Anda di halaman 1dari 296

PRoDUkSI PAkAn ALAMI

DAn PAkAn bUAtAn


BIDANG KEAHLIAN KEMARItIMAn
PROGRAM KEAHLIAN PERIkAnAn

NURAnA PUjI LUkMIWIyAtI


Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Nurana Puji Lukmiwiyati

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan

Editor:
Agnesia Levirosa Putri

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Nur Hatati Ciptaningrum

Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni

ii
KAtA PEngAntAR
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut
untuk pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program
keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan
yang positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini
bermanfaat dan sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus
memotivasi guru dalam proses belajar di SMK.

iii
Pakan alami biasanya diberikan pada dimaksudkan untuk memudahkan siswa
pembenihan ikan, walaupun ada beberapa SMK dalam meningkatkan pemahaman
jenis ikan komsumsi yang suka dengan pakan dan keterampilan saat mengikuti
alami. Pakan buatan biasanya untuk biota pelatihan/praktik di sekolah, dan setelahnya
air peliharaan yang berasal dari berbagai akan lebih berhasil di lapangan dalam hal
macam bahan baku dengan kandungan gizi pakan ikan, karena isi buku ini disesuaikan
yang baik sesuai dengan kebutuhan biota air dengan pelajaran yang ada di sekolah dan
dan dalam pembuatanya sangat kebutuhan di lapangan
memperhatikan sifat dan ukuran biota yang Trimakasih dan penghargaan yang
dibudidayakan. Pakan sangat penting dalam tinggi penulis sampaikan kepada CV
kegiatan budidaya ikan, hampr 30% biaya amanahcreatif yogyakarta yang telah
tersedot untuk pakan. Maka dengan menerbitkan buku ini. Demikian semoga
pengetahuan sumber sumber pakan bermanfaat, khususnya dalam mendukung
diharapkan dapat menjadi alternatif sumber penguasaan kompetensi matapelajaran
pakan ikan. produktif di SMK. Aamiin.
Tujuan penyusunan buku ini sebagai
pengayaan pengetahuan tentang pakan alami
dan buatan ikan bagi siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) khususnya Jurusan Yogyakarta, Oktober 2018
budidaya perikanan. Dalam buku ini dibahas
mengenai jenis jenis pakan alami, pakan
buatan dan cara memproduksi pakan
Nurana Puji Lukmiwiyati
tersebut. Hal ini

iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I JENIS JENIS PAKAN ALAMI
A. JENIS JENIS PAKAN ALAMI
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI
C. MEDIA TUMBUH PAKAN ALAMI
D. SIKLUS HIDUP PAKAN ALAMI
E. KANDUNGAN NUTRISI
F. TEKNIK IDENTIFIKASI JENIS JENIS PAKAN ALAMI
G. PENGAMBILAN SAMPEL PENGAMATAN

BAB II KULTUR MURNI PAKAN ALAMI


A. METODE KULTUR MURNI PAKAN ALAMI
B. PROSEDUR KULTUR MURNI PAKAN ALAMI

BAB III KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI


A. METODE KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
B. PROSEDUR KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
C. PEMUPUKAN PAKAN ALAMI
D. PEMANENEN KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI

BAB IV MENGIDENTIFIKASI JENIS JENIS JENIS BAHAN BAKU PAKAN


BUATAN
A. JENIS JENIS BAHAN BAKU HEWANI
B. JENIS JENIS BAHAN BAKU NABATI
C. BAHAN BAKU HEWAN ALTERNATIF
D. BAHAN BAKU NABATI ALTERNATIF
E. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU PAKAN

BAB V MENGANALISIS BAHAN BAKU PAKAN BUATAN


A. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU HEWANI
B. KANDUNAGAN NUTRISI BAHAN BAKU NABATI
C. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN HEWANI ALTERNATIF
D. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN NABATI ALTERNATIF

BAB VI . FORMULASI PAKAN BUATAN


MACAM-MACAM METODE PERHITUNGAN FORMULASI PAKAN

v
DAFTAR ISI
BAB VII. PRODUKSI PAKAN BUATAN
A. PERALATAN PEMBUATAN PAKAN
B. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN

BAB VIII. PENGUJIAN MUTU


A. PENGUJIAN MUTU SECARA FISIK
B. PENGUJIAN MUTU SECARA KIMIA
C. PENGUJIAN MUTU SECARA BIOLOGI

BAB IX. MENGEVALUASI PRODUKSI PAKAN


A. UJI DAYA APUNG, KECEPATAN TENGGELAM PAKAN
B. PROSES PENGEMASAN

GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS

vi
BAB 1
PERSIAPAN KANDANG DAN PERALATAN
PEMBIBITAN TERNAK RUMINANSIA

Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan jenis, pigmen da
Setelah menggali informasi peserta didik dapat menguraikan pakan alami berdasarkan kandungannya
Setelah menggali informasi peserta didik mampu mengidentifikasi phytoplaknton, zooplankton , dan be

JENIS JENIS PAKAN ALAMI


Tumbuhan
Makrophyta
Mikrophyta (phytoplankton)
Hewan
Zooplanton
Benthos

PIGMEN

MEDIA TUMBUH
JENIS JENIS PAKAN ALAMI
KANDUNGAN NUTRISI
SIKLUS HIDUP TEKNIK IDENTIFIKASI
JENIS PAKAN

PENGAMBILAN SAMPEL

Pakan alami - Plankton – Zooplankton – Phythoplankton - Benthos – Pigmen - Nutrisi

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pakan alami sangat diperlukan dalam menekan angka mortalitas


budidaya ikan khususnya dalam pembenihan
karena akan menunjang kelangsungan hidup
benih ikan. Selama ini pakan alami
diperoleh dengan cara menangkap di alam
atau dengan membudidayakannya. Setelah
tiga hari telur ikan menetas, cadangan
makanan yang berupa kuning telur akan
habis sehingga benih ikan memerlukan
pakan berasal dari luar yang sesuai dengan
ukuran bukaan mulut ikan untuk
kelangsungan hidup.. Pakan yang diberikan
setelah cadangan telur habis setelah
menetas adalah jenis palan alami yang
berukuran kecil, yang sesuai dengan pe r k
e m ba n g a n u k u r a n m u lu t ik a n .
Ketersedianan pakan alami merupakan faktor
penting dalam budidaya ikan terutama usaha
pembenihan dan usaha budidaya ikan. Pakan
alami merupakan salah satu penentu faktor
keberhasilan produksi benih dalam
budidaya ikan, baik ikan hias maupun ikan
konsumsi yang hidup pada air tawar, air
payau maupun air laut.
Pakan alami merupakan pakan hidup bagi
larva ikan yang mencakup fitoplankton,
zooplankton, dan benthos. Pakan alami untuk
larva atau benih ikan mempunyai beberapa
kelebihan karena ukurannnya relatif kecil dan
sesuai dengan bukaan mulut larva atau benih
ikan, nilai nutrisinya tinggi, mudah
dibudidayakan, gerakannya
d a p a t merangsang ikan untuk
memangsanya, dapat berkembang biak
dengan cepat sehingga ketersediaannya
dapat terjamin, dan biaya pembudidayaannya
relatif murah.
Larva ikan mencari dan menangkap
pakannya dengan mengandalkan kemampuan
matanya. Apabila menemukan mangsanya,
larva ikan akan bereaksi den
g a n mendekatinya kemudian
menangkap mangsanya, sifat pakan alami
yang bergerak, tetapi tidak terlalu aktif
dapat merangsang dan mempermudah
larva ikan untuk memangsanya. pakan
alami juga tidak mencemari median
pemeliharaan sehingga diharapkan dapat

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

benih akibat kondisi air yang kurang baik. proses pembesaran yang suka dengan
Jenis pakan alami yang dapat dimakan tumbuhan yang merupakan pakan alami.
ikan tergantung pada jenis ikan dan Sebagai contoh ikan nila dan gurame
tingkat umurnya. Pakan ikan yang pertama merupakan
kali datang dari luar dan mengawali
hidupnya adalah plankton yang bersel
tunggal dan berukuran kecil. Semakin
besar ukuran ikan maka jenis pakannya
juga berubah, misalnya udang renik, cacing,
atau serangga. Jenis pakan alami yang
dapat dikembangbiakkan antara lain
clorela, tetraselmis, infusoria, Moina sp,
rotifera, Daphinia sp, jentik nyamuk, cacing
merah, dan artemia
A. JENIS PAKAN ALAMI
Pakan alami merupakan salah satu
jenis pakan ikan hias dan ikan konsumsi
baik air tawar, air payau maupun air
laut. Pakan alami adalah pakan yang
disediakan secara alami dari alam dan
ketersediaannya dapat dibudidayakan
manusia. Pakan alami dapat diperoleh
dengan melakukan usaha budidaya.
Usaha budidaya pakan alami ini dapat
dilakukan dengan cara, antara lain :
1. Penyediaan pakan alami yang
selektif. Penyediaan pakan alami
secara selektif adalah melakukan
budidaya pakan alami ini secara
terpisah dengan wadah budidaya
ikan
2. Penyediaan pakan alami secara non
selektif, seperti pemupukan di lahan
perairan. Budidaya pakan alami
secara nonselektif adalah
melakukan budidaya pakan alami
bersama dengan ikan yang akan
dibudidayakan. Kegiatan tersebut
dilakukan pada saat persiapan
kolam untuk budidaya.
Pakan alami secara umum
diperuntukan untuk benih ikan dengan
bukaan mulut yang masih kecil dan
organ yang masih rapuh (belum
sempurna). Pakan alami katagori
makroalga (rumput laut) juga bisa
diperuntukan bagi ikan dewasa. Namun
ada juga jenis ikan tertentu dalam

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

jenis ikan pemakan herbivora ( Secara umum memiliki ciri ciri


tumbuhan), dimana tumbuhan ini
langsung diperoleh dari alam. Beberapa
contoh pakan alami untuk pembesaran
ikan nila atau gurami adalah tanaman
talas dan kangkung. Ada juga pakan alami
yang termasuk kategori makro alga
(tumbuhan air), dimana tumbuhan makro
alga ini biasanya juga dimakan oleh ikan
nila dan gurami dalam tahap pendederan
atau pembesaran.
Secara umum pakan alami ada 2 jenis
yaitu pakan alami nabati dan pakan alami
hewani. Pakan alami nabati adalah
pakan alami yang berasal/ berupa
tumbuhan sedangkan pakan alami
hewani adalah pakan alami yang berasal/
berupa hewan
a.Pakan alami tumbuhan antara lain :
1) Makrophyta yakni tanaman air
yang tumbuh di dalam atau dekat
air baik muncul dipermukaan,
sebagian terendam, a
taumengambang. (bia
s a n y a diperuntukkan untuk
pendederan dan pembesaran
ikan)
2) Mikropytha ( phytoplankton) yakni
plankton nabati, adaah tumbuhan
yang hidupnya mengapung atau
melayang diperairan tawar, payau
& laut (diperuntukkan untuk
larva/benih ikan ).
b.Pakan alami hewan antara lain :
1) Zooplankton
a) Infusoria
b) Rotifera
c) Moina
d) Daphnia
2) Hewan
a) Cacing Sutera
b) Jentik Nyamuk

1. Pakan alami makro phyta (makro alga)


(tumbuhan air )

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

antara lain:
a.Mempunyai lapisan kutila yang tipis
dimana lapisan kutila ini berfungsi
untuk menghindari penguapan air
yang besar (pada tumbuhan air lapisan
kutikulan tidak berpengaruhh karena
ketersediaan air sudah cukup banyak .
b.Bentuk daun cenderung melebar dan
tipis agar mudah terapung di
permukaan air
c.Terdapat kantung udara pada setiap
jenis tumbuhan yang mengapung di
permukaan air agar pergerakkan nya
mudah
d.Memiliki akar yang ringan dan
mempunyai kemampuan untuk
mengambil oksigen dari air
Jens pakan alami tumbuhan air
(makro phyta) antara lain :
1) Jenis pakan alami tumbuhan
dalam air
a) Yaitu jenis tumbuhan yang
bagian akar hingga ujung
tangkai dan daunnya terendam
dalam air
b) Mempunyai kemampuan untuk
menyerap atau membersihkan
udara
c) Menjadi pelindung bagi ikan
d) Tempat menyimpan telur ikan

Gambar 1.1. Hydrilla verticilata, ( Sumber : http://mena


railmuku.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-dan-deskrip
si-tanaman.html )

2) Jenis pakan alami tumbuhan


mengapung

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Yaitu jenis tumbuhan air yang


mengapung di permukaan air, dan
hanya bagian akar yang terendam
air. Contoh tumbuhan ini adalah
enceng gondok, lemna sp,

Gambar 1.5. Araceae (talas talasan) (Sumber:


https://www. google.co.id/search?
q=talas+talasan&safe )

Bagian batang tumbuhan ini


biasanya ikut terendam dalam air
Gambar 1.2. Eceng Gondok (Sumber: https://www.google.
co.id/search?q=gambar+eceng+gondok&safe )
akan tetapi daun atau bunga ada
diatas permukaan air. Contoh
tumbuhan ini adalah sagitaria sp ,
cyperus sp

Gambar 1.3. Lemna (Sumber : https://www.gogle.co.id/


search?safe=stric&biw=1366&bih

3) Jenis pakan alami tumbuhan air


lumpur
Yaitu jenis tumbuhan air yang
Gambar 1.6. Cyperus sp (Sumber: https://www.google.co.id
memerlukan lumpur untuk /search?q=cyperus&safe )
hidup. Contoh tumbuhan ini
adalah echinodorus sp, dan (
talas talasan)22

Gambar 1.7. Sagitaria, sp ( Sumber:


http://aquajaya.com/
wp-content/uploads/2012/03/sagitaria-subulata.jpg )

2. Pakan alami Microphyta (Plankton)


Ukuran plankton sangat beraneka
ragam, dari yang sangat kecil hingga
yang besar. Penggolongan di bawah
Gambar 1.4. Echinoderus sp ( Sumber:
https://www.google
ini diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978)
.co.id/search?q=echinodorus&safe ) yang kini banyak digunakan.

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

a.M a k r o p l a n k t o n ( 2 - 2 0 m autotrof plankton. Autotrof adalah


m ) . Contohnya adalah organisme yang mampu
Pteropods; Chaetognaths;
Euphausiacea (krill); Medusae;
c teno ph or es; salps, doliolids
and pyrosomes (pelagic Tunicata);
Cephalopoda.
b.Mesoplankton (0,2-2 mm). Sebagian
besar zooplankton berada dalam
kelompok in i, seperti
etazoan;copepoda; Med
u s a e ; Cladocera; Ostracoda;
Chaetognaths; Pteropods; Tunicata;
Heteropoda.
c.M ik r o p la n k t o n ( 20 - 200 µ
m ) . Contohnya adalah: eukaryotic
rotest besar; kebanyakan
phytoplankton; Protozoa
(Foraminifera); ciliates; Rotifera;
metazoans muda – Crustacea
(copepod nauplii)
d.Nanoplankton (2-20 µm). Plankton
yang lolos dari arring, tetapi lebih
besar dari 2 µm. Atau berukuran 2-20
µm; Contohnya: eukaryotic protista
kecil; Diatoms kecil; Flagellates
kecil; P y r r o p h y t a ; C h r y s o p
hyta;
Chlorophyta; Xanthophyta
e.Picoplankton (0,2-2 µm). Contohnya:
eukaryotic protists kecil; bacteria;
Chrysophyta
f. Femtoplankton (< 0.2 μm)
Sehubungan dengan budidaya
pakan alami yang akan dibahas
selanjutnya adalah terutama yang
ber k a i ta n den g a n k eh idu pa
n plankton yakni “Fitoplankton , dan
Zooplankton”.
3. Jenis-jenis plankton
Plankton dibagi menjadi dua
golongan besar yaitu fitoplankton
(plakton tumbuhan atau nabati) dan
zooplankton (plankton hewani).
a.Fitoplankton
Fitoplankton adalah komponen

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

menyediakan/mensintesis makanan ditentukan ke mana arus


sendiri yang berupa bahan organik dari membawanya. Zooplankton bersifat
bahan anorganik dengan bantuan
energi seperti matahari dan kimia.
Komponen autotrof berfungsi
sebagai produsen.
Nama fitoplankton berasal dari
istilah Yunani, phyton atau “tanaman”
dan(“planktos”),berarti
“pengembara” atau “penghanyut”
Secara singkat fitoplankton diartikan
tumbuhan yang hidupnya hanyut (
melayang layang) dalam perairan.
S e b a g ia n b e s a r f i t o p la n
k t o n berukuran terlalu kecil untuk
dapat dilihat dengan mata telanjang.
Akan tetapi, ketika berada dalam
jumlah yang besar, mereka dapat
tampak sebagai warna hijau di air
karena mereka mengandung klorofil
dalam s e l - s e l n y a ( w a l a u p u
n w a r n a sebenarnya dapat
bervariasi untuk setiap spesies
fitoplankton karena kandungan
klorofil yang berbeda beda atau
memiliki tambahan pigmen.
Fitoplankton hanya dapat
dijumpai pada lapisan permukaan
saja karena hidupnya memerlukan
sinar matahari yang cukup untuk
melakukan fotosintesis.
Fitoplankton disebut juga
plankton nabati, adalah
tumbuhan yang hidupnya
mengapung atau melayang di
perairan . Ukurannya sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat oleh
mata tanpa bantuan kaca
pembesar.. Umumnya fitoplankton
berukuran 2 – 200 µm (1 µm =
0,001mm).
b. Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton
hewani, adalah hewan yang
hidupnya mengapung, atau
melayang dalam perairan.
Kemampuan renangnya sangat
terbatas hingga keberadaannya sangat

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

heterotrofik, yang maksudnya tak alga yang berukuran kecil (mikro alga).
dapat memproduksi sendiri bahan
organik dari bahan inorganik. Oleh
karena itu, untuk kelangsungan
hidupnya, ia sangat bergantung pada
bahan organik dari fitoplankton yang
menjadi makanannya. J
a d i , zooplankton lebih berfungsi
sebagai konsumen (consumer) bahan
organik.
Zooplankton ada yang hidup di
permukaan dan ada pula yang
hidup di perairan dalam. Ada pula
yang dapat melakukan migrasi
vertikal harian dari lapisan
dalam ke permukaan. Hampir
semua hewan yang mampu
berenang bebas (nekton) atau
yang hidup di dasar laut ( b e n t o s
) m e n j a l a n i a w a l
kehidupannya sebagai zooplankton
yakni ketika masih berupa terur dan
l arv a. Baru d i ke mu d i an hari,
menjelang dewasa, sifat hidupnya
yang semula sebagai plankton
berubah menjadi nekton atau bentos.
B. PIGMEN PADA PAKAN ALAMI
Phytoplankton memiliki zat warna
yangmenyebabkantimbuln
y a kenampakan warna yang berbeda
dari setiap jenisnya dalam perairan.
Warna perairan tersebut seperti warna
hijau, biru, atau coklat. Zar warna ini
biasa dinamakam pigmen. Zat warna
atau pigmen ini dapat diklasifikasikan
yaitu :
1. Fikosianin (warna biru)
2. Klorofil (warna hijau )
3. Fikosantin (warna pirang)
4. Fikoeritrin (warna merah)
5. Xantofil (warna kuning)
6. Karoten (warna keemasan)
Adanya p er bedaan dalam zat
warna/pigmen fotosintesis ini dijadikan
sebagai dasar dari klasifi
k a s i phytoplankton atau kelompok

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Berdasarkan zat warna yang dimiliki oleh


alga ini, maka alga dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelas diantaranya
adalah:
1. Alga hijau (kelas Chlorophyceae)
2. Alga coklat (kelas Bacillariophyceae/
kelas Phaephyceae)
3. Alga keemasan (kelas Chrysophyceae)
4. Alga merah (kelas Rhodophyceae)
5. A l g a h i j a u k e b i r u a n ( k e l a s
Cyanophyceae).
Menurut anonim (2013), Alga
berdasarkan p i g m e n y a n g d i k a n
d u n g n y a dikelompokkan menjadi
tujuh golongan yaitu
1. Chlorophyta : alga hijau hidup di air
tawar
2. Chrysophyta : alga kuning, yang hidup di
air tawar dan laut
3. Pyrrophyta : alga yang hidup sebagai
plankton di air tawar dan di laut (alga
api, dinoflagellata),
4. Cyanophyta : alga hijau biru yang hidup
di air tawar dan laut
5. Euglenophyta, alga yang mengandung
pigmen warna hijau, merah, dan kuning
atau perpaduan ketiga warna tersebut.
Hidup di air tawar dan air payau
7. Phaeophyta (alga coklat) yang hidup
sebagai rumput laut.
8. Rhodhophyta (alga merah) yang hidup
sebagai rumput laut.
Penjelasan alga berdasarkan pigmentasi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Chlorophyta (alga hijau )
Contoh : Chlorella.sp
Chlorophyta atau yang lebih dikenal
sebagai alga hijau merupakan jenis alga
dengan kelompok terbesar dari
g o lo n g a n a lg a la in n y a . I s t i
la h Chlorophyta berasal dari bahasa
yunani “chloro” yang berarti hijau dan
“phyton” yang berarti tumbuhan.
Dengan kata lain

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Chlorophyta diartikan kelompok alga


pangan bagi astronot, terutama
baik berukuran mikro atau makro
spesies c h l o r e l l a ( k a r e n a k a n
yang berwarna hijau .
d u n g a n chlorelin–nya banyak
mengandung vitamin E), sumber pakan
alami bagi ikan dan organism air lain
(terutama benih).

2. Chrysophyta (ganggang keemasan/


kuning)
Chrysophyta berasal dari bahasa
Yunani, chrysos = emas. J
a d i Chrysophyta adalah ganggang
Gambar 1.8. Chlorophyta ( Sumber: http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/
Images/Chlorophyta/Microthamnion/sp_06.html ) yang memiliki pigmen dominan derivat
karoten berupa xantofìl (kuning), dan
pigmen lainnya yaitu kiorofil a, kiorofil c,
dan fukosantin (cokelat).
Chrysophyta ada yang uniseluler
soliter, uniseluler berkoloni, dan ada
pula yang multiseluler. Ada Chrysophyta
yang memiliki flagela, dan ada pula yang
tidak memiliki flagela. Chrysophyta
memiliki dinding sel yang mengandung
hemiselulosa, pektin, atau silika.
Ganggang keemasan (chrysophyta)
Gambar 1.9. Chlorophyta. (Sumber : http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/
Images/Chlorophyta/Microthamnion/sp_06.html ) merupakan alga yang hidup di air
tawar dan ada yang hidup di air laut.
Chlorophyta sebagian besar hidup Tubuh ada yang bersel satu dan ada
di air tawar. Chlorophyta yang bersel banyak. Alga ini
mengandung pigmen klorofil-a dan digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
klorofil-b lebih dominan dibandingkan
a. K e l a s a l g a H i j a u - K u n i n g
karotin dan xantofil, bersifat
(Xanthophyceae)
kosmopolit, terutama hidup di perairan
yang cahayanya cukup seperti di Alga ini memiliki klorofil (pigmen
kolam, danau, genangan air hujan, hijau) dan xantofil (pigmen kuning)
pada air mengalir (sungai dan karena itu warnanya hijau kekuning-
selokan). Chlorophyta ditemukan pula ku n in g an . C onto h : Vau ch er i a .
pada lingkungan semi akuatik yaitu Vaucheria tersusun atas banyak sel
pada batuan, tanah lembab, dan kulit yang berbentuk benang, bercabang
batang pohon yang lembab) (Siregar, t a p i t id a k b e r s e k a t . F i la
2011). Beberapa contoh alga hijau yang m e n mempunyai banyak inti dan
sering dijumpai di kolam antara lain: disebut Coenocytic. Berkembangbiak
Chlorophyta bersel tunggal tidak secara seksual yaitu dengan oogami
bergerak. Secara umum, chlorophyta artinya terjadi peleburan
bagi kehidupan berfungsi sebagai spermatozoid yang dihasilkan
Produsen primer (penyedia oksigen) anteridium dengan ovum y a n g d i
no1 di air, sebagai alternatif bahan h a s i l k a n o o g o n i u m
membentuk zigot. Zigot tumbuh
menjadi filamen baru.
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

b. K e l a s a l g a k e e m a s a n
dinding sel dan dapat bergerak aktif.
(Chrysophyceae)
Ciri yang utama bahwa di sebelah luar
terdapat celah dan alur, masing-
masing mengandung satu flagel,
bersifat fosforesensi yaitu memiliki
fosfor yang memancarkan cahaya,
yang kemampuannya dis
ebutbioluminescent. Al
g a a p i berkembangbiak dengan
membelah diri, kebanyakan hidup di
laut dan sebagian kecil hidup di air
tawar. Contohnya adalah Perodinium
sp.
Gambar 1.10. chrysophyceae (alga Keemasan) ( Sumber : https e. Euglenophyta
://www.google.com/search?q=alga+keemasan&safe )
Euglenophyta atau Euglenoid
A lg a in i m e m i l ik i p ig m berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu
e n keemasan (karoten) dan yang artinya sejati dan gleen yang
klorofil. Tubuh ada yang bersel artinyamata.Dinamakan
satu, contohnya Ochromonas dan Euglenophyta karena organisme
bentuk koloni, contohnya Synura. yang termasuk dalam kelompok ini
c. Kelas Diatom (Bacillariophyceae) memiliki bintik mata (stigma)
bewarna merah yang dapat
Di atom banyak ditemukan
menangkap cahaya (
dipermukaan tanah basah misal,
p h o to re ce pt i v e ey e s pot) dan
sawah, got atau parit. Tanah yang
kloroplas.
mengandung diatom berwarna
kuning keemasan. Tubuh ada yang Euglenophyta adalah organisme
uniseluler dan koloni. Dinding sel bersel satu yang mirip hewan karena
tersusun atas dua belahan yaitu kotak tidak berdinding sel dan mempunyai
(hipoteca) dan tutup (epiteca). alat gerak berupa flagel sehingga
Reproduksi secara aseksual yaitu dapat bergerak bebas. Mirip tumbuhan
dengan cara membelah karena memiliki klorofil dan mampu
diri.Contohnya: Navicula, Pannularia berfotosintesis. Hidup di air tawar,
dan Cyclotella. dalam tanah dan tempat lembab,
contohnya: Euglena.
d. Pyrrhophyta (Ganggang / AlgaApi)
Euglena terdapat di air tawar, misal
Pyrrophyta adalah alga uniselular
di sawah. Bentuk tubuh sel oval
dengan dua flagel yang berlainan,
memanjang, pada mulut sel terdapat
berbentuk pita, keluar dari sisi perut
cambuk atau flagel dan digunakan
dalam suatu saluran. Mengandung
untuk bergerak. Dekat mulut terdapat
pigmen yang dapat berfotosintesis.
bintik mata (stigma) yang gunanya
Hanya dinoflagellata yang memiliki
untuk membedakan gelap dan terang.
kemampuan untuk berfotosintesis..
Di dalam sitoplasmanya terdapat butir
Alga yang termasuk alga api ini kloroplas yang berisi klorofil. Oleh
disebut Dino Flagellata, tubuh karena itu Euglena berwarna hijau.
tersusun atas satu sel memiliki Contohnya Euglena viridis.
Euglena dapat membuat
makanan sendiri dengan cara

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

fotosintesis dan juga dapat


memakan zat-zat organik.

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Karena Euglena mampu melakukan


mucilaginous baik secara perorangan
fotosintesis maka dikatakan hidup
maupun di koloni. Sebagian besar dari
secara fotoautotrof. Di samping itu
biru-hijau planktonic terdiri dari
dikatakan juga sebagai heterotrof
anggota Chroococcaceae keluarga
karena memakan bahan organik yang
coccoid (misalnya, Anacystis =
tersedia. Cara berkembang biak yaitu
Microcystis, Gomphosphaeria =
dengan membelah diri yang disebut
Coelosphaerium, dan Coccochloris)
pembelahan biner.
dan keluarga berserabu
t Oscillatoriaceae, Nostocaceae, dan
Rivulariaceae (misalnya, Oscillatoria,
Lyngbya, Anabaena)
Cyanobacteria bisa bersel tunggal
atau koloni. Koloni dapat
membentuk f i l a m e n a t a u p u n
l e m b a r a n . Cyanobacteria
termasuk uniselular, koloni, dan
Gambar 1.11. Euglenophyta (Sumber: https://www.google.co.id/
search?q=contoh+euglenophyta&safe ) bentuk filamen. Beberapa koloni
filamen memiliki kemampuan untuk
f. Cyanophyta (alga/ganggang hijau-biru) berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel
Ganggang hijau biru adalah yang berbeda: sel vegetatif adalah
organisme prokariotik dan karenanya yang normal, sel fotosintesis pada
tidak terikat membran organel. kondisi lingkungan yang baik, dan tipe
Lebih erat kaitannya dengan heterokista yang berdinding tebal
bakteri daripada algae lain, dan yang mengandung enzim nitrogenase.
sering disebut sebagai Setiap individu sel umumnya
cyanobacteria. Habitatnya ada di memiliki dinding sel yang tebal,
laut, air tawar dan darat. lentur, dan Gram negatif.
Cyanophyta merupakan Cyanobacteria tidak memiliki flagela.
komponen penting dalam siklus Mereka bergerak d e n g a n m e l u
nitrogen dan produsen. ncur sepanjangpermuka
a n . K e b a n y a k a n
cyanobacteria ditemukan di air
tawar, sedangkan lainnya tinggal di
lautan, terdapat di tanah lembab, atau
bahkan kadang-kadang melembabkan
batuan di gurun. Beberapa
bersimbiosis dengan lumut kerak,
tumbuhan, berbagai jenis protista,
atau spons dan menyediakan energi
bagi inang.
Gambar 1.12. Cyanophyta ( Sumber: https://www.google.co.id
/search?q=Cyanophyta&safe )
g. Phaephyta (alga coklat)
Cyanophyta dalam bahasa Yunani, Phaephyta (ganggang coklat) ini
siano = biru-hijau, dan myx = berwarna coklat karena
lendir: ini terjadi di uniseluler, mengandung pigmen xantofis.
berserabut, dan bentuk-bentuk Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan
kolonial, dan sebagian besar tertutup tinggi. Ganggang coklat ini
dalam sarung mempunyai talus (tidak ada bagian
akar, batang dan daun), terbesar
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

diantara semua ganggang u k u r


antulusnyamulaidari

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

mikroskopik sampai makroskopik.


bercabang-cabang, hidupnya ada yang
Ganggang ini juga mempunyai
diair tawar, air laut dan juga pada
jaringan transportasi air dan makanan
tanah yang lembab atau yang basah.
yang anolog dengan transportasi
pada tumbuhan darat, kebanyakan h. Radhophyta (alga merah)
bersifat autotrof. Istilah “Rhadhophyta” berasal dari
bahasa Yunani, rhodos yang berarti
“merah”. Jadi, Rhodophyta berarti
ganggang merah (red algae). Berbeda
dengan Filum lainnya, Filum ini tidak
mempunyai tahapan flagella dalam
siklus hidupnya. Anggota Filum ini
mempunyai pigmen fotosintetik
berupa fikobilin yang terdiri dari
fikoeritrin (pigmen merah) dan
fikosianin (pigmen biru). Selain dua
Gambar 1.13. alga coklat ( Sumber: http://www1.biologie.uni- pigmen tersebut, Rhodophyta juga
hamburg.de/b-online/library/webb/BOT311/Phaeophyta/
SargassumTanBack300.jpg )
memiliki klorofil a dan b serta
karotenoid.
Tubuhnya selalu berupa talus
yang multiseluler yang berbentuk
filamen, l e m b a r a n a t a u m e n
y e r u p a i semak/pohon yang
dapat mencapai beberapa puluh
meter, terutama jenis-jenis yang
hidup didaerah beriklim dingin.
Sel vegetatif mengandung
kloroplas berbentuk b u la t p a n
j a n g , s e p e r t i p i t a ,
mengandung klofil serta xantofil.
Set v eg et at if men gandun g Gambar 1.14. Rhodophyta ( Sumber : https://www.biologijk.com
khloroplast berbentuk bulat, bulat /2017/11/pengertian-ciri-reproduksi-dan-contoh-rhodophyta-
atau-alga-merah.html )
panjang, seperti pita; mengandung
khlorofil a dan khlorofil c serta
beberapa santofil misa C. MEDIA TUMBUH PAKAN ALAMI
l n y a fukosantin. Cadangan Setiap organisme akan mampu
makanan berupa laminarin dan tumbuh baik apabila tempat dan
manitol. Dinding sel mengandung habitatnya sesuai dengan kemampuan
selulose dan asam alginat. hidupnya selama kondisi lingkungannya
Sel-sel ganggang hija menguntungkan ba g i per tu m bu h a n
u m e m p u n y a i k h lo r o p la s y n ya da n u n tu k mempertahankan
a n g berwarna hijau, dan dirinya. Keadaan plankton sangat
mengandung khlorofil a dan b serta dipengaruhi oleh keadaan
karetinoid. Pada chloroplas terdapat lingkungannya. Berdasarkan media
perenoid. Hasil asimilasi berupa tumbuhnya pakan alami dapat dibedakan
tepung dan lemak, terdiri dari sel- menjadi dua kelompok yaitu pakan alami
sel yang merupakan koloni air tawar dan pakan alami air laut. Jenis
berbentuk benang yang pakan alami air tawar yang sudah
banyak
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dibudidayakan secara massal antara lain digunakan jenis


adalah Moina, Daphnia, Brachionus,
Tubifex , sedangkan jenis pakan alami air
laut yang sudah dibudidayakan adalah
berbagai macam jenis phytoplankton,
Brachionus, Artemia salina. Kandungan
nutrisi pakan alami yang baik akan
mengakibatkan larva atau benih ikan yang
mengkonsumsi pakan alami mengalami
kematian yang mendekati nol dan
ke l an gs u n gan hidup t inggi serta
pertumbuhan larva atau benih ikan sangat
baik. Pakan alami (plankton) dibagi
menjadi 2 jenis yaitu Phytoplankton
(kelompok tumbuhan ) dan Zooplankton
(kelompok hewan).
1. Media tumbuh Phytoplankton
Dalam budidaya fitoplankton media
kultur digunakan sebagai tempat untuk
bertumbuh dan berkembang biak.
Media yang digunakan dalam budidaya
fitoplankton berbentuk cair yang
didalamnya terkandung beberapa
senyawa kimia (pupuk) yang
merupakan sumber nutrien untuk
keperluan hidupnya. Beberapa media
untuk kultur phytoplankton antara lain
adalah medium walne, medium
zarrouk, medium CFTR 1 dan medium
CFTR 2. Medium walne merupakan
medium dasar yang sering digunakan
dalam budidaya S. platensis
(Anonim,2002). Namun untuk
meningkatkan dan m e m p e r c e p
a t p e r t u m b u h a n S . platensis
diperlukan enrichment atau
pengkayaan unsur hara. Salah satu
cara yang dilakukan untuk
meningkatkan dan mempercepat
pertumbuhan S. platensis adalah
pemupukan.
Pemupukan berguna un
t u k menghasilkan bahan organik yang
akan dimanfaatkan S. platensis
untuk pertumbuhan dan reproduksi.
Dalam b u d id a y a f i t o p la n k t
o n s e r in g digunakan jenis pupuk
Dalam budidaya fitoplankton sering

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

pupuk anorganik misalnya TSP, a n h i d u p n y a sa ng a t tergantung


urea, NPK, dan lain-lain, hal ini pada bahan organik fitoplankton
dikarena dapat digunakan dalam yang menjadi makanannya. (berfungsi
jumlah yang sedikit, mudah dan sebagai konsumen bahan organik).
efisien dalam aplikasinya, tetapi Sebagai contoh yang termasuk
dalam menggunakan pupuk zooplankton adalah :
anorganik kendala yang sering a. infusaria, yaitu protozoa yang cocok
muncul adalah harga pupuk
anorganik mahal, oleh karena itu
lebih dianjurkan untuk
menggunakan pupuk organik
sebagai pupuk alternatif. Pupuk
organik yang bisa digunakan adalah
dari kotoran ternak. Kotoran ternak
yang sering digunakan adalak
kotoran sapi, kotoran kambing dan
kotoran merpati.
Pupuk organik lebih dianjurkan
karena lebih mampu meningkatkan
pertumbuhan populasi
fitoplankton, m e n y e d ia k a n u
n s u r h a r a j u g a menyediakan
bahan organik yang diperlukan
plankton. Pupuk ini berasal dari
kotoran ternak, yang bisa
digunakan adalah kotoran ayam,
sapi. Pupuk ini pelepasan unsur
hara sedikit demi sedikit sehingga
efeknya lebih lama, memperbaiki
struktur tanah, bila digunakan
berlebihan tidak meracuni tanaman
dan juga mudah didapat dan
harganya murah. Selain itu pupuk
ini dapat digunakan dalam
produksi atau s k a l a m a s a l d a
n m e n g u r a n g i pencemaran
lingkungan.
2. Media tumbuh zooplankton
Zooplankton disebut juga
plankton
hewan, yaitu hewan yang hidupnya
mengapung atau melayang dalam
pera i ra n. Z oo p la nkton
b e r s if a t h e t e r o t r o f i k yakni t
idak dapat memproduksi sendiri
bahan organik dari bahan inorganik,
Oleh karena itu untuk kela ng sung

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

diberikan pada larva (burayak)


d. Daphnia
setelah makanan cadangannya habis.
Protozoa ini banyak hidup di air tawar Daphnia sp. merupakan golongan
seperti kolam, sawah, rawa dan crustasea kecil yang hidup secara
perairan tawar tergenang yang berkelompok di perairan tawar yang
mengalami pembusukan, infusaria banyak mengandung bahan organik
juga makan ganggang renik, ragi dan atau sisa-sisa pembusukan tanaman,
bahan organik yang halus. seperti di sawah, rawa, selokan, dan
b. Rotifera, yaitu Rotifera merupakan perairan yang tenang. Di alam
kumpulan jazad renik yang tubuhnya Daphnia sp mengkonsumsi pakan
mempunyai korona bilat yang berupa bakteri, fitoplankton, ciliata,
berambut getar . Rotifera termasuk detritus dan partikel tersuspensi
salah satu kelas udang renik yang sesuai dengan bukaan
ukurannya antara 50-300 mikron. mulutnya. Dapnia d a l a m m e d i
Jenis rotifera yang sering ditemukan a k u l t u r d a p a t ditambahkan
adalah Brachionus. Brachionus sp. bahan bahan antara lain : Green
Umumnya bersifat omnivora dan suka Water (air hijau), ragi, susuk bubuk,
memakan jasad-jasad renik yang infusaria, rotifera, kotoran hewan,
mempunyai ukuran tubuh kecil dari pupuk kandang, air limbah sayuran
dirinya, seperti : alga, ragi, bakteri e. Moina
dan protozoa. Brachionus Makanan moina di alam terdiri
plicatilis bersifat penyaring tidak dari fitoplankton, partikel bahan
selektif (non selective filter-feeder). organik, dan bakteri. Dalam kondisi
Pakan diambil secara terus budidaya dibak dengan air hijau,
menerus sambil berenang bahan yang digunakan sebagai pupuk
(Isnansetyo & Kurniastuty, 1995). bisa berasal dari bahan organik dan
Makanan utama dari rotifera adalah unorganik. Bahan organik yang bisa
phytoplankton dan plankton lainnya, digunakan adalah tepung ikan, dedak,
detritus dan bahan-bahan organik ikan rucah, tepung kedelai, dan
terutama yang mengendap di dasar kotoran ayam kering. Sedang bahan
perairan. Brachionus plicatilis juga unorganik adlah kapur, urea dan TSP.
pemakan segala dan partikel- Sumber pupuk tersebut
partikel yang berukuran sesuai dikombinasikan menjadi pupuk
dengan besar alat penghisapnya. untuk budidaya moina yang
c. Artemia salina ditambah dengan inokulan moina
Merupakan pakan alami dari dan fitoplankton (air hujan)
jenis udang crustasea dimana f. Media tumbuh Benthos
artemia mempunyai ukuran kecil . Bentos adalah organis
Ukuran artenia dewasa berkisar m e - organisme yang hidup pada
antara 10-12 mm, sedangkan untuk dasar perairan atau disebut juga
ukuran pada larva yang baru organisme yang melekat atau
menetas 0,35 -0,45 mm. Artemia beristirahat pada dasar atau hidup di
bersifat pemakan segala atau dasar endapan. Sumber makanan
omnivore. Makanan berupa utama untuk benthos adalah alga
plankton, detritus, partikel halus dan organik limpahan dari tanah. Di
dan jasad renik. Partikel pakan yang perairan pantai dan tempattempat lain
dapat ditelan artemia paling besar dimana cahaya mencapai bagian
50 mikron. bawah, hewan bentik s e p e r t i d i a

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

tom yang mampu

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

berfotosintesis dapat berkembang


g. Tubifex
baik. Adapun cara dari setiap benthos
untuk memperoleh makanannya Cacing rambut (Tubifex) termasuk
adalah sebagai berikut : : Divisi : Annelida
1) Filter feeder atau sering disebut Kelas : Oligochaeta
suspension feeder adalah atau Bangsa : Haplotaxida
sering disebut suspension feeder
Suku : Tubificidae
adalah hewan yang makan dengan
menyaring padatan tersuspensi Marga : Tubifex
dan partikel makanan dari air, Jenis : Tubifex sp.
biasanya dengan melewatkan air Panjang tubuh cacing rambut 10
melalui struktur penyaringan – 30 mm, berwarna merah
khusus. Contohnya seperti spons kecoklatan, terdiri dari 30 – 60
dan bivalvia yang memiliki tubuh segmen. Dinding tebal, terdiri dari
yang keras. Proses ini dapat dua lapis otot yang membujur dan
terjadi pada daerah yang berpasir melingkar sepanjang tubuhnya. Dari
2) Deposit Feeders, adalah binatang setiap segmen pada bagian
atau hewan yang mengkonsumsi punggung dan perut keluar seta dan
sisasisa makanan pada substratum ujung seta bercabang dua tanpa
di bagian bawah air seperti rambut.
popychaetes yang memiliki Cacing ini merupakan salah satu
permukaan tubuh yang lunak . jenis benthos yang hidup di dasar
Ikan perairan tawar daerah tropis dan
, binatang laut, siput , cumi dan subtropis, Cacing sutera hidup
krustase yang merupa diperairan tawar yang jernih dan
k a n predator. Benthos yang sedikit mengalir. Dasar perairan
biasa d i m a n f a a t k a n d a n yang disukai adalah berlumpur
d a p a t dibudidayakan sebagai dan mengandung bahan organik.
makanan ikan antara lain adalah Makanan utamanya adalah bahan-
cacing rambut atau Tubifex dan bahan organik yang telah terurai dan
larva Chironomus sp. mengendap di dasar perairan
tersebut (Djarijah. 1996).
Dasar perairan yang disukai adalah
berlumpur dan mengandung bahan
organik. Makanan utamanya adalah
bahan-bahan organik yang telah
terurai dan mengendap di dasar
perairan. Cacing sutra (Tubifex sp)
umumnya ditemukan pada daerah
air perbatasan seperti daerah yang
Gambar: 1.15 tubifex (Sumber : http://gintisa.blogspot. terjadi polusi zat organik secara berat,
com/2018/07/benthos-sebagai-pakan-alami-ikan.html )
daerah endapan sedimen dan
Berdasarkan ukurannya, hewan perairan oligotropis. Spesies cacing
bentos yang tersaring dengan Tubifex sp ini bisa mentolerir
saringan bentos berukuran 0,5 mm perairan dengan salinitas 10 ppt.
disebut makrobentos (Setyobudiandi, Dua faktor yang mendukung habitat
1997). hidup cacing sutra (Tubifex sp) ialah
endapan lumpur dan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

tumpukan bahan organik yang hasil budidaya ikan yang biasanya


banyak (Khairuman dan Amri, 2002). dibuang
Ada dua macam media yang dapat
anda gunakan diantaranya yaitu
media lumpur , tumbukan bahan
organik yang banyak dan media
limbah lele.
3. Media lumpur dan tumbukan bahan
organik yang banyak
Jika ingin membudidayakan cacing
sutra di lumpur, maka diharapkan
untuk mencari lumpur dengan kondisi
yang baik yaitu media lumpur yang
tidak m eng a n dun g log a m , ini
da pa t ditemukan disekitar area
persawahan. Dan diusahakan ketika
menggunakan media lumpur, lumpur
harus dialiri air dengan baik. Media
lumpur dalam substrat diperlukan
sebagai tempat Tubifex sp
melekatkan ataupun membenamkan
kepalanya untuk mencari makan.
Lumpur sawah yang belum di olah
umumunya mengandung 7 4 - 8 5 % b
a h a n o r g a n i k y a n g
mengandung logam serta beberapa
senyawa organik beracun. Kandungan
air dalam lumpur sawah umumnya
b er b a n d in g k et er b a l ik deng a
n kandungan padatan, kandungan
lumpur sawah semakin rendah. Lumpur
sawah dengan pH rendah
mempengaruhi logam patogen dan
pengkaratan dari lumpur sedangkan
dengan pH tinggi lebih dari 9 dapat
menurunkan jumlah bakteri. Nilai pH
tanah yang optimun antara 5,0-7.5
untuk dijadikan lumpur sawah.
Penggunaan lumpur sawah sebagai
media karena lumpur sawah
mengandung C-Organik 15.2560% dan
pH 5.27 yang digunakan sebagai media
hidup cacing sutra (Hermawan, 2001).
4. Media limbah lele
Air limbah lele digunakan sebagai
tambahan media kultur karena
banyak mengandung amoniak,nurtien
dari sisa pakan ikan dan feses yang

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

langsun g kep er airan s ek itarnya


merupakan sumber pencemar yang
perlu di perhatikan. Amoniak yang
terdapat pada air limbah sebesar 75%
dari kadar nitrogen dalam pakan.
Pengubahan nitrogen dalam sistem
akuakultur yang berperan dalam
pengurangan kandungan amoniak
diproses secara fotoautrotofik oleh alga,
bakterial autrofik yang amoniak menjadi
nitrat dan proses hetrotrofik menjadi
biamassa mikroba. Proses mikroba ini
dapat dimanfaatkan untuk
me n i n g ka tka n kua l i ta s a i r da n
mengurani beban cemaran dilingkungan
sekitar. (Sutomo, 1996).
Larva Chironomus sp.
Ordo : Diptera
Sub ordo : Nemathocera
Famili : Chironomidae
Genus : Chironomus
Spesies : Chironomus
sp.
Chironomida adalah serangga kecil
yang mirip nyamuk, memiliki variasi
panjang. Larva chironomus sp atau lebih
dikenal sebagai cacing darah atau
bloodworm merupakan larva dari
serangga yang termasuk ke dalam family
nyamuk. Chironomus mengalami
metamorphosis sempurna, memiliki
empat stadia hidup, yaitu telur , larva,
kepompong dan dewasa. Cacing darah
atau bahasa kerennya bloodworm sering
disalah artikan sebagai cacing sutera. Ini
dikarenakan cacing darah dan cacing
sutera sama-sama berwarna merah. Tapi
siapa sangka, cacing darah di sini walau
berwarna merah namun makhluk ini
merupakan larva dari serangga dari ordo
Diptera (nyamuk) jenis Chironomus,
yang merupakan jenis nyamuk yang
hanya menghisap nektar bunga /
tanaman dan tidak menggigit.
Larva chironomus sp atau lebih
dikenal sebagai cacing darah atau

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

bloodworm merupakan larva dari


menentukan periode budidaya dan saat
serangga yang termasuk ke dalam
panen yang tepat sesuai dengan tuntutan
k elu a r g a n ya m u k . C h i r on
penggunaan dalam kegiatan budidaya.
om u s mengalami metamorphosis
Pengetahuan reproduksi organisme
sempurna, memiliki empat stadia
pakan alami secara rinci perlu dipahami
hidup, yaitu telur
, larva, kepompong dan dewasa. karena akan sangat membantu dalam
menentukan teknik budidaya yang tepat
dan produksi yang berkesinambungan.
Plankton adalah jenis hewan atau
tumbuhan yang memiliki sistem daur ulang
tubuh yang sangat unik, dan berbeda
dari makhluk hidup lainnya. Plankton ini
dapat berubah menjadi bentuk lain saat
telah mencapai usia, atau benar- benar
menajdi plankton hingga akhir hayat.
Gambar 1.16 Cacing Darah yang merupakan larva dari nyamuk Plankton berdasarkan daur hidupnya
Chironomus sp ( Sumber : http://ksaundip.blogspot.com/2013/04/
cacing-darah-larva-chironomus-sp.html )
adalah:
1. Holoplankton adalah plankton dengan
sifar planktonik. Planktonik adalah sifat
dimana plankton jenis ini tidak pernah
merayap. Dan hanya mengambang
mengikuti arus yang dibawa oleh air.
Holoplankton tersusun dari
fitoplankton dan zooplankton.
2. Meroplankton adalah jenis yang dapat
Gambar 1.17. Chironomus sp dewasa ( Sumber : http://ksaundip
.blogspot.com/2013/04/cacing-darah-larva-chironomus-sp.html ) dikatakan sebagai plankton setengah-
setangah. Karena plankton jenis hanya
Sebagai serangga air, diptera
akan menjadi plankton saat masih
kebanyakan ditemukan pada berbagai
kecil atau saat masih menjadi larva.
tipe perairan. Larva chironomus mudah
Saat sudah dewasa, maka plankton
ditemukan di daerah litoral maupun
jenis ini akan berubah menjadi hewan
profundal perairan tergenang. Tidak
berjenis nektus atau bentus. Nektus
seperti kebanyakan nyamuk, larva
adalah hewan yang selalu berada di
(jentik) nyamuk chironomus hidup di
dasar laut, dan tidak bisa melayang.
dasar substrat dan membentuk
Sedangkan bentus adalah hewan yang
tabung pada su b tr ac t seb ag ai
selalu melayang dan terbawa arus.
tem pat tinggalnya. Larva
chironomus juga bersifat dentritus 3. Tikoplankton adalah plankton yang
atau sebagai pengurai bahan organic berjenis bentus. Karena berjenis bentus,
yang membusuk pada dasar perairan. plankton ini selalu pasrah mengikuti
kemana arah arus akan membawanya.
D. SIKLUS HIDUP PAKAN ALAMI
E. PERKEMBANGBIAKAN FITOPLANKTON
Daur hidup atau siklus hidup setiap
SECARA ASEKSUAL
jenis organisme pakan alami perlu
diketahui, terutama perilakunya dan waktu Fitoplankton berkembang biak atau
yang diperlukan setiap tahap dalam bereproduksi secara seksual dan
siklusnya. Hal ini penting dalam aseksual. Reproduksi aseksual terjadi
dengan cara membentuk sel khusus
yang mampu

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

berkembang menjadi individu baru b e la h n y a protoplasma sel menjadi


tanpa terjadinya peleburan sel kelamin.. dua, empat,
Tiap- tiap jenis fitoplankton mempunyai
cara reproduksi aseksual yang berbeda-
beda. Perkembangbiakan fitoplankton
secara aseksual dapat melalui
pembelahan sel, fragmentasi, maupun
pembentukan spora.
1. Pembelahan sel
Pembelahan sel terjadi dengan cara
sel membelah menjadi 2 yang saling
terpisah sehingga membentuk sel–sel
tunggal, pada beberapa generasi sel
– sel membelah searah dan tidak
saling terpisah sehingga membentuk
filamen yang terdiri atas deretan mata
rantai sel yang disebut trikom.
Tempat – tempat tertentu dari
filamen baru setelah mengalami
dormansi (istirahat yang panjang).
Saat pembelahan sel terdapat
heterokist yang terbentuk oleh
penebalan dinding sel vegetatif.
Heterokist adalah sel yang pucat,
kandungan selnya terlihat homogen
(terlihat dengan mikroskop cahaya) dan
memiliki dinding yang transparan.
Heterokist dapat mengikat nitrogen
bebas di udara contoh pada Gleocapsa.
Selain itu terdapat akinet yang
terbentuk dari penebalan sel vegetatif
sehingga menjadi besar dan penuh
dengan cadangan makanan (granula
c y a n o p h y c in ) d a n p e n e b a
la n - penebalan eksternal oleh
tambahan zat yang kompleks. Melalui
cara ini sel dapat langsung terpisah
atau tetap bergabung membentuk
koloni.
Contoh fitoplankton y
a n g bereproduksi secara aseksual
dengan pembelahan sel dari golongan
alga antara lain Gleocapsa (Ganggang
yang hidup pada batu-batuan atau
pada tumbuhan lain (epifit). Pada
algae, khususnya Tetraselmis sp. dari
divisi Chlorophyta, reproduksi
aseksual d im u la i d e n g a n m e m

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

delapan dalam bentuk zoospore demikian ukuran individu- individu dari


setelah masing-masing melengkapi spesies yang sama tetapi
diri dengan flagella. Dalam hal ini
protoplasma sel vegetatif mengadakan
pembelahan berulang-ulang sehingga
dari satu sel induk dapat terbentuk 2–
16 sel anak.
Pembelahan sel pada diatom
sangat dipengaruhi oleh tingkat
kecerahan perairan, kadar garam dan
kondisi makanan yang tersedia
diperakan t e r s e b u t . Dia tom sa ng
a t cepa t mempergunakan makanan di
sekitarnya sehingga mempunyai
kemampuan ganda dalam
pembelahan selnya.

