PEMBELAJARAN
[Type the document title]
[Type the document subtitle]
Kelas/Semester : X / 1
A. Kompetensi Dasar
3.1.1 Menguraikanpakan alami berdasarkan jenis yang dapat dibudidayakan, pigmen dan media
tumbuh
3.1.2 Menguraikan pakan alami berdasarkan siklus hidup dan kandungan nutrisinya
3.2.1 Menerangkan metode kultur pakan alami
3.2.2 Menguraikan prosedur pemupukan pakan alami
3.2.3 Menerangkan prosedur kultur pakan alami
3.2.4 Menguraikan prosedur pengontrolan pakan alami
3.2.5 Menerangkan prosedur panen pakan alami
3.2.6 Menerangkan prosedur pemupukan susulan
3.2.7 Menerangkan prosedur pengkayaan pakan alami
3.2.8 Merinci pakan alami yang dapat dikultur masal
3.2.9 Menerangkan metode kultur pakan alami
Pakan alami merupakan salah satu jenis pakan ikan hias dan ikan konsumsi air tawar,
payau dan laut. Pakan alami dapat diperoleh dengan mengambil dari alam atau melakukan
usaha budidaya. Usaha budidaya pakan alami ini dapat dibagi atas dua kelompok besar yaitu:
penyediaan pakan alami yang selektif dan penyediaan pakan alami secara nonselektif. Pakan
alami adalah pakan yang disediakan secara alami dari alam dan ketersediaannya dapat
dibudidayakan manusia, sedangkan pakan buatan adalah pakan yang hanya dibuat oleh manusi
dengan menggunakan beberapa bahan baku dan formulasi pakannya disesuaikan dengan
kebutuhan ikan.
Pakan alami sangat cocok untuk benih ikan/udang dan ikan hias karena pakan alami
sangat mudah dicerna didalam tubuh benih ikan/udang dan ikan hias. Selain itu ada beberapa
alasan mengapa pemakaian pakan alami dalam usaha budidaya ikan selalu ada antara lain
adalah:
a. Kandungan nutrisi yang tinggi dan sesuai bagi larva ikan serta dapat
ditingkatkan kandungan gizinya melalui pengayaan (enrichment).
b. Toleransi hidup terhadap lingkungan yang tinggi.
c. Laju reproduksi tinggi (misalnya: 0,7 – 1,4 kali/rotifera/hari).
d. Dapat diproduksi secara massal dengan melakukan budidaya intensif.
e. Ukuran tubuh pakan alami umunya kecil sehingga sesuai dengan ukuran bukaan
mulut larva ikan konsumsi dan ikan hias.
f. Mobilitas rendah artinya pakan alami ini memiliki gerakan yang lambat sehingga
menarik perhatian dan memudahkan larva untuk menangkapnya.
g. Autolisis artinya pakan alami ini mengandung enzim-enzim pencernaan yang
memudahkan larva dalam mencerna makanannya.
h. Tingkat pencemaran terhadap kualitas air dalam wadah budidaya rendah.
Pakan alami yang dapat dibudidayakan untuk kebutuhan larva ikan air tawar / payau /
laut dan ikan hias dan banyak terdapat dialam dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
phytoplankton, zooplankton dan benthos. Pakan alami yang sudah dapat dibudidayakan secara
massal untuk memenuhi kebutuhan benih ikan ada berbagai macam. Beberapa jenis pakan
alami yang sudah dibudidayakan secara massal tertera pada Tabel 1.
Protein, karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama pada makhluk hidup.
Pakan alami yang mengandung zat nutrisi yang mencukupi akan berdampak pada pertumbuhan
larva dan benih yang mengkonsumsi pakan alami tersebut. Kandungan karbohidrat dalam
bahan uji terdiri dari serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) sehingga disebut
sebagai kadar serat kasar dan kadar BETN. Sedangkan kandungan lipid pada bahan uji
dianalisis sebagai kadar lemak.
Karbohidrat sangat dibutuhkan bagi ikan karena mempunyai fungsi sebagai:
a. Sumber energi = Protein Sparing Effect yang artinya karbohidrat dapat digunakan
sebagai sumber energi pengganti bagi protein dimana dengan menggunakan karbohidrat dan
lemak sebagai sumber bahan baku maka hal ini dapat mengurangi harga pakan.
b. Sebagai zat awal/prekursor untuk sintesis asam amino nonessensial
c. Sebagai sumber Ribosa (untuk DNA dan RNA)
Pakan alami yang akan diberikan pada ikan budidaya sebelum dilakukan budidaya
secara massal, harus dilakukan identifikasi untuk memperoleh jenis plankton yang murni atau
monospesies. Beberapa peralatan minimal yang dibutuhkan untuk melakukan identifikasi pakan
alami antara lain adalah:
a. Plankton net
AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR | APAT 19/20 5
b. Mikroskop
c. Sadgwick rafter dan Haemocytometer
d. Autoclave
e. Gelas ukur
f. Gelas piala
g. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
h. Pipet
i. Buku identifikasi (phytoplankton, zooplankton dan benthos)
Haemocytometer
Blok pada
Haemocytometer
a. Metode sampling plankton secara Kualitatif, yaitu metode sampling plankton yang
bertujuan untuk mengetahui jenis–jenis plankton di perairan dapat dilakukan dengan
menarik jala plankton baik secara horizontal maupun vertikal.
Pengumpulan Menanya
data dan Siswa melakukan tanya jawab tentang jenis-jenis pakan alami
verifikasi phytoplankton, zooplankton, bentos
Guru membimbing siswa melakukan tanya jawab tentang jenis-jenis
pakan alami phytoplankton, zooplankton, bentos
Pengumpulan Mengekplorasi/ eksperimen
data melalui Siswa mengumpulkan informasi tentang jenis-jenis pakan alami
eksperimen
AGRIBISNIS PERIKANAN AIR TAWAR | APAT 19/20 8
phytoplankton, zooplankton, bentos
Guru membimbing siswa dalam pengumpulan informasi jenis-jenis pakan
alami (phytoplankton, zooplanton, bentos )
c. Kegiatan Penutup (10 Menit)
Guru membuat rangkuman bersama siswa
Refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikut
2. Pertemuan 5-10 (4 x 45 menit)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa
Mendata kehadiran siswa
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
Mendiskusikan materi sebelumnya terkait kompetensi yang akan dipelajari
Tanggung jawab
Kerjasama
Disiplin
Santun
Jujur
No Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Keterangan:
90 = jika empat indikator terlihat.
80 = jika tiga indikator terlihat.
70 = jika dua indikator terlihat
60 = jika satu indikator terlihat
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.