali, misal beratnya B gram
menggunakan gelas ukur. 4. Masukkan al-disk yang berisi sampel ke
4. Kemudian beaker glass dan alat porselin dalam tanur 600 °C sampai warna
(atau selongsong S) dipasang kea lat berubah menjadi putih atau berubah
ekstraksi Goldfish dan diekstraksi menjadi abu. Tidak boleh terdapat
selama 4 jam. warna hitam (kira-kira selama 4 jam).
5. Ambil alat porselin atau selongsong S 5. Al-disks diambil dan dimasukkan ke
dengan sampel dang anti dengan labu dalam eksikator diamkan selama 1 jam
khusus untuk mengumpulkan hexan kemudian ditimbang dengan teliti
lagi, sampai hexan dalam beaker glass (beratnya C gram)
tinggal sedikit saja. Perhitungan :
6. Beaker glass yang telah berisi lemak
dimasukkan ke dalam oven vaccum 80
°C. Lalu dihisap udara dari oven, beaker C-A
Kadar Abu = ×100%
glass di oven selama 1,5 jam. B-A
7. Beaker glass dimasukkan ke dalam
eksikator selama 1 jam dan ditimbang LEMBAR KERJA
dengan teliti, misal beratnya D gram.
PERHITUNGAN
Perhitungan :
......................................................................................
......................................................................................
D-C ......................................................................................
Kadar Lemak = ×100%
B-A .......................................................................
120
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
KESIMPULAN Pengetahuan kandungan gizi terhadap
.................................................................................... bahan baku yang akan digunakan dalam pakan
.................................................................................... sangat diperlukan guna untuk menghasilkan
.................................................................................... formulasi pakan yang tepat, benar serta
.................................................................................... menguntungkan, terutama dalam rangka
............................................................................ memanfaatkan bahan baku lokal atau hasil
limbah pertanian, perikanan maupun industri
makanan.
REFERENSI
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
............................................................................ Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai analisis baqhan baku pakan buatan
kalian juga dapat mempelajari secara mandiri
melalui internet. Di internet kalian bisa
mencari lebih jauh materi tentang kultur pakan
alami tersebut disertai penjelasan
menggunakan video. Salah satu website yang
dapat kalian kunjungi untuk menambah
Hal yang perlu diketahui adalah wawasan dan pemahaman kalian tentang
kemungkinan adanya kandungan racun dari analisis bahan baku pakan buatan adalah
bahan baku yang akan digunakan dalam sebagai berikut:
formulasi pakan ikan. Beberapa bahan baku
secara alami yang telah diketahui
mengandung racun, yang dapat ditanggulangi
melalui perlakuan sebelum digunakan
sebagai bahan siap pakai dalam formulasi
pakan, diantaranya:
121
produksi pakan alami dan pakan buatan
122
BAB VI
FORMULASI PAKAN BUATAN
123
produksi pakan alami dan pakan buatan
Dalam membuat pakan ikan harus dibuat diperlukan oleh biota air, seperti vitamin
atau diketahui perbandingan atau banyaknya dan mineral. Dasar dalam penyusunan
masing masing bahan baku yang akan formulasi pakan menggunakan metode
digunakan. Banyaknya bahan yang digunakan ini adalah adanya pembagian tingkatan
ini sering dinamakan komposisi bahan. protein / kadar protein bahan-bahan
Komposisi bahan dalam pakan buatan disusun pakan ikan . Berdasarkan tingkat
berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis kandungan protein, bahan-bahan pakan
ikan maupun udang. Komposisi ini sering ikan ini terbagi atas dua bagian yaitu:
disebut formulasi pakan. Formulasi yang baik a. Protein Basal, yaitu: bahan baku pakan
berarti mengandung semua zat gizi yang ikan, baik yang berasal dari nabati,
diperlukan ikan dan secara ekonomis murah hewani dan limbah yang mempunyai
serta mudah diperoleh sehingga dapat kandungan protein kurang dari 20%.
meinberikan keuntungan.
b. Protein Suplement, yaitu bahan baku
Penyusunan formulasi pakan terutama pakan ikan, baik yang berasal dari
memperhatikan penghitungan nilai nabati, hewani dan limbah yang
kandungan protein karena zat gizi ini kandungan protein lebih dari 20%.
merupakan komponen utama untuk
Berikut langkah-langkah perhitungan
pertumbuhan mbuh ikan. Setelah diketahui
formulasi pakan ikan dengan metode
kandungan protein dari pakan yang akan
pearsons, antara lain:
dibuat maka langkah selanjutnya adalah
perhitungan untuk komponen zat-zat gizi a. Lihatlah/carilah berbagai referensi
lainnya. yang berkaitan dengan kandungan
protein dari bahan baku yang tersedia
dan akan digunakan, yaitu tepung ikan
A. MACAM MACAM FORMULASI PAKAN petek dan dedak. Dari referensi dapat
BUATAN diketahui bahwa kandungan protein
Terdapat berbagai cara atau metode tepung ikan petek adalah 60% dan
untuk menyusun formulasi pakan, tetapi dedak 9,6%.
yang paling umum dan mudah dilakukan b. Gambarlah sebuah bujur sangkar dan
adalah dengan metode empat persegi letakkan nilai kandungan protein yang
pearson's, metode persamaan aljabar, dan diinginkan tepat 30 % di tengah-
metode lembaran kerja (worksheet). tengah garis diagonal bujur sangkar
Beberapa metode yang digunakan dalam tersebut (lihat gambar).
menyusun formulasi pakan antara lain:
c. Pada sisi kiri bujur sangkar cantumkan
1. Metode Pearsons Square (Metode Segi 2 jenis bahan baku yang tersedia
Empat) berikut nilai kandungan proteinnya.
Metode ini dikembangkan oleh Karl Pada sisi kiri atas adalah bahan baku
Pearson, yang pada abad ke 19 telah yang memiliki nilai kandungan protein
menjadi pelopor penggunaan metode lebih tinggi (yaitu tepung ikan),
statistik dalam berbagai penelitian sedangkan pada sisi kiri bawah adalah
bidang biologi maupun pemecahan yang memiliki nilai kandungan protein
berbagai permasalahan yang bersifat lebih rendah (yaitu dedak). Untuk
sosio ekonomis. Metode ini biasanya lebih jelasnya lihat gambar berikut.
digunakan untuk menggambarkan Tepung ikan(60%)
kadar nutrisi protein, lemak,
Dedak(9,6%)
karbohidrat atau nutrisi lain yang
124
produksi pakan alami dan pakan buatan
125
produksi pakan alami dan pakan buatan
ikan sebanyak 100 kg maka komposisi Dedak padi 11,35 28,62 12,15 V
Tepung bekicot 54,29 30,45 4,18 V
bahan baku yang harus disiapkan
Bungkil kelapa sawit 18,7 64 4,5 V
sebagai berikut:
Tepung kepala udang 53,74 0 6,65 V
1) Tepung Ikan = 26,7% x 100 kg Tepung darah 71,45 13,32 0,42 V
= 26,70 kg Silase ikan 18,20 - 1,20 V
126
produksi pakan alami dan pakan buatan
127
produksi pakan alami dan pakan buatan
9,29% (diperoleh dari 27,88% : 3) pada sisi kanan atas kotak segi empat
dan rata – rata protein suplemen diperoleh dari : 51,1,3 % - 40 % =
sebesar 51,13% (diperoleh dari 11,13 %.
102,25% : 2). Setelah diketahui rata – Langkah 4
rata protein basal dan suplemen,
Menghitung kebutuhan setiap
langkah selanjutnya adalah
bahan baku untukmemperoleh
menghitung komposisi antara protein
komposisi bahan baku yang diperlukan
basal dan suplemen. Langkah
penghitungannya sama seperti pada Kebutuhan setiap bahan baku
langkah penghitungan menggunakan diperoleh dengan membagi hasil
2 bahan baku. pengurangan dengan jumlah hasil
pengurangan dikalikan 100%.
Langkah 2
Sehingga diperoleh hasil sebagai
Buat kotak segiempat, dan berikut :
cantumkan nilai protein yang
diinginkan di tengah-tengah kotak
segi empat yang telah dibuat.
Kemudian letakkan rata-rata nilai
protein basal dan suplemen di sisi kiri
atas dan bawah kotak segiempat.
128
produksi pakan alami dan pakan buatan
129
produksi pakan alami dan pakan buatan
130
produksi pakan alami dan pakan buatan
131
produksi pakan alami dan pakan buatan
132
produksi pakan alami dan pakan buatan
nilai variabel yang sama yaitu 0,6 X) pakan ikan dengan kadar protein 35%
Lakukan pengurangan dari persamaan dengan menggunakan jenis bahan
3 yang baru diperoleh dengan baku antara lain adalah tepung ikan
persamaan 2 sehingga dapat (kadar protein62,65%), tepung kedele
diperoleh nilai Y yaitu jumlah gram (kadar protein 39,6%), ampas tahu
dedak untuk setiap 100 g formulasi (25,55%), tepung bekicot (kadar
pakan. protein 54,59%), dedak halus (kadar
0,6X + 0,6 Y = 60 (persamaan 3) protein 15, 58%) dan tepung jagung
(kadar protein 9,5%).
0,6 X + 0,096 Y = 30 (persamaan 2)
0,504 Y = 30 Kadar protein Jumlah Nilai X
Nilai X
protein
Jenis bahan bahan baku bahan kuadrad yg
Y = 30/0,504 No.
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)
= 59,52
1 Tepung Ikan 62,65 ? ? ?
i. Masukkan nilai Y yang diperoleh 2 Tepung kedele 39,60 ? ? ?
dalam persamaan 1 sehingga dapat 3 Ampas tahu 25,55 ? ? ?
