Anda di halaman 1dari 206

produksi pakan alami

dan pakan buatan


BIDANG KEAHLIAN Kemaritiman
PROGRAM KEAHLIAN perikanan

Nurana puji lukmiwiyati


Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Nurana Puji Lukmiwiyati

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan

Editor:
Agnesia Levirosa Putri

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Nur Hatati Ciptaningrum

Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni

ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.

iii
Pakan alami biasanya diberikan pada dimaksudkan untuk memudahkan siswa SMK
pembenihan ikan, walaupun ada beberapa dalam meningkatkan pemahaman dan
jenis ikan komsumsi yang suka dengan pakan keterampilan saat mengikuti pelatihan/praktik
alami. Pakan buatan biasanya untuk biota air di sekolah, dan setelahnya akan lebih berhasil
peliharaan yang berasal dari berbagai macam di lapangan dalam hal pakan ikan, karena isi
bahan baku dengan kandungan gizi yang baik buku ini disesuaikan dengan pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan biota air dan dalam ada di sekolah dan kebutuhan di lapangan
pembuatanya sangat memperhatikan sifat dan Trimakasih dan penghargaan yang tinggi
ukuran biota yang dibudidayakan. Pakan penulis sampaikan kepada CV amanahcreatif
sangat penting dalam kegiatan budidaya ikan, yogyakarta yang telah menerbitkan buku ini.
hampr 30% biaya tersedot untuk pakan. Maka Demikian semoga bermanfaat, khususnya
dengan pengetahuan sumber sumber pakan dalam mendukung penguasaan kompetensi
diharapkan dapat menjadi alternatif sumber matapelajaran produktif di SMK. Aamiin.
pakan ikan.
Tujuan penyusunan buku ini sebagai
pengayaan pengetahuan tentang pakan alami
dan buatan ikan bagi siswa Sekolah Menengah Yogyakarta, Oktober 2018
Kejuruan (SMK) khususnya Jurusan budidaya
perikanan. Dalam buku ini dibahas mengenai
jenis jenis pakan alami, pakan buatan dan cara
Nurana Puji Lukmiwiyati
memproduksi pakan tersebut. Hal ini

iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I JENIS JENIS PAKAN ALAMI
A. JENIS JENIS PAKAN ALAMI
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI
C. MEDIA TUMBUH PAKAN ALAMI
D. SIKLUS HIDUP PAKAN ALAMI
E. KANDUNGAN NUTRISI
F. TEKNIK IDENTIFIKASI JENIS JENIS PAKAN ALAMI
G. PENGAMBILAN SAMPEL PENGAMATAN

BAB II KULTUR MURNI PAKAN ALAMI


A. METODE KULTUR MURNI PAKAN ALAMI
B. PROSEDUR KULTUR MURNI PAKAN ALAMI

BAB III KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI


A. METODE KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
B. PROSEDUR KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
C. PEMUPUKAN PAKAN ALAMI
D. PEMANENEN KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI

BAB IV MENGIDENTIFIKASI JENIS JENIS JENIS BAHAN BAKU PAKAN


BUATAN
A. JENIS JENIS BAHAN BAKU HEWANI
B. JENIS JENIS BAHAN BAKU NABATI
C. BAHAN BAKU HEWAN ALTERNATIF
D. BAHAN BAKU NABATI ALTERNATIF
E. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU PAKAN

BAB V MENGANALISIS BAHAN BAKU PAKAN BUATAN


A. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU HEWANI
B. KANDUNAGAN NUTRISI BAHAN BAKU NABATI
C. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN HEWANI ALTERNATIF
D. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN NABATI ALTERNATIF

BAB VI . FORMULASI PAKAN BUATAN


MACAM-MACAM METODE PERHITUNGAN FORMULASI PAKAN

v
DAFTAR ISI
BAB VII. PRODUKSI PAKAN BUATAN
A. PERALATAN PEMBUATAN PAKAN
B. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN

BAB VIII. PENGUJIAN MUTU


A. PENGUJIAN MUTU SECARA FISIK
B. PENGUJIAN MUTU SECARA KIMIA
C. PENGUJIAN MUTU SECARA BIOLOGI

BAB IX. MENGEVALUASI PRODUKSI PAKAN


A. UJI DAYA APUNG, KECEPATAN TENGGELAM PAKAN
B. PROSES PENGEMASAN

GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS

vi
BAB 1
PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN
PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA

1. Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan
jenis, pigmen dan media tumbuh dengan benar
2. Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan
kandungannya nutrisi dan siklus hidupnya dengan tepat.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu mengidentifikasi phytoplaknton,
zooplankton , dan benthos

JENIS JENIS PAKAN ALAMI


a. Tumbuhan
- Makrophyta
- Mikrophyta (phytoplankton)
b. Hewan
- Zooplanton
- Benthos

PIGMEN

MEDIA
JENIS JENIS TUMBUH
PAKAN ALAMI
KANDUNGAN
NUTRISI

SIKLUS HIDUP

TEKNIK IDENTIFIKASI
JENIS PAKAN

PENGAMBILAN
SAMPEL

Pakan alami - Plankton – Zooplankton – Phythoplankton - Benthos – Pigmen - Nutrisi

1
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pakan alami sangat diperlukan dalam benih akibat kondisi air yang kurang baik. Jenis
budidaya ikan khususnya dalam pembenihan pakan alami yang dapat dimakan ikan
karena akan menunjang kelangsungan hidup tergantung pada jenis ikan dan tingkat
benih ikan. Selama ini pakan alami diperoleh umurnya. Pakan ikan yang pertama kali datang
dengan cara menangkap di alam atau dengan dari luar dan mengawali hidupnya adalah
membudidayakannya. Setelah tiga hari telur plankton yang bersel tunggal dan berukuran
ikan menetas, cadangan makanan yang kecil. Semakin besar ukuran ikan maka jenis
berupa kuning telur akan habis sehingga pakannya juga berubah, misalnya udang renik,
benih ikan memerlukan pakan berasal dari cacing, atau serangga. Jenis pakan alami yang
luar yang sesuai dengan ukuran bukaan mulut dapat dikembangbiakkan antara lain clorela,
ikan untuk kelangsungan hidup.. Pakan yang tetraselmis, infusoria, Moina sp, rotifera,
diberikan setelah cadangan telur habis Daphinia sp, jentik nyamuk, cacing merah, dan
setelah menetas adalah jenis palan alami artemia
yang berukuran kecil, yang sesuai dengan A. JENIS PAKAN ALAMI
perkembangan ukuran mulut ikan.
Pakan alami merupakan salah satu jenis
Ketersedianan pakan alami merupakan faktor
pakan ikan hias dan ikan konsumsi baik air
penting dalam budidaya ikan terutama usaha
tawar, air payau maupun air laut. Pakan
pembenihan dan usaha budidaya ikan. Pakan
alami adalah pakan yang disediakan secara
alami merupakan salah satu penentu faktor
alami dari alam dan ketersediaannya dapat
keberhasilan produksi benih dalam budidaya
dibudidayakan manusia. Pakan alami dapat
ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi
diperoleh dengan melakukan usaha
yang hidup pada air tawar, air payau maupun
budidaya. Usaha budidaya pakan alami ini
air laut.
dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
Pakan alami merupakan pakan hidup bagi
1. Penyediaan pakan alami yang selektif.
larva ikan yang mencakup fitoplankton,
Penyediaan pakan alami secara selektif
zooplankton, dan benthos. Pakan alami untuk
adalah melakukan budidaya pakan alami
larva atau benih ikan mempunyai beberapa
ini secara terpisah dengan wadah
kelebihan karena ukurannnya relatif kecil dan
budidaya ikan
sesuai dengan bukaan mulut larva atau benih
ikan, nilai nutrisinya tinggi, mudah 2. Penyediaan pakan alami secara non
dibudidayakan, gerakannya dapat selektif, seperti pemupukan di lahan
merangsang ikan untuk memangsanya, dapat perairan. Budidaya pakan alami secara
berkembang biak dengan cepat sehingga nonselektif adalah melakukan budidaya
ketersediaannya dapat terjamin, dan biaya pakan alami bersama dengan ikan yang
pembudidayaannya relatif murah. akan dibudidayakan. Kegiatan tersebut
dilakukan pada saat persiapan kolam
Larva ikan mencari dan menangkap
untuk budidaya.
pakannya dengan mengandalkan kemampuan
matanya. Apabila menemukan mangsanya, Pakan alami secara umum diperuntukan
larva ikan akan bereaksi dengan untuk benih ikan dengan bukaan mulut
mendekatinya kemudian menangkap yang masih kecil dan organ yang masih
mangsanya, sifat pakan alami yang bergerak, rapuh (belum sempurna). Pakan alami
tetapi tidak terlalu aktif dapat merangsang katagori makroalga (rumput laut) juga bisa
dan mempermudah larva ikan untuk diperuntukan bagi ikan dewasa. Namun ada
memangsanya. pakan alami juga tidak juga jenis ikan tertentu dalam proses
mencemari median pemeliharaan sehingga pembesaran yang suka dengan tumbuhan
diharapkan dapat menekan angka mortalitas yang merupakan pakan alami. Sebagai
contoh ikan nila dan gurame merupakan

2
produksi pakan alami dan pakan buatan

jenis ikan pemakan herbivora ( tumbuhan), antara lain:


dimana tumbuhan ini langsung diperoleh a. Mempunyai lapisan kutila yang tipis
dari alam. Beberapa contoh pakan alami dimana lapisan kutila ini berfungsi
untuk pembesaran ikan nila atau gurami untuk menghindari penguapan air
adalah tanaman talas dan kangkung. Ada yang besar (pada tumbuhan air lapisan
juga pakan alami yang termasuk kategori kutikulan tidak berpengaruhh karena
makro alga (tumbuhan air), dimana ketersediaan air sudah cukup banyak .
tumbuhan makro alga ini biasanya juga
b. Bentuk daun cenderung melebar dan
dimakan oleh ikan nila dan gurami dalam
tipis agar mudah terapung di
tahap pendederan atau pembesaran.
permukaan air
Secara umum pakan alami ada 2 jenis
c. Terdapat kantung udara pada setiap
yaitu pakan alami nabati dan pakan alami
jenis tumbuhan yang mengapung di
hewani. Pakan alami nabati adalah pakan
permukaan air agar pergerakkan nya
alami yang berasal/ berupa tumbuhan
mudah
sedangkan pakan alami hewani adalah
pakan alami yang berasal/ berupa hewan d. Memiliki akar yang ringan dan
mempunyai kemampuan untuk
a. Pakan alami tumbuhan antara lain :
mengambil oksigen dari air
1) Makrophyta yakni tanaman air
Jens pakan alami tumbuhan air
yang tumbuh di dalam atau dekat
(makro phyta) antara lain :
air baik muncul dipermukaan,
sebagian terendam, atau 1) Jenis pakan alami tumbuhan dalam
mengambang. (biasanya air
diperuntukkan untuk pendederan a) Yaitu jenis tumbuhan yang
dan pembesaran ikan) bagian akar hingga ujung
2) Mikropytha ( phytoplankton) yakni tangkai dan daunnya terendam
plankton nabati, adaah tumbuhan dalam air
yang hidupnya mengapung atau b) Mempunyai kemampuan untuk
melayang diperairan tawar, payau menyerap atau membersihkan
& laut (diperuntukkan untuk udara
larva/benih ikan ). c) Menjadi pelindung bagi ikan
b. Pakan alami hewan antara lain : d) Tempat menyimpan telur ikan
1) Zooplankton
a) Infusoria
b) Rotifera
c) Moina
d) Daphnia
2) Hewan
a) Cacing Sutera
b) Jentik Nyamuk
Gambar 1.1. Hydrilla verticilata, ( Sumber : http://mena
railmuku.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-dan-deskrip
si-tanaman.html )
1. Pakan alami makro phyta (makro alga)
2) Jenis pakan alami tumbuhan
(tumbuhan air )
mengapung
Secara umum memiliki ciri ciri

3
produksi pakan alami dan pakan buatan

Yaitu jenis tumbuhan air yang


mengapung di permukaan air, dan
hanya bagian akar yang terendam
air. Contoh tumbuhan ini adalah
enceng gondok, lemna sp,

Gambar 1.5. Araceae (talas talasan) (Sumber: https://www.


google.co.id/search?q=talas+talasan&safe )

Bagian batang tumbuhan ini


biasanya ikut terendam dalam air
akan tetapi daun atau bunga ada
Gambar 1.2. Eceng Gondok (Sumber: https://www.google. diatas permukaan air. Contoh
co.id/search?q=gambar+eceng+gondok&safe )
tumbuhan ini adalah sagitaria sp ,
cyperus sp

Gambar 1.3. Lemna (Sumber : https://www.gogle.co.id/


search?safe=stric&biw=1366&bih

3) Jenis pakan alami tumbuhan air


lumpur
Gambar 1.6. Cyperus sp (Sumber: https://www.google.co.id
Yaitu jenis tumbuhan air yang /search?q=cyperus&safe )
memerlukan lumpur untuk hidup.
Contoh tumbuhan ini adalah
echinodorus sp, dan (talas
talasan)22

Gambar 1.7. Sagitaria, sp ( Sumber: http://aquajaya.com/


wp-content/uploads/2012/03/sagitaria-subulata.jpg )

2. Pakan alami Microphyta (Plankton)


Ukuran plankton sangat beraneka
ragam, dari yang sangat kecil hingga
yang besar. Penggolongan di bawah ini
diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978) yang
kini banyak digunakan.
Gambar 1.4. Echinoderus sp ( Sumber: https://www.google
.co.id/search?q=echinodorus&safe )

4
produksi pakan alami dan pakan buatan

a. M a k r o p l a n k t o n ( 2 - 2 0 m m ) . menyediakan/mensintesis makanan
Contohnya adalah Pteropods; sendiri yang berupa bahan organik dari
Chaetognaths; Euphausiacea (krill); bahan anorganik dengan bantuan
Medusae; ctenophores; salps, energi seperti matahari dan kimia.
doliolids and pyrosomes (pelagic Komponen autotrof berfungsi sebagai
Tunicata); Cephalopoda. produsen.
b. Mesoplankton (0,2-2 mm). Sebagian Nama fitoplankton berasal dari
besar zooplankton berada dalam istilah Yunani, phyton atau “tanaman”
kelompok ini, seperti dan (“planktos”), berarti
etazoan;copepoda; Medusae; “pengembara” atau “penghanyut”
Cladocera; Ostracoda; Chaetognaths; Secara singkat fitoplankton diartikan
Pteropods; Tunicata; Heteropoda. tumbuhan yang hidupnya hanyut (
c. M i k r o p l a n k t o n ( 2 0 - 2 0 0 µ m ) . melayang layang) dalam perairan.
Contohnya adalah: eukaryotic rotest Sebagian besar fitoplankton
besar; kebanyakan phytoplankton; berukuran terlalu kecil untuk dapat
Protozoa (Foraminifera); ciliates; dilihat dengan mata telanjang. Akan
Rotifera; metazoans muda – Crustacea tetapi, ketika berada dalam jumlah
(copepod nauplii) yang besar, mereka dapat tampak
sebagai warna hijau di air karena
d. Nanoplankton (2-20 µm). Plankton
mereka mengandung klorofil dalam
yang lolos dari arring, tetapi lebih
sel-selnya (walaupun warna
besar dari 2 µm. Atau berukuran 2-20
sebenarnya dapat bervariasi untuk
µm; Contohnya: eukaryotic protista
setiap spesies fitoplankton karena
kecil; Diatoms kecil; Flagellates kecil;
kandungan klorofil yang berbeda beda
Pyrrophyta; Chrysophyta;
atau memiliki tambahan pigmen.
Chlorophyta; Xanthophyta
Fitoplankton hanya dapat dijumpai
e. Picoplankton (0,2-2 µm). Contohnya:
pada lapisan permukaan saja karena
eukaryotic protists kecil; bacteria;
hidupnya memerlukan sinar matahari
Chrysophyta
yang cukup untuk melakukan
f. Femtoplankton (< 0.2 μm) fotosintesis.
Sehubungan dengan budidaya Fitoplankton disebut juga plankton
pakan alami yang akan dibahas nabati, adalah tumbuhan yang
selanjutnya adalah terutama yang hidupnya mengapung atau melayang
berkaitan dengan kehidupan di perairan . Ukurannya sangat kecil
plankton yakni “Fitoplankton , dan sehingga tidak dapat dilihat oleh mata
Zooplankton”. tanpa bantuan kaca pembesar..
3. Jenis-jenis plankton Umumnya fitoplankton berukuran 2 –
Plankton dibagi menjadi dua 200 µm (1 µm = 0,001mm).
golongan besar yaitu fitoplankton b. Zooplankton
(plakton tumbuhan atau nabati) dan Zooplankton, disebut juga plankton
zooplankton (plankton hewani). hewani, adalah hewan yang hidupnya
a. Fitoplankton mengapung, atau melayang dalam
Fitoplankton adalah komponen perairan. Kemampuan renangnya
autotrof plankton. Autotrof adalah sangat terbatas hingga keberadaannya
organisme yang mampu sangat ditentukan ke mana arus
membawanya. Zooplankton bersifat

5
produksi pakan alami dan pakan buatan

heterotrofik, yang maksudnya tak Berdasarkan zat warna yang dimiliki oleh
dapat memproduksi sendiri bahan alga ini, maka alga dapat dikelompokkan
organik dari bahan inorganik. Oleh menjadi beberapa kelas diantaranya
karena itu, untuk kelangsungan adalah:
hidupnya, ia sangat bergantung pada 1. Alga hijau (kelas Chlorophyceae)
bahan organik dari fitoplankton yang
2. Alga coklat (kelas Bacillariophyceae/
menjadi makanannya. Jadi,
kelas Phaephyceae)
zooplankton lebih berfungsi sebagai
konsumen (consumer) bahan organik. 3. Alga keemasan (kelas Chrysophyceae)
Zooplankton ada yang hidup di 4. Alga merah (kelas Rhodophyceae)
permukaan dan ada pula yang hidup 5. A l g a h i j a u k e b i r u a n ( k e l a s
di perairan dalam. Ada pula yang Cyanophyceae).
dapat melakukan migrasi vertikal Menurut anonim (2013), Alga berdasarkan
harian dari lapisan dalam ke pigmen yang dikandungnya
permukaan. Hampir semua hewan dikelompokkan menjadi tujuh golongan
yang mampu berenang bebas yaitu
(nekton) atau yang hidup di dasar laut
1. Chlorophyta : alga hijau hidup di air
(bentos) menjalani awal
tawar
kehidupannya sebagai zooplankton
yakni ketika masih berupa terur dan 2. Chrysophyta : alga kuning, yang hidup di
larva. Baru dikemudian hari, air tawar dan laut
menjelang dewasa, sifat hidupnya 3. Pyrrophyta : alga yang hidup sebagai
yang semula sebagai plankton plankton di air tawar dan di laut (alga api,
berubah menjadi nekton atau bentos. dinoflagellata),
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI 4. Cyanophyta : alga hijau biru yang hidup
Phytoplankton memiliki zat warna di air tawar dan laut
yang menyebabkan timbulnya 5. Euglenophyta, alga yang mengandung
kenampakan warna yang berbeda dari pigmen warna hijau, merah, dan kuning
setiap jenisnya dalam perairan. Warna atau perpaduan ketiga warna tersebut.
perairan tersebut seperti warna hijau, biru, Hidup di air tawar dan air payau
atau coklat. Zar warna ini biasa 7. Phaeophyta (alga coklat) yang hidup
dinamakam pigmen. Zat warna atau sebagai rumput laut.
pigmen ini dapat diklasifikasikan yaitu :
8. Rhodhophyta (alga merah) yang hidup
1. Fikosianin (warna biru) sebagai rumput laut.
2. Klorofil (warna hijau ) Penjelasan alga berdasarkan pigmentasi
3. Fikosantin (warna pirang) dapat dijelaskan sebagai berikut :
4. Fikoeritrin (warna merah) 1. Chlorophyta (alga hijau )
5. Xantofil (warna kuning) Contoh : Chlorella.sp
6. Karoten (warna keemasan) Chlorophyta atau yang lebih dikenal
Adanya perbedaan dalam zat sebagai alga hijau merupakan jenis alga
warna/pigmen fotosintesis ini dijadikan dengan kelompok terbesar dari
sebagai dasar dari klasifikasi golongan alga lainnya. Istilah
phytoplankton atau kelompok alga yang Chlorophyta berasal dari bahasa yunani
berukuran kecil (mikro alga). “chloro” yang berarti hijau dan “phyton”
yang berarti tumbuhan. Dengan kata lain

6
produksi pakan alami dan pakan buatan

Chlorophyta diartikan kelompok alga pangan bagi astronot, terutama spesies


baik berukuran mikro atau makro yang chlorella (karena kandungan
berwarna hijau . chlorelin–nya banyak mengandung
vitamin E), sumber pakan alami bagi ikan
dan organism air lain (terutama benih).

2. Chrysophyta (ganggang keemasan/


kuning)
Chrysophyta berasal dari bahasa
Yunani, chrysos = emas. Jadi
Chrysophyta adalah ganggang yang
memiliki pigmen dominan derivat
Gambar 1.8. Chlorophyta ( Sumber: http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/ karoten berupa xantofìl (kuning), dan
Images/Chlorophyta/Microthamnion/sp_06.html )
pigmen lainnya yaitu kiorofil a, kiorofil c,
dan fukosantin (cokelat).
Chrysophyta ada yang uniseluler
soliter, uniseluler berkoloni, dan ada
pula yang multiseluler. Ada Chrysophyta
yang memiliki flagela, dan ada pula yang
tidak memiliki flagela. Chrysophyta
memiliki dinding sel yang mengandung
hemiselulosa, pektin, atau silika.
Ganggang keemasan (chrysophyta)
merupakan alga yang hidup di air tawar
Gambar 1.9. Chlorophyta. (Sumber : http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/ dan ada yang hidup di air laut. Tubuh ada
Images/Chlorophyta/Microthamnion/sp_06.html ) yang bersel satu dan ada yang bersel
Chlorophyta sebagian besar hidup banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3
di air tawar. Chlorophyta mengandung kelas, yaitu:
pigmen klorofil-a dan klorofil-b lebih a. K e l a s a l g a H i j a u - K u n i n g
dominan dibandingkan karotin dan (Xanthophyceae)
xantofil, bersifat kosmopolit, terutama Alga ini memiliki klorofil (pigmen
hidup di perairan yang cahayanya cukup hijau) dan xantofil (pigmen kuning)
seperti di kolam, danau, genangan air karena itu warnanya hijau kekuning-
hujan, pada air mengalir (sungai dan kuningan. Contoh: Vaucheria.
selokan). Chlorophyta ditemukan pula Vaucheria tersusun atas banyak sel
pada lingkungan semi akuatik yaitu yang berbentuk benang, bercabang
pada batuan, tanah lembab, dan kulit tapi tidak bersekat. Filamen
batang pohon yang lembab) (Siregar, mempunyai banyak inti dan disebut
2011). Beberapa contoh alga hijau yang Coenocytic. Berkembangbiak secara
sering dijumpai di kolam antara lain: seksual yaitu dengan oogami artinya
Chlorophyta bersel tunggal tidak terjadi peleburan spermatozoid yang
bergerak. Secara umum, chlorophyta dihasilkan anteridium dengan ovum
bagi kehidupan berfungsi sebagai yang dihasilkan oogonium
Produsen primer (penyedia oksigen) membentuk zigot. Zigot tumbuh
no1 di air, sebagai alternatif bahan menjadi filamen baru.

7
produksi pakan alami dan pakan buatan

b. K e l a s a l g a k e e m a s a n dinding sel dan dapat bergerak aktif.


(Chrysophyceae) Ciri yang utama bahwa di sebelah luar
terdapat celah dan alur, masing-
masing mengandung satu flagel,
bersifat fosforesensi yaitu memiliki
fosfor yang memancarkan cahaya,
yang kemampuannya disebut
bioluminescent. Alga api
berkembangbiak dengan membelah
diri, kebanyakan hidup di laut dan
sebagian kecil hidup di air tawar.
Contohnya adalah Perodinium sp.
e. Euglenophyta
Gambar 1.10. chrysophyceae (alga Keemasan) ( Sumber : https
Euglenophyta atau Euglenoid
://www.google.com/search?q=alga+keemasan&safe ) berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu
yang artinya sejati dan gleen yang
Alga ini memiliki pigmen
artinya mata. Dinamakan
keemasan (karoten) dan klorofil.
Euglenophyta karena organisme yang
Tubuh ada yang bersel satu,
termasuk dalam kelompok ini memiliki
contohnya Ochromonas dan bentuk
bintik mata (stigma) bewarna merah
koloni, contohnya Synura.
yang dapat menangkap cahaya
c. Kelas Diatom (Bacillariophyceae) (photoreceptive eyespot) dan
Di atom banyak ditemukan kloroplas.
dipermukaan tanah basah misal, Euglenophyta adalah organisme
sawah, got atau parit. Tanah yang bersel satu yang mirip hewan karena
mengandung diatom berwarna tidak berdinding sel dan mempunyai
kuning keemasan. Tubuh ada yang alat gerak berupa flagel sehingga
uniseluler dan koloni. Dinding sel dapat bergerak bebas. Mirip tumbuhan
tersusun atas dua belahan yaitu kotak karena memiliki klorofil dan mampu
(hipoteca) dan tutup (epiteca). berfotosintesis. Hidup di air tawar,
Reproduksi secara aseksual yaitu dalam tanah dan tempat lembab,
dengan cara membelah contohnya: Euglena.
diri.Contohnya: Navicula, Pannularia
Euglena terdapat di air tawar, misal
dan Cyclotella.
di sawah. Bentuk tubuh sel oval
d. Pyrrhophyta (Ganggang / AlgaApi) memanjang, pada mulut sel terdapat
Pyrrophyta adalah alga uniselular cambuk atau flagel dan digunakan
dengan dua flagel yang berlainan, untuk bergerak. Dekat mulut terdapat
berbentuk pita, keluar dari sisi perut bintik mata (stigma) yang gunanya
dalam suatu saluran. Mengandung untuk membedakan gelap dan terang.
pigmen yang dapat berfotosintesis. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir
Hanya dinoflagellata yang memiliki kloroplas yang berisi klorofil. Oleh
kemampuan untuk berfotosintesis.. karena itu Euglena berwarna hijau.
Alga yang termasuk alga api ini Contohnya Euglena viridis.
disebut Dino Flagellata, tubuh Euglena dapat membuat makanan
tersusun atas satu sel memiliki sendiri dengan cara fotosintesis dan
juga dapat memakan zat-zat organik.

8
produksi pakan alami dan pakan buatan

Karena Euglena mampu melakukan mucilaginous baik secara perorangan


fotosintesis maka dikatakan hidup maupun di koloni. Sebagian besar dari
secara fotoautotrof. Di samping itu biru-hijau planktonic terdiri dari
dikatakan juga sebagai heterotrof anggota Chroococcaceae keluarga
karena memakan bahan organik yang coccoid (misalnya, Anacystis =
tersedia. Cara berkembang biak yaitu Microcystis, Gomphosphaeria =
dengan membelah diri yang disebut Coelosphaerium, dan Coccochloris)
pembelahan biner. dan keluarga berserabut
Oscillatoriaceae, Nostocaceae, dan
Rivulariaceae (misalnya, Oscillatoria,
Lyngbya, Anabaena)
Cyanobacteria bisa bersel tunggal
atau koloni. Koloni dapat membentuk
filamen ataupun lembaran.
Cyanobacteria termasuk uniselular,
koloni, dan bentuk filamen. Beberapa
Gambar 1.11. Euglenophyta (Sumber: https://www.google.co.id/
koloni filamen memiliki kemampuan
search?q=contoh+euglenophyta&safe ) untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe
sel yang berbeda: sel vegetatif adalah
f. Cyanophyta (alga/ganggang hijau-biru)
yang normal, sel fotosintesis pada
Ganggang hijau biru adalah kondisi lingkungan yang baik, dan tipe
organisme prokariotik dan karenanya heterokista yang berdinding tebal
tidak terikat membran organel. Lebih yang mengandung enzim nitrogenase.
erat kaitannya dengan bakteri Setiap individu sel umumnya memiliki
daripada algae lain, dan sering dinding sel yang tebal, lentur, dan
disebut sebagai cyanobacteria. Gram negatif. Cyanobacteria tidak
Habitatnya ada di laut, air tawar dan memiliki flagela. Mereka bergerak
darat. Cyanophyta merupakan dengan meluncur sepanjang
komponen penting dalam siklus permukaan. Kebanyakan
nitrogen dan produsen. cyanobacteria ditemukan di air tawar,
sedangkan lainnya tinggal di lautan,
terdapat di tanah lembab, atau bahkan
kadang-kadang melembabkan batuan
di gurun. Beberapa bersimbiosis
dengan lumut kerak, tumbuhan,
berbagai jenis protista, atau spons dan
menyediakan energi bagi inang.
g. Phaephyta (alga coklat)
Phaephyta (ganggang coklat) ini
Gambar 1.12. Cyanophyta ( Sumber: https://www.google.co.id
berwarna coklat karena mengandung
/search?q=Cyanophyta&safe ) pigmen xantofis. Bentuk tubuhnya
Cyanophyta dalam bahasa Yunani, seperti tumbuhan tinggi. Ganggang
siano = biru-hijau, dan myx = lendir: coklat ini mempunyai talus (tidak ada
ini terjadi di uniseluler, berserabut, bagian akar, batang dan daun),
dan bentuk-bentuk kolonial, dan terbesar diantara semua ganggang
sebagian besar tertutup dalam sarung ukuran tulusnya mulai dari

9
produksi pakan alami dan pakan buatan

mikroskopik sampai makroskopik. bercabang-cabang, hidupnya ada yang


Ganggang ini juga mempunyai diair tawar, air laut dan juga pada tanah
jaringan transportasi air dan makanan yang lembab atau yang basah.
yang anolog dengan transportasi pada h. Radhophyta (alga merah)
tumbuhan darat, kebanyakan bersifat
Istilah “Rhadhophyta” berasal dari
autotrof.
bahasa Yunani, rhodos yang berarti
“merah”. Jadi, Rhodophyta berarti
ganggang merah (red algae). Berbeda
dengan Filum lainnya, Filum ini tidak
mempunyai tahapan flagella dalam
siklus hidupnya. Anggota Filum ini
mempunyai pigmen fotosintetik
berupa fikobilin yang terdiri dari
fikoeritrin (pigmen merah) dan
fikosianin (pigmen biru). Selain dua
pigmen tersebut, Rhodophyta juga
Gambar 1.13. alga coklat ( Sumber: http://www1.biologie.uni- memiliki klorofil a dan b serta
hamburg.de/b-online/library/webb/BOT311/Phaeophyta/
SargassumTanBack300.jpg ) karotenoid.
Tubuhnya selalu berupa talus yang
multiseluler yang berbentuk filamen,
lembaran atau menyerupai
semak/pohon yang dapat mencapai
beberapa puluh meter, terutama
jenis-jenis yang hidup didaerah
beriklim dingin. Sel vegetatif
mengandung kloroplas berbentuk
bulat panjang, seperti pita,
mengandung klofil serta xantofil.
Set vegetatif mengandung
Gambar 1.14. Rhodophyta ( Sumber : https://www.biologijk.com
khloroplast berbentuk bulat, bulat /2017/11/pengertian-ciri-reproduksi-dan-contoh-rhodophyta-
panjang, seperti pita; mengandung atau-alga-merah.html )

khlorofil a dan khlorofil c serta


beberapa santofil misalnya C. MEDIA TUMBUH PAKAN ALAMI
fukosantin. Cadangan makanan Setiap organisme akan mampu tumbuh
berupa laminarin dan manitol. baik apabila tempat dan habitatnya sesuai
Dinding sel mengandung selulose dan dengan kemampuan hidupnya selama
asam alginat. kondisi lingkungannya menguntungkan
Sel-sel ganggang hijau bagi pertumbuhannya dan untuk
mempunyai khloroplas yang mempertahankan dirinya. Keadaan
berwarna hijau, dan mengandung plankton sangat dipengaruhi oleh keadaan
khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada lingkungannya. Berdasarkan media
chloroplas terdapat perenoid. Hasil tumbuhnya pakan alami dapat dibedakan
asimilasi berupa tepung dan lemak, menjadi dua kelompok yaitu pakan alami air
terdiri dari sel-sel yang merupakan tawar dan pakan alami air laut. Jenis pakan
koloni berbentuk benang yang alami air tawar yang sudah banyak

10
produksi pakan alami dan pakan buatan

dibudidayakan secara massal antara lain pupuk anorganik misalnya TSP, urea,
adalah Moina, Daphnia, Brachionus, NPK, dan lain-lain, hal ini dikarena dapat
Tubifex , sedangkan jenis pakan alami air digunakan dalam jumlah yang sedikit,
laut yang sudah dibudidayakan adalah mudah dan efisien dalam aplikasinya,
berbagai macam jenis phytoplankton, tetapi dalam menggunakan pupuk
Brachionus, Artemia salina. Kandungan anorganik kendala yang sering muncul
nutrisi pakan alami yang baik akan adalah harga pupuk anorganik mahal,
mengakibatkan larva atau benih ikan yang oleh karena itu lebih dianjurkan untuk
mengkonsumsi pakan alami mengalami menggunakan pupuk organik sebagai
kematian yang mendekati nol dan pupuk alternatif. Pupuk organik yang
kelangsungan hidup tinggi serta bisa digunakan adalah dari kotoran
pertumbuhan larva atau benih ikan sangat ternak. Kotoran ternak yang sering
baik. Pakan alami (plankton) dibagi digunakan adalak kotoran sapi, kotoran
menjadi 2 jenis yaitu Phytoplankton kambing dan kotoran merpati.
(kelompok tumbuhan ) dan Zooplankton Pupuk organik lebih dianjurkan
(kelompok hewan). karena lebih mampu meningkatkan
1. Media tumbuh Phytoplankton pertumbuhan populasi fitoplankton,
Dalam budidaya fitoplankton media menyediakan unsur hara juga
kultur digunakan sebagai tempat untuk menyediakan bahan organik yang
bertumbuh dan berkembang biak. diperlukan plankton. Pupuk ini berasal
Media yang digunakan dalam budidaya dari kotoran ternak, yang bisa
fitoplankton berbentuk cair yang digunakan adalah kotoran ayam, sapi.
didalamnya terkandung beberapa Pupuk ini pelepasan unsur hara sedikit
senyawa kimia (pupuk) yang merupakan demi sedikit sehingga efeknya lebih
sumber nutrien untuk keperluan lama, memperbaiki struktur tanah, bila
hidupnya. Beberapa media untuk kultur digunakan berlebihan tidak meracuni
phytoplankton antara lain adalah tanaman dan juga mudah didapat dan
medium walne, medium zarrouk, harganya murah. Selain itu pupuk ini
medium CFTR 1 dan medium CFTR 2. dapat digunakan dalam produksi atau
Medium walne merupakan medium skala masal dan mengurangi
dasar yang sering digunakan dalam pencemaran lingkungan.
budidaya S. platensis (Anonim,2002). 2. Media tumbuh zooplankton
Namun untuk meningkatkan dan Zooplankton disebut juga plankton
mempercepat pertumbuhan S. hewan, yaitu hewan yang hidupnya
platensis diperlukan enrichment atau mengapung atau melayang dalam
pengkayaan unsur hara. Salah satu cara perairan. Zooplankton bersifat
yang dilakukan untuk meningkatkan heterotrofik yakni tidak dapat
dan mempercepat pertumbuhan S. memproduksi sendiri bahan organik dari
platensis adalah pemupukan. bahan inorganik, Oleh karena itu untuk
Pemupukan berguna untuk kelangsungan hidupnya sangat
menghasilkan bahan organik yang akan tergantung pada bahan organik
dimanfaatkan S. platensis untuk fitoplankton yang menjadi makanannya.
pertumbuhan dan reproduksi. Dalam (berfungsi sebagai konsumen bahan
budidaya fitoplankton sering organik). Sebagai contoh yang termasuk
digunakan jenis pupuk Dalam budidaya zooplankton adalah :
fitoplankton sering digunakan jenis a. infusaria, yaitu protozoa yang cocok

11
produksi pakan alami dan pakan buatan

diberikan pada larva (burayak) d. Daphnia


setelah makanan cadangannya habis. Daphnia sp. merupakan golongan
Protozoa ini banyak hidup di air tawar crustasea kecil yang hidup secara
seperti kolam, sawah, rawa dan berkelompok di perairan tawar yang
perairan tawar tergenang yang banyak mengandung bahan organik
mengalami pembusukan, infusaria atau sisa-sisa pembusukan tanaman,
juga makan ganggang renik, ragi dan seperti di sawah, rawa, selokan, dan
bahan organik yang halus. perairan yang tenang. Di alam Daphnia
b. Rotifera, yaitu Rotifera merupakan sp mengkonsumsi pakan berupa
kumpulan jazad renik yang tubuhnya bakteri, fitoplankton, ciliata, detritus
mempunyai korona bilat yang dan partikel tersuspensi yang sesuai
berambut getar . Rotifera termasuk dengan bukaan mulutnya. Dapnia
sa l ah sa tu k el a s u dang r en i k dalam media kultur dapat
ukurannya antara 50-300 mikron. ditambahkan bahan bahan antara lain :
Jenis rotifera yang sering ditemukan Green Water (air hijau), ragi, susuk
adalah Brachionus. Brachionus sp. bubuk, infusaria, rotifera, kotoran
Umumnya bersifat omnivora dan suka hewan, pupuk kandang, air limbah
memakan jasad-jasad renik yang sayuran
mempunyai ukuran tubuh kecil dari e. Moina
dirinya, seperti : alga, ragi, bakteri dan
Makanan moina di alam terdiri dari
protozoa. Brachionus plicatilis
fitoplankton, partikel bahan organik,
bersifat penyaring tidak selektif (non
dan bakteri. Dalam kondisi budidaya
selective filter-feeder). Pakan diambil
dibak dengan air hijau, bahan yang
secara terus menerus sambil
digunakan sebagai pupuk bisa berasal
berenang (Isnansetyo & Kurniastuty,
dari bahan organik dan unorganik.
1995). Makanan utama dari rotifera
Bahan organik yang bisa digunakan
adalah phytoplankton dan plankton
adalah tepung ikan, dedak, ikan rucah,
lainnya, detritus dan bahan-bahan
tepung kedelai, dan kotoran ayam
organik terutama yang mengendap di
kering. Sedang bahan unorganik adlah
dasar perairan. Brachionus plicatilis
kapur, urea dan TSP. Sumber pupuk
juga pemakan segala dan partikel-
tersebut dikombinasikan menjadi
partikel yang berukuran sesuai
pupuk untuk budidaya moina yang
dengan besar alat penghisapnya.
ditambah dengan inokulan moina dan
c. Artemia salina fitoplankton (air hujan)
Merupakan pakan alami dari jenis f. Media tumbuh Benthos
udang crustasea dimana artemia
Bentos adalah organisme-
mempunyai ukuran kecil . Ukuran
organisme yang hidup pada dasar
artenia dewasa berkisar antara 10-12
perairan atau disebut juga organisme
mm, sedangkan untuk ukuran pada
yang melekat atau beristirahat pada
larva yang baru menetas 0,35 -0,45
dasar atau hidup di dasar endapan.
mm. Artemia bersifat pemakan segala
Sumber makanan utama untuk
atau omnivore. Makanan berupa
benthos adalah alga dan organik
plankton, detritus, partikel halus dan
limpahan dari tanah. Di perairan pantai
jasad renik. Partikel pakan yang dapat
dan tempattempat lain dimana cahaya
ditelan artemia paling besar 50
mencapai bagian bawah, hewan bentik
mikron.
seperti diatom yang mampu

12
produksi pakan alami dan pakan buatan

berfotosintesis dapat berkembang g. Tubifex


baik. Adapun cara dari setiap benthos Cacing rambut (Tubifex) termasuk :
untuk memperoleh makanannya
Divisi : Annelida
adalah sebagai berikut :
Kelas : Oligochaeta
1) Filter feeder atau sering disebut
suspension feeder adalah atau Bangsa : Haplotaxida
sering disebut suspension feeder Suku : Tubificidae
adalah hewan yang makan dengan Marga : Tubifex
menyaring padatan tersuspensi
Jenis : Tubifex sp.
dan partikel makanan dari air,
biasanya dengan melewatkan air Panjang tubuh cacing rambut 10 –
melalui struktur penyaringan 30 mm, berwarna merah kecoklatan,
khusus. Contohnya seperti spons terdiri dari 30 – 60 segmen. Dinding
dan bivalvia yang memiliki tubuh tebal, terdiri dari dua lapis otot yang
yang keras. Proses ini dapat terjadi membujur dan melingkar sepanjang
pada daerah yang berpasir tubuhnya. Dari setiap segmen pada
bagian punggung dan perut keluar seta
2) Deposit Feeders, adalah binatang
dan ujung seta bercabang dua tanpa
atau hewan yang mengkonsumsi
rambut.
sisasisa makanan pada substratum
di bagian bawah air seperti Cacing ini merupakan salah satu
popychaetes yang memiliki jenis benthos yang hidup di dasar
permukaan tubuh yang lunak . Ikan perairan tawar daerah tropis dan
, binatang laut, siput , cumi dan subtropis, Cacing sutera hidup
krustase yang merupakan diperairan tawar yang jernih dan
predator. Benthos yang biasa sedikit mengalir. Dasar perairan yang
dimanfaatkan dan dapat disukai adalah berlumpur dan
dibudidayakan sebagai makanan mengandung bahan organik. Makanan
ikan antara lain adalah cacing utamanya adalah bahan-bahan organik
rambut atau Tubifex dan larva yang telah terurai dan mengendap di
Chironomus sp. dasar perairan tersebut (Djarijah.
1996).
Dasar perairan yang disukai adalah
berlumpur dan mengandung bahan
organik. Makanan utamanya adalah
bahan-bahan organik yang telah
terurai dan mengendap di dasar
perairan. Cacing sutra (Tubifex sp)
umumnya ditemukan pada daerah air
perbatasan seperti daerah yang terjadi
polusi zat organik secara berat, daerah
Gambar: 1.15 tubifex (Sumber : http://gintisa.blogspot.
com/2018/07/benthos-sebagai-pakan-alami-ikan.html )
endapan sedimen dan perairan
oligotropis. Spesies cacing Tubifex sp
Berdasarkan ukurannya, hewan
ini bisa mentolerir perairan dengan
bentos yang tersaring dengan
salinitas 10 ppt. Dua faktor yang
saringan bentos berukuran 0,5 mm
mendukung habitat hidup cacing sutra
disebut makrobentos (Setyobudiandi,
(Tubifex sp) ialah endapan lumpur dan
1997).

13
produksi pakan alami dan pakan buatan

tumpukan bahan organik yang banyak langsung keperairan sekitarnya


(Khairuman dan Amri, 2002). Ada dua merupakan sumber pencemar yang
macam media yang dapat anda perlu di perhatikan. Amoniak yang
gunakan diantaranya yaitu media terdapat pada air limbah sebesar 75%
lumpur , tumbukan bahan organik dari kadar nitrogen dalam pakan.
yang banyak dan media limbah lele. Pengubahan nitrogen dalam sistem
3. Media lumpur dan tumbukan bahan akuakultur yang berperan dalam
organik yang banyak pengurangan kandungan amoniak
diproses secara fotoautrotofik oleh alga,
Jika ingin membudidayakan cacing
bakterial autrofik yang amoniak menjadi
sutra di lumpur, maka diharapkan untuk
nitrat dan proses hetrotrofik menjadi
mencari lumpur dengan kondisi yang
biamassa mikroba. Proses mikroba ini
baik yaitu media lumpur yang tidak
dapat dimanfaatkan untuk
mengandung logam, ini dapat
meningkatkan kualitas air dan
ditemukan disekitar area persawahan.
mengurani beban cemaran dilingkungan
Dan diusahakan ketika menggunakan
sekitar. (Sutomo, 1996).
media lumpur, lumpur harus dialiri air
dengan baik. Media lumpur dalam Larva Chironomus sp.
substrat diperlukan sebagai tempat Ordo : Diptera
Tubifex sp melekatkan ataupun Sub ordo : Nemathocera
membenamkan kepalanya untuk
Famili : Chironomidae
mencari makan. Lumpur sawah yang
belum di olah umumunya mengandung Genus : Chironomus
74-85% bahan organik yang Spesies : Chironomus sp.
mengandung logam serta beberapa Chironomida adalah serangga kecil
senyawa organik beracun. Kandungan yang mirip nyamuk, memiliki variasi
air dalam lumpur sawah umumnya panjang. Larva chironomus sp atau lebih
berbanding keterbalik dengan dikenal sebagai cacing darah atau
kandungan padatan, kandungan lumpur bloodworm merupakan larva dari
sawah semakin rendah. Lumpur sawah serangga yang termasuk ke dalam family
dengan pH rendah mempengaruhi nyamuk. Chironomus mengalami
logam patogen dan pengkaratan dari metamorphosis sempurna, memiliki
lumpur sedangkan dengan pH tinggi empat stadia hidup, yaitu telur , larva,
lebih dari 9 dapat menurunkan jumlah kepompong dan dewasa. Cacing darah
bakteri. Nilai pH tanah yang optimun atau bahasa kerennya bloodworm sering
antara 5,0-7.5 untuk dijadikan lumpur disalah artikan sebagai cacing sutera. Ini
sawah. Penggunaan lumpur sawah dikarenakan cacing darah dan cacing
sebagai media karena lumpur sawah sutera sama-sama berwarna merah. Tapi
mengandung C-Organik 15.2560% dan siapa sangka, cacing darah di sini walau
pH 5.27 yang digunakan sebagai media berwarna merah namun makhluk ini
hidup cacing sutra (Hermawan, 2001). merupakan larva dari serangga dari ordo
4. Media limbah lele Diptera (nyamuk) jenis Chironomus,
Air limbah lele digunakan sebagai yang merupakan jenis nyamuk yang
tambahan media kultur karena banyak hanya menghisap nektar bunga /
mengandung amoniak,nurtien dari sisa tanaman dan tidak menggigit.
pakan ikan dan feses yang hasil Larva chironomus sp atau lebih
budidaya ikan yang biasanya dibuang dikenal sebagai cacing darah atau

14
produksi pakan alami dan pakan buatan

bloodworm merupakan larva dari menentukan periode budidaya dan saat


serangga yang termasuk ke dalam panen yang tepat sesuai dengan tuntutan
keluarga nyamuk. Chironomus penggunaan dalam kegiatan budidaya.
mengalami metamorphosis sempurna, Pengetahuan reproduksi organisme pakan
memiliki empat stadia hidup, yaitu telur alami secara rinci perlu dipahami karena
, larva, kepompong dan dewasa. akan sangat membantu dalam menentukan
teknik budidaya yang tepat dan produksi
yang berkesinambungan.
Plankton adalah jenis hewan atau
tumbuhan yang memiliki sistem daur ulang
tubuh yang sangat unik, dan berbeda dari
makhluk hidup lainnya. Plankton ini dapat
berubah menjadi bentuk lain saat telah
mencapai usia, atau benar- benar menajdi
plankton hingga akhir hayat. Plankton
Gambar 1.16 Cacing Darah yang merupakan larva dari nyamuk berdasarkan daur hidupnya adalah:
Chironomus sp ( Sumber : http://ksaundip.blogspot.com/2013/04/
cacing-darah-larva-chironomus-sp.html ) 1. Holoplankton adalah plankton dengan
sifar planktonik. Planktonik adalah sifat
dimana plankton jenis ini tidak pernah
merayap. Dan hanya mengambang
mengikuti arus yang dibawa oleh air.
Holoplankton tersusun dari fitoplankton
dan zooplankton.
2. Meroplankton adalah jenis yang dapat
Gambar 1.17. Chironomus sp dewasa ( Sumber : http://ksaundip
dikatakan sebagai plankton setengah-
.blogspot.com/2013/04/cacing-darah-larva-chironomus-sp.html ) setangah. Karena plankton jenis hanya
Sebagai serangga air, diptera akan menjadi plankton saat masih kecil
kebanyakan ditemukan pada berbagai atau saat masih menjadi larva. Saat
tipe perairan. Larva chironomus mudah sudah dewasa, maka plankton jenis ini
ditemukan di daerah litoral maupun akan berubah menjadi hewan berjenis
profundal perairan tergenang. Tidak nektus atau bentus. Nektus adalah
seperti kebanyakan nyamuk, larva hewan yang selalu berada di dasar laut,
(jentik) nyamuk chironomus hidup di dan tidak bisa melayang. Sedangkan
dasar substrat dan membentuk tabung bentus adalah hewan yang selalu
pada subtract sebagai tempat melayang dan terbawa arus.
tinggalnya. Larva chironomus juga 3. Tikoplankton adalah plankton yang
bersifat dentritus atau sebagai pengurai berjenis bentus. Karena berjenis bentus,
bahan organic yang membusuk pada plankton ini selalu pasrah mengikuti
dasar perairan. kemana arah arus akan membawanya.
D. SIKLUS HIDUP PAKAN ALAMI E. PERKEMBANGBIAKAN FITOPLANKTON
Daur hidup atau siklus hidup setiap SECARA ASEKSUAL
jenis organisme pakan alami perlu Fitoplankton berkembang biak atau
diketahui, terutama perilakunya dan waktu bereproduksi secara seksual dan aseksual.
yang diperlukan setiap tahap dalam Reproduksi aseksual terjadi dengan cara
siklusnya. Hal ini penting dalam membentuk sel khusus yang mampu

15
produksi pakan alami dan pakan buatan

berkembang menjadi individu baru tanpa delapan dalam bentuk zoospore setelah
terjadinya peleburan sel kelamin.. Tiap- masing-masing melengkapi diri dengan
tiap jenis fitoplankton mempunyai cara flagella. Dalam hal ini protoplasma sel
reproduksi aseksual yang berbeda-beda. vegetatif mengadakan pembelahan
Perkembangbiakan fitoplankton secara berulang-ulang sehingga dari satu sel
aseksual dapat melalui pembelahan sel, induk dapat terbentuk 2– 16 sel anak.
fragmentasi, maupun pembentukan spora. Pembelahan sel pada diatom sangat
1. Pembelahan sel dipengaruhi oleh tingkat kecerahan
Pembelahan sel terjadi dengan cara perairan, kadar garam dan kondisi
sel membelah menjadi 2 yang saling makanan yang tersedia diperakan
terpisah sehingga membentuk sel–sel tersebut. Diatom sangat cepat
tunggal, pada beberapa generasi sel – mempergunakan makanan di sekitarnya
sel membelah searah dan tidak saling sehingga mempunyai kemampuan
terpisah sehingga membentuk filamen ganda dalam pembelahan selnya.
yang terdiri atas deretan mata rantai sel
yang disebut trikom. Tempat – tempat
tertentu dari filamen baru setelah
mengalami dormansi (istirahat yang
panjang). Saat pembelahan sel terdapat
heterokist yang terbentuk oleh
penebalan dinding sel vegetatif.
Heterokist adalah sel yang pucat,
kandungan selnya terlihat homogen
(terlihat dengan mikroskop cahaya) dan
memiliki dinding yang transparan.
Heterokist dapat mengikat nitrogen
bebas di udara contoh pada Gleocapsa.
Selain itu terdapat akinet yang Gambar 1.18. Pembelahan sel pada Gleocapsa. ( Sumber : https://
terbentuk dari penebalan sel vegetatif mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/ganggang-hijau-biru-
cyanophyta.html )
sehingga menjadi besar dan penuh
Reproduksi aseksual terjadi dengan
dengan cadangan makanan (granula
pembelahan sitoplasma dalam frustul
cyanophycin) dan penebalan-
dimana epiteka induk akan
penebalan eksternal oleh tambahan zat
menghasilkan hipoteka yang baru,
yang kompleks. Melalui cara ini sel
sedangkan hipoteka yang lama akan
dapat langsung terpisah atau tetap
menjadi epiteka yang menghasilkan
bergabung membentuk koloni.
hipoteka yang baru pula pada anaknya,
Contoh fitoplankton yang dan seterusnya. Dengan demikian
bereproduksi secara aseksual dengan suksesi reproduksi aseksual ini akan
pembelahan sel dari golongan alga menghasilkan ukuran sel yang semakin
antara lain Gleocapsa (Ganggang yang kecil (Nontji, 2008). Hal ini akan
hidup pada batu-batuan atau pada menyebabkan kedua sel baru akan
tumbuhan lain (epifit). Pada algae, sedikit berbeda ukurannya, sel yang
khususnya Tetraselmis sp. dari divisi terbentuk dari sel dalam akan lebih kecil
Chlorophyta, reproduksi aseksual dari sel yang terbentuk dari sel luar.
dimulai dengan membelahnya Dengan demikian ukuran individu-
protoplasma sel menjadi dua, empat, individu dari spesies yang sama tetapi

16
produksi pakan alami dan pakan buatan

dari generasi yang berlainan akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel
berbeda. anak akan menerima (mewarisi)
Pembelahan sel secara aseksual ini kromosom-kromosom dan gen-gen
akan menghasilkan pertumbuhan dengan tipe dan ukuran yang sama dari
populasi yang sangat cepat pada induknya. Dengan demikian setiap
kondisi yang optimal. Namun, dengan individu mempunyai jumlah kromosom
pembelahan yang berulang-ulang, akan yang sama dengan induknya dan masing-
terjadi pengecilan ukuran sel. masing kromosom tersebut merupakan
Reproduksi aseksual seperti ini sumbangan dari kedua induknya.
menghasilkan sejumlah ukuran yang 2. Fragmentasi (koloni dan filamen)
bervariasi dari suatu populasi diatom Fragmentasi adalah cara
pada suatu spesies. Ukuran terkecil memutuskan bagian tubuh tumbuhan
dapat mencapai 30 kali lebih kecil dari yang kemudian membentuk individu
ukuran terbesarnya. Suatu ketika baru. Fragmentasi dilakukan dengan cara
ukurannya mencapai minimum yang melepas sebagian koloninya dan
selanjutnya akan dikompensasi dengan membentuk koloni baru. Pada filamen
tumbuhnya auksospora (auxospore) yang panjang bila salah satu selnya mati
berukuran besar yang akan membelah maka sel mati itu membagi filamen
dan menghasilkan sel baru yang menjadi 2 bagian atau lebih. Masing –
kembali berukuran besar. masing bagian disebut hormogonium.
Selain algae dan diatom, Bila hormogonium terlepas dari filament
dinoflagellata juga mengalami induk maka akan menjadi individu baru.
perkembangbiakan secara aseksual Fragmentasi juga dapat terjadi dari
melalui pembelahan sel sederhana, di pemisahan dinding yang berdekatan
mana dalam proses reproduksi sangat pada trikom atau karena sel yang mati
tergantung dari kondisi lingkungan. yang mngkin menjadi potongan bikonkaf
Dalam proses reproduksi ini sel yang terpisah atau necridia. Susunan
membelah membentuk dua sel dengan hormogonium mungkin meliputi
ukuran yang sama. Theca bisa ikut kerusakan transeluler.
membelah, masing-masing sel Contoh jenis fitoplankton yang
membentuk theca sebelahnya, atau, bereproduksi secara aseksual dengan
theca lepas sebelum pembelahan sel, cara fragmentasi dari golongan alga
dan setiap sel baru membentuk dinding yaitu Volvox yang merupakan alga dari
sel yang betul-betul baru. Pembelahan divisi Chlorophyta berbentuk koloni
aseksual dapat menyebabkan yang dapat bergerak, dan Spyrogyra
perkembangan populasi yang sangat yang merupakan Chlorophyta berbentuk
cepat kalau kondisi lingkungan benang.
menguntungkan alge ini. Dinoflagellata
seringkali melimpah setelah blooming
diatom, karena mereka lebih
teradaptasi hidup di perairan yang
miskin nutrien.
Di dalam sel terdapat kromosom
yang mengandung gen. Ketika sel
melakukan pembelahan, kromosom di
dalam inti akan menduplikat yang akan Gambar 1.19. . Fragmentasi pada Spyrogyra ( Sumber: https://
www.google.co.id/search?q=gambar+fragmentasi+pada+ganggang
&safe )

17
produksi pakan alami dan pakan buatan

3. Pembentukan zoospora (sel berflagel Jenis alga yang melakukan


dua) reproduksi atau berkembang biak secara
Reproduksi aseksual terjadi dengan aseksual dengan cara pementukan spora
pembentukan zoospora, yaitu spora antara lain Chlorococcum sp. (alga dari
yang dapat bergerak atau berpindah divisi Chlorophyta bersel tunggal tidak
tempat. Zoospora berbentuk seperti bergerak), Chlamidomonas sp. (alga dari
buah pir yang memiliki dua sampai divisi Chlorophyta bersel tunggal dapat
empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, bergerak), dan Chlamidomonas sp. (alga
dan satu bintik mata berwarna merah dari divisi Chlorophyta bersel tunggal
(stigma). Spora yang sebenarnya dapat bergerak).
merupakan sel vegetatif akan terbentuk
pada keadaan yang kurang
menguntungkan bagi fitoplankton.
Spora membesar dan tebal karena
penimbunan zat makanan.
Pembentukan spora merupakan
perkembangbiakan dengan cara
membentuk sel khusus yang mampu
berkembang menjadi individu baru Gambar 1.20. Pembentukan spora pada Algae ( Sumber : http://
umum-pengertian.blogspot.com/2016/04/proses-reproduksi-
tanpa terjadinya peleburan sel kelamin. ganggang-alga-secara.html )
Pada umumnya terjadi dengan Terdapat pula jenis-jenis
perantara spora, oleh karena itu sering fitoplankton yang bereproduksi tidak
disebut perkembangbiakan secara hanya dengan fragmentasi maupun
sporik. pembelahan sel saja namun dapat juga
Zoospora dibentuk oleh sel bereproduksi dengan pembentukan
vegetative, tetapi beberapa tumbuhan spora. Dari golongan alga, yaitu
terbentuk dalam sel khusus disebut Hydrodictyon yaitu alga dari divisi
sporangin. Zoospora setelah periode Chlorophyta berbentuk koloni tidak
berenang beberapa waktu berhenti bergerak yang bereproduksi secara
pada substrat yang sesuai. Umumnya aseksual dengan fragmentasi dan
dengan ujung anterior. Flagella zoospora. Selain dengan zoospora,
dilepaskan dan terbentuk dinding, perkembangbiakan secara aseksual
selama poses ini alga mensekresikan dilakukan dengan pembentukan :
lendir yang berperan untuk a. Aplanospora, yaitu spora aseksual
mempertahankan diri. yang tidak motil
Perkembangbiakan secara aseksual b. Hipnospora, yaitu spora autospora
terjadi dengan pembentukan zoospora, yang mempunyai dinding tebal
yang berbentuk buah per dengan 2 – 4
bulu cambuk tanpa rambut-rambut c. A u t o s p o r a , y a i t u s p o r a y a n g
mengkilap pada ujungnya, mempunyai menyerupai sel induk
2 vakuola kontraktil, kebanyakan juga 5. Perkembangbiakan Fitoplankton secara
suatu bintik mata merah dengan seksual
kloroplas di bagian bawah berbentuk Meskipun bukan yang biasa seperti
piala / pot. reproduksi aseksual, ada jenis
4. Proses Reproduksi Ganggang (Alga) fitoplankton yang bereproduksi secara
Secara Aseksual dan Seksual seksual. Gamet (jantan atau betina sel-

18
produksi pakan alami dan pakan buatan

sel reproduksi seksual) yang dilepaskan aplanospora sebanyak 8 buah yang


ke dalam air oleh sel dewasa. Gamet kemudian aplanospora berkembang
jantan melebur dengan gamet betina, menjadi individu baru dan dan setiap
kemudian menggabungkan untuk aplanospora dewasa akan
menciptakan sel yang lengkap yang menhasilkan aplanospora baru bergitu
sepenuhnya matang dan dapat segera seterusnya. Chlorella akan terus
mulai fotosintesis. berkembang selama kondisi
Secara normal algae bereproduksi lingkungan menungkinkan.
secara aseksual yaitu melalui Chlorella dapat tumbuh di mana
pembelahan sel. Pembelahan sel yang mana,dapat tumbuh di daerah yang
terjadi berulang-ulang akan basah pada media yang mengandung
mengakibatkan ukuran sel menjadi unsur hara N, P, K dan mikro laninya,
lebih kecil secara berangsur-angsur kecuali di daerah gurun pasir dan salju .
hingga generasi tertentu. Apabila Alga ini dapat tumbuh optimal pada
ukuran sel sudah di bawah 7 mm maka suhu 25 – 30 oC dan masih dapat hidup
fitoplankton ini akan bereproduksi pada suhu 40 oC tetapi tidak dapat
secara seksual dengan pembentukan tumbuh.
auxospora. Perkembangbiakan Chlorella dapat
Mula-mula epiteka dan hipoteka dibagi dalam empat tingkat sebagai
ditanggalkan dan menghasilkan berikut :
auxospora. Auxospra ini akan 1) Tingkat pertumbuhan, yaitu tingkat
membangun epiteka dan hipoteka baru pertambahan besarnya sel
dan tumbuh menjadi sel yang
2) Tingkat pemasakan dini yaitu
ukurannya lebih besar, kemudian
selama bermacam-macam proses
melakukan pembelahan sel sehingga
sintetis yang terjadi dalam
membentuk rantai. Auxospora
persiapan pembentuk sel anak (
terbentuk pada salinitas 20-35 ppt dan
awal pembentukan autospora)
suhu 20°C. Intensitas cahaya 4.000-
5.000 lux merupakan kisaran optimal 3) Tingkat pemasakan akhir yaitu
untuk pembentukan auxospora. terbentuknya sel induk muda
Auxospora jarang terbentuk pada (tahap ini autospora terbentuk)
intensitas cahaya kurang dari 500 lux. 4) Tingkat pelepasan autospora,
Berikut dibahas contoh siklus hidup dinding sel induk akan pecah dan
berkembangbiakan beberapa jenis autospora dilepaskan sehingga
pakan alami yang sudah di akan tumbuh menjadi sel induk
budidayakan masyarakat. muda.
a. Chlorella b. Tetraselmis
Chlorella berkembang biak secara Tetraselmis sp. berkembang
vegetatif (aseksual) pembelahan sel biak secara vegetatif aseksual dan
dan autospora dari sel induknya. dan seksual (Gambar 4). Reproduksi
Chlorella hidup bebas atau menempel aseksual dengan cara membelah
pada binatang invertebrate. protoplasma menjadi 2, 4 dan 8 sel
Perkembanganbiakan aseksual dalam bentuk zoospore yang
diawali dengan pembentukan spora. kemudian dilengkapi dengan 4 buah
Setiap sel induk chlorella akan flagella pada masing-masing sel
mengeluarkan zoospora yang disebut (Inansetyo dan Kurniastuti (1995).

