Penulis:
Nurana Puji Lukmiwiyati
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Agnesia Levirosa Putri
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Nur Hatati Ciptaningrum
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
KAtA PEngAntAR
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut
untuk pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program
keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan
yang positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini
bermanfaat dan sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus
memotivasi guru dalam proses belajar di SMK.
iii
Pakan alami biasanya diberikan pada dimaksudkan untuk memudahkan siswa
pembenihan ikan, walaupun ada beberapa SMK dalam meningkatkan pemahaman
jenis ikan komsumsi yang suka dengan pakan dan keterampilan saat mengikuti
alami. Pakan buatan biasanya untuk biota pelatihan/praktik di sekolah, dan setelahnya
air peliharaan yang berasal dari berbagai akan lebih berhasil di lapangan dalam hal
macam bahan baku dengan kandungan gizi pakan ikan, karena isi buku ini disesuaikan
yang baik sesuai dengan kebutuhan biota air dengan pelajaran yang ada di sekolah dan
dan dalam pembuatanya sangat kebutuhan di lapangan
memperhatikan sifat dan ukuran biota yang Trimakasih dan penghargaan yang
dibudidayakan. Pakan sangat penting dalam tinggi penulis sampaikan kepada CV
kegiatan budidaya ikan, hampr 30% biaya amanahcreatif yogyakarta yang telah
tersedot untuk pakan. Maka dengan menerbitkan buku ini. Demikian semoga
pengetahuan sumber sumber pakan bermanfaat, khususnya dalam mendukung
diharapkan dapat menjadi alternatif sumber penguasaan kompetensi matapelajaran
pakan ikan. produktif di SMK. Aamiin.
Tujuan penyusunan buku ini sebagai
pengayaan pengetahuan tentang pakan alami
dan buatan ikan bagi siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) khususnya Jurusan Yogyakarta, Oktober 2018
budidaya perikanan. Dalam buku ini dibahas
mengenai jenis jenis pakan alami, pakan
buatan dan cara memproduksi pakan
Nurana Puji Lukmiwiyati
tersebut. Hal ini
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I JENIS JENIS PAKAN ALAMI
A. JENIS JENIS PAKAN ALAMI
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI
C. MEDIA TUMBUH PAKAN ALAMI
D. SIKLUS HIDUP PAKAN ALAMI
E. KANDUNGAN NUTRISI
F. TEKNIK IDENTIFIKASI JENIS JENIS PAKAN ALAMI
G. PENGAMBILAN SAMPEL PENGAMATAN
v
DAFTAR ISI
BAB VII. PRODUKSI PAKAN BUATAN
A. PERALATAN PEMBUATAN PAKAN
B. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS
vi
BAB 1
PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN
PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan jenis, pigmen da
Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan kandungannya
Setelah menggali informasi peserta didik mampu mengidentifikasi phytoplaknton, zooplankton , dan be
PIGMEN
MEDIA TUMBUH
JENIS JENIS PAKAN ALAMI
KANDUNGAN NUTRISI
SIKLUS HIDUP TEKNIK IDENTIFIKASI
JENIS PAKAN
PENGAMBILAN SAMPEL
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
benih akibat kondisi air yang kurang baik. proses pembesaran yang suka dengan
Jenis pakan alami yang dapat dimakan tumbuhan yang merupakan pakan alami.
ikan tergantung pada jenis ikan dan Sebagai contoh ikan nila dan gurame
tingkat umurnya. Pakan ikan yang pertama merupakan
kali datang dari luar dan mengawali
hidupnya adalah plankton yang bersel
tunggal dan berukuran kecil. Semakin
besar ukuran ikan maka jenis pakannya
juga berubah, misalnya udang renik, cacing,
atau serangga. Jenis pakan alami yang
dapat dikembangbiakkan antara lain
clorela, tetraselmis, infusoria, Moina sp,
rotifera, Daphinia sp, jentik nyamuk, cacing
merah, dan artemia
A. JENIS PAKAN ALAMI
Pakan alami merupakan salah satu
jenis pakan ikan hias dan ikan konsumsi
baik air tawar, air payau maupun air
laut. Pakan alami adalah pakan yang
disediakan secara alami dari alam dan
ketersediaannya dapat dibudidayakan
manusia. Pakan alami dapat diperoleh
dengan melakukan usaha budidaya.
Usaha budidaya pakan alami ini dapat
dilakukan dengan cara, antara lain :
1. Penyediaan pakan alami yang
selektif. Penyediaan pakan alami
secara selektif adalah melakukan
budidaya pakan alami ini secara
terpisah dengan wadah budidaya
ikan
2. Penyediaan pakan alami secara non
selektif, seperti pemupukan di lahan
perairan. Budidaya pakan alami
secara nonselektif adalah
melakukan budidaya pakan alami
bersama dengan ikan yang akan
dibudidayakan. Kegiatan tersebut
dilakukan pada saat persiapan
kolam untuk budidaya.
Pakan alami secara umum
diperuntukan untuk benih ikan dengan
bukaan mulut yang masih kecil dan
organ yang masih rapuh (belum
sempurna). Pakan alami katagori
makroalga (rumput laut) juga bisa
diperuntukan bagi ikan dewasa. Namun
ada juga jenis ikan tertentu dalam
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
antara lain:
a.Mempunyai lapisan kutila yang tipis
dimana lapisan kutila ini berfungsi
untuk menghindari penguapan air
yang besar (pada tumbuhan air lapisan
kutikulan tidak berpengaruhh karena
ketersediaan air sudah cukup banyak .
b.Bentuk daun cenderung melebar dan
tipis agar mudah terapung di
permukaan air
c.Terdapat kantung udara pada setiap
jenis tumbuhan yang mengapung di
permukaan air agar pergerakkan nya
mudah
d.Memiliki akar yang ringan dan
mempunyai kemampuan untuk
mengambil oksigen dari air
Jens pakan alami tumbuhan air
(makro phyta) antara lain :
1) Jenis pakan alami tumbuhan
dalam air
a) Yaitu jenis tumbuhan yang
bagian akar hingga ujung
tangkai dan daunnya terendam
dalam air
b) Mempunyai kemampuan untuk
menyerap atau membersihkan
udara
c) Menjadi pelindung bagi ikan
d) Tempat menyimpan telur ikan
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
heterotrofik, yang maksudnya tak alga yang berukuran kecil (mikro alga).
dapat memproduksi sendiri bahan
organik dari bahan inorganik. Oleh
karena itu, untuk kelangsungan
hidupnya, ia sangat bergantung pada
bahan organik dari fitoplankton yang
menjadi makanannya. J
a d i , zooplankton lebih berfungsi
sebagai konsumen (consumer) bahan
organik.
Zooplankton ada yang hidup di
permukaan dan ada pula yang
hidup di perairan dalam. Ada pula
yang dapat melakukan migrasi
vertikal harian dari lapisan
dalam ke permukaan. Hampir
semua hewan yang mampu
berenang bebas (nekton) atau
yang hidup di dasar laut ( b e n t o s
) m e n j a l a n i a w a l
kehidupannya sebagai zooplankton
yakni ketika masih berupa terur dan
l arv a. Baru d i ke mu d i an hari,
menjelang dewasa, sifat hidupnya
yang semula sebagai plankton
berubah menjadi nekton atau bentos.
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI
Phytoplankton memiliki zat warna
yangmenyebabkantimbuln
y a kenampakan warna yang berbeda
dari setiap jenisnya dalam perairan.
Warna perairan tersebut seperti warna
hijau, biru, atau coklat. Zar warna ini
biasa dinamakam pigmen. Zat warna
atau pigmen ini dapat diklasifikasikan
yaitu :
1. Fikosianin (warna biru)
2. Klorofil (warna hijau )
3. Fikosantin (warna pirang)
4. Fikoeritrin (warna merah)
5. Xantofil (warna kuning)
6. Karoten (warna keemasan)
Adanya p er bedaan dalam zat
warna/pigmen fotosintesis ini dijadikan
sebagai dasar dari klasifi
k a s i phytoplankton atau kelompok
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
b. K e l a s a l g a k e e m a s a n
dinding sel dan dapat bergerak aktif.
(Chrysophyceae)
Ciri yang utama bahwa di sebelah luar
terdapat celah dan alur, masing-
masing mengandung satu flagel,
bersifat fosforesensi yaitu memiliki
fosfor yang memancarkan cahaya,
yang kemampuannya dis
ebutbioluminescent. Al
g a a p i berkembangbiak dengan
membelah diri, kebanyakan hidup di
laut dan sebagian kecil hidup di air
tawar. Contohnya adalah Perodinium
sp.
Gambar 1.10. chrysophyceae (alga Keemasan) ( Sumber : https e. Euglenophyta
://www.google.com/search?q=alga+keemasan&safe )
Euglenophyta atau Euglenoid
A lg a in i m e m i l ik i p ig m berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu
e n keemasan (karoten) dan yang artinya sejati dan gleen yang
klorofil. Tubuh ada yang bersel artinyamata.Dinamakan
satu, contohnya Ochromonas dan Euglenophyta karena organisme
bentuk koloni, contohnya Synura. yang termasuk dalam kelompok ini
c. Kelas Diatom (Bacillariophyceae) memiliki bintik mata (stigma)
bewarna merah yang dapat
Di atom banyak ditemukan
menangkap cahaya (
dipermukaan tanah basah misal,
p h o to re ce pt i v e ey e s pot) dan
sawah, got atau parit. Tanah yang
kloroplas.
mengandung diatom berwarna
kuning keemasan. Tubuh ada yang Euglenophyta adalah organisme
uniseluler dan koloni. Dinding sel bersel satu yang mirip hewan karena
tersusun atas dua belahan yaitu kotak tidak berdinding sel dan mempunyai
(hipoteca) dan tutup (epiteca). alat gerak berupa flagel sehingga
Reproduksi secara aseksual yaitu dapat bergerak bebas. Mirip tumbuhan
dengan cara membelah karena memiliki klorofil dan mampu
diri.Contohnya: Navicula, Pannularia berfotosintesis. Hidup di air tawar,
dan Cyclotella. dalam tanah dan tempat lembab,
contohnya: Euglena.
d. Pyrrhophyta (Ganggang / AlgaApi)
Euglena terdapat di air tawar, misal
Pyrrophyta adalah alga uniselular
di sawah. Bentuk tubuh sel oval
dengan dua flagel yang berlainan,
memanjang, pada mulut sel terdapat
berbentuk pita, keluar dari sisi perut
cambuk atau flagel dan digunakan
dalam suatu saluran. Mengandung
untuk bergerak. Dekat mulut terdapat
pigmen yang dapat berfotosintesis.
bintik mata (stigma) yang gunanya
Hanya dinoflagellata yang memiliki
untuk membedakan gelap dan terang.
kemampuan untuk berfotosintesis..
Di dalam sitoplasmanya terdapat butir
Alga yang termasuk alga api ini kloroplas yang berisi klorofil. Oleh
disebut Dino Flagellata, tubuh karena itu Euglena berwarna hijau.
tersusun atas satu sel memiliki Contohnya Euglena viridis.
Euglena dapat membuat
makanan sendiri dengan cara
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
https:// www.google.co.id/search?
q=gambar+fragmentasi+pada+ganggang
&safe )
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
f. Tang penjepit
Perhitungan
Langkah kerja
a.Cawan porselen dipanaskan dalam W1 -
Kadar Abu (%) = x 100%
oven pada suhu 105-110 oC selama W2
1
W
jam W = Bobot contoh sebelum diabukan
b.Dinginkan dalm eksikator selamam dalam gram
10-15 menit dan timbang catat W1 = Bobot contoh + cawan sesudah
sebagai (A) gram. diabukan dalam gram
c.Timbang bahan/sampel yang kering W2 = Bobot cawan kosong dalam gram
sebanyak 2-3 gram (a ) ke dalam
3. Pengukuran Kadar Lemak dengan
cawan , catat sebagai X1 gram
metode Soxhlet
d. Panaskan d engan hotplate atau
Prinsip : melarutkan (ekstraksi)
pembakar bunsen sampai tidak
lemak yang terdapat dalam bahan
berasap lagi
dengan pelarut lemak (ether) selama
e. Masukkan cawan dan bahan ke 308 jam. Ekstraksi menggunakan alat
dalam oven pengabuan / tanur listrik soklet. Beberapa pelarut yang digunakan
dengan cara dipanaskan derngan adalah kloroform, heksana, dan aseton.
temperatur 550-700 oC selama 3-6 Lemak yang terekstraksi ( larut dalan
jam, sampai bahan berubah menjadi pelarut) terakumulasi dalam wadah
abu berwarna putih. pelarut (labu sokhlet) kemudian
f. Dinginkan dalam eksikator kurang dipisahkan dari pelarutnya dengan cara
lebih 15-30 menit dan timbang dipanaskan dalam oven suhu 105 oC.
cawan tersebut dengan teliti dan Pelarut akan menguap sedangkan lemak
catat sebagai (B) gram tidak (karena titik didih lemak lebih
g. Hitunglah presentase kadar abu besar dari 105 oC, sehingga tidak
dalam bahan yang diperoleh dengan menguap dan tinggal di dalam wadah.
rumus sebagai berikut : Lemak yang tinggal dalam wadah
B-A ditentukan beratnya. (lemak kasar (%)
Kadar Abu (%) = x 100% Alat dan Bahan
a
Alat :
Langkah Kerja SNI: a.Satu st alat sokhlet
a. Timbang engan cermat 2-3 gram b. Kertas saring bebas lemak
sampel bahan ke dalam cawan c. Labu lemak
porselen yang telah diketahui
d. Pemanas ;listrik
bobotnya.
e. Kapas bebas lemak
b. Arangkan di atas nyala pembakar
lalu abukan dalam tanur listrik pada f. Neraca analitik
suhu m a k s i m u m 5 5 0 o C d e n g. Eksikator
g a n pengapuan sempurna (sekali Bahan :
kali pintu tanur dibuka sedikit agar - Kloroform
oksigen bisa masuk).
Prosedur
c. Dinginkan dalam eksikator lalu
timbang sampai bobot tetap. a.Panaskan cawan abu dalam oven pada
suhu 105-110 oC selama 1 jam
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
d. Alat Soxhlet
karena analisis ini didasarkan pada
e. Neraca Analitik penentuan kadar nitrogen yang terdapat
f. Pereaksi : larutan HCl 25%, kertas dalam bahan. Kandungan nitrogen yang
lakmus, n-Heksana atau pelarut diperoleh dikalikan dengan angka 6,25
lemak lainnya sebagai angka konversi menjadi nilai
Langkah kerja SNI ; protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi
a. Timbang dengan cermat 1-2 g bahwa protein mengandung 16%
cuplikan ke dalam gelas piala nitrogen( perbandingan protein :
nitrogen =100 :16 = 6,25:1).
b. Tambah 30 ml HCl 25% dan 20 ml
Penentuan nitrogen dalam analisis
air serta beberapa butir batu didih
ini melalui tiga tahapan analis kimia:
c. Tutup gelas dengan kaca arloji dan
a. Destruksi :
didihkan selama 15 menit
Yaitu menghancurkan bahan
d. Saring dengan keadaan panas dan
menjadi komponen sederhana,
cuci dengan air panas hingga tidak
sehingga nitrogen dalam bahan
bereaksi asam lagi
terurau dari ikatan organiknya.
e.Keringkan kertas saring berikut isinya Nitrogen terpisah diikat oleh H2SO4
pada suhu 100 – 105 oC. menjadi (NH4)2SO4
f. Masukkan ke dalam kertas saring b. Destilasi
pembungkus (paper thimble) dan
Pengikatan komponen organik
ekstrak dengan heksana atau
tidak hanya kepada nitrogen saja,
pelarut lemak lainnya 2 – 3 jam
o tetapi juga terhadap komponen lain,
pada suhu lebih kurang 80 C. oleh karena itu nitrogen harus
g. Sulingkan larutan heksana atau diisolasi. Untuk melepaskan nitrogen
pelarut lemak lainnya dan keringkan dalam larutan hasil destruksi adalah
ekstrak lemak pada suhu 100 – 105 dengan membentukgas
o
C. NH3.Pemberian NaOH 40 % akan
h.Dinginkan dan timbang merubah (NH4)2SO4 menjadi NH4OH.
i. Ulangi proses pengeringan ini NH4OH bila dipanaskan akan berubah
hingga tercapai bobot tetap menjadi gas NH3 dan air, yang
kemudian dikondensasi . NH3 akhirnya
Perhitungan ; ditangkap oleh larutan asam borat 5%
W1 - W2
Kadar Lemak (%) = x 100% membentuk (NH4)3BO3
W c. Titrasi
W : bobot cuplikan dalam gram
N i t ro ge n dalam ( NH 4 ) 3 BO
W1 : bobot labu lemak sesudah 3 ditentukan jumlahnya dengan cara
ekstraksi dalam gram dititrasi dengan HCl.
W2 : bobot labu lemak sebelum Protein kasar (%)
ekstraksi dalam gram
Alat dan Bahan
Alat :
Pengukuran Kadar Protein Metode
a. Labu Kjeldahl 300 mL
Kjeldahl
b. alat penyulingan dan klengkapannnya
Prinsip : Penetapan nilai protein
kasar dilakukan secara tidak langsung, c.Erlenmeyer 250 cc
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Langkah kerja 2 :
panaskan selama 30 menit dengan
a.Timbang bahan sebanyak 0,5 – 2 dilakukan penggoyangan sesekali.
gram ( a ) l a l u m a s u k k a n k e
c.Saring suspensi dengan kertas saring
d a l a m erlenmeyer, kemudian
dan residu yang tertinggal dalam
tambahkan 50 ml H2SO40,3 N dan di
erlenmeyer dicuci dengan aquades
panaskan diatas hot plate selama 30
mendidih, cucilah residu dalam
menit.
kertas saring sampai air cucian tidak
b. Tambahkan 25 ml NaOH 1,5 N bersifat asam lagi (uji dengan kertas
kemudian panaskan kembali selama lakmus, sampai berwarna biru tidak
30 menit. berubah).
c.Panaskan kertas saring di dalam oven d. Pindahkan secara kuantitatif resudu
selama 1 jam pada suhu 110 oC dari kertas saring kedalam erlenmeyer
Dan dinginkan dalam eksikator kembali dengan spatula, dan sisanya
lalu ditimbang (X1). Pasang kertas dicuci dengan larutan NaOH 0,313 N
saring pada corong buchner yang sebanyak 200 ml sampai semua residu
dihubungkan dengan vacuum masuk kedalam erlenmeyer.
pump. Panaskan juga cawan Didihkan dengan pendingin balik
porselen pada suhu 110 oC selama sambil kadang kala digoyang-
satu jam dan dinginkan didalam goyangkan selama 30 menit.
eksikator. e.Saring menggunakan kertas saring
d. Larutan yang telah dipanaskan yang telah diketahui beratnya,
dituang ke dalam corong buchner. sambil dicuci dengan larutan K2SO4
Lakukan pembilasan berturut-turut 10%, cuci lagi residu dengan
menggunakan 50 ml air panas, 50 ml aquades mendidih dan kemudian
H2SO4 0,3 N , 50 ml air panas dan 25 dengan lebih kurang 15 ml alkohol
ml aceton. 95%.
e. Masukkan kertas saring dari corong f. Keringkan kertas saring dan isinya
buchner kedalam cawan, panaskan pada oven dengan suhu 110OC
pada suhu 105 – 110 oC selama 0,5 – sampai berat konstan selama 1 – 2
1 jam, dinginkan dalam eksikator dan jam, dinginkan dalam eksikator
timbang (X2). dan timbang
f. Panaskan cawan dalam tanur listrik g.Hitunglah kadar serat kasar dengan
bersu hu 600 oC selama 2 jam hingga persamaan sebagai berikut :
bahan di dalam cawan berwarna Berat Kertas
(+ serat)
(Berat Kertas
-
putih, didinginkan dan timbang Saring
(X3).
g. Hitunglah kadar serat kasar bahan N sebanyak 200 ml dan batu didih,
dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
X2 - X3 - X1
Sarat Kasar (%) = x 100%
a
Langkah Kerja 3 :
a.Timbang bahan sebanyak 2 – 5 gram
b. Masukkan kedalam erlenmeyer 600
ml, tambahkan larutan H2SO4 0,255
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
B. SIKLUS HIDUP
Chlorella merupakan alga sel
tunggal, bentuknya bulat atau
bulat telur, mempunyai khloroplas
seperti cawan, dindingnya keras, pada
dan garis tengahnya 5 mikron.