4 Tepung bekicot 54,39 ? ? ?
diperoleh nilai X yaitu jumlah gram 5 Dedak halus 15,58 ? ? ?
tepung ikan petek untuk setiap 100 g 6 Tepung Jagung 9,50 ? ? ?
formulasi pakan. Ʃ 207,17 100% ? 35%
X + 59,52 = 100
X= 100 - 59,52 Nilai Y dapat diperoleh dengan
= 40,48 menggunakan persamaan linier, yaitu :
Dengan demikian dapat diketahui
bahwa untuk menyusun formulasi
pakan yang mengandung protein
30% atau 30 g protein untuk setiap
100 g formulasi pakan diperlukan
bahan dari dedak (Y) sebanyak 59,52 g
dan tepung ikan petek (X) sebanyak
40,48 g.
3. Metode linier
Metode Linier merupakan metode
penyusunan formulasi pakan dengan
menggunakan rumus matematika dan
bisa dibuat programnya melalui
komputer. Metode ini dapat diterapkan
jika pengetahuan komputer dan
Nilai X kuadrat dalam persen dapat
matematikanya cukup baik. Pada
dihitung dengan cara mengalikan nilai
metode linier dengan melakukan
X pada kolom tersebut kemudian
perhitungan secara manual dengan
dibagi 100 maka nilai X dalam kuadrat
menggunakan rumus matematika dapat
untuk tepung ikan adalah (62,65 X
dilakukan dengan cara :
62,65) dibagi 100 = 39,25. Begitu
a. Memilih jenis bahan baku yang akan seterusnya untuk setiap bahan baku
digunakan dan dibuat suatu tabel yang digunakan sehingga diperoleh
dengan beberapapersamaan yang nilai seperti pada tabel ini :
akan digunakan, misalnya akan dibuat
133
produksi pakan alami dan pakan buatan
Nilai X
Kadar protein Jumlah Nilai X protein
Jenis bahan bahan baku bahan kuadrad yg
No.
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)
134
produksi pakan alami dan pakan buatan
135
produksi pakan alami dan pakan buatan
c. Setelah jumlah bahan baku yang akan sebesar 35%. Maka komposisi pakan
digunakan diletakkan pada kolom ikan kadar 35% yang telah diperbaiki
jumlah bahan baku maka langkah menjadi seperti tabel dibawah ini:
selanjutnya adalah menghitung kadar
Jumlah
protein pada setiap bahan baku No.
Jenis bahan Kadar protein
bahan
Kadar protein
baku bahan baku (%) bahan baku (%)
dengan cara jumlah bahan baku yang baku (%)
136
produksi pakan alami dan pakan buatan
137
produksi pakan alami dan pakan buatan
138
produksi pakan alami dan pakan buatan
Mineral 3 - - - - -
30 10 -
<40
Jumlah 100 29,84 8,11 - 41,14
139
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
FORMULASI PAKAN BUATAN 3. ...
4. ...
Sub Materi Pokok : Formulasi Pakan 5. ...
Metode Person square
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Nama : Contoh 1: Menerapkan metode formulasi
1. ................................... pakan dengan metode segiempat pearson
2. ................................... dengan benar
3. ................................... Untuk mempermudah mempelajari metode
segi empat pearson,perhatikan langkah-
4. ...................................
langkah yang harus dilakukan,untuk
Tujuan Pembelajaran: memecahkan masalah tersebut
Pengetahuan:
Setelah proses pembelajaran peserta Permasalahan
didik mampu menjelaskan macam-macam
Kita akan membuat pakan ikan dengan
perhitungan formulasi pakan buatan dengan
kadar protein 35% dengan menggunakan
benar
bahan baku terdiri dari Tepung ikan,dedak
Setelah proses pembelajaran peserta halus,tepung jagung,tepung terigu,dan tepung
didik mampu menganalisis perhitungan kedelai sebanyak 100 kg .Dengan
formulasi pakan buatan dengan metode menggunakan
person square dengan benar
Metode segi empat pearson tentukan
Ketrampilan komposisi bahan baku yang digunakan
Setelah proses pembelajaran peserta Diketahui kadar dari masing masing bahan
didik mampu menerapkan perhitungan baku yaitu
formulasi pakan buatan metode person
Tepung ikan : 62,99 %
square dengan benar
Tepung kedelai : 43,36 %
Tepung dedak halus : 15,58 %
Petunjuk:
Tepung jagung : 9,50 %
Berdiskusilah dalam kelompok Kalian
dengan saling memberikan masukan dan Tepung terigu :12,27 %
saran dalam menyelesaikan soal-soal berikut.
Bertanyalah kepada guru jika Kalian Pembahasan :
mengalami kesulitan. Langkah langkah :
Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan 1. Pemilihan bahan baku :
penuh tanggung jawab.
Bahan baku basal adalah : bahan baku
yang memiliki
Metode Formulasi Pakan Kadar protein kurang dari 20 %
Bukalah modul BSE, bacalah dan cermati Dari permaslahan di atas maka bahan
metode yang dapat digunakan dalam baku basal adalah
menysusun formulasi pakan adalah :
.............. dan .................
1. ...
Bahan baku suplemen adalah : ..............
2. ....
140
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Dari permasalahan di atas maka Komposisi bahan baku yang berasal
bahan baku suplemen adalah : ......... dari protein suplemen adalah:
2. L a k u k a n p e r h i t u n g a n r a t a - r a t a Tepung Ikan = ............% = ...
kandungan bahan baku 2
Basal = (………. + … + …. ) = ⋯ % tepung kedelai= ............% = ...
(3 ) 2
komposisi bahan baku dari protein
Suplemen = … + … = ⋯ % basal :
........ Dedak halus = ............% = ...
3
3. Buatlah segi empat , atas kiri nilai rata- Tepung Jagung =............% = ...
rata bahan baku basal, bawah kiri nilai 3
rata-rata bahan baku suplemen
Tepung Terigu = ............% = ...
3
Untuk membuktikan komposisi protein :
Tepung Ikan = ...... X 62,99 % = ......
Tepung Kedelai = ..... x 46,36 % = ......
Dedak halus = ..... x 15,58 % = ....
Tepung jagung= ..... x 9,50 % = ....
4. Lakukan perhitungan
Tepung terigu = ...... x 12,27 % = .... +
Letakkan kadar protein yang akan
35,01 %
dibuat ditengah segi empat
Jika akan membuat pakan ikan
Kanan atas segi empat bahan
sebanyak 100kg maka komposisi pakan
suplemen dikurangi kadar protein yang
yang dibutuhkan adalah .....
diinginkan
Tepung Ikan = ...... X 100kg = ......
Kanan bawah segi empat bahan
basal dikurang protein yg diinginkan Tepung Kedelai = ...... x 100kg = ......
Dedak halus = ....... x 100kg = ....
Tepung jagung = ....... x 100kg = ....
Tepung terigu = ........ x 100kg = .... +
99,99kg
Kerjakan lagi soal di atas, agar Anda menjadi
lebih menguasai materi tersebut. Anda juga
bisa mencari soal dari sumber lain
5. Lakukan perhitungan komposisi pakan Untuk tugas mandiri, kerjakan lagi soal di
setiap bahan baku atas, agar Anda menjadi lebih menguasai
Protein basal= .......... X 100% = ..... materi tersebut. Anda juga bisa mencari soal
dari sumber lain
........
Pertemuan yang akan datang, akan
Protein Suplemen =.......... X 100% = .....
dipelajari formulasi pakan dengan metode
........ Aljabar Anda bisa mempelajari materi yang
ada di buku siswa
141
produksi pakan alami dan pakan buatan
142
produksi pakan alami dan pakan buatan
1. Komposisi ini sering disebut formulasi 7. Protein Basal; Semua bahan baku pakan
pakan yang artinya rumusan pakan dengan baik nabati, hewabi dan limbah industri
komposisi bahan pakan yang diperlukan (alternatifI yang memiliki kandungan
dan sesuai dengan macam pakan yang akan pritein kurang dari 20%
dibuat. 8. Protein Suplemen: semua bahan baku
2. Beberapa metode yang digunakan dalam pakan baik nabati, hewani dan limbah
menyusun formulasi pakan antara lain: industri (alternatif) yang memiliki
a. Metode Pearsons Square (metode segi kandungan protein lebih 20 %
empat)
b. Metode aljabar
c. Metode trial and eror
d. Metode wordsheet
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
3. Metode Pearsons square (Metode segi
dan benar!
empat Metode ini biasanya digunakan
untuk menggambarkan kadar nutrisi 1. Apa saja metode perhitungan formulasi
protein, lemak, karbohidrat atau nutrisi pakan buatan yang kamu ketahui ? jelaskan!
lain yang diperlukan oleh biota air, seperti 2. Apa yang kamu ketahui tentang protein
vitamin dan mineral basal dan protein suplemen? Jelaskan!
4. Metode aljabar adalah merupakan suatu 3. Buatlah satu formulasi pakan dengan kadar
metode penyusunan formulasi yang protein 30 % sebanyak 10 kg dari bahan
didasari pada perhitungan matematika bahan sebagai berikut :
yang bahan bakunya dikelompokkan a. Dedak halus dengan kadar protein 13 %
menjadi X dan Y. X merupakan jumlah berat
b. Tepung ikan dengan kadar protein 50%
bahan baku dari kelompok sumber protein
utama c. Bungkil kedelai dengan kadar protein 24
%
5. Metode Trial and Error (coba-coba) metode
yang banyak digunakan oleh pembuat d. Tepung jagung dengan kadar protein
pakan skala kecil dimana metode ini relatif 11%
sangatmudah dalam membuat formulasi Berapa masing-masing bahan yang
pakan ikan. Metode ini prinsipnya adalah dibutuhkan ?
semua bahan baku yang akan digunakan 4. (belum ada)
harus berjumlah 100%.