19
produksi pakan alami dan pakan buatan

Sedangkan reproduksi secara seksual bervariasi dari suatu populasi diatom


yaitu setiap sel memiliki gamet yang pada suatu spesies. Ukuran terkecil
dikenal dengan istilah isogami dapat mencapai 30 kali lebih kecil dari
melalui konjugasi (bertemunya gamet ukuran terbesarnya. Suatu ketika
jantan dan gamet betina) ukurannya mencapai minimum yang
menghasilkan zigot yang yang baru. selanjutnya akan dikompensasi
c. Diatom dengan tumbuhnya auksospora
(auxospore) berukuran besar yang
Pembelahan sel pada diatom
akan membelah dan menghasilkan sel
sangat dipengaruhi oleh tingkat
baru yang kembali berukuran besar.
kecerahan perairan, kadar garam dan
kondisi makanan yang tersedia Selain dengan pembelahan sel
diperakan tersebut. Diatom sangat diatomjuga dapat membentuk
cepat mempergunakan makanan di mikrospora dan spora istirahat. Namun
sekitarnya sehingga mempunyai peranan kedua macam spora tersebut
kemampuan ganda dalam dalam perkembangbiakan mereka
pembelahan selnya. Diatom masih belum terlihat dengan jelas.
berkembangbiak terutama dengan Reproduksi Diatom dilakukan
cara pembelahan sel, jenis reproduksi dengan cara membelah diri yaitu
aselsual. Reproduksi aseksual terjadi memisahkan antara bagian epiteka dan
dengan pembelahan sitoplasma hipoteka. Bagian epiteka membentuk
dalam frustul dimana epiteka(tutup) hipoteka untuk menjadi sel diatom baru.
induk akan menghasilkan hipoteka Sedangkan bagian hipoteka akan
(wadah) yang baru, sedangkan berubah peranannya sebagai epiteka
hipoteka yang lama akan menjadi dan membentuk hipoteka baru.
epiteka yang menghasilkan Demikian diatom akan membelah
hipoteka(wadah ) yang baru pula pada beberapa kali dan ukurannya menjadi
anaknya, dan seterusnya. Dengan semakin kecil. Untuk mengembalikan
demikian suksesi reproduksi aseksual kepada ukuran semula diatom
ini akan menghasilkan ukuran sel membentuk Auxospore.
yang semakin kecil . Hal ini akan 6. Reproduksi Diatom Secara Seksual
menyebabkan kedua sel baru akan
Reproduksi seksual diatom terjadi
sedikit berbeda ukurannya, sel yang
melalui oogami dimana terjad peleburan
terbentuk dari sel dalam akan lebih
sel telur yang bersifat non motil dengan
kecil dari sel yang terbentuk dari sel
gamet jantan yang bersifat motil. Ketika
luar. Dengan demikian ukuran
sel gamet jantan memasuki sel telur
individu-individu dari spesies yang
maka terjadi fertilisasi dan terbentuklah
sama tetapi dari generasi yang
zigot.
berlainan akan berbeda.
a. Spirulina
Pembelahan sel secara aseksual ini
akan menghasilkan pertumbuhan Siklus hidup Spirulina sp. Yakni
populasi yang sangat cepat pada proses reproduksi yang
kondisi yang optimal. Namun, dengan disempurnakan dengan fragmentasi
pembelahan yang berulang-ulang, dari trikoma yang telah dewasa.
akan terjadi pengecilan ukuran sel. Reproduksi Spirulina sp. terjadi secara
Reproduksi aseksual seperti ini aseksual (pembelahan sel) yaitu
menghasilkan sejumlah ukuran yang dengan memutus filamen menjadi

20
produksi pakan alami dan pakan buatan

satuan satuan sel yang membentuk tempat yang mengeluarkan aroma


filamen baru. Ada tiga tahap dasar khas dari poses pembusukan bahan
pada reproduksi Spirulina sp. yaitu organik. Telur chironomus ini selalu
proses fragmentasi trikoma, ditemukan pada pagi hari, sehingga
pembesaran dan pematangan sel dimungkinkan induk meletakkan
hormogonia, serta perpanjangan massa telurnya pada malam hari.
trikoma (Gambar 3). Selanjutnya Massa telur chironomus berisi 100
trikoma dewasa dapat dibagi menjadi sampai 2000 butir telur dan akan
filamen atau hormogonia, dan sel-sel menetas dalam waktu 24 sampai 36
di hormogonia akan meningkat jam.
melalui pembelahan biner, tumbuh Setelah telur menetas akan keluar
memanjang dan membentuk spiral. larva yang berbentuk memanjang
Siklus reproduksi mikroalga seperti belatung. Berukuran 1 – 100
tersebut berlangsung melalui mm. kepala tersusun atas sklerotin,
pembentukan hormogonium yang thorax tidak memiliki pasang kaki,
dimulai ketika salah satu atau tidak memiliki bakal sayap, abdomen 8
beberapa sel yang terdapat di tengah- – 10 ruas.
tengah trikoma yang mengalami Larva chirunomus mempunyai
kematian dan membentuk badan yang habitat akuatik dan bersifat saprofog
disebut cakram pemisah berbentuk atau dentrivor, ada beberapa jenis
bikonkaf. Sel-sel mati yang disebut yang hidup dan membuat suatu tempat
nekrida tersebut akan putus dengan berbentuk tabung yang biasa
segera, kemudian trikoma ditemukan di dasar kolam atau bak air.
terfragmentasi menjadi koloni sel Imago sebagian besar bersifat
yang terdiri atas 2-4 sel yang disebut nocturnal, banyak ditemukan di sekitar
hormogonia dan memisahkan diri 8 cahaya. Larva akan hidup hingga 1 – 2
dari filamen induk untuk menjadi minggu yang kemudian akan berubah
trichoma baru. Hormogonia menjadi pupa. Sebelum masa inilah
memperbanyak sel dengan larva chironomus atau dikenal juga
pembelahan pada sel terminal. Tahap sebagai cacing darah biasa dipanen
akhir proses pendewasaan sel sebagai pakan alami ikan. Setelah
ditandai terbentuknya granula pada beberapa hari menjadi pupa,
sitoplasma dan perubahan warna sel chironomus akan keluar dari pupanya
menjadi hijau kebiruan. menjadi chironomus dewasa yang
b. Chirunomus berupa nyamuk pemakan nectar.
Setelah proses pemijahan, induk Chironomus dewasa sendiri hanya
betina akan meletakkan massa bertahan hidup sekitar 2 – 3 hari.
telurnya di permukaan air yang akan cacing darah juga digunakan
tenggelam ke dasar perairan dan sebagai indikator pencemaran air.
kemudian menetas menjadi larva. Mengapa demikian?. Cacing darah
Siklus hidup dari telur hingga rentan terhadap kualitas perairan,
mencapai dewasa biasanya memakan dimana cacing darah ini mempunyai
waktu kurang dari satu minggu atau sensitivitas yang tinggi terhadap
bahkan lebih dari setahun tergantung kualitas air. Cacing darah hidup pada
jenis spesies dan musim. Induk lingkungan yang memiliki suhu sekitar
chirunomus meletakkan telurnya di 24 – 29 oC, kandungan DO 4 – 8 mg/l

21
produksi pakan alami dan pakan buatan

dan kandungan pH yan berkisar antara sebagai kadar serat kasar dan kadar BETN.
6 – 8. Selain parameter tersebut, Sedangkan kandungan lipid pada bahan uji
terdapat juga parameter lain seperti dianalisis sebagai kadar lemak. Pada Tabel
kedalaman dan bahan organik. Jika 2, tertera beberapa kandungan gizi pakan
keadaan perairan tidak mendukung alami yang telah dilakukan analisa
parameter tersebut, cacing darah proksimat tersebut.Pakan alami yang
tidak dapat berkembang dengan diberikan pada larva ikan dan udang
optimal atau bahkan tidak ditemukan berperan sebagai sumber karbohidrat,
di perairan tersebut. lemak, protein dengan susunan asam amino
yang lengkap serta mineral. Dengan
kandungan nutrisi yang cukup pada pakan
F. KANDUNGAN NUTRISI PAKAN ALAMI
alami tersebut maka larva dan benih ikan
Kandungan nutrisi pada jasad pakan akan mengalami pertumbuhan yang
alami sangat menentukan pertumbuhan optimal. Pada beberapa usaha pembenihan
dan perkembangan larva ikan yang ikan air tawar maupun ikan air laut pakan
dipelihara. Nutrisi tersebut terdiri dari alami merupakan pakan awal atau pakan
protein, lemak, karbohidrat, dan mineral . pertama yang diberikan untuk mengatasi
Plankton (pakan alami ini harus memenuhi kondisi larva yang belum berkembang
kebutuhan nutrisi larva ikan yang organ pencernaannya secara sempurna.
dipelihara. nutrisi pakan alami antara
Protein adalah suatu molekul komplek
jenis fithoplankton satu dengan lainnya
yang besar (makromolekul) yang berbentuk
sangat beranekaragam tergantung pada
dari molekul asam amino dimana asam
zat hara, kondisi lingkungan (intensitas
amino tersebut satu sama lain berhubungan
cahaya, suhu).
dengan ikatan peptida. Asam amino ini
Kandungan nutrisi jasad pakan dapat akan menentukan kualitas protein yang
dilihat dari kandungan protein, lemak, dibentuk. Ada sepuluh asam amino esessial
karbohidrat, vitamin dan mineral. Dan (asam amino hakiki) bagi ikan yaitu
bahan yang dilakukan analisis dalam phenilalanin, valin, treonin, tryptophan,
keadaan bahan kering dan kadar air. isoleusin, methionin, histidin, arginin, lysin
Jumlah air yang terdapat pada bahan uji dan leusin. Disebut sebagai asam animo
disebut dengan kadar air. Sedangkan esensial bagi ikan karena asam animo ini
bahan kering dari hasil uji tersebut terdiri tidak dapat disintesis dalam tubuh ikan,
dari bahan organik dan bahan anorganik. sehingga memerlukan masukan dari luar
Bahan anorganik yang diperoleh dari yaitu dari pakan. Kualitas protein
bahan uji biasa disebut dengan kadar abu. ditentukan oleh asam animo
Sedangkan bahan organik terdiri dari dua pembentuknya. Semakin lengkap asam
macam yaitu bahan organik yang animo esensial sebagai pembentuk suatu
mengandung Nitrogen (N) dan bahan protein maka dikatakan protein tersebut
organik yang tidak mengandung Nitrogen semakin tinggi kualitasnya. Protein ini
(N). Bahan organik yang mengandung N sangat dibutuhkan oleh semua makhluk
adalah protein dan biasa disebut sebagai hidup termasuk dalam hal ini ikan. Pada ikan
kadar protein. Bahan organik yang tidak protein mempunyai peran penting sebagai:
mengandung N terdiri dari dua nutient
1. sumber energi utama, mempertahankan
yaitu karbohidrat dan lipid.
fungsi jaringan secara normal untuk
Kandungan karbohidrat dalam bahan uji perawatan jaringan tubuh, mengganti sel
terdiri dari serat kasar dan bahan ekstrak sel yang rusak dan pembentukan sel sel
tanpa nitrogen (BETN) sehingga disebut baru sehingga protein sangat

22
produksi pakan alami dan pakan buatan

mempengaruhi pertumbuhan larva protein dan karbohidrat.


ikan. 2. Sumber asam lemak esensial yang
2. Protein ini juga diperlukan untuk berfungsi spesifik dalam tubuh seperti
pembentukan hormon, enzim dan anti untuk struktur sel & pemeliharaan
bodi dan hemoglobin. intergritas membran-membran yang
Kebutuhan protein larva ikan secara hidup, sebagai komponen utama
umum lebih tinggi dibandingkan dengan struktur sel. Penyimpan bahan bakar
kebutuhan protein yang mempunyai umur metabolik, mengangkut bahan bakar.
tingkatan hidup lebih tinggi (lebih lama). 3. sebagai pelindung dinding sel dan juga
Kebutuhan protein untuk ikan antara 20- sebagai komponen pelindung kulit
60 % tergantung jenis ikan. vertebrata.
Lemak disusun atas beberapa asam
Bahan
Jenis Pakan Kadar Kadar Kadar
Kadar Ekstra lemak yang merupakan komponen
Alami air protein lemak
serat Tanpa Abu pembentuknya. Kualitas lemak juga
kasar Nitrogen

7,8 71,2 8,3 5,4 9,9 5,2


ditentukan oleh asam lemak
8,0 55,5 6,8 11,3 15,0 11,4 pembentuknya. Lemak berperan sebagai
8,0 27,2 3,4 12,9 36,5 20,0 pelarut beberapa vitamin yakni vitamin
8,1 51,9 10,4 3,5 15,3 18,9 A, D, E dan K.
7,6 24,4 7,1 2,5 26,7 39,3 Karbohidrat adalah senyawa organik
10,1 35,1 4,2 5,6 27,7 27,4 yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan
10,4 33,6 18,1 4,4 23,0 20,9
oksigen dalam perbandingan yang
8,5 57,8 7,6 8,4 17,2 9,0
berbeda-beda, terdiri dari Serat Kasar dan
88,92 53,05 13,810 2,58 29,13 4,01
10,4 9,0 34,2
Bahan Ekstra Tanpa Nitrogen (BETN).
0,8 9,6 46,4
10,4 24,7 2,6 0,7 20,2 51,8 Formula umum karbohidrat adalah Cn
8,0 56,7 2,8 0,6 28,1 11,8 (H2O)2. Karbohidrat sangat dibutuhkan
5,5 49,1 10,7 2,1 19,0 19,1 bagi ikan karena mempunyai fungsi
sebagai:
1. Sumber energi = Protein Sparing Effect
yang artinya karbohidrat dapat
digunakan sebagai sumber energi
15,2 13,8 1,9 9,3 36,9 38,1
7,0 10,2 0,4 5,8 44,8 38,8
pengganti bagi protein dimana dengan
6,1 5,4 0,8 6,1 57,3 30,4 menggunakan karbohidrat dan lemak
87,06 56,60 2,86 - - 4,94 sebagai sumber bahan baku maka hal ini
dapat mengurangi harga pakan.
2. Sebagai zat awal/prekursor untuk
Tabel 1.1. Kandungan nutrisi beberapa jenis pakan alami
sintesis asam amino nonessensial
Lemak merupakan senyawa organik 3. Sebagai sumber Ribosa (untuk DNA dan
yang tidak dapat larut dalam air tetapi RNA)
dapat diekstraksi dengan pelarut nonpolar
seperti kloroform, eter dan benzena. Kandungan karbohidrat dalam bahan uji
Senyawa organik ini terdapat di dalam sel. terdiri dari serat kasat dan bahan ekstrak
Peranan lemak bagi ikan adalah: tanpa nitrogen (BETN) sehingga dikenal
sebagai kadar serat kasar dan kadar BETN.
1. sebagai salah satu sumber energi Kandungan karbohidrat pada jasad pakan
metabolisme, yang mempunyai nilai pada umumnya rendah. Kebutuhan
energy yang paling tinggi dibandingkan karbohidrat untuk larva tidak lebih dari

23
produksi pakan alami dan pakan buatan

20%. Komposisi nilai nutrisi (kandungan tersebut sampai tercapai berat yang
nutrisi) jasad pakan ini dapat diketahui konstans (selisih penimbangan
dengan melakukan analisis proksimat yang berturut turut kurang dari 0,02 gram).
dilakukan di laboratorium pakan Beberapa Catat sebagai X2 gram
kandungan nutrisi pakan alami yang perlu e. Hitunglah presentase kadar air bahan
di uji proksimat antara lain kadar air, kadar yang dapat diperoleh dengan rumus
protein, kadar lemak, kadar karbohidrat sebagai berikut :
yang terdiri dari kadar serat kasar dan
bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) . (X1+a) - X2
Kadar air (%) = x 100%
1. Pengukuran kadar air dengan Metode a
Thermogravimetri Langkah kerja SNI
Prinsipnya menguapkan air yang ada a. Timbang dengan cermat 1-2 g bahan
dalam bahan dengan jalan pemanasan. pada sebuah botol /cawan timbang
Pada suhu 105-110oC. Kemudian tertutup yang sudah diketahui
menimbang bahan sampai berat bobotnya (W1)
konstan berarti semua air sudah
b. Keringkan pada oven suhu 105 0C
diuapkan.
selama 3 jam
Peralatan :
c. Dinginkan ndalam eksekator
a. Cawan porselin dengan penutup
d. Timbang (W) ulangi pekerjaan ini
b. Desikator/eksikator sehingga diperoleh bobot tetap
c. Tang penjepit (konstan)
d. Oven Perhitungan :
e. Timbangan analitik W
Kadar Air = x 100%
Cara kerja W1
a. Cawan porselin dicuci kemudian dan
2. Pengukuran Kadar Abu dengan metode
dipanaskan pada oven pada suhu
Gravimetri
105-110 oC selama 1 jam dengan
tutup dilepaskan, didinginkan dalam Prinsip : Membakar bahan dalam
desikator dengan tutup dilepas tanur (furnace) dengan suhu 600 oC
selama 1 jam dan kemudian cawan selama 3-8 jam sehingga seluruh umsur
porselin ditimbang (X1) dalam pertama pembentuk senyawa organik
keadaan tertutup. (C,H,O,N) habis terbakar dan berubah
menjadi gas . Sisanya yang tidak terbakar
b. Timbang sampel/bahan yang telah
adalah abu yang merupakan kumpulan
dihaluskan sebanyak kurang lebih 2
dari mineral mineral yang terdapat
gram (a) lalu dimasukkan dalam
dalam bahan. Atau dengan kata lain Abu
cawan porselin.
merupakan total mineral dalam bahan.
c. Bahan dan cawan porselin di oven Peralatannya yaitu :
selama 4-6 jam pada suhu 105-110 0C
a. Cawan porselen 30 ml
, didinginkan dalam eksikator kurang
lebih 30 menit kemudian timbang, b. Pembakar bunsen atau hot plate
lakukan pemanasan kembali dalam c. Tanur listrik
oven selama 30 menit diinginkan d. Neraca analitik
dalam eksikatot dan timbang
e. Eksikator
d. Lakukan hal pekerjaan no 2 dan no 3

24
produksi pakan alami dan pakan buatan

f. Tang penjepit Perhitungan


Langkah kerja
W1 - W2
a. Cawan porselen dipanaskan dalam Kadar Abu (%) = x 100%
oven pada suhu 105-110 oC selama 1 W
jam W = Bobot contoh sebelum diabukan
b. Dinginkan dalm eksikator selamam dalam gram
10-15 menit dan timbang catat W1 = Bobot contoh + cawan sesudah
sebagai (A) gram. diabukan dalam gram
c. Timbang bahan/sampel yang kering W2 = Bobot cawan kosong dalam gram
sebanyak 2-3 gram (a ) ke dalam
3. Pengukuran Kadar Lemak dengan
cawan , catat sebagai X1 gram
metode Soxhlet
d. Panaskan d engan hotplate atau
Prinsip : melarutkan (ekstraksi) lemak
pembakar bunsen sampai tidak
yang terdapat dalam bahan dengan
berasap lagi
pelarut lemak (ether) selama 308 jam.
e. Masukkan cawan dan bahan ke dalam Ekstraksi menggunakan alat soklet.
oven pengabuan / tanur listrik dengan Beberapa pelarut yang digunakan adalah
cara dipanaskan derngan temperatur kloroform, heksana, dan aseton. Lemak
550-700 oC selama 3-6 jam, sampai yang terekstraksi ( larut dalan pelarut)
bahan berubah menjadi abu berwarna terakumulasi dalam wadah pelarut (labu
putih. sokhlet) kemudian dipisahkan dari
f. Dinginkan dalam eksikator kurang pelarutnya dengan cara dipanaskan
lebih 15-30 menit dan timbang cawan dalam oven suhu 105 oC. Pelarut akan
tersebut dengan teliti dan catat menguap sedangkan lemak tidak (karena
sebagai (B) gram titik didih lemak lebih besar dari 105 oC,
g. Hitunglah presentase kadar abu sehingga tidak menguap dan tinggal di
dalam bahan yang diperoleh dengan dalam wadah. Lemak yang tinggal dalam
rumus sebagai berikut : wadah ditentukan beratnya. (lemak
kasar (%)
B-A
Kadar Abu (%) = x 100% Alat dan Bahan
a
Alat :
Langkah Kerja SNI: a. Satu st alat sokhlet
a. Timbang engan cermat 2-3 gram b. Kertas saring bebas lemak
sampel bahan ke dalam cawan c. Labu lemak
porselen yang telah diketahui d. Pemanas ;listrik
bobotnya. e. Kapas bebas lemak
b. Arangkan di atas nyala pembakar lalu f. Neraca analitik
abukan dalam tanur listrik pada suhu
maksimum 550 oC dengan g. Eksikator
pengapuan sempurna (sekali kali Bahan :
pintu tanur dibuka sedikit agar - Kloroform
oksigen bisa masuk). Prosedur
c. Dinginkan dalam eksikator lalu a. Panaskan cawan abu dalam oven pada
timbang sampai bobot tetap. suhu 105-110 oC selama 1 jam

25
produksi pakan alami dan pakan buatan

dinginkan dalam eksikator selama 10 sebagai berikut ;


menit dan ditimbang (X1) gram. Langkah kerja SNI :
b. Timbang bahan/sampel sebanyak 2-3 a. Timbang seksama 1-2 g contoh,
gram (bahan dalam bentuk halus dan masukkan kedalam selongsong kertas
kering. Dan dibungkus dengan kertas yang dialasi dengan kapas
saring/ kertas filter dalam bentuk
b. Sumbat selongsong kertas berisi
selinder. Timbang dan catat beratnya
contoh tersebut dengan kapas,
sebagai (a gram)
keringkan dalam oven pada suhu tidak
c. Masukkan kertas filter kedalam lebih dari 80 oC selama lebih kurang
tabung ekstrasi dan diberi pemberat satu jam, kemudian masukkan ke
serta dihubungkan dengan dalam alat soxhlet yang telah
kondensor /pendingin. dihubungkan dengan labu lemak berisi
d. Pasanglah tabung ekstraksi pada alat batu didih yang telah dikeringkan dan
alat destilasi soxhlet dengan pelarut telah diketahui bobotnya
petroleum ether /petroleum c. ekstrak dengan heksana atau pelarut
benzena/ hexana sebanyak 150 ml lemak lainnya selama lebih kurang 6
yang dimasukkan ke dalam soxhlet jam
sampai ketas saring tersebut
d. Sulingkan heksana dan keringkan
retemdam dan sisa larutan
ekstrak lemak dalam oven pengering
dimasukkan ke dalam labu.
pada suhu 105 oC
e. Panaskan cawan labu yang
e. Dinginkan dan timbang
dihubungkan dengan soxhlet di atas
water bath sampai cairan dalam f. Ulangi pengeringan ini hingga tercapai
soxhlet terlihat bening. Pemanasan bobot konstan
ini berlangsung selama 2 – 4 jam, Perhitungan ;
apabila setelah 4 jam ekstraksi belum W - W2
sempurna pemanasan dapat %) Lemak = x 100%
dilanjutkan selama 2 jam lagi. W2
f. Lepaskan labu dari soxhlet dan tetap W : bobot contoh dalam gram
dipanaskan di atas water bath untuk
W1 : bobot lemak sebelum ekstraksi
menguapkan semua petroleum ether
dalam gram
dari cawan labu.
W2 : bobot labu lemak sesudah
g. Cawan labu dipanaskan dalam oven
ekstraksi
pada suhu 105 – 110 oC selama 15
–60 menit, kemudian didinginkan Pengukuran Kadar Lemak dengan
dalam eksikator selama 10 menit dan Metode Weibull
ditimbang. Ulangi prosedur ini sampai Prinsip : ekstraksi lemak dengan
diperoleh berat yang stabil (X2). pelarut non polar setelah contoh
h. Hitunglah persentase kadar lemak dihidrolisis dalam suasana asam untuk
bahan/contoh dengan persamaan membebaskan lemak yang terikat.
Peralatan :
a. Kertas saring
X2- X1
Kadar Lemak (%) = x 100% b. Kertas saring pembungkus (Thimle)
a
c. Labu lemak

26
produksi pakan alami dan pakan buatan

d. Alat Soxhlet karena analisis ini didasarkan pada


e. Neraca Analitik penentuan kadar nitrogen yang terdapat
dalam bahan. Kandungan nitrogen yang
f. Pereaksi : larutan HCl 25%, kertas
diperoleh dikalikan dengan angka 6,25
lakmus, n-Heksana atau pelarut lemak
sebagai angka konversi menjadi nilai
lainnya
protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi
Langkah kerja SNI ; bahwa protein mengandung 16%
a.Timbang dengan cermat 1-2 g nitrogen(perbandingan protein :
cuplikan ke dalam gelas piala nitrogen =100 :16 = 6,25:1).
b. Tambah 30 ml HCl 25% dan 20 ml air Penentuan nitrogen dalam analisis
serta beberapa butir batu didih ini melalui tiga tahapan analis kimia:
c. Tutup gelas dengan kaca arloji dan a. Destruksi :
didihkan selama 15 menit Yaitu menghancurkan bahan
d. Saring dengan keadaan panas dan menjadi komponen sederhana,
cuci dengan air panas hingga tidak sehingga nitrogen dalam bahan
bereaksi asam lagi terurau dari ikatan organiknya.
e. Keringkan kertas saring berikut isinya Nitrogen terpisah diikat oleh H2SO4
pada suhu 100 – 105 oC. menjadi (NH4)2SO4
f. Masukkan ke dalam kertas saring b. Destilasi
pembungkus (paper thimble) dan Pengikatan komponen organik
ekstrak dengan heksana atau pelarut tidak hanya kepada nitrogen saja,
lemak lainnya 2 – 3 jam pada suhu tetapi juga terhadap komponen lain,
lebih kurang 80oC. oleh karena itu nitrogen harus
g. Sulingkan larutan heksana atau diisolasi. Untuk melepaskan nitrogen
pelarut lemak lainnya dan keringkan dalam larutan hasil destruksi adalah
ekstrak lemak pada suhu 100 – 105 oC. dengan membentuk gas
NH3.Pemberian NaOH 40 % akan
h. Dinginkan dan timbang
merubah (NH4)2SO4 menjadi NH4OH.
i. Ulangi proses pengeringan ini hingga NH4OH bila dipanaskan akan berubah
tercapai bobot tetap menjadi gas NH3 dan air, yang
Perhitungan ; kemudian dikondensasi . NH3 akhirnya
W1 - W2 ditangkap oleh larutan asam borat 5%
Kadar Lemak (%) = x 100% membentuk (NH4)3BO3
W
c. Titrasi
W : bobot cuplikan dalam gram
Nitrogen dalam (NH4)3BO3
W1 : bobot labu lemak sesudah ditentukan jumlahnya dengan cara
ekstraksi dalam gram dititrasi dengan HCl.
W2 : bobot labu lemak sebelum Protein kasar (%)
ekstraksi dalam gram
Alat dan Bahan
Alat :
Pengukuran Kadar Protein Metode
a. Labu Kjeldahl 300 mL
Kjeldahl
b. alat penyulingan dan klengkapannnya
Prinsip : Penetapan nilai protein
kasar dilakukan secara tidak langsung, c. Erlenmeyer 250 cc

27
produksi pakan alami dan pakan buatan

d. Buret 50 cc skala 0,1 mL c. Lakukan prosedur yang sama pada


e. Timbangan analitik blanko.
f. Pemanas listrik/pembakar Perhitungan kadar protein diperoleh
dari persamaan sebagai berikut ;
Bahan ( zat kimia) :
a. Asam Sulfat pekat 0,0007 x 6,25 x 20 x (titran
Kadar blanko -titran sampel)
b. Asam Chorida ( yang sudah diketahui Protein (%) = x 100%
a
normalitasnya)
c. Natrium Hydroxsida 40% Pengukuran Kadar Protein dengan
d. Katalis campuran (yang dibuat dari Metode SNI
CuSO4.5H2O dan K2SO4 dengan Pereaksi :
perbandingan 1:5) a. Campuran selen, campuran 2,5 gr
e. Asam borax 5% serbuk SeO2, 100 gr K2SO4 dan 20 gr
f. I n d i k a t o r c a m p u r a n ( b r o m CuSO4 5 H2O.
cresolgreen : Methyl merah = 4 : 5. b. Indikator campuran, siapkan larutan
sebanyak 0,9 gram campuran bromcresol green 0,1 % dan larutan
dilarutkan dalam alkohol 100 ml) merah metil 0,1 % dalam alkohol 95 %
Prosedur secara terpisah. Campur 10 ml
bromcresol green dengan 2 ml merah
Tahap Oksidasi, langkah kerjanya:
metil.
a. Masukkan 0,5 – 1 gram bahan/contoh
c. Larutan asam borat H3BO3 2 %,
(a), 3 gram katalis ( K2SO4 + CuSO4)
larutkan 10 gr H3BO3 dalam 500 ml air
dan 10 ml H2SO4 kedalam tabung
suling. Setelah dingin pindahkan
Kjeldahl.
kedalam botol bertutup gelas. Campur
b. Tabung dipanaskan hingga larutan di 500 ml asam borat dengan 5 ml
dalam tabung berubah warna menjadi indikator.
hijau bening, kemudian di dinginkan.
d. Larutan asam klorida, HCL 0,01 N
c. Encerkan dengan aquades sampai
e. Larutan Natrium Hidroksida NaOH
larutan menjadi 100 ml.
30%, larutkan 150 gram Natrium
Tahap Destruksi, langkah kerjanya : Hidroksida kedalam 350 ml air, simpan
a. M a s u k k a n 5 m l l a r u t a n h a s i l dalam botol bertutup karet.
oksidasike dalam cawan labu kjeldahl. Langkah kerja ;
b. Tambahkan NaOH 0,05 N sebanyak 10 a. Timbang seksama 0,51 g cuplikan,
ml. masukkan ke dalam labu Kjeldahl 100
c. Siapkan Erlenmeyer, masukkan ml
H2SO4 0,05 N sebanyak 10 ml dan b. Tambahkan 2 g campuran selen dan 25
tambahkan 2 – 3 tetes larutan ml H2SO4 pekat.
indikator (metyl red/methylen blue),
c. Panaskan diatas pemanas listrik atau
kemudian didestruksi selama10
api pembakar sampai mendidih dan
menit.
larutan menjadi jernih kehijau-hijauan
Tahap Titrasi (sekitar 2 jam)
a. Hasil destruksi dititrasi dengan NaOH d. Biarkan dingin, kemudian encerkan
0,05 N dan masukkan kedalam labu ukur 100
b. Volume titran yang digunakan dicatat. ml, tepatkan sampai tanda garis

28
produksi pakan alami dan pakan buatan

5. Pipet 5 ml larutan dan masukkan Bebaskan lemaknya dengan cara


kedalam alat penyuling, tambahkan 5 ekstraksi dengan cara SOXlet atau
ml NaOH 30% dan beberapa tetes dengan cara mengaduk, mengenap
indikator PP, tuangkan contoh dalam pelarut
6. Sulingkan selama lebih kurang 10 organik sebanyak 3 kali. Keringkan
menit, sebagai penampung gunakan contoh dan masukkan ke dalam
10 ml larutan asam borat 2% yang erlemeyer 500 ml.
telah dicampur indikator b. Tambahkan 50 ml larutan H2SO4
7. Titar dengan larutan HCL 0,01 N 1,25%, kemudian didihkan selama 30
menit dengan menggunakan
8. Kerjakan penetapan blanko
pendingin tegak
Perhitungan :
c. Tambahkan 50 ml NaOH 3,25% dan
Kadar (V1 - V2) x N x 0,014 x f.k x fp
x 100% didihkan lagi selama 30 menit
Protein (%) =
W
d. Dalam keadaan panas, saring dengan
W corong Buchner yang berisi kertas
W : bobot cuplikan saring tak berabu Whatman 54, 41 atau
V1 : volume HCL 0,01 N yang 541 yang telah dikeringkan dan
dipergunakan penitaran contoh diketahui bobotnya.
V2 : volume HCl yang dipergunkan e.Cuci endapan yang terdapat pada
penitaran blanko kertas saring berturut-turut dengan
N : normalitas HCl H2SO4 1,25% panas, air panas dan
etanol 96%.
fk : faktor konversi untuk protein 6,25
f. Angkat kertas saring beserta isinya,
fp : faktor pengenceran masukkan kedalam kotak timbang
4. Pengukuran Kadar Serat KasarMetode yang telah diketahui bobotnya,
Pencucian asam dan basa kuat keringkan pada suhu 105 oC dinginkan
Prinsip : menentukan zat organik yang dan timbang sampai bobot tetap.
tidak larut dalam asam kuat dan basa g.bila ternyata kadar serat kasar lebih
kuat dan disertai dengan pemanasan. besar 1% abukan kertas saring beserta
Peralatan : isinya, timbang sampai bobot tetap
a. Neraca analitik Perhitungan :
b. Pendingin a. Serat kasar < 1%,
c. Corong Buchner
w
d. Pompa vakum % Serat Kasar = x 100%
w1
Bahan kimia / Pereaksi :
a. Asam sulfat H2SO4 1,25% b. serat kasar > 1%
b. Natrium Hidroksida, NaOH 3,25% w - w1
% Serat Kasar = x 100%
c. Etanol 96% w2
d. Kertas saring Whatman 54, 541 atau
w : bobot cuplikan dalam gram
41
w1 : bobot abu dalam gram
Langkah kerja SNI :
w2 : bobot endapan pada kertas saring
a. Timbang seksama 2 – 4 g cuplikan
dalam gram

29
produksi pakan alami dan pakan buatan

Langkah kerja 2 : panaskan selama 30 menit dengan


a. Timbang bahan sebanyak 0,5 – 2 gram dilakukan penggoyangan sesekali.
(a) lalu masukkan kedalam c. Saring suspensi dengan kertas saring
erlenmeyer, kemudian tambahkan 50 dan residu yang tertinggal dalam
ml H2SO40,3 N dan di panaskan diatas erlenmeyer dicuci dengan aquades
hot plate selama 30 menit. mendidih, cucilah residu dalam kertas
b. Tambahkan 25 ml NaOH 1,5 N saring sampai air cucian tidak bersifat
kemudian panaskan kembali selama asam lagi (uji dengan kertas lakmus,
30 menit. sampai berwarna biru tidak berubah).
c. Panaskan kertas saring di dalam oven d. Pindahkan secara kuantitatif resudu
selama 1 jam pada suhu 110 oC dari kertas saring kedalam erlenmeyer
kembali dengan spatula, dan sisanya
Dan dinginkan dalam eksikator
dicuci dengan larutan NaOH 0,313 N
lalu ditimbang (X1). Pasang kertas
sebanyak 200 ml sampai semua residu
saring pada corong buchner yang
masuk kedalam erlenmeyer. Didihkan
dihubungkan dengan vacuum pump.
dengan pendingin balik sambil kadang
Panaskan juga cawan porselen pada
kala digoyang-goyangkan selama 30
suhu 110 oC selama satu jam dan
menit.
dinginkan didalam eksikator.
e. Saring menggunakan kertas saring
d. Larutan yang telah dipanaskan
yang telah diketahui beratnya, sambil
dituang ke dalam corong buchner.
dicuci dengan larutan K2SO4 10%,
Lakukan pembilasan berturut-turut
cuci lagi residu dengan aquades
menggunakan 50 ml air panas, 50 ml
mendidih dan kemudian dengan lebih
H2SO4 0,3 N , 50 ml air panas dan 25
kurang 15 ml alkohol 95%.
ml aceton.
f. Keringkan kertas saring dan isinya
e. Masukkan kertas saring dari corong
pada oven dengan suhu 110OC sampai
buchner kedalam cawan, panaskan
berat konstan selama 1 – 2 jam,
pada suhu 105 – 110 oC selama 0,5 – 1
dinginkan dalam eksikator dan
jam, dinginkan dalam eksikator dan
timbang
timbang (X2).
g. Hitunglah kadar serat kasar dengan
f. Panaskan cawan dalam tanur listrik
persamaan sebagai berikut :
bersu hu 600 oC selama 2 jam hingga
bahan di dalam cawan berwarna
putih, didinginkan dan timbang (X3). ((Berat Kertas Berat Kertas
+ serat)
-
Saring (
Kadar SK (%)= x 100%
g. Hitunglah kadar serat kasar bahan Berat Sampel
dengan menggunakan persamaan
B. SIKLUS HIDUP
sebagai berikut :
Chlorella merupakan alga sel tunggal,
X2 - X3 - X1 bentuknya bulat atau bulat telur,
Sarat Kasar (%) = x 100%
a mempunyai khloroplas seperti cawan,
Langkah Kerja 3 : dindingnya keras, pada dan garis tengahnya
5 mikron.
a. Timbang bahan sebanyak 2 – 5 gram
Perkembangan Chlorella terjadi secara
b. Masukkan kedalam erlenmeyer 600
aseksual, yaitu dengan pembelahan sel atau
ml, tambahkan larutan H2SO4 0,255 N
pemisahan antospora dari sel induknya dan
sebanyak 200 ml dan batu didih,
Chlorella hidup bebas atau menempel pada

30
produksi pakan alami dan pakan buatan

binatang invertebrate. Daur hidup pada bagian tahapan siklus hidupnya atau
Chlorella dapat dibagi dalam empat karena kondisi kultur. Dengan adanya
tingkat sebagai berikut : kemungkinan terjadinya perubahan ini,
1. Tingkat pertumbuhan, yaitu tingkat maka diperlukan identifikasi jenis/ species
pertambahan besarnya sel yang hendak dipilihnya sebagai jenis/
species yang akan diproduksi dalam kultur
2. Tingkat pemasakan dini yaitu selama
pakan alami. Dengan demikian
bermacam-macam proses sintetis yang
pengetahuan tentang identifikasi jenis/
terjadi dalam persiapan pembentuk sel
species mikroalgae baik untuk
anak
menanggulangi kontaminan lain maupun
3. T i n g k a t p e m a s a k a n a k h i r y a i t u yang belum diketahui speciesnya sangat
terbentuknya sel induk muda diperlukan.
4. Tingkat pelepasan sel Plankton yang diperoleh dari beberapa
titik yang sudah ditentukan diberi label dan
G. TEKNIK IDENTIFIKASI JENIS JENIS PAKAN dibawa ke laboratorium untuk
ALAMI diidentifikasi. Pengambilan sampel
dilakukan pada pagi hari untuk zooplankton
Identifikasi adalah proses pengenalan,
sebaiknya pada siang hari untuk
menempatkan objek atau individu dalam
fitoplankton. Kemudian zooplankton dan
suatu kelas sesuai dengan ciri karakteristik
phitoplankton di foto terlebih dahulu dan
tertentu. Identifikasi ini bertujuan untuk
kemudian dimasukkan dalam tabel
mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomik
perekam data yang kemudian dicocokkan
individu yang beranekaragam dan
dengan buku identifikasi . Beberapa faktor
memasukkannya ke dalam suatu takson.
yang dapat digunakan sebagai patokan
Teknik identifikasi plankton
untuk menentukan apakah jenis plankton
(phytoplankton dan zooplankton
itu termasuk kategori pakan alami adalah
menggunakan mikroskop, micropipet,
sebagai berikut :
hand counter, Haemocytometer dan
Sedgwick-rafter, sampel yang didatangkan 1. Bentuk dan ukuran sesuai dengan lebar
ke Laboratorium pakan Alami langsung bukaan mulut ikan pemakannya
dianalisa oleh analis. Identifikasi ini 2. Mudah diproduksi secara massal
dengan cara membandingkan langsung 3. Kandungan sumber nutrisinya tinggi
contoh sampel (plankton) yang
4. Isi sel padat dan mempunyai dinding sel
diidentifikasi dengan gambar plankton di
tipis sehingga mudah dicerna oleh ikan
buku plankton.
5. Cepat berkembangbiak dan memiliki
Identifikasi taksonomi mikroalgae
toleransi yang cukup tinggi terhadap
sangat penting kaitannya dengan
perubahan lingkungan sehingga lestari
memproduksi pakan alami algae didalam
ketersediaannya
memenuhi kualitas nutrisi bagi ikan. Selain
itu kegiatan budidaya pakan alami 6. Tidak mengeluarkan senyawa beracun
mikroalgae mungkin bisa terjadi 7. Gerakannya menarik bagi ikan tetapi
kontaminasi dengan mikroorganisme baik tidak terlalu aktif sehingga mudah
dari jenis mikroalgae maupun bakteri, ditangkap.
protozoa dan lainnya. Dalam mengkulutur Peralatan minimal yang dibutuhkan untuk
sel mikroalgae bisa juga terjadi melakukan identifikasi pakan alami antara
perubahan-perubahan bentuk, ukuran, lain adalah :
pergerakan selama perbedaan-perbedaan

31
produksi pakan alami dan pakan buatan

1. Plankton net 1. Plankton Net


2. Mikroskop Fungsi dari Plankton net adalah untuk
3. Haemocytometer mengambil plankton pada perairan
daerah fotik (daerah yang dapat
4. Autoclove
ditembusi cahaya ), karena plankton
5. Gelas ukur hanya dapat hidup pada bagian fotik dari
6. Gelas piala perairan. Ukuran dari panjang Plankton
7. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi net pun disesuaikan berdasarkan batas
tembus cahaya pada perairan.
8. Piper
Planktonet adalah alat yang dirancang
9. Buku identifikasi (phytoplankton, untuk tujuan sampling dengan objek
Zooplanton, dan benthos) plankton. Plankton net merupakan jaring
Jenis –jenis peralatan untuk identifikasi dengan mesh size yang disesuaikan
jenis jenis pakan alami dalam laboratorium dengan plakton. Penggunaan jaring
yang seharusnya ada dan fungsinya plakton selain praktis juga sampel yang
disajikan dalam tabel 3. Alat dan bahan diperoleh cukup banyak. Jaring plankton
identifikasi pakan alami dan fungsinya : net biasa terbuat dari nilon, umumnya
berbentuk kerucut dengan berbagai
No Alat dan bahan Fungsi ukuran, tetapi rata-rata panjang jaring
Alat yang digunakan untuk adalah 4-5 kali diameter mulutnya.
melihat obyek yang sangat Jaring berfungsi untuk menyaring air
1 Mikroskop
kecil yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang
serta plakton yang berada didalamnya.
Karena itu plakton yang tertangkap
Alat yang dignakan untuk
mengambil samppel plankton sangat bergantung pada ukuran mesh
2 Pipet tetes yang terdapat dalam gelas size, maka ukuran mesh size yang
baker dan kemudian diteteskan digunakan harus disesuaikan dengan
ke atas kaca preparat
jenis atau ukuran plankton yang akan
Untuk menampung sampel diamati. Mesh size dengan ukuran 30-50
3 Botol sampel
phytoplankton
µm untuk fitoplankton dan zooplankton
Sebagai media tempat
4 sedgewick kecil. Sedangkan untuk mezooplakton
plankton diletakkan
yang lebih besar digunakan ukuran mesh
Media untuk menentukan
5 Buku identifikasi jenis plankton yang sudah size 150-175 µm.
ditemukan dengan mikroskop
Sebagai cairan untuk
6 Formalin 4 % mengawetkan sampel plankton
Cairan untuk mengawetkan
7 Lugol
sampel plankton

Sampel Bahan utama dari


8 phythoplankton praktikum yang diambil
dan kemudin diidentifikasi
Cairan untuk mencuci
Gambar1. 21 . planktonet (Sumber: Dokumen Penulis)
kaca preparat yang sudah
9 aquades
digunakan untuk Bagian akhir ujung jaring terdapat
mengidentifikasi plankton bucket alat penampung plankton yang
Digunakan untuk terkumpul. Alat penampung ini biasanya
membersihkan/mengeringkan berbentuk tabung yang mudah dicopot
10 tisu
kaca preparat yang sudah dicici
dengan aquades
dari tabungnya. Prinsipnya bucket harus
Tabel.1.2. alat dan bahan indentifikasi pakan alami

32
produksi pakan alami dan pakan buatan

memenuhi syarat: kecil, atau mikro. Kata mikroskop sendiri


a. dapat dengan mudah dioperasikan berasal dari bahasa latin yakni “mikro”
dilaut yang artinya kecil dan kata “scopein”
yang artinya melihat. Jadi, mikroskop
b. tidak menampung air terlalu banyak.
diartikan sebagai alat untuk melihat
2. Konstruksi plankton net benda kecil. Benda -benda kecil tersebut
a. Cincin: terletak di atas dan berfungsi dilihat dengan cara diperbesar ukuran
sebagai pengikat tali dan sebagai bayangan benda tersebut hingga
penarik plankton net. Cincin biasanya berkali-kali lipat dari ukuran
terbuat dari besi. Diameter cincin sebenarnya.
berbeda – beda tergantung dari merk Dengan mikroskop, bayangan benda
dan jenis plankton net, namun pada mampu diperbesar hingga 40 kali, 100
umumnya diameter cincin ini yaitu 15 kali, bahkan sampai 1000 kali lipat.
– 25cm. Perbesaran yang semakin tinggi ini dapat
b. T a l i : b e r f u n g s i u n t u k semakin meningkat lagi seiring dengan
menghubungkan jaring dengan teknologi yang juga semakin
cincin. Panjang tali bervariasi berkembang.
tergantung jenis plankton net dan Penemu mikroskop adalah Anthony
jenis plankton yang akan diambil, Van Leewenhoek. Penemuan mikroskop
namun biasanya tali yang digunakan sangat membantu para peneliti dan para
berukuran 25 – 50cm ilmuan untuk dapat mengamati objek
c. Kawat: digunakan untuk membentuk mikroskopis. Secara terkhusus, ada pula
net atau mulut jaring sesuai keinginan cabang ilmu yang mempelajari objek -
dan kebutuhan kita. Diameter kawat objek berkuran sangat kecil atau
biasanya 31cm untuk fitoplankton mikroskopik yang dilakukan dengan
dan 45cm untuk zooplankton. menggunakan mikroskop. Cabang ilmu
d. Jaring: digunakan biasanya dari bahan tersebut adalah ilmu mikroskopi
nilon. Mesh size dari jaring ini elektron adalah mikroskop yang
biasanya 30 – 50 µm untuk menghasilkan gambar lebih jelas karena
fitoplankton dan 150-175 µm untuk mikroskop ini mempunyai resolusi tinggi
zooplankton, panjang jaring sekitar 4- hingga ribuan kali.
5 kali diameter mulut jaring. 4. Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
e. Botol/ bucket: berfungsi untuk Mikroskop cahaya modern yang biasa
menyimpan sampel air yang telah digunakan di sekolah memiliki bagian
disaring oleh plankton net. utama berupa lensa objektif yang
3. Mikroskop letaknya dekat dengan obyek yang akan
diamati. Lensa obyektif melekat pada
Pengertian mikroskop bisa dipahami
bagian yang disebut revolver. Revolver
sebagai alat optik yang berguna untuk
ini dapat diputar, dan berguna sebagai
alat bantu dalam melihat dan
alat pemindah lensa. Jenis lensa yang
mengamati benda -benda yang
lain adalah lensa okuler terletak dekat
ukurannya sangat kecil sehingga tidak
dengan mata pada saat mikroskop
mampu dilihat dengan hanya mata
digunakan. Lensa obyektif ada beberapa
telanjang. Jadi, secara sederhana
buah, dan memiliki pembesaran masing-
mikroskop adalah alat bantu untuk
masing 5X, 10X, 45X, dan 100X.
melihat benda -benda berukuran sangat
Sedangkan lensa okuler hanya 1 buah

33
produksi pakan alami dan pakan buatan

atau 2 buah, dan mempunyai ketika dilakukan perbesaran 100 kali,


pembesaran 5X, 10X, atau 15X. Kedua letak lensa dan objek yang diamati
lensa pada mikroskop dihubungkan sangat dekat, bahkan kadang
oleh suatu bagian berbentuk tabung. bersentuhan.
Mikroskop yang memiliki sebuah lensa c. Kondensor, adalah bagian mikroskop
okuler, disebut mikroskop monokuler yang dapat diputar, baik naik atau
turun. Fungsi kondensor adalah untuk
mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
d. Diafragma, adalah bagian yang
fungsinya untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk dan
mengenai preparat atau objek yang
diamati.
e. Cermin, adalah bagian yang berfungsi
Gambar 1. 22. Mikroskop ( Sumber : https://alatlabdankimia. untuk menerima dan mengarahkan
wordpress.com/2012/01/09/mengenal-mikroskop/ )
cahaya yang diterima oleh mikroskop.
Cermin mengarahkan cahaya dengan
5. Bagian – Bagian Optik Mikroskop
cara memantulkan cahaya yang
Pada bagian optik mikroskop, terdiri didapatnya tersebut.
dari lensa okuler, lensa objektif,
f. R e v o l v e r , a d a l a h b a g i a n y a n g
kondensor, diafragma, dan cermin.
fungsinya untuk mengatur perbesaran
Berikut keterangannya.
lensa objektif yang diinginkan oleh
a. Lensa Okuler, adalah lensa yang pengamat.
terdapat pada bagian ujung atas
g. Tabung Mikroskop, adalah bagian yang
tabung mikroskop. Pada lensa okuler
fungsinya untuk menghubungkan
inilah, para pengamat melihat objek
lensa objektif dan lensa okuler pada
yang diperbesar bayangannya. Lensa
mikroskop.
okuler ini berperan dalam
memperbesar kembali bayangan h. Lengan Mikroskop, adalah bagian yang
yang dihasilkan lensa objektif. fungsinya sebagai tempat pengamat
Biasanya, lensa okuler mempunyai ketika memegang mikroskop.
perbesaran 6, 10 atau 12 kali. i. Meja Benda, adalah bagian yang
b. Lensa Objektif, adalah lensa yang fungsinya untuk tempat meletakkan
berada dekat dengan objek yang objek yang hendak diamati. Pada meja
diamati. Pada mikroskup umumnya benda ini terdapat pula penjepit objek
terdapat 3 lensa objektif, yakni yang berguna untuk menjaga objek
dengan kemampuan perbesaran 10, agar tetap ditempat yang diinginkan.
40, atau 100 kali. Untuk menggunakan j. Makrometer (pemutar kasar), adalah
lensa objektif ini, terlebih dahulu bagian yang fungsinya untuk
pengamat harus mengoleskan minyak menaikkan atau menurunkan tabung
emersi pada bagian objek. Fungsi dengan cepat, agar pengamat dapat
minyak emersi adalah sebagai mengatur kejelasan gambaran objek
pelumas serta memperjelas bayangan yang didapatkan.
benda. Minyak ini diperlukan karena k. Mikrometer (pemutar halus), adalah

34
produksi pakan alami dan pakan buatan

bagian yang fungsinya untuk bekal lensa tersebut, mikroskop


menaikkan atau menurunkan tabung cahaya umumnya mempunyai
secara lambat dan berguna untuk pembesaran maksimal 1000 kali dari
melakukan pengaturan agar ukuran sebenarnya.
mendapatkan kejelasan dari Ada pula jenis mikroskop cahaya
gambaran objek yang diinginkan. yang hanya mempunyai satu lensa
l. Kaki Mikroskop, adalah bagian okuler atau monokuler dan yang hanya
mikroskop yang fungsinya sebagai mempunyai dua lensa okuler atau
penyangga untuk menjaga mikroskop binokuler atau mikroskop stetero.
agar tetap pada tempat yang Umumnya, mikroskop monokuler
diinginkan. Kaki mikroskop juga hanya dapat melihat panjang dan lebar
berguna sebagai tempat memegang dari objek saja. Sedangkan mikroskop
mikroskop jika mikroskop hendak binokuluer dapat melihat objek secara
dipindahkan. 3 dimensi, yakni secara panjang, lebar
6. Macam – Macam Mikroskop dan tinggi objek.
Berdasarkan pada sumber energi c. Mikroskop Elektron
yang dimanfaatkan, mikroskop dibagi Mikroskop Elektron bisa dikatakan
ke dalam dua jenis, yakni mikroskop sebagia penemuan mikroskop baru
cahaya dan mikroskop elektron. yang lebih canggih atau modern. Jenis
a. Mikroskop Cahaya mikroskop ini memanfaatkan elektron
sebagai sumber energinya. Mikroskop
Sesuai namanya, Mikroskop
Elektron menggunakan magnet
cahaya adalah jenis mikroskop yang
sebagai pengganti lensa. Elekron
dapat digunakan dengan
inilah yang berguna untuk
memanfaatkan cahaya sebagai
memusatkan sumber energi menuju
sumber energinya. Pada mikroskop
objek yang diamati.
cahaya, digunakan lensa yang
berperan untuk memusatkan cahaya Dengan menggunakan mikroskop
ke objek yang hendak diamati. Cahaya electron, bayangan objek yang diamati
yang digunakan sebagai sumber dapat diperbesar hingga satu juta kali
energi ini dapat berasal dari cahaya ukuran objek sebenarnya. Bahkan,
matahari atau pun dari cahaya lampu. kemampuan memperbesar bayangan
objek ini masih dapat terus
b. M i k r o s k o p y a n g p e r t a m a k a l i
berkembang seiring majunya
ditemukan adalah jenis mikroskop
teknologi yang ditemukan.
cahaya ini. Mikroskop cahaya juga
menjadi jenis mikroskop paling umum Mikroskop electron sendiri juga ada
yang digunkaan di sekolah -sekolah di dua jenis, yakni Mikroskop Transmisi
Indonesia sebagai alat belajar. Elektron (TEM) dan Mikroskop Elektron
Mikroskop cahaya umumnya Scanning. Mikroskop TEM cara
mempunyai tiga lensa objektif kerjanya adalah dengan
dengan masing -masingnya, mampu menembuskan elektron terhadap
melakukan pembesaran lemah (4 atau objek, sehingga gambaran bayangan
10 kali), pembesaran sedang (40 kali) objeknya terlihat pada layar.
dan pembesaran kuat (100 kali). Sedangkan Mikroskop Elektron
Selain itu, ada juga lensa okuler Scanning bekerja dengan
dengan pembesaran 10 kali. Dengan menampilkan gambaran tiga dimensi
dari objek. Mikroskop ini mampu

35
produksi pakan alami dan pakan buatan

memberikan gambaran permukaan, 1) Monitor tekanan. Berfungsi untuk


jaringan, dan struktur dari objek yang menampilkan tekanan uap panas
diamati. yang ada didalam mesin
d. Haemocytometer 2) Tutup Autoclave. Berfungsi untuk
Haemocytometer adalah alat yang menutup wadah autoclave
dipergunakan untuk menghitung sel- 3) Drain Bottle. Berfungsi untuk
sel darah merah dan alat ini juga dapat menampung aquades yang keluar
dipergunakan untuk menghitung dari dalam mesin
kepadatan populasi pakan alami dari 4) Body. Berfungsi untuk menopang
kelompok mikroalga. Alat ini terbuat seluruh bagian komponen
dari kaca tebal berbentuk empat autoclave
persegi panjang dan pada bagian
5) Kabel Konektror. Berfungi untuk
tengahnya terdapat celah yang
menghubungkan aruus listrik
membentang seperti huruf “H”
kemesin
6) Monitor Standby. Berfungsi untuk
menampilkan aktifitas penggunaan
autoclave
7) Tombol power. Berfungsi untuk
Gambar 1 . 23 : haemocytometer (Sumber: Dokumen Penulis)
mengaktifkan seluruh komponen
e. Autoclave
8) Tombol Func. Berfungsi untuk
Autoclave adalah sebuah alat membuat 3 program yang berbeda
sterilisasi dengan menggunakan
9) Monitor EXHT. Berfungsi untuk
metode uap panas basah bertekanan
menampilkan tekanan level uap
dengan lama proses sterilisasi adalah
panas yang mau dikeluarkan
15 menit pada suhu 121 derajat
cellcius pada tekanan 1 atm 10) Tombol SET. Berfungsi untuk
menetapkan program
Keterangan :
11) Tombol EXHT . berfungi untuk
memilih tingkatan level tekanan
12) Tombol SET Bawah. Berfungsi
untuk mengelolah program
13) Tombol FAN. Berfungsi untuk
mengaktifkan kipas pendingin
14) Monitor FAN. Berfungsi untuk
menampilkan aktifitas kipas
pendingin
15) Tombol Agar. Berfungsi untuk
memilih karakteristik media
agar/padat yang ingin di sterilkan
16) Monitor Draint Bottle. Berfungsi
untuk melihat keterangan wadah
penampung auadest
17) Tombol Solid. Berfungsi untuk
Memilih Karakteristik Alat yang
Gambar 1. 24b: Autoclave ( Sumber : http://www.labsmk.com
/2017/07/penngenalan-alat-mikrobiologi.html )

36
produksi pakan alami dan pakan buatan

ingin di sterilkan mempermudah dalam


18) Tombol Dissol. Berfungsi untuk memindahkan alat
memilih karakteristik media bahan f.Gelas Ukur
kimia yang ingin di sterilkan Gelas ukur mempunyai bentuk
19) Tombol Stop. Berfungsi untuk seperti pipa yang mempunyai kaki /
menghentikan program yang dudukan sehingga dapat ditegakkan.
sedang berjalan dengan keadaan Pada bibir atas terdapat bibir tuang
tertentu untuk memudahkan dalam menuang
20) Tombol Start. Berfungsi untuk larutan atau cairan. Gelas ukur terbuat
memulai program dari gelas, tetapi tersedia, juga yang
terbuat dari plastik tahan bahan kimia.
21) Tombol Lid Open . berfungsi
Gelas ukur adalah peralatan
untuk membuka autoclave
laboratorium umum yang digunakan
22) Tombol Lid Close. Berfungsi untuk mengukur volume cairan. Alat ini
untuk menutup autoclave memiliki bentuk silinder dan setiap
23) Monitor Suhu WARM. Berfungsi garis penanda pada gelas ukur
untuk menampilkan batasan suhu mewakili jumlah cairan yang telah
24) Monitor Waktu . Berfungsi untuk terukur.
menampilkan program timer Gelas ukur berukuran besar
25) Monitor Suhu. Berfungsi Untuk biasanya terbuat dari polipropilena
Menampilkan keadaan suhu yang karena resistansi kimia yang sangat
ada didalam autoclave baik atau polimetilpentena karena
transparansinya, membuat gelas ukur
26) Dinding Pemanas. Berfungsi
tersebut lebih terang, kurang retak
untuk menstabilkan suhu dan
dibandingkan kaca. Polipropilena (PP)
tekanan
dapat dengan mudah dimasukkan
27) Keranjang. Berfungsi untuk dalam autoklaf berulangkali.
menampung media yang ingin
disterilkan
28) Tutup Pemanas. Berfungsi untuk
menutup bagian dalam autoclave
dan juag menjaga kestabilan suhu
dan tekanan uap.
29) Tombol ON/OFF. Berfungsi untuk
mengaktifkan alat
30) Filter udara. Berfungsi untuk
menyalurkan udara dari luar
menuju kedalam mesin Gambar 1 : 25gelas ukur ( Sumber : http://www.labsmk.
com/2017/10/fungsi-gelas-ukur-graduated-cylynder.html )
31) G a g a n g . B e r f u n g s i u n t u k
mempermudah dalam Namun, penggunaan autoklaf lebih
memindahkan alat dari 121 °C (250 °F) (tergantung pada
32) Fiter Udara Panas. Berfungsi formulasi kimia bahan: tingkat
untuk mengeluarkan udara panas polipropilena komersil yang umum
mesin digunakan meleleh pada suhu diatas
33) Roda Alas. Berfungsi untuk 177 °C (351 °F)), dapat

37
produksi pakan alami dan pakan buatan

membengkokkan atau merusak gelas kecil ada juga Tabung reaksi yang
ukur polipropilena, yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut
mempengaruhi keakuratan dinamakan “Labu didih”.
g. Gelas Piala
Gelas piala atau sering disebut
dengan nama gelas beaker, atau gelas
kimia merupakan alat laboratorium
yang berfungsi sebagai penampung.
Alat berbentuk silinder dengan alas
datar ini, biasa digunakan untuk
bahan kimia dengan sifat korosif yang
terbuat dari PPTE. Dan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi
atau hilangnya cairan, gelas ini biasa
dipasangkan dengan gelas arloji
Gambar 1 . 27: tabung reaksi (Sumber : https://salamadian.com/
sebagai penutup. alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )

Terdapat beberapa ukuran untuk h. Pipet


gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L.
Pipet digunakan untuk
Gelas beaker terbuat dari bahan
memindahkan volume cairan yang
borosilikat atau plastik
telah terukur. Alat ini terdiri dari
beberapa jenis dengan bentuk, fungsi,
dan tingkat ketelitian yang berbeda.
Macam-macam pipet diantaranya
yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet
volume
1) Pipet Tetes
Sesuai dengan namanya, pipet
yang satu ini mampu memindahkan
cairan dalam jumlah yang sangat
kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini
Gambar 1 . 26: gelas piala /gambar gelas beaker (Sumber: dikarenakan bentuk dari pipet ini
https://salamadian.com/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )
yang berupa pipa kecil yang
g. Tabung Reaksi ditutupi dengan karet di bagian
Tabung reaksi adalah peralatan atasnya.
gelas yang terbuat dari kaca atau
plastik. bentuknya sebesar jari tangan
manusia. Tabung reaksi tersedia
dalam berbagai macam ukuran.
Namun pada umumnya memiliki
ukuran berdiameter 10-20 dengan
panjang 50-200 mm. Fungsi tabung
reaksi adalah untuk mencampur,
menampung dan memanaskan bahan-
bahan kimia cair atau padat, utamanya Gambar 1. 28: pipet tetes (Sumber : https://salamadian.com
/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )
untuk uji kualitatif. Selain berukuran

38
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pada identifikasi pipit tets mengambil larutan dengan volume


digunakan untuk Pipet tetes yang tepat dan sesuai dengan label
digunakan untuk mengambil yang tertera pada bagian yang
contoh plankton dari dalam botol menggelembung tersebut.
sampel untuk kemudian 7. Buku Identifikasi Plankton
dipindahkan ke dalam kaca
Buku identifikasi merupakan buku
counting chamber.
yang digunakan sebagai pedoman dalam
2) Pipet Ukur mengidentifikasi plankton. Cara
Fungsi Pipet ukur adalah untuk Identifikasi plankton secara garis besar
memindahkan larutan secara dengan cara mencocokkan antara ciri
terukur sesuai dengan volume. plankton yang ditemui dengan ciri
Pada pipet ini juga terdapat skala ciriplankton yang terdaftar dalam buku
yang menunjukan volume identifikasi tersebut.
tersebut. Ukuran volume terbesat H. Teknik Pengambilan Sampling
pipet ukur sendiri adalah 50 ml.
Sampel adalah sebagian dari populasi.
Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada
populasi. Populasi adalah keseluruhan
elemen atau unsur yang akan diteliti. Agar
hasil penelitian yang dilakukan terhadap
sampel masih tetap bisa dipercaya dalam
artian masih bisa mewakili karakteristik
populasi, maka cara penarikan sampelnya
Gambar 1. 29: Pipet ukur (Sumber : https://salamadian. harus dilakukan secara seksama. Cara
com/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ ) pemilihan sampel dikenal dengan nama
3) Pipet volume/gondok teknik sampling atau teknik pengambilan
sampel.
Pipet gondok atau pipet
volume. Berbeda dengan pipet Secara umum, sampel yang baik adalah
tetes, pipet volume memiliki yang dapat mewakili sebanyak mungkin
ukuran yang lebih besar sehingga karakteristik populasi. Dalam bahasa
mampu memindahkan cairan dari pengukuran, artinya sampel harus valid,
wadah ke wadah. Peralatan yaitu bisa mengukur sesuatu yang
laboratorium ini merupakan alat seharusnya diukur. Sampel yang valid
ukur kuantitatif dengan tingkat ditentukan oleh dua pertimbangan yaitu
ketelitian tinggi. akurasi dan presisi. Akurasi atau ketepatan
merupakan tingkat ketidakadaan “bias”
(kekeliruan) dalam sampel. Dengan kata
lain, semakin sedikit tingkat kekeliruan
yang ada dalam sampel, maka semakin
akurat sampel tersebut. Sedangkan presisi
mengacu pada persoalan sedekat mana
estimasi peneliti dengan karakteristik
Gambar 1. 30 Pipet volum ( Sumber : https://salamadian.
com/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )
populasi.
Pipet volume memiliki bagian Dalam mempelajari palnkton, tidak akan
menggelembung ditengahnya. terlepas dari sampling plankton di
Fungsinya adalah untuk lapangan. Teknik atau pencuplikan

39
produksi pakan alami dan pakan buatan

plankton dari perairan yang paling mudah Nensen. Botol dikaitkan dengan tali dan
umumnya dapat dilakukan dengan diturunkan sampai kedalaman yang
menyaring sejumlah massa air dengan diinginkan. Pemberat (mesenger)
jaring halus. Bergantung pada tujuannya kemudian diturunkan sehingga
Wardhana (1997) menyatakan bahwa melepaskan kait tutup yang terbuat dari
sampling plankton dapat dilakukan secara karet. Air yang tertampung dalam botol
kualitatif atau kuantitatif. kemudian disaring dengan jala plankton
(Wardhana. 1997).
1. Sampling Plankton Secara Kualitatif Cara pengumpulan plankton seperti
ini memiliki kekurangan karena plankton
Pencuplikan plankton secara
motil dapat menghindar masuk ke dalam
kualitatif di perairan dapat dilakukan
botol. Sedangkan kelebihan alat ini
dengan menarik jala plankton baik
antara lain ialah volume air dan
secara horizontal maupun vertikal. Pada
kedalaman pengambilan sampel dapat
perairan yang banyak terdapat
diketahui dengan tepat. Pengambialan
tumbuhan air pencuplikan plankton
sampel plankton yang akan
dapat dilakukan dengan jala plankton
diidentifikasi menentukan jenis
bertangkai. Disamping jala plankton,
plankton yang terdapat pada perairan.
ikan planktivor sering merupakan
Pengambilan plankton bertujuan untuk
pengumpul plankton yang sangat baik.
mengetahui kelimpahan plankton
Ikan tersebut dapat mengumpulkan
diperairan serta bagaimana cara
berbagai jenis plankton yang kadang-
pengambilan sampel planakton yang
kadang tidak tertangkap jala. Untuk
akan dikultur. Pengambilan sampel
menghindari agar plankton yang
plankton dapat dibedakan menjadi 2
dimakan tidak dicerna lebih lanjut, ikan
yaitu ;
yang diperoleh harus segera dibunuh.
a. Metode sampling plankton secara
2. Sampling Plankton Secara Kuantitatif
kuaitatif,
Pada umumnya pengumpulan
yaitu metode sampling plankton
plankton secara kuantitatif dapat
yang bertujuan untuk mengetahui
dilakukan dengan botol, jaring, atau
jenis-jenis plankton. Pencupikan
pompa. Cara sampling seperti ini
plankton secara kuantitatif di perairan
umumnya dilakukan untuk mengetahui
dapat dilakukan dengan menarik jala
kepadatan plankton per satuan volume
plankton baik secara horizontal
dengan pasti.
maupun vertikal pada perairan yang
Botol banyak terdapat tumbuhan ait.
Alat pengukuran plankton yang Pencuplikan pakton dapat
sering digunakan antara lain adalah dilakukan denganjala plankton
botol Nansen atau Kemmerer, Van Dorn bertangkat. Disamping dijla pankton,
dan botol biasa. Botol gelas bermulut ikan planktivor sering merupakan
lebar dan bertutup gelas dipasang pada pengumpul plankton yang sangat baik.
tali dan diturunkan sampai kedalaman Ikan tersebut dapat mengumpulkan
yang ditentukan dan air dibiarkan berbagai jenis plankton yang ka&g-
masuk ke dalamnya. Untuk ka&g tidak tertangkap jala, untuk
mengumpulkan plankton secara menghindari agar planton yang
vertikal pada kedalaman tertentu dapat dimakan tidak dicerna lebih lnjut. Ikan
digunanakan botol Kemmerer atau yang diperoleh harus segera dibunuh.

40
produksi pakan alami dan pakan buatan

b. Metode sampling secara kuantitatif, Tabung Van Dorn atau Nansen


yaitu metode sampling plankton Bottle Sampler terbuka diturunkan
untuk mengetahui keimpahan pada kedalaman tertentu, tabung
plankton yang berkaitan dengan akan tertutup dengan meuncurkan
distribusi waktu & tempat. Pada ring atau besi pemberat sehingga
umumnya pengumpulan plankton bagian atas & bawah akan tertutup
secara kuantitatif dapat dilakukan 3) Samping menggunakan pompa
dengan bobot jaring & pompa. Cara hisap
sampling seperti ini umumnya Ujung pompa hisap diturunkan
dilakukan untuk mengetahui sampai dengan kedalaman
kepadatan plankton per satuan tertentu, air sampe ditambung &
volume dengan pasti. Beberapa cara disaring. Keuntungan dari pompa
pengumpulan plankton diantaranya hisap adalah voume & kedalaman
adalah : air dapat ditentukan. Kekutanganya
1) S a m p l i n g m e n g g u n a k a n voume air dibatasi oleh diameter
tabung/botol air (water bottle) pipa penghisap.
Pengambilan sampel pankton
menggunakan tabung atau botol
gelap dilakukan pada sampling
dengan mengambil air tawar / air
laut pada kedalam tertentu
menggunakan botol 100 ml.

Gambar 1.33 pompa hisap

4) Samping menggunakan pankton net

Gambar 1.31. water bottle

2) Sampling menggunakan van dorn


/Nnsen Bottle Sampler

Gambar.1.34. planktonet

Plankton net untuk


phytoplankton berukuran 31 cm
dengan mata jaring berukuran 30 –
50 µm. Untuk zooplankton
berukuran diameter 45 cm dengan
Gambar 1.32 bottel sample

41
produksi pakan alami dan pakan buatan

mata jaring berukuran 150 – 500 2) P e n g a m a t a n d e n g a n


µm. haemacytometer
Metode pengambilan sampel
plankton diperairan dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa
metode:
a. Pengambilan sampel air dengan
sampling secara horizontal
Plankton net pada suatu titik di laut 3. Metode perhitungan plankton
ditarik kapal menuju ke titik lain.
Metode yang digunakan dalam
b. Pengambian sampel air dengan perhitungan phytoplankton adalah
sampling secara vertikal dengan metode perhitungan langsung
Dilakukan dengan cara meletakan (direct counting) menggunakan
planktonet sampai ke dasar perairan Sedgwick Rafter dan Haemocytometer.
kemudian menariknya keatas. Sample Alat dan Bahan
plankton yang telah diperoleh
a. Alat :
selanjutnya dilakukan pengawetan,
pengawetan sampel plankton 1) Mikroskop
dilakukan dengan cara menyimpan 2) Sedgwick Rafter
sampel plankton pada botol gelap 3) Pipet Pasteur
yang mempunyai label, didlam boto;
4) Gelas ukur/ silinder 10 ml
tersebut ditambahkan bahan
pengawet yaitu 4%. Sampel pankton 5) Paper lens cleaning
yang diperoleh harus dilengkapi data 6) Minyak emercy
tentang : 7) Objeck glass
1) Lokasi pengambilan sampel / 8) Cover glass/ deck glass
stasiun
9) Counter dan alat tulis
2) Tanggal & jam
b. Bahan :
3) Keadaan
1) Lugol's solution
4) Cuaca
2) Formalin 4 %
5) Kecepatan arus
3) Minyak emercy ( untuk pembesaran
6) Beberapa parameter fisik & kimia 1000 kali
perairan lain
c. Langkah Kerja
Pengamatan & perhitungan jumah
1) Pengamatan dan Penghitungan
plankton
Jumlah Plankton
1) Pengamatan dengan sedgwick
a) Pengamatan dengan Sedgwick
rafter
Rafter
b) Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan mikroskop,
dengan pembesaran 40X atau
100X
2) Penghitungan dilakukan dengan
menggunakan sedgwik rafter

42
produksi pakan alami dan pakan buatan

dengan cara mengambil 1 ml air Lebar : 20 kotak (20 mm)


sampel dari botol 100 ml, Tinggi : 1 mm
kemudian ditutup dengan gelas
Volume air yang tertampung
penutup
dengan atas ditutup slide glass = 1 ml
3) Penghitungan dilakukan dengan
Maka jumlah zooplankton dalam
menghitung jumlah plankton yang
liter air (N2) adalah……….?
terdapat dalam sedgwick rafter.
Maka :
4) Apabila sampel terlalu padat,
dilakukan pengenceran dengan Contoh perhitungan zooplankton
destilled water. dengan sedwick rafter
Catatan : Diketahui :
Apabila sampel langsung diambil a. Volume penampung net (V1) = 4 0
dari kolam, tanpa net plankton maka ml
perhitungan pada sedgwick rafter b. Kedalaman air= 100 m
langsung jumlah unit / ml. Disarankan c. Jari-jari net plankton = 4.35 cm
untuk analisa dahulu sebelum diberi
d. Volume sedgwick rafter= 1 ml
formalin, untuk mengetahui
keberadaan dinoflagellata. e. Jumlah zooplankton dalam S-R (N1)
= misal 30 ekor
Contoh perhitungan
phytoplankton dengan sedgwick
rafter
Misal air tersaring dengan net
plankton sebanyak 5 liter
Didapat 100 ml dalam botol
penampung
Dalam pengamatan diambil 1 ml
sampel dengan menggunakan pipet
pasteur
Identifikasi dan hitung jumlah
plankton yang terdapat pada semua
ruang/ kotak dalam sedgewick rafter.
Misalkan didapat = 60 unit
(sel,koloni atau filament)
Total 100 ml = 60 x 100 unit
1
Sehingga dalam 5000 ml (5 liter air
kolam) = 60 x 100 cells
jadi jika dalam 1000 ml (1 liter) =
60 x 100 x 1000 = 120 unit / L Gambar 1. 35. Penampang Sedwick Rafter
5000
Sedgwick rafter terdiri dari : J. Pengamatan dengan Haemacytometer
Panjang : 50 kotak (50 mm) Untuk pengamatan dengan sel yang
ukurannya lebih dari 8 micron dan tidak

43
produksi pakan alami dan pakan buatan

terlalu padat untuk dihitung, cell dalam 103 didapat = N x 104 cell / ml
penghitungan dapat dilakukan langsung Untuk ukuran sel yang kecil dan padat
pada blok A,B,C,D dan hasilnya dibagi perhitungan dapat dilakukan di blok E (= 25
4(empat) = N cell / m kotak kecil )
= 5 kotak terdiri dari 1,2,3,4 dan middle
= Y cell dan dirata-rata
Volume air di kotak 1,2,3,4
= 0.2 x 0.2 x 0.1 mm3 = 0.001 mm3
1 kotak = 4 x 10-3 mm3
1 ml = 103 mm3
Gambar 1. 36. Penampang Haemacytometer Dalam air 4 x 10-3 ditemukan
= Y / 5 cell
Haemacytometer terdiri dari beberapa
blok dengan sisi : Air 1 ml = (Y / 4 x 10-3 x 5 ) x 103 = Y x 5
x 104 sel / ml
Panjang = 1 mm
Beberapa jenis pakan alami yang sudah
Lebar = 1 mm
dibudidayakan, dapat dilihat dalam tabel
Tinggi = 0.1 mm berikut ini
Volume yang tertampung setiap blok (1
Phytoplankton
mm2) dengan atas ditutup cover glass
0.1mm x 1mm x 1mm = 0.1 mm3 = 10-4 UKURAN
KELAS SPESIES (µm)
ml
Mikroalga Skeletonema costatum 15 – 25
Chaestoceros muelleri 6–9
Tetraselmis chuii 8 – 16
Nannochloropsis oculata 2-5
Isochrysis galbana 3–7

Tabel 1.3. Beberapa jenis pakan alami yang sudah dibudidayakan


secara massal.