Perkembangan Chlorella terjadi
secara aseksual, yaitu dengan
pembelahan sel atau pemisahan
antospora dari sel induknya dan
Chlorella hidup bebas atau menempel
pada
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1. Plankton net
1. Plankton Net
2. Mikroskop
Fungsi dari Plankton net adalah
3. Haemocytometer untuk mengambil plankton pada
4. Autoclove perairan daerah fotik (daerah yang
5. Gelas ukur dapat ditembusi cahaya ), karena
plankton hanya dapat hidup pada
6. Gelas piala
bagian fotik dari perairan. Ukuran dari
7. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi panjang Plankton net pun disesuaikan
8. Piper berdasarkan batas te m bu s c a h a y
9. Buku identifikasi (phytoplankton, a pa d a pe r a i r a n . Planktonet
Zooplanton, dan benthos) adalah alat yang dirancang untuk
Jenis –jenis peralatan untuk identifikasi tujuan sampling dengan objek
jenis jenis pakan alami dalam laboratorium plankton. Plankton net merupakan jaring
yang seharusnya ada dan fungsinya dengan mesh size yang disesuaikan
disajikan dalam tabel 3. Alat dan bahan dengan plakton. Penggunaan jaring
identifikasi pakan alami dan fungsinya : plakton selain praktis juga sampel
yang diperoleh cukup banyak. Jaring
No Alat dan bahan Fungsi plankton net biasa terbuat dari nilon,
Alat yang digunakan untuk umumnya berbentuk kerucut dengan
Mikroskop
melihat obyek yang sangat berbagai ukuran, tetapi rata-rata
1
kecil yang tidak bisa panjang jaring adalah 4-5 kali
dilihat dengan mata
telanjang
diameter mulutnya. Jaring berfungsi
Alat yang dignakan untuk untuk menyaring air serta plakton
mengambil samppel plankton yang berada didalamnya. Karena itu
2 Pipet tetes yang terdapat dalam gelas plakton yang tertangkap sangat
baker dan kemudian diteteskan
bergantung pada ukuran mesh size,
ke atas kaca preparat
maka ukuran mesh size yang
Untuk menampung sampel
3 Botol sampel digunakan harus disesuaikan dengan
phytoplankton
Sebagai media tempat jenis atau ukuran plankton yang akan
4 sedgewick
plankton diletakkan diamati. Mesh size dengan ukuran 30-50
Media untuk menentukan µm untuk fitoplankton dan
5 Buku identifikasi jenis plankton yang sudah zooplankton kecil. Sedangkan untuk
ditemukan dengan mikroskop
mezooplakton yang lebih besar
Sebagai cairan untuk digunakan ukuran mesh size 150-175
6 Formalin 4 % mengawetkan sampel plankton
µm.
Cairan untuk mengawetkan
7 Lugol
sampel plankton
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
kecil, atau mikro. Kata mikroskop mata pada saat mikroskop digunakan.
sendiri berasal dari bahasa latin Lensa obyektif ada beberapa buah, dan
yakni “mikro” yang artinya kecil dan memiliki pembesaran masing- masing
kata “scopein” yang artinya melihat. 5X, 10X, 45X, dan 100X. Sedangkan
Jadi, mikroskop diartikan sebagai lensa okuler hanya 1 buah
alat untuk melihat benda kecil.
Benda -benda kecil tersebut dilihat
dengan cara diperbesar ukuran
bayangan benda tersebut
hingga b e r k a l i - k a l i l i p a t
d a r i u k u r a n sebenarnya.
Dengan mikroskop, bayangan
benda mampu diperbesar hingga 40
kali, 100 kali, bahkan sampai 1000
kali lipat. Perbesaran yang semakin
tinggi ini dapat semakin meningkat
lagi seiring dengan t e k n o l o g i y
a n g j u g a s e m a k i n
berkembang.
Penemu mikroskop adalah
Anthony Van Leewenhoek.
Penemuan mikroskop sangat
membantu para peneliti dan para
ilmuan untuk dapat mengamati
objek mikroskopis. Secara terkhusus,
ada pula cabang ilmu yang
mempelajari objek - objek berkuran
sangat kecil atau mikroskopik yang
dilakukan dengan menggunakan
mikroskop. Cabang ilmu tersebut
adalah ilmu mikroskopi elektron
adalah mikroskop yang
menghasilkan gambar lebih jelas
karena mikroskop ini mempunyai
resolusi tinggi hingga ribuan kali.
4. Bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya Mikroskop cahaya
modern yang biasa
digunakan di sekolah memiliki
bagian
utama berupa lensa objektif yang
letaknya dekat dengan obyek yang
akan diamati. Lensa obyektif
melekat pada bagian yang disebut
revolver. Revolver ini dapat diputar,
dan berguna sebagai alat pemindah
lensa. Jenis lensa yang lain adalah
lensa okuler terletak dekat dengan
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
diamati.
d. Haemocytometer
Haemocytometer adalah alat yang
dipergunakan untuk menghitung
sel- sel darah merah dan alat ini juga
dapat dipergunakan untuk
menghitung kepadatan populasi
pakan alami dari kelompok
mikroalga. Alat ini terbuat dari kaca
tebal berbentuk empat persegi
panjang dan pada bagian
tengahnya terdapat celah yang
membentang seperti huruf “H”
e. Autoclave
Autoclave adalah sebuah alat
sterilisasi dengan menggunakan
metode uap panas basah
bertekanan dengan lama proses
sterilisasi adalah
15 menit pada suhu 121 derajat
cellcius pada tekanan 1 atm
Keterangan :
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
ingin di sterilkan
mempermudah dalam
18) Tombol Dissol. Berfungsi untuk memindahkan alat
memilih karakteristik media
f.Gelas Ukur
bahan kimia yang ingin di
sterilkan Gelas ukur mempunyai bentuk
seperti pipa yang mempunyai kaki /
19) Tombol Stop. Berfungsi untuk
dudukan sehingga dapat ditegakkan.
menghentikan program yang
Pada bibir atas terdapat bibir tuang
sedang berjalan dengan keadaan
untuk memudahkan dalam menuang
tertentu
larutan atau cairan. Gelas ukur terbuat
20) Tombol Start. Berfungsi untuk dari gelas, tetapi tersedia, juga yang
memulai program terbuat dari plastik tahan bahan kimia.
21) Tombol Lid Open . berfungsi G e la s u k u r a d a la h p e r a la
untuk membuka autoclave t a n laboratorium umum yang
22) Tombol Lid Close. Berfungsi digunakan untuk mengukur volume
untuk menutup autoclave cairan. Alat ini memiliki bentuk
23) Monitor Suhu WARM. Berfungsi silinder dan setiap garis penanda
untuk menampilkan batasan suhu pada gelas ukur mewakili jumlah
cairan yang telah terukur.
24) Monitor Waktu . Berfungsi
Gelas ukur berukuran besar
untuk menampilkan program
biasanya terbuat dari polipropilena
timer
karena resistansi kimia yang sangat
25) Monitor Suhu. Berfungsi Untuk baik atau polimetilpentena karena
Menampilkan keadaan suhu yang transparansinya, membuat gelas
ada didalam autoclave ukur tersebut lebih terang, kurang
26) Dinding Pemanas. Berfungsi retak dibandingkan kaca.
untuk menstabilkan suhu dan Polipropilena (PP) dapat dengan
tekanan mudah dimasukkan dalam autoklaf
27) Keranjang. Berfungsi untuk berulangkali.
menampung media yang ingin
disterilkan
28) Tutup Pemanas. Berfungsi untuk
menutup bagian dalam autoclave
dan juag menjaga kestabilan suhu
dan tekanan uap.
29) Tombol ON/OFF. Berfungsi untuk
mengaktifkan alat
30) Filter udara. Berfungsi untuk
menyalurkan udara dari luar
menuju kedalam mesin Gambar 1 : 25gelas ukur ( Sumber : http://www.labsmk.
com/2017/10/fungsi-gelas-ukur-graduated-cylynder.html )
31) G a g a n g . B e r fu n g s i u n
tukmempermudah dal Namun, penggunaan autoklaf lebih
a m memindahkan alat dari 121 °C (250 °F) (tergantung pada
formulasi kimia bahan: tingkat
32) Fiter Udara Panas. Berfungsi polipropilena komersil yang umum
untuk mengeluarkan udara digunakan meleleh pada suhu diatas
panas mesin 177 °C (351 °F)), dapa
33) Roda Alas. Berfungsi untuk t
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
berukuran
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3) Pipet volume/gondok
Pipet gondok atau pipet
volume. Berbeda dengan pipet
tetes, pipet volume memiliki
ukuran yang lebih besar
sehingga mampu memindahkan
cairan dari wadah ke wadah.
Peralatan laboratorium ini
merupakan alat ukur kuantitatif
dengan tingkat ketelitian tinggi.
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Gambar.1.34. planktonet
P l a n k t o n n e t u n t u k
phytoplankton berukuran 31 cm
dengan mata jaring berukuran 30 –
Gambar 1.32 bottel sample
50 µm. Untu k zo o pl an kt o n
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
berukuran diameter 45 cm
dengan
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1. Phytopankton
Phytopankton untuk hidup dan
Gambar 1. 37. Blok pada Haemocytometer
berkembang biak membutuhkan cahaya
sinar matahari yang cukup untuk
Volume air di Blok,
fotosintesis. Phytoplankton biasanya
misal B = 1 x 1 x 0.1 mm dapat dijumpai pada lapisan permukaan
3
= 0.1 mm perairan saja. Phytoplankton ini bersifat
= 1 / 10 = 1 x 10-1 mm
3 autotropik dan menjadi produsen
3
primer.Jenis phytoplankton yang biasa
Dalam 1 ml = 1 x 1 x 1 cm digunakan sebagai pakan alami adalah
3 3
= 10 x 10 x 10 mm = 1000 mm Chlorella, Tetraselmis, Diatom dan
-1
Air dalam 1 x 10 mm3 ditemukan N Sprirulina.
a.Chlorella
Chlorella merupakan alga hijau
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
fitoplankton menjadi
komponen pr odu sen penting
di perairan laut.Diatom ada yang
hidup sendiri dan ada yang
berkoloni membentuk filamen.
Sebagian hidup bebas di
permukaan air, beberapa jenis
yang lain hidup menempel pada
substrat.
Gambar 1.40 Diatom ( Sumber: http://semi-yanto.blogspot.
com/2011/05/kingdom-protista.html )
d. Spiruliina
Spirulina sp adalah alga hijau
biru yang berbentuk spiral. Kata
“spirulina” berasal dari bahasa
latin “spira” yang berarti spiral.
Panjang sel Spirulina sp adalah
300-500 mikron atau sekitar ½
milimeter, dimana kita tidak dapat
melihatnya dengan kasat
mata. Spirulina sp dapat hidup di
kolam yang hangat dan sedikit
mengandung garam.
Pertumbuhannya sangat cepat, dan
merupakan penghasil oksigen di
bumi. Organisme bersel satu ini
sangat sederhana, salah satu
komponen utama dari rantai
makanan dan kehidupan di bumi
ini.
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Cyanophyta
Kelas :
Cyanophyceae Ordo
: Nostocales Famili :
Oscilatoriaceae
Genus : Spirulina
Spesies : Spirulina
sp.
Spirulina sp merupakan mahluk
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
a.Brancionus sp
B ra ch io n u s t er n as uk
dalam k e l o m p o k R o t i f e r
a , d a n diklasifikasikan sebagai
berikut :
Phylum : Rotifer
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Kelas : Monogona ta
ialah 25 - 27ºC. Sedangkan pH yang
Ordo : Ploima baik bagi pertumbuhannya ialah 6 – 8.
Familia : Brachionidae Oksigen tidak boleh kurang dari 1,15
Genus : Brachionus ppm dan CO2 tidak boleh lebih dari
Spesies : Brachionus sp. 12 ppm.
Tubuh Brachionus sp terbagi atas Brachionus bersifat omnifor, jenis
tiga bagian yaitu kepala, badan dan makanannya terdiri dari perfiton,
kaki atau ekor. Batas bagian kepala nannoplankton, detritus dan semua
dengan badan tidak jelas, bagian kaki partikel organik yang sesuai dengan
dan ekor berakhir dengan belahan lebar mulutnya. Makanan masuk ke
yang disebut jari. Badannya dilapisi dalam mulutnya dibantu oleh silia
oleh kutikula yang tebal dan disebut yang terletak di sekitar mulut
lorika. Ujung depan tubuh sebelah atas. Makanan dipecah oleh
dilengkapi dengan gelang-gelang alat disebut 'trophy'. Makanan yang
silika yang kelihatan melingkar sudah dipecah masuk ke dalam
seperti spiral disebut korona dan lambung untuk dicerna. Rahasia
berfungsi untuk memasukkan pakan alami,
makanan ke dalam mulut (Anonim, http://sucipto71.blogspot.com/2015/
1992) 12/pakan-alami.html
b. Artemia salina
Menurut Emslie (2003) dalam
Ramdhini (2010), klasifikasi Artemia
salina dinyatakan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Subclass : Branchiopoda
Ordo : Anostraca
Family : Artemiidae
Gambar 1.41. Brachionus sp ( Sumber: Genus : Artemia
http://gintisa.blogspot. com/2018/07/siklus-hidup-dan-
perkembanganbiakan.html ) Spesies: A. salina
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
d. Dapnia
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
O : otak
RT : ruang telur
SE : saluran
ekskresi M
: mata
J :
jantung UH
: usus
halus OV
:
ovarium
e. Infusoria
Infusoria adalah kumpulan
jasad renik sejenis
zooplankton dan
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Gambar 1.46.Tubifex sp
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKUM 1
Pengambilan Sampel Plankton di PRAKTIKUM
perairan dan identifikasi
A. Tujuan
1. Setelah mempelajari materi tentang
jenis jenis pakan alami , peserta
didik mampu me n a mb ah
k e t ra mp i l an praktikum terutama
dalam penentuan lokasi dan
pengambilan sampel plankton
2. Menambahn pengetahuan
praktikum tentang cara
pemnyimpanan sampel plankton
B. Alat dan
Bahan
1. Plankton net
2. Botol sampel/ botol film
3. Water sampel ember ukuran 5 liter
4. Pipet tetes
5. Cool box
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
Alat :
dan simpan kembali dengan rapi
pada tempat yang telah disediakan 1. Obyek gelas
5. Bersihkan ruangan praktek apabila 2. Cover glass
kegiatan praktikum telah selesai 3. pipet tetes
D. Prosedur Kerja 4. Botol Semprot
1. Kalibrasi terlebih dahulu planktonet Bahan :
dengan aquades dengan c 1. Sampel plankton
a r a d isemp r o t men g gun akan
2. Tissue
botol semprot di seluruh
permukaan planktonet, atau dengan 3. Aquades
air lokasl (air yang diambil
planktonnya) dengan cara dicelupkan C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ke dalam persairan sampai seluruh
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
permukaan terkena air kolam
sarung tangan jika memegang bahan
2. Botol film dipasangkan pada ujung bahan yang bersifat keras.
planktonet dan diikat
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
3. A m b i l s a m p e l a i r d e n g n a yang memakai tenaga listrik
n menggunakan water sampleer
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
ember dan disaring menggunakan
d a r operasional prosedur (SOP)
plankton net (pada saat air disaring
plankton net digoyangkan agar 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
plankton yang menempel di simpan kembali dengan rapi pada
permukaan jaring dapat masuk ke tempat yang telah disediakan
botol film. Jumlah air yasng disaring 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
dicatat sebagai (W). Dalam praktikum kegiatan praktikum telah selesai
ini jumlah air yang disaring 25 liter)
4. Konsentrat plankton yang tertampung D. Prosesdur kerja
dalam botol film kemudian diberi
1. Obyek glass dan cover glass dikalibrasi
bahan pengaweengan pada t sebanyak
menggunakan aquades kemudian
3-4 tetes, kemudian diberi label.
dilap secara searah menggunakan tissue
Keterangan pada label di tulis
menggunakan peensil. 2. Sampel plankton dikocok secara
perlahan, kemudian diam
5. Sampel plankton yang sudah diberi
b i l m e n n g u n a k a n p ip e t t e t e
label dimasukkan ke dalm cool box
s la lu diteteskan ke permukaan objek
yang berisi es batu
glass sebanyak sebanyak 1 tetes
6. Kalau sampel tidak dianalisa pada
3. Tutup obyek glass dengan cover glass
hari itu maka bisa disimpan
o dengan sudut lemiringan 40 O C agar
dalam refrigerator denga n suhu 4 C
memperkecil kemungkinan terjadinya
gelembung.
PRAKTIKUM 2 4. Jika terdapat gelembung dalam
Pembuatan Prepaat Plankton pembuatan preparat sebaiknya
A. Tujuan : menambah ketrampilan siswa diulangi agar pengamatan di bawah
dalam membuat preparat plankton nmikroskop menjadi lebih mudah.
B. Alat dan Bahan
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
PRAKTIKUM 3
Pengamatan Plankton di Bawah Mikroskop
A.Tujuan
1. Menambaha ketrampilan praktikum
dalam menggunakan mikroskop dan
penentuann luas bidang pandang.