Gambar 1.18. Pembelahan sel pada Gleocapsa. ( Sumber :


https:// mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/ganggang-
hijau-biru-
cyanophyta.html )

Reproduksi aseksual terjadi


dengan pembelahan sitoplasma
dalam frustul d i m a n a e p i t e k a i
n d u k a k a n menghasilkan hipoteka
yang baru, sedangkan hipoteka yang
lama akan menjadi epiteka yang
menghasilkan hipoteka yang baru pula
pada anaknya, dan seterusnya.
Dengan demikian suksesi reproduksi
aseksual ini akan menghasilkan
ukuran sel yang semakin kecil (Nontji,
2008). Hal ini akan menyebabkan
kedua sel baru akan sedikit berbeda
ukurannya, sel yang terbentuk dari sel
dalam akan lebih kecil dari sel yang
terbentuk dari sel luar. Dengan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dari generasi yang berlainan akan


diwariskan kepada sel anak. Sehingga
berbeda.
sel anak akan menerima ( mewarisi)
Pembelahan sel secara aseksual kromosom-kromosom dan gen-gen
ini akan menghasilkan dengan tipe dan ukuran yang sama
pertumbuhan populasi yang sangat dari induknya. Dengan demikian setiap
cepat pada kondisi yang optimal. individu mempunyai jumlah kromosom
Namun, dengan pembelahan yang yang sama dengan induknya dan
berulang-ulang, akan terjadi masing- masing kromosom tersebut
p en gecilan ukuran sel. merupakan sumbangan dari kedua
Reproduksi aseksual seperti ini induknya.
menghasilkan sejumlah ukuran yang
2. Fragmentasi (koloni dan filamen)
bervariasi dari suatu populasi diatom
pada suatu spesies. Ukuran terkecil Fragmentasiadalahcar
dapat mencapai 30 kali lebih kecil dari a memutuskan bagian tubuh
ukuran terbesarnya. Suatu ketika tumbuhan yang kemudian membentuk
ukurannya mencapai minimum yang individu baru. Fragmentasi dilakukan
selanjutnya akan dikompensasi dengan dengan cara melepas sebagian
tumbuhnya auksospora (auxospore) koloninya dan membentuk koloni
berukuran besar yang akan baru. Pada filamen yang panjang bila
membelah dan menghasilkan sel salah satu selnya mati maka sel mati itu
baru yang kembali berukuran besar. membagi filamen menjadi 2 bagian
Selainalgaedandiatom atau lebih. Masing – masing bagian
, d in o f la ge l l at a juga men g al ami disebut hormogonium. Bila
perkembangbiakan secara aseksual hormogonium terlepas dari filament
melalui pembelahan sel sederhana, di induk maka akan menjadi individu baru.
mana dalam proses reproduksi sangat Fragmentasi juga dapat terjadi dari
tergantung dari kondisi lingkungan. pemisahan dinding yang berdekatan
Dalam proses reproduksi ini sel pada trikom atau karena sel yang mati
membelah membentuk dua sel yang mngkin menjadi potongan bikonkaf
dengan ukuran yang sama. Theca yang terpisah atau necridia. Susunan
bisa ikut m em be la h , m a s in g - hormogonium mungkin meliputi
m a s in g s el membentuk theca kerusakan transeluler.
sebelahnya, atau, theca lepas Contoh jenis fitoplankton yang
sebelum pembelahan sel, dan setiap bereproduksi secara aseksual dengan
sel baru membentuk dinding sel yang cara fragmentasi dari golongan alga
betul-betul baru. Pembelahan a s e k yaitu Volvox yang merupakan alga dari
sual dapat menyebabkan divisi Chlorophyta berbentuk koloni
perkembangan populasi yang sangat yang dapat bergerak, dan Spyrogyra
cepat kalau kondisi lingkungan yang merupakan Chlorophyta berbentuk
menguntungkan alge ini. benang.
Dinoflagellata seringkali melimpah
setelah blooming d i a t o m , k a r e
n a m e r e k a l e b i h teradaptasi
hidup di perairan yang miskin nutrien.
Di dalam sel terdapat kromosom
yang mengandung gen. Ketika sel
melakukan pembelahan, kromosom di
dalam inti akan menduplikat yang akan Gambar 1.19. . Fragmentasi pada Spyrogyra ( Sumber:

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

https:// www.google.co.id/search?
q=gambar+fragmentasi+pada+ganggang
&safe )

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

3. Pembentukan zoospora (sel berflagel


J e n i s a lg a y a n g m e la k u k
dua)
a n reproduksi atau berkembang biak
Reproduksi aseksual terjadi dengan secara aseksual dengan cara
pembentukan zoospora, yaitu spora pementukan spora antara lain
yang dapat bergerak atau berpindah Chlorococcum sp. (alga dari divisi
tempat. Zoospora berbentuk seperti Chlorophyta bersel tunggal tidak
buah pir yang memiliki dua sampai bergerak), Chlamidomonas sp. (alga dari
empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, divisi Chlorophyta bersel tunggal dapat
dan satu bintik mata berwarna merah bergerak), dan Chlamidomonas sp. (alga
(stigma). Spora yang sebenarnya dari divisi Chlorophyta bersel tunggal
merupakan sel vegetatif akan terbentuk dapat bergerak).
padakeadaanyangkurang
menguntungkan bagi fitoplankton.
Spora membesar dan tebal karena
penimbunan zat makanan.
Pembentukan spora merupakan
perkembangbiakan dengan cara
membentuk sel khusus yang mampu
berkembang menjadi individu baru
tanpa terjadinya peleburan sel kelamin.
Gambar 1.20. Pembentukan spora pada Algae ( Sumber : http://
Pada umumnya terj adi dengan umum-pengertian.blogspot.com/2016/04/proses-reproduksi-
perantara spora, oleh karena itu ganggang-alga-secara.html )

sering disebut perkembangbiakan Terdapatpulajenis-jeni


secara sporik. s fitoplankton yang bereproduksi tidak
Zoo spor a d ib en tuk oleh sel hanya dengan fragmentasi maupun
vegetative, tetapi beberapa pembelahan sel saja namun dapat
tumbuhan terbentuk dalam sel juga bereproduksi dengan
khusus disebut sporangin. Zoospora pembentukan spora. Dari golongan
setelah periode berenang beberapa alga, yaitu Hydrodictyon yaitu alga
waktu berhenti pada substrat yang dari divisi Chlorophyta berbentuk
sesuai. Umumnya dengan ujung koloni tidak bergerak yang
anterior. Flagella dilepaskan dan bereproduksi secara aseksual dengan
terbentuk dinding, selama poses ini fragmentasi dan zoospora. Selain
alga mensekresikan l e n d i r y a n g dengan zoospora, perkembangbiakan
b e r p e r a n u n t u k secara aseksual dilakukan dengan
mempertahankan diri. pembentukan :
Perkembangbiakan secara a.Aplanospora, yaitu spora aseksual
aseksual terjadi dengan pembentukan yang tidak motil
zoospora, yang berbentuk buah per b.Hipnospora, yaitu spora autospora
dengan 2 – 4 bulu cambuk tanpa yang mempunyai dinding tebal
rambut-rambut mengkilap pada c.A u t o s p o r a , y a i t u s p o r a y
ujungnya, mempunyai 2 vakuola a n g menyerupai sel induk
kontraktil, kebanyakan juga suatu
5. Perkembangbiakan Fitoplankton secara
bintik mata merah dengan kloroplas
seksual
di bagian bawah berbentuk piala /
pot. Meskipun bukan yang biasa seperti
r e p r o d u k s i a se ks u a l, ada j eni s
4. Proses Reproduksi Ganggang (Alga)
fitoplankton yang bereproduksi secara
Secara Aseksual dan Seksual
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

seksual. Gamet (jantan atau betina


sel-

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sel reproduksi seksual) yang dilepaskan


aplanospora sebanyak 8 buah yang
ke dalam air oleh sel dewasa. Gamet
kemudian aplanospora berkembang
jantan melebur dengan gamet betina,
menjadi individu baru dan dan setiap
kemudian menggabungkan untuk
aplanosporadewasaakan
menciptakan sel yang lengkap yang
menhasilkan aplanospora baru bergitu
sepenuhnya matang dan dapat
seterusnya. Chlorella akan terus
segera mulai fotosintesis.
berkembangselamakond
Secara normal algae bereproduksi i s i lingkungan menungkinkan.
seca ra a seksu a l ya i tu mela
Chlorella dapat tumbuh di mana
lui pembelahan sel. Pembelahan sel
mana,dapat tumbuh di daerah yang
yang t e r j a d i b e r u l a n g - u l a n
basah pada media yang
g a k a n mengakibatkan ukuran sel
mengandung unsur hara N, P, K dan
menjadi lebih kecil secara berangsur-
mikro laninya, kecuali di daerah gurun
angsur hingga generasi tertentu.
pasir dan salju . Alga ini dapat
Apabila ukuran sel sudah di bawah 7
tumbuh optimal pada suhu 25 – 30
mm maka fitoplankton ini akan
oC dan masih dapat hidup pada suhu
bereproduksi secara seksual dengan
40 oC tetapi tidak dapat tumbuh.
pembentukan auxospora.
Perkembangbiakan Chlorella dapat
Mula-mula epiteka dan hipoteka
dibagi dalam empat tingkat sebagai
ditanggalkan dan menghasilkan
berikut :
auxospora. Auxospra ini akan
membangun epiteka dan hipoteka baru 1) Tingkat pertumbuhan, yaitu tingkat
dan tumbuh menjadi sel yang pertambahan besarnya sel
ukurannya lebih besar, kemudian 2) Tingkat pemasakan dini yaitu
melakukan pembelahan sel sehingga selama bermacam-macam proses
membentuk rantai. Auxospora sintetis yang terjadi dalam
terbentuk pada salinitas 20-35 ppt persiapan pembentuk sel anak (
dan suhu 20°C. Intensitas cahaya awal pembentukan autospora)
4.000- 3) Tingkat pemasakan akhir yaitu
5.000 lux merupakan kisaran optimal terbentuknya sel induk muda
untuk pembentukan auxospora. (tahap ini autospora terbentuk)
Auxospora jarang terbentuk pada
4) Tingkat pelepasan autospora,
intensitas cahaya kurang dari 500 lux.
dinding sel induk akan pecah dan
Berikut dibahas contoh siklus hidup
berkembangbiakan beberapa jenis autospora dilepaskan sehingga
pakan alami yang sudah di akan tumbuh menjadi sel induk
budidayakan masyarakat. muda.
a. Chlorella b. Tetraselmis
Chlorella berkembang biak Tetraselmis sp. berkembang
secara vegetatif (aseksual) biak secara vegetatif aseksual dan
pembelahan sel dan autospora dari seksual (Gambar 4). Reproduksi
sel induknya. dan Chlorella hidup aseksual dengan cara membelah
bebas atau menempel p a d a b in protoplasma menjadi 2, 4 dan 8 sel
a t a n g in v e r t e b r a t e . da la m be n tu k zoos pore ya ng
Perkembanganbiakan aseksual kemudian dilengkapi dengan 4 buah
diawali dengan pembentukan spora. flagella pada masing-masing sel
Setiap sel induk chlorella akan (Inansetyo dan Kurniastuti (1995).
mengeluarkan zoospora yang disebut

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Sedangkan reproduksi secara seksual yang


yaitu setiap sel memiliki gamet yang
dikenal dengan istilah isogami
melalui konjugasi (bertemunya gamet
jantandangametbetina)
menghasilkan zigot yang yang baru.
c. Diatom
Pembelahan sel pada diatom
sangat dipengaruhi oleh tingkat
kecerahan perairan, kadar garam dan
kondisi makanan yang tersedia
diperakan tersebut. Diatom sangat
cepat mempergunakan makanan di
sekitarnya sehingga mempunyai
kemampuan ganda dala
mpembelahanselnya.Di
a t o m berkembangbiak terutama
dengan cara pembelahan sel, jenis
reproduksi aselsual. Reproduksi
aseksual terjadi dengan
pembelahan sitoplasma dalam
frustul dimana epiteka(tutup) induk
akan menghasilkan hipoteka
(wadah) yang baru, sedangkan
hipoteka yang lama akan menjadi
epitekayangmenghasilk
a n hipoteka(wadah ) yang baru pula
pada anaknya, dan seterusnya.
Dengan demikian suksesi reproduksi
aseksual ini akan menghasilkan
ukuran sel yang semakin kecil .
Hal ini akan menyebabkan kedua
sel baru akan sedikit berbeda
ukurannya, sel yang terbentuk dari
sel dalam akan lebih kecil dari sel
yang terbentuk dari sel luar.
Dengan demikian ukuran
individu-individu dari spesies yang
sama tetapi dari generasi yang
berlainan akan berbeda.
Pembelahan sel secara aseksual
ini akan menghasilkan pertumbuhan
populasi yang sangat cepat pada
kondisi yang optimal. Namun, dengan
pembelahan yang berulang-ulang,
akan terjadi pengecilan ukuran sel.
Reproduksi aseksual seperti ini
menghasilkan sejumlah ukuran

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

bervariasi dari suatu populasi a.Spirulina


diatom pada suatu spesies. Siklus hidup Spirulina sp. Yakni
Ukuran terkecil dapat mencapai proses reproduksiyang
30 kali lebih kecil dari ukuran disempurnakan dengan fragmentasi
terbesarnya. Suatu ketika dari trikoma yang telah dewasa.
ukurannya mencapai minimum Reproduksi Spirulina sp. terjadi secara
yang selanjutnya akan aseksual (pembelahan sel) yaitu
dikompensasi dengan dengan memutus filamen menjadi
tumbuhnya auksospora
(auxospore) berukuran besar
yang akan membelah dan
menghasilkan sel baru yang
kembali berukuran besar.
Selain dengan pembelahan sel
di ato m jug a dapat
memb entu k mikrospora dan
spora istirahat. Namun peranan
kedua macam spora tersebut
dalam perkembangbiakan
mereka masih belum terlihat
dengan jelas.
Reproduksi Diatom
dilakukan dengan cara membelah
diri yaitu memisahkan antara
bagian epiteka dan hipoteka.
Bagian epiteka membentuk
hipoteka untuk menjadi sel diatom
baru. Sedangkan bagian
hipoteka akan berubah
peranannya sebagai epiteka dan
membentuk hipoteka baru.
Demikian diatom akan
membelah beberapa kali dan
ukurannya menjadi semakin kecil.
Untuk mengembalikan k e p a d a
u k u r a n s e m u la d ia t o m
membentuk Auxospore.
6. Reproduksi Diatom Secara Seksual
Reproduksi seksual diatom
terjadi
melalui oogami dimana terjad
peleburan
sel telur yang bersifat non motil
dengan gamet jantan yang bersifat
motil. Ketika sel gamet jantan
memasuki sel telur maka terjadi
fertilisasi dan terbentuklah zigot.

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

satuan satuan sel yang membentuk musim. Induk chirunomus


filamen baru. Ada tiga tahap dasar meletakkan telurnya di
pada reproduksi Spirulina sp. yaitu
p r o s e s f r a g m e n t a s i t r ik
o m a , pembesaran dan
pematangan sel hormogonia, serta
perpanjangan trikoma (Gambar 3).
Selanjutnya trikoma dewasa dapat
dibagi menjadi filamen atau
hormogonia, dan sel-sel di
hormogonia akan meningkat
melalui pembelahan biner, tumbuh
memanjang dan membentuk spiral.
Siklus reproduksi mikroalga
tersebut berlangsung melalui
pembentukan hormogonium yang
dimulai ketika salah satu atau
beberapa sel yang terdapat di
tengah- tengah trikoma yang
mengalami kematian dan
membentuk badan yang disebut
cakram pemisah berbentuk
bikonkaf. Sel-sel mati yang disebut
nekrida tersebut akan putus dengan
segera,kemudiantrikom
a terfragmentasi menjadi koloni sel
yang terdiri atas 2-4 sel yang
disebut hormogonia dan
memisahkan diri 8 dari filamen
induk untuk menjadi t r i c h o m a
baru. Hormogoniamemp
e r b a n y a k s e l d e n g a n
pembelahan pada sel terminal. Tahap
akhir proses pendewasaan sel
ditandai terbentuknya granula pada
sitoplasma dan perubahan warna
sel menjadi hijau kebiruan.
b. Chirunomus
Setelah proses pemijahan, induk
betina akan meletakkan massa
telurnya di permukaan air yang
akan tenggelam ke dasar perairan
dan kemudian menetas menjadi
larva. Siklus hidup dari telur
hingga mencapai dewasa biasanya
memakan waktu kurang dari satu
minggu atau bahkan lebih dari
setahun tergantung jenis spesies dan

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

tempat yang mengeluarkan aroma sekitar 24 – 29 oC, kandungan DO 4


khas dari poses pembusukan bahan – 8 mg/l
organik. Telur chironomus ini selalu
ditemukan pada pagi hari, sehingga
dimungkinkan induk meletakkan
massa telurnya pada malam hari.
Massa telur chironomus berisi 100
sampai 2000 butir telur dan akan
menetas dalam waktu 24 sampai 36
jam.
Setelah telur menetas akan
keluar larva yang berbentuk
memanjang seperti belatung.
Berukuran 1 – 100 mm. kepala
tersusun atas sklerotin, thorax tidak
memiliki pasang kaki, tidak memiliki
bakal sayap, abdomen 8
– 10 ruas.
Larva chirunomus mempunyai
habitat akuatik dan bersifat
saprofog atau dentrivor, ada
beberapa jenis yang hidup dan
membuat suatu tempat b er b en tu k
tabun g yang biasa ditemukan di
dasar kolam atau bak air. Imago
sebagian besar bersifat
nocturnal, banyak ditemukan di
sekitar cahaya. Larva akan hidup
hingga 1 – 2 minggu yang kemudian
akan berubah menjadi pupa.
Sebelum masa inilah larva
chironomus atau dikenal juga
sebagai cacing darah biasa dipanen
sebagai pakan alami ikan. Setelah
be be ra pa ha r i me n ja di pupa ,
chironomus akan keluar dari
pupanya menjadi chironomus
dewasa yang berupa nyamuk
pemakan nectar. Chironomus
dewasa sendiri hanya bertahan
hidup sekitar 2 – 3 hari.
cacing darah juga digunakan
sebagai indikator pencemaran air.
Mengapa demikian?. Cacing darah
rentan terhadap kualitas perairan,
dimana cacing darah ini mempunyai
sensitivitas yang tinggi terhadap
kualitas air. Cacing darah hidup
pada lingkungan yang memiliki suhu
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dan kandungan pH yan berkisar disebut


antara
6 – 8. Selain parameter tersebut,
terdapat juga parameter lain seperti
kedalaman dan bahan organik. Jika
keadaan perairan tidak mendukung
parameter tersebut, cacing darah
tidak dapat berkembang dengan
optimal atau bahkan tidak ditemukan
di perairan tersebut.

F. KANDUNGAN NUTRISI PAKAN ALAMI


Kandungan nutrisi pada jasad pakan
alami sangat menentukan pertumbuhan
dan perkembangan larva ikan yang
dipelihara. Nutrisi tersebut terdiri dari
protein, lemak, karbohidrat, dan mineral .
Plankton (pakan alami ini harus memenuhi
kebutuhan nutrisi larva ikan yang
dipelihara. nutrisi pakan alami antara
jenis fithoplankton satu dengan lainnya
sangat beranekaragam tergantung pada
zat hara, kondisi lingkungan (intensitas
cahaya, suhu).
Kandungan nutrisi jasad pakan dapat
dilihat dari kandungan protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral. Dan
bahan yang dilakukan analisis dalam
keadaan bahan kering dan kadar air.
Jumlah air yang terdapat pada bahan uji
disebut dengan kadar air. Sedangkan
bahan kering dari hasil uji tersebut
terdiri dari bahan organik dan bahan
anorganik. Bahan anorganik yang
diperoleh dari bahan uji biasa disebut
dengan kadar abu. Sedangkan bahan
organik terdiri dari dua macam yaitu
bahan organik yang mengandung
Nitrogen (N) dan bahan organik yang
tidak mengandung Nitrogen (N). Bahan
organik yang mengandung N adalah
protein dan biasa disebut sebagai kadar
protein. Bahan organik yang tidak
mengandung N terdiri dari dua nutient
yaitu karbohidrat dan lipid.
Kandungan karbohidrat dalam bahan uji
terdiri dari serat kasar dan bahan
ekstrak tanpa nitrogen (BETN) sehingga
3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sebagai kadar serat kasar dan kadar BETN. angat


Sedangkan kandungan lipid pada bahan uji
dianalisis sebagai kadar lemak. Pada
Tabel 2, tertera beberapa kandungan gizi
pakan alami yang telah dilakukan
analisa proksimat tersebut.Pakan alami
yang diberikan pada larva ikan dan udang
berperan sebagai sumber karbohidrat,
lemak, protein dengan susunan asam amino
yang lengkap serta mineral. Dengan
kandungan nutrisi yang cukup pada
pakan alami tersebut maka larva dan
benih ikan akan mengalami
pertumbuhan yang optimal. Pada
beberapa usaha pembenihan ikan air tawar
maupun ikan air laut pakan alami
merupakan pakan awal atau pakan
pertama yang diberikan untuk mengatasi
kondisi larva yang belum berkembang
organ pencernaannya secara sempurna.
Protein adalah suatu molekul komplek
yang besar (makromolekul) yang berbentuk
dari molekul asam amino dimana asam
amino tersebut satu sama lain berhubungan
dengan ikatan peptida. Asam amino ini
akan menentukan kualitas protein yang
dibentuk. Ada sepuluh asam amino esessial
(asam amino hakiki) bagi ikan yaitu
phenilalanin, valin, treonin, tryptophan,
isoleusin, methionin, histidin, arginin,
lysin dan leusin. Disebut sebagai asam
animo esensial bagi ikan karena asam
animo ini tidak dapat disintesis dalam
tubuh ikan, sehingga memerlukan
masukan dari luar yaitu dari pakan.
Kualitas protein d i t e n t u k a n o l e
h a s a m a n i m o pembentuknya.
Semakin lengkap asam animo esensial
sebagai pembentuk suatu protein maka
dikatakan protein tersebut semakin tinggi
kualitasnya. Protein ini sangat dibutuhkan
oleh semua makhluk hidup termasuk
dalam hal ini ikan. Pada ikan protein
mempunyai peran penting sebagai:
1. sumber energi utama, mempertahankan
fungsi jaringan secara normal untuk
perawatan jaringan tubuh, mengganti sel
sel yang rusak dan pembentukan sel
sel b a r u s e h in g g a p r o t e in s

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

mempengaruhi pertumbuhan larva


protein dan karbohidrat.
ikan.
2. Sumber asam lemak esensial yang
2. Protein ini juga diperlukan untuk
berfungsi spesifik dalam tubuh seperti
pembentukan hormon, enzim dan anti
untuk struktur sel & pemeliharaan
bodi dan hemoglobin.
intergritas membran-membran yang
Kebutuhan protein larva ikan secara hidup, sebagai komponen utama
umum lebih tinggi dibandingkan dengan struktur sel. Penyimpan bahan bakar
kebutuhan protein yang mempunyai umur metabolik, mengangkut bahan bakar.
tingkatan hidup lebih tinggi (lebih lama).
3. sebagai pelindung dinding sel dan juga
Kebutuhan protein untuk ikan antara 20-
sebagai komponen pelindung kulit
60 % tergantung jenis ikan.
vertebrata.
Bahan
Kadar Ekstra Lemak disusun atas beberapa
Jenis Pakan Kadar Kadar Kadar
Alami air protein lemak
serat Tanpa Abu asam lemak yang merupakan
kasar Nitrogen
komponen pembentuknya. Kualitas
7,8 71,2 8,3 5,4 9,9 5,2 lemak juga d i t e n t u k a n o l e h a
8,0 55,5 6,8 11,3 15,0 11,4
8,0 27,2 3,4 12,9 36,5 20,0
s a m l e m a k pembentuknya. Lemak
8,1 51,9 10,4 3,5 15,3 18,9
berperan sebagai pelarut beberapa
7,6 24,4 7,1 2,5 26,7 39,3 vitamin yakni vitamin A, D, E dan K.
10,1 35,1 4,2 5,6 27,7 27,4 Karbohidrat adalah senyawa organik
10,4 33,6 18,1 4,4 23,0 20,9
yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen
8,5 57,8 7,6 8,4 17,2 9,0
88,92 53,05 13,810 2,58 29,13 4,01
dan oksigen dalam perbandingan
10,4 9,0 0,8 9,6 46,4 34,2 yang berbeda-beda, terdiri dari Serat
10,4 24,7 2,6 0,7 20,2 51,8 Kasar dan Bahan Ekstra Tanpa Nitrogen
8,0 56,7 2,8 0,6 28,1 11,8 (BETN). Formula umum karbohidrat
5,5 49,1 10,7 2,1 19,0 19,1
adalah Cn (H2O)2. Karbohidrat sangat
dibutuhkan bagi ikan karena mempunyai
fungsi sebagai:
1. Sumber energi = Protein Sparing Effect
15,2 13,8 1,9 9,3 36,9 38,1
yang artinya k arbohi drat dapat
7,0 10,2 0,4 5,8 44,8 38,8
6,1 5,4 0,8 6,1 57,3 30,4
digunakan sebagai sumber energi
87,06 56,60 2,86 - - 4,94 pengganti bagi protein dimana dengan
menggunakan karbohidrat dan lemak
sebagai sumber bahan baku maka hal ini
Tabel 1.1. Kandungan nutrisi beberapa jenis pakan alami
dapat mengurangi harga pakan.
Lemak merupakan senyawa organik 2. Sebagai zat awal/prekursor untuk
yang tidak dapat larut dalam air tetapi sintesis asam amino nonessensial
dapat diekstraksi dengan pelarut nonpolar
3. Sebagai sumber Ribosa (untuk DNA dan
seperti kloroform, eter dan benzena.
RNA)
Senyawa organik ini terdapat di dalam sel.
Peranan lemak bagi ikan adalah: Kandungan karbohidrat dalam bahan uji
terdiri dari serat kasat dan bahan ekstrak
1. sebagai salah satu sumber energi
tanpa nitrogen (BETN) sehingga dikenal
metabolisme, yang mempunyai nilai
sebagai kadar serat kasar dan kadar BETN.
energy yang paling tinggi
Kandungan karbohidrat pada jasad pakan
dibandingkan
pada umumnya rendah. Kebutuhan
karbohidrat untuk larva tidak lebih dari

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

20%. Komposisi nilai nutrisi (kandungan


tersebut sampai tercapai berat yang
nutrisi) jasad pakan ini dapat diketahui
konstans ( selisih penimbangan
dengan melakukan analisis proksimat yang
berturut turut kurang dari 0,02 gram).
dilakukan di laboratorium pakan Beberapa
Catat sebagai X2 gram
kandungan nutrisi pakan alami yang perlu
di uji proksimat antara lain kadar air, e. Hitunglah presentase kadar air bahan
kadar protein, kadar lemak, kadar yang dapat diperoleh dengan rumus
karbohidrat yang terdiri dari kadar sebagai berikut :
serat kasar dan
(X1+a) - X2
bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) . Kadar air (%) = x 100%
1. Pengukuran kadar air dengan Metode a
Thermogravimetri Langkah kerja SNI
Prinsipnya menguapkan air yang a. Timbang dengan cermat 1-2 g bahan
ada dalam bahan dengan jalan pada sebuah botol /cawan timbang
pemanasan. Pada suhu 105-110oC. tertutup yang sudah diketahui
Kemudian menimbang bahan bobotnya (W1)
sampai berat konstan berarti semua
b. Keringkan pada oven suhu 105 0C
air sudah diuapkan.
selama 3 jam
Peralatan :
c. Dinginkan ndalam eksekator
a.Cawan porselin dengan penutup
d. Timbang (W) ulangi pekerjaan ini
b. Desikator/eksikator sehingga diperoleh bobot tetap
c. Tang penjepit (konstan)
d.Oven Perhitungan :
e.Timbangan analitik W
Cara kerja Kadar Air x 100%
= W1
a.Cawan porselin dicuci kemudian dalam eksikatot dan timbang
dan dipanaskan pada oven pada d. Lakukan hal pekerjaan no 2 dan no 3
suhu 105-110 oC selama 1 jam
dengan tutup dilepaskan,
didinginkan dalam desikator dengan
tutup dilepas selama 1 jam dan
kemudian cawan porselin
ditimbang (X1) dalam keadaan
tertutup.
b.Timbang sampel/bahan yang telah
dihaluskan sebanyak kurang lebih 2
gram (a) lalu dimasukkan dalam
cawan porselin.
c.Bahan dan cawan porselin di oven
selama 4-6 jam pada suhu 105-110
0C
, didinginkan dalam eksikator kurang
lebih 30 menit kemudian timbang,
lakukan pemanasan kembali dalam
oven selama 30 menit diinginkan

3
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

2. Pengukuran Kadar Abu dengan


metode Gravimetri
Prinsip : Membakar bahan dalam
tanur (furnace) dengan suhu 600 oC
selama 3-8 jam sehingga seluruh
umsur pertama pembentuk senyawa
organik (C,H,O,N) habis terbakar dan
berubah menjadi gas . Sisanya yang
tidak terbakar adalah abu yang
merupakan kumpulan dari mineral
mineral yang terdapat dalam bahan.
Atau dengan kata lain Abu
merupakan total mineral dalam
bahan. Peralatannya yaitu :
a.Cawan porselen 30 ml
b. Pembakar bunsen atau hot plate
c. Tanur listrik
d. Neraca analitik
e. Eksikator

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

f. Tang penjepit
Perhitungan
Langkah kerja
a.Cawan porselen dipanaskan dalam W1 -
Kadar Abu (%) = x 100%
oven pada suhu 105-110 oC selama W2
1
W
jam W = Bobot contoh sebelum diabukan
b.Dinginkan dalm eksikator selamam dalam gram
10-15 menit dan timbang catat W1 = Bobot contoh + cawan sesudah
sebagai (A) gram. diabukan dalam gram
c.Timbang bahan/sampel yang kering W2 = Bobot cawan kosong dalam gram
sebanyak 2-3 gram (a ) ke dalam
3. Pengukuran Kadar Lemak dengan
cawan , catat sebagai X1 gram
metode Soxhlet
d. Panaskan d engan hotplate atau
Prinsip : melarutkan (ekstraksi)
pembakar bunsen sampai tidak
lemak yang terdapat dalam bahan
berasap lagi
dengan pelarut lemak (ether) selama
e. Masukkan cawan dan bahan ke 308 jam. Ekstraksi menggunakan alat
dalam oven pengabuan / tanur listrik soklet. Beberapa pelarut yang digunakan
dengan cara dipanaskan derngan adalah kloroform, heksana, dan aseton.
temperatur 550-700 oC selama 3-6 Lemak yang terekstraksi ( larut dalan
jam, sampai bahan berubah menjadi pelarut) terakumulasi dalam wadah
abu berwarna putih. pelarut (labu sokhlet) kemudian
f. Dinginkan dalam eksikator kurang dipisahkan dari pelarutnya dengan cara
lebih 15-30 menit dan timbang dipanaskan dalam oven suhu 105 oC.
cawan tersebut dengan teliti dan Pelarut akan menguap sedangkan lemak
catat sebagai (B) gram tidak (karena titik didih lemak lebih
g. Hitunglah presentase kadar abu besar dari 105 oC, sehingga tidak
dalam bahan yang diperoleh dengan menguap dan tinggal di dalam wadah.
rumus sebagai berikut : Lemak yang tinggal dalam wadah
B-A ditentukan beratnya. (lemak kasar (%)
Kadar Abu (%) = x 100% Alat dan Bahan
a
Alat :
Langkah Kerja SNI: a.Satu st alat sokhlet
a. Timbang engan cermat 2-3 gram b. Kertas saring bebas lemak
sampel bahan ke dalam cawan c. Labu lemak
porselen yang telah diketahui
d. Pemanas ;listrik
bobotnya.
e. Kapas bebas lemak
b. Arangkan di atas nyala pembakar
lalu abukan dalam tanur listrik pada f. Neraca analitik
suhu m a k s i m u m 5 5 0 o C d e n g. Eksikator
g a n pengapuan sempurna (sekali Bahan :
kali pintu tanur dibuka sedikit agar - Kloroform
oksigen bisa masuk).
Prosedur
c. Dinginkan dalam eksikator lalu
timbang sampai bobot tetap. a.Panaskan cawan abu dalam oven pada
suhu 105-110 oC selama 1 jam

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dinginkan dalam eksikator selama


sebagai berikut ;
10 menit dan ditimbang (X1) gram.
Langkah kerja SNI :
b.Timbang bahan/sampel sebanyak 2-3
gram (bahan dalam bentuk halus dan a. Timbang seksama 1-2 g contoh,
kering. Dan dibungkus dengan kertas masukkan kedalam selongsong kertas
saring/ kertas filter dalam bentuk yang dialasi dengan kapas
selinder. Timbang dan catat beratnya b. Sumbat selongsong kertas berisi
sebagai (a gram) contoh tersebut dengan kapas,
c.Masukkan kertas filter kedalam keringkan dalam oven pada suhu tidak
tabung ekstrasi dan diberi pemberat lebih dari 80 oC selama lebih kurang
s e r t a d ih u b u n g k a n d e n g satu jam, kemudian masukkan ke
a n kondensor /pendingin. dalam alat soxhlet yang telah
dihubungkan dengan labu lemak
d. Pasanglah tabung ekstraksi pada alat
berisi batu didih yang telah
alat destilasi soxhlet dengan pelarut
dikeringkan dan telah diketahui
p e t r o le u m e t h e r / p e t r o
bobotnya
le u m benzena/ hexana sebanyak
150 ml yang dimasukkan ke dalam c. ekstrak dengan heksana atau pelarut
soxhlet sampai ketas saring lemak lainnya selama lebih kurang 6
tersebut r e t e m d a m d a n s i s jam
a l a r u t a n dimasukkan ke dalam d. Sulingkan heksana dan keringkan
labu. ekstrak lemak dalam oven pengering
e. P a na s ka n ca wa n la bu ya pada suhu 105 oC
ng dihubungkan dengan soxhlet di e. Dinginkan dan timbang
atas water bath sampai cairan f. Ulangi pengeringan ini hingga tercapai
dalam soxhlet terlihat bening. bobot konstan
Pemanasan ini berlangsung selama
Perhitungan ;
2 – 4 jam, apabila setelah 4 jam
W - W2
ekstraksi belum
sempurna pemanasan da %) Lemak = x 100%
p a t dilanjutkan selama 2 jam lagi. W2
f. Lepaskan labu dari soxhlet dan W : bobot contoh dalam gram
tetap dipanaskan di atas water bath
untuk menguapkan semua W1 : bobot lemak sebelum ekstraksi
petroleum ether dari cawan labu. dalam gram
g. Cawan labu dipanaskan dalam W2 : bobot labu lemak sesudah
oven pada suhu 105 – 110 oC ekstraksi
selama 15 Pengukuran Kadar Lemak dengan
–60 menit, kemudian didinginkan Metode Weibull
dalam eksikator selama 10 menit dan Prinsip : ekstraksi lemak dengan
ditimbang. Ulangi prosedur ini sampai pelarut non polar setelah contoh
diperoleh berat yang stabil (X2). dihidrolisis dalam suasana asam untuk
h. Hitunglah persentase kadar lemak membebaskan lemak yang terikat.
bahan/contoh dengan persamaan Peralatan :
a.Kertas saring
X2- X1
Kadar Lemak (%) = x 100% b. Kertas saring pembungkus (Thimle)
a
c.Labu lemak
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

d. Alat Soxhlet
karena analisis ini didasarkan pada
e. Neraca Analitik penentuan kadar nitrogen yang terdapat
f. Pereaksi : larutan HCl 25%, kertas dalam bahan. Kandungan nitrogen yang
lakmus, n-Heksana atau pelarut diperoleh dikalikan dengan angka 6,25
lemak lainnya sebagai angka konversi menjadi nilai
Langkah kerja SNI ; protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi
a. Timbang dengan cermat 1-2 g bahwa protein mengandung 16%
cuplikan ke dalam gelas piala nitrogen( perbandingan protein :
nitrogen =100 :16 = 6,25:1).
b. Tambah 30 ml HCl 25% dan 20 ml
Penentuan nitrogen dalam analisis
air serta beberapa butir batu didih
ini melalui tiga tahapan analis kimia:
c. Tutup gelas dengan kaca arloji dan
a. Destruksi :
didihkan selama 15 menit
Yaitu menghancurkan bahan
d. Saring dengan keadaan panas dan
menjadi komponen sederhana,
cuci dengan air panas hingga tidak
sehingga nitrogen dalam bahan
bereaksi asam lagi
terurau dari ikatan organiknya.
e.Keringkan kertas saring berikut isinya Nitrogen terpisah diikat oleh H2SO4
pada suhu 100 – 105 oC. menjadi (NH4)2SO4
f. Masukkan ke dalam kertas saring b. Destilasi
pembungkus (paper thimble) dan
Pengikatan komponen organik
ekstrak dengan heksana atau
tidak hanya kepada nitrogen saja,
pelarut lemak lainnya 2 – 3 jam
o tetapi juga terhadap komponen lain,
pada suhu lebih kurang 80 C. oleh karena itu nitrogen harus
g. Sulingkan larutan heksana atau diisolasi. Untuk melepaskan nitrogen
pelarut lemak lainnya dan keringkan dalam larutan hasil destruksi adalah
ekstrak lemak pada suhu 100 – 105 dengan membentukgas
o
C. NH3.Pemberian NaOH 40 % akan
h.Dinginkan dan timbang merubah (NH4)2SO4 menjadi NH4OH.
i. Ulangi proses pengeringan ini NH4OH bila dipanaskan akan berubah
hingga tercapai bobot tetap menjadi gas NH3 dan air, yang
kemudian dikondensasi . NH3 akhirnya
Perhitungan ; ditangkap oleh larutan asam borat 5%
W1 - W2
Kadar Lemak (%) = x 100% membentuk (NH4)3BO3
W c. Titrasi
W : bobot cuplikan dalam gram
N i t ro ge n dalam ( NH 4 ) 3 BO
W1 : bobot labu lemak sesudah 3 ditentukan jumlahnya dengan cara
ekstraksi dalam gram dititrasi dengan HCl.
W2 : bobot labu lemak sebelum Protein kasar (%)
ekstraksi dalam gram
Alat dan Bahan
Alat :
Pengukuran Kadar Protein Metode
a. Labu Kjeldahl 300 mL
Kjeldahl
b. alat penyulingan dan klengkapannnya
Prinsip : Penetapan nilai protein
kasar dilakukan secara tidak langsung, c.Erlenmeyer 250 cc

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

d. Buret 50 cc skala 0,1 mL


c. Lakukan prosedur yang sama pada
e. Timbangan analitik blanko.
f. Pemanas listrik/pembakar Perhitungan kadar protein diperoleh
Bahan ( zat kimia) : dari persamaan sebagai berikut ;
a.Asam Sulfat pekat 0,0007 x 6,25 x 20 x (titran
Kadar blanko -titran
b. Asam Chorida ( yang sudah diketahui Protein (%) x 100%
sampel) a
normalitasnya) =

c. Natrium Hydroxsida 40% Pengukuran Kadar Protein dengan


d. Katalis campuran (yang dibuat Metode SNI
dari CuSO4.5H2O dan K2SO4 dengan Pereaksi :
perbandingan 1:5)
a.Campuran selen, campuran 2,5 gr
e. Asam borax 5% serbuk SeO2, 100 gr K2SO4 dan 20
f. I n d i k a t o r c a m p u r a n ( b r gr CuSO4 5 H2O.
o m cresolgreen : Methyl merah = 4 : b.Indikator campuran, siapkan larutan
5. sebanyak 0 , 9 gram campuran bromcresol green 0,1 % dan larutan
dilarutkan dalam alkohol 100 ml) merah metil 0,1 % dalam alkohol 95
Prosedur % secara terpisah. Campur 10 ml
Tahap Oksidasi, langkah bromcresol green dengan 2 ml
merah metil.
kerjanya:
c.Larutan asam borat H3BO3 2 %,
a. Masukkan 0,5 – 1 gram
larutkan 10 gr H3BO3 dalam 500 ml
bahan/contoh (a), 3 gram katalis
air suling. Setelah dingin pindahkan
( K2SO4 + CuSO4) dan 10 ml H2SO4
kedalam botol bertutup gelas. Campur
kedalam tabung Kjeldahl.
500 ml asam borat dengan 5 ml
b. Tabung dipanaskan hingga larutan di indikator.
dalam tabung berubah warna menjadi
d. Larutan asam klorida, HCL 0,01 N
hijau bening, kemudian di dinginkan.
e. Larutan Natrium Hidroksida NaOH
c. Encerkan dengan aquades sampai
30%, larutkan 150 gram Natrium
larutan menjadi 100 ml.
Hidroksida kedalam 350 ml air, simpan
Tahap Destruksi, langkah kerjanya : dalam botol bertutup karet.
a. Masukkan 5 ml larutan hasil Langkah kerja ;
oksidasike dalam cawan labu kjeldahl.
a.Timbang seksama 0,51 g cuplikan,
b. Tambahkan NaOH 0,05 N sebanyak masukkan ke dalam labu Kjeldahl
10 ml. 100 ml
c. Siapkan Erlenmeyer, masukkan b. Tambahkan 2 g campuran selen dan
H2SO4 0,05 N sebanyak 10 ml dan 25 ml H2SO4 pekat.
tambahkan 2 – 3 tetes larutan
c.Panaskan diatas pemanas listrik atau
indikator (metyl red/methylen blue),
api pembakar sampai mendidih dan
kemudian didestruksi selama10
larutan menjadi jernih kehijau-hijauan
menit.
(sekitar 2 jam)
Tahap Titrasi
d.Biarkan dingin, kemudian encerkan
a.Hasil destruksi dititrasi dengan dan masukkan kedalam labu ukur 100
NaOH 0,05 N ml, tepatkan sampai tanda garis
b.Volume titran yang digunakan dicatat.

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

5.Pipet 5 ml larutan dan masukkan


Bebaskan lemaknya dengan cara
kedalam alat penyuling, tambahkan 5
ekstraksi dengan cara SOXlet atau
ml NaOH 30% dan beberapa tetes
dengan cara mengaduk, mengenap
indikator PP,
tuangkan contoh dalam pelarut
6.Sulingkan selama lebih kurang 10 organik sebanyak 3 kali. Keringkan
menit, sebagai penampung contoh dan masukkan ke dalam
gunakan 10 ml larutan asam borat erlemeyer 500 ml.
2% yang telah dicampur indikator
b. Tambahkan 50 ml larutan H2SO4
7. Titar dengan larutan HCL 0,01 N 1,25%, kemudian didihkan selama 30
8. Kerjakan penetapan blanko menit dengan mengguna
Perhitungan : k a n pendingin tegak
c. Tambahkan 50 ml NaOH 3,25% dan
Kadar (V1 - V2) x N x 0,014 x f.k x fp didihkan lagi selama 30 menit
Protein (%) x
= 100% d. Dalam keadaan panas, saring dengan
W corong Buchner yang berisi kertas
W
W : bobot cuplikan saring tak berabu Whatman 54, 41 atau
V 1 : volume HCL 0, 01 N yang 541 yang telah dikeringkan dan
dipergunakan penitaran contoh diketahui bobotnya.
V2 : volume HCl yang dipergunkan e.Cuci endapan yang terdapat pada
penitaran blanko kertas saring berturut-turut dengan
N : normalitas HCl H2SO4 1,25% panas, air panas dan
etanol 96%.
fk : faktor konversi untuk protein
f. Angkat kertas saring beserta isinya,
6,25 fp : faktor pengenceran masukkan kedalam kotak timbang
4. Pengukuran Kadar Serat KasarMetode yang telah diketahui bobotnya,
Pencucian asam dan basa kuat keringkan pada suhu 105 oC dinginkan
Prinsip : menentukan zat organik yang dan timbang sampai bobot tetap.
tidak larut dalam asam kuat dan basa g.bila ternyata kadar serat kasar lebih
kuat dan disertai dengan pemanasan. besar 1% abukan kertas saring
Peralatan : beserta isinya, timbang sampai bobot
a.Neraca analitik tetap
b. Pendingin Perhitungan :
c. Corong Buchner a.Serat kasar < 1%,
d. Pompa vakum w
% Serat Kasar = x 100%
Bahan kimia / Pereaksi w1
:
b. serat kasar > 1%
a. Asam sulfat H2SO4 1,25%
b. Natrium Hidroksida, NaOH w - w1
3,25% x 100%
% Serat Kasar =
c. Etanol 96% w2
d.Kertas saring Whatman 54, 541 a. Timbang seksama 2 – 4 g cuplikan
atau
41
Langkah kerja SNI :
4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

w : bobot cuplikan dalam


gram w1 : bobot abu dalam
gram
w2 : bobot endapan pada kertas
saring dalam gram

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Langkah kerja 2 :
panaskan selama 30 menit dengan
a.Timbang bahan sebanyak 0,5 – 2 dilakukan penggoyangan sesekali.
gram ( a ) l a l u m a s u k k a n k e
c.Saring suspensi dengan kertas saring
d a l a m erlenmeyer, kemudian
dan residu yang tertinggal dalam
tambahkan 50 ml H2SO40,3 N dan di
erlenmeyer dicuci dengan aquades
panaskan diatas hot plate selama 30
mendidih, cucilah residu dalam
menit.
kertas saring sampai air cucian tidak
b. Tambahkan 25 ml NaOH 1,5 N bersifat asam lagi (uji dengan kertas
kemudian panaskan kembali selama lakmus, sampai berwarna biru tidak
30 menit. berubah).
c.Panaskan kertas saring di dalam oven d. Pindahkan secara kuantitatif resudu
selama 1 jam pada suhu 110 oC dari kertas saring kedalam erlenmeyer
Dan dinginkan dalam eksikator kembali dengan spatula, dan sisanya
lalu ditimbang (X1). Pasang kertas dicuci dengan larutan NaOH 0,313 N
saring pada corong buchner yang sebanyak 200 ml sampai semua residu
dihubungkan dengan vacuum masuk kedalam erlenmeyer.
pump. Panaskan juga cawan Didihkan dengan pendingin balik
porselen pada suhu 110 oC selama sambil kadang kala digoyang-
satu jam dan dinginkan didalam goyangkan selama 30 menit.
eksikator. e.Saring menggunakan kertas saring
d. Larutan yang telah dipanaskan yang telah diketahui beratnya,
dituang ke dalam corong buchner. sambil dicuci dengan larutan K2SO4
Lakukan pembilasan berturut-turut 10%, cuci lagi residu dengan
menggunakan 50 ml air panas, 50 ml aquades mendidih dan kemudian
H2SO4 0,3 N , 50 ml air panas dan 25 dengan lebih kurang 15 ml alkohol
ml aceton. 95%.
e. Masukkan kertas saring dari corong f. Keringkan kertas saring dan isinya
buchner kedalam cawan, panaskan pada oven dengan suhu 110OC
pada suhu 105 – 110 oC selama 0,5 – sampai berat konstan selama 1 – 2
1 jam, dinginkan dalam eksikator dan jam, dinginkan dalam eksikator
timbang (X2). dan timbang
f. Panaskan cawan dalam tanur listrik g.Hitunglah kadar serat kasar dengan
bersu hu 600 oC selama 2 jam hingga persamaan sebagai berikut :
bahan di dalam cawan berwarna Berat Kertas
(+ serat)
(Berat Kertas
-
putih, didinginkan dan timbang Saring
(X3).
g. Hitunglah kadar serat kasar bahan N sebanyak 200 ml dan batu didih,
dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
X2 - X3 - X1
Sarat Kasar (%) = x 100%
a
Langkah Kerja 3 :
a.Timbang bahan sebanyak 2 – 5 gram
b. Masukkan kedalam erlenmeyer 600
ml, tambahkan larutan H2SO4 0,255

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Kadar SK (%)= x 100%


Berat Sampel

B. SIKLUS HIDUP
Chlorella merupakan alga sel
tunggal, bentuknya bulat atau
bulat telur, mempunyai khloroplas
seperti cawan, dindingnya keras, pada
dan garis tengahnya 5 mikron.
Perkembangan Chlorella terjadi
secara aseksual, yaitu dengan
pembelahan sel atau pemisahan
antospora dari sel induknya dan
Chlorella hidup bebas atau menempel
pada

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

binatang invertebrate. Daur hidup


pada bagian tahapan siklus hidupnya
Chlorella dapat dibagi dalam empat
atau karena kondisi kultur. Dengan
tingkat sebagai berikut :
adanya kemungkinan terjadinya
1. Tingkat pertumbuhan, yaitu tingkat perubahan ini, maka diperlukan
pertambahan besarnya sel identifikasi jenis/ species yang hendak
2. Tingkat pemasakan dini yaitu selama dipilihnya sebagai jenis/ species yang
bermacam-macam proses sintetis yang akan diproduksi dalam kultur p a k a n a l
terjadi dalam persiapan pembentuk a m i . D e n g a n d e m i k i a n
sel anak pengetahuan tentang identifikasi jenis/
3. Tingkat pemasakan akhir yaitu speciesmikroalgaebaikunt
terbentuknya sel induk muda u k menanggulangi kontaminan lain
4. Tingkat pelepasan sel maupun yang belum diketahui speciesnya
sangat diperlukan.
Plankton yang diperoleh dari beberapa
G. TEKNIK IDENTIFIKASI JENIS JENIS PAKAN titik yang sudah ditentukan diberi label
ALAMI dan d i b a w a k e l a b o r a t o r i u m u
Identifikasi adalah proses n t u k diidentifikasi. Pengambilan
pengenalan, menempatkan objek atau sampel dilakukan pada pagi hari untuk
individu dalam suatu kelas sesuai dengan zooplankton s eb aik nya pada siang
ciri karakteristik tertentu. Identifikasi ini hari untuk fitoplankton. Kemudian
bertujuan untuk mencari dan mengenal zooplankton dan phitoplankton di foto
ciri-ciri taksonomik individu yang terlebih dahulu dan kemudian
beranekaragam dan memasukkannya dimasukkan dalam tabel perekam data
ke dalam suatu takson. T e k n i k i d e yang kemudian dicocokkan dengan buku
n t i f i k a s i p l a n k t o n ( identifikasi . Beberapa faktor yang dapat
p h y to p l a n k t o n dan zo o p l an kt on digunakan sebagai patokan untuk
menggunakan mikroskop, micropipet, menentukan apakah jenis plankton itu
hand counter, Haemocytometer dan termasuk kategori pakan alami adalah
Sedgwick-rafter, sampel yang didatangkan sebagai berikut :
ke Laboratorium pakan Alami langsung 1. Bentuk dan ukuran sesuai dengan
dianalisa oleh analis. Identifikasi ini lebar bukaan mulut ikan pemakannya
dengan cara membandingkan langsung
2. Mudah diproduksi secara massal
c o n t o h s a m p e l ( p la n k t o n ) y
a n g diidentifikasi dengan gambar 3. Kandungan sumber nutrisinya tinggi
plankton di buku plankton. 4. Isi sel padat dan mempunyai dinding sel
Identifikasi taksonomi mikroalgae tipis sehingga mudah dicerna oleh ikan
sangat penting kaitannya dengan 5. Cepat berkembangbiak dan memiliki
memproduksi pakan alami algae didalam toleransi yang cukup tinggi terhadap
memenuhi kualitas nutrisi bagi ikan. perubahan lingkungan sehingga lestari
Selain itu kegiatan budidaya pakan ketersediaannya
alami mi kroalgae mungkin bisa 6. Tidak mengeluarkan senyawa beracun
terjadi kontaminasi dengan
7. Gerakannya menarik bagi ikan tetapi
mikroorganisme baik dari jenis
tidak terlalu aktif sehingga mudah
mikroalgae maupun bakteri, protozoa
ditangkap.
dan lainnya. Dalam mengkulutur sel
mikroalgae bisa juga terjadi Peralatan minimal yang dibutuhkan untuk
perubahan-perubahan bentuk, ukuran, melakukan identifikasi pakan alami antara
pergerakan selama perbedaan-perbedaan lain adalah :

4
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

1. Plankton net
1. Plankton Net
2. Mikroskop
Fungsi dari Plankton net adalah
3. Haemocytometer untuk mengambil plankton pada
4. Autoclove perairan daerah fotik (daerah yang
5. Gelas ukur dapat ditembusi cahaya ), karena
plankton hanya dapat hidup pada
6. Gelas piala
bagian fotik dari perairan. Ukuran dari
7. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi panjang Plankton net pun disesuaikan
8. Piper berdasarkan batas te m bu s c a h a y
9. Buku identifikasi (phytoplankton, a pa d a pe r a i r a n . Planktonet
Zooplanton, dan benthos) adalah alat yang dirancang untuk
Jenis –jenis peralatan untuk identifikasi tujuan sampling dengan objek
jenis jenis pakan alami dalam laboratorium plankton. Plankton net merupakan jaring
yang seharusnya ada dan fungsinya dengan mesh size yang disesuaikan
disajikan dalam tabel 3. Alat dan bahan dengan plakton. Penggunaan jaring
identifikasi pakan alami dan fungsinya : plakton selain praktis juga sampel
yang diperoleh cukup banyak. Jaring
No Alat dan bahan Fungsi plankton net biasa terbuat dari nilon,
Alat yang digunakan untuk umumnya berbentuk kerucut dengan
Mikroskop
melihat obyek yang sangat berbagai ukuran, tetapi rata-rata
1
kecil yang tidak bisa panjang jaring adalah 4-5 kali
dilihat dengan mata
telanjang
diameter mulutnya. Jaring berfungsi
Alat yang dignakan untuk untuk menyaring air serta plakton
mengambil samppel plankton yang berada didalamnya. Karena itu
2 Pipet tetes yang terdapat dalam gelas plakton yang tertangkap sangat
baker dan kemudian diteteskan
bergantung pada ukuran mesh size,
ke atas kaca preparat
maka ukuran mesh size yang
Untuk menampung sampel
3 Botol sampel digunakan harus disesuaikan dengan
phytoplankton
Sebagai media tempat jenis atau ukuran plankton yang akan
4 sedgewick
plankton diletakkan diamati. Mesh size dengan ukuran 30-50
Media untuk menentukan µm untuk fitoplankton dan
5 Buku identifikasi jenis plankton yang sudah zooplankton kecil. Sedangkan untuk
ditemukan dengan mikroskop
mezooplakton yang lebih besar
Sebagai cairan untuk digunakan ukuran mesh size 150-175
6 Formalin 4 % mengawetkan sampel plankton
µm.
Cairan untuk mengawetkan
7 Lugol
sampel plankton

Sampel Bahan utama dari


8 phythoplankton praktikum yang diambil
dan kemudin diidentifikasi
Cairan untuk mencuci
kaca preparat yang sudah
9 aquades
digunakan untuk
mengidentifikasi plankton
Digunakan untuk
Gambar1. 21 . planktonet (Sumber: Dokumen Penulis)
membersihkan/mengeringkan
10 tisu
kaca preparat yang sudah dicici Bagian akhir ujung jaring terdapat
dengan aquades bucket alat penampung plankton yang
Tabel.1.2. alat dan bahan indentifikasi pakan alami terkumpul. Alat penampung ini biasanya
berbentuk tabung yang mudah dicopot
5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dari tabungnya. Prinsipnya bucket harus

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

memenuhi syarat: berukuran sangat


a.dapat dengan mudah dioperasikan
dilaut
b. tidak menampung air terlalu banyak.
2. Konstruksi plankton net
a.Cincin: terletak di atas dan
berfungsi sebagai pengikat tali dan
sebagai penarik plankton net. Cincin
biasanya terbuat dari besi. Diameter
cincin berbeda – beda tergantung
dari merk dan jenis plankton net,
namun pada umumnya diameter
cincin ini yaitu 15
– 25cm.
b. T a l i : b e r f u n g s i u n t u k
menghubungkan jaring dengan
cincin. Panjang tali bervariasi
tergantung jenis plankton net dan
jenis plankton yang akan diambil,
namun biasanya tali yang
digunakan berukuran 25 – 50cm
c. Kawat: digunakan untuk membentuk
net atau mulut jaring sesuai
keinginan dan kebutuhan kita.
Diameter kawat biasanya 31cm
untuk fitoplankton dan 45cm untuk
zooplankton.
d. Jaring: digunakan biasanya dari
bahan nilon. Mesh size dari jaring
ini bia sa nya 30 – 50 µm un tu k
fitoplankton dan 150-175 µm untuk
zooplankton, panjang jaring sekitar 4-
5 kali diameter mulut jaring.
e. Botol/ bucket: berfungsi untuk
menyimpan sampel air yang telah
disaring oleh plankton net.
3. Mikroskop
Pengertian mikroskop bisa dipahami
sebagai alat optik yang berguna
untuk alat bantu dalam
meli hat dan mengamati benda -
benda yang ukurannya sangat kecil
sehingga tidak mampu dilihat dengan
hanya mata telanjang. Jadi, secara
sederhana mikroskop adalah alat
bantu untuk melihat benda -benda

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kecil, atau mikro. Kata mikroskop mata pada saat mikroskop digunakan.
sendiri berasal dari bahasa latin Lensa obyektif ada beberapa buah, dan
yakni “mikro” yang artinya kecil dan memiliki pembesaran masing- masing
kata “scopein” yang artinya melihat. 5X, 10X, 45X, dan 100X. Sedangkan
Jadi, mikroskop diartikan sebagai lensa okuler hanya 1 buah
alat untuk melihat benda kecil.
Benda -benda kecil tersebut dilihat
dengan cara diperbesar ukuran
bayangan benda tersebut
hingga b e r k a l i - k a l i l i p a t
d a r i u k u r a n sebenarnya.
Dengan mikroskop, bayangan
benda mampu diperbesar hingga 40
kali, 100 kali, bahkan sampai 1000
kali lipat. Perbesaran yang semakin
tinggi ini dapat semakin meningkat
lagi seiring dengan t e k n o l o g i y
a n g j u g a s e m a k i n
berkembang.
Penemu mikroskop adalah
Anthony Van Leewenhoek.
Penemuan mikroskop sangat
membantu para peneliti dan para
ilmuan untuk dapat mengamati
objek mikroskopis. Secara terkhusus,
ada pula cabang ilmu yang
mempelajari objek - objek berkuran
sangat kecil atau mikroskopik yang
dilakukan dengan menggunakan
mikroskop. Cabang ilmu tersebut
adalah ilmu mikroskopi elektron
adalah mikroskop yang
menghasilkan gambar lebih jelas
karena mikroskop ini mempunyai
resolusi tinggi hingga ribuan kali.
4. Bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya Mikroskop cahaya
modern yang biasa
digunakan di sekolah memiliki
bagian
utama berupa lensa objektif yang
letaknya dekat dengan obyek yang
akan diamati. Lensa obyektif
melekat pada bagian yang disebut
revolver. Revolver ini dapat diputar,
dan berguna sebagai alat pemindah
lensa. Jenis lensa yang lain adalah
lensa okuler terletak dekat dengan

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

atau 2 buah, dan mempun Minyak ini diperlukan karena


y a i pembesaran 5X, 10X, atau 15X.
Kedua lensa pada mikroskop
dihubungkan oleh suatu bagian
berbentuk tabung. Mikroskop yang
memiliki sebuah lensa okuler, disebut
mikroskop monokuler

Gambar 1. 22. Mikroskop ( Sumber : https://alatlabdankimia.


wordpress.com/2012/01/09/mengenal-mikroskop/ )

5. Bagian – Bagian Optik Mikroskop


Pada bagian optik mikroskop, terdiri
dari lensa okuler, lensa objektif,
kondensor, diafragma, dan cermin.
Berikut keterangannya.
a.Lensa Okuler, adalah lensa yang
terdapat pada bagian ujung atas
tabung mikroskop. Pada lensa
okuler inilah, para pengamat
melihat objek yang diperbesar
bayangannya. Lensa o k u l e r i n i
b e r p e r a n d a l a m
memperbesar kembali bayangan
yang dihasilkan lensa objektif.
Biasanya, lensa okuler mempunyai
perbesaran 6, 10 atau 12 kali.
b. Lensa Objektif, adalah lensa yang
berada dekat dengan objek yang
diamati. Pada mikroskup umumnya
terdapat 3 lensa objektif, yakni
dengan kemampuan perbesaran 10,
40, atau 100 kali. Untuk
menggunakan lensa objektif ini,
terlebih dahulu pengamat harus
mengoleskan minyak emersi pada
bagian objek. Fungsi minyak
emersi adalah sebagai pelumas
serta memperjelas bayangan benda.

