PENDAHULUAN
Pada dasarnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Komunikasi belajar
mengajar di kelas merupakan kegiatan komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa saling
bertukar pikiran dengan tujuan mengembangkan ide dan pengertian. Penyimpangan-
penyimpangan komunikasi sering timbul dan terjadi pada saat kegiatan proses belajar mengajar
sehingga akan terjadi komunikasi yang tidak efektif dan efisien antara lain disebabkan oleh
adanya kecenderungan guru yang belum mampu menciptakan media pembelajaran yang efektif
dan adanya kecenderungan siswa yang kurang siap. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan
adalah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media
dalam kegiatan tersebut di samping sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap juga untuk
meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam era digital seperti saat ini
handphone merupakan media komunikasi yang telah memasyarakat di semua jenjang, baik usia
maupun pendidikan. Handphone, suatu teknologi yang mempermudah komunikasi dimana saja,
kapan saja sehingga cukup praktis untuk dijadikan media komunikasi. Kemajuan teknologi
menjadi salah satu pemicu utama semakin banyaknya inovasi yang diciptakan dalam dunia
pendidikan.
Salah satunya, dengan dimanfaatkannya perangkat teknologi seperti handphone ini,
kegiatan pembelajaran tidak hanya bersifat konvensional saja. Hal tersebut sejalan dengan
konsep pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik atau e-learning yaitu untuk
mengatasi batas ruang dan waktu, sehingga proses belajar dapat dilakukan kapan dan dimana
saja. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin
pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI
menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini
membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk
digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya.
Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan
maraknya implementasi e- learning khususnya di lembaga pendidikan (sekolah, training dan
universitas). Sistem ini merupakan sistem yang efisien dan efektif karena dengan hanya
menggunakan koneksi internet akan terwujud suatu proses pembelajaran. Sumber belajar dalam
era digital ini dikenal dengan intilah OER (Open Educational Resourses) yaitu setiap aset atau
sumber belajar (cetak/elektronik) yang dapat diakses, diunduh dan digunakan secara bebas dan
terbuka oleh publik (siapapun) untuk kepentingan pembelajaran dan penelitian, tanpa perlu
mengajukan ijin tertulis kepada pencipta/ penerbit (hak cipta) (dholakia, king, & baraniuk, 2006;
oecd, 2007). Kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah satu alternatif
pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan semakin meningkat sejalan dengan
perkembangan di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Infrastruktur di bidang
telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e-learning tidak lagi hanya menjadi monopoli
kota-kota besar, tetapi secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati oleh mereka yang berada di
kota-kota di tingkat kabupaten. Sumber pembelajaran yang dimanfaatkan dan dikembangkan
dalam Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) sebagai Media pembelajaran secara online (online
media).
METODE
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, E. Z. (2005). E-Learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI.
Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E- Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 16 - 31.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E- Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, X(1), 16 - 31.
Hamid, A. (2015). Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront
Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK
Negeri 8 Semarang. Semarang: Skripsi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Kusnandar. (2011). Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press.
Munadi, Y. (2010). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada
(GP) Press.
Rokhman, N., Sardiman, & Pramandanu, R. (2015). Pengembangan Media Blog Sejarah untuk
Pembelajaran Sejarah di SMA. Istoria: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 54- 70.
Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Pustaka Alfabeta.