2. menambah pengetahuan praktikan
tentang bentuk bentuk plankton
serta dapat membedakan antara
fi th oplank ton, zoopl an kton. dan
benthos
B. Alat dan
Bahan Alat :
Keterangan : Prinsip perhitungan
1. Preparat plankton adalah mengetahui luas lingkaran yang
2. Mikroskop tampak dibawah lensa objek. Nilai D1
3. Alat tulis dan D2 dapat dilihat pada mikro meter
4. Buku identifikasi pada meja objek.
Perhitungan plankton di bawah
mikroskop
C. Prosedur Kerja
a. P e r h i t u n g a n p l a n k t o n d a
Penentuan luas lapang bidang pandang p a t menggunakan 5 bidang dan 9
(LBP) bidang pandang, dalam
1. Preparat plankton yang sudah jadi praktikum ini menggunakan 5
diletakkn diatas meja objek mikroskop bidang pandang .
2. Sebelum dinyalakan, pastikan pengatur
cahaya mikroskop berada pada
frejkuensi terkecil jika sudah bisa
dinyalakan
3. Cahaya diperjelas dengan memutar
p en g atu r cahaya dan bukaan
diafragma, kemudian pilih perbesaran
yang diharapkan (40 x, 100x, 400x,
1000x)
4. Menentukan fokus dengan memutar
pemutar kasar dan halus sedemikian
rupa sehingga preparat terlihat jelas,
untuk perbesaran 1000x menggunakan
minyak emercy agar tidak terjadi
b. Amati jumlah plankton pada tiap
gesekan dan memperjelas objek.
bidang pandang 1-5 .jika (p) adalah
5. Setelah fokus kemudian mencari luas jumlah bidang pandang maka (n)
lapang bidang pandang (LBP) seperti adalah jumlah plankton dalam
petunjuk dibawah bidang pandang
c. Plankton yang ada pada setiap bidang
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
pandang digambar dan dihitung
Untuk mengidentifikasi, apakah plankton yang
jumlahnya dan dimasukkan dalam
diamati masuk dalam golongan fitoplankton,
tabel pengamatan dibawah:
atau zooplankton dapat menggunakan buku
identifikasi, buku- buku ter
Bidang Gambar
Jumlah Klasifikasi s e b u t menggunakan prinsip identifikasi
pandang plankton
secara dikotomi yaitu penentuan jenis
Bp1 7 Filum: berdasarkan kesamaan ciri dari karakteristik
Ordo: plankton. Adapun buku yang bisa digunakan
Genus: untuk mengidentifikasi antara lain Prescott,
Spesies: Davis, Sachlan dll, bisa juga dicari melalui
internet.
A. B u a t la h la p o r a n d a n k e s i m p u
la n berdasarkan hasil praktik!
B. Petunjuk penulisan laporan
d. Kemudian identifikasi plankton dan C. Laporan praktikum harus dibuat oleh
temukan klasifikasinya. setiap kelompok dengan memuat hal-
1) Identifikasi dan Perhitungan hal sebagai berikut:
kelimpahan 1. Nama kelompok
2 ) identifikasi 2. Judul kegiatan praktikum
D. Tujuan : Menambah pengetahuan 3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
praktikan tentang bagaimana cara waktu dan tempat)
mengidentifikasi plankton d
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
a n menenukan klasifikasinya.
peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil pengamatan dan pembahasan
Dasar teori :
6. Kesimpulan dan saran
Plankton dapat dibedakan menjadi
7. Daftar pustaka
beberapa kelompok, berdasarkan cara makan
plankton dapat dikelompokkan ke dalam 8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
b a k t e r io p la n k t o n ( s a p r o p la
nkton,fitoplankton,danzoop D. Presentasikan hasil praktikum di depan
l a n k t o n ) , saproplankton merupakan kelas!
kelompok plankter yang terdiri atas
E. Biasakanlah bersikap sopan dengan
organisme yang berklorofil meliputi bakteri
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
dan fungi. Fitoplankton m e r u p a k a n t
disiplin dan kerjasama
u m b u h a n m ik r o s k o p i s mikroskopis
berklorofil yang umumnya terdiri atas
chlorophyta, chyanophyta, rodhophyta, Praktikum
dinoflagelata, chrisophyta dll. Zooplankton Idintifikasi Jenis Jenis Pakan Alami
merupakan kelompok plankter yang (Phythoplankton, Zooplankton dan Benthos)
mempunyai cara makan holozoik. Anggota
A. Tujuan
kelompok ini meliputi hewan dari filum
protozoa, coelenterata, arthropoda, molusca, Setelah mempelajari materi tentang
rotifera, annelida, copepoda dan masih jenis jenis pakan alami (phlankton) peserta
banyak lagi. Golongan zooplankton yang didik dapat melakukan identifikasi
mendominasi adalah dari filum copepoda. plankton dan menemukan klasifikasinya.
Dasar teori
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Pl ank to n ad al ah o rg an ism e yang
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
berukuran kecil yang hidupnya melayang
d a r operasional prosedur (SOP)
layang disebabkan arus di perairan bebas.
Plankton merupakan sumber makanan bagi 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
ikan, terutama untuk ikan yang ukuran larva. simpan kembali dengan rapi pada
Plankton merupakan pakan awal pada tempat yang telah disediakan
suatu usaha budidaya ikan. 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
Plankton dapat dibedakan menjadi kegiatan praktikum telah selesai
beberapa kelompok, yakni terdiri dari
maklhuk hidup sebagai hewan (Zooplankton) D. Prosedur langkah Kerja
dan sebagai tumbuhan (phytoplankton).
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
Untuk mengidentifikasi apakah plankton yang
digunakan
diamati masuk golongan fithoplankton atau
zooplankton dapat menggunakan buku 2. Mengambil sampel air pada kolam
identifikasi . Penentuan jenis plankton ini menggunakan plankton net dengan
berdasarkan kesamaan ciri dari karektiristik melakukan penggulangan sebanyak 5
plankton. Buku yang biasa digunakan untuk kali pada lokasi yang berbeda
mengidentifikasi antara lain Prescott, davis, 3. Memberikan aquades di pinggir
Sachlan. Bisa juga dicari melalui internet. plankton ner
4. Memasukakn sampel air pada botol film
B. Alat dan Bahan 5. Memberi 3-4 tetes formalin 4% ke
1. Plankton net dalam botol film
2. Buku kunci identifikasi plankton 6. Menutup botol
3. Botol fil/botol sampel 7. Mengamati sampel air dengan mengocok
terlebih dahulu botol sampel
4. Mikroskop
8. Letakkan sedgewick rafter ke atas
5. Objek glass
meja pengamatan pada mikroskop
6. Cover Glass
9. Mengamati sampel dengan mikroskop ,
7. Sedgewick rafter mulai dari yang kecil sampai diperoleh
8. Air sampel gambar yang jelas
9. Aquades 10. Gambar hasil diperoleh berdarkan
10. Formalin 4% pengamatan dibawah mikroskop
11. Lugol 11. Mencari gambar atau ciri ciri yang
sesuai dengan buku kunci
12. Pipet tets
identifikasi plankton sertsa
13. tisuue mengidentifikasikan plankton sesuai
kunci identifikasi dan melakukan
C.Keselamanatan dan Kesehatan Kerja catatan hasil pengamatan
1. Pakailah pakaian kerja , masker, sarung 12. Buatlah laporan dan kesimpulan
tangan jika memegang bahan bahan berdasarkan hasil praktik!
yang bersifat keras. E. Petunjuk penulisan laporan
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n Laporan praktikum harus dibuat oleh
a k a n peralatan yang memakai tenaga setiap kelompok dengan memuat hal-hal
listrik sebagai berikut:
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
1. Nama kelompok
makanan Oister (Ucles, 1980). Pada tahun
2. Judul kegiatan praktikum 1940, Dr. Fujinaga / Dr. Hudinaga disebut
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sebagai pioner di Jepang dalam mengkultur
waktu dan tempat) diatom, Skeletonema costatum yang hasilnya
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan digunakan untuk makanan Udang Jepang
peralatan, metode pelaksanaan) (Penaeus japonicus). Kemudian pada dekade
5. Hasil pengamatan dan pembahasan 1950-an, Takesi Ito pertama kali mengkultur
rotifer yang digunakan untuk pakan larva ikan
6. Kesimpulan dan saran Sidat (Anguilla japonica). Pada tahun 1965,
7. Daftar pustaka rotifer digunakan sebagai pakan terbaik untuk
8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum Red Sea Bream (Pagruss major). Dari tahun
9. Presentasikan hasil praktikum di depan tersebut dimulailah kultur massal rotifer
kelas. secara besar-besaran baik di Jepang maupun
di negara-negara lainnya (Hirata, 1979).
Sekitar tahun 1970, Artemia Reference
Center (ARC) yakni suatu lembaga pada State
University of Ghent (Belgium) beberapa
penelitinya terutama Dr, Sorgeloos, Dr.
Sejarah Budidaya Pakan Alami Persoone, dan Dr. Dumont tel
Perkembangan budidaya perikanan a h mengembangkan artemia sebagai pakan
dimulai sejak 500 SM dilaksanakan di negeri alami yang digunakan untuk pakan Ikan dan
China. Milne (1973) dan bukunya Fish and udang budidaya pada air tawar, payau
shellfish farming in coastal waters maupun air laut. Perkembangan
dinyatakan bahwa tesis pertama tentang selanjutnya, hasil produksi kista dan atau
aqua culture ditulis oleh Fan Lie pada tahun Cyst artemia dapat diawetkan dalam
475 SM. Perkembangan selanjutnya pada bentuk kaleng dan didistribusikan ke
abad 500 SM dari negeri Yunani dan penjuru dunia.
Romawi telah dilakukan kultur Oister dan Sumber : http://aquaculture-unri.blogspot.
usaha-usaha yang serupa dengan budidaya com/2009/02/budidaya-pakan-alami_24.html
perikanan, walaupun budidaya perikanan
sudah lama dimulai namun
perkembangannya masih ketinggalan jika
dibandingkan dengan bidang pertanian. Hal
ini dikarenakan bidang pertanian sudah ada Untuk menambah wawasan lebih jauh
10000 tahun sebelum budidaya perikanan mengenai jenis jenis pakan alami kalian juga
dimulai, meskipun kedua bidang tersebut dapat mempelajari secara mandiri melalui
masih bersifat konvensional. internet. Di internet kalian bisa mencari lebih
Sejarah dimulainya kultur pakan alami jauh materi tentang jenis jenis pakan alami
dilakukan oleh Allen dan Nelson pada tahun tersebut disertai penjelasan menggunakan
1910, dengan kulture diatom untuk pakan video. Salah satu website yang dapat kalian
Invertebrata (Ryther and Goldman, 1975). kunjungi untuk menambah wawasan dan
Pada tahun 1939, Bruce dkk., melakukan pemahaman kalian tentang jenis jenis pakan
yang pertama kali mengisolasi algae alami adalah sebagai berikut:
(Isochrysys galbana dan Pieremimonas https://www.pdfpit.com/jenis/jenis-jenis-
grossii) untuk pakan-alami
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
9
Saat sudah dewasa, maka plankton
jenis ini
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
9
BAB 2
KULTUR PAKAN ALAMI
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari oleh suatu organisme sebagai
campuran zat-zat hara (nutrien) yang
berguna untuk membiakkan mikroba.
Dengan menggunakan bermacam-
macam media dapat dilakukan isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan
perhitungan sejumlah
mikroba/phythoplankton. Supaya
mikroba/phythoplankton dapat tumbuh baik
dalam suatu media, maka medium tersebut
harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
1. harus mengandung semua zat hara yang
mudah digunakan oleh phythoplankton ,
2. harus mempunyai tekanan osmosis,
3. tegangan permukaan dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan
phythoplankton yang akan tumbuh,
4. tidak mengandung zat-zat yang dapat
menghambatpertumbuhan
phythoplankton,
5. harus berada dalam keadaan steril
sebelum digunakan, agar
phythoplankton yang ditumbuhkan
dapat tumbuh dengan baik .
A. METODE KURTUR PAKAN ALAMI
Usaha budidaya ikan tidak terlepas
dariusahapembenihanikan
. Pembenihuan merupakan titik awal
dalam usaha budidaya karena berkaitan
dengan ketersediaan benih sebagai
kunci dalam usaha budidaya ikan.
Pembenihan tidak akan terlepas dari
ketersediaan pakan alami di perairan
baik dalam jumlah maupun mutu (jenis,
ukuran nilai gizi dan kesukaan dari ikan).
Secara kualitatif pakan ikan alami tidak
dapat tergantikan dengan pakan buatan
sehingga ketersediaan pakan alami
harus sebisa mungkin selalu ada. Pakan
alami akan selalu tersedia jika media
tumbuh pakan alami sesuai.
Media adalah bahan atau zat
sebagai tempat hidup pakan alami.
Kultur adalah kata lain dari budidaya
yang merupakan suatu kegiatan
pemeliharaan organisme. Jadi media
kultur adalah bahan yang digunakan
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Pada metode agar ini peralatan b. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan
yang digunakan adalah mikroskop, dengan pemanasan & penyinaran.
peralatan gelas (erlemeyer, beker
glass, toples, petri dish, pipet,
tabung reaksi), alat p e n g h i t u n
g p l a n k t o n (Haemocytometer,
hand counter), alat ukur ku al itas
air ( te rmome te r, r e f r a k t o m e
t e r , p H m e t e r d l l ) ,
timbangan, oven/autoclave, lemari
es, air conditioner, blower, lampu
neon. Sedangkan bahan - bahan
yang digunakan selain bahan - bahan
yang digunakan untuk membuat
pupuk d i t a m b a h l a g i a g a r d i
f c o , formalin,aquades, alkohol, air
laut steril.Kegiatan yang dilakukan
dalam melakukan kultur murni
untuk semuametode adalah hampir
sama, dalam metode media agar
kegiatan yang harus dilakakan antara
lain adalah :
a.Sterilisasi peralatan dan bahan
b. Pembuatan media agar
c. Kultur di media agar
d. Kultur di media cair
e. Pembuatan pupuk
f. Penghitungan phytoplankton
g. Penyimpanan
Sterilisasi peralatan dan bahan
bertujuanuntukmembunu
h mikroorganisme yang tidak
diinginkan dan agar pertumbuhan
pythoplankton lebih optimal. Pada
prinsipnya sterilisasi dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu secara
mekanik, fisik dan kimiawi.
a. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau
0.45 mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut.
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi
bahan yang peka panas, misal nya
larutan enzim dan antibiotik.
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
jenis mikroalga
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
D. Prosedur Kerja agar dengan pola seperti gambar ini
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan tersebut
2. Laku kan ster ili sasi pada semua
peralatan yang akan dipergunakan
dalam kultur mikroalga dengan cara:
a.Cuci semua peralatan gelas dengan
menggunakan sabun yang tidak
mengandung deterjen lalu dibilas
dengan air bersih dan bilas kembali
dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas
lagi dengan akuades
b. Keringkan peralatan gelas yang telah
dicuci dengan cara kering udara
c. Masukkan semua peralatan gelas
yang telah kering ke dalam
autpclave dengan suhu 120 oC
dengan tekanan 1 atm selama 20
menit atau dengan oven pada suhu
150 o C selama 1 jam
d. Untuk medium Bristol (tabel
1) dilakukan sterilisasi dengan cara
larutan medium Bristol tersebut
dimasukkan kedalam erlemeyer dan
tutup dengan kertas alumunium foil
dan dimasukkan dalam autoclave
pada suhu 120 oC dengan tekanan
1 atm selama 15 menit
3. Lakukan isolasi dalam median agar
dengan cara:
a.S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g
a n mencampurkan 1 litermedium
Bristol dngan 15 gram bubuk agar
(1,5%) masukkan ke dalam
erlemeyer
b. Palainnya hingga mendidih kemudian
masukkan ke dalam autoclave dengan
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama
20 menit
c. Setelah agak dingin tambahkan
vitamin tuang medium ke dalam
cawan petri dan b iar kan agar
membeku
d. Masukkan jarum ose yang telah
dibakar sebelummya ke dalam air
sampel, lalu goreskan di atas media
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
e. Kemudian tempatkan cawan petri di
bawah cahaya lampu secara terus
mnerus
f. A m a t i j e n is d a n p e r tu m b u
h a n mikroalga pada medium agar
g. Ambil satu kolon mikroalga yang akan
dikultur dengan menggunakan jarum
loop kemudian dipindahkan ke dalam
tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
medium
h. Letakkan tabung raksi dalam rak
kemudian tempatkan di bawah cahaya
lampu . Kultur ini selanjutnya akan
digunakan dalam skala intermediret
4. Lakukan isolasi metode subkultur
dengan cara :
a.Masukan air sampel sebanyak 1 ml
ke dalam tabung reaksi yang telah
berisi 8 ml medium Bristol dan
lakukan pengadukan secara rata.
b. Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
telah berisi 9 ml medium Bristole dan
lakukan pengadukan
c. Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
d. Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
e. Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
f. Susunlah kelima tbung reaksi tersebut
pada rak tabung dan letakkan di
bawah cahaya lampu di dalam
laboratorium yang tertutup dan
mempunyai AC
g. Lakukan pengamatan dan identifikasi
jenis mikroalga yang tumbuh selama
tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
sesuai tabel.