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

ketika dilakukan perbesaran 100 kali,


letak lensa dan objek yang diamati
s ang at d ekat, bahkan kad an g
bersentuhan.
c. Kondensor, adalah bagian mikroskop
yang dapat diputar, baik naik atau
turun. Fungsi kondensor adalah untuk
mengumpulkan cahaya y
a n g dipa ntu lka n oleh cerm in
da n memusatkannya ke objek.
d. Diafragma, adalah bagian yang
fungsinya untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk dan
mengenai preparat atau objek yang
diamati.
e. Cermin, adalah bagian yang berfungsi
untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima oleh
mikroskop. Cermin mengarahkan
cahaya dengan cara memantulkan
cahaya yang didapatnya tersebut.
f. Revolver, adalah bagian yang
fungsinya untuk mengatur perbesaran
lensa objektif yang diinginkan oleh
pengamat.
g. Tabung Mikroskop, adalah bagian
yang fungsinya untuk
menghubungkan lensa objektif dan
lensa okuler pada mikroskop.
h. Lengan Mikroskop, adalah bagian
yang fungsinya sebagai tempat
pengamat ketika memegang
mikroskop.
i. Meja Benda, adalah bagian yang
fungsinya untuk tempat meletakkan
objek yang hendak diamati. Pada meja
benda ini terdapat pula penjepit
objek yang berguna untuk menjaga
objek agar tetap ditempat yang
diinginkan.
j. Makrometer (pemutar kasar), adalah
b ag ian yang fun g s in y a un tuk
menaikkan atau menurunkan tabung
dengan cepat, agar pengamat dapat
mengatur kejelasan gambaran objek
yang didapatkan.
k. Mikrometer (pemutar halus), adalah

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

bagian yang fungsinya untuk pembesaran 10 kali. Dengan


menaikkan atau menurunkan
tabung secara lambat dan
berguna untuk m e l a k u k a n p e
ngaturan agarmendapat
k a n k e j e la s a n d a r i
gambaran objek yang diinginkan.
l. Kaki Mikroskop, adalah bagian
mikroskop yang fungsinya sebagai
penyangga untuk menjaga mikroskop
agar tetap pada tempat yang
diinginkan. Kaki mikroskop juga
berguna sebagai tempat memegang
mikroskop jika mikroskop hendak
dipindahkan.
6. Macam – Macam Mikroskop
Berdasarkan pada sumber energi
yang dimanfaatkan, mikroskop dibagi
ke dalam dua jenis, yakni mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron.
a.Mikroskop Cahaya
Sesuai namanya, Mikroskop
cahaya adalah jenis mikroskop yang
dapat digunakan dengan
memanfaatkan cahaya sebagai
sumber energinya. Pada mikroskop
cahaya, digunakan lensa yang
berperan untuk memusatkan
cahaya ke objek yang hendak
diamati. Cahaya yang digunakan
sebagai sumber energi ini dapat
berasal dari cahaya matahari atau
pun dari cahaya lampu.
b.Mikroskop yang pertama kali
ditemukan adalah jenis mikroskop
cahaya ini. Mikroskop cahaya juga
menjadi jenis mikroskop paling umum
yang digunkaan di sekolah -sekolah di
Indonesia sebagai alat belajar.
M ik r o s k o p c a h a y a u m u m n
y a mempunyai tiga lensa
objektif dengan masing -
masingnya, mampu melakukan
pembesaran lemah (4 atau 10 kali),
pembesaran sedang (40 kali) dan
pembesaran kuat (100 kali). Selain
itu, ada juga lensa okuler dengan

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

bekal lensa tersebut, mikroskop


cahaya umumnya mempu
n y a i pembesaran maksimal 1000 kali
dari ukuran sebenarnya.
Ada pula jenis mikroskop cahaya
yang hanya mempunyai satu lensa
okuler atau monokuler dan yang hanya
mempunyai dua lensa okuler atau
binokuler atau mikroskop stetero.
Umumnya, mikroskop monokuler
hanya dapat melihat panjang dan
lebar dari objek saja. Sedangkan
mikroskop binokuluer dapat melihat
objek secara 3 dimensi, yakni secara
panjang, lebar dan tinggi objek.
c. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron bisa dikatakan
sebagia penemuan mikroskop baru
yang lebih canggih atau modern. Jenis
mikroskop ini memanfaatkan
elektron sebagai sumber energinya.
Mikroskop Elektron menggunakan
magnet sebagai pengganti lensa.
Elekron i n i l a h y a n g b e r g u n a
u n t u k memusatkan sumber energi
menuju objek yang diamati.
Dengan menggunakan mikroskop
electron, bayangan objek yang diamati
dapat diperbesar hingga satu juta
kali ukuran objek sebenarnya.
Bahkan, kemampuan memperbesar
bayangan o b j e k in i m a s ih d
apat terusberkembang s
e i r in g m a j u n y a teknologi yang
ditemukan.
Mikroskop electron sendiri juga
ada dua jenis, yakni Mikroskop
Transmisi Elektron (TEM) dan
Mikroskop Elektron Scanning.
Mikroskop TEM cara k e r j a n y
a a d a l a h d e n g a n
menembuskan elektron terhadap
objek, sehingga gambaran bayangan
o b j ekn ya ter li hat pada layar.
Sedangkan Mikroskop Elektron
Scanning bekerja dengan
menampilkan gambaran tiga dimensi
dari objek. Mikroskop ini mampu

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Gambar 1. 24b: Autoclave ( Sumber :


memberikan gambaran permukaan, http://www.labsmk.com
jaringan, dan struktur dari objek yang /2017/07/penngenalan-alat-mikrobiologi.html )

diamati.
d. Haemocytometer
Haemocytometer adalah alat yang
dipergunakan untuk menghitung
sel- sel darah merah dan alat ini juga
dapat dipergunakan untuk
menghitung kepadatan populasi
pakan alami dari kelompok
mikroalga. Alat ini terbuat dari kaca
tebal berbentuk empat persegi
panjang dan pada bagian
tengahnya terdapat celah yang
membentang seperti huruf “H”

Gambar 1 . 23 : haemocytometer (Sumber: Dokumen Penulis)

e. Autoclave
Autoclave adalah sebuah alat
sterilisasi dengan menggunakan
metode uap panas basah
bertekanan dengan lama proses
sterilisasi adalah
15 menit pada suhu 121 derajat
cellcius pada tekanan 1 atm
Keterangan :

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

1) Monitor tekanan. Berfungsi untuk


menampilkan tekanan uap panas
yang ada didalam mesin
2) Tutup Autoclave. Berfungsi untuk
menutup wadah autoclave
3) Drain Bottle. Berfungsi untuk
menampung aquades yang keluar
dari dalam mesin
4) Body. Berfungsi untuk menopang
seluruhbagiankompone
n autoclave
5) Kabel Konektror. Berfungi untuk
menghubungkan aruus listrik
kemesin
6) Monitor Standby. Berfungsi untuk
menampilkan aktifitas penggunaan
autoclave
7) Tombol power. Berfungsi untuk
mengaktifkan seluruh komponen
8) Tombol Func. Berfungsi untuk
membuat 3 program yang berbeda
9) Monitor EXHT. Berfungsi untuk
menampilkan tekanan level uap
panas yang mau dikeluarkan
10) Tombol SET. Berfungsi untuk
menetapkan program
11) Tombol EXHT . berfungi untuk
memilih tingkatan level tekanan
12) Tombol SET Bawah. Berfungsi
untuk mengelolah program
13) Tombol FAN. Berfungsi untuk
mengaktifkan kipas pendingin
14) Monitor FAN. Berfungsi untuk
menampilkan aktifitas kipas
pendingin
15) Tombol Agar. Berfungsi untuk
memilih karakteristik media
agar/padat yang ingin di sterilkan
16) Monitor Draint Bottle. Berfungsi
untuk melihat keterangan wadah
penampung auadest
17) Tombol Solid. Berfungsi untuk
Memilih Karakteristik Alat yang

5
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

ingin di sterilkan
mempermudah dalam
18) Tombol Dissol. Berfungsi untuk memindahkan alat
memilih karakteristik media
f.Gelas Ukur
bahan kimia yang ingin di
sterilkan Gelas ukur mempunyai bentuk
seperti pipa yang mempunyai kaki /
19) Tombol Stop. Berfungsi untuk
dudukan sehingga dapat ditegakkan.
menghentikan program yang
Pada bibir atas terdapat bibir tuang
sedang berjalan dengan keadaan
untuk memudahkan dalam menuang
tertentu
larutan atau cairan. Gelas ukur terbuat
20) Tombol Start. Berfungsi untuk dari gelas, tetapi tersedia, juga yang
memulai program terbuat dari plastik tahan bahan kimia.
21) Tombol Lid Open . berfungsi G e la s u k u r a d a la h p e r a la
untuk membuka autoclave t a n laboratorium umum yang
22) Tombol Lid Close. Berfungsi digunakan untuk mengukur volume
untuk menutup autoclave cairan. Alat ini memiliki bentuk
23) Monitor Suhu WARM. Berfungsi silinder dan setiap garis penanda
untuk menampilkan batasan suhu pada gelas ukur mewakili jumlah
cairan yang telah terukur.
24) Monitor Waktu . Berfungsi
Gelas ukur berukuran besar
untuk menampilkan program
biasanya terbuat dari polipropilena
timer
karena resistansi kimia yang sangat
25) Monitor Suhu. Berfungsi Untuk baik atau polimetilpentena karena
Menampilkan keadaan suhu yang transparansinya, membuat gelas
ada didalam autoclave ukur tersebut lebih terang, kurang
26) Dinding Pemanas. Berfungsi retak dibandingkan kaca.
untuk menstabilkan suhu dan Polipropilena (PP) dapat dengan
tekanan mudah dimasukkan dalam autoklaf
27) Keranjang. Berfungsi untuk berulangkali.
menampung media yang ingin
disterilkan
28) Tutup Pemanas. Berfungsi untuk
menutup bagian dalam autoclave
dan juag menjaga kestabilan suhu
dan tekanan uap.
29) Tombol ON/OFF. Berfungsi untuk
mengaktifkan alat
30) Filter udara. Berfungsi untuk
menyalurkan udara dari luar
menuju kedalam mesin Gambar 1 : 25gelas ukur ( Sumber : http://www.labsmk.
com/2017/10/fungsi-gelas-ukur-graduated-cylynder.html )
31) G a g a n g . B e r fu n g s i u n
tukmempermudah dal Namun, penggunaan autoklaf lebih
a m memindahkan alat dari 121 °C (250 °F) (tergantung pada
formulasi kimia bahan: tingkat
32) Fiter Udara Panas. Berfungsi polipropilena komersil yang umum
untuk mengeluarkan udara digunakan meleleh pada suhu diatas
panas mesin 177 °C (351 °F)), dapa
33) Roda Alas. Berfungsi untuk t
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

membengkokkan atau merusak gelas


kecil ada juga Tabung reaksi yang
ukur polipropilena,yan
memiliki ukuran besar. Alat tersebut
g mempengaruhi keakuratan
dinamakan “Labu didih”.
g. Gelas Piala
Gelas piala atau sering disebut
dengan nama gelas beaker, atau
gelas kimia merupakan alat
laboratorium yang berfungsi
sebagai penampung. Alat berbentuk
silinder dengan alas datar ini, biasa
digunakan untuk bahan kimia
dengan sifat korosif yang terbuat
dari PPTE. Dan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi atau
hilangnya cairan, gelas ini biasa
dipasangkan dengan gelas arloji Gambar 1 . 27: tabung reaksi (Sumber : https://salamadian.com/
alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )
sebagai penutup.
Terdapat beberapa ukuran untuk h. Pipet
gelas ini, mulai dari 25 mL hingga 3 L.
Gelas beaker terbuat dari bahan Pipet digunakan untu
borosilikat atau plastik k memindahkan volume cairan yang
telah terukur. Alat ini terdiri dari
beberapa jenis dengan bentuk, fungsi,
dan tingkat ketelitian yang berbeda.
Macam-macam pipet diantaranya
yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet
volume
1) Pipet Tetes
Sesuai dengan namanya, pipet
yang satu ini mampu memindahkan
cairan dalam jumlah yang sangat
kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini
Gambar 1 . 26: gelas piala /gambar gelas beaker (Sumber: dikarenakan bentuk dari pipet ini
https://salamadian.com/alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )
yang berupa pipa kecil yang
g. Tabung Reaksi ditutupi dengan karet di bagian
Tabung reaksi adalah peralatan atasnya.
gelas yang terbuat dari kaca atau
plastik. bentuknya sebesar jari tangan
manusia. Tabung reaksi tersedia
dalam berbagai macam ukuran.
Namun pada umumnya memiliki
ukuran berdiameter 10-20 dengan
panjang 50-200 mm. Fungsi tabung
reaksi adalah untuk mencampur,
menampung dan memanaskan
bahan- bahan kimia cair atau padat, Gambar 1. 28: pipet tetes (Sumber : https://salamadian.com
utamanya untuk uji kualitatif. Selain /alat-alat-laboratorium-kimia-biologi/ )

berukuran

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pada identifikasi pipit tets k


digunakan untuk Pipet tetes
digunakan untuk mengambil
contoh plankton dari dalam botol
sampel untuk kemudia
n dipindahkan ke dalam kaca
counting chamber.
2) Pipet Ukur
Fungsi Pipet ukur adalah untuk
memindahkan larutan secara
terukur sesuai dengan volume.
Pada pipet ini juga terdapat
skala y a n g m e n u n j u k a n
v o l u m e tersebut. Ukuran
volume terbesat pipet ukur
sendiri adalah 50 ml.

Gambar 1. 29: Pipet ukur (Sumber :


https://salamadian. com/alat-alat-laboratorium-kimia-
biologi/ )

3) Pipet volume/gondok
Pipet gondok atau pipet
volume. Berbeda dengan pipet
tetes, pipet volume memiliki
ukuran yang lebih besar
sehingga mampu memindahkan
cairan dari wadah ke wadah.
Peralatan laboratorium ini
merupakan alat ukur kuantitatif
dengan tingkat ketelitian tinggi.

Gambar 1. 30 Pipet volum ( Sumber :


https://salamadian. com/alat-alat-laboratorium-kimia-
biologi/ )

Pipet volume memiliki bagian


menggelembung ditengahnya.
Fungsinyaadalahuntu

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

mengambil larutan dengan Dalam mempelajari palnkton, tidak akan


volume yang tepat dan sesuai terlepas dari sampling plankton di
dengan label yang tertera lapangan. Teknik atau pencuplikan
pada bagian yang
menggelembung tersebut.
7. Buku Identifikasi Plankton
Buku identifikasi merupakan
buku yang digunakan sebagai
pedoman dalam mengidentifikasi
plankton. Cara Identifikasi
plankton secara garis besar dengan
cara mencocokkan antara ciri
plankton yang ditemui dengan ciri
ciriplankton yang terdaftar dalam
buku identifikasi tersebut.
H. Teknik Pengambilan Sampling
Sampel adalah sebagian dari
populasi. Artinya tidak akan ada
sampel jika tidak ada populasi.
Populasi adalah keseluruhan elemen
atau unsur yang akan diteliti. Agar
hasil penelitian yang dilakukan
terhadap sampel masih tetap bisa
dipercaya dalam artian masih bisa
mewakili karakteristik populasi, maka
cara penarikan sampelnya harus
dilakukan secara seksama. Cara
pemilihan sampel dikenal dengan
nama teknik sampling atau teknik
pengambilan sampel.
Secara umum, sampel yang baik
adalah yang dapat mewakili sebanyak
mungkin karakteristik populasi. Dalam
bahasa pengukuran, artinya sampel
harus valid, yaitu bisa mengukur
sesuatu yang seharusnya diukur.
Sampel yang valid ditentukan oleh
dua pertimbangan yaitu akurasi dan
presisi. Akurasi atau ketepatan
merupakan tingkat ketidakadaan
“bias” (kekeliruan) dalam sampel.
Dengan kata lain, semakin sedikit
tingkat kekeliruan yang ada dalam
sampel, maka semakin akurat sampel
tersebut. Sedangkan presisi mengacu
pada persoalan sedekat mana
estimasi peneliti dengan karakteristik
populasi.

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

plankton dari perairan yang paling


Nensen. Botol dikaitkan dengan tali
mudah umumnya dapat dilakukan
dan diturunkan sampai kedalaman
dengan menyaring sejumlah massa air
yang diinginkan. Pemberat
dengan jaring halus. Bergantung pada
(mesenger) kem udia n d i t u r u n k a
tujuannya Wardhana (1997)
n s e h in g g a melepaskan kait tutup
menyatakan bahwa sampling plankton
yang terbuat dari karet. Air yang
dapat dilakukan secara kualitatif atau
tertampung dalam botol kemudian
kuantitatif.
disaring dengan jala plankton
(Wardhana. 1997).
1. Sampling Plankton Secara Kualitatif Cara pengumpulan plankton seperti
Pencuplikan plankton secara ini memiliki kekurangan karena
kualitatif di perairan dapat dilakukan plankton motil dapat menghindar masuk
dengan menarik jala plankton baik ke dalam botol. Sedangkan kelebihan
secara horizontal maupun vertikal. Pada alat ini antara lain ialah volume air
perairan yang banyak terdapat dan kedalaman pengambilan sampel
tumbuhan air pencuplikan plankton dapat diketahui dengan tepat.
dapat dilakukan dengan jala plankton Pengambialan s a m p e l p l a n k t o n
bertangkai. Disamping jala plankton, y a n g a k a n diidentifikasi
ikan planktivor sering merupakan menentukan jenis plankton yang
pengumpul plankton yang sangat terdapat pada perairan. Pengambilan
baik. Ikan tersebut dapat plankton bertujuan untuk mengetahui
mengumpulkan berbagai jenis kelimpahan plankton diperairan
plankton yang kadang- kadang tidak serta bagaimana cara pengambilan
tertangkap jala. Untuk menghindari sampel planakton yang akan dikultur.
agar plankton yang dimakan tidak Pengambilan sampel plankton dapat
dicerna lebih lanjut, ikan yang diperoleh dibedakan menjadi 2 yaitu ;
harus segera dibunuh. a. Metode sampling plankton secara
2. Sampling Plankton Secara Kuantitatif kuaitatif,
Pada umumnya pengumpulan yaitu metode sampling plankton
plankton secara kuantitatif dapat yang bertujuan untuk mengetahui
dilakukan dengan botol, jaring, atau jenis-jenis plankton. Pencupikan
pompa. Cara sampling seperti ini plankton secara kuantitatif di
umumnya dilakukan untuk mengetahui perairan dapat dilakukan dengan
kepadatan plankton per satuan volume menarik jala plankton baik secara
dengan pasti. horizontal maupun vertikal pada
Botol perairan yang banyak terdapat
Alat pengukuran plankton yang tumbuhan ait.
sering digunakan antara lain adalah Pencuplikanpaktonda
botol Nansen atau Kemmerer, Van Dorn p a t dilakukan denganjala
dan botol biasa. Botol gelas bermulut plankton bertangkat. Disamping
lebar dan bertutup gelas dipasang pada dijla pankton, ikan planktivor sering
tali dan diturunkan sampai kedalaman merupakan pengumpul plankton yang
yang ditentukan dan air dibiarkan sangat baik. Ikan tersebut dapat
masukkedalamnya.Untuk mengumpulkan berbagai jenis
mengumpulkan plankton secara plankton yang ka&g- ka&g tidak
vertikal pada kedalaman tertentu dapat tertangkap jala, untuk menghindari
digunanakan botol Kemmerer atau agar planton yang dimakan tidak

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dicerna lebih lnjut. Ikan yang diperoleh


harus segera dibunuh.

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

b. Metode sampling secara kuantitatif,


Tabung Van Dorn atau Nansen
yaitu metode sampling plankton Bottle Sampler terbuka
untuk mengetahui keimpahan diturunkan pada kedalaman
plankton yang berkaitan dengan tertentu, tabung akan tertutup
distribusi waktu & tempat. Pada dengan meuncurkan ring atau
umumnya pengumpulan plankton besi pemberat sehingga bagian
secara kuantitatif dapat dilakukan atas & bawah akan tertutup
dengan bobot jaring & pompa. Cara
3) Samping menggunakan pompa
sampling seperti ini umumnya
hisap
d i la k u k a n u n tu k m e n g e ta
h u i kepadatan plankton per Ujung pompa hisap diturunkan
satuan volume dengan pasti. s a m p a i d e n g a n k e d a la
Beberapa cara pengumpulan m a n tertentu, air sampe
plankton diantaranya adalah : ditambung & disaring.
1) S a m p l i n g m e n g g u n a k a Keuntungan dari pompa hisap
n tabung/botol air (water bottle) adalah voume & kedalaman air
dapat ditentukan. Kekutanganya
Pengambilan sampel pankton voume air dibatasi oleh diameter
menggunakan tabung atau botol pipa penghisap.
gelap dilakukan pada sampling
dengan mengambil air tawar /
air laut pada kedalam
tertentu menggunakan botol 100
ml.

Gambar 1.33 pompa hisap

4) Samping menggunakan pankton net

Gambar 1.31. water bottle

2) Sampling menggunakan van dorn


/Nnsen Bottle Sampler

Gambar.1.34. planktonet

P l a n k t o n n e t u n t u k
phytoplankton berukuran 31 cm
dengan mata jaring berukuran 30 –
Gambar 1.32 bottel sample
50 µm. Untu k zo o pl an kt o n

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

berukuran diameter 45 cm
dengan

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

mata jaring berukuran 150 – 500


2) P e n g a m a t a n dengan
µm.
haemacytometer
Metode pengambilan sampel
plankton diperairan dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa
metode:
a. Pengambilan sampel air dengan
sampling secara horizontal
Plankton net pada suatu titik di
laut ditarik kapal menuju ke titik 3. Metode perhitungan plankton
lain. Metode yang digunakan dalam
b. Pengambian sampel air dengan perhitungan phytoplankton adalah
sampling secara vertikal dengan metode perhitungan langsung
( direct cou n ti n g) me n ggu n ak an
Dilakukan dengan cara meletakan
Sedgwick Rafter dan Haemocytometer.
planktonet sampai ke dasar perairan
kemudian menariknya keatas. Sample Alat dan Bahan
plankton yang telah diperoleh a. Alat :
selanjutnya dilakukan pengawetan, 1) Mikroskop
pengawetan sampel pl an kton
2) Sedgwick Rafter
dilakukan dengan cara menyimpan
sampel plankton pada botol gelap 3) Pipet Pasteur
yang mempunyai label, didlam boto; 4) Gelas ukur/ silinder 10 ml
ters ebu t dita m ba hka n ba ha 5) Paper lens cleaning
n pengawet yaitu 4%. Sampel 6) Minyak emercy
pankton yang diperoleh harus
dilengkapi data tentang : 7) Objeck glass
1) Lokasi pengambilan sampel / 8) Cover glass/ deck glass
stasiun 9) Counter dan alat tulis
2) Tanggal & jam b. Bahan :
3) Keadaan 1) Lugol's solution
4) Cuaca 2) Formalin 4 %
5) Kecepatan arus 3) Minyak emercy ( untuk pembesaran
6) Beberapa parameter fisik & kimia 1000 kali
perairan lain c. Langkah Kerja
Pengamatan & perhitungan jumah 1) Pengamatan dan Penghitungan
plankton Jumlah Plankton
1) Pengamatan dengan sedgwick a) Pengamatan dengan Sedgwick
rafter Rafter
b) Pengamatan dilakukan dengan
men g gu n akan mikr o sko p ,
dengan pembesaran 40X atau
100X
2) Penghitungan dilakukan dengan
menggunakan sedgwik rafter

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dengan cara mengambil 1 ml air


Lebar : 20 kotak (20
sampel dari botol 100 ml,
kemudian ditutup dengan gelas mm) Tinggi : 1 mm
penutup Volume air yang tertampung
3) Penghitungan dilakukan dengan dengan atas ditutup slide glass = 1 ml
menghitung jumlah plankton yang Maka jumlah zooplankton dalam
terdapat dalam sedgwick rafter. liter air (N2) adalah….....?
4) Apabila sampel terlalu padat, Maka :
dilakukan pengenceran dengan Contoh perhitungan zooplankton
destilled water. dengan sedwick rafter
Catatan : Diketahui :
Apabila sampel langsung diambil a. Volume penampung net (V1) = 4 0
dari kolam, tanpa net plankton ml
maka perhitungan pada sedgwick
b. Kedalaman air= 100 m
rafter langsung jumlah unit / ml.
Disarankan untuk analisa dahulu c. Jari-jari net plankton = 4.35 cm
sebelum diberi f o r m a l in , u n t u d. Volume sedgwick rafter= 1 ml
k m e n g e t a h u i keberadaan e. Jumlah zooplankton dalam S-R (N1)
dinoflagellata. = misal 30 ekor
C o n t o h p e r h i t u n g a n
phytoplankton dengan sedgwick
rafter
Misal air tersaring dengan net
plankton sebanyak 5 liter
Didapat 100 ml dalam botol
penampung
Dalam pengamatan diambil 1 ml
sampel dengan menggunakan pipet
pasteur
Identifikasi dan hitung jumlah
plankton yang terdapat pada semua
ruang/ kotak dalam sedgewick rafter.
Misalkan didapat = 60 unit
(sel,koloni atau filament)
Total 100 ml = 60 x 100 unit
1
Sehingga dalam 5000 ml (5 liter air
kolam) = 60 x 100 cells
jadi jika dalam 1000 ml (1 liter) =
Gambar 1. 35. Penampang Sedwick Rafter
60 x 100 x 1000 = 120 unit / L
5000
J. Pengamatan dengan Haemacytometer
Sedgwick rafter terdiri dari
Untuk pengamatan dengan sel yang
: Panjang : 50 kotak (50 ukurannya lebih dari 8 micron dan tidak
mm)

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

terlalu padat untuk dihitun 4

g , penghitungan dapat dilakukan cell dalam 103 didapat = N x 10 cell / ml


langsung pada blok A,B,C,D dan Untuk ukuran sel yang kecil dan padat
hasilnya dibagi 4(empat) = N cell / m perhitungan dapat dilakukan di blok E (= 25
kotak kecil )
= 5 kotak terdiri dari 1,2,3,4 dan middle
= Y cell dan dirata-rata
Volume air di kotak 1,2,3,4
= 0.2 x 0.2 x 0.1 mm3 = 0.001 mm3
1 kotak = 4 x 10-3 mm3
1 ml = 103 mm3
Gambar 1. 36. Penampang Haemacytometer
Dalam air 4 x 10-3
Haemacytometer terdiri dari beberapa ditemukan
blok dengan sisi : = Y / 5 cell
Panjang = 1 mm Air 1 ml = (Y / 4 x 10-3 x 5 ) x 103 = Y x
Lebar = 1 mm 5
Tinggi = 0.1 mm x 104 sel / ml
Volume yang tertampung setiap blok (1 Beberapa jenis pakan alami yang
2
mm ) dengan atas ditutup cover glass sudah dibudidayakan, dapat dilihat dalam
- tabel berikut ini
0.1mm x 1mm x 1mm = 0.1 mm3 = 10
4
ml Phytoplankton
UKURAN
KELAS SPESIES (µm)

Mikroalga Skeletonema costatum 15 – 25


Chaestoceros muelleri 6–9
Tetraselmis chuii 8 – 16
Nannochloropsis oculata 2-5
Isochrysis galbana 3–7

Tabel 1.3. Beberapa jenis pakan alami yang sudah dibudidayakan


secara massal.

1. Phytopankton
Phytopankton untuk hidup dan
Gambar 1. 37. Blok pada Haemocytometer
berkembang biak membutuhkan cahaya
sinar matahari yang cukup untuk
Volume air di Blok,
fotosintesis. Phytoplankton biasanya
misal B = 1 x 1 x 0.1 mm dapat dijumpai pada lapisan permukaan
3
= 0.1 mm perairan saja. Phytoplankton ini bersifat
= 1 / 10 = 1 x 10-1 mm
3 autotropik dan menjadi produsen
3
primer.Jenis phytoplankton yang biasa
Dalam 1 ml = 1 x 1 x 1 cm digunakan sebagai pakan alami adalah
3 3
= 10 x 10 x 10 mm = 1000 mm Chlorella, Tetraselmis, Diatom dan
-1
Air dalam 1 x 10 mm3 ditemukan N Sprirulina.
a.Chlorella
Chlorella merupakan alga hijau
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

yang diklasifikasikan sebagai berikut:


b. Tetraselmis
Phylum : Chlorophyta
Klasifikasikan Tetraselmis sp.
Kelas : Chlorophyceae sebagai berikut:
Ordo : Chlorococcales Filum : Chlorophyta
Familia : Chlorellacea Kelas : Chlorophyceae
Genus : Chlorella ( Bougis, 1979 ) Ordo : Volvocales
Chlorella habitat hidupnya ada 2 Sub ordo : Chlamidomonacea
macam yaitu hidup di air tawar
yang dinamakan chlorella sp dan Genus : Tetraselmis
hidup di a i r la ut c o n t o h n y a Spesies : Tetraselmis sp.
chlorella minutissma, C.
Vulgaris dan C. virginica. Chlorella
air tawar dapat hidup dengan kadar
salinitas hingga 5 ppt. Contoh
Chlorella yang hidup di air laut
adalah Chlorella vulgaris, Chlorella Gambar 1.39. Tetraselmis sp (Sumber:
pyrenoidosa, Chlorella virginica dan http://cfb.unh.edu/phycok
ey/Choices/Chlorophyceae/unicells/flagellated/TETRASELMIS/
lain-lain (Isnansetyo dan Tetraselmis_Image_page.html )

Ku rn i as tu ty 1995 ) . Umu mny a Menurut Mujiman (1984), Sel-sel


Chlorella bersifat planktonis yang Tetraselmis sp. berupa sel tunggal
melayang di dalam perairan, namun yang berdiri sendiri. Ukurannya 7-12
beberapa jenis Chlorella juga µm, berkolorofil sehingga warnanya
ditemukan mampu bersimbiosis pun hijau cerah. Pigmen penyusunnya
dengan hewan lain misalnya Hydra terdiri dari klorofil. Tetraselmis
dan beberapa Ciliata air tawar mempunyai empat buah flagella maka
seperti Paramecium bursaria . Tetraselmis dapat bergerak seperti
Chlorela adalah alga yang bersel hewan. Pigmen klorofil Tetraselmis
tunggal berbentuk bulat atau bulat sp. terdiri dari dua macam yaitut
telur tetapi kadang dijumpai karotin dan xantofil. Inti sel jelas
bergerombol diameter selnya dan berukuran kecil serta dinding
sekitar 2-8mikron, berwarna hijau sel mengandungbahan sellulosa dan
karena kandungan klorofil yang pektosa. Tetraselmis tumbuh dengan
dominan, Dinding Chlorela keras kondisi salinitas optimal antara 25
terdiri atas selulosa dan dan 35 ppm (Fabregas et al, 1984).
pectin.mempunyai protoplasma Menurut Griffith et al ( 1973 )
yang berbentuk cawan dan dapat mengatakan bahwa Tetraselmis sp.
bergerak secara lambat. masih dapat mentoleransi suhu antara
0
15-35 C, sedangkan suhu optimal
0
berkisar antara 23-25 C. Reproduksi
Tetraselmis sp. terjadi secara
vegetatif aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual dimulai dengan
membelahnya protoplasma sel
menjadi dua, empat, delapan dalam
bentuk zoospore setelah masing-
masing melengkapi diri dengan
Gambar 1.38. Chlorella ( Sumber: http://cholorella.blogspot.
com/2012/12/manfaat-chlorella.html )

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

flagella. Sedangkan reproduksi s alah satu


secara seksual, setiap sel
mempunyai gamet yang identik
(isogami) kemudian dengan
bantuan s u b s t a n s i s a l a h s a
t u g a m e t tersebutditandai
dengan bersatunya k l o r o p l a s t
y a n g k e m u d i a n menurunkan
zygote yang sempurna (Erlina dan
Hastuti, 1986).
c. Diatome
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum : Chrysophyta
Sub Phylum : Bacillariophyceae
Ordo : Pennales
Famili : Fragilariaceae
Genus : Diatoma
Spesies : Diatoma sp
Diatom berasal dari kata Yunani
“Diatomos” yang berarti dipotong
setengah. Saat ini diketahui Diatom
memiliki struktur khas yaitu dinding
sel terbagi menjadi dua bagian yang
dilapisi oleh silika. Diatom
merupakan fitoplankton yang
berperan sebesar 25% dalam
proses fotosintesis di Bumi
dimanapun ada cahaya dan nutrisi
yang cukup. Selain itu, Diatom
mempunyai konstribusi 40 – 45%
produktivitas laut sehingga lebih
produktif jika dibandingkan dengan
hutan hujan di seluruh dunia.
Diatom berfotosintesis di laut
menghasilkan karbon organik
yang berfungsi sebagai dasar untuk
jaring makanan di laut.
Diatom merupakan alga yang
tersebar luas di perairan baik air
tawar atau air laut, maupun di tanah-
tanah yang lembab. Jumlah diatom
s a n g a t b a n y a k , d ip e r k i r
a k a n mencapai 16.000 Jenis.
Karena jumlahnya yang banyak,
diatom yang b er p er an seb ag ai

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

fitoplankton menjadi
komponen pr odu sen penting
di perairan laut.Diatom ada yang
hidup sendiri dan ada yang
berkoloni membentuk filamen.
Sebagian hidup bebas di
permukaan air, beberapa jenis
yang lain hidup menempel pada
substrat.
Gambar 1.40 Diatom ( Sumber: http://semi-yanto.blogspot.
com/2011/05/kingdom-protista.html )

d. Spiruliina
Spirulina sp adalah alga hijau
biru yang berbentuk spiral. Kata
“spirulina” berasal dari bahasa
latin “spira” yang berarti spiral.
Panjang sel Spirulina sp adalah
300-500 mikron atau sekitar ½
milimeter, dimana kita tidak dapat
melihatnya dengan kasat
mata. Spirulina sp dapat hidup di
kolam yang hangat dan sedikit
mengandung garam.
Pertumbuhannya sangat cepat, dan
merupakan penghasil oksigen di
bumi. Organisme bersel satu ini
sangat sederhana, salah satu
komponen utama dari rantai
makanan dan kehidupan di bumi
ini.
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Cyanophyta
Kelas :
Cyanophyceae Ordo
: Nostocales Famili :
Oscilatoriaceae
Genus : Spirulina
Spesies : Spirulina
sp.
Spirulina sp merupakan mahluk

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

hidup autotrof berwarna kehijauan, hewani. J en is z oo pl a n k ton ya n g


kebiruan, dengan sel berkolom bia s a digunakan sebagai makanan
m e m b e n t u k f i la m e n t e r larva atau
p i l in menyerupai spiral (helix)
sehingga d is ebut juga alga biru
hijau berfilamen (cyano bacterium).
Alga ini termasuk dalam divisi
cyanophyta, kelas cyanophyceae,
ordo nostocales. Bentuk tubuh
Spirulina sp yang menyerupai
benang merupakan rangakain sel
yang berbentuk silindris dengan
dinding sel yang tipis,
berdiameter 1- 12 mikrometer.
Filamen Spirulina sp hidup berdiri
sendiri dan dapat bergerak bebas.
Spirulina sp. merupakan mikroalga
yang menyebar secara luas, dapat
ditemukan di berbagai
t ip e lingkungan, baik di perairan
payau, laut dan tawar. Ciri-ciri
morfologinya ya i tu m em il ik i sel
b er ko lo m m e m b e n t u k f i la
m e n t e r p i l in menyerupai
spiral, tidak bercabang, autotrof,
dan berwarna biru kehijauan
Spirulina merupakan
mikroorganisme autrotrof berwarna
hijau-kebiruan dengan sel berkolom
m e m b e n t u k f i la m e n t e r
p i l in menyerupai spiral (helix),
sehingga disebut alga biru-hijau
berfilamen (cyanobacterium)
(Richmond 1988 dalam Pamungkas,
2005). Bentuk tubuh Spirulinasp
yang menyerupai benang
merupakan rangkaian sel yang
berbentuk silindris dengan dinding
sel yang tipis, berdiameter 1- 12
mikrometer. Filamen Spirulina sp
hidup berdiri sendiri dan dapat
bergerak bebas
2. Jenis-Jenis Zooplankton
Jenis pakan alami yang kedua
adalah
zooplankton. Yaitu organisme air yang
melayang-layang mengik
u t i pergerakan air & berupa jasad
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

benih ikan/udang/ikan biasa dan sudah


dapat dibudiayakan adalah :

Tabel 1.4. Zooplankton untuk pakan ikan

a.Brancionus sp
B ra ch io n u s t er n as uk
dalam k e l o m p o k R o t i f e r
a , d a n diklasifikasikan sebagai
berikut :
Phylum : Rotifer

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Kelas : Monogona ta
ialah 25 - 27ºC. Sedangkan pH yang
Ordo : Ploima baik bagi pertumbuhannya ialah 6 – 8.
Familia : Brachionidae Oksigen tidak boleh kurang dari 1,15
Genus : Brachionus ppm dan CO2 tidak boleh lebih dari
Spesies : Brachionus sp. 12 ppm.
Tubuh Brachionus sp terbagi atas Brachionus bersifat omnifor, jenis
tiga bagian yaitu kepala, badan dan makanannya terdiri dari perfiton,
kaki atau ekor. Batas bagian kepala nannoplankton, detritus dan semua
dengan badan tidak jelas, bagian kaki partikel organik yang sesuai dengan
dan ekor berakhir dengan belahan lebar mulutnya. Makanan masuk ke
yang disebut jari. Badannya dilapisi dalam mulutnya dibantu oleh silia
oleh kutikula yang tebal dan disebut yang terletak di sekitar mulut
lorika. Ujung depan tubuh sebelah atas. Makanan dipecah oleh
dilengkapi dengan gelang-gelang alat disebut 'trophy'. Makanan yang
silika yang kelihatan melingkar sudah dipecah masuk ke dalam
seperti spiral disebut korona dan lambung untuk dicerna. Rahasia
berfungsi untuk memasukkan pakan alami,
makanan ke dalam mulut (Anonim, http://sucipto71.blogspot.com/2015/
1992) 12/pakan-alami.html
b. Artemia salina
Menurut Emslie (2003) dalam
Ramdhini (2010), klasifikasi Artemia
salina dinyatakan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Subclass : Branchiopoda
Ordo : Anostraca
Family : Artemiidae
Gambar 1.41. Brachionus sp ( Sumber: Genus : Artemia
http://gintisa.blogspot. com/2018/07/siklus-hidup-dan-
perkembanganbiakan.html ) Spesies: A. salina

Badan berwarna putih, bentuk


tubuh seperti piala, panjang 60 – 80
µm, terlihat koronanya, terdapat bulu
getar yang bergerak aktif .
Brachionus terdapat di perairan
telaga, sungai, rawa maupun Gambar 1.42. Morfologi artemia. Anonim 1990
danau. Tetapi jumlah yang
terbanyak di air payau . Artemia merupakan zooplankton
B r a ch i o nu s ter d ap at melimpah dari anggota krustacea yang
pada perairan yang kaya a k a n p digunakan sebagai pakan alami
la n k t o n d a n d e t r i t u s . P Artemia merupakan pakan alami
ertumbuhan Brachionus yang sangat penting
dipengaruhi oleh suhu perairan. Suhu dalampembenihan ikan, baik ikan air
yang baik untuk pertumbuhannya laut, ikan konsumsi air tawar,

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

ikan hiasair tawar maupun dalam p h yll op o d s, di gun akan untuk


budidaya udang. Artemia memiliki
ukuran tubuh yang kecil, namun
demikian memiliki nilai gizi sangat
tinggi bagi ikan.Kandungan protein
Artemia cukup tinggi. Nauplius
Artemia mengandung protein 42 %
sedangkan Artemia dewasa mencapai
60 % berat kering. Menurut
Watanabe et al. (1983) dalam Greco
et al. (2005) Artemia dewasa
mengandung 61,6 % protein. Hal ini
diperkuat oleh pendapat
Schumann (2000) yang
menyatakan bahwa kandungan
protein Artemia dewasa dapat
mencapai 63%.
Artemia biasanya diperjual
belikan dalam bentuk kista/cyste,
sehingga sebagai pakan alami
Artemia merupakan pakanyang
paling mudah dan praktis, karena
hanya tinggal menetaskan
kistasaj a. Namun demikian
diperlukan ketrampilan dan
pengetahuan yang cukup untuk bisa
melakukan penentasan kiste tersebut.
Kegagalan dalam menetaskan kista
Artemia bisa berakibat fatalterhadap
larva ikan yang dipelihara.
Tubuh artemia tersusun atas tiga
s eg m en: kepa la , th ora x , da
n abdomen. Warna organisme
dewasa tergantung dari konsentrasi
garam di air, dari warna hijau sampai
merah pada konsentrasi garam
tinggi (Dumitrascu, 2011).Anterior
tubuh tidak dilindungi
karapaks.Kepala memiliki sepasang
mata, pada appendages terdapat
sepasang antena pertama
(antenulla), sepasang antena
kedua, mandibles, serta s e p a s
a n g m a x i l l u l a d a n
maxillae.Tubuh memiliki 20 segmen,
11 segmen pertama merupakan
s egm en tho r ax dan memi liki
appendages seperti dayung disebut

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

berenang.Terdapat 7 s jelas tangkai mata pada kedua sisi


e g m e n abdominal tanpa bagian kepala, antena berfungsi
appendages pada posterior thorax untuk sensori. Pada jenis jantan
. antena berubah menjadi alat
Parameter kualitas air untuk penjepit (muscular grasper),
pertumbuhan artemia yang optimal
adalah sebagai berikut : Suhu 25 –
30 ºC, pH 7,5 – 8,5, Do 4,0 – 6,5.
Telur
artemia yang kering atau kista
berbentuk bulat cekung, berwarna
coklat, berdiameter 200–300
mikron dan di dalamnya terdapat
embrio yang t idak ak ti f .
N a u p l i u s arte mi a mempunyai
tiga pasang anggota badan yakni
antenna I yang berfungsi sebagai
alat sensor, antena II berfungsi
sebagai alat gerak atau penyaring
pakan dan rahang bawah belum
sempurna. Di bagian kepala
antara ke dua antenna terdapat
bintik merah (ocellus) yang
berfungsi sebagai mata nauplius.
Artemia dewasa berukuran 1–2
cm dengan sepasang mata
majemuk dan 11 pasang
thoracopoda. Setiap
thoracopoda mempunyai
eksopodit, endopodit dan epipodit
yang masing- masing berfungsi
sebagai alat pengumpul pakan,
alat berenang dan alat
pernapasan. Pada yang jantan,
antenna II berkembang menjadi
alat penjepit dan pada bagian
belakang perut terdapat sepasang
penis. Pada yang betina, antenna
menjadi alat sensor dan pada
kedua sisi saluran pencernaan
terdapat sepasang ovari. Telur-
telur yang telah masak dipindahkan
dari ovari ke dalam sebuah
kantong telur atau uterus
(Sumeru, 1984).
Pada tiap tahapan perubahan
instar nauplius mengalami moulting,
artemia dewasa memiliki panjang
8-10 mm ditandai dengan terlihat

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sepasang penis terdapat pada bagian


ciri khas Moina sp adalah bentuk
belakang tubuh, pada jenis betina
tubuh yang pipih ke samping,
antena mengalami penyusutan.
dinding tubuh bagian punggung
c. Moina dapnia membentuk suatu lipatan sehingga
M u d j i m a n ( 2 0 0 8 ) , menutupi bagian tubuh berserta
mengklasifikasikan Moina sp adalah anggota- a n g g o t a t u b u h p a d
sebagai berikut : a k e d u a sisinya.Bentuk tubuh ini
Kingdom : Animalia tampak sepertisebuah cangkang
Phylum : Arthropoda kerang- kera ng a n. Ca ng ka ng
di ba g ia n belakang membentuk
Subphylum: Crustacea sebuah kantong yang berguna
Class : sebagai tempat penampungan
Branchiopoda Order : dan perkembangan telur.Moina sp
Cladocera Family : mempunyai ukuran bentuk tubuh
500-1.000 mikron (MUDJIMAN,
Moinidae Genus :
2008). Sedangkan bagian perut
Moina Spesies : Moina terdapat 10 silia dan di bagian
sp punggungnya ditumbuhi rambut-
rambut kasar
Pertumbuhan Moina sp yang baik
ialah pada suhu berkisar antara 14 -
30ºC, pH berkisar 6,5 – 9,0. Jenis
makananyangbaikuntuk
pertumbuhannya ialah bakteri.
Moina merupakan organisme
yang bersifat planktonik dan
bergerak aktif dengan alat geraknya
yaitu kaki renang. Dan kebiasaan
makan Moina sp yaitu dengan
menggerak-gerakkan alat tambahan
Gambar 1.43 Morfologi moina sp
Sumber: Dokumen Penulis yang ada di mulutnya. Bergeraknya
alat-alat tambahan di mulut tersebut
Moina sp merupakan makanan menyebabkan aliran air yang
alami yang potensial bagi benih ikan membawa makanan ke dalam
air tawar, karena nilai gizinya yang mulutnya.
tinggi, mudah di cerna serta Moina sp merupakan zooplankton
mempunyai daya produksi yang air tawar yang dapat hidup di sungai,
tinggi, yaitu cepat berkembang biak danau , parit, rawa-rawa, dan air
dan mudah di kembangkan serta tergenang. Telur Moina sp tersebut
memiliki ukuran yang sesuai dengan mampu bertahan pada kondisi
bukaan mulut ikan . Kandungan perairan yang sangat buruk, hidup
protein Moina sp adalah 60 – 70 % pada perairan yang tercemar bahan
d a r i b e r a t k e r in g t u b u h n organik di kolam rawa yang banyak
y a , Sedangkan kandungan gizi rumput-rumput yang mati, kayu yang
Moina sp terdiri dari 90.60% air, membusuk, dan adanya kotora hewan
37.38% yang menghasilkan mikroorganisme
protein, 13.29% lemak, dan 11.00% bahkan perairan yang sedikit berair.
abu.

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

d. Dapnia

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Klasifikasi Daphnia sp. adalah


jenis ragi, tetapi hanya di lingkungan
sebagai berikut :
terkontrol seperti laboratorium.
Filum : Pertumbuhannya dapat dikontrol
Arthropoda Kelas dengan mudah dengan pemberian
: Crustacea ragi. Partikel makanan yang
Sub kelas : tersaring kemudian dibentuk
menjadi bolus yang akan turun
Branchiopoda Divisi : melalui rongga pencernaan sampai
Oligobranchiopoda Ordo : penuh dan melalui anus ditempatkan
Cladocera di bagian ujung rongga
Sub ordo : pencernaan. Kebiasaan
makannya dengan cara membuat
Eucladocera Famili :
aliran pada media, yaitu dengan
Daphnidae Genus menggerakan alat tambahan yang ada
: Daphnia di mulut, sehingga makanan masuk ke
Spesies: Daphnia sp. dalam mulutnya (Menurut Pennak,
1989).
Daphnia mempunyai bentuk tubuh
lonjong, pipih dan beruas-ruas yang Sepasang kaki pertama dan
tidak terlihat. Pada kepala bagian kedua digunakan untuk membentuk
bawah terdapat moncong yang arus kecil saat mengeluarkan
bulat dan tumbuh lima pasang partikel makanan yang tidak mampu
alat tambahan. Alat tambahan terserap. Organ Daphnia untuk
pertama disebut Antennula, berenang didukung oleh antenna
sedangkan yang ke dua disebut kedua yang ukurannya lebih
antenna yang mempunyai fungsi besar. Gerakan antenna ini sangat
pokok sebagai alat gerak. Tiga berpengaruh untuk gerakan melawan
lainnya merupakan alat tambahan arus.
pada bagian mulut.
Pembagian segmen tubuh Daphnia
hampir tidak terlihat. Kepala
menyatu, dengan bentuk
membungkuk ke arah tubuh bagian
bawah terlihat dengan jelas melalui
lekukan yang jelas. Pada beberapa
spesies sebagian besar ang go ta Gambar 1.44. Morfologi Daphnia sp
tubuh ter tutu p oleh carapace, (Sumber: Mokoginta 2003)

dengan enam pasang kaki semu


yang berada pada rongga perut.
Bagian tubuh yang paling terlihat
adalah mata, antenna dan sepasang memakan algae uniselular dan
seta. Pada beberapa jenis Daphnia, berbagai macam detritus organik
bagian carapace nya tembus cahaya termasuk protista dan bakteri.
dan tampak dengan jelas melalui Daphnia juga memakan beberapa
mikroskop bagian dalam tubuhnya.
Beberapa Daphnia memakan
crustacean dan rotifer kecil, tapi
sebagian besar adalah filter feeder,

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

O : otak
RT : ruang telur
SE : saluran
ekskresi M
: mata
J :
jantung UH
: usus
halus OV
:
ovarium
e. Infusoria
Infusoria adalah kumpulan
jasad renik sejenis
zooplankton dan

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

umumnya berukuran sangat kecil


rambut getar, sedangkan kelompok
antara 40-100 mikron. sangat cocok
flagelata mempunyai alat gerak yang
diberikan pada burayak setelah
disebut flagel atau bulu cambuk.
m akanan c adan g ann ya hab is .
Infusoria sebagai pakan alami dapat Kelompok siliata yang biasa
digunakan sebagai makanan pertama dijumpai dalam budidaya infusoria
(first feeding) bagi larva ikan yang ialah paramaecium. Untuk kelompok
mempunyai bukaan mulut kecil. flagelata yang biasa ditemui antara
Secara visual warna infusoria lain Chlamydomonas, Euglena viridis
adalah putih dan hidup dan Ceratium hirudinel
menggerombol sehingga akan l a . Paramaeciummempunyai
tampak seperti lapisan putih tipis ukuran panjang 80-350 mikron,
seperti awan (Wibowo, 2007). bentuknya lonjong mirip sandal dan
Klasifikasi pada ujung tubuhnya yang lancip
terdapat lekukan yang merupakan
Kingdom : Animalia mulutnya serta pada seluruh
Phylum : Protozoa tubuhnya terdapat bulu getar yang
Subclass : Cilliata merupakan alat geraknya.
Class : Holotriohea Hidupnya bergerombol sehingga
Order : Hymonostimatida mudah dilihat dengan mata telanjang,
sering ditemui di perairan yang banyak
Famili : Holotrichidae mengandung bahan organik. Tempat
Genus : Paramecium seperti itu misalnya perairan sawah
Species : Paramecium caudatum yang mengandung busukan jerami,
di perairan yang ada limbah rumah
tangga, dan perairan yang banyak
ditumbuhi tanaman air seperti
teratai dan enceng gondok. Di
perairan seperti ini biasanya banyak
ditemui bakteri, protozoa lain yang
lebih kecil, ragi ataupun detritus yang
merupakan pakan infusoria.
f. Benthos
Jenis pakan ikan alami yang
ketiga adalah benthos. Benthos
adalah organisme air yang hidupnya
Gambar 1.45. Infusoria ( Sumber: https://www-perikanan- didasar p er ai r an . Benthos yang
info. blogspot.com/2016/01/budidaya-infusoria.html
biasa dimanfaatkan & dapat
Infusoria adalah salah satu dibudidayakan sebagai pakan ikan.
pakan alami dari golongan antara lain adalah cacing
protozoa, yaitu kumpulan rambut/Tubifex & larva
organisme bersel tunggal yang Chironomus sp.Berikut penjelasan
terdiri dari kelompok siliata dan mengenai jenis-jenis benthos.
kelompok flagelata. Kedua 1) Cacing rambut/tubifex
kelompok ini dibedakan dari alat Cacing tubifex sering disebut
gerak yang dimiliki. Kelompok siliata dengan cacing sutera, klasifikasi
mempunyai alat gerak yang cacing sutra menurut Gusrina
disebut silia atau (2008) adalah :

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Filum : Annelida mm dengan warna tubuh


Kelas : kemerahan, Cacing memperoleh
oksigen melalui permukaan
Oligochaeta Ordo :
Haplotaxida Famili :
Tubifisidae Genus :
Tubifex Spesies:
Tubifex sp.

Gambar 1.46.Tubifex sp

Disebut cacing sutra karena


cacing ini memiliki tubuh yang
lunak dan sangat lembut seperti
halnya sutra/rambut. (Khairuman
et al.,2008). Tubifex sp. memiliki
ukuran panjang 1-2 cm dengan
warna kemerah-merahan. Tubuh
cacing Tubifex terdiri dari 2 lapis
otot yang membujur d
a n melingkar sepanjang
tubuhnya. Cacing ini mempunyai
saluran pencernaan berupa celah
kecil dari mulut sampai anus.
Tubuhnya sepanjang 1-2 cm,
terdiri dari 30 –
60 segmen atau ruas. Sepintas
tubifex tampak seperti koloni
merah yang melambai-lambai
karena warna tubuhnya kemerah-
merahan, sehingga sering juga
disebut dengan cacing rambut.
tu bu hnya ber u a s - r u a s
da n mempunyai saluran
pencernaan, termasuk kelompok
Nematoda.
Cacing sutra atau cacing
rambut terdiri atas 2 lapisan
otot yang m e m b u j u r d a n
m e l i n g k a r sepanjang
tubuhnya. Panjangnya 10–30

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

tubuhnya dimana bagian parameter kualitas air yang buruk


ekornya berada dipermukaan (Abidinet al., 2015). Cacing sutra
dan berfungsi sebagai alat juga memiliki kemampuan untuk
bernafas dengan cara difusi melakukan respirasi. Hal ini yang
langsung dari udara.. Getaran
pada bagian posterior tubuh
dari Tubifex dapat membantu
fungsi pernafasan.
(Wahyuningsih. 2001).

Gambar 1.47 Morfologi Cacing Sutra


(Sumber: Hariati, 2010)

Hewan ini memiliki panjang


berkisar antara 1-3 cm dengan
tubuh lunak dan lembut
layaknya sutra juga warna
cerahnya yang memiliki daya
tarik terhadap larva i k a n u n t
u k m e m a k a n n y a .
(Khairuman et al.,2008). cacing
sutra umumnya hidup di
perairan tropis dan dapat
ditemukan di tempatyang
memiliki kandungan bahan
organik yang tinggi seperti di
s e l o k a n , k u ba n g an dan gk al
berlumpur, dan saluran air yang
megalir perlahan (Suharyadi,
2012). Makanan utamanya
adalah bahan-bahan organik
yang telah terurai dan
mengendap di dasar perairan
Cacing sutra dapat hidup
diberbagai media yang memiliki
unsur hara Natrium, Phospor,
Kalium, dan unsur mikro
lainnya untuk meningkatkan
pertumbuhan cacing sutra
(Cahyono et al., 2015) dan
dapat bertahan hidup pada
daerah-daerah dengan kisaran

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

membuat cacing sutra dapat ini juga berfungsi sebagai


bertahan hidup dengan kadar pengurai bahan organik yang
oksigen rendah di perairan terdapat di dasar perairan.
tercemar.
2) Larva Chironomus sp.
Larva Chironomus sp. atau
lebih dikenal dengan cacing
darah (bloodworm) merupakan
larva dari serangga yang
termasuk kedalam family
nyamuk & mengalami
metamorfosis sempurna,
memiliki empat stadia hidup
yaitu teur, larva, kepompong &
dewasa.
isitlah 'cacing darah' sudah
lama melekat pada si larva
chironomus sp. Pemberian nama
'cacing' ini sebenarnya keliru
sebab ia bukan tergolong hewan
cacing. Ia sebenanrnya masuk
kelompok serangga sebab ia
merupakan kerabat nyamuk.
Nama 'cacing' tersebut melekat
boleh jadi karena sekilas
tampilannya memang mirip
cacing. Sedangkan ' darah' ikut
terbawa sebab warnanya
memang merah seperti darah. Si
cacing darah atau yang juga
dikenal dengan nama
bloodworm ini merupakan larva
dari Chironomus. Binatang ini
memang memiliki empat
tahapan h i d u p y a k n i t e l
ur, larva,kepompong
d a n d e w a s a . Cacing darah
versi peternak ikan ini memiliki
habitat di air. Ia mudah sekali
ditemukan di wilayah litoral juga
profundal. Namun, tidak sama
seperti nyamuk kebanyakan, larva
si chironomus ini justru hidup di
dasar substract dan kemudian
membentuk tabung pada substract
tersebut dan dijadikan tempat
tinggal. Selain dimanfaatkan
sebagai pakan ternak ikan, si larva

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Seperti pada umumnya 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n


benthos yang hidupnya berada d a r operasional prosedur (SOP)
didasar perairan yang
mengandung bahan organik
tinggi, larva Chironomus sp.
Juga menyukai hidup pada
perairan yang mengandung
bahan organik yang tinggi
baik dari hasil limbah buangan
rumah tangga maupun pada
kondisi perairan yang
tercemar dengan bahan
organik.