5. (belum ada)
6. Metode wordsheet adalah metode Metode
ini dapat menggunakan alat bantu
komputer untuk menghitung jumlah bahan
baku yang digunakan dengan membuat
lembar kerja pada program microsoft
Anda sudah mempelajari formulasi pakan
excell. Data kandungan nutrisi bahan baku
buatan. Coba Anda diskusikan metode
dan jenis bahan baku yang akan digunakan
metode yang digunakan dalam menyusun
dimasukkan dalam datatersebut dan
formulasi pakan buatan. Dari beberapa metode
berapa jumlah kebutuhan untuk setiap
tersebut, metode mana yang menurutmu
jenis bahan baku harus mengalikan antara
paling efektif dalam penyusuna formulasi
persentase bahan baku yang digunakan
pakan buatan. Tugas dikerjakan dalam bentuk
dengan kandunganprotein, lemak dan
laporan dengan format yang sudah disepakati
karbohidrat bahan baku,
dengan guru pengampu.
143
produksi pakan alami dan pakan buatan
144
BAB vii
PRODUKSI PAKAN BUATAN
Pengujian mutu pakan - uji fisik pakan - uji kima pakan - uji biologi pakan -
pengontrolan mutu
145
Produksi Pakan Alami Dan Pakan buatan
Pakan merupakan sumber energi dan pembuat pellet. Untuk pembuatan pellet
materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan menggunakan alat blower, boiler, mash bin,
makhluk hidup. Pakan Buatan adalah pakan cooler, die, screw conveyor, mixer, vibrator
yang dibuat dengan formulasi tertentu dan transporter.
berdasarkan pertimbangan pembuatnya. Alat mesin dan perlengkapan
Pembuatan pakan buatan sebaiknya pendukung yang dipergunakan untuk
didasarkan pada pertimbangan kebutuhan memproduksi pakan harus disesuaikan
nutrisi atau gizi hewan ternak atau peliharaan dengan jenis pakan yang akan diproduksi
yang bersangkutan, sumber dan kualitas serta memenuhi persyaratan teknis
bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan minimal. Persyaratan dari alat mesin
berbagai pertimbangan tersebut, diharapkan pengolah pakan yang akan dibeli dan
pakan buatan yang dihasilkan, dalam hal ini dipergunakan oleh kelompok
adalah pakan ikan, dapat memiliki standar peternak/pembudidaya menurut Ma'sum
mutu tinggi dengan biaya yang murah. (2011) adalah :
Dalam melakukan kegiatan budidaya 1. Sesuai dengan jenis bahan pakan yang
ikan secara intensif, pakan buatan merupakan akan diproses
faktor terpenting untuk menunjang
2. Permukaan yang berhubungan dengan
keberhasilan agribisnis budidaya tersebut.
bahan pakan yang di proses harus halus,
Selain itu, pakan buatan berfungsi sebagai
tidak berlubang/bercelah, tidak
sumber energi utama bagi perkembangan dan
mengelupas, tidak menyerap air dan
pertumbuhan ikan yang dibudidayakan.
tidak berkarat.
Untuk biaya pakan dalam usaha budidaya
ikan intensif termasuk terbesar, yakni sekitar 3. Alat mesin tidak mencemari hasil
30% - 60%. Untuk menekan biayan produksi produksi dengan jasad renik, unsur atau
pakan tersebut , alangkah baiknya pakan bisa fragmen logam yang lepas atau
diproduksi sendiri. Nah pada bab kali ini akan pergeseran dari peralatan, minyak
membahas tentang pembuatan pakan buatan pelumas, bahan bakar, dan sebagainya.
A. PERALATAN PEMBUATAN PAKAN 4. Bentuk konstruksinya diupayakan agar
bahan pakan tidak tumpah/terbuang
Ada dua cara yang dapat ditempuh
sewaktu diproses.
dalam pembuatan pakan berbentuk pellet,
yaitu secara manual dan atau dengan 5. Dalam pengadaan mesin, agar dilakukan
menggunakan mesin (feedmill). uji coba operasional sampai bisa
Pembuatan pakan secara manual memproduksi pakan. Oleh karena itu
dilakukan dengan menggunakan alat-alat diperlukan jaminan atau garansi dari
yang sederhana. Alat yang dipergunakan suplier sampai alat mesin dapat
adalah sekop (paddle) atau drum yang berfungsi dengan baik.
dirancang dengan mengunakan prinsip Selain alat utama dari pembuatan pakan,
kerja mixer (Pujaningsih, 2011). terdapat pula peralatan pendukung untuk
Cara yang kedua dengan menggunakan menunjang proses produksi pakan.
mesin. Mesin pembuat pakan ini terdiri Peralatan pendukung lain terdiri dari :
atas mesin-mesin penggiling (hammer 1. Gerobak/troli : memudahkan dan
mill), mesin penimbang (weigher), mesin mempercepat membawa bahan pakan
pemusing (cyclone), mesin 2. Conveyor : Berfungsi sebagai sarana
pengangkat/pemindah bahan (auger, untuk memindahkan bahan pakan yang
elevator), mesin penghembus (blower), diproses dari satu unit ke unit operasi
mesin pencampur (mixer), dan mesin lainnya.
146
produksi pakan alami dan pakan buatan
147
produksi pakan alami dan pakan buatan
148
produksi pakan alami dan pakan buatan
149
produksi pakan alami dan pakan buatan
150
produksi pakan alami dan pakan buatan
akhirnya terdiri dari proses sortasi, gukusan, adonan bahan pakan itu
pengepakan dan penyimpanan di dimasukkan ke dalam mesin
gudang.Alat pencetak pelet pencetak untuk kemudian dicetak
berbentuk silinder, terbuat dari bahan menjadi pelet melalui sistem kerja
mild steel atau stainless steel. Pada mesin pencetak pelet, yaitu
bagian dalamnya terdapat ulir mendorong adonan bahan di dalam
pengepres bahan adonan pelet. Ulir sebuah tabung selinder yang
pengepres ini mendorong bahan terbuat dari besi atau baja dengan
adonan ke arah ujung silinder dan menggunakan ulir (screw) menuju
menekan plat berlubang sebagai lubang cetakan (die) berupa
pencetak pelet. Lubang plat lempengan besi atau baja
berdiameter, sesuai dengan ukuran berbentuk lingkaran dengan
pelet yang dikehendaki. Pelet yang lubang-lubang berdiameter 2-3
keluar dari lubang cetakan akan mm, sehingga pakan akan keluar
dipotong oleh pisau yang berputar di dari cetakan tersebut dalam bentuk
bagian luar silinder. pelet.
Sistem kerja mesin pencetak 2) Mesin pencetak pelet tepung
sederhana adalah dengan mendorong Alat pencetak pelet apung
bahan campuran pakan di dalam berbentuk silinder, terbuat dari
sebuah tabung besi atau baja dengan bahan Mild Steel atau Stainless
menggunakan ulir (screw) menuju Steel. Pada bagian dalamnya
cetakan (die) berupa pelat berbentuk terdapat ulir (screen) pengepres
lingkaran dengan lubang – lubang bahan adonan pelet. Ulir pengepres
berdiameter 2 – 3 mm, sehingga ini mendorong bahan adonan ke
pakan akan keluar dari cetakan arah ujung silinder dan menekan
tersebut dalam bentuk pellet. plat berlubang (die) sebagai
Kelemahan sistem ini adalah pencetak pelet. Lubang-lubang
diperlukannya tambahan air sebanyak pada plat (die) berdiameter, sesuai
10 – 20% ke dalam campuran pakan, dengan ukuran pelet yang
sehingga diperlukan pengeringan dikehendaki. Pelet yang keluar dari
setelah proses pencetakan tersebut. lubang cetakan akan dipotong oleh
Penambahan air dimaksudkan untuk pisau yang berputar di bagian luar
membuat campuran atau adonan silinder. Mesin cetak pelet ini
pakan menjadi lunak, sehingga bisa dengan sistem bertekanan tinggi
keluar melalui cetakan. Jika mengepress / memadatkan adonan
dipaksakan tanpa menambahkan air bahan untuk dicetak menjadi pelet
ke dalam campuran, mesin akan pakan ikan. Hasil cetakan pada
macet. Di samping itu, pellet yang umumnya dapat mengapung.
keluar dari mesin pencetak biasanya
g. Alat/Mesin Pemanas Uap (Alat
kurang padat. Mesin pencetak pellet
steamer)
ada dua jenis yaitu mesin pencetak
pellet tenggelam dan mesin pencetak Alat ini digunakan untuk membuat
pellet terapung. pelet pakan ikan yang dapat
mengapung dengan memanfaatkan
1) Mesin pencetak pelet tenggelam
panas uap air. Pemanasan dapat
Setelah proses pemanasan mengubah kandungan pati dalam
dengan penguapan atau pen bahan baku pakan menjadi dekstrin
151
produksi pakan alami dan pakan buatan
152
produksi pakan alami dan pakan buatan
153
produksi pakan alami dan pakan buatan
telah dicampur dan mencetak menjadi ikan. Semakin kecil stadia ikan maka
pelet. partikel pakan harus semakin halus.
Beberapa jenis bahan pengayak yang
dapat digunakan antara lain: ayakan
kawat, ayakan nilon, ayakan kopi, dan
lain-lain. Peralatan lain yang digunakan
dalam proses penggilingan/penepungan
antara lain penumbuk padi, alat
penggiling, mesin penepung (hammer
mill) atau grinder yang digerakkan
dengan tenaga listrik. Selain cukup
sederhana dan tidak perlu investasi
besar, peralatan ini dapat menghemat
tenaga manusia, produk yang dihasilkan
juga cukup lumayan, yaitu dapat
mencapai tingkat produk sekitar
Gambar 7.10. alat pencetak pelet manual ( Sumber : https://www.
shoplocal.co.id/toko/rumah-tangga/peralatan-hewan-peliharaan/
240–400 kg/hari.
alat-cetak-pelet-manual/ )
2. Pencampuran
Bahan baku yang telah berbentuk
tepung ditimbang sesuai dengan jumlah
B. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN bahan baku yang akan digunakan.