1. Phytopankton
Phytopankton untuk hidup dan
berkembang biak membutuhkan cahaya
sinar matahari yang cukup untuk
fotosintesis. Phytoplankton biasanya
Gambar 1. 37. Blok pada Haemocytometer dapat dijumpai pada lapisan permukaan
Volume air di Blok, perairan saja. Phytoplankton ini bersifat
misal B = 1 x 1 x 0.1 mm autotropik dan menjadi produsen
primer.Jenis phytoplankton yang biasa
= 0.1 mm3
digunakan sebagai pakan alami adalah
= 1 / 10 = 1 x 10-1 mm3 Chlorella, Tetraselmis, Diatom dan
Dalam 1 ml = 1 x 1 x 1 cm3 Sprirulina.
= 10 x 10 x 10 mm3 = 1000 mm3 a. Chlorella
Air dalam 1 x 10-1 mm3 ditemukan N Chlorella merupakan alga hijau

44
produksi pakan alami dan pakan buatan

yang diklasifikasikan sebagai berikut: b. Tetraselmis


Phylum : Chlorophyta Klasifikasikan Tetraselmis sp.
Kelas : Chlorophyceae sebagai berikut:
Ordo : Chlorococcales Filum : Chlorophyta
Familia : Chlorellacea Kelas : Chlorophyceae
Genus : Chlorella ( Bougis, 1979 ) Ordo : Volvocales
Chlorella habitat hidupnya ada 2 Sub ordo : Chlamidomonacea
macam yaitu hidup di air tawar yang Genus : Tetraselmis
dinamakan chlorella sp dan hidup di Spesies : Tetraselmis sp.
air laut contohnya chlorella
minutissma, C. Vulgaris dan C.
virginica. Chlorella air tawar dapat
hidup dengan kadar salinitas hingga 5
ppt. Contoh Chlorella yang hidup di
air laut adalah Chlorella vulgaris,
Chlorella pyrenoidosa, Chlorella Gambar 1.39. Tetraselmis sp (Sumber: http://cfb.unh.edu/phycok
ey/Choices/Chlorophyceae/unicells/flagellated/TETRASELMIS/
virginica dan lain-lain (Isnansetyo dan Tetraselmis_Image_page.html )

Kurniastuty 1995). Umumnya Menurut Mujiman (1984), Sel-sel


Chlorella bersifat planktonis yang Tetraselmis sp. berupa sel tunggal
melayang di dalam perairan, namun yang berdiri sendiri. Ukurannya 7-12
beberapa jenis Chlorella juga µm, berkolorofil sehingga warnanya
ditemukan mampu bersimbiosis pun hijau cerah. Pigmen penyusunnya
dengan hewan lain misalnya Hydra terdiri dari klorofil. Tetraselmis
dan beberapa Ciliata air tawar seperti mempunyai empat buah flagella maka
Paramecium bursaria . Chlorela Tetraselmis dapat bergerak seperti
adalah alga yang bersel tunggal hewan. Pigmen klorofil Tetraselmis
berbentuk bulat atau bulat telur tetapi sp. terdiri dari dua macam yaitut
kadang dijumpai bergerombol karotin dan xantofil. Inti sel jelas
diameter selnya sekitar 2-8mikron, dan berukuran kecil serta dinding
berwarna hijau karena kandungan sel mengandungbahan sellulosa dan
klorofil yang dominan, Dinding pektosa. Tetraselmis tumbuh dengan
Chlorela keras terdiri atas selulosa kondisi salinitas optimal antara 25
dan pectin.mempunyai protoplasma dan 35 ppm (Fabregas et al, 1984).
yang berbentuk cawan dan dapat Menurut Griffith et al (1973)
bergerak secara lambat. mengatakan bahwa Tetraselmis sp.
masih dapat mentoleransi suhu antara
15-350C, sedangkan suhu optimal
berkisar antara 23-250C. Reproduksi
Tetraselmis sp. terjadi secara
vegetatif aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual dimulai dengan
membelahnya protoplasma sel
menjadi dua, empat, delapan dalam
bentuk zoospore setelah masing-
Gambar 1.38. Chlorella ( Sumber: http://cholorella.blogspot. masing melengkapi diri dengan
com/2012/12/manfaat-chlorella.html )

45
produksi pakan alami dan pakan buatan

flagella. Sedangkan reproduksi fitoplankton menjadi komponen


secara seksual, setiap sel produsen penting di perairan
mempunyai gamet yang identik laut.Diatom ada yang hidup sendiri dan
(isogami) kemudian dengan bantuan ada yang berkoloni membentuk
substansi salah satu gamet filamen. Sebagian hidup bebas di
tersebutditandai dengan bersatunya permukaan air, beberapa jenis yang
kloroplast yang kemudian lain hidup menempel pada substrat.
menurunkan zygote yang sempurna
(Erlina dan Hastuti, 1986).
c. Diatome
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Chrysophyta
Sub Phylum : Bacillariophyceae
Ordo : Pennales
Famili : Fragilariaceae
Gambar 1.40 Diatom ( Sumber: http://semi-yanto.blogspot.
Genus : Diatoma com/2011/05/kingdom-protista.html )

Spesies : Diatoma sp d. Spiruliina


Diatom berasal dari kata Yunani Spirulina sp adalah alga hijau biru
“Diatomos” yang berarti dipotong yang berbentuk spiral. Kata “spirulina”
setengah. Saat ini diketahui Diatom berasal dari bahasa latin “spira” yang
memiliki struktur khas yaitu dinding berarti spiral. Panjang sel Spirulina sp
sel terbagi menjadi dua bagian yang adalah 300-500 mikron atau sekitar ½
dilapisi oleh silika. Diatom merupakan milimeter, dimana kita tidak dapat
fitoplankton yang berperan sebesar melihatnya dengan kasat mata.
25% dalam proses fotosintesis di Spirulina sp dapat hidup di kolam yang
Bumi dimanapun ada cahaya dan hangat dan sedikit mengandung
nutrisi yang cukup. Selain itu, Diatom garam. Pertumbuhannya sangat cepat,
mempunyai konstribusi 40 – 45% dan merupakan penghasil oksigen di
produktivitas laut sehingga lebih bumi. Organisme bersel satu ini sangat
produktif jika dibandingkan dengan sederhana, salah satu komponen
hutan hujan di seluruh dunia. Diatom utama dari rantai makanan dan
berfotosintesis di laut menghasilkan kehidupan di bumi ini.
karbon organik yang berfungsi Klasifikasi
sebagai dasar untuk jaring makanan di Kingdom : Protista
laut.
Divisi : Cyanophyta
Diatom merupakan alga yang
tersebar luas di perairan baik air Kelas : Cyanophyceae
tawar atau air laut, maupun di tanah- Ordo : Nostocales
tanah yang lembab. Jumlah diatom Famili : Oscilatoriaceae
sangat banyak, diperkirakan Genus : Spirulina
mencapai 16.000 Jenis. Karena
jumlahnya yang banyak, diatom yang Spesies : Spirulina sp.
berperan sebagai salah satu Spirulina sp merupakan mahluk

46
produksi pakan alami dan pakan buatan

hidup autotrof berwarna kehijauan, benih ikan/udang/ikan biasa dan sudah


kebiruan, dengan sel berkolom dapat dibudiayakan adalah :
membentuk filamen terpilin
menyerupai spiral (helix) sehingga
disebut juga alga biru hijau
berfilamen (cyano bacterium). Alga ini
termasuk dalam divisi cyanophyta,
kelas cyanophyceae, ordo nostocales.
Bentuk tubuh Spirulina sp yang
menyerupai benang merupakan
rangakain sel yang berbentuk silindris
dengan dinding sel yang tipis,
berdiameter 1-12 mikrometer.
Filamen Spirulina sp hidup berdiri
sendiri dan dapat bergerak bebas.
Spirulina sp. merupakan mikroalga
yang menyebar secara luas, dapat
ditemukan di berbagai tipe
lingkungan, baik di perairan payau,
laut dan tawar. Ciri-ciri morfologinya
yaitu memiliki sel berkolom
membentuk filamen terpilin
menyerupai spiral, tidak bercabang,
autotrof, dan berwarna biru kehijauan
Spirulina merupakan
mikroorganisme autrotrof berwarna
hijau-kebiruan dengan sel berkolom
membentuk filamen terpilin
menyerupai spiral (helix), sehingga
disebut alga biru-hijau berfilamen
(cyanobacterium) (Richmond 1988
dalam Pamungkas, 2005). Bentuk
tubuh Spirulinasp yang menyerupai
benang merupakan rangkaian sel
yang berbentuk silindris dengan
dinding sel yang tipis, berdiameter 1-
12 mikrometer. Filamen Spirulina sp
hidup berdiri sendiri dan dapat
bergerak bebas
2. Jenis-Jenis Zooplankton Tabel 1.4. Zooplankton untuk pakan ikan
Jenis pakan alami yang kedua adalah
a. Brancionus sp
zooplankton. Yaitu organisme air yang
melayang-layang mengikuti Brachionus ternasuk dalam
pergerakan air & berupa jasad hewani. kelompok Rotifera, dan
Jenis zooplankton yang biasa diklasifikasikan sebagai berikut :
digunakan sebagai makanan larva atau Phylum : Rotifer

47
produksi pakan alami dan pakan buatan

Kelas : Monogona ta ialah 25 - 27ºC. Sedangkan pH yang


Ordo : Ploima baik bagi pertumbuhannya ialah 6 – 8.
Oksigen tidak boleh kurang dari 1,15
Familia : Brachionidae
ppm dan CO2 tidak boleh lebih dari 12
Genus : Brachionus ppm.
Spesies : Brachionus sp. Brachionus bersifat omnifor, jenis
Tubuh Brachionus sp terbagi atas makanannya terdiri dari perfiton,
tiga bagian yaitu kepala, badan dan nannoplankton, detritus dan semua
kaki atau ekor. Batas bagian kepala partikel organik yang sesuai dengan
dengan badan tidak jelas, bagian kaki lebar mulutnya. Makanan masuk ke
dan ekor berakhir dengan belahan dalam mulutnya dibantu oleh silia
yang disebut jari. Badannya dilapisi yang terletak di sekitar mulut sebelah
oleh kutikula yang tebal dan disebut atas. Makanan dipecah oleh alat
lorika. Ujung depan tubuh dilengkapi disebut 'trophy'. Makanan yang sudah
dengan gelang-gelang silika yang dipecah masuk ke dalam lambung
kelihatan melingkar seperti spiral untuk dicerna. Rahasia pakan alami,
disebut korona dan berfungsi untuk http://sucipto71.blogspot.com/2015/
memasukkan makanan ke dalam 12/pakan-alami.html
mulut (Anonim, 1992) b. Artemia salina
Menurut Emslie (2003) dalam
Ramdhini (2010), klasifikasi Artemia
salina dinyatakan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Subclass : Branchiopoda
Ordo : Anostraca
Family : Artemiidae
Genus : Artemia
Gambar 1.41. Brachionus sp ( Sumber: http://gintisa.blogspot.
com/2018/07/siklus-hidup-dan-perkembanganbiakan.html ) Spesies : A. salina

Badan berwarna putih, bentuk


tubuh seperti piala, panjang 60 – 80
µm, terlihat koronanya, terdapat bulu
getar yang bergerak aktif .
Brachionus terdapat di perairan
telaga, sungai, rawa maupun danau.
Gambar 1.42. Morfologi artemia. Anonim 1990
Tetapi jumlah yang terbanyak di air
payau. Brachionus terdapat Artemia merupakan zooplankton
melimpah pada perairan yang kaya dari anggota krustacea yang digunakan
akan plankton dan detritus. sebagai pakan alami Artemia
Pertumbuhan Brachionus merupakan pakan alami yang sangat
dipengaruhi oleh suhu perairan. Suhu penting dalampembenihan ikan, baik
yang baik untuk pertumbuhannya ikan air laut, ikan konsumsi air tawar,

48
produksi pakan alami dan pakan buatan

ikan hiasair tawar maupun dalam berenang.Terdapat 7 segmen


budidaya udang. Artemia memiliki abdominal tanpa appendages pada
ukuran tubuh yang kecil, namun posterior thorax .
demikian memiliki nilai gizi sangat Parameter kualitas air untuk
tinggi bagi ikan.Kandungan protein pertumbuhan artemia yang optimal
Artemia cukup tinggi. Nauplius adalah sebagai berikut : Suhu 25 – 30
Artemia mengandung protein 42 % ºC, pH 7,5 – 8,5, Do 4,0 – 6,5. Telur
sedangkan Artemia dewasa mencapai artemia yang kering atau kista
60 % berat kering. Menurut Watanabe berbentuk bulat cekung, berwarna
et al. (1983) dalam Greco et al. (2005) coklat, berdiameter 200–300 mikron
Artemia dewasa mengandung 61,6 % dan di dalamnya terdapat embrio yang
protein. Hal ini diperkuat oleh tidak aktif. Nauplius artemia
pendapat Schumann (2000) yang mempunyai tiga pasang anggota
menyatakan bahwa kandungan badan yakni antenna I yang berfungsi
protein Artemia dewasa dapat sebagai alat sensor, antena II berfungsi
mencapai 63%. sebagai alat gerak atau penyaring
Artemia biasanya diperjual belikan pakan dan rahang bawah belum
dalam bentuk kista/cyste, sehingga sempurna. Di bagian kepala antara ke
sebagai pakan alami Artemia dua antenna terdapat bintik merah
merupakan pakanyang paling mudah (ocellus) yang berfungsi sebagai mata
dan praktis, karena hanya tinggal nauplius. Artemia dewasa berukuran
menetaskan kistasaja. Namun 1–2 cm dengan sepasang mata
demikian diperlukan ketrampilan dan majemuk dan 11 pasang thoracopoda.
pengetahuan yang cukup untuk bisa Setiap thoracopoda mempunyai
melakukan penentasan kiste tersebut. eksopodit, endopodit dan epipodit
Kegagalan dalam menetaskan kista yang masing-masing berfungsi
Artemia bisa berakibat fatalterhadap sebagai alat pengumpul pakan, alat
larva ikan yang dipelihara. berenang dan alat pernapasan. Pada
Tubuh artemia tersusun atas tiga yang jantan, antenna II berkembang
segmen: kepala, thorax, dan menjadi alat penjepit dan pada bagian
abdomen. Warna organisme dewasa belakang perut terdapat sepasang
tergantung dari konsentrasi garam di penis. Pada yang betina, antenna
air, dari warna hijau sampai merah menjadi alat sensor dan pada kedua
pada konsentrasi garam tinggi sisi saluran pencernaan terdapat
(Dumitrascu, 2011).Anterior tubuh sepasang ovari. Telur-telur yang telah
tidak dilindungi karapaks.Kepala masak dipindahkan dari ovari ke dalam
memiliki sepasang mata, pada sebuah kantong telur atau uterus
appendages terdapat sepasang (Sumeru, 1984).
antena pertama (antenulla), sepasang Pada tiap tahapan perubahan instar
antena kedua, mandibles, serta nauplius mengalami moulting, artemia
sepasang maxillula dan dewasa memiliki panjang 8-10 mm
maxillae.Tubuh memiliki 20 segmen, ditandai dengan terlihat jelas tangkai
11 segmen pertama merupakan mata pada kedua sisi bagian kepala,
segmen thorax dan memiliki antena berfungsi untuk sensori. Pada
appendages seperti dayung disebut jenis jantan antena berubah menjadi
phyllopods, digunakan untuk alat penjepit (muscular grasper),

49
produksi pakan alami dan pakan buatan

sepasang penis terdapat pada bagian ciri khas Moina sp adalah bentuk
belakang tubuh, pada jenis betina tubuh yang pipih ke samping, dinding
antena mengalami penyusutan. tubuh bagian punggung membentuk
c. Moina dapnia suatu lipatan sehingga menutupi
bagian tubuh berserta anggota-
M u d j i m a n ( 2 0 0 8 ) ,
anggota tubuh pada kedua
mengklasifikasikan Moina sp adalah
sisinya.Bentuk tubuh ini tampak
sebagai berikut :
sepertisebuah cangkang kerang-
Kingdom : Animalia kerangan.Cangkang di bagian
Phylum : Arthropoda belakang membentuk sebuah kantong
Subphylum: Crustacea yang berguna sebagai tempat
penampungan dan perkembangan
Class : Branchiopoda
telur.Moina sp mempunyai ukuran
Order : Cladocera bentuk tubuh 500-1.000 mikron
Family : Moinidae (MUDJIMAN, 2008). Sedangkan bagian
Genus : Moina perut terdapat 10 silia dan di bagian
punggungnya ditumbuhi rambut-
Spesies : Moina sp
rambut kasar
Pertumbuhan Moina sp yang baik
ialah pada suhu berkisar antara 14 -
30ºC, pH berkisar 6,5 – 9,0. Jenis
makanan yang baik untuk
pertumbuhannya ialah bakteri.
Moina merupakan organisme yang
bersifat planktonik dan bergerak aktif
dengan alat geraknya yaitu kaki
renang. Dan kebiasaan makan Moina
sp yaitu dengan menggerak-gerakkan
alat tambahan yang ada di mulutnya.
Gambar 1.43 Morfologi moina sp Bergeraknya alat-alat tambahan di
Sumber: Dokumen Penulis mulut tersebut menyebabkan aliran air
Moina sp merupakan makanan yang membawa makanan ke dalam
alami yang potensial bagi benih ikan mulutnya.
air tawar, karena nilai gizinya yang Moina sp merupakan zooplankton
tinggi, mudah di cerna serta air tawar yang dapat hidup di sungai,
mempunyai daya produksi yang danau , parit, rawa-rawa, dan air
tinggi, yaitu cepat berkembang biak tergenang. Telur Moina sp tersebut
dan mudah di kembangkan serta mampu bertahan pada kondisi
memiliki ukuran yang sesuai dengan perairan yang sangat buruk, hidup
bukaan mulut ikan . Kandungan pada perairan yang tercemar bahan
protein Moina sp adalah 60 – 70 % organik di kolam rawa yang banyak
dari berat kering tubuhnya, rumput-rumput yang mati, kayu yang
Sedangkan kandungan gizi Moina sp membusuk, dan adanya kotora hewan
terdiri dari 90.60% air, 37.38% yang menghasilkan mikroorganisme
protein, 13.29% lemak, dan 11.00% bahkan perairan yang sedikit berair.
abu. d. Dapnia

50
produksi pakan alami dan pakan buatan

Klasifikasi Daphnia sp. adalah jenis ragi, tetapi hanya di lingkungan


sebagai berikut : terkontrol seperti laboratorium.
Filum : Arthropoda Pertumbuhannya dapat dikontrol
dengan mudah dengan pemberian
Kelas : Crustacea
ragi. Partikel makanan yang tersaring
Sub kelas : Branchiopoda kemudian dibentuk menjadi bolus
Divisi : Oligobranchiopoda yang akan turun melalui rongga
Ordo : Cladocera pencernaan sampai penuh dan melalui
anus ditempatkan di bagian ujung
Sub ordo : Eucladocera
rongga pencernaan. Kebiasaan
Famili : Daphnidae makannya dengan cara membuat
Genus : Daphnia aliran pada media, yaitu dengan
Spesies : Daphnia sp. menggerakan alat tambahan yang ada
di mulut, sehingga makanan masuk ke
Daphnia mempunyai bentuk tubuh
dalam mulutnya (Menurut Pennak,
lonjong, pipih dan beruas-ruas yang
1989).
tidak terlihat. Pada kepala bagian
bawah terdapat moncong yang bulat Sepasang kaki pertama dan kedua
dan tumbuh lima pasang alat digunakan untuk membentuk arus
tambahan. Alat tambahan pertama kecil saat mengeluarkan partikel
disebut Antennula, sedangkan yang makanan yang tidak mampu terserap.
ke dua disebut antenna yang Organ Daphnia untuk berenang
mempunyai fungsi pokok sebagai alat didukung oleh antenna kedua yang
gerak. Tiga lainnya merupakan alat ukurannya lebih besar. Gerakan
tambahan pada bagian mulut. antenna ini sangat berpengaruh untuk
gerakan melawan arus.
Pembagian segmen tubuh Daphnia
hampir tidak terlihat. Kepala menyatu,
dengan bentuk membungkuk ke arah
tubuh bagian bawah terlihat dengan
jelas melalui lekukan yang jelas. Pada
beberapa spesies sebagian besar
anggota tubuh tertutup oleh
carapace, dengan enam pasang kaki
semu yang berada pada rongga perut.
Gambar 1.44. Morfologi Daphnia sp
Bagian tubuh yang paling terlihat (Sumber: Mokoginta 2003)
adalah mata, antenna dan sepasang
O : otak
seta. Pada beberapa jenis Daphnia,
bagian carapace nya tembus cahaya RT : ruang telur
dan tampak dengan jelas melalui SE : saluran ekskresi
mikroskop bagian dalam tubuhnya. M : mata
Beberapa Daphnia memakan J : jantung
crustacean dan rotifer kecil, tapi
UH : usus halus
sebagian besar adalah filter feeder,
memakan algae uniselular dan OV : ovarium
berbagai macam detritus organik e. Infusoria
termasuk protista dan bakteri. Infusoria adalah kumpulan jasad
Daphnia juga memakan beberapa renik sejenis zooplankton dan

51
produksi pakan alami dan pakan buatan

umumnya berukuran sangat kecil rambut getar, sedangkan kelompok


antara 40-100 mikron. sangat cocok flagelata mempunyai alat gerak yang
diberikan pada burayak setelah disebut flagel atau bulu cambuk.
makanan cadangannya habis. Kelompok siliata yang biasa
Infusoria sebagai pakan alami dapat dijumpai dalam budidaya infusoria
digunakan sebagai makanan pertama ialah paramaecium. Untuk kelompok
(first feeding) bagi larva ikan yang flagelata yang biasa ditemui antara
mempunyai bukaan mulut kecil. lain Chlamydomonas, Euglena viridis
Secara visual warna infusoria adalah dan Ceratium hirudinella.
putih dan hidup menggerombol Paramaeciummempunyai ukuran
sehingga akan tampak seperti lapisan panjang 80-350 mikron, bentuknya
putih tipis seperti awan (Wibowo, lonjong mirip sandal dan pada ujung
2007). tubuhnya yang lancip terdapat lekukan
Klasifikasi yang merupakan mulutnya serta pada
Kingdom : Animalia seluruh tubuhnya terdapat bulu getar
yang merupakan alat geraknya.
Phylum : Protozoa
Hidupnya bergerombol sehingga
Subclass : Cilliata
mudah dilihat dengan mata telanjang,
Class : Holotriohea sering ditemui di perairan yang banyak
Order : Hymonostimatida mengandung bahan organik. Tempat
Famili : Holotrichidae seperti itu misalnya perairan sawah
yang mengandung busukan jerami, di
Genus : Paramecium
perairan yang ada limbah rumah
Species : Paramecium caudatum tangga, dan perairan yang banyak
ditumbuhi tanaman air seperti teratai
dan enceng gondok. Di perairan
seperti ini biasanya banyak ditemui
bakteri, protozoa lain yang lebih kecil,
ragi ataupun detritus yang merupakan
pakan infusoria.
f. Benthos
Jenis pakan ikan alami yang ketiga
adalah benthos. Benthos adalah
organisme air yang hidupnya didasar
perairan. Benthos yang biasa
dimanfaatkan & dapat dibudidayakan
Gambar 1.45. Infusoria ( Sumber: https://www-perikanan-info.
blogspot.com/2016/01/budidaya-infusoria.html
sebagai pakan ikan. antara lain adalah
cacing rambut/Tubifex & larva
Infusoria adalah salah satu pakan Chironomus sp.Berikut penjelasan
alami dari golongan protozoa, yaitu mengenai jenis-jenis benthos.
kumpulan organisme bersel tunggal 1) Cacing rambut/tubifex
yang terdiri dari kelompok siliata dan
Cacing tubifex sering disebut
kelompok flagelata. Kedua kelompok
dengan cacing sutera, klasifikasi
ini dibedakan dari alat gerak yang
cacing sutra menurut Gusrina
dimiliki. Kelompok siliata mempunyai
(2008) adalah :
alat gerak yang disebut silia atau

52
produksi pakan alami dan pakan buatan

Filum : Annelida tubuhnya dimana bagian ekornya


Kelas : Oligochaeta berada dipermukaan dan berfungsi
sebagai alat bernafas dengan cara
Ordo : Haplotaxida
difusi langsung dari udara.. Getaran
Famili : Tubifisidae pada bagian posterior tubuh dari
Genus : Tubifex Tubifex dapat membantu fungsi
Spesies : Tubifex sp. pernafasan. (Wahyuningsih. 2001).

Gambar 1.47 Morfologi Cacing Sutra


Gambar 1.46.Tubifex sp (Sumber: Hariati, 2010)

Disebut cacing sutra karena Hewan ini memiliki panjang


cacing ini memiliki tubuh yang berkisar antara 1-3 cm dengan
lunak dan sangat lembut seperti tubuh lunak dan lembut layaknya
halnya sutra/rambut. (Khairuman sutra juga warna cerahnya yang
et al.,2008). Tubifex sp. memiliki memiliki daya tarik terhadap larva
ukuran panjang 1-2 cm dengan ikan untuk memakannya.
warna kemerah-merahan. Tubuh (Khairuman et al.,2008). cacing
cacing Tubifex terdiri dari 2 lapis sutra umumnya hidup di perairan
otot yang membujur dan tropis dan dapat ditemukan di
melingkar sepanjang tubuhnya. tempatyang memiliki kandungan
Cacing ini mempunyai saluran bahan organik yang tinggi seperti di
pencernaan berupa celah kecil dari selokan, kubangan dangkal
mulut sampai anus. Tubuhnya berlumpur, dan saluran air yang
sepanjang 1-2 cm, terdiri dari 30 – megalir perlahan (Suharyadi,
60 segmen atau ruas. Sepintas 2012). Makanan utamanya adalah
tubifex tampak seperti koloni bahan-bahan organik yang telah
merah yang melambai-lambai terurai dan mengendap di dasar
karena warna tubuhnya kemerah- perairan
merahan, sehingga sering juga Cacing sutra dapat hidup
disebut dengan cacing rambut. diberbagai media yang memiliki
tubuhnya beruas-ruas dan unsur hara Natrium, Phospor,
mempunyai saluran pencernaan, Kalium, dan unsur mikro lainnya
termasuk kelompok Nematoda. untuk meningkatkan pertumbuhan
Cacing sutra atau cacing rambut cacing sutra (Cahyono et al., 2015)
terdiri atas 2 lapisan otot yang dan dapat bertahan hidup pada
membujur dan melingkar daerah-daerah dengan kisaran
sepanjang tubuhnya. Panjangnya parameter kualitas air yang buruk
10–30 mm dengan warna tubuh (Abidinet al., 2015). Cacing sutra
kemerahan, Cacing memperoleh juga memiliki kemampuan untuk
oksigen melalui permukaan melakukan respirasi. Hal ini yang

53
produksi pakan alami dan pakan buatan

membuat cacing sutra dapat Seperti pada umumnya benthos


bertahan hidup dengan kadar yang hidupnya berada didasar
oksigen rendah di perairan perairan yang mengandung bahan
tercemar. organik tinggi, larva Chironomus sp.
2) Larva Chironomus sp. Juga menyukai hidup pada perairan
yang mengandung bahan organik
Larva Chironomus sp. atau lebih
yang tinggi baik dari hasil limbah
dikenal dengan cacing darah
buangan rumah tangga maupun
(bloodworm) merupakan larva dari
pada kondisi perairan yang
serangga yang termasuk kedalam
tercemar dengan bahan organik.
family nyamuk & mengalami
metamorfosis sempurna, memiliki
empat stadia hidup yaitu teur,
larva, kepompong & dewasa.
isitlah 'cacing darah' sudah pRAKTIKUM
lama melekat pada si larva
chironomus sp. Pemberian nama PRAKTIKUM 1
'cacing' ini sebenarnya keliru Pengambilan Sampel Plankton di perairan
sebab ia bukan tergolong hewan dan identifikasi
cacing. Ia sebenanrnya masuk
A. Tujuan
kelompok serangga sebab ia
merupakan kerabat nyamuk. Nama 1. Setelah mempelajari materi tentang
'cacing' tersebut melekat boleh jenis jenis pakan alami , peserta didik
jadi karena sekilas tampilannya mampu menambah ketrampilan
memang mirip cacing. Sedangkan praktikum terutama dalam penentuan
'darah' ikut terbawa sebab lokasi dan pengambilan sampel plankton
warnanya memang merah seperti 2. Menambahn pengetahuan praktikum
darah. Si cacing darah atau yang tentang cara pemnyimpanan sampel
juga dikenal dengan nama plankton
bloodworm ini merupakan larva
dari Chironomus. Binatang ini
B. Alat dan Bahan
memang memiliki empat tahapan
hidup yakni telur, larva, 1. Plankton net
kepompong dan dewasa. 2. Botol sampel/ botol film
Cacing darah versi peternak ikan 3. Water sampel ember ukuran 5 liter
ini memiliki habitat di air. Ia mudah
4. Pipet tetes
sekali ditemukan di wilayah litoral
juga profundal. Namun, tidak sama 5. Cool box
seperti nyamuk kebanyakan, larva
si chironomus ini justru hidup di C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dasar substract dan kemudian
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
membentuk tabung pada substract
sarung tangan jika memegang bahan
tersebut dan dijadikan tempat
bahan yang bersifat keras.
tinggal. Selain dimanfaatkan
sebagai pakan ternak ikan, si larva 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
ini juga berfungsi sebagai yang memakai tenaga listrik
pengurai bahan organik yang 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
terdapat di dasar perairan. operasional prosedur (SOP)

54
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
4. Bersihkan alat yang telah digunakan Alat :
dan simpan kembali dengan rapi pada 1. Obyek gelas
tempat yang telah disediakan
2. Cover glass
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
3. pipet tetes
kegiatan praktikum telah selesai
4. Botol Semprot
D. Prosedur Kerja
Bahan :
1. Kalibrasi terlebih dahulu planktonet
dengan aquades dengan cara 1. Sampel plankton
disemprot menggunakan botol 2. Tissue
semprot di seluruh permukaan 3. Aquades
planktonet, atau dengan air lokasl (air
yang diambil planktonnya) dengan cara
dicelupkan ke dalam persairan sampai C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
seluruh permukaan terkena air kolam 1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
2. Botol film dipasangkan pada ujung sarung tangan jika memegang bahan
planktonet dan diikat bahan yang bersifat keras.
3. A m b i l s a m p e l a i r d e n g n a n 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
menggunakan water sampleer ember yang memakai tenaga listrik
dan disaring menggunakan plankton 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
net (pada saat air disaring plankton net operasional prosedur (SOP)
digoyangkan agar plankton yang 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
menempel di permukaan jaring dapat simpan kembali dengan rapi pada
masuk ke botol film. Jumlah air yasng tempat yang telah disediakan
disaring dicatat sebagai (W). Dalam
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
praktikum ini jumlah air yang disaring
kegiatan praktikum telah selesai
25 liter)
4. Konsentrat plankton yang tertampung
dalam botol film kemudian diberi D. Prosesdur kerja
bahan pengaweengan pada t sebanyak 1. Obyek glass dan cover glass dikalibrasi
3-4 tetes, kemudian diberi label. menggunakan aquades kemudian dilap
Keterangan pada label di tulis secara searah menggunakan tissue
menggunakan peensil. 2. Sampel plankton dikocok secara
5. Sampel plankton yang sudah diberi perlahan, kemudian diambil
label dimasukkan ke dalm cool box menngunakan pipet tetes lalu
yang berisi es batu diteteskan ke permukaan objek glass
6. Kalau sampel tidak dianalisa pada hari sebanyak sebanyak 1 tetes
itu maka bisa disimpan dalam 3. Tutup obyek glass dengan cover glass
refrigerator denga n suhu 4 oC dengan sudut lemiringan 40 O C agar
memperkecil kemungkinan terjadinya
gelembung.
PRAKTIKUM 2
4. J i k a t e r d a p a t g e l e m b u n g d a l a m
Pembuatan Prepaat Plankton
pembuatan preparat sebaiknya diulangi
A. Tujuan : menambah ketrampilan siswa agar pengamatan di bawah nmikroskop
dalam membuat preparat plankton menjadi lebih mudah.
B. Alat dan Bahan

55
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
PRAKTIKUM 3
Pengamatan Plankton di Bawah Mikroskop
A.Tujuan
1. Menambaha ketrampilan praktikum
dalam menggunakan mikroskop dan
penentuann luas bidang pandang.
2. menambah pengetahuan praktikan
tentang bentuk bentuk plankton
serta dapat membedakan antara
fithoplankton, zooplankton.dan
benthos
B. Alat dan Bahan
Alat : Keterangan : Prinsip perhitungan
1. Preparat plankton adalah mengetahui luas lingkaran yang
tampak dibawah lensa objek. Nilai D1
2. Mikroskop
dan D2 dapat dilihat pada mikro meter
3. Alat tulis pada meja objek.
4. Buku identifikasi Perhitungan plankton di bawah
mikroskop
C. Prosedur Kerja a. P e r h i t u n g a n p l a n k t o n d a p a t
Penentuan luas lapang bidang pandang menggunakan 5 bidang dan 9 bidang
(LBP) pandang, dalam praktikum ini
menggunakan 5 bidang pandang .
1. Preparat plankton yang sudah jadi
diletakkn diatas meja objek mikroskop
2. Sebelum dinyalakan, pastikan pengatur
cahaya mikroskop berada pada
frejkuensi terkecil jika sudah bisa
dinyalakan
3. Cahaya diperjelas dengan memutar
pengatur cahaya dan bukaan
diafragma, kemudian pilih perbesaran
yang diharapkan (40 x, 100x, 400x,
1000x)
4. Menentukan fokus dengan memutar
pemutar kasar dan halus sedemikian
rupa sehingga preparat terlihat jelas,
untuk perbesaran 1000x menggunakan b. Amati jumlah plankton pada tiap
minyak emercy agar tidak terjadi bidang pandang 1-5 .jika (p) adalah
gesekan dan memperjelas objek. jumlah bidang pandang maka (n)
5. Setelah fokus kemudian mencari luas adalah jumlah plankton dalam bidang
lapang bidang pandang (LBP) seperti pandang
petunjuk dibawah c. Plankton yang ada pada setiap bidang

56
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
pandang digambar dan dihitung Untuk mengidentifikasi, apakah plankton yang
jumlahnya dan dimasukkan dalam diamati masuk dalam golongan fitoplankton,
tabel pengamatan dibawah: atau zooplankton dapat menggunakan buku
identifikasi, buku- buku tersebut
Bidang Gambar menggunakan prinsip identifikasi secara
Jumlah Klasifikasi dikotomi yaitu penentuan jenis berdasarkan
pandang plankton
kesamaan ciri dari karakteristik plankton.
Bp1 7 Filum:
Adapun buku yang bisa digunakan untuk
Ordo:
mengidentifikasi antara lain Prescott, Davis,
Genus:
Spesies: Sachlan dll, bisa juga dicari melalui internet.
A. B u a t l a h l a p o r a n d a n k e s i m p u l a n
berdasarkan hasil praktik!
B. Petunjuk penulisan laporan
C. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
d. Kemudian identifikasi plankton dan
sebagai berikut:
temukan klasifikasinya.
1. Nama kelompok
1) Identifikasi dan Perhitungan
kelimpahan 2. Judul kegiatan praktikum
2 ) identifikasi 3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat)
D. Tujuan : Menambah pengetahuan
praktikan tentang bagaimana cara 4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
mengidentifikasi plankton dan peralatan, metode pelaksanaan)
menenukan klasifikasinya. 5. Hasil pengamatan dan pembahasan
6. Kesimpulan dan saran
Dasar teori : 7. Daftar pustaka
Plankton dapat dibedakan menjadi 8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
beberapa kelompok, berdasarkan cara makan
plankton dapat dikelompokkan ke dalam
D. Presentasikan hasil praktikum di depan
bakterio plankton (saproplankton,
kelas!
fitoplankton, dan zooplankton),
saproplankton merupakan kelompok plankter E. Biasakanlah bersikap sopan dengan
yang terdiri atas organisme yang berklorofil memberi salam, tertib, tanggung jawab,
meliputi bakteri dan fungi. Fitoplankton disiplin dan kerjasama
merupakan tumbuhan mikroskopis
mikroskopis berklorofil yang umumnya terdiri Praktikum
atas chlorophyta, chyanophyta, rodhophyta,
Idintifikasi Jenis Jenis Pakan Alami
dinoflagelata, chrisophyta dll. Zooplankton
(Phythoplankton, Zooplankton dan Benthos)
merupakan kelompok plankter yang
mempunyai cara makan holozoik. Anggota A. Tujuan
kelompok ini meliputi hewan dari filum Setelah mempelajari materi tentang
protozoa, coelenterata, arthropoda, molusca, jenis jenis pakan alami (phlankton) peserta
rotifera, annelida, copepoda dan masih didik dapat melakukan identifikasi
banyak lagi. Golongan zooplankton yang plankton dan menemukan klasifikasinya.
mendominasi adalah dari filum copepoda. Dasar teori

57
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Plankton adalah organisme yang 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
berukuran kecil yang hidupnya melayang operasional prosedur (SOP)
layang disebabkan arus di perairan bebas. 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
Plankton merupakan sumber makanan bagi simpan kembali dengan rapi pada
ikan, terutama untuk ikan yang ukuran larva. tempat yang telah disediakan
Plankton merupakan pakan awal pada suatu
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
usaha budidaya ikan.
kegiatan praktikum telah selesai
Plankton dapat dibedakan menjadi
beberapa kelompok, yakni terdiri dari
maklhuk hidup sebagai hewan (Zooplankton) D. Prosedur langkah Kerja
dan sebagai tumbuhan (phytoplankton). 1. Siapkan alat dan bahan yang akan
Untuk mengidentifikasi apakah plankton yang digunakan
diamati masuk golongan fithoplankton atau 2. Mengambil sampel air pada kolam
zooplankton dapat menggunakan buku menggunakan plankton net dengan
identifikasi . Penentuan jenis plankton ini melakukan penggulangan sebanyak 5
berdasarkan kesamaan ciri dari karektiristik kali pada lokasi yang berbeda
plankton. Buku yang biasa digunakan untuk
3. Memberikan aquades di pinggir plankton
mengidentifikasi antara lain Prescott, davis,
ner
Sachlan. Bisa juga dicari melalui internet.
4. Memasukakn sampel air pada botol film
5. Memberi 3-4 tetes formalin 4% ke dalam
B. Alat dan Bahan
botol film
1. Plankton net
6. Menutup botol
2. Buku kunci identifikasi plankton
7. Mengamati sampel air dengan mengocok
3. Botol fil/botol sampel terlebih dahulu botol sampel
4. Mikroskop 8. Letakkan sedgewick rafter ke atas meja
5. Objek glass pengamatan pada mikroskop
6. Cover Glass 9. Mengamati sampel dengan mikroskop ,
7. Sedgewick rafter mulai dari yang kecil sampai diperoleh
gambar yang jelas
8. Air sampel
10. Gambar hasil diperoleh berdarkan
9. Aquades
pengamatan dibawah mikroskop
10. Formalin 4%
11. Mencari gambar atau ciri ciri yang
11. Lugol sesuai dengan buku kunci identifikasi
12. Pipet tets plankton sertsa mengidentifikasikan
13. tisuue plankton sesuai kunci identifikasi dan
melakukan catatan hasil pengamatan
12. Buatlah laporan dan kesimpulan
C. Keselamanatan dan Kesehatan Kerja
berdasarkan hasil praktik!
1. Pakailah pakaian kerja , masker, sarung
E. Petunjuk penulisan laporan
tangan jika memegang bahan bahan
yang bersifat keras. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n
sebagai berikut:
peralatan yang memakai tenaga listrik

58
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
1. Nama kelompok makanan Oister (Ucles, 1980). Pada tahun
2. Judul kegiatan praktikum 1940, Dr. Fujinaga / Dr. Hudinaga disebut
sebagai pioner di Jepang dalam mengkultur
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
diatom, Skeletonema costatum yang hasilnya
waktu dan tempat)
digunakan untuk makanan Udang Jepang
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan (Penaeus japonicus). Kemudian pada dekade
peralatan, metode pelaksanaan) 1950-an, Takesi Ito pertama kali mengkultur
5. Hasil pengamatan dan pembahasan rotifer yang digunakan untuk pakan larva ikan
6. Kesimpulan dan saran Sidat (Anguilla japonica). Pada tahun 1965,
rotifer digunakan sebagai pakan terbaik untuk
7. Daftar pustaka
Red Sea Bream (Pagruss major). Dari tahun
8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum tersebut dimulailah kultur massal rotifer
9. Presentasikan hasil praktikum di depan secara besar-besaran baik di Jepang maupun di
kelas. negara-negara lainnya (Hirata, 1979).
Sekitar tahun 1970, Artemia Reference
Center (ARC) yakni suatu lembaga pada State
University of Ghent (Belgium) beberapa
penelitinya terutama Dr, Sorgeloos, Dr.
Persoone, dan Dr. Dumont telah
Sejarah Budidaya Pakan Alami mengembangkan artemia sebagai pakan alami
Perkembangan budidaya perikanan yang digunakan untuk pakan Ikan dan udang
dimulai sejak 500 SM dilaksanakan di negeri budidaya pada air tawar, payau maupun air
China. Milne (1973) dan bukunya Fish and laut. Perkembangan selanjutnya, hasil
shellfish farming in coastal waters dinyatakan produksi kista dan atau Cyst artemia dapat
bahwa tesis pertama tentang aqua culture diawetkan dalam bentuk kaleng dan
ditulis oleh Fan Lie pada tahun 475 SM. didistribusikan ke penjuru dunia.
Perkembangan selanjutnya pada abad 500 SM Sumber : http://aquaculture-unri.blogspot.
dari negeri Yunani dan Romawi telah com/2009/02/budidaya-pakan-alami_24.html
dilakukan kultur Oister dan usaha-usaha
yang serupa dengan budidaya perikanan,
walaupun budidaya perikanan sudah lama
dimulai namun perkembangannya masih
ketinggalan jika dibandingkan dengan bidang
pertanian. Hal ini dikarenakan bidang Untuk menambah wawasan lebih jauh
pertanian sudah ada 10000 tahun sebelum mengenai jenis jenis pakan alami kalian juga
budidaya perikanan dimulai, meskipun kedua dapat mempelajari secara mandiri melalui
bidang tersebut masih bersifat konvensional. internet. Di internet kalian bisa mencari lebih
jauh materi tentang jenis jenis pakan alami
Sejarah dimulainya kultur pakan alami
tersebut disertai penjelasan menggunakan
dilakukan oleh Allen dan Nelson pada tahun
video. Salah satu website yang dapat kalian
1910, dengan kulture diatom untuk pakan
kunjungi untuk menambah wawasan dan
Invertebrata (Ryther and Goldman, 1975).
pemahaman kalian tentang jenis jenis pakan
Pada tahun 1939, Bruce dkk., melakukan yang
alami adalah sebagai berikut:
pertama kali mengisolasi algae (Isochrysys
galbana dan Pieremimonas grossii) untuk https://www.pdfpit.com/jenis/jenis-jenis-
pakan-alami

59
produksi pakan alami dan pakan buatan

f. Karoten (warna keemasan)


3. Berdasarkan zat warna yang dimiliki oleh
alga ini, maka alga dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelas diantaranya
adalah: Alga hijau (kelas Chlorophyceae),
Alga hijau (kelas Chlorophyceae), Alga
keemasan (kelas Chrysophyceae), Alga
merah (kelas Rhodophyceae), Alga hijau
kebiruan (kelas Cyanophyceae).
4. Berdasarkan media tumbuhnya pakan alami
dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu pakan alami air tawar dan pakan alami
air laut.
5. Jenis pakan alami air tawar yang sudah
banyak dibudidayakan secara massal antara
lain adalah Moina, Daphnia, Brachionus,
1. Pakan alami merupakan pakan hidup bagi Tubifex , sedangkan jenis pakan alami air
larva ikan yang mencakup fitoplankton, laut yang sudah dibudidayakan adalah
zooplankton, dan benthos. berbagai macam jenis phytoplankton,
Brachionus, Artemia salina.
2. Pakan alami untuk larva atau benih ikan
mempunyai beberapa kelebihan karena 6. a. Media untuk kultur phytoplankton antara
ukurannnya relatif kecil dan sesuai dengan lain adalah medium walne, medium
bukaan mulut larva atau benih ikan, nilai zarrouk, medium CFTR 1 dan medium CFTR
nutrisinya tinggi, mudah dibudidayakan, 2. Medium walne merupakan medium dasar
gerakannya dapat merangsang ikan untuk yang sering digunakan dalam budidaya S.
memangsanya, dapat berkembang biak platensis
dengan cepat sehingga ketersediaannya a. Zooplankton untuk kelangsungan
dapat terjamin, dan biaya hidupnya sangat tergantung pada bahan
pembudidayaannya relatif murah. organik fitoplankton yang menjadi
a. Pakan alami phytoplankton antara lain : makanannya.
Chlorella.sp, Tetraselmis, Diatom, b. Sumber makanan utama untuk bentos
Spirulina, adalah alga dan organik limpahan dari
b. Contoh pakan alami zooplankton : tanah.
rotifera sp, miona sp, Dapnia, artemia 7. Plankton berdasarkan daur hidupnya
c. Contoh pakan alami benthos : tubifex adalah:
sp, ceronumus sp. a. Holoplankton adalah plankton dengan
Zat warna atau pigmen ini dapat sifar planktonik. Planktonik yang
diklasifikasikan yaitu : bersifat mengambang mengikuti arus
yang dibawa oleh air.
a. Fikosianin (warna biru)
b. Meroplankton adalah jenis yang dapat
b. Klorofil (warna hijau )
dikatakan sebagai plankton setengah-
c. Fikosantin (warna pirang) setangah. Karena plankton jenis hanya
d. Fikoeritrin (warna merah) akan menjadi plankton saat masih kecil
e. Xantofil (warna kuning) atau saat masih menjadi larva. Saat
sudah dewasa, maka plankton jenis ini

60
produksi pakan alami dan pakan buatan

akan berubah menjadi hewan berjenis 3. Jelaskan media bagi phytoplankton!


nektus atau bentus. 4. A p a y a n g k a m u k e t a h u i t e n t a n g
c. Tikoplankton adalah plankton yang identifikasi? Jelaskan!
berjenis bentus. Karena berjenis bentus, 5. Jelaskan siklus hidup tubivex!
plankton ini selalu pasrah mengikuti
kemana arah arus akan membawanya.
8. Perkembangbiakan fitoplankton secara
aseksual dapat melalui pembelahan sel,
fragmentasi, maupun pembentukan spora.
Perkembangbiakan Fitoplankton secara Setelah mempelajari Bab I ini, Anda tentu
seksual yakni perkembangbiakan dimana menjadi paham tentangjenis jeis pakan alami.
gamet jantan melebur dengan gamet betina, Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
kemudian menggabungkan untuk pembelajaran Bab I ini?
menciptakan sel yang lengkap yang 1. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
sepenuhnya matang dan dapat segera mulai pada Bab I ini, mana yang menurut Anda
fotosintesis paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab I ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab I?
Coba Anda diskusikan dengan teman
Pada pembelajaran sebelumnya, Anda
maupun guru Anda, karena materi ini akan
sudah mempelajari materijenis jenis pakan
menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
alami . Coba Anda buat kliping tentangjenis
dibahas di bab-bab selanjutnya.
jenis pakan alami . Tugas dikerjakan dalam
bentuk laporan dengan format yang sudah
disepakati dengan guru pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang pakan
alami? Jelaskan!
2. Jelaskan kelebihan/manfaat dari pakan
alami dalam budidaya ikan!

61
BAB 2
KULTUR PAKAN ALAMI

Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:


1. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menerangkan metode kultur pakan
alami
2. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menguraikan prosedur pemupukan
pakan alami
3. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menerangkan prosedur kultur pakan
alami
4. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menerangkan prosedur panen pakan
alami

KULTUR
PAKAN ALAMI

PROSEDUR PROSEDUR
METODE KULTUR PROSEDUR
KULTUR PANEN
PAKAN ALAMI PEMUPUKAN
PAKAN ALAMI PAKAN ALAMI

Kultur pakan alami - media pakan alami - metode kultur

62
produksi pakan alami dan pakan buatan

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari tempat hidup selama proses pemeliharaan.
campuran zat-zat hara (nutrien) yang berguna Untuk dapat membudidayakan pakan alami
untuk membiakkan mikroba. Dengan ikan kita harus menyiapkan media yang
menggunakan bermacam-macam media tepat untuk jenis pakan alami ikan tersebut
dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, agar dapat tumbuh dan berkembang. Salah
pengujian sifat fisiologis dan perhitungan satu faktor keberhasilan produksi pakan
sejumlah mikroba/phythoplankton. Supaya alami bagi ikan adalah ketersedianya
mikroba/phythoplankton dapat tumbuh baik media tempat tumbuh bagi pakan alami.
dalam suatu media, maka medium tersebut Media tempat tumbuhnya pakan
harus memenuhi syarat-syarat, antara lain: alami sangat berbeda untuk setiap jenis
1. harus mengandung semua zat hara yang pakan alami. Pada materi sebelumnya
mudah digunakan oleh phythoplankton , sudah dijelaskan berbagai jenis pakan
2. harus mempunyai tekanan osmosis, alami yang dapat dibudidayakan. Setiap
jenis pakan alami tersebut mempunyai
3. tegangan permukaan dan pH yang sesuai
media tumbuh yang berbeda. Didalam
dengan kebutuhan phythoplankton yang
pembahasan ini akan dibicarakan tentang
akan tumbuh,
media tumbuh dari phytoplankton.
4. tidak mengandung zat-zat yang dapat
Jenis phytoplankton yang banyak
menghambat pertumbuhan
dibudidayakan pada usaha budidaya
phythoplankton,
perikanan laut adalah Chlorella,
5. harus berada dalam keadaan steril Tetraselmis dan Skeletonema costatum.
sebelum digunakan, agar phythoplankton Dari ketiga jenis phytoplankton tersebut
yang ditumbuhkan dapat tumbuh dengan secara proses pembuatan medianya hampir
baik . sama yang membedakannya adalah jenis
A. METODE KURTUR PAKAN ALAMI pupuk dan volume media yang digunakan.
Usaha budidaya ikan tidak terlepas Media tempat tumbuhnya phytoplankton
dari usaha pembenihan ikan. ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap
Pembenihuan merupakan titik awal dalam kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur
usaha budidaya karena berkaitan dengan murni di laboratorium, teknik kultur skala
ketersediaan benih sebagai kunci dalam semi massal dan teknik kultur skala massal.
usaha budidaya ikan. Pembenihan tidak Metode kurtur murni di laboratorium
akan terlepas dari ketersediaan pakan digunakan untuk memperoleh satu jenis
alami di perairan baik dalam jumlah phytoplankton murni (monospesies), dapat
maupun mutu (jenis, ukuran nilai gizi dan dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
kesukaan dari ikan). Secara kualitatif pakan 1. Metode media agar
ikan alami tidak dapat tergantikan dengan
2. Metode subkurtur
pakan buatan sehingga ketersediaan
pakan alami harus sebisa mungkin selalu 3. Metode pengenceran berseri
ada. Pakan alami akan selalu tersedia jika 4. Metode pipet kapiler
media tumbuh pakan alami sesuai. B. PROSEDUR KULTUR PAKAN ALAMI
Media adalah bahan atau zat sebagai 1. Metode media agar
tempat hidup pakan alami. Kultur adalah
Metode media agar merupakan
kata lain dari budidaya yang merupakan
suatu metode pemurnian individu dari
suatu kegiatan pemeliharaan organisme.
suatu sampel perairan dengan cara
Jadi media kultur adalah bahan yang
membuat kultur murni dengan
digunakan oleh suatu organisme sebagai

63
produksi pakan alami dan pakan buatan

menggunakan media agar . Media yang Pupuk Conwy Pupuk


digunakan pada saat inokulasi adalah No Bahan kimia / Wayne Guillard
media agar yang dilengkapi dengan
1 EDTA 45 gram 10 gram
larutan nutrien pengkaya, larutan trace
element dan vitamin. Media nutrient 2 NaH2PO42H20 20 gram 10 gram
tersebut mengandung bahan - bahan 3 FeCl36H2O 1,3 gram 2,9 gram
kimia yang digunakan untuk sintesis 4 H3BO3 33,6 gram -
protoplasma pada proses kulturnya.
5 MnCl2.4H2O 0,36 gram 3,6 gram
Setelah media kultur skala
6 NaNO3 100 gram 100 gram
laboratorium disiapkan langkah
selanjutnya adalah melakukan 7 Na2SiO3. 9H2O - 5 gram/30 ml
penebaran bibit pakan alami. Sumber Trace Metal
8 1 ml 1 ml
nutrient yangdigunakan untuk Solution
tumbuhnya phytoplankton dalam kultur 9 Vitamin 1ml 1 ml
murni digunakan bahan kimia Pro Analis Aquades
(PA) dengan dosis pemakaian 1 ml/liter 10 1000 ml 1000 ml
sampai
kultur. Pupuk yang umum digunakan Tabel 2.1. Komposisi pupuk pada media stok murni kurtur alga
adalah pupuk Conwy dan pupuk
Guillard . Pupuk Conwy digunakan Pupuk Conwy Pupuk
No Bahan Kimia /Wayne
untuk phytoplankton hijausedangkan Guillard
pupuk Guillard untuk phytoplankton
1 ZnCl2 2,1 gram -
coklat.
2 CuSO4, 5 H2O 2,0 gram 1,96 gram
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 3.1. Jenis pupuk yang akan 3 ZnSO4. 7H2O - 4,40gram
digunakan untuk melakukan kultur 4 CoCl2, 6H2O 2,0 gram 2,00 gram
murni beberapa jenis phytoplankton (NH2)6,Mo7O2, 0,9 gram
5 1,26 gram
sangat bermacam - macam biasanya 4H2O
jenis medium yang digunakan 6
Aquabides
sampai 100 ml 100 ml
disesuaikan dengan jenis
phytoplankton yang akan di kultur Tabel 2.2. Komposisi Trace Metal Solution

secara murni.
No Bahan Media Media Media
Pada tabel 3.1 merupakan Kimia Benneck Demer Bristole
komposisi nutrien yang biasa digunakan
1 MgSO4 100 mg/l 550 mg/l -
untuk membuat medium pada jenis
phytoplankton dari air laut. Untuk jenis 2 KH2PO4 200 mg/l 250mg/l 7 g/400 ml
phytoplankton dari perairan tawar 3 NaNO3 500 mg/l - 10 g/400 ml
dapat dilakukan dengan komposisi 4 FeCl3 Sedikit - -
nutrien yang berbeda. Berdasarkan 5 Ca(NO3)2 - 1000 mg/l -
hasil penelitian ada beberapa 6 KCl - 250 mg/l -
komposisi nutrien untuk membuat
CaCl2. 1 g/400 ml
medium pada phytoplankton air tawar 7 - -
2H2O
antara lain adalah media Benneck, MgSO4,
media Demer dan media Bristole. Untuk 8 - - 3 g/400 ml
7H2O
lebih jelasnya komposisi ketiga media 9 K2HPO4 - - 3 g/400 ml
dapat dilihat di tabel 1.,2 ,3
10 NaCl - - 1 g/400 ml
Tabel 2.3. Komposisi pupuk pada phytoplankton air tawar (Chlorella sp)

64
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pada metode agar ini peralatan yang Pemanasan


digunakan adalah mikroskop, peralatan Pemijaran (dengan api langsung):
gelas (erlemeyer, beker glass, toples, membakar alat pada api secara
petri dish, pipet, tabung reaksi), alat langsung, contoh alat : jarum inokulum,
p e n g h i t u n g p l a n k t o n pinset, batang L, dll.
(Haemocytometer, hand counter), alat
1) Panas kering: sterilisasi dengan
ukur kualitas air (termometer,
oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi
refraktometer, pH meter dll),
panas kering cocok untuk alat yang
timbangan, oven/autoclave, lemari es,
terbuat dari kaca misalnya
air conditioner, blower, lampu neon.
erlenmeyer, tabung reaksi dll.
Sedangkan bahan - bahan yang
digunakan selain bahan - bahan yang 2) Uap air panas: konsep ini mirip
digunakan untuk membuat pupuk dengan mengukus. Bahan yang
ditambah lagi agar difco, mengandung air lebih tepat
formalin,aquades, alkohol, air laut menggungakan metode ini supaya
steril.Kegiatan yang dilakukan dalam tidak terjadi dehidrasi.
melakukan kultur murni untuk 3) Uap air panas bertekanan :
semuametode adalah hampir sama, menggunalkan autoklaf
dalam metode media agar kegiatan c. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya
yang harus dilakakan antara lain adalah : menggunakan senyawa desinfektan
a. Sterilisasi peralatan dan bahan antara lain alkohol , formalin.
b. Pembuatan media agar Sterilisasi peralatan dan bahan yang
akan digunakan dapat dilakukan
c. Kultur di media agar
dengan cara :
d. Kultur di media cair
1) Air laut yang akan digunakan
e. Pembuatan pupuk dilakukan sterilisasi dengan cara
f. Penghitungan phytoplankton diantarany adalah perebusan
g. Penyimpanan selama 10 menit, dengan
memberikan sinar ultraviolet atau
Sterilisasi peralatan dan bahan
ozonisasi, penyaringan dengan
bertujuan untuk membunuh
menggunakan plankton net ukuran
mikroorganisme yang tidak diinginkan
15 mikron atau pemberian larutan
dan agar pertumbuhan pythoplankton
chlorine 60 ppm, kemudian diaduk
lebih optimal. Pada prinsipnya
rata selama beberapa menit dan
sterilisasi dapat dilakukan dengan 3
dinetralkan dengan Natrium
cara yaitu secara mekanik, fisik dan
Thiosulfat 20 ppm.
kimiawi.
2) Peralatan yang akan digunakan juga
a. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
dapat dilakukaan sterilisasi
menggunakan suatu saringan yang
dengan beberapa cara diantaranya
berpori sangat kecil (0.22 mikron atau
adalah perebusan, perendaman
0.45 mikron) sehingga mikroba
dalam larutan kaporit/chlorine 150
tertahan pada saringan tersebut.
ppm, pemberian alkohol,
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi
diautoclave dengan temperature
bahan yang peka panas, misal nya
100oC dengan tekanan 1 atm
larutan enzim dan antibiotik.
selama 20 menit atau di oven.
b. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan Setelah peralatan dan bahan yang
dengan pemanasan & penyinaran.

65
produksi pakan alami dan pakan buatan

akan digunakan disterilisasi b) Biarkan media tersebut dan


langkah selanjutnya adalah biasanya inokulum akan tumbuh
membuat media agarnya dengan setelah 4 – 7 hari dilakukan
cara : penggoresan dengan
a) Bahan yang akan digunakan terlihatnya koloni plankton yang
untuk membuat media agar tumbuh pada media agar
adalah 1,5 gram Bacto agar tersebut. Amati dibawah
dalam 100 ml air laut di tambah mikroskop koloni tersebut dan
dengan pupuk Conwy untuk ambil koloni yang diinginkan
green algae dan pupuk silikat dan dikultur pada media agar
untuk Diatomae. miring dalam tabung reaksi yang
akan digunakan sebagai bibit.
b) Panaskan agar dan media
tersebut dengan menggunakan 3) Koloni murni ini selanjutnya
hotplate atau microwave diinkubasi pada ruangan ber AC.
sampai cairannnya mendidih 4) K u l t u r s e l a n j u t n y a s e t e l a h
dan masukkan kedalam diperoleh koloni murni pada
autoclave pada suhu 120oC tabung rekasi langkah selanjutnya
dengan tekanan 1 atm selama adalah melakukan kultur koloni
20 menit . plankton yang diperoleh tersebut
c) Biarkan agak dingin sebentar pada media cair. Kultur murni
kemudian tambahkan vitamin dimedia cair ini dapat dilakukan
setelah itu larutan agar dan dengan berbagai macam media
pupuk tersebut dituangkan yang sudah biasa dilakukan.
kedalam petridish atau tabung Adapun prosedur yang harus
reaksi dan dibiarkan sampai dilakukan adalah :
dingin dan membeku kemudian a) Menyiapkan erlemeyer yang
simpan di dalam lemari es. telah disterilisasi
3) Langkah selanjutnya adalah b) Memasukkan air laut dan pupuk
melakukan kultur murni/isolasi sesuai dengan media yang
plankton pada media agar yang diinginkan pada setiap jenis
telah disiapkan sebelumnya. phytoplankton
Adapun langkah yang harus c) M e l a k u k a n i n o k u l a s i
dilakukan adalah: bibitphytoplankton dari hasil
a) Ambil contoh air plankton kultur murni
dengan jarum ose yang telah d) M e n g a m a t i p e r t u m b u h a n
dipanaskan/disterilisasi dan phytoplankton tersebut dengan
oleskan kepermukaan media menghitung kepadatan populasi
agar, pengolesan jarum ose phytoplankton.
pada media agar ini dilakukan
Media yang akan digunakan sebagi
dengan cara zigzag, kemudian
pupuk pada media agar ini banyak sekali
tutup dan simpan media agar
macamnya antara lain adalah media
yang telah digoresi dengan
Zarrouk, media Berneck, media detmer,
plankton pada suhu kamar
media allan miquel, media mollish dan
dibawah sinar cahaya lampu
media TMRL.Volume media kultur murni
neon secara terus menerus.
biasanya adalah bertahap mulai dari

67
produksi pakan alami dan pakan buatan

isolasi dalam tabung rekasi volume 10 – dengan tekanan 1 atm selama 20 menit
15 ml, kemudian dipindahkan pada setelah peralatan kering udara, atau
botol erlemeyer dengan volume yang menggunakan oven dengan suhu
bertahap dari100 ml , 250 ml, 500 150oC selama 1 jam.
mldan botol kultur 1 liter yang e. Kecualivitamin, sterilisasi bahan yang
kemudian dikembangkan dari ukuran 2 akan digunakan sebagai media, ,
liter sampai 30 liter. dengan memakai autoclave pada suhu
2. Metode subkultur 120oC dengan tekanan 1 atm selama
Metode subkultur adalah suatu 15 menit. Karena pemanasan dapat
metode mengisolasi mikroalga dimana merusak vitamin maka larutan ini
mikroalga yang kita inginkan bukan disterilisasikan dengan menggunakan
mikroalga yang dominan. Peralatan metode penyaringan.
yang digunakan dalam mengisolasi Isolasi mikroalga dengan
phytoplankton dengan metode ini menggunakan metode subkultur dapat
adalah mikroskop, pipet, autoclave, dilakukan dengan mengikuti prosedur
oven, Haemocytometer, gelas ukur, sebagai berikut :
gelas piala dan tabung rekasi. Bahan- a. M e n y i a p k a n a i r t a n a h d e n g a n
bahan yang digunakan adalah medium melarutkan 1 sendok teh tanah kering
Bristole, air tanah, akuades, vitamin B12, dalam 200 ml air, kemudian
vitamin B6, vitamin B1 dan sampel air menempatkan dalam wadah yang
kolam. tertutup. Kukus media selama dua jam
Prosedur yang digunakan dalam pada dua hari berturut-turut,
metode subkultur ada dua tahapan kemudian dinginkan dalam suhu ruang
yaitu pertama melakukan sterilisasi atau di lemari es selama 24 jam
peralatan dan bahan yang akan sebelum digunakan.
digunakan, kedua adalahmelakukan b. Membuat medium air tanah dengan
isolasi. Sterilisasi dilakukan pada semua cara mencampurkan 960 ml medium
alat dan bahan yang akan digunakan Bristol dengan 40 ml air tanah.
dalam kultur mikroalga/ phytoplankton.
c. Ambil masing-masing 1 ml sampel air
Untuk peralatan gelas seperti pipet,
kolam kemudian encerkan 10 kali
gelas ukur, gelas piala dan tabung reaksi
dapat dilakukan dengan cara sebagai d. Ambil masing-masing 1 ml sampel air
berikut : kolam yang sudah diencerkan tadi lalu
masukkan masing-masing kedalam
a. Mencuci semua peralatan tersebut
tabung reaksi yang sudah berisi 9 ml
dengan menggunakan sabun yang
media Bristol dan media air tanah.
tidak mengandung deterjen
kemudian dibilas sampai bersih. e. Letakkan tabung reaksi dalam rak
kemudian di tempatkan dibawah
b. Membilas semua peralatan pada
lampu dan amati pertumbuhan dan
point satu dengan menggunakan HCl
jenis mikroalga yang tumbuh pada
0,1 N dan kemudian dibilas kembali
masingmasing media.
dengan akuades.
3. Metode Pengenceran Berseri
c. Membiarkan peralatan tersebut
kering udara Metode pengenceran berseri
merupakan salah satu metode yang
d. Masukkan peralatan tersebut ke
digunakan untuk mengisolasi mikroalga
dalam autoclave dengan suhu 120oC
atau phytoplankton jika jenis mikroalga

68
produksi pakan alami dan pakan buatan

atau phytoplankton yang kita inginkan digunakan untuk metode ini adalah pipet
adalah jenis yang dominan. yang mempunyai diameter berkisar
Adapun peralatan yang digunakan antara 3 – 5 kali besar phytoplankton
adalah sama dengan metode subkultur, yang akan diisolasi dan pipetnya
sedangkan bahan yang digunakan dilakukan pembakaran pada bagian
adalah medium Bristol, akuades, sampel ujungnya. Proses isolasi ini dilakukan
air kolam,vitamin B12, vitamin B6 dan dibawah mikroskop dengan cara
vitamin B1. Peralatan dan bahan yang mengambil phytoplankton yang
akan digunakan dalam metode diperoleh dengan menggunakan alat
pengenceran berseri dilakukan isolasi. plankton net. Kemudian
Isolasi peralatan dan bahan phytoplanktontersebut dilakukan
penyaringan dan diteteskan pada gelas
yang akan digunakan sama dengan
obyek. Dengan menggunakan pipet
metode subkultur. Sedangkan prosedur
kapiler ambil tetesan pytoplankton
isolasi dengan cara pengenceran
tersebut dan amati dibawah mikroskop.
berseri dengan prosedur sebagai
Kemudian pytoplankton tersebut
berikut :
dikultur dalam tabung reaksi volume 10
a. Ambil sampel air kolam sebanyak 1 ml ml yang telah diperkaya dengan jenis
kemudian diencerkan dengan cara pupuk yang
dimasukkan dalam tabung reaksi yang
Sesuai dengan phytoplankton yang
telah berisi 9 ml medium Bristol lalu
akan diisolasi dan lakukan pengamatan
aduk.
jenis phytoplankton yang akan diisolasi
b. Ambil lagi 1 ml sampel dari tabung dan lakukan pengamatan jenis
reaksi pada tahap 1 tersebut, phytoplankton yang tumbuh di bawah
kemudian masukkan kedalam tabung mikroskop setiap hari dan lakukan
reaksi yang telah berisi medium kegiatan tersebut sampai diperoleh jenis
Bristol sebanyak 9 ml. phythoplankton yang diinginkan. (Buku
c. L a k u k a n p e n g e n c e r a n s e p e r t i teks bahan ajar siswa direktorat
tahapan ke dua tersebut sampai lima pembinaan SMK Kementrian Pendidikan
kali pengenceran. dan kebudayaan RI)
d. Susun semua tabung reaksi tersebut C. PEMUPUKAN PAKAN ALAMI
dalam rak tabung reaksi kemudian Dalam persiapan Kultur antara lain Bak
letakkan di bawah cahaya lampu. kultur yang digunakan harus bersih dan
e. Amati pertumbuhan dan jenis steril, Air laut yang digunakan harus bebas
mikroalga yang tumbuh dominan dari mikroorganisme lain, tempat kultur
selama 7 hari dibawah mikroskop dan terlindung dari curahan hujan dan pupuk
hitung populasi kepadatan mikroalga yang digunakan mudah didapat dan murah.
atau phytoplankton dengan Berikut beberapa jenis pakan alami yang
menggunakan Haemocytometer. sudah bisa dikultur.
4. Metode Pipet Kapiler 1. Skeletonema costatum
Metode kultur murni adalah metode Pupuk yang digunakan adalah:
pembiakan dimana mikroalga atau Urea 60 ppm atau 60 g/ton
phythoplankton yang akan dikultur
NaH2PO4 8 ppm atau 8 g/ton
dipisahkan dengan menggunakan pipet
kapiler steril lalu dipindahkan ke dalam Na2SiO3 6 ppm atau 6 g/ton
media yang sesuai. Pipet yang akan FeCl3 1 ppm atau 1 g/ton

69
produksi pakan alami dan pakan buatan

EDTA 5 ppm atau 5 g/ton 4. Spirulina


Pupuk yang telah ditimbang sesuai Pupuk yang digunakan ada 2 macam
dengan kebutuhan.di masukkan ke yaitu medium Walne (untuk
dalam bak yang telah dioersiapkan laboratorium) dan pupuk ekonomis
sebelumbya dan air laut yang sudah (untuk massal).
steril dengan kadar garam sekitar 20-30 Medium Walne :
%. Setelah pupuk melarut, bibit
Larutan A: NH4NO3 100.0 g
Skeletonema dimasukkan kedalam bak
kultur. Lakukan pemeliharaan dengan NaH2PO4 20 g
cukup mendapatkan intensitas cahaya. EDTA 45 g
2. Chaetoceros calcitrans H3BO3 33,60 g
Pupuk yang digunakan adalah: MnCl2.4H2O 0,36
KNO3 80-100 ppm atau 80-100 g/ton FeCl3.6H2O 1,30 g
NaH2PO4 8-10 ppm atau 8-10 g/ton Larutan trace metal 1,0 g
Na2SiO3 6 ppm atau 1 g/ton Dilarutkan dalam 1.000 ml aquades
FeCl3 5 ppm atau 5 g/ton Larutan B: Vitamin B12
Pupuk yang telah ditimbang sesuai (Cyanocobalamin) 10 mg
dengan kebutuhan dimaksukkan Vitamin B1 (Thiamin) 200 mg
kedalam bak yang telah dipersiapkan Di larutkan dalam 100 ml aquades
sebelumnya dan air laut yang sudah
Larutan Trace metal :
steril dengan kadar garam sekitar 25-30
%. Setelah pupuk melarut, bibit ZnCl2 2,1 g
Chaetoceros calcitrans dimasukkan CoC12.6H2O 2.0 g
kedalam bak kultur. Lakukan (NH4).Mo7.024.4H2O 0,9 g
pemeliharaan dengan cukup
CuSO4.5H2O 2,0 g
mendapatkan intensitas cahaya.
Dilarutkan dalam 100,0 ml aquades.
3. Tetraselmis chuii
Pengunaan larutan A. 1 ml/l 1t media
Pupuk yang digunakan adalah:
kultur
Urea 60-80 ppm atau 60-80 g/ton
Larutan B. 0,1 ml 1t media kultur.
TSP 15 ppm atau 15 g/ton
Pupuk massal :
ZA 20 ppm atau 20 g/ton
Urea 80 ppm atau 80 g/ton
FeCL3 2 ppm atau 2 g/ton
TSP 30 ppm atau 30 g/ton
EDTA 4 ppm atau 4 g/ton
ZA 20 ppm atau 2 g/ton
pupuk yang telah ditimbang sesuai
FeCl3 2 ppm atau 2 g/ton
dengan kebutuhan dimasukkan ke
dalam bak telah dipersiapkan EDTA 5 ppm atau 5 g/ton
sebelumnya dan air laut yang sudah Vit. B12 0,0001 ppm atau 0,001 g/ton
steril dengan kadar garam sekitar 27- 30 pupuk yang telah ditimbang sesuai
%. Setelah pupuk melarut, bibit dengan kebutuhan dimasukkan ke dalam
Teraselmis chuii di masukkan ke dalam bak yang telah dipersiapkan sebelumnya
bak kultur. Lakukakan pemeliharaan air laut yang sudah steril dengan kadar
dengan cukup mendapatkan intensitas garam sekitar 15- 20 %. Setelah pupuk
cahaya. melarut, bibit Spirulina sp. Dimasukan

70
produksi pakan alami dan pakan buatan

kedalam bak kultur. Lakukan tiga kali pada bak budidaya yang sama
pemeliharaan dengan cukup setelah itu harus dilakukan panen total.
mendapatkan intensitas cahaya. Hasil pemanen dapat disimpan dalam
D. PROSEDUR PANEN PAKAN ALAMI bentuk kering yaitu dengan penjemuran
atau pengerinagn dengan suhu 70 o C.
Beradasrkan pola pertumbuhan
pada suhu ini protein yang terkandung
phytoplankton, maka pemanenen
pada chlorella sp tidak rusak.
phytoplankton harus dilakukan pada saat
(https://www.academia.edu/25707839
yang tepat yaitu pada saat phythoplankton
/Budidaya_Pakan_Alami)
tersebut mencapai puncak populasi.
Apabila pemanenen phytoplankton terlalu 2. Skletonema costatum
cepat atau belum mencapai puncak Panen Skeletonema costatum,
populasi sisa zat hara masih cukup besar dilakukan 3-4 hari setelah bibit ditebar,
sehingga dapat membahayakan organisme sebab pada saat itu laju pertumbuhan
pemangsa karena pemberian hampir setara dengan laju kematian.
phythoplankton pada bak larva Apabilah pemanenan dilakukan terlalu
kebanyakan dengan cara memindahkan cepat sebelum mencapai puncak
masa air kurtur phytoplankton. Sedangkan populasi dikawatirkan zat hara masih
apabila pemanenen terlambat maka sudah cukup besar, sehingga sangat
banyak terjadi kematian phythoplankton membahayakan pada organisme
dalam perairan tersebut sehingga kualitas pemangsa. Sedangkan apabilah
nya turun. Beberapa jenis pemanenen pemanenan terlambat maka suda
phythoplankton antara lain : banyak terjadi kematian pada
1. Chlorela sp skeletonema costatum sehungga
kualitasnya menurun. Proses panen
Khusus untuk phytoplankton jenis
biasa menggunakan teknik sipon,
Chlorela sp pemanenan dilakukan pada
dimana salah satu unjung slang diikat
saat hari ke 4 karena phythoplankton
dengan kain saring atau di kenal dengan
tersebut mencapai puncak populasi
filter bag
pada saat hari ke 4 setelah pembibitan
maka sebaiknya segera dipanen. 3. Chaetoseros
Pemanenen phytoplankton dapat Pemanenen pada skla laboratorium
dilakukan dengan berbagai macam alat bisa dilakukan pada hari 3-4. Pnen
sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dilakukan dengan cara panen total
phytoplankton. Adapun peralatan bersama media kurtur. Peralatan dan bak
antara lain : centrifuge, plate separator, disterilisasi kembali.
dan berbagai macam filter. Pemanenen 4. Tetraselmis chui
dapat dilakukan secara total atau Dipanen pada hari ke 4-5 setelah
sebagian. Apabila panen dilakukan penyebaran bibit. Karena pada hari ini
sebagian phytoplankton yang telah siap mencapai puncak perkembangan .
dipanen diambil sebanyak 2/3 bagian.
5. Spirulina
Kemudian ke dalam sisa
phythoplankton yang 1/3 bagian Spirulina sudah bisa dipanen setelah
tersebut ditambahkan air laut dengan 10 hari penebaran bibit.untuk
salinitas tertentu (10-20 ppt). memanennya diperlukan ember plastik
Selanjutnya dilakukan pemupukan berukuran kecil yang diberi
sekitar ½ dosis . panen sebagian ini saringanguna membuang air yang ikut
sebaiknya dilakukan tidak boleh dari terangkat. Setelah terangkat sprirulina