PRAKTIKUM 1
Pengambilan Sampel Plankton di PRAKTIKUM
perairan dan identifikasi
A. Tujuan
1. Setelah mempelajari materi tentang
jenis jenis pakan alami , peserta
didik mampu me n a mb ah
k e t ra mp i l an praktikum terutama
dalam penentuan lokasi dan
pengambilan sampel plankton
2. Menambahn pengetahuan
praktikum tentang cara
pemnyimpanan sampel plankton

B. Alat dan
Bahan
1. Plankton net
2. Botol sampel/ botol film
3. Water sampel ember ukuran 5 liter
4. Pipet tetes
5. Cool box

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Pakailah pakaian praktik dan
gunakan sarung tangan jika
memegang bahan bahan yang
bersifat keras.
2. Hati-hati ketika menggunakan
peralatan yang memakai tenaga
listrik

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
Alat :
dan simpan kembali dengan rapi
pada tempat yang telah disediakan 1. Obyek gelas
5. Bersihkan ruangan praktek apabila 2. Cover glass
kegiatan praktikum telah selesai 3. pipet tetes
D. Prosedur Kerja 4. Botol Semprot
1. Kalibrasi terlebih dahulu planktonet Bahan :
dengan aquades dengan c 1. Sampel plankton
a r a d isemp r o t men g gun akan
2. Tissue
botol semprot di seluruh
permukaan planktonet, atau dengan 3. Aquades
air lokasl (air yang diambil
planktonnya) dengan cara dicelupkan C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ke dalam persairan sampai seluruh
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
permukaan terkena air kolam
sarung tangan jika memegang bahan
2. Botol film dipasangkan pada ujung bahan yang bersifat keras.
planktonet dan diikat
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
3. A m b i l s a m p e l a i r d e n g n a yang memakai tenaga listrik
n menggunakan water sampleer
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
ember dan disaring menggunakan
d a r operasional prosedur (SOP)
plankton net (pada saat air disaring
plankton net digoyangkan agar 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
plankton yang menempel di simpan kembali dengan rapi pada
permukaan jaring dapat masuk ke tempat yang telah disediakan
botol film. Jumlah air yasng disaring 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
dicatat sebagai (W). Dalam praktikum kegiatan praktikum telah selesai
ini jumlah air yang disaring 25 liter)
4. Konsentrat plankton yang tertampung D. Prosesdur kerja
dalam botol film kemudian diberi
1. Obyek glass dan cover glass dikalibrasi
bahan pengaweengan pada t sebanyak
menggunakan aquades kemudian
3-4 tetes, kemudian diberi label.
dilap secara searah menggunakan tissue
Keterangan pada label di tulis
menggunakan peensil. 2. Sampel plankton dikocok secara
perlahan, kemudian diam
5. Sampel plankton yang sudah diberi
b i l m e n n g u n a k a n p ip e t t e t e
label dimasukkan ke dalm cool box
s la lu diteteskan ke permukaan objek
yang berisi es batu
glass sebanyak sebanyak 1 tetes
6. Kalau sampel tidak dianalisa pada
3. Tutup obyek glass dengan cover glass
hari itu maka bisa disimpan
o dengan sudut lemiringan 40 O C agar
dalam refrigerator denga n suhu 4 C
memperkecil kemungkinan terjadinya
gelembung.
PRAKTIKUM 2 4. Jika terdapat gelembung dalam
Pembuatan Prepaat Plankton pembuatan preparat sebaiknya
A. Tujuan : menambah ketrampilan siswa diulangi agar pengamatan di bawah
dalam membuat preparat plankton nmikroskop menjadi lebih mudah.
B. Alat dan Bahan

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
PRAKTIKUM 3
Pengamatan Plankton di Bawah Mikroskop
A.Tujuan
1. Menambaha ketrampilan praktikum
dalam menggunakan mikroskop dan
penentuann luas bidang pandang.
2. menambah pengetahuan praktikan
tentang bentuk bentuk plankton
serta dapat membedakan antara
fi th oplank ton, zoopl an kton. dan
benthos
B. Alat dan
Bahan Alat :
Keterangan : Prinsip perhitungan
1. Preparat plankton adalah mengetahui luas lingkaran yang
2. Mikroskop tampak dibawah lensa objek. Nilai D1
3. Alat tulis dan D2 dapat dilihat pada mikro meter
4. Buku identifikasi pada meja objek.
Perhitungan plankton di bawah
mikroskop
C. Prosedur Kerja
a. P e r h i t u n g a n p l a n k t o n d a
Penentuan luas lapang bidang pandang p a t menggunakan 5 bidang dan 9
(LBP) bidang pandang, dalam
1. Preparat plankton yang sudah jadi praktikum ini menggunakan 5
diletakkn diatas meja objek mikroskop bidang pandang .
2. Sebelum dinyalakan, pastikan pengatur
cahaya mikroskop berada pada
frejkuensi terkecil jika sudah bisa
dinyalakan
3. Cahaya diperjelas dengan memutar
p en g atu r cahaya dan bukaan
diafragma, kemudian pilih perbesaran
yang diharapkan (40 x, 100x, 400x,
1000x)
4. Menentukan fokus dengan memutar
pemutar kasar dan halus sedemikian
rupa sehingga preparat terlihat jelas,
untuk perbesaran 1000x menggunakan
minyak emercy agar tidak terjadi
b. Amati jumlah plankton pada tiap
gesekan dan memperjelas objek.
bidang pandang 1-5 .jika (p) adalah
5. Setelah fokus kemudian mencari luas jumlah bidang pandang maka (n)
lapang bidang pandang (LBP) seperti adalah jumlah plankton dalam
petunjuk dibawah bidang pandang
c. Plankton yang ada pada setiap bidang

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
pandang digambar dan dihitung
Untuk mengidentifikasi, apakah plankton yang
jumlahnya dan dimasukkan dalam
diamati masuk dalam golongan fitoplankton,
tabel pengamatan dibawah:
atau zooplankton dapat menggunakan buku
identifikasi, buku- buku ter
Bidang Gambar
Jumlah Klasifikasi s e b u t menggunakan prinsip identifikasi
pandang plankton
secara dikotomi yaitu penentuan jenis
Bp1 7 Filum: berdasarkan kesamaan ciri dari karakteristik
Ordo: plankton. Adapun buku yang bisa digunakan
Genus: untuk mengidentifikasi antara lain Prescott,
Spesies: Davis, Sachlan dll, bisa juga dicari melalui
internet.
A. B u a t la h la p o r a n d a n k e s i m p u
la n berdasarkan hasil praktik!
B. Petunjuk penulisan laporan
d. Kemudian identifikasi plankton dan C. Laporan praktikum harus dibuat oleh
temukan klasifikasinya. setiap kelompok dengan memuat hal-
1) Identifikasi dan Perhitungan hal sebagai berikut:
kelimpahan 1. Nama kelompok
2 ) identifikasi 2. Judul kegiatan praktikum
D. Tujuan : Menambah pengetahuan 3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
praktikan tentang bagaimana cara waktu dan tempat)
mengidentifikasi plankton d
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
a n menenukan klasifikasinya.
peralatan, metode pelaksanaan)
5. Hasil pengamatan dan pembahasan
Dasar teori :
6. Kesimpulan dan saran
Plankton dapat dibedakan menjadi
7. Daftar pustaka
beberapa kelompok, berdasarkan cara makan
plankton dapat dikelompokkan ke dalam 8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
b a k t e r io p la n k t o n ( s a p r o p la
nkton,fitoplankton,danzoop D. Presentasikan hasil praktikum di depan
l a n k t o n ) , saproplankton merupakan kelas!
kelompok plankter yang terdiri atas
E. Biasakanlah bersikap sopan dengan
organisme yang berklorofil meliputi bakteri
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
dan fungi. Fitoplankton m e r u p a k a n t
disiplin dan kerjasama
u m b u h a n m ik r o s k o p i s mikroskopis
berklorofil yang umumnya terdiri atas
chlorophyta, chyanophyta, rodhophyta, Praktikum
dinoflagelata, chrisophyta dll. Zooplankton Idintifikasi Jenis Jenis Pakan Alami
merupakan kelompok plankter yang (Phythoplankton, Zooplankton dan Benthos)
mempunyai cara makan holozoik. Anggota
A. Tujuan
kelompok ini meliputi hewan dari filum
protozoa, coelenterata, arthropoda, molusca, Setelah mempelajari materi tentang
rotifera, annelida, copepoda dan masih jenis jenis pakan alami (phlankton) peserta
banyak lagi. Golongan zooplankton yang didik dapat melakukan identifikasi
mendominasi adalah dari filum copepoda. plankton dan menemukan klasifikasinya.
Dasar teori

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Pl ank to n ad al ah o rg an ism e yang
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
berukuran kecil yang hidupnya melayang
d a r operasional prosedur (SOP)
layang disebabkan arus di perairan bebas.
Plankton merupakan sumber makanan bagi 4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
ikan, terutama untuk ikan yang ukuran larva. simpan kembali dengan rapi pada
Plankton merupakan pakan awal pada tempat yang telah disediakan
suatu usaha budidaya ikan. 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
Plankton dapat dibedakan menjadi kegiatan praktikum telah selesai
beberapa kelompok, yakni terdiri dari
maklhuk hidup sebagai hewan (Zooplankton) D. Prosedur langkah Kerja
dan sebagai tumbuhan (phytoplankton).
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
Untuk mengidentifikasi apakah plankton yang
digunakan
diamati masuk golongan fithoplankton atau
zooplankton dapat menggunakan buku 2. Mengambil sampel air pada kolam
identifikasi . Penentuan jenis plankton ini menggunakan plankton net dengan
berdasarkan kesamaan ciri dari karektiristik melakukan penggulangan sebanyak 5
plankton. Buku yang biasa digunakan untuk kali pada lokasi yang berbeda
mengidentifikasi antara lain Prescott, davis, 3. Memberikan aquades di pinggir
Sachlan. Bisa juga dicari melalui internet. plankton ner
4. Memasukakn sampel air pada botol film
B. Alat dan Bahan 5. Memberi 3-4 tetes formalin 4% ke
1. Plankton net dalam botol film
2. Buku kunci identifikasi plankton 6. Menutup botol
3. Botol fil/botol sampel 7. Mengamati sampel air dengan mengocok
terlebih dahulu botol sampel
4. Mikroskop
8. Letakkan sedgewick rafter ke atas
5. Objek glass
meja pengamatan pada mikroskop
6. Cover Glass
9. Mengamati sampel dengan mikroskop ,
7. Sedgewick rafter mulai dari yang kecil sampai diperoleh
8. Air sampel gambar yang jelas
9. Aquades 10. Gambar hasil diperoleh berdarkan
10. Formalin 4% pengamatan dibawah mikroskop
11. Lugol 11. Mencari gambar atau ciri ciri yang
sesuai dengan buku kunci
12. Pipet tets
identifikasi plankton sertsa
13. tisuue mengidentifikasikan plankton sesuai
kunci identifikasi dan melakukan
C.Keselamanatan dan Kesehatan Kerja catatan hasil pengamatan
1. Pakailah pakaian kerja , masker, sarung 12. Buatlah laporan dan kesimpulan
tangan jika memegang bahan bahan berdasarkan hasil praktik!
yang bersifat keras. E. Petunjuk penulisan laporan
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n Laporan praktikum harus dibuat oleh
a k a n peralatan yang memakai tenaga setiap kelompok dengan memuat hal-hal
listrik sebagai berikut:

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
1. Nama kelompok
makanan Oister (Ucles, 1980). Pada tahun
2. Judul kegiatan praktikum 1940, Dr. Fujinaga / Dr. Hudinaga disebut
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sebagai pioner di Jepang dalam mengkultur
waktu dan tempat) diatom, Skeletonema costatum yang hasilnya
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan digunakan untuk makanan Udang Jepang
peralatan, metode pelaksanaan) (Penaeus japonicus). Kemudian pada dekade
5. Hasil pengamatan dan pembahasan 1950-an, Takesi Ito pertama kali mengkultur
rotifer yang digunakan untuk pakan larva ikan
6. Kesimpulan dan saran Sidat (Anguilla japonica). Pada tahun 1965,
7. Daftar pustaka rotifer digunakan sebagai pakan terbaik untuk
8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum Red Sea Bream (Pagruss major). Dari tahun
9. Presentasikan hasil praktikum di depan tersebut dimulailah kultur massal rotifer
kelas. secara besar-besaran baik di Jepang maupun
di negara-negara lainnya (Hirata, 1979).
Sekitar tahun 1970, Artemia Reference
Center (ARC) yakni suatu lembaga pada State
University of Ghent (Belgium) beberapa
penelitinya terutama Dr, Sorgeloos, Dr.
Sejarah Budidaya Pakan Alami Persoone, dan Dr. Dumont tel
Perkembangan budidaya perikanan a h mengembangkan artemia sebagai pakan
dimulai sejak 500 SM dilaksanakan di negeri alami yang digunakan untuk pakan Ikan dan
China. Milne (1973) dan bukunya Fish and udang budidaya pada air tawar, payau
shellfish farming in coastal waters maupun air laut. Perkembangan
dinyatakan bahwa tesis pertama tentang selanjutnya, hasil produksi kista dan atau
aqua culture ditulis oleh Fan Lie pada tahun Cyst artemia dapat diawetkan dalam
475 SM. Perkembangan selanjutnya pada bentuk kaleng dan didistribusikan ke
abad 500 SM dari negeri Yunani dan penjuru dunia.
Romawi telah dilakukan kultur Oister dan Sumber : http://aquaculture-unri.blogspot.
usaha-usaha yang serupa dengan budidaya com/2009/02/budidaya-pakan-alami_24.html
perikanan, walaupun budidaya perikanan
sudah lama dimulai namun
perkembangannya masih ketinggalan jika
dibandingkan dengan bidang pertanian. Hal
ini dikarenakan bidang pertanian sudah ada Untuk menambah wawasan lebih jauh
10000 tahun sebelum budidaya perikanan mengenai jenis jenis pakan alami kalian juga
dimulai, meskipun kedua bidang tersebut dapat mempelajari secara mandiri melalui
masih bersifat konvensional. internet. Di internet kalian bisa mencari lebih
Sejarah dimulainya kultur pakan alami jauh materi tentang jenis jenis pakan alami
dilakukan oleh Allen dan Nelson pada tahun tersebut disertai penjelasan menggunakan
1910, dengan kulture diatom untuk pakan video. Salah satu website yang dapat kalian
Invertebrata (Ryther and Goldman, 1975). kunjungi untuk menambah wawasan dan
Pada tahun 1939, Bruce dkk., melakukan pemahaman kalian tentang jenis jenis pakan
yang pertama kali mengisolasi algae alami adalah sebagai berikut:
(Isochrysys galbana dan Pieremimonas https://www.pdfpit.com/jenis/jenis-jenis-
grossii) untuk pakan-alami

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

f. Karoten (warna keemasan)


3. Berdasarkan zat warna yang dimiliki oleh
alga ini, maka alga dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelas diantaranya
adalah: Alga hijau (kelas Chlorophyceae),
Alga hijau (kelas Chlorophyceae), Alga
keemasan (kelas Chrysophyceae), Alga
merah (kelas Rhodophyceae), Alga hijau
kebiruan (kelas Cyanophyceae).
4. Berdasarkan media tumbuhnya pakan alami
dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu pakan alami air tawar dan pakan
alami air laut.
5. Jenis pakan alami air tawar yang sudah
banyak dibudidayakan secara massal
antara lain adalah Moina, Daphnia,
1. Pakan alami merupakan pakan hidup Brachionus, Tubifex , sedangkan jenis
bagi larva ikan yang mencakup pakan alami air laut yang sudah
fitoplankton, zooplankton, dan benthos. dibudidayakan adalah berbagai macam
2. Pakan alami untuk larva atau benih ikan jenis phytoplankton, Brachionus, Artemia
mempunyai beberapa kelebihan karena salina.
ukurannnya relatif kecil dan sesuai dengan 6. a. Media untuk kultur phytoplankton antara
bukaan mulut larva atau benih ikan, nilai lain adalah medium walne, medium
nutrisinya tinggi, mudah dibudidayakan, zarrouk, medium CFTR 1 dan medium
gerakannya dapat merangsang ikan untuk CFTR
memangsanya, dapat berkembang biak 2. Medium walne merupakan medium dasar
dengan cepat sehingga ketersediaannya yang sering digunakan dalam budidaya S.
d a p a t t e r j a m i n , d a n b i a y a platensis
pembudidayaannya relatif murah. a. Zooplankton untuk kelangsungan
a. Pakan alami phytoplankton antara lain : hidupnya sangat tergantung pada bahan
Chlorella.sp, Tetraselmis, Diatom, organik fitoplankton yang menjadi
Spirulina, makanannya.
b. Contoh pakan alami zooplankton : b. Sumber makanan utama untuk bentos
rotifera sp, miona sp, Dapnia, artemia adalah alga dan organik limpahan dari
c. Contoh pakan alami benthos : tubifex tanah.
sp, ceronumus sp. 7. Plankton berdasarkan daur hidupnya
Zat warna atau pigmen ini dapat adalah:
diklasifikasikan yaitu : a. Holoplankton adalah plankton dengan
a. Fikosianin (warna biru) sifar planktonik. Planktonik yang
bersifat mengambang mengikuti arus
b. Klorofil (warna hijau )
yang dibawa oleh air.
c. Fikosantin (warna pirang)
b. Meroplankton adalah jenis yang dapat
d. Fikoeritrin (warna merah) dikatakan sebagai plankton setengah-
e. Xantofil (warna kuning) setangah. Karena plankton jenis hanya
akan menjadi plankton saat masih
kecil atau saat masih menjadi larva.

9
Saat sudah dewasa, maka plankton
jenis ini

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

akan berubah menjadi hewan berjenis 3. Jelaskan media bagi phytoplankton!


nektus atau bentus.
4. A pa ya ng ka m u keta hu i te n ta ng
c. Tikoplankton adalah plankton yang identifikasi? Jelaskan!
berjenis bentus. Karena berjenis
bentus, plankton ini selalu pasrah 5. Jelaskan siklus hidup tubivex!
mengikuti kemana arah arus akan
membawanya.
8. Perkembangbiakan fitoplankton secara
aseksual dapat melalui pembelahan sel,
fragmentasi, maupun pembentukan spora. Setelah mempelajari Bab I ini, Anda
Perkembangbiakan Fitoplankton secara tentu menjadi paham tentangjenis jeis pakan
seksual yakni perkembangbiakan dimana alami. Bagaimana kesan Anda setelah
gamet jantan melebur dengan gamet mengikuti pembelajaran Bab I ini?
betina, k e m u d i a n m e n g g a b u n g k 1. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
a n u n t u k menciptakan sel yang pada Bab I ini, mana yang menurut Anda
lengkap yang sepenuhnya matang dan paling sulit dipahami?
dapat segera mulai fotosintesis
2. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab I ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab I?
Coba Anda diskusikan dengan teman
Pada pembelajaran sebelumnya, Anda maupun guru Anda, karena materi ini akan
sudah mempelajari materijenis jenis pakan menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
alami . Coba Anda buat kliping tentangjenis dibahas di bab-bab selanjutnya.
jenis pakan alami . Tugas dikerjakan dalam
bentuk laporan dengan format yang sudah
disepakati dengan guru pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang pakan
alami? Jelaskan!
2. Jelaskan kelebihan/manfaat dari pakan
alami dalam budidaya ikan!

9
BAB 2
KULTUR PAKAN ALAMI

Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:


Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menerangkan metode kultur pakan alami
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menguraikan prosedur pemupukan pakan alami
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menerangkan prosedur kultur pakan alami
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menerangkan prosedur panen pakan alami

KULTUR PAKAN ALAMI

PROSEDUR KULTUR PROSEDUR PANEN


METODE KULTUR PAKANPROSEDUR
ALAMI PEMUPUKAN
P
AKAN ALAMI PAKAN ALAMI

Kultur pakan alami - media pakan alami - metode kultur

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari oleh suatu organisme sebagai
campuran zat-zat hara (nutrien) yang
berguna untuk membiakkan mikroba.
Dengan menggunakan bermacam-
macam media dapat dilakukan isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan
perhitungan sejumlah
mikroba/phythoplankton. Supaya
mikroba/phythoplankton dapat tumbuh baik
dalam suatu media, maka medium tersebut
harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:
1. harus mengandung semua zat hara yang
mudah digunakan oleh phythoplankton ,
2. harus mempunyai tekanan osmosis,
3. tegangan permukaan dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan
phythoplankton yang akan tumbuh,
4. tidak mengandung zat-zat yang dapat
menghambatpertumbuhan
phythoplankton,
5. harus berada dalam keadaan steril
sebelum digunakan, agar
phythoplankton yang ditumbuhkan
dapat tumbuh dengan baik .
A. METODE KURTUR PAKAN ALAMI
Usaha budidaya ikan tidak terlepas
dariusahapembenihanikan
. Pembenihuan merupakan titik awal
dalam usaha budidaya karena berkaitan
dengan ketersediaan benih sebagai
kunci dalam usaha budidaya ikan.
Pembenihan tidak akan terlepas dari
ketersediaan pakan alami di perairan
baik dalam jumlah maupun mutu (jenis,
ukuran nilai gizi dan kesukaan dari ikan).
Secara kualitatif pakan ikan alami tidak
dapat tergantikan dengan pakan buatan
sehingga ketersediaan pakan alami
harus sebisa mungkin selalu ada. Pakan
alami akan selalu tersedia jika media
tumbuh pakan alami sesuai.
Media adalah bahan atau zat
sebagai tempat hidup pakan alami.
Kultur adalah kata lain dari budidaya
yang merupakan suatu kegiatan
pemeliharaan organisme. Jadi media
kultur adalah bahan yang digunakan

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

tempat hidup selama proses Metode media agar merupakan


pemeliharaan. Untuk dapat suatu metode pemurnian individu dari
membudidayakan pakan alami ikan kita suatu sampel perairan dengan cara
harus menyiapkan media yang tepat m em bua t k u l tu r m urni deng a n
untuk jenis pakan alami ikan tersebut
agar dapat tumbuh dan berkembang.
Salah satu faktor keberhasilan produksi
pakan alami bagi ikan adalah
ketersedianya media tempat tumbuh
bagi pakan alami.
Media tempat tumbuhnya pakan
alami sangat berbeda untuk setiap
jenis pakan alami. Pada materi
sebelumnya sudah dijelaskan berbagai
jenis pakan alami yang dapat
dibudidayakan. Setiap jenis pakan
alami tersebut mempunyai media
tumbuh yang berbeda. Didalam
pembahasan ini akan dibicarakan
tentang media tumbuh dari
phytoplankton.
Jenis phytoplankton yang banyak
dibudidayakan pada usaha budidaya
per ik a n a n la u t a da la h C h lor
ella , Tetraselmis dan Skeletonema
costatum. Dari ketiga jenis
phytoplankton tersebut secara proses
pembuatan medianya hampir sama yang
membedakannya adalah jenis pupuk dan
volume media yang digunakan. Media
tempat tumbuhnya phytoplankton ini
dapat dikelompokkan dalam tiga tahap
kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur
murni di laboratorium, teknik kultur
skala semi massal dan teknik kultur
skala massal.
Metode kurtur murni di
laboratorium digunakan untuk
memperoleh satu jenis phytoplankton
murni (monospesies), dapat dilakukan
dengan beberapa metode yaitu:
1. Metode media agar
2. Metode subkurtur
3. Metode pengenceran berseri
4. Metode pipet kapiler
B. PROSEDUR KULTUR PAKAN ALAMI
1. Metode media agar

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

menggunakan media agar . Media yang


digunakan pada saat inokulasi adalah Pupuk Conwy Pupuk
No Bahan kimia / Wayne Guillard
media agar yang dilengkapi dengan
larutan nutrien pengkaya, larutan trace 1 EDTA 45 gram 10 gram
element dan vitamin. Media nutrient 2 NaH2PO42H20 20 gram 10 gram
tersebut mengandung bahan - bahan 3 FeCl36H2O 1,3 gram 2,9 gram
kimia yang digunakan untuk sintesis
4 H3BO3 33,6 gram -
protoplasma pada proses kulturnya.
5 MnCl2.4H2O 0,36 gram 3,6 gram
S etela h m edia k u l tu r s k a
la laboratorium disiapkan 6 NaNO3 100 gram 100 gram
langkah sela n ju tn y a a da lah 7 Na2SiO3. 9H2O - 5 gram/30 ml
me l a k u k a n penebaran bibit pakan Trace Metal
8 1 ml 1 ml
alami. Sumber n u tr i e n t ya ng dig Solution
una ka n un tu k tumbuhnya 9 Vitamin 1ml 1 ml
phytoplankton dalam kultur murni Aquades
10 1000 ml 1000 ml
digunakan bahan kimia Pro Analis (PA) sampai
dengan dosis pemakaian 1 ml/liter Tabel 2.1. Komposisi pupuk pada media stok murni kurtur alga

kultur. Pupuk yang umum digunakan


adalah pupuk Conwy dan pupuk Pupuk Conwy Pupuk
No Bahan Kimia /Wayne
Guillard . Pupuk Conwy digunakan Guillard
untuk phytoplankton hijausedangkan 1 ZnCl2 2,1 gram -
pupuk Guillard untuk phytoplankton 2 CuSO4, 5 H2O 2,0 gram 1,96 gram
coklat.
3 ZnSO4. 7H2O - 4,40gram
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
4 CoCl2, 6H2O 2,0 gram 2,00 gram
pada tabel 3.1. Jenis pupuk yang
(NH2)6,Mo7O2, 0,9 gram
akan digunakan untuk melakukan 5 1,26 gram
4H2O
kultur murni beberapa jenis Aquabides
phytoplankton sangat bermacam - 6 100 ml 100 ml
sampai
macam biasanya jen is med iu m Tabel 2.2. Komposisi Trace Metal Solution
yang d i g un a ka n d i s e s u a i k a
n d e n g a n j e n i s phytoplankton No Bahan Media Media Media
Kimia Benneck Demer Bristole
yang akan di kultur secara murni.
Pada tabel 3.1 merupak 1 MgSO4 100 mg/l 550 mg/l -
a n komposisi nutrien yang biasa 2 KH2PO4 200 mg/l 250mg/l 7 g/400 ml
digunakan untuk membuat medium 3 NaNO3 500 mg/l - 10 g/400
pada jenis phytoplankton dari air laut. ml
Untuk jenis phytoplankton dari 4 FeCl3 Sedikit - -
perairan tawar dapat dilakukan 5 Ca(NO3)2 - 1000 mg/l -
dengan komposisi nutrien yang 6 KCl - 250 mg/l -
berbeda. Berdasarkan hasil 7
CaCl2.
- - 1 g/400 ml
p en eliti an ada b eber ap a 2H2O
komposisi nutrien untuk membuat MgSO4,
8 - - 3 g/400 ml
7H2O
medium pada phytoplankton air tawar
9 K2HPO4 - - 3 g/400 ml
antara lain adalah media Benneck,
media Demer dan media Bristole. Untuk 10 NaCl - - 1 g/400 ml
lebih jelasnya komposisi ketiga media Tabel 2.3. Komposisi pupuk pada phytoplankton air tawar (Chlorella sp)

dapat dilihat di tabel 1.,2 ,3

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pada metode agar ini peralatan b. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan
yang digunakan adalah mikroskop, dengan pemanasan & penyinaran.
peralatan gelas (erlemeyer, beker
glass, toples, petri dish, pipet,
tabung reaksi), alat p e n g h i t u n
g p l a n k t o n (Haemocytometer,
hand counter), alat ukur ku al itas
air ( te rmome te r, r e f r a k t o m e
t e r , p H m e t e r d l l ) ,
timbangan, oven/autoclave, lemari
es, air conditioner, blower, lampu
neon. Sedangkan bahan - bahan
yang digunakan selain bahan - bahan
yang digunakan untuk membuat
pupuk d i t a m b a h l a g i a g a r d i
f c o , formalin,aquades, alkohol, air
laut steril.Kegiatan yang dilakukan
dalam melakukan kultur murni
untuk semuametode adalah hampir
sama, dalam metode media agar
kegiatan yang harus dilakakan antara
lain adalah :
a.Sterilisasi peralatan dan bahan
b. Pembuatan media agar
c. Kultur di media agar
d. Kultur di media cair
e. Pembuatan pupuk
f. Penghitungan phytoplankton
g. Penyimpanan
Sterilisasi peralatan dan bahan
bertujuanuntukmembunu
h mikroorganisme yang tidak
diinginkan dan agar pertumbuhan
pythoplankton lebih optimal. Pada
prinsipnya sterilisasi dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu secara
mekanik, fisik dan kimiawi.
a. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)
menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau
0.45 mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut.
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi
bahan yang peka panas, misal nya
larutan enzim dan antibiotik.

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pemanasan temperature 100oC dengan


Pemijaran (dengan api tekanan 1 atm selama 20 menit
langsung): membakar alat pada atau di oven. Setelah peralatan
api secara langsung, contoh alat : dan bahan yang
jarum inokulum, pinset, batang L,
dll.
1) Panas kering: sterilisasi dengan
oven kira-kira 60-1800C.
Sterilisasi panas kering cocok
untuk alat yang terbuat dari
kaca misalnya erlenmeyer,
tabung reaksi dll.
2) Uap air panas: konsep ini mirip
dengan mengukus. Bahan
yang mengandung air lebih
tepat menggungakan metode
ini supaya tidak terjadi
dehidrasi.
3) Uap air panas bertekanan :
menggunalkan autoklaf
c. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya
menggunakan senyawa desinfektan
antara lain alkohol , formalin.
Sterilisasi peralatan dan bahan yang
akan digunakan dapat dilakukan
dengan cara :
1) Air laut yang akan digunakan
dilakukan sterilisasi dengan
cara diantarany adalah
perebusan s e l a m a 1 0 m e
n i t , d e n g a n memberikan
sinar ultraviolet atau ozonisasi,
penyaringan dengan
menggunakan plankton net
ukuran 15 mikron atau
pemberian larutan chlorine 60
ppm, kemudian diaduk rata
selama beberapa menit dan
dinetralkan dengan
Natrium Thiosulfat 20 ppm.
2) Peralatan yang akan digunakan
juga dapat dilakukaan
sterilisasi dengan beberapa
cara diantaranya adalah
perebusan, perendaman dalam
larutan kaporit/chlorine 150 p p
m,pemberianalkohol
, diautoclave dengan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

akan digunakan disterilisasi


b) Biarkan media tersebut dan
langkah selanjutnya adalah
biasanya inokulum akan tumbuh
membuat media agarnya dengan
setelah 4 – 7 hari dilakukan
cara :
penggoresan denga
a) Bahan yang akan digunakan n terlihatnya koloni plankton
untuk membuat media agar yang tumbuh pada media
adalah 1,5 gram Bacto agar agar te r s eb ut. Amati
dalam 100 ml air laut di dibawah mikroskop koloni
tambah dengan pupuk Conwy tersebut dan ambil koloni yang
untuk green algae dan pupuk diinginkan dan dikultur pada
silikat untuk Diatomae. media agar miring dalam
b) Panaskan agar dan media tabung reaksi yang akan
tersebut dengan menggunakan digunakan sebagai bibit.
hotplate atau microwave 3) Koloni murni ini selanjutnya
sampai cairannnya mendidih diinkubasi pada ruangan ber AC.
dan masukkan kedal
4) K u l t u r s e la n j u t n y a s e t
a m autoclave pada suhu
e la h diperoleh koloni murni
120oC dengan tekanan 1 atm
pada tabung rekasi langkah
selama 20 menit .
selanjutnya adalah melakukan
c) Biarkan agak dingin sebentar kultur koloni plankton yang
kemudian tambahkan vitamin diperoleh tersebut pada media
setelah itu larutan agar dan cair. Kultur murni dimedia cair ini
pupuk tersebut dituangkan dapat dilakukan dengan berbagai
kedalam petridish atau macam media yang sudah biasa
tabung reaksi dan dibiarkan dilakukan. Adapun prosedur
sampai dingin dan membeku yang harus dilakukan adalah :
kemudian simpan di dalam
a) Menyiapkan erlemeyer yang
lemari es.
telah disterilisasi
3) Langkah selanjutnya adalah
b) Memasukkan air laut dan pupuk
melakukan kultur murni/isolasi
sesuai dengan media yang
plankton pada media agar yang
diinginkan pada setiap jenis
telah disiapkan sebelumnya.
phytoplankton
Adapun langkah yang harus
dilakukan adalah: c) M e l a k u k a n i n o k u l a s
i bibitphytoplankton dari hasil
a) Ambil contoh air plankton
kultur murni
dengan jarum ose yang telah
dipanaskan/disterilisasi dan d) M e n g a m a t i pe r tu m bu
oleskan kepermukaan media h a n phytoplankton tersebut
agar, pengolesan jarum ose dengan menghitung kepadatan
pada media agar ini dilakukan populasi phytoplankton.
dengan cara zigzag, Media yang akan digunakan sebagi
kemudian tutup dan simpan pupuk pada media agar ini banyak sekali
media agar yang telah macamnya antara lain adalah media
digoresi dengan plankton Zarrouk, media Berneck, media
pada suhu kamar dibawah detmer, media allan miquel, media
sinar cahaya lampu neon mollish dan media TMRL.Volume media
secara terus menerus. kultur murni biasanya adalah
bertahap mulai dari
6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

isolasi dalam tabung rekasi volume 10


– dengan tekanan 1 atm selama 20
menit setelah peralatan kering udara,
15 ml, kemudian dipindahkan pada
atau menggunakan oven dengan
botol erlemeyer dengan volume yang
suhu 150oC selama 1 jam.
bertahap dari100 ml , 250 ml, 500
mldan botol kultur 1 liter yang e. Kecualivitamin, sterilisasi bahan
kemudian dikembangkan dari ukuran 2 yang akan digunakan sebagai media, ,
liter sampai 30 liter. dengan memakai autoclave pada suhu
120oC dengan tekanan 1 atm selama
2. Metode subkultur
15 menit. Karena pemanasan dapat
Metode subkultur adalah suatu merusak vitamin maka larutan ini
metode mengisolasi mikroalga disterilisasikan dengan
dimana mikroalga yang kita inginkan menggunakan metode penyaringan.
bukan mikroalga yang dominan.
Isolasimikroalgadenga
Peralatan yang digunakan dalam
n menggunakan metode subkultur dapat
mengisolasi phytoplankton dengan
dilakukan dengan mengikuti prosedur
metode ini adalah mikroskop, pipet,
sebagai berikut :
autoclave, oven, Haemocytometer,
gelas ukur, gelas piala dan tabung a. Menyiapkan air tanah dengan
rekasi. Bahan- bahan yang digunakan melarutkan 1 sendok teh tanah kering
adalah medium Bristole, air tanah, d a la m 200 m l a i r , k e m u d ia
akuades, vitamin B12, vitamin B6, n menempatkan dalam wadah yang
vitamin B1 dan sampel air kolam. tertutup. Kukus media selama dua jam
pada dua hari be rtu ru t- turut,
Prosedur yang digunakan dalam
kemudian dinginkan dalam suhu ruang
metode subkultur ada dua tahapan
atau di lemari es selama 24 jam
yaitu pertama melakukan sterilisasi
sebelum digunakan.
peralatan dan bahan yang akan
digunakan, kedua adalahmelakukan b. Membuat medium air tanah
isolasi. Sterilisasi dilakukan pada semua dengan cara mencampurkan 960 ml
alat dan bahan yang akan digunakan medium Bristol dengan 40 ml air
dalam kultur mikroalga/ phytoplankton. tanah.
Untuk peralatan gelas seperti pipet, c. Ambil masing-masing 1 ml sampel air
gelas ukur, gelas piala dan tabung kolam kemudian encerkan 10 kali
reaksi dapat dilakukan dengan cara d. Ambil masing-masing 1 ml sampel air
sebagai berikut : kolam yang sudah diencerkan tadi lalu
a.Mencuci semua peralatan tersebut masukkan masing-masing kedalam
dengan menggunakan sabun yang tabung reaksi yang sudah berisi 9 ml
tidakmengandungdeterj media Bristol dan media air tanah.
e n kemudian dibilas sampai bersih. e. Letakkan tabung reaksi dalam rak
b. Membilas semua peralatan pada kemudian di tempatkan dibawah
point satu dengan menggunakan lampu dan amati pertumbuhan dan
HCl 0,1 N dan kemudian dibilas jenis mikroalga yang tumbuh pada
kembali dengan akuades. masingmasing media.
c. Membiarkan peralatan tersebut 3. Metode Pengenceran Berseri
kering udara Metode p eng en cer an berseri
d. Masukkan peralatan tersebut ke merupakan salah satu metode yang
dalam autoclave dengan suhu digunakan untuk mengisolasi
120oC mikroalga atau phytoplankton jika

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

jenis mikroalga

6
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

atau phytoplankton yang kita sesuai. Pipet yang akan


inginkan adalah jenis yang dominan.
Adapun peralatan yang
digunakan adalah sama dengan
metode subkultur, sedangkan bahan
yang digunakan adalah medium
Bristol, akuades, sampel air
kolam,vitamin B12, vitamin B6 dan
vitamin B1. Peralatan dan bahan yang
akan digunakan dalam metode
pengenceran berseri dilakukan isolasi.
Isolasi peralatan dan bahan
yang akan digunakan sama dengan
metode subkultur. Sedangkan prosedur
isolasi dengan cara pengenceran
berseri dengan prosedur sebagai
berikut :
a.Ambil sampel air kolam sebanyak 1
ml kemudian diencerkan dengan
cara dimasukkan dalam tabung reaksi
yang telah berisi 9 ml medium
Bristol lalu aduk.
b. Ambil lagi 1 ml sampel dari tabung
reaksi pada tahap 1 tersebut,
kemudian masukkan kedalam tabung
reaksi yang telah berisi medium
Bristol sebanyak 9 ml.
c. Lakukan pen gen ce ran seperti
tahapan ke dua tersebut sampai
lima kali pengenceran.
d. Susun semua tabung reaksi tersebut
dalam rak tabung reaksi kemudian
letakkan di bawah cahaya lampu.
e. Amati pertumbuhan dan jenis
mikroalga yang tumbuh dominan
selama 7 hari dibawah mikroskop dan
hitung populasi kepadatan
mikroalga a t a u p h y t o p l a n k t
o n d e n g a n menggunakan
Haemocytometer.
4. Metode Pipet Kapiler
Metode kultur murni adalah
metode pembiakan dimana mikroalga
atau phythoplankton yang akan
dikultur dipisahkan dengan
menggunakan pipet kapiler steril lalu
dipindahkan ke dalam media yang
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

digunakan untuk metode ini adalah Pupuk yang digunakan


pipet yang mempunyai diameter adalah: Urea 60 ppm atau 60
berkisar antara 3 – 5 kali besar
g/ton NaH2PO4 8 ppm atau 8
phytoplankton yang akan diisolasi
dan pipetnya dilakukan g/ton Na2SiO3 6 ppm atau 6
pembakaran pada bagian g/ton FeCl3 1 ppm atau 1
ujungnya. Proses isolasi ini g/ton
dilakukan dibawah mikroskop
dengan cara meng ambil
ph yto pl ankto n yang diperoleh
dengan menggunakan alat p l a n
k t o n n e t . K e m u d i a n
phytoplanktontersebut
dilakukan penyaringan dan
diteteskan pada gelas obyek.
Dengan menggunakan pipet
kapiler ambil tetesan pytoplankton
tersebut dan amati dibawah
mikroskop. Kemudian
pytoplankton tersebut dikultur
dalam tabung reaksi volume 10 ml
yang telah diperkaya dengan jenis
pupuk yang
Sesuai dengan phytoplankton
yang akan diisolasi dan lakukan
pengamatan jenis phytoplankton
yang akan diisolasi dan laku kan
p en ga m ata n j enis
phytoplankton yang tumbuh di
bawah mikroskop setiap hari dan
lakukan kegiatan tersebut sampai
diperoleh jenis phythoplankton
yang diinginkan. (Buku teks
bahan ajar siswa direktorat
pembinaan SMK Kementrian
Pendidikan dan kebudayaan RI)
C. PEMUPUKAN PAKAN ALAMI
Dalam persiapan Kultur antara lain
Bak kultur yang digunakan harus
bersih dan steril, Air laut yang
digunakan harus bebas dari
mikroorganisme lain, tempat kultur
terlindung dari curahan hujan dan
pupuk yang digunakan mudah didapat
dan murah. Berikut beberapa jenis
pakan alami yang sudah bisa dikultur.
1. Skeletonema costatum

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

EDTA 5 ppm atau 5 g/ton mendapatkan intensitas cahaya.


Pupuk yang telah ditimbang sesuai
dengan kebutuhan.di masukkan ke
dalam bak yang telah dioersiapkan
sebelumbya dan air laut yang sudah
steril dengan kadar garam sekitar 20-30
%. Setelah pupuk melarut, bibit
Skeletonema dimasukkan kedalam
bak kultur. Lakukan pemeliharaan
dengan cukup mendapatkan intensitas
cahaya.
2. Chaetoceros calcitrans
Pupuk yang digunakan adalah:
KNO3 80-100 ppm atau 80-100
g/ton NaH2PO4 8-10 ppm atau 8-10
g/ton Na2SiO3 6 ppm atau 1
g/ton FeCl3 5 ppm atau 5 g/ton
Pupuk yang telah ditimbang sesuai
dengan kebutuhan dimaksukkan
kedalam bak yang telah dipersiapkan
sebelumnya dan air laut yang sudah
steril dengan kadar garam sekitar 25-30
%. Setelah pupuk melarut, bibit
Chaetoceros calcitrans dimasukkan
kedalam bak kultur. Lak
ukanpemeliharaandenga
n c u k u p mendapatkan intensitas
cahaya.
3. Tetraselmis chuii
Pupuk yang digunakan adalah:
Urea 60-80 ppm atau 60-80
g/ton TSP 15 ppm atau 15
g/ton ZA 20 ppm atau 20
g/ton FeCL3 2 ppm atau 2
g/ton EDTA 4 ppm atau 4 g/ton
pupuk yang telah ditimbang sesuai
dengan kebutuhan dimasukkan ke
da la m ba k tela h d i p e rs ia pka
n sebelumnya dan air laut yang sudah
steril dengan kadar garam sekitar 27-
30
%. Setelah pupuk melarut, bibit
Teraselmis chuii di masukkan ke
dalam bak kultur. Lakukakan
pemeliharaan dengan cukup

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

4. Spirulina dimasukkan ke dalam bak yang telah


Pupuk yang digunakan ada 2 dipersiapkan sebelumnya air laut yang
macam y a i t u m e d i u m W a l n e sudah steril dengan kadar garam
( u n t u k laboratorium) dan pupuk sekitar 15- 20 %. Setelah pupuk
ekonomis (untuk massal). melarut, bibit Spirulina sp. Dimasukan
Medium Walne :
Larutan A: NH4NO3
100.0 g NaH2PO4 20 g
EDTA 45 g
H3BO3 33,60 g
MnCl2.4H2O
0,36
FeCl3.6H2O
1,30 g
Larutan trace metal 1,0 g
Dilarutkan dalam 1.000 ml
aquades
Larutan B: Vitamin B
1 2 (Cyanocobalamin) 10 mg
Vitamin B1 (Thiamin) 200
mg Di larutkan dalam 100 ml
aquades Larutan Trace metal :
ZnCl2 2,1 g
CoC12.6H2O 2.0 g
(NH4).Mo7.024.4H2O
0,9 g CuSO4.5H2O 2,0
g
Dilarutkan dalam 100,0 ml aquades.
Pengunaan larutan A. 1 ml/l 1t
media kultur
Larutan B. 0,1 ml 1t media kultur.
Pupuk massal :
Urea 80 ppm atau 80 g/ton
TSP 30 ppm atau 30
g/ton ZA 20 ppm atau 2
g/ton FeCl3 2 ppm atau 2
g/ton EDTA 5 ppm atau 5
g/ton Vit. B12 0,0001 ppm atau
0,001 g/ton
pupuk yang telah ditimbang
sesuai dengan kebutuhan

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kedalam bak kultur. Lak sebaiknya dilakukan tidak boleh dari


ukanpemeliharaandenga
n c u k u p mendapatkan intensitas
cahaya.
D. PROSEDUR PANEN PAKAN ALAMI
Beradasrkan pola pertumbuhan
ph yto pl ankto n , maka pemanenen
phytoplankton harus dilakukan pada
saat yang tepat yaitu pada saat
phythoplankton tersebut mencapai
puncak populasi. Apabila pemanenen
phytoplankton terlalu cepat atau belum
mencapai puncak populasi sisa zat hara
masih cukup besar sehingga dapat
membahayakan organisme p e m a n g s a
karena pemberianphythop
la n k t o n p a d a b a k la r v a
kebanyakan dengan cara memindahkan
masa air kurtur phytoplankton. Sedangkan
apabila pemanenen terlambat maka sudah
banyak terjadi kematian phythoplankton
dalam perairan tersebut sehingga kualitas
nya turun. Beberapa jenis pemanenen
phythoplankton antara lain :
1. Chlorela sp
Khusus untuk phytoplankton jenis
Chlorela sp pemanenan dilakukan pada
saat hari ke 4 karena phythoplankton
tersebut mencapai puncak populasi
pada saat hari ke 4 setelah
pembibitan maka sebaiknya segera
dipanen.
Pemanenen phytoplankton dapat
dilakukan dengan berbagai macam alat
sesuai dengan kebutuhan dan jumlah
phytoplankton. Adapun peralatan
antara lain : centrifuge, plate separator,
dan berbagai macam filter. Pemanenen
dapat dilakukan secara total atau
sebagian. Apabila panen dilakukan
sebagian phytoplankton yang telah siap
dipanen diambil sebanyak 2/3 bagian.
K e m u d i a n k e d a l a m s i s a
phythoplankton yang 1/3 bagian
tersebut ditambahkan air laut dengan
salinitas tertentu ( 10 - 20 ppt).
Selanjutnya dilakukan pemupukan
sekitar ½ dosis . panen sebagian ini
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

tiga kali pada bak budidaya yang sama


setelah itu harus dilakukan panen total.
Hasil pemanen dapat disimpan dalam
bentuk kering yaitu dengan penjemuran
atau pengerinagn dengan suhu 70 o C.
pada suhu ini protein yang terkandung
pada ch l o re l l a sp t idak rus ak .
(https://www.academia.edu/25707839
/Budidaya_Pakan_Alami)
2. Skletonema costatum
Panen Skeletonema costatum,
dilakukan 3-4 hari setelah bibit ditebar,
sebab pada saat itu laju pertumbuhan
hampir setara dengan laju kematian.
Apabilah pemanenan dilakukan terlalu
cepat sebelum mencapai puncak
populasi dikawatirkan zat hara masih
c u k u p b e s a r , s e h in g g a s a n
g a t me mbah ay ak an pada
organisme pe man gs a. Se dan gk an
apabi l ah pemanenan terlambat
maka suda b a n y a k t e r j a d i k e
m a t ia n p a d a skeletonema
costatum sehungga kualitasnya
menurun. Proses panen biasa
menggunakan teknik sipon, dimana
salah satu unjung slang diikat dengan
kain saring atau di kenal dengan filter
bag
3. Chaetoseros
Pemanenen pada skla laboratorium
bisa dilakukan pada hari 3-4. Pnen
dilakukan dengan cara panen total
bersama media kurtur. Peralatan dan
bak disterilisasi kembali.
4. Tetraselmis chui
Dipanen pada hari ke 4-5 setelah
penyebaran bibit. Karena pada hari ini
mencapai puncak perkembangan .
5. Spirulina
Spirulina sudah bisa dipanen
setelah 10 ha r i pen eb a ra n b i bi t.
un tu k memanennya diperlukan ember
plastik b e r u k u r a n k e c i l y a n
g d i b e r i saringanguna membuang
air yang ikut terangkat. Setelah
terangkat sprirulina

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dibungkus dengan kain yang bersih dan


A. Tujuan
diperas, agar air terbuang. Setelah itu
spirulina dikeringkan selama kurang Setelah mempelajari materi tentang
lebih 2-3 jam . selanjutnya dapat metode isolasi pengenceran berseri mi ,
dijual atau dijadikan bubuk. peserta didik mampu melakukan metode
Sedangkan untuk zooplankton antara kultur murni pakan alami sesuai dengan
lain : ketentuan secara teknis.
B. Alat dan Bahan
Rotifera
1. Mikoskop
Cara kultur (Rotifera) Infusoria untuk
pakan burayak kan 2. Pipet
pertama, siapkan terlebih dahulu 3. Objek glass
wadah untuk melakukan kultur infusoria 4. Cover Glass
ini. Wadah tersebut dapat berupa botol 5. Autoclave
bekas air mineral berukuran 1,5 liter
6. Haemocytometer
yang dipotong bagian atasnya atau yang
lainnya. Bibit infusoria dapat diperoleh 7. Gelas ukur
dengan mencari di selokan ataupun kolam 8. Gelas piala
ikan. Cara mengambilnya yaitu dengan 9. Tabung reaksi
langsung menciduk air pada bagian
10. Air kolam (air sampel)
pinggir. Sebaiknya mencari bibit
infusoria ini pada pagi hari. Wadah 11. Aquades
untuk kultur infusoria diisi air 3/4 12. Mediumbristol
bagiannya. Selain itu isi juga dengan 13. Vitamin B12, B6, B1
bahan makanan untuk infusoria. Bahan
14. Tissue
makanannya bebas, dapat berupa
sayuran, tempe, pelet jamuran, daun 15. Timbangan
bayam lebar, sawi, kentang, kol sawi dan 16. Hotplate/pemanas
jenis sayuran lainnya yang berwarna 17. Oven/autoclave
hijau. Selanjutnya rebus bahan pakan
18. Jarum ose/jarum loop
tersebut hingga menjadi bubur atau
sangat matang dan dibusukkan. 19. Agar
Bibit infusoria dimasukkan ke wadah 20. Erlenmeyer
kultur. Setelah itu, tutup dengan kain agar C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sirkulasi udara lancar. Simpan pada 1. Pakailah pakaian kerja, gunakan masker,
tempat yang terlindung dari sinar matahari sarung tangan(jika memegang bahan
secara langsung. Infusoria akan bahan yang bersifat keras)
berkembang biak menjadi lebih banyak
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
dan wadah akan penuh dengan bintik-
yang memakai tenaga listrik
bintik putih. Setelah
4 atau 5 hari kemudian infusoria dapat 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
dipanen. d a r operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
PRAKTIKUM simpan kembali dengan rapi pada
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
Praktikum 1 kegiatan praktikum telah selesai
Kultur Murni mikroalga metode isolasi
pengenceran berseri
7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
D. Prosedur Kerja agar dengan pola seperti gambar ini
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan tersebut
2. Laku kan ster ili sasi pada semua
peralatan yang akan dipergunakan
dalam kultur mikroalga dengan cara:
a.Cuci semua peralatan gelas dengan
menggunakan sabun yang tidak
mengandung deterjen lalu dibilas
dengan air bersih dan bilas kembali
dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas
lagi dengan akuades
b. Keringkan peralatan gelas yang telah
dicuci dengan cara kering udara
c. Masukkan semua peralatan gelas
yang telah kering ke dalam
autpclave dengan suhu 120 oC
dengan tekanan 1 atm selama 20
menit atau dengan oven pada suhu
150 o C selama 1 jam
d. Untuk medium Bristol (tabel
1) dilakukan sterilisasi dengan cara
larutan medium Bristol tersebut
dimasukkan kedalam erlemeyer dan
tutup dengan kertas alumunium foil
dan dimasukkan dalam autoclave
pada suhu 120 oC dengan tekanan
1 atm selama 15 menit
3. Lakukan isolasi dalam median agar
dengan cara:
a.S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g
a n mencampurkan 1 litermedium
Bristol dngan 15 gram bubuk agar
(1,5%) masukkan ke dalam
erlemeyer
b. Palainnya hingga mendidih kemudian
masukkan ke dalam autoclave dengan
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama
20 menit
c. Setelah agak dingin tambahkan
vitamin tuang medium ke dalam
cawan petri dan b iar kan agar
membeku
d. Masukkan jarum ose yang telah
dibakar sebelummya ke dalam air
sampel, lalu goreskan di atas media

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
e. Kemudian tempatkan cawan petri di
bawah cahaya lampu secara terus
mnerus
f. A m a t i j e n is d a n p e r tu m b u
h a n mikroalga pada medium agar
g. Ambil satu kolon mikroalga yang akan
dikultur dengan menggunakan jarum
loop kemudian dipindahkan ke dalam
tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
medium
h. Letakkan tabung raksi dalam rak
kemudian tempatkan di bawah cahaya
lampu . Kultur ini selanjutnya akan
digunakan dalam skala intermediret
4. Lakukan isolasi metode subkultur
dengan cara :
a.Masukan air sampel sebanyak 1 ml
ke dalam tabung reaksi yang telah
berisi 8 ml medium Bristol dan
lakukan pengadukan secara rata.
b. Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
telah berisi 9 ml medium Bristole dan
lakukan pengadukan
c. Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
d. Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
e. Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
bersisi 9 ml medium bristole dan
lakukan pengadukan
f. Susunlah kelima tbung reaksi tersebut
pada rak tabung dan letakkan di
bawah cahaya lampu di dalam
laboratorium yang tertutup dan
mempunyai AC
g. Lakukan pengamatan dan identifikasi
jenis mikroalga yang tumbuh selama
tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
sesuai tabel.

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Waktu Jenis Gambar C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keterangan
pemeliharaan mokroalga mikroalga
1. Pakailah pakaian kerja, gunakan masker,
Hari ke-1 sarung tangan(jika memegang bahan
Hari ke-2 bahan yang bersifat keras)
Hari ke-3
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
Hari ke-4
yang memakai tenaga listrik
Hari ke-5
Hari ke-6
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
Hari ke-7
d a r operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
Praktikum 2 simpan kembali dengan rapi pada
Kultur Murni Mikroalga Metode Isolasi tempat yang telah disediakan
Pengenceran Berseri 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
A. Tujuan kegiatan praktikum telah selesai
Setelah mempelajari materi tentang D. Prosedur Kerja
metode isolasi pengenceran berseri mi , 1. Siapkan alat dan bahan yang akan
peserta didik mampu melakukan metode digunakan tersebut
kultur murni pakan alami sesuai dengan 2. Lakukan sterilisasi pada semua peralatan
ketentuan secara teknis. yang akan dipergunakan dalam kultur
B. Alat dan Bahan mikroalga dengan cara:
1. Mikoskop a.Cuci semua peralatan gelas dengan
2. Pipet menggunakan sabun yang tidak
mengandung deterjen lalu dibilas
3. Objek glass
dengan air bersih dan bilas kembali
4. Cover Glass dengan larutan HCl 0,1 N dan bilas lagi
5. Autoclave dengan akuades
6. Haemocytometer b. Keringkan peralatan gelas yang
7. Gelas ukur telah dicuci dengan cara kering udara
8. Gelas piala c.Masukkan semua peralatan gelas yang
telah kering ke dalam autpclave
9. Tabung reaksi dengan suhu 120 oC dengan tekanan
10. Air kolam (air sampel) 1 atm selama 20 menit atau dengan
11. Aquades oven pada suhu 150 o C selama 1 jam
12. Mediumbristol d. Untuk medium Bristol (tabel 1)
13. Vitamin B12, B6, B1 dilakukan sterilisasi dengan cara
larutan medium Bristol tersebut
14. Tissue
dimasukkan kedalam erlemeyer dan
15. Timbangan tutup dengan kertas alumunium foil
16. Hotplate/pemanas dan dimasukkan dalam autoclave pada
17. Oven/autoclave suhu 120 oC dengan tekanan 1 atm
selama 15 menit
18. Jarum ose/jarum loop
3. Lakukan isolasi dalam median agar
19. Agar
dengan cara:
20. Erlenmeyer a.S i a p k a n m e d i a a g a r d e n g
a n mencampurkan 1 litermedium
Bristol

7
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
dngan 15 gram bubuk agar (1,5%)
bersisi 9 ml medium bristole dan
masukkan ke dalam erlemeyer
lakukan pengadukan
b. Palainnya hingga mendidih kemudian
e Ambil laritan d, sebanyk 1 ml dan
masukkan ke dalam autoclave dengan
tuangkan ke dalam tabung reaksi yang
suhu 120 oC tekanan 1 atm selama
bersisi 9 ml medium bristole dan
20 menit
lakukan pengadukan
c. Setelah agak dingin tambahkan
f Susunlah kelima tbung reaksi
vitamin tuang medium ke dalam
tersebut pada rak tabung dan
cawan petri dan biarkan agar
letakkan di bawah cahaya lampu di
membeku
dalam laboratorium yang tertutup
d. Masukkan jarum ose yang telah dan mempunyai AC
dibakar sebelummya ke dalam air
g Lakukan pengamatan dan identifikasi
sampel, lalu goreskan di atas media
jenis mikroalga yang tumbuh selama
agar dengan pola seperti gambar ini
tujuh hari. Catatlah hasil pengamatan
e. Kemudian tempatkan cawan petri di sesuai tabel berikut :
bawah cahaya lampu secara terus
mnerus Waktu Jenis Gambar
Keterangan
pemeliharaan mokroalga mikroalga
f. Amati jenis dan pertumbuhan
mikroalga pada medium agar Hari ke-1
Hari ke-2
g. Ambil satu kolon mikroalga yang
Hari ke-3
akan dikultur dengan menggunakan
Hari ke-4
jarum loop kemudian dipindahkan
Hari ke-5
ke dalam tabung reaksi yang telah
Hari ke-6
berisi 9 ml medium
Hari ke-7
h. Letakkan tabung raksi dalam rak
kemudian tempatkan di bawah
cahaya lampu . Kultur ini
selanjutnya akan digunakan dalam
skala intermediret
4. Lakukan isolasi metode subkultur
dengan cara :
a Masukan air sampel sebanyak 1 ml ke
dalam tabung reaksi yang telah berisi
8 ml medium Bristol dan lakukan
pengadukan secara rata.
b Ambil larutan a sebanyak 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi
yang telah berisi 9 ml medium
Bristole dan lakukan pengadukan
c Ambil larutan b, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi
yang bersisi 9 ml medium bristole
dan lakukan pengadukan
d Ambil laritan c, sebanyk 1 ml dan
tuangkan ke dalam tabung reaksi
yang

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

1. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari


Guillard untuk phytoplankton coklat
campuran zat-zat hara (nutrien) yang
berguna untuk membiakkan mikroba. 7. dalam metode media agar kegiatan yang
harus dilakakan antara lain adalah :
2. Supaya mikroba/phythoplankton dapat
tumbuh baik dalam suatu media, maka a. Sterilisasi peralatan dan bahan
medium tersebut harus memenuhi syarat- b. Pembuatan media agar
syarat, antara lain: c. Kultur di media agar
a. harus mengandung semua zat hara d. Kultur di media cair
yang mudah digunakan oleh
e. Pembuatan pupuk
phythoplankton
, f. Penghitungan phytoplankton
b. harus mempunyai tekanan osmosis, g. Penyimpanan
c. tegangan permukaan dan pH yang 8. Prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan
sesuai dengan kebutuha dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik
n phythoplankton yang akan tumbuh, dan kimiawi.
d. tidak mengandung zat-zat yang dapat 9. Metode subkultur adalah suatu metode
menghambat pertumbuha mengisolasi mikroalga dimana mikroalga
n phythoplankton, yang kita inginkan bukan mikroalga yang
dominan
e. harus berada dalam keadaan steril
sebelum digunakan,aga 10.Prosedur yang digunakan dalam metode
r phythoplankton yang ditumbuhkan subkultur ada dua tahapan yaitu pertama
dapat tumbuh dengan baik . melakukan sterilisasi peralatan dan bahan
yangakandigunakan,kedua
3. Media tempat tumbuhnya phytoplankton
adalahmelakukan isolasi.
ini dapat dikelompokkan dalam tiga tahap
kegiatan yaitu isolasi dan teknik kultur 11.Metode pengenceran berseri merupakan
murni di laboratorium, teknik kultur salah satu metode yang digunakan untuk
skala semi massal dan teknik kultur skala mengisolasi mikroalga atau
massal. phytoplankton jika jenis mikroalga atau
phytoplankton yang kita inginkan adalah
4. Metode kurtur murni di laboratorium
jenis yang dominan.
digunakan untuk memperoleh satu jenis
phytoplankton murni (monospesies), 12.Adapun peralatan yang digunakan adalah
dapat dilakukan dengan beberapa metode sama dengan metode subkultur, sedangkan
yaitu: bahan yang digunakan adalah medium
Bristol, akuades, sampel air
a. Metode media agar
kolam,vitamin B12, vitamin B6 dan vitamin
b. Metode subkurtur B1
c. Metode pengenceran berseri 13.Metode kultur murni adalah metode
d. Metode pipet kapiler pembiakan dimana mikroalga atau
5.Metode media agar merupakan suatu phythoplankton yang akan dikultur
metode pemurnian individu dari suatu dipisahkan dengan menggunakan pipet
sampel perairan dengan cara membuat kapiler steril lalu dipindahkan ke dalam
kultur murni dengan menggunakan media media yang sesuai
agar. 14.Pemanenen ph yto p lan kton harus
6. Pupuk yang umum digunakan pada media dilakukan pada saat yang tepat yaitu
agar adalah pupuk Conwy digunakan pada saat phythoplankton tersebut
untuk phytoplankton hijau dan pupuk mencapai puncak populasi.