Setelah memilih bahan baku kemudian Apabila bahan baku yang akan
dilanjutkan proses pembuatan pakan ikan. digunakan cukup banyak sebaiknya
Dalam proses pembuatan pakan ikan ada digunakan timbangan duduk atau
bebrapa tahapan yang perlu dilakukan timbangan beras. Namun bila sedikit
yakni : sebaiknya menggunakan timbangan kue
1. Penggilingan/penepungan atau timbangan lainnya yang
mempunyai tingkat ketelitian lebih
Proses penggilingan merupakan
tinggi. Setelah ditimbang, bahan
pra-proses dalam pengolahan agar
dicampur secara merata dan homogen
didapatkan bahan yang siap untuk
agar seluruh bagian pakan yang
diolah. Penggilingan bertujuan untuk
dihasilkan mempunyai komposisi zat
memperkecil dan menghaluskan bahan
gizi yang merata dan sesuai dengan
baku yang semula masih berbentuk
formulasi. Pencampuran bahan-bahan
bongkahan sehingga permukaannya
dilakukan secara bertahap mulai dari
menjadi lebih luas. Dengan demikian,
bahan yang volumenya paling besar
nilai kandungan nutrisi persatuan berat
hingga bahan yang volumenya paling
pakan yang dimakan oleh ikan menjadi
kecil Pencampuran bahan baku dalam
lebih tinggi.
jumlah kecil dapat dilakukan pada
Penggilingan/penepungan juga wadah dan pengadukannya dapat
akan mempermudah proses berikutnya, dilakukan dengan tangan atau alat
yaitu pencampuran dan pencetakan / seperti centong nasi. Pencampuran
pemeletan. bahan baku dalam jumlah besar biasanya
Bahan baku yang telah digiling menggunakan alat bantu, misalnya serok
kemudian diayak untuk mendapatkan sebagai pengganti mesin pencampur
partikel yang sesuai dengan kebutuhan (mixer). Untuk memperoleh hasil yang
154
produksi pakan alami dan pakan buatan
155
produksi pakan alami dan pakan buatan
156
produksi pakan alami dan pakan buatan
157
produksi pakan alami dan pakan buatan
sudah pasti adalah tepung ikan. Dalam tahap ini, semua bahan
Tepung ikan amat kaya akan DHA dan dipersiapkan masuk ke dalam
EPA, dan akan meningkatkan kualitas mesin ekstruder, seperti apa yang
ikan yang Anda pancing. Kadar air sudah dijelaskan di atas.
rendah dalam proses penggilingan 2) Tahap penambahan air: Tahap ini
ikan membuat tepung ini memliki sekilas terlihat mudah, tetapi
asam amino esensial lengkap.Anda jangan dianggap remeh. Anda harus
juga bisa mengganti tepung ikan menyesuaikan air yang
dengan tepung jeroan atau kepala ditambahkan hingga kelembapan
udang. Keduanya sama-sama adonan menjadi merata dan cukup.
memiliki kadar protein tinggi dan Bila air kurang atau terlalu banyak,
bermanfaat bagi ikan yang Anda adonan tidak akan terekstrusi
pancing. sempurna dan membuat pelet ikan
e. Masukkan Bahan-Bahan Pelengkap tidak akan bisa mengapung dengan
Setelah itu, masukkan bahan- mudah.
bahan pelengkap lainnya dimulai dari 3) T a h a p c e t a k / e k s t r u s i : U s a i
dedak, vitamin (disarankan vitamin B memastikan bahwa adonan telah
kompleks), dan disusul dengan pulen dan juga cukup lembab, kini
bahan-bahan lain. Masukkan dengan Anda akan memasuki tahap cetak
hati-hati, jangan sampai ada yang alias ekstrusi. Adonan yang
tumpah dan merusak adonan.Agar dimasukkan ke dalam mesin
pelet ikan apung lebih sehat dan dicetak menjadi pelet-pelet ikan
bergizi, Anda juga bisa menambahkan dengan bentuk dan kandungan
kalsium karbonat dengan jumlah yang seragam.
sekitar 1% – 2 % dari total berat 4) Tahap pasca-ekstrusi: Usai pelet
bahan keseluruhan. Namun hal ini ikan dicetak, maka pelet-pelet ikan
sifatnya tentatif, karena bahan-bahan tersebut harus dimasukkan ke
lain pun sudah cukup untuk dalam pengering yang tersedia
menunjang gizi ikan. pada mesin ekstruder. Proses
f. Campur dengan Menggunakan Mesin pengeringan ini sangat
Ekstruder berpengaruh terhadap
Untuk membuat pelet ikan apung pengapungan pelet ikan. Pelet ikan
yang berkualitas, tak dapat dimungkiri yang kering akan lebih ringan dan
bahwa dibutuhkan mesin ekstruder. tentunya mudah mengapung.
Apa itu mesin ekstruder? Mesin 8. Kemas dengan Baik
ekstruder adalah mesin yang dapat Anda bisa menjual kembali pelet-
mencampur, mencetak, dan pelet ikan apung yang sudah Anda
mengeringkan pelet ikan, sehingga produksi. Mengingat usaha ternak ikan
Anda tidak perlu menghabiskan waktu adalah usaha yang tak pernah mati, maka
untuk menguleni adonan pelet ikan pelet ikan pun akan selalu diminati.
apung dan mengeringkannya. Ada Apalagi pelet ikan apung yang sudah
beberapa langkah yang harus Anda jelas lebih ramah lingkungan dan lebih
lewati saat menggunakan mesin sehat bagi ikan.Untuk itu, jangan lupa
ekstruder untuk membuat pelet ikan. mengemas pelet ikan apung usai Anda
Berikut langkah-langkahnya: membuatnya. Anda tak perlu membeli
1) Tahap pencampuran (blending): kemasan yang mahal. Plastik pun cukup
158
produksi pakan alami dan pakan buatan
159
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Membuat pakan buatan ikan (pellet) dari 3. Hitunglah komposisi /formulasi bahan
pemilihan dan pengolahan bahan baku), dan baku yang tepat dengan menggunakan
beberapa tahap pekerjaan yaitu metode penyusunan formulasi pakan
penggilingan/penepungan, pencampuran, person square, dengan kandungan
pencetakan , pengeringan dan pembentukan. protein yang terkandung dalam pakan
A. Tujuan disesuaikan dengan jenis ikan yang
dipelihara
Setelah mempelajari materi tentang
produksi pembuatan pakan , peserta didik 4. Timbanglah bahan baku yang telah
mampu melakukan semua tahapan tahapn diketahui dari hasil perhitungan dan
dalam proses pembuatan pakan (dari masukkan dalam wadah
pemilihan dan pengolahan bahan baku), 5. Bahan baku siap untuk dibuat pakan.
dan beberapa tahap pekerjaan yaitu 6. Buatlah pakan (pellet) sesuai dengan
penggilingan/penepungan, pencampuran, prosedur dan komposisi yang telah
pencetakan , pengeringan dan disusun
pembentukan.
7. Catat semua kegiatan pada kertas
Komposisi
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pakan meliputi:
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
Kandungan
sarung tangan jika memegang bahan nutrisi dalam pakan
bahan yang bersifat keras. 2.Penyusunan
formulasi pakan Protein :....................%
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n Karbohidrat:..............%
Lemak:........................%
peralatan yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r Berat dari masing
operasional prosedur (SOP) masing bahan :
1.Tepung ......... .: .................. gram
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan 2. Tepung............... :................. gram
3. Tepung ........ :................ gram
simpan kembali dengan rapi pada
4. dst
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila Penepungan...................
kegiatan praktikum telah selesai
1.Penimbangan bahan baku :..........
160
produksi pakan alami
dan pakan buatan
161
produksi pakan alami dan pakan buatan
Anda sudah mempelajari materi membuat 4. Tulislah secara ringkas apa yang telah anda
pakan buatan. Coba Anda pergi ke tempat pelajari pada pembelajaran Bab VII !
pembuatan pakan. Amati peralatan
pembuatan pakan yang ada di tempat
tersebut. Catatlah peralatan apa saja yang ada
di temapt tersebut dan tanyakan fungsi
masing masing peralatan tersebut! Tugas
dikerjakan dan dibuat laporan dengan format
yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.