71
produksi pakan alami dan pakan buatan

dibungkus dengan kain yang bersih dan A. Tujuan


diperas, agar air terbuang. Setelah itu Setelah mempelajari materi tentang
spirulina dikeringkan selama kurang metode isolasi pengenceran berseri mi ,
lebih 2-3 jam . selanjutnya dapat dijual peserta didik mampu melakukan metode
atau dijadikan bubuk. kultur murni pakan alami sesuai dengan
Sedangkan untuk zooplankton antara ketentuan secara teknis.
lain : B. Alat dan Bahan
Rotifera 1. Mikoskop
Cara kultur (Rotifera) Infusoria untuk 2. Pipet
pakan burayak kan
3. Objek glass
pertama, siapkan terlebih dahulu wadah
4. Cover Glass
untuk melakukan kultur infusoria ini.
Wadah tersebut dapat berupa botol bekas 5. Autoclave
air mineral berukuran 1,5 liter yang 6. Haemocytometer
dipotong bagian atasnya atau yang 7. Gelas ukur
lainnya. Bibit infusoria dapat diperoleh
8. Gelas piala
dengan mencari di selokan ataupun kolam
ikan. Cara mengambilnya yaitu dengan 9. Tabung reaksi
langsung menciduk air pada bagian 10. Air kolam (air sampel)
pinggir. Sebaiknya mencari bibit infusoria 11. Aquades
ini pada pagi hari. Wadah untuk kultur
12. Mediumbristol
infusoria diisi air 3/4 bagiannya. Selain itu
isi juga dengan bahan makanan untuk 13. Vitamin B12, B6, B1
infusoria. Bahan makanannya bebas, dapat 14. Tissue
berupa sayuran, tempe, pelet jamuran, 15. Timbangan
daun bayam lebar, sawi, kentang, kol sawi
16. Hotplate/pemanas
dan jenis sayuran lainnya yang berwarna
hijau. Selanjutnya rebus bahan pakan 17. Oven/autoclave
tersebut hingga menjadi bubur atau sangat 18. Jarum ose/jarum loop
matang dan dibusukkan. 19. Agar
Bibit infusoria dimasukkan ke wadah 20. Erlenmeyer
kultur. Setelah itu, tutup dengan kain agar
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sirkulasi udara lancar. Simpan pada tempat
yang terlindung dari sinar matahari secara 1. Pakailah pakaian kerja, gunakan masker,
langsung. Infusoria akan berkembang biak sarung tangan(jika memegang bahan
menjadi lebih banyak dan wadah akan bahan yang bersifat keras)
penuh dengan bintik-bintik putih. Setelah 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
4 atau 5 hari kemudian infusoria dapat yang memakai tenaga listrik
dipanen. 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
pRAKTIKUM simpan kembali dengan rapi pada
tempat yang telah disediakan
Praktikum 1
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
Kultur Murni mikroalga metode isolasi
kegiatan praktikum telah selesai
pengenceran berseri

72
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
D. Prosedur Kerja e. Kemudian tempatkan cawan petri di
1. Siapkan alat dan bahan yang akan bawah cahaya lampu secara terus
digunakan tersebut mnerus
2. L a k u k a n s t e r i l i s a s i p a d a s e m u a f. A m a t i j e n i s d a n p e r t u m b u h a n
peralatan yang akan dipergunakan mikroalga pada medium agar
dalam kultur mikroalga dengan cara: g. Ambil satu kolon mikroalga yang akan
a. Cuci semua peralatan gelas dengan dikultur dengan menggunakan jarum
menggunakan sabun yang tidak loop kemudian dipindahkan ke dalam
mengandung deterjen lalu dibilas tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
dengan air bersih dan bilas kembali medium
dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas lagi h. Letakkan tabung raksi dalam rak
dengan akuades kemudian tempatkan di bawah cahaya
b. Keringkan peralatan gelas yang telah lampu . Kultur ini selanjutnya akan
dicuci dengan cara kering udara digunakan dalam skala intermediret
c. Masukkan semua peralatan gelas 4. Lakukan isolasi metode subkultur
yang telah kering ke dalam autpclave dengan cara :
dengan suhu 120 oC dengan tekanan a. Masukan air sampel sebanyak 1 ml ke
1 atm selama 20 menit atau dengan dalam tabung reaksi yang telah berisi 8
oven pada suhu 150 o C selama 1 jam ml medium Bristol dan lakukan
d. Untuk medium Bristol (tabel 1) pengadukan secara rata.
dilakukan sterilisasi dengan cara b. Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
larutan medium Bristol tersebut tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
dimasukkan kedalam erlemeyer dan telah berisi 9 ml medium Bristole dan
tutup dengan kertas alumunium foil lakukan pengadukan
dan dimasukkan dalam autoclave c. Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
pada suhu 120 oC dengan tekanan 1 tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
atm selama 15 menit bersisi 9 ml medium bristole dan
3. Lakukan isolasi dalam median agar lakukan pengadukan
dengan cara: d. Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
a. S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g a n tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
mencampurkan 1 litermedium Bristol bersisi 9 ml medium bristole dan
dngan 15 gram bubuk agar (1,5%) lakukan pengadukan
masukkan ke dalam erlemeyer e. Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
b. Palainnya hingga mendidih kemudian tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
masukkan ke dalam autoclave dengan bersisi 9 ml medium bristole dan
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama 20 lakukan pengadukan
menit f. Susunlah kelima tbung reaksi tersebut
c. Setelah agak dingin tambahkan pada rak tabung dan letakkan di bawah
vitamin tuang medium ke dalam cahaya lampu di dalam laboratorium
cawan petri dan biarkan agar yang tertutup dan mempunyai AC
membeku g. Lakukan pengamatan dan identifikasi
d. Masukkan jarum ose yang telah jenis mikroalga yang tumbuh selama
dibakar sebelummya ke dalam air tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
sampel, lalu goreskan di atas media sesuai tabel.
agar dengan pola seperti gambar ini

73
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Waktu Jenis Gambar C.Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keterangan
pemeliharaan mokroalga mikroalga
1. Pakailah pakaian kerja, gunakan masker,
Hari ke-1 sarung tangan(jika memegang bahan
Hari ke-2 bahan yang bersifat keras)
Hari ke-3 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
Hari ke-4 yang memakai tenaga listrik
Hari ke-5 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
Hari ke-6 operasional prosedur (SOP)
Hari ke-7
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
Praktikum 2 tempat yang telah disediakan
Kultur Murni Mikroalga Metode Isolasi 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
Pengenceran Berseri kegiatan praktikum telah selesai
A. Tujuan D.Prosedur Kerja
Setelah mempelajari materi tentang 1. Siapkan alat dan bahan yang akan
metode isolasi pengenceran berseri mi , digunakan tersebut
peserta didik mampu melakukan metode
kultur murni pakan alami sesuai dengan 2. Lakukan sterilisasi pada semua peralatan
ketentuan secara teknis. yang akan dipergunakan dalam kultur
mikroalga dengan cara:
B. Alat dan Bahan
a. Cuci semua peralatan gelas dengan
1. Mikoskop menggunakan sabun yang tidak
2. Pipet mengandung deterjen lalu dibilas
3. Objek glass dengan air bersih dan bilas kembali
4. Cover Glass dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas lagi
dengan akuades
5. Autoclave
b. Keringkan peralatan gelas yang telah
6. Haemocytometer dicuci dengan cara kering udara
7. Gelas ukur c. Masukkan semua peralatan gelas yang
8. Gelas piala telah kering ke dalam autpclave
9. Tabung reaksi dengan suhu 120 oC dengan tekanan 1
10. Air kolam (air sampel) atm selama 20 menit atau dengan oven
pada suhu 150 o C selama 1 jam
11. Aquades
d. Untuk medium Bristol (tabel 1)
12. Mediumbristol dilakukan sterilisasi dengan cara
13. Vitamin B12, B6, B1 larutan medium Bristol tersebut
14. Tissue dimasukkan kedalam erlemeyer dan
15. Timbangan tutup dengan kertas alumunium foil
dan dimasukkan dalam autoclave pada
16. Hotplate/pemanas suhu 120 oC dengan tekanan 1 atm
17. Oven/autoclave selama 15 menit
18. Jarum ose/jarum loop 3. Lakukan isolasi dalam median agar
19. Agar dengan cara:
20. Erlenmeyer a. S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g a n
mencampurkan 1 litermedium Bristol

74
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
dngan 15 gram bubuk agar (1,5%) bersisi 9 ml medium bristole dan
masukkan ke dalam erlemeyer lakukan pengadukan
b. Palainnya hingga mendidih kemudian e Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
masukkan ke dalam autoclave dengan tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama 20 bersisi 9 ml medium bristole dan
menit lakukan pengadukan
c. Setelah agak dingin tambahkan f Susunlah kelima tbung reaksi tersebut
vitamin tuang medium ke dalam pada rak tabung dan letakkan di bawah
cawan petri dan biarkan agar cahaya lampu di dalam laboratorium
membeku yang tertutup dan mempunyai AC
d. Masukkan jarum ose yang telah g Lakukan pengamatan dan identifikasi
dibakar sebelummya ke dalam air jenis mikroalga yang tumbuh selama
sampel, lalu goreskan di atas media tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
agar dengan pola seperti gambar ini sesuai tabel berikut :
e. Kemudian tempatkan cawan petri di
Waktu Jenis Gambar
bawah cahaya lampu secara terus pemeliharaan mokroalga mikroalga
Keterangan
mnerus
Hari ke-1
f. Amati jenis dan pertumbuhan
Hari ke-2
mikroalga pada medium agar
Hari ke-3
g. Ambil satu kolon mikroalga yang akan Hari ke-4
dikultur dengan menggunakan jarum
Hari ke-5
loop kemudian dipindahkan ke dalam
Hari ke-6
tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
Hari ke-7
medium
h. Letakkan tabung raksi dalam rak
kemudian tempatkan di bawah cahaya
lampu . Kultur ini selanjutnya akan
digunakan dalam skala intermediret
4. Lakukan isolasi metode subkultur
dengan cara :
a Masukan air sampel sebanyak 1 ml ke
dalam tabung reaksi yang telah berisi
8 ml medium Bristol dan lakukan
pengadukan secara rata.
b Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
telah berisi 9 ml medium Bristole dan
lakukan pengadukan
c Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
d Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang

75
produksi pakan alami dan pakan buatan

1. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari Guillard untuk phytoplankton coklat
campuran zat-zat hara (nutrien) yang 7. dalam metode media agar kegiatan yang
berguna untuk membiakkan mikroba. harus dilakakan antara lain adalah :
2. Supaya mikroba/phythoplankton dapat a. Sterilisasi peralatan dan bahan
tumbuh baik dalam suatu media, maka
b. Pembuatan media agar
medium tersebut harus memenuhi syarat-
syarat, antara lain: c. Kultur di media agar
a. harus mengandung semua zat hara yang d. Kultur di media cair
mudah digunakan oleh phythoplankton e. Pembuatan pupuk
, f. Penghitungan phytoplankton
b. harus mempunyai tekanan osmosis, g. Penyimpanan
c. tegangan permukaan dan pH yang 8. Prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik
phythoplankton yang akan tumbuh, dan kimiawi.
d. tidak mengandung zat-zat yang dapat 9. Metode subkultur adalah suatu metode
menghambat pertumbuhan mengisolasi mikroalga dimana mikroalga
phythoplankton, yang kita inginkan bukan mikroalga yang
e. harus berada dalam keadaan steril dominan
sebelum digunakan, agar 10. Prosedur yang digunakan dalam metode
phythoplankton yang ditumbuhkan subkultur ada dua tahapan yaitu pertama
dapat tumbuh dengan baik . melakukan sterilisasi peralatan dan bahan
3. Media tempat tumbuhnya phytoplankton yang akan digunakan, kedua
ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap adalahmelakukan isolasi.
kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur 11. Metode pengenceran berseri merupakan
murni di laboratorium, teknik kultur skala salah satu metode yang digunakan untuk
semi massal dan teknik kultur skala massal. mengisolasi mikroalga atau phytoplankton
4. Metode kurtur murni di laboratorium jika jenis mikroalga atau phytoplankton
digunakan untuk memperoleh satu jenis yang kita inginkan adalah jenis yang
phytoplankton murni (monospesies), dominan.
dapat dilakukan dengan beberapa metode 12. Adapun peralatan yang digunakan adalah
yaitu: sama dengan metode subkultur, sedangkan
a. Metode media agar bahan yang digunakan adalah medium
b. Metode subkurtur Bristol, akuades, sampel air kolam,vitamin
B12, vitamin B6 dan vitamin B1
c. Metode pengenceran berseri
13. Metode kultur murni adalah metode
d. Metode pipet kapiler
pembiakan dimana mikroalga atau
5.Metode media agar merupakan suatu phythoplankton yang akan dikultur
metode pemurnian individu dari suatu dipisahkan dengan menggunakan pipet
sampel perairan dengan cara membuat kapiler steril lalu dipindahkan ke dalam
kultur murni dengan menggunakan media media yang sesuai
agar.
14. P e m a n e n e n p h y t o p l a n k t o n h a r u s
6. Pupuk yang umum digunakan pada media dilakukan pada saat yang tepat yaitu pada
agar adalah pupuk Conwy digunakan saat phythoplankton tersebut mencapai
untuk phytoplankton hijau dan pupuk puncak populasi.

76
produksi pakan alami dan pakan buatan

Anda sudah mempelajari materi kultur


murni pakan alami. Coba Anda buat kliping
tentang kultur murni pakan alami. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan
format yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kalian ketahui tentang kultur
murni? Jelaskan!
2. A p a f u n g s i d a r i m e d i a t a n a m
phythoplankton?
3. Apa saja syarat-syarat pemilihan medium
taman phythoplankton ?
4. Apa fungsi dari sterilisasi?
5. Apa saja teknik-teknik dalam proses
sterilisasi?

Setelah mempelajari Bab II ini, Anda tentu


menjadi paham tentang Kultur murni pakan
alami
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran Bab II ini?
2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada Bab II ini, mana yang menurut Anda
paling sulit dipahami?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab II ini?
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab II?
5. Tuliskan secara ringkas apa yang telah
anda pelajaran pada pembelajaran Bab II!

77
BAB III
KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI

1. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan metode kultur massal
pakan alami
2. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur kultur massal
pakan alami
3. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menguraikan prosedur pemupukan
kultur massal pakan alami
4. Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur panen kultur
massal pakan alami

KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI

PROSEDUR PROSEDUR
METODE KULTUR PROSEDUR
PEMUPUKAN PANEN
MASSAL KULTUR MASSAL
KULTUR MASSAL KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI PAKAN ALAMI
PAKAN PAKAN ALAMI

Kultur massal - pemupukan pakan alami - pemanenan : tahap akhir dari budidaya

78
produksi pakan alami dan pakan buatan

Kultur massal merupakan kultur yang massal. Volume media kultur semi massal 100
dilakukan diluar ruangan dengan media dan liter sampai 0,3 meter kubik. Pada teknik kultur
kepadatan yang lebih besar. Tahap-tahap skala massal, bibit yang digunakan berasal dari
yang dilakukan dalam kegiatan kultur skala teknik skala semi massal. Kegiatan ini
massal adalah : persiapan alat dan wadah dilakukan pada bak-bakkultur berukuran besar
budidaya, pengisisan media, pembuatan dan dilakukan diluar ruangan dengan volume
pupuk, penebaran bibit, pemeliharaan dan berkisar antara 40 – 100 meterkubik. Media
pemanenan. kultur yang dibuat pada tahap ini
Tahap-tahap kegiatan yang dilakukan menggunakan pupuk teknis seperti urea, ZA,
dalam persiapan alat dan wadah budidaya TSP. Komposisi pupuk untuk teknik kultur
adalah sterilisasi alat dan wadah, pengeringan secara massal dapat dilihat pada Tabel 3.2.
dan pemasanga/pengaturan aerasi. Kultur
dilakukan di luar ruangan dengan maksud agar Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
Bahan Yashima diatom phyto A phyto B
No phyto
terkena langsung sinar matahari sebagai Kimia (ppm) (ppm) (ppm) (ppm) C (ppm)
proses fotosintesis serta dilengkapi pipa 1 Urea 10 30 30 50 50
pemasukan air, pengeluaran air dan aerasi. 2 ZA 100 40 30 20 50
Untuk pengisian media Kultur pakan alami 3 TSP 10 20 10-15 10-15 15-20
massal berasal dari kultur murni. Bibit yang 4 Molase/ - - 10 10 15
digunakan diambil sebanyak 5 – 10% dari orgami

volume total yang akan dikultur. Pupuk yang Silikat


5 - - - - -
Teknis
digunakan adalah pupuk teknis dan sewaktu- Tabel 3.2. komposisi pupuk kultur massal
waktu dapat menggunakan pupuk
A. PROSEDUR KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
laboratorium. Komposisi jenis pupuk yang
digunakan pada media kultur dapat dilihat Langkah kerja dalam menyiapkan media
pada Tabel 3.1 tempat tumbuhnya pakan alami
phytoplankton semi massal dan massal
No Bahan pupuk Pupuk Pupuk Pupuk adalah :.
Kimia Conwy Guillard TMRL BBL SM
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
NaNo3/ 100 gr 100 gr 50 gr
1 84,2 gr digunakan dan sebutkan fungsi dan cara
KNO3
2 Na2EDTA 5 gr 10 gr - 5 gr
kerja peralatan tersebut!
3 FeCl3 1,3 gr 2,9 gr 3 gr 1 gr 2. Tentukan wadah yang akan digunakan
4 MnCl2 0,36 gr 0,36 gr - - untuk membudidayakan pakan alami !
5 H3BO3 33,6 gr - - - 3. Bersihkan wadah dengan menggunakan
6 Na2HPO4 20 gr 10 gr 10 gr 10 gr sikat dan disiram dengan air bersih,
7 Na2SiO3 - 50 gr 1 gr 15 gr kemudian lakukan pensucihamaan
Trace
wadah dengan menggunakan
8 Metal 1 ml 1 ml - 0,5 gr desinfektan sesuai dengan dosisnya.
Solution
4. Bilaslah wadah yang telah dibersihkan
9 Vitamin 1 ml 1 ml - 1 ml
dengan menggunakan air bersih.
10 Aquabides 1000 ml 1000 ml 1000 gr 1000 ml
5. Pasanglah peralatan aerasi dengan
11 Urea - - - 40 gr
merangkaikan antara aerator, selang
12 ZA - - - 30 grr aerasi dan batu aerasi, masukkan
Tabel 3.1. Komposisi pupuk pythoplankton semi massal
kedalam wadah budidaya. Ceklah
Teknik kultur phytoplankton selanjutnya keberfungsian peralatan tersebut
adalah teknik kultur skala massal, dengan dengan memasukkan kedalam arus
menggunakan bibit dari hasil kultur skala semi listrik.

79
produksi pakan alami dan pakan buatan

6. Masukkan air bersih yang tidak Ca3(PO4)2 = 11,2 mg/l


terkontaminasi kedalam 3. Besi klorida – FeCl3 = 2,9 mg/l
wadahbudidaya dengan menggunakan
4. EDTA (Ethylene dinitrotetraacetic acid) =
selang plastik dengan kedalaman air
10 mg/l
yang telah ditentukan.
5. Tiamin-HCl (vitamin B1) = 9,2 mg/l
7. Tentukan media tumbuh yang akan
digunakan dan hitungjumlah pupuk 6. Biotin = 1 mikrogram/l
yang dibutuhkan sesuai dengan dosis 7. Vitamin B12 = 1mikrogram/l
yang telah ditetapkan. 8. Tembaga sulfat kristal CuSO4.5H2O =
8. Timbanglah pupuk sesuai dengan dosis 0,0196 mg/l
yang telah ditentukan. 9. Seng sulfat kristal ZnSO4.7H2O = 0,044
9. Buatlah larutan terhadap berbagai mg/l
macam pupuk pada wadah yang sesuai, 10. Natrium molibdat-NaMoO4.7H2O =
jika sudah terbentuk larutan masukkan 0,02 mg/l
kedalam wadah yang digunakan untuk
11. Mangan klorida kristal-MnCl2.4H2O =
budidaya pakan alami
0,0126 mg/l
10. Media tempat tumbuhnya pakan
12. Kobalt korida kristal-CoCl2.6H2O = 3,6
alami siap untuk ditebari dengan bibit
mg/l
sesuai dengan kebutuhan produksi.
Pupuk bagi rotifera yang digunakan
B. PEMUPUKAN KULTUR MASSAL PAKAN
adalah kotoran ayam atau kotoran kuda
ALAMI
dengan dosis 300-400 g/liter air.
Pemupukan bagi pakan alami bertujuan Pemberian pupuk dilakukan dengan jalan
agar pakan alami ikan tumbuh dan membungkus pupuk tersebut dalam kain,
berkembang dengan baik. Sehingga kemudian digantung hingga seluruh pupuk
ketersediaan pakan alami bagi ikan akan terendam air. Setelah tujuh hari, kondisi air
tetap terjagabaik secara kualitas maupun media sudah siap sitebari bibit rotifer.
kuantitas. Beberapa contoh pupuk yang Panen dapat dilakukan pada minggu
digunkan untuk pakan alami ikan antara berikutnya ketika populasi rotifera
lain : mencapai puncak.
1. Kultur Kimia, media agar-agar campuran Bahan bahan tersebut digunakan untuk
air laut, dengan pemupukan KNO3, sumber bakteri yang akan menjadi sumber
FeCL, NaH2PO4, H20 digunakan untuk makanan, bagi hewan atau organisme yang
kultur phytoplankton jenis chlorella biasa digunakan untuk Pakan Alami ikan
2. Penggunaan Garamdalam budidaya Tujuan sebagai sumber makanan ikan
pakan alami yang hidup di laut seperti khususnya burayak ikan atau benih atau
artemia anak ikan.Sumber makanan bagi pakan
3. Kimia : Bahan berupa zat dari TSP, Urea, alami ikan ini seharusnya memiliki kadar
ammonium, protein yang tinggi, karena pada dasarnya
kadar protein pada tubuh Pakan alami ikan
Untuk jenis seperti tetraselmis berupa
di pengaruhi oleh sumber makanan. Dalam
bahan kimia sebagai berikut:
sebuah penelitian sebuah bagi pakan alami
1. Natrium nitrat – NaNO3 = 84 mg/l ikan pasti memiliki kisaran protein yang
2. Natrium dihidrofosfat-NaH2PO4 = 10 cukup tinggi, seperti 20%-40% hal ini
mg/l atau Natrium fosfat-Na3PO4 = karena sumber protein dalam tubuh Pakan
27,6 mg/l atau Kalsium fosfat- alami ikan sangat dipengaruhi makanan

80
produksi pakan alami dan pakan buatan

dan media tempat pertumbuhannya. dimasukkan ke dalam kolam. Pakan alami


Semakin baik media budidaya Pakan alami biasanya tumbuh melimpah setelah 5-7
ikan akan membuat kualitas makin baik hari.
yang akan langsung berefek pada C. PEMANENAN KULTUR MASSAL PAKAN
pertumbuhan ikan.Jadi bagaimana kalau ALAMI
medianya kekurangan protein,
Panen merupakan tahap akhir dari
kemungkinan besar kadar protein Pakan
budidaya, dimana hasil dari itu dapat
alami ikan hanya di kisaran paling
diaplikasikan pada kegiatan berikutnya.
bawah,kita ambil contoh kutu air memiliki
Pemanenan dibagi menjadi 2 bagian yaitu,
protein 30-40% kemungkinan besar
panen total dan panen sebagian. Panen
protein kutu air hanya di kisaran 30% saja.
total merupakan pengambilan hasil yang
Pemupukan pakan alami ikan juga dapat dilakukan secara keseluruhan dan tidak
dilakukan di kolam dengan menggunakan dilakukan peremajaan dari sisa yang telah
pupuk organik maupun pupuk anorganik. dikultur. Panen total dilakukan setelah
Pupuk organik yang biasa digunakan dalam masa kultur mencapai 4 generasi (4 kali
pemupukan kolam adalah kotoran ayam panen), tujuannya agar organisme yang
atau kotoran puyuh. Sedangkan pupuk dikultur umurnya tidak terlalu tua dan
anorganik yang biasa digunakan adalah kualitasnya sudah jelek. Panen sebagian
urea dan TSP.Pemupukan kolam dengan merupakan pemungutan hasil dari suatu
menggunakan pupuk organik, dosis yang yang dibudidayakan dengan mengambil
digunakan adalah 200-500 gram pupuk sebagian organisme yang dikultur dan sisa
per meter persegi luas kolam. Sedangkan organisme tersebut dapat dilakukan
jika kolam dipupuk dengan pupuk peremajaan kembali. Panen sebagian
anorganik, dosis yang digunakan adalah 10 dilakukan apabila organisme yang dikultur
gram TSP dan 15 gram Urea per meter mencapai kepadatan yang melimpah,
persegi luas kolam. tujuannya agar kepadatannya menjadi
Pemupukan kolam biasanya dilakukan jarang dan menjaga kematian massal.
pada saat persiapan kolam. Setelah kolam Setelah bibit dari kultur murni dipanen,
dikeringkan, pematang dan caren kolam lalu diterbar di bak atau kolam untuk
diperbaiki. Tanah dasar kolam di cangkul dikembangkan secara massal dalam jumlah
dan di biarkan kering 2-3 hari. Pupuk besar, yaitu dengan cara sebagai berikut :
organik atau pupuk anorganik lalu di
1. Mensterilisasikan kolam atau bak
tebarkan secara merata dan kolam
pemeliharaan dengan tinggi bak atau
digenangi air 30-40 cm. Kolam di biarkan
kolam tersebut sebesar 0,5-2 meter.
5-7 hari agar pakan alami tumbuh.Sebelum
ikan dimasukkan, air kolam ditambah 2. Pengisian air dengan air yang telah
sampai kedalaman yang di inginkan. disterilkan menggunakan sand filter dan
disaring lagi menggunakan plankton net
Untuk pemupukan pada kolam yang
(mesh size 25 µm)
sedang dipergunakan, pemupukan
sebaiknya menggunakan pupuk organik. 3. Pemupukan dengan kosentrasi yang
Pupuk organik tersebut tidak langsung sudah dijelaskan diatas
disebarkan ke dalam kolam karena di 4. Inokulasi bibit dilakukan pada pagi hari
khawatirkan akan menurunkan kualitas air sekitar pukul 6-7 dengan kepadatan 1-2
kolam.Pemupukan kolam dilakukan x 100 sel per ml.
dengan cara memasukkan pupuk organik Chlorella biasanya dapat dipanen
ke dalam karung, lalu karung tersebut setelah 5-7 hari yang selanjutnya dapat

81
produksi pakan alami dan pakan buatan

digunakan sebagai pakan larva ikan atau keenam atau ketujuh setelah
zooplankton dan dapat dikembangkan penyemprotan, pemeliharaan rotifera
kembali. Namun, waktu panen dapat dapat dilakukan.
dipengaruhi pula dengan cuaca. Waktu Seminggu kemudian rotifera sudah
panen chlorella juga dapat dipengaruhi mencapai populasi puncak dan siap
derngan adanya organisme lain karena dipanen. Pemanenan dilakukan dengan
apabila terdapat kontaminasi dari menggunakan planktonnet. Cara
organisme lain seperti protozoa akan pemanenannya dengan menciduk air kolam
mengakibatkan terhambatnya kemudian air yang terkonsentrasi pada
perkembangan chlorella. Sehingga untuk tabung planktonnet ditampung dalam
mencegah kontaminasi terhadap ember. Cara lain panen rotifera adalah
organisme lain tersebut, dapat digunakan dengan menggunakan pompa air yang di
larutan klorin sebanyak 10 gram per m3 alirkan pada wadah tertentu. Dan juga
dalam air kultur selama 15-30 hari. dilakukan dengan cara membuka saluran
Untuk Rotifera Pemanenan dilakukan pembuangan yang sebelumnya telah
dengan menggunakan planktonnet disiapkan wadah penampungan serta
dengan cara menciduk langsung atau jaringan yang bermata jaring 60-70 mikro
melalui penyifonan. Kepadatan populasi berukuran 40x40x50 cm, di bawah aliran
akan bisa dipertahankan tetap tinggi tersebut. Rotifer yang tertampung pada
selama satu bulan apabila setiap 5-6 hari saringan dipindahkan ke wadah lain dan
dilakukan pemupukan ulang sebanyak dihitung kepadatannya per milimeter.
separuh dosis pupuk awal. Pencatatan tentang perkembangan rotifer
Kolam yang digunakan bisa kolam dilakukan secara teratur dan berkala serta
tembok atau kolam tanah yang berukuran data hasil pengamatan dicatat untuk
antara 100-00 m2. Kolam dikeringkan mengetahui perkembangan populasi serta
slama 2-4 hari hingga dasarnya menjadi cermat dan untuk bahan pertimbangan
pecah-pecah. Pencangkulan dan pemeliharaan berikutnya.
pembajakan dilakukan untuk membalik
tanah dasar kolam sehingga udara dapat
masuk ke dasar kolam. Perbaikan-
perbaikan dilakukan pada saluran pRAKTIKUM
pemasukan serta kebocoran-kebocoran
yangada pada tanggul ditutup. Praktikum 1
Untuk memperbaiki pH tanah iar dan Kultur Pakan Alami Budidaya Chlorela
membunuh bibit-bibit penyakit dilakukan
A. Tujuan
pengapuran dengan memakai kepur
pertanian atau kapur tohor 200-300 g/m2. Setelah mempelajari materi tentang
Pemupukan dilakukan dengan cara kultur pakan alami, peserta didik mampu
menebar irisan jerami atau daun kol secara melakukan memproduksi pakan almi sesuai
merata dengan dosis 500 g/m2 air. Kolam dengan ketentuan.
diisi air hingga menggenang. B. Alat dan Bahan
Penyemprotan insektisida dilakukan Alat: alat tulis
pada hari keempat setelah penggenangan, C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan dosis 4 ppm untuk membunuh
1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
organism lain seperti cladocera yang
masker, sarung tangan, dan penutup
menjadi pemangsa rotifera. Pada hari
kepala)

82
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n ketentuan dengan benar.
peralatan yang tajam B. Alat dan Bahan
3. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n Alat :
peralatan yang memakai tenaga listrik
1. Wadah budidaya (toples)
4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
2. Gelas ukur
operasional prosedur (SOP)
3. Hand counter
5. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada 4. Neraca /timbangan
tempat yang telah disediakan 5. Piala gelas
6. Bersihkan ruangan laboratorium 6. Pipet tetes
apabila kegiatan praktikum telah 7. Plankton net
selesai
8. Blower
D. Prosedur Kerja
9. Selanh aerator
1. Buatlah laporan dan kesimpulan
10. Sendok
berdasarkan hasil praktik!
Bahan :
2. Petunjuk penulisan laporan
1.air kolam
3. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal- 2.Biakan Dapnia
hal sebagai berikut: 3. Kain Kasa
4. Nama kelompok 4.pupuk kandang (kotoran ikan)
5. Judul kegiatan praktikum C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, 1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
waktu dan tempat) masker, sarung tangan, dan penutup
7. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan kepala)
peralatan, metode pelaksanaan) 2. Siapkan alat dan bahan
8. Hasil pengamatan dan pembahasan 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
9. Kesimpulan dan saran operasional prosedur (SOP)
10. Daftar pustaka 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
11. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
tempat yang telah disediakan
12. Presentasikan hasil praktikum di
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
depan kelas!
kegiatan praktikum telah selesai
13. Biasakanlah bersikap sopan dengan
D. Prosedur Kerja
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
disiplin dan kerjasama 1. Siapkan Alat dan bahan yang akan
dipergunakan dalam produksi
2. Bersihkan wadah yang akan digunakan
Praktikum 2
dengan cara menyikat wadah tersebut
Kultur Massa Pakan Alami (Dapnia sp) sampai bersih. Kemudian bilas dengan
A. Tujuan air bersih dan keringkan
Setelah mempelajari materi tentang 3. Pasanglah aerator ke dalam wadah
kultur massal pakan alami. Peserta didik budidaya
mampu memproduksi dapnia sp sesuai 4. Masukan pupuk kandang ke dalam

83
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
wadah budidaya dengan dosis 2,4 dapat diencerkan, caranya adalah dengan
g/liter air media. Pemberian pupuk menuangkan ke dalam gelas1000 ml dan
kandang ini bisa dilakukan dengan cara ditambah air hingga volumenya1000 ml.
disebar secara rata di seluruh wadah, Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak
atau dengan cara membungkusnya 100 ml. Daphnia yang ada dihitung seperti
dengan kain kasa. cara diatas, lalu kepadatan didalam wadah
5. Masukan dapnia sp ke dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara
mengkalikan 10 kali jumlah didalam gelas
6. Pada hari ke tujuh dapnia sp sudah
100 ml. Penebaran dilakukan agar Daphnia
dapat dipanen.
sp.dapat berkembang dalam wadah
Pemupukan budidaya yang berisi aquades dan pupuk
Pemupukan dilakukan agar dapnia sp kotoran.
bisa tumbuh dan tetap mendapatkan Aerasi
nutrisi. Pupuk yang digunakan adalah
Aerasi merupakan pengaliran udara ke
kotoran ayam yang berfungsi untuk
dalam air untuk meningkatkan kandungan
menumbuhkan plankton. Dalam
oksigen dengan memancarkan air atau
pemupukan ini harus diperhatikan dosis
melewatkan gelembung udara kedalam air.
pemupukan yang diberikan tidak boleh
Aerasi in idigunakan agar Daphniasp.tetap
berlebihan karena akan berakibat
bisa mendapatkan oksigen walaupun pada
terjadinya blooming phythoplankton. Hal
keadaan tertutup. Aerasi ini disambungkan
ini mengakibatkan kadar amonia tinggi dan
dengan menggunakan selang.
oksigen terlarut yang rendah dalam wadah
budidaya sehingg menyebabkan kematian Buatlah laporan dan kesimpulan
dapnia sp. berdasarkan hasil praktik!
Penebaran Petunjuk penulisan laporan:
Inokulasi Daphnia dapat dilakukan 1. Laporan praktikum harus dibuat oleh
dengan memakai siste maupun Induk setiap kelompok dengan memuat hal-hal
Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar sebagai berikut:
Daphnia awal pada umunya antara 20-100 a. Nama kelompok
individu perliter media. Inokulan dapat b. Judul kegiatan praktikum
diperoleh dari hasil budidaya petani, Balai
c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
BenihAirTawar, Lembaga Penelitian serta
waktu dan tempat)
diperairanumum. Keberadaan Daphnia
diperairan dapat dilihat dengan mata d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
telanjang,oleh karenaituuntukmenghitung peralatan, metode pelaksanaan)
kepadatan Daphnia pada saat inokulasi e. Hasil pengamatan dan pembahasan
maupun masa budidaya, dapat dilakukan f. Kesimpulan dan saran
tanpa menggunakan alat pembesar atau
g. Daftar pustaka
mikroskop. Daphnia dari dalam wadah
dengan menggunakan gelas 100 ml h. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
kemudian tuangkan secara perlahan-lahan 2. Presentasikan hasil praktikum di depan
sambil dihitungjumlah Daphnia yang kelas!
keluar bersama air. 3. Biasakanlah bersikap sopan dengan
Apabila jumlah Daphnia yang ada memberi salam, tertib, tanggung jawab,
sangat banyak, maka dari gelas 100ml disiplin dan kerjasama

84
produksi pakan alami dan pakan buatan

Sejarah dimulainya kultur pakan alami


dilakukan oleh Allen dan Nelson pada tahun
1910, dengan kurture diatom untuk pakan
invertebrata. Pada tahun 1939, Bruce dkk,
melakukan pertama kali mengisolasi algae
(isochrysys galbana dan Pieremimonas
grossii) untuk makanan Oister.
Pada tahun 1940, di jepang Dr Fujinaga /
Dr. Hudinaga pertama kali yang berhasil
mengkultur diatom, (Skeletonema costatum)
yang digunakan untuk makanan udang jepang
(Penaeus japonicus)
https://tintacumi006.blogspot.com/2017/10/
Pada tahun 1950-an Takesi Ito pertama kali perbedaan-kultur-pakan-alami- skala.html
mengkultur rotifera yang digunakan untuk
pakan larva ikan sidat (Anguilla japonica)
Pada tahun 1965, rotifera digunakan
sebagai pakan terbaik untuk Red Sea Bream
(Pangruss major) 1. Kultur massal pakan alami adalah . massal
Pada dekade tahun 1970, Artemia merupakan kultur yang dilakukan diluar
Reference Center (ARC) yaitu suatu lembaga ruangan dengan media dan kepadatan yang
pada State University of Ghent (Belgium) lebih besar
beberapa penelitinya yakni Dr Sorgeloos, Dr. 2. Tahap-tahap yang dilakukan dalam
Persoone, dan Dr. Dumont telah kegiatan kultur skala massal adalah :
mengembangkan artemia sebagai pakan persiapan alat dan wadah budidaya,
alami yabg digunakan untuk pakan ikan dan pengisisan media, pembuatan pupuk,
udang budidaya pada air tawar, payau maupun penebaran bibit, pemeliharaan dan
air laut. pemanenan
3. Pemupukan bagi pakan alami bertujuan
agar pakan alami ikan tumbuh dan
berkembang dengan baik.
4. Panen merupakan tahap akhir dari
budidaya, dimana hasil dari itu dapat
Untuk menambah wawasan lebih jauh
diaplikasikan pada kegiatan berikutnya.
mengenai kultur massal pakan alami kalian
juga dapat mempelajari secara mandiri 5. Panen total merupakan pengambilan hasil
melalui internet. Di internet kalian bisa yang dilakukan secara keseluruhan dan
mencari lebih jauh materi tentang kultur tidak dilakukan peremajaan dari sisa yang
pakan alami tersebut disertai penjelasan telah dikultur.
menggunakan video. Salah satu website yang 6. Panen sebagian merupakan pemungutan
dapat kalian kunjungi untuk menambah hasil dari suatu yang dibudidayakan dengan
wawasan dan pemahaman kalian tentang mengambil sebagian organisme yang
kultur massal pakan alami adalah sebagai dikultur dan sisa organisme tersebut dapat
berikut: dilakukan peremajaan kembali.

85
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pada pembelajaran sebelumnya, Anda Coba Anda diskusikan dengan teman


sudah mempelajari kultur massal pakan alami maupun guru Anda, karena materi ini akan
. Coba Anda buat kliping tentang kultur massal menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
pakan alami baik fhithoplankton maupun dibahas di bab-bab selanjutnya.
zooplankton . Tugas dikerjakan dalam bentuk
laporan dengan format yang sudah disepakati
dengan guru pengampu

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang kultur
massal pakan alami? Jelaslan!
2. Jelaskan prosedur dari kultur massal pakan
alami!
3. Jelaskan prosedur pemupukan pada kultur
massal apakan alami!
4. Apa yang dimaksud dengan panen total
dan panen sebagaian? Jelaskan!
5. Bagaimana cara pemanenen pakan alami
jenis rotifera? Jelaskan!

Setelah mempelajari Bab III ini, Anda tentu


menjadi paham tentang Kultur massal pakan
alami.
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran Bab III ini?
2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada Bab III ini, mana yang menurut Anda
paling sulit dipahami?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab III ini?
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab III?

86
produksi pakan alami dan pakan buatan

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 5. J e n i s p a k a n a l a m i y a n g s u d a h
A. Pilihan Ganda dibudidayakan secara massal dari kelas
Cladocera adalah:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling
benar! A. Brachionus sp
1. Penyedia pakan alami yang dibutuhkan B. Artemia Salina
oleh ikan dapat dikelompokkan menjadi C. Tetraselmis chuii
dua yaitu : D. Moina sp
A. Phytoplankton dan zooplankton
B. Selektif dan non selektif 6. Penggolongan alga berdasarkan pigmen
C. Benthos dan Phytoplankton yang dikandungnya ada yang berwarna biru,
D. Zooplankton dan Bnethos Alga yang berwarna biru tersebut termasuk
dalam kelompok alga ........
A. Cyanophyta
2. Pakan alami yang sangat cocok diberikan
pada burayak setelah makanan B. Chloropyta
cadangannyahabis. Pakan alami ini C. Chrysophyta
kebanyakan hidup di air tawar seperti D. Rhodophyta
kolam, sawah, rawa, dan perairan tawar
tergenang lainnya. Pakan alami ini adalah
…. 7. Penggolongan alga berdasarkan pigmen
yang dikandungnya ada yang berwarna
A. Infusoria
hijau, Alga yang berwarna hijau tersebut
B. Daphnia termasuk dalam kelompok alga ........
C. Rotifer A. Cyanophyta
D. Moina B. Chloropyta
C. Chrysophyta
3. J e n i s p a k a n a l a m i y a n g s u d a h D. Rhodophyta
dibudidayakan secara massal dari
kelasRotifera adalah:
8. Penggolongan alga berdasarkan pigmen
A. Brachionus sp
yang dikandungnya ada yang berwarna
B. Artemia Salina kuning, Alga yang berwarna kuning tersebut
C. Tetraselmis chuii termasuk dalam kelompok alga ........
D. Moina sp A. Cyanophyta
B. Chloropyta
4. J e n i s p a k a n a l a m i y a n g s u d a h C. Chrysophyta
dibudidayakan secara massal dari kelas D. Rhodophyta
Brachiopoda adalah:
A. Brachionus sp
9. Proses reproduksi Skeletonema costatum
B. Artemia Salina dilakukan secara aseksual
C. Tetraselmis chuii denganpembelahan sel,proses pembelahan
D. Moina sp seltersebutterjadidengan cara adalah:

87
produksi pakan alami dan pakan buatan

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


A. Cytoplasma terbagi menjadi dua bagian C. Netcridia
B. Protoplasmaterbagi menjadi dua bagian D. Hormogenesis
C. Inti selterbagi menjadidua bagian
D. Chloroplasma terbagimenjadi dua 14. Alat yang digunakan untuk melakukan
bagian sterilisasi peralatan untuk melakukan
pembibitan pakan alami dengan
menggunakan uap air panas bertekanan
10. Perkembangbiakan phytoplankton
adalah:
secara aseksualdapatdisebut dengan
istilah: A. Oven
A.Gynogenesis B. Microwave
B. Androgenesis C. Autoclave
C. Parthenogenesis D. Hotplate
D. Embriogenesis
15. W a d a h y a n g d i p e r g u n a k a n u n t u k
melakukan pembibitan mikroalga secara
11. Perkembangbiakan diatom apabila
kultur murni dengan media agar
kondisi lingkungan tidak menguntungkan
membutuhkan peralatan berikut yaitu:
adalah:
A. Gelas piala
A. Pembelahansel
B. Gelas Ukur
B. Pembentukan spora
C. Erlenmeyer
C. Reproduksi aseksual
D. Cawan Petri
D. Parthenogenesis

16. Peralatan yang dapat dipergunakan untuk


12. Perkembangbiakan phytoplankton jenis
melakukan kultur murni dengan media
Spirulina plantesis dilakukan dengan cara
padat dan media cair adalah:
melakukan pemutusan filamen,
prosespemutusanfilamen disebut: A. Cawan petri
A. Hormogenia B. Tabungreaksi
B. Necridia C. Erlenmeyer
C. Netcridia D. Gelas piala
D. Hormogenesis
17. Peralatan yang dipergunakan untuk
memindahkan atau mengambil
13. Perkembangbiakan phytoplankton jenis
kolonisuatu mikroba ke
Spirulina plantesis dilakukan
mediayangakandipergunakan kembali
dengancaramelakukanpemutusanfilame
adalah:
n,setelah proses pemutusan filamen
maka akan membentuk kolonisel baru A. Jarumlurus
yang disebut: B. JarumTusuk
A. Hormogenia C. JarumOse
B. Necridia D. Jarumpipet

88
produksi pakan alami dan pakan buatan

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


18. Metode kultur murni phytoplankton 22. Sterilisasi dengan cara melakukan
untuk memperoleh satu jenis perebusan kurang lebih selama dua jam
phytoplankton (monospesies) dengan adalah:
menggunakan media agar adalah: A. Sterilisasi panas
A. Metode mediaagar B. Sterilisasi basah
B. Metode subkultur C. Sterilisasi kimia
C. Metode pengenceran berseri D. Sterilisasi kering
D. Metode pipet kapiler
23. Sterilisasi dengan cara menggunakan
19. Metode kultur murni phytoplankton autoclave/ oven selama kurang lebih satu
untuk memperoleh satu jenis jam adalah:
phytoplankton (monospesies), jika A. Sterilisasi panas
mikroalga yang kita inginkan bukan
B. Sterilisasi basah
mikroalga yang dominan adalah:
C. Sterilisasi kimia
A. Metode mediaagar
D. Sterilisasi kering
B. Metode subkultur
C. Metode pengenceranberseri
24. Sterilisasi dengan cara melakukan
D. Metode pipetkapiler
perendaman dengan berbagai bahan
seperti HCl,Klorin dan Formalin adalah:
20. Metode kultur murni phytoplankton A. Sterilisasi panas
untuk memperoleh satu jenis
B. Sterilisasi basah
phytoplankton (monospesies) dengan
cara mengisolasi mikroalga atau C. Sterilisasi kimia
phytoplankton jika jenis mikroalga atau D. Sterilisasi kering
phytoplankton yang kita inginkan adalah
jenis dominan disebut..
25. Volume wadah yang dipergunakan untuk
A. Metode mediaagar kultu rmurni adalah:
B. Metode subkultur A. 1liter
C. Metode pengenceranberseri B. 100liter
D. Metode pipetkapiler C. 200liter
D. 300liter
21. Metode kultur murni phytoplankton
untuk memperoleh satu jenis
26. Jenis pupuk teknis yang dipergunakan
phytoplankton (monospesies) dengan
untuk melakukan kultur phytoplankton
menggunakan pipet kapiler adalah:
secara massal adalah:
A. Metode mediaagar
A. Kotoran ayam
B. Metode subkultur
B. Kotoran sapi
C. Metode pengenceranberseri
C. Urea, TSP dan ZA
D. Metode pipetkapiler
D. Pupuk kandang

89
produksi pakan alami dan pakan buatan

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


27. Komposisi pupuk pada saat akan
melakukan kultur massal yang
menggunakan Urea 10 ppm, ZA 100 ppm
dan TSP 10 ppm adalah:
A. Pupuk Yashima
B. Pupuk Diatom
C. Pupuk Phytoplankton A
D. Pupuk Phytoplankton B

28. Komposisi pupuk pada saat akan


melakukan kultur massal yang
menggunakan Urea 30 ppm, ZA 40 ppm
dan TSP 20 ppm, Molase 10 ppm dan
silikat 5-20 ppm adalah:
A. Pupuk Yashima
B. Pupuk Diatom
C. Pupuk Phytoplankton A
Setelah mempelajari bab kesatu sampai
D. Pupuk Phytoplankton B
keempat ini dan mengerjakan evaluasi
semester ganjil, cobalah refleksi diri Anda
29. Volume wadah yang dipergunakan untuk mengenai materi pada satu semester ini,
kultur semi massal adalah: apakah masih ada materi yang belum
A. 1liter dimengerti? Adakah yang masih ingin
ditanyakan pada guru pengampu? Jika iya,
B. 100liter
diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
C. 200liter Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan
D. 300liter kegiatan pembelajaran selama satu semester
ini kepada guru pengampu untuk perbaikan
kegiatan pembelajaran ke depan.
30. Penggoresan dengan jarum ose yang
bertujuan menumbuhkan mikroba pada
media agar dapat dilakukan dengan
menggunakan metode...
A. Penggoresan lurus
B. Penggoresan zigzag
C. Penggoresan melingkar
D. Penggoresan bebas

B. URAIAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini
dengan baik dan benar!
(belum ada)

90
BAB IV
JENIS JENIS PAKAN BUATAN

1. Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pakan


buatan berdasarkan bentuk, kandungan air, kontribusi penambahan berat badan
2. Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bahan
baku pakan buatan hewani dan nabati
3. Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan kandungan nutrisi
bahan baku pakan buatan hewani dan nabati

KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI

JENIS PAKAN BUATAN KANDUNGAN


METODE KULTUR JENIS JENIS
BERDASARKAN BENTUK NUTRISI
MASSAL BAHAN BAKU
, KANDUNGAN AIR, BAHAN BAKU
PAKAN ALAMI
KONTRIBUSI
PENAMBAHAN BERAT
1.HEWANI 1.PROTEIN
2.NABATI 2.VITAMIN
3.LEMAK
4.KARBOHIDRAT
5.MINERAL

Pakan Buatan-bahan hewani - bahan Nabati - Kandungan Nutrisi

91
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pakan buatan merupakan pakan yang kecepatan metabolisme berarti lebih cepat
dibuat dari campuran bahan bahan alami atau lagi makanan menuju sistem pencernakan
bahan olahan dengan formulasi tertentu dikarenakan nafsu makan dan penyerapan
berdasarkan pertimbangan pembuatnya. makanan yang bertambah. Setiap jenis ikan
Bahan bahan tersebut berasal dari bahan memiliki kisaran toleransi, kisaran optimum
nabati maupun hewani. Pakan buatan dan titik optimum untuk parameter suhu.
biasanya dibuat di pabrik dan dijual secara Penurunan suhu maupun peningkatan suhu
komersial atau bisa juga dibuat sendiri. Dalam dari titik suhu optimum akan menurunkan laju
lingkungan budidaya, ikan lebih tergantung pertumbuhan. Suhu mempengaruhi tingkat
pada pakan buatan. Bahan nabati yang perkembangan dan pertumbuhan karena
digunakan antara lain dedak halus, tepung mempengaruhi berbagai proses yang
jagung, tepung kedelai, tepung daun. berhubungan dengan metabolisme yang
Sementara bahan hewani antara lain tepung mencakup pernafasan, pemberian makan dan
ikan, minyak ikan , tepung tulang dan pencernaan.
sebagainya. Keuntungan penggunaan pakan Kandungan oksigen terlarut juga
buatan adalah mudah dalam penyimpanan mempengaruhi nafsu makan ikan. Apabila
dan penggunaan serta tersedia secara kandungan oksigen terlarut dalam air rendah
kontinue. maka nafsu makan ikan berkurang. Oksigen
Pakan sangat berpengaruh terhadap sangat penting bagi fungsi metabolisme serta
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. pertumbuhan. Kebutuhan oksigen ikan sesuai
Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan dengan spesies, umur dan ukuran ikan. Tingkat
setiap hari berkaitan erat dengan ukuran berat kelarutan oksigen di air sangat dipengaruhi
dan umur ikan. Akan tetapi persentase jumlah oleh suhu. Kandungan oksigen terlarut
pakan yang dibutuhkan semakin berkurang berbanding terbalik dengan tinggi rendahnya
dengan bertambahnya ukuran dan umur ikan. suhu air. Kandungan oksegen terlarut rendah
Ikan yang berukuran kecil akan lebih banyak pada suhu tinggi, sebaliknya kandungan
membutuhkan pakan dibanding dengan ikan oksigen terlarut tinggi pada suhu yang rendah.
yang berukuran besar. Apabila pemberian Cahaya berpengaruh pada aktifitas makan
pakan dilakukan secara periodik rata rata ikan. Intensitas cahaya tertentu dipelukan oleh
jumlah pakan harian yang dibutuhkan oleh ikan tertentu untuk dapat melihat mangsanya.
seekor ikan adalah 3-5% dari berat total Dilain pihak intensitas cahaya yang minimum
badannya (biomassa). Jumlah pemberian (gelap/redup) dibutuhkan oleh ikan-ikan
pakan harus disesuaikan dengan tertentu untuk aktifitas mencari makan.Pada
pertambahan bobot ikan dan populasinya. kelompok ikan ini untuk mengetahui makanan
Pertumbuhan ikan dan populasi dapat bukan dengan mata namun dengan alat peraba
diperoleh melalui sampling. atau penciuman. Dengan demikian perlu
Faktor lain yang menentukan kebutuhan tidaknya cahaya dalam proses pengambilan
pakan harian adalah faktor lingkungan antara pakan terkait pada jenis ikan.
lain suhu . Suhu perairan sangat besar Kebutuhan pakan juga ditentukan oleh
pengaruhnya pada kehidupan ikan yakni yang agresivitas ikan untuk mendapatkan pakan.
mengontrol proses metabolisme. Kisaran Ikan berukuran kecil biasanya lebih agresif
suhu yang sesuai tergantung dari spesies untuk mendapatkan pakan dibanding ikan
ikan. Dimana kisaran tersebut nafsu makan yang berukuran besar. Demikian pula ikan-ikan
metabolisme dan pertumbuhan ikan optimal. karnivora cenderung lebih agresif terhadap
Bertambahnya suhu air pada kisaran suhu pakan yang diberikan. Untuk itu dalam
optimal akan meningkatkan kecepatan budidaya ikan yang berukuran kecil atau ikan
metabolisme. Sebagai akibat bertambahnya

92
produksi pakan alami dan pakan buatan

karnivora frekuensi pemberian pakan lebih 3. Bentuk butiran/granules Digunakan


banyak sebagai pakan benih gelondongan
Pakan mempunyai peranan sangat penting (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga
sebagai sumber energi untuk pemeliharaan diperoleh dari remah yang dihancurkan
tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan atau dibuat sama seperti membuat
ikan. Pakan juga dapat digunakan untuk tujuan formulasi pakan lengkap dan bentuknya
tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dibuat menjadi butiran.
dan rasa tertentu. Peranan lainnya 4. Bentuk remahan/crumble Digunakan
diantaranya yaitu sebagai pengobatan, sebagai pakan gelondongan besar/ikan
reproduksi, perbaikan dan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah
metabolisme.Pengelompokkan jenis- jenis berasal dari pellet yang dihancurkan
pakan ikan dapat dibuat berdasarkan bentuk, menjadi butiran kasar.
berdasarkan kandungan airnya, berdasarkan 5. Bentuk lembaran/flake Biasa diberikan
sumber dan berdasarkan konstribusinya pada pada ikan hias atau ikan laut dan dibuat dari
pertumbuhan ikan. Jenis-jenis pakan buatan berbagai bahan baku disesuaikan dengan
berdasarkan bentuk antara lain adalah: kebutuhan dan pada saat akan dibentuk
1. Bentuk larutan Digunakan sebagai pakan dapat menggunakan peralatan pencetak
burayak ikan (berumur 2 - 20 hari). Larutan untuk bentuk lembaran atau secara
ada 2 macam, yaitu: 1) Emulsi, bahan yang sederhana dengan cara membuat
terlarut menyatu dengan air pelarutnya; 2) komposisi pakan kemudian komposisi
Suspensi, bahan yang terlarut tidak berbagai bahan baku tersebut dibuat
menyatu dengan air pelarutnya. Bentuk emulsi yang kemudian dihamparkan di atas
larutan ini biasanya diberikan pada saat alas aluminium atau seng dan dkeringkan,
larva dengan komposisi bahan baku yang kemudian diremasremas.
utama adalah kuning telur bebek atau 6. Bentuk pellet tenggelam/sinking Biasa
ayam dengan tambahan vitamin dan digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan
mineral. air tawar maupun ikan air laut yang
2. Bentuk tepung/meals Digunakan sebagai mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan
pakan larvasampai benih (berumur 2-40 tersebut berenang di dalam perairan.
hari).Tepung halus diperoleh dari remah Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan
yang dihancurkan atau dibuat komposisi bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan
dari berbagai sumber bahan baku seperti mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet
menyusun formulasi pakan , dan biasanya yang dibuat biasanya 50%nya yaitu 1mm.
diberikan pada larva sampai benih Bentuk pellet ini juga dapat digunakan
ikan.Bentuk tepung berasal dari pellet sebagai pakan ikandewasa yang sudah
yang sudah kering. Pellet digiling lagi mempunyai berat > 60-75 gram dan
dengan penggiling kopi. Besar kecilnya berumur > 120 hari.
ukuran butiran tergantung kendor 7. Bentuk pellet terapung/floating Biasa
kencangnya setelan gigi-gigi penggilas digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan
alat penggiling. Antara tepung kasar dan air tawar maupun ikan air laut yang
halus dipisahkan dengan ayakan. mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan
a. Untuk benih berumur 20-40 hari, mata tersebut berenang di permukaan perairan.
saringnya 40-75 sampai 75-105 Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan
mikron. bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan
b. Untuk benih berumur 40-80 hari, mata mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet
saringnya > 105 mikron. yang dibuat biasanya 50%nya yaitu 1mm.

93
produksi pakan alami dan pakan buatan

Bentuk pellet ini juga dapat digunakan disesuaikan dengan ukuran dan jenis
sebagai pakan ikan dewasa yang sudah ikan yang akan mengkonsumsinya.
mempunyai berat > 60-75 gram dan Jenis pakan ikan berdasarkan
berumur > 120 hari. Jenis pakan ikan konstribusinya dalam menghasilkan
berdasarkan kandungan airnya dapat penambahan berat badan dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu : dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. P a k a n b a s a h y a i t u p a k a n y a n g a. Suplementary Feed/pakan suplemen
mengandung air biasanya lebi dari yaitu pakan yang dalam konstribusinya
50%. Pakan basah biasanya terdiri dari hanya menghasilkan penambahan berat
pakan segar atau pakan beku, berupa badan kurang dari 50%. Jenis pakan ini
cincangan atau gilingan daging ikan biasanya dibuat oleh para pembudidaya
yang tidak bernilai ekonomis. Jenis ikan dengan mencampurkan beberapa
pakan ini biasa diberikan kepada induk- bahan baku tanpa memperhitungkan
induk ikan laut/udang, contoh pakan kandungan proteinnya sehingga
basah antara lain adalah cincangan kandungan nutrisi dari pakan ini tidak
daging cumicumi lengkap
b. Pakan lembab yaitu pakan yang b. Complete Feed/pakan lengkap yaitu
mengandung air berkisar antara 20- pakan yang dalam konstribusinya
40%. Pakan lembab dibuat sebagai menghasilkan penambahan berat badan
alternatif dari pakan basah yang banyak lebih dari 50%. Jenis pakan ini biasanya
kekurangannya antara lain dapat adalah pakan kering dengan berbagai
mencemari perairan dan kekurangan bentuk dimana komposisi bahan
asam amino tertentu. Pakan lembab ini bakunya lengkap sehingga kandungan
dibuat dengan komposisi pakan sesuai protein pakan mencukupi kebutuhan
kebutuhan ikan tetapi dalam prosesnya ikan yang akan mengkonsumsinya.
tidak dilakukan pengeringan, dibiarkan
Jenis pakan ikan berdasarkan sumbernya
lembab dan disimpan dalam bentuk
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pakan
pasta kemudian dibekukan. Tetapi ada
alami dan pakan buatan.
juga pakan basah ini dibuat dengan
komposisi ikan yang dipasteurisasi Karena jumlah pakan alami dalam
ditambah beberapa tambahan seperti kolam/perairan sangat terbatas dan kurang
silase ikan yang diberi beberapa memadai, maka agar tercapai laju
komposisi zat tambahan. Pakan lembab pertumbuhan ikan yang baik perlu diberikan
ini dapat diberikan pada ukuran ikan pakan tambahan atau pakan buatan sesuai
dari benih sampai ke pembesaran. dengan kebutuhan ikan. Dalam budidaya ikan
secara intensif, pakan buatan merupakan
c. Pakan kering yaitu pakan yang
sumber energi utama bagi perkembangan dan
mengandung air kurang dari 10%. Jenis
pertumbuhan ikan.
pakan ini yang biasa digunakan pada
budidaya ikan secara intensif karena Berdasarkan tingkat kebutuhannya, pakan
sangat mudah dalam proses distribusi, buatan dibedakan menjadi tiga kelompok,
penyimpanan dan penanganannya. yaitu: (1) pakan tambahan, (2) pakan suplemen,
Jenis pakan kering ini dapat dibuat dan (3) pakan utama.
dengan berbagai macam bentuk Pakan tambahan adalah pakan yang dibuat
disesuaikan dengan kebutuhan ikan dan untuk memenuhi kebutuhan terhadap
pada setiap tahapan budidaya dapat tambahan pakan. Dalam hal ini, ikan yang
menggunakan pakan kering ini dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari

94
produksi pakan alami dan pakan buatan

alam, tetapi jumlahnya belum memenuhi terhadap serangan penyakit, dan sangat
kebutuhan untuk perkembangan dan dipengaruhi oleh sistem hormonal.
pertumbuhan yang lebih baik. Biasanya pada Mekanisme sistem hormonal ini sangat
kegiatan budidaya ikan yang dilakukan secara dipengaruhi oleh kualitas pakan yang
tradisional atau semi intensif. dikonsumsi oleh ikan. Dengan demikian,
Sedangkan pakan suplemen adalah pakan apabila pakan yang dikonsumsi oleh ikan
yang dibuat untuk memenuhi komponen berkualitas baik, maka sistem hormonal
nutrisi tertentu yang tidak bisa atau minim juga akan berjalan dengan baik dan dengan
disediakan oleh pakan lain. Pakan suplemen demikian akan terbentuk sistem ketahanan
ini biasaya banyak diberikan pada budidaya tubuh yang baik.
ikan hias. Misalnya warna, bentuk atau ukuran 2. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Pembentuk
maka ikan yang dibudidayakan harus diberi Warna Tubuh
suplemen tertentu dalam jumlah cukup. Salah satu fungsi pakan bagi ikan adalah
Sedangkan pakan utama adalah pakan yang sebagai pembentuk warna tubuh atau
dibuat untuk menggantikan sebagian besar pigmen. Biasanya fungsi pakan tersebut
atau keseluruhan pakan alami. Pakan utama terkandung dalam pakan buatan dan
ini biasanya digunakan untuk memenuhi dimanfaatkan dalam budidaya ikan hias.
kebutuhan pakan pada budidaya ikan yang Pakan buatan yang digunakan untuk
dilakukan secara intensif. membentuk warna tubuh pada ikan tidak
Dalam usaha budidaya ikanpakan buatan beda jauh dengan pakan buatan lainnya,
memegang peranan yang sangat penting hanya ditambah dengan pigmen.
untuk meningkatkan produksi yang pada Pakan buatan yang diperkaya dengan
akhirnya akan meningkatkan keuntungan. pigmen mudah dibedakan karena memiliki
Peningkatan produksi tersebut didapatkan warna yang khas, biasanya berwana hijau
melalui : atau merah. Selain itu, keterangan yang
1. Pertumbuhan ikan yang lebih cepat menyebutkan adanya tambahan pigmen
2. Padat tebar yang tinggi; dan biasanya juga tertera pada kemasan. Ikan
yang diberi pakan dengan kandungan
3. Waktu pemeliharaan yang singkat
pigmen yang proporsional akan memiliki
Fungsi Pakan Pada Ikan warna tubuh yang lebih cemerlang dan
Ikan memenuhi kebutuhan engerginya dari tajam
pakan, baik pakan alami maupun pakan 3. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Peningkat
buatan. Namun, pakan tidak hanya berfungsi Cita Rasa
untuk memenuhi kebutuhan energi bagi ikan.
Cita rasa ikan dipengaruhi oleh pakan
Beberapa fungsi pakan bagi pertumbuhan dan
yang dikonsumsi, baik pakan buatan
perkembangan ikan, antara lain :
maupun pakan alami. Setiap lingkungan
1. F u n g s i P a k a n P a d a I k a n S e b a g a i perairan memiliki pakan alami yang
Pengobatan berbeda-beda. Dengan demikian, ikan
Ikan yang memperoleh kecukupan disuatu perairan akan memiliki aroma dan
pakan dengan kualitas dan kuantitas yang citarasa yang relatif berbeda dengan ikan
memadai akan tumbuh dengan baik dan sejenis yang hidup di lingkungan perairan
tidak mudah terserang penyakit. Pakan lain. Demikian pula ikan sejenis yang
akan membantu terciptanya sistem ditangkap di lingkungan perairan yang
ketahanan tubuh pada ikan. Sistem sama namun pada musim berbeda akan
ketahanan tubuh tersebut akan memiliki aroma dan cita rasa yang relatif
menciptakan imunitas atau kekebalan berbeda. Cita rasa ikan yang dipelihara di

95
produksi pakan alami dan pakan buatan

kolam tradisional juga berbeda dengan karbohidrat. Kondisi ini kurang


ikan yang dipelihara secara intensif. Ikan menguntungkan, mengingat sebaiknya
bandeng yang dipelihara ditambak yang protein diperuntukkan bagi pertumbuhan,
banyak ditumbuhi ganggang tertentu sedangkan energi diperoleh dari lemak dan
ternyata memiliki cita rasa dengan aroma karbohidrat. Beberapa upaya telah
lumpur yang kuat.Pemberian pakan dilakukan untuk meningkatkan
berupa tepung darah di Amerika, bungkil kemampuan ikan dalam mencerna lemak
kacang di Israel, dan kepompong ulat sutra dan karbohidrat sehingga energi yang
di Jepang ternyata telah menghasilkan cita terkandung di dalamnya dapat
rasa daging ikan yang lebih baik dibanding dimanfaatkan. Untuk meningkatkan
dengan ikan Indonesia yang diberi pakan kemampuan ikan dalam mencerna lemak
pelet. dapat dilakukan dengan menggunakan
4. F u n g s i P a k a n P a d a I k a n U n t u k asam bile. Asam bile merupakan cairan yang
Mempercepat Reproduksi dihasilkan oleh hati. Senyawa ini banyak
mengandung garam natrium dan garam
Fungsi lain dari pakan buatan adalah
kalium. Dalam proses pencernaan lemak,
membantu mempercepat proses
kedua jenis garam ini akan menurunkan
pematangan gonad sehingga proses
tegangan permukaan lemak dan mengubah
reproduksi bisa lebih cepat. Pakan yang
bentuk lemak menjadi bola-bola kecil
baik akan menunjang kerja organ tubuh
(micelle). Lemak berbentuk bola-bola kecil
sehingga dapat bekerja lebih baik,
ini relatif larut dalam air (membentuk
termasuk sistem hormon dan endokrin.
emulsi) sehingga mudah diserap oleh
Sistem endokrin sangat membantu proses
tubuh.Untuk meningkatkan daya cerna ikan
reproduksi, yaitu dengan cara mengatur
terhadap lemak juga dapat dilakukan
pengangkutan hormon reproduksi menuju
dengan penambahan lesitin. Lesitin
organ reproduksi.Jenis pakan yang dapat
merupakan lemak yang mengandung
memacu perkembangan dan pematangan
gliserol dan asam fosfat. Senyawa ini
gonad adalah cumi-cumi, udang, kepiting,
banyak terdapat di otak, kedelai, biji bunga
dan kerang yang masih segar. Penambahan
matahari, jagung, dan kuning telur. Selain
vitamin E ke dalam pakan juga diketahui
sebagai sumber lemak, lesitin juga
dapat merangsang pematangan gonad.
berfungsi untuk menstabilkan lemak dalam
Vitamin E berfungsi untuk mencegah
saluran pencernaan. Dengan kandungan
oksidasi EPA (eikosapentanoic acid). EPA
gliserol yang tinggi, lesitin mudah dicerna
diubah menjadi prostaglandin yang
oleh ikan.Upaya lain yang dapat dilakukan
berberan dalam mempercepat
adalah dengan penambahan mikroba.
pematangan gonad. Bersama dengan
Selain menguraikan lemak sehingga mudah
vitamin A yang berperan sebagai
dicerna oleh ikan, mikroba juga dapat
antioksidan, penambahan vitamin E juga
membantu pencernaan karbohidrat dan
akan meningkatkan fungsi PUFA
protein. Mikroba ini juga bisa ditambahkan
(polyunsaturated fatty acid) yang
dalam formulasi pakan ikan.
diperlukan dalam proses pembentukan
hormon. http://petunjukpraktisbudidaya.blogsp
ot.com/2013/06/nutrisi-dan-pakan-
5. Fungsi Pakan Pada Ikan Untuk Perbaikan
ikan.html
Metabolisme Lemak
Bahan baku merupakan faktor utama
Ikan lebih mudah mencerna protein
yang harus tersedia dalam produksi pakan
untuk memenuhi kebutuhan energinya
buatan. Bahan – bahan baku yang dipakai
daripada mencerna lemak atau