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

Anda sudah mempelajari materi kultur


murni pakan alami. Coba Anda buat kliping
tentang kultur murni pakan alami. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan
format yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kalian ketahui tentang kultur
murni? Jelaskan!
2. A p a f u n g s i d a r i m e d i a t a n a m
phythoplankton?
3. Apa saja syarat-syarat pemilihan
medium taman phythoplankton ?
4. Apa fungsi dari sterilisasi?
5. Apa saja teknik-teknik dalam proses
sterilisasi?

Setelah mempelajari Bab II ini, Anda tentu


menjadi paham tentang Kultur murni pakan
alami
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran Bab II ini?
2. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada Bab II ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab II ini?
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab II?
5. Tuliskan secara ringkas apa yang telah
anda pelajaran pada pembelajaran Bab II!

8
BAB III
KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI

Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan metode kultur massal pakan alami
Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur kultur massal pakan alami
Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menguraikan prosedur pemupukan kultur massal paka
Setelah menggali informasi, peserta didik dapat Menerangkan prosedur panen kultur massal pakan ala

KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI

PROSEDUR PROSEDUR
METODE KULTUR PROSEDUR
PEMUPUKAN PANEN
MASSAL KULTUR MASSAL
KULTUR MASSAL KULTUR MASSAL
PAKAN ALAMI PAKAN ALAMI
PAKAN PAKAN ALAMI

Kultur massal - pemupukan pakan alami - pemanenan : tahap akhir dari budidaya

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Kultur massal merupakan kultur yang


massal. Volume media kultur semi massal 100
dilakukan diluar ruangan dengan media dan
liter sampai 0,3 meter kubik. Pada teknik
kepadatan yang lebih besar. Tahap-tahap
kultur skala massal, bibit yang digunakan
yang dilakukan dalam kegiatan kultur skala
berasal dari teknik skala semi massal.
massal adalah : persiapan alat dan wadah
Kegiatan ini dilakukan pada bak-bakkultur
budidaya, pengisisan media, pembuatan
berukuran besar dan dilakukan diluar
pupuk, penebaran bibit, pemeliharaan dan
ruangan dengan volume berkisar antara 40
pemanenan.
– 100 meterkubik. Media k u l tu r ya n g
Tahap-tahap kegiatan yang dilakukan dibu a t pa da ta h a p in i menggunakan
dalam persiapan alat dan wadah budidaya pupuk teknis seperti urea, ZA, TSP.
adalah sterilisasi alat dan wadah, Komposisi pupuk untuk teknik kultur secara
pengeringan dan pemasanga/pengaturan massal dapat dilihat pada Tabel 3.2.
aerasi. Kultur dilakukan di luar ruangan
dengan maksud agar terkena langsung sinar Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
Bahan
matahari sebagai proses fotosintesis serta No
Kimia
Yashima diatom phyto A phyto B phyto
(ppm) (ppm) (ppm) (ppm) C (ppm)
dilengkapi pipa pemasukan air, pengeluaran
1 Urea 10 30 30 50 50
air dan aerasi.
2 ZA 100 40 30 20 50
Untuk pengisian media Kultur pakan alami 3 TSP 10 20 10-15 10-15 15-20
massal berasal dari kultur murni. Bibit yang 4 Molase/ - - 10 10 15
digunakan diambil sebanyak 5 – 10% dari orgami
volume total yang akan dikultur. Pupuk 5
Silikat
- - - - -
Teknis
yang digunakan adalah pupuk teknis dan Tabel 3.2. komposisi pupuk kultur massal
sewaktu- w a k t u d a p a t m e n g g u n a
k a n p u p u k laboratorium. Komposisi A. PROSEDUR KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI
jenis pupuk yang digunakan pada media Langkah kerja dalam menyiapkan media
kultur dapat dilihat pada Tabel 3.1 tempat tumbuhnya pakan al
a m i phytoplankton semi massal dan
No Bahan pupuk Pupuk Pupuk Pupuk
Kimia Conwy Guillard TMRL BBL SM
massal adalah :.
NaNo3/ 50 gr
1. Siapkan alat dan bahan yang akan
1 100 gr 84,2 gr 100 gr
KNO3 digunakan dan sebutkan fungsi dan cara
2 Na2EDTA 5 gr 10 gr - 5 gr kerja peralatan tersebut!
3 FeCl3 1,3 gr 2,9 gr 3 gr 1 gr 2. Tentukan wadah yang akan digunakan
4 MnCl2 0,36 gr 0,36 gr - - untuk membudidayakan pakan alami !
5 H3BO3 33,6 gr - - -
3. Bersihkan wadah dengan menggunakan
6 Na2HPO4 20 gr 10 gr 10 gr 10 gr
sikat dan disiram dengan air bersih,
7 Na2SiO3 - 50 gr 1 gr 15 gr
kemudian lakukan pensucihamaan
Trace
8 Metal 1 ml 1 ml - 0,5 gr wadah dengan menggunak
Solution a n desinfektan sesuai dengan dosisnya.
9 Vitamin 1 ml 1 ml - 1 ml 4. Bilaslah wadah yang telah dibersihkan
10 Aquabides 1000 ml 1000 ml 1000 gr 1000 ml dengan menggunakan air bersih.
11 Urea - - - 40 gr 5. Pasanglah peralatan aerasi dengan
12 ZA - - - 30 grr merangkaikan antara aerator, selang
Tabel 3.1. Komposisi pupuk pythoplankton semi massal
aerasi dan batu aerasi, masukkan
Teknik kultur phytoplankton selanjutnya kedalam wadah budidaya. Ceklah
adalah teknik kultur skala massal, dengan keberfungsian peralatan tersebut
menggunakan bibit dari hasil kultur skala dengan memasukkan kedalam arus
semi listrik.

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

6. Masukkan air bersih yang tidak


Ca3(PO4)2 = 11,2 mg/l
terkontaminasikedalam
wadahbudidaya dengan 3. Besi klorida – FeCl3 = 2,9 mg/l
menggunakan selang plastik dengan 4. EDTA (Ethylene dinitrotetraacetic acid)
kedalaman air yang telah ditentukan. = 10 mg/l
7. Tentukan media tumbuh yang akan 5. Tiamin-HCl (vitamin B1) = 9,2 mg/l
digunakan dan hitungjumlah pupuk 6. Biotin = 1 mikrogram/l
yang dibutuhkan sesuai dengan dosis
7. Vitamin B12 = 1mikrogram/l
yang telah ditetapkan.
8. Tembaga sulfat kristal CuSO4.5H2O =
8. Timbanglah pupuk sesuai dengan dosis
0,0196 mg/l
yang telah ditentukan.
9. Seng sulfat kristal ZnSO4.7H2O = 0,044
9. Buatlah larutan terhadap berbagai
mg/l
macam pupuk pada wadah yang sesuai,
jika sudah terbentuk larutan masukkan 10. Natrium molibdat-NaMoO4.7H2O =
kedalam wadah yang digunakan 0,02 mg/l
untuk budidaya pakan alami 11. Mangan klorida kristal-MnCl2.4H2O
10. Media tempat tumbuhnya pakan = 0,0126 mg/l
alami siap untuk ditebari dengan bibit 12. Kobalt korida kristal-CoCl2.6H2O = 3,6
sesuai dengan kebutuhan produksi. mg/l
B. PEMUPUKAN KULTUR MASSAL PAKAN Pupuk bagi rotifera yang digunakan
ALAMI adalah kotoran ayam atau kotoran kuda
Pemupukan bagi pakan alami bertujuan dengan dosis 300- 400 g/ liter air.
agar pakan alami ikan tumbuh dan Pemberian pupuk dilakukan dengan jalan
berkembang dengan baik. Sehingga membungkus pupuk tersebut dalam kain,
ketersediaan pakan alami bagi ikan akan kemudian digantung hingga seluruh pupuk
tetap terjagabaik secara kualitas maupun terendam air. Setelah tujuh hari, kondisi air
kuantitas. Beberapa contoh pupuk yang media sudah siap sitebari bibit rotifer.
digunkan untuk pakan alami ikan antara Panen dapat dilakukan pada minggu
lain : berikutnya ketika populasi rotifera
1. Kultur Kimia, media agar-agar mencapai puncak.
campuran air laut, dengan Bahan bahan tersebut digunakan untuk
pemupukan KNO3, FeCL, NaH2PO4, sumber bakteri yang akan menjadi sumber
H20 digunakan untuk kultur makanan, bagi hewan atau organisme yang
phytoplankton jenis chlorella biasa digunakan untuk Pakan Alami ikan
Tujuan sebagai sumber makanan ikan
2. Penggunaan Garamdalam budidaya
khususnya burayak ikan atau benih atau
pakan alami yang hidup di laut seperti
anak ikan.Sumber makanan bagi pakan
artemia
alami ikan ini seharusnya memiliki kadar
3. Kimia : Bahan berupa zat dari TSP, protein yang tinggi, karena pada
Urea, ammonium, dasarnya kadar protein pada tubuh Pakan
Untuk jenis seperti tetraselmis berupa alami ikan di pengaruhi oleh sumber
bahan kimia sebagai berikut: makanan. Dalam sebuah penelitian sebuah
1. Natrium nitrat – NaNO3 = 84 mg/l bagi pakan alami ikan pasti memiliki
2. Natrium dihidrofosfat-NaH2PO4 = 10 kisaran protein yang cukup tinggi, seperti
mg/l atau Natrium fosfat-Na3PO4 = 20%-40% hal ini karena sumber protein
27, 6 mg/l atau Kalsium fosfat- dalam tubuh Pakan alami ikan sangat
dipengaruhi makanan

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dan media tempat pertumbuhannya. organik ke dalam karung, lalu karung


Semakin baik media budidaya Pakan alami tersebut
ikan akan membuat kualitas makin baik
yang akan langsung berefek pada
pertumbuhan ikan.Jadi bagaimana kalau
medianya kekurangan prot
e i n , kemungkinan besar kadar protein
Pakan alami ikan hanya di kisaran paling
bawah,kita ambil contoh kutu air
memiliki protein 30-40% kemungkinan
besar protein kutu air hanya di kisaran
30% saja.
Pemupukan pakan alami ikan juga
dapat dilakukan di kolam dengan
menggunakan pupuk organik maupun
pupuk anorganik. Pupuk organik yang
biasa digunakan dalam pemupukan kolam
adalah kotoran ayam atau kotoran puyuh.
Sedangkan pupuk anorganik yang biasa
digunakan adalah urea dan
TSP.Pemupukan kolam dengan
menggunakan pupuk organik, dosis yang
digunakan adalah 200-500 gram pupuk
per meter persegi luas kolam. Sedangkan
jika kolam dipupuk dengan pupuk
anorganik, dosis yang digunakan adalah
10 gram TSP dan 15 gram Urea per meter
persegi luas kolam.
Pemupukan kolam biasanya dilakukan
pada saat persiapan kolam. Setelah kolam
dikeringkan, pematang dan caren kolam
diperbaiki. Tanah dasar kolam di cangkul
dan di biarkan kering 2-3 hari. Pupuk
organik atau pupuk anorganik lalu di
tebarkan secara merata dan kolam
digenangi air 30-40 cm. Kolam di
biarkan 5-7 hari agar pakan alami
tumbuh.Sebelum ikan dimasukkan, air
kolam ditambah sampai kedalaman yang
di inginkan.
Untuk pemupukan pada kolam yang
sedang dipergunakan, pemupukan
sebaiknya menggunakan pupuk organik.
Pupuk organik tersebut tidak langsung
disebarkan ke dalam kolam karena di
khawatirkan akan menurunkan kualitas air
kolam.Pemupukan kolam dilakukan
dengan cara memasukkan pupuk

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dimasukkan ke dalam kolam. Pakan kepadatan 1-2 x 100 sel per ml.
alami biasanya tumbuh melimpah Chlorella biasanya dapat dipanen
setelah 5-7 hari. setelah 5-7 hari yang selanjutnya dapat
C. PEMANENAN KULTUR MASSAL PAKAN
ALAMI
Panen merupakan tahap akhir dari
budidaya, dimana hasil dari itu dapat
diaplikasikan pada kegiatan
berikutnya. Pemanenan dibagi
menjadi 2 bagian yaitu, panen total
dan panen sebagian. Panen total
merupakan pengambilan hasil yang
dilakukan secara keseluruhan dan
tidak dilakukan peremajaan dari sisa
yang telah dikultur. Panen total
dilakukan setelah masa kultur
mencapai 4 generasi (4 kali panen),
tujuannya agar organisme yang
dikultur umurnya tidak terlalu tua dan
kualitasnya sudah jelek. Panen
sebagian merupakan pemungutan
hasil dari suatu yang dibudidayakan
dengan mengambil sebagian
organisme yang dikultur dan sisa
organisme tersebut dapat
dilakukan peremajaan kembali.
Panen sebagian dilakukan apabila
organisme yang dikultur mencapai
kepadatan yang melimpah, tujuannya
agar kepadatannya menjadi jarang
dan menjaga kematian massal.
Setelah bibit dari kultur murni
dipanen, lalu diterbar di bak atau kolam
untuk dikembangkan secara massal
dalam jumlah besar, yaitu dengan cara
sebagai berikut :
1. Mensterilisasikan kolam atau bak
pemeliharaan dengan tinggi bak
atau kolam tersebut sebesar 0,5-2
meter.
2. Pengisian air dengan air yang telah
disterilkan menggunakan sand filter
dan disaring lagi menggunakan
plankton net (mesh size 25 µm)
3. Pemupukan dengan kosentrasi
yang sudah dijelaskan diatas
4. Inokulasi bibit dilakukan pada pagi
hari sekitar pukul 6-7 dengan
8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

digunakan sebagai pakan larva ikan atau


keenamatauketujuhsetelah
zooplankton dan dapat dikembangkan
penyemprotan, pemeliharaan rotifera
kembali. Namun, waktu panen dapat
dapat dilakukan.
dipengaruhi pula dengan cuaca. Waktu
panen chlorella juga dapat dipengaruhi Seminggu kemudian rotifera sudah
derngan adanya organisme lain karena mencapai populasi puncak dan siap
apabila terdapat kontaminasi dari dipanen. Pemanenan dilakukan dengan
organisme lain seperti protozoa akan m e n g g u n a k a n p la n k t o n n e t .
mengakibatkanterhambatn C a r a pemanenannya dengan menciduk
y a perkembangan chlorella. Sehingga air kolam kemudian air yang
untuk m e n ce g a h k on ta m ina s i terkonsentrasi pada tabung planktonnet
te rh a da p organisme lain tersebut, ditampung dalam ember. Cara lain panen
dapat digunakan larutan klorin sebanyak rotifera adalah dengan menggunakan
10 gram per m3 dalam air kultur selama pompa air yang di alirkan pada wadah
15-30 hari. tertentu. Dan juga dilakukan dengan cara
Untuk Rotifera Pemanenan dilakukan membuka saluran pembuangan yang
dengan menggunakan planktonnet sebelumnya telah disiapkan wadah
dengan cara menciduk langsung atau penampungan serta jaringan yang
melalui penyifonan. Kepadatan populasi bermata jaring 60-70 mikro berukuran
akan bisa dipertahankan tetap tinggi 40x40x50 cm, di bawah aliran tersebut.
selama satu bulan apabila setiap 5-6 Rotifer yang tertampung pada saringan
hari dilakukan pemupukan ulang dipindahkan ke wadah lain dan dihitung
sebanyak separuh dosis pupuk awal. kepadatannya per milimeter. Pencatatan
tentang perkembangan rotifer dilakukan
Kolam yang digunakan bisa kolam
secara teratur dan berkala serta data
tembok atau kolam tanah yang berukuran
hasil pengamatan dicatat untuk
antara 100-00 m2. Kolam dikeringkan
mengetahui perkembangan populasi
slama 2-4 hari hingga dasarnya menjadi
serta cermat dan untuk bahan
p e c a h - p e c a h . P e n c a n g k u la
pertimbangan pemeliharaan berikutnya.
n d a n pembajakan dilakukan untuk
membalik tanah dasar kolam sehingga
udara dapat masuk ke dasar kolam.
Perbaikan- perbaikan dilakukan PRAKTIKUM
pada saluran pemasukan serta
kebocoran-kebocoran y a n g a d a p a d Praktikum 1
a t a n g g u l d i t u t u p . Untuk
memperbaiki pH tanah iar dan Kultur Pakan Alami Budidaya Chlorela
membunuh bibit-bibit penyakit dilakukan A. Tujuan
pengapuran dengan memakai kepur Setelah mempelajari materi tentang
pertanian atau kapur tohor 200-300 g/m2. kultur pakan alami, peserta didik mampu
Pemupukan dilakukan dengan cara melakukan memproduksi pakan almi sesuai
menebar irisan jerami atau daun kol dengan ketentuan.
secara merata dengan dosis 500 g/m2 B. Alat dan Bahan
air. Kolam diisi air hingga menggenang.
Alat: alat tulis
Penyemprotan insektisida dilakukan
pada hari keempat setelah penggenangan, C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan dosis 4 ppm untuk membunuh 1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
organism lain seperti cladocera yang masker, sarung tangan, dan penutup
menjadi pemangsa rotifera. Pada hari kepala)

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n
ketentuan dengan benar.
a k a n peralatan yang tajam
B. Alat dan
3. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n
a k a n peralatan yang memakai tenaga Bahan Alat :
listrik 1. Wadah budidaya (toples)
4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a 2. Gelas ukur
n d a r operasional prosedur (SOP) 3. Hand counter
5. Bersihkan alat yang telah digunakan 4. Neraca /timbangan
dan simpan kembali dengan rapi pada
5. Piala gelas
tempat yang telah disediakan
6. Pipet tetes
6. Bersihkan ruangan laboratorium
apabila kegiatan praktikum telah 7. Plankton net
selesai 8. Blower
D. Prosedur Kerja 9. Selanh aerator
1. Buatlah laporan dan kesimpulan 10. Sendok
berdasarkan hasil praktik! Bahan :
2. Petunjuk penulisan laporan 1.air kolam
3. Laporan praktikum harus dibuat oleh 2.Biakan Dapnia
setiap kelompok dengan memuat hal-
3. Kain Kasa
hal sebagai berikut:
4.pupuk kandang (kotoran
4. Nama kelompok
ikan)
5. Judul kegiatan praktikum
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat) 1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
masker, sarung tangan, dan penutup
7. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
kepala)
peralatan, metode pelaksanaan)
2. Siapkan alat dan bahan
8. Hasil pengamatan dan pembahasan
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
9. Kesimpulan dan saran
d a r operasional prosedur (SOP)
10. Daftar pustaka
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
11. Dokumentasi pelaksanaan praktikum simpan kembali dengan rapi pada
12. Presentasikan hasil praktikum di tempat yang telah disediakan
depan kelas! 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
13. Biasakanlah bersikap sopan dengan kegiatan praktikum telah selesai
memberi salam, tertib, tanggung D. Prosedur Kerja
jawab, disiplin dan kerjasama
1. Siapkan Alat dan bahan yang akan
dipergunakan dalam produksi
Praktikum 2 2. Bersihkan wadah yang akan digunakan
Kultur Massa Pakan Alami (Dapnia dengan cara menyikat wadah tersebut
sp) sampai bersih. Kemudian bilas dengan
air bersih dan keringkan
A. Tujuan
3. Pasanglah aerator ke dalam wadah
Setelah mempelajari materi tentang
budidaya
kultur massal pakan alami. Peserta didik
mampu memproduksi dapnia sp sesuai 4. Masukan pupuk kandang ke dalam

8
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
wadah budidaya dengan dosis 2,4
dapat diencerkan, caranya adalah
g/liter air media. Pemberian pupuk
dengan menuangkan ke dalam gelas1000
kandang ini bisa dilakukan dengan cara
ml dan ditambah air hingga
disebar secara rata di seluruh wadah,
volumenya1000 ml. Dari gelas 1000 ml,
atau dengan cara membungkusnya
lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia
dengan kain kasa.
yang ada dihitung seperti cara diatas, lalu
5. Masukan dapnia sp ke dalam wadah kepadatan didalam wadah budidaya dapat
6. Pada hari ke tujuh dapnia sp sudah diketahui dengan cara mengkalikan 10
dapat dipanen. kali jumlah didalam gelas 100 ml.
Pemupukan Penebaran dilakukan agar Daphnia
Pemupukan dilakukan agar dapnia sp sp.dapat berkembang dalam wadah
bisa tumbuh dan tetap mendapatkan budidaya yang berisi aquades dan pupuk
nutrisi. Pupuk yang digunakan adalah kotoran.
kotoran ayam yang berfungsi untuk Aerasi
menumbuhkan plankton. D Aerasi merupakan pengaliran udara ke
a l a m pemupukan ini harus dalam air untuk meningkatkan
diperhatikan dosis pemupukan yang kandungan oksigen dengan
diberikan tidak boleh berlebihan memancarkan air atau melewatkan
karena akan berakibat terjadinya gelembung udara kedalam air. Aerasi in
blooming phythoplankton. Hal ini idigunakan agar Daphniasp.tetap bisa
mengakibatkan kadar amonia tinggi dan mendapatkan oksigen walaupun pada
oksigen terlarut yang rendah dalam wadah keadaan tertutup. Aerasi ini disambungkan
budidaya sehingg menyebabkan kematian dengan menggunakan selang.
dapnia sp. Buatlah laporan dan kesimpulan
Penebaran berdasarkan hasil praktik!
Inokulasi Daphnia dapat dilakukan Petunjuk penulisan laporan:
dengan memakai siste maupun Induk 1. Laporan praktikum harus dibuat oleh
Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar setiap kelompok dengan memuat hal-hal
Daphnia awal pada umunya antara 20-100 sebagai berikut:
individu perliter media. Inokulan dapat
a. Nama kelompok
diperoleh dari hasil budidaya petani,
Balai BenihAirTawar, Lembaga Penelitian b. Judul kegiatan praktikum
serta diperairanumum. Keberadaan c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
Daphnia diperairan dapat dilihat dengan waktu dan tempat)
mata telanjang,oleh d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
karenaituuntukmenghitung kepadatan peralatan, metode pelaksanaan)
Daphnia pada saat inokulasi maupun
e. Hasil pengamatan dan pembahasan
masa budidaya, dapat dilakukan tanpa
menggunakan alat pembesar atau f. Kesimpulan dan saran
mikroskop. Daphnia dari dalam wadah g. Daftar pustaka
dengan menggunakan gelas 100 ml h. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
kemudian tuangkan secara perlahan-lahan
2. Presentasikan hasil praktikum di depan
sambil dihitungjumlah Daphnia yang
kelas!
keluar bersama air.
3. Biasakanlah bersikap sopan dengan
Apabila jumlah Daphnia yang ada
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
sangat banyak, maka dari gelas 100ml
disiplin dan kerjasama

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Sejarah dimulainya kultur pakan alami


dilakukan oleh Allen dan Nelson pada tahun
1910, dengan kurture diatom untuk pakan
invertebrata. Pada tahun 1939, Bruce dkk,
melakukan pertama kali mengisolasi algae
(isochrysys galbana dan Pieremimonas
grossii) untuk makanan Oister.
Pada tahun 1940, di jepang Dr Fujinaga
/ Dr. Hudinaga pertama kali yang berhasil
mengkultur diatom, (Skeletonema costatum)
yang digunakan untuk makanan udang
jepang (Penaeus japonicus)
Pada tahun 1950-an Takesi Ito pertama https://tintacumi006.blogspot.com/2017/10/
kali mengkultur rotifera yang digunakan perbedaan-kultur-pakan-alami- skala.html
untuk pakan larva ikan sidat (Anguilla
japonica)
Pada tahun 1965, rotifera digunakan
sebagai pakan terbaik untuk Red Sea
1. Kultur massal pakan alami adalah . massal
Bream (Pangruss major)
merupakan kultur yang dilakukan diluar
Pada dekade tahun 1970, Artemia ruangan dengan media dan kepadatan
Reference Center (ARC) yaitu suatu lembaga yang lebih besar
pada State University of Ghent (Belgium)
2. Tahap-tahap yang dilakukan dalam
beberapa penelitinya yakni Dr Sorgeloos, Dr.
kegiatan kultur skala massal adalah :
Persoone, dan Dr. Dumont tel
persiapan alat dan wadah budidaya,
a h mengembangkan artemia sebagai pakan
pengisisan media, pembuatan pupuk,
alami yabg digunakan untuk pakan ikan dan
penebaran bibit, pemeliharaan dan
udang budidaya pada air tawar, payau
pemanenan
maupun air laut.
3. Pemupukan bagi pakan alami bertujuan
agar pakan alami ikan tumbuh dan
berkembang dengan baik.
4. Panen merupakan tahap akhir dari
budidaya, dimana hasil dari itu dapat
Untuk menambah wawasan lebih jauh diaplikasikan pada kegiatan berikutnya.
mengenai kultur massal pakan alami kalian 5. Panen total merupakan pengambilan
juga dapat mempelajari secara mandiri hasil yang dilakukan secara keseluruhan
melalui internet. Di internet kalian bisa dan tidak dilakukan peremajaan dari sisa
mencari lebih jauh materi tentang kultur yang telah dikultur.
pakan alami tersebut disertai penjelasan
6. Panen sebagian merupakan pemungutan
menggunakan video. Salah satu website yang
hasil dari suatu yang dibudidayakan
dapat kalian kunjungi untuk menambah
dengan mengambil sebagian organisme
wawasan dan pemahaman kalian tentang
yang dikultur dan sisa organisme tersebut
kultur massal pakan alami adalah sebagai
dapat dilakukan peremajaan kembali.
berikut:

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

Pada pembelajaran sebelumnya, Anda Coba Anda diskusikan dengan teman


sudah mempelajari kultur massal pakan alami maupun guru Anda, karena materi ini akan
. Coba Anda buat kliping tentang kultur
menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
massal pakan alami baik fhithoplankton
dibahas di bab-bab selanjutnya.
maupun zooplankton . Tugas dikerjakan
dalam bentuk laporan dengan format yang
sudah disepakati dengan guru pengampu

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang kultur
massal pakan alami? Jelaslan!
2. Jelaskan prosedur dari kultur massal
pakan alami!
3. Jelaskan prosedur pemupukan pada kultur
massal apakan alami!
4. Apa yang dimaksud dengan panen total
dan panen sebagaian? Jelaskan!
5. Bagaimana cara pemanenen pakan
alami jenis rotifera? Jelaskan!

Setelah mempelajari Bab III ini, Anda


tentu menjadi paham tentang Kultur massal
pakan alami.
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran Bab III ini?
2. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada Bab III ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab III ini?
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab III?

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PENILAIAN AKHIR SEMESTER


PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
5. J e n i s p a k a n a l a m i y a n g s u d a h
A.Pilihan Ganda dibudidayakan secara massal dari kelas
Pilihlah salah satu jawaban yang paling Cladocera adalah:
benar! A. Brachionus sp
1. Penyedia pakan alami yang dibutuhkan B. Artemia Salina
oleh ikan dapat dikelompokkan menjadi
C. Tetraselmis chuii
dua yaitu :
D. Moina sp
A. Phytoplankton dan zooplankton
B. Selektif dan non selektif
6. Penggolongan alga berdasarkan pigmen
C. Benthos dan Phytoplankton
yang dikandungnya ada yang berwarna
D. Zooplankton dan Bnethos biru, Alga yang berwarna biru tersebut
termasuk dalam kelompok alga ........
2. Pakan alami yang sangat cocok A. Cyanophyta
diberikan p a d a b u r a y a k s e t e l a B. Chloropyta
h m a k a n a n cadangannyahabis.
C. Chrysophyta
Pakan alami ini kebanyakan hidup di air
tawar seperti kolam, sawah, rawa, dan D. Rhodophyta
perairan tawar tergenang lainnya. Pakan
alami ini adalah 7. Penggolongan alga berdasarkan pigmen
…. yang dikandungnya ada yang berwarna
A. Infusoria hijau, Alga yang berwarna hijau tersebut
B. Daphnia termasuk dalam kelompok alga ........
C. Rotifer A. Cyanophyta
D. Moina B. Chloropyta
C. Chrysophyta
3. J e n i s p a k a n a l a m i y a n g s u d D. Rhodophyta
a h dibudidayakan secara massal
dari kelasRotifera adalah: 8. Penggolongan alga berdasarkan pigmen
A. Brachionus sp yang dikandungnya ada yang berwarna
B. Artemia Salina kuning, Alga yang berwarna kuning
tersebut termasuk dalam kelompok alga
C. Tetraselmis chuii
........
D. Moina sp
A. Cyanophyta
B. Chloropyta
4. J e n i s p a k a n a l a m i y a n g s u d
C. Chrysophyta
a h dibudidayakan secara massal dari
kelas Brachiopoda adalah: D. Rhodophyta
A. Brachionus sp
B. Artemia Salina 9. Proses reproduksi Skeletonema costatum
dilakukan secara aseksual
C. Tetraselmis chuii
denganpembelahan sel,proses pembelahan
D. Moina sp seltersebutterjadidengan cara adalah:

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PENILAIAN AKHIR SEMESTER


A. Cytoplasma terbagi menjadi dua bagian
C. Netcridia
B. Protoplasmaterbagi menjadi dua bagian
D. Hormogenesis
C. Inti selterbagi menjadidua bagian
D. Chloroplasma terbagimenjadi dua
14. Alat yang digunakan untuk melakukan
bagian
sterilisasi peralatan untuk melakukan
p emb ib itan pakan alami den gan
10. Perkembangbiakan phytoplankton menggunakan uap air panas bertekanan
secara aseksualdapatdisebut dengan adalah:
istilah: A. Oven
A.Gynogenesis B. Microwave
B. Androgenesis C. Autoclave
C.Parthenogenesis D. Hotplate
D. Embriogenesis
15. Wadah yang di pergu nakan untuk
11. Perkembangbiakan diatom apabila melakukan pembibitan mikroalga secara
kondisi lingkungan tidak menguntungkan kultur murni dengan media agar
adalah: membutuhkan peralatan berikut yaitu:
A. Pembelahansel A. Gelas piala
B. Pembentukan spora B. Gelas Ukur
C. Reproduksi aseksual C. Erlenmeyer
D. Parthenogenesis D. Cawan Petri

12. Perkembangbiakan phytoplankton jenis 16. Peralatan yang dapat dipergunakan untuk
Spirulina plantesis dilakukan dengan cara melakukan kultur murni dengan media
m e la k u k a n p e m u tu s a n f i la padat dan media cair adalah:
m e n , prosespemutusanfilamen disebut: A. Cawan petri
A. Hormogenia B. Tabungreaksi
B. Necridia C. Erlenmeyer
C. Netcridia D. Gelas piala
D. Hormogenesis
17. Peralatan yang dipergunakan untuk
13. Perkembangbiakan phytoplankton jenis memindahkan atau mengambil
Spirulina plantesis dilak k o l o n i s u a t u m i k r o b a k e
u k a n mediayangakandipergunakan kembali
dengancaramelakukanpemutusanfilame adalah:
n,setelah proses pemutusan filamen A. Jarumlurus
maka akan membentuk kolonisel baru
B. JarumTusuk
yang disebut:
C. JarumOse
A. Hormogenia
D. Jarumpipet
B. Necridia

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PENILAIAN AKHIR SEMESTER


18. Metode kultur murni phytoplankton
22. Sterilisasi dengan cara melakukan
untukmemperolehsatujen
i s phytoplankton (monospesies) perebusan kurang lebih selama dua jam
dengan menggunakan media agar adalah:
adalah: A. Sterilisasi panas
A. Metode mediaagar B. Sterilisasi basah
B. Metode subkultur C. Sterilisasi kimia
C. Metode pengenceran berseri D. Sterilisasi kering
D. Metode pipet kapiler
23. Sterilisasi dengan cara menggunakan
19. Metode kultur murni phytoplankton autoclave/ oven selama kurang lebih satu
untukmemperolehsatujen jam adalah:
i s phytoplankton (monospesies), A. Sterilisasi panas
jika mikroalga yang kita inginkan bukan B. Sterilisasi basah
mikroalga yang dominan adalah: C. Sterilisasi kimia
A. Metode mediaagar D. Sterilisasi kering
B. Metode subkultur
C. Metode pengenceranberseri 24. Sterilisasi dengan cara melakukan
D. Metode pipetkapiler perendaman dengan berbagai bahan
seperti HCl,Klorin dan Formalin adalah:
20. Metode kultur murni phytoplankton A. Sterilisasi panas
untukmemperolehsatujen B. Sterilisasi basah
i s phytoplankton (monospesies) C. Sterilisasi kimia
dengan cara mengisolasi
mikroalga atau phytoplankton jika D. Sterilisasi kering
jenis mikroalga atau phytoplankton
yang kita inginkan adalah jenis dominan 25. Volume wadah yang dipergunakan
disebut.. untuk kultu rmurni adalah:
A. Metode mediaagar A. 1liter
B. Metode subkultur B. 100liter
C. Metode pengenceranberseri C. 200liter
D. Metode pipetkapiler D. 300liter

21. Metode kultur murni phytoplankton 26. Jenis pupuk teknis yang dipergunakan
untukmemperolehsatujen untuk melakukan kultur phytoplankton
i s phytoplankton (monospesies) secara massal adalah:
dengan menggunakan pipet kapiler
A. Kotoran ayam
adalah:
B.Kotoran sapi
A. Metode mediaagar
C. Urea, TSP dan ZA
B. Metode subkultur
D. Pupuk kandang
C. Metode pengenceranberseri
D. Metode pipetkapiler

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PENILAIAN AKHIR SEMESTER


27. Komposisi pupuk pada saat akan
m e la k u k a n k u l t u r m a s s a l y
a n g menggunakan Urea 10 ppm, ZA
100 ppm dan TSP 10 ppm adalah:
A.Pupuk Yashima
B.Pupuk Diatom
C.Pupuk Phytoplankton A
D.Pupuk Phytoplankton B

28. Komposisi pupuk pada saat akan


m e la k u k a n k u l t u r m a s s a l y
a n g menggunakan Urea 30 ppm, ZA
40 ppm dan TSP 20 ppm, Molase 10
ppm dan silikat 5-20 ppm adalah:
A. Pupuk Yashima
B.Pupuk Diatom
C. Pupuk Phytoplankton A
D. Pupuk Phytoplankton B Setelah mempelajari bab kesatu sampai
keempat ini dan mengerjakan evaluasi
semester ganjil, cobalah refleksi diri Anda
29. Volume wadah yang dipergunakan untuk mengenai materi pada satu semester ini,
kultur semi massal adalah: apakah masih ada materi yang belum
A. 1liter dimengerti? Adakah yang masih ingin
B. 100liter ditanyakan pada guru pengampu? Jika iya,
diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
C. 200liter
Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan
D. 300liter kegiatan pembelajaran selama satu
semester ini kepada guru pengampu untuk
30. Penggoresan dengan jarum ose yang perbaikan kegiatan pembelajaran ke depan.
bertujuan menumbuhkan mikroba pada
media agar dapat dilakukan dengan
menggunakan metode...
A. Penggoresan lurus
B. Penggoresan zigzag
C. Penggoresan melingkar
D. Penggoresan bebas

B. URAIAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini
dengan baik dan benar!
(belum ada)

9
BAB IV
JENIS JENIS PAKAN BUATAN

Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pakan buatan berdasarkan be
Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bahan baku pakan buatan hew
Setelah mempelajari materi peserta didik dapat menjelaskan kandungan nutrisi bahan baku pakan bua

KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI

JENIS PMAEKTAONDBEUKAUTLATNUR KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU


JENIS JENIS BAHAN BAKU
BERDASARKMAANSBSEANLTUK
, KANDPUANKGAANNAALAIRM, I
KONTRIBUSI PENAMBAHAN BERAT

HEWANI PROTEIN
NABATI ITAMIN
LEMAK
KARBOHIDRAT
MINERAL

Pakan Buatan-bahan hewani - bahan Nabati - Kandungan Nutrisi

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pakan buatan merupakan pakan yang metabolisme. Sebagai akibat bertambahnya


dibuat dari campuran bahan bahan alami
atau bahan olahan dengan formulasi tertentu
berdasarkan pertimbangan pembuatnya.
Bahan bahan tersebut berasal dari bahan
nabati maupun hewani. Pakan buatan
biasanya dibuat di pabrik dan dijual secara
komersial atau bisa juga dibuat sendiri.
Dalam lingkungan budidaya, ikan lebih
tergantung pada pakan buatan. Bahan nabati
yang digunakan antara lain dedak halus,
tepung jagung, tepung kedelai, tepung
daun. Sementara bahan hewani antara lain
tepung ikan, minyak ikan , tepung tulang dan
sebagainya. Keuntungan penggunaan pakan
buatan adalah mudah dalam penyimpanan
dan penggunaan serta tersedia secara
kontinue.
Pakan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan.
Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan
setiap hari berkaitan erat dengan ukuran
berat dan umur ikan. Akan tetapi persentase
jumlah pakan yang dibutuhkan semakin
berkurang dengan bertambahnya ukuran dan
umur ikan. Ikan yang berukuran kecil akan
lebih banyak membutuhkan pakan
dibanding dengan ikan yang berukuran
besar. Apabila pemberian pakan dilakukan
secara periodik rata rata jumlah pakan
harian yang dibutuhkan oleh seekor ikan
adalah 3-5% dari berat total badannya
(biomassa). Jumlah pemberian p a k a n h
a r u s d i s e s u a i k a n d e n g a n
pertambahan bobot ikan dan populasinya.
Pertumbuhan ikan dan populasi dapat
diperoleh melalui sampling.
Faktor lain yang menentukan
kebutuhan pakan harian adalah faktor
lingkungan antara lain suhu . Suhu perairan
sangat besar pengaruhnya pada kehidupan
ikan yakni yang mengontrol proses
metabolisme. Kisaran suhu yang sesuai
tergantung dari spesies ikan. Dimana
kisaran tersebut nafsu makan metabolisme
dan pertumbuhan ikan optimal.
Bertambahnya suhu air pada kisaran suhu
optimal akan meningkatkan kecepatan

9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kecepatan metabolisme berarti lebih Demikian pula ikan-ikan karnivora cenderung


cepat lagi makanan menuju sistem lebih agresif terhadap pakan yang diberikan.
pencernakan dikarenakan nafsu makan Untuk itu dalam budidaya ikan yang
dan penyerapan makanan yang berukuran kecil atau ikan
bertambah. Setiap jenis ikan memiliki
kisaran toleransi, kisaran optimum dan
titik optimum untuk parameter suhu.
Penurunan suhu maupun peningkatan
suhu dari titik suhu optimum akan
menurunkan laju pertumbuhan. Suhu
mempengaruhi tingkat perkembangan
dan pertumbuhan karena
mempengaruhi berbagai proses yang
berhubungan dengan metabolisme yang
mencakup pernafasan, pemberian makan
dan pencernaan.
K an d u n g an o ksig en te rl aru t juga
mempengaruhi nafsu makan ikan. Apabila
kandungan oksigen terlarut dalam air
rendah maka nafsu makan ikan
berkurang. Oksigen sangat penting bagi
fungsi metabolisme serta pertumbuhan.
Kebutuhan oksigen ikan sesuai dengan
spesies, umur dan ukuran ikan. Tingkat
kelarutan oksigen di air sangat
dipengaruhi oleh suhu. Kandungan
oksigen terlarut berbanding terbalik
dengan tinggi rendahnya suhu air.
Kandungan oksegen terlarut rendah pada
suhu tinggi, sebaliknya kandungan
oksigen terlarut tinggi pada suhu yang
rendah.
Cahaya berpengaruh pada aktifitas
makan ikan. Intensitas cahaya tertentu
dipelukan oleh ikan tertentu untuk dapat
melihat mangsanya. Dilain pihak intensitas
cahaya yang minimum (gelap/redup)
dibutuhkan oleh ikan-ikan tertentu untuk
aktifitas mencari makan.Pada kelompok
ikan ini untuk mengetahui makanan bukan
dengan mata namun dengan alat peraba
atau penciuman. Dengan demikian perlu
tidaknya cahaya dalam proses
pengambilan pakan terkait pada jenis ikan.
Kebutuhan pakan juga ditentukan oleh
agresivitas ikan untuk mendapatkan
pakan. Ikan berukuran kecil biasanya
lebih agresif untuk mendapatkan pakan
dibanding ikan yang berukuran besar.
9
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

karnivora frekuensi pemberian pakan lebih


3. Bentuk butiran/granules Digunakan
banyak
sebagai pakan benih gelondongan
Pakan mempunyai peranan sangat penting (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga
sebagai sumber energi untuk pemeliharaan diperoleh dari remah yang dihancurkan
tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan atau dibuat sama seperti membuat
ikan. Pakan juga dapat digunakan untuk formulasi pakan lengkap dan bentuknya
tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan dibuat menjadi butiran.
warna dan rasa tertentu. Peranan
4. Bentuk remahan/crumble Digunakan
lainnya diantaranya yaitu sebagai
sebagai pakan gelondongan besar/ikan
pengobatan, r e p r o d u k s i , p e r b a i k a
tanggung (berumur 80-120 hari). Remah
n d a n metabolisme.Pengelompokkan jenis-
berasal dari pellet yang dihancurkan
jenis pakan ikan dapat dibuat berdasarkan
menjadi butiran kasar.
bentuk, berdasarkan kandungan airnya,
berdasarkan sumber dan berdasarkan 5. Bentuk lembaran/flake Biasa diberikan
konstribusinya pada pertumbuhan ikan. Jenis- pada ikan hias atau ikan laut dan dibuat
jenis pakan buatan berdasarkan bentuk dari berbagai bahan baku disesuaikan
antara lain adalah: dengan kebutuhan dan pada saat akan
1. Bentuk larutan Digunakan sebagai pakan dibentuk dapat menggunakan peralatan
burayak ikan (berumur 2 - 20 hari). pencetak untuk bentuk lembaran atau
Larutan ada 2 macam, yaitu: 1) Emulsi, secara s ed er h an a dengan cara
bahan yang terlarut menyatu dengan air memb uat komposisi pakan kemudian
pelarutnya; 2) Suspensi, bahan yang komposisi berbagai bahan baku tersebut
terlarut tidak menyatu dengan air dibuat emulsi yang kemudian dihamparkan
pelarutnya. Bentuk larutan ini biasanya di atas alas aluminium atau seng dan
diberikan pada saat larva dengan dkeringkan, kemudian diremasremas.
komposisi bahan baku yang utama 6. Bentuk pellet tenggelam/sinking Biasa
adalah kuning telur bebek atau ayam digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan
dengan tambahan vitamin dan mineral. air tawar maupun ikan air laut yang
mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan
2. Bentuk tepung/meals Digunakan sebagai
tersebut berenang di dalam perairan.
pakan larvasampai benih (berumur 2-40
Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan
hari).Tepung halus diperoleh dari remah
bentuk pellet bervariasi dari ukuran
yang dihancurkan atau dibuat komposisi
bukaan mulut lebih dari 2 mm maka
dari berbagai sumber bahan baku seperti
ukuran pelet yang dibuat biasanya
menyusun formulasi pakan , dan biasanya
50%nya yaitu 1mm. Bentuk pellet ini
diberikan pada larva sampai benih
juga dapat digunakan sebagai pakan
ikan.Bentuk tepung berasal dari pellet
ikandewasa yang sudah mempunyai
yang sudah kering. Pellet digiling lagi
berat > 60-75 gram dan berumur > 120
dengan penggiling kopi. Besar kecilnya
hari.
ukuran butiran tergantung kendor
kencangnya setelan gigi-gigi penggilas 7. Bentuk pellet terapung/floating Biasa
alat penggiling. Antara tepung kasar dan digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan
halus dipisahkan dengan ayakan. air tawar maupun ikan air laut yang
mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan
a. Untuk benih berumur 20-40 hari,
tersebut berenang di permukaan
mata saringnya 40-75 sampai 75-
perairan. Ukuran ikan yang
105 mikron.
mengkonsumsi pakan bentuk pellet
b. Untuk benih berumur 40-80 hari, bervariasi dari ukuran bukaan mulut lebih
mata saringnya > 105 mikron. dari 2 mm maka ukuran pelet yang

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dibuat biasanya 50%nya yaitu 1mm.

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Bentuk pellet ini juga dapat digunakan ini


sebagai pakan ikan dewasa yang sudah
mempunyai berat > 60-75 gram dan
berumur > 120 hari. Jenis pakan ikan
berdasarkan kandungan airnya dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a. Pakan basah yaitu pakan yang
mengandung air biasanya lebi dari
50%. Pakan basah biasanya terdiri dari
pakan segar atau pakan beku, berupa
cincangan atau gilingan daging ikan
yang tidak bernilai ekonomis. Jenis
pakan ini biasa diberikan kepada
induk- induk ikan laut/udang, contoh
pakan basah antara lain adalah
cincangan daging cumicumi
b. Pakan lembab yaitu pakan yang
mengandung air berkisar antara 20-
40%. Pakan lembab dibuat sebagai
alternatif dari pakan basah yang
banyak kekurangannya antara lain
dapat mencemari perairan dan
kekurangan asam amino tertentu.
Pakan lembab ini dibuat dengan
komposisi pakan sesuai kebutuhan
ikan tetapi dalam prosesnya tidak
dilakukan pengeringan, dibiarkan
lembab dan disimpan dalam bentuk
pasta kemudian dibekukan. Tetapi
ada juga pakan basah ini dibuat
dengan komposisi ikan yang
dipasteurisasi ditambah beberapa
tambahan seperti silase ikan yang
diberi beberapa komposisi zat
tambahan. Pakan lembab ini dapat
diberikan pada ukuran ikan dari benih
sampai ke pembesaran.
c. Pakan kering yaitu pakan yang
mengandung air kurang dari 10%. Jenis
pakan ini yang biasa digunakan pada
budidaya ikan secara intensif karena
sangat mudah dalam proses distribusi,
penyimpanan dan penanganannya.
Jenis pakan kering ini dapat dibuat
dengan berbagai macam bentuk
disesuaikan dengan kebutuhan ikan
dan pada setiap tahapan budidaya
dapat menggunakan pakan kering

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

disesuaikan dengan ukuran dan pakan suplemen, dan (3) pakan utama.
jenis ikan yang akan Pakan tambahan adalah pakan yang dibuat
mengkonsumsinya. untuk memenuhi kebutuhan terhadap
J e n i s p a k a n ik a n b e r d a s tambahan pakan. Dalam hal ini, ikan yang
a r k a n konstribusinya dalam dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari
menghasilkan p e n a m b a h a n b
e r a t b a d a n d a p a t
dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Suplementary Feed/pakan
suplemen yaitu pakan yang dalam
konstribusinya hanya menghasilkan
penambahan berat badan kurang
dari 50%. Jenis pakan ini biasanya
dibuat oleh para pembudidaya ikan
dengan mencampurkan beberapa
bahan baku tanpa
memperhitungkan kandungan
proteinnya sehingga
kandungan nutrisi dari pakan ini
tidak lengkap
b. Complete Feed/pakan lengkap
yaitu pakan yang dalam
konstribusinya menghasilkan
penambahan berat badan lebih dari
50%. Jenis pakan ini biasanya
adalah pakan kering dengan
berbagai bentuk dimana
komposisi bahan bakunya
lengkap sehingga kandungan
protein pakan mencukupi
kebutuhan ikan yang akan
mengkonsumsinya.
Jenis pakan ikan berdasarkan
sumbernya dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu pakan alami dan pakan buatan.
Karena jumlah pakan alami dalam
kolam/perairan sangat terbatas dan
kurang m e m a d a i , m a k a a g a r t e
r c a p a i la j u pertumbuhan ikan yang
baik perlu diberikan pakan tambahan atau
pakan buatan sesuai dengan kebutuhan
ikan. Dalam budidaya ikan secara intensif,
pakan buatan merupakan sumber energi
utama bagi perkembangan dan
pertumbuhan ikan.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya,
pakan buatan dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu: (1) pakan tambahan, (2)

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

alam, tetapi jumlahnya belum memenuhi


terhadap serangan penyakit, dan sangat
kebutuhan untuk perkembangan dan
dipengaruhi oleh sistem hormonal.
pertumbuhan yang lebih baik. Biasanya pada
Mekanisme sistem hormonal ini sangat
kegiatan budidaya ikan yang dilakukan secara
dipengaruhi oleh kualitas pakan yang
tradisional atau semi intensif.
dikonsumsi oleh ikan. Dengan demikian,
Sedangkan pakan suplemen adalah pakan apabila pakan yang dikonsumsi oleh ikan
yang dibuat untuk memenuhi komponen berkualitas baik, maka sistem hormonal
nutrisi tertentu yang tidak bisa atau minim juga akan berjalan dengan baik dan
disediakan oleh pakan lain. Pakan dengan demikian akan terbentuk sistem
suplemen ini biasaya banyak diberikan ketahanan tubuh yang baik.
pada budidaya ikan hias. Misalnya warna,
2. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai
bentuk atau ukuran maka ikan yang
Pembentuk Warna Tubuh
dibudidayakan harus diberi suplemen
tertentu dalam jumlah cukup. Sedangkan Salah satu fungsi pakan bagi ikan adalah
pakan utama adalah pakan yang dibuat sebagai pembentuk warna tubuh atau
untuk menggantikan sebagian besar atau pigmen. Biasanya fungsi pakan tersebut
keseluruhan pakan alami. Pakan utama ini terkandung dalam pakan buatan dan
biasanya digunakan untuk memenuhi dimanfaatkan dalam budidaya ikan hias.
kebutuhan pakan pada budidaya ikan yang Pakan buatan yang digunakan untuk
dilakukan secara intensif. membentuk warna tubuh pada ikan tidak
Dalam usaha budidaya ikanpakan buatan beda jauh dengan pakan buatan lainnya,
memegang peranan yang sangat penting hanya ditambah dengan pigmen.
untuk meningkatkan produksi yang pada Pakan buatan yang diperkaya dengan
akhirnya akan meningkatkan keuntungan. pigmen mudah dibedakan karena
Peningkatan produksi tersebut didapatkan memiliki warna yang khas, biasanya
melalui : berwana hijau atau merah. Selain itu,
keterangan yang menyebutkan adanya
1. Pertumbuhan ikan yang lebih cepat
tambahan pigmen biasanya juga tertera
2. Padat tebar yang tinggi; dan pada kemasan. Ikan yang diberi pakan
3. Waktu pemeliharaan yang singkat dengan kandungan pigmen yang
Fungsi Pakan Pada Ikan proporsional akan memiliki warna tubuh
Ikan memenuhi kebutuhan engerginya dari yang lebih cemerlang dan tajam
pakan, baik pakan alami maupun pakan 3. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Peningkat
buatan. Namun, pakan tidak hanya berfungsi Cita Rasa
untuk memenuhi kebutuhan energi bagi ikan. Cita rasa ikan dipengaruhi oleh pakan
Beberapa fungsi pakan bagi pertumbuhan yang dikonsumsi, baik pakan buatan
dan perkembangan ikan, antara lain : maupun pakan alami. Setiap lingkungan
1 . Fungsi Pakan Pada Ikan Se bagai perairan memiliki pakan alami yang
Pengobatan berbeda-beda. Dengan demikian, ikan
Ikan yang memperoleh kecukupan disuatu perairan akan memiliki aroma
pakan dengan kualitas dan kuantitas yang dan citarasa yang relatif berbeda dengan
memadai akan tumbuh dengan baik dan ikan sejenis yang hidup di lingkungan
tidak mudah terserang penyakit. Pakan perairan lain. Demikian pula ikan sejenis
akan membantu terciptanya sistem yang ditangkap di lingkungan perairan
ketahanan tubuh pada ikan. Sistem yang sama namun pada musim berbeda
ketahanan tubuh tersebut akan memiliki aroma dan cita rasa yang
a k a n menciptakan imunitas atau relatif berbeda. Cita rasa ikan yang
kekebalan dipelihara di

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kolam tradisional juga berbeda dengan tau


ikan yang dipelihara secara intensif. Ikan
bandeng yang dipelihara ditambak yang
banyak ditumbuhi ganggang tertentu
ternyata memiliki cita rasa dengan
aroma lumpur yang kuat.Pemberian
pakan berupa tepung darah di Amerika,
bungkil kacang di Israel, dan kepompong
ulat sutra di Jepang ternyata telah
menghasilkan cita rasa daging ikan yang
lebih baik dibanding dengan ikan
Indonesia yang diberi pakan pelet.
4. F u n g s i P a k a n P a d a I k a n U n t
u k Mempercepat Reproduksi
Fungsi lain dari pakan buatan adalah
membantumempercepatpro
s e s pematangan gonad sehingga
proses reproduksi bisa lebih cepat.
Pakan yang baik akan menunjang kerja
organ tubuh sehingga dapat bekerja
lebih baik, termasuk sistem hormon dan
endokrin. Sistem endokrin sangat
membantu proses reproduksi, yaitu
dengan cara mengatur pengangkutan
hormon reproduksi menuju organ
reproduksi.Jenis pakan yang dapat
memacu perkembangan dan pematangan
gonad adalah cumi-cumi, udang, kepiting,
dan kerang yang masih segar.
Penambahan vitamin E ke dalam pakan
juga diketahui dapat merangsang
pematangan gonad. Vitamin E berfungsi
untuk mencegah oksidasi EPA
(eikosapentanoic acid). EPA diubah
menjadi prostaglandin yang b e r b e
r a n d a l a m m e m p e r c e p a t
pematangan gonad. Bersama dengan
vitamin A yang berperan sebagai
antioksidan, penambahan vitamin E juga
a ka n me n in g ka tka n fung s i
PUF A ( polyunsaturated fatty acid)
yang diperlukan dalam proses
pembentukan hormon.
5. Fungsi Pakan Pada Ikan Untuk Perbaikan
Metabolisme Lemak
Ikan lebih mudah mencerna protein
untuk memenuhi kebutuhan energinya
daripada mencerna lemak a

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

karbohidrat.Kondisiinikura
n g menguntungkan, mengingat
sebaiknya protein diperuntukkan bagi
pertumbuhan, sedangkan energi diperoleh
dari lemak dan karbohidrat. Beberapa
upaya telah d i l a k u k a n u n t u k m
e n i n g k a t k a n kemampuan ikan
dalam mencerna lemak dan karbohidrat
sehingga energi yang t e r k a n d u n g
d i d a l a m n y a d a p a t
dimanfaatkan. Untuk meningkatkan
kemampuan ikan dalam mencerna lemak
dapat dilakukan dengan menggunakan
asam bile. Asam bile merupakan cairan
yang dihasilkan oleh hati. Senyawa ini
banyak mengandung garam natrium dan
garam kalium. Dalam proses pencernaan
lemak, kedua jenis garam ini akan
menurunkan tegangan permukaan lemak
dan mengubah bentuk lemak menjadi
bola-bola kecil (micelle). Lemak berbentuk
bola-bola kecil ini relatif larut dalam air
(membentuk emulsi) sehingga mudah
diserap oleh tubuh.Untuk meningkatkan
daya cerna ikan terhadap lemak juga
dapat dilakukan dengan penambahan
lesitin. Lesitin merupakan lemak yang
mengandung gliserol dan asam fosfat.
Senyawa ini banyak terdapat di otak,
kedelai, biji bunga matahari, jagung, dan
kuning telur. Selain sebagai sumber
lemak, lesitin juga berfungsi untuk
menstabilkan lemak dalam saluran
pencernaan. Dengan kandungan gliserol
yang tinggi, lesitin mudah dicerna oleh
ikan.Upaya lain yang dapat dilakukan
adalah dengan penambahan mikroba.
Selain menguraikan lemak sehingga mudah
dicerna oleh ikan, mikroba juga dapat
membantu pencernaan karbohidrat dan
protein. Mikroba ini juga bisa
ditambahkan dalam formulasi pakan ikan.
http://petunjukpraktisbudidaya.blogsp
ot. com/ 2013/ 06/ nutrisi- dan-
pakan- ikan.html
Bahan baku merupakan faktor utama
yang harus tersedia dalam produksi
pakan buatan. Bahan – bahan baku yang
dipakai

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dalam pembuatan pakan ikan berfungsi