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Waktu Jenis Gambar C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keterangan
pemeliharaan mokroalga mikroalga
1. Pakailah pakaian kerja, gunakan masker,
Hari ke-1 sarung tangan(jika memegang bahan
Hari ke-2 bahan yang bersifat keras)
Hari ke-3
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
Hari ke-4
yang memakai tenaga listrik
Hari ke-5
Hari ke-6
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
Hari ke-7
d a r operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
Praktikum 2 simpan kembali dengan rapi pada
Kultur Murni Mikroalga Metode Isolasi tempat yang telah disediakan
Pengenceran Berseri 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
A. Tujuan kegiatan praktikum telah selesai
Setelah mempelajari materi tentang D. Prosedur Kerja
metode isolasi pengenceran berseri mi , 1. Siapkan alat dan bahan yang akan
peserta didik mampu melakukan metode digunakan tersebut
kultur murni pakan alami sesuai dengan 2. Lakukan sterilisasi pada semua peralatan
ketentuan secara teknis. yang akan dipergunakan dalam kultur
B. Alat dan Bahan mikroalga dengan cara:
1. Mikoskop a.Cuci semua peralatan gelas dengan
2. Pipet menggunakan sabun yang tidak
mengandung deterjen lalu dibilas
3. Objek glass
dengan air bersih dan bilas kembali
4. Cover Glass dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas lagi
5. Autoclave dengan akuades
6. Haemocytometer b. Keringkan peralatan gelas yang
7. Gelas ukur telah dicuci dengan cara kering udara
8. Gelas piala c.Masukkan semua peralatan gelas yang
telah kering ke dalam autpclave
9. Tabung reaksi dengan suhu 120 oC dengan tekanan
10. Air kolam (air sampel) 1 atm selama 20 menit atau dengan
11. Aquades oven pada suhu 150 o C selama 1 jam
12. Mediumbristol d. Untuk medium Bristol (tabel 1)
13. Vitamin B12, B6, B1 dilakukan sterilisasi dengan cara
larutan medium Bristol tersebut
14. Tissue
dimasukkan kedalam erlemeyer dan
15. Timbangan tutup dengan kertas alumunium foil
16. Hotplate/pemanas dan dimasukkan dalam autoclave pada
17. Oven/autoclave suhu 120 oC dengan tekanan 1 atm
selama 15 menit
18. Jarum ose/jarum loop
3. Lakukan isolasi dalam median agar
19. Agar
dengan cara:
20. Erlenmeyer a.S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g
a n mencampurkan 1 litermedium
Bristol
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
dngan 15 gram bubuk agar (1,5%)
bersisi 9 ml medium bristole dan
masukkan ke dalam erlemeyer
lakukan pengadukan
b. Palainnya hingga mendidih kemudian
e Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
masukkan ke dalam autoclave dengan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama
bersisi 9 ml medium bristole dan
20 menit
lakukan pengadukan
c. Setelah agak dingin tambahkan
f Susunlah kelima tbung reaksi
vitamin tuang medium ke dalam
tersebut pada rak tabung dan
cawan petri dan biarkan agar
letakkan di bawah cahaya lampu di
membeku
dalam laboratorium yang tertutup
d. Masukkan jarum ose yang telah dan mempunyai AC
dibakar sebelummya ke dalam air
g Lakukan pengamatan dan identifikasi
sampel, lalu goreskan di atas media
jenis mikroalga yang tumbuh selama
agar dengan pola seperti gambar ini
tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
e. Kemudian tempatkan cawan petri di sesuai tabel berikut :
bawah cahaya lampu secara terus
mnerus Waktu Jenis Gambar
Keterangan
pemeliharaan mokroalga mikroalga
f. Amati jenis dan pertumbuhan
mikroalga pada medium agar Hari ke-1
Hari ke-2
g. Ambil satu kolon mikroalga yang
Hari ke-3
akan dikultur dengan menggunakan
Hari ke-4
jarum loop kemudian dipindahkan
Hari ke-5
ke dalam tabung reaksi yang telah
Hari ke-6
berisi 9 ml medium
Hari ke-7
h. Letakkan tabung raksi dalam rak
kemudian tempatkan di bawah
cahaya lampu . Kultur ini
selanjutnya akan digunakan dalam
skala intermediret
4. Lakukan isolasi metode subkultur
dengan cara :
a Masukan air sampel sebanyak 1 ml ke
dalam tabung reaksi yang telah berisi
8 ml medium Bristol dan lakukan
pengadukan secara rata.
b Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi
yang telah berisi 9 ml medium
Bristole dan lakukan pengadukan
c Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi
yang bersisi 9 ml medium bristole
dan lakukan pengadukan
d Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi
yang
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
8
BAB III
KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan metode kultur massal pakan alami
Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur kultur massal pakan alami
Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menguraikan prosedur pemupukan kultur massal paka
Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur panen kultur massal pakan ala
KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI
PROSEDUR PROSEDUR
METODE KULTUR PROSEDUR
PEMUPUKAN PANEN
MASSAL KULTUR MASSAL
KULTUR MASSAL KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI PAKAN ALAMI
PAKAN PAKAN ALAMI
Kultur massal - pemupukan pakan alami - pemanenan : tahap akhir dari budidaya
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
dimasukkan ke dalam kolam. Pakan kepadatan 1-2 x 100 sel per ml.
alami biasanya tumbuh melimpah Chlorella biasanya dapat dipanen
setelah 5-7 hari. setelah 5-7 hari yang selanjutnya dapat
C. PEMANENAN KULTUR MASSAL PAKAN
ALAMI
Panen merupakan tahap akhir dari
budidaya, dimana hasil dari itu dapat
diaplikasikan pada kegiatan
berikutnya. Pemanenan dibagi
menjadi 2 bagian yaitu, panen total
dan panen sebagian. Panen total
merupakan pengambilan hasil yang
dilakukan secara keseluruhan dan
tidak dilakukan peremajaan dari sisa
yang telah dikultur. Panen total
dilakukan setelah masa kultur
mencapai 4 generasi (4 kali panen),
tujuannya agar organisme yang
dikultur umurnya tidak terlalu tua dan
kualitasnya sudah jelek. Panen
sebagian merupakan pemungutan
hasil dari suatu yang dibudidayakan
dengan mengambil sebagian
organisme yang dikultur dan sisa
organisme tersebut dapat
dilakukan peremajaan kembali.
Panen sebagian dilakukan apabila
organisme yang dikultur mencapai
kepadatan yang melimpah, tujuannya
agar kepadatannya menjadi jarang
dan menjaga kematian massal.
Setelah bibit dari kultur murni
dipanen, lalu diterbar di bak atau kolam
untuk dikembangkan secara massal
dalam jumlah besar, yaitu dengan cara
sebagai berikut :
1. Mensterilisasikan kolam atau bak
pemeliharaan dengan tinggi bak
atau kolam tersebut sebesar 0,5-2
meter.
2. Pengisian air dengan air yang telah
disterilkan menggunakan sand filter
dan disaring lagi menggunakan
plankton net (mesh size 25 µm)
3. Pemupukan dengan kosentrasi
yang sudah dijelaskan diatas
4. Inokulasi bibit dilakukan pada pagi
hari sekitar pukul 6-7 dengan
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n
ketentuan dengan benar.
a k a n peralatan yang tajam
B. Alat dan
3. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n
a k a n peralatan yang memakai tenaga Bahan Alat :
listrik 1. Wadah budidaya (toples)
4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a 2. Gelas ukur
n d a r operasional prosedur (SOP) 3. Hand counter
5. Bersihkan alat yang telah digunakan 4. Neraca /timbangan
dan simpan kembali dengan rapi pada
5. Piala gelas
tempat yang telah disediakan
6. Pipet tetes
6. Bersihkan ruangan laboratorium
apabila kegiatan praktikum telah 7. Plankton net
selesai 8. Blower
D. Prosedur Kerja 9. Selanh aerator
1. Buatlah laporan dan kesimpulan 10. Sendok
berdasarkan hasil praktik! Bahan :
2. Petunjuk penulisan laporan 1.air kolam
3. Laporan praktikum harus dibuat oleh 2.Biakan Dapnia
setiap kelompok dengan memuat hal-
3. Kain Kasa
hal sebagai berikut:
4.pupuk kandang (kotoran
4. Nama kelompok
ikan)
5. Judul kegiatan praktikum
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat) 1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
masker, sarung tangan, dan penutup
7. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
kepala)
peralatan, metode pelaksanaan)
2. Siapkan alat dan bahan
8. Hasil pengamatan dan pembahasan
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
9. Kesimpulan dan saran
d a r operasional prosedur (SOP)
10. Daftar pustaka
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
11. Dokumentasi pelaksanaan praktikum simpan kembali dengan rapi pada
12. Presentasikan hasil praktikum di tempat yang telah disediakan
depan kelas! 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
13. Biasakanlah bersikap sopan dengan kegiatan praktikum telah selesai
memberi salam, tertib, tanggung D. Prosedur Kerja
jawab, disiplin dan kerjasama
1. Siapkan Alat dan bahan yang akan
dipergunakan dalam produksi
Praktikum 2 2. Bersihkan wadah yang akan digunakan
Kultur Massa Pakan Alami (Dapnia dengan cara menyikat wadah tersebut
sp) sampai bersih. Kemudian bilas dengan
air bersih dan keringkan
A. Tujuan
3. Pasanglah aerator ke dalam wadah
Setelah mempelajari materi tentang
budidaya
kultur massal pakan alami. Peserta didik
mampu memproduksi dapnia sp sesuai 4. Masukan pupuk kandang ke dalam
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
wadah budidaya dengan dosis 2,4
dapat diencerkan, caranya adalah
g/liter air media. Pemberian pupuk
dengan menuangkan ke dalam gelas1000
kandang ini bisa dilakukan dengan cara
ml dan ditambah air hingga
disebar secara rata di seluruh wadah,
volumenya1000 ml. Dari gelas 1000 ml,
atau dengan cara membungkusnya
lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia
dengan kain kasa.
yang ada dihitung seperti cara diatas, lalu
5. Masukan dapnia sp ke dalam wadah kepadatan didalam wadah budidaya dapat
6. Pada hari ke tujuh dapnia sp sudah diketahui dengan cara mengkalikan 10
dapat dipanen. kali jumlah didalam gelas 100 ml.
Pemupukan Penebaran dilakukan agar Daphnia
Pemupukan dilakukan agar dapnia sp sp.dapat berkembang dalam wadah
bisa tumbuh dan tetap mendapatkan budidaya yang berisi aquades dan pupuk
nutrisi. Pupuk yang digunakan adalah kotoran.
kotoran ayam yang berfungsi untuk Aerasi
menumbuhkan plankton. D Aerasi merupakan pengaliran udara ke
a l a m pemupukan ini harus dalam air untuk meningkatkan
diperhatikan dosis pemupukan yang kandungan oksigen dengan
diberikan tidak boleh berlebihan memancarkan air atau melewatkan
karena akan berakibat terjadinya gelembung udara kedalam air. Aerasi in
blooming phythoplankton. Hal ini idigunakan agar Daphniasp.tetap bisa
mengakibatkan kadar amonia tinggi dan mendapatkan oksigen walaupun pada
oksigen terlarut yang rendah dalam wadah keadaan tertutup. Aerasi ini disambungkan
budidaya sehingg menyebabkan kematian dengan menggunakan selang.
dapnia sp. Buatlah laporan dan kesimpulan
Penebaran berdasarkan hasil praktik!
Inokulasi Daphnia dapat dilakukan Petunjuk penulisan laporan:
dengan memakai siste maupun Induk 1. Laporan praktikum harus dibuat oleh
Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar setiap kelompok dengan memuat hal-hal
Daphnia awal pada umunya antara 20-100 sebagai berikut:
individu perliter media. Inokulan dapat
a. Nama kelompok
diperoleh dari hasil budidaya petani,
Balai BenihAirTawar, Lembaga Penelitian b. Judul kegiatan praktikum
serta diperairanumum. Keberadaan c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
Daphnia diperairan dapat dilihat dengan waktu dan tempat)
mata telanjang,oleh d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
karenaituuntukmenghitung kepadatan peralatan, metode pelaksanaan)
Daphnia pada saat inokulasi maupun
e. Hasil pengamatan dan pembahasan
masa budidaya, dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat pembesar atau f. Kesimpulan dan saran
mikroskop. Daphnia dari dalam wadah g. Daftar pustaka
dengan menggunakan gelas 100 ml h. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
kemudian tuangkan secara perlahan-lahan
2. Presentasikan hasil praktikum di depan
sambil dihitungjumlah Daphnia yang
kelas!
keluar bersama air.
3. Biasakanlah bersikap sopan dengan
Apabila jumlah Daphnia yang ada
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
sangat banyak, maka dari gelas 100ml
disiplin dan kerjasama
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
12. Perkembangbiakan phytoplankton jenis 16. Peralatan yang dapat dipergunakan untuk
Spirulina plantesis dilakukan dengan cara melakukan kultur murni dengan media
m e la k u k a n p e m u tu s a n f i la padat dan media cair adalah:
m e n , prosespemutusanfilamen disebut: A. Cawan petri
A. Hormogenia B. Tabungreaksi
B. Necridia C. Erlenmeyer
C. Netcridia D. Gelas piala
D. Hormogenesis
17. Peralatan yang dipergunakan untuk
13. Perkembangbiakan phytoplankton jenis memindahkan atau mengambil
Spirulina plantesis dilak k o l o n i s u a t u m i k r o b a k e
u k a n mediayangakandipergunakan kembali
dengancaramelakukanpemutusanfilame adalah:
n,setelah proses pemutusan filamen A. Jarumlurus
maka akan membentuk kolonisel baru
B. JarumTusuk
yang disebut:
C. JarumOse
A. Hormogenia
D. Jarumpipet
B. Necridia
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
21. Metode kultur murni phytoplankton 26. Jenis pupuk teknis yang dipergunakan
untukmemperolehsatujen untuk melakukan kultur phytoplankton
i s phytoplankton (monospesies) secara massal adalah:
dengan menggunakan pipet kapiler
A. Kotoran ayam
adalah:
B.Kotoran sapi
A. Metode mediaagar
C. Urea, TSP dan ZA
B. Metode subkultur
D. Pupuk kandang
C. Metode pengenceranberseri
D. Metode pipetkapiler
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini
dengan baik dan benar!
(belum ada)
9
BAB IV
JENIS JENIS PAKAN BUATAN
Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pakan buatan berdasarkan be
Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bahan baku pakan buatan hew
Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan kandungan nutrisi bahan baku pakan bua
HEWANI PROTEIN
NABATI ITAMIN
LEMAK
KARBOHIDRAT
MINERAL
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
disesuaikan dengan ukuran dan pakan suplemen, dan (3) pakan utama.
jenis ikan yang akan Pakan tambahan adalah pakan yang dibuat
mengkonsumsinya. untuk memenuhi kebutuhan terhadap
J e n i s p a k a n ik a n b e r d a s tambahan pakan. Dalam hal ini, ikan yang
a r k a n konstribusinya dalam dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari
menghasilkan p e n a m b a h a n b
e r a t b a d a n d a p a t
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Suplementary Feed/pakan
suplemen yaitu pakan yang dalam
konstribusinya hanya menghasilkan
penambahan berat badan kurang
dari 50%. Jenis pakan ini biasanya
dibuat oleh para pembudidaya ikan
dengan mencampurkan beberapa
bahan baku tanpa
memperhitungkan kandungan
proteinnya sehingga
kandungan nutrisi dari pakan ini
tidak lengkap
b. Complete Feed/pakan lengkap
yaitu pakan yang dalam
konstribusinya menghasilkan
penambahan berat badan lebih dari
50%. Jenis pakan ini biasanya
adalah pakan kering dengan
berbagai bentuk dimana
komposisi bahan bakunya
lengkap sehingga kandungan
protein pakan mencukupi
kebutuhan ikan yang akan
mengkonsumsinya.
Jenis pakan ikan berdasarkan
sumbernya dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu pakan alami dan pakan buatan.
Karena jumlah pakan alami dalam
kolam/perairan sangat terbatas dan
kurang m e m a d a i , m a k a a g a r t e
r c a p a i la j u pertumbuhan ikan yang
baik perlu diberikan pakan tambahan atau
pakan buatan sesuai dengan kebutuhan
ikan. Dalam budidaya ikan secara intensif,
pakan buatan merupakan sumber energi
utama bagi perkembangan dan
pertumbuhan ikan.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya,
pakan buatan dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu: (1) pakan tambahan, (2)
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
karbohidrat.Kondisiinikura
n g menguntungkan, mengingat
sebaiknya protein diperuntukkan bagi
pertumbuhan, sedangkan energi diperoleh
dari lemak dan karbohidrat. Beberapa
upaya telah d i l a k u k a n u n t u k m
e n i n g k a t k a n kemampuan ikan
dalam mencerna lemak dan karbohidrat
sehingga energi yang t e r k a n d u n g
d i d a l a m n y a d a p a t
dimanfaatkan. Untuk meningkatkan
kemampuan ikan dalam mencerna lemak
dapat dilakukan dengan menggunakan
asam bile. Asam bile merupakan cairan
yang dihasilkan oleh hati. Senyawa ini
banyak mengandung garam natrium dan
garam kalium. Dalam proses pencernaan
lemak, kedua jenis garam ini akan
menurunkan tegangan permukaan lemak
dan mengubah bentuk lemak menjadi
bola-bola kecil (micelle). Lemak berbentuk
bola-bola kecil ini relatif larut dalam air
(membentuk emulsi) sehingga mudah
diserap oleh tubuh.Untuk meningkatkan
daya cerna ikan terhadap lemak juga
dapat dilakukan dengan penambahan
lesitin. Lesitin merupakan lemak yang
mengandung gliserol dan asam fosfat.
Senyawa ini banyak terdapat di otak,
kedelai, biji bunga matahari, jagung, dan
kuning telur. Selain sebagai sumber
lemak, lesitin juga berfungsi untuk
menstabilkan lemak dalam saluran
pencernaan. Dengan kandungan gliserol
yang tinggi, lesitin mudah dicerna oleh
ikan.Upaya lain yang dapat dilakukan
adalah dengan penambahan mikroba.
Selain menguraikan lemak sehingga mudah
dicerna oleh ikan, mikroba juga dapat
membantu pencernaan karbohidrat dan
protein. Mikroba ini juga bisa
ditambahkan dalam formulasi pakan ikan.
http://petunjukpraktisbudidaya.blogsp
ot. com/ 2013/ 06/ nutrisi- dan-
pakan- ikan.html
Bahan baku merupakan faktor utama
yang harus tersedia dalam produksi
pakan buatan. Bahan – bahan baku yang
dipakai
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
merangsang selera makan ikan. pakan asal tumbuh tumbuhan biasa disebut
5. Kandungan abunya rendah, kelebihan nabati
kadar abu akan menyebabkan perairan
kotor karena ikan akan mengeluarkan
sisa- sisa pencernaanya seperti feses,
selain itu dapat menghambat pencernaan
pada ikan.
. Kadar abu pada pakan mewakili kadar
mineral pakan, kadar yang sesuai adalah
3- 7 % (Winarno 1997).
6. Tingkat efisiensi pakan. Menurut
Adelina et al. (2012) menyatakan bahwa
perhitungan efisiensi pakan dilakukan
untuk mengetahui seberapa baik kualitas
pakan sehingga mampu dimanfaatkan
ikan untuk pertumbuhannya. Semakin
besar nilai efisiensi pakan, hal ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan pakan
yang semakin efisien di dalam tubuh
ikan dan semakin baik kualitas pakan
tersebut. Efisensi pakan dapat dihitung
dengan rumus efisiensi pakan
(Wt+Wd)−W0 X 100 %
F
Keterangan:
Wt: Bobot biomassa akhir (gram); Wd:
Bobot biomassa yang mati (gram);
W0: Bobot biomassa awal (gram); dan F:
Jumlah pakan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
letakkan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
memberikan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn
1
BAB V
MENGANALISIS BAHAN
BAKU PAKAN BUATAN
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menganalisis bahan baku pakan buatan dengan ben
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
B. Alat dan Bahan
ditimbang beratnya dengan teliti,
Alat misalnya C gram. Pada waktu
1. Cawan porselin atau aldisk mengambil cawan, menggunakan tang
2. Oven 105 °C penjepit.
3. Eksicator (silica gel biro) Perhitungan
4. Penjepit C-
5. Timbangan analitis Kadar BK= ×100%
A
Bahan : B-A
Keterangan :
1. Bahan pakan dengan kandungan
protein tinggi A= berat
cawan
2. Bahan pakan dengan kandungan B= berat cawan + sampel
protein rendah C= berat cawan + sampel setelah dioven
BK= bahan kering
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung E. Prosedur analisis kandungan protein kasar
tangan (PK)
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n Prinsip : Asam sulfat pekat dengan
a k a n peralatan yang memakai tenaga katalisator dapat memecah ikatan N
listrik organik dalam bahan makanan menjadi
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a ammonium sulfat, kecuali ikatan N = N ;
n d a r operasional prosedur (SOP) NO ; dan NO2. Ammonium sulfat dalam
suasana basa akan melepaskan NH3 yang
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
kemudian disuling (destilasi). Hasil sulingan
dan simpan kembali dengan rapi pada
ditampung dalam beakerglass yang berisi
tempat yang telah disediakan
H2SO4 0,1 N yang telah diberi indicator
5. Bersihkan ruangan laboratorium campuran. Setelah selesai destilasi, larutan
apabila kegiatan praktikum telah penampung dititrasi dengan NaOH 0,1 N
selesai sampai warna berubah
D. Prosedur Kerja Alat-alat :
1. Cawan porselin dimasukkan dalam oven 1. Timbangan analitis
105 °C selama 1 jam.