96
produksi pakan alami dan pakan buatan

dalam pembuatan pakan ikan berfungsi Afrianto dan liviawaty, 2005, adalah :
sebagai sumber protein, energi, mineral 1. mempunyai nilai gizi tinggi terutama
dan vitamin. Faktor utama yang harus protein harus sesuai dengan kebutuhan
diperhatikan dalam pemilihan bahan ikan,
pakan adalah kandungan nutrisi bahan,
2. mudah diperoleh, bahan baku pakan
tingkat kecernaan, ketersediaan,
mudah diperoleh dan tersedia disekitar
kontinuitas dan harga.
lingkungan
Pakan yang baik diperoleh dari bahan
3. mudah diolah, bahan baku pakan mudah
baku pakan yang memiliki kualitas yang
diolah sehingga tidak memerlukan
baik pula. Bahan baku yang akan digunakan
peralatan dan proses yang rumit.
dapat disesuaikan dengan jenis dan
kebiasaan ikan mendapatkan pakan di 4. tidak mengandung racun. Racun tersebut
alam. Jenis-jenis bahan baku yang dapat dapat berasal dari kontaminasi bahan kimia,
digunakan untuk membuat pakan buatan tertular bakteri atau cendawan atau karena
untuk induk, larva dan benih ikan dapat bahan tersebut secara alami memang
dikelompokkan menjadi bahan baku beracun.
hewani, nabati dan bahan tambahan . 5. h a r g a n y a r e l a t i f m u r a h d a n t i d a k
Pakan buatan adalah pakan yang sengaja merupakan makanan pokok manusia
disiapkan dan dibuat, dari beberapa jenis sehingga tidak merupakan saingan bagi
bahan baku yang kemudian diproses kebutuhan manusia sendiri.
dengan memperhitungkan kandungan Pembuatan pakan buatan harusnya
nilai gizi pakan sehingga bentuknya didasarkan pertimbangkan akan kebutuhan
berubah dari bentuk aslinya. nutrisi ikan, kualitas bahan baku, dan nilai
KKP 2010 dalam petunjuk pelaksanaan ekonomisnya. Pakan buatan yang berkualitas
penerbitan surat keterangan teknis impor baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:
pakan dan /atau bahan baku pakan ikan 1. Kandungan gizi pakan terutama protein
tertulis bahan baku pakan adalah bahan harus sesuai dengan kebutuhan ikan,
–bahan baik nabati maupun hewani yang kandungan protein ini akan berperan
layak dipergunakan sebagai bahan baku penting dalam pertumbuhan ikan.
pakan baik telah diolah maupun yang belum Kandungan gizi dari masing-masing bahan
diolah, vitamin dan mineral serta bahan baku harus diketahui agar dapat meramu
penunjang lain yang dipergunakan untuk pakan ikan dengan kandungan protein yang
melengkapi komposisi pakan. Bahan pakan diinginkan.
yang digunakan diharapkan dapat dimakan,
2. Diameter pakan harus lebih kecil dari
diabsorbsi dan bermanfaat bagi ikan baik
ukuran bukaan mulut ikan. Hal ini agar
untuk pertumbuhan, reproduksi , perbaikan
pakan lebih mudah masuk ke dalam mulut
sel tubuh yang rusak maupun dalam
ikan sehingga pakan lebih cepat dicerna
metabolisme.
oleh ikan.
Pemilihan bahan baku dalam pembuatan
3. Pakan mudah dicerna sehingga nutrisi yang
pakan merupakan hal yang sangat penting
terkandung dalam pakan tersebut mudah
dalam proses pembuatan pakan karena akan
diserap dan dapat digunakan untuk
menentukan kualitas pakan yang dihasilkan.
perkembangan dan pertumbuhan ikan
Jenis ikan yang berbeda berbeda pula jenis
secara optimal.
bahan baku yang digunakan. Persyaratan
yang harus dipenuhi dalam memilih bahan 4. Memiliki rasa yang disukai ikan Bahan yang
baku untuk pembuatan pakan ikan menurut dipilih juga harus menarik sehingga dapat

97
produksi pakan alami dan pakan buatan

merangsang selera makan ikan. A. JENIS JENIS BAHAN BAKU HEWANI


5. Kandungan abunya rendah, kelebihan Bahan baku hewan maupun bahan baku
kadar abu akan menyebabkan perairan nabati dapat diperoleh langsung dari hasil
kotor karena ikan akan mengeluarkan sisa- penepungan maupun rekayasa bahan baku
sisa pencernaanya seperti feses, selain itu pakan antara lain melalui bioteknologi
dapat menghambat pencernaan pada ikan. seperti fermentasi/silase. Bahan baku
. Kadar abu pada pakan mewakili kadar hewani merupakan sumber protein yang
mineral pakan, kadar yang sesuai adalah 3- relatif lebih mudah dicerna dan kandungan
7 % (Winarno 1997). asam aminonya lebih lengkap
6. Tingkat efisiensi pakan. Menurut Adelina dibandingkan dengan bahan baku nabati.
et al. (2012) menyatakan bahwa Dikutipdari http://ragamcarabeternak.
perhitungan efisiensi pakan dilakukan blogspot.com/2016/01/bahan-baku-dan-
untuk mengetahui seberapa baik kualitas cara-pembuatan-pakan-ikan.html
pakan sehingga mampu dimanfaatkan beberapa macam bahan baku hewani yang
ikan untuk pertumbuhannya. Semakin biasa digunakan dalam pembuatan pakan
besar nilai efisiensi pakan, hal ini ikan antara lain adalah :
menunjukkan bahwa pemanfaatan pakan 1. Tepung Ikan
yang semakin efisien di dalam tubuh ikan Tepung ikan yang baik berasal dari
dan semakin baik kualitas pakan tersebut. jenis ikan dengan kadar lemak yang
Efisensi pakan dapat dihitung dengan rendah. Bau khusus suatu jenis ikan akan
rumus efisiensi pakan mempengaruhi daya tariknya. Untuk
(Wt+Wd)−W0 X 100 % meningkatkan bau yang merangsang ini,
F ikan dapat difermentasikan lebih dahulu
menjadi bekasem. Biasanya yang
Keterangan:
menjadi bahan baku penting dalam
Wt: Bobot biomassa akhir (gram); Wd: pembuatan tepung ikan ini adalah ikan-
Bobot biomassa yang mati (gram); ikan rucah dan sisa-sisa pengolahan.
W0: Bobot biomassa awal (gram); dan F: Tepung ikan tidak bisa disimpan
Jumlah pakan terlalu lama (11-12 bulan), karena akan
mengurangi kandungan linsinnya
Dengan membuat pakan buatan sampai 8%. Lisin ini adalah asam amino
diharapkan jumlah pakan yang dibutuhkan esensial yang paling esensial. Selain itu
oleh ikan akan terpenuhi setiap saat.Bahan penyimpanan yang lama akan
baku secara umum dapat digolongkan menimbulkan bakteri dan cendawan
menjadi dua kelompok besar yaitu bahan baku yang merusak.
yang berasal dari tumbuhan dan hasil Untuk membuat tepung ikan,
ikutannya (nabati) serta yang berasal dari pertama-tama ikan direbus untuk
hewan dan hasil ikutannya (hewani). mengeluarkan lemaknya. Kemudian
Berdasarkan sumbernya bahan baku pakan diperas atau dipress lalu dijemur.
digolongkan menjadi 2 yaitu bahan baku Ampasnya digiling menjadi tepung
pakan berasal dari hewan dan bahan baku sedangkan airnya dapat dibuat petis.
pakan berasal dari tumbuh tumbuhan. Bahan Kandungan gizi:
baku pakan asal hewan disebut bahan hewani, Protein : 22,65%;
bahan baku hewan mengandung karbohidrat
Lemak : 15,38%;
yang relatif sedikit. Bahan baku pakan asal
tumbuh tumbuhan biasa disebut nabati Abu : 26,65%;

98
produksi pakan alami dan pakan buatan

Serat : 1,80%; Lemak : 6,65%;


Air : 10,72%; Karbohidrat : 0%;
Nilai ubah : 1,5-3 Abu : 7,72%;
2. Tepung Rebon dan Benawa Serat kasar : 14,61%;
Rebon adalah sejenis udang kecil, Air : 17,28%.
sedangkan benawa adalah anak 4. Tepung Anak Ayam
kepiting laut. Mereka banyak
Di perusahaan pembibitan ayam
bermunculan pada awal musin hujan di
petelur, anak-anak ayam jantan
sekitar muara sungai, mengerumuni
merupakan limbah, sehingga dapat
benda-benda yang terapung.
dimanfaatkan untuk pembuatan pakan
Untuk dibuat tepung rebon dan buatan. Sebelum diolah, anak-anak
benawa mula-mula diseduh dengan air ayam dimatikan secara missal dengan
panas atau direbus kemudian diperas. memasukkannya ke dalam kantong
Setelah itu dijemur sampai kering lalu kedap udara. Setelah mati, bulu-bulunya
digiling sampai menjadi tepung. dibakar dengan lampu semprot
Kandungan gizi: kemudian direbus setengah matang.
Protein: Udang rebon : 59,4% (udang Setelah diangin-anginkan, digiling
rebon), 23,38% (benawa); dengan gilingan daging sampai menjadi
pasta. Agar hasilnya lebih halus
Lemak : 3,6% (Udang rebon), 25,33%
penggilingan dapat dilakukan berulang-
(Benawa);
ulang.
Karbohidrat : 3,2% (Udang rebon),
Pasta hasil gilingan tersebut dapat
0,06% (benawa);
langsung dicampur dengan bahan lain
Abu : 11,41% (Benawa); pembuatan pakan atau dapat dijadikan
Serat : 11,82% (Benawa); tepung dulu. Caranya dengan
Air : 21,6% (Udang rebon); 5,43% dikeringkan dahulu dalu digiling.
Benawa , Kandungan gizinya:
Nilai ubah Benawa : 4-6 Protein : 1,65%,
3. Tepung Kepala Udang Lemak : 7,30%,
Kepala udang merupakan limbah Abu : 2,34%,
pada proses pengolahan udang untuk Air : 8,80%,
ekspor. Udang besar biasanya hanya
Nilai ubah : 5-8.
dipotong kepalanya saja, sedangkan
udang kecil kadang dikupas kulitnya Juga mengandung hormon, enzim,
juga. Ini dapat meliputi sekitar 30% vitamin, dan mineral yang dapat
dari berat seluruhnya. merangsang nafsu makan dan
pertumbuhan
Pembuatan tepung diawali dengan
perebusan sampai masak, setelah itu 5. Tepung Kepompong Ulat Sutra
dijemur. Setelah kering kepala udang Kepompong ulat sutra adalah limbah
dapat digiling sampai menjadi tepung. dari pembuatan sutra. Karena dalam
Untuk menghilangkan chitin yang dapat proses pemintalan tersebut kokonnya
mengganggu, maka tepung diayak dulu. direndam dengan air panas, maka
Kandungan gizinya: kepompongnya sudah dalam keadaan
mati. Kepompong yang sudah mati
Protein : 53,74%;

99
produksi pakan alami dan pakan buatan

dijemur lalu digiling menjadi tepung. Walaupun kandungan proteinnya


Kandungan gizinya: cukup tinggi, tapi proteinnya termasuk
dalam jenis yang sukar dicerna. Oleh
Protein : 46,74%,
karena itu jumlah penggunaannya dalam
Lemak : 29,75%, ramuan makanan perlu dibatasi. Untuk
Abu : 4,86%, ikan sebaiknya tidak lebih dari 3%
Serat : 8,89%, sedangkan untuk udang dapat mencapai
15%.
Air : 9,76%,
Kandungan gizinya:
Nilai ubah : 1,8.
Protein : 71,45%,
6. Ampas Minyak Hati Ikan
Lemak : 0,42%,
Minyak ikan merupakan hasil
pengolahan dari hati ikan, antara lain Karbohidrat : 13,12%,
ikan cucut, ikan pari, ikan tuna dan lain- Abu : 5,45%,
lain. Sebelum diambil minyaknya, bati Serat : 7,95%,
ikan dibuang empedunya, dicuci dan
Air : 5,19.
kemudian dipotong kecil. Setelah itu
dikukus sampai minyaknya menetas Proteinnya sukar dicerna, sehingga
keluar. Hati yang telah masak itu penggunaannya untuk ikan < 3% dan
selanjutnya diperas minyaknya sampai untuk udang < 5%.
tuntas. 8. Silase Ikan
Ampasnya masih mengandung Silase adalah hasil olahan cair dari
lemak yang tinggi sehingga sukar bahan baku asal ikan atau limbahnya.
dikeringkan. Oleh karena itu biasanya Proses pengolahannya dilakukan
digunakan dalam keadaan basah dengan memanfaatkan enzim-enzim
sebagai pasta. Tapi agar lebih halus, yang terdapat dalam tubuh ikan itu
perlu digiling lagi dengan alat sendiri. Untuk membantu mempercepat
penggiling daging, hingga membentuk prosesnya serta untuk mencegah
pellet. Pellet hati ikan yang masih tumbuhnya bakteri dan cendawan , maka
basah itu dapat langsung dicampurkan perlu ditambah asam, yaitu asam formiat
pada bahan ramuan lainnya. (asam semut) dan asam propionate.
Kandungan gizinya: Bahan cair yang bersifat asam itu
Protein : 25,08%, dapat dicampur dengan dedak, tepung
ketela pohon atau tepung jagung.
Lemak : 56,75%,
Perbandingan antara silase dengan
Abu : 6,60%, tepungnya adalah 1 : 1. Setelah
Air : 12,06%, dicampur kemudian dikeringkan dan
Nilai ubah : 8. selanjutnya digunakan utnuk campuran
dalam ramuan makanan.
7. Tepung Darah
Pembuatan silase tersebut dimulai
Salah satu limbah dari rumah
dengan mengumpulkan bahan bakunya
pemotongan ternak adalah darah.
berupa ikan rucah dan limbah produksi
Darah segar yang sudah beku tapi masih
pengolahan. Setelah itu dicuci bersih
mentah itu mula-mula dimasak baru
dan dicincang kecil. Kemudian digiling
dikeringkan dan digiling menjadi
dengan alat penggiling daging. Hasil
tepung.
gilingannya kemudian direndam dalam

100
produksi pakan alami dan pakan buatan

larutan asam formiat 3% selama 24 jam. berasal ari tulang sapi, kerbau, kambing,
Setelah itu diangkat dan diperas dan hewan-hewan ternak lainnya.
cairannya sampai tuntas. Kandungan gizinya:
Air perasannya yang tercampur Protein : 25,54%,
minyak ditampung kemudian minyak
Lemak : 3,80%,
yang mengapung di bagian atas
disingkirkan. Cairan yang telah bebas Abu : 61,60%,
minyak itu kemudian dicampur lagi Serat : 1,80%,
dengan ampasnya. Untuk mencegah Air : 5,52%.
tumbuhnya bakteri dan cendawan,
10. Tepung Bekicot
ditambahkan asam propionate
sebanyak 1%. Dalam keadaan yang Daging bekicot (siput darat) dapat
asam dengan pH 4,5 itu, silase akan dijadikan tepung untuk campuran
lebih tahan lama (paling tidak sampai 3 makanan ikan. Untuk membuat tepung
bulan) bekicot, dapat dilakukan dengan
mengeringkan daging bekicot mentah
Bahan yang telah dicampuri asam itu
atau yang telah dimasak kemudian
kemudian diperam dalam suatu wadah
digiling.
yang tahan asam (misalnya drum
plastik). Diaduk terus sebanyak 3 – 4 Untuk campuran makanan ternak,
kali sehari selama 4 hari. Pada hari jumlah penggunaan tepung bekicot
kelima biasanya bahan bakunya telah dapat mencapai 5 – 15%. Penggunaan
hancur menjadi cairan, sehingga proses tepung bekicot dari bahan mentah lebih
pembuatan silase ikan telah selesai. rendah dibandingkan dengan bekicot
yang sudah dimasak.
Kandungan gizinya:
Kandungan gizi:
Protein : 18-20%,
Protein : 54,29%,
Lemak : 1-2%,
Lemak : 4,18%,
Abu : 4-6%,
Karbohidrat : 30,45%,
Air : 70 – 75%,
Abu : 4,07%,
Kapur : 1-3%,
Kapur : 8,3%,
Fosfor : 0,3-0,9%.
Fosfor : 20,3%,
9. Arang Bulu dan Tepung Tulang
Air : 7,01.
Arang bulu anak ayam yang
dihasilkan pada proses pembakaran 11. Tepung cacing Tanah
bulu sebelum anak ayam itu digiling Cacing tanah dapat diternakkan
tidak dibuang, tetapi dikumpulkan. secara missal. Hasil panennya dapat
Nantinya dapat dimanfaatkan juga dikeringkan dan kemudian digiling
sebagai bahan campuran ramuan menjadi tepung dan gizinya dapat
sebagai sumber mineral. Jumlah menggantikan tepung ikan. Kandungan
penggunaannya hanya sedikit, tetapi protein yang tinggi dengan asam-asam
untuk udang diperlukan mineral yang amino essensial yang lengkap. Selain itu
lebih banyak daripada ikan. cacing tanah juga mudah dicerna,
Tepung tulang, seperti halnya arang sehingga mudah diserap oleh dinding
bulu, juga merupakan sumber mineral. usus pemakannya. Jumlah
Bahan baku untuk membuatnya dapat penggunaannya dalam ramuan dapat

101
produksi pakan alami dan pakan buatan

berkisar antara 10 – 25%, tergantung tumbuhan ini banyak mengandlung


pada jenis ikan yang kita beri karbohidrat dan relatif rendah kandungan
makan.Kandungan proteinnya 72% dan proteinnya kecuali jenis tanaman kacang-
mudah diserap dinding usus. kacangan.
12. Tepung Artemia 1. Dedak padi
Tepung artemia dalam ransom Yang dipakai sebagai bahan baku
makanan ikan dapat menggantikan pakan ikan adalahdedak halus (katul)
tepung ikan dan tepung kepala udang. yaitu dedak dari kulit ari padi.Dalam
Daya cernanya cukup tinggi, karena menggunakan dedak halus, sebelumnya
kulitnya sangat tipis (kurang dari 1 perlu dipilih yang telah benar-benar
mikron). Kandungan proteinnya tinggi bersih dari segala kotoran,misalnya
dengan kandungan lemak yang kaya hancuran sekam, pasir, batu kapur,
akan asam-asam lemak essensial. tepung batu dan lain-lain. Selain itu
Kandungan protein (asam amino dedak yang sudah tersimpan lama (lebih
essensial) untuk burayak 42% dan dari 3 bulan) biasanya sudah bau tengik
dewasa 60%, sedangkan asam lemak dan vitaminnya sudah rusak.
tak jenuh untuk burayak 20% dan Permasalahan dari dedak padi dalam
dewasa 10%. Daya cernanya tinggi. pemakaiannya dalam ransum adalah
13. Telur ayam dan Itik kandungan serat kasarnya sangat tinggi,
kandungan kalsiumnya menurun sekitar
Telur ayam dan itik sering digunakan
0,05%, kandungan posfor meningkat
sebagai bahan baku pembuatan
sekitar 15%, mudah tengik karena
makanan untuk burayak ikan dan
mengandung enzim lipase. Solusi untuk
udangyang biasanya diberikan dalam
mengatasi permasalahan dedak padi
bentuk segar atau setelah direbus. Telur
tersebut antara lain dengan
mentah setelah diaduk barulah
menyimpannya dalam suhu rendah.
dicampur dengan bahan lain.Sedangkan
telur masak hanya diambil kuningnya Ada dua macam dedak, yaitu dedak
saja kemudian dihaluskan dan halus (katul) dan dedak kasar.Dedak
dilarutkan dalam air sehingga terbentuk halus merupakan kulit ari beras, yang
emulsi atau suspensi. kita dapatkan pada proses penyosohan
beras. Sedangkan dedak kasar
Telur ayam mengandung
merupakan hancuran kulit padi.Sebagai
protein(12,8%),lemak(11,5%),dan
bahan baku nabati untuk pakan ikan
karbohidrat (0,7%).Untuk telur itik
adalah dedak halus (katul). Komposisi
,kandungan gizinya hampir sama
kimia dari dedak padi adalah sebagai
dengan ayam.Dalam prakteknya,kedua
berikut :
jenis telur itu dapat digunakan sebagai
bahan pakan secara bergantian. Air : 10%
Kandungan gizinya: serat kasar : 10%
Protein : 12,8%, protein kasar : 7,5%
Lemak : 11,5%, lemak : 2,25%
Karbohidrat : 0,7%, abu : 7,5%
Air : 74%. 2. Dedak gandum
B. JENIS JENIS BAHAN BAKU NABATI Dedak gandum adalah hasil samping
dari pengolahan tepung terigu. Ada dua
Bahan yang berasal dari tumbuh-
macam dedak gandum, yaitu yang

102
produksi pakan alami dan pakan buatan

disebut “sheat pollard” dan “wheat biologis tinggi dengan kandungan


bran”. Yang biasa digunakan untuk lisinnya. Kebutuhan ikan akan lisin
bahan baku pakan ialah “wheat pollard” sekitar 2% dari berat makanan. Dalam
yaitu dedak dari kulit ari gandum.Dedak pembuatan pakan penggunaan tepung
gandum lebih baik mutunya dari dedak kedelai tidak kurang dari 10%.
padi karena kandungan lemak yang Walaupun biji kedelai mengandung
rebih rendah dan protein serta vitamin zat yang dapat menghambat enzim
yang lebih tinggi. Kandungan gizi dedak tripsin, tapi kadarnya dapat dihilangkan
gandum adalah : d e n g a n p r o s e s
Protein 11,99% pemasakan.Permasalahan utama dari
Lemak 1,48% kedelai adalah harganya yang mahal,
kualitas kedelai lokal yang masih jauh
Karbohidrat 64,75%
dari kualitas kedelai import.
Abu 0,64%
Beberapa solusi dalam mengatasi
Serat 3,79% permasalahan kedelai ini adalah
3. Jagung peningkatan kualitas kedelai lokal serta
Susunan zat makanan yang berasal peningkatan pajak import dari kedelai
dari jagung hampir sama dengan bahan luar negeri.Kandungan nutrisi yang
yang lain, tetapi bahan jagung pada terdapat pada kacang kedelai adalah :
umumnya kekurangan akan kandungan Protein 39,6%
asam amino triptopan sehingga perlu Lemak14,3%
campuran bahan yang lebih banyak
Karbohidrat 29,5%
mengandung asam amino tersebut.
Jagung dapat disimpan lama asalkan Abu 5,4%
masih terdapat di dalammnya kulit Serat 2,8%
jagung. Sifat tahan lama akan 5. Ampas tahu
berkurang apabila menyimpan dalam
Dalam penggunaannya, ampas tahu
bentuk tepung.
harus dikeringkan dan dijadikan tepung
Sebagai bahan makanan ikan, agar tidak cepat busuk dan
jagung termasuk sukar dicerna, bahkan basi.Kandungan nutrisi yang terdapat
dapat menghambat pertumbuhan pada ampas tahu adalah :
walaupun tidak mengganngu
Protein 23,55%
kesehatan. Ikan yang diberi makan
jagung produksinya dapat turun 50% Lemak 5,54%
atau lebih. Karbohidrat 26,92%
Kandungan nutrisi jagung : Abu 17,03%
Bahan kering : 75 – 90 % Serat 16,53%
Serat kasar : 2,0 % 6. Cantel
Protein kasar : 8,9 % Cantel atau sorgum, warnanya
Lemak kasar : 3,5 % bermacam-macam. Ada yang merah,
putih, kecoklatan dan sebagainya. Dan
4. Kacang kedelai
yang lebih banyak digunakan adalah
Tepung kedelai merupakan bahan yang berwarna putih. Sebagai bahan
yang penting untuk menyusun ramuan baku pakan ikan, cantle harus dijadikan
pakan ikan, sebab mempunyai nilai tepung terlebih dahulu.

103
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pada cantel terdapat zat tannin yang Karbohidrat 25,0%


dapat menghambat pertumbuhan. Abu 4,8%
Cantel yang berwarna kelam
Serat 3,6%
mengandungn tannin lebih banyak
daripaa yang berwarna pucat. Untuk 9. Tepung daun lamtoro
menghilangkan pengaruh tannin Daun lamtoro (petai cina) juga dapat
tersebut, dapat ditambahkan metionin, dijadikan ramuan untuk pakan ikan yang
atau dapat pula dengan penyosohan sebelumnya ditepungkan dahulu.Daun
yang lebih baik, sehingga kulit arinya lamtoro mengandung racun mimosin
terkelupas bersih. Kandungan gizi sehingga penggunaannya harus dibatasi.
Cantel atau Sorgum Kandungan nutrisi tepung daun lamtoro
Protein 13,0% adalah sebagai berikut:
Lemak 2,05% Protein 36,82%
Karbohidrat 47,85% Lemak 5,4%
Abu 12,6% Karbohidrat 16,08%
Serat13,5% Abu 1,31%
7. Bungkil kelapa Serat18,14%
Bungkil kelapa merupakan ampas 10. Biji kapuk dan randu
dari pembuatan minyak kelapa. Biji kapuk atau randu juga dapat
Sebagai bahan ramuan pakan ikan, diambil minyaknya, dan ampasnya dapat
jumlahnya dapat mencapai 20% dari digunakan sebagai bahan baku pakan.
seluruh campuran dimana sebelumnya Tetapi karena biji kapuk mengandung zat
harus dijadikan tepung.Kandungan siklopropenoid yang bersifat racun bius,
nutrisi bungkil kelapa adalah : penggunaannya perlu dibatasi hingga
Protein 17,09% tidak lebih dari 5%. Kandungan nutrisi
kapok randu adalah sebagai berikut :
Lemak 9,44%
Protein 27,4%
Karbohidrat 23,77%
Lemak 5,6%
Abu 5,92%
Karbohidrat 18,6%
Serat30,4%
Abu 7,3%
8. Bungkil kacang tanah
Serat 25,3%
Bungkil kacang tanah adalah ampas
dari pembuatan minyak kacang. 11. Biji kapas
Sebelum digunakan harus dikeringkan Biji kapas adalah ampas dari
dulu dan dijadikan tepung.Sebahan pembuatan minyak biji kapas. Lemaknya
bahan pakan ikan, bungkil kacang tanah termasuk bermu baik dengan asam
dapat menyebabkan kurang vitamin lemak essensial (asam linoleat, asam
dengan gejala keadaan sirip yang tidak palmitat dan asam oleat). Biji kapas
normal. Oleh karena itu penggunaan mengandung zat gosipol yang bersift
dalam ramuan ikan harus sebagai racun yang mengakibatkan
dibatasi.Kandungan nutrisi bungkil kerusakan pada hati dan pendarahan
kacang tanah adalah : atau pembengkakan jarringan tubuh.
Protein 47,99% Sehingga sebelum digunakan barus
dimasak terlebih dahulu.Kandungan
Lemak 10,9%

104
produksi pakan alami dan pakan buatan

nutrisi dalam biji kapas adalah : amino yang berkaitan senyawa organik
Protein 19,4% kompleks tersusun dari ikatan asam
amino yang mengandung unsur C
Lemak 19,5%
(carbon), H (hidrogen), O (oksigen) dan N
12. Tepung daun turi (nitrogen) yang tidak dimiliki oleh lemak
Tepung daun turi sering digunakan atau karbohidrat. Pada ikan, protein
untuk campuran pakan ikan-ikan tersusun sekitar 70% bobot kering
herbivore. Tepung daun turi bahan organik di dalam jaringan tubuh
mengandung vitamin dan mineral. ikan, oleh karenanya, kandungan protein
Penggunaan daun turi ditak boleh merupakan salah satu senyawa bergizi
terlalu banyak karena mengandung yang paling penting pada pakan ikan.
senyawa beracun antara lain zat asam Kandungan protein kasar merupakan
biru (HCN), lucein dan alkaloid-alkaloid ukuran umum bagi kualitas pakan ikan .
lainnya. Daun turi yang berbungan Pertumbuhan ikan akan berbanding
merah kadar racunnya lebih tinggi langsung dengan kadar protein yang ada
daripada yang berbunga di dalam pakannya, jika pakan tersebut
putih.Kandungan nutrisi yang terdapat berada dalam kisaran 20 – 40% protein
pada daun turi adalah : kasar.Kebutuhan protein optimum untuk
Protein 27,54% ikan bervariasi bergantung pada jenis
ikan, suhu air, konsumsi pakan, jumlah
Lemak 4,73%
pemberian pakan harian, frekuensi
Karbohidrat 21,30% pemberian pakan, kualitas protein
Abu 20,45% (komposisi asam amino) dan kualitas
Serat 14,01% energi non protein.,
13. Tepung daun ketela pohon Ikan tidak membutuhkan protein
dalam arti yang sebenarnya, tetapi
Dalam penggunaannya dipilih daun
memerlukan kombinasi seimbang 20
ketela pohon yang tidak mengandung
jenis asam amino esensial dan non-
HCN. Sebelum dicampur dibuat tepung
esensial utama yang menyusun protein.
terlebih dahulu.Kandungan nutrisi yang
Ikan memanfaatkan protein pakan
ada dalam tepung daun ketela pohon
dengan mencernanya menjadi asam
adalah :
amino bebas yang dapat diserap ke
Protein 34,21% dalam darah dan diedarkan ke jaringan di
Lemak 4,6% seluruh tubuh, yang kemudian disusun
Karbohidrat 14,69% kembali menjadi protein jaringan ikan
yang spesifik dan baru. Protein di dalam
Abu -
jaringan ikan dibentuk dari keseluruhan
Serat – (20 jenis) asam amino utama. Ikan di
dalam tubuhnya dapat mensintesis
C. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU PAKAN beberapa jenis asam-asam amino ini,
tetapi beberapa asam amino lainnya
Berikut ini adalah kandungan yang
tidak, oleh karena itu harus disediakan
penting dan perlu diperhatikan khususnya
dari luar tubuhnya yaitu dari pakan yang
pakan buatan adalah sebagai berikut:
dikonsumsi. Kesepuluh jenis asam
1. Protein amino yang tidak dapat disintesis oleh
Protein adalah senyawa organik ikan ini disebut ”asam amino esensial”
yang terbentuk dari rangkain asam sehingga harus disediakan dalam jumlah

105
produksi pakan alami dan pakan buatan

layak di dalam bahan penyusun bahan baku pakan rendah, diperlukan


pakannya. Asam-asam amino esensial pemberian pakan lebih banyak untuk
yang dibutuhkan oleh ikan dan hewan menghasilkan laju pertumbuhan yang
sama atau serupa, namun secara sama dengan pakan yang terbuat dari
kuantitatif berbeda. bahan baku yang terbuat dari protein
Protein tidak tahan terhadap panas berkadar tinggi.
dan dapat mengalami denaturasi Pada pertumbuhan ikan/ udang
karena pemanasan, konsentrasi garam, sangatlah membutuhkan protein.
pembekuan, dan penyimpanan. Namun protein yang dibutuhkan pada
Denarurasi adalah rusaknya kondisi setiap fase sangatlah berbeda
fisik protein sehingga sifat alaminya tergantung dari ukuran dan berat dari
berubah.Secara garis besar protein di ikan atau udang tersebut. Protein yang
dalam tubuh ikan adalah sebaga diberikan pada ikan budi daya tidak
berikut: boleh berlebih ataupun kekurangan
a. Zat pembangun(membentuk jaringan harus tepat karena kalau berlebih
baru, mengganti jaringan yang rusak; ataupun kekurangan akan memberikan
proses reproduksi (turut berperan pertumbuhan yang negatif.
dalam pembentukan gamet) Kelebihan protein dalam pakan akan
b. Zat pengatur(pembentukan enzim, mengakibatkan ikan memerlukan energy
hormon –mengatur proses-proses ekstra untuk melakukan proses
metabolisme dalam tubuh) deaminasi dan mengeluarkan amoniak
sebagai senyawa yang bersifat racun
c. Z a t p e m b a k a r ( s u m b e r e n e r g i
sehingga energi yang digunakan untuk
disamping karbohidrat / lemak)
pertumbuhan akan berkurang.
Protein yang diserap oleh ikan akan Kekurangan protein dalam pakan jelas
digunakan sebagai sumber energi, akan mengakibatkan pertumbuhan yang
untuk memperbaiki protein jaringan, negatif karena protein yang disimpan di
dan untuk pertumbuhan. Ketersediaan dalam jaringan otot akan dirombak
protein dibutuhkan secara terus- menjadi sumber energi sehingga
menerus karena asam amino digunakan pertumbuhan menjadi terhambat.
secara terus-menerus untuk
2. Lemak
membentuk protein baru (selama
pertumbuhan dan reproduksi) atau Lemak adalah senyawa organik yang
mengganti protein yang rusak mengandung unsur karbon (c), hydrogen
(pemeliharaan). (h), dan oksigen (O2) sebagai unsur utama
penyusunnya,ada juga yang
Protein bagi ikan sebagai sumber
mengandung nitrogen (N) atau fosfor (F),
energi. Energi yang dicerna dalam
fungsi dari lemak adalah sebagai sumber
protein dimetabolisme dengan lebih
energi dan asam lemak serta sebagai
baik oleh ikan dibandingkan dengan
pelarut beberapa vitamin.Lemak dapat
hewan lainnya.Demikian pula,
dibagi atas tiga bagian, yaitu :
peningkatan panas akibat
mengonsumsi protein pada ikan lebih a. Lemak sederhana (simple lipids) terdiri
rendah, yang berarti nilai energi atas lemak netral (trigliserida),
produktif yang diberikan oleh protein berperan sebagai sumber energi dan
kepada ikan lebih besar. memperbaiki karakterlistik fisik dan
kimia.
Apabila persentase protein dalam

106
produksi pakan alami dan pakan buatan

b. Lemak campuran ( compound lipids ), Fungsi Lemak.


lemak ini merupakan komponen a. Berperan dalam pemeliharaan struktur
utama lemak pada membran sel. dan membran sel.
c. Lemak turunan ( deriped lipids )yaitu b. Pelarut dalam proses penyerapan
terdiri dari lemak sederhana dan vitamin A, D, E, dan K.
lemak campuran.
c. Pelarut sterol (komponen pada sistem
Lemak berperan penting sebagai hormon) yang berperan dalam proses
sumber energi terutama sebagai asam pematangan gonad dan fingsi
Nama Titik Cair fisiologis yang berkaitan dengan
pemijahan.
Minyak jagung 21,8-38,0
d. M e m b a n t u p r o s e s m e t a b o l i s m
Minyak jagung 17,0-20,0 merupakan komponen struktur
Minyak biji kapas 34,5 membran
e. P e n u n j a n g p e r t u m b u h a n i k a n
Minyak kelapa 23,0-28,0
pembentukan gelembung renang pada
Minyak kelapa sawit 24,0-30,0 stadia larva
Minyak kacang tanah 26,0-36,0 3. Karbohidrat
Minyak kedelai 26,2-27,5 Karbohidrat merupakan salah satu
komponen sumber energi bagi ikan
Lemak sapi 40,0-50,0 yang dapat dimanfaatkan secara
Lemak ayam 33,0-40,0 langsung menjadi energi. Kebutuhan
ikan akan karbohidrat dipengaruhi oleh
Lemak kelinci 35,0-50,0 jenis ikan.Ikan jenis herbivora
Tabel 4.1 Beberapa Sumber Lemak mempunyai daya cerna karbohidrat yang
Sumber : Eddy Afrianto dan Evi Liviawaty, 2008
lebih tinggi. jenis ikan herbivora (gurami,
lemak essensial dalam pakan ikan tawes) membutuhkan karbohidrat lebih
budidaya yang terutama ikan carnivora. besar dibanding jenis omnivora dan
Penambahan lemak dengan asam lemak karnivora. Kebutuhan karbohidrat pada
essensial sebagai sumber energi dalam ikan herbivora antara 30-40 %,
pakan sangat membantu dalam omnivora 25-35% dan karnivora 15-
memanfaatkan protein. Dalam 20%. Karbohidrat terbagi menjadi tiga
formulasi pakan lemak bisa membantu kelompok yang dibagi berdasarkan
daya apung ikan di permukaan air, jumlah molekul yakni :
kandungan lemak pada pakan yang baik a. Monosakarida merupakan golongan
adalah 4-16 %. Lemak yang berlebih karbohidrat yang paling sederhana,
pada ikan akan mengakibatkan baunya contohnya triosa, pentosa, dan
menjadi tidak enak tengik karena ada heksosa.
p e r i s t i w a o k s i d a s i
b. D i s a k a r i d a a d a l a h g o l o n g a n
(http://www.viternaplus.com/2015/08
karbohidrat yang terdiri dari atas dua
/kandungan-jenis-dosis-pakan-
gugus monosakarida. Contohnya
ikan.html). Akibat penimbunan lemak
sukrosa ( gula tebu ), maltose ( gula
pada ikan mengakibatkan penimbunan
anggur ), laktosa ( gula susu ), dan
lemak di usus hati atau ginjal sehingga
selubiosa ( hasil hidrolis tidak
ikan terlalu gemuk dan nafsu makan
sempurna dari selusosa ).
menjadi berkurang.

107
produksi pakan alami dan pakan buatan

c. Polisakarida adalah kelompok 1) Vit. B1 (tiamin),


karbohidrat yang terdiri atas sejumlah 2) Vit. B2 (riboflavin),
gugus monosakarida, contohnya pati,
3) Vit.B12 (kobalamin) danVit. C
kanji, selusosa, glikogen, pektin, kitin,
lignin, amilosa, dan amilopektin. b. Vitamin yang larut dalam lemak
Selain berfungsi sebagai sumber 1) Vit. A;
energi bagi ikan, karbohidrat juga 2) Vit. D;
berperan dalam menghemat 3) Vit. E; dan
pengguaan protein sebagai sumber
4) Vit.K
energi. Karbohidrat juga diduga bahwa
0, 23 g karbohidrat per 100g pakan Kebutuhan akan vitamin pada ikan
dapat menghemat 0,05g protein. semakain hari semakin menurun seiring
Kebutuhan protein pada jenis ikan dengan pertumbuhan dari ikan itu
tergantung pada jenis makannya, ikan sendiri, jadi dapat disimpulkan bahwa
herbivora cenderum membutuhkan semakin besar ikan semakin kecil
karbohidrat lebih banyak dibandingkan kebutuhan akan vitamin.Sebagian besar
ikan karnivora, ini disebabkan karena vitamin akan rusak karena penanganan
ikan karnivora kemampuan mencerna yang kurang cermat, baik selama proses
makanannya relatif rendah. pembuatan maupun penyimpanan
pakan yang terlalu lama (lebih dari tiga
4. Vitamin
bulan).
Vitamin adalah senyawa kompleks
Tiamin akan kehilangan aktivitasnya
organik yang hanya bisa dipenuhi dari
apabila pembuatan atau penyimpanan
luar tubuh ikan dan diperlukan dalam
pakan dilakukan dalam kondisi basa atau
jumlah sedikit. Vitamin didistribusikan
mengandung sulfida. Beberapa vitamin
dalam jumlah kecil tetapi manfaatnya
akan mengalami perombakan lebih
lebih nyata dibanding komponen lain
lanjut apabila terkena cahaya matahari
yang persentase lebih besar atau lebih
secara langsung. Riboflavin harus
kecil pada pakan. Ikan yang makan
dilindungi dari cahaya matahari atau
pakan alami akan dapat memperoleh
cahaya lampu. Piridoksin tidak tahan
semua unsur nutrisi termasuk vitamin
terhadap udara dan cahaya matahari.
yang berasal dari makanan alami.
Asam pantotenat kurang stabil apabila
Kandungan vitamin di dalam pakan
disimpan di tempat yang panas dan
buatan tergantung dari bahan baku
lembap. Cahaya matahari dan
yang digunakan dan bahan yang
penyimpanan yang terlalu lama akan
ditambahkan. Jumlah vitamin dapat
merusak aktivitas asam folat. Fungsi
berkurang atau rusak selama proses
vitamin B-12 akan menurun apabila
pembuatan dan penyimpanan pakan
disimpan di tempat yang bersuhu tinggi.
buatan. Oleh karena itu, perlu selalu
Vitamin E sangat sensitif terhadap
dilakukan penambahan vitamin.
proses oksidasi. Vitamin K dalam bentuk
Vitamin dibutuhkan untuk
sintetis harus terlindung dari cahaya
pertumbuhan ikan agar lebih baik atau
matahari secara langsung.
mempertahankan kondisi tubuh tetap
normal , dan memperlancar proses Tampak jelas bahwa fungsi vitamin
reproduksi. Secara spesifik vitamin mudah terganggu sehingga lebih baik
terbagi menjadi 2 yaitu: segera digunakan. Jika terpaksa
disimpan, sebaiknya vitamin di letakkan
a. Vitamin yang larut dalam air

108
produksi pakan alami dan pakan buatan

di tempat kering dan dingin, serta elemen anorganik tersebut untuk


terhindar dari pengaruh cahaya mempertahankan keseimbangan
matahari maupun cahaya lampu yang osmosis antara cairan tubuh dan cairan
terlalu terang. di sekitarnya. Mineral dibutuhkan dalam
Klasifikasi dan Fungsi Vitamin. jumlah relatif kecil, namun berperan
Secara garis besar, vitamin dapat dibagi sangat penting dalam menjaga
menjadi dua kelompok besar, yaitu kelangsungan hidup, mengingat
vitamin yang larut dalam lemak dan beberapa proses yang berlangsung di
vitamin yang larut dalam air. Golongan dalam tubuh ikan membutuhkan
vitamin yang larut dalam lemak yaitu mineral. Mineral dibagi 2 kelompok
vitamin A, D, E, dan K. Sementara, menurut kebutuhannya yaitu mineral
golongan yang larut dalam air yaitu esensial dan mineral nonesensial.
vitamin B dan C. Mineral esensial adalah mineral yang
harus selalu tersedia di dalam tubuh ikan
Dalam proses osmoregulasi tubuh,
dan mineral ini diperoleh dari pakan ikan
vitamin mempunyai peranan yang
karena tubuh ikan tidak bisa
penting, di antaranya sebagai berikut
memnproduksi sendiri mineral ini.
Merupakan katalisator (pemacu) Mineral nonesensial adalah mineral yang
dalam proses metabolisme. Vitamin sebaiknya ada di dalam tubuh ikan.
merupakan bagian dari enzim atau
Berdasarkan jumlah kebutuhan,
koenzim yang berperan dalam
mineral dapat dikelompokkan menjadi
pengaturan berbagai proses
dua kelompok yaitu makromineral dan
metabolisme. Vitamin mampu
mikromineral. Makromineral yaitu
mempercepat proses perombakan
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
pakan tanpa mengalami perubahan.
ikan dalam jumlah besar. Yang termasuk
a. M e m b a n t u p r o t e i n d a l a m makromineral adalah : kalsium (Ca),
memperbaiki dan membentuk sel fosfor (P), belerang (S), natrium (Na),
baru. klorida (CI), magnesium (Mg), dan kalium
b. Mempertahankan fungsi berbagai (K).
jaringan tubuh sebagaimana Sedangkan mikromineral adalah
mestinya. mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
c. Turut berperan dalam pembentukan ikan dalam jumlah kecil. Seng (Zn),
senyawa-senyawa tertentu di dalam Mangan (Mn), Tembaga (Cu),
tubuh. Molibdenum (Mo), Krom (Cr), Fluor (F),
5. Mineral danLodium (I). Mineral Fe, Cu dan Cr
berperan dalam fungsi pernafasan,
Mineral adalah nutrien penting
sedangkan mineralCa, P, F dan Mg
untuk hewan air baik ikan maupun
berperan dalam fungsi pembentukan
udang. untuk kondisi optimal harus
struktur tulang, gigi, dan -
disediakan dalam jumlah yang tepat dan
sisik.http://www.viternaplus.com/2015
dalam bentuk yang sesuai biologi udang
/08/kandungan-jenis-dosis-pakan-
atau ikan tersebut. mineral tidak hanya
ikan.html.
dibutuhkan untuk pembentukan
jaringan (tulang, gigi, sisik, dan rangka Kelengkapan mineral dalam pakan
luar) tetapi juga dalam proses buatan belum memberikan jaminan akan
metabolisme dan osmoregulasi ( fungsi kualitas nutrien pakan yang baik.
fisiologi) . Ikan juga menggunakan Kelengkapan mineral akan memberikan

109
produksi pakan alami dan pakan buatan

dampak positif apabila diikuti dengan ikan berlangsung dalam bentuk garam
komposisi yang tepat dari nutrisi atau senyawa sukar larut (kecuali K dan
lainnya, seperti protein, lemak, Na). Bentuk-bentuk ini memerlukan
karbohidrat, dan vitamin. Komposisi protein yang berfungsi sebagai
pakan tersebut sangat berpengaruh pembawa dan bahan-bahan lain untuk
terhadap penyerapan mineral oleh mempermudah penyerapan. Secara
tubuh ikan. umum kebutuhan zat gizi ikan :
Fungsi utama mineral adalah a. Protein : Kebutuhan Protein untuk
berperan dalam proses pembentukan setiap jenis ikan/udang berbeda
rangka, pernapasan, dan metabolisme. tergantung ukuran,jenis, kelompok
Mineral pembentuk rangka berperan ikan ( Carnivora-Omnivora-Herbivora)
dalam pembentukan struktur tubuh Dll. Kadar protein yang dibutuhkan
ikan, seperti tulang, gigi, dan sisik ikan. berkisar 18-50%.
Mineral yang termasuk kelompok ini b. Lemak : sebagai sumber energi dan bau
adalah Ca, P, F, dan Mg. Mineral Fe, Cu, khas pakan (attractant) tidak kurang
dan Ca berperan besar dalam proses dari 3%.
pernapasan. Sementara, mineral yang
c. Serat Kasar: Karbohidrat, semakin
membantu proses metabolisme
tinggi kadar serat kasar semakin jelek
meliputi semua mineral, baik yang
kualitas pakan. Kadar serat kasar
esensial maupun nonesensial. Mineral-
maksimal 8%
mineral tersebut berperan dalam
pembentukan enzim dan pengaturan d. Abu : semakin tinggi semakin banyak
keseimbangan antara cairan tubuh dan jumlah pakan yang tidak tercerna.
cairan lingkungannya. Kadar maksimal 15%
Selain fungsi-fungsi utama tersebut, e. Air :Kadar air maksimal 10%
beberapa fungsi lain dari mineral
adalah sebagai berikut:
a. Mengatur keseimbangan asam basa
dan proses osmosis antara cairan
tubuh dan lingkungannya (terutama
Na, K, Ca, dan CI).
b. Berperan dalam proses pembekuan
darah dan pembentukan hemoglobin
(terutama Fe, Cu, dan Co).
c. Berperan penting dalam proses
metabolisms (terutama Cl, Mg, dan P).
d. Mengatur fungsi sel (Cu dan Zn),
membentuk fosfolipid dan bahan inti
sel (S dan P), mematangkan kelenjar
kelamin (Br), dan membentuk hormon
tiroid (I).
Penyerapan mineral esensial oleh

110
produksi pakan alami
dan pakan buatan

111
BAB V
MENGANALISIS BAHAN
BAKU PAKAN BUATAN

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menganalisis bahan baku


pakan buatan dengan benar

MENGANALISIS BAHAN BAKU PAKAN BUATAN

BAHAN BAKU HEWAN BAHAN BAKU NABATI

Bahan baku hewanI alternatif - bahan baku nabati alternatif

112
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pakan pada budidaya ikan merupakan (59,4%), lemak (3,6 %) dan karbohidrat
faktor utama bagi keberhasilan budidaya (3, 3%) Agar kadar lemak lebih
ikan. Pakan buatan (pelet) yang dibuat oleh rendah,bahan tepung(rebon)direbus
pabrik cukup mahal sehingga pembudidaya lebih dahulu.Setelah masak kemudian
ikan harus mencari jenis pakan yang lebih diperas sampai tuntas,baru ampas
murah untuk menekan biaya produksi. Salah dijemur sampai kering dan digiling
satu cara yang bisa dilakukan adalah 2. Tepung kepala udang
membuat pakan sendiri dengan
menggunakan bahan baku yang dapat
diperoleh dengan harga lebih murah. Ada
beberapa jenis bahan pakan ikan alternatif
yang memiliki kandungan gizi yang cukup baik
, yang berasal dar bahan baku hewani maupun
bahan baku nabati.
Sebagai besar bahan baku pakan ikan
merupakan barang impor sehingga harga
pakan yang dihasilkan menjadi mahal. Untuk
itu perlu alternatif bahan baku lokal yang bisa Gambar 5.1.Udang ( Sumber : http://aquamina.blogspot.com/2013
/03/ragam-bahan-pakan-ikan-dari-hewani.html)
dipergunakan sebagai pakan ikan. Atau bahan
baku alternatif yang berasal dari limbahn Kepala udang merupakan buangan
industri olahan makanan atau ternak yang hasil dari proses pengolahan udang
masih dapat dimanfaatkan. Apabila untuk ekspor. Biasanya udang yang akan
diperhatikan banyak bahan baku alternatif diekspor mempunyai kriteria yang baik
yang bisa dipergunakan sebagai bahan baku dan yang diambil hanya dagingnya saja,
pakan ikan. Bahan baku alternatif tersebut bagian kepala dipotong tidak
yang bisa dipakai antara lain : diikutsertakan. Hasil buangan kepala ini
A. BAHAN BAKU HEWANI ALTERNATIF jumlahnya sangat besar bisa mencapai
30 % dari berat keseluruhan. Limbah ini
Bahan baku pakan hewani selain
bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
tepung ikan antra lain :
pada pembuatan pakan ikan.yakni
1. Tepung Rebon dengancara merebus kepala udang
Rebon adalah hewan sejenis udang sampai masak kemudian dijemur
kecil yang biasa di tangkap oleh nelayan samapai kering, setelah kering kemudian
di pantai yang biasa digunakan untuk digiling . Tepung kepala udang ini banyak
bahan pembuatan trasi. Rebon ini mengandung kitin sehingga perlu diayak
banyak dijumpai di muara sungai. untuk memisahkannya. Tepung kepala
Biasanya rebon yang tertangkap di udang mengandung protein (53,74%)
jemur sampai kering dan digunakan dan lemak 6,65%.
swebagai bumbu penyedap masakan 3. Tepung bekicot
sayur.akan tetapi rebon ini ternyata
dapat digunakan sebagai bahan baku
pengganti tepung ikan dalam
pembautan pakan buatan bagi ikan.
Rebon dicuci dengan air panas
kemuadian di keringkan. Setelah kering
kemudian dibuat tepung . Kandungan
Gambar 5.2. Bekicot ( Sumber : http://aquamina.blogspot.com/2013
gizi rebon cukup tinggi yakni protein /03/ragam-bahan-pakan-ikan-dari-hewani.html )

113
produksi pakan alami dan pakan buatan

Daging bekicot dapat dimanfaatkan Sumber : Laboratorium Fisika Kimia


sebagai campuran pakan ikan yakni BBPBAP Jepara
dengan dibuat tepung terbihdahulu. b. Tepung daging dan tulang
Untuk membuat tepung dapat
Isi rumen dan abemasum (babat) dari
dilakukan melalaui 2 cara yakni :
hewan rumenansia (sapi, kambing,
pertama langsung memanfaatkan
kerbau) bisa dilirik sebagai sumber
bekicot mentah yang telah dikeringkan
pakan ikan. Isi babat 1 ekor sapi bisa 10
atau yang kedua dengan merebus
– 20 kg. Ini merupakan irisan kecil dari
daging bekicot kemudian dikeringkan
dedaunan yang dimakan sapi lengkap
dan digiling untuk dijadikan tepung.
dengan kehidupan probiotik dalam
Kandungan gizi tepung bekicot;
rumen. Isi lambung – usus besar kita
protein(54,29%),lemak(4,18%),karboh
dapatkan kotoran yang berpotensi
idrat(30,45%),abu(4,07%),kapur(8,3%
untuk dibuat kompos. Darah kering,
),dan fosfor(20,3%).Sebagai campuran
cakar, kepala bebek, usus ayam
pakan ternak termasuk ikan,jumlah
biasanya tidak sempat dirawat bisa
penggunaan tepung bekicot dapat
dimanfaatkan untuk pakan ikan. Tidak
mencapai 5 – 15 %. Bila
kalah penting untuk mendapat sumber
3. Tepung Cacing pakan dari peternakan ungags (bebek,
Cacing tanah memiliki kandungan ayam, burung puyuh), khususnya untuk
protein yang cukup tinggi hingga mendapat unggas yang mati. Biasanya
mencapai 72 %, dengan asam amino karena tingkat polusi kandang memicu
yang lengkap. Cacing tanah dapat tingginya kematian unggas. Namun
diternakkan secara masal. Kemudian harus hati-hati memanfaatkan jenis
dikeringkan dan digiling untuk pakan dengan kandungan protein
dijadikan tepung. Selanjutnya tepung tinggi. Kelebihan pakan jenis ini yang
tersebut digunakan sebagai campuran berarti berbanyaknya bahan organik
dalam pembuatan pakan ikan. dapat memicu pembusukan kolam.
a. Keong sawah Baiknya direbus terlebih dahulu
sebelum diberikan. Air rebusan setelah
Keong sawah dianggap sebagai hama
dingin bisa dimasukkan kolam.
bagi tamanan padi dan sayuran,
Diberikan secukupnya dan selebihnya
karena merusak tamanan padi dan
bisa disimpan dalam bentuk
sayuran di sawah.. seringkali keong ini
fermentasi. Sediakan drum
diambil dan dibuang dipinggir jalan.
penampungan dan tambahkan
Nah daripada dibuang keong ini dapat
probiotik fermentasi (MKABio2).
dimanfaatkan untuk bahan baku
Rendam setidaknya 3 – 5 minggu baru
pakan ikan. Sehingga dapat
diberikan ke kolam. Biasanya sebagian
membantu menekan biaya
sudah berubah dalam bentuk Salah
operasional peternak ikan. Agar
satu bahan baku sumber protein
memperoleh keuntungan yang lebih
adalah tepung daging dan tulang.
besar.
Bahan tersebut merupakan sumber
Kandungan Nutrisi tepung Keong Mas protein yang murah untuk pakan ikan.
Protein kasar 57,76 % Abu 15,3 % Kandungan nutrisi dalam tepung
Karbohidrat 0,68 % Lemak 14,62 % daging dan tulang
Kadar air 11,05 %

114
produksi pakan alami dan pakan buatan

B. BAHAN BAKU NABATI ALTERNATIF Lemak : 9,44 %


Bahan baku nabati alternatif anatara lain : Karbohidrat : 23 77 %
1. Dedak Abu : 5,92 %
Dedak merupakan hasil samping Serat kasar: 30,4 %
dari penggilingan padi yang dibuat Air : 13,35 %
menjadi beras. Dedak ini merupakan
4. Biji Kapuk
kulit dari padi (sekam) yang sudah
menjadi tepung. Dedak ini ada dua jenis Bahan yang digunakan adalah
yakni dedak halus dan dedak kasar. bungkil kapuk yang diambil dari
Dalam pembuatan pakan dedak yang minyaknya. Bahan ini mengandung zat
dipergunakan adalah dedak yang halus. siklo-propenoid yang beracun.
Penggunaan bahan ini kurang dari 5 % .
Nilai kandungan gizi dedak berkisar ;
Nilai kandungan gizi :
Protein : 11,99 %
Protein : 27 ,4%
Lemak : 1,48 %
Lemak : 5,6 %
Karbohidrat : 64,75 %
Karbohidrat : 18,6%
Abu 0,64%
Abu : 7,3 %
Serat kasar : 3,75%
Serat kasar : 25,3 %
Air : 17,35%
Air : 6,1 %
2. Tepung bungkil kacang tanah
5. Biji Kapas
Bungkil kacang tanah merupakan
ampas dari pembuatan minyak kacang. Bahan yang digunakan adalah
Kelemahan bahan ini dapat bungkil yang diambil dari pembuatan
menyebabkan sirip ikan menjadi tidak minyak. Bahan ini mengandung zat
normal dan dapat menyebabkan gosipol yang dapat merusak hati dari
penyakit kurang vitamin. Hal tersebut pembengkakan jaringan tubuh. Untuk
dapat dicegah dengan membatasi penggunaannya perlu dilakukan
jumlah penggunaan. pemasakan tterlebih dahulu.
Nilai kandunagn gizi : Nilai kandungan gizi :
Protein : 47 9% Protein : 19,4%
Lemak : 10,9% Lemak : 19,5%
Karbohidrat : 25,0% Asam lemak linoleat : 47,8%
Abu : 4,8 % Asam lemak palmitat : 23,4%
Serat kasar : 3,6 % Asam lemak oleat : 22,9 %
Air: 7,8 % 6. Minyak Inti Sawit dan Ampas Minyak
Sawit
3. Bungkil kelapa
Minyak inti sawit merupakan minyak
Bungkil kelapa merupakan ampas
murni hasil ekstraksi biji sawit.
dari pembuatan minyak kelapa. Untuk
S e d a n g k a n s i s a d a r i
bahan ramuan bungkil kelapa ini dapat
pembersihan/pemurnian tersebut
diguanakan samapai 20 %.
diperoleh ampas minyak sawit yang
Kandungan gizi : berbentuk padat. Sejauh ini sudah
Protein ; 17,09% banyak yang memanfaatkan limbah ini

115
produksi pakan alami dan pakan buatan

sebagai pakan ternak (sapi). oven/dijemur lalu digiling. Nilai gizi


Penggunaan minyak sawit (CPO) pada yang terkandung adalah protein 8,66%;
pakan dapat langsung dicampur pada lemak 3,79%; air 51,63% dan abu
pakan siap, sedangkan ampas minyak 1,21%.
sawit dapat dicampurkan dengan 10. Ampas Tempe
bahan-bahan tambahan pakan lainnya.
Limbah pengolahan tempe yang
Nilai gizi dari minyak inti sawit ini cukup
berasal dari bahan baku kacang kedelai,
baik yaitu kandungan protein 15,3%,
baik berupa kupasan kulit ari kacang
lemak 57,2%; air 23,4% dan abu
kedelai juga limbah cair berupa air
11,3%, sedangkan ampas minyak sawit
rebusan dapat dimanfaatkan untuk
sebagai bahan baku pakan ikan terlebih
bahan makanan ikan. Nilai gizi limbah
dahulu harus diproses menjadi tepung
pengolahan tempe lebih tinggi
dengan nilai gizi yang terkandung
dibanding ampas tahu.
didalamnya protein 16,09%; lemak
5,39% dan abu 8,59%. 11. Molases
7. Ampas Kecap Molases merupakan sisa hasil
produksi pada industri pengolahan gula
Ampas kecap merupakan limbah
yang berbentuk cair. Molases sudah
dari proses pembuatan kecap yang
banyak dimanfaatkan sebagai bahan
berbahan dasar kedelai yang memiliki
tambahan pakan ternak, karena
kandungan protein cukup tinggi. Untuk
kandungan gizinya cukup baik
menjadi bahan baku pakan,ampas
kecap harus diolah menjadi tepung 12. Orgami
dengan lebih dahulu dikeringkan Orgami merupakan hasil buangan
dalamoven/dijemur. Nilai gizi yang pengolahan penyedap rasa. Setelah
terkandung adalah protein melalui proses penyaringan raw sugar
10,32%;lemak 6,93%;air 52,98% dan (tetes tebu) dan molases sebagai bahan
abu 6,72%. baku, dihasilkan gypsum. Selanjutnya
8. Onggok melalui tahap koagulasi dihasilkan
orgami sebagai limbah cair dan dielet
Onggok yang berasal dari ubi
humus sebagai limbah padatnya. Nilai
singkong merupakan limbah padat dari
gizi orgami adalah protein 5,28%; lemak
pengolahan tepung tapioka. Sebagai
3,41%; air 68,29% dan abu 4,77%.
ampas pati singkong yang mengandung
banyak karbohidrat, onggok dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi,
nilai gizi yang terkandung pada onggok
adalah protein 3,6%; lemak 2,3%;air pRAKTIKUM
20,31% dan abu 4,4%.
9. Ampas Tahu Prosedur Analisis Proksimat
Ampas Tahu merupakan limbah dari A. Tujuan
proses pembuatan tahu. Untuk menjadi Setelah mempelajari materi jenis jenis
bahan baku pakan, ampas tahu bisa bahan baku pakan, peserta Tujuan dari
langsung diberikan pada ikan dengan praktikum ini adalah untuk melatih
tambahan sedikit ikan asin, atau dapat ketrampilan siswa dalam menganalisis
juga diolah lebih dulu menjadi tepung kualitas bahan pakan dengan pendekatan
dengan mengeringkannya dalam analisis proksimat sesuai SOP

116
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
B. Alat dan Bahan ditimbang beratnya dengan teliti,
Alat misalnya C gram. Pada waktu
mengambil cawan, menggunakan tang
1. Cawan porselin atau aldisk
penjepit.
2. Oven 105 °C
Perhitungan
3. Eksicator (silica gel biro)
4. Penjepit C-A
Kadar BK= ×100%
5. Timbangan analitis B-A
Bahan :
Keterangan :
1. Bahan pakan dengan kandungan protein
A= berat cawan
tinggi
B= berat cawan + sampel
2. Bahan pakan dengan kandungan protein
rendah C= berat cawan + sampel setelah dioven
BK= bahan kering
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung E. Prosedur analisis kandungan protein kasar
tangan (PK)
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n Prinsip : Asam sulfat pekat dengan
peralatan yang memakai tenaga listrik katalisator dapat memecah ikatan N organik
dalam bahan makanan menjadi ammonium
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
sulfat, kecuali ikatan N = N ; NO ; dan NO2.
operasional prosedur (SOP)
Ammonium sulfat dalam suasana basa akan
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan melepaskan NH3 yang kemudian disuling
simpan kembali dengan rapi pada (destilasi). Hasil sulingan ditampung dalam
tempat yang telah disediakan beakerglass yang berisi H2SO4 0,1 N yang
5. Bersihkan ruangan laboratorium telah diberi indicator campuran. Setelah
apabila kegiatan praktikum telah selesai destilasi, larutan penampung
selesai dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai warna
D. Prosedur Kerja berubah
1. Cawan porselin dimasukkan dalam oven Alat-alat :
105 °C selama 1 jam. 1. Timbangan analitis
2. Cawan diambil dan dimasukkan 2. Labu didih kjeldahl (50 ml)
eksicator (menggunakan tang penjepit) 3. Gelas ukur 5 ml atau dispenser
selama 1 jam.
4. Erlenmeyer (300 ml)
3. Cawan ditimbang dengan teliti,
5. Beaker glass (300 ml)
misalnya berat A gram.
6. Alat untuk destilasi
4. Masukkan sampel ± 5 gram dalam
cawan, dan ditimbang kembali. Misal 7. Pipet volume 25 ml atau dispenser
berat B gram. Kemudian cawan yang 8. Buret 50 ml
berisi sampel tersebut dimasukkan Bahan kimia :
dalam oven 105 °C selama 4 jam.
1. H2SO4 pekat (95-97%)
5. Cawan diambil, dimasukkan dalam
2. Katalisator (seleniumgemisch buatan
eksikator selama 1 jam, kemudian
Merck)

117
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
3. Aquadest 3. Titrasi
4. NaOH 40% a. Beakerglass yang berisi hasil sulingan
5. H2SO4 0,1 N dititrasi dengan NaOH 0,1 n sampai
warna berubah menjadi hijau jernih.
6. Indikator (2 gram methyl red + methyl
Misal jumlah NaOH untuk titrasi C ml
blue per liter etanol 96%)
b. Buat blanko, caranya sama tetapi tidak
7. NaOH 0,1 N
memakai sampel (Misal untuk titrasi
8. Batu didih perlu D ml NaOH 0,1n)
Cara Kerja : Perhitungan :
1. Destruksi
((D-C )× n NaOH × 0,014 × 6,25 )
a. Timbang kertas minyak, misal berat A Kadar PK = ×100%
gram. Ambil sampel kira-kira 0,3 gram B-A
untuk bahan yang mengandung Keterangan :
protein rendah atau 0,2 g untuk bahan
yang mengandung protein tinggi, A = berat kertas minyak
tuangkan dalam kertas minyak dan B = berat kertas minyak plus sampel
timbang kembali, misalnya berat B C = jumlah NaOH untuk titrasi sampel
gram. Masukkan sampel (tidak D = jumlah NaOH untuk titrasi blanko
dengan kertas minyak) ke dalam labu
kjeldahl.
b. Tambahkan 1,4 gram katalisator dan F. Prosedur analisis kandungan serat kasar
batu didih. Kemudian tambahkan 5 ml (SK) sampel
H2SO4 pekat (di dalam lemari asam) Prinsip : Serat kasar adalah suatu
dengan menggunakan dispenser. indicator dari daya cerna dan bulkiness dari
c. Didestruksi sampai warna menjadi suatu bahan. Serat kasar merupakan
hijau. Biarkan menjadi dingin. senyawa yang tidak larut jika direbus
berturut-turut dalam larutan H2SO4 0,3 n
d. Tambahkan 60 ml aquadest (dibagi 4 selama 30 menit dan NaOH 1,5 n selama 25
kali), kocok dan masukkan ke dalam menit. Tujuan penambahan H2SO4 untuk
Erlenmeyer 300 ml menguraikan senyawa N dalam pakan,
2. Destilasi penambahan NaOH untuk menguraikan
a. Ambil beaker glass 300 ml, isi dengan /penyabunan senyawa lemak dalam pakan
H2SO4 0,1n sebanyak 25 ml dengan sehingga mudah larut. Sisa bahan pakan
menggunakan dispenser. Tambahkan yang tidak tercerna setelah proses
3 tetes indicator mix, warna menjadi perebusan kemudian ditimbang dan
ungu. Kemudian letakkan diabukan. Perbedaan berat residu pertama
beakerglass di bawah ujung alat dan berat residu setelah diabukan
destilasi (ujung alat destilasi harus menunjukkan jumlah serat yang terdapat
masuk ke dalam cairan penampung, dalam suatu bahan pakan.
agar tidak ada NH3 yang hilang) Fraksi serat kasar terdiri dari selulosa,
pasang dalam alat destilasi. hemiselulosa, dan lignin. Sistem ini
b. Selama destilasi warna tetap ungu. dikembangkan oleh Van Soest untuk
Destilasi selesai kalau larutan di mengevaluasi fraksi-fraksi dari suatu bahan
dalam Erlenmeyer 300 ml mulai pakan yang dapat dicerna.
mendidih. Alat-alat :

118
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
1. Timbangan analitis 7. Ditambah dengan 10 ml aquadest panas
2. Beaker glass khusus untuk serat kasar (sampai 5 kali)
3. Alat untuk mendidihkan 8. Kemudian ditambah 10 ml aceton dan
dihisap dengan pompa vacuum.
4. Cawan filtrasi (crucible) serta alat
filtrasinya. 9. Kemudian ditambahkan lagi 40 ml
aceton, diamkan 1 menit lalu dihisap
5. Eksikator (silica gel biro)
sampai kering.
6. Oven 140 °C
10. Selanjutnya dioven pada t=140 °C
7. Tanur 550-600 °C selama 1,5 jam, kemudian masukkan ke
Bahan kimia : dalam eksikator selama 1 jam dan
1. H2SO4 0,3 n ditimbang dengan teliti (beratnya C
gram).
2. NaOH 1,5 n
11. Setelah itu masukkan ke dalam tanur
3. HCl 0,3 n
550-600 °C selama 2 jam, keluarkan
4. EDTA dengan tang penjepit dan masukkan
5. Aceton kembali dalam eksikator, didiamkan
6. Aquadest panas selama 1 jam dan ditimbang dengan
teliti (beratnya D gram)
7. Pasir bersih dan batu didih
Perhitungan :
Cara kerja :
1. Timbang kertas minyak, misal beratnya C-D
A gram. Ambil sampel kira-kira 1 gram Kadar SK = ×100%
B-A
taruh di atas kertas minyak dan timbang
kembali, misal beratnya B gram.
Tuangkan sampel (kertas minyak tidak G. Prosedur analisis kandungan lemak kasar
diikutkan) dalam beaker glass khusus (LK)
untuk analisa serat kasar dan Prinsip : Eter dipanaskan terus-menerus
tambahkan H2SO4 0,3 n sebanyak 50 ml kemudian didinginkan secara kondensasi
dengan menggunakan gelas ukur, akan mengekstrak semua bahan-bahan
didihkan selama 30 menit. yang larut dalam eter. Bahan ekstraksi
2. Selanjutnya dengan cepat ditambahkan dikumpulkan dalam suatu tabung. Jika
0,5 gram EDTA kemudian didihkan lagi proses selesai (4 jam). Eter dikumpulkan di
selama 5 menit tepat. tempat lain dan sisa lemak kasar
dikeringkan dalam oven, setelah dingin
3. Matikan tombol pemanas. Ambil beaker
ditimbang.
glass.
Alat-alat :
4. Saring dengan cawan filtrasi yang
sebelumnya sudah diisi dengan pasir. 1. Alat ekstraksi Goldfish
5. Bersihkan beaker glass dengan 2. Beaker glass khusus lemak
aquadest panas sesedikit mungkin 3. Alat poselin atau selongsong S
sampai semua larutan masuk ke cawan 4. Gelas ukur
filtrasi.
5. Oven vaccum 80 °C
6. Lalu tambahkan 50 ml HCl 0,3 n diamkan
6. Timbangan analitis
1 menit lalu dihisap dengan pompa
vacuum. 7. Eksikator
8. Penjepit

119
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Bahan kimia : H. Prosedur analisis kandungan abu (%)
1. n-hexan Prinsip : Dengan pemanasan pada 550-
2. batu didih 600 derajat celcius semua bahan organik
akan terbakar. Bahan anorganik yang tidak
Cara kerja :
terbakar disebut abu.
1. Masukkan beaker glass yang sudah
Alat-alat :
diberi 2-3 buah batu didih ke dalam
oven dengan suhu 105 °C selama 1 jam. 1. Aluminium disks atau cawan poselin
Ambil beaker glas dan masukkan dalam 2. Tanur 550-600 °C
eksikator selama 1 jam. 3. Eksikator (silica gel biro)
4. Penjepit
2. Timbang kertas saring bebas abu, misal 5. Timbangan analitis
A gram. Ambil sampel kira-kira 3-5 g
Cara kerja :
diletakkan di atas kertas saring dan
ditimbang kembali, misal beratnya B 1. Ambil Al-disk dan masukkan ke dalam
gram. Bungkus sampel dengan tanur (600 °C) selama 1 jam.
menggunakan kertas saring tersebut, 2. Dengan menggunakan tang penjepit al-
kemudian masukkan sampel ke dalam disk dimasukkan dalam eksikator
alat porselin atau selongsong S. diamkan selama 1 jam.
3. Ambil beaker glass khusus untuk analisa 3. Timbang Al-disk tersebut, misal A gram.
lemak dari eksikator dan ditimbang, Ambil sampel kira-kira 3-5 gram,
misal beratnya C gram. Isi beaker glass masukkan dalam Al-disk dan ditimbang
dengan 50 ml n-hexan dengan kembali, misal beratnya B gram
menggunakan gelas ukur. 4. Masukkan al-disk yang berisi sampel ke
4. Kemudian beaker glass dan alat porselin dalam tanur 600 °C sampai warna
(atau selongsong S) dipasang kea lat berubah menjadi putih atau berubah
ekstraksi Goldfish dan diekstraksi menjadi abu. Tidak boleh terdapat
selama 4 jam. warna hitam (kira-kira selama 4 jam).
5. Ambil alat porselin atau selongsong S 5. Al-disks diambil dan dimasukkan ke
dengan sampel dang anti dengan labu dalam eksikator diamkan selama 1 jam
khusus untuk mengumpulkan hexan kemudian ditimbang dengan teliti
lagi, sampai hexan dalam beaker glass (beratnya C gram)
tinggal sedikit saja. Perhitungan :
6. Beaker glass yang telah berisi lemak
dimasukkan ke dalam oven vaccum 80
°C. Lalu dihisap udara dari oven, beaker C-A
Kadar Abu = ×100%
glass di oven selama 1,5 jam. B-A
7. Beaker glass dimasukkan ke dalam
eksikator selama 1 jam dan ditimbang LEMBAR KERJA
dengan teliti, misal beratnya D gram.
PERHITUNGAN
Perhitungan :
......................................................................................
......................................................................................
D-C ......................................................................................
Kadar Lemak = ×100%
B-A .......................................................................