Afrianto dan liviawaty, 2005, adalah :
sebagai sumber protein, energi, mineral
dan vitamin. Faktor utama yang harus 1. mempunyai nilai gizi tinggi terutama
diperhatikan dalam pemilihan bahan protein harus sesuai dengan kebutuhan
pakan adalah kandungan nutrisi bahan, ikan,
t ingkat k e ce rn aan , k e t e rs e di aa n , 2. mudah diperoleh, bahan baku pakan
kontinuitas dan harga. mudah diperoleh dan tersedia disekitar
Pakan yang baik diperoleh dari bahan lingkungan
baku pakan yang memiliki kualitas yang 3. mudah diolah, bahan baku pakan mudah
baik pula. Bahan baku yang akan diolah sehingga tidak memerlukan
digunakan dapat disesuaikan dengan peralatan dan proses yang rumit.
jenis dan kebiasaan ikan mendapatkan 4. tidak mengandung racun. Racun tersebut
pakan di alam. Jenis-jenis bahan baku dapat berasal dari kontaminasi bahan
yang dapat digunakan untuk membuat kimia, tertular bakteri atau cendawan atau
pakan buatan untuk induk, larva dan karena bahan tersebut secara alami
benih ikan dapat dikelompokkan menjadi memang beracun.
bahan baku hewani, nabati dan bahan
5. harganya relatif murah dan tidak
tambahan . Pakan buatan adalah pakan
merupakan makanan pokok manusia
yang sengaja disiapkan dan dibuat, dari
sehingga tidak merupakan saingan bagi
beberapa jenis bahan baku yang
kebutuhan manusia sendiri.
kemudian diproses dengan
memperhitungkan kandungan nilai gizi Pembuatan pakan buatan harusnya
pakan sehingga bentuknya berubah dari didasarkan pertimbangkan akan kebutuhan
bentuk aslinya. nutrisi ikan, kualitas bahan baku, dan nilai
ekonomisnya. Pakan buatan yang berkualitas
KKP 2010 dalam petunjuk pelaksanaan
baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:
penerbitan surat keterangan teknis impor
pakan dan /atau bahan baku pakan ikan 1. Kandungan gizi pakan terutama protein
tertulis bahan baku pakan adalah bahan harus sesuai dengan kebutuhan ikan,
–bahan baik nabati maupun hewani yang kandungan protein ini akan berperan
layak dipergunakan sebagai bahan baku penting dalam pertumbuhan ikan.
pakan baik telah diolah maupun yang belum Kandungan gizi dari masing-masing
diolah, vitamin dan mineral serta bahan bahan baku harus diketahui agar dapat
penunjang lain yang dipergunakan untuk meramu pakan ikan dengan kandungan
melengkapi komposisi pakan. Bahan pakan protein yang diinginkan.
yang digunakan diharapkan dapat dimakan, 2. Diameter pakan harus lebih kecil dari
diabsorbsi dan bermanfaat bagi ikan baik ukuran bukaan mulut ikan. Hal ini agar
untuk pertumbuhan, reproduksi , perbaikan pakan lebih mudah masuk ke dalam
sel tubuh yang rusak maupun dalam mulut ikan sehingga pakan lebih cepat
metabolisme. dicerna oleh ikan.
Pemilihan bahan baku dalam pembuatan 3. Pakan mudah dicerna sehingga nutrisi yang
pakan merupakan hal yang sangat penting terkandung dalam pakan tersebut mudah
dalam proses pembuatan pakan karena diserap dan dapat digunakan untuk
akan menentukan kualitas pakan yang perkembangan dan pertumbuhan ikan
dihasilkan. Jenis ikan yang berbeda secara optimal.
berbeda pula jenis bahan baku yang 4. Memiliki rasa yang disukai ikan Bahan yang
digunakan. Persyaratan yang harus dipilih juga harus menarik sehingga
dipenuhi dalam memilih bahan baku untuk dapat
pembuatan pakan ikan menurut

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

merangsang selera makan ikan. pakan asal tumbuh tumbuhan biasa disebut
5. Kandungan abunya rendah, kelebihan nabati
kadar abu akan menyebabkan perairan
kotor karena ikan akan mengeluarkan
sisa- sisa pencernaanya seperti feses,
selain itu dapat menghambat pencernaan
pada ikan.
. Kadar abu pada pakan mewakili kadar
mineral pakan, kadar yang sesuai adalah
3- 7 % (Winarno 1997).
6. Tingkat efisiensi pakan. Menurut
Adelina et al. (2012) menyatakan bahwa
perhitungan efisiensi pakan dilakukan
untuk mengetahui seberapa baik kualitas
pakan sehingga mampu dimanfaatkan
ikan untuk pertumbuhannya. Semakin
besar nilai efisiensi pakan, hal ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan pakan
yang semakin efisien di dalam tubuh
ikan dan semakin baik kualitas pakan
tersebut. Efisensi pakan dapat dihitung
dengan rumus efisiensi pakan
(Wt+Wd)−W0 X 100 %
F
Keterangan:
Wt: Bobot biomassa akhir (gram); Wd:
Bobot biomassa yang mati (gram);
W0: Bobot biomassa awal (gram); dan F:
Jumlah pakan

Dengan membuat pakan bu


a t a n diharapkan jumlah pakan yang
dibutuhkan oleh ikan akan terpenuhi setiap
saat.Bahan baku secara umum dapat
digolongkan menjadi dua kelompok besar
yaitu bahan baku yang berasal dari
tumbuhan dan hasil ikutannya (nabati)
serta yang berasal dari hewan dan hasil
ikutannya (hewani).
Berdasarkan sumbernya bahan baku
pakan digolongkan menjadi 2 yaitu bahan
baku pakan berasal dari hewan dan bahan
baku pakan berasal dari tumbuh tumbuhan.
Bahan baku pakan asal hewan disebut bahan
hewani, bahan baku hewan mengandung
karbohidrat yang relatif sedikit. Bahan baku

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

A. JENIS JENIS BAHAN BAKU HEWANI gizi: Protein :


Bahan baku hewan maupun bahan 22,65%; Lemak :
baku nabati dapat diperoleh langsung 15,38%; Abu :
dari hasil penepungan maupun rekayasa
26,65%;
bahan baku pakan antara lain melalui
bioteknologi seperti fermentasi/silase.
Bahan baku hewani merupakan sumber
protein yang relatif lebih mudah dicerna
dan kandungan a s a m a m i n o n y a l
e b i h l e n g k a p dibandingkan
dengan bahan baku nabati. Dikutipdari
htt p : // r a g a m c a r a b e t e r n a k .
blogspot.com/2016/01/bahan-baku-
dan- ca ra - p e m b u a t a n - p a ka n
- i ka n . h t m l beberapa macam bahan
baku hewani yang biasa digunakan
dalam pembuatan pakan ikan antara lain
adalah :
1. Tepung Ikan
Tepung ikan yang baik berasal
dari jenis ikan dengan kadar lemak
yang rendah. Bau khusus suatu jenis
ikan akan mempengaruhi daya
tariknya. Untuk meningkatkan bau
yang merangsang ini, ikan dapat
difermentasikan lebih dahulu
menjadi bekasem. Biasanya yang
menjadi bahan baku penting dalam
pembuatan tepung ikan ini adalah
ikan- ikan rucah dan sisa-sisa
pengolahan.
Tepung ikan tidak bisa disimpan
terlalu lama (11-12 bulan), karena
akan mengurangi kandungan
linsinnya sampai 8%. Lisin ini
adalah asam amino esensial yang
paling esensial. Selain itu p e n y im
p a n a n y a n g la m a a k a n
menimbulkan bakteri dan cendawan
yang merusak.
Untuk membuat tepung
ikan, pertama-tama ikan direbus
untuk mengeluarkan lemaknya.
Kemudian diperas atau dipress lalu
dijemur. Ampasnya digiling menjadi
tepung sedangkan airnya dapat
dibuat petis.
Kandungan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Serat : 1,80%; Protein : 53,74%;


Air : 10,72%;
Nilai ubah : 1,5-3
2. Tepung Rebon dan Benawa
Rebon adalah sejenis udang kecil,
sedangkan benawa adalah anak
kepiting laut. Mereka banyak
bermunculan pada awal musin hujan di
sekitar muara sungai, mengerumuni
benda-benda yang terapung.
Untuk dibuat tepung rebon dan
benawa mula-mula diseduh dengan
air panas atau direbus kemudian
diperas. Setelah itu dijemur sampai
kering lalu digiling sampai menjadi
tepung.
Kandungan gizi:
Protein: Udang rebon : 59,4% (udang
rebon), 23,38% (benawa);
Lemak : 3,6% (Udang rebon), 25,33%
(Benawa);
Karbohidrat : 3,2% (Udang rebon),
0,06% (benawa);
Abu : 11,41% (Benawa);
Serat : 11,82%
(Benawa);
Air : 21,6% (Udang rebon); 5,43%
Benawa ,
Nilai ubah Benawa : 4-6
3. Tepung Kepala Udang
Kepala udang merupakan limbah
pada proses pengolahan udang untuk
ekspor. Udang besar biasanya hanya
dipotong kepalanya saja, sedangkan
udang kecil kadang dikupas kulitnya
juga. Ini dapat meliputi sekitar 30%
dari berat seluruhnya.
Pembuatan tepung diawali dengan
perebusan sampai masak, setelah itu
dijemur. Setelah kering kepala udang
dapat digiling sampai menjadi tepung.
Untuk menghilangkan chitin yang dapat
mengganggu, maka tepung diayak
dulu.
Kandungan gizinya:
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Lemak : 6,65%; tersebut kokonnya direndam dengan


Karbohidrat : air panas, maka kepompongnya sudah
dalam keadaan mati. Kepompong
0%; Abu :
yang sudah mati
7,72%;
Serat kasar :
14,61%; Air :
17,28%.
4. Tepung Anak Ayam
Di perusahaan pembibitan ayam
petelur, anak- anak ayam jantan
merupakan limbah, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan
pakan buatan. Sebelum diolah,
anak-anak ayam dimatikan secara
missal dengan memasukkannya ke
dalam kantong kedap udara. Setelah
mati, bulu-bulunya dibakar dengan
lampu semprot kemudian direbus
setengah matang. Setelah
diangin-anginkan, digiling dengan
gilingan daging sampai menjadi
pasta. Agar hasilnya lebih halus
penggilingan dapat dilakukan
berulang- ulang.
Pasta hasil gilingan tersebut
dapat langsung dicampur dengan
bahan lain pembuatan pakan atau
dapat dijadikan tepung dulu.
C ar anya dengan dikeringkan
dahulu dalu digiling.
Kandungan
gizinya: Protein :
1,65%, Lemak :
7,30%, Abu :
2,34%, Air :
8,80%,
Nilai ubah : 5-8.
Juga mengandung hormon, enzim,
vitamin, dan mineral yang
dapat m e r a n g s a n g n a f s u
m a k a n d a n pertumbuhan
5. Tepung Kepompong Ulat Sutra
Kepompong ulat sutra adalah
limbah dari pembuatan sutra.
Karena dalam proses pemintalan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dijemur lalu digiling menjadi tepung.


Walaupun kandungan proteinnya
Kandungan gizinya: cukup tinggi, tapi proteinnya termasuk
Protein : 46,74%, dalam jenis yang sukar dicerna. Oleh
Lemak : 29,75%, karena itu jumlah penggunaannya dalam
Abu : 4,86%, ramuan makanan perlu dibatasi. Untuk
ikan sebaiknya tidak lebih dari 3%
Serat : 8,89%, sedangkan untuk udang dapat mencapai
Air : 9,76%, 15%.
Nilai ubah : 1,8. Kandungan gizinya:
6. Ampas Minyak Hati Ikan Protein : 71,45%,
Minyak ikan merupakan hasil Lemak : 0,42%,
pengolahan dari hati ikan, antara lain Karbohidrat : 13,12%,
ikan cucut, ikan pari, ikan tuna dan
Abu : 5,45%,
lain- lain. Sebelum diambil minyaknya,
bati ikan dibuang empedunya, dicuci Serat : 7,95%,
dan kemudian dipotong kecil. Setelah Air : 5,19.
itu dikukus sampai minyaknya Proteinnya sukar dicerna, sehingga
menetas keluar. Hati yang telah penggunaannya untuk ikan < 3% dan
masak itu selanjutnya diperas untuk udang < 5%.
minyaknya sampai tuntas.
8. Silase Ikan
Ampasnya masih mengandung
Silase adalah hasil olahan cair dari
lemak yang tinggi sehingga sukar
bahan baku asal ikan atau limbahnya.
dikeringkan. Oleh karena itu
Proses pengolahannya dilakukan
biasanya digunakan dalam keadaan
dengan memanfaatkan enzim-enzim
basah sebagai pasta. Tapi agar lebih
yang terdapat dalam tubuh ikan itu
halus, perlu digiling lagi dengan
sendiri. Untuk membantu mempercepat
alat penggiling daging, hingga
prosesnya serta untuk mencegah
membentuk pellet. Pellet hati ikan
tumbuhnya bakteri dan cendawan ,
yang masih basah itu dapat langsung
maka perlu ditambah asam, yaitu asam
dicampurkan pada bahan ramuan
formiat (asam semut) dan asam
lainnya.
propionate.
Kandungan gizinya:
Bahan cair yang bersifat asam itu
Protein : 25,08%, dapat dicampur dengan dedak, tepung
Lemak : 56,75%, ketela pohon atau tepung jagung.
Abu : 6,60%, Perbandingan antara silase dengan
Air : 12,06%, tepungnya adalah 1 : 1. Setelah
dicampur kemudian dikeringkan dan
Nilai ubah : 8. selanjutnya digunakan utnuk campuran
7. Tepung Darah dalam ramuan makanan.
Salah satu limbah dari rumah Pembuatan silase tersebut dimulai
pemotongan ternak adalah darah. dengan mengumpulkan bahan
Darah segar yang sudah beku tapi bakunya berupa ikan rucah dan limbah
masih mentah itu mula-mula dimasak produksi pengolahan. Setelah itu
baru dikeringkan dan digiling dicuci bersih dan dicincang kecil.
menjadi tepung. Kemudian digiling dengan alat
penggiling daging. Hasil gilingannya

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kemudian direndam dalam

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

larutan asam formiat 3% selama 24


berasal ari tulang sapi, kerbau, kambing,
jam. Setelah itu diangkat dan diperas
dan hewan-hewan ternak lainnya.
cairannya sampai tuntas.
Kandungan gizinya:
Air perasannya yang tercampur
minyak ditampung kemudian minyak Protein : 25,54%,
yang mengapung di bagian atas Lemak : 3,80%,
disingkirkan. Cairan yang telah bebas Abu : 61,60%,
minyak itu kemudian dicampur lagi
Serat : 1,80%,
dengan ampasnya. Untuk mencegah
tumbuhnya bakteri dan cendawan, Air : 5,52%.
dita m ba hka n a s a m pr op i o n a te 10.Tepung Bekicot
sebanyak 1%. Dalam keadaan yang Daging bekicot (siput darat) dapat
asam dengan pH 4,5 itu, silase akan dijadikan tepung untuk campuran
lebih tahan lama (paling tidak sampai 3 makanan ikan. Untuk membuat tepung
bulan) bekicot, dapat dilakukan dengan
Bahan yang telah dicampuri asam mengeringkan daging bekicot mentah
itu kemudian diperam dalam suatu atau yang telah dimasak kemudian
wadah yang tahan asam (misalnya digiling.
drum plastik). Diaduk terus sebanyak Untuk campuran makanan ternak,
3 – 4 kali sehari selama 4 hari. Pada jumlah penggunaan tepung bekicot
hari kelima biasanya bahan bakunya dapat mencapai 5 – 15%. Penggunaan
telah hancur menjadi cairan, sehingga tepung bekicot dari bahan mentah
proses pembuatan silase ikan telah lebih rendah dibandingkan dengan
selesai. bekicot yang sudah dimasak.
Kandungan gizinya: Kandungan gizi:
Protein : 18-20%, Protein : 54,29%,
Lemak : 1-2%, Lemak : 4,18%,
Abu : 4-6%, Karbohidrat : 30,45%,
Air : 70 – 75%, Abu : 4,07%,
Kapur : 1-3%, Kapur : 8,3%,
Fosfor : 0,3-0,9%. Fosfor : 20,3%,
9. Arang Bulu dan Tepung Tulang Air : 7,01.
Arang bulu anak ayam yang 11. Tepung cacing Tanah
dihasilkan pada proses pembakaran
Cacing tanah dapat diternakkan
bulu sebelum anak ayam itu digiling
secara missal. Hasil panennya dapat
tidak dibuang, tetapi dikumpulkan.
dikeringkan dan kemudian digiling
Nantinya dapat dimanfaatkan juga
menjadi tepung dan gizinya dapat
sebagai bahan campuran ramuan
menggantikan tepung ikan. Kandungan
sebagai sumber mineral. Jumlah
protein yang tinggi dengan asam-asam
penggunaannya hanya sedikit, tetapi
amino essensial yang lengkap. Selain itu
untuk udang diperlukan mineral yang
cacing tanah juga mudah dicerna,
lebih banyak daripada ikan.
sehingga mudah diserap oleh dinding
Tepung tulang, seperti halnya arang ususpemakannya. Jumlah
bulu, juga merupakan sumber penggunaannya dalam ramuan dapat
mineral. Bahan baku untuk
membuatnya dapat

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

berkisar antara 10 – 25%, tergantung Bahan yang berasal dari tumbuh-


pada jenis ikan yang kita beri
makan.Kandungan proteinnya 72% dan
mudah diserap dinding usus.
12.Tepung Artemia
Tepung artemia dalam ransom
makanan ikan dapat menggantikan
tepung ikan dan tepung kepala
udang. Daya cernanya cukup tinggi,
karena kulitnya sangat tipis (kurang
dari 1 mikron). Kandungan proteinnya
tinggi dengan kandungan lemak yang
kaya akan asam-asam lemak essensial.
Kandungan protein (asam amino
essensial) untuk burayak 42% dan
dewasa 60%, sedangkan asam lemak
tak jenuh untuk burayak 20% dan
dewasa 10%. Daya cernanya tinggi.
13.Telur ayam dan Itik
Telur ayam dan itik sering
digunakan sebagai bahan baku
pembuatan makanan untuk burayak
ikan dan udangyang biasanya
diberikan dalam bentuk segar atau
setelah direbus. Telur mentah
setelah diaduk barulah dicampur
dengan bahan lain.Sedangkan telur
masak hanya diambil kuningnya saja
kem udian dihalu skan dan
dilarutkan dalam air sehingga terbentuk
emulsi atau suspensi.
Telur ayam mengandun
g
protein(12,8%),lemak(11,5%),dan
karbohidrat (0,7%).Untuk telur itik
,kandungan gizinya hampir sama
dengan ayam.Dalam prakteknya,kedua
jenis telur itu dapat digunakan
sebagai bahan pakan secara
bergantian.
Kandungan gizinya:
Protein : 12,8%,
Lemak : 11,5%,
Karbohidrat :
0,7%, Air : 74%.
B. JENIS JENIS BAHAN BAKU NABATI

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

tumbuhan ini banyak mengandlung


karbohidrat dan relatif rendah kandungan
proteinnya kecuali jenis tanaman kacang-
kacangan.
1. Dedak padi
Yang dipakai sebagai bahan baku
pakan ikan adalahdedak halus (katul)
yaitu dedak dari kulit ari padi.Dalam
menggunakan dedak halus, sebelumnya
perlu dipilih yang telah benar-benar
bersih dari segala kotoran,misalnya
hancuran sekam, pasir, batu kapur,
tepung batu dan lain-lain. Selain itu
dedak yang sudah tersimpan lama (lebih
dari 3 bulan) biasanya sudah bau tengik
dan vitaminnya sudah rusak.
Permasalahan dari dedak padi dalam
pemakaiannya dalam ransum adalah
kandungan serat kasarnya sangat tinggi,
kandungan kalsiumnya menurun sekitar
0,05%, kandungan posfor meningkat
sekitar 15%, mudah tengik karena
mengandung enzim lipase. Solusi untuk
mengatasi permasalahan dedak padi
tersebutantaralaindenga
n menyimpannya dalam suhu rendah.
Ada dua macam dedak, yaitu dedak
halus (katul) dan dedak kasar.Dedak
halus merupakan kulit ari beras, yang
kita dapatkan pada proses penyosohan
ber a s . S eda n g k a n de da k k a s
a r merupakan hancuran kulit
padi.Sebagai bahan baku nabati untuk
pakan ikan adalah dedak halus (katul).
Komposisi kimia dari dedak padi adalah
sebagai berikut :
Air : 10%
serat kasar : 10%
protein kasar : 7,5%
lemak : 2,25%
abu : 7,5%
2. Dedak gandum
Dedak gandum adalah hasil samping
dari pengolahan tepung terigu. Ada dua
macam dedak gandum, yaitu yang

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

disebut “sheat pollard” dan “wheat


biologis tinggi dengan kandungan
bran”. Yang biasa digunakan untuk
lisinnya. Kebutuhan ikan akan lisin
bahan baku pakan ialah “wheat pollard”
sekitar 2% dari berat makanan. Dalam
yaitu dedak dari kulit ari gandum.Dedak
pembuatan pakan penggunaan tepung
gandum lebih baik mutunya dari dedak
kedelai tidak kurang dari 10%.
padi karena kandungan lemak yang
rebih rendah dan protein serta vitamin Walaupun biji kedelai mengandung
yang lebih tinggi. Kandungan gizi dedak zat yang dapat menghambat enzim
gandum adalah : tripsin, tapi kadarnya dapat
Protein 11,99% dihilangkan d e n g a n p r o s e s
pemasakan.Permasalahan utama dari
Lemak 1,48% kedelai adalah harganya yang mahal,
Karbohidrat 64,75% kualitas kedelai lokal yang masih jauh
Abu 0,64% dari kualitas kedelai import.
Serat 3,79% Beberapa solusi dalam mengatasi
3. Jagung permasalahan kedelai ini adalah
peningkatan kualitas kedelai lokal serta
Susunan zat makanan yang peningkatan pajak import dari kedelai
berasal dari jagung hampir sama luar negeri.Kandungan nutrisi yang
dengan bahan yang lain, tetapi bahan terdapat pada kacang kedelai adalah :
jagung pada umumnya kekurangan
akan kandungan asam amino Protein 39,6%
triptopan sehingga perlu campuran Lemak14,3%
bahan yang lebih banyak Karbohidrat 29,5%
mengandung asam amino tersebut. Abu 5,4%
Jagung dapat disimpan lama asalkan
Serat 2,8%
masih terdapat di dalammnya kulit
jagung. Sifat tahan lama akan 5. Ampas tahu
berkurang apabila menyimpan dalam Dalam penggunaannya, ampas tahu
bentuk tepung. harus dikeringkan dan dijadikan tepung
Sebagai bahan makanan ikan, agartidakcepatbusukdan
jagung termasuk sukar dicerna, bahkan basi.Kandungan nutrisi yang terdapat
dapat menghambat pertumbuhan pada ampas tahu adalah :
walaupuntidakmenggann Protein 23,55%
g u kesehatan. Ikan yang diberi Lemak 5,54%
makan jagung produksinya dapat
Karbohidrat 26,92%
turun 50% atau lebih.
Abu 17,03%
Kandungan nutrisi jagung
Serat 16,53%
: Bahan kering : 75 – 90
6. Cantel
% Serat kasar : 2,0 %
Cantel atau sorgum, warnanya
Protein kasar : 8,9 %
bermacam-macam. Ada yang merah,
Lemak kasar : 3,5 % putih, kecoklatan dan sebagainya. Dan
4. Kacang kedelai yang lebih banyak digunakan adalah
Tepung kedelai merupakan bahan yang berwarna putih. Sebagai bahan
yang penting untuk menyusun baku pakan ikan, cantle harus dijadikan
ramuan pakan ikan, sebab tepung terlebih dahulu.
mempunyai nilai

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pada cantel terdapat zat tannin


Karbohidrat 25,0%
yang dapat menghambat
pertumbuhan. C a n t e l y a n g b e Abu 4,8%
r w a r n a k e l a m mengandungn Serat 3,6%
tannin lebih banyak daripaa yang 9. Tepung daun lamtoro
berwarna pucat. Untuk
Daun lamtoro (petai cina) juga dapat
menghilangkan pengaruh tannin
dijadikan ramuan untuk pakan ikan yang
tersebut, dapat ditambahkan metionin,
sebelumnya ditepungkan dahulu.Daun
atau dapat pula dengan penyosohan
lamtoro mengandung racun mimosin
yang lebih baik, sehingga kulit arinya
sehingga penggunaannya harus dibatasi.
terkelupas bersih. Kandungan gizi
Kandungan nutrisi tepung daun lamtoro
Cantel atau Sorgum
adalah sebagai berikut:
Protein 13,0%
Protein 36,82%
Lemak 2,05%
Lemak 5,4%
Karbohidrat 47,85%
Karbohidrat 16,08%
Abu 12,6%
Abu 1,31%
Serat13,5%
Serat18,14%
7. Bungkil kelapa
10. Biji kapuk dan randu
Bungkil kelapa merupakan ampas
Biji kapuk atau randu juga dapat
dari pembuatan minyak kelapa.
diambil minyaknya, dan ampasnya dapat
Sebagai bahan ramuan pakan ikan,
digunakan sebagai bahan baku pakan.
jumlahnya dapat mencapai 20% dari
Tetapi karena biji kapuk mengandung
seluruh campuran dimana sebelumnya
zat siklopropenoid yang bersifat racun
harus dijadikan tepung.Kandungan
bius, penggunaannya perlu dibatasi
nutrisi bungkil kelapa adalah :
hingga tidak lebih dari 5%. Kandungan
Protein 17,09% nutrisi kapok randu adalah sebagai
Lemak 9,44% berikut :
Karbohidrat 23,77% Protein 27,4%
Abu 5,92% Lemak 5,6%
Serat30,4% Karbohidrat 18,6%
8. Bungkil kacang tanah Abu 7,3%
Bungkil kacang tanah adalah ampas Serat 25,3%
dari pembuatan minyak kacang. 11. Biji kapas
Sebelum digunakan harus dikeringkan
Biji kapas adalah ampas dari
dulu dan dijadikan tepung.Sebahan
pembuatan minyak biji kapas. Lemaknya
bahan pakan ikan, bungkil kacang
termasuk bermu baik dengan asam
tanah dapat menyebabkan kurang
lemak essensial (asam linoleat, asam
vitamin dengan gejala keadaan sirip
palmitat dan asam oleat). Biji kapas
yang tidak normal. Oleh karena itu
mengandung zat gosipol yang bersift
penggunaan d a l a m r a m u a n i k
sebagai racun yang mengakibatkan
a n h a r u s dibatasi.Kandungan
kerusakan pada hati dan pendarahan
nutrisi bungkil kacang tanah adalah :
atau pembengkakan jarringan tubuh.
Protein 47,99% Sehingga sebelum digunakan barus
Lemak 10,9% dimasak terlebih dahulu.Kandungan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

nutrisi dalam biji kapas adalah :


amino yang berkaitan senyawa organik
Protein 19,4% kompleks tersusun dari ikatan asam
Lemak 19,5% amino yang mengandung unsur C
12. Tepung daun turi (carbon), H (hidrogen), O (oksigen) dan
Tepung daun turi sering N (nitrogen) yang tidak dimiliki oleh
digunakan untuk campuran pakan lemak atau karbohidrat. Pada ikan,
ikan-ikan h e r b i v o r e . T e pu n g da protein tersusun sekitar 70% bobot
un turi mengandung vitamin dan kering bahan organik di dalam jaringan
mineral. Penggunaan daun turi ditak tubuh ikan, oleh karenanya, kandungan
boleh terlalu banyak karena protein merupakan salah satu senyawa
mengandung senyawa beracun bergizi yang paling penting pada pakan
antara lain zat asam biru (HCN), ikan. Kandungan protein kasar
lucein dan alkaloid-alkaloid lainnya. merupakan ukuran umum bagi kualitas
Daun turi yang berbungan merah pakan ikan . Pertumbuhan ikan akan
kadar racunnya lebih tinggi d a r i p berbanding langsung dengan kadar
a d a y a n g b e r b u n g a protein yang ada di dalam pakannya,
putih.Kandungan nutrisi yang jika pakan tersebut berada dalam
terdapat pada daun turi adalah : kisaran 20 – 40% protein
kasar.Kebutuhan protein optimum untuk
Protein 27,54%
ikan bervariasi bergantung pada jenis
Lemak 4,73% ikan, suhu air, konsumsi pakan, jumlah
Karbohidrat 21,30% pemberian pakan harian, frekuensi
Abu 20,45% pemberian pakan, kualitas protein
(komposisi asam amino) dan kualitas
Serat 14,01%
energi non protein.,
13. Tepung daun ketela pohon Ikan tidak membutuhkan protein
Dalam penggunaannya dipilih daun dalam arti yang sebenarnya, tetapi
ketela pohon yang tidak mengandung memerlukan kombinasi seimbang 20
HCN. Sebelum dicampur dibuat tepung jenis asam amino esensial dan non-
terlebih dahulu.Kandungan nutrisi yang esensial utama yang menyusun protein.
ada dalam tepung daun ketela pohon Ikan memanfaatkan protein pakan
adalah : dengan mencernanya menjadi asam
Protein 34,21% amino bebas yang dapat diserap ke
Lemak 4,6% dalam darah dan diedarkan ke jaringan
di seluruh tubuh, yang kemudian
Karbohidrat 14,69%
disusun kembali menjadi protein
Abu - jaringan ikan yang spesifik dan baru.
Serat – Protein di dalam jaringan ikan dibentuk
dari keseluruhan (20 jenis) asam
amino utama. Ikan di dalam tubuhnya
C. KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU PAKAN
dapat mensintesis beberapa jenis
Berikut ini adalah kandungan yang asam-asam amino ini, tetapi beberapa
penting dan perlu diperhatikan khususnya asam amino lainnya tidak, oleh karena
pakan buatan adalah sebagai berikut: itu harus disediakan dari luar tubuhnya
1. Protein yaitu dari pakan yang dikonsumsi.
Protein adalah senyawa organik Kesepuluh jenis asam amino yang
yang terbentuk dari rangkain asam tidak dapat disintesis oleh ikan ini
disebut ”asam amino esensial”

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sehingga harus disediakan dalam jumlah

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

layak di dalam bahan penyusun


bahan baku pakan rendah, diperlukan
pakannya. Asam-asam amino esensial
pemberian pakan lebih banyak untuk
yang dibutuhkan oleh ikan dan hewan
menghasilkan laju pertumbuhan yang
sama atau serupa, namun secara
sama dengan pakan yang terbuat dari
kuantitatif berbeda.
bahan baku yang terbuat dari protein
Protein tidak tahan terhadap berkadar tinggi.
panas dan dapat mengalami
Pada pertumbuhan ikan/ udang
denaturasi karena pemanasan,
sangatlah membutuhkan protein.
konsentrasi garam, pemb ekuan, dan
Namun protein yang dibutuhkan pada
penyimpanan. Denarurasi adalah
s e ti a p fa se sa ng a t la h be rb e d a
rusaknya kondisi fisik protein
tergantung dari ukuran dan berat dari
sehingga sifat alaminya
ikan atau udang tersebut. Protein yang
berubah.Secara garis besar protein di
diberikan pada ikan budi daya tidak
dalam tubuh ikan adalah sebaga
boleh berlebih ataupun kekurangan
berikut:
harus tepat karena kalau berlebih
a.Zat pembangun(membentuk jaringan ataupun kekurangan akan
baru, mengganti jaringan yang rusak; memberikan pertumbuhan yang negatif.
proses reproduksi (turut berperan
Kelebihan protein dalam pakan akan
dalam pembentukan gamet)
mengakibatkan ikan memerlukan energy
b. Zat pengatur(pembentukan enzim, ekstra untuk melakukan proses
hormon –mengatur proses-proses deaminasi dan mengeluarkan amoniak
metabolisme dalam tubuh) sebagai senyawa yang bersifat racun
c. Zat pe mb ak ar ( su mbe r en e rgi sehingga energi yang digunakan untuk
disamping karbohidrat / lemak) pertumbuhan akan berkur
Protein yang diserap oleh ikan a n g . Kekurangan protein dalam
akan digunakan sebagai sumber pakan jelas akan mengakibatkan
energi, untuk memperbaiki protein pertumbuhan yang negatif karena
jaringan, dan untuk pertumbuhan. protein yang disimpan di dalam
Ketersediaan protein dibutuhkan jaringan otot akan dirombak menjadi
secara terus- menerus karena asam sumber energi sehingga
amino digunakan s e c a r a t e r u s - pertumbuhan menjadi terhambat.
m e n e r u s u n t u k membentuk 2. Lemak
protein baru (selama pertumbuhan Lemak adalah senyawa organik yang
dan reproduksi) atau men gg an ti mengandung unsur karbon (c),
pr otein yang rusak hydrogen (h), dan oksigen (O2) sebagai
(pemeliharaan). unsur utama p e n y u s u n n y a , a d a
Protein bagi ikan sebagai sumber j u g a y a n g mengandung nitrogen (N)
energi. Energi yang dicerna dalam atau fosfor (F), fungsi dari lemak adalah
protein dimetabolisme dengan lebih sebagai sumber energi dan asam lemak
baik oleh ikan dibandingkan dengan serta sebagai pelarut beberapa
h ew a n la in n ya . D em ik ia n vitamin.Lemak dapat dibagi atas tiga
pu la , p e n i n g k a t a n p a n a s a bagian, yaitu :
k i b a t mengonsumsi protein pada a.Lemak sederhana (simple lipids) terdiri
ikan lebih rendah, yang berarti nilai atas lemak netral (trigliserida),
energi produktif yang diberikan oleh berperan sebagai sumber energi dan
protein kepada ikan lebih besar. memperbaiki karakterlistik fisik dan
Apabila persentase protein dalam kimia.

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

b. Lemak campuran ( compound lipids


Fungsi Lemak.
), lemak ini merupakan komponen
utama lemak pada membran sel. a. Berperan dalam pemeliharaan
struktur dan membran sel.
c. Lemak turunan ( deriped lipids )yaitu
terdiri dari lemak sederhana dan b. Pelarut dalam proses penyerapan
lemak campuran. vitamin A, D, E, dan K.
Lemak berperan penting sebagai c. Pelarut sterol (komponen pada sistem
sumber energi terutama sebagai hormon) yang berperan dalam
asam proses pematangan gonad dan
fingsi fisiologis yang berkaitan
Nama Titik Cair
dengan pemijahan.
Minyak jagung 21,8-38,0 d. Membantu proses metabol is m
Minyak jagung 17,0-20,0 merupakan komponen struktur
membran
Minyak biji kapas 34,5
e. Pe n u n j a ng pe rtu m buha n ika n
Minyak kelapa 23,0-28,0 pembentukan gelembung renang pada
Minyak kelapa sawit 24,0-30,0 stadia larva
Minyak kacang tanah 26,0-36,0 3. Karbohidrat
Minyak kedelai 26,2-27,5 Karbohidrat merupakan salah satu
komponen sumber energi bagi ikan
Lemak sapi 40,0-50,0 yang dapat dimanfaatkan secara
Lemak ayam 33,0-40,0 langsung menjadi energi. Kebutuhan
Lemak kelinci 35,0-50,0 ikan akan karbohidrat dipengaruhi oleh
Tabel 4.1 Beberapa Sumber Lemak
jenis ikan. Ikan jenis he rbi v ora
Sumber : Eddy Afrianto dan Evi Liviawaty, 2008 mempunyai daya cerna karbohidrat yang
lebih tinggi. jenis ikan herbivora
lemak essensial dalam pakan ikan (gurami, tawes) membutuhkan
budidaya yang terutama ikan carnivora. karbohidrat lebih besar dibanding jenis
Penambahan lemak dengan asam omnivora dan karnivora. Kebutuhan
lemak essensial sebagai sumber energi karbohidrat pada ikan herbivora
dalam pakan sangat membantu antara 30-40 %, omnivora 25-35%
dalam m em a n fa a tk a n pr ote i n dan karnivora 15- 20%. Karbohidrat
. D a la m formulasi pakan lemak terbagi menjadi tiga kelompok yang
bisa membantu daya apung ikan di dibagi berdasarkan jumlah molekul yakni
permukaan air, kandungan lemak pada :
pakan yang baik adalah 4-16 %.
a.Monosakarida merupakan golongan
Lemak yang berlebih pada ikan akan
karbohidrat yang paling sederhana,
mengakibatkan baunya menjadi tidak
contohnya triosa, pentosa, dan
enak tengik karena ada p e r i s t i w
heksosa.
a o k s i d a s i
(http://www.viternaplus.com/2015/08 b. D i s a k a r i d a a d a l a h g o l o n
/ k a n du n g a n - j en is - dos is - g a n karbohidrat yang terdiri dari
pa k a n - atas dua gugus monosakarida.
ikan.html). Akibat penimbunan lemak Contohnya sukrosa ( gula tebu ),
pada ikan mengakibatkan maltose ( gula anggur ), laktosa
penimbunan lemak di usus hati atau ( gula susu ), dan selubiosa ( hasil
ginjal sehingga ikan terlalu gemuk hidrolis tidak sempurna dari
dan nafsu makan menjadi berkurang. selusosa ).

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

c. Polisakarida adalah kelompok


1) Vit. B1 (tiamin),
karbohidrat yang terdiri atas sejumlah
gugus monosakarida, contohnya pati, 2) Vit. B2 (riboflavin),
kanji, selusosa, glikogen, pektin, kitin, 3) Vit.B12 (kobalamin) danVit. C
lignin, amilosa, dan amilopektin. b.Vitamin yang larut dalam lemak
Selain berfungsi sebagai sumber 1) Vit. A;
energi bagi ikan, karbohidrat juga
2) Vit. D;
berperandalammenghem
a t pengguaan protein sebagai 3) Vit. E; dan
sumber energi. Karbohidrat juga 4) Vit.K
diduga bahwa 0, 23 g karbohidrat per Kebutuhan akan vitamin pada ikan
100g pakan dapat menghemat 0,05g semakain hari semakin menurun
protein. Kebutuhan protein pada seiring dengan pertumbuhan dari ikan
jenis ikan tergantung pada jenis itu sendiri, jadi dapat disimpulkan
makannya, ikan herbivora cenderum bahwa semakin besar ikan semakin
membutuhkan karbohidrat lebih kecil kebutuhan akan vitamin.Sebagian
banyak dibandingkan ikan karnivora, besar vitamin akan rusak karena
ini disebabkan karena ikan karnivora penanganan yang kurang cermat, baik
kemampuan mencerna makanannya selama proses pembuatan maupun
relatif rendah. penyimpanan pakan yang terlalu
4. Vitamin lama (lebih dari tiga bulan).
Vitamin adalah senyawa kompleks Tiamin akan kehilangan
organik yang hanya bisa dipenuhi dari aktivitasnya apabila pembuatan atau
luar tubuh ikan dan diperlukan dalam penyimpanan pakan dilakukan dalam
jumlah sedikit. Vitamin didistribusikan kondisi basa atau mengandung sulfida.
dalam jumlah kecil tetapi manfaatnya Beberapa vitamin akan mengalami
lebih nyata dibanding komponen lain perombakan lebih lanjut apabila
yang persentase lebih besar atau terkena cahaya matahari secara
lebih kecil pada pakan. Ikan yang langsung. Riboflavin harus dilindungi
makan pakan alami akan dapat dari cahaya matahari atau cahaya
memperoleh semua unsur nutrisi lampu. Piridoksin tidak tahan terhadap
termasuk vitamin yang berasal dari udara dan cahaya matahari. Asam
makanan alami. Kandungan vitamin pantotenat kurang stabil apabila
di dalam pakan buatan tergantung disimpan di tempat yang panas dan
dari bahan baku yang digunakan dan le m b a p . C a h a y a m a t a h a r i
bahan yang ditambahkan. Jumlah d a n penyimpanan yang terlalu lama
vitamin dapat berkurang atau rusak akan merusak aktivitas asam folat.
selama proses pembuatan dan Fungsi vitamin B-12 akan menurun
penyimpanan pakan buatan. Oleh apabila disimpan di tempat yang
karena itu, perlu selalu dilakukan bersuhu tinggi. Vitamin E sangat
penambahan vitamin. V i t a m i n sensitif terhadap proses oksidasi.
d i b u t u h k a n u n t u k Vitamin K dalam bentuk sintetis harus
pertumbuhan ikan agar lebih baik atau terlindung dari cahaya matahari secara
mempertahankan kondisi tubuh tetap langsung.
normal , dan memperlancar proses Tampak jelas bahwa fungsi vitamin
reproduksi. Secara spesifik vitamin mudah terganggu sehingga lebih baik
terbagi menjadi 2 yaitu: segera digunakan. Jika terpaksa
a.Vitamin yang larut dalam air disimpan, sebaiknya vitamin di

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

letakkan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

di tempat kering dan dingin, serta


elemen anorganik tersebut untuk
terhindar dari pengaruh cahaya
m em pe r t ah an ka n keseim ban g an
matahari maupun cahaya lampu yang
osmosis antara cairan tubuh dan
terlalu terang.
cairan di sekitarnya. Mineral dibutuhkan
Klasifikasi dan Fungsi Vitamin. dalam jumlah relatif kecil, namun
Secara garis besar, vitamin dapat dibagi berperan sangat p en tin g dalam
menjadi dua kelompok besar, yaitu m enj ag a kelangsungan hidup,
vitamin yang larut dalam lemak dan mengingat beberapa proses yang
vitamin yang larut dalam air. Golongan berlangsung di dalam tubuh ikan
vitamin yang larut dalam lemak yaitu membutuhkan mineral. Mineral
vitamin A, D, E, dan K. Sementara, dibagi 2 kelompok menurut
golongan yang larut dalam air yaitu kebutuhannya yaitu mineral esensial
vitamin B dan C. dan mineral nonesensial. Mineral
Dalam proses osmoregulasi tubuh, esensial adalah mineral yang harus
vitamin mempunyai peranan yang selalu tersedia di dalam tubuh ikan
penting, di antaranya sebagai berikut dan mineral ini diperoleh dari pakan
Merupakan katalisator (pemacu) ikan k a r e n a t u b u h i k a n t i d a
dalam proses metabolisme. Vitamin k b i s a memnproduksi sendiri mineral
merupakan bagian dari enzim atau ini. Mineral nonesensial adalah mineral
koen zi m yang b er p er an dalam yang sebaiknya ada di dalam tubuh
pengaturan berbagai pro ikan.
s e s m e t a b o l i s m e . V i t a m in Berdasarkan jumlah kebutuhan,
m a m p u mempercepat proses mineral dapat dikelompokkan menjadi
perombakan pakan tanpa mengalami dua kelompok yaitu makromineral dan
perubahan. mikromineral. Makromineral yaitu
a. M e m b a n t u p r o t e i n d a l a mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
m memperbaiki dan membentuk sel ikan dalam jumlah besar. Yang termasuk
baru. makromineral adalah : kalsium (Ca),
b. Mempertahankan fungsi fosfor (P), belerang (S), natrium (Na),
berbagai j a r in g a n t u b u h s e klorida (CI), magnesium (Mg), dan
b a g a im a n a mestinya. kalium (K).
Sedangkan mikromineral adalah
c. Turut berperan dalam pembentukan
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
senyawa-senyawa tertentu di dalam
ikan dalam jumlah kecil. Seng (Zn),
tubuh.
Mangan(Mn),Tembaga(Cu)
5. Mineral , Molibdenum (Mo), Krom (Cr), Fluor (F),
Mineral adalah nutrien penting danLodium (I). Mineral Fe, Cu dan Cr
untuk hewan air baik ikan maupun berperan dalam fungsi pernafasan,
udang. untuk kondisi optimal harus sedangkan mineralCa, P, F dan Mg
disediakan dalam jumlah yang tepat berperan dalam fungsi pembentukan
dan dalam bentuk yang sesuai biologi strukturtulang,gigi,dan-
udang atau ikan tersebut. mineral tidak sisik.http://www.viternaplus.com/2015
hanya dibutuhkan untuk /08/kandungan-jenis-dosis-pakan-
pembentukan jaringan (tulang, gigi, ikan.html.
sisik, dan rangka luar) tetapi juga Kelengkapan mineral dalam pakan
dalam proses metabolisme dan buatan belum memberikan jaminan akan
osmoregulasi ( fungsi fisiologi) . Ikan kualitas nutrien pakan yang baik.
juga menggunakan Kelengkapan mineral akan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

memberikan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dampak positif apabila diikuti dengan


ikan berlangsung dalam bentuk garam
komposisi yang tepat dari nutrisi
atau senyawa sukar larut (kecuali K dan
lainnya, seperti protein, lemak,
Na). Bentuk-bentuk ini memerlukan
karbohidrat, dan vitamin. Komposisi
protein yang berfungsi sebagai
pakan tersebut sangat berpengaruh
pembawa dan bahan-bahan lain untuk
terhadap penyerapan mineral oleh
mempermudah penyerapan. Secara
tubuh ikan.
umum kebutuhan zat gizi ikan :
Fungsi utama mineral adalah
a. Protein : Kebutuhan Protein untuk
berperan dalam proses pembentukan
setiap jenis ikan/udang berbeda
rangka, pernapasan, dan metabolisme.
tergantung ukuran,jenis, kelompok
Mineral pembentuk rangka berperan
ikan ( Carnivora-Omnivora-Herbivora)
dalam pembentukan struktur tubuh
Dll. Kadar protein yang dibutuhkan
ikan, seperti tulang, gigi, dan sisik ikan.
berkisar 18-50%.
Mineral yang termasuk kelompok ini
adalah Ca, P, F, dan Mg. Mineral Fe, b. Lemak : sebagai sumber energi dan
Cu, dan Ca berperan besar dalam bau khas pakan (attractant) tidak
proses pernapasan. Sementara, kurang dari 3%.
mineral yang membantu proses c. Serat Kasar: Karbohidrat, semakin
metabolisme meliputi semua tinggi kadar serat kasar semakin
mineral, baik yang esensial maupun jelek kualitas pakan. Kadar serat
nonesensial. Mineral- mineral tersebut kasar maksimal 8%
berperan dalam pembentukan enzim d. Abu : semakin tinggi semakin banyak
dan pengaturan keseimbangan antara jumlah pakan yang tidak tercerna.
cairan tubuh dan cairan lingkungannya. Kadar maksimal 15%
Selain fungsi-fungsi utama tersebut, e. Air :Kadar air maksimal 10%
beberapa fungsi lain dari mineral
adalah sebagai berikut:
a.Mengatur keseimbangan asam basa
dan proses osmosis antara cairan
tubuh dan lingkungannya (terutama
Na, K, Ca, dan CI).
b. Berperan dalam proses pembekuan
darah dan pembentukan
hemoglobin (terutama Fe, Cu, dan
Co).
c. Berperan penting dalam proses
metabolisms (terutama Cl, Mg, dan
P).
d. Mengatur fungsi sel (Cu dan Zn),
membentuk fosfolipid dan bahan inti
sel (S dan P), mematangkan kelenjar
kelamin (Br), dan membentuk
hormon tiroid (I).
Penyerapan mineral esensial oleh

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn

1
BAB V
MENGANALISIS BAHAN
BAKU PAKAN BUATAN

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menganalisis bahan baku pakan buatan dengan ben

MENGANALISIS BAHAN BAKU PAKAN BUATAN

BAHAN BAKU HEWAN BAHAN BAKU NABATI

Bahan baku hewanI alternatif - bahan baku nabati alternatif

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pakan pada budidaya ikan merupakan cukup tinggi yakni protein


faktor utama bagi keberhasilan budidaya
ikan. Pakan buatan (pelet) yang dibuat oleh
pabrik cukup mahal sehingga pembudidaya
ikan harus mencari jenis pakan yang lebih
murah untuk menekan biaya produksi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan
adalah m e m b u a t p a k a n s e n d i r i d
e n g a n menggunakan bahan baku yang
dapat diperoleh dengan harga lebih murah.
Ada beberapa jenis bahan pakan ikan
alternatif yang memiliki kandungan gizi yang
cukup baik
, yang berasal dar bahan baku hewani
maupun
bahan baku nabati.
Sebagai besar bahan baku pakan ikan
merupakan barang impor sehingga harga
pakan yang dihasilkan menjadi mahal. Untuk
itu perlu alternatif bahan baku lokal yang bisa
dipergunakan sebagai pakan ikan. Atau bahan
baku alternatif yang berasal dari limbahn
industri olahan makanan atau ternak yang
masih dapat dimanfaatkan. Apabila
diperhatikan banyak bahan baku alternatif
yang bisa dipergunakan sebagai bahan baku
pakan ikan. Bahan baku alternatif tersebut
yang bisa dipakai antara lain :
A. BAHAN BAKU HEWANI ALTERNATIF
Bahan baku pakan hewani selain
tepung ikan antra lain :
1. Tepung Rebon
Rebon adalah hewan sejenis
udang kecil yang biasa di tangkap
oleh nelayan di pantai yang biasa
digunakan untuk bahan pembuatan
trasi. Rebon ini banyak dijumpai di
muara sungai. Biasanya rebon yang
tertangkap di jemur sampai kering
dan digunakan swebagai bumbu
penyedap masakan sayur.akan tetapi
rebon ini ternyata dapat digunakan
sebagai bahan baku p e n g g a n t i t
e p u n g ik a n d a la m pembautan
pakan buatan bagi ikan. Rebon
dicuci dengan air panas kemuadian
di keringkan. Setelah kering kemudian
dibuat tepung . Kandungan gizi rebon
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

(59,4%), lemak (3,6 %) dan karbohidrat


(3, 3%) Agar kadar lemak lebih
rendah,bahan tepung(rebon)direbus
lebih dahulu.Setelah masak kemudian
diperas sampai tuntas,baru ampas
dijemur sampai kering dan digiling
2. Tepung kepala udang

Gambar 5.1.Udang ( Sumber : http://aquamina.blogspot.com/2013


/03/ragam-bahan-pakan-ikan-dari-hewani.html)

Kepala udang merupakan buangan


hasil dari proses pengolahan udang
untuk ekspor. Biasanya udang yang akan
diekspor mempunyai kriteria yang baik
dan yang diambil hanya dagingnya saja,
b a g ia n k e p a la d ip o t o n g t id
a k diikutsertakan. Hasil buangan
kepala ini jumlahnya sangat besar bisa
mencapai 30 % dari berat keseluruhan.
Limbah ini bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku pada pembuatan pakan
ikan.yakni dengancara merebus kepala
udang sampai masak kemudian
dijemur samapai kering, setelah kering
kemudian digiling . Tepung kepala udang
ini banyak mengandung kitin sehingga
perlu diayak untuk memisahkannya.
Tepung kepala udang mengandung
protein (53,74%) dan lemak 6,65%.
3. Tepung bekicot

Gambar 5.2. Bekicot ( Sumber : http://aquamina.blogspot.com/2013


/03/ragam-bahan-pakan-ikan-dari-hewani.html )

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Daging bekicot dapat dimanfaatkan


Sumber : Laboratorium Fisika Kimia
sebagai campuran pakan ikan yakni
BBPBAP Jepara
dengan dibuat tepung terbihdahulu.
U n tu k m em bua t te pu n g da pa t b. Tepung daging dan tulang
dilakukan melalaui 2 cara yakni : Isi rumen dan abemasum (babat)
pertama langsung memanfaatkan dari hewan rumenansia (sapi,
bekicot mentah yang telah dikeringkan kambing, kerbau) bisa dilirik sebagai
atau yang kedua dengan merebus sumber pakan ikan. Isi babat 1 ekor
daging bekicot kemudian dikeringkan sapi bisa 10
dan digiling untuk dijadikan tepung. – 20 kg. Ini merupakan irisan kecil dari
Kandungan gizi tepung bekicot; dedaunan yang dimakan sapi
protein(54,29%),lemak(4,18%),karboh lengkap dengan kehidupan probiotik
idrat(30,45%),abu(4,07%),kapur(8,3% dalam rumen. Isi lambung – usus
),dan fosfor(20,3%).Sebagai campuran besar kita dapatkan kotoran yang
pakan ternak termasuk ikan,jumlah berpotensi untuk dibuat kompos.
penggunaan tepung bekicot dapat Darah kering, cakar, kepala bebek,
mencapai 5 – 15 %. Bila usus ayam biasanya tidak sempat
3. Tepung Cacing dirawat bisa dimanfaatkan untuk
pakan ikan. Tidak kalah penting untuk
Cacing tanah memiliki kandungan
mendapat sumber pakan dari
protein yang cukup tinggi hingga
peternakan ungags (bebek, ayam,
mencapai 72 %, dengan asam amino
burung puyuh), khususnya untuk
yang lengkap. Cacing tanah dapat
mendapat unggas yang mati. Biasanya
diternakkan secara masal. Kemudian karena tingkat polusi kandang memicu
dikeringkan dan digiling untuk tingginya kematian unggas. Namun
dijadikan tepung. Selanjutnya tepung harus hati-hati memanfaatkan jenis
tersebut digunakan sebagai campuran pakan dengan kandungan protein
dalam pembuatan pakan ikan. tinggi. Kelebihan pakan jenis ini
a. Keong sawah yang berarti berbanyaknya bahan
Keong sawah dianggap sebagai hama organik dapat memicu pembusukan
bagi tamanan padi dan sayuran, kolam. Baiknya direbus terlebih
karena merusak tamanan padi dan dahulu sebelum diberikan. Air rebusan
sayuran di sawah.. seringkali keong setelah dingin bisa dimasukkan
ini diambil dan dibuang dipinggir kolam. Diberikan secukupnya dan
jalan. Nah daripada dibuang keong selebihnya b i s a d i s im p a n d
ini dapat dimanfaatkan untuk a la m b e n t u k f e r m e n t a s i .
bahan baku p a k a n ik a n . S e S e d i a k a n d r u m
h in g g a d a p a t m e m b a n t u p en amp un g an dan tamb ah kan
m e n e k a n b i a y a operasional probiotik fermentasi (MKABio2).
peternak ikan. Agar memperoleh Rendam setidaknya 3 – 5 minggu baru
keuntungan yang lebih besar. diberikan ke kolam. Biasanya sebagian
sudah berubah dalam bentuk Salah
Kandungan Nutrisi tepung Keong Mas
satu bahan baku sumber protein
Protein kasar 57,76 % Abu adalah tepung daging dan tulang.
15,3 % Karbohidrat 0,68 % Lemak Bahan tersebut merupakan sumber
14,62 % Kadar air 11,05 % protein yang murah untuk pakan ikan.
Kandungan nutrisi dalam tepung
daging dan tulang

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

B. BAHAN BAKU NABATI ALTERNATIF


Lemak : 9,44 %
Bahan baku nabati alternatif anatara lain :
Karbohidrat : 23 77 %
1. Dedak
Abu : 5,92 %
Dedak merupakan hasil samping
Serat kasar: 30,4 %
dari penggilingan padi yang dibuat
menjadi beras. Dedak ini merupakan Air : 13,35 %
kulit dari padi (sekam) yang sudah 4. Biji Kapuk
menjadi tepung. Dedak ini ada dua Bahan yang digunakan adalah
jenis yakni dedak halus dan dedak bungkil kapuk yang diambil dari
kasar. Dalam pembuatan pakan minyaknya. Bahan ini mengandung zat
dedak yang dipergunakan adalah s ik lo- pr open oid ya n g ber a c u
dedak yang halus. n . Penggunaan bahan ini kurang dari 5
Nilai kandungan gizi dedak berkisar ; %.
Protein : 11,99 % Nilai kandungan gizi :
Lemak : 1,48 % Protein : 27 ,4%
Karbohidrat : 64,75 % Lemak : 5,6 %
Abu 0,64% Karbohidrat : 18,6%
Serat kasar : Abu : 7,3 %
3,75% Air : Serat kasar : 25,3 %
17,35% Air : 6,1 %
2. Tepung bungkil kacang tanah 5. Biji Kapas
Bungkil kacang tanah merupakan Bahan yang digunakan adalah
ampas dari pembuatan minyak kacang. bungkil yang diambil dari pembuatan
Kelemahanbahaninidapa minyak. Bahan ini mengandung zat
t menyebabkan sirip ikan menjadi gosipol yang dapat merusak hati dari
tidak normal dan dapat menyebabkan pembengkakan jaringan tubuh. Untuk
penyakit kurang vitamin. Hal tersebut penggunaannya perlu dilakukan
dapat dicegah dengan membatasi pemasakan tterlebih dahulu.
jumlah penggunaan. Nilai kandungan gizi :
Nilai kandunagn gizi Protein : 19,4%
: Protein : 47 9% Lemak : 19,5%
Lemak : 10,9% Asam lemak linoleat : 47,8%
Karbohidrat : 25,0% Asam lemak palmitat :
Abu : 4,8 % 23,4% Asam lemak oleat :
Serat kasar : 3,6 % 22,9 %
Air: 7,8 % 6. Minyak Inti Sawit dan Ampas Minyak
3. Bungkil kelapa Sawit
Bungkil kelapa merupakan ampas Minyak inti sawit merupakan
dari pembuatan minyak kelapa. Untuk minyak murni hasil ekstraksi biji
bahan ramuan bungkil kelapa ini sawit. S e d a n g k a n s i s a d a r i
dapat diguanakan samapai 20 %. pembersihan/pemurnian tersebut
Kandungan gizi : diperoleh ampas minyak sawit yang
berbentuk padat. Sejauh ini sudah
Protein ; 17,09%
banyak yang memanfaatkan limbah ini
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sebagai pakan ternak (sa


oven/dijemur lalu digiling. Nilai gizi
p i ) . Penggunaan minyak sawit
yang terkandung adalah protein 8,66%;
(CPO) pada pakan dapat langsung
lemak 3,79%; air 51,63% dan abu
dicampur pada pakan siap,
1,21%.
sedangkan ampas minyak sawit dapat
dicampurkan dengan bahan-bahan 10. Ampas Tempe
tambahan pakan lainnya. Nilai gizi dari Limbah pengolahan tempe yang
minyak inti sawit ini cukup baik yaitu berasal dari bahan baku kacang kedelai,
kandungan protein 15,3%, lemak baik berupa kupasan kulit ari kacang
57,2%; air 23,4% dan abu 11,3%, kedelai juga limbah cair berupa air
sedangkan ampas minyak sawit sebagai rebusan dapat dimanfaatkan untuk
bahan baku pakan ikan terlebih dahulu bahan makanan ikan. Nilai gizi limbah
harus diproses menjadi tepung p en go lahan tempe lebih t inggi
dengan nilai gizi yang terkandung dibanding ampas tahu.
didalamnya protein 16,09%; lemak 11. Molases
5,39% dan abu 8,59%.
Molases merupakan sisa hasil
7. Ampas Kecap produksi pada industri pengolahan
Ampas kecap merupakan limbah gula yang berbentuk cair. Molases
dari proses pembuatan kecap yang sudah banyak dimanfaatkan sebagai
berbahan dasar kedelai yang memiliki bahan tambahan pakan ternak,
kandungan protein cukup tinggi. Untuk karena kandungan gizinya cukup baik
menjadi bahan baku pakan,ampas 12. Orgami
kecap harus diolah menjadi tepung
Orgami merupakan hasil buangan
dengan lebih dahulu dikeringkan
pengolahan penyedap rasa. Setelah
dalamoven/dijemur. Nilai gizi yang
melalui proses penyaringan raw sugar
terkandung adalah protei
(tetes tebu) dan molases sebagai bahan
n 10,32%;lemak 6,93%;air 52,98%
baku, dihasilkan gypsum. Selanjutnya
dan abu 6,72%.
melalui tahap koagulasi dihasilkan
8. Onggok orgami sebagai limbah cair dan dielet
Onggok yang berasal dari ubi humus sebagai limbah padatnya. Nilai
singkong merupakan limbah padat dari gizi orgami adalah protein 5,28%; lemak
pengolahan tepung tapioka. Sebagai 3,41%; air 68,29% dan abu 4,77%.
ampas pati singkong yang mengandung
banyak karbohidrat, onggok dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi,
nilai gizi yang terkandung pada onggok PRAKTIKUM
adalah protein 3,6%; lemak 2,3%;air
20,31% dan abu 4,4%. Prosedur Analisis Proksimat
9. Ampas Tahu A. Tujuan
Ampas Tahu merupakan limbah dari Setelah mempelajari materi jenis jenis
proses pembuatan tahu. Untuk menjadi bahan baku pakan, peserta Tujuan dari
bahan baku pakan, ampas tahu bisa praktikum ini adalah untuk melatih
langsung diberikan pada ikan dengan ketrampilan siswa dalam menganalisis
tambahan sedikit ikan asin, atau kualitas bahan pakan dengan pendekatan
dapat juga diolah lebih dulu menjadi analisis proksimat sesuai SOP
tepung dengan mengeringkannya
dalam

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
B. Alat dan Bahan
ditimbang beratnya dengan teliti,
Alat misalnya C gram. Pada waktu
1. Cawan porselin atau aldisk mengambil cawan, menggunakan tang
2. Oven 105 °C penjepit.
3. Eksicator (silica gel biro) Perhitungan
4. Penjepit C-
5. Timbangan analitis Kadar BK= ×100%
A
Bahan : B-A
Keterangan :
1. Bahan pakan dengan kandungan
protein tinggi A= berat
cawan
2. Bahan pakan dengan kandungan B= berat cawan + sampel
protein rendah C= berat cawan + sampel setelah dioven
BK= bahan kering
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung E. Prosedur analisis kandungan protein kasar
tangan (PK)
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n Prinsip : Asam sulfat pekat dengan
a k a n peralatan yang memakai tenaga katalisator dapat memecah ikatan N
listrik organik dalam bahan makanan menjadi
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a ammonium sulfat, kecuali ikatan N = N ;
n d a r operasional prosedur (SOP) NO ; dan NO2. Ammonium sulfat dalam
suasana basa akan melepaskan NH3 yang
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
kemudian disuling (destilasi). Hasil sulingan
dan simpan kembali dengan rapi pada
ditampung dalam beakerglass yang berisi
tempat yang telah disediakan
H2SO4 0,1 N yang telah diberi indicator
5. Bersihkan ruangan laboratorium campuran. Setelah selesai destilasi, larutan
apabila kegiatan praktikum telah penampung dititrasi dengan NaOH 0,1 N
selesai sampai warna berubah
D. Prosedur Kerja Alat-alat :
1. Cawan porselin dimasukkan dalam oven 1. Timbangan analitis
105 °C selama 1 jam.
2. Labu didih kjeldahl (50 ml)
2. Cawan diambil dan dimasukkan
3. Gelas ukur 5 ml atau dispenser
eksicator (menggunakan tang penjepit)
selama 1 jam. 4. Erlenmeyer (300 ml)
3. Cawan ditimbang dengan teliti, 5. Beaker glass (300 ml)
misalnya berat A gram. 6. Alat untuk destilasi
4. Masukkan sampel ± 5 gram dalam 7. Pipet volume 25 ml atau dispenser
cawan, dan ditimbang kembali. Misal 8. Buret 50
berat B gram. Kemudian cawan yang
ml Bahan
berisi sampel tersebut dimasukkan
dalam oven 105 °C selama 4 jam. kimia :
5. Cawan diambil, dimasukkan dalam 1. H2SO4 pekat (95-97%)
eksikator selama 1 jam, kemudian 2. Katalisator (seleniumgemisch buatan
Merck)
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
3. Aquadest
3.Titrasi
4. NaOH 40%
a.Beakerglass yang berisi hasil
5. H2SO4 0,1 sulingan dititrasi dengan NaOH 0,1 n
N sampai warna berubah menjadi
6. Indikator (2 gram methyl red + hijau jernih.
methyl blue per liter etanol 96%) Misal jumlah NaOH untuk titrasi C ml
7. NaOH 0,1 N b. Buat blanko, caranya sama tetapi
8. Batu didih tidak memakai sampel (Misal untuk
titrasi perlu D ml NaOH 0,1n)
Cara Kerja :
Perhitungan :
1. Destruksi
a.Timbang kertas minyak, misal berat A ((D-C )× n NaOH × 0,014 × 6,25 )
Kadar PK = ×100%
gram. Ambil sampel kira-kira 0,3 B-A
gram untuk bahan yang
mengandung protein rendah atau 0,2 Keterangan :
g untuk bahan yang mengandung A = berat kertas minyak
protein tinggi, tuangkan dalam B = berat kertas minyak plus sampel
kertas minyak dan timbang kembali, C = jumlah NaOH untuk titrasi
misalnya berat B gram. Masukkan
sampel (tidak dengan kertas minyak) sampel D = jumlah NaOH untuk
ke dalam labu kjeldahl. titrasi blanko
b. Tambahkan 1,4 gram katalisator dan
batu didih. Kemudian tambahkan 5 ml F. Prosedur analisis kandungan serat kasar
H2SO4 pekat (di dalam lemari (SK) sampel
asam) dengan menggunakan Prinsip : Serat kasar adalah suatu
dispenser. indicator dari daya cerna dan bulkiness dari
c. Didestruksi sampai warna menjadi suatu bahan. Serat kasar merupakan
hijau. Biarkan menjadi dingin. senyawa yang tidak larut jika direbus
d. Tambahkan 60 ml aquadest (dibagi 4 berturut-turut dalam larutan H2SO4 0,3 n
kali), kocok dan masukkan ke dalam selama 30 menit dan NaOH 1,5 n selama
Erlenmeyer 300 ml 25 menit. Tujuan penambahan H2SO4
2. Destilasi untuk menguraikan senyawa N dalam
pakan, penambahan NaOH untuk
a.Ambil beaker glass 300 ml, isi dengan
menguraikan
H2SO4 0,1n sebanyak 25 ml dengan /penyabunan senyawa lemak dalam pakan
menggunakan dispenser. Tambahkan sehingga mudah larut. Sisa bahan pakan
3 tetes indicator mix, warna menjadi yang tidak tercerna setelah proses
ungu. Kemudianletakka perebusan kemudian ditimbang dan
n beakerglass di bawah ujung alat diabukan. Perbedaan berat residu pertama
destilasi (ujung alat destilasi harus dan berat residu setelah diabukan
masuk ke dalam cairan penampung, menunjukkan jumlah serat yang terdapat
agar tidak ada NH3 yang hilang) dalam suatu bahan pakan.
pasang dalam alat destilasi.
Fraksi serat kasar terdiri dari selulosa,
b. Selama destilasi warna tetap hemiselulosa, dan lignin. Sistem ini
ungu. Destilasi selesai kalau larutan dikembangkan oleh Van Soest untuk
di dalam Erlenmeyer 300 ml mulai mengevaluasi fraksi-fraksi dari suatu bahan
mendidih. pakan yang dapat dicerna.