2. Labu didih kjeldahl (50 ml)
2. Cawan diambil dan dimasukkan
3. Gelas ukur 5 ml atau dispenser
eksicator (menggunakan tang penjepit)
selama 1 jam. 4. Erlenmeyer (300 ml)
3. Cawan ditimbang dengan teliti, 5. Beaker glass (300 ml)
misalnya berat A gram. 6. Alat untuk destilasi
4. Masukkan sampel ± 5 gram dalam 7. Pipet volume 25 ml atau dispenser
cawan, dan ditimbang kembali. Misal 8. Buret 50
berat B gram. Kemudian cawan yang
ml Bahan
berisi sampel tersebut dimasukkan
dalam oven 105 °C selama 4 jam. kimia :
5. Cawan diambil, dimasukkan dalam 1. H2SO4 pekat (95-97%)
eksikator selama 1 jam, kemudian 2. Katalisator (seleniumgemisch buatan
Merck)
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
3. Aquadest
3.Titrasi
4. NaOH 40%
a.Beakerglass yang berisi hasil
5. H2SO4 0,1 sulingan dititrasi dengan NaOH 0,1 n
N sampai warna berubah menjadi
6. Indikator (2 gram methyl red + hijau jernih.
methyl blue per liter etanol 96%) Misal jumlah NaOH untuk titrasi C ml
7. NaOH 0,1 N b. Buat blanko, caranya sama tetapi
8. Batu didih tidak memakai sampel (Misal untuk
titrasi perlu D ml NaOH 0,1n)
Cara Kerja :
Perhitungan :
1. Destruksi
a.Timbang kertas minyak, misal berat A ((D-C )× n NaOH × 0,014 × 6,25 )
Kadar PK = ×100%
gram. Ambil sampel kira-kira 0,3 B-A
gram untuk bahan yang
mengandung protein rendah atau 0,2 Keterangan :
g untuk bahan yang mengandung A = berat kertas minyak
protein tinggi, tuangkan dalam B = berat kertas minyak plus sampel
kertas minyak dan timbang kembali, C = jumlah NaOH untuk titrasi
misalnya berat B gram. Masukkan
sampel (tidak dengan kertas minyak) sampel D = jumlah NaOH untuk
ke dalam labu kjeldahl. titrasi blanko
b. Tambahkan 1,4 gram katalisator dan
batu didih. Kemudian tambahkan 5 ml F. Prosedur analisis kandungan serat kasar
H2SO4 pekat (di dalam lemari (SK) sampel
asam) dengan menggunakan Prinsip : Serat kasar adalah suatu
dispenser. indicator dari daya cerna dan bulkiness dari
c. Didestruksi sampai warna menjadi suatu bahan. Serat kasar merupakan
hijau. Biarkan menjadi dingin. senyawa yang tidak larut jika direbus
d. Tambahkan 60 ml aquadest (dibagi 4 berturut-turut dalam larutan H2SO4 0,3 n
kali), kocok dan masukkan ke dalam selama 30 menit dan NaOH 1,5 n selama
Erlenmeyer 300 ml 25 menit. Tujuan penambahan H2SO4
2. Destilasi untuk menguraikan senyawa N dalam
pakan, penambahan NaOH untuk
a.Ambil beaker glass 300 ml, isi dengan
menguraikan
H2SO4 0,1n sebanyak 25 ml dengan /penyabunan senyawa lemak dalam pakan
menggunakan dispenser. Tambahkan sehingga mudah larut. Sisa bahan pakan
3 tetes indicator mix, warna menjadi yang tidak tercerna setelah proses
ungu. Kemudianletakka perebusan kemudian ditimbang dan
n beakerglass di bawah ujung alat diabukan. Perbedaan berat residu pertama
destilasi (ujung alat destilasi harus dan berat residu setelah diabukan
masuk ke dalam cairan penampung, menunjukkan jumlah serat yang terdapat
agar tidak ada NH3 yang hilang) dalam suatu bahan pakan.
pasang dalam alat destilasi.
Fraksi serat kasar terdiri dari selulosa,
b. Selama destilasi warna tetap hemiselulosa, dan lignin. Sistem ini
ungu. Destilasi selesai kalau larutan dikembangkan oleh Van Soest untuk
di dalam Erlenmeyer 300 ml mulai mengevaluasi fraksi-fraksi dari suatu bahan
mendidih. pakan yang dapat dicerna.
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Alat-alat :
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
1. Timbangan analitis
7. Ditambah dengan 10 ml aquadest panas
2. Beaker glass khusus untuk serat kasar (sampai 5 kali)
3. Alat untuk mendidihkan 8. Kemudian ditambah 10 ml aceton dan
4. Cawan filtrasi (crucible) serta alat dihisap dengan pompa vacuum.
filtrasinya. 9. Kemudian ditambahkan lagi 40 ml
5. Eksikator (silica gel biro) aceton, diamkan 1 menit lalu dihisap
6. Oven 140 °C sampai kering.
7. Tanur 550-600 °C 10. Selanjutnya dioven pada t=140 °C
selama 1,5 jam, kemudian masukkan ke
Bahan kimia :
dalam eksikator selama 1 jam dan
1. H2SO4 0,3 n ditimbang dengan teliti (beratnya C
2. NaOH 1,5 n gram).
3. HCl 0,3 n 11. Setelah itu masukkan ke dalam
4. EDTA tanur 550-600 °C selama 2 jam,
keluarkan dengan tang penjepit dan
5. Aceton
masukkan kembali dalam eksikator,
6. Aquadest panas didiamkan selama 1 jam dan
7. Pasir bersih dan batu didih ditimbang dengan teliti (beratnya D
Cara kerja : gram)
1. Timbang kertas minyak, misal beratnya Perhitungan :
A gram. Ambil sampel kira-kira 1 C-D
gram taruh di atas kertas minyak dan Kadar SK = ×100%
timbang kembali, misal beratnya B B-A
gram. Tuangkan sampel (kertas
minyak tidak diikutkan) dalam beaker G. Prosedur analisis kandungan lemak kasar
glass khusus untuk an alisa serat (LK)
kasar dan tambahkan H2SO4 0,3 n
Prinsip : Eter dipanaskan terus-menerus
sebanyak 50 ml dengan menggunakan
kemudian didinginkan secara kondensasi
gelas ukur, didihkan selama 30 menit.
akan mengekstrak semua bahan-bahan
2. Selanjutnya dengan cepat ditambahkan yang larut dalam eter. Bahan ekstraksi
0,5 gram EDTA kemudian didihkan dikumpulkan dalam suatu tabung. Jika
lagi selama 5 menit tepat. proses selesai (4 jam). Eter dikumpulkan di
3. Matikan tombol pemanas. Ambil beaker tempat lain dan sisa lemak kasar
glass. dikeringkan dalam oven, setelah dingin
4. Saring dengan cawan filtrasi yang ditimbang.
sebelumnya sudah diisi dengan pasir. Alat-alat :
5. Bersihkan beaker glass dengan 1. Alat ekstraksi Goldfish
aquadest panas sesedikit mungkin 2. Beaker glass khusus lemak
sampai semua larutan masuk ke cawan
3. Alat poselin atau selongsong S
filtrasi.
4. Gelas ukur
6. Lalu tambahkan 50 ml HCl 0,3 n
diamkan 5. Oven vaccum 80 °C
1 menit lalu dihisap dengan pompa 6. Timbangan analitis
vacuum. 7. Eksikator
8. Penjepit
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Bahan kimia :
H. Prosedur analisis kandungan abu (%)
1. n-hexan
Prinsip : Dengan pemanasan pada 550-
2. batu didih 600 derajat celcius semua bahan organik
Cara kerja : akan terbakar. Bahan anorganik yang tidak
1. Masukkan beaker glass yang sudah terbakar disebut abu.
diberi 2-3 buah batu didih ke dalam Alat-alat :
oven dengan suhu 105 °C selama 1 1. Aluminium disks atau cawan
jam. Ambil beaker glas dan masukkan
poselin 2. Tanur 550-600 °C
dalam eksikator selama 1 jam.
3. Eksikator (silica gel biro)
4. Penjepit
2. Timbang kertas saring bebas abu, misal
A gram. Ambil sampel kira-kira 3-5 g 5. Timbangan analitis
diletakkan di atas kertas saring dan Cara kerja :
ditimbang kembali, misal beratnya B 1. Ambil Al-disk dan masukkan ke dalam
gram. Bungkus sampel dengan tanur (600 °C) selama 1 jam.
menggunakan kertas saring tersebut,
2. Dengan menggunakan tang penjepit
kemudian masukkan sampel ke dalam
al- disk dimasukkan dalam
alat porselin atau selongsong S.
eksikator diamkan selama 1 jam.
3. Ambil beaker glass khusus untuk
3. Timbang Al-disk tersebut, misal A gram.
analisa lemak dari eksikator dan
Ambil sampel kira-kira 3-5 gram,
ditimbang, misal beratnya C gram. Isi
masukkan dalam Al-disk dan
beaker glass dengan 50 ml n- hexan
ditimbang kembali, misal beratnya B
dengan menggunakan gelas ukur.
gram
4. Kemudian beaker glass dan alat
4. Masukkan al-disk yang berisi sampel
porselin (atau selongsong S) dipasang
ke dalam tanur 600 °C sampai warna
kea lat ekstraksi Goldfish dan
berubah menjadi putih atau berubah
diekstraksi selama 4 jam.
menjadi abu. Tidak boleh terdapat
5. Ambil alat porselin atau selongsong S warna hitam (kira-kira selama 4 jam).
dengan sampel dang anti dengan
5. Al-disks diambil dan dimasukkan ke
labu khusus untuk mengumpulkan
dalam eksikator diamkan selama 1 jam
hexan lagi, sampai hexan dalam
kemudian ditimbang dengan teliti
beaker glass tinggal sedikit saja.
(beratnya C gram)
6. Beaker glass yang telah berisi lemak
Perhitungan :
dimasukkan ke dalam oven vaccum
80
°C. Lalu dihisap udara dari oven, C-A
Kadar Abu = ×100%
beaker glass di oven selama 1,5 jam. B-A
7. Beaker glass dimasukkan ke dalam
eksikator selama 1 jam dan ditimbang
dengan teliti, misal beratnya D gram. LEMBAR KERJA
Perhitungan : PERHITUNGAN
......................................................................................
D-C ......................................................................................
Kadar Lemak = ×100%
......................................................................................
B-A
.......................................................................
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
KESIMPULAN
Pengetahuan kandungan gizi terhadap
.................................................................................... bahan baku yang akan digunakan dalam
.................................................................................... pakan sangat diperlukan guna untuk
.................................................................................... menghasilkan formulasi pakan yang tepat,
.................................................................................... benar serta menguntungkan, terutama dalam
............................................................................ rangka memanfaatkan bahan baku lokal atau
hasil limbah pertanian, perikanan maupun
REFERENSI industri makanan.
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
............................................................................
Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai analisis baqhan baku pakan
buatan kalian juga dapat mempelajari
secara mandiri melalui internet. Di internet
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang
kultur pakan a la m i t e r s e b u t d is e r t
a i p e n j e la s a n menggunakan video.
Salah satu website yang dapat kalian
Hal yang perlu diketahui adalah
kunjungi untuk menambah wawasan dan
kemungkinan adanya kandungan racun dari
pemahaman kalian tentang analisis bahan
bahan baku yang akan digunakan dalam
baku pakan buatan adalah sebagai berikut:
formulasi pakan ikan. Beberapa bahan baku
secar a alami yang telah d i k et ah u i
mengandung racun, yang dapat ditanggulangi
melalui perlakuan sebelum digunakan
sebagai bahan siap pakai dalam formulasi
pakan, diantaranya:
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
1
BAB VI
FORMULASI PAKAN BUATAN
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menelaah metode perhitungan formulasi pakan bua
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menghitung formulasi pakan buatan
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu merancang formulasi pakan buatan
Formulasi pakan - protein Basal - protein suplemen - metode empat persegi pearson's - metode persama
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Langkah 5
pakan ikan sesuai dengan kebutuhan.
Membuktikan perolehan hasil Pada pe rs a ma an al jab ar dalam
perhitungan matematika ada dua metode yang
Untuk membuktikan bahwa dalam digunakan dalam mencari nilai pada
komposisi tersebut mengandung komponen X dan Y yaitu metode
kadar protein 40% dilakukan dengan substitusi dan metode eliminasi. Metode
mengalikan kandungan protein pada substitusi adalah suatu metode mencari
bahan baku dengan kandungan nilai x dan y dengan cara mengganti
protein yang digunakan, sebagai dengan beberapa persamaan sedangkan
berikut : metode eliminasi adalah suatu metode
Kandungan Jumlah Bahan Hasil
mencari nilai x dan y dengan cara
Nama Bahan menghilangkan salah satu komponen
Protein Dibutuhkan Kali
Tepung Ikan 62,65 36,70% 22,99%
dalam persamaan tersebut. Contoh
kasus menghitung formulasi pakan
Tepung Kedelai 39,60 36,70% 14,53%
dengan menggunakan metode aljabar,
Dedak Halus 11,35 8,87% 1,01%
jika akan dibuat pakan ikan dengan
Tepung Terigu 8,90 8,87% 0,79%
kadar protein 35% dari berbagai bahan
Tepung Jagung 7,63 8,87% 0,68%
baku antara lain adalah tepung ikan
(kadar protein 62,65%), tepung kedelai
Langkah 6 : (kadar protein 39,6%), ampas tahu
Menghitung kebutuhan setiap (kadar protein 25,55%), tepung bekicot
bahan baku dalam bentukbobot (kadar protein 54,29%), dedak halus
kering (kadar protein 15,58%) dan tepung
Untuk membuat pakan berprotein jagung (kadar protein 9,50%). Maka
40% sebanyak 10 kg (10.000 gram) tahapan yang harus dilakukan adalah
diperlukan bahan baku dengan sebagai berikut :
komposisi sebagai berikut : a.Melakukan pengelompokkan bahan
baku berdasarkan kadar proteinnya
Tepung Ikan =36,70% x 10.000 gram = 3.670 gram
yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
Tepung Kedelai =36,70% x 10.000 gram = 3.670 gram
bahan baku protein suplemen dan
Dedak Halus =8,87% x 10.000 gram = 887 gram
bahan baku protein basal. Dalam
Tepung Terigu =8,87% x 10.000 gram = 997 gram metode aljabar dapat dibuat suatu
Tepung Jagung =8,87% x 10.000 gram = 887 gram formulasi pakan ikan yang sangat
sesuai dengan kebutuhan ikan yang
2. Metode aljabar
akan mengkonsumsi pakan ikan
Metode aljabar merupakan suatu tersebut. Pada metode segi empat
metode penyusunan formulasi yang semua bahan baku dari kelompok
didasari pada perhitungan protein basal dan kelompok protein
matematika yang bahan bakunya suplemen dibuat sama, padahal
dikelompokkan menjadi X dan Y. X seperti kita ketahui ada kebutuhan
merupakan jumlah berat bahan baku bahan baku yang berbeda untuk
dari kelompok sumber protein setiap jenis ikan. Seperti dalam
utama ( protein suplement) dan Y rekombinasi penggunaan bahan
merupakan jumlah berat kelompok baku bahwa penggunaan bahan
sumber protein basal. Perhitungannya mempunyai batas optimum yang
menggunakan rumus aljabar dapat digunaka nuntuk menyusun
sehingga didapat formulasi formulasi pakan. Oleh karena itu
dalam menggunakan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
m e tode a l j a ba r r ek om en da
dengan cara mengganti dengan
s i penggunaan bahan baku
beberapa persamaan sedangkan
dapat diterapkan sesuai dengan
metode eliminasi adalah suatu
jenis ikan yang akan disusun
metode mencari nilai x dan y dengan
formulasinya. Misalnya dalam
cara menghilangkan salah satu
formulasi pakan ini ingin dibuat
komponen dalam persamaan
kandungan bahan baku yang
tersebut. Contoh kasus menghitung
berasal dari tepung ikan dan tepung
formulasi pakan dengan
bekicot sebagai sumber bahan baku
menggunakan metode aljabar, jika
hewani adalah 2 kali lebih banyak
akan dibuat pakan ikan dengan
dari komposisi bahan baku lainnya.
kadar protein 35% dari berbagai
Maka komposisi kelompok sumber
bahan baku antara lain adalah
bahan protein suplemen adalah
tepung ikan (kadar protein 62,65%),
sebagai berikut:
tepung kedelai (kadar protein 39,6%),
1) Tepung ikan kadar protein 62,65% ampas tahu (kadar protein 25,55%),
adalah 2 bagian tepung bekicot (kadar protein
2) Tepung kedelai kadar protein 54,29%), dedak halus (kadar protein
39,6% adalah 1 bagian 15,58%) dan tepung jagung (kadar
3) Ampas tahu kadar protein 25,55% protein 9,50%). Maka tahapan yang
adalah 1 bagian harus dilakukan adalah sebagai
4) Tepung bekicot kadar protein berikut:
54,29% adalah 2 bagian
Maka dari komposisi kelompok
bahan baku protein suplemen
tersebut menjadi 6 bagian (2+1+1+2
bagian) maka rata-rata kadar
protein dari kelompok ini menjadi:
6.2.2. Metode aljabar merupakan
Rata-rata kadar protein dari
suatu metode penyusunan
kelompok sumber protein suplement
formulasi yang d i d a s a r i p a d a
adalah 299,03% dibagi 6 = 49,84% =
p e r h i t u n g a n matematika yang
0,4984 Sedangkan untuk bahan baku
bahan bakunya dikelompok
sebagai kelompok protein basa adalah
kanmenjadi X dan Y. X merupakan
dedak halus dapat digunakan 2 kali
jumlah berat bahan baku dari
lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok sumber protein utama
tepung jagung karena selain harganya
(protein suplement) dan Y merupakan
murah juga penggunaanny amasih
jumlah berat kelompok sumber
dapat lebih besar dari tepung jagung
protein basal. Perhitungannya
maka komposisi kelompok sumber
menggunakan rumus aljabar
bahan protein basal adalah sebagai
sehingga didapat formulasi pakan
berikut : Dedak halus kadar protein
ikan sesuai dengan kebutuhan.