120
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
KESIMPULAN Pengetahuan kandungan gizi terhadap
.................................................................................... bahan baku yang akan digunakan dalam pakan
.................................................................................... sangat diperlukan guna untuk menghasilkan
.................................................................................... formulasi pakan yang tepat, benar serta
.................................................................................... menguntungkan, terutama dalam rangka
............................................................................ memanfaatkan bahan baku lokal atau hasil
limbah pertanian, perikanan maupun industri
makanan.
REFERENSI
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
............................................................................ Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai analisis baqhan baku pakan buatan
kalian juga dapat mempelajari secara mandiri
melalui internet. Di internet kalian bisa
mencari lebih jauh materi tentang kultur pakan
alami tersebut disertai penjelasan
menggunakan video. Salah satu website yang
dapat kalian kunjungi untuk menambah
Hal yang perlu diketahui adalah wawasan dan pemahaman kalian tentang
kemungkinan adanya kandungan racun dari analisis bahan baku pakan buatan adalah
bahan baku yang akan digunakan dalam sebagai berikut:
formulasi pakan ikan. Beberapa bahan baku
secara alami yang telah diketahui
mengandung racun, yang dapat ditanggulangi
melalui perlakuan sebelum digunakan
sebagai bahan siap pakai dalam formulasi
pakan, diantaranya:

Jenis Bahan Zat anti nutritive Perlakuan


Kacang kedelai 1.protease (trypsin) pemanasan kering
2.inhibitor lectins, 175–195oC atau
geitrogen perebusan selama
3.anti vit.D 10 menit
dan anti vit E
Daun lamtoro mimosin perendaman air
mengalir selama
24 jam
Daun Singkong cyanogens perendaman air
mengalir selama
24 jam
1. Ada beberapa jenis bahan pakan ikan
Biji Kapuk Gossypol dehulling (pengikisan alternatif yang memiliki kandungan gizi
kulit)
yang cukup baik , yang berasal dar bahan
Ikan mentah, thiaminase pengukusan (steam) baku hewani maupun bahan baku nabati.
ikan busuk, selama 30 menit.
kerang-kerangan 2. Bahan baku pakan hewani selain tepung
Sumber: Liener (1962, 1980); Eusebio (1984); Eusebio (1991). ikan antra lain :

121
produksi pakan alami dan pakan buatan

a. Tepung Rebon 2. Sebut dan jelaskan macam –macam bahan


b. Tepung kepala udang baku pakan alternatif yang kamu ketahui!
c. Tepung bekicot 3. Apa manfaatnya menggunakan bahan baku
alternatif (misal hasil samping industri
d. Keong sawah
pengolahan ? Jelaskan!
e. Tepung daging dan tullang
5. Dengan semakin mahalnya harga bahan
3. Bahan baku pakan nabati antara lain: baku pakan, menurutmu apa yang perlu
a. Dedak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
b. Tepung bungkil kacang tanah bahan baku tersebut?
c. Bungkil kelapa
d. Biji Kapuk
e. Biji Kapas
f. Minyak Inti Sawit dan Ampas Minyak
Sawit
g. Ampas Kecap Setelah mempelajari Bab V ini, Anda tentu
menjadi paham tentang jenis jenis bahan baku
h. Onggok yang berasal dari ubi singkong pakan. Bagaimana kesan Anda setelah
i. Ampas Tahu mengikuti pembelajaran Bab V ini?
j. Ampas Tempe 1. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
k. Orgami merupakan hasil buangan pada Bab V ini, mana yang menurut Anda
pengolahan penyedap rasa paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab V ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab V?
Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda, karena materi ini akan
Anda sudah mempelajari Bahan baku
menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
pakan . Coba Anda buat kliping tentang
dibahas di bab-bab selanjutnya.
kandungan nutrisi bakan baku hewan
alternatif dan bahan baku nabati alternatif .
Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Mengapa bahan baku pakan alternatif
diperlukan dalam pembuatan pakan ikan ?
jelaskan!

122
BAB VI
FORMULASI PAKAN BUATAN

1. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menelaah metode


perhitungan formulasi pakan buatan
2. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menghitung formulasi pakan
buatan
3. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu merancang formulasi pakan
buatan

FORMULASI PAKAN BUATAN

METODE METODE METODE


METODE LINIER TRAL AND ERROR
PEARSON SQUARE WORDSHEET ALJABAR

Formulasi pakan - protein Basal - protein suplemen - metode empat persegi


pearson's - metode persamaan aljabar - dan metode lembaran kerja (worksheet).

123
produksi pakan alami dan pakan buatan

Dalam membuat pakan ikan harus dibuat diperlukan oleh biota air, seperti vitamin
atau diketahui perbandingan atau banyaknya dan mineral. Dasar dalam penyusunan
masing masing bahan baku yang akan formulasi pakan menggunakan metode
digunakan. Banyaknya bahan yang digunakan ini adalah adanya pembagian tingkatan
ini sering dinamakan komposisi bahan. protein / kadar protein bahan-bahan
Komposisi bahan dalam pakan buatan disusun pakan ikan . Berdasarkan tingkat
berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis kandungan protein, bahan-bahan pakan
ikan maupun udang. Komposisi ini sering ikan ini terbagi atas dua bagian yaitu:
disebut formulasi pakan. Formulasi yang baik a. Protein Basal, yaitu: bahan baku pakan
berarti mengandung semua zat gizi yang ikan, baik yang berasal dari nabati,
diperlukan ikan dan secara ekonomis murah hewani dan limbah yang mempunyai
serta mudah diperoleh sehingga dapat kandungan protein kurang dari 20%.
meinberikan keuntungan.
b. Protein Suplement, yaitu bahan baku
Penyusunan formulasi pakan terutama pakan ikan, baik yang berasal dari
memperhatikan penghitungan nilai nabati, hewani dan limbah yang
kandungan protein karena zat gizi ini kandungan protein lebih dari 20%.
merupakan komponen utama untuk
Berikut langkah-langkah perhitungan
pertumbuhan mbuh ikan. Setelah diketahui
formulasi pakan ikan dengan metode
kandungan protein dari pakan yang akan
pearsons, antara lain:
dibuat maka langkah selanjutnya adalah
perhitungan untuk komponen zat-zat gizi a. Lihatlah/carilah berbagai referensi
lainnya. yang berkaitan dengan kandungan
protein dari bahan baku yang tersedia
dan akan digunakan, yaitu tepung ikan
A. MACAM MACAM FORMULASI PAKAN petek dan dedak. Dari referensi dapat
BUATAN diketahui bahwa kandungan protein
Terdapat berbagai cara atau metode tepung ikan petek adalah 60% dan
untuk menyusun formulasi pakan, tetapi dedak 9,6%.
yang paling umum dan mudah dilakukan b. Gambarlah sebuah bujur sangkar dan
adalah dengan metode empat persegi letakkan nilai kandungan protein yang
pearson's, metode persamaan aljabar, dan diinginkan tepat 30 % di tengah-
metode lembaran kerja (worksheet). tengah garis diagonal bujur sangkar
Beberapa metode yang digunakan dalam tersebut (lihat gambar).
menyusun formulasi pakan antara lain:
c. Pada sisi kiri bujur sangkar cantumkan
1. Metode Pearsons Square (Metode Segi 2 jenis bahan baku yang tersedia
Empat) berikut nilai kandungan proteinnya.
Metode ini dikembangkan oleh Karl Pada sisi kiri atas adalah bahan baku
Pearson, yang pada abad ke 19 telah yang memiliki nilai kandungan protein
menjadi pelopor penggunaan metode lebih tinggi (yaitu tepung ikan),
statistik dalam berbagai penelitian sedangkan pada sisi kiri bawah adalah
bidang biologi maupun pemecahan yang memiliki nilai kandungan protein
berbagai permasalahan yang bersifat lebih rendah (yaitu dedak). Untuk
sosio ekonomis. Metode ini biasanya lebih jelasnya lihat gambar berikut.
digunakan untuk menggambarkan Tepung ikan(60%)
kadar nutrisi protein, lemak,
Dedak(9,6%)
karbohidrat atau nutrisi lain yang

124
produksi pakan alami dan pakan buatan

1) Jumlah bahan baku tepung ikan


petek yang diperlukan adalah
20,4/50,4 x 100 g = 40,48 g atau
40,48%.
2) Jumlah bahan baku dedak yang
diperlukan adalah 30,0/50,4 x 100
g = 59,52 g atau 59,52%
Catatan
Untuk membuktikan kebenaran nilai
d. L a k u k a n p e r h i t u n g a n d e n g a n kandungan protein sebesar 30% atau
melakukan pengurangan untuk setiap 30 g protein setiap 100 g fbrmulasi
kandungan protein bahan baku pakan dari bahan baku tepung ikan
antara nilai yang lebih besar dengan petek sebesar 40,48 g dan dedak 59,52
nilai kandungan protein yang g adalah sebagai berikut.
diinginkan (yang ada di tengah- 1) Jumlah protein dari tepung ikan
tengah garis diagonal). Hasilnya petek adalah 40,48 g x 60% =
merupakan bagian dari masing- 24,29g
masing komponen bahan baku pakan 2) Jumlah protein dari dedak adalah
tersebut (lihat gambar). 59,52 g x 9,6% = 5,71 g
3) Total jumlah protein per 100 g
formulasi pakan adalah 24,29 g +
5,71 g = 30,0g
4) Kelompokkan bahan baku yang
telah dipilih berdasarkan kadar
protein, misalkan:
a) Bahan baku kelompok protein
basal : Dedak halus 15,58 %,
Tepung Jagung 9,50 %, dan
Tepung Terigu 12,27%.
b) Bahan baku kelompok protein
Tepung ikan supplement: Tepung ikan
(60 %) 62,99%, dan Tepung Kedelai
dedak 43,36%.
(9,6 %) g. Hitung rata-rata dari masing-masing
bahan baku kelompok protein basal
bagian tepung ikan
dan protein supplement.
(30 – 9,6 = 20,4)
1) Protein basal : ( 15,58% + 9,50% +
Bagian dedak 12,27% )/ 3 = 109,35%
(60 – 30 = 30,0) 2) Protein supplement : ( 62,99% +
e. Lakukan penjumlahan masing-masing 43,36% )/ 2 = 54,68%
komponen bahan baku tersebut, yaitu h. Tentukan kadar protein pakan ikan
20,4 + 30,0 = 50,4. yang akan dibuat (misalkan 35%), dan
f. Nilai yang diperoleh adalah sebagai buat kotak segiempat dengan bidang
berikut. diagonalnya seperti gambar dibawah

125
produksi pakan alami dan pakan buatan

ini: 3) Dedak halus = 15,53% x 100 kg


= 15,53 kg
4) Tepung Jagung = 15, 53% x 100 kg
= 15,53 kg
5) Tepung Terigu = 15,53% x 100 kg
= 15,53 kg
B. PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN IKAN
DENGAN METODE SEGI EMPAT PEARSON
1. Metode Pearson's Square
Metode ini dikembangkan oleh Karl
Pearson, yang pada abad ke 19 telah
menjadi pelopor penggunaan metode
statistik dalam berbagai penelitian
bidang biologi maupun pemecahan
berbagai permasalahan yang bersifat
i. Lakukan perhitungan komposisi sosio ekonomis. Metode ini biasanya
setiap bahan baku yang telah disusun, digunakan untuk menggambarkan kadar
sebagai berikut: nutrisi protein, lemak, karbohidrat atau
1) Protein basal = (19,68% : 42, 23%) nutrisi lain yang diperlukan oleh biota
x 100% = 46,60% air, seperti vitamin dan mineral
2) Protein supplement = (22,55% : Dasar dalam penyusunan formulasi
42,23%) x 100% = 53,40% pakan menggunakan metode ini adalah
Dari hasil perhitungan, maka adanya pembagian tingkatan protein
komposisi bahan baku yang bahan - bahan pakan. Tingkatan tersebut
digunakan adalah dibagi menjadi 2, yaitu protein basal dan
protein suplemen. Tahukah anda
1) Tepung Ikan = 53,40% : 2 =
perbedaan dari protein basal dan protein
26,7%
suplemen ? Perhatikan Tabel 11 di
2) Tepung Kedelai = 53,40% : 2 = bawah ini !
26,7%
3) Dedak halus = 46,60% : 3 = PROTEIN KARBH LEMAK TINGKAT PROTEIN
JENIS BAHAN BAKU
15,53% % % % BASAL SUPLEMEN
4) Tepung Jagung = 46,60% : 3 = 15, Tepung terigu 8,90 77,30 1,30 V
Tepung kedelai 39,6 29,50 14,30 V
53%
Tepung daun turi 27,54 21,30 4,73 V
5) Tepung Terigu =46,60% : 3 = Tepung jagung 7,63 74,23 4,43 V
15,53% Tepung ikan import 62,65 5,81 15,38 V
Jadi, jika kita akan membuat pakan Tepung rebon 59,40 3,20 3,60 V

ikan sebanyak 100 kg maka komposisi Dedak padi 11,35 28,62 12,15 V
Tepung bekicot 54,29 30,45 4,18 V
bahan baku yang harus disiapkan
Bungkil kelapa sawit 18,7 64 4,5 V
sebagai berikut:
Tepung kepala udang 53,74 0 6,65 V
1) Tepung Ikan = 26,7% x 100 kg Tepung darah 71,45 13,32 0,42 V
= 26,70 kg Silase ikan 18,20 - 1,20 V

2) Tepung Kedelai = 26,7% x 100 kg Ampas tahu 23,55 43,45 5,54 V

= 26,70 kg Tabel.10 jenis jenis bahan baku dan kandungan nutrisi

126
produksi pakan alami dan pakan buatan

bahan baku pakan, menggunakan


CATATAN PENTING
lebih dari 2 bahan baku, menggunakan
1. Protein Basal adalah semua bahan baku lebih dari 2 bahan baku dengan
pakan, baik nabati, hewani dan limbah penentuan jumlah/bagian bahan yang
industri yang , yang memiliki kandungan digunakan, atau menggunakan
protein kurang dari 20% kombinasi beberapa bahan baku yang
2. Protein suplemen adalah semua bahan sudah ditetapkan persentasenya.
baku pakan, baik nabati, hewani dan Pakan ikan yang dibuat
limbah industri, yang memiliki menggunakan lebih dari 2 bahan baku
kandungan protein lebih dari 20% sangat memungkinkan untuk
diselesaikan menggunakan metode
Beberapa hal penting yang harus Pearson's square. Satu hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan diperhatikan jika menggunakan lebih
metode ini adalah : dari 2 bahan baku adalah
a. Nilai protein yang diletakkan di pengelompokkan setiap bahan baku
tengah kotak harus memiliki nilai di tersebut ke dalam protein basal dan
antara rata – rata protein basal dan suplemen. Masih ingatkah anda
suplemen yang diletakkan di sisi kiri dengan perbedaan antara protein
kotak basal dan suplemen
Berikut ini adalah langkah –
langkah yang dilakukan untuk
menyusun formulasinya:
Langkah 1 :
Kelompokkan bahan baku yang
tergolong kedalam protein basal dan
Kandungan protein yang suplemen. kemudian jumlah dan dan
diinginkan, yaitu sebesar 30%, rata ratakan
yangberada di tengah kotak memiliki Sebagai pengingat kembali, bahwa
nilai diantara 11% (tepungjagung) yang dimaksud dengan protein basal
dan 60% (tepung ikan). Apabila adalah seluruh bahan baku yang
tepung ikan digantikandengan bahan memiliki nilai protein < 20%, dan
baku lain seperti silase ikan yang protein suplemen adalah seluruh
memilikikandungan protein sebesar bahan baku yang memiliki nilai protein
18%, maka metode perhitungantidak > 20%. Dari tabel bahan baku di atas,
akan bisa dilakukan, karena nilai 30% diperoleh kelompok protein suplemen
berada diluar nilai 11% dan 18% dan protein basal sebagai berikut :
b. Abaikan hasil yang diperoleh dari Protein Basal (%) Protein Suplemen (%)
pengurangan antara protein yang Dedak Halus 11,35 Tepung Ikan 62,65
diinginkan dengan protein yang
Tepung Terigu 8,90 Tepung Kedelai 39,60
terkandung dalam bahan (terletak di
Tepung Jagung 7,63
sebelah kanan kotak), jika hasilnya
negatif Jumlah 27,88% Jumlah 102,25%

Metode Pearson's square Rata-Rata 9,29% Rata - Rata 51,13%

digunakan dalam penyusunan Dari hasil perhitungan diketahui


formulasi pakan menggunakan 2 bahwa rata – rata protein basal sebesar

127
produksi pakan alami dan pakan buatan

9,29% (diperoleh dari 27,88% : 3) pada sisi kanan atas kotak segi empat
dan rata – rata protein suplemen diperoleh dari : 51,1,3 % - 40 % =
sebesar 51,13% (diperoleh dari 11,13 %.
102,25% : 2). Setelah diketahui rata – Langkah 4
rata protein basal dan suplemen,
Menghitung kebutuhan setiap
langkah selanjutnya adalah
bahan baku untukmemperoleh
menghitung komposisi antara protein
komposisi bahan baku yang diperlukan
basal dan suplemen. Langkah
penghitungannya sama seperti pada Kebutuhan setiap bahan baku
langkah penghitungan menggunakan diperoleh dengan membagi hasil
2 bahan baku. pengurangan dengan jumlah hasil
pengurangan dikalikan 100%.
Langkah 2
Sehingga diperoleh hasil sebagai
Buat kotak segiempat, dan berikut :
cantumkan nilai protein yang
diinginkan di tengah-tengah kotak
segi empat yang telah dibuat.
Kemudian letakkan rata-rata nilai
protein basal dan suplemen di sisi kiri
atas dan bawah kotak segiempat.

Jadi, untuk membuat pakan yang


mengandung protein 40%,
membutuhkan protein basal sebanyak
26,60% dan protein suplemen sebesar
Langkah 3 73,40%.
Kurangkan jumlah protein yang Oleh karena bahan baku yang
terdapat dalam bahanbaku dengan termasuk dalam protein basal adan
protein vang diingin kan dalam kotak tiga, yaitu dedak halus, tepung terigu
danletakkan hasilnya secara diagonal dan tepung jagung, maka komposisi
(berlawanan) di sudutkanan kotak masing – masing bahan baku adalah :
(tanda positif maupun negatif tidak Dedak halus = 26,60% : 3 = 8,87%
perludicantumkan).Selanjutnya, Tepung terigu = 26,60% : 3 =
jumlahkan hasil pengurangannya. 8,87%
Tepung jagung = 26,60% : 3 =
8,87%
Sedangkan bahan baku yang
termasuk dalam protein suplemen ada
dua, yaitu tepung ikan dan tepung
kedelai, maka komposisi masing –
masing bahan baku adalah:
Nilai 30,71 % pada sisi kanan Tepung ikan = 73,40% : 2 = 36,70%
bawah kotak segi empat diperoleh
dari: 9,29 % - 40 % = 30,71% (tanda Tepung kedelai = 73,40% : 2 =
negatif diabaikan); dan Nilai 11,13 % 36,70

128
produksi pakan alami dan pakan buatan

Langkah 5 pakan ikan sesuai dengan kebutuhan.


Membuktikan perolehan hasil Pada persamaan aljabar dalam
perhitungan matematika ada dua metode yang
digunakan dalam mencari nilai pada
Untuk membuktikan bahwa dalam
komponen X dan Y yaitu metode
komposisi tersebut mengandung
substitusi dan metode eliminasi. Metode
kadar protein 40% dilakukan dengan
substitusi adalah suatu metode mencari
mengalikan kandungan protein pada
nilai x dan y dengan cara mengganti
bahan baku dengan kandungan
dengan beberapa persamaan sedangkan
protein yang digunakan, sebagai
metode eliminasi adalah suatu metode
berikut :
mencari nilai x dan y dengan cara
Kandungan Jumlah Bahan Hasil menghilangkan salah satu komponen
Nama Bahan Dibutuhkan
Protein Kali dalam persamaan tersebut. Contoh
Tepung Ikan 62,65 36,70% 22,99% kasus menghitung formulasi pakan
Tepung Kedelai 39,60 36,70% 14,53% dengan menggunakan metode aljabar,
11,35 8,87% 1,01%
jika akan dibuat pakan ikan dengan kadar
Dedak Halus
protein 35% dari berbagai bahan baku
Tepung Terigu 8,90 8,87% 0,79%
antara lain adalah tepung ikan (kadar
Tepung Jagung 7,63 8,87% 0,68%
protein 62,65%), tepung kedelai (kadar
protein 39,6%), ampas tahu (kadar
Langkah 6 : protein 25,55%), tepung bekicot (kadar
Menghitung kebutuhan setiap protein 54,29%), dedak halus (kadar
bahan baku dalam bentukbobot protein 15,58%) dan tepung jagung
kering (kadar protein 9,50%). Maka tahapan
Untuk membuat pakan berprotein yang harus dilakukan adalah sebagai
40% sebanyak 10 kg (10.000 gram) berikut :
diperlukan bahan baku dengan a. Melakukan pengelompokkan bahan
komposisi sebagai berikut : baku berdasarkan kadar proteinnya
yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
Tepung Ikan =36,70% x 10.000 gram = 3.670 gram
bahan baku protein suplemen dan
Tepung Kedelai =36,70% x 10.000 gram = 3.670 gram
bahan baku protein basal. Dalam
Dedak Halus =8,87% x 10.000 gram = 887 gram metode aljabar dapat dibuat suatu
Tepung Terigu =8,87% x 10.000 gram = 997 gram formulasi pakan ikan yang sangat
Tepung Jagung =8,87% x 10.000 gram = 887 gram sesuai dengan kebutuhan ikan yang
akan mengkonsumsi pakan ikan
2. Metode aljabar tersebut. Pada metode segi empat
Metode aljabar merupakan suatu semua bahan baku dari kelompok
metode penyusunan formulasi yang protein basal dan kelompok protein
didasari pada perhitungan matematika suplemen dibuat sama, padahal
yang bahan bakunya dikelompokkan seperti kita ketahui ada kebutuhan
menjadi X dan Y. X merupakan jumlah bahan baku yang berbeda untuk setiap
berat bahan baku dari kelompok jenis ikan. Seperti dalam rekombinasi
sumber protein utama (protein penggunaan bahan baku bahwa
suplement) dan Y merupakan jumlah penggunaan bahan mempunyai batas
berat kelompok sumber protein basal. optimum yang dapat digunaka nuntuk
Perhitungannya menggunakan rumus menyusun formulasi pakan. Oleh
aljabar sehingga didapat formulasi karena itu dalam menggunakan

129
produksi pakan alami dan pakan buatan

metode aljabar rekomendasi dengan cara mengganti dengan


penggunaan bahan baku dapat beberapa persamaan sedangkan
diterapkan sesuai dengan jenis ikan metode eliminasi adalah suatu metode
yang akan disusun formulasinya. mencari nilai x dan y dengan cara
Misalnya dalam formulasi pakan ini menghilangkan salah satu komponen
ingin dibuat kandungan bahan baku dalam persamaan tersebut. Contoh
yang berasal dari tepung ikan dan kasus menghitung formulasi pakan
tepung bekicot sebagai sumber bahan dengan menggunakan metode aljabar,
baku hewani adalah 2 kali lebih jika akan dibuat pakan ikan dengan
banyak dari komposisi bahan baku kadar protein 35% dari berbagai
lainnya. Maka komposisi kelompok bahan baku antara lain adalah tepung
sumber bahan protein suplemen ikan (kadar protein 62,65%), tepung
adalah sebagai berikut: kedelai (kadar protein 39,6%), ampas
1) Tepung ikan kadar protein 62,65% tahu (kadar protein 25,55%), tepung
adalah 2 bagian bekicot (kadar protein 54,29%), dedak
halus (kadar protein 15,58%) dan
2) Tepung kedelai kadar protein
tepung jagung (kadar protein 9,50%).
39,6% adalah 1 bagian
Maka tahapan yang harus dilakukan
3) Ampas tahu kadar protein 25,55% adalah sebagai berikut:
adalah 1 bagian
4) Tepung bekicot kadar protein
54,29% adalah 2 bagian
Maka dari komposisi kelompok
bahan baku protein suplemen
tersebut menjadi 6 bagian (2+1+1+2
bagian) maka rata-rata kadar protein
dari kelompok ini menjadi: 6.2.2. Rata-rata kadar protein dari
Metode aljabar merupakan suatu kelompok sumber protein suplement
metode penyusunan formulasi yang adalah 299,03% dibagi 6 = 49,84% =
didasari pada perhitungan 0,4984 Sedangkan untuk bahan baku
matematika yang bahan bakunya sebagai kelompok protein basa adalah
dikelompok kanmenjadi X dan Y. X dedak halus dapat digunakan 2 kali
merupakan jumlah berat bahan baku lebih banyak dibandingkan dengan
dari kelompok sumber protein utama tepung jagung karena selain harganya
(protein suplement) dan Y merupakan murah juga penggunaanny amasih
jumlah berat kelompok sumber dapat lebih besar dari tepung jagung
protein basal. Perhitungannya maka komposisi kelompok sumber
menggunakan rumus aljabar sehingga bahan protein basal adalah sebagai
didapat formulasi pakan ikan sesuai berikut : Dedak halus kadar protein
dengan kebutuhan. Pada persamaan 15,58% adalah 2 bagian tepung
aljabar dalam matematika ada dua jagung kadar protein 9,50% adalah 1
metode yang digunakan dalam bagian. Maka dari komposisi kelompok
mencari nilai pada komponen X dan Y bahan baku protein basal tersebut
yaitu metodesubstitusi dan metode menjadi 3 bagian (2+1 bagian) maka
eliminasi. Metode substitusi adalah rata-rata kadar protein darik elompok
suatu metode mencari nilai x dan y ini menjadi :

130
produksi pakan alami dan pakan buatan

Rata-rata kadar protein X + Y = 100 (persamaan 1)


darikelompoksumber basal adalah 0,4948X + 0,1355 Y = 100 (persamaan
40,66% dibagi 3 = 13,55% = 0,1355 2)
Persamaan 1 dikalikan dengan nilai
0,4984 maka diperoleh persamaan 3
yaitu : 0,4984 X + 0,4984Y = 49,84
Persamaan 3 dikurangi dengan
persamaan 2 maka hasilnya :
04984 X + 0,4984 Y = 49,840
4984 X + 0,1355 Y = 35,00
0.3629 Y = 14.84
b. Langkah selanjutnya menetapkan
komponen X dan Y X adalah kelompok Y =14.84
sumber protein suplemen Y adalah 0,3629
kelompok sumber protein basal. = 40.89
Berdasarkan persamaan aljabar akan
Setelah diperoleh nilai Y maka
diperoleh dua persamaanya itu :
untuk mencari nilai X dengan c a r a
Persamaan 1 adalah X + Y = 100,
memasukkan persamaan 1 sehingga
Seperti diketahui bahwa jumlah
diperoleh nilai X yaitu:
bahan baku yang akan digunakan
untuk menyusun formulasi pakan X+Y=100
adalah 100 %. Persamaan 2 adalah X=100–Y
0,4948X + 0,1355Y = 35, nilai 0,4948 X=100–40,89
adalah rata-rata kadar protein dari
X = 59,11
kelompok protein suplemen, nilai
0,1355 adalah rata-rata kadar protein Secara substitusi : X + Y = 100
kelompok protein basal, sedangkan (persamaan 1) 0,4948 X + 0,1355 Y =
nilai 35 adalah kadar protein pakan 35 (persamaan 2). Dari persamaan 1
yang akan dibuat. dapat diperoleh persamaan X=100–Y,
maka jika nilai X dari persamaan 1
c. Setelah mendapatkan dua buah
dimasukkan dalam persamaan 2 maka
persamaan maka langkah selanjutnya
nilai Y akan diperoleh yaitu :
adalah melakukan perhitungan secara
matematika dengan menggunakan 0,4948(100-Y) + 0 , 1355 Y = 35
metode aljabar untuk mencari nilai x 49.48- 0,4948Y+0,1355Y = 35
dan y. Nilai x dan y ini dapat diperoleh -0,4948Y +0,1355Y= 35 49,48
dengan cara substitusi atau eliminasi.
0,3593 Y = 14,48
Secara eliminasi :
Y = 14.48
X+Y=100 (persamaan 1)
0,3593
0,4948X + 0,1355 Y = 100
(persamaan2) = 40.3
Persamaan 1 dikalikan dengan nilai Setelah diperoleh nilai Y maka
0,4984 maka diperoleh persamaan 3 untuk mencari nilai X dengan cara
yaitu : 0,4984 X + 0,4984Y = 49,84 memasukkan persamaan 1 sehingga
diperoleh nilai X yaitu:
Persamaan 3 dikurangi dengan
persamaan 2 maka hasilnya : X+Y=100

131
produksi pakan alami dan pakan buatan

X=10–Y Berdasarkan perhitungan tersebut


X=100–40,3 terbukti bahwa formulasi pakan
dengan menggunakan metode aljabar
X=59,7
dapat dengan mudah dibuat dengan
Dari kedua metode dalam kelebihan dapat menggunakan bahan
persamaan aljabar ini diperoleh nilai baku sesuai dengan kebutuhan ikan
yang tidak terlalu berbeda sehingga atau kebiasaan makan ikan dan
dapat diperoleh nilai X dan nilai Y, kebutuhan optimal pemakaian bahan
dimana nilai X merupakan komposisi baku.
bahan dari protein suplemen dan nilai
Lihatlah/carilah berbagai
Y merupakan komposisi bahan dari
referensi yang berkaitan dengan
protein basal.
kandungan protein dari bahan baku
d. L a n g k a h s e l a n j u t n y a a d a l a h yang tersedia dan akan digunakan,
menghitung setiap komposisi bahan yaitu tepung ikan petek dan dedak.
baku dari nilai X dan Y yang telah Dari referensi dapat diketahui bahwa
diperoleh pada tahap sebelumnya. kandungan protein tepung ikan petek
adalah 60% dan dedak 9,6%.
e. Jadikan variabel uncuk masing-
masing baban baku yang akan
digunakan yaitu
X = jumlah berat (gram) tepung ikan
per 100 gram formulasi pakan
Y = jumlah berat (gram) dedak per 100
gram formulasi pakan
f. Berdasarkan dua variabel tersebut
diperoleh persamaan 1
X + Y = 100 (persamaan 1)
g. Berdasarkan nilai kandungan protein
setiap bahan baku dan nilai protein
yang diinginkan diperoleh persamaan
2
Untuk membuktikan bahwa kadar 0,6 X + 0,096 Y = 30 (persamaan 2)
protein pakan dari hasil perhitungan 0,6 adalah nilai 60% (60/100) dari
ini mempunyai kadar protein 35% kandungan protein tepung ikan pecek;
dapat dilakukan pengecekan dengan 0,096 adalah nilai 9,6% (9,6/100) dari
cara menghitung sebagai berikut : kandungan protein dedak; 30 adalah
jumlah protein yang diinginkan untuk
setiap 100 g formulasi pakan.
h. Untuk mendapatkan nilai salah satu
variabel, dibuat persamaan 3 dengan
dasar dari persamaan 1
0,6 X + 0,6 Y = 60 (persamaan 3)
(masing-masing dikalikan 0,6 sehingga
akan ada 2 persamaan mengandung

132
produksi pakan alami dan pakan buatan

nilai variabel yang sama yaitu 0,6 X) pakan ikan dengan kadar protein 35%
Lakukan pengurangan dari persamaan dengan menggunakan jenis bahan
3 yang baru diperoleh dengan baku antara lain adalah tepung ikan
persamaan 2 sehingga dapat (kadar protein62,65%), tepung kedele
diperoleh nilai Y yaitu jumlah gram (kadar protein 39,6%), ampas tahu
dedak untuk setiap 100 g formulasi (25,55%), tepung bekicot (kadar
pakan. protein 54,59%), dedak halus (kadar
0,6X + 0,6 Y = 60 (persamaan 3) protein 15, 58%) dan tepung jagung
(kadar protein 9,5%).
0,6 X + 0,096 Y = 30 (persamaan 2)
0,504 Y = 30 Kadar protein Jumlah Nilai X
Nilai X
protein
Jenis bahan bahan baku bahan kuadrad yg
Y = 30/0,504 No.
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)
= 59,52
1 Tepung Ikan 62,65 ? ? ?
i. Masukkan nilai Y yang diperoleh 2 Tepung kedele 39,60 ? ? ?
dalam persamaan 1 sehingga dapat 3 Ampas tahu 25,55 ? ? ?
4 Tepung bekicot 54,39 ? ? ?
diperoleh nilai X yaitu jumlah gram 5 Dedak halus 15,58 ? ? ?
tepung ikan petek untuk setiap 100 g 6 Tepung Jagung 9,50 ? ? ?
formulasi pakan. Ʃ 207,17 100% ? 35%
X + 59,52 = 100
X= 100 - 59,52 Nilai Y dapat diperoleh dengan
= 40,48 menggunakan persamaan linier, yaitu :
Dengan demikian dapat diketahui
bahwa untuk menyusun formulasi
pakan yang mengandung protein
30% atau 30 g protein untuk setiap
100 g formulasi pakan diperlukan
bahan dari dedak (Y) sebanyak 59,52 g
dan tepung ikan petek (X) sebanyak
40,48 g.
3. Metode linier
Metode Linier merupakan metode
penyusunan formulasi pakan dengan
menggunakan rumus matematika dan
bisa dibuat programnya melalui
komputer. Metode ini dapat diterapkan
jika pengetahuan komputer dan
Nilai X kuadrat dalam persen dapat
matematikanya cukup baik. Pada
dihitung dengan cara mengalikan nilai
metode linier dengan melakukan
X pada kolom tersebut kemudian
perhitungan secara manual dengan
dibagi 100 maka nilai X dalam kuadrat
menggunakan rumus matematika dapat
untuk tepung ikan adalah (62,65 X
dilakukan dengan cara :
62,65) dibagi 100 = 39,25. Begitu
a. Memilih jenis bahan baku yang akan seterusnya untuk setiap bahan baku
digunakan dan dibuat suatu tabel yang digunakan sehingga diperoleh
dengan beberapapersamaan yang nilai seperti pada tabel ini :
akan digunakan, misalnya akan dibuat

133
produksi pakan alami dan pakan buatan

Nilai X persamaan linier untuk mencari nilai Y


Kadar protein Jumlah Nilai X protein
No.
Jenis bahan bahan baku bahan kuadrad yg yaitu Y = 15,98 + 0,02 X.
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%) b. Dari persamaan tersebut kemudian
1 Tepung Ikan 62,65 ? 39,25 ? digunakan untuk menghitung nilai Y
2 Tepung kedele 39,60 ? 15,68 ? pada tabel diatas untuk setiap bahan
3 Ampas tahu 25,55 ? 6,53 ?
4 Tepung bekicot 54,39 ? 29,47 ? baku yang digunakan, misalnya untuk
5 Dedak halus 15,58 ? 2,43 ? bahan baku tepung ikan nilai Y nya
6 Tepung Jagung 9,50 ? 0,90 ?
adalah = 15,98 + (0,02 X 62,65) = 15,58
Ʃ 207,17 100% 94,24 35% + 1,253 = 17,23, lakukan perhitungan
nilai Y untuk setiap bahan baku yang
Dari persamaan linier tersebut kita digunakan sehingga semua nilai Y pada
dapat menghitung nilai a dan b setiap bahan baku dapat dilihat pada
sebagai koefisien yang akan tabel dibawah ini :
dipergunakan untuk menghitung nilai
Y dengan cara sebagai berikut : Nilai X
Kadar protein Jumlah Nilai X protein
Jenis bahan bahan baku bahan kuadrad yg
No.
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)

1 Tepung Ikan 62,65 17,23 39,25 ?


2 Tepung kedele 39,60 16,77 15,68 ?
3 Ampas tahu 25,55 16,49 6,53 ?
4 Tepung bekicot 54,39 17,07 29,47 ?
5 Dedak halus 15,58 16,29 2,43 ?
6 Tepung Jagung 9,50 16,17 0,90 ?

Ʃ 207,17 100% 94,24 35%

Setelah diperoleh nilai Y pada setiap


bahan baku maka dapatdihitung nilai
XY dengan cara mengalikan nilai X
dengan nilai Y sehingga dapat
diperoleh nilai XY untuk bahan baku
tepung ikan adalah 62,65 dikali
dengan 17,23 dibagi 100 maka
hasilnya adalah 10,79%. Lakukan
perhitungan untuk setiap bahan baku
yang digunakan sehingga diperoleh
nilai seperti pada Tabel dibawah ini :

Nilai X
Kadar protein Jumlah Nilai X protein
Jenis bahan bahan baku bahan kuadrad yg
No.
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)

1 Tepung Ikan 62,65 17,23 39,25 10,79%


2 Tepung kedele 39,60 16,77 15,68 6,64%
3 Ampas tahu 25,55 16,49 6,53 4,21%
4 Tepung bekicot 54,39 17,07 29,47 9,27%
5 Dedak halus 15,58 16,29 2,43 2,54%
6 Tepung Jagung 9,50 16,17 0,90 1,54

Ʃ 207,17 100% 94,24 35%


Setelah diperoleh nilai koefisien a
dan b maka dapat dimasukkan dalam

134
produksi pakan alami dan pakan buatan

c. L a n g k a h s e l a n j u t n y a a d a l a h berat. Adapun langkah-langkah yang


menyusun formulasi bahan baku yang harus dilakukan dalam menyusun
akan digunakan untuk membuat pakanikan dengan metode coba-coba
pakan ikan dengan kadar protein 35% (Trial and error) adalah sebagai berikut :
dengan metode linier adalah sebagai a. Pilihlah bahan baku yang akan
berikut : digunakan untuk menyusun pakan ikan
dan susunlah berdasarkan kandungan
protein pada setiap bahan baku
tersebut. Misalnya dalam membuat
pakan ikan untuk ikan Mas dengan
kandungan protein 35% dengan
bahan baku yang digunakan adalah
tepung ikan (kadar protein 62,65%),
tepung kedele (kadar protein 39,6%),
4. Metode Trial and Error (coba-coba) ampas tahu (25,55%), tepung bekicot
Metode coba-coba (Trial and Error) (kadar protein 54,59%), dedak halus
merupakan metode yang banyak (kadar protein 15, 58%) dan tepung
digunakan oleh pembuat pakan skala jagung (kadar protein 9,5%). Untuk
kecil dimana metode ini relatif memudahkan maka dibuat tabel
sangatmudah dalam membuat seperti dibawah ini :
formulasipakan ikan. Metode ini
Jumlah
prinsipnyaadalah semua bahan baku No.
Jenis bahan
baku
Kadar protein
bahan baku (%)
bahan
Kadar protein
bahan baku (%)
baku (%)
yang akan digunakan harus berjumlah 1 ? ?
Tepung Ikan 62,65
100%. Jika bahan baku yang dipilih 2 Tepung kedele 39,60 ? ?
3 Ampas tahu 25,55 ? ?
untuk penyusunan formulasi sudah 4 Tepung bekicot 54,39 ? ?
ditetapkan maka langkah selanjutnya 5
6
Dedak halus 15,58 ?
?
?
?
Tepung Jagung 9,50
adalah mengalikan antara jumlah bahan
100% 35%
baku dengan kandungan protein bahan
baku. Langkah tersebut dilakukan b. Masukkan jumlah bahan baku yang
sampai diperoleh kandungan protein akan digunakan dalam formulasi pakan
pakan sesuai dengan yang diinginkan. sampai semua bahan baku yang
Dalam metode ini maka si pembuat digunakan berjumlah 100%. Dalam
formula harus sudah mengetahui dan mengisi kolom jumlah bahan baku
memahami kebutuhan bahan baku yang harus mempertimbangkan kadar
akan digunakan tersebut sesuai dengan protein bahan baku, jenis ikan yang
kebutuhan ikan dan kebiasaan makan akan mengkonsumsi bahan baku,
setiap jenis ikan serta kandungan macam-macam bahan baku, harga dan
optimal setiap bahan baku yang akan kebutuhan optimal bahan baku untuk
digunakan dalam formulasi tersebut. setiap jenis ikan berdasarkan
Para peneliti yang menggunakan kebiasaan makannya.
metode ini biasanya menggunakan Jumlah
Jenis bahan Kadar protein Kadar protein
rumus matematika biasa yang No.
baku bahan baku (%)
bahan
baku (%)
bahan baku (%)

digunakan dalam persamaam kuadrat 1 Tepung Ikan 62,65 20 ?


2 Tepung kedele 39,60 15 ?
atau dengan menggunakan perkalian 3 Ampas tahu 25,55 15 ?
biasa atau menggunakan metode berat 4 Tepung bekicot 54,39 15 ?
5 Dedak halus 15,58 20 ?
yaitu menghitung dengan caramencoba 6 Tepung Jagung 9,50 10 ?
7 Vitamin - 2
dan mencoba lagi berdasarkan satuan 8 Mineral - 2
100% 35,08%

135
produksi pakan alami dan pakan buatan

c. Setelah jumlah bahan baku yang akan sebesar 35%. Maka komposisi pakan
digunakan diletakkan pada kolom ikan kadar 35% yang telah diperbaiki
jumlah bahan baku maka langkah menjadi seperti tabel dibawah ini:
selanjutnya adalah menghitung kadar
Jumlah
protein pada setiap bahan baku No.
Jenis bahan Kadar protein
bahan
Kadar protein
baku bahan baku (%) bahan baku (%)
dengan cara jumlah bahan baku yang baku (%)

akan digunakan dkalikan dengan 1 Tepung Ikan 62,65 20 12,51


2 Tepung kedele 39,60 15 5,94
kadar protein bahan baku. Misalnya 3 Ampas tahu 25,55 15 4,09
untuk tepung ikan mempunyai kadar 4 Tepung bekicot 54,39 15 8,14
5 Dedak halus 15,58 20 3,12
protein 62,55%, jika akan digunakan 6 Tepung Jagung 9,50 10 0,95
sebanyak 20% dari total bahan baku 7 Vitamin - 2
maka kontribusi kadar protein dari 8 Mineral - 2

tepung ikan adalah 20% dikali 100% 35,08%


dengan 62,55% = 12,51%.
Untuk melengkapi komposisi pakan
Lakukan perhitungan untuk semua dari keempat metode diatas sebaiknya
bahan baku sehingga diperoleh nilai dilakukan perhitungan nilai energi dari
seperti dalam tabel dibawah ini. formulasi pakan tersebut. Formulasi
Jenis bahan Kadar protein
Jumlah
Kadar protein pakan yang telahdibuat tersebut dapat
No. bahan
bahan baku (%) bahan baku (%)
baku baku (%) memberikan pertumbuhan yang optimal
1 Tepung Ikan 62,65 20 12,51 pada ikan budidaya jika pakan yang
2 Tepung kedele 39,60 15 5,94 dibuat tersebut mempunyai
3 Ampas tahu 25,55 15 4,09
4 Tepung bekicot 54,39 15 8,14 perbandingan /rasio protein energi
5 Dedak halus 15,58 20 3,12 berkisar antara 8 – 10. Nilai
6 Tepung Jagung 9,50 10 0,95
7 Vitamin - 2 perbandingan antara protein dan energi
8 Mineral - 2 (digestible energi) dapat dilakukan
100% perhitungan. Adapun caramelakukan
35,08%
perhitungan adalah sebagai berikut :
d. Setelah dimasukkan kedalam tabel
a. Misalnya komposisi pakan yang telah
tersebut lakukan penjumlahan dan
diperoleh adalah dari hasil
dicek apakah jumlah kadar protein
perhitungan seperti yang
semua bahan baku tersebut sudah
telahdilakukan dengan metode trial
35% . Jumlah kadar protein semua
and error sebagai berikut :
bahan baku itu adalah 12,51 + 5,94 +
4,09 + 8,14 + 3,12 + 0,95 = 34,75. dari Jenis bahan Kadar protein
Jumlah
Kadar protein
No. bahan
hasil coba-coba tersebut baru baku bahan baku (%)
baku (%)
bahan baku (%)

diperoleh kadar protein semua bahan 1 Tepung Ikan 62,65 20 12,51


baku adalah 34,75%, padahal kadar 2 Tepung kedele 39,60 15 5,94
3 Ampas tahu 25,55 15 4,09
protein pakan yang diinginkan adalah 4 Tepung bekicot 54,39 15 8,14
35% maka masih kekurangan kadar 5 Dedak halus 15,58 20 3,12
6 Tepung Jagung 9,50 10 0,95
protein sebanyak 0,25%, maka dari 7 Vitamin - 2
bahan baku yang digunakan harus 8 Mineral - 2
ditambahkan bahan baku yang kadar 100% 35,08%
proteinnya tinggi dan mengurangi
jumlah bahan baku yang kadar
b. L a n g k a h s e l a n j u t n y a a d a l a h
proteinnya rendah sampai benar-
melakukan perhitungan untuk kadar
benar diperoleh nilai kadar protein

136
produksi pakan alami dan pakan buatan

setaradengan 5,6 kkal/g, sedangkan komputer untuk menghitung jumlah


untuk satu gram lemak adalah 9,4 bahan baku yang digunakan dengan
kkal/g dan untuk satu gram membuat lembar kerja pada program
Jenis bahan Kadar protein
Jumlah
Kadar protein
microsoft excell. Data kandungan nutrisi
No. bahan
baku bahan baku (%) bahan baku (%)
baku (%)

1 Tepung Ikan 15,38 22 3,38


2 Tepung kedele 14,30 16 2,29
3 Ampas tahu 5,54 15 0,83
4 Tepung bekicot 4,28 13 0,54
5 Dedak halus 12,15 20 2,43
6 Tepung Jagung 4,43 10 0,43
7 Vitamin - 2 -
8 Mineral - 2 - bahan baku dan jenis bahan baku yang
akan digunakan dimasukkan dalam
100% 9,90%
datatersebut dan berapa jumlah
karbohidrat adalah 4,1 kkal/g. kebutuhan untuk setiap jenis bahan baku
Dengan berdasarkan nilai GE dapat harus mengalikan antara persentase
dihitung nilai energi yang dapat bahan baku yang digunakan dengan
dicerna oleh ikan yaitu 80% dari nilai kandunganprotein, lemak dan
GE maka 1 gram protein setara karbohidrat bahan baku, dengan
dengan 4,48 kkal/g, sedangkan untuk program ini hanya membantu dalam
satu gram lemak adalah 7,52 kkal/g perkalian antarakolom yang satu dengan
dan untuk satu gram karbohidrat kolam yang lainnya dengan program
adalah 3,28 kkal/g. Maka dalam komputer.Prinsipnya adalah hampir
komposisi pakandengan kandungan sama dengan trial and error atau mau
protein 35% berarti dalam satu menggunakan metode apa saja untuk
kilogram pakan terdapat 350 gram mengisi kolom jumlah bahanbaku yang
protein, 99 gram lemak dan 271,4 akan digunakan dimana pada metode ini
gram karbohidrat. Untuk memperoleh perhitungan dapat dibantu dengan
nilai jumlah energi dari formulasi komputer. Metode ini dapat
pakan tersebut dilakukan mempermudah para pembuat formulasi
penjumlahan nilai energi yang untuk memperoleh formulasi pakan
berasal dari protein, lemak dan yang lengkap dengan kandungan energi
karbohidrat yaitu : dari formulasi pakan yang dibuat.
Hal ini berarti dalam satu gram Adapun langkah-langkah yang harus
protein yang dihasilkan dari formulasi dilakukan dalam menyusun formulasi
pakan tersebut diimbangi dengan pakan dengan metode worksheet adalah
energi sebesar 9,15 kkal, yangberarti sebagai berikut :
energi yang diperoleh dari hasil a. Lakukan pemilihan terhadap jenis
perhitungan formulasi pakan bahan baku yang akan digunakan
tersebut sudah memenuhi kriteria dalam membuat pakan ikan. Misalnya
kebutruhan ikan akan energi yaitu akan dibuat pakan ikan Mas, ikan Mas
berkisar antara 8 – 10. ini merupakan salah satu jenis ikan
5. Metode worksheet berdasarkan kebiasaan makannya
Metode yang terakhir dan saat ini adalah ikan dari kelompok omnivora
banyak digunakan oleh pembuat pakan yaitu kelompok ikan pemakan segala.
adalah metode worksheet. Metode ini Oleh karena itu jenis bahan baku yang
dapat menggunakan alat bantu akan digunakan untuk membuat pakan
ikan dapat bersumber dari hewani,

137
produksi pakan alami dan pakan buatan

nabati atau limbah hasil b. L a n g k a h s e l a n j u t n y a a d a l a h


pertanian.Selain itu dengan menentukan jumlah bahan baku yang
menggunakan berbagai sumber akan digunakan dan dimasukkan
bahan baku akan saling melengkapi dalam worksheet kedua seperti
kekurangan dan kelebihan zat nutrisi dibawah ini.
yang terkandung di dalam setiap c. Hitunglah kandungan protein, lemak,
bahan baku. Misalnya bahan baku serat kasar dan bahan ekstrak tanpa
yang akan digunakan adalah tepung nitrogen dari perkiraan formulasi di
ikan, tepung kedelai, tepung bekicot, atas sampai dioeroleh nilai seperti
tepung terigu, dedak, tepung jagung, yang diinginkan dengan menggunakan
vitamin dan mineral dengan metode coba-coba atau sesuai
komposisi zat nutrisi pada setiap keinginan pembuat formulasi. Dan
bahan baku tersebut adalah seperti letakkan hasil perhitungannya pada
pada tabel dibawah ini. bagian sudut kanan setiap kandungan
Dari tabel pada tahap sebelumnya nutrisi bahan baku seperti worksheet
tentukan terlebih dahulu jumlah dibawah ini :
setiap bahan baku yang akan Dari hasil perhitungan dengan
digunakan untuk membuat pakan ikan menggunakan bantuan komputer
mas dan kadar protein, lemak dan
karbohidrat serta energi (kalori)
pakan buatan yang akan dibuat.
Misalnya kadar protein pakan adalah
35%, kadar lemak adalah 10% dan
kadar karbohidrat kurang dari 40%
dengan nilai energi (kalori) pakan
buatan adalah 3500 sehingga
ratio/perbandingan protein dan
energi adalah 10.
Buatlah perkiraan jumlah setiap
bahan baku yang akan digunakan dengan program excell (misalnya
dengan cara menggunakan kolom 2 dikalikan dengan kolom 3
menggunakan metode yang anda dibagi 100) atau dengan menggunakan
inginkan dan masukkan dalam kolom perhitungan matematika biasa dalam
metode coba-coba dimana jumlah

yang berisi jumlah bahan baku dan


hitunglah kadar protein, lemak dan
karbohidratnya. Adapun worksheet bahan baku dikalikan dengan kadar
yang dibuat seperti tabel dibawah ini : protein dibagi 100, begitu juga dengan
kadar lemak dan karbohidrat (Bahan

138
produksi pakan alami dan pakan buatan

ekstrak tanpa nitrogen). Dari hasil 8 – 10.


perhitungan itu ternyata hasil yang
diperoleh belum sesuai dengan
keinginan penyusun pada awalnya
maka harus dilakukan perhitungan
ulang sampai diperoleh nilai yang pas Jenis bahan Jumlah Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar
dengan rencana. Pada perhitungan baku bahan protein lemak abu serat BETN
baku (%) (%) (%) kasar (%) (%)
tersebut diperoleh kadar protein yang
65,8 6,5 20,1 0,8 8,5
Tepung ikan 26 17,11 1,69 2,21
Jenis bahan Jumlah Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar
35,8 19,8 1,8 4,9 33,9
bahan protein lemak abu serat BETN Tepung kedelai 12 4,29 2,38 4,07
baku
baku (%) (%) (%) kasar (%) (%) 52,8 14,6 15,3 0,7 19,5
Tepung keong 17 8,97 2,48 3,32
65,8 6,5 20,1 0,8 8,5 15,3 1,7 0,7 0,8 81,1
Tepung ikan 20 13,16 1,3 0,17 Tepung terigu 10
1,53 0,17 8,11
35,8 19,8 1,8 4,9 33,9 7,8 4,7 1,8 2,6 83,1
Tepung kedelai 15 5,37 2,97 5,09 Tepung jagung 10
0,78 0,47 8,31
10 52,8 14,6 15,3 0,7 19,5 13,3 14,1 10,7 8,5 53,4
Tepung keong 5,28 0,14 1,95 Dedak 20
2,66 2,82 10,64
10 15,3 1,7 0,7 0,8 81,1
Tepung terigu 1,53 0,17 8,11 Vitamin 2 - - - - -
Tepung jagung 15 7,8 4,7 1,8 2,6 83,1
1,17 0,71 12,47 Mineral 3 - - - - -

25 13,3 14,1 10,7 8,5 53,4 30 10 <40


Dedak Jumlah 100 35,34 10,01 - - 36,66
3,33 3,53 13,35
Vitamin 2 - - - - -

Mineral 3 - - - - -
30 10 -
<40
Jumlah 100 29,84 8,11 - 41,14

kurang dari 35%, begitu juga dengan


kadar lemak sedangkan
karbohidratnya berlebih, maka dalam
menghitung kebutuhan jumlah bahan
baku selanjutnya harus ditambahkan
bahan baku yang mempunyai kadar
protein tinggi dan mengurangi bahan
baku yang kandungan karbohidratnya
tinggi. Oleh karena itu harus dibuat
kembali worksheets selanjutnya
seperti dibawah ini :
Setelah diperoleh kadar nutrisi
bahan baku pakan sesuai dengan
rencana langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai energi dari
komposisi bahan baku sebagai berikut
:
Hal ini berarti dalam satu gram
protein yang dihasilkan dari formulasi
pakan tersebut diimbangi dengan
energi sebesar 10,1 kkal, yang berarti
energi yang diperoleh dari hasil
perhitungan formulasi pakan tersebut
sudah memenuhi kriteria kebutuhan
ikan akan energi yaitu berkisar antara

139
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
FORMULASI PAKAN BUATAN 3. ...
4. ...
Sub Materi Pokok : Formulasi Pakan 5. ...
Metode Person square
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Nama : Contoh 1: Menerapkan metode formulasi
1. ................................... pakan dengan metode segiempat pearson
2. ................................... dengan benar
3. ................................... Untuk mempermudah mempelajari metode
segi empat pearson,perhatikan langkah-
4. ...................................
langkah yang harus dilakukan,untuk
Tujuan Pembelajaran: memecahkan masalah tersebut
Pengetahuan:
Setelah proses pembelajaran peserta Permasalahan
didik mampu menjelaskan macam-macam
Kita akan membuat pakan ikan dengan
perhitungan formulasi pakan buatan dengan
kadar protein 35% dengan menggunakan
benar
bahan baku terdiri dari Tepung ikan,dedak
Setelah proses pembelajaran peserta halus,tepung jagung,tepung terigu,dan tepung
didik mampu menganalisis perhitungan kedelai sebanyak 100 kg .Dengan
formulasi pakan buatan dengan metode menggunakan
person square dengan benar
Metode segi empat pearson tentukan
Ketrampilan komposisi bahan baku yang digunakan
Setelah proses pembelajaran peserta Diketahui kadar dari masing masing bahan
didik mampu menerapkan perhitungan baku yaitu
formulasi pakan buatan metode person
Tepung ikan : 62,99 %
square dengan benar
Tepung kedelai : 43,36 %
Tepung dedak halus : 15,58 %
Petunjuk:
Tepung jagung : 9,50 %
Berdiskusilah dalam kelompok Kalian
dengan saling memberikan masukan dan Tepung terigu :12,27 %
saran dalam menyelesaikan soal-soal berikut.
Bertanyalah kepada guru jika Kalian Pembahasan :
mengalami kesulitan. Langkah langkah :
Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan 1. Pemilihan bahan baku :
penuh tanggung jawab.
Bahan baku basal adalah : bahan baku
yang memiliki
Metode Formulasi Pakan Kadar protein kurang dari 20 %
Bukalah modul BSE, bacalah dan cermati Dari permaslahan di atas maka bahan
metode yang dapat digunakan dalam baku basal adalah
menysusun formulasi pakan adalah :
.............. dan .................
1. ...
Bahan baku suplemen adalah : ..............
2. ....

140
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Dari permasalahan di atas maka Komposisi bahan baku yang berasal
bahan baku suplemen adalah : ......... dari protein suplemen adalah:
2. L a k u k a n p e r h i t u n g a n r a t a - r a t a Tepung Ikan = ............% = ...
kandungan bahan baku 2
Basal = (………. + … + …. ) = ⋯ % tepung kedelai= ............% = ...
(3 ) 2
komposisi bahan baku dari protein
Suplemen = … + … = ⋯ % basal :
........ Dedak halus = ............% = ...
3
3. Buatlah segi empat , atas kiri nilai rata- Tepung Jagung =............% = ...
rata bahan baku basal, bawah kiri nilai 3
rata-rata bahan baku suplemen
Tepung Terigu = ............% = ...
3
Untuk membuktikan komposisi protein :
Tepung Ikan = ...... X 62,99 % = ......
Tepung Kedelai = ..... x 46,36 % = ......
Dedak halus = ..... x 15,58 % = ....
Tepung jagung= ..... x 9,50 % = ....
4. Lakukan perhitungan
Tepung terigu = ...... x 12,27 % = .... +
Letakkan kadar protein yang akan
35,01 %
dibuat ditengah segi empat
Jika akan membuat pakan ikan
Kanan atas segi empat bahan
sebanyak 100kg maka komposisi pakan
suplemen dikurangi kadar protein yang
yang dibutuhkan adalah .....
diinginkan
Tepung Ikan = ...... X 100kg = ......
Kanan bawah segi empat bahan
basal dikurang protein yg diinginkan Tepung Kedelai = ...... x 100kg = ......
Dedak halus = ....... x 100kg = ....
Tepung jagung = ....... x 100kg = ....
Tepung terigu = ........ x 100kg = .... +
99,99kg
Kerjakan lagi soal di atas, agar Anda menjadi
lebih menguasai materi tersebut. Anda juga
bisa mencari soal dari sumber lain
5. Lakukan perhitungan komposisi pakan Untuk tugas mandiri, kerjakan lagi soal di
setiap bahan baku atas, agar Anda menjadi lebih menguasai
Protein basal= .......... X 100% = ..... materi tersebut. Anda juga bisa mencari soal
dari sumber lain
........
Pertemuan yang akan datang, akan
Protein Suplemen =.......... X 100% = .....
dipelajari formulasi pakan dengan metode
........ Aljabar Anda bisa mempelajari materi yang
ada di buku siswa

141
produksi pakan alami dan pakan buatan

Sistem pakar sebagai hasil perkembangan kebutuhan nutrien ikan berubah-ubah


dalam dunia teknologi komputer, merupakan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis,
sebuah sistem yang dapat bertindak ukuran, dan aktifitas ikan, macam makanan,
sebagaimana seorang pakar (konsultan) di serta faktor lingkungan seperti suhu air dan
bidangnya. Sistem pakar merupakan suatu kadar oksigen terlarut Umumnya terdapat
sistem berbasis komputer yang menggunakan enam macam nutrien utama pada pakan ikan
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
untuk memecahkan masalah yang biasanya mineral dan air . Dalam menentukan formula
memerlukan kemampuan seorang pakar. pakannyapun memerlukan perhitungan yang
Aplikasi sistem pakar telah digunakan dalam berbeda pula. Perbedaan kebutuhan protein
berbagai bidang baik di bidang kesehatan, dan energi tersebut akan mempengaruhi
bidang teknologi, maupun di bidang komposisi bahan-bahan pakan yang akan
pendidikan walaupun belum banyak. Selain digunakan untuk menyusun formula pakan.
aplikasi di bidang-bidang tersebut, sistem Oleh karena itu, dalam pembuatan pakan harus
pakar juga dapat diaplikasikan di bidang memperhatikan kebutuhan gizi ikan.
perikanan misalnya untuk menyusun formula Penelitian terdahulu oleh telah dilakukan
pakan ikan. Berdasarkan inventarisasi data penghitungan formulasi pakan ikan
tentang bahan pakan yang ada, sistem pakar menggunakan metode komputasi, namun
akan mengakomodasi kemungkinan- masih ada beberapa kelemahan antara lain
kemungkinan dari ketersediaan bahan pakan hanya terbatas pada penghitungan secara
yang ada dan berbagai kemungkinan aljabar mengenai kandungan gizi pakan yang
kandungan gizi dari bahan pakan tersebut. dibutuhkan dan kurangnya informasi
sistem akan menyusun formula pakan mengenai jenis-jenis bahan pakan yang
sesuai dengan kebutuhan penyusun formula digunakan untuk pembuatan pakan ikan
pakan (pemakai /user). Sistem pakar ini tidak karena informasi-informasi tersebut tidak
hanya mencakup permasalahan formula terangkum dalam sebuah basis data.
pakan untuk jenis ikan tertentu saja tetapi
dapat digunakan untuk menentukan formula
pakan dari berbagai spesies ikan yang
meliputi bahan-bahan pakan yang digunakan
dan kandungan gizi dari formula pakan yang Untuk menambah wawasan lebih jauh
dihasilkan. Disamping itu pemakai atau mengenai formulasi pakan kalian juga dapat
administrator sistem bisa menambahkan mempelajari secara mandiri melalui internet.
kaidah yang berisi bahan-bahan penyusunan Di internet kalian bisa mencari lebih jauh
pakan beserta kandungan gizinya ke dalam materi tentang formulasi pakan tersebut. Salah
sistem. Kebutuhan akan sistem yang bisa satu website yang dapat kalian kunjungi untuk
membantu dalam memberikan informasi yang menambah wawasan dan pemahaman kalian
cepat dan akurat mengenai formula pakan tentang formulasi pakan adalah sebagai
ikan tidak dapat dielakkan lagi dalam usaha berikut:
menaikkan produktifitas budidaya ikannya.
Kecepatan dan keakuratan ini sangat
dibutuhkan karena pakan untuk ikan harus
memenuhi beberapa syarat yaitu
kelengkapan kandungan gizi dan ketepatan
komposisi pakan. Kebutuhan protein dan
energi masing-masing spesies ikan, umur, dan
stadia ikan berbeda-beda Selain itu

142
produksi pakan alami dan pakan buatan

1. Komposisi ini sering disebut formulasi 7. Protein Basal; Semua bahan baku pakan
pakan yang artinya rumusan pakan dengan baik nabati, hewabi dan limbah industri
komposisi bahan pakan yang diperlukan (alternatifI yang memiliki kandungan
dan sesuai dengan macam pakan yang akan pritein kurang dari 20%
dibuat. 8. Protein Suplemen: semua bahan baku
2. Beberapa metode yang digunakan dalam pakan baik nabati, hewani dan limbah
menyusun formulasi pakan antara lain: industri (alternatif) yang memiliki
a. Metode Pearsons Square (metode segi kandungan protein lebih 20 %
empat)
b. Metode aljabar
c. Metode trial and eror
d. Metode wordsheet
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
3. Metode Pearsons square (Metode segi
dan benar!
empat Metode ini biasanya digunakan
untuk menggambarkan kadar nutrisi 1. Apa saja metode perhitungan formulasi
protein, lemak, karbohidrat atau nutrisi pakan buatan yang kamu ketahui ? jelaskan!
lain yang diperlukan oleh biota air, seperti 2. Apa yang kamu ketahui tentang protein
vitamin dan mineral basal dan protein suplemen? Jelaskan!
4. Metode aljabar adalah merupakan suatu 3. Buatlah satu formulasi pakan dengan kadar
metode penyusunan formulasi yang protein 30 % sebanyak 10 kg dari bahan
didasari pada perhitungan matematika bahan sebagai berikut :
yang bahan bakunya dikelompokkan a. Dedak halus dengan kadar protein 13 %
menjadi X dan Y. X merupakan jumlah berat
b. Tepung ikan dengan kadar protein 50%
bahan baku dari kelompok sumber protein
utama c. Bungkil kedelai dengan kadar protein 24
%
5. Metode Trial and Error (coba-coba) metode
yang banyak digunakan oleh pembuat d. Tepung jagung dengan kadar protein
pakan skala kecil dimana metode ini relatif 11%
sangatmudah dalam membuat formulasi Berapa masing-masing bahan yang
pakan ikan. Metode ini prinsipnya adalah dibutuhkan ?
semua bahan baku yang akan digunakan 4. (belum ada)
harus berjumlah 100%.
5. (belum ada)
6. Metode wordsheet adalah metode Metode
ini dapat menggunakan alat bantu
komputer untuk menghitung jumlah bahan
baku yang digunakan dengan membuat
lembar kerja pada program microsoft
Anda sudah mempelajari formulasi pakan
excell. Data kandungan nutrisi bahan baku
buatan. Coba Anda diskusikan metode
dan jenis bahan baku yang akan digunakan
metode yang digunakan dalam menyusun
dimasukkan dalam datatersebut dan
formulasi pakan buatan. Dari beberapa metode
berapa jumlah kebutuhan untuk setiap
tersebut, metode mana yang menurutmu
jenis bahan baku harus mengalikan antara
paling efektif dalam penyusuna formulasi
persentase bahan baku yang digunakan
pakan buatan. Tugas dikerjakan dalam bentuk
dengan kandunganprotein, lemak dan
laporan dengan format yang sudah disepakati
karbohidrat bahan baku,
dengan guru pengampu.

143
produksi pakan alami dan pakan buatan

Setelah mempelajari Bab VI ini, Anda tentu


menjadi paham tentang Formulasi Pakan
Buatan .Bagaimana kesan Anda setelah
mengikuti pembelajaran Bab VI ini?
1. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada Bab VI ini, mana yang menurut Anda
paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VI ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VI?
Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda, karena materi ini akan
menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
dibahas di bab-bab selanjutnya.

144
BAB vii
PRODUKSI PAKAN BUATAN

1. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menjelaskan peralatanan


pembuatan pakan buatan dengan benar
2. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu untuk membuat pakan buatan
sesuai prosedur

PENGUJIAN MUTU PAKAN BUATAN

FISIK KIMIA BIOLOGI

Pengujian mutu pakan - uji fisik pakan - uji kima pakan - uji biologi pakan -
pengontrolan mutu

145
Produksi Pakan Alami Dan Pakan buatan

Pakan merupakan sumber energi dan pembuat pellet. Untuk pembuatan pellet
materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan menggunakan alat blower, boiler, mash bin,
makhluk hidup. Pakan Buatan adalah pakan cooler, die, screw conveyor, mixer, vibrator
yang dibuat dengan formulasi tertentu dan transporter.
berdasarkan pertimbangan pembuatnya. Alat mesin dan perlengkapan
Pembuatan pakan buatan sebaiknya pendukung yang dipergunakan untuk
didasarkan pada pertimbangan kebutuhan memproduksi pakan harus disesuaikan
nutrisi atau gizi hewan ternak atau peliharaan dengan jenis pakan yang akan diproduksi
yang bersangkutan, sumber dan kualitas serta memenuhi persyaratan teknis
bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan minimal. Persyaratan dari alat mesin
berbagai pertimbangan tersebut, diharapkan pengolah pakan yang akan dibeli dan
pakan buatan yang dihasilkan, dalam hal ini dipergunakan oleh kelompok
adalah pakan ikan, dapat memiliki standar peternak/pembudidaya menurut Ma'sum
mutu tinggi dengan biaya yang murah. (2011) adalah :
Dalam melakukan kegiatan budidaya 1. Sesuai dengan jenis bahan pakan yang
ikan secara intensif, pakan buatan merupakan akan diproses
faktor terpenting untuk menunjang
2. Permukaan yang berhubungan dengan
keberhasilan agribisnis budidaya tersebut.
bahan pakan yang di proses harus halus,
Selain itu, pakan buatan berfungsi sebagai
tidak berlubang/bercelah, tidak
sumber energi utama bagi perkembangan dan
mengelupas, tidak menyerap air dan
pertumbuhan ikan yang dibudidayakan.
tidak berkarat.
Untuk biaya pakan dalam usaha budidaya
ikan intensif termasuk terbesar, yakni sekitar 3. Alat mesin tidak mencemari hasil
30% - 60%. Untuk menekan biayan produksi produksi dengan jasad renik, unsur atau
pakan tersebut , alangkah baiknya pakan bisa fragmen logam yang lepas atau
diproduksi sendiri. Nah pada bab kali ini akan pergeseran dari peralatan, minyak
membahas tentang pembuatan pakan buatan pelumas, bahan bakar, dan sebagainya.
A. PERALATAN PEMBUATAN PAKAN 4. Bentuk konstruksinya diupayakan agar
bahan pakan tidak tumpah/terbuang
Ada dua cara yang dapat ditempuh
sewaktu diproses.
dalam pembuatan pakan berbentuk pellet,
yaitu secara manual dan atau dengan 5. Dalam pengadaan mesin, agar dilakukan
menggunakan mesin (feedmill). uji coba operasional sampai bisa
Pembuatan pakan secara manual memproduksi pakan. Oleh karena itu
dilakukan dengan menggunakan alat-alat diperlukan jaminan atau garansi dari
yang sederhana. Alat yang dipergunakan suplier sampai alat mesin dapat
adalah sekop (paddle) atau drum yang berfungsi dengan baik.
dirancang dengan mengunakan prinsip Selain alat utama dari pembuatan pakan,
kerja mixer (Pujaningsih, 2011). terdapat pula peralatan pendukung untuk
Cara yang kedua dengan menggunakan menunjang proses produksi pakan.
mesin. Mesin pembuat pakan ini terdiri Peralatan pendukung lain terdiri dari :
atas mesin-mesin penggiling (hammer 1. Gerobak/troli : memudahkan dan
mill), mesin penimbang (weigher), mesin mempercepat membawa bahan pakan
pemusing (cyclone), mesin 2. Conveyor : Berfungsi sebagai sarana
pengangkat/pemindah bahan (auger, untuk memindahkan bahan pakan yang
elevator), mesin penghembus (blower), diproses dari satu unit ke unit operasi
mesin pencampur (mixer), dan mesin lainnya.