162
BAB viii
PRODUKSI PAKAN BUATAN
PERALATAN MEMBUAT
PEMBUATAN PAKAN PAKAN BUATAN
163
produksi pakan alami dan pakan buatan
Pakan memiliki peranan penting bagi ikan, kemudian digerus sampai pecah.
baik sebagai sumber energi, untuk Kemudian diayak dengan menggunakan
pertumbuhan, reproduksi, maupun untuk siknet ukuran 0,5 sampai 0,063mm.
memelihara daya tahan tubuh dan Tingkat homogenitas dihitung dalam
mempertahankan hidup. Agar ikan tumbuh persentasi pakan yang berukuran di
sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan bawah 0,5mm. Menurut Asmawi (1983),
yang diberikan pada ikan harus bermutu baik sifat-sifat fisik partikel ditentukan oleh
dan dalam jumlah cukup. Mutu pakan meliputi asal bahan dan proses pengolahannya.
sifat fisik, kimia, dan uji biologis. Uji kualitas Salah satunya adalah ukuran partikel
bahan pakan perlu dilakukan karenakan serta distribusi ukuran. 2) Tingkat
Bahan baku sering terkontaminasi atau kehalusan Selain ukuran partikel, kadar
sengaja dicampur dengan benda-benda asing kehalusan juga sangat perlu
yang dapat menurunkan kualitas sehingga diperhatikan, hal ini disebabkan karena
perlu dilakukan pengujian secara fisik untuk mutu fisik terutama pada pelet ikan
menentukan kemurnian bahan. Pengujian sebagian besar ditentukan oleh
kimia pakan bertujuan untuk mengetahui kehalusan bahannya. Semakin halus
kandungan nutrisi yang ada dalam pakan. bahannya, maka semakin stabil pelet
Adapun uji biologis bertujuan untuk berada di dalam air, sehingga tidak cepat
mengetahui seberapa besar pertumbuhan rapuh atau pecah berantakan (Asmawi,
ikan saat dipelihara. Penurunan kualitas 1983). Metode yang sifat-sifat fisik
bahan baku dapat terjadi karena penanganan, partikel ditentukan oleh asal bahan dan
pengolahan atau penyimpanan yang kurang proses pengolahannya. Salah satunya
tepat. Kerusakan dapat terjadi karena adalah ukuran partikel serta distribusi
serangan jamur akibat kadar air yang tinggi, ukuran.
ketengikan dan serangan serangga saat 2. Tingkat kehalusan
penyimpanan (sihombing, 2017).
Selain ukuran partikel, kadar
A. PENGUJIAN MUTU SECARA FISIK kehalusan juga sangat perlu
Pegujian secara fisik mudah dilakukan diperhatikan, hal ini disebabkan karena
dan tidak terlalu membutuhkan biaya yang mutu fisik terutama pada pelet ikan
banyak. Pengujian sifat fisik pada pakan, sebagian besar ditentukan oleh
dalam hal ini pelet ikan, meliputi kehalusan bahannya. Semakin halus
kekerasan pelet, stabilitas pelet dalam air, bahannya, maka semakin stabil pelet
kecepatan tenggelam pelet, serta kadar berada di dalam air, sehingga tidak cepat
kehalusan (Mujiman, 1985). Dikutip dari rapuh atau pecah berantakan (Asmawi,
Aslamsyah (2017), bahwasannya uji fisik 1983). Metode yang digunakan untuk
meliputi beberapa tingkatan, yaitu : pengujian tingkat kehalusan adalah
1. Tingkat homogenitas sama dengan pengujian tingkat
homogenitas, yakni disediakan pakan
Uji ini bertujuan untuk mengetahui
sebanyak 5g kemudian digerus sampai
tingkat keseragaman ukuran partikel
pecah. Kemudian diayak dengan
bahan penyusun pakan. Pakan buatan
menggunakan siknet ukuran 0,5 sampai
berkualitas baik apabila mempunyai
0,063mm. Tingkat homogenitas dihitung
ukuran partikel bahan baku yang halus,
dalam persentasi pakan yang berukuran
seragam, dan homogenitas tinggi.
di bawah 0,5mm.
Adapun metode yang dapat digunakan
untuk uji tingkat homogenitas yaitu 3. Tingkat kekerasan
disediakan pakan sebanyak 5g Pakan buatan sebaiknya memiliki
164
produksi pakan alami dan pakan buatan
karakteristik fisik yang kompak dan oven pada suhu 105οC selama 10 jam.
kering, sehingga ketika dimasukkan Selanjutnya didinginkan dalam
dalam air, pakan menjadi lunak tetapi deksikator, lalu timbang sampai berat
tidak hancur. Metode yang dapat konstan. Menghitung dispersi padatan
digunakan untuk melakukan pengujian menggunakan formula:
tingkat kekerasan ini adalah dengan Berat kering pakan akhir x 100
Dispersi padatan (%)=
memasukkan 2 g pakan ke dalam pipa Berat kering pakan awal
paralon dengan tinggi 1 m. kemudian
pakan dijatuhi beban anak timbangan c. Uji Dispersi Nutrien
dengan berat 500 g. Pakan yang telah Pengurangan kadar nutrien awal
dijatuhi beban kemudian diayak dan setelah dilakukan perendaman
menggunakan siknet ukuran 0,5 sampai beberapa waktu. Pakan yang
0,063 mm. Tingkat kekerasan dihitung berkualitas baik apabila nilai
dalam persentasi pakan yang tidak dispersinya tidak lebih dari 10%.
hancur dengan menggunakan ayakan
berbagai ukuran. Dispersi padatan (%)=
Kandungan nutrien pakan akhir x100
Kandungan nutrien pakan awal
4. Stabilitas dalam air (water stability)
Menurut Mujiman (1985), stabilitas d. Daya Apung
pelet ikan di dalam air minimal harus Pengujian ini bertujuan untuk
mencapai waktu sepuluh menit agar mengetahui berapa lama waktu yang
pelet tidak terbuang percuma karena dibutuhkan pakan dari permukaan air
hancur dalam air, yang akhirnya dapat hingga ke dasar media pemeliharaan.
menyebabkan pencemaran air oleh Pakan terapung cocok untuk ikan yang
pakan dan akan membahayakan mempunyai kebiasaan mencari
kelangsungan hidup ikan. Metode untuk makanan dipermukaan perairan,
pengujian stabilitas dalam air meliputi : sedangkan pakan yang teggelam lebih
a. Uji Kecepatan Pecah tepat untuk ikan yang biasa hidup
Pengujian ini dapat diamati secara didasar perairan.
visual. Kemudian, memasukkan pakan Faktor yang mempengaruhi pelet
sebanyak 10 batang ke dalam gelas ikan bisa mengambang atau terapung
beaker yang diisi 1 L air, pengamatan yaitu dari bahan atau dari mesinnya
dilakukan setiap 5 menit untuk yang hebat dan canggih. Pelet bisa
mengetahui pakan sudah lembek atau terapung karena ada pori pori dalam
belum. Pengamatan dilanjutkan pelet yang terjadi karena gesekan dari
sampai pakan pecah atau hancur. bahan yang dibawa oleh ekstruder
b. Uji Dispersi Padatan dengan dinding tabung dan
dipadatkan diujung ekstruder dengan
Dispersi padatan diamati dengan
tekanan tinggi hingga menimbulkan
menggunakan metode Balazs (1973).
panas yang cukup untuk membuat
Pakan sebanyak 5 g dimasukkan ke
pelet matang,kemudian masuk
dalam kotak kasa berukuran 10 x 10
kedalam lubang yang dinamakan dies
cm dengan poripori sekitar 1 mm,
setelah keluar dari lubang dies
selanjutnya direndam dalam
tersebut dipotong oleh pisau
aquarium. Setelah 4 jam pakan yang
pemotong. Karena perbedaan suhu
masih tersangkut dalam kotak kasa
didalam dan suhu ruang maka pelet
dikeringkan beserta kotak kasa dalam
tersebut dapat membuat pori-pori
165
produksi pakan alami dan pakan buatan
pelet. Intinya dari proses ini adalah pelet terapung akan melalui
thermo mechanical cooking (teknik tahap pemasakan. Sedangkan
memasak dengan mekanik). Steam pelet tenggelam tidak dimasak
boiler dihilangkan tetapi memasak terlebih dahulu. Manfaat proses
dengan kekuatan mekanik mesin pemasakan selain mengurangi
sehingga menggunakan energi yang bobot setiap pelet yaitu
cukup besar. kandungan nutrisinya lebih
Ada perbedaan penambahan steril sehingga aman
bobot antara pelet apung dengan dikonsumsi oleh ikan secara
pelet kelem (tenggelam). Pelet apung rutin.
sudah ditambah zat additive agar bisa b) Penggunaan pelet terapung
berbobot lebih ringan dan memudahkan dalam
mengambang di air. Sedangkan pelet mengontrol banyaknya porsi
“kelem” lebih menekankan makanan yang pas untuk
kandungan gizi pakan sehingga untuk diberikan kepada ikan yang
pendederan gurami pelet kelem lebih dipelihara. Berbeda dengan
disukai (Kicau, 2008).Perbedaan pelet tenggelam yang langsung
antara pelet tenggelam dengan pelet jatuh ke dasar air sehingga sulit
terapung, berdasarkan kelebihan dan untuk memantaunya apakah
kekurangan yang dimiliki oleh dimakan ikan atau tidak
masing-masing pelet tersebut antara c) Pelet terapung langsung
lain : menyebar ke segala arah begitu
1) H a r g a , u n t u k harga pelet dimasukkan ke kolam atau
tenggelam lebih murah tambak, sehingga ikan yang
dibandingkan dengan pelet berada di kolam tersebut bisa
terapung. Bahkan selisih harganya mendapatkan makanan dengan
cukup besar. Walaupun komposisi lebih leluasa sehingga berat
bahan-bahan yang dipakai untuk tubuhnya pun seragam. Lain
membuat pelet juga berpengaruh halnya dengan pelet tenggelam
besar terhadap harga yang yang akan menumpuk di salah
ditetapkan . satu dasar kolam sehingga
2) Pelet terapung mempunyai berat menyebabkan tingkat
yang lebih ringan daripada pelet persaingan perebutan pakan
tenggelam. Inilah yang cukup tinggi. Akibatnya tingkat
mengakibatkan kenapa pelet pertumbuhan ikan pun tidak
terapung bisa tetap berada di seragam.