15,58% adalah 2 bagian tepung
Pada persamaan aljabar dalam
jagung kadar protein 9,50% adalah 1
matematika ada dua metode yang
bagian. Maka dari komposisi kelompok
digunakan dalam mencari nilai
bahan baku protein basal tersebut
pada komponen X dan Y yaitu
menjadi 3 bagian (2+1 bagian) maka
metodesubstitusi dan metode
rata-rata kadar protein darik elompok
eliminasi. Metode substitusi adalah
ini menjadi :
suatu metode mencari nilai x dan y
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Rata-ratakadarprotei
X + Y = 100 (persamaan 1)
n darikelompoksumber basal adalah
40,66% dibagi 3 = 13,55% = 0,1355 0,4948X + 0,1355 Y = 100 (persamaan
2)
Persamaan 1 dikalikan dengan nilai
0,4984 maka diperoleh persamaan 3
yaitu : 0,4984 X + 0,4984Y = 49,84
Persamaan 3 dikurangi dengan
persamaan 2 maka hasilnya :
04984 X + 0,4984 Y = 49,840
4984 X + 0,1355 Y = 35,00
b. Langkah selanjutnya menetapkan 0.3629 Y = 14.84
komponen X dan Y X adalah
Y =14.84
kelompok sumber protein suplemen Y
adalah kelompok sumber protein 0,3629
basal. Berdasarkan persamaan aljabar = 40.89
akan diperoleh dua persamaanya itu : Setelah diperoleh nilai Y maka
Persamaan 1 adalah X + Y = 100, untuk mencari nilai X dengan c a r a
Seperti diketahui bahwa jumlah memasukkan persamaan 1 sehingga
bahan baku yang akan digunakan diperoleh nilai X yaitu:
untuk menyusun formulasi pakan
X+Y=100
adalah 100 %. Persamaan 2 adalah
0,4948X + 0,1355Y = 35, nilai 0,4948 X=100–Y
adalah rata-rata kadar protein dari X=100–40,89
kelompok protein suplemen, nilai X = 59,11
0,1355 adalah rata-rata kadar protein Secara substitusi : X + Y = 100
kelompok protein basal, sedangkan (persamaan 1) 0,4948 X + 0,1355 Y =
nilai 35 adalah kadar protein pakan 35 (persamaan 2). Dari persamaan 1
yang akan dibuat. dapat diperoleh persamaan X=100–Y,
c. Setelah mendapatkan dua buah maka jika nilai X dari persamaan 1
persamaan maka langkah selanjutnya dimasukkan dalam persamaan 2 maka
adalah melakukan perhitungan secara nilai Y akan diperoleh yaitu :
matematika dengan menggunakan 0,4948(100-Y) + 0 , 1355 Y = 35
metode aljabar untuk mencari nilai x
dan y. Nilai x dan y ini dapat 49.48- 0,4948Y+0,1355Y = 35
diperoleh dengan cara substitusi atau -0,4948Y +0,1355Y= 35 49,48
eliminasi. Secara eliminasi : 0,3593 Y = 14,48
X+Y=100 (persamaan 1) Y = 14.48
0,4948X + 0,1355 Y = 0,3593
100 = 40.3
(persamaan2)
Setelah diperoleh nilai Y maka
Persamaan 1 dikalikan dengan nilai untuk mencari nilai X dengan cara
0,4984 maka diperoleh persamaan 3 memasukkan persamaan 1 sehingga
yaitu : 0,4984 X + 0,4984Y = 49,84 diperoleh nilai X yaitu:
Persamaan 3 dikurangi dengan X+Y=100
persamaan 2 maka hasilnya :
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
X=10–Y
Berdasarkan perhitungan tersebut
X=100–40,3 terbukti bahwa formulasi pakan
X=59,7 dengan menggunakan metode aljabar
Da r i kedu a m e tode da la m dapat dengan mudah dibuat dengan
persamaan aljabar ini diperoleh nilai kelebihan dapat menggunakan
yang tidak terlalu berbeda sehingga bahan baku sesuai dengan
dapat diperoleh nilai X dan nilai Y, kebutuhan ikan atau kebiasaan
dimana nilai X merupakan makan ikan dan kebutuhan optimal
komposisi bahan dari protein pemakaian bahan baku.
suplemen dan nilai Y merupakan Lihatlah/ carilah berbagai
komposisi bahan dari protein basal. referensi yang berkaitan dengan
d. L a n g k a h s e la n j u t n y a a d kandungan protein dari bahan baku
a la h menghitung setiap komposisi yang tersedia dan akan digunakan,
bahan baku dari nilai X dan Y yang yaitu tepung ikan petek dan dedak.
telah diperoleh pada tahap Dari referensi dapat diketahui bahwa
sebelumnya. kandungan protein tepung ikan
petek adalah 60% dan dedak 9,6%.
e. Jadikan variabel uncuk masing-
masing baban baku yang akan
digunakan yaitu
X = jumlah berat (gram) tepung ikan
per 100 gram formulasi pakan
Y = jumlah berat (gram) dedak per
100 gram formulasi pakan
f. Berdasarkan dua variabel tersebut
diperoleh persamaan 1
X + Y = 100 (persamaan 1)
g. Berdasarkan nilai kandungan protein
setiap bahan baku dan nilai protein
yang diinginkan diperoleh
persamaan 2
0,6 X + 0,096 Y = 30 (persamaan 2)
Untuk membuktikan bahwa kadar
protein pakan dari hasil perhitungan 0,6 adalah nilai 60% (60/100) dari
ini mempunyai kadar protein 35% kandungan protein tepung ikan pecek;
dapat dilakukan pengecekan dengan 0,096 adalah nilai 9,6% (9,6/100) dari
cara menghitung sebagai berikut : kandungan protein dedak; 30 adalah
jumlah protein yang diinginkan
untuk setiap 100 g formulasi pakan.
h. Untuk mendapatkan nilai salah satu
variabel, dibuat persamaan 3 dengan
dasar dari persamaan 1
0,6 X + 0,6 Y = 60 (persamaan 3)
(masing-masing dikalikan 0,6 sehingga
akan ada 2 persamaan mengandung
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
X + 59,52 = 100
Nilai Y dapat diperoleh dengan
X= 100 - 59,52
menggunakan persamaan linier, yaitu
= 40,48 :
Dengan demikian dapat diketahui
bahwa untuk menyusun formulasi
pakan yang mengandung protein
30% atau 30 g protein untuk setiap
100 g formulasi pakan diperlukan
bahan dari dedak (Y) sebanyak 59,52
g dan tepung ikan petek (X)
sebanyak 40,48 g.
3. Metode linier
Metode Linier merupakan metode
penyusunan formulasi pakan dengan
menggunakan rumus matematika dan
bisa dibuat programnya melalui
komputer. Metode ini dapat diterapkan
jika pengetahuan komputer dan
matematikanya cukup baik. Pada Nilai X kuadrat dalam persen dapat
metode linier dengan melakukan dihitung dengan cara mengalikan nilai
perhitungan secara manual dengan X pada kolom tersebut kemudian
menggunakan rumus matematika dapat dibagi 100 maka nilai X dalam kuadrat
dilakukan dengan cara : untuk tepung ikan adalah (62,65 X
a.Memilih jenis bahan baku yang 62,65) dibagi 100 = 39,25. Begitu
akan digunakan dan dibuat suatu seterusnya untuk setiap bahan baku
tabel dengan beberapapersamaan yang digunakan sehingga diperoleh
yang akan digunakan, misalnya akan nilai seperti pada tabel ini :
dibuat
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Nilai X
Kadar protein Jumlah Nilai X protein
Jenis bahan
No. bahan baku bahan kuadrad yg
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
100% 35%
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
kadar
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
FORMULASI PAKAN BUATAN
3. ...
4. ...
Sub Materi Pokok : Formulasi Pakan
5. ...
Metode Person square
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit Nama :
1. ................................... Contoh 1: Menerapkan metode
formulasi pakan dengan metode segiempat
2. ................................... pearson dengan benar
3. ................................... Untuk mempermudah mempelajari metode
4. ................................... segi empat pearson,perhatikan langkah-
Tujuan Pembelajaran: langkah yang harus dilakukan, untuk
Pengetahuan: memecahkan masalah tersebut
Setelah proses pembelajaran peserta
didik mampu menjelaskan macam-macam Permasalahan
perhitungan formulasi pakan buatan dengan Kita akan membuat pakan ikan dengan
benar kadar protein 35% dengan menggunakan
Setelah proses pembelajaran peserta bahan baku terdiri dari Tepung ikan,dedak
didik mampu menganalisis perhitungan halus,tepung jagung,tepung terigu,dan tepung
formulasi pakan buatan dengan metode k e d e la i s e b a n y a k 1 0 0 k g . D e n
person square dengan benar g a n menggunakan
Ketrampilan Metode segi empat pearson tentukan
Setelah proses pembelajaran peserta komposisi bahan baku yang digunakan
didik mampu menerapkan perhitungan Diketahui kadar dari masing masing
formulasi pakan buatan metode person bahan baku yaitu
square dengan benar Tepung ikan : 62,99 %
Tepung kedelai : 43,36 %
Petunjuk: Tepung dedak halus : 15,58 %
Berdiskusilah dalam kelompok Kalian Tepung jagung : 9,50 %
dengan saling memberikan masukan dan Tepung terigu :12,27 %
saran dalam menyelesaikan soal-soal berikut.
Bertanyalah kepada guru jika Kalian
mengalami kesulitan. Pembahasan :
Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan Langkah langkah :
penuh tanggung jawab. 1. Pemilihan bahan baku :
Bahan baku basal adalah : bahan baku
Metode Formulasi Pakan yang memiliki
Bukalah modul BSE, bacalah dan cermati Kadar protein kurang dari 20 %
metode yang dapat digunakan dalam Dari permaslahan di atas maka bahan
menysusun formulasi pakan adalah : baku basal adalah
1. ... .............. dan .................
2. .... Bahan baku suplemen adalah : ..............
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Dari permasalahan di atas maka
Komposisi bahan baku yang
bahan baku suplemen adalah : .........
berasal dari protein suplemen adalah:
2 . L ak uk an pe rh i tu n g an rata- rata
Tepung Ikan = ............% = ...
kandungan bahan baku
2
Basal = (………. + … + …. ) = ⋯ %
tepung kedelai= ............% = ...
(3 )
2
komposisi bahan baku dari protein
Suplemen = … + … = ⋯ %
basal :
........
Dedak halus = ............% = ...
3
3. Buatlah segi empat , atas kiri nilai rata-
Tepung Jagung =............% = ...
rata bahan baku basal, bawah kiri nilai
rata-rata bahan baku suplemen 3
Tepung Terigu = ............% = ...
3
Untuk membuktikan komposisi protein :
Tepung Ikan = ...... X 62,99 % = ......
Tepung Kedelai = ..... x 46,36 % = ......
Dedak halus = ..... x 15,58 % = ....
4. Lakukan perhitungan Tepung jagung= ..... x 9,50 % = ....
Letakkan kadar protein yang akan Tepung terigu = ...... x 12,27 % =....+
dibuat ditengah segi empat 35,01 %
Kanan atas segi empat bahan Jika akan membuat pakan ikan
suplemen dikurangi kadar protein yang sebanyak 100kg maka komposisi
diinginkan pakan yang dibutuhkan adalah .....
Kanan bawah segi empat bahan Tepung Ikan = ...... X 100kg = ......
basal dikurang protein yg diinginkan Tepung Kedelai = ...... x 100kg = ......
Dedak halus = ....... x 100kg = ....
Tepung jagung = ....... x 100kg = ....
Tepung terigu = ........ x 100kg =....+
99,99kg
Kerjakan lagi soal di atas, agar Anda
menjadi lebih menguasai materi tersebut.
Anda juga bisa mencari soal dari sumber
5. Lakukan perhitungan komposisi pakan
lain
setiap bahan baku
Untuk tugas mandiri, kerjakan lagi soal di
Protein basal= .......... X 100% = .....
atas, agar Anda menjadi lebih menguasai
........ materi tersebut. Anda juga bisa mencari soal
Protein Suplemen =.......... X 100% = dari sumber lain
..... Pertemuan yang akan datang, akan
........ dipelajari formulasi pakan dengan metode
Aljabar Anda bisa mempelajari materi yang
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
ada di buku siswa
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
BAB VII
PRODUKSI PAKAN BUATAN
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menjelaskan peralatanan pembuatan pakan buatan de
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu untuk membuat pakan buatan sesuai prosedur
Pengujian mutu pakan - uji fisik pakan - uji kima pakan - uji biologi pakan - pengontrolan mutu
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
lainnya.
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
dengan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
lebih besar
proses conditioning adalah proses
(2)Investasi lebih besar pemanasan dengan uap air pada
(3)Kapasitas pencampuran bahan yang ditujukan untuk
kurang gelatinisasi agar terjadi perekatan
(4)Fleksibel (minimum 80% antar partikel bahan penyusun
dari kapasitas) sehingga penampakan pellet
Perbandingan Mixer Horizontal menjadi kompak, durasinya mantap,
dan Mixer Vertical tekstur dan kekerasannya bagus.
Proses conditioning ditujukan untuk
Spesifikasi Horizontal Vertical
gelatinisasi dan melunakkan b a h a
n a g a r m e m p e r m u d a h
Motor 10 Kw 4 Kw
pencetakan. Disamping itu juga
Pencampuran 6 menit 15 menit
bertujuan untuk membuat pakan
Kapasitas 10 ton 4 ton menjadi steril, terbebas dari kuman
Kw Per Ton 1Kw 1 Kw atau bibit penyakit; menjadikan pati
dari bahan baku yang ada sebagai
S e t e la h d i t im b a n g , b a perekat; pakan menjadi lebih lunak
h a n dicampur secara merata dan sehingga ternak mudah mencernanya;
homogen agar seluruh bagian pakan menciptakan aroma pakan yang
yang dihasilkan mempunyai lebih merangsang nafsu makan
komposisi zat gizi yang merata dan ternak.
sesuai dengan formulasi.
Proses conditioning dilakukan
Pencampuran bahan- bahan
dengan bantuan steam boiler yang
dilakukan secara bertahap mulai
uapnya diarahkan ke dalam campuran
dari bahan yang volumenya paling
pakan. Apabila penguapan dilakukan
besar hingga bahan yang
dengan mixer jenis beton molen,
volumenya paling kecil.
proses penguapan dilakukan sambil
Pencampuran bahan baku dalam mengaduk campuran pakan
jumlah kecil dapat dilakukan pada tersebut. Penguapan tidak boleh
wadah dan pengadukannya dapat dilakukan di atas suhu yang
dilakukan dengan tangan atau alat diizinkan, yaitu sekitar 80°C.
seperti centong nasi. Pencampuran Pengukusan dengan suhu terlalu
bahan baku dalam jumlah besar tinggi dalam waktu yang lama akan
biasanya menggunakan alat bantu, merusak atau setidaknya
misalnya serok sebagai pengganti mengurangi kandungan beberapa
mesin pencampur (mixer). Untuk nutrisi dalam pakan, khususnya
memperoleh hasil yang sempurna dan vitamin dan asam amino. Selama
homogen dan apabila biaya tersedia proses kondisioning terjadi
maka dianjurkan menggunakan mesin penurunan kandungan bahan k e r i
pencampur (mixer). n g s a m p a i 2 0 % a k i b a t
Proses penting dalam peningkatan kadar air bahan dan
pembuatan pellet adalah menguapnya sebagian bahan organik.
pencampuran (mixing), pengaliran Proses kondisioning akan optimal
uap ( conditioning), p e n c e t a bila kadar air bahan berkisar 15-18 %.
k a n ( e x t r u d i n g ) d a n f. Pencetakan (Pelletizing)
pendinginan (cooling).
Setelah proses pencampuran bahan
e. Proses conditioning baku pakan dan proses conditioning
( pemanasan dengan uap) baru
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
kemudian dicetak,
didinginkan (cooling)
dikeringkan. Dan proses
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
dibuka agar
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Apabila lahan penjemuran tersedia pakan.Oleh karena itu, agar pakan yang
maka pada saat terik matahari sudah kering tetap terjaga kadar
dilakukan pengeringan secara alami airnya didalam kemasan, sehingga
(penjemuran), namun apabila tiba dapat disimpan dalam jangka waktu
musim hujan atau lahan yang lama dengan kualitas tetap
penjemuran tidak cukup tersedia terjaga, maka
maka digunakan alat pengering
walaupun diperlukan biaya
tambahan. Pengeringan secara
alami dengan b a n t u a n s in a r
m a t a h a r i d a p a t menghemat
biaya operasional, terutama jika lahan
penjemuran cukup tersedia.
5. Pembentukan
Bentuk pakan berkaitan erat
dengan tingkat stadia (umur) ikan.
Ikan dengan stadia dini (larva)
biasanya diberi pakan berbentuk
tepung (powder), suspensi, atau
lembaran; ikan stadia juvenil diberi
pakan berbentuk remah (crumble),
ikan stadia lanjut (dewasa) diberi
pakan berbentuk pelet. Sesuai
dengan kebutuhan jenis dan stadia
ikan maka pakan yang semula
berbentuk pelet dapat dijadikan
bentuk lain misalnya dengan
menggunakan alat yang paling
sederhana (misalnya mesin
penggiling kopi). Mesin untuk
mengubah pakan berbentuk pelet
menjadi bentuk tepung disebut
mesin mikro pulverizer,
sedangkan alat untuk
mengubah menjadi remah disebut
mesin disebut mesin crumb le.
Setelah proses pembuatan pakan
selesai maka pelet yang dibuat siap
dikonsumsi ikan atau dipasarkan.
6. Pengemasan
Pengemasan dan
penyimpanan pakan merupakan
tahap akhir dari proses pembuatan
pakan. Pengemasan yang baik akan
meningkatkan daya simpan pakan
buatan semakin lama dan tetap
memp ertahankan kualitas
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Dalam tahap ini, semua bahan bagi ikan.Untuk itu, jangan lupa
dipersiapkan masuk ke dalam mengemas pelet ikan apung usai Anda
mesin ekstruder, seperti apa membuatnya. Anda tak perlu membeli
yang sudah dijelaskan di atas. kemasan yang mahal. Plastik pun cukup
2) Tahap penambahan air:
Tahap ini sekilas terlihat
mudah, tetapi jangan dianggap
remeh. Anda harus m e n y e s
u a i k a n a i r y a n g
ditambahkan hingga
kelembapan adonan menjadi
merata dan cukup. Bila air
kurang atau terlalu banyak,
adonan tidak akan terekstrusi
sempurna dan membuat pelet
ikan tidak akan bisa
mengapung dengan mudah.
3) T a h a p c e t a k / e k s t r u s
i : U s a i memastikan bahwa
adonan telah pulen dan juga
cukup lembab, kini Anda akan
memasuki tahap cetak alias
ekstrusi. Adonan yang
dimasukkan ke dalam
mesin dicetak menjadi pelet-
pelet ikan dengan bentuk dan
kandungan yang seragam.