146
produksi pakan alami dan pakan buatan

3. Kaitan (gaco) : Penggunaan gaco empat cara yang diterapkan pada


diperlukan pada saat menaikkan atau mesin-mesin pengecilan ukuran :
menurunkan karung/kemasan bahan 1) Kompresi, pengecilan ukuran
pakan atau pakan yang di produksi dengan tekstur yang keras;
4. Wadah atau bak penampung dan sekop 2) Impact atau pukulan, digunakan
5. Peralatan bengkel, yang terdiri dari untuk bahan padatan dengan
kunci, palu, obeng, tang, gergaji, dsb tekstur kasar;
yang dapat digunakan jika ada masalah 3) A t t r i t i o n , d i g u n a k a n u n t u k
pada alat mesin pengolah pakan. menghasilkan produk dengan
Alat pembuatan pakan yang sering tekstur halus dan;
digunakan terbagi dalam tiga skala yang 4) C u t t i n g , d i g u n a k a n u n t u k
berbeda berdasarkan kapasitas dan menghasilkan produk dengan
kontinuitas pembutannya yakni skala ukuran dan bentuk tertentu.
industri pabrik, industri laboratorium dan
Tujuan utama dari proses grinding
industri rumah tangga.
adalah :
1. Skala industri Pabrik
1) Meningkatkan luas permukaan
Alat yang dipergunakan adalah partikel bahan terhadap sistem
penebung ikan, pencampur (mixer), pencernaan sehingga
pemanas bahan (stemer) khusus untuk meningkatkan daya cerna bahan
pelet pakan ikan, mesin pencetak pelet
2) Memperbaiki cara penanganan
(peletiser) dan mesin pengering alat
terhadap bahan baku
industri pembuat pelet pakan industri
laboratorium dan indtustri rumah 3) Memperbaiki karakteristik mixing
tangga. Proses pembuatan pakan ikan dari setiap bahan baku sehingga
skala industri adalah: bisa diperoleh hasil mixing yang
lebih homogen.
Mesin Terkait Pengolahan Ikan
4) Memuaskan selera konsumen
Feed grinder Feed mixer Ekstrusi
karena tampilan pakan menjadi
umpan ikan Pengering pelet Mesin
lebih baik.
penimbangan dan pengepakan
otomatis 5) Memperluas permukaan bahan
pakan dan memperkecil ukuran
Untuk alat alat yang dipergunakan di
partikel bahan pakan agar pada
industri/pabrik pakan antara lain :
proses pencampuran bahan dapat
a. Alat Penepung (Grinding) dihasilkan pakan yang homogen.
Grinding adalah proses pengecilan Pada prinsipnya pengecilan ukuran
ukuran partikel bahan dari bentuk diklasifikasikan menurut produk akhir
kasar menjadi ukuran yang lebih halus yang dihasilkan.
dan menghindari segregasi partikel-
1) Pengecilan ukuran ekstrim yaitu
partikel bahan. Pengecilan ukuran
merubah dimensi ukuran bahan
merupakan suatu bentuk proses
secara signifikan, misalnya
penghancuran dan pemotongan
penggilingan dan penggerusan.
bentuk padatan menjadi bentuk yang
lebih kecil oleh gaya mekanik 2) P e n g e c i l a n b a h a n y a n g
(Susi,2012). menghasilkan ukuran produk yang
masih berdimensi besar atau
Menurut Susi ( 2012) Terdapat
nisbah produk akhir dengan

147
produksi pakan alami dan pakan buatan

awalnya tidak terlalu signifikan, Disk mill ini bekerja menempa


misalnya pada proses pemotongan sekaligus memecah bahan material
dan pengempaan. menjadi tepung. Kecepatan proses
Bahan–bahan yang harus melewati penepungan-nya bisa mencapai dua
proses grinding adalah jagung, kali lebih cepat dari mesin hammer
sorghum, kedelai, kacang tanah, mill, demikian juga dengan
dedak kasar, sumber protein hewani kehalusannya lebih halus dari tepung
yang kasar dan lain-lain. Proses yang digiling oleh mesin hammer mill
grinding berkaitan dengan ukuran yaitu bisa mencapai ukuran butiran
partikel bahan karena ukuran partikel tepung sampai 0.4 mes.
yang bisa dihasilkan sangat
dipengaruhi oleh ukuran diameter
saringan yang digunakan dan
kecepatan putaran pisau. Diameter
saringan 3 mm pada kecepatan
putaran tinggi cukup untuk
menghasilkan partikel-partikel
berdiameter <2 mm yang sudah cukup
halus untuk menjaga kualitas pellet
(Lintang, 2013).
Karakteristik bahan menentukan
efisiensi grinding. Bahan dengan Gambar 7.1 disk mill skala industri ( Sumber : https://www.regin
adellerose.it/Nov/21_mesin-penggiling-mill.html )
kadar air tinggi akan mempersulit
grinding karena bahan cenderung c. Mesin Penepung Hammer Miil
lengket dan sulit keluar dari lubang Mesin penepung hammer mill
saringan. Bahan yang digunakan dalam proses penepungannya tidak
sebaiknya cukup kering sehingga hanya memecah tapi juga mengaduk
mempermudah proses dan bahan material di dalamnya sehingga
cenderung cepat keluar dari ruang sangat cocok untuk membuat adonan.
grinding. Kehalusan tepung bisa mencapai
Ada dua jenis alat yang dapat ukuran 1-2mes. Kelebihan mesin ini
digunakan untuk melakukan adalah bisa untuk menghaluskan
penepungan bahan baku. Peralatan adonan bahan material yang berkadar
yang digunakan pada proses air tinggi.
penepungan menggunakan saringan
adalah alat penepung hammer disk
mill dan disk mill. Hammer mill
digunakan untuk kapasitas produksi
yang lebih besar sedangkan Discmill
untuk kapasitas produksi kecil.
b. Mesin Penepung Disk Mill
Mesin penepung disk mill bekerja
dengan cara menggabungkan fungsi
tempaan dengan fungsi giling. Di
dalam mesin ada lempengan (disk
Gambar 7.2. hammer miil (Sumber : https://www.google.com/
mill) dengan rangkaian mata pisau. search?q=gambar+hammer+mill+skala+industri&safe= )

148
produksi pakan alami dan pakan buatan

d. Alat pencampur (Mixer) Mixer vertical merupakan mesin


Bahan baku yang telah berbentuk pencampur pakan yang berbentuk
tepung ditimbang sesuai dengan vertical. Berikut ini kelebihan dan
jumlah bahan baku yang akan kelemahan dari mesin mixer
digunakan. Apabila bahan baku yang vertical:
akan digunakan cukup banyak a) Kelebihan:
sebaiknya digunakan timbangan (1) Kapasitas pencampuran
duduk atau timbangan beras. Namun lebih fleksibel
bila sedikit sebaiknya menggunakan
(2) Memerlukan daya lebih kecil
timbangan kue atau timbangan
dan
lainnya yang mempunyai tingkat
ketelitian lebih tinggi. (3) Investasi lebih kecil
Untuk bahan baku dengan jumlah b) Kelemahan:
sedikit, terlebih dahulu dilakukanpre- (1) Waktu pencampuran lama
mixing atau pencampuran awal. (2) Waktu pengisian lama
Bahan yang dicampur pada tahap awal
(3) Waktu pengosongan lama
meliputi vitamin, mineral, kalsium
karbonat, asam amino kristal, pemacu 2) Mixer Horizontal
pertumbuhan, t dan antioksidan.
Penimbangan bahan – bahan ini harus
dilakukan dengan timbangan yang
mempunyai tingkat ketelitian tinggi.
Minimal diperlukan waktu 15
menit untuk mencampur bahan pakan
dengan menggunakan mesin
pencampur jenis beton molen supaya
diperoleh campuran yang merata.
Apabila digunakan mixer horisontal,
Gambar 7.4. Mixer horisontal ( Sumber: https://www.google
diperlukan waktu pencampuran lebih .com/search?safe=strict&hl=id&authuser=0&ei=a8Y6XJ- )
singkat.Pencampuran bahan pakan Mixer horizontal merupakan mesin
tersebut dapat menggunakan pengaduk dalam pengolahan bahan
berbagai macam mesin pencampur pakan berbentuk horizontal.
(mixer), yaitu mixer vertical maupun Berikut kelebihan serta kelemahan
mixer horizontal. dari mixer horizontal:
1) Mixer Vertical a) Kelebihan:
(1) Mixing time relatif lebih
singkat
(2) Waktu Pengisian relatif cepat
(3) Waktu pengosongan relatif
cepat
(4) Memungkinkan mencampur
bahan pakan cair
b) Kelemahan:
Gambar 7.3 mixer vertikal ( Sumber : ttps://www.mesin (1) Menempati ruangan yang
raya.co.id/vertical-mixer-mesin-pengaduk-vm-1000.html )

149
produksi pakan alami dan pakan buatan

lebih besar proses conditioning adalah proses


(2) Investasi lebih besar pemanasan dengan uap air pada bahan
yang ditujukan untuk gelatinisasi agar
(3) Kapasitas pencampuran
terjadi perekatan antar partikel bahan
kurang
penyusun sehingga penampakan
(4) Fleksibel (minimum 80% pellet menjadi kompak, durasinya
dari kapasitas) mantap, tekstur dan kekerasannya
Perbandingan Mixer Horizontal bagus. Proses conditioning ditujukan
dan Mixer Vertical untuk gelatinisasi dan melunakkan
bahan agar mempermudah
Spesifikasi Horizontal Vertical pencetakan. Disamping itu juga
Motor 10 Kw 4 Kw bertujuan untuk membuat pakan
Pencampuran 6 menit 15 menit menjadi steril, terbebas dari kuman
atau bibit penyakit; menjadikan pati
Kapasitas 10 ton 4 ton
dari bahan baku yang ada sebagai
Kw Per Ton 1Kw 1 Kw perekat; pakan menjadi lebih lunak
sehingga ternak mudah mencernanya;
Setelah ditimbang, bahan
menciptakan aroma pakan yang lebih
dicampur secara merata dan homogen
merangsang nafsu makan ternak.
agar seluruh bagian pakan yang
dihasilkan mempunyai komposisi zat Proses conditioning dilakukan
gizi yang merata dan sesuai dengan dengan bantuan steam boiler yang
formulasi. Pencampuran bahan- uapnya diarahkan ke dalam campuran
bahan dilakukan secara bertahap pakan. Apabila penguapan dilakukan
mulai dari bahan yang volumenya dengan mixer jenis beton molen,
paling besar hingga bahan yang proses penguapan dilakukan sambil
volumenya paling kecil. mengaduk campuran pakan tersebut.
Penguapan tidak boleh dilakukan di
Pencampuran bahan baku dalam
atas suhu yang diizinkan, yaitu sekitar
jumlah kecil dapat dilakukan pada
80°C. Pengukusan dengan suhu terlalu
wadah dan pengadukannya dapat
tinggi dalam waktu yang lama akan
dilakukan dengan tangan atau alat
merusak atau setidaknya mengurangi
seperti centong nasi. Pencampuran
kandungan beberapa nutrisi dalam
bahan baku dalam jumlah besar
pakan, khususnya vitamin dan asam
biasanya menggunakan alat bantu,
amino. Selama proses kondisioning
misalnya serok sebagai pengganti
terjadi penurunan kandungan bahan
mesin pencampur (mixer). Untuk
kering sampai 20% akibat
memperoleh hasil yang sempurna dan
peningkatan kadar air bahan dan
homogen dan apabila biaya tersedia
menguapnya sebagian bahan organik.
maka dianjurkan menggunakan mesin
Proses kondisioning akan optimal bila
pencampur (mixer).
kadar air bahan berkisar 15-18 %.
Proses penting dalam pembuatan
f. Pencetakan (Pelletizing)
pellet adalah pencampuran (mixing),
pengaliran uap (conditioning), Setelah proses pencampuran bahan
pencetakan (extruding) dan baku pakan dan proses conditioning
pendinginan (cooling). (pemanasan dengan uap) baru
kemudian dicetak, didinginkan
e. Proses conditioning
(cooling) dikeringkan. Dan proses

150
produksi pakan alami dan pakan buatan

akhirnya terdiri dari proses sortasi, gukusan, adonan bahan pakan itu
pengepakan dan penyimpanan di dimasukkan ke dalam mesin
gudang.Alat pencetak pelet pencetak untuk kemudian dicetak
berbentuk silinder, terbuat dari bahan menjadi pelet melalui sistem kerja
mild steel atau stainless steel. Pada mesin pencetak pelet, yaitu
bagian dalamnya terdapat ulir mendorong adonan bahan di dalam
pengepres bahan adonan pelet. Ulir sebuah tabung selinder yang
pengepres ini mendorong bahan terbuat dari besi atau baja dengan
adonan ke arah ujung silinder dan menggunakan ulir (screw) menuju
menekan plat berlubang sebagai lubang cetakan (die) berupa
pencetak pelet. Lubang plat lempengan besi atau baja
berdiameter, sesuai dengan ukuran berbentuk lingkaran dengan
pelet yang dikehendaki. Pelet yang lubang-lubang berdiameter 2-3
keluar dari lubang cetakan akan mm, sehingga pakan akan keluar
dipotong oleh pisau yang berputar di dari cetakan tersebut dalam bentuk
bagian luar silinder. pelet.
Sistem kerja mesin pencetak 2) Mesin pencetak pelet tepung
sederhana adalah dengan mendorong Alat pencetak pelet apung
bahan campuran pakan di dalam berbentuk silinder, terbuat dari
sebuah tabung besi atau baja dengan bahan Mild Steel atau Stainless
menggunakan ulir (screw) menuju Steel. Pada bagian dalamnya
cetakan (die) berupa pelat berbentuk terdapat ulir (screen) pengepres
lingkaran dengan lubang – lubang bahan adonan pelet. Ulir pengepres
berdiameter 2 – 3 mm, sehingga ini mendorong bahan adonan ke
pakan akan keluar dari cetakan arah ujung silinder dan menekan
tersebut dalam bentuk pellet. plat berlubang (die) sebagai
Kelemahan sistem ini adalah pencetak pelet. Lubang-lubang
diperlukannya tambahan air sebanyak pada plat (die) berdiameter, sesuai
10 – 20% ke dalam campuran pakan, dengan ukuran pelet yang
sehingga diperlukan pengeringan dikehendaki. Pelet yang keluar dari
setelah proses pencetakan tersebut. lubang cetakan akan dipotong oleh
Penambahan air dimaksudkan untuk pisau yang berputar di bagian luar
membuat campuran atau adonan silinder. Mesin cetak pelet ini
pakan menjadi lunak, sehingga bisa dengan sistem bertekanan tinggi
keluar melalui cetakan. Jika mengepress / memadatkan adonan
dipaksakan tanpa menambahkan air bahan untuk dicetak menjadi pelet
ke dalam campuran, mesin akan pakan ikan. Hasil cetakan pada
macet. Di samping itu, pellet yang umumnya dapat mengapung.
keluar dari mesin pencetak biasanya
g. Alat/Mesin Pemanas Uap (Alat
kurang padat. Mesin pencetak pellet
steamer)
ada dua jenis yaitu mesin pencetak
pellet tenggelam dan mesin pencetak Alat ini digunakan untuk membuat
pellet terapung. pelet pakan ikan yang dapat
mengapung dengan memanfaatkan
1) Mesin pencetak pelet tenggelam
panas uap air. Pemanasan dapat
Setelah proses pemanasan mengubah kandungan pati dalam
dengan penguapan atau pen bahan baku pakan menjadi dekstrin

151
produksi pakan alami dan pakan buatan

yang mempunyai sifat perekat,


sehingga permukaan pelet dapat
dicetak dengan kompak, namun
bersifat mudah hancur ( crumble)
karena bagian dalamnya berongga,
sehingga setelah dicetak dan
d i k e r i n g k a n d a p a t
melayang/mengapung di air sekitar 5 Gambar 7.2 Mesin pengering pelet tipe Rotary Drye
Sumber : http://mesin-pelet.blogspot.com/p/mesin-pengering.html
menit. Pemanasan juga dapat
mematikan bakteri dan unsure yang 2. Skala industri laboratorium
membahayakan bagi ikan. Alat Dalam skala laboratorium kapasitas
pemanas terbuat dari stainless steel produksi pakan tidak begitu besar.
berbentuk tabung dengan diameter Biasanya hanya digunakan untuk
113 cm dan panjang 170 cm. Dimensi keperluan percobaan, penelitian
keseluruhan alat adalah panjang 90 ataupun uji coba bahan. Alat- alat yang
cm, lebar 90 cm, dan tinggi 190 cm. tersedia , hanya terdiri dari beberapa
h. Alat Pengering Pellet bagian mesin yang umumnya digunakan.
Mesin pengering berfungsi Mesin untuk produksi pakan ikan ini
mengeringkan pelet hasil cetakan, terdapat beberapa jenis, seperti mesin
dengan tujuan mempertahankan penepungan bahan untuk pembuatan
struktur kompak dan padat serta pakan ikan, mesin untuk mencampur
memperpanjang umur simpan pelet bahan dan campuran lainnya, mesin
dengan menghambat pertumbuhan pencetak pakan ikan, mesin pengering
jamur melalui pengurangan kadar pakan ikan yang sudah jadi. Berikut ini
airnya, sehingga dapat digunakan penjelasan dari masing-masing mesin :
untuk jangka waktu yang lama. a. Mesin Disc Mill (Mesin Penepung Biji)
Pengeringan adalah tahap akhir
dalam proses pembuatan pakan ikan.
Pengeringan dapat dilakukan secara
alami yaitu dengan menjemur dipanas
matahari dan dapat juga dilakukan
secara buatan dengan menggunakan
mesin pengering dengan sumber
energinya minyak, gas atau listrik.
Sementara ini mesin pengering pelet
yang lazim digunakan terdiri dari 2
pilihan model yaitu tipe rak (tray).
Gambar 7.6 Disc mill ( Sumber : https://www.globalgilson.com/
hand-crank-disk-mill )

Mesin disc mill atau mesin


penepung biji yang berfungsi untuk
penggilingan biji atau bahan untuk
pembuatan pakan ikan dengan sistem
menggiling sampai halus hingga bahan
yang digiling berbentuk tepung. Mesin
Gambar 7.5 Alat pengering pelet rak (tray ( Sumber : http:// penepung biji ini dapat dibuka agar
mesin-pelet.blogspot.com/p/mesin-pengering.html)

152
produksi pakan alami dan pakan buatan

mudah untuk membersihkan dalam Mesin mixer horizontal atau mesin


mesin. Dengan penggerak diesel , pencampur bahan pakan yang
mesin disc mill ini akan cepat dalam berfungsi untuk pencampuran bahan
proses penggilingan bahan. pakan ikan dengan sistem
b. Mesin Mixer Vertikal (Pengaduk pencampuran bahan berbentuk
Olahan Pakan) horizontal. Sistem pencampuran sama
dengan mesin mixer vertikal hanya
Mesin mixer vertikal yang
saja beda untuk cara kerja dari mesin.
berfungsi untuk mencampur antara
bahan dari pembuatan pakan ikan dan d. Mesin Pencetak Pakan Ikan (Mesin
campuran yang dibutuhkan untuk Cetak Pellet)
pembuatan pakan ikan. Dengan cara Mesin pencetak pakan ikan dengan
kerja yaitu bahan pakan ikan yang fungsi memadatkan , menekan , dan
telah selesai proses penggilingan, juga membentuk campuran bahan
dimasukkan pada bagian wadah di setelah hasil olahan dari mixer pakan
bawah mesin, lalu hopper akan ikan, menjadi pakan ikan berbentuk
mendorong hasil gilingan ke atas, dan potongan kecil kecil. Sangat cocok
akan dicampur dengan bahan lain di diaplikasikan untuk produksi pakan
dalam tabung. ayam, pakan ikan, dan pakan burung.
Dapat juga menjadi peluang usaha
baru anda sebagai produktor pakan
ikan

Gambar 7.7 mixer vertikal ( Sumber : http://tokomesinsolo.


com/mesin-mixer-tepung-vertikal/ )
Gambar7.9. alat pencetak pelet ( Sumber : http://www.tokomesin
lampung.com/jual-mesin-cetak-pelet-pakan-ternak-di-lampung/ )
c. Mesin Mixer Horizontal (Pencampur
Bahan Pakan) 3. Skala Industri Rumah Tangga
Pada dasarnya hampir sama dengan
mesin yang digunakan dalam industri
skala pabrik dan laboratorium. Mesin ini
juga memiliki bagian-bagian yang
memiliki fungsi berbeda dalam
mencetak pelet. Hanya saja mesin
dengan skala industri rumah tangga
Gambar 7.8 hanya memiliki kapasitas terbatas dalam
mixer horisontal
( Sumber : http://tokome memproduksi pakan. Alat ini berfungsi
sinsolo.com/mesin-mixer
-tepung-vertikal/ )
sebagai penggiling bahan-bahan yang

153
produksi pakan alami dan pakan buatan

telah dicampur dan mencetak menjadi ikan. Semakin kecil stadia ikan maka
pelet. partikel pakan harus semakin halus.
Beberapa jenis bahan pengayak yang
dapat digunakan antara lain: ayakan
kawat, ayakan nilon, ayakan kopi, dan
lain-lain. Peralatan lain yang digunakan
dalam proses penggilingan/penepungan
antara lain penumbuk padi, alat
penggiling, mesin penepung (hammer
mill) atau grinder yang digerakkan
dengan tenaga listrik. Selain cukup
sederhana dan tidak perlu investasi
besar, peralatan ini dapat menghemat
tenaga manusia, produk yang dihasilkan
juga cukup lumayan, yaitu dapat
mencapai tingkat produk sekitar
Gambar 7.10. alat pencetak pelet manual ( Sumber : https://www.
shoplocal.co.id/toko/rumah-tangga/peralatan-hewan-peliharaan/
240–400 kg/hari.
alat-cetak-pelet-manual/ )
2. Pencampuran
Bahan baku yang telah berbentuk
tepung ditimbang sesuai dengan jumlah
B. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN bahan baku yang akan digunakan.
Setelah memilih bahan baku kemudian Apabila bahan baku yang akan
dilanjutkan proses pembuatan pakan ikan. digunakan cukup banyak sebaiknya
Dalam proses pembuatan pakan ikan ada digunakan timbangan duduk atau
bebrapa tahapan yang perlu dilakukan timbangan beras. Namun bila sedikit
yakni : sebaiknya menggunakan timbangan kue
1. Penggilingan/penepungan atau timbangan lainnya yang
mempunyai tingkat ketelitian lebih
Proses penggilingan merupakan
tinggi. Setelah ditimbang, bahan
pra-proses dalam pengolahan agar
dicampur secara merata dan homogen
didapatkan bahan yang siap untuk
agar seluruh bagian pakan yang
diolah. Penggilingan bertujuan untuk
dihasilkan mempunyai komposisi zat
memperkecil dan menghaluskan bahan
gizi yang merata dan sesuai dengan
baku yang semula masih berbentuk
formulasi. Pencampuran bahan-bahan
bongkahan sehingga permukaannya
dilakukan secara bertahap mulai dari
menjadi lebih luas. Dengan demikian,
bahan yang volumenya paling besar
nilai kandungan nutrisi persatuan berat
hingga bahan yang volumenya paling
pakan yang dimakan oleh ikan menjadi
kecil Pencampuran bahan baku dalam
lebih tinggi.
jumlah kecil dapat dilakukan pada
Penggilingan/penepungan juga wadah dan pengadukannya dapat
akan mempermudah proses berikutnya, dilakukan dengan tangan atau alat
yaitu pencampuran dan pencetakan / seperti centong nasi. Pencampuran
pemeletan. bahan baku dalam jumlah besar biasanya
Bahan baku yang telah digiling menggunakan alat bantu, misalnya serok
kemudian diayak untuk mendapatkan sebagai pengganti mesin pencampur
partikel yang sesuai dengan kebutuhan (mixer). Untuk memperoleh hasil yang

154
produksi pakan alami dan pakan buatan

sempurna dan homogen dan apabila Apabila lahan penjemuran tersedia


biaya tersedia maka dianjurkan maka pada saat terik matahari dilakukan
menggunakan mesin pencampur pengeringan secara alami (penjemuran),
(mixer). namun apabila tiba musim hujan atau
3. Pencetakan lahan penjemuran tidak cukup tersedia
maka digunakan alat pengering
Setelah tercampur merata,
walaupun diperlukan biaya tambahan.
campuran bahan baku tersebut
Pengeringan secara alami dengan
kemudian diseduh dengan air panas dan
bantuan sinar matahari dapat
diaduk lagi sehingga menjadi adonan
menghemat biaya operasional, terutama
berbentuk pasta. Pasta ini kemudian
jika lahan penjemuran cukup tersedia.
digiling dengan alat pencetak (Gambar
8.2). Alat pencetak yang paling 5. Pembentukan
sederhana menggunakan alat Bentuk pakan berkaitan erat dengan
penggiling daging dan yang lebih tingkat stadia (umur) ikan. Ikan dengan
canggih menggunakan mesin pencetak stadia dini (larva) biasanya diberi pakan
pelet (CPM pellet mill). Jika berbentuk tepung (powder), suspensi,
menggunakan alat ini maka bahan baku atau lembaran; ikan stadia juvenil diberi
harus dalam keadaan kering (tanpa pakan berbentuk remah (crumble), ikan
dibuat adonan terlebih dahulu). stadia lanjut (dewasa) diberi pakan
4. Pengeringan berbentuk pelet. Sesuai dengan
kebutuhan jenis dan stadia ikan maka
Bahan baku yang telah tercetak
pakan yang semula berbentuk pelet
menjadi pelet kemudian dikeringkan.
dapat dijadikan bentuk lain misalnya
Pengeringan ini bertujuan untuk
dengan menggunakan alat yang paling
menurunkan kadar air yang terkandung
sederhana (misalnya mesin penggiling
di dalam pakan atau pelet sehingga
kopi). Mesin untuk mengubah pakan
menjadi minimal dan stabil (sekitar
berbentuk pelet menjadi bentuk tepung
10%). Dengan demikian, pakan yang
disebut mesin mikro pulverizer,
telah dibuat tidak mudah ditumbuhi
sedangkan alat untuk mengubah
jamur atau mikroba. Pengeringan dapat
menjadi remah disebut mesin disebut
dilakukan secara alami dengan bantuan
mesin crumble. Setelah proses
sinar matahari dan secara mekanik
pembuatan pakan selesai maka pelet
dengan bantuan alat (oven) pengering.
yang dibuat siap dikonsumsi ikan atau
Kedua cara tersebut tentu mempunyai
dipasarkan.
kelebihan dan kelemahan. Pengeringan
secara alami, tidak memerlukan biaya 6. Pengemasan
investasi dan operasional alat, tetapi Pengemasan dan penyimpanan
sangat bergantung kepada sinar pakan merupakan tahap akhir dari
matahari dan diperlukan lahan untuk proses pembuatan pakan. Pengemasan
penjemuran. Sebaliknya, jika digunakan yang baik akan meningkatkan daya
alat pengeringan, maka diperlukan simpan pakan buatan semakin lama dan
biaya investasi dan operasional alat, tetap mempertahankan kualitas
tetapi pengeringan dapat dikerjakan di pakan.Oleh karena itu, agar pakan yang
setiap waktu tanpa terikat musim, dan sudah kering tetap terjaga kadar airnya
tidak memerlukan lahan yang luas didalam kemasan, sehingga dapat
untuk pengeringan, serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama
mengatur suhu sesuai keinginan. dengan kualitas tetap terjaga, maka

155
produksi pakan alami dan pakan buatan

pakan ikan harus dikemas dengan rapi penyimpanan pakan adalah:


dan terisolasi dengan udara bebas, a. Jenis pakan
s e h i n g g a t i d a k m u d a h
b. Lama penyimpanan
terkontaminasi.Bahan yang digunakan
untuk mengemas pakan antara lain c. Metode penyimpanan
adalah karung plastik anyaman untuk d. Temperatur
bagian luar sedangkan untuk bagian e. Kandungan air
dalam dilapisi kantong plastik tipis dan
f. Kelembaban udara
transparan. Bagian kantong plastik
itulah yang membuat pellet/pakan ikan g. Serangga, kapang, bakteri, binatang
terisolasi dari udara bebas, sedangkan pengerat
karung plastik anyaman merupakan h. Komposisi bahanpakan tersebut
pelindung agar kantong plastik tidak Beberapa hal yang harus
mudah bocor serta memudahkan dalam diperhatikan dalam menyimpan pakan
pengangkutan. Jenis bahan kemasan agar tidak mempengaruhi kandungan
yang lainnya adalah dari kertas semen nutrient pakan, adalah :
yang dibuat seperti kantong dan
a. Kadar air yang terkandung dalam
biasanya digunakan untuk mengemas
pakan tidak lebih dari 10%, sehingga
pakan yang mempunyai berat antara 5-
pakan tidak mudah terserang jamur.
10 kg. Kantong kertas semen ini
merupakan bagian luar dari kantong b. Ruang penyimpanan pakan harus
kemasan, sedangkan pada bagian bersih, kering, aman dan memiliki
dalamnya merupakan kantong plastik ventilasi yang baik, sehingga supply
tipis dan transparan. ada pengemasan oksigen di dalam ruangan
skala pabrik semua alat pengemasan penyimpanan tetap mencukupi. Oleh
sudah terangkai menjadi satu dan pada karena itu, sebaiknya ruang
saat pakan ikan masuk kedalam kantong penyimpanan pakan berhubungan
kemasan, langsung dilakukan langsung dengan sinar matahari.
penjahitan otomatis pada kemasan c. Ruangan penyimpanan memiliki
tersebut. Tetapi pada beberapa kelembaban relatif kurang dari 65%.
perusahaan kecil proses pengemasan d. Suhu ruangan penyimpanan sekitar
dilakukan secara manual dengan 20oC, agar tidak merusak dan
memasukkan pakan ikan ke dalam mengurangi kandungannutrisi dalam
kantong dan ditimbang beratnya secara pakan.
manual, kemudian dilakukan penjahitan
e. Tumpukan kemasan pakan sebaiknya
kantong kemasan dengan
tidak lebih dari enam tumpukan, dan
menggunakan mesin jahit portable
jarak kayu tempat meletakkan pakan
untuk plastik kemasan.
dalam ruang penyimpanan sekitar 12-
Sedangkan penyimpanan adalah 15 cm dari dasar lantai.
tindakan pengamanan yang terkait
f. Pakan atau bahan pakan yang paling
dengan waktu yang bertujuan untuk
sering digunakan ditempatkan pada
mempertahankan dan menjaga
lokasi yang mudah dijangkau oleh
komoditi yang disimpan dengan cara
pembudidaya
menghindari, menghilangkan berbagai
faktor yang dapat menurunkan kualitas g. Lama penyimpanan pakan buatan
dan kuantitas komoditi tersebut. Faktor- didalam ruang penyimpanan
faktor yang mempengaruhi sebaiknya tidak lebih dari tiga bulan.

156
produksi pakan alami dan pakan buatan

Gunakan pakan yang diproduksi demi sedikit ke dalam mesin


terlebih dahulu baru pakan yang pencetak pakan. Tambahkan air jika
diproduksi selanjutnya (First in-first adonan terlalu keras dan juga
out) tambahkan bahan kering yang
h. Jangan berjalan diatas tumpukan sudah dicampur jika adonan terlalu
pakan, hal ini dapat mengakibatkan encer.
rusak dan hancurnya pakan buatan. 6) Letakkan dan ratakan adonan yang
i. pakan ikan yang paling banyak sudah dicetak berupa pelet ke
dibutuhkan diletakkan pada posisi nampan.
yang dekat dengan pintu keluar agar 7) Jemur pelet yang masih basah
mudah dijangkau. dibawah sinar matahari langsung
j. pakan tambahan dan obat pelengkap selam kurang lebih 2 -3 hari. Atau
pakan disimpan dalam lemari agar masukkan ke dalam oven.
tidak rusak karena umumnya b. Giling Bahan-Bahan Sampai Halus
digunakan dalam jumlah yang sedikit. Langkah ini penting dilakukan
k. bahan pakan yang memiliki kadar air apabila bahan-bahan yang tersedia
yang sangat tinggi seperti jagung dan belum dihaluskan. Namun bila bahan-
tepung ikan tidak di simpan dalam bahan sudah dihaluskan, langkah ini
gudang penyimpanan yang bersuhu bisa dilewati
tinggi pula, karena dapat c. Tambah Bahan Perekat
mempercepat proses penjamuran.
Setelah mempersiapkan bahan-
Penanganan dan manajemen selama bahan dengan ukuran yang tepat, Anda
penyimpanan bahan pakan/pakan yang tidak bisa serta merta mencampurkan
baik diharapkan dapat semuanya sekaligus, di waktu yang
mempertahankan dan menjaga mutu sama. Untuk menghasilkan pelet ikan
pakan, sehingga dapat meminimalisir yang padat dan pulen, pertama-tama,
kerugian ekonomis akibat kerusakan tambah bahan yang mampu menjadi
pakan. perekat, seperti tepung tapioka
7. Prosedur Kerja Membuat Pelet Ikan dengan takaran 10%-20% dari total
a. Persiapkan alat dan bahan yang campuran bahan pembuat pelet ikan
dibutuhkan. apung.
1) Timbang masing – masing bahan Tepung kanji atau tapioka
sesuai dengan formulasi pakan teksturnya akan berubah seperti lem
yang telah dihitung. setelah disiram air. Bahan ini harus
dimasukkan terlebih dahulu supaya
2) Letakkan bahan pakan yang telah
dapat merekatkan bahan-bahan
ditimbang ke mangkok yang telah
lainnya ketika dicampur nanti.Apabila
diberi label.
Anda tidak memiliki tepung tapioka,
3) Campurkan semua bahan dimulai Anda juga bisa menggunakan tepung
dari bahan yang memiliki berat gaplek atau tepung onggok. Keduanya
paling sedikit sampai bahan yang sama-sama terbuat dari singkong dan
memiliki berat terbanyak. akan lengket saat disiram dengan air.
4) A d u k b a h a n h i n g g a m e r a t a d. Tambahkan Sumber Protein
(homogen)
Sumber protein dalam bahan-
5) Masukkan adonan dengan sedikit bahan pembuat pelet ikan apung

157
produksi pakan alami dan pakan buatan

sudah pasti adalah tepung ikan. Dalam tahap ini, semua bahan
Tepung ikan amat kaya akan DHA dan dipersiapkan masuk ke dalam
EPA, dan akan meningkatkan kualitas mesin ekstruder, seperti apa yang
ikan yang Anda pancing. Kadar air sudah dijelaskan di atas.
rendah dalam proses penggilingan 2) Tahap penambahan air: Tahap ini
ikan membuat tepung ini memliki sekilas terlihat mudah, tetapi
asam amino esensial lengkap.Anda jangan dianggap remeh. Anda harus
juga bisa mengganti tepung ikan menyesuaikan air yang
dengan tepung jeroan atau kepala ditambahkan hingga kelembapan
udang. Keduanya sama-sama adonan menjadi merata dan cukup.
memiliki kadar protein tinggi dan Bila air kurang atau terlalu banyak,
bermanfaat bagi ikan yang Anda adonan tidak akan terekstrusi
pancing. sempurna dan membuat pelet ikan
e. Masukkan Bahan-Bahan Pelengkap tidak akan bisa mengapung dengan
Setelah itu, masukkan bahan- mudah.
bahan pelengkap lainnya dimulai dari 3) T a h a p c e t a k / e k s t r u s i : U s a i
dedak, vitamin (disarankan vitamin B memastikan bahwa adonan telah
kompleks), dan disusul dengan pulen dan juga cukup lembab, kini
bahan-bahan lain. Masukkan dengan Anda akan memasuki tahap cetak
hati-hati, jangan sampai ada yang alias ekstrusi. Adonan yang
tumpah dan merusak adonan.Agar dimasukkan ke dalam mesin
pelet ikan apung lebih sehat dan dicetak menjadi pelet-pelet ikan
bergizi, Anda juga bisa menambahkan dengan bentuk dan kandungan
kalsium karbonat dengan jumlah yang seragam.
sekitar 1% – 2 % dari total berat 4) Tahap pasca-ekstrusi: Usai pelet
bahan keseluruhan. Namun hal ini ikan dicetak, maka pelet-pelet ikan
sifatnya tentatif, karena bahan-bahan tersebut harus dimasukkan ke
lain pun sudah cukup untuk dalam pengering yang tersedia
menunjang gizi ikan. pada mesin ekstruder. Proses
f. Campur dengan Menggunakan Mesin pengeringan ini sangat
Ekstruder berpengaruh terhadap
Untuk membuat pelet ikan apung pengapungan pelet ikan. Pelet ikan
yang berkualitas, tak dapat dimungkiri yang kering akan lebih ringan dan
bahwa dibutuhkan mesin ekstruder. tentunya mudah mengapung.
Apa itu mesin ekstruder? Mesin 8. Kemas dengan Baik
ekstruder adalah mesin yang dapat Anda bisa menjual kembali pelet-
mencampur, mencetak, dan pelet ikan apung yang sudah Anda
mengeringkan pelet ikan, sehingga produksi. Mengingat usaha ternak ikan
Anda tidak perlu menghabiskan waktu adalah usaha yang tak pernah mati, maka
untuk menguleni adonan pelet ikan pelet ikan pun akan selalu diminati.
apung dan mengeringkannya. Ada Apalagi pelet ikan apung yang sudah
beberapa langkah yang harus Anda jelas lebih ramah lingkungan dan lebih
lewati saat menggunakan mesin sehat bagi ikan.Untuk itu, jangan lupa
ekstruder untuk membuat pelet ikan. mengemas pelet ikan apung usai Anda
Berikut langkah-langkahnya: membuatnya. Anda tak perlu membeli
1) Tahap pencampuran (blending): kemasan yang mahal. Plastik pun cukup

158
produksi pakan alami dan pakan buatan

untuk mengemasi pelet ikan apung D. Prosedur Kerja


yang sudah Anda produksi. Meski 1. Amati gmbar/alat pembuatan pakan di
begitu, pastikan Anda merekatkan hadapan saudara.
plastik pembungkus dengan baik, agar
2. Tentukan fungsi/kegunaan dari setiap
pelet ikan apung menjadi terlihat rapi
alat tersebut.
dan juga tahan lama.Bagi yang
membuat pelet ikan apung untuk 3. Catat hasil kerja di lembar jawab yang
konsumsi pribadi (memberi makan telah disediakan.
ikan-ikan ternak Anda sendiri), proses
pengemasan juga penting. Anda E. Lembar kerja
tentunya tidak mau pelet ikan apung
yang sudah susah payah dibuat,
kemudian terbuang karena mudah basi Sudah pernah Fungsi
No Nama
dan tidak tahan lama. melihat
a.
1 b
pRAKTIKUM
c
Menyiapkan Peralatan dan Bahan Pembuat a
Pakan
2 b
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi Peratalatan c
dan pembuatan pakan , peserta didik a
mampu menyebutkan nama dan fungsi
dari alat pembuatan pakan buatan dengan 3 b
benar. c
B. Alat dan Bahan
a
Alat : grinding, screening, weighirid,
mixing, 4 b
Bahan : - c
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
5 b
tangan
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n c
peralatan yang memakai tenaga listrik a
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
6 b
operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan c
simpan kembali dengan rapi pada a
tempat yang telah disediakan
7 b
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai c

159
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Membuat pakan buatan ikan (pellet) dari 3. Hitunglah komposisi /formulasi bahan
pemilihan dan pengolahan bahan baku), dan baku yang tepat dengan menggunakan
beberapa tahap pekerjaan yaitu metode penyusunan formulasi pakan
penggilingan/penepungan, pencampuran, person square, dengan kandungan
pencetakan , pengeringan dan pembentukan. protein yang terkandung dalam pakan
A. Tujuan disesuaikan dengan jenis ikan yang
dipelihara
Setelah mempelajari materi tentang
produksi pembuatan pakan , peserta didik 4. Timbanglah bahan baku yang telah
mampu melakukan semua tahapan tahapn diketahui dari hasil perhitungan dan
dalam proses pembuatan pakan (dari masukkan dalam wadah
pemilihan dan pengolahan bahan baku), 5. Bahan baku siap untuk dibuat pakan.
dan beberapa tahap pekerjaan yaitu 6. Buatlah pakan (pellet) sesuai dengan
penggilingan/penepungan, pencampuran, prosedur dan komposisi yang telah
pencetakan , pengeringan dan disusun
pembentukan.
7. Catat semua kegiatan pada kertas

B. Alat dan Bahan Jenis kegiatan keterangan


1. penggilingan Bahan baku yang
1. Pemilihan
2. Cool box jenis bahan baku digunakan meliputi :

Komposisi
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pakan meliputi:
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
Kandungan
sarung tangan jika memegang bahan nutrisi dalam pakan
bahan yang bersifat keras. 2.Penyusunan
formulasi pakan Protein :....................%
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n Karbohidrat:..............%
Lemak:........................%
peralatan yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r Berat dari masing
operasional prosedur (SOP) masing bahan :
1.Tepung ......... .: .................. gram
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan 2. Tepung............... :................. gram
3. Tepung ........ :................ gram
simpan kembali dengan rapi pada
4. dst
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila Penepungan...................
kegiatan praktikum telah selesai
1.Penimbangan bahan baku :..........

2.Pencampuran bahan baku: .......


D. Prosedur Kerja
1. Carilah bahan baku disekitar anda yang 3.Pembuatan Pakan 3.Pembuatan adonan : .......
dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan pakan 4.Pencetakan : ..................

2. Jika bahan baku trersebut masuh 5.Pengeringan:.............


1)Alat......
berbentuk padatan, maka lalukan 2)Ciri ciri/tanda
penepungan sesuai dengan prosedur pelet sudah kering........

160
produksi pakan alami
dan pakan buatan

1. Mesin pembuat pakan ini terdiri atas mesin-


mesin penggiling (hammer mill), mesin
penimbang (weigher), mesin pemusing
(cyclone), mesin pengangkat/pemindah
bahan (auger, elevator), mesin
penghembus (blower), mesin pencampur
(mixer), dan mesin pembuat pellet. Untuk
pembuatan pellet menggunakan alat
blower, boiler, mash bin, cooler, die, screw
conveyor, mixer, vibrator dan transporter.
2. Peralatan pendukung untuk menunjang
proses produksi pakan:
a. Gerobak/troli : memudahkan dan
mempercepat membawa bahan pakan
b. Conveyor : Berfungsi sebagai sarana
untuk memindahkan bahan pakan yang
diproses dari satu unit ke unit operasi
lainnya.
c. Kaitan (gaco) : Penggunaan gaco
diperlukan pada saat menaikkan atau
menurunkan karung/kemasan bahan
pakan atau pakan yang di produksi
d. Wadah atau bak penampung dan sekop
e. Peralatan bengkel, yang terdiri dari kunci,
Untuk menambah wawasan lebih jauh
palu, obeng, tang, gergaji, dsb
mengenai produk pakan buatan kalian juga
dapat mempelajari secara mandiri melalui 3. Alat pembuatan pakan yang sering
internet. Di internet kalian bisa mencari lebih digunakan terbagi dalam tiga skala yakni :
jauh materi tentang produksi pakan buatan skala industri pabrik, industri laboratorium
tersebut disertai penjelasan menggunakan dan industri rumah tangga.
video. Salah satu website yang dapat kalian 4. Alat alat yang dipergunakan di
kunjungi untuk menambah wawasan dan industri/pabrik pakan: Alat Penepung
pemahaman kalian tentang produksi pakan (Grinding), Alat pencampur (Mixer), Proses
buatan adalah sebagai berikut: conditioning ( gelatinisasi /melunakan agar
mudah dicetak), Pencetakan (Pelletizing),
Alat/Mesin Pemanas Uap (Alat steamer)
untuk membuat pakan ikan mengapung,
Alat Pengering Pellet.
5. Proses pembuatan pakan ikan ada bebrapa
tahapan yang perlu dilakukan yakni:
Penggilingan/penepungan , Pencampuran ,
pencetakan,pengeringan, pembentukan,
pengemasan

161
produksi pakan alami dan pakan buatan

Anda sudah mempelajari materi membuat 4. Tulislah secara ringkas apa yang telah anda
pakan buatan. Coba Anda pergi ke tempat pelajari pada pembelajaran Bab VII !
pembuatan pakan. Amati peralatan
pembuatan pakan yang ada di tempat
tersebut. Catatlah peralatan apa saja yang ada
di temapt tersebut dan tanyakan fungsi
masing masing peralatan tersebut! Tugas
dikerjakan dan dibuat laporan dengan format
yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Jelaskan jenis jenis peralatan pembuatan
pakan skala industri beserta fungsinya!
2. Jelaskan jenis jenis peralatan pembauatan
pakan skala rumah tangga besera
fungsinya!
3. J e l a s k a n t a h a p a n t a h a p a n d a l a m
pembuatan pakan ikan!
4. Apa yang dimaksud dengan penepunagan
dan jelaskan tujuan dari penepungan?
5. Jelaskan tujuan dari pengeringan pakan!

Setelah mempelajari Bab VI ini, Anda tentu


menjadi paham tentang pembuatan pakan
ikan. Bagaimana kesan Anda setelah
mengikuti pembelajaran Bab VII ini?
1. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada Bab VII ini, mana yang menurut Anda
paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang anda peroleh setelah
menyelesaikan Bab VII
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VII?

162
BAB viii
PRODUKSI PAKAN BUATAN

1. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menjelaskan peralatanan


pembuatan pakan buatan dengan benar
2. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu untuk membuat pakan buatan
sesuai prosedur

PRODUKSI PAKAN BUATAN

PERALATAN MEMBUAT
PEMBUATAN PAKAN PAKAN BUATAN

Pakan buatan - produk pakan buatan - peralatan pembuatan pakan

163
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pakan memiliki peranan penting bagi ikan, kemudian digerus sampai pecah.
baik sebagai sumber energi, untuk Kemudian diayak dengan menggunakan
pertumbuhan, reproduksi, maupun untuk siknet ukuran 0,5 sampai 0,063mm.
memelihara daya tahan tubuh dan Tingkat homogenitas dihitung dalam
mempertahankan hidup. Agar ikan tumbuh persentasi pakan yang berukuran di
sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan bawah 0,5mm. Menurut Asmawi (1983),
yang diberikan pada ikan harus bermutu baik sifat-sifat fisik partikel ditentukan oleh
dan dalam jumlah cukup. Mutu pakan meliputi asal bahan dan proses pengolahannya.
sifat fisik, kimia, dan uji biologis. Uji kualitas Salah satunya adalah ukuran partikel
bahan pakan perlu dilakukan karenakan serta distribusi ukuran. 2) Tingkat
Bahan baku sering terkontaminasi atau kehalusan Selain ukuran partikel, kadar
sengaja dicampur dengan benda-benda asing kehalusan juga sangat perlu
yang dapat menurunkan kualitas sehingga diperhatikan, hal ini disebabkan karena
perlu dilakukan pengujian secara fisik untuk mutu fisik terutama pada pelet ikan
menentukan kemurnian bahan. Pengujian sebagian besar ditentukan oleh
kimia pakan bertujuan untuk mengetahui kehalusan bahannya. Semakin halus
kandungan nutrisi yang ada dalam pakan. bahannya, maka semakin stabil pelet
Adapun uji biologis bertujuan untuk berada di dalam air, sehingga tidak cepat
mengetahui seberapa besar pertumbuhan rapuh atau pecah berantakan (Asmawi,
ikan saat dipelihara. Penurunan kualitas 1983). Metode yang sifat-sifat fisik
bahan baku dapat terjadi karena penanganan, partikel ditentukan oleh asal bahan dan
pengolahan atau penyimpanan yang kurang proses pengolahannya. Salah satunya
tepat. Kerusakan dapat terjadi karena adalah ukuran partikel serta distribusi
serangan jamur akibat kadar air yang tinggi, ukuran.
ketengikan dan serangan serangga saat 2. Tingkat kehalusan
penyimpanan (sihombing, 2017).
Selain ukuran partikel, kadar
A. PENGUJIAN MUTU SECARA FISIK kehalusan juga sangat perlu
Pegujian secara fisik mudah dilakukan diperhatikan, hal ini disebabkan karena
dan tidak terlalu membutuhkan biaya yang mutu fisik terutama pada pelet ikan
banyak. Pengujian sifat fisik pada pakan, sebagian besar ditentukan oleh
dalam hal ini pelet ikan, meliputi kehalusan bahannya. Semakin halus
kekerasan pelet, stabilitas pelet dalam air, bahannya, maka semakin stabil pelet
kecepatan tenggelam pelet, serta kadar berada di dalam air, sehingga tidak cepat
kehalusan (Mujiman, 1985). Dikutip dari rapuh atau pecah berantakan (Asmawi,
Aslamsyah (2017), bahwasannya uji fisik 1983). Metode yang digunakan untuk
meliputi beberapa tingkatan, yaitu : pengujian tingkat kehalusan adalah
1. Tingkat homogenitas sama dengan pengujian tingkat
homogenitas, yakni disediakan pakan
Uji ini bertujuan untuk mengetahui
sebanyak 5g kemudian digerus sampai
tingkat keseragaman ukuran partikel
pecah. Kemudian diayak dengan
bahan penyusun pakan. Pakan buatan
menggunakan siknet ukuran 0,5 sampai
berkualitas baik apabila mempunyai
0,063mm. Tingkat homogenitas dihitung
ukuran partikel bahan baku yang halus,
dalam persentasi pakan yang berukuran
seragam, dan homogenitas tinggi.
di bawah 0,5mm.
Adapun metode yang dapat digunakan
untuk uji tingkat homogenitas yaitu 3. Tingkat kekerasan
disediakan pakan sebanyak 5g Pakan buatan sebaiknya memiliki

164
produksi pakan alami dan pakan buatan

karakteristik fisik yang kompak dan oven pada suhu 105οC selama 10 jam.
kering, sehingga ketika dimasukkan Selanjutnya didinginkan dalam
dalam air, pakan menjadi lunak tetapi deksikator, lalu timbang sampai berat
tidak hancur. Metode yang dapat konstan. Menghitung dispersi padatan
digunakan untuk melakukan pengujian menggunakan formula:
tingkat kekerasan ini adalah dengan Berat kering pakan akhir x 100
Dispersi padatan (%)=
memasukkan 2 g pakan ke dalam pipa Berat kering pakan awal
paralon dengan tinggi 1 m. kemudian
pakan dijatuhi beban anak timbangan c. Uji Dispersi Nutrien
dengan berat 500 g. Pakan yang telah Pengurangan kadar nutrien awal
dijatuhi beban kemudian diayak dan setelah dilakukan perendaman
menggunakan siknet ukuran 0,5 sampai beberapa waktu. Pakan yang
0,063 mm. Tingkat kekerasan dihitung berkualitas baik apabila nilai
dalam persentasi pakan yang tidak dispersinya tidak lebih dari 10%.
hancur dengan menggunakan ayakan
berbagai ukuran. Dispersi padatan (%)=
Kandungan nutrien pakan akhir x100
Kandungan nutrien pakan awal
4. Stabilitas dalam air (water stability)
Menurut Mujiman (1985), stabilitas d. Daya Apung
pelet ikan di dalam air minimal harus Pengujian ini bertujuan untuk
mencapai waktu sepuluh menit agar mengetahui berapa lama waktu yang
pelet tidak terbuang percuma karena dibutuhkan pakan dari permukaan air
hancur dalam air, yang akhirnya dapat hingga ke dasar media pemeliharaan.
menyebabkan pencemaran air oleh Pakan terapung cocok untuk ikan yang
pakan dan akan membahayakan mempunyai kebiasaan mencari
kelangsungan hidup ikan. Metode untuk makanan dipermukaan perairan,
pengujian stabilitas dalam air meliputi : sedangkan pakan yang teggelam lebih
a. Uji Kecepatan Pecah tepat untuk ikan yang biasa hidup
Pengujian ini dapat diamati secara didasar perairan.
visual. Kemudian, memasukkan pakan Faktor yang mempengaruhi pelet
sebanyak 10 batang ke dalam gelas ikan bisa mengambang atau terapung
beaker yang diisi 1 L air, pengamatan yaitu dari bahan atau dari mesinnya
dilakukan setiap 5 menit untuk yang hebat dan canggih. Pelet bisa
mengetahui pakan sudah lembek atau terapung karena ada pori pori dalam
belum. Pengamatan dilanjutkan pelet yang terjadi karena gesekan dari
sampai pakan pecah atau hancur. bahan yang dibawa oleh ekstruder
b. Uji Dispersi Padatan dengan dinding tabung dan
dipadatkan diujung ekstruder dengan
Dispersi padatan diamati dengan
tekanan tinggi hingga menimbulkan
menggunakan metode Balazs (1973).
panas yang cukup untuk membuat
Pakan sebanyak 5 g dimasukkan ke
pelet matang,kemudian masuk
dalam kotak kasa berukuran 10 x 10
kedalam lubang yang dinamakan dies
cm dengan poripori sekitar 1 mm,
setelah keluar dari lubang dies
selanjutnya direndam dalam
tersebut dipotong oleh pisau
aquarium. Setelah 4 jam pakan yang
pemotong. Karena perbedaan suhu
masih tersangkut dalam kotak kasa
didalam dan suhu ruang maka pelet
dikeringkan beserta kotak kasa dalam
tersebut dapat membuat pori-pori

165
produksi pakan alami dan pakan buatan

pelet. Intinya dari proses ini adalah pelet terapung akan melalui
thermo mechanical cooking (teknik tahap pemasakan. Sedangkan
memasak dengan mekanik). Steam pelet tenggelam tidak dimasak
boiler dihilangkan tetapi memasak terlebih dahulu. Manfaat proses
dengan kekuatan mekanik mesin pemasakan selain mengurangi
sehingga menggunakan energi yang bobot setiap pelet yaitu
cukup besar. kandungan nutrisinya lebih
Ada perbedaan penambahan steril sehingga aman
bobot antara pelet apung dengan dikonsumsi oleh ikan secara
pelet kelem (tenggelam). Pelet apung rutin.
sudah ditambah zat additive agar bisa b) Penggunaan pelet terapung
berbobot lebih ringan dan memudahkan dalam
mengambang di air. Sedangkan pelet mengontrol banyaknya porsi
“kelem” lebih menekankan makanan yang pas untuk
kandungan gizi pakan sehingga untuk diberikan kepada ikan yang
pendederan gurami pelet kelem lebih dipelihara. Berbeda dengan
disukai (Kicau, 2008).Perbedaan pelet tenggelam yang langsung
antara pelet tenggelam dengan pelet jatuh ke dasar air sehingga sulit
terapung, berdasarkan kelebihan dan untuk memantaunya apakah
kekurangan yang dimiliki oleh dimakan ikan atau tidak
masing-masing pelet tersebut antara c) Pelet terapung langsung
lain : menyebar ke segala arah begitu
1) H a r g a , u n t u k harga pelet dimasukkan ke kolam atau
tenggelam lebih murah tambak, sehingga ikan yang
dibandingkan dengan pelet berada di kolam tersebut bisa
terapung. Bahkan selisih harganya mendapatkan makanan dengan
cukup besar. Walaupun komposisi lebih leluasa sehingga berat
bahan-bahan yang dipakai untuk tubuhnya pun seragam. Lain
membuat pelet juga berpengaruh halnya dengan pelet tenggelam
besar terhadap harga yang yang akan menumpuk di salah
ditetapkan . satu dasar kolam sehingga
2) Pelet terapung mempunyai berat menyebabkan tingkat
yang lebih ringan daripada pelet persaingan perebutan pakan
tenggelam. Inilah yang cukup tinggi. Akibatnya tingkat
mengakibatkan kenapa pelet pertumbuhan ikan pun tidak
terapung bisa tetap berada di seragam.
permukaan air dalam waktu yang 3) Kecepatan tenggelam dilakukan
cukup lama. Ringannya bobot dengan mengukur lama waktu yang
pelet terapung juga membuat isi dibutuhkan pakan bergerak dari
bersih kemasannya menjadi lebih permukaan air hingga ke dasar
banyak jika dibandingkan dengan media pemeliharaan. Pakan
kemasan pelet tenggelam dengan sebanyak 5 batang dimasukkan
bobot yang sama. kedalam gelas beaker dengan
Beberapa hal yang berkaitan ketinggian dasar wadah 20 cm dari
dengan pelet terapung: permukaan air. Stopwatch
dijalankan tepat pada saat pakan
a) Dalam proses pembuatannya,

166
produksi pakan alami dan pakan buatan

dijatuhkan ke permukaan air. adalah pakan yang mempunyai


Kecepatan tenggelam adalah jarak persyaratan fisik yangcukup baik.
di bagi waktu pakan sampai berada Untuk mencapai keadaan ini
didasar gelas ukur. dianjurkan agar pakan udang atau
Adapun kecepatan pakan - ikan secara fisik masih tetap utuh
tenggelam merupakan jarak di kira-kira selama tiga jam
bagi waktu pakan sampai berada beradadalam air.
didasar gelas beaker. Daya tahan Pada dasarnya semakin halus
peletpeletdalam air dilakukan bahan baku yang digunakan untuk
dengan merendam peletpelet menyusun pakan, bentuk fisiknya
dalam air dan dihitung berapa akan semakin baik pula, karena
lama peletpelet tersebut tahan akan tercampur lebih baik sehingga
dalam air sampai hancur. Semakin menghasilkan produk yang lebih
lama peletpelet tersebut hancur, kompak dan stabil di dalam air,
semakin baik dan berkualitas sehingga relatif lebih mudah
peletpelet tersebut. Selain dari dicerna.Beberapa faktor yang
faktor kekerasan peletpelet, daya mempengaruhi stabilitas pakan
tahan peletpelet dalam air dapat dalam air, seperti kehalusan bahan
disiasati dengan beberapa cara, baku pakan dan proses
antara lain yaitu dengan pencampuran bahan dalam proses
mempergunakan perekat, lama pembuatan pakan. Semakin halus
pengeringan yang optimal dan bahan pakan, semakin baik pula
merata dan memperbesar ukuran pakan yang dihasilkan. Bahan
peletpelet seoptimal mungkin. pakan akan tercampur merata
PeletPelet umumnya dibuat dari sehingga menghasilkan produk
campuran beberapa macam bahan yang lebih kompak dan stabil di
pakan dan umumnya kemudian dalam air.
ditambahkan perekat baik alami Disamping proses pembuatan,
maupun kimiawi. Salah satu bahan bahan perekat yang tepat juga
perekat yang murah dan mudah sangat menentukan stabilitas
didapat adalah kanji yang berasal pakan dalam air dan sifat-sifat fisik
dari tepung tapioka. Lama pelet yang lain.Pakan buatan yang
pengeringan juga menentukan baik tidak mengalami proses
keras tidaknya pelet. Semakin pencucian secara besar-besaran
lama dilakukan pengeringan akan selama berada didalam air. Dengan
semakin keras pelet tersebut, demikian, semua komponen yang
problemnya adalah akan terkandung didalamnya dapat
mengurangi kandungan nutrisi diserap oleh tubuh ikan. Oleh karna
pelet. Demikian juga pengeringan itu, pakan buatan sebaiknya
dengan suhu yang semakin tinggi mempunyai karakteristik yang
akan menyebabkan pelet akan kompak dan kering sehingga ketika
cepat menjadi keras (Handajani dimasukkan ke dalam air pakan
dan Wahyu, 2010). menjadi lunak, tetapi tetap hancur.
Pakan yang tahan dalam air Sebaiknya, keutuhan bentuk pakan
yang hanya mengalami sedikit buatan di dalam air minimum
perubahan kualitasdan kuantitas mampu dipertahankan selama 3

167
produksi pakan alami dan pakan buatan

jam. Analisis fisik ditujukan untuk banyak jumlah butiran yang


mengetahui presentasi nutrien tersedia pada bobot pakan atau
dalam pakan berdasarkan sifat luasan kolam yang sama.
kimianya, diantaranya serat dan 6) Uji Daya Pikat
ekstrak bebas nitrogen. Analisis
Dilakukan dengan menghitung
fisik banyak digunakan untuk
berapa waktu yang yang
mengetahui kualitas pakan buatan
dibutuhkan kultivan mendekati
karena prosedurnya mudah dan
atau mengkonsumsi (awal) pakan
relatif murah. Pakan buatan yang
uji. Stopwatch dijalankan saat
baik umumnya mempunyai
pakan berada didalam media
kandungan air berkisar antara
pemeliharaan pada jarak tertentu
10–12%, protein 25–40%,
dari kultivan.
karbihidrat 10–12%, lemak ≤ 8%
dan serat kasar 5–8% (Afrianto dan 7) Daya Lezat Pakan
Evy liviawaty, 2005). Dilakukan dengan mengukur
Uji daya apung, kecepatan jumlah pakan yang dikonsumsi
tenggelam dilakukan dengan udang/ikan per bobot tubuh dalam
mengukur lama waktu yang sehari
dibutuhkan pakan bergerak dari B. PENGUJIAN KIMIAWI
permukaan air hingga ke dasar Uji kimiawi pakan meliputi uji dispersi
media pemeliharaan. Cara protein dan lemak, serta analisis proksimat
mengukurnya memasukkan pakan pakan. Analisis proksimat adalah suatu
sebanyak 5 batang kedalam gelas metoda analisis kimia untuk
beaker dengan ketinggian dasar mengidentifikasi kandungan nutrisi seperti
wadah 20 cm dari permukaan air. protein, karbohidrat, lemak dan serat pada
Menjalankan Stopwatch tepat suatu zat makanan dari bahan pakan atau
pada saat pakan dijatuhkan ke pangan. Analisis proksimat memiliki
permukaan air. manfaat sebagai penilaian kualitas pakan
Hitung waktu yang diperlukan atau bahan pangan terutama pada standar
dari pelet mulai tenggelem yang zat makanan yang seharusnya terkandung
merupakan daya apung pakan. di dalamnya. Selain itu, analisis proksimat
dapat digunakan untuk mengevaluasi dan
4) Berat Jenis
menyusun formula pakan dengan baik.
Pakan buatan harus Mengevaluasi ransum yang telah ada
mempunyai berat jenis lebih besar seperti mencari kekurangan pada ransum
dari berat jenis media tetapi harus tersebut kemudian kita bisa menyusun
lebih kecil dari berat jenis tanah formula ransum baru dengan
dasar kolam atau tambak. Agar menambahkan zat makanan yang
pakan yang tenggelam tidak diperlukan.
terbenam dalam lumpur.
Analisis proksimat dikembangkan oleh
5) Ukuran Pakan Weende Experiment Station di Jerman oleh
Uji ukuran pakan berkaitan Henneberg dan Stokman pada tahun 1865,
dengan jumlah butiran pakan yang dengan menggolongkan komponen yang
tersedia per satuan bobot pakan ada pada makanan. Metode ini didasarkan
atau luas kolam. Semakin kecil pada komposisi susunan kimia dan
ukuran pakan maka semakin kegunaan bahan makanan. Analisis

168
produksi pakan alami dan pakan buatan

Proksimat merupakan suatu metode terbakar selama 3-4 jam atau sampai
analisis kimia untuk mengidentifikasikan warna sampel berubah menjadi putih
kandungan zat makanan dari suatu bahan semua. Setelah sampel bewarna putih
pakan atau pangan. Komponen fraksi yang semua, kemudian dinginkan dalam tanur
dianalisis masih mengandung komponen pada suhu 120oC sebelum dipindahkan
lain dengan jumlah yang sangat kecil, yang ke dalam eksikator. Setelah dingin
seharusnya tidak masuk ke dalam fraksi timbang dengan teliti ( H ).
yang dimaksud, itulah sebabnya mengapa 3. Penentuan Protein Kasar, adapun cara
hasil analisis proksimat menunjukkan kerjanya antara lain : timbang sampel
angka yang mendekati angka fraksi yang dengan teliti sejumlah 0,3 gram ( I ) dan
sesungguhnya. Analisis proksimat masukkan kedalam tabung destruksi.
menganalisis beberapa komponen seperti Tambahkan kira-kira 0,2 gram katalis
zat makanan air (Bahan Kering), bahan campuran dan 5 ml H2SO4 pekat.
anorganik (abu), protein, lemak, dan serat Panaskan campuran tersebut dalam
kasar. Prosedur Analisis Proksimat seperti lemari asam. Perhatikan proses destruksi
tertera dibawah ini: selama pemanasan agar tidak meluap.
1. Penentuan Kadar Air, adapun cara Destruksi dihentikan bila larutan sudah
kerjanya adalah cawan porselen yang menjadi hijau terang atau jernih, lalu
telah dicuci bersih, dikeringkan di dinginkan dalam lemari asam. Larutan
dalam oven selama1 jam dengan dimasukkan ke dalam labu destilasi dan
temperatur 105 oC. kemudian diencerkan dengan 60 ml aquades.
didinginkan di dalam eksikator sekitar Masukkan beberapa buah batu didih.
10-20 menit dan ditimbang ( C ). Sampel Tambahkan pelan-pelan melalui dinding
dihitung sebanyak 0,5-1 gram ( D ) dan labu 20 ml NaOH 40 % dan segera
dimasukkan ke dalam cawan porselen. hubungkan dengan destilator. Suling (
Kemudian cawan dan sampel tersebut NH3 dan air ) ditangkap oleh labu
dikeringkan dalam open 105oC selama erlenmeyer yang berisi 25 ml H2SO4 0,3
112-16 jam. Cawan dan sampel ( E ) N dan 2 tetes indikator campuran (
dikeluarkan dari oven dan didinginkan methyl red 0,1 % dan bromcresol green
dalam eksikator selama 10-20 menit 0,2 % dalam alkohol ). Penyulingan
sampai diperoleh berat tetap. dilakukan hingga nitrogen dari cairan
2. Penentuan Kadar Abu, adapun cara tersebut tertangkap oleh H2SO4 yang
kerjanya antara lain : cawan porselen ada di dalam erlenmeyer ( 2/3 dari cairan
yang telah dicuci bersih, dikeringkan di yang ada pada labu destilasi menguap
dalam oven sekitar 1 jam pada atau terjadi letupan-letupan kecil atau
temperatur 105o C. Kemudian erlenmeyer mencapai volume 75 ml ).
didinginkan dalam eksikator sekitar 10- Labu erlenmeyer berisi sulingan diambil
20 menit dan ditimbang dengan teliti ( F dan dititer kembali dengan NaOH 0,3 N ( J
). Sampel ditimbang dengan teliti ). Perubahan biru ke hijau menandakan
sebanyak 3 gram untuk sampel hijauan titik akhir titrasi. Bandingkan dengan
atau 5 gram untuk kosentrat ( G ) dan titer blanko ( K ).
dimasukkan ke dalam cawan porselen. 4. Penentuan Lemak Kasar antara lain :
Pijarkan sampel yang terdapat dalam timbang sampel dengan teliti sebanyak
cawan porselen hingga berasap. Bakar 1 gram 9 L ) dan bungkus dengan kertas
cawan porselen berisi sampel dan tanur saring bebas lemak. Keringkan dalam
bersuhu 600oC. Biarkan sampel oven 105cC selama 5 jam, dinginkan

169
produksi pakan alami dan pakan buatan

dalam eksikator dan timbang ( M ). 7. Dispersi protein dan lemak adalah kadar
Sampel dimasukkan kedalam tabung protein dan lemak awal dalam pakan
ekstraksi soxhlet. Alat soxhlet diisi dikurangi kadar protein pakan dan lemak
dengan pelarut lewat kondensor yang tersisa dalam berat kering
dengan corong. Alat pendingin dialirkan (Murdinah, 1989).
dan panas dihidupkan. Ekstraksi Dispersi protein pakan (%) = Protein
berlangsung selama 16 jam sempai pakan awal – Protein pakan akhir
pelarut pada alat soxhlet terlihat jernih.
Dispersi lemak pakan (%) = Lemak
Sampel dikeluarkan dari alat soxhlet
pakan awal – Lemak pakan akhir
dan keringkan ke dalam oven 105oC
selama 5 jam, kemudian dinginkan Uji Kimiawi Umumnya dalam
dalam eksikator dan timbang ( N ). penentuan bahan makanan ternak
secara kimia masih menggunakan
5. Penentuan Serat Kasar antara lain :
metode analisa proksimat (Weende)
keringkan kertas saring whatman No. 41
yang telah dikembangkan mulai 100
di dalam oven 105OC selama 1 jam dan
tahun lalu. Metode ini tetap merupakan
timbang (O). Timbang dengan teliti 1
dasar penentuan kualitas yang banyak
gram ( P ) sampel masukkan kedalam
digunakan di dunia peternakan. Bahan
gelas piala. Tambahkan 50 ml H2SO4
makanan dibagi dalam 6 fraksi terdiri
0,3 N dan didihkan selama 30 menit.
dari kadar air, abu, protein kasar, lemak
Cairan disaring melalui kertas saring
kasar, serat kasar dan bahan ekstrak
yang telah diketahui beratnya didalam
tanpa nitrogen (Beta-N).
corong buchner yang telah
dihubungkan dengan pompa vokum. Walaupun perkembangan teknologi
Kertas saring bersama residu dicuci dalam analisa kimia sudah sedemikian
berturut-turut dengan 50 ml H2O panas, maju, namun analisa tersebut merupakan
50 ml H2SO4 0,3 N, 50 ml H2O panas analisa kelanjutan atau perluasan dari
dan aseton. Kertas saring berisi residu analisa proksimat ini (Tim Laboratorium,
dimasukkan kedalam cawan porselen 2012). 1) Analisis Proksimat Tujuan dari
bersih dan kering dengan menggunakan analisasi proksimat adalah untuk
oven. Cawan berisi sampel yang mengetahui persentase nutrien dalam
dikeringkan ke dalam oven 105oC pakan berdasarkan sifat kimianya,
sampai didapat berat yang konstan, diantaranya kadar air, protein, lemak, serat,
didinginkan dalam eksikator dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN)
ditimbang ( Q ). Pijarkan sampel dalam (Aslamsyah, 2017). Henneberg dan
cawan hingga tak berasap. Kemudian Stohmann dari Weende Experiment Station
cawan bersama isinya dimasukkan ke di Jerman membagi pakan menjadi 6 (enam)
dalam tanur 600oC selama 3-4 jam. fraksi, yaitu : kadar air, abu, protein, lemak
Setelah isi cawan berubah menjadi abu kasar, serat kasar dan bahan ekstrak tanpa
yang bewarna putih, diangkat, nitrogen (BetaN). Pembagian zat makanan
didinginkan dan ditimbag ( R ). ini kemudian dikenal sebagai Skema
Proksimat. Untuk melakukan analisa
6. PenentuanKadar Bahan Ekstrak Tanpa
proksimat bahan harus bentuk tepung
Nitrogen (BETN) dengan cara
dengan ukuran maksimum 1 mm. Bahan
mengurangkan kandungan zat makanan
berkadar air tinggi misalnya rumput segar
dalam bahan pakan ( % abu, protein
perlu diketahui dahulu berat awal (segar),
kasar, lemak kasar, dan serat kasar) dari
berat setelah penjemuran/pengeringan
% BK bahan.
oven 70oC agar dapat dihitung komposisi