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Alat-alat :

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
1. Timbangan analitis
7. Ditambah dengan 10 ml aquadest panas
2. Beaker glass khusus untuk serat kasar (sampai 5 kali)
3. Alat untuk mendidihkan 8. Kemudian ditambah 10 ml aceton dan
4. Cawan filtrasi (crucible) serta alat dihisap dengan pompa vacuum.
filtrasinya. 9. Kemudian ditambahkan lagi 40 ml
5. Eksikator (silica gel biro) aceton, diamkan 1 menit lalu dihisap
6. Oven 140 °C sampai kering.
7. Tanur 550-600 °C 10. Selanjutnya dioven pada t=140 °C
selama 1,5 jam, kemudian masukkan ke
Bahan kimia :
dalam eksikator selama 1 jam dan
1. H2SO4 0,3 n ditimbang dengan teliti (beratnya C
2. NaOH 1,5 n gram).
3. HCl 0,3 n 11. Setelah itu masukkan ke dalam
4. EDTA tanur 550-600 °C selama 2 jam,
keluarkan dengan tang penjepit dan
5. Aceton
masukkan kembali dalam eksikator,
6. Aquadest panas didiamkan selama 1 jam dan
7. Pasir bersih dan batu didih ditimbang dengan teliti (beratnya D
Cara kerja : gram)
1. Timbang kertas minyak, misal beratnya Perhitungan :
A gram. Ambil sampel kira-kira 1 C-D
gram taruh di atas kertas minyak dan Kadar SK = ×100%
timbang kembali, misal beratnya B B-A
gram. Tuangkan sampel (kertas
minyak tidak diikutkan) dalam beaker G. Prosedur analisis kandungan lemak kasar
glass khusus untuk an alisa serat (LK)
kasar dan tambahkan H2SO4 0,3 n
Prinsip : Eter dipanaskan terus-menerus
sebanyak 50 ml dengan menggunakan
kemudian didinginkan secara kondensasi
gelas ukur, didihkan selama 30 menit.
akan mengekstrak semua bahan-bahan
2. Selanjutnya dengan cepat ditambahkan yang larut dalam eter. Bahan ekstraksi
0,5 gram EDTA kemudian didihkan dikumpulkan dalam suatu tabung. Jika
lagi selama 5 menit tepat. proses selesai (4 jam). Eter dikumpulkan di
3. Matikan tombol pemanas. Ambil beaker tempat lain dan sisa lemak kasar
glass. dikeringkan dalam oven, setelah dingin
4. Saring dengan cawan filtrasi yang ditimbang.
sebelumnya sudah diisi dengan pasir. Alat-alat :
5. Bersihkan beaker glass dengan 1. Alat ekstraksi Goldfish
aquadest panas sesedikit mungkin 2. Beaker glass khusus lemak
sampai semua larutan masuk ke cawan
3. Alat poselin atau selongsong S
filtrasi.
4. Gelas ukur
6. Lalu tambahkan 50 ml HCl 0,3 n
diamkan 5. Oven vaccum 80 °C
1 menit lalu dihisap dengan pompa 6. Timbangan analitis
vacuum. 7. Eksikator
8. Penjepit

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Bahan kimia :
H. Prosedur analisis kandungan abu (%)
1. n-hexan
Prinsip : Dengan pemanasan pada 550-
2. batu didih 600 derajat celcius semua bahan organik
Cara kerja : akan terbakar. Bahan anorganik yang tidak
1. Masukkan beaker glass yang sudah terbakar disebut abu.
diberi 2-3 buah batu didih ke dalam Alat-alat :
oven dengan suhu 105 °C selama 1 1. Aluminium disks atau cawan
jam. Ambil beaker glas dan masukkan
poselin 2. Tanur 550-600 °C
dalam eksikator selama 1 jam.
3. Eksikator (silica gel biro)
4. Penjepit
2. Timbang kertas saring bebas abu, misal
A gram. Ambil sampel kira-kira 3-5 g 5. Timbangan analitis
diletakkan di atas kertas saring dan Cara kerja :
ditimbang kembali, misal beratnya B 1. Ambil Al-disk dan masukkan ke dalam
gram. Bungkus sampel dengan tanur (600 °C) selama 1 jam.
menggunakan kertas saring tersebut,
2. Dengan menggunakan tang penjepit
kemudian masukkan sampel ke dalam
al- disk dimasukkan dalam
alat porselin atau selongsong S.
eksikator diamkan selama 1 jam.
3. Ambil beaker glass khusus untuk
3. Timbang Al-disk tersebut, misal A gram.
analisa lemak dari eksikator dan
Ambil sampel kira-kira 3-5 gram,
ditimbang, misal beratnya C gram. Isi
masukkan dalam Al-disk dan
beaker glass dengan 50 ml n- hexan
ditimbang kembali, misal beratnya B
dengan menggunakan gelas ukur.
gram
4. Kemudian beaker glass dan alat
4. Masukkan al-disk yang berisi sampel
porselin (atau selongsong S) dipasang
ke dalam tanur 600 °C sampai warna
kea lat ekstraksi Goldfish dan
berubah menjadi putih atau berubah
diekstraksi selama 4 jam.
menjadi abu. Tidak boleh terdapat
5. Ambil alat porselin atau selongsong S warna hitam (kira-kira selama 4 jam).
dengan sampel dang anti dengan
5. Al-disks diambil dan dimasukkan ke
labu khusus untuk mengumpulkan
dalam eksikator diamkan selama 1 jam
hexan lagi, sampai hexan dalam
kemudian ditimbang dengan teliti
beaker glass tinggal sedikit saja.
(beratnya C gram)
6. Beaker glass yang telah berisi lemak
Perhitungan :
dimasukkan ke dalam oven vaccum
80
°C. Lalu dihisap udara dari oven, C-A
Kadar Abu = ×100%
beaker glass di oven selama 1,5 jam. B-A
7. Beaker glass dimasukkan ke dalam
eksikator selama 1 jam dan ditimbang
dengan teliti, misal beratnya D gram. LEMBAR KERJA
Perhitungan : PERHITUNGAN
......................................................................................
D-C ......................................................................................
Kadar Lemak = ×100%
......................................................................................
B-A
.......................................................................

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
KESIMPULAN
Pengetahuan kandungan gizi terhadap
.................................................................................... bahan baku yang akan digunakan dalam
.................................................................................... pakan sangat diperlukan guna untuk
.................................................................................... menghasilkan formulasi pakan yang tepat,
.................................................................................... benar serta menguntungkan, terutama dalam
............................................................................ rangka memanfaatkan bahan baku lokal atau
hasil limbah pertanian, perikanan maupun
REFERENSI industri makanan.
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
....................................................................................
............................................................................
Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai analisis baqhan baku pakan
buatan kalian juga dapat mempelajari
secara mandiri melalui internet. Di internet
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang
kultur pakan a la m i t e r s e b u t d is e r t
a i p e n j e la s a n menggunakan video.
Salah satu website yang dapat kalian
Hal yang perlu diketahui adalah
kunjungi untuk menambah wawasan dan
kemungkinan adanya kandungan racun dari
pemahaman kalian tentang analisis bahan
bahan baku yang akan digunakan dalam
baku pakan buatan adalah sebagai berikut:
formulasi pakan ikan. Beberapa bahan baku
secar a alami yang telah d i k et ah u i
mengandung racun, yang dapat ditanggulangi
melalui perlakuan sebelum digunakan
sebagai bahan siap pakai dalam formulasi
pakan, diantaranya:

Jenis Bahan Zat anti nutritive Perlakuan


Kacang kedelai 1.protease (trypsin) pemanasan kering
o
2.inhibitor lectins, 175–195 C atau
geitrogen perebusan selama
3.anti vit.D 10 menit
dan anti vit E
Daun lamtoro mimosin perendaman air
mengalir selama
24 jam
Daun Singkong cyanogens perendaman air
mengalir selama
24 jam 1. Ada beberapa jenis bahan pakan ikan
Biji Kapuk Gossypol dehulling (pengikisan alternatif yang memiliki kandungan gizi
kulit)
yang cukup baik , yang berasal dar bahan
Ikan mentah, thiaminase pengukusan (steam) baku hewani maupun bahan baku nabati.
ikan busuk, selama 30 menit.
kerang-kerangan 2. Bahan baku pakan hewani selain tepung
Sumber: Liener (1962, 1980); Eusebio (1984); Eusebio (1991). ikan antra lain :

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

a. Tepung Rebon 2. Sebut dan jelaskan macam –macam bahan


b. Tepung kepala udang baku pakan alternatif yang kamu ketahui!
c. Tepung bekicot 3. Apa manfaatnya menggunakan bahan baku
d. Keong sawah alternatif (misal hasil samping industri
e. Tepung daging dan tullang pengolahan ? Jelaskan!
3. Bahan baku pakan nabati antara lain: 5. Dengan semakin mahalnya harga bahan
baku pakan, menurutmu apa yang perlu
a. Dedak
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
b. Tepung bungkil kacang tanah bahan baku tersebut?
c. Bungkil kelapa
d. Biji Kapuk
e. Biji Kapas
f. Minyak Inti Sawit dan Ampas Minyak
Sawit
g. Ampas Kecap Setelah mempelajari Bab V ini, Anda
h. Onggok yang berasal dari ubi singkong tentu menjadi paham tentang jenis jenis
bahan baku pakan. Bagaimana kesan Anda
i.Ampas Tahu
setelah mengikuti pembelajaran Bab V ini?
j.Ampas Tempe 1. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
k. Orgami merupakan hasil buangan pada Bab V ini, mana yang menurut
pengolahan penyedap rasa Anda paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab V ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab V?
Coba Anda diskusikan dengan teman
Anda sudah mempelajari Bahan baku maupun guru Anda, karena materi ini akan
pakan . Coba Anda buat kliping tentang menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
kandungan nutrisi bakan baku hewan dibahas di bab-bab selanjutnya.
alternatif dan bahan baku nabati alternatif .
Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Mengapa bahan baku pakan alternatif
diperlukan dalam pembuatan pakan ikan ?
jelaskan!

1
BAB VI
FORMULASI PAKAN BUATAN

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menelaah metode perhitungan formulasi pakan bua
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menghitung formulasi pakan buatan
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu merancang formulasi pakan buatan

FORMULASI PAKAN BUATAN

METODE WORDSHEET METODE ALJABAR METODE LINIERTRAL AND ERROR


METODE PEARSON SQUARE

Formulasi pakan - protein Basal - protein suplemen - metode empat persegi pearson's - metode persama

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Dalam membuat pakan ikan harus dibuat


diperlukan oleh biota air, seperti vitamin
atau diketahui perbandingan atau banyaknya
dan mineral. Dasar dalam penyusunan
masing masing bahan baku yang akan
formulasi pakan menggunakan metode
digunakan. Banyaknya bahan yang digunakan
ini adalah adanya pembagian tingkatan
ini sering dinamakan komposisi bahan.
protein / kadar protein bahan-bahan
Komposisi bahan dalam pakan buatan
pakan ikan . Berdasarkan tingkat
disusun berdasarkan kebutuhan zat gizi
kandungan protein, bahan-bahan pakan
setiap jenis ikan maupun udang. Komposisi
ikan ini terbagi atas dua bagian yaitu:
ini sering disebut formulasi pakan. Formulasi
yang baik berarti mengandung semua zat a. Protein Basal, yaitu: bahan baku
gizi yang diperlukan ikan dan secara pakan ikan, baik yang berasal dari
ekonomis murah serta mudah diperoleh nabati, hewani dan limbah yang
sehingga dapat meinberikan keuntungan. mempunyai kandungan protein
Penyusunan formulasi pakan terutama kurang dari 20%.
m e m p e r h a t ik a n p e n g h i t u n g an nil ai b. Protein Suplement, yaitu bahan baku
kandungan protein karena zat gizi ini pakan ikan, baik yang berasal dari
merupakan kompo nen utama untuk nabati, hewani dan limbah yang
pertumbuhan mbuh ikan. Setelah diketahui kandungan protein lebih dari 20%.
kandungan protein dari pakan yang akan Berikut langkah-langkah perhitungan
dibuat maka langkah selanjutnya adalah formulasi pakan ikan dengan metode
perhitungan untuk komponen zat-zat gizi pearsons, antara lain:
lainnya. a. Lihatlah/carilah berbagai referensi
yang berkaitan dengan kandungan
A. MACAM MACAM FORMULASI PAKAN protein dari bahan baku yang tersedia
BUATAN dan akan digunakan, yaitu tepung ikan
Terdapat berbagai cara atau metode petek dan dedak. Dari referensi dapat
untuk menyusun formulasi pakan, tetapi diketahui bahwa kandungan protein
yang paling umum dan mudah dilakukan tepung ikan petek adalah 60% dan
adalah dengan metode empat persegi dedak 9,6%.
pearson's, metode persamaan aljabar, dan b. Gambarlah sebuah bujur sangkar dan
metode lembaran kerja (worksheet). letakkan nilai kandungan protein yang
Beberapa metode yang digunakan dalam diinginkan tepat 30 % di tengah-
menyusun formulasi pakan antara lain: tengah garis diagonal bujur sangkar
1. Metode Pearsons Square (Metode tersebut (lihat gambar).
Segi Empat) c. Pada sisi kiri bujur sangkar cantumkan
2 jenis bahan baku yang tersedia
Metode ini dikembangkan oleh Karl
berikut nilai kandungan proteinnya.
Pearson, yang pada abad ke 19 telah
Pada sisi kiri atas adalah bahan baku
menjadi pelopor penggunaan metode
yang memiliki nilai kandungan
statistik dalam berbagai penelitian
protein lebih tinggi (yaitu tepung
bidang biologi maupun pemecahan
ikan), sedangkan pada sisi kiri bawah
berbagai permasalahan yang bersifat
adalah yang memiliki nilai kandungan
sosio ekonomis. Metode ini biasanya
protein lebih rendah (yaitu dedak).
digunakan untuk menggambarkan
Untuk lebih jelasnya lihat gambar
k a d a r n u t r i s i p r o t e in , le m
berikut.
a k , karbohidrat atau nutrisi lain yang
Tepung ikan(60%)
Dedak(9,6%)

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

1) Jumlah bahan baku tepung ikan


petek yang diperlukan adalah
20,4/50,4 x 100 g = 40,48 g atau
40,48%.
2) Jumlah bahan baku dedak yang
diperlukan adalah 30,0/50,4 x
100 g = 59,52 g atau 59,52%
Catatan
Untuk membuktikan kebenaran
d. L ak u k an pe rh i t u n g an dengan nilai kandungan protein sebesar
melakukan pengurangan untuk setiap 30% atau 30 g protein setiap 100 g
kandungan protein bahan baku fbrmulasi pakan dari bahan baku
antara nilai yang lebih besar dengan tepung ikan petek sebesar 40,48 g
nilai kandungan protein yang dan dedak 59,52 g adalah sebagai
diinginkan (yang ada di tengah- berikut.
tengah garis diagonal). Hasilnya 1) Jumlah protein dari tepung ikan
merupakan bagian dari masing- petek adalah 40,48 g x 60% =
masing komponen bahan baku pakan 24,29g
tersebut (lihat gambar). 2) Jumlah protein dari dedak adalah
59,52 g x 9,6% = 5,71 g
3) Total jumlah protein per 100 g
formulasi pakan adalah 24,29 g +
5,71 g = 30,0g
4) Kelompokkan bahan baku yang
telah dipilih berdasarkan kadar
protein, misalkan:
a) Bahan baku kelompok protein
basal : Dedak halus 15,58 %,
Tepung Jagung 9,50 %, dan
Tepung Terigu 12,27%.
Tepung ikan b) Bahan baku kelompok protein
(60 %) supplement: Tepung ikan
dedak 62,99%, dan Tepung Kedelai
43,36%.
(9,6 %)
g. Hitung rata-rata dari masing-masing
bagian tepung ikan
bahan baku kelompok protein basal
(30 – 9,6 = 20,4) dan protein supplement.
Bagian dedak 1) Protein basal : ( 15,58% + 9,50%
(60 – 30 = 30,0) + 12,27% )/ 3 = 109,35%
e. Lakukan penjumlahan masing- 2) Protein supplement : ( 62,99% +
masing komponen bahan baku 43,36% )/ 2 = 54,68%
tersebut, yaitu 20,4 + 30,0 = 50,4. h. Tentukan kadar protein pakan ikan
f. Nilai yang diperoleh adalah sebagai yang akan dibuat (misalkan 35%), dan
berikut. buat kotak segiempat dengan bidang
diagonalnya seperti gambar dibawah

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

ini: 3) Dedak halus = 15,53% x 100 kg


= 15,53 kg
4) Tepung Jagung = 15, 53% x 100 kg
= 15,53 kg
5) Tepung Terigu = 15,53% x 100 kg
= 15,53 kg
B. PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN IKAN
DENGAN METODE SEGI EMPAT PEARSON
1. Metode Pearson's Square
Metode ini dikembangkan oleh Karl
Pearson, yang pada abad ke 19 telah
menjadi pelopor penggunaan metode
statistik dalam berbagai penelitian
bidang biologi maupun pemecahan
berbagai permasalahan yang bersifat
i. Lakukan perhitungan komposisi = 26,70 kg
setiap bahan baku yang telah
disusun, sebagai berikut:
1) Protein basal = (19,68% : 42,
23%) x 100% = 46,60%
2) Protein supplement = (22,55% :
42,23%) x 100% = 53,40%
Dari hasil perhitungan, maka
komposisi bahan baku y
a n g digunakan adalah
1) Tepung Ikan = 53,40% : 2
= 26,7%
2) Tepung Kedelai = 53,40% : 2 =
26,7%
3) Dedak halus = 46,60% : 3
= 15,53%
4) Tepung Jagung = 46,60% : 3 =
15,
53%
5) Tepung Terigu =46,60% : 3 =
15,53%
Jadi, jika kita akan membuat
pakan ikan sebanyak 100 kg maka
komposisi bahan baku yang harus
disiapkan sebagai berikut:
1) Tepung Ikan = 26,7% x 100
kg
= 26,70 kg
2) Tepung Kedelai = 26,7% x 100
kg

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sosio ekonomis. Metode ini


biasanya digunakan untuk
menggambarkan kadar nutrisi
protein, lemak, karbohidrat atau
nutrisi lain yang diperlukan oleh
biota air, seperti vitamin dan
mineral
Dasar dalam penyusunan
formulasi pakan menggunakan
metode ini adalah adanya
pembagian tingkatan protein bahan
- bahan pakan. Tingkatan tersebut
dibagi menjadi 2, yaitu protein
basal dan protein suplemen.
Tahukah anda perbedaan dari
protein basal dan protein suplemen
? Perhatikan Tabel 11 di bawah ini !

PROTEIN KARBH LEMAK TINGKAT PROTEIN


JENIS BAHAN BAKU
% % % BASAL SUPLEMEN
Tepung terigu 8,90 77,30 1,30 V
Tepung kedelai 39,6 29,50 14,30 V
Tepung daun turi 27,54 21,30 4,73 V
Tepung jagung 7,63 74,23 4,43 V
Tepung ikan import 62,65 5,81 15,38 V
Tepung rebon 59,40 3,20 3,60 V
Dedak padi 11,35 28,62 12,15 V
Tepung bekicot 54,29 30,45 4,18 V
Bungkil kelapa sawit 18,7 64 4,5 V
Tepung kepala udang 53,74 0 6,65 V
Tepung darah 71,45 13,32 0,42 V
Silase ikan 18,20 - 1,20 V
Ampas tahu 23,55 43,45 5,54 V

Tabel.10 jenis jenis bahan baku dan kandungan nutrisi

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

CATATAN PENTING bahan baku pakan, menggunakan


lebih hewani
Protein Basal adalah semua bahan baku pakan, baik nabati, daridan 2limbahbahan baku,, yang me
industri yang
menggunakan lebih dari 2
Protein suplemen adalah semua bahan baku pakan, baik nabati, hewani dan l imbah i ndustri , yanbahan
baku dengan penentuan
jumlah/bagian bahan yang
digunakan, atau menggunakan
kombinasi beberapa bahan baku yang
sudah ditetapkan persentasenya.
Pakan ikan yangdibuat
menggunakan lebih dari 2 bahan baku
s a n g a t m e m u n g k in k a n u n
Beberapa hal penting yang harus t u k diselesaikan menggunakan
diperhatikan dalam menggunakan metode Pearson's square. Satu hal
metode ini adalah : yang perlu diperhatikan jika
a. Nilai protein yang diletakkan di menggunakan lebih d a r i 2 b a h a n
tengah kotak harus memiliki nilai di b a k u a d a l a h pengelompokkan
antara rata – rata protein basal dan setiap bahan baku tersebut ke dalam
suplemen yang diletakkan di sisi kiri protein basal dan suplemen. Masih
kotak ingatkah anda dengan perbedaan
antara protein basal dan suplemen
Berikut ini adalah langkah –
langkah yang dilakukan untuk
menyusun formulasinya:
Langkah 1 :
Kelompokkan bahan baku yang
K a n d u n g a n p r o t e in y tergolong kedalam protein basal dan
a n g diinginkan, yaitu sebesar suplemen. kemudian jumlah dan dan
30%, yangberada di tengah kotak rata ratakan
memiliki nilai diantara 11% Sebagai pengingat kembali, bahwa
(tepungjagung) dan 60% (tepung yang dimaksud dengan protein basal
ikan). Apabila tepung ikan adalah seluruh bahan baku yang
digantikandengan bahan baku lain memiliki nilai protein < 20%, dan
seperti silase ikan yang protein suplemen adalah seluruh
memilikikandungan protein sebesar bahan baku yang memiliki nilai
18%, maka metode perhitungantidak protein
akan bisa dilakukan, karena nilai 30% > 20%. Dari tabel bahan baku di atas,
berada diluar nilai 11% dan 18% diperoleh kelompok protein suplemen
b. Abaikan hasil yang diperoleh dari dan protein basal sebagai berikut :
pengurangan antara protein yang Protein Basal (%) Protein Suplemen (%)
diinginkan dengan protein yang
Dedak Halus 11,35 Tepung Ikan 62,65
terkandung dalam bahan (terletak
Tepung Terigu 8,90 Tepung Kedelai 39,60
di sebelah kanan kotak), jika
hasilnya negatif Tepung Jagung 7,63
Jumlah 27,88% Jumlah 102,25%
MetodePearson'ssqua
r e digunakan dalam Rata-Rata 9,29% Rata - Rata 51,13%

penyusunan formulasi pakan Dari hasil perhitungan diketahui


menggunakan 2 bahwa rata – rata protein basal
sebesar
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

9,29% (diperoleh dari 27,88% : 3)


pada sisi kanan atas kotak segi empat
dan rata – rata protein suplemen
diperoleh dari : 51,1,3 % - 40 % =
sebesar 51,13% (diperoleh dari
11,13 %.
102,25% : 2). Setelah diketahui rata
– rata protein basal dan Langkah 4
suplemen, l a n g k a h s e l a n j u t Menghitung kebutuhan setiap
n y a a d a l a h menghitung bahan baku untukmemperoleh
komposisi antara protein basal dan komposisi bahan baku yang diperlukan
suplemen. Langkah Kebutuhan setiap bahan baku
penghitungannya sama seperti pada diperoleh dengan membagi hasil
langkah penghitungan menggunakan pengurangan dengan jumlah hasil
2 bahan baku. pe n gu ran gan di kali kan 100 %.
Langkah 2 Sehingga diperoleh hasil sebagai
Buat kotak segiempat, dan berikut :
cantumkan nilai protein yang
diinginkan di tengah-tengah kotak
segi empat yang telah dibuat.
Kemudian letakkan rata-rata nilai
protein basal dan suplemen di sisi
kiri atas dan bawah kotak segiempat.
Jadi, untuk membuat pakan yang
mengandungprotein40%
, membutuhkan protein basal
sebanyak 26,60% dan protein
suplemen sebesar 73,40%.
Langkah 3
Oleh karena bahan baku yang
Kurangkan jumlah protein yang termasuk dalam protein basal adan
terdapat dalam bahanbaku dengan tiga, yaitu dedak halus, tepung terigu
protein vang diingin kan dalam dan tepung jagung, maka komposisi
kotak danletakkan hasilnya secara masing – masing bahan baku adalah :
diagonal (berlawanan) di Dedak halus = 26,60% : 3 = 8,87%
sudutkanan kotak (tanda positif
maupun negatif tidak Tepung terigu = 26,60% : 3 =
perludicantumkan). Selanjutnya, 8,87%
jumlahkan hasil pengurangannya. Tepung jagung = 26,60% : 3 =
8,87%
Sedangkan bahan baku yang
termasuk dalam protein suplemen ada
dua, yaitu tepung ikan dan tepung
kedelai, maka komposisi masing –
masing bahan baku adalah:
Tepung ikan = 73,40% : 2 = 36,70%
Nilai 30,71 % pada sisi kanan Tepung kedelai = 73,40% : 2 =
bawah kotak segi empat diperoleh 36,70
dari: 9,29 % - 40 % = 30,71%
(tanda negatif diabaikan); dan Nilai
11,13 %

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Langkah 5
pakan ikan sesuai dengan kebutuhan.
Membuktikan perolehan hasil Pada pe rs a ma an al jab ar dalam
perhitungan matematika ada dua metode yang
Untuk membuktikan bahwa dalam digunakan dalam mencari nilai pada
komposisi tersebut mengandung komponen X dan Y yaitu metode
kadar protein 40% dilakukan dengan substitusi dan metode eliminasi. Metode
mengalikan kandungan protein pada substitusi adalah suatu metode mencari
bahan baku dengan kandungan nilai x dan y dengan cara mengganti
protein yang digunakan, sebagai dengan beberapa persamaan sedangkan
berikut : metode eliminasi adalah suatu metode
Kandungan Jumlah Bahan Hasil
mencari nilai x dan y dengan cara
Nama Bahan menghilangkan salah satu komponen
Protein Dibutuhkan Kali
Tepung Ikan 62,65 36,70% 22,99%
dalam persamaan tersebut. Contoh
kasus menghitung formulasi pakan
Tepung Kedelai 39,60 36,70% 14,53%
dengan menggunakan metode aljabar,
Dedak Halus 11,35 8,87% 1,01%
jika akan dibuat pakan ikan dengan
Tepung Terigu 8,90 8,87% 0,79%
kadar protein 35% dari berbagai bahan
Tepung Jagung 7,63 8,87% 0,68%
baku antara lain adalah tepung ikan
(kadar protein 62,65%), tepung kedelai
Langkah 6 : (kadar protein 39,6%), ampas tahu
Menghitung kebutuhan setiap (kadar protein 25,55%), tepung bekicot
bahan baku dalam bentukbobot (kadar protein 54,29%), dedak halus
kering (kadar protein 15,58%) dan tepung
Untuk membuat pakan berprotein jagung (kadar protein 9,50%). Maka
40% sebanyak 10 kg (10.000 gram) tahapan yang harus dilakukan adalah
diperlukan bahan baku dengan sebagai berikut :
komposisi sebagai berikut : a.Melakukan pengelompokkan bahan
baku berdasarkan kadar proteinnya
Tepung Ikan =36,70% x 10.000 gram = 3.670 gram
yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
Tepung Kedelai =36,70% x 10.000 gram = 3.670 gram
bahan baku protein suplemen dan
Dedak Halus =8,87% x 10.000 gram = 887 gram
bahan baku protein basal. Dalam
Tepung Terigu =8,87% x 10.000 gram = 997 gram metode aljabar dapat dibuat suatu
Tepung Jagung =8,87% x 10.000 gram = 887 gram formulasi pakan ikan yang sangat
sesuai dengan kebutuhan ikan yang
2. Metode aljabar
akan mengkonsumsi pakan ikan
Metode aljabar merupakan suatu tersebut. Pada metode segi empat
metode penyusunan formulasi yang semua bahan baku dari kelompok
didasari pada perhitungan protein basal dan kelompok protein
matematika yang bahan bakunya suplemen dibuat sama, padahal
dikelompokkan menjadi X dan Y. X seperti kita ketahui ada kebutuhan
merupakan jumlah berat bahan baku bahan baku yang berbeda untuk
dari kelompok sumber protein setiap jenis ikan. Seperti dalam
utama ( protein suplement) dan Y rekombinasi penggunaan bahan
merupakan jumlah berat kelompok baku bahwa penggunaan bahan
sumber protein basal. Perhitungannya mempunyai batas optimum yang
menggunakan rumus aljabar dapat digunaka nuntuk menyusun
sehingga didapat formulasi formulasi pakan. Oleh karena itu
dalam menggunakan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

m e tode a l j a ba r r ek om en da
dengan cara mengganti dengan
s i penggunaan bahan baku
beberapa persamaan sedangkan
dapat diterapkan sesuai dengan
metode eliminasi adalah suatu
jenis ikan yang akan disusun
metode mencari nilai x dan y dengan
formulasinya. Misalnya dalam
cara menghilangkan salah satu
formulasi pakan ini ingin dibuat
komponen dalam persamaan
kandungan bahan baku yang
tersebut. Contoh kasus menghitung
berasal dari tepung ikan dan tepung
formulasi pakan dengan
bekicot sebagai sumber bahan baku
menggunakan metode aljabar, jika
hewani adalah 2 kali lebih banyak
akan dibuat pakan ikan dengan
dari komposisi bahan baku lainnya.
kadar protein 35% dari berbagai
Maka komposisi kelompok sumber
bahan baku antara lain adalah
bahan protein suplemen adalah
tepung ikan (kadar protein 62,65%),
sebagai berikut:
tepung kedelai (kadar protein 39,6%),
1) Tepung ikan kadar protein 62,65% ampas tahu (kadar protein 25,55%),
adalah 2 bagian tepung bekicot (kadar protein
2) Tepung kedelai kadar protein 54,29%), dedak halus (kadar protein
39,6% adalah 1 bagian 15,58%) dan tepung jagung (kadar
3) Ampas tahu kadar protein 25,55% protein 9,50%). Maka tahapan yang
adalah 1 bagian harus dilakukan adalah sebagai
4) Tepung bekicot kadar protein berikut:
54,29% adalah 2 bagian
Maka dari komposisi kelompok
bahan baku protein suplemen
tersebut menjadi 6 bagian (2+1+1+2
bagian) maka rata-rata kadar
protein dari kelompok ini menjadi:
6.2.2. Metode aljabar merupakan
Rata-rata kadar protein dari
suatu metode penyusunan
kelompok sumber protein suplement
formulasi yang d i d a s a r i p a d a
adalah 299,03% dibagi 6 = 49,84% =
p e r h i t u n g a n matematika yang
0,4984 Sedangkan untuk bahan baku
bahan bakunya dikelompok
sebagai kelompok protein basa adalah
kanmenjadi X dan Y. X merupakan
dedak halus dapat digunakan 2 kali
jumlah berat bahan baku dari
lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok sumber protein utama
tepung jagung karena selain harganya
(protein suplement) dan Y merupakan
murah juga penggunaanny amasih
jumlah berat kelompok sumber
dapat lebih besar dari tepung jagung
protein basal. Perhitungannya
maka komposisi kelompok sumber
menggunakan rumus aljabar
bahan protein basal adalah sebagai
sehingga didapat formulasi pakan
berikut : Dedak halus kadar protein
ikan sesuai dengan kebutuhan.
15,58% adalah 2 bagian tepung
Pada persamaan aljabar dalam
jagung kadar protein 9,50% adalah 1
matematika ada dua metode yang
bagian. Maka dari komposisi kelompok
digunakan dalam mencari nilai
bahan baku protein basal tersebut
pada komponen X dan Y yaitu
menjadi 3 bagian (2+1 bagian) maka
metodesubstitusi dan metode
rata-rata kadar protein darik elompok
eliminasi. Metode substitusi adalah
ini menjadi :
suatu metode mencari nilai x dan y
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Rata-ratakadarprotei
X + Y = 100 (persamaan 1)
n darikelompoksumber basal adalah
40,66% dibagi 3 = 13,55% = 0,1355 0,4948X + 0,1355 Y = 100 (persamaan
2)
Persamaan 1 dikalikan dengan nilai
0,4984 maka diperoleh persamaan 3
yaitu : 0,4984 X + 0,4984Y = 49,84
Persamaan 3 dikurangi dengan
persamaan 2 maka hasilnya :
04984 X + 0,4984 Y = 49,840
4984 X + 0,1355 Y = 35,00
b. Langkah selanjutnya menetapkan 0.3629 Y = 14.84
komponen X dan Y X adalah
Y =14.84
kelompok sumber protein suplemen Y
adalah kelompok sumber protein 0,3629
basal. Berdasarkan persamaan aljabar = 40.89
akan diperoleh dua persamaanya itu : Setelah diperoleh nilai Y maka
Persamaan 1 adalah X + Y = 100, untuk mencari nilai X dengan c a r a
Seperti diketahui bahwa jumlah memasukkan persamaan 1 sehingga
bahan baku yang akan digunakan diperoleh nilai X yaitu:
untuk menyusun formulasi pakan
X+Y=100
adalah 100 %. Persamaan 2 adalah
0,4948X + 0,1355Y = 35, nilai 0,4948 X=100–Y
adalah rata-rata kadar protein dari X=100–40,89
kelompok protein suplemen, nilai X = 59,11
0,1355 adalah rata-rata kadar protein Secara substitusi : X + Y = 100
kelompok protein basal, sedangkan (persamaan 1) 0,4948 X + 0,1355 Y =
nilai 35 adalah kadar protein pakan 35 (persamaan 2). Dari persamaan 1
yang akan dibuat. dapat diperoleh persamaan X=100–Y,
c. Setelah mendapatkan dua buah maka jika nilai X dari persamaan 1
persamaan maka langkah selanjutnya dimasukkan dalam persamaan 2 maka
adalah melakukan perhitungan secara nilai Y akan diperoleh yaitu :
matematika dengan menggunakan 0,4948(100-Y) + 0 , 1355 Y = 35
metode aljabar untuk mencari nilai x
dan y. Nilai x dan y ini dapat 49.48- 0,4948Y+0,1355Y = 35
diperoleh dengan cara substitusi atau -0,4948Y +0,1355Y= 35 49,48
eliminasi. Secara eliminasi : 0,3593 Y = 14,48
X+Y=100 (persamaan 1) Y = 14.48
0,4948X + 0,1355 Y = 0,3593
100 = 40.3
(persamaan2)
Setelah diperoleh nilai Y maka
Persamaan 1 dikalikan dengan nilai untuk mencari nilai X dengan cara
0,4984 maka diperoleh persamaan 3 memasukkan persamaan 1 sehingga
yaitu : 0,4984 X + 0,4984Y = 49,84 diperoleh nilai X yaitu:
Persamaan 3 dikurangi dengan X+Y=100
persamaan 2 maka hasilnya :

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

X=10–Y
Berdasarkan perhitungan tersebut
X=100–40,3 terbukti bahwa formulasi pakan
X=59,7 dengan menggunakan metode aljabar
Da r i kedu a m e tode da la m dapat dengan mudah dibuat dengan
persamaan aljabar ini diperoleh nilai kelebihan dapat menggunakan
yang tidak terlalu berbeda sehingga bahan baku sesuai dengan
dapat diperoleh nilai X dan nilai Y, kebutuhan ikan atau kebiasaan
dimana nilai X merupakan makan ikan dan kebutuhan optimal
komposisi bahan dari protein pemakaian bahan baku.
suplemen dan nilai Y merupakan Lihatlah/ carilah berbagai
komposisi bahan dari protein basal. referensi yang berkaitan dengan
d. L a n g k a h s e la n j u t n y a a d kandungan protein dari bahan baku
a la h menghitung setiap komposisi yang tersedia dan akan digunakan,
bahan baku dari nilai X dan Y yang yaitu tepung ikan petek dan dedak.
telah diperoleh pada tahap Dari referensi dapat diketahui bahwa
sebelumnya. kandungan protein tepung ikan
petek adalah 60% dan dedak 9,6%.
e. Jadikan variabel uncuk masing-
masing baban baku yang akan
digunakan yaitu
X = jumlah berat (gram) tepung ikan
per 100 gram formulasi pakan
Y = jumlah berat (gram) dedak per
100 gram formulasi pakan
f. Berdasarkan dua variabel tersebut
diperoleh persamaan 1
X + Y = 100 (persamaan 1)
g. Berdasarkan nilai kandungan protein
setiap bahan baku dan nilai protein
yang diinginkan diperoleh
persamaan 2
0,6 X + 0,096 Y = 30 (persamaan 2)
Untuk membuktikan bahwa kadar
protein pakan dari hasil perhitungan 0,6 adalah nilai 60% (60/100) dari
ini mempunyai kadar protein 35% kandungan protein tepung ikan pecek;
dapat dilakukan pengecekan dengan 0,096 adalah nilai 9,6% (9,6/100) dari
cara menghitung sebagai berikut : kandungan protein dedak; 30 adalah
jumlah protein yang diinginkan
untuk setiap 100 g formulasi pakan.
h. Untuk mendapatkan nilai salah satu
variabel, dibuat persamaan 3 dengan
dasar dari persamaan 1
0,6 X + 0,6 Y = 60 (persamaan 3)
(masing-masing dikalikan 0,6 sehingga
akan ada 2 persamaan mengandung

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

nilai variabel yang sama yaitu 0,6 X)


pakan ikan dengan kadar protein 35%
Lakukan pengurangan dari
dengan menggunakan jenis bahan
persamaan
3 yang baru diperoleh dengan baku antara lain adalah tepung ikan
p er samaan 2 s ehi ng g a dapat (kadar protein62,65%), tepung kedele
diperoleh nilai Y yaitu jumlah gram (kadar protein 39,6%), ampas tahu
dedak untuk setiap 100 g formulasi (25,55%), tepung bekicot (kadar
pakan. protein 54,59%), dedak halus (kadar
protein 15, 58%) dan tepung jagung
0,6X + 0,6 Y = 60 (persamaan 3) (kadar protein 9,5%).
0,6 X + 0,096 Y = 30 (persamaan
2) 0,504 Y = 30 Kadar protein Jumlah Nilai X
Nilai X
protein
Jenis bahan
Y = 30/0,504 No.
baku
bahan baku
(%)
bahan
baku (%)
kuadrad
(%)
yg
diinginkan
(%)
= 59,52
1 Tepung Ikan 62,65 ? ? ?
i. Masukkan nilai Y yang diperoleh 2 Tepung kedele 39,60 ? ? ?
dalam persamaan 1 sehingga dapat 3
4
Ampas tahu
Tepung bekicot
25,55
54,39
?
?
?
?
?
?
diperoleh nilai X yaitu jumlah gram 5 Dedak halus 15,58 ? ? ?
tepung ikan petek untuk setiap 100 6 Tepung Jagung 9,50 ? ? ?

g formulasi pakan. Ʃ 207,17 100% ? 35%

X + 59,52 = 100
Nilai Y dapat diperoleh dengan
X= 100 - 59,52
menggunakan persamaan linier, yaitu
= 40,48 :
Dengan demikian dapat diketahui
bahwa untuk menyusun formulasi
pakan yang mengandung protein
30% atau 30 g protein untuk setiap
100 g formulasi pakan diperlukan
bahan dari dedak (Y) sebanyak 59,52
g dan tepung ikan petek (X)
sebanyak 40,48 g.
3. Metode linier
Metode Linier merupakan metode
penyusunan formulasi pakan dengan
menggunakan rumus matematika dan
bisa dibuat programnya melalui
komputer. Metode ini dapat diterapkan
jika pengetahuan komputer dan
matematikanya cukup baik. Pada Nilai X kuadrat dalam persen dapat
metode linier dengan melakukan dihitung dengan cara mengalikan nilai
perhitungan secara manual dengan X pada kolom tersebut kemudian
menggunakan rumus matematika dapat dibagi 100 maka nilai X dalam kuadrat
dilakukan dengan cara : untuk tepung ikan adalah (62,65 X
a.Memilih jenis bahan baku yang 62,65) dibagi 100 = 39,25. Begitu
akan digunakan dan dibuat suatu seterusnya untuk setiap bahan baku
tabel dengan beberapapersamaan yang digunakan sehingga diperoleh
yang akan digunakan, misalnya akan nilai seperti pada tabel ini :
dibuat
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Nilai X persamaan linier untuk mencari nilai Y


Kadar protein Jumlah Nilai X protein
No.
Jenis bahan bahan baku bahan kuadrad yg yaitu Y = 15,98 + 0,02 X.
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%) b. Dari persamaan tersebut kemudian
1 Tepung Ikan 62,65 ? 39,25 ? digunakan untuk menghitung nilai Y
2 Tepung kedele 39,60 ? 15,68 ?
3 Ampas tahu 25,55 ? 6,53 ? pada tabel diatas untuk setiap bahan
4 Tepung bekicot 54,39 ? 29,47 ? baku yang digunakan, misalnya
5 Dedak halus 15,58 ? 2,43 ?
6 Tepung Jagung 9,50 ? 0,90 ? untuk bahan baku tepung ikan nilai
Y nya adalah = 15,98 + (0,02 X
Ʃ 207,17 100% 94,24 35%
62,65) = 15,58
Dari persamaan linier tersebut kita + 1,253 = 17,23, lakukan perhitungan
dapat menghitung nilai a dan b nilai Y untuk setiap bahan baku yang
s e bagai k oe f i s i e n yang akan digunakan sehingga semua nilai Y
dipergunakan untuk menghitung nilai pada setiap bahan baku dapat dilihat
Y dengan cara sebagai berikut : pada tabel dibawah ini :
Nilai X
Kadar protein Jumlah Nilai X protein
Jenis bahan
No. bahan baku bahan kuadrad yg
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)

1 Tepung Ikan 62,65 17,23 39,25 ?


2 Tepung kedele 39,60 16,77 15,68 ?
3 Ampas tahu 25,55 16,49 6,53 ?
4 Tepung bekicot 54,39 17,07 29,47 ?
5 Dedak halus 15,58 16,29 2,43 ?
6 Tepung Jagung 9,50 16,17 0,90 ?

Ʃ 207,17 100% 94,24 35%

Setelah diperoleh nilai Y pada setiap


bahan baku maka dapatdihitung nilai
XY dengan cara mengalikan nilai X
dengan nilai Y sehingga dapat
diperoleh nilai XY untuk bahan baku
tepung ikan adalah 62,65 dikali
dengan 17,23 dibagi 100 maka
hasilnya adalah 10,79%. Lakukan
perhitungan untuk setiap bahan baku
yang digunakan sehingga diperoleh
nilai seperti pada Tabel dibawah ini :

Setelah diperoleh nilai koefisien


a dan b maka dapat dimasukkan
dalam

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Nilai X
Kadar protein Jumlah Nilai X protein
Jenis bahan
No. bahan baku bahan kuadrad yg
baku (%) baku (%) (%) diinginkan
(%)

1 Tepung Ikan 62,65 17,23 39,25 10,79%


2 Tepung kedele 39,60 16,77 15,68 6,64%
3 Ampas tahu 25,55 16,49 6,53 4,21%
4 Tepung bekicot 54,39 17,07 29,47 9,27%
5 Dedak halus 15,58 16,29 2,43 2,54%
6 Tepung Jagung 9,50 16,17 0,90 1,54

Ʃ 207,17 100% 94,24 35%

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

c. L a n g k a h s e la n j u t n y a a d menghitung dengan caramencoba dan


a la h menyusun formulasi bahan mencoba lagi berdasarkan satuan
baku yang akan digunakan untuk
membuat pakan ikan dengan kadar
protein 35% dengan metode linier
adalah sebagai berikut :

4. Metode Trial and Error (coba-coba)


Metode coba-coba (Trial and
Error)
merupakan metode yang banyak
digunakan oleh pembuat pakan skala
kecil dimana metode ini relatif
s a n g a t m u d a h d a la m m e m
b u a t formulasipakan ikan.
Metode ini prinsipnyaadalah semua
bahan baku yang akan digunakan
harus berjumlah 100%. Jika bahan
baku yang dipilih untuk penyusunan
formulasi sudah ditetapkan maka
langkah selanjutnya adalah
mengalikan antara jumlah bahan baku
dengan kandungan protein bahan
baku. Langkah tersebut dilakukan
sampai diperoleh kandungan protein
pakan sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam metode ini maka si pembuat
formula harus sudah mengetahui dan
memahami kebutuhan bahan baku
yang akan digunakan tersebut sesuai
dengan kebutuhan ikan dan kebiasaan
makan setiap jenis ikan serta
kandungan optimal setiap bahan baku
yang akan digunakan dalam formulasi
tersebut. Para peneliti yang
menggunakan metode ini biasanya
menggunakan ru mu s ma tema t ika
bia sa ya ng digunakan dalam
persamaam kuadrat atau dengan
menggunakan perkalian biasa atau
menggunakan metode berat yaitu

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

berat. Adapun langkah-langkah yang


harus dilakukan dalam menyusun
pakanikan dengan metode coba-coba
(Trial and error) adalah sebagai berikut :
a. Pilihlah bahan baku yang akan
digunakan untuk menyusun pakan ikan
dan susunlah berdasarkan kandungan
protein pada setiap bahan baku
tersebut. Misalnya dalam membuat
pakan ikan untuk ikan Mas dengan
kandungan protein 35% dengan
bahan baku yang digunakan adalah
tepung ikan (kadar protein 62,65%),
tepung kedele (kadar protein 39,6%),
ampas tahu (25,55%), tepung bekicot
(kadar protein 54,59%), dedak halus
(kadar protein 15, 58%) dan tepung
jagung (kadar protein 9,5%). Untuk
memudahkan maka dibuat tabel
seperti dibawah ini :
Jumlah
Jenis bahan Kadar protein bahan Kadar protein
No. bahan baku (%) baku (%) bahan baku (%)
baku
1 Tepung Ikan 62,65 ? ?
2 Tepung kedele 39,60 ? ?
3 Ampas tahu 25,55 ? ?
4 Tepung bekicot 54,39 ? ?
5 Dedak halus 15,58 ? ?
6 Tepung Jagung 9,50 ? ?