4) Tahap pasca-ekstrusi: Usai
pelet ikan dicetak, maka pelet-
pelet ikan tersebut harus
dimasukkan ke dalam
pengering yang tersedia pada
mesin ekstruder. Proses p e
ngeringan ini sanga
tberpengaruhterhad
a p pengapungan pelet ikan.
Pelet ikan yang kering akan
lebih ringan dan tentunya
mudah mengapung.
8. Kemas dengan Baik
Anda bisa menjual kembali
pelet- pelet ikan apung yang sudah
Anda produksi. Mengingat usaha
ternak ikan adalah usaha yang tak
pernah mati, maka pelet ikan pun
akan selalu diminati. Apalagi pelet
ikan apung yang sudah jelas lebih
ramah lingkungan dan lebih sehat
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKUM
Menyiapkan Peralatan dan Bahan Pembuat
Pakan
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi Peratalatan
dan pembuatan pakan , peserta didik
mampu menyebutkan nama dan fungsi
dari alat pembuatan pakan buatan dengan
benar.
B. Alat dan Bahan
Alat : grinding, screening, weighirid,
mixing,
Bahan : -
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
tang
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n
a k a n peralatan yang memakai tenaga
listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t
andar
operasional prosedur
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
dan simpan kembali dengan rapi pada
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Sudah pernah
No Nama Fungsi
melihat
a.
1 b
c
a
2 b
c
a
3 b
c
a
4 b
c
a
5 b
c
a
6 b
c
a
7 b
c
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
PRAKTIKUM
Membuat pakan buatan ikan (pellet) dari 3. Hitunglah komposisi /formulasi bahan
pemilihan dan pengolahan bahan baku), dan baku yang tepat dengan
beberapa tahap pekerjaan ya menggunakan metode penyusunan
i t u penggilingan/penepungan, formulasi pakan person square,
pencampuran, pencetakan , pengeringan dan dengan kandungan protein yang
pembentukan. terkandung dalam pakan disesuaikan
A. Tujuan dengan jenis ikan yang dipelihara
Setelah mempelajari materi tentang 4. Timbanglah bahan baku yang telah
produksi pembuatan pakan , peserta didik diketahui dari hasil perhitungan dan
mampu melakukan semua tahapan tahapn masukkan dalam wadah
dalam proses pembuatan pakan (dari 5. Bahan baku siap untuk dibuat pakan.
pemilihan dan pengolahan bahan baku),
dan beberapa tahap pekerjaan yaitu 6. Buatlah pakan (pellet) sesuai dengan
penggilingan/penepungan, pencampuran, prosedur dan komposisi yang telah
pencetakan , pengeringan disusun
d a n pembentukan. 7. Catat semua kegiatan pada kertas
Komposisi
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pakan meliputi:
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
Anda sudah mempelajari materi membuat 4. Tulislah secara ringkas apa yang telah anda
pakan buatan. Coba Anda pergi ke tempat pelajari pada pembelajaran Bab VII !
pem bu atan pakan . Amati p er alatan
pembuatan pakan yang ada di tempat
tersebut. Catatlah peralatan apa saja yang
ada di temapt tersebut dan tanyakan fungsi
masing masing peralatan tersebut! Tugas
dikerjakan dan dibuat laporan dengan format
yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.
2
BAB VIII
PRODUKSI PAKAN BUATAN
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menjelaskan peralatanan pembuatan pakan buatan
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu untuk membuat pakan buatan sesuai prosedur
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
d. Daya Apung
Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui berapa lama waktu
yang dibutuhkan pakan dari
permukaan air hingga ke dasar
media pemeliharaan. Pakan
terapung cocok untuk ikan yang
mempunyai kebiasaan
mencari makanan dipermukaan
perairan, sedangkan pakan yang
teggelam lebih tepat untuk ikan
yang biasa hidup didasar perairan.
Faktor yang mempengaruhi
pelet ikan bisa mengambang atau
terapung yaitu dari bahan atau dari
mesinnya yang hebat dan canggih.
Pelet bisa terapung karena ada
pori pori dalam pelet yang terjadi
karena gesekan dari bahan yang
dibawa oleh ekstruder d e n g a n
d i n d i n g t a b u n g d a n
dipadatkan diujung ekstruder
dengan tekanan tinggi hingga
menimbulkan panas yang cukup
untuk membuat pelet matang,
kemudian masuk kedalam lubang
yang dinamakan dies setelah
keluar dari lubang dies ter sebu t
dipo tong oleh pisau pemotong.
Karena perbedaan suhu didalam
dan suhu ruang maka pelet
tersebut dapat membuat pori-pori
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
7. Dispersi protein dan lemak adalah berkadar air tinggi misalnya rumput segar
kadar protein dan lemak awal dalam perlu diketahui dahulu berat awal (segar),
pakan dikurangi kadar protein pakan berat setelah penjemuran/pengeringan
dan lemak yang tersisa dalam oven 70oC agar dapat dihitung komposisi
berat kering (Murdinah, 1989).
Dispersi protein pakan (%) =
Protein pakan awal – Protein pakan
akhir
Dispersi lemak pakan (%) =
Lemak pakan awal – Lemak pakan
akhir
Uji Kimiawi Umumnya dalam
penentuan bahan makanan ternak
secara kimia masih menggunakan
metode analisa proksimat (Weende)
yang telah dikembangkan mulai 100
tahun lalu. Metode ini tetap
merupakan dasar penentuan
kualitas yang banyak digunakan di
dunia peternakan. Bahan makanan
dibagi dalam 6 fraksi terdiri dari
kadar air, abu, protein kasar, lemak
kasar, serat kasar dan bahan
ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N).
Walaupun perkembangan teknologi
dalam analisa kimia sudah sedemikian
maju, namun analisa tersebut
merupakan analisa kelanjutan atau
perluasan dari analisa proksimat ini (Tim
Laboratorium, 2012). 1) Analisis
Proksimat Tujuan dari anali sasi
proks imat adalah untuk mengetahui
persentase nutrien dalam pakan
berdasarkan sifat kimianya,
diantaranya kadar air, protein, lemak,
serat, bahan ekstrak tanpa nitrogen
(BETN) (Aslamsyah, 2017).
Henneberg dan Stohmann dari
Weende Experiment Station di Jerman
membagi pakan menjadi 6 (enam)
fraksi, yaitu : kadar air, abu, protein,
lemak kasar, serat kasar dan bahan
ekstrak tanpa nitrogen (BetaN).
Pembagian zat makanan ini kemudian
dikenal sebagai Skema Proksimat.
Untuk melakukan analisa proksimat
bahan harus bentuk tepung dengan
ukuran maksimum 1 mm. Bahan
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
Untukmenghitungangka
kelangsungan hidup menggunakan
rumus di bawah ini:
Keterangan :
SR = Derajat kelangsungan hidup
Nt = Jumlah ikan pada hari ke t (saat ini)
No = J um lah ikan pada awal
pemeliharaan
2. Angka Pertumbuhan
Growth Rate (GR)
Berhubungan dengan pengukuran
pertumbuhan spat, terdapat dua
parameter yaitu laju pertumbuhan
harian spat dan perutumbuhan mutlak
spat. Laju pertumbuhan harian adalah
kecepatan pertumbuhan spat perhari.
Sedangkan pertumbuhan mutlak adalah
selisih pertumbuhan dua waktu
tertentu.Rumus laju perutumbuhan
harian adalah:
t
Wx=Wo (1+0.01 a)
Keterangan:
Wx = Rata-rata bobot akhir ikan
(mg) Wo = Rata-rata bobot awal
ikan (mg) a= Laju pertumbuhan
harian (%)
t = Lama pemeliharaan (hari)
Rumus laju pertumbuhan mutlak
adalah:
W=Wt2 - Wt1
Keterangan :
W = Pertumbuhan pada periode waktu
tertentu
Wt2 = Bobot rata-rata pada hari
akhir Wt1 = Bobot rata-rata hari
awal
Cara menghitung FCR tersebut yaitu
sesuai dengan rumus di bawah ini :
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKUM
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
4. Bersihkan alat yang telah digunakan c. Dicatat lama waktu pakan mengapung.
dan simpan kembali dengan rapi 6. D ih i tu n g r a ta - r a ta la m a w a
pada tempat yang telah disediakan k tu mengapung setiap butir pakan.
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai
D. Prosedur Kerja
1. Pengamatan dengan indera penglihatan
a.Diambil pakan sebanyak 100 gram
secara acak dari wadah pakan
kemudian disebarkan diatas
kertas putih.
b.Diamati pakan tersebut dengan
cermat dan seksama kemudian
dicatat hasilnya.
2. Pengujian dengan indera penciuman
Diambil sejumlah pakan
dan
didekatkan pakan tersebut ke
hidung
dan dicatat hasilnya.
3. Pengujian dengan indera pengecap
a.Diambil sedikit pakan dan
diletakkan di lidah untuk dikecap
dan di rasa.
b.Dicatat rasa pakan tersebut.
4. Pengujian daya tahan pakan dalam air
a.Dimasukkan 1 butir pakan dalam
botol mineral yang berisi air dan
diaerasi. Diaktifkan stopwatch
sejak pertama kali pakan
menyentuh air.
b. Setiap 30 menit, diguncangkan
botol mineral dengan lembut
beberapa kali.
c. Dicatat pada menit keberapa pakan
tersebut akan hancur.
d. Dilakukan 2 ulangan dalam
pengujian ini dan dihitung rata-
ratanya.
5. Pengujian daya apung
a.Ditaruh beberapa pakan
diatas permukaan air dan
dilepaskan.
b.Dibiarkan pakan hingga akhirnya
jatuh ke dasar.
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Lembar Kerja
Daya tahan pakan dalam air
Pengamatan indera penglihatan
Tingkat
Daya tahan pakan
Jenis Ada Tidaknya Kehalusan Warna Morfologi di dalam air menit ke......
No
Pakan Benda Lain Pemukaan Pakan Pakan
No Jenis Pakan
Butiran Pakan Hancur Pakan Patah
Keterangan :
1. Jenis pakan yang digunakan untuk Daya apung pakan dalam air
percobaan (pakan dari pabrikan, pakan
ikan hasil praktik siswa yang dibuat )
Daya Apung Pakan ( Menit)
2. Tingkat kehalusan :halus, kurang halus,
tidak halus , kasar merata, kasar tidak No Jenis Pakan Lama terapung saat Tenggelam
merata
3. Warna = jelas
4. Morfologi : bentuk pakan
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Uji Mutu Kimia Kadar Air dan Kadar Lemak
didinginkan selama 30 menit.
Kadar Air
7. Ditimbang cawan porselen tersebut
A.Tujuan dan dicatat beratnya.
Setelah mempelajari materi mutu pakan 8. Dipanaskan kembali cawan yang berisi
kimia peserta didik mampu mengetahui sampel tadi selama 1 jam dan ulangi
kadar air pada pakan buatan yang telah prosedur sebelumnya sampai berat
dibuat sesuai dengan formulasi pakan antara pengeringan tadi maksimal 0,3
yang disusun. mg
B.Alat dan Bahan Perhitungasn kadar air
Alat :
1. Timbangan analitik
2. Cawan porselen.
3. Oven
4. Desikator Keterangan :
Bahan : pakan buatan (pellet) A= berat sampel
C.Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berat awal cawan
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung C= Berat cawan +
tangan sampel
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n Perhitungan kadar air dilakukan
a k a n peralatan yang memakai tenaga sebanyak 3 kali ulangan , kemudian hasil
listrik dibuat rata rata.
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a
n d a r operasional prosedur (SOP)
Kadar Lemak
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
dan simpan kembali dengan rapi pada A. Tujuan
tempat yang telah disediakan Setelah mempelajari materi mutu pakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila kimia peserta didik mampu mengetahui
kegiatan praktikum telah selesai kadar lemak pada pakan buatan yang
telah dibuat sesuai dengan formulasi
D.Prosedur Kerja
pakan yang disusun
Analisa kadar air
B. Alat dan bahan
Cara kerja yang dilakukan dalam
Alat : pakan, eta
praktikum ini antara lain:
1. Timbangan analitik
1. Ditimbang cawan porselen yang
sudah dioven (1100C) dalam waktu 1 2. Kertas saring .
jam. 3. Labu Erlenmeyer
2. Cawan porselen dimasukkan ke dalam 4. Oven
desikator selama 30 menit. 5. Soxhlet extractor
3. Dimasukkan bahan atau sampel Bahan :
sebanyak ± 1 gram pada cawan 1. Pakan,
porselen.
2. etanol 95 %
5. Dipanaskan atau dioven dengan suhu
1100C selama 2 jam. 3. Water bath berfungsi sebagai
penangas air.
6. Dipindahkan segera ke desikator,
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
PRAKTIKU
Akuarium digunakan untuk uji biologis
Pengujian Mutu Pakan Ikan Secara Biologi
terhadap pertumbuhan ikan nila.
A. Tujuan
Aerator digunakan sebagai pensuplai
oksigen didalam akuarium. digunakan Setelah mempelajari materi pengujian
untuk ekstraksi dalam uji lemak. mutu pakan secara biologi , peserta didik
mampu mengetahui pertumbuahn ikan
Cara kerja yang dilakukan dalam
yang diberi pakan hasil pakan yang dibuat
praktikum ini adalah
dengan cermat.
1. Dipanaskan labu ekstraksi pada oven
B. Alat dan Bahan
dengan suhu 1100C selama 1 jam,
didinginkan kedalam desikator selama 1. Alat : Bak pemeliharan (akuarium),
15 menit dan ditimbang. seser, timbangan, nampan, baskom
(ember) , Aerator .
2. Ditimbang 3 gram bahan, dibungkus
dengan kertas saring, dan 2. Bahan : pellet (pakan yangdibuat), ikan
dimasukkan kedalam selongsong dan nila
soxhlet dan diletakkan pemberat C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
diatasnya. 1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
3. Dimasukkan etanol 95 % kedalam tangan
soxhlet sampai selongsong terendam 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
dan sisa etanol dimasukkan kedalam yang memakai tenaga listrik
labu.
3. Lakukan tugas sesuai standar
4. D i p a n a s k a n l a b u y a n g t e l a operasional prosedur (SOP)
h dihubungkan dengan soxhlet diatas
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
water b athsam pai cai ran yang
simpan kembali dengan rapi pada
merendam bahan dalam soxhlet
tempat yang telah disediakan
berwarna bening.
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
5. Labu dilepaskan dan tetap dipanaskan
kegiatan praktikum telah selesai
hingga etanol menguap.
D. Prosedur Kerja
6. Labu dan lemak yang tersisa
dipanaskan dalam oven selama 60 Cara kerja yang dilakukan dalam uji
m enit, didinginkan dalam desikator biologis pakan ini antara lain:
selama 15 menit dan ditimbang. 1. Disiapkan ikan nila yang akan diukur,
dengan ukuran 6-8 cm sebanyak 5
ekor. Masing masing dilakukan
pengulangan 3 kali
Keterangan : 2. Ditimbang berat ikan dan dihitung
A = Berat sampel pakan rata- ratanya.
3. Dimasukkan ikan tersebut ke dalam
B = Berat awal labu
akuarium yang telah dilengkapi
C = Berat Akhir Labu dengan aerator.
Data kadar air dan kadar lemak 4. Ditimbang jumlah pakan berdasarkan
berat total tubuh ikan nila sebanyak
Kadar Air Rata-rata Kadar 5% dari berat tubuhnya.
No Jenis Pakan kadar air Lemak
1 2 3 5. Diberikan pakan tersebut dua kali
sehari pada pukul 09.00 dan 16.00.
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn
PRAKTIKUM
6. Setiap 2 hari sekali akuarium disifon Untuk menambah wawasan lebih jauh
dan setiap 4 hari s ek al i mengenai pengujian mutu pakan ikan kalian
d ilakukan pergantian air secara total. juga dapat mempelajari secara mandiri melalui
7. Dilakukan penimbangan pada hari ke internet. Di internet kalian bisa mencari
tujuh, ditimbang berat ikannya dan lebih jauh materi tentang pengujian mutu
dihitung kembali jumlah pakan yang pakan ikan tersebut. Salah satu website yang
diberikan sesuai dengan berat tubuh dapat kalian kunjungi untuk menambah
ikan. wawasan dan pemahaman kalian tentang
8. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 1 pengujian mutu pakan ikan adalah sebagai
bulan berikut:
9. Hitung pertumbuhan mutlak dan buat
grafik pertumbuhan
Pertumbuhan Berat Mutlak : Wt – Wo
Keterangan :
Wt = Berat akhir
Wo = Berat awal
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
2
BAB IX
MENGEVALUASI PRODUKSI PAKAN
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menganalisis hasil uji pakan (Fisik, Biologi, Kimia)
Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan hasil produksi pakan untuk berbagai j
Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan berbagai model kemasan pakan
MEMBANDINGAKAN HASIL
PARAMETER EVALUASI I MODEL/PROSES
PRODUKSI PAKAN
PRODUKSI PAKAN PENGEMASAN
DARI BERBAGAI JENIS
Evaluasi Pakan - nilai optimal parameter pengujian pakan - produksi pakan penggemasan
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
A. PARAMETER EVALUASI PRODUK PAKAN Pakan buatan yang telah berbau tengik
Evaluasi produk pakan perlu atau busuk sebaiknya tidak diberikan,
dilakukan untuk mengetahui kualitas karena pakan yang telah berbau
pakan ikan yang dihasilkan. Untuk tengik telah
menjamin keamanan pakan sesuai
dengan kebutuhan atau tuntutan
konsumen maka penting adanya legislasi
pakan, dimana legislasi pakan ini dibuat
untuk menunjang penyediaan pakan
yang mencakup aspek keamana
pakan, kesehatan ternak, keamanan
pangan dan ekonomi.
Demikian pula untuk pakan perlu untuk
dievaluasi apakah pakan yang diberikan
sudah sesuai dengan pertumbuhan ikan
yang dibelihara
Dalam memilih pakan yang
berkualitas ada 5 dasar yang dapat
digunakan yakni:
1. Kandungan gizi. Kandungan gizi
pakan buatan dapat diketahui dari
informasi yang tertera pada
kemasanya, hasil analisa laboratorium
maupun dari sesama pembudidaya
ikan.
2. U k u r a n p a k a n . U k u r a n p a
k a n disesuaikan dengan bukaan mulut
ikan
3. Water stability. Daya tahan pakan
buatan di dalam air dapat dijadikan
dasar sebagai indikator pakan yang
berkualitas. Pakan yang terlama
bertahan dipermukaan air biasanya
sulit dicerna sedangkan pakan yang
terlalu mudah hancur akan segera larut
sehingga sulit ditemukan oleh ikan
dan justru mencemari perairan.
4. Penampakan permukaaan. Pakan
buatan yang baik memiliki permukaan
yang licin dan halus. Bahan baku
yang kasar dan berserat atau
perekatnya kurang berkualitas dapat
menyebabkan penampakan pakan
buatan kurang baik
5. Aroma. Pakan yang memiliki aroma
kuat dan khas diharapkan dapat
menarik ikan untuk memakannya.