permukaan air dalam waktu yang 3) Kecepatan tenggelam dilakukan
cukup lama. Ringannya bobot dengan mengukur lama waktu yang
pelet terapung juga membuat isi dibutuhkan pakan bergerak dari
bersih kemasannya menjadi lebih permukaan air hingga ke dasar
banyak jika dibandingkan dengan media pemeliharaan. Pakan
kemasan pelet tenggelam dengan sebanyak 5 batang dimasukkan
bobot yang sama. kedalam gelas beaker dengan
Beberapa hal yang berkaitan ketinggian dasar wadah 20 cm dari
dengan pelet terapung: permukaan air. Stopwatch
dijalankan tepat pada saat pakan
a) Dalam proses pembuatannya,
166
produksi pakan alami dan pakan buatan
167
produksi pakan alami dan pakan buatan
168
produksi pakan alami dan pakan buatan
Proksimat merupakan suatu metode terbakar selama 3-4 jam atau sampai
analisis kimia untuk mengidentifikasikan warna sampel berubah menjadi putih
kandungan zat makanan dari suatu bahan semua. Setelah sampel bewarna putih
pakan atau pangan. Komponen fraksi yang semua, kemudian dinginkan dalam tanur
dianalisis masih mengandung komponen pada suhu 120oC sebelum dipindahkan
lain dengan jumlah yang sangat kecil, yang ke dalam eksikator. Setelah dingin
seharusnya tidak masuk ke dalam fraksi timbang dengan teliti ( H ).
yang dimaksud, itulah sebabnya mengapa 3. Penentuan Protein Kasar, adapun cara
hasil analisis proksimat menunjukkan kerjanya antara lain : timbang sampel
angka yang mendekati angka fraksi yang dengan teliti sejumlah 0,3 gram ( I ) dan
sesungguhnya. Analisis proksimat masukkan kedalam tabung destruksi.
menganalisis beberapa komponen seperti Tambahkan kira-kira 0,2 gram katalis
zat makanan air (Bahan Kering), bahan campuran dan 5 ml H2SO4 pekat.
anorganik (abu), protein, lemak, dan serat Panaskan campuran tersebut dalam
kasar. Prosedur Analisis Proksimat seperti lemari asam. Perhatikan proses destruksi
tertera dibawah ini: selama pemanasan agar tidak meluap.
1. Penentuan Kadar Air, adapun cara Destruksi dihentikan bila larutan sudah
kerjanya adalah cawan porselen yang menjadi hijau terang atau jernih, lalu
telah dicuci bersih, dikeringkan di dinginkan dalam lemari asam. Larutan
dalam oven selama1 jam dengan dimasukkan ke dalam labu destilasi dan
temperatur 105 oC. kemudian diencerkan dengan 60 ml aquades.
didinginkan di dalam eksikator sekitar Masukkan beberapa buah batu didih.
10-20 menit dan ditimbang ( C ). Sampel Tambahkan pelan-pelan melalui dinding
dihitung sebanyak 0,5-1 gram ( D ) dan labu 20 ml NaOH 40 % dan segera
dimasukkan ke dalam cawan porselen. hubungkan dengan destilator. Suling (
Kemudian cawan dan sampel tersebut NH3 dan air ) ditangkap oleh labu
dikeringkan dalam open 105oC selama erlenmeyer yang berisi 25 ml H2SO4 0,3
112-16 jam. Cawan dan sampel ( E ) N dan 2 tetes indikator campuran (
dikeluarkan dari oven dan didinginkan methyl red 0,1 % dan bromcresol green
dalam eksikator selama 10-20 menit 0,2 % dalam alkohol ). Penyulingan
sampai diperoleh berat tetap. dilakukan hingga nitrogen dari cairan
2. Penentuan Kadar Abu, adapun cara tersebut tertangkap oleh H2SO4 yang
kerjanya antara lain : cawan porselen ada di dalam erlenmeyer ( 2/3 dari cairan
yang telah dicuci bersih, dikeringkan di yang ada pada labu destilasi menguap
dalam oven sekitar 1 jam pada atau terjadi letupan-letupan kecil atau
temperatur 105o C. Kemudian erlenmeyer mencapai volume 75 ml ).
didinginkan dalam eksikator sekitar 10- Labu erlenmeyer berisi sulingan diambil
20 menit dan ditimbang dengan teliti ( F dan dititer kembali dengan NaOH 0,3 N ( J
). Sampel ditimbang dengan teliti ). Perubahan biru ke hijau menandakan
sebanyak 3 gram untuk sampel hijauan titik akhir titrasi. Bandingkan dengan
atau 5 gram untuk kosentrat ( G ) dan titer blanko ( K ).
dimasukkan ke dalam cawan porselen. 4. Penentuan Lemak Kasar antara lain :
Pijarkan sampel yang terdapat dalam timbang sampel dengan teliti sebanyak
cawan porselen hingga berasap. Bakar 1 gram 9 L ) dan bungkus dengan kertas
cawan porselen berisi sampel dan tanur saring bebas lemak. Keringkan dalam
bersuhu 600oC. Biarkan sampel oven 105cC selama 5 jam, dinginkan
169
produksi pakan alami dan pakan buatan
dalam eksikator dan timbang ( M ). 7. Dispersi protein dan lemak adalah kadar
Sampel dimasukkan kedalam tabung protein dan lemak awal dalam pakan
ekstraksi soxhlet. Alat soxhlet diisi dikurangi kadar protein pakan dan lemak
dengan pelarut lewat kondensor yang tersisa dalam berat kering
dengan corong. Alat pendingin dialirkan (Murdinah, 1989).
dan panas dihidupkan. Ekstraksi Dispersi protein pakan (%) = Protein
berlangsung selama 16 jam sempai pakan awal – Protein pakan akhir
pelarut pada alat soxhlet terlihat jernih.
Dispersi lemak pakan (%) = Lemak
Sampel dikeluarkan dari alat soxhlet
pakan awal – Lemak pakan akhir
dan keringkan ke dalam oven 105oC
selama 5 jam, kemudian dinginkan Uji Kimiawi Umumnya dalam
dalam eksikator dan timbang ( N ). penentuan bahan makanan ternak
secara kimia masih menggunakan
5. Penentuan Serat Kasar antara lain :
metode analisa proksimat (Weende)
keringkan kertas saring whatman No. 41
yang telah dikembangkan mulai 100
di dalam oven 105OC selama 1 jam dan
tahun lalu. Metode ini tetap merupakan
timbang (O). Timbang dengan teliti 1
dasar penentuan kualitas yang banyak
gram ( P ) sampel masukkan kedalam
digunakan di dunia peternakan. Bahan
gelas piala. Tambahkan 50 ml H2SO4
makanan dibagi dalam 6 fraksi terdiri
0,3 N dan didihkan selama 30 menit.
dari kadar air, abu, protein kasar, lemak
Cairan disaring melalui kertas saring
kasar, serat kasar dan bahan ekstrak
yang telah diketahui beratnya didalam
tanpa nitrogen (Beta-N).
corong buchner yang telah
dihubungkan dengan pompa vokum. Walaupun perkembangan teknologi
Kertas saring bersama residu dicuci dalam analisa kimia sudah sedemikian
berturut-turut dengan 50 ml H2O panas, maju, namun analisa tersebut merupakan
50 ml H2SO4 0,3 N, 50 ml H2O panas analisa kelanjutan atau perluasan dari
dan aseton. Kertas saring berisi residu analisa proksimat ini (Tim Laboratorium,
dimasukkan kedalam cawan porselen 2012). 1) Analisis Proksimat Tujuan dari
bersih dan kering dengan menggunakan analisasi proksimat adalah untuk
oven. Cawan berisi sampel yang mengetahui persentase nutrien dalam
dikeringkan ke dalam oven 105oC pakan berdasarkan sifat kimianya,
sampai didapat berat yang konstan, diantaranya kadar air, protein, lemak, serat,
didinginkan dalam eksikator dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN)
ditimbang ( Q ). Pijarkan sampel dalam (Aslamsyah, 2017). Henneberg dan
cawan hingga tak berasap. Kemudian Stohmann dari Weende Experiment Station
cawan bersama isinya dimasukkan ke di Jerman membagi pakan menjadi 6 (enam)
dalam tanur 600oC selama 3-4 jam. fraksi, yaitu : kadar air, abu, protein, lemak
Setelah isi cawan berubah menjadi abu kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa
yang bewarna putih, diangkat, nitrogen (BetaN). Pembagian zat makanan
didinginkan dan ditimbag ( R ). ini kemudian dikenal sebagai Skema
Proksimat. Untuk melakukan analisa
6. PenentuanKadar Bahan Ekstrak Tanpa
proksimat bahan harus bentuk tepung
Nitrogen (BETN) dengan cara
dengan ukuran maksimum 1 mm. Bahan
mengurangkan kandungan zat makanan
berkadar air tinggi misalnya rumput segar
dalam bahan pakan ( % abu, protein
perlu diketahui dahulu berat awal (segar),
kasar, lemak kasar, dan serat kasar) dari
berat setelah penjemuran/pengeringan
% BK bahan.
oven 70oC agar dapat dihitung komposisi
170
produksi pakan alami dan pakan buatan
zat makanan dari rumput dalam keadaan (kisaran 13-19%). Metode yang sering
segar dan kering matahari. digunakan dalam analisa protein adalah
1. Analisa Air metode Kjeldhal yang melalui proses
destruksi, destialsi, titrasi dan
Analisis kadar air bahan
perhitungan. Dalam analisis ini yang
menggunakan oven dengan temperatur
dianalisis adalah unsur nitrogen bahan,
sedikit di atas temperatur didih air yaitu
sehingga hasilnya harus dikalikan
105oC. Sampel dimasukan ke dalam
dengan faktor protein untuk
oven beberapa waktu sehingga tercapai
memperoleh nilai protein kasarnya.
berat tetap. Kadar air adalah selisih
Apabila diketahui secara tepat macam
berat awal dan akhir dalam satuan
pakan yang dianalisis misal air susu maka
persen. Umumnya pakan yang telah
faktor proteinnya adalah 6.38, tetapi
mengalami pengeringan matahari/oven
secara umum biasanya menggunakan
70oC masih mengandung kadar air. Dari
6.25.