170
produksi pakan alami dan pakan buatan

zat makanan dari rumput dalam keadaan (kisaran 13-19%). Metode yang sering
segar dan kering matahari. digunakan dalam analisa protein adalah
1. Analisa Air metode Kjeldhal yang melalui proses
destruksi, destialsi, titrasi dan
Analisis kadar air bahan
perhitungan. Dalam analisis ini yang
menggunakan oven dengan temperatur
dianalisis adalah unsur nitrogen bahan,
sedikit di atas temperatur didih air yaitu
sehingga hasilnya harus dikalikan
105oC. Sampel dimasukan ke dalam
dengan faktor protein untuk
oven beberapa waktu sehingga tercapai
memperoleh nilai protein kasarnya.
berat tetap. Kadar air adalah selisih
Apabila diketahui secara tepat macam
berat awal dan akhir dalam satuan
pakan yang dianalisis misal air susu maka
persen. Umumnya pakan yang telah
faktor proteinnya adalah 6.38, tetapi
mengalami pengeringan matahari/oven
secara umum biasanya menggunakan
70oC masih mengandung kadar air. Dari
6.25.
analisis ini akan diperoleh kadar bahan
kering (bahan yang sudah bebas air atau 4. Analisa Lemak Kasar
uap air) dengan cara 100% dikurangi Metode yang digunakan antara lain
dengan kadar air (Tim Laboratorium, extraksi soxhlet dengan pelarut lemak
2012). Sebagaimana menurut Amrullah petroleum ether. Analisis lemak
(2002), bahwa persentase penyusutan dipergunakan istilah lemak kasar karena
bobot itu mungkin terdiri atas dalam analisis ini yang diperoleh adalah
kehilangan air, senyawa organik yang suatu zat yang larut dalam proses
mudah menguap, dan kehilangan air ekstraksi dengan menggunakan pelarut
asal dekomposisi senyawa organik. organik antara lain ether, petroleum
2. Analisa Abu ether atau chloroform. Kemungkinan
yang terlarut dalam pelarut organik ini
Abu adalah bagian dari sisa
bukan hanya lemak tetapi juga antara
pembakaran dalam tanur dengan
lain : glyserida, chlorophyl, asam lemak
temperatur 400- 600oC yang terdiri
terbang, cholesterol, lechitin dan lain-
atas zat-zat anorganik atau mineral. Dari
lain dimana zat-zat tersebut tidak
abu ini dapat dilanjutkan untuk
termasuk zat makanan tetapi terlarut
mengetahui kadar mineral (Tim
dalam pelarut lemak
Laboratorium, 2012). Menurut Tilman
et.al.,(1993), bahwa kada abu 5. Analisa Serat Kasar
dipengaruhi oleh umur tanaman dan Serat kasar mempunyai pengertian
kandungan unsur hara yang diserap sebagai fraksi dari karbohidrat yang
terutama mineral. Semakin tua umur tidak larut dalam basa dan asam encer
tanaman, maka semakin rendah kadar setelah pendidihan masing-masing 30
abunya. Amrullah (2002), menit. Termasuk dalam komponen serat
menambahkan bahwa mayoritas abu kasar ini adalah campuran
terdiri dari silika yang tidak mempunyai hemisellulosa, sellulosa dan lignin yang
nilai gizi bagi ternak atau hewan. tidak larut. Dalam analisa ini diperoleh
3. Analisa Protein Kasar fraksi lignin, sellulosa dan hemisellulosa
yang justru perlu diketahui
Pengertian protein kasar adalah
komposisinya khusus untuk hijauan
semua zat yang mengandung nitrogen.
makanan ternak atau umumnya pakan
Diketahui bahwa dalam protein rata-
berserat. Untuk memperoleh data yang
rata mengandung nitrogen 10%
lebih akurat tentang fraksi lignin dan

171
produksi pakan alami dan pakan buatan

sellulosa dapat dilakukan analisa lain Untuk menghitung angka


yang lebih spesifik dengan metode kelangsungan hidup menggunakan
analisa serat Van Soest (Tim rumus di bawah ini:
Laboratorium, 2012). Menurut Barry
(2004), bahwa indikator dari daya cerna
dan bulkiness suatu bahan pakan adalah
kandungan serat kasar. Kandungan
serat kasar yang tinggi dalam bahan
Keterangan :
pakan akan menurunkan koefisiensi
cerna dalam bahan pakan tersebut SR = Derajat kelangsungan hidup
karena serat kasar mengandung bagian Nt = Jumlah ikan pada hari ke t (saat ini)
yang sukar untuk dicerna. Bahan No = Jumlah ikan pada awal
Ekstrak tanpa Nitrogen (Beta-N) Untuk pemeliharaan
memperoleh beta-N adalah dengan cara
2. Angka Pertumbuhan
perhitungan : 100% - (Air + Abu +
Protein Kasar + Lemak Kasar + Serat Growth Rate (GR)
Kasar)% Dalam fraksi ini termasuk Berhubungan dengan pengukuran
karbohidrat yang umumnya mudah pertumbuhan spat, terdapat dua
tercerna antara lain pati dan gula (Tim parameter yaitu laju pertumbuhan
Laboratorium, 2012) stabilitas pakan harian spat dan perutumbuhan mutlak
dalam air, tingkat kekerasan, tingkat spat. Laju pertumbuhan harian adalah
homogenitas, kecepatan tenggelam, kecepatan pertumbuhan spat perhari.
serta daya pikat dan daya lezat pakan. Sedangkan pertumbuhan mutlak adalah
C. PENGUJIAN BIOLOGI selisih pertumbuhan dua waktu
tertentu.Rumus laju perutumbuhan
Setelah melakukan pengujian secara
harian adalah:
fisik dan secara kimiawi perlu juga
dilakukan lainnya yaitu pengujian secara Wx=Wo (1+0.01 a)t
Biologis. Pengujian biologis sangat Keterangan:
penting terutama untuk milihat nilai Wx = Rata-rata bobot akhir ikan (mg)
Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio).
Wo = Rata-rata bobot awal ikan (mg)
Nilai ini sebenarnya tidak merupakan
angka mutlak, karena tidak hanya a= Laju pertumbuhan harian (%)
ditentukan oleh kualitas, tetapi juga t = Lama pemeliharaan (hari)
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti Rumus laju pertumbuhan mutlak
jenis, ukuran ikan, kepadatan, kualitas air adalah:
dll. Semakin kecil nilai konversi pakan,
W=Wt2 - Wt1
semakin baik kualitas pakan, karena akan
semakin ekonomis.Uji biologi perlu Keterangan :
dilakukan agar diketahui pengaruh pakan W = Pertumbuhan pada periode waktu
yang dibuat terhadap ikan. Parameter uji tertentu
biologi tersebut yang minimal diketahui Wt2 = Bobot rata-rata pada hari akhir
adalah Derajat Kelangsungan Hidup (SR),
Wt1 = Bobot rata-rata hari awal
Laju Pertumbuhan (GR) dan Feed
Conversion Ratio (FCR). Cara menghitung FCR tersebut yaitu
sesuai dengan rumus di bawah ini :
1. Derajat Kelangsungan Hidup /Survival
Rate (SR)

172
produksi pakan alami dan pakan buatan

2. Mengukur pelaksanaan kerja dalam hal


peningkatan dan pengendalian mutu.
3. Mengukur apakah prestasi kerja
Faktor yang ikut berpengaruh dalam memenuhi standar mutu bahan pakan.
uji biologi adalah kualitas air media,
4. Mengambil tindakan koreksi, jika hasil-
sehingga sebaiknya disesuaikan
hasil yang dicapai tidak memenuhi
dengan habitat ikan. Untuk itu, sifat ikan
standar mutu pakan dan analisis
harus diketahui terlebaih dahulu
menunjukkan perlunya diambil
sebelum mengerjakan uji biologi.
tindakan. Kegunaan peningkatan atau
Kualitas air tersebut adalah yang
pengendalian proses mutu bahan pakan
menyangkut faktor kimia adalah
adalah:
kelarutan oksigen, pH, kandungan
ammonia, sedangkan faktor fisika a. Dapat diterapkan pada pekerjaan
adalah suhu, kecerahan dan kekeruhan pengadaan bahan dalam rangka
dan faktor biologi hal ini bisa pengendalian mutu bahan pakan oleh
dikendalikan unit penerima barang agar diperoleh
bahan pakan yang bermutu.
b. Untuk memperoleh keseragaman
D. PENGONTROLAN MUTU
produk dari setiap angkatan atau
Kontrol kualitas bahan pakan tahapan (per batch, per shift) dan juga
merupakan hal yang sangan penting untuk per angkatan produksi;
dilakukan dalam usaha budidaya
c. Sebagai bagian dari penataan proses
perikanan. Tuntutan konsumen dalam hal
produksi. Agar tetap sama kualitas
standar mutu pakan terhadap peningkatan
produknya. Suatu produk bisa
mutu bahan pakan meliputi keperluan
keberagaman produk banyak
teknik dalam peningkatan mutu, peraturan
macamnya, namun dapat
ataupun standar yang harus dilaksanakan
dikelompokkan berasal dari :
dalam hal peningkatan mutu serta efisiensi
mutu. Standar mutu bahan pakan terkait 1) bahan mentah,
peningkatan dan pengendalian mutu 2) formulasi produksi,
bahan pakan adalah untuk meningkatkan 3) cara atau proses pengolahan,
kepuasan konsumen terhadap sebuah
4) peralatan yang digunakan,
produk pakan secara emosional.
Peningkatan atau pengendalian mutu Untuk menentukan mutu pakan baik
pakan merupakan salah satu fungsi atau tidak, dapat dilihat dari :
manajemen yang merupakan pengukuran a. Standar mutu pakan
dan koreksi dalam semua kegiatan dalam Standar mutu pakan yang
rangka memastikan bahwa tujuan – tujuan digunakan dalam peningkatan maupun
sebuah perusahaan dalam memproduksi pengendalian mutu bahan pakan, hal
produk pakan dapat terlaksana dengan ini dapat dilihat dari kandungan nutrisi
baik. pakan tersebut yakni kandungan
Langkah – langkah dalam proses protein kasar, energy metabolism,
peningkatan atau pengendalian mutu lemak maupun serat kasar.
bahan pakan adalah: b. Parameter mutu pakan
1. Menetapkan standar dan metode untuk Beberapa sifat fisik bahan pakan
mengukur prestasi. yang dapat dijadikan acuan sebagai

173
produksi pakan alami dan pakan buatan

parameter mutu pakan yang sesuai 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
adalah berat jenis pakan, kerapatan simpan kembali dengan rapi pada
tumbukan, kerapatan pemadatan tempat yang telah disediakan
tumbukan, sudut tumpukan, daya 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
ambang bahan pakan dan factor kegiatan praktikum telah selesai
higroskopis pakan.
D. Prosedur Kerja
c. Kualitas mutu pakan
1. Pengamatan dengan indera penglihatan
Kualitas dapat dalam memenuhi
a. Diambil pakan sebanyak 100 gram
kebutuhan konsumen dibagi menjadi
secara acak dari wadah pakan
3 bagian yaitu (1) kualitas pakan
kemudian disebarkan diatas kertas
berdasarkan kandunga nutrisinya
putih.
yang dapat diketahui berdasarkan
hasil analisis proksimat, (2) kualitas b. Diamati pakan tersebut dengan
pakan berdasarkan tampilan fisik cermat dan seksama kemudian dicatat
yang dapat dilihat dari penglihatan hasilnya.
secara langsung. 2. Pengujian dengan indera penciuman
Diambil sejumlah pakan dan
didekatkan pakan tersebut ke hidung
pRAKTIKUM dan dicatat hasilnya.
3. Pengujian dengan indera pengecap
Pengujian Mutu Pakan Ikan Secara Fisik a. Diambil sedikit pakan dan diletakkan
di lidah untuk dikecap dan di rasa.
A. Tujuan
b. Dicatat rasa pakan tersebut.
1. Setelah mempelajari materi pengujian
mutu pakan secara fisik (water stability), 4. Pengujian daya tahan pakan dalam air
peserta didik mampu mengetahu daya a. Dimasukkan 1 butir pakan dalam botol
tahan pakan di dalam air dengan cermat. mineral yang berisi air dan diaerasi.
2. Setelah mempelajari materi pengujian Diaktifkan stopwatch sejak pertama
mutu pakan secara fisik peserta didik kali pakan menyentuh air.
mampu melihat kehalusan dan b. Setiap 30 menit, diguncangkan botol
kekerasan bahan baku pakan yang akan mineral dengan lembut beberapa kali.
sangat berpengaruh terhadap c. Dicatat pada menit keberapa pakan
kekompakan pakan di dalam air tersebut akan hancur.
B. Alat dan Bahan d. Dilakukan 2 ulangan dalam pengujian
Alat : grinding, screening, weighirid, ini dan dihitung rata-ratanya.
mixing, 5. Pengujian daya apung
Bahan : - a. Ditaruh beberapa pakan diatas
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja permukaan air dan dilepaskan.
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung b. Dibiarkan pakan hingga akhirnya jatuh
tangan ke dasar.
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n c. Dicatat lama waktu pakan mengapung.
peralatan yang memakai tenaga listrik 6. D i h i t u n g r a t a - r a t a l a m a w a k t u
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r mengapung setiap butir pakan.
operasional prosedur (SOP)

174
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Lembar Kerja Daya tahan pakan dalam air
Pengamatan indera penglihatan
Daya tahan pakan
Tingkat di dalam air menit ke......
Jenis Ada Tidaknya Kehalusan Warna Morfologi No Jenis Pakan
No
Pakan Benda Lain Pemukaan Pakan Pakan Pakan Hancur Pakan Patah
Butiran

Keterangan :
1. Jenis pakan yang digunakan untuk Daya apung pakan dalam air
percobaan (pakan dari pabrikan, pakan
ikan hasil praktik siswa yang dibuat ) Daya Apung Pakan ( Menit)
2. Tingkat kehalusan :halus, kurang halus, No Jenis Pakan Lama terapung saat Tenggelam
tidak halus , kasar merata, kasar tidak
merata
3. Warna = jelas
4. Morfologi : bentuk pakan

Pengujian indra penciuman


Daya apung pahan
No Jenis Pakan Aroma Bau Tengik
Daya Apung Pakan (menit)
No Jenis Pakan Lama pakan Saat tenggelam
terapung menit ke....

Pengujian indera pengecapan

No Jenis Pakan Rasa Butiran Pakan

175
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Uji Mutu Kimia Kadar Air dan Kadar Lemak didinginkan selama 30 menit.
Kadar Air 7. Ditimbang cawan porselen tersebut dan
A.Tujuan dicatat beratnya.
Setelah mempelajari materi mutu pakan 8. Dipanaskan kembali cawan yang berisi
kimia peserta didik mampu mengetahui sampel tadi selama 1 jam dan ulangi
kadar air pada pakan buatan yang telah prosedur sebelumnya sampai berat
dibuat sesuai dengan formulasi pakan antara pengeringan tadi maksimal 0,3
yang disusun. mg
B.Alat dan Bahan Perhitungasn kadar air
Alat :
1. Timbangan analitik
2. Cawan porselen.
3. Oven
Keterangan :
4. Desikator
A= berat sampel
Bahan : pakan buatan (pellet)
Berat awal cawan
C.Keselamatan dan Kesehatan Kerja
C= Berat cawan + sampel
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
tangan Perhitungan kadar air dilakukan
sebanyak 3 kali ulangan , kemudian hasil
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n
dibuat rata rata.
peralatan yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
operasional prosedur (SOP) Kadar Lemak
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan A. Tujuan
simpan kembali dengan rapi pada Setelah mempelajari materi mutu pakan
tempat yang telah disediakan kimia peserta didik mampu mengetahui
5. Bersihkan ruangan praktek apabila kadar lemak pada pakan buatan yang
kegiatan praktikum telah selesai telah dibuat sesuai dengan formulasi
pakan yang disusun
D.Prosedur Kerja
B. Alat dan bahan
Analisa kadar air
Alat : pakan, eta
Cara kerja yang dilakukan dalam
praktikum ini antara lain: 1. Timbangan analitik
1. Ditimbang cawan porselen yang sudah 2. Kertas saring .
dioven (1100C) dalam waktu 1 jam. 3. Labu Erlenmeyer
2. Cawan porselen dimasukkan ke dalam 4. Oven
desikator selama 30 menit. 5. Soxhlet extractor
3. Dimasukkan bahan atau sampel Bahan :
sebanyak ± 1 gram pada cawan
1. Pakan,
porselen.
2. etanol 95 %
5. Dipanaskan atau dioven dengan suhu
1100C selama 2 jam. 3. Water bath berfungsi sebagai penangas
air.
6. Dipindahkan segera ke desikator,

176
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Akuarium digunakan untuk uji biologis Pengujian Mutu Pakan Ikan Secara Biologi
terhadap pertumbuhan ikan nila. A. Tujuan
Aerator digunakan sebagai pensuplai Setelah mempelajari materi pengujian
oksigen didalam akuarium. digunakan mutu pakan secara biologi , peserta didik
untuk ekstraksi dalam uji lemak. mampu mengetahui pertumbuahn ikan
Cara kerja yang dilakukan dalam yang diberi pakan hasil pakan yang dibuat
praktikum ini adalah dengan cermat.
1. Dipanaskan labu ekstraksi pada oven B. Alat dan Bahan
dengan suhu 1100C selama 1 jam, 1. Alat : Bak pemeliharan (akuarium),
didinginkan kedalam desikator selama seser, timbangan, nampan, baskom
15 menit dan ditimbang. (ember) , Aerator .
2. Ditimbang 3 gram bahan, dibungkus 2. Bahan : pellet (pakan yangdibuat), ikan
dengan kertas saring, dan dimasukkan nila
kedalam selongsong dan soxhlet dan
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
diletakkan pemberat diatasnya.
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
3. Dimasukkan etanol 95 % kedalam
tangan
soxhlet sampai selongsong terendam
dan sisa etanol dimasukkan kedalam 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
labu. yang memakai tenaga listrik
4. D i p a n a s k a n l a b u y a n g t e l a h 3. Lakukan tugas sesuai standar operasional
dihubungkan dengan soxhlet diatas prosedur (SOP)
water bathsampai cairan yang 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
merendam bahan dalam soxhlet simpan kembali dengan rapi pada
berwarna bening. tempat yang telah disediakan
5. Labu dilepaskan dan tetap dipanaskan 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
hingga etanol menguap. kegiatan praktikum telah selesai
6. Labu dan lemak yang tersisa dipanaskan D. Prosedur Kerja
dalam oven selama 60 menit, Cara kerja yang dilakukan dalam uji
didinginkan dalam desikator selama 15 biologis pakan ini antara lain:
menit dan ditimbang.
1. Disiapkan ikan nila yang akan diukur,
dengan ukuran 6-8 cm sebanyak 5 ekor.
Masing masing dilakukan pengulangan 3
kali
Keterangan : 2. Ditimbang berat ikan dan dihitung rata-
A = Berat sampel pakan ratanya.
B = Berat awal labu 3. Dimasukkan ikan tersebut ke dalam
C = Berat Akhir Labu akuarium yang telah dilengkapi dengan
aerator.
Data kadar air dan kadar lemak
4. Ditimbang jumlah pakan berdasarkan
Kadar Air berat total tubuh ikan nila sebanyak 5%
Rata-rata Kadar
No Jenis Pakan kadar air Lemak
dari berat tubuhnya.
1 2 3
5. Diberikan pakan tersebut dua kali sehari
pada pukul 09.00 dan 16.00.

177
produksi pakan alami
dan pakan buatan

pRAKTIKUM
6. Setiap 2 hari sekali akuarium disifon dan Untuk menambah wawasan lebih jauh
setiap 4 hari sekali dilakukan mengenai pengujian mutu pakan ikan kalian
pergantian air secara total. juga dapat mempelajari secara mandiri melalui
7. Dilakukan penimbangan pada hari ke internet. Di internet kalian bisa mencari lebih
tujuh, ditimbang berat ikannya dan jauh materi tentang pengujian mutu pakan ikan
dihitung kembali jumlah pakan yang tersebut. Salah satu website yang dapat kalian
diberikan sesuai dengan berat tubuh kunjungi untuk menambah wawasan dan
ikan. pemahaman kalian tentang pengujian mutu
pakan ikan adalah sebagai berikut:
8. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 1
bulan
9. Hitung pertumbuhan mutlak dan buat
grafik pertumbuhan
Pertumbuhan Berat Mutlak : Wt – Wo
Keterangan :
Wt = Berat akhir
Wo = Berat awal

1. Mutu pakan meliputi sifat fisik, kimia, dan


uji biologis.
2. Uji kualitas bahan pakan perlu dilakukan
karena bahan baku sering dicampur atau
tanpa sengaja kecampur dengan bahan
yang lain yang dapat menurunkan kualitas.
3. dilakukan pengujian secara fisik untuk
menentukan kemurnian bahan. Pengujian
kimia pakan bertujuan untuk mengetahui
kandungan nutrisi yang ada dalam pakan.
Adapun uji biologis bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pertumbuhan
ikan saat dipelihara.
4. Uji kimiawi pakan meliputi uji dispersi
protein dan lemak, serta analisis proksimat
pakan
5. Pengujian biologis sangat penting terutama
untuk milihat nilai Konversi Pakan (Feed
Conversion Ratio).

178
produksi pakan alami dan pakan buatan

Pada pembelajaran sebelumnya, Anda


sudah mempelajari materi uji mutu pakan .
Coba Anda buat kliping tentang uji mutu
pakan . Tugas dikerjakan dalam bentuk
laporan dengan format yang sudah disepakati
dengan guru pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang uji mutu
pakan? Jelaslan!
2. Jelaskan kelebihan/manfaat dari uji mutu
pakan yang dilakukan!
3. Jelaskan macam macam uji pakan yang
dilakukan pada pakan buatan!
4. Jelaskan apa saja uji secara fisik pada
pakan buatan yang perlu dilakukan!
5. Apa manfaat dari uji secara biologi pada
pakan buatan? Jelaskan!

Setelah mempelajari Bab VII ini, Anda tentu


menjadi paham tentang uji mutu pakan
buatan. Bagaimana kesan Anda setelah
mengikuti pembelajaran Bab VIII ini?
1. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada Bab VIII ini, mana yang menurut Anda
paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VIII ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VIII?
Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda, karena materi ini akan
menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
dibahas di bab-bab selanjutnya.

179
BAB IX
MENGEVALUASI PRODUKSI PAKAN

1. Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menganalisis hasil uji pakan
(Fisik, Biologi, Kimia)
2. Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan hasil
produksi pakan untuk berbagai jenis ikan
3. Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan berbagai
model kemasan pakan

KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI

MEMBANDINGAKAN HASIL
PARAMETER EVALUASI I MODEL/PROSES
PRODUKSI PAKAN
PRODUKSI PAKAN PENGEMASAN
DARI BERBAGAI JENIS

Evaluasi Pakan - nilai optimal parameter pengujian pakan - produksi pakan


penggemasan

180
produksi pakan alami dan pakan buatan

A. PARAMETER EVALUASI PRODUK PAKAN mengalami proses oksidasi sedangkan


Evaluasi produk pakan perlu dilakukan pakan yang busuk telah mengalkami
untuk mengetahui kualitas pakan ikan perombakan protein menjadi amonia
yang dihasilkan. Untuk menjamin dan hidrogen sulfida yang justru dapat
keamanan pakan sesuai dengan kebutuhan mengakibatkan ikan keracunan.
atau tuntutan konsumen maka penting Untuk meningkatkan kualitas pakan
adanya legislasi pakan, dimana legislasi dapat dilakukan dengan cara melakukan
pakan ini dibuat untuk menunjang pengujian terhadap kualitas bahan pakan,
penyediaan pakan yang mencakup aspek antara lain:
keamana pakan, kesehatan ternak, 1. Evaluasi pakan secara fisik, adalah
keamanan pangan dan ekonomi. dengan melakukan suatu kegiatan
Demikian pula untuk pakan perlu untuk pengamatan yang melibatkan
dievaluasi apakah pakan yang diberikan pengumpulan data atau keterangan
sudah sesuai dengan pertumbuhan ikan dengan alat indera secara langsung
yang dibelihara (makroskopis) maupun dengan alat
Dalam memilih pakan yang berkualitas bantu (mikroskopis). Pengamatan secara
ada 5 dasar yang dapat digunakan yakni: fisik dilakukan dengan mengamati
bentuk dan ukuran, bau, warna, dan
1. Kandungan gizi. Kandungan gizi pakan
kemurnian bahan.
buatan dapat diketahui dari informasi
yang tertera pada kemasanya, hasil 2. Evaluasi pakan secara kimia, dilakukan
analisa laboratorium maupun dari terdiri dari analisis proksimat dengan
sesama pembudidaya ikan. beberapa parameter uji dan analisis van
soest. Pengujian pakan secara kemik
2. U k u r a n p a k a n . U k u r a n p a k a n
dapat bersifat kemik kuantitatif dan
disesuaikan dengan bukaan mulut ikan
kemik kualitatif.
3. Water stability. Daya tahan pakan
3. Evaluasi pakan secara biologis dilakukan
buatan di dalam air dapat dijadikan
dengan menguji sejauh mana
dasar sebagai indikator pakan yang
kandunngan gizi yang terdapat di dalam
berkualitas.Pakan yang terlama
pakan dapat mempengaruhi
bertahan dipermukaan air biasanya
pertumbuhan ikan. Evaluasi biologi
sulit dicerna sedangkan pakan yang
dapat dilakukan dengan melaksanakan
terlalu mudah hancur akan segera larut
pengamatan terhadap : tingkat kesukaan
sehingga sulit ditemukan oleh ikan dan
ikan terhadap pakan buatan,
justru mencemari perairan.
pertumbuhan, rasio konversi pakan, dan
4. Penampakan permukaaan. Pakan koefisien pencernaan .
buatan yang baik memiliki permukaan
Ketiga evaluasi tersebut diatas secara
yang licin dan halus. Bahan baku yang
terperinci sudah dibahas dibahas di bab
kasar dan berserat atau perekatnya
XIII materi uji mutu pakan .
kurang berkualitas dapat menyebabkan
penampakan pakan buatan kurang baik B. MEMBANDINGKAN PAKAN DENGAN JENIS
LAIN
5. Aroma. Pakan yang memiliki aroma kuat
dan khas diharapkan dapat menarik ikan Banyaknya jenis pakan buaatan yang
untuk memakannya. Pakan buatan yang dipasaran telah menyebabkan
telah berbau tengik atau busuk kebingungan dari pembudidaya ikan dalam
sebaiknya tidak diberikan, karena pakan menentukan jenis pakan buatan yang
yang telah berbau tengik telah hendak digunakan. Untuk itu perlu langkah

181
produksi pakan alami dan pakan buatan

langkah yang diambil agar tidak terjadi wadah tertutup yang mapu melindungi isi
kebingungan. Langkah langkah tersebut tidak mempunyai pengaruh atau megotori
antara lain : isisnya, memiliki daya tahan yang baik
1. Menentukan terlebih dahulu tujuan selama penyimpanan dan distribusi
utama dari pemberian pakan/ harapan Kemasan adalah wadah atau media yang
dari penggunaan pakan buatan digunakan untuk membungkus bahan atau
tersebut, apakah hanya untk komoditi sebelum disimpan agar
pertumbuhan ikan atau menginginkan memudahkan pengaturan, pengangkutan,
peran yang lebih antara lain sebagai penempatan pada tempat penyimpanan,
penentu warna tubuh, aroma dan cita serta memberikan perlindungan pada
rasa daging, mempercepat pematangan bahan atau komoditi . Pengemasan
gonad atu media pengobatan terhadap produk bertujuan untuk
2. Menentukan pilihan pakan didasarkan melindungi produk dari pengaruh oksidasi
kualitas dan harga pakan buatan dan mencegah terjadinya kontaminasi
tersebut. Hal ini penting karena dengan udara luar. Hasil pengolahan dapat
kesalahan dalam menentukan pilihan dikendalikan dengan pengemasan,
pakan yang digunakan dapat termasuk pengendalian
mengakibatkan pertumbuhan ikan yang Cahaya, konsentrasi oksigen, kadar air ,
dipelihara lambat dan menurunnya perpindahan panas kontaminasi dan
kualitas lingkungan perairan. Dan harga serangan makhluk hayati. (Harris dan
pakan yang rendah tidak menjamin kamas, 1989). Pengemasan bahan pakan
besarnya keuntungan yang akan dapat menggunakan beberapa bahan yaitu:
diperoleh.karena biasanya harga pakan 1. Karung Goni
buatan dipengaruhi oeh kualitas bahan
Karung merupakan alat pembungkus
baku yang dipergunakan.
yang banyak digunakan untuk
3. Melakukan uji mutu pakan secara fisik, menyimpan hasil hasil pertanian yang
biologi maupun kimia terhadap pakan akan disimpan dalam jangka waktu lama
yang akan digunakan sehingga maupun sebentar.
diketahui mutu yang terbaik diantara
2. Karung Plastik
pakan yang ada sesuai dengan tujuan
dari penggunaan pakan. Cara uji mutu Karung plastik telah banyak
pakan baik fisik, kimia maupun biologi digunakan untuk mengganti karung goni,
sudah dibahas di Bab XIII materi meskipun ada kekurangan yaitu licin dan
tentang uji mutu pakan. mudah bocor
Evaluasi /uji pakan ikan sangat penting Plastik merupakan bahan kemasan
dilakukan mengingat akibat langsung yang yang penting di dalam industry
akan terjadi pada ikan peliharaan. Dari pengemasan.Plastik dapat digunakan
pengujian tersebut akan dapat sebagai bahan kemasan karena dapat
disimpulkan apakah ikan tumbuh dengan melindungi produk dari cahaya, udara,
baik atau tidak, dan apakah ikan banyak perpindahan panas, kontaminasi dan
yang mati atau tidak. kontak dengan bahan- bahan kimia.
Aliran gas dan uap air yang melalui
C. PROSES PENGEMASAN
plastik dipengaruhi oleh pori- pori
Pengemasan atau pengepakan plastik, tebal plastik, dan ukuran molekul
merupakan tahap akhir dalam usaha yang berdifusi produk (Syarief dan
pembuatan pakan. Prinsip kemasan adalah Irawati, 1988).

182
produksi pakan alami dan pakan buatan

3. Kemasan Kertas atau tanpa karung plastik atau kemasan


Kertas adalah bahan kemasan lain yang bersih, kering dan dijahit kuat,
buatan yang dibuat dari pulp (bubur berat maksimal 75 kg.
kayu) . kertas biasa digunakan unytuk 2. Pemberian merk/label di bagian luar
mengemas bahan atau produk pangan kemasan ditulis dengan jelas dan tidak
kering atau untuk kemasan sekunder luntur antara lain ;
(tidak langsung kontak dengan bahan a. Nama barang
pangan yang dikemas) dakm bentuk dus
b. Nama /kode perusahaan
atau boks karton. Kelemahan kertas
adalah mudah robek dan mudah c. Alamat perusahaan
terbakar , tidak dapat untuk mengemas d. Bentuk pakan
cairan. Namun sampah kertas dapat e. Jenis pakan
diuraikan secara alami
f. Berat bersih (netto)
Proses pengemasan sudah menjadi hal
g. Kode dan tanggal produksi
yang wajib dalam usaha pembuatan pakan
ikan karena dengan pengemasan yang h. Tanggal kadaluarsa
baik, proses penurunan mutu dapat 3. Pemberian merk/label di bagian dalam
ditekan. Wadah untuk mengemas pakan kemasan juga ditulis dengan jelas dan
sangat bervariasi, mulai dari karung tidak mudah luntur antara lain ;
plastik, kertas semen dan plastik tebal a. Komposisi bahan pokok
untuk kapasitas besar dan aluninium untuk
b. Komposisi zat pakan , yaitu ; kadar
kapasitas kecil. Kemasan pakan memiliki
protein, lemak, abu, kalsium (ca), fosfor
2 fungsi yakni ;
(p) dan feed suplement (antioksidan
1. Fungsi teknis meliputi (penggunaan dan zat zat lain)
yang praktis , melindungi pakan dari
c. Cara penggunaan pakan
kerusakan mekanis, dan dapat
melindungi dari mikroba, udara cahaya, d. Cara penyimpanan pakan
air ) 4. R e k o m e n d a s i penggunaan zat
2. Fungsi komersil (menimbulkan daya pengawet makanan (antioksidan) harus
tarik sehingga mudah diingat, dan sesuai dengan yang diizinkan.
mudah untuk mengeluarkan pakan dari Setelah dikemas pakan kemudian
kemasan) disimpan.
Agar aman dan kuat pengemasan Penyimpanan adalah salah satu bentuk
dilakukan dengan dua wadah yakni wadah tindakan pengamanan yang selalu terkait
utamayakni wadah yang klangsung dengan waktu yang bertujuan untuk
berhubungan dengan pakan biasanya mempertahankan dan menjaga komoditi
berupa plastik , dan wadah kedua yang yang disimpan dengan cara menghindari,
tidak berhubungan dengan pakan dan menghilangkan berbagai faktor yang dapat
biasayan tidak berupa plastik (waring) menurunkan kualitas dan kuantitas
tetapi nyaman dan cukup kuat untuk komoditi tersebut.Faktor-faktor yang
melindungi wadah utama. Pengemasan mempengaruhi penyimpanan pakan
pakan secara komersil dapat dilakukan adalah:
dengan berbagai cara, antara lain : 1. JenisPakan
1. Pakan berbentuk tepung (mash), remah 2. LamaPenyimpanan
(crumbles) dan pellet dikemas dengan
3. MetodePenyimpanan

183
produksi pakan alami dan pakan buatan

4. Temperatur Hal terpenting dalam penyimpanan


5. KandunganAir bahan pakan dan pakan adalah :
6. KelembapanUdara 1. Kebersihan ruangan
7. Serangan serangga, kapang, bakteri, 2. Keluar masuk barang/pakan
binatang pengerat dan 3. Ukuran bantalan kayu dan posisi
8. Komposisi bahan pakan tersebut penumpukkan bahan/pakan.
Penyimpanan pakan Cegah gudang menjadi tempat
berkembang biaknya kuman seperti jamur
Ada Tiga hal yang pelru sekali untuk
yang dapat memproduksi racun yang biasa
diperhatikan dalam proses penyimpaman,
dikenal dengan mikotoksin. Perawatan
yakni hindari dari serangga, organisme
terhadap bangunan dan lantai supaya
mikroskopis dan perubahan deterioratif,
menciptakan kondisi bersih. Teknik
yang akan menyebabkan kehilangan
penyimpanan pakan ternak yang baik,
bobot, kualitas, resiko kesehatan dan mutu
adalah:
ekonomis.
1. Hindari kontak langsung dengan
Kehadiran serangga dipengaruhi oleh
lantai/dinding, simpan pakan diatas
dua faktor : yaitu suhu dan
pallet/alas lantai.
kelembaban.Kelembaban > 70%
meyebabkan perkembangan serangga dan 2. Teknik penyimpanan yang biasa di
jamur pada pakan, bakteri dan jamur tidak gunakan adalah sistem FIFO (first in first
dapat hidup pada kelembaban < 29% out/Masuk Pertama, Keluar Pertama)
supaya lebih mudah mengontrol keluar
Dampak yang ditimbulkan serangan
masuknya pakan dan kualitas pakan
jamur pada pakan antara lain :
tetap terjaga.
1. Produksi racun mycotoxin oleh jamur
3. Atur penumpukan pakan yang mudah
2. Timbulnya panas diambil sesuai dengan urutan masuk
3. Naiknya kelembaban atau pembuatan pakan.
4. Munculnya jamur kelopok aspergilus sp. 4. Perhatikan jarak antar tumpukan dan
Perubahan deteriratif pada bahan baku antara tumpukan dengan dinding (tidak
dan pakan hampir selalu terjadi, hal ini terlalu sempit untuk memudahkan
sangat berhubungan dengan kandungan pakan keluar masuk)
lipid/lemak pada pakan. Untuk tempat penyimpanan atau gudang
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang baik, yaitu:
proses deteriratif adalah : 1. Tempat penyimpanan diusahakan di
1. F a k t o r l i n g k u n g a n ( t e m p e r a t u r , tempat yang kering/tidak lembab
kelembaban, kebersihan lingkungan (kelembaban tak lebih dari 70%),
dan rancangan bangunan) temperatur di kisaran 300C – 340C,
berventilasi, terhindar sinar matahari
2. K e h a d i r a n s e r a n g g a d a n
langsung serta terhindar dari hujan dan
mikrorganisme.
bocor.
Ketengikan merupakan gabungan dari 3
2. Meminimalisir masuknya hama, burung,
proses, yaitu oksidasi, hidrolisis dan
tikus, kecoa, tikus, kutu serta serangga
pembentukkan keton, faktor yang
dan hewan lainnya.
mempengaruhi oksidasi lipid yaitu enzim,
hematin, peroksida, cahaya, temperatur Untuk bahan pakan berlemak tinggi
dan katalis dari logam berat. seperti bungkil kelapa dapat menyebabkan

184
produksi pakan alami dan pakan buatan

ketengikan sehingga dalam penyimpanan 5. Kain lap.


jangan terlalu lama karena mengakibatkan 6. Alat tulis
adanya proses oksidasi. Untuk itu dalam
Bahan :
penyimpanan lemak dalam jumlah sedikit
(sesuai dengan kebutuhan) jangan 1. Tepung ikan
disimpan terlalu lama. Memiliki catatan 2. Tepung kanji
stok yang rapi. Untuk bahan pakan berupa 3. Tepung terigu
cairan seperti, molasses, harus
4. Tepung kepala udang
diperhatikan wadah bahan tersebut (baik
jenis dan bentuk).Untuk bahan pakan yang 5. Tepung cangkang kerang
memiliki kadar air yang sangat tinggi C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
seperti jagung dan tepung ikan tidak di 1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
simpan dalam gudang penyimpanan yang tangan
bersuhu tinggi pula, karena dapat
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
mempercepat proses penjamuran. Bahan
yang memakai tenaga listrik
pakan asal hewan yang baru datang
dipisahkan/karantina selama 14 hari dan 3. Lakukan tugas sesuai ketentuan
penyimpanannya dipisah dari bahan baku 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
lainnya.Pakan yang akan dijual/dipakai simpan kembali dengan rapi pada
tidak terlalu lama dibiarkan dalam keadaan tempat yang telah disediakan
terbuka. Penanganan dan manajemen 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
selama penyimpanan bahan pakan yang kegiatan praktikum telah selesai
baik diharapkan dapat mempertahankan
D. Prosedur Kerja
dan menjaga mutu pakan, sehingga dapat
meminimalisir kerugian ekonomis akibat Membandingkan hasil analisis
kerusakan pakan. laboratorium.
1. C o n t o h b a h a n p a k a n d i a n a l i s i s
kandungan nutrisinya, pada
laboratorium.
2. Bandingkan hasilnya dengan tabel
pRAKTIKUM kandungan nutrisi bahan baku pakan,
3. Buatlah forum diskusi dalam masing-
Praktek Membandingakan Bahan Baku masing kelompok mengenai perbedaan
Pakan Berkualitas Tinggi atau persamaan hasilnya, untuk
A. Tujuan menentukan kelayakan bahan-bahan
tersebut sebagai bahan baku pakan ikan.
Siswa mampu memilih bahan pakan
berkualitas tinggi beserta alasannya.
B. Alat dan Bahan
Alat : LEMBAR KERJA
1. Tabel kandungan nutrisi bahan baku Nama :
pakan Kelas/semester:
2. Mangkok plastik Hari/tanggal:
3. Kertas sticker Materi :Membandingkan bahan baku pakan
4. Sendok plastik

185
produksi pakan alami dan pakan buatan

pRAKTIKUM
Nama Golongan Kandungan Menyimpan Pakan
No Gambar
Bahan Bahan Protein A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang
1 produksi pembuatan pakan, peserta didik
mampu mengevaluasi produk pakan.
B. Alat dan Bahan
2 Alat : Kayu bantalan (falet)
Bahan : Bahan pengemas terbuat dari
kantung plastik, kantong semen dan goni
pakan (pelet) ikan
3
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
sarung tangan jika memegang bahan
4 bahan yang bersifat kera
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
5
operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
6
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai
D.Prosedur Kerja
7
1. Timbang pelet ikan masing-masing
sebanyak 1 kg untuk disimpan dalam
kantong.
8 2. Simpan pakan tersebut ditempat yang
lembab
3. Amati perubahan yang terjadi setiap
minggu sekali
9 a. Penampilan, ada jamur apa tidak,
b. Ada perubahan aroma atau tidak
c. Perubahan temperatur (timbul panas
10 atau tidak)
d. B e r a t p a k a n b e r k u r a n g a t a u
bertambah.
3. Catat semua kegiatan pada kertas

186
produksi pakan alami
dan pakan buatan

1. Evaluasi produk pakan perlu dilakukan


untuk mengetahui kualitas pakan ikan yang
dihasilkan.
2. Dalam memilih pakan yang berkualitas ada
5 dasar yang dapat digunakan
pertimbanagan antara lain ::
a. Kandungan gizi.
b. ukuran pakan
c. Water stability (daya tahan pakan buatan
di dalam air)
d. Penampakan permukaaan
e. Aroma
3. Untuk meningkatkan kualitas pakan dapat
dilakukan dengan cara melakukan
pengujian terhadap kualitas bahan pakan,
antara lain; evaluasi pakan secara fisik,
evaluasi pakan secara kimia, evaluasi pakan
secara biologi
4. Langkah langkah yang diambil dalam
menentukan jenis pakan buatan:
a. Menentukan terlebih dahulu tujuan
utama dari pemberian pakan/ harapan
dari penggunaan pakan buatan tersebut,
Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai evaluasi pakan buatan kalian juga b. Menentukan pilihan pakan didasarkan
dapat mempelajari secara mandiri melalui kualitas dan harga pakan buatan
internet. Di internet kalian bisa mencari lebih tersebut.
jauh materi tentang evaluasi pakan buatan c. Melakukan uji mutu pakan secara fisik,
tersebut. Salah satu website yang dapat biologi maupun kimia terhadap pakan
kalian kunjungi untuk menambah wawasan yang akan digunakan
dan pemahaman kalian tentang evaluasi 5. Dari pengujian tersebut akan dapat
pakan buatan adalah sebagai berikut: disimpulkan apakah ikan tumbuh dengan
baik atau tidak, dan apakah ikan banyak
yang mati atau tidak.
6. Prinsip kemasan adalah wadah tertutup yang
mapu melindungi isi tidak mempunyai
pengaruh atau megotori isisnya, memiliki
daya tahan yang baik selama penyimpanan
dan distribusi
7. Kemasan adalah wadah atau media yang
digunakan untuk membungkus bahan atau
komoditi sebelum disimpan agar
memudahkan pengaturan, pengangkutan,
penempatan pada tempat penyimpanan,

187
produksi pakan alami dan pakan buatan

serta memberikan perlindungan pada


bahan atau komoditi .
8. Kemasan pakan memiliki 2 fungsi yakni ;
a. Fungsi teknis meliputi (penggunaan
yang praktis , melindungi pakan dari
kerusakan mekanis, dan dapat
melindungi dari mikroba, udara cahaya,
air )
b. Fungsi komersil (menimbulkan daya
tarik sehingga mudah diingat, dan
mudah untuk mengeluarkan pakan dari
kemasan)
9. Penyimpanan adalah salah satu bentuk
tindakan pengamanan yang selalu terkait
dengan waktu yang bertujuan untuk
mempertahankan dan menjaga komoditi
yang disimpan dengan cara menghindari,
menghilangkan berbagai faktor yang dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas
komoditi tersebut.
10. Hal terpenting dalam penyimpanan bahan
pakan dan pakan adalah :
a. Kebersihan ruangan
b. Keluar masuk barang/pakan
c. Ukuran bantalan kayu dan posisi
penumpukkan bahan/pakan.
11. Teknik penyimpanan pakan ternak yang
baik, adalah:
a. Hindari kontak langsung dengan
lantai/dinding, simpan pakan diatas
pallet/alas lantai.
b. Teknik penyimpanan yang biasa di
gunakan adalah sistem FIFO (first in first
out/Masuk Pertama, Keluar Pertama)
c. Atur penumpukan pakan yang mudah
diambil sesuai dengan urutan masuk
atau pembuatan pakan.
12. Perhatikan jarak antar tumpukan dan
antara tumpukan dengan dinding (tidak
terlalu sempit untuk memudahkan pakan
keluar masuk)

188
produksi pakan alami dan pakan buatan

A. Pilihan Ganda 5. Yang termasuk dalam bahan baku limbah


Pilihlah salah satu jawaban yang paling industri adalah...
benar! a.Tepung ikan
1.Apakah yang dimaksud dengan pakan b.Tepung kedelai.
buatan? c.Tepung silase
a. Pakan ikan yang di buat d.Tepung jagung
b. Pakan yang dibuat sesuai kebutuhan e.tepung terigu
ikan
c. Pakan yang dicampur dan dibuat
6.Kualitas pakan buatan dinilai dari
d. Pakan yang dibudidayakan manusia kandungan...
e Pakan yang dicetak oleh manusia a.Karbohidrat
b.Lemak
2.Bentuk pakan buatan yang diberikan c.Protein
pada larva ikan lele pada awal setelah
d.d. mineral
menetas adalah:
e.vitamin
a. Pellet apung
b. Remahan
7.Beberapa hal yang diperhatikan dalam
c. Emulsi kuning telur
pakan buatan antara lain kecuali...
d. Pellet tenggelam
a.bahan baku yang digunakan
e. Pellet lembaran
b.daya melayangnya dalam air
c.aroma pakan
3. . Bahan baku yang digunakan untuk
d.ukuran pakan buatan
membuat pakan ikan secara teknis
antara lain adalah: e. warna pakan
a. Tidak bergizi
b. Daya cerna rendah 8.Di bawah ini adalah beberapa persyaratan
bahan baku untuk pembuatan pakan
c. Harga mahal
buatan kecuali...
d. Sesuai kebiasaan makan ikan
a.Mudah diperoleh
e. Warna mencolok
b.Mudah diolah
c.Nilai gizi tinggi
4. . Bahan baku yang berasal dari hewan
d. harga tidak murah
atau bagian-bagian tubuh hewan antara
lain adalah: e. tidak mengandung racun
a. Kedele
b. Silase 9.Komposisi bahan dalam pakan buatan
yang disusun berdasarkan kebutuhan
c. Jagung
gizi setiap jenis ikan disebut...
d. Tapioka
a.Daftar pakan
e. Dedak
b.Formulasi pakan .
c.Komposisi pakan

189
produksi pakan alami dan pakan buatan

d. menu pakan c. D a l a m 1 k g t e p u n g kedelai


e.ramuan pakan mengandung protein sebanyak 40
gram
d. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l a i
10.Bentuk butiran bahan baku pakan
mengandung protein sebanyak 400
buatan harus berupa tepung halus,
gram
adapun kelebihannya adalah kecuali...
e. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l a i
a.adonanan akan tercampur rata
mengandung protein sebanyak 4000
b. mudah dicerna di dalam usus ikan gram
c.hasilnya lebih padat
d. sukar dicetak 14.Untuk menghitung pakan berdasarkan
e.tidak mudah ambyar(pecah) kebutuhan proteinnya, diperlukan
informasi dan pengetahuan mengenai
persentase kandungan nutrisi yang ada
11.Bahan baku pakan yang mempunyai
dalam setiap bahan baku pakan melalui...
kandungan protein lebih dari 20 %
disebut... a.Analisis bahan baku
a.Protein asam b.Analisis protein
b. protein sedang c.Analisis karbohidrat
c.Protein basal d.Analisis gizi
d.e. protein suplemen e.Analisis proksimat
e.Protein pakan
15. . Protein suplemen adalah...
12.Berikut merupakan alat-alat yang a. semua bahan baku yang memiliki
diperlukan dalam meramu pakan kandungan protein lebih dari 20 %
buatan ikan saat praktek di sekolah b. semua bahan baku yang memiliki
kecuali... kandungan protein nabati lebih dari 20
a.Ayakan %
b. karung plastik c. semua bahan baku yang memiliki
kandungan protein hewani lebih dari
c.Gilingan
20 %
d. serok
d. semua bahan baku yang memiliki
e.Timbangan kandungan protein kurang dari 20 %
e. Semua bahan baku yang memiliki
13.Bahan baku tepung kedelai kandungan protein lebih dari 50 %
mengandung protein 40 %, ini
berarti...
16. Hitunglah jumlah bobot kering masing
a. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l a i – masing bahan baku yang digunakan
mengandung protein sebanyak 0,4 untuk membuat pakan berprotein30%
gram sebanyak 1 kg, jika bahan yang
b. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l a i digunakan berupa tepung ikan (65%
mengandung protein sebanyak 4 protein) dan dedak (12% protein)...
gram a. Tepung ikan 339,6 gram tepung dedak

190
produksi pakan alami dan pakan buatan

660,4 gram kecuali...


b. Tepung ikan 33,96 gram tepung a.Ayakan
dedak 66,04 gram b.Gilingan
c. Tepung ikan 660,4 gram tepung c.Timbangan
dedak 339,6 gram
d. Karung plastik
d. Tepung ikan 66,04 gram tepung
e. serok
dedak 339,6 gram
e. Tepung ikan 660,4 gram tepung
dedak 33,96 gram 21. . Dalam proses pembuatan pakan
ditempuh beberapa tahap pekerjaan,
yaitu :
17. Mesin yang berfungsi untuk
a. p e n g g i l i n g a n , p e n g e m a s a n ,
menghancurkan bahan material besar
pencampuran, pencetakan dan
menjadi potongan kecil dinamakan...
pengeringan
a. mixer
b. p e n e p u n g a n , p e n c a m p u r a n ,
b. hammer mill pegemasan, pencetakan dan
c. plate mill pengeringan
d. ayakan (sifter) c. p e n e p u n g a n , p e n c a m p u r a n ,
e. extruder pencetakan, pengeringan,
pengemasan
d. p e n e p u n g a n , p e n g e r i n g a n ,
18. Alat yang berfungsi untuk memisahkan
pencampuran, pencetakan,
bahan yang kasar dengan yang halus
pengeringan, pengemasan
yang berupa tepung dinamakan...
e. p e n e p u n g a n , p e n c a m p u r a n ,
a. ayakan
pengemasan, pengeringan,
b. hammer pencetakan
c. mixer
d. extruder 22. Kadar air yang baik untuk pellet/pakan
e. plate mill buatan...
a.kurang dari 12 %
19. . Bentuk pakan buatan yang diberikan b.lebih dari 12 %
pada larva ikan lele pada awal setelah c.kurang dari 5 %
menetas adalah:
d lebih dari 20 %
a. Pellet apung
e.kurang dari 3 %
b. Remahan
c. Emulsi kuning telur
23. Water stability pakan biota air yang
d. Pellet tenggelam hidup di dasar perairan dibanding pakan
e. Pellet lembaran biota yang hidup dipermukaan air
sebaiknya ...
20. Berikut merupakan alat-alat yang a.lebih lama
diperlukan dalam meramu pakan b.lebih cepat
buatan ikan saat praktek di sekolah c.sama saja

191
produksi pakan alami dan pakan buatan

d. tidak berpengaruh 28.Uji dengan menggunakan alat yang


e. benar semua disebut Soxhlet adalah uji...
a.protein
24. Pengujian terhadap pakan yang dibuat b.kadar air
dengan cara memelihara ikan dengan c.karbohidrat
diberikan pakan uji, merupakan uji... d. lemak
a.biologis e. vitamin
b.fisik
c.kimia 29.Semakin kecil bobot individu ikan
d. proksimat tingkat konsumsi pakan yang diberikan
e. khemis persentasenya semakin...
a.Besar
25. Pada uji secara kimia bertujuan untuk b.Kecil
a. mengetahui kandungan gizi pada c.Sama saja
pakan buatan d. semua benar
b. mengetahui daya tahan pakan dalam e. semua salah
air
c. mengetahui daya tahan protein pada 30.. Beberapa hal yang harus diperhatikan
pakan dalam menyimpan pakan ditinjau dari
d. mengetahui berat ikan segi pakan itu sendiri dan ruangan
e. mengetahui daya tahan karbohidrat penyimpanan, agar tidak mempengaruhi
pada pakan stabilitas nutrient pakan, adalah:
a.Kadar air yang terkandung dalam
pakan tidak lebih dari 10%,
26. . Berikut masuk kategori pengujian
fisik yaitu... b.Tempat penyimpanan pakan harus
bersih, kering, aman dan memiliki
a.Pengujian daya tahan pakan dalam air
ventilasi yang baik,
b.Pengujian berat tubuh ikan
c.Suhu ruangan penyimpanan sekitar
c.Pengujian panjang ikan
20oC,
d.Pengujian kandungan gizi pakan
d.Ruangan tertutup rapat
e.Pengujian kadar air dalam pakan
e.Lama penyimpanan pakan buatan
didalam ruang penyimpanan
27. Mikrokjeldahl adalah peralatan yang sebaiknya tidak lebih dari tiga bulan
digunakan untuk menetahui kadar...
a.protein B. Uraian
b.kadar air Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
c.karbohidrat baik dan benar!
d. lemak 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
e. vitamin bahan baku hewani dan bahan baku
nabati !
2. Mengapa bahan baku pakan buatan perlu

192
produksi pakan alami dan pakan buatan

dilakukan uji proksimat? Jelaskan!


3. Pertimbangan pertimbanagan apa yang
harus diperhatikan dalam menentukan
bahan baku pakan!
4. Apa yang membedakan antara pakan
apung dan pakan tenggelam ditinjau
dari proses pembuatannya?
5. Hal hal apa yang perlu diperhatikan
dalam menyimpan pakan buatan?
Jelaskan!

Setelah mempelajari bab keempat sampai


kesembilan ini dan mengerjakan evaluasi
semester genap, cobalah refleksi diri Anda
mengenai materi pada satu semester ini,
apakah masih ada materi yang belum
dimengerti? Adakah yang masih ingin
ditanyakan pada guru pengampu? Jika iya,
diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan
kegiatan pembelajaran selama satu semester
ini kepada guru pengampu untuk perbaikan
kegiatan pembelajaran ke depan.

193
produksi pakan alami dan pakan buatan

Alga: Tumbuhan berfotosistesis berorgan Fotosistesis : Pengubahan energi cahaya


prosuksi uniselular serta tidak menjadi energi kimiawi yang disimpan
berakar,berbatang dan tidak berdaun dalam glukosa atau senyawa organik
Analisa proksimat : Suatu metode analisa lainnya atau asimilasi karbon yang
kimia untuk mengidentifikasi kandungan menggunakan cahaya energi
nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak Formulasi pakan : Rumusan pakan dengan
dan serat pada suatu zat makanan dari komposisi bahan pakan yang diperlukan
bahan pakan atau pangan. Analisis dan sesuai dengan macam pakan yang akan
proksimat memiliki manfaat sebagai dibuat
penilaian kualitas pakan atau bahan Kista/Cyste :Suatu stadia istirahat pada hewan
pangan terutama pada standar zat atau krustase tingkat rendah
makanan yang seharusnya terkandung di
Larva : Organisme yang belum dewasa yang
dalamnya.
baru keluar dari telur atau stadia setelah
menetas
Aseksual : perkembangbiakan tidak melalui Naupli :Bentuk stadia setelah menetas pada
perkawinan crustasea atau copepoda
Benthos : organisme yang hidup di dasar Omnivora : Organisme pemakan segala
perairan
Ovarium : Kelenjar kelamin betina yang
Budidaya : Usaha yang bermanfaat dan menghasilkan ovum
memberi hasil suatu sistem yang
Ovipar : B e r k e m b a n g b i a k a n d e n g a n
digunakan untuk memperoduksi sesuatu
menghasilkan telur
di bawah kondisi buatan
Ovopipar : B e r k e m b a n g b i a k a n d e n g a n
Cyste : fase dorman karena kondisi lingkungan
menghasilkan telur tetapi telur tersebut
yang tidak sesuai
menetas dalam tubuh induknya
Dekomposer : Bakteri atau jamur yang
Ovulasi :Proses terlepasnya telur dari folikel
menyerap nutrien dari materi organik yang
tidak hidup seperti bangkai materi Pemijahan : Proses eletakan telur atau
tumbuhan yang telah jatuh dan buangan perkawinan
organisme hidup dan mengubanhnya Peroksida : oksida yang mempunyai ikatan -0-
menjadi bentuk anorganik 0 yang bereaksi dengan asam ,
Denaturasi : suatu proses dimana protein menghasilkan hidrogen peroksida
atau asam nukleat kehilangan struktur Pigmen : Zat warna tubuh
tersier dan struktur sekunder dengan Plankton : M i k r o o r g a n i s m e y a n g h i d u p
penerapan beberapa tekanan eksternal melayang layang di air
atau senyawa seperti asam kuat atau basa ,
Rasio konversi pakan /feed convertion ratio :
garam anorganik terkonsentrasi, sebuah
jumlah pakan yang dibutuhkan untuk
misalnya pelarut organik (cth alkohol atau
menghasilkan satu kilogram bobot tubuh
kloroform) atau panas.
ikan
Densitas : Jumlah individu persatuan luas
Reproduksi :Proses perkembangbiakan baik
atau volume atau masa persatuan volume
secara aseksual maupun seksual
yang biasanya dihitung dalam gram/cm3
atau jumlah sel/ml Spermatogenesis :Proses perkembangbiakan
spermatogonium menjadi spermatid
Flagella : penyatuan gamet haploid untuk
menghasilkan suatu zigot diploid Spermatogonium : sel sel kecambah untuk
membentuk sperma

194
produksi pakan alami dan pakan buatan

Spermatozoa : sel gamet jantan dengan inti


haploid yang memiliki bantuk berekor
Sterilisasi : pemusnaan atau eliminasi semua
mikroorganisme, termasuk spora bakteri
yang sangat resisten.
Spermiogenesis : p r o s e s m e t a m o r f o s e
spermatid menjadi spermatozoa
Zooplankton : plankton hewani, organisme
air yang melayang layang mengikuti
pergerakana air dan berupa jazad hewani

195
produksi pakan alami dan pakan buatan

Anonimos 2007, Budidaya Fitoplankton dan Desember 2018


Zooplankton. Balai Besar penembangan Afrianto Eddy dan Liviawaty Evi, 2005. Pakan
Budidaya Laut Lampung. Departemen ikan pembuatan, penyimpanan,
kaluatan dan perikanan. Pengujian, pengembangan. Kanisius
Anonim, 2009. Planktonologi. Diunggah 24 Yogyakarta.
Februari 2009. http://aquaculture- Afrianto Eddy dan liviawaty Evi. 2005. Nutrisi
unri.blogspot.com/2009/02/plankton d a n P a k a n I k a n .
ologi.html diakses Desember 2018. http://petunjukpraktisbudidaya.blogsp
Anonim, 2010 . Petunjuk Pelaksanaan ot.com/2013/06/nutrisi-dan-pakan-
Penerbitan Surat Keterangan Teknis ikan.html diakses 28 November 2018
Impor Pakan dan /atau Bahan Baku Afrianto Eddy dan Liviawaty Evi, 2008.
Pakan Ikan .Kementrian Kelautan dan Kandungan jenis dan Dosis pakan ikan
Perikanan (http://www.viternaplus.com/2015/08/
Anonim, 2012. Pakan Buatan dalam Usaha kandungan-jenis-dosis-pakan-
Budidaya Ikan. Diunggah oktober ikan.html) diakses 28 November 2018
2 0 1 2 . Azki afidati putri Anfa, 2017, makalah fisiologi
http://kelapkelipi.blogspot.com/2012/ nutrisi uji kualitas pakan secara fisik,
10/pakan-buatan-dalam-usaha- kimia da biologi . Fakultas MIPA Andalas.
budidaya.html diakses 3 Januari 2019 Sumatra Barat.
Anonim.2012. Klasifikasi Hydrilla Verticillata. Alip.R.H. 2002. Memilih & Membuat Pakan
Diunggah November 2012. Tepat Untuk Lou Han. Hal 47. Jakarta:
http://menarailmuku.blogspot.com/20 Agromedia.
12/11/klasifikasi-dan-deskripsi-
Agista untsa, 2000. Budidaya Pakan alami. Di
tanaman.html diakses 20 Januari 2019
unggah 26 Oktober 2014
Sucipto. 2015. Pakan Alami. . .https://www.academia.edu/25707839
http://sucipto71.blogspot.com/2015/ /Budidaya_Pakan_Alami di akses 9
12/pakan-alami.html diakses tanggal Desember 2018
10 november 2018.
Amalia Hikmah. Cara Menghitung Plankton.
Anomim, 2017. Tuntutan Konsumen dalam Diposting 13 Agustus 2012 oleh.
Pengendalian Mutu Pangan. https://www.academia.edu/36187823/
http://pakanalternatiff.blogspot.com/ Cara_Menghitung_Plankton
2017/04/tuntutan-konsumen-dalam-
Arif Desilina, 2014 . Diktat Teknologi Pakan
pengendalian.html di unggah 19 April
Ikan Semester I TBP. Kementrian Kelautan
2017. Diakses 20 Desember 2018.
dan Perikanan Badan Pengemabngan
Anonim , 2018 Pengertian Phythoplankton SDM Kelautan Dan Perikanan Sekolah
fungsi dan cara hidup. Diupload tanggal Usaha Perikanan Menengah Negeri
2 9 A g u s t u s 2 0 1 8 Waiheru Ambon. http://supmwaiheru-
––https://www.infocekgu.com/2018/0 k k p . s c h . i d / w p -
8/pengertianphytoplankton- content/uploads/2014/09/DIKTAT-
fitoplankton.html di akses PAKAN-SEM-1-TBP-2014.pdf
Adelina et al. 2012. Bahan baku dan cara Aslamsyah, S. 2017. Pengujian Kualitas Bahan
pembuatan pakan ikan. B a k u D a n P a k a n .
http://ragamcarabeternak.blogspot.com/201 http://oldlms.unhas.ac.id (diakses pada
6/01/bahan-baku-dan-cara- 25 november 2018).
pembuatan-pakan-ikan.html. diakses 5

196
produksi pakan alami dan pakan buatan

Chumadi dkk, 1992. Pedoman Teknis Budidaya diakses November 2018


Pakan Alami ikan dan udang Badan Laode, 2012. Media Budidaya Fitoplankton.
penelitian dan Pengembangan Diunggah 01 Juli 2012.
Pertanian.Pusat Penelitian dan http://abalon06.blogspot.com/2012/0
Pengembangan Perikanan Jakarta. 7/media-budidaya-fitopnkton.html .
Djarijah, Z. 1983 Makanan Ikan Direktorat Diakses Desember 2018.
Jendral Perikanan > departemen Isnansetyo, A dan Kurniastuti, !997. Teknik
Pertanian. Jakarta. kultur Phytoplakton dan Zooplankton.
Dewi Eka Nur Anisa, S.Pt , (Pengawas Mutu Kanisius . Yogyakarta
Pakan Pertama Disnak Prov. Kaltim Mujiman, A. 1985. Makanan Ikan. PT. Penebar
http://peternakan.kaltimprov.go.id/rea Swadaya. Jakarta
d/news/2015/166/manajemen-
Nasa Dono sapari, 2015. Kandungan Nutrisi
penyimpanan-pakan-berpengaruh-
Jenis dan Dosis Pakan Ikan. Diunggah
terhadap-mutu-pakan.html diakses 4
A g u s t u s 2 0 1 5 .
Desember 2018
http://www.viternaplus.com/2015/08/
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kandungan-jenis-dosis-pakan-ikan.html
Kejuruan Kementerian .2013. Produksi Diakses November 2018
Pakan Alami Buku Teks Bahan Ajar
Salamadian. 2017. Alat alat Laboratorium
Siswa, Direktorat Pembinaan Sekolah
Beserta Fungsinya. Di posting 31 Januari
Menengah Kejuruan Kementerian
2017. https://salamadian.com/alat-
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
alat-laboratorium-lian Teknikimia-
Indonesia
biologi . diakses 3 Januari 2019
Dwi. 2016. Proses reproduksi Ganggang (alga)
Sary, Intan Rahma. 2013. Produksi Pakan
secara aseksual dan seksual. Diunggah
Buatan semester 2 Buku Teks Bahan Ajar
April 2016. http://umum-
Siswa Program Keahlian Teknologi
pengertian.blogspot.com/2016/04/pr
Budidaya Perairan Dasar Keahlian.
oses-reproduksi-ganggang-alga-
Direktorat Pembinaan Sekolah
secara.html diakses November 2018.
Menengah Kejuruan Kementrian
Erlina , A. Hastuti, W 1986. Kurtur Plankton. Pendididikan dan Kebudayaan
INFIS Manual Seri no 38. Direktorat
Thomas. 1997. Optimization Of Protein Content
Jemdral Perikanan bekerjasama
In Earthworm-Based Fish Feed
dengan Internasional Development
Formulation For Catfish (Clarius
Research Centre Gusrina
gariepinus). Sains Malaysiana 41(9):
Handajani, Wahyu Widodo . 2010 . Nutrisi Ikan. 1071–1077.
Hal 1. Malang : UMM press
Widianingsih, 2007. Metode Pengambilan
Herman Makmur, 2012. Identifikasi jenis jenis sampel plankton. Jurusan Kelautan
Pakan alami. Diunggah 27 April 2012. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
http://smkthree.blogspot.com/2012/0 Universitas Diponegoro. Diunggah 17
4/identifikasi-pakan-alami.html D e s e m b e r 2 0 0 7 .
diakses 18 november 2018. http://kuliahplanktonologi.blogspot.co
Heru wanto, 2015, Siklus hidup m/2007/12/metoda-pengambilan-
Fitoplankton.diunggah Selasa, 02 Juni sampel-plankton-dan.html diakses
2 0 1 5 . Desember 2018.
http://myheruwanto.blogspot.com/20 Mei Rochjat, dkk. 2000. Budidaya Pakan Alami
15/06/siklus-hidup-fitoplankton.html Untuk Benih Ikan Air Tawar. Badan

197
produksi pakan alami dan pakan buatan

Penelitian dan Pengembangan


Pertanian Instalasi Penenlitian Dan
Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
Muaddin, S.T.P. Penyusunan formulasi pakan
ikan di unggah 17/11/2015
h t t p : / / p e r t a n i a n -
mesuji.id/penyusunan-formulasi-
pakan-ikan/ diakses 10 desember 2018
Khoirono, S.Pi.,M.Si. 2017. Modul Diklat
Program Guru Keahlian Ganda Pakan
Buatan . Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan .Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan
P e n d i d i k a n d a n
PemberdayaanPendidikan dan Tenaga
Pendidikan Pertanian.

198
produksi pakan alami dan pakan buatan

Gambar 1.1. hydrilla verticilata . Gambar 1.39 Tetraselmis sp.


Gambar 1.2. enceng gondok Gambar 1.40 diatom.
Gambar 1.3 lemna Gambar 1.41 Brachionus sp.
Gambar 1.4 echinoderus sp Gambar 1.42. morfologi artemia
Gambar 1.5 Araceae. Gambar 1.43 Morfologi moina sp
Gambar 1.6 Cyperus sp Gambar 1.44 morfologi dapnia sp
Gambar 1.7 Sagitaria sp Gambar 1.45 Infusoria
Gambar 1.8 Chlorophyta. Gambar 1.46. tubifex sp
Gambar 1.9 Chloropyta. Gambar 1.47 morfologi cacing sutra.
Gambar 1.10 Chrysophyceae Gambar 5.1 udang
Gambar 1.11 Euglenophyta. Gambar 5.2. bekicot.
Gambar 1.12 Cyanophyta Gambar 7.1 Disk mill slaka industri
Gambar 1.13 alga coklat Gambar 7.2 mesin hammer
Gambar 1.14 rhodophyta Gambar 7.3 mixer vertikal
Gambar 1.15 tubifex Gambar 7.4 mixer horisontal.
Gambar 1.16 Cacing darah Gambar 7.5 mesin pengering pelet
Gambar 1. 17 Chironomus sp Gambar 7.6 disc mill
Gambar 1.18. Pembelahan sel pada Gleocapsa Gambar 7.7 moxer vertikal.
Gambar 1.19. Fragmentasi pada spyrogyra Gambar 7.8 mixer horisontal
Gambar 1.20. Pembentukan spora pada algae. Gambar 7.9 alat pencetak pelet
Gambar1.21. Planktonet Gambar 7.10. alat pencetak pelet manual
Gambar 1.22. mikroskop
Gambar 1.23. Haemocytometer
Gambar 1.24. Autoclave.
Gambar 1.25 gelas ukur.
Gambar 1.26 Gelas piala.
Gambar 1.27. Tabung reaksi .
Gambar 1.28. pipet tetes.
Gambar 1.29 pipet ukur.
Gambar 1.30 pipet volum
Gambar 1.31. water bottle.
Gambar. 32. Bottle sample
Gambar 1.33. pompa hisap
Gambar. 1.34. planktonet
Gambar 1.35. Penampang sedwick Rafter
Gambar 1.36 penampang haemacytometer.
Gmbar 1.37. Blok pada Hsemocytometer.
Gambar 1.38 chlorella.

199
produksi pakan alami dan pakan buatan

Tabel 1.1 kandungan nutrisi


Tabel 1.2. alat dan bahan identifikasi pakan
alami
Tabel 1.3 jenis pakan alami yang sudah
dibudidayakan
Tabel 1.4 Zooplankton untuk pakan ikan
Tabel 2.1 komposisi pupuk pada media stok
murni kurtur alga
Tabel 2.2 Komposisi trace metal solution
Tabel 2.3 komposisi pupuk pada
phythoplankton air tawar
Tabel 3.1 komposisi pupuk phythoplsnkton
semi massal
Tabel 3.2 Komposisi pupuk kultur massal
Tabel 4.1 beberapa sumber lemak

200
produksi pakan alami dan pakan buatan

Informasi Umum
NamaLengkap :Nurana Puji Lukmiwiyati, S.Pi
Telepon /HP : 0823 2525 8540
Email : nuranapuji33@gmail.com
AkunFacebook : Nurana Puji Lukmiwiyati
Alamat Kantor : Jl Samas km 11 Ngemplak
Srigading Sanden Bantul, D.I. Y
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan air Tawar
(Budidaya Perikanan)

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 TahunTerakhir)


1. Guru SMKN 1 Sanden tahun 2005 - sekarang

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta lulus tahun 2002

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Yogyakarta, Lahir di Sleman, 13 Februari 1976, Sekolah Dasar di lalui di SD Negeri
Umbul Widodo Ngemplak Sleman, Yogyakarta. Demikian juga untuk jenjang SMP di lalui di
daerah yang sama tepatnya di SMPN Ngemplak. Tahun 1991 melanjutkan ke SMA N 11
Yogyakarta. Kuliah di JurusanPerikanan UGM Yogyakarta. Lulus S1 tahun 2002. Tahun 2003-
2004 mengajar di SDIT Al Khairaat Yogyakarta. Sejak 2005 menekuni karir sebagai Guru di
SMKN 1 Sanden hingga sekarang. Aktif di organisasi profesi guru MGMP Agribisnis Perikanan Air
Tawar dan Nautika Kapal penangkap Ikan di Yogyakarta.

201

Anda mungkin juga menyukai