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
langkah yang diambil agar tidak terjadi usaha pembuatan pakan. Prinsip
kebingungan. Langkah langkah tersebut kemasan adalah
antara lain :
1. Menentukan terlebih dahulu tujuan
utama dari pemberian pakan/ harapan
dari penggunaan pakan buatan
tersebut, apakah hanya u
n t k pertumbuhan ikan atau
menginginkan peran yang lebih antara
lain sebagai penentu warna tubuh,
aroma dan cita rasa daging,
mempercepat pematangan gonad atu
media pengobatan
2. Menentukan pilihan pakan didasarkan
kualitas dan harga pakan buatan
tersebut. Hal ini penting karena
kesalahan dalam menentukan pilihan
pakan yang digunakan da
p a t mengakibatkan pertumbuhan ikan
yang dipelihara lambat dan
menurunnya kualitas lingkungan
perairan. Dan harga pakan yang
rendah tidak menjamin besarnya
keuntungan yang akan
diperoleh.karena biasanya harga pakan
buatan dipengaruhi oeh kualitas
bahan baku yang dipergunakan.
3. Melakukan uji mutu pakan secara
fisik, biologi maupun kimia terhadap
pakan yang akan digunakan
sehingga diketahui mutu yang
terbaik diantara pakan yang ada
sesuai dengan tujuan dari
penggunaan pakan. Cara uji mutu
pakan baik fisik, kimia maupun biologi
sudah dibahas di Bab XIII materi
tentang uji mutu pakan.
Evaluasi /uji pakan ikan sangat penting
dilakukan mengingat akibat langsung yang
akan terjadi pada ikan peliharaan. Dari
pengujian tersebut akan da
p a t disimpulkan apakah ikan tumbuh
dengan baik atau tidak, dan apakah ikan
banyak yang mati atau tidak.
C. PROSES PENGEMASAN
P e n g e m a s a n a ta u pe n g e pa
k a n merupakan tahap akhir dalam
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
3. Kemasan Kertas
atau tanpa karung plastik atau kemasan
Kertas adalah bahan kemasan lain yang bersih, kering dan dijahit kuat,
buatan yang dibuat dari pulp (bubur berat maksimal 75 kg.
kayu) . kertas biasa digunakan unytuk
2. Pemberian merk/label di bagian luar
mengemas bahan atau produk pangan
kemasan ditulis dengan jelas dan tidak
kering atau untuk kemasan sekunder
luntur antara lain ;
(tidak langsung kontak dengan bahan
pangan yang dikemas) dakm bentuk a.Nama barang
dus atau boks karton. Kelemahan b. Nama /kode perusahaan
kertas adalah mudah robek dan mudah c. Alamat perusahaan
terbakar , tidak dapat untuk mengemas
d. Bentuk pakan
cairan. Namun sampah kertas dapat
diuraikan secara alami e. Jenis pakan
Proses pengemasan sudah menjadi f. Berat bersih (netto)
hal yang wajib dalam usaha pembuatan g. Kode dan tanggal produksi
pakan ikan karena dengan pengemasan h. Tanggal kadaluarsa
yang baik, proses penurunan mutu
3. Pemberian merk/label di bagian dalam
dapat ditekan. Wadah untuk mengemas
kemasan juga ditulis dengan jelas dan
pakan sangat bervariasi, mulai dari
tidak mudah luntur antara lain ;
karung plastik, kertas semen dan plastik
tebal untuk kapasitas besar dan aluninium a.Komposisi bahan pokok
untuk kapasitas kecil. Kemasan pakan b. Komposisi zat pakan , yaitu ;
memiliki 2 fungsi yakni ; kadar protein, lemak, abu, kalsium
1. Fungsi teknis meliputi (penggunaan (ca), fosfor
yang praktis , melindungi pakan dari (p) dan feed suplement (antioksidan
k e rus ak an me k an i s , dan dapat dan zat zat lain)
melindungi dari mikroba, udara c. Cara penggunaan pakan
cahaya, air ) d. Cara penyimpanan pakan
2. Fungsi komersil (menimbulkan daya 4. R e k o me n d a s i peng g una a n za t
tarik sehingga mudah diingat, dan pengawet makanan (antioksidan) harus
mudah untuk mengeluarkan pakan dari sesuai dengan yang diizinkan.
kemasan)
Setelah dikemas pakan kemudian
Agar aman dan kuat pengemasan disimpan.
dilakukan dengan dua wadah yakni wadah
Penyimpanan adalah salah satu bentuk
utamayakni wadah yang klangsung
tindakan pengamanan yang selalu terkait
berhubungan dengan pakan biasanya
dengan waktu yang bertujuan untuk
berupa plastik , dan wadah kedua yang
mempertahankan dan menjaga komoditi
tidak berhubungan dengan pakan dan
yang disimpan dengan cara menghindari,
biasayan tidak berupa plastik (waring)
menghilangkan berbagai faktor yang dapat
tetapi nyaman dan cukup kuat untuk
menurunkan kualitas dan kuantitas
melindungi wadah utama. Pengemasan
komoditi tersebut.Faktor-faktor yang
pakan secara komersil dapat dilakukan
mempengaruhi penyimpanan pakan
dengan berbagai cara, antara lain :
adalah:
1. Pakan berbentuk tepung (mash), remah
1. JenisPakan
(crumbles) dan pellet dikemas dengan
2. LamaPenyimpanan
3. MetodePenyimpanan
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
4. Temperatur
Hal terpenting dalam penyimpanan
5. KandunganAir bahan pakan dan pakan adalah :
6. KelembapanUdara 1. Kebersihan ruangan
7. Serangan serangga, kapang, bakteri, 2. Keluar masuk barang/pakan
binatang pengerat dan
3. Ukuran bantalan kayu dan posisi
8. Komposisi bahan pakan tersebut penumpukkan bahan/pakan.
Penyimpanan pakan Cega h guda ng men ja di tempa t
Ada Tiga hal yang pelru sekali untuk berkembang biaknya kuman seperti
diperhatikan dalam proses penyimpaman, jamur yang dapat memproduksi racun
yakni hindari dari serangga, organisme yang biasa dikenal dengan mikotoksin.
mikroskopis dan perubahan deterioratif, Perawatan terhadap bangunan dan lantai
yang akan menyebabkan kehilangan supaya menciptakan kondisi bersih.
bobot, kualitas, resiko kesehatan dan Teknik penyimpanan pakan ternak yang
mutu ekonomis. baik, adalah:
Kehadiran serangga dipengaruhi oleh 1. Hindari kontak langsung dengan
dua faktor : yaitu suhu d lantai/dinding, simpan pakan diatas
a n k e le m b a b a n . K e le m b a b a n pallet/alas lantai.
> 70 % meyebabkan perkembangan 2. Teknik penyimpanan yang biasa di
serangga dan jamur pada pakan, bakteri gunakan adalah sistem FIFO (first in first
dan jamur tidak dapat hidup pada out/Masuk Pertama, Keluar Pertama)
kelembaban < 29% supaya lebih mudah mengontrol keluar
Dampak yang ditimbulkan serangan masuknya pakan dan kualitas pakan
jamur pada pakan antara lain : tetap terjaga.
1. Produksi racun mycotoxin oleh jamur 3. Atur penumpukan pakan yang mudah
2. Timbulnya panas diambil sesuai dengan urutan masuk
atau pembuatan pakan.
3. Naiknya kelembaban
4. Perhatikan jarak antar tumpukan dan
4. Munculnya jamur kelopok aspergilus sp.
antara tumpukan dengan dinding
Perubahan deteriratif pada bahan baku (tidak terlalu sempit untuk
dan pakan hampir selalu terjadi, hal ini memudahkan pakan keluar masuk)
sangat berhubungan dengan kandungan
Untuk tempat penyimpanan atau
lipid/lemak pada pakan.
gudang yang baik, yaitu:
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Tempat penyimpanan diusahakan di
proses deteriratif adalah :
tempat yang kering/tidak lembab
1. Faktor lingkungan ( temperatur, (kelembaban tak lebih dari 70%),
kelembaban, kebersihan lingkungan temperatur di kisaran 300C – 340C,
dan rancangan bangunan) berventilasi, terhindar sinar matahari
2. K e h a d i r a n s e r a n g g a d a n langsung serta terhindar dari hujan
mikrorganisme. dan bocor.
Ketengikan merupakan gabungan dari 3 2. Meminimalisir masuknya hama, burung,
proses, yaitu oksidasi, hidrolisis dan tikus, kecoa, tikus, kutu serta
pembentukkan keton, faktor yang serangga dan hewan lainnya.
mempengaruhi oksidasi lipid yaitu Untuk bahan pakan berlemak tinggi
enzim, hematin, peroksida, cahaya, seperti bungkil kelapa dapat
temperatur dan katalis dari logam berat. menyebabkan
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
PRAKTIKUM
Menyimpan Pakan
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang
produksi pembuatan pakan, peserta didik
mampu mengevaluasi produk pakan.
B. Alat dan Bahan
Alat : Kayu bantalan (falet)
Bahan : Bahan pengemas terbuat dari
kantung plastik, kantong semen dan goni
pakan (pelet) ikan
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
sarung tangan jika memegang bahan
bahan yang bersifat kera
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
d a r operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai
D. Prosedur Kerja
1. Timbang pelet ikan masing-masing
sebanyak 1 kg untuk disimpan dalam
kantong.
2. Simpan pakan tersebut ditempat yang
lembab
3. Amati perubahan yang terjadi setiap
minggu sekali
a. Penampilan, ada jamur apa tidak,
b. Ada perubahan aroma atau tidak
c. Perubahan temperatur (timbul panas
atau tidak)
d. B e r a t p a k a n b e r k u r a n g a t
a u bertambah.
3. Catat semua kegiatan pada kertas
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
A.Pilihan Ganda
5. Yang termasuk dalam bahan baku limbah
Pilihlah salah satu jawaban yang industri adalah...
paling benar!
a.Tepung ikan
1. Apakah yang dimaksud dengan pakan
b.Tepung kedelai.
buatan?
c.Tepung silase
a.Pakan ikan yang di buat
d.Tepung jagung
b. Pakan yang dibuat sesuai kebutuhan
ikan e.tepung terigu
c. Pakan yang dicampur dan dibuat
d. Pakan yang dibudidayakan 6. Kualitas pakan buatan dinilai dari
kandungan...
manusia e Pakan yang dicetak oleh
a.Karbohidrat
manusia
b.Lemak
c.Protein
2. Bentuk pakan buatan yang diberikan
pada larva ikan lele pada awal setelah d.d. mineral
menetas adalah: e.vitamin
a.Pellet apung
b. Remahan 7. Beberapa hal yang diperhatikan dalam
c. Emulsi kuning telur pakan buatan antara lain kecuali...
d. Pellet tenggelam a.bahan baku yang digunakan
e. Pellet lembaran b.daya melayangnya dalam
air c.aroma pakan
3. . Bahan baku yang digunakan untuk d.ukuran pakan buatan
membuat pakan ikan secara teknis e. warna pakan
antara lain adalah:
a.Tidak bergizi 8. Di bawah ini adalah beberapa
b. Daya cerna rendah persyaratan bahan baku untuk
c.Harga mahal pembuatan pakan buatan kecuali...
d. Sesuai kebiasaan makan ikan a.Mudah diperoleh
e. Warna mencolok b.Mudah diolah
c.Nilai gizi tinggi
4. . Bahan baku yang berasal dari d. harga tidak murah
hewan atau bagian-bagian tubuh e. tidak mengandung racun
hewan antara lain adalah:
a.Kedele 9. Komposisi bahan dalam pakan buatan
b. Silase yang disusun berdasarkan kebutuhan
c.Jagung gizi setiap jenis ikan disebut...
d. Tapioka a.Daftar pakan
e. Dedak b.Formulasi pakan .
c.Komposisi pakan
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
d. menu pakan
c. D al am 1 kg te pu n g k e de l ai
e.ramuan pakan mengandung protein sebanyak 40
gram
10. Bentuk butiran bahan baku pakan d. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l
buatan harus berupa tepung halus, a i mengandung protein sebanyak
adapun kelebihannya adalah kecuali... 400 gram
a.adonanan akan tercampur rata e. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l
b. mudah dicerna di dalam usus ikan a i mengandung protein sebanyak
c.hasilnya lebih padat 4000 gram
d. sukar dicetak
e.tidak mudah 14. Untuk menghitung pakan berdasarkan
kebutuhan proteinnya, diperlukan
ambyar(pecah) informasi dan pengetahuan mengenai
persentase kandungan nutrisi yang
11. Bahan baku pakan yang mempunyai ada dalam setiap bahan baku pakan
kandungan protein lebih dari 20 % melalui...
disebut... a.Analisis bahan baku
a.Protein asam b.Analisis protein
b. protein sedang c.Analisis karbohidrat
c.Protein basal d.Analisis gizi
d.e. protein suplemen e.Analisis proksimat
e.Protein pakan
15. . Protein suplemen adalah...
12. Berikut merupakan alat-alat yang a.semua bahan baku yang memiliki
diperlukan dalam meramu pakan kandungan protein lebih dari 20 %
buatan ikan saat praktek di sekolah b. semua bahan baku yang memiliki
kecuali... kandungan protein nabati lebih dari 20
a.Ayakan %
b. karung plastik c. semua bahan baku yang memiliki
c.Gilingan kandungan protein hewani lebih dari
d. serok 20 %
e.Timbangan d. semua bahan baku yang memiliki
kandungan protein kurang dari 20 %
e. Semua bahan baku yang memiliki
13 . B a h a n ba k u tepu n g k e de l a
kandungan protein lebih dari 50 %
i mengandung protein 40 %, ini
berarti...
a. D a la m 1 k g t e p u n g k e d e 16. Hitunglah jumlah bobot kering masing
la i mengandung protein sebanyak – masing bahan baku yang digunakan
0,4 gram untuk membuat pakan berprotein30%
sebanyak 1 kg, jika bahan yang
b. D a la m 1 k g t e p u n g k e d e
digunakan berupa tepung ikan (65%
la i mengandung protein sebanyak
protein) dan dedak (12% protein)...
4 gram
a. Tepung ikan 339,6 gram tepung dedak
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
660,4 gram
kecuali...
b. Tepung ikan 33,96 gram tepung
a.Ayakan
dedak 66,04 gram
b.Gilingan
c.Tepung ikan 660,4 gram tepung
dedak 339,6 gram c.Timbangan
d. Tepung ikan 66,04 gram tepung d. Karung plastik
dedak 339,6 gram e. serok
e. Tepung ikan 660,4 gram tepung
dedak 33,96 gram 21. . Dalam proses pembuatan pakan
ditempuh beberapa tahap pekerjaan,
17. Mesin yang berfungsi untuk yaitu :
menghancurkan bahan material besar a.p e n g g i l i n g a n , p e n g e m a s
menjadi potongan kecil dinamakan... a n , pencampuran, pencetakan
a.mixer dan pengeringan
b. hammer mill b. p e n e p u n g a n , p e n c a m p u
ran,pegemasan, penceta
c.plate mill
k a n d a n pengeringan
d. ayakan (sifter)
c.p e n e p u n g a n , p e n c a m p u r
e. extruder an,pencetakan,pengeri
n g a n , pengemasan
18. Alat yang berfungsi untuk memisahkan d. p e n e p u n g a n , p e n g e r i n g
bahan yang kasar dengan yang halus an,pencampuran,pencet
yang berupa tepung dinamakan... a k a n , pengeringan, pengemasan
a.ayakan e. p e n e p u n g a n , p e n c a m p u
b. hammer ran,pengemasan,penger
i n g a n , pencetakan
c.mixer
d. extruder
22. Kadar air yang baik untuk pellet/pakan
e. plate mill
buatan...
a.kurang dari 12
19. . Bentuk pakan buatan yang diberikan
% b.lebih dari 12
pada larva ikan lele pada awal setelah
menetas adalah: % c.kurang dari 5
a.Pellet apung % d lebih dari 20
b. Remahan % e.kurang dari 3
c.Emulsi kuning telur %
d. Pellet tenggelam
e. Pellet lembaran 23. Water stability pakan biota air yang
hidup di dasar perairan dibanding pakan
biota yang hidup dipermukaan air
20. Berikut merupakan alat-alat yang sebaiknya ...
diperlukan dalam meramu pakan
a.lebih lama
buatan ikan saat praktek di sekolah
b.lebih cepat
c.sama saja
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
d. tidak berpengaruh
28. Uji dengan menggunakan alat yang
e. benar semua disebut Soxhlet adalah uji...
a.protein
24. Pengujian terhadap pakan yang dibuat b.kadar air
dengan cara memelihara ikan dengan
c.karbohidrat
diberikan pakan uji, merupakan uji...
d. lemak
a.biologis
e. vitamin
b.fisik
c.kimia
29. Semakin kecil bobot individu ikan
d. proksimat
tingkat konsumsi pakan yang diberikan
e. khemis persentasenya semakin...
a.Besar
25. Pada uji secara kimia bertujuan untuk b.Kecil
a.mengetahui kandungan gizi pada c.Sama saja
pakan buatan
d. semua benar
b. mengetahui daya tahan pakan
e. semua salah
dalam air
c.mengetahui daya tahan protein
pada pakan 30.. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyimpan pakan
d. mengetahui berat ikan
ditinjau dari segi pakan itu sendiri dan
e. mengetahui daya tahan ruangan penyimpanan, agar tidak
karbohidrat pada pakan mempengaruhi stabilitas nutrient pakan,
adalah:
26. . Berikut masuk kategori pengujian fisik a.Kadar air yang terkandung dalam
yaitu... pakan tidak lebih dari 10%,
a.Pengujian daya tahan pakan dalam b.Tempat penyimpanan pakan harus
air b.Pengujian berat tubuh ikan bersih, kering, aman dan memiliki
c.Pengujian panjang ikan ventilasi yang baik,
d.Pengujian kandungan gizi pakan c.Suhu ruangan penyimpanan sekitar
e.Pengujian kadar air dalam pakan 20oC,
d.Ruangan tertutup rapat
27. Mikrokjeldahl adalah peralatan yang
e.Lama penyimpanan pakan buatan
digunakan untuk menetahui kadar... didalamruangpenyimpan
a n sebaiknya tidak lebih dari tiga
a.protein bulan
b.kadar air
c.karbohidrat B.Uraian
d. lemak Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
e. vitamin baik dan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
bahan baku hewani dan bahan baku
nabati !
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn
Informasi Umum
NamaLengkap :Nurana Puji Lukmiwiyati,
S.Pi Telepon /HP 0823 2525 8540
Email : nuranapuji33@gmail.com
AkunFacebook : Nurana Puji Lukmiwiyati
Alamat Kantor : Jl Samas km 11 Ngemplak
Srigading Sanden Bantul, D.I. Y
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan air Tawar
(Budidaya Perikanan)
201