analisis ini akan diperoleh kadar bahan
kering (bahan yang sudah bebas air atau 4. Analisa Lemak Kasar
uap air) dengan cara 100% dikurangi Metode yang digunakan antara lain
dengan kadar air (Tim Laboratorium, extraksi soxhlet dengan pelarut lemak
2012). Sebagaimana menurut Amrullah petroleum ether. Analisis lemak
(2002), bahwa persentase penyusutan dipergunakan istilah lemak kasar karena
bobot itu mungkin terdiri atas dalam analisis ini yang diperoleh adalah
kehilangan air, senyawa organik yang suatu zat yang larut dalam proses
mudah menguap, dan kehilangan air ekstraksi dengan menggunakan pelarut
asal dekomposisi senyawa organik. organik antara lain ether, petroleum
2. Analisa Abu ether atau chloroform. Kemungkinan
yang terlarut dalam pelarut organik ini
Abu adalah bagian dari sisa
bukan hanya lemak tetapi juga antara
pembakaran dalam tanur dengan
lain : glyserida, chlorophyl, asam lemak
temperatur 400- 600oC yang terdiri
terbang, cholesterol, lechitin dan lain-
atas zat-zat anorganik atau mineral. Dari
lain dimana zat-zat tersebut tidak
abu ini dapat dilanjutkan untuk
termasuk zat makanan tetapi terlarut
mengetahui kadar mineral (Tim
dalam pelarut lemak
Laboratorium, 2012). Menurut Tilman
et.al.,(1993), bahwa kada abu 5. Analisa Serat Kasar
dipengaruhi oleh umur tanaman dan Serat kasar mempunyai pengertian
kandungan unsur hara yang diserap sebagai fraksi dari karbohidrat yang
terutama mineral. Semakin tua umur tidak larut dalam basa dan asam encer
tanaman, maka semakin rendah kadar setelah pendidihan masing-masing 30
abunya. Amrullah (2002), menit. Termasuk dalam komponen serat
menambahkan bahwa mayoritas abu kasar ini adalah campuran
terdiri dari silika yang tidak mempunyai hemisellulosa, sellulosa dan lignin yang
nilai gizi bagi ternak atau hewan. tidak larut. Dalam analisa ini diperoleh
3. Analisa Protein Kasar fraksi lignin, sellulosa dan hemisellulosa
yang justru perlu diketahui
Pengertian protein kasar adalah
komposisinya khusus untuk hijauan
semua zat yang mengandung nitrogen.
makanan ternak atau umumnya pakan
Diketahui bahwa dalam protein rata-
berserat. Untuk memperoleh data yang
rata mengandung nitrogen 10%
lebih akurat tentang fraksi lignin dan
171
produksi pakan alami dan pakan buatan
172
produksi pakan alami dan pakan buatan
173
produksi pakan alami dan pakan buatan
parameter mutu pakan yang sesuai 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
adalah berat jenis pakan, kerapatan simpan kembali dengan rapi pada
tumbukan, kerapatan pemadatan tempat yang telah disediakan
tumbukan, sudut tumpukan, daya 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
ambang bahan pakan dan factor kegiatan praktikum telah selesai
higroskopis pakan.
D. Prosedur Kerja
c. Kualitas mutu pakan
1. Pengamatan dengan indera penglihatan
Kualitas dapat dalam memenuhi
a. Diambil pakan sebanyak 100 gram
kebutuhan konsumen dibagi menjadi
secara acak dari wadah pakan
3 bagian yaitu (1) kualitas pakan
kemudian disebarkan diatas kertas
berdasarkan kandunga nutrisinya
putih.
yang dapat diketahui berdasarkan
hasil analisis proksimat, (2) kualitas b. Diamati pakan tersebut dengan
pakan berdasarkan tampilan fisik cermat dan seksama kemudian dicatat
yang dapat dilihat dari penglihatan hasilnya.
secara langsung. 2. Pengujian dengan indera penciuman
Diambil sejumlah pakan dan
didekatkan pakan tersebut ke hidung
pRAKTIKUM dan dicatat hasilnya.
3. Pengujian dengan indera pengecap
Pengujian Mutu Pakan Ikan Secara Fisik a. Diambil sedikit pakan dan diletakkan
di lidah untuk dikecap dan di rasa.
A. Tujuan
b. Dicatat rasa pakan tersebut.
1. Setelah mempelajari materi pengujian
mutu pakan secara fisik (water stability), 4. Pengujian daya tahan pakan dalam air
peserta didik mampu mengetahu daya a. Dimasukkan 1 butir pakan dalam botol
tahan pakan di dalam air dengan cermat. mineral yang berisi air dan diaerasi.
2. Setelah mempelajari materi pengujian Diaktifkan stopwatch sejak pertama
mutu pakan secara fisik peserta didik kali pakan menyentuh air.
mampu melihat kehalusan dan b. Setiap 30 menit, diguncangkan botol
kekerasan bahan baku pakan yang akan mineral dengan lembut beberapa kali.
sangat berpengaruh terhadap c. Dicatat pada menit keberapa pakan
kekompakan pakan di dalam air tersebut akan hancur.
B. Alat dan Bahan d. Dilakukan 2 ulangan dalam pengujian
Alat : grinding, screening, weighirid, ini dan dihitung rata-ratanya.
mixing, 5. Pengujian daya apung
Bahan : - a. Ditaruh beberapa pakan diatas
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja permukaan air dan dilepaskan.
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung b. Dibiarkan pakan hingga akhirnya jatuh
tangan ke dasar.
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n c. Dicatat lama waktu pakan mengapung.
peralatan yang memakai tenaga listrik 6. D i h i t u n g r a t a - r a t a l a m a w a k t u
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r mengapung setiap butir pakan.
operasional prosedur (SOP)
174
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Lembar Kerja Daya tahan pakan dalam air
Pengamatan indera penglihatan
Daya tahan pakan
Tingkat di dalam air menit ke......
Jenis Ada Tidaknya Kehalusan Warna Morfologi No Jenis Pakan
No
Pakan Benda Lain Pemukaan Pakan Pakan Pakan Hancur Pakan Patah
Butiran
Keterangan :
1. Jenis pakan yang digunakan untuk Daya apung pakan dalam air
percobaan (pakan dari pabrikan, pakan
ikan hasil praktik siswa yang dibuat ) Daya Apung Pakan ( Menit)
2. Tingkat kehalusan :halus, kurang halus, No Jenis Pakan Lama terapung saat Tenggelam
tidak halus , kasar merata, kasar tidak
merata
3. Warna = jelas
4. Morfologi : bentuk pakan
175
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Uji Mutu Kimia Kadar Air dan Kadar Lemak didinginkan selama 30 menit.
Kadar Air 7. Ditimbang cawan porselen tersebut dan
A.Tujuan dicatat beratnya.
Setelah mempelajari materi mutu pakan 8. Dipanaskan kembali cawan yang berisi
kimia peserta didik mampu mengetahui sampel tadi selama 1 jam dan ulangi
kadar air pada pakan buatan yang telah prosedur sebelumnya sampai berat
dibuat sesuai dengan formulasi pakan antara pengeringan tadi maksimal 0,3
yang disusun. mg
B.Alat dan Bahan Perhitungasn kadar air
Alat :
1. Timbangan analitik
2. Cawan porselen.
3. Oven
Keterangan :
4. Desikator
A= berat sampel
Bahan : pakan buatan (pellet)
Berat awal cawan
C.Keselamatan dan Kesehatan Kerja
C= Berat cawan + sampel
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
tangan Perhitungan kadar air dilakukan
sebanyak 3 kali ulangan , kemudian hasil
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n
dibuat rata rata.
peralatan yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
operasional prosedur (SOP) Kadar Lemak
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan A. Tujuan
simpan kembali dengan rapi pada Setelah mempelajari materi mutu pakan
tempat yang telah disediakan kimia peserta didik mampu mengetahui
5. Bersihkan ruangan praktek apabila kadar lemak pada pakan buatan yang
kegiatan praktikum telah selesai telah dibuat sesuai dengan formulasi
pakan yang disusun
D.Prosedur Kerja
B. Alat dan bahan
Analisa kadar air
Alat : pakan, eta
Cara kerja yang dilakukan dalam
praktikum ini antara lain: 1. Timbangan analitik
1. Ditimbang cawan porselen yang sudah 2. Kertas saring .
dioven (1100C) dalam waktu 1 jam. 3. Labu Erlenmeyer
2. Cawan porselen dimasukkan ke dalam 4. Oven
desikator selama 30 menit. 5. Soxhlet extractor
3. Dimasukkan bahan atau sampel Bahan :
sebanyak ± 1 gram pada cawan
1. Pakan,
porselen.
2. etanol 95 %
5. Dipanaskan atau dioven dengan suhu
1100C selama 2 jam. 3. Water bath berfungsi sebagai penangas
air.
6. Dipindahkan segera ke desikator,
176
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Akuarium digunakan untuk uji biologis Pengujian Mutu Pakan Ikan Secara Biologi
terhadap pertumbuhan ikan nila. A. Tujuan
Aerator digunakan sebagai pensuplai Setelah mempelajari materi pengujian
oksigen didalam akuarium. digunakan mutu pakan secara biologi , peserta didik
untuk ekstraksi dalam uji lemak. mampu mengetahui pertumbuahn ikan
Cara kerja yang dilakukan dalam yang diberi pakan hasil pakan yang dibuat
praktikum ini adalah dengan cermat.
1. Dipanaskan labu ekstraksi pada oven B. Alat dan Bahan
dengan suhu 1100C selama 1 jam, 1. Alat : Bak pemeliharan (akuarium),
didinginkan kedalam desikator selama seser, timbangan, nampan, baskom
15 menit dan ditimbang. (ember) , Aerator .
2. Ditimbang 3 gram bahan, dibungkus 2. Bahan : pellet (pakan yangdibuat), ikan
dengan kertas saring, dan dimasukkan nila
kedalam selongsong dan soxhlet dan
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
diletakkan pemberat diatasnya.
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
3. Dimasukkan etanol 95 % kedalam
tangan
soxhlet sampai selongsong terendam
dan sisa etanol dimasukkan kedalam 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
labu. yang memakai tenaga listrik
4. D i p a n a s k a n l a b u y a n g t e l a h 3. Lakukan tugas sesuai standar operasional
dihubungkan dengan soxhlet diatas prosedur (SOP)
water bathsampai cairan yang 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
merendam bahan dalam soxhlet simpan kembali dengan rapi pada
berwarna bening. tempat yang telah disediakan
5. Labu dilepaskan dan tetap dipanaskan 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
hingga etanol menguap. kegiatan praktikum telah selesai
6. Labu dan lemak yang tersisa dipanaskan D. Prosedur Kerja
dalam oven selama 60 menit, Cara kerja yang dilakukan dalam uji
didinginkan dalam desikator selama 15 biologis pakan ini antara lain:
menit dan ditimbang.
1. Disiapkan ikan nila yang akan diukur,
dengan ukuran 6-8 cm sebanyak 5 ekor.
Masing masing dilakukan pengulangan 3
kali
Keterangan : 2. Ditimbang berat ikan dan dihitung rata-
A = Berat sampel pakan ratanya.
B = Berat awal labu 3. Dimasukkan ikan tersebut ke dalam
C = Berat Akhir Labu akuarium yang telah dilengkapi dengan
aerator.
Data kadar air dan kadar lemak
4. Ditimbang jumlah pakan berdasarkan
Kadar Air berat total tubuh ikan nila sebanyak 5%
Rata-rata Kadar
No Jenis Pakan kadar air Lemak
dari berat tubuhnya.
1 2 3
5. Diberikan pakan tersebut dua kali sehari
pada pukul 09.00 dan 16.00.
177
produksi pakan alami
dan pakan buatan
pRAKTIKUM
6. Setiap 2 hari sekali akuarium disifon dan Untuk menambah wawasan lebih jauh
setiap 4 hari sekali dilakukan mengenai pengujian mutu pakan ikan kalian
pergantian air secara total. juga dapat mempelajari secara mandiri melalui
7. Dilakukan penimbangan pada hari ke internet. Di internet kalian bisa mencari lebih
tujuh, ditimbang berat ikannya dan jauh materi tentang pengujian mutu pakan ikan
dihitung kembali jumlah pakan yang tersebut. Salah satu website yang dapat kalian
diberikan sesuai dengan berat tubuh kunjungi untuk menambah wawasan dan
ikan. pemahaman kalian tentang pengujian mutu
pakan ikan adalah sebagai berikut:
8. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 1
bulan
9. Hitung pertumbuhan mutlak dan buat
grafik pertumbuhan
Pertumbuhan Berat Mutlak : Wt – Wo
Keterangan :
Wt = Berat akhir
Wo = Berat awal
178
produksi pakan alami dan pakan buatan
179
BAB IX
MENGEVALUASI PRODUKSI PAKAN
1. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menganalisis hasil uji pakan
(Fisik, Biologi, Kimia)
2. Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan hasil
produksi pakan untuk berbagai jenis ikan
3. Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan berbagai
model kemasan pakan
MEMBANDINGAKAN HASIL
PARAMETER EVALUASI I MODEL/PROSES
PRODUKSI PAKAN
PRODUKSI PAKAN PENGEMASAN
DARI BERBAGAI JENIS
180
produksi pakan alami dan pakan buatan
181
produksi pakan alami dan pakan buatan
langkah yang diambil agar tidak terjadi wadah tertutup yang mapu melindungi isi
kebingungan. Langkah langkah tersebut tidak mempunyai pengaruh atau megotori
antara lain : isisnya, memiliki daya tahan yang baik
1. Menentukan terlebih dahulu tujuan selama penyimpanan dan distribusi
utama dari pemberian pakan/ harapan Kemasan adalah wadah atau media yang
dari penggunaan pakan buatan digunakan untuk membungkus bahan atau
tersebut, apakah hanya untk komoditi sebelum disimpan agar
pertumbuhan ikan atau menginginkan memudahkan pengaturan, pengangkutan,
peran yang lebih antara lain sebagai penempatan pada tempat penyimpanan,
penentu warna tubuh, aroma dan cita serta memberikan perlindungan pada
rasa daging, mempercepat pematangan bahan atau komoditi . Pengemasan
gonad atu media pengobatan terhadap produk bertujuan untuk
2. Menentukan pilihan pakan didasarkan melindungi produk dari pengaruh oksidasi
kualitas dan harga pakan buatan dan mencegah terjadinya kontaminasi
tersebut. Hal ini penting karena dengan udara luar. Hasil pengolahan dapat
kesalahan dalam menentukan pilihan dikendalikan dengan pengemasan,
pakan yang digunakan dapat termasuk pengendalian
mengakibatkan pertumbuhan ikan yang Cahaya, konsentrasi oksigen, kadar air ,
dipelihara lambat dan menurunnya perpindahan panas kontaminasi dan
kualitas lingkungan perairan. Dan harga serangan makhluk hayati. (Harris dan
pakan yang rendah tidak menjamin kamas, 1989). Pengemasan bahan pakan
besarnya keuntungan yang akan dapat menggunakan beberapa bahan yaitu:
diperoleh.karena biasanya harga pakan 1. Karung Goni
buatan dipengaruhi oeh kualitas bahan
Karung merupakan alat pembungkus
baku yang dipergunakan.
yang banyak digunakan untuk
3. Melakukan uji mutu pakan secara fisik, menyimpan hasil hasil pertanian yang
biologi maupun kimia terhadap pakan akan disimpan dalam jangka waktu lama
yang akan digunakan sehingga maupun sebentar.
diketahui mutu yang terbaik diantara
2. Karung Plastik
pakan yang ada sesuai dengan tujuan
dari penggunaan pakan. Cara uji mutu Karung plastik telah banyak
pakan baik fisik, kimia maupun biologi digunakan untuk mengganti karung goni,
sudah dibahas di Bab XIII materi meskipun ada kekurangan yaitu licin dan
tentang uji mutu pakan. mudah bocor
Evaluasi /uji pakan ikan sangat penting Plastik merupakan bahan kemasan
dilakukan mengingat akibat langsung yang yang penting di dalam industry
akan terjadi pada ikan peliharaan. Dari pengemasan.Plastik dapat digunakan
pengujian tersebut akan dapat sebagai bahan kemasan karena dapat
disimpulkan apakah ikan tumbuh dengan melindungi produk dari cahaya, udara,
baik atau tidak, dan apakah ikan banyak perpindahan panas, kontaminasi dan
yang mati atau tidak. kontak dengan bahan- bahan kimia.
Aliran gas dan uap air yang melalui
C. PROSES PENGEMASAN
plastik dipengaruhi oleh pori- pori
Pengemasan atau pengepakan plastik, tebal plastik, dan ukuran molekul
merupakan tahap akhir dalam usaha yang berdifusi produk (Syarief dan
pembuatan pakan. Prinsip kemasan adalah Irawati, 1988).
182
produksi pakan alami dan pakan buatan
183
produksi pakan alami dan pakan buatan
184
produksi pakan alami dan pakan buatan
185
produksi pakan alami dan pakan buatan
pRAKTIKUM
Nama Golongan Kandungan Menyimpan Pakan
No Gambar
Bahan Bahan Protein A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang
1 produksi pembuatan pakan, peserta didik
mampu mengevaluasi produk pakan.
B. Alat dan Bahan
2 Alat : Kayu bantalan (falet)
Bahan : Bahan pengemas terbuat dari
kantung plastik, kantong semen dan goni
pakan (pelet) ikan
3
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
sarung tangan jika memegang bahan
4 bahan yang bersifat kera
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
5
operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
6
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai
D.Prosedur Kerja
7
1. Timbang pelet ikan masing-masing
sebanyak 1 kg untuk disimpan dalam
kantong.
8 2. Simpan pakan tersebut ditempat yang
lembab
3. Amati perubahan yang terjadi setiap
minggu sekali
9 a. Penampilan, ada jamur apa tidak,
b. Ada perubahan aroma atau tidak
c. Perubahan temperatur (timbul panas
10 atau tidak)
d. B e r a t p a k a n b e r k u r a n g a t a u
bertambah.
3. Catat semua kegiatan pada kertas
186
produksi pakan alami
dan pakan buatan
187
produksi pakan alami dan pakan buatan
188
produksi pakan alami dan pakan buatan
189
produksi pakan alami dan pakan buatan
190
produksi pakan alami dan pakan buatan
191
produksi pakan alami dan pakan buatan
192
produksi pakan alami dan pakan buatan
193
produksi pakan alami dan pakan buatan
194
produksi pakan alami dan pakan buatan
195
produksi pakan alami dan pakan buatan
196
produksi pakan alami dan pakan buatan
197
produksi pakan alami dan pakan buatan
198
produksi pakan alami dan pakan buatan
199
produksi pakan alami dan pakan buatan
200
produksi pakan alami dan pakan buatan
Informasi Umum
NamaLengkap :Nurana Puji Lukmiwiyati, S.Pi
Telepon /HP : 0823 2525 8540
Email : nuranapuji33@gmail.com
AkunFacebook : Nurana Puji Lukmiwiyati
Alamat Kantor : Jl Samas km 11 Ngemplak
Srigading Sanden Bantul, D.I. Y
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan air Tawar
(Budidaya Perikanan)
201