100% 35%

b. Masukkan jumlah bahan baku yang


akan digunakan dalam formulasi pakan
sampai semua bahan baku yang
digunakan berjumlah 100%. Dalam
mengisi kolom jumlah bahan baku
harus mempertimbangkan kadar
protein bahan baku, jenis ikan yang
akan mengkonsumsi bahan baku,
macam-macam bahan baku, harga dan
kebutuhan optimal bahan baku
untuk setiap jenis ikan
berd asar kan kebiasaan makannya.
Jumlah
Jenis bahan Kadar protein
bahan
Kadar protein
No. bahan baku (%) bahan baku (%)
baku baku (%)
1 Tepung Ikan 62,65 20 ?
2 Tepung kedele 39,60 15 ?
3 Ampas tahu 25,55 15 ?
4 Tepung bekicot 54,39 15 ?
5 Dedak halus 15,58 20 ?
6 Tepung Jagung 9,50 10 ?
7 Vitamin - 2
8 Mineral - 2
100% 35,08%

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

c. Setelah jumlah bahan baku yang


sebesar 35%. Maka komposisi pakan
akan digunakan diletakkan pada
ikan kadar 35% yang telah
kolom jumlah bahan baku maka
diperbaiki menjadi seperti tabel
langkah selanjutnya adalah
dibawah ini:
menghitung kadar protein pada
setiap bahan baku dengan cara Jumlah
Jenis bahan Kadar protein bahan Kadar protein
jumlah bahan baku yang akan No.
baku bahan baku (%) baku (%) bahan baku (%)
digunakan dkalikan dengan kadar 1 Tepung Ikan 62,65 20 12,51
protein bahan baku. Misalnya untuk 2 Tepung kedele 39,60 15 5,94
3 Ampas tahu 25,55 15 4,09
tepung ikan mempunyai kadar 4 Tepung bekicot 54,39 15 8,14
protein 62,55%, jika akan 5 Dedak halus 15,58 20 3,12
6 Tepung Jagung 9,50 10 0,95
digunakan sebanyak 20% dari total 7 Vitamin - 2
bahan baku maka kontribusi kadar 8 Mineral - 2
protein dari tepung ikan adalah 100% 35,08%
20% dikali dengan 62,55% =
12,51%. Untuk melengkapi komposisi pakan
Lakukan perhitungan untuk semua dari keempat metode diatas sebaiknya
bahan baku sehingga diperoleh nilai dilakukan perhitungan nilai energi dari
seperti dalam tabel dibawah ini. formulasi pakan tersebut. Formulasi
pakan yang telahdibuat tersebut dapat
Jumlah
No.
Jenis bahan Kadar protein bahan Kadar protein memberikan pertumbuhan yang optimal
baku bahan baku (%) baku (%) bahan baku (%)
pada ikan budidaya jika pakan yang
1 Tepung Ikan 62,65 20 12,51
2 Tepung kedele 39,60 15 5,94
dibuattersebutmempunya
3 Ampas tahu 25,55 15 4,09 i perbandingan /rasio protein
4 Tepung bekicot 54,39 15 8,14
5 Dedak halus 15,58 20 3,12
energi b e r k i s a r a n t a r a 8 – 1
6 Tepung Jagung 9,50 10 0,95 0 . N i la i perbandingan antara protein
7 Vitamin - 2
8 2
dan energi (digestible energi) dapat
Mineral -
dilakukan perhitungan. Adapun
100% 35,08% caramelakukan perhitungan adalah
d. Setelah dimasukkan kedalam tabel sebagai berikut :
tersebut lakukan penjumlahan dan a. Misalnya komposisi pakan yang telah
dicek apakah jumlah kadar protein d i p e r o l e h a d a l a h d a r i
semua bahan baku tersebut sudah hasilperhitungan sepert
35% . Jumlah kadar protein semua i y a n g telahdilakukan dengan
bahan baku itu adalah 12,51 + 5,94 metode trial and error sebagai berikut
+ 4,09 + 8,14 + 3,12 + 0,95 = 34,75. :
dari hasil coba-coba tersebut Jumlah
Jenis bahan Kadar protein Kadar protein
baru diperoleh kadar protein semua No.
baku bahan baku (%)
bahan
baku (%) bahan baku (%)
bahan baku adalah 34,75%, 1 Tepung Ikan 20 12,51
62,65
padahal kadar protein pakan yang 2 Tepung kedele 39,60 15 5,94
3 Ampas tahu 25,55 15 4,09
diinginkan adalah 35% maka masih 4 Tepung bekicot 54,39 15 8,14
kekurangan kadar protein sebanyak 5 Dedak halus 15,58 20 3,12
0,25%, maka dari bahan baku yang 6 Tepung Jagung 9,50 10 0,95
7 Vitamin - 2
digunakan harus ditambahkan 8 Mineral - 2
bahan baku yang kadar proteinnya
100% 35,08%
tinggi dan mengurangi jumlah
bahan baku yang kadar proteinnya
rendah sampai benar- benar b. L a n g k a h s e l a n j u t n y a a d
diperoleh nilai kadar protein a l a h melakukan perhitungan untuk

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kadar

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

setaradengan 5,6 kkal/g, sedangkan


komputer untuk menghitung jumlah
untuk satu gram lemak adalah 9,4
bahan baku yang digunakan dengan
k k a l/ g da n u n tu k s a tu g r a
membuat lembar kerja pada program
m
Jumlah
microsoft excell. Data kandungan nutrisi
Jenis bahan Kadar protein bahan Kadar protein
No. bahan baku (%) bahan baku (%)
baku baku (%)
1 Tepung Ikan 15,38 22 3,38
2 Tepung kedele 14,30 16 2,29
3 Ampas tahu 5,54 15 0,83
4 Tepung bekicot 4,28 13 0,54
5 Dedak halus 12,15 20 2,43
6 Tepung Jagung 4,43 10 0,43
7 Vitamin - 2 -
8 2 -
bahan baku dan jenis bahan baku
Mineral -
yang akan digunakan dimasukkan
100% 9,90% dalam datatersebut dan berapa
karbohidrat adalah 4,1 kkal/g. jumlah kebutuhan untuk setiap jenis
Dengan berdasarkan nilai GE dapat bahan baku harus mengalikan antara
dihitung nilai energi yang dapat persentase bahan baku yang
dicerna oleh ikan yaitu 80% dari digunakan dengan k a n d u n g a n p
nilai GE maka 1 gram protein setara r o t e i n , l e m a k d a n
dengan 4,48 kkal/g, sedangkan untuk karbohidrat bahan baku, dengan
satu gram lemak adalah 7,52 kkal/g program ini hanya membantu dalam
dan untuk satu gram karbohidrat perkalian antarakolom yang satu dengan
adalah 3,28 kkal/g. Maka dalam kolam yang lainnya dengan program
komposisi pakandengan kandungan komputer.Prinsipnya adalah hampir
protein 35% berarti dalam satu sama dengan trial and error atau mau
kilogram pakan terdapat 350 gram menggunakan metode apa saja untuk
protein, 99 gram lemak dan 271,4 mengisi kolom jumlah bahanbaku
gram karbohidrat. Untuk memperoleh yang akan digunakan dimana pada
nilai jumlah energi dari formulasi metode ini perhitungan dapat
pakantersebutdilakuka dibantu dengan k o m p u t e r . M e t
n penjumlahan nilai energi yang o d e i n i d a p a t mempermudah para
berasal dari protein, lemak dan pembuat formulasi untuk memperoleh
karbohidrat yaitu : formulasi pakan yang lengkap dengan
Hal ini berarti dalam satu gram kandungan energi dari formulasi pakan
protein yang dihasilkan dari yang dibuat. Adapun langkah-langkah
formulasi pakan tersebut diimbangi yang harus dilakukan dalam menyusun
dengan energi sebesar 9,15 kkal, formulasi pakan dengan metode
yangberarti energi yang diperoleh worksheet adalah sebagai berikut :
dari hasil p er hi tun g an fo r mu lasi a.Lakukan pemilihan terhadap jenis
pakan tersebut sudah memenuhi bahan baku yang akan digunakan
kriteria kebutruhan ikan akan dalam membuat pakan ikan.
energi yaitu berkisar antara 8 – 10. Misalnya akan dibuat pakan ikan
5. Metode worksheet Mas, ikan Mas ini merupakan salah
satu jenis ikan berdasarkan
Metode yang terakhir dan saat ini kebiasaan makannya adalah ikan
banyak digunakan oleh pembuat pakan dari kelompok omnivora yaitu
adalah metode worksheet. Metode ini kelompok ikan pemakan segala. Oleh
dapat menggunakan alat bantu karena itu jenis bahan baku yang akan
digunakan untuk membuat pakan ikan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dapat bersumber dari hewani,

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

nabati atau limbah has


b. L a n g k a h s e l a n j u t n y a a d
i l p e r t a n ia n . S e la in i t u d e
a l a h menentukan jumlah bahan
n g a n menggunakan berbagai
baku yang akan digunakan dan
sumber bahan baku akan saling
dimasukkan dalam worksheet
melengkapi kekurangan dan
kedua seperti dibawah ini.
kelebihan zat nutrisi yang terkandung
di dalam setiap bahan baku. Misalnya c. Hitunglah kandungan protein, lemak,
bahan baku yang akan digunakan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa
adalah tepung ikan, tepung kedelai, nitrogen dari perkiraan formulasi di
tepung bekicot, tepung terigu, dedak, atas sampai dioeroleh nilai seperti
tepung jagung, vita m in da n m yang diinginkan dengan menggunakan
i n e ra l deng a n komposisi zat metode coba- coba atau sesuai
nutrisi pada setiap bahan baku keinginan pembuat formulasi. Dan
tersebut adalah seperti pada tabel letakkan hasil perhitungannya pada
dibawah ini. bagian sudut kanan setiap kandungan
Dari tabel pada tahap sebelumnya nutrisi bahan baku seperti worksheet
tentukan terlebih dahulu jumlah dibawah ini :
setiap bahan baku yang akan Dari hasil perhitungan dengan
digunakan untuk membuat pakan menggunakan bantuan komputer
ikan mas dan kadar protein, lemak
dan karbohidrat serta energi (kalori)
pakan buatan yang akan dibuat.
Misalnya kadar protein pakan
adalah 35%, kadar lemak adalah
10% dan kadar karbohidrat kurang
dari 40% dengan nilai energi
(kalori) pakan buatan adalah
3500 sehingga
ratio/perbandingan protein dan
energi adalah 10.
Buatlah perkiraan jumlah setiap dengan program excell (misalnya
bahan baku yang akan digunakan kolom 2 dikalikan dengan kolom 3
dengan cara menggunak dibagi 100) atau dengan
a n menggunakan metode yang menggunakan perhitungan
anda inginkan dan masukkan dalam matematika biasa dalam metode
kolom coba-coba dimana jumlah

yang berisi jumlah bahan baku dan


hitunglah kadar protein, lemak dan
karbohidratnya. Adapun worksheet bahan baku dikalikan dengan kadar
yang dibuat seperti tabel dibawah ini protein dibagi 100, begitu juga dengan
: kadar lemak dan karbohidrat (Bahan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

ekstrak tanpa nitrogen). Dari hasil


8 – 10.
perhitungan itu ternyata hasil yang
diperoleh belum sesuai dengan
keinginan penyusun pada awalnya
maka harus dilakukan perhitungan
ulang sampai diperoleh nilai yang
Jumlah Kadar Kadar Kadar Kadar Kadar
pas dengan rencana. Pada Jenis bahan
bahan protein lemak abu serat BETN
baku
perhitungan tersebut diperoleh baku (%) (%) (%) kasar (%) (%)

kadar protein yang Tepung ikan 26


65,8 6,5
17,11 1,69
20,1 0,8 8,5
2,21
35,8 19,8 1,8 4,9 33,9
Kadar Kadar Kadar Kadar
Jenis bahan Jumlah Kadar Tepung kedelai 12 4,29 2,38 4,07
bahan protein lemak abu serat BETN 52,8 14,6 15,3 0,7 19,5
baku Tepung keong 17 8,97 2,48 3,32
baku (%) (%) (%) kasar (%) (%)
15,3 1,7 81,1
10 0,7 0,8
65,8 6,5 8,5 Tepung terigu 1,53 0,17 8,11
20,1 0,8 7,8 4,7 83,1
Tepung ikan 20 13,16 1,3 0,17 1,8 2,6
Tepung jagung 10 0,78 0,47 8,31
35,8 19,8 1,8 4,9 33,9
Tepung kedelai 15 5,37 2,97 5,09 13,3 14,1 10,7 8,5 53,4
Dedak 20 2,66 2,82 10,64
52,8 14,6 15,3 0,7 19,5
Tepung keong 10 5,28 0,14 1,95 2
Vitamin
15,3 1,7 0,7 0,8 81,1
Tepung terigu 10 1,53 0,17 8,11 Mineral 3
7,8 4,7 1,8 2,6 83,1 30 10 <40
Tepung jagung 15 1,17 0,71 12,47 Jumlah 100 35,34 10,01 - - 36,66
13,3 14,1 10,7 8,5 53,4
Dedak 25 3,33 3,53 13,35
Vitamin 2
Mineral 3
30 10 <40
Jumlah 100 29,84 8,11 - - 41,14

kurang dari 35%, begitu juga dengan


kadar lemak sedangka
n karbohidratnya berlebih, maka
dalam menghitung kebutuhan jumlah
bahan baku selanjutnya harus
ditambahkan bahan baku yang
mempunyai kadar protein tinggi dan
mengurangi bahan baku yang
kandungan karbohidratnya tinggi.
Oleh karena itu harus dibuat
kembali worksheets selanjutnya
seperti dibawah ini :
Setelah diperoleh kadar nutrisi
bahan baku pakan sesuai dengan
rencana langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai energi dari
komposisi bahan baku sebagai berikut
:
Hal ini berarti dalam satu gram
protein yang dihasilkan dari
formulasi pakan tersebut diimbangi
dengan energi sebesar 10,1 kkal,
yang berarti energi yang diperoleh
dari hasil perhitungan formulasi
pakan tersebut sudah memenuhi
kriteria kebutuhan ikan akan energi
yaitu berkisar antara

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
FORMULASI PAKAN BUATAN
3. ...
4. ...
Sub Materi Pokok : Formulasi Pakan
5. ...
Metode Person square
Alokasi Waktu : 2 x 45
menit Nama :
1. ................................... Contoh 1: Menerapkan metode
formulasi pakan dengan metode segiempat
2. ................................... pearson dengan benar
3. ................................... Untuk mempermudah mempelajari metode
4. ................................... segi empat pearson,perhatikan langkah-
Tujuan Pembelajaran: langkah yang harus dilakukan, untuk
Pengetahuan: memecahkan masalah tersebut
Setelah proses pembelajaran peserta
didik mampu menjelaskan macam-macam Permasalahan
perhitungan formulasi pakan buatan dengan Kita akan membuat pakan ikan dengan
benar kadar protein 35% dengan menggunakan
Setelah proses pembelajaran peserta bahan baku terdiri dari Tepung ikan,dedak
didik mampu menganalisis perhitungan halus,tepung jagung,tepung terigu,dan tepung
formulasi pakan buatan dengan metode k e d e la i s e b a n y a k 1 0 0 k g . D e n
person square dengan benar g a n menggunakan
Ketrampilan Metode segi empat pearson tentukan
Setelah proses pembelajaran peserta komposisi bahan baku yang digunakan
didik mampu menerapkan perhitungan Diketahui kadar dari masing masing
formulasi pakan buatan metode person bahan baku yaitu
square dengan benar Tepung ikan : 62,99 %
Tepung kedelai : 43,36 %
Petunjuk: Tepung dedak halus : 15,58 %
Berdiskusilah dalam kelompok Kalian Tepung jagung : 9,50 %
dengan saling memberikan masukan dan Tepung terigu :12,27 %
saran dalam menyelesaikan soal-soal berikut.
Bertanyalah kepada guru jika Kalian
mengalami kesulitan. Pembahasan :
Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan Langkah langkah :
penuh tanggung jawab. 1. Pemilihan bahan baku :
Bahan baku basal adalah : bahan baku
Metode Formulasi Pakan yang memiliki
Bukalah modul BSE, bacalah dan cermati Kadar protein kurang dari 20 %
metode yang dapat digunakan dalam Dari permaslahan di atas maka bahan
menysusun formulasi pakan adalah : baku basal adalah
1. ... .............. dan .................
2. .... Bahan baku suplemen adalah : ..............

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Dari permasalahan di atas maka
Komposisi bahan baku yang
bahan baku suplemen adalah : .........
berasal dari protein suplemen adalah:
2 . L ak uk an pe rh i tu n g an rata- rata
Tepung Ikan = ............% = ...
kandungan bahan baku
2
Basal = (………. + … + …. ) = ⋯ %
tepung kedelai= ............% = ...
(3 )
2
komposisi bahan baku dari protein
Suplemen = … + … = ⋯ %
basal :
........
Dedak halus = ............% = ...
3
3. Buatlah segi empat , atas kiri nilai rata-
Tepung Jagung =............% = ...
rata bahan baku basal, bawah kiri nilai
rata-rata bahan baku suplemen 3
Tepung Terigu = ............% = ...
3
Untuk membuktikan komposisi protein :
Tepung Ikan = ...... X 62,99 % = ......
Tepung Kedelai = ..... x 46,36 % = ......
Dedak halus = ..... x 15,58 % = ....
4. Lakukan perhitungan Tepung jagung= ..... x 9,50 % = ....
Letakkan kadar protein yang akan Tepung terigu = ...... x 12,27 % =....+
dibuat ditengah segi empat 35,01 %
Kanan atas segi empat bahan Jika akan membuat pakan ikan
suplemen dikurangi kadar protein yang sebanyak 100kg maka komposisi
diinginkan pakan yang dibutuhkan adalah .....
Kanan bawah segi empat bahan Tepung Ikan = ...... X 100kg = ......
basal dikurang protein yg diinginkan Tepung Kedelai = ...... x 100kg = ......
Dedak halus = ....... x 100kg = ....
Tepung jagung = ....... x 100kg = ....
Tepung terigu = ........ x 100kg =....+
99,99kg
Kerjakan lagi soal di atas, agar Anda
menjadi lebih menguasai materi tersebut.
Anda juga bisa mencari soal dari sumber
5. Lakukan perhitungan komposisi pakan
lain
setiap bahan baku
Untuk tugas mandiri, kerjakan lagi soal di
Protein basal= .......... X 100% = .....
atas, agar Anda menjadi lebih menguasai
........ materi tersebut. Anda juga bisa mencari soal
Protein Suplemen =.......... X 100% = dari sumber lain
..... Pertemuan yang akan datang, akan
........ dipelajari formulasi pakan dengan metode
Aljabar Anda bisa mempelajari materi yang

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
ada di buku siswa

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Sistem pakar sebagai hasil perkembangan Selain itu


dalam dunia teknologi komputer, merupakan
sebuah sistem yang dapat bertindak
sebagaimana seorang pakar (konsultan) di
bidangnya. Sistem pakar merupakan suatu
sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran
untuk memecahkan masalah yang biasanya
memerlukan kemampuan seorang pakar.
Aplikasi sistem pakar telah digunakan
dalam berbagai bidang baik di bidang
kesehatan, bidang teknologi, maupun di
bidang pendidikan walaupun belum
banyak. Selain aplikasi di bidang-bidang
tersebut, sistem pakar juga dapat
diaplikasikan di bidang perikanan misalnya
untuk menyusun formula pakan ikan.
Berdasarkan inventarisasi data tentang
bahan pakan yang ada, sistem pakar akan
mengakom od asi kemungkinan-
kemungkinan dari ketersediaan bahan pakan
yang ada dan berbagai kemungkinan
kandungan gizi dari bahan pakan tersebut.
sistem akan menyusun formula pakan
sesuai dengan kebutuhan penyusun
formula pakan (pemakai /user). Sistem pakar
ini tidak hanya mencakup permasalahan
formula pakan untuk jenis ikan tertentu
saja tetapi dapat digunakan untuk
menentukan formula pakan dari berbagai
spesies ikan yang meliputi bahan-bahan
pakan yang digunakan dan kandungan gizi
dari formula pakan yang dihasilkan.
Disamping itu pemakai atau administrator
sistem bisa menambahkan kaidah yang
berisi bahan-bahan penyusunan pakan
beserta kandungan gizinya ke dalam
sistem. Kebutuhan akan sistem yang bisa
membantu dalam memberikan informasi yang
cepat dan akurat mengenai formula pakan
ikan tidak dapat dielakkan lagi dalam usaha
menaikkan produktifitas budidaya ikannya.
Kecepatan dan keakuratan ini sangat
dibutuhkan karena pakan untuk ikan harus
memenuhibeberapasyaratyai
t u kelengkapan kandungan gizi dan
ketepatan komposisi pakan. Kebutuhan
protein dan energi masing-masing spesies
ikan, umur, dan stadia ikan berbeda-beda
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kebutuhan nutrien ikan berubah-ubah


dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
jenis, ukuran, dan aktifitas ikan, macam
makanan, serta faktor lingkungan seperti
suhu air dan kadar oksigen terlarut
Umumnya terdapat enam macam nutrien
utama pada pakan ikan yaitu protein,
lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan
air . Dalam menentukan formula
pakannyapun memerlukan perhitungan
yang berbeda pula. Perbedaan kebutuhan
protein dan energi tersebut akan
mempengaruhi komposisi bahan-bahan
pakan yang akan digunakan untuk
menyusun formula pakan. Oleh karena itu,
dalam pembuatan pakan harus
memperhatikan kebutuhan gizi ikan.
Penelitian terdahulu oleh telah dilakukan
p en g hi tu n g an fo r mu lasi pakan ikan
menggunakan metode komputasi, namun
masih ada beberapa kelemahan antara
lain hanya terbatas pada penghitungan
secara aljabar mengenai kandungan gizi
pakan yang dibutuhkan dan
kurangnya informasi mengenai jenis-
jenis bahan pakan yang digunakan untuk
pembuatan pakan ikan karena informasi-
informasi tersebut tidak terangkum dalam
sebuah basis data.

Untuk menambah wawasan lebih jauh


mengenai formulasi pakan kalian juga
dapat mempelajari secara mandiri melalui
internet. Di internet kalian bisa mencari
lebih jauh materi tentang formulasi pakan
tersebut. Salah satu website yang dapat
kalian kunjungi untuk menambah wawasan
dan pemahaman kalian tentang formulasi
pakan adalah sebagai berikut:

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

1. Komposisi ini sering disebut formulasi


7. Protein Basal; Semua bahan baku pakan
pakan yang artinya rumusan pakan
baik nabati, hewabi dan limbah industri
dengan komposisi bahan pakan yang
(alternatifI yang memiliki kandungan
diperlukan dan sesuai dengan macam
pritein kurang dari 20%
pakan yang akan dibuat.
8. Protein Suplemen: semua bahan baku
2. Beberapa metode yang digunakan dalam
pakan baik nabati, hewani dan limbah
menyusun formulasi pakan antara lain:
industri ( alternatif) yang memiliki
a. Metode Pearsons Square (metode kandungan protein lebih 20 %
segi empat)
b. Metode aljabar
c. Metode trial and eror
d. Metode wordsheet
3. Metode Pearsons square (Metode segi Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
empat Metode ini biasanya digunakan dan benar!
untuk menggambarkan kadar nutrisi 1. Apa saja metode perhitungan formulasi
protein, lemak, karbohidrat atau nutrisi pakan buatan yang kamu ketahui ?
lain yang diperlukan oleh biota air, jelaskan!
seperti vitamin dan mineral
2. Apa yang kamu ketahui tentang protein
4. Metode aljabar adalah merupakan suatu basal dan protein suplemen? Jelaskan!
metode penyusunan formulasi yang
3. Buatlah satu formulasi pakan dengan kadar
didasari pada perhitungan matematika
protein 30 % sebanyak 10 kg dari bahan
yang bahan bakunya dikelompokkan
bahan sebagai berikut :
menjadi X dan Y. X merupakan jumlah
berat bahan baku dari kelompok sumber a. Dedak halus dengan kadar protein 13 %
protein utama b. Tepung ikan dengan kadar protein 50%
5. Metode Trial and Error (coba-coba) c. Bungkil kedelai dengan kadar protein 24
metode yang banyak digunakan oleh %
pembuat pakan skala kecil dimana metode d. Tepung jagung dengan kadar protein
ini relatif sangatmudah dalam membuat 11%
formulasi pakan ikan. Metode ini
Berapa masing-masing bahan yang
prinsipnya adalah semua bahan baku yang
dibutuhkan ?
akan digunakan harus berjumlah 100%.
4. (belum ada)
6. Metode wordsheet adalah metode
Metode ini dapat menggunakan alat 5. (belum ada)
bantu komputer untuk menghitung
jumlah bahan baku yang digunakan
dengan membuat lembar kerja pada
program microsoft excell. Data
kandungan nutrisi bahan baku dan jenis Anda sudah mempelajari formulasi pakan
bahan baku yang akan digunakan buatan. Coba Anda diskusikan metode
dimasukkan dalam datatersebut dan metode yang digunakan dalam menyusun
berapa jumlah kebutuhan untuk setiap formulasi pakan buatan. Dari beberapa
jenis bahan baku harus mengalikan antara metode tersebut, metode mana yang
persentase bahan baku yang digunakan menurutmu paling efektif dalam penyusuna
dengan kandunganprotein, lemak dan formulasi pakan buatan. Tugas dikerjakan
karbohidrat bahan baku, dalam bentuk laporan dengan format yang
sudah disepakati dengan guru pengampu.
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Setelah mempelajari Bab VI ini, Anda


tentu menjadi paham tentang Formulasi
Pakan Buatan .Bagaimana kesan Anda
setelah mengikuti pembelajaran Bab VI ini?
1. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada Bab VI ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VI ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VI?
Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda, karena materi ini akan
menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
dibahas di bab-bab selanjutnya.

1
BAB VII
PRODUKSI PAKAN BUATAN

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menjelaskan peralatanan pembuatan pakan buatan de
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu untuk membuat pakan buatan sesuai prosedur

PENGUJIAN MUTU PAKAN BUATAN

FISIK KIMIA BIOLOGI

Pengujian mutu pakan - uji fisik pakan - uji kima pakan - uji biologi pakan - pengontrolan mutu

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pakan merupakan sumber energi dan


pembuat pellet. Untuk pembuatan pellet
materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan
menggunakan alat blower, boiler, mash
makhluk hidup. Pakan Buatan adalah pakan
bin, cooler, die, screw conveyor, mixer,
yang dibuat dengan formulasi tertentu
vibrator dan transporter.
berdasarkan pertimbangan pembuatnya.
Pembuatan pakan buatan sebaiknya Alat mesin dan perlengka
didasarkan pada pertimbangan kebutuhan p a n pendukung yang dipergunakan
nutrisi atau gizi hewan ternak atau peliharaan untuk memproduksi pakan harus
yang bersangkutan, sumber dan kualitas disesuaikan dengan jenis pakan yang
bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan akan diproduksi serta memenuhi
berbagai pertimbangan tersebut, persyaratan teknis minimal.
diharapkan pakan buatan yang dihasilkan, Persyaratan dari alat mesin pengolah
dalam hal ini adalah pakan ikan, dapat pakan yang akan dibeli dan d i p e r g
memiliki standar mutu tinggi dengan biaya u n a k a n o l e h k e l o m p o k
yang murah. peternak/pembudidaya menurut Ma'sum
Dalam melakukan kegiatan budidaya (2011) adalah :
ikan secara intensif, pakan buatan merupakan 1. Sesuai dengan jenis bahan pakan yang
faktor terpenting untuk menunjang akan diproses
keberhasilan agribisnis budidaya tersebut. 2. Permukaan yang berhubungan dengan
Selain itu, pakan buatan berfungsi sebagai bahan pakan yang di proses harus halus,
sumber energi utama bagi perkembangan tidak berlubang/ bercelah, tidak
dan pertumbuhan ikan yang dibudidayakan. mengelupas, tidak menyerap air dan
Untuk biaya pakan dalam usaha budidaya tidak berkarat.
ikan intensif termasuk terbesar, yakni sekitar 3. Alat mesin tidak mencemari hasil
30% - 60%. Untuk menekan biayan produksi produksi dengan jasad renik, unsur atau
pakan tersebut , alangkah baiknya pakan bisa fragmen logam yang lepas atau
diproduksi sendiri. Nah pada bab kali ini akan pergeseran dari peralatan, minyak
membahas tentang pembuatan pakan buatan pelumas, bahan bakar, dan sebagainya.
A. PERALATAN PEMBUATAN PAKAN 4. Bentuk konstruksinya diupayakan agar
Ada dua cara yang dapat ditempuh bahan pakan tidak tumpah/terbuang
dalam pembuatan pakan berbentuk pellet, sewaktu diproses.
yaitu secara manual dan atau dengan 5. Dalam pengadaan mesin, agar dilakukan
m e n g g u n a k a n m e s in ( f e e d m uji coba operasional sampai bisa
i l l ) . P embuatan pakan secara memproduksi pakan. Oleh karena itu
manual dilakukan dengan diperlukan jaminan atau garansi dari
menggunakan alat-alat yang sederhana. suplier sampai alat mesin dapat
Alat yang dipergunakan adalah sekop berfungsi dengan baik.
(paddle) atau drum yang dirancang
Selain alat utama dari pembuatan
dengan mengunakan prinsip kerja mixer
pakan, terdapat pula peralatan pendukung
(Pujaningsih, 2011).
untuk menunjang proses produksi
Cara yang kedua dengan menggunakan pakan. Peralatan pendukung lain terdiri
mesin. Mesin pembuat pakan ini terdiri dari :
atas mesin-mesin penggiling (hammer
1. Gerobak/troli : memudahkan dan
mill), mesin penimbang (weigher), mesin
mempercepat membawa bahan pakan
pemusing (cyclone), mesin
pengangkat/pemindah bahan (auger, 2. Conveyor : Berfungsi sebagai sarana
elevator), mesin penghembus (blower), untuk memindahkan bahan pakan yang
mesin pencampur (mixer), dan mesin diproses dari satu unit ke unit operasi

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

lainnya.

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

3. Kaitan (gaco) : Penggunaan gaco


empat cara yang diterapkan pada
diperlukan pada saat menaikkan atau
mesin-mesin pengecilan ukuran :
menurunkan karung/kemasan bahan
pakan atau pakan yang di produksi 1) Kompresi, pengecilan ukuran
dengan tekstur yang keras;
4. Wadah atau bak penampung dan sekop
2) Impact atau pukulan, digunakan
5. Peralatan bengkel, yang terdiri dari
untuk bahan padatan dengan
kunci, palu, obeng, tang, gergaji, dsb
tekstur kasar;
yang dapat digunakan jika ada masalah
pada alat mesin pengolah pakan. 3) A t t r i t io n , d ig u n a k a n u
n t u k menghasilkan produk
Alat pembuatan pakan yang sering
dengan tekstur halus dan;
digunakan terbagi dalam tiga skala yang
berbeda berdasarkan kapasitas dan 4) C u t t i n g , d i g u n a k a n u n
kontinuitas pembutannya yakni skala t u k menghasilkan produk
industri pabrik, industri laboratorium dan dengan ukuran dan bentuk
industri rumah tangga. tertentu.
1. Skala industri Pabrik Tujuan utama dari proses grinding
adalah :
Alat yang dipergunakan adalah
penebung ikan, pencampur (mixer), 1) Meningkatkan luas permukaan
pemanas bahan (stemer) khusus untuk partikel bahan terhadap sistem
pelet pakan ikan, mesin pencetak pencernaan sehingga
pelet (peletiser) dan mesin pengering meningkatkan daya cerna bahan
alat industri pembuat pelet pakan 2) Memperbaiki cara penanganan
industri laboratorium dan indtustri terhadap bahan baku
rumah tangga. Proses pembuatan 3) Memperbaiki karakteristik mixing
pakan ikan skala industri adalah: dari setiap bahan baku sehingga
Mesin Terkait Pengolahan Ikan bisa diperoleh hasil mixing yang
Feed grinder Feed mixer Ekstrusi lebih homogen.
umpan ikan Pengering pelet Mesin 4) Memuaskan selera konsumen
pen i mba ng a n da n peng epa ka n karena tampilan pakan menjadi
otomatis lebih baik.
Untuk alat alat yang dipergunakan 5) Memperluas permukaan bahan
di industri/pabrik pakan antara lain : pakan dan memperkecil ukuran
a.Alat Penepung (Grinding) partikel bahan pakan agar pada
Grinding adalah proses proses pencampuran bahan dapat
pengecilan ukuran partikel bahan dihasilkan pakan yang homogen.
dari bentuk kasar menjadi ukuran Pada prinsipnya pengecilan ukuran
yang lebih halus dan menghindari diklasifikasikan menurut produk
segregasi partikel- partikel bahan. akhir yang dihasilkan.
Pengecilan ukuran merupakan 1) Pengecilan ukuran ekstrim yaitu
suatu bentuk proses merubah dimensi ukuran bahan
penghancuran dan pemotongan secara s i gni f i k an , mi s al n y a
bentuk padatan menjadi bentuk yang penggilingan dan penggerusan.
lebih kecil oleh gaya mekanik 2) P e n g e c i l a n b a h a n y a n g
(Susi,2012). menghasilkan ukuran produk
Menurut Susi ( 2012) Terdapat yang masih berdimensi besar
atau nisbah produk akhir

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dengan

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

awalnya tidak terlalu signifikan, rangkaian mata pisau.


misalnya pada proses pemotongan
dan pengempaan.
Bahan–bahan yang harus
melewati proses grinding adalah
jagung, sorghum, kedelai, kacang
tanah, dedak kasar, sumber protein
hewani yang kasar dan lain-lain.
Proses grinding berkaitan dengan
ukuran partikel bahan karena ukuran
partikel y a n g b is a d ih a s i lk a
n s a n g a t dipengaruhi oleh
ukuran diameter saringan yang
digunakan dan kecepatan putaran
pisau. Diameter saringan 3 mm
pada kecepatan p u t a r a n t in g
g i c u k u p u n t u k
menghasilkan partikel- partikel
berdiameter <2 mm yang sudah
cukup halus untuk menjaga kualitas
pellet (Lintang, 2013).
Karakteristik bahan menentukan
efisiensi grinding. Bahan dengan
kadar air tinggi akan mempersulit
grinding karena bahan cenderung
lengket dan sulit keluar dari lubang
saringan. Bahan yang digunakan
sebaiknya cukup kering sehingga
mempermudah proses da
n cenderung cepat keluar dari ruang
grinding.
Ada dua jenis alat yang dapat
d ig u n a k a n u n t u k m e la k u k
a n penepungan bahan baku.
Peralatan yang di gu n ak an pada
pros es penepungan menggunakan
saringan adalah alat penepung
hammer disk mill dan disk mill.
Hammer mill digunakan untuk
kapasitas produksi yang lebih besar
sedangkan Discmill untuk kapasitas
produksi kecil.
b. Mesin Penepung Disk Mill
Mesin penepung disk mill bekerja
dengan cara menggabungkan
fungsi tempaan dengan fungsi
giling. Di dalam mesin ada
lempengan (disk mill) dengan
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Gambar 7.2. hammer miil (Sumber : https://www.google.com/


Disk mill ini bekerja menempa search?q=gambar+hammer+mill+skala+industri&safe= )
sekaligus memecah bahan
material menjadi tepung.
Kecepatan proses penepungan-
nya bisa mencapai dua kali lebih
cepat dari mesin hammer m i l l ,
d e m i k i a n j u g a d e n g a n
kehalusannya lebih halus dari
tepung yang digiling oleh mesin
hammer mill yaitu bisa mencapai
ukuran butiran tepung sampai 0.4
mes.

Gambar 7.1 disk mill skala industri ( Sumber :


https://www.regin adellerose.it/Nov/21_mesin-penggiling-
mill.html )

c. Mesin Penepung Hammer Miil


Mesin penepung hammer mill
dalam proses penepungannya
tidak hanya memecah tapi juga
mengaduk bahan material di
dalamnya sehingga sangat cocok
untuk membuat adonan. Kehalusan
tepung bisa mencapai ukuran 1-
2mes. Kelebihan mesin ini adalah
bisa untuk menghaluskan adonan
bahan material yang berkadar air
tinggi.

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Gambar 7.3 mixer vertikal ( Sumber : ttps://www.mesin


d. Alat pencampur (Mixer) raya.co.id/vertical-mixer-mesin-pengaduk-vm-1000.html )

Bahan baku yang telah


berbentuk tepung ditimbang sesuai
dengan jumlah bahan baku yang
akan digunakan. Apabila bahan
baku yang akan digunakan cukup
banyak sebaiknya digunakan
timbangan duduk atau timbangan
beras. Namun bila sedikit sebaiknya
menggunakan timbangan kue atau
timbangan lainnya yang mempunyai
tingkat ketelitian lebih tinggi.
Untuk bahan baku dengan
jumlah sedikit, terlebih dahulu
dilakukanpre- mixing atau
pencampuran awal. Bahan yang
dicampur pada tahap awal meliputi
vitamin, mineral, kalsium karbonat,
asam amino kristal, pemacu
pertumbuhan, t dan antioksidan.
Penimbangan bahan – bahan ini
harus dilakukan dengan timbangan
yang mempunyai tingkat ketelitian
tinggi.
Minimal diperlukan waktu 15
menit untuk mencampur bahan pakan
dengan menggunakan m
e s in pencampur jenis beton molen
supaya diperoleh campuran yang
merata. Apabila digunakan mixer
horisontal, diperlukan waktu
pencampuran lebih
singkat.Pencampuran bahan pakan
ter seb u t dapat men g gu n akan
berbagai macam mesin pencampur
(mixer), yaitu mixer vertical
maupun mixer horizontal.
1) Mixer Vertical

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Mixer vertical merupakan


mesin pencampur pakan yang
berbentuk vertical. Berikut ini
kelebihan dan kelemahan dari
mesin mixer vertical:
a) Kelebihan:
(1)Kapasitas
pencampuran lebih
fleksibel
(2)Memerlukan daya lebih
kecil dan
(3)Investasi lebih kecil
b) Kelemahan:
(1)Waktu pencampuran lama
(2)Waktu pengisian lama
(3)Waktu pengosongan lama
2) Mixer Horizontal
Gambar 7.4. Mixer horisontal ( Sumber: https://www.google
.com/search?safe=strict&hl=id&authuser=0&ei=a8Y6XJ- )

Mixer horizontal merupakan


mesin pengaduk dalam
pengolahan bahan pakan
berbentuk horizontal. Berikut
kelebihan serta kelemahan dari
mixer horizontal:
a) Kelebihan:
(1)Mixing time relatif lebih
singkat
(2)Waktu Pengisian relatif cepat
(3)Waktu pengosongan
relatif cepat
(4)Memungkinkan
mencampur bahan pakan
cair
b) Kelemahan:
(1)Menempati ruangan yang

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

lebih besar
proses conditioning adalah proses
(2)Investasi lebih besar pemanasan dengan uap air pada
(3)Kapasitas pencampuran bahan yang ditujukan untuk
kurang gelatinisasi agar terjadi perekatan
(4)Fleksibel (minimum 80% antar partikel bahan penyusun
dari kapasitas) sehingga penampakan pellet
Perbandingan Mixer Horizontal menjadi kompak, durasinya mantap,
dan Mixer Vertical tekstur dan kekerasannya bagus.
Proses conditioning ditujukan untuk
Spesifikasi Horizontal Vertical
gelatinisasi dan melunakkan b a h a
n a g a r m e m p e r m u d a h
Motor 10 Kw 4 Kw
pencetakan. Disamping itu juga
Pencampuran 6 menit 15 menit
bertujuan untuk membuat pakan
Kapasitas 10 ton 4 ton menjadi steril, terbebas dari kuman
Kw Per Ton 1Kw 1 Kw atau bibit penyakit; menjadikan pati
dari bahan baku yang ada sebagai
S e t e la h d i t im b a n g , b a perekat; pakan menjadi lebih lunak
h a n dicampur secara merata dan sehingga ternak mudah mencernanya;
homogen agar seluruh bagian pakan menciptakan aroma pakan yang
yang dihasilkan mempunyai lebih merangsang nafsu makan
komposisi zat gizi yang merata dan ternak.
sesuai dengan formulasi.
Proses conditioning dilakukan
Pencampuran bahan- bahan
dengan bantuan steam boiler yang
dilakukan secara bertahap mulai
uapnya diarahkan ke dalam campuran
dari bahan yang volumenya paling
pakan. Apabila penguapan dilakukan
besar hingga bahan yang
dengan mixer jenis beton molen,
volumenya paling kecil.
proses penguapan dilakukan sambil
Pencampuran bahan baku dalam mengaduk campuran pakan
jumlah kecil dapat dilakukan pada tersebut. Penguapan tidak boleh
wadah dan pengadukannya dapat dilakukan di atas suhu yang
dilakukan dengan tangan atau alat diizinkan, yaitu sekitar 80°C.
seperti centong nasi. Pencampuran Pengukusan dengan suhu terlalu
bahan baku dalam jumlah besar tinggi dalam waktu yang lama akan
biasanya menggunakan alat bantu, merusak atau setidaknya
misalnya serok sebagai pengganti mengurangi kandungan beberapa
mesin pencampur (mixer). Untuk nutrisi dalam pakan, khususnya
memperoleh hasil yang sempurna dan vitamin dan asam amino. Selama
homogen dan apabila biaya tersedia proses kondisioning terjadi
maka dianjurkan menggunakan mesin penurunan kandungan bahan k e r i
pencampur (mixer). n g s a m p a i 2 0 % a k i b a t
Proses penting dalam peningkatan kadar air bahan dan
pembuatan pellet adalah menguapnya sebagian bahan organik.
pencampuran (mixing), pengaliran Proses kondisioning akan optimal
uap ( conditioning), p e n c e t a bila kadar air bahan berkisar 15-18 %.
k a n ( e x t r u d i n g ) d a n f. Pencetakan (Pelletizing)
pendinginan (cooling).
Setelah proses pencampuran bahan
e. Proses conditioning baku pakan dan proses conditioning
( pemanasan dengan uap) baru
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kemudian dicetak,
didinginkan (cooling)
dikeringkan. Dan proses

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

akhirnya terdiri dari proses sortasi,


gukusan, adonan bahan pakan itu
pengepakan dan penyimpanan di
dimasukkan ke dalam mesin
gudang.Alat pencetak p
pencetak untuk kemudian dicetak
e l e t berbentuk silinder, terbuat dari
menjadi pelet melalui sistem kerja
bahan mild steel atau stainless
mesin pencetak pelet, yaitu
steel. Pada bagian dalamnya
mendorong adonan bahan di dalam
terdapat ulir pengepres bahan
sebuah tabung selinder yang
adonan pelet. Ulir pengepres ini
terbuat dari besi atau baja
mendorong bahan adonan ke arah
dengan menggunakan ulir
ujung silinder dan menekan plat
(screw) menuju lubang cetakan
berlubang sebagai p e n c e t a k
(die) berupa le m p e n g a n b
pe l e t. L uba ng pla t
e s i a t a u b a j a berbentuk
berdiameter, sesuai dengan ukuran
lingkaran dengan lubang-
pelet yang dikehendaki. Pelet yang
lubang berdiameter 2-3 mm,
keluar dari lubang cetakan akan
sehingga pakan akan keluar dari
dipotong oleh pisau yang berputar
cetakan tersebut dalam bentuk
di bagian luar silinder.
pelet.
Sistem kerja mesin pencetak
2) Mesin pencetak pelet tepung
sederhana adalah dengan mendorong
bahan campuran pakan di dalam Alat pencetak pelet apung
sebuah tabung besi atau baja dengan berbentuk silinder, terbuat dari
menggunakan ulir (screw) menuju bahan Mild Steel atau Stainless
cetakan (die) berupa pelat berbentuk Steel. Pada bagian dalamnya
lingkaran dengan lubang – lubang terdapat ulir (screen) pengepres
berdiameter 2 – 3 mm, sehingga bahan adonan pelet. Ulir pengepres
pakan akan keluar dari cetakan ini mendorong bahan adonan ke
tersebut dalam bentuk pellet. arah ujung silinder dan menekan
Kelemahan sistem ini adalah plat berlubang (die) sebagai
diperlukannya tambahan air sebanyak pencetak pelet. Lubang-lubang
10 – 20% ke dalam campuran pakan, pada plat (die) berdiameter, sesuai
sehingga diperlukan pengeringan d e n g a n u k u r a n pe le t y a
setelah proses pencetakan tersebut. n g dikehendaki. Pelet yang keluar
Penambahan air dimaksudkan untuk dari lubang cetakan akan dipotong
membuat campuran atau adonan oleh pisau yang berputar di
pakan menjadi lunak, sehingga bisa bagian luar silinder. Mesin cetak
ke l u a r m ela lui ceta ka n. J ika pelet ini dengan sistem
dipaksakan tanpa menambahkan air bertekanan tinggi mengepress /
ke dalam campuran, mesin akan memadatkan adonan bahan untuk
macet. Di samping itu, pellet yang dicetak menjadi pelet pakan ikan.
keluar dari mesin pencetak biasanya Hasil cetakan pada umumnya
kurang padat. Mesin pencetak pellet dapat mengapung.
ada dua jenis yaitu mesin pencetak g. Alat/ Mesin Pemanas Uap ( Alat
pellet tenggelam dan mesin steamer)
pencetak pellet terapung. Alat ini digunakan untuk membuat
1) Mesin pencetak pelet tenggelam pelet pakan ikan yang d ap at
Setelah proses pemanasan mengapung dengan memanfaatkan
dengan penguapan atau pen panas uap air. Pemanasan dapat
mengubah kandungan pati dalam

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

bahan baku pakan menjadi


dekstrin

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

yang mempunyai sifat perekat,


sehingga permukaan pelet dapat
dicetak dengan kompak, namun
bersifat mudah hancur ( crumble)
karena bagian dalamnya berongga,
sehingga setelah dicetak dan
d i k e r i n g k a n d a p a t
melayang/mengapung di air sekitar 5 Gambar 7.2 Mesin pengering pelet tipe Rotary Drye
menit. Pemanasan juga dapat Sumber : http://mesin-pelet.blogspot.com/p/mesin-pengering.html

mematikan bakteri dan unsure yang


2. Skala industri laboratorium
membahayakan bagi ikan. Alat
pemanas terbuat dari stainless steel Dalam skala laboratorium kapasitas
berbentuk tabung dengan diameter produksi pakan tidak begitu besar.
113 cm dan panjang 170 cm. Dimensi Biasanya hanya digunakan untuk
keseluruhan alat adalah panjang 90 keperluan percobaan, penelitian
cm, lebar 90 cm, dan tinggi 190 cm. ataupun uji coba bahan. Alat- alat yang
h. Alat Pengering Pellet tersedia , hanya terdiri dari beberapa
bagian mesin yang umumnya
Mesin pengering berfungsi digunakan. Mesin untuk produksi pakan
mengeringkan pelet hasil cetakan, ikan ini terdapat beberapa jenis, seperti
dengan tujuan mempertahankan mesin penepungan bahan untuk
struktur kompak dan padat serta pembuatan pakan ikan, mesin untuk
memperpanjang umur simpan pelet mencampur bahan dan campuran
dengan menghambat pertumbuhan lainnya, mesin pencetak pakan ikan,
jamur melalui pengurangan kadar mesin pengering pakan ikan yang sudah
airnya, sehingga dapat digunakan jadi. Berikut ini penjelasan dari masing-
untuk jangka waktu yang lama. masing mesin :
Pengeringan adalah tahap akhir a.Mesin Disc Mill (Mesin Penepung Biji)
dalam proses pembuatan pakan ikan.
Pengeringan dapat dilakukan secara
alami yaitu dengan menjemur
dipanas matahari dan dapat juga
dilakukan secara buatan dengan
menggunakan mesin pengering
dengan sumber energinya minyak,
gas atau listrik. Sementara ini mesin
pengering pelet yang lazim
digunakan terdiri dari 2 pilihan
model yaitu tipe rak (tray).

Gambar 7.6 Disc mill ( Sumber : https://www.globalgilson.com/


hand-crank-disk-mill )

Mesin disc mill atau mesin


penepung biji yang berfungsi untuk
penggilingan biji atau bahan untuk
pembuatan pakan ikan dengan sistem
menggiling sampai halus hingga bahan
Gambar 7.5 Alat pengering pelet rak (tray ( Sumber : http://
yang digiling berbentuk tepung.
mesin-pelet.blogspot.com/p/mesin-pengering.html) Mesin penepung biji ini dapat

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dibuka agar

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

mudah untuk membersihkan dalam


Mesin mixer horizontal atau
mesin. Dengan penggerak diesel ,
mesin pencampur bahan pakan
mesin disc mill ini akan cepat dalam
yang berfungsi untuk pencampuran
proses penggilingan bahan.
bahan p a k a n i k a n d e n g a n s i
b. Mesin Mixer Vertikal (Pengaduk s t e m pencampuran bahan
Olahan Pakan) berbentuk horizontal. Sistem
Mesin mixer ver tikal yang pencampuran sama dengan mesin
berfungsi untuk mencampur antara mixer vertikal hanya saja beda untuk
bahan dari pembuatan pakan ikan cara kerja dari mesin.
dan campuran yang dibutuhkan d. Mesin Pencetak Pakan Ikan (Mesin
untuk pembuatan pakan ikan. Cetak Pellet)
Dengan cara kerja yaitu bahan
Mesin pencetak pakan ikan dengan
pakan ikan yang telah selesai
fungsi memadatkan , menekan , dan
proses penggilingan, dimasukkan
juga membentuk campuran bahan
pada bagian wadah di bawah
setelah hasil olahan dari mixer pakan
mesin, lalu hopper akan mendorong
ikan, menjadi pakan ikan berbentuk
hasil gilingan ke atas, dan akan
potongan kecil kecil. Sangat cocok
dicampur dengan bahan lain di
diaplikasikan untuk produksi pakan
dalam tabung.
ayam, pakan ikan, dan pakan burung.
Dapat juga menjadi peluang usaha
baru anda sebagai produktor pakan
ikan

Gambar 7.7 mixer vertikal ( Sumber : http://tokomesinsolo.


com/mesin-mixer-tepung-vertikal/ )

Gambar7.9. alat pencetak pelet ( Sumber :


c. Mesin Mixer Horizontal (Pencampur http://www.tokomesin lampung.com/jual-mesin-cetak-pelet-
pakan-ternak-di-lampung/ )
Bahan Pakan)
3. Skala Industri Rumah Tangga
Pada dasarnya hampir sama dengan
mesin yang digunakan dalam industri
skala pabrik dan laboratorium. Mesin
ini juga memiliki bagian-bagian yang
memiliki fungsi berbeda dalam
mencetak pelet. Hanya saja mesin
Gambar 7.8 dengan skala industri rumah tangga
mixer horisontal
( Sumber : http://tokome hanya memiliki kapasitas terbatas dalam
sinsolo.com/mesin-mixer
-tepung-vertikal/ ) memproduksi pakan. Alat ini berfungsi
sebagai penggiling bahan-bahan yang

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

telah dicampur dan mencetak


ikan. Semakin kecil stadia ikan maka
menjadi pelet.
partikel pakan harus semakin halus.
Beberapa jenis bahan pengayak yang
dapat digunakan antara lain: ayakan
kawat, ayakan nilon, ayakan kopi, dan
lain-lain. Peralatan lain yang
digunakan dalam proses
penggilingan/penepungan antara lain
penumbuk padi, alat penggiling,
mesin penepung (hammer mill) atau
grinder yang digerakkan dengan
tenaga listrik. Selain cukup sederhana
dan tidak perlu investasi besar,
peralatan ini dapat menghemat tenaga
manusia, produk yang dihasilkan juga
Gambar 7.10. alat pencetak pelet manual ( Sumber : cukup lumayan, yaitu dapat
https://www. shoplocal.co.id/toko/rumah-tangga/peralatan-
hewan-peliharaan/ alat-cetak-pelet-manual/ ) mencapai tingkat produk sekitar
240–400 kg/hari.
2. Pencampuran
B. PROSEDUR PEMBUATAN PAKAN Bahan baku yang telah berbentuk
Setelah memilih bahan baku kemudian tepung ditimbang sesuai dengan jumlah
dilanjutkan proses pembuatan pakan ikan. bahan baku yang akan digunakan.
Dalam proses pembuatan pakan ikan ada Apabila bahan baku yang akan
bebrapa tahapan yang perlu dilakukan digunakan cukup banyak sebaiknya
yakni : digunakan timbangan duduk atau
timbangan beras. Namun bila sedikit
1. Penggilingan/penepungan
sebaiknya menggunakan timbangan kue
Proses penggilingan merupakan atau timbangan lainnya y
pra-proses dalam pengolahan agar a n g mempunyai tingkat ketelitian
didapatkan bahan yang siap untuk lebih tinggi. Setelah ditimbang,
diolah. Penggilingan bertujuan untuk bahan dicampur secara merata dan
memperkecil dan menghaluskan bahan homogen agar seluruh bagian
baku yang semula masih berbentuk pakan yang dihasilkan mempunyai
bongkahan sehingga permukaannya komposisi zat gizi yang merata dan
menjadi lebih luas. Dengan demikian, sesuai dengan formulasi.
nilai kandungan nutrisi persatuan berat Pencampuran bahan-bahan dilakukan
pakan yang dimakan oleh ikan secara bertahap mulai dari bahan yang
menjadi lebih tinggi. volumenya paling besar hingga bahan
Penggilingan/penepungan juga yang volumenya paling kecil
akan mempermudah proses berikutnya, Pencampuran bahan baku dalam
yaitu pencampuran dan pencetakan / jumlah kecil dapat dilakukan pada
pemeletan. wadah dan pengadukannya dapat
Bahan baku yang telah digiling dilakukan dengan tangan atau alat
kemudian diayak untuk mendapatkan seperti centong nasi. Pencampuran
partikel yang sesuai dengan kebutuhan bahan baku dalam jumlah besar
biasanya menggunakan alat bantu,
misalnya serok sebagai pengganti
mesin pencampur (mixer). Untuk
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

memperoleh hasil yang

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sempurna dan homogen dan apabila keinginan.


biaya tersedia maka dianjurkan
menggunakan mesin pencampur
(mixer).
3. Pencetakan
S e t e la h t e r c a m p u r m e r
a t a , campuran bahan baku
tersebut kemudian diseduh dengan
air panas dan diaduk lagi sehingga
menjadi adonan berbentuk pasta.
Pasta ini kemudian digiling dengan
alat pencetak (Gambar 8.2). Alat
pencetak yang paling s e d e r h a
n a m e n g g u n a k a n a l a t
penggiling daging dan yang lebih
canggih menggunakan mesin pencetak
p e le t ( C P M p e l le t m i l l ) . J
ik a menggunakan alat ini maka bahan
baku harus dalam keadaan kering
(tanpa dibuat adonan terlebih dahulu).
4. Pengeringan
Bahan baku yang telah tercetak
menjadi pelet kemudian dikeringkan.
Pengeringan ini bertujuan untuk
menurunkan kadar air yang terkandung
di dalam pakan atau pelet sehingga
menjadi minimal dan stabil (sekitar
10%). Dengan demikian, pakan yang
telah dibuat tidak mudah ditumbuhi
jamur atau mikroba. Pengeringan dapat
dilakukan secara alami dengan bantuan
sinar matahari dan secara mekanik
dengan bantuan alat (oven) pengering.
Kedua cara tersebut tentu
mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Pengeringan secara alami, tidak
memerlukan biaya investasi dan
operasional alat, tetapi sangat
bergantung kepada sinar matahari
dan diperlukan lahan untuk
penjemuran. Sebaliknya, jika digunakan
alat pengeringan, maka diperlukan
biaya investasi dan operasional alat,
tetapi pengeringan dapat dikerjakan
di setiap waktu tanpa terikat musim,
dan tidak memerlukan lahan yang
luas untuk pengeringan, serta
dapat mengatur suhu sesuai
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Apabila lahan penjemuran tersedia pakan.Oleh karena itu, agar pakan yang
maka pada saat terik matahari sudah kering tetap terjaga kadar
dilakukan pengeringan secara alami airnya didalam kemasan, sehingga
(penjemuran), namun apabila tiba dapat disimpan dalam jangka waktu
musim hujan atau lahan yang lama dengan kualitas tetap
penjemuran tidak cukup tersedia terjaga, maka
maka digunakan alat pengering
walaupun diperlukan biaya
tambahan. Pengeringan secara
alami dengan b a n t u a n s in a r
m a t a h a r i d a p a t menghemat
biaya operasional, terutama jika lahan
penjemuran cukup tersedia.
5. Pembentukan
Bentuk pakan berkaitan erat
dengan tingkat stadia (umur) ikan.
Ikan dengan stadia dini (larva)
biasanya diberi pakan berbentuk
tepung (powder), suspensi, atau
lembaran; ikan stadia juvenil diberi
pakan berbentuk remah (crumble),
ikan stadia lanjut (dewasa) diberi
pakan berbentuk pelet. Sesuai
dengan kebutuhan jenis dan stadia
ikan maka pakan yang semula
berbentuk pelet dapat dijadikan
bentuk lain misalnya dengan
menggunakan alat yang paling
sederhana (misalnya mesin
penggiling kopi). Mesin untuk
mengubah pakan berbentuk pelet
menjadi bentuk tepung disebut
mesin mikro pulverizer,
sedangkan alat untuk
mengubah menjadi remah disebut
mesin disebut mesin crumb le.
Setelah proses pembuatan pakan
selesai maka pelet yang dibuat siap
dikonsumsi ikan atau dipasarkan.
6. Pengemasan
Pengemasan dan
penyimpanan pakan merupakan
tahap akhir dari proses pembuatan
pakan. Pengemasan yang baik akan
meningkatkan daya simpan pakan
buatan semakin lama dan tetap
memp ertahankan kualitas

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

pakan ikan harus dikemas dengan komoditi tersebut. Faktor- f a k t o r y a n


rapi dan terisolasi dengan udara gmempengaruhi
bebas, s e h i n g g a t i d a k m u d a
h terkontaminasi.Bahan yang
digunakan untuk mengemas pakan
antara lain adalah karung plastik
anyaman untuk bagian luar
sedangkan untuk bagian dalam
dilapisi kantong plastik tipis dan
transparan. Bagian kantong plastik
itulah yang membuat pellet/pakan ikan
terisolasi dari udara bebas,
sedangkan karung plastik anyaman
merupakan pelindung agar kantong
plastik tidak mudah bocor serta
memudahkan dalam pengangkutan.
Jenis bahan kemasan yang lainnya
adalah dari kertas semen yang dibuat
seperti kantong dan biasanya
digunakan untuk mengemas pakan
yang mempunyai berat antara 5-
10 kg. Kantong kertas semen ini
merupakan bagian luar dari kantong
kemasan, sedangkan pada bagian
dalamnya merupakan kantong plastik
tipis dan transparan. ada pengemasan
skala pabrik semua alat pengemasan
sudah terangkai menjadi satu dan pada
saat pakan ikan masuk kedalam
kantong k e m a s a n , l a n g s u n g
d i l a k u k a n penjahitan otomatis
pada kemasan tersebut. Tetapi pada
beberapa perusahaan kecil proses
pengemasan dilakukan secara
manual dengan memasukkan pakan
ikan ke dalam kantong dan ditimbang
beratnya secara manual, kemudian
dilakukan penjahitan k a n t o n g k e
m a s a n d e n g a n menggunakan
mesin jahit portable untuk plastik
kemasan.
Sedangkan penyimpanan adalah
tindakan pengamanan yang terkait
dengan waktu yang bertujuan untuk
m e m p er t a h a n k a n dan men j ag a
komoditi yang disimpan dengan cara
menghindari, menghilangkan
berbagai faktor yang dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas
1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

penyimpanan pakan adalah: g. Lama penyimpanan pakan buatan


a. Jenis pakan didalamruangpenyimpan
a n sebaiknya tidak lebih dari tiga
b. Lama penyimpanan
bulan.
c. Metode penyimpanan
d. Temperatur
e. Kandungan air
f. Kelembaban udara
g. Serangga, kapang, bakteri, binatang
pengerat
h. Komposisi bahanpakan tersebut
Beberapahalyanghar
u s diperhatikan dalam menyimpan
pakan agar tidak mempengaruhi
kandungan nutrient pakan, adalah :
a. Kadar air yang terkandung dalam
pakan tidak lebih dari 10%,
sehingga pakan tidak mudah
terserang jamur.
b. Ruang penyimpanan pakan harus
bersih, kering, aman dan memiliki
ventilasi yang baik, sehingga
supply o k s i g e n d i d a l a m r u
a n g a n penyimpanan tetap
mencukupi. Oleh k a r e n a i t u ,
s e b a i k n y a r u a n g
penyimpanan pakan berhubungan
langsung dengan sinar matahari.
c. Ruangan penyimpanan memiliki
kelembaban relatif kurang dari
65%.
d. Suhu ruangan penyimpanan sekitar
20oC, agar tidak merusak dan
mengurangi kandungannutrisi
dalam pakan.
e. Tumpukan kemasan pakan
sebaiknya tidak lebih dari enam
tumpukan, dan jarak kayu tempat
meletakkan pakan dalam ruang
penyimpanan sekitar 12- 15 cm dari
dasar lantai.
f. Pakan atau bahan pakan yang
paling sering digunakan
ditempatkan pada lokasi yang
mudah dijangkau oleh
pembudidaya

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Gunakan pakan yang diproduksi


demi sedikit ke dalam mesin
terlebih dahulu baru pakan yang
pencetak pakan. Tambahkan air
diproduksi selanjutnya (First in-first
jika adonan terlalu keras dan juga
out)
tambahkan bahan kering yang
h. Jangan berjalan diatas tumpukan sudah dicampur jika adonan terlalu
pakan, hal ini dapat mengakibatkan encer.
rusak dan hancurnya pakan buatan.
6) Letakkan dan ratakan adonan yang
i. pakan ikan yang paling banyak sudah dicetak berupa pelet ke
dibutuhkan diletakkan pada posisi nampan.
yang dekat dengan pintu keluar
7) Jemur pelet yang masih basah
agar mudah dijangkau.
dibawah sinar matahari langsung
j. pakan tambahan dan obat pelengkap selam kurang lebih 2 -3 hari. Atau
pakan disimpan dalam lemari agar masukkan ke dalam oven.
t idak rusak karena umumnya
b.Giling Bahan-Bahan Sampai Halus
digunakan dalam jumlah yang sedikit.
Langkah ini penting dilakukan
k.bahan pakan yang memiliki kadar
apabila bahan-bahan yang tersedia
air yang sangat tinggi seperti jagung
belum dihaluskan. Namun bila bahan-
dan tepung ikan tidak di simpan
bahan sudah dihaluskan, langkah ini
dalam gudang penyimpanan yang
bisa dilewati
bersuhu t i n g g i p u l a , k a r e n a
d a p a t mempercepat proses c. Tambah Bahan Perekat
penjamuran. Setelah mempersiapkan bahan-
Penanganan dan manajemen bahan dengan ukuran yang tepat,
selama penyimpanan bahan Anda tidak bisa serta merta
pakan/pakan yang b a i k d i h a r a p mencampurkan semuanya sekaligus,
k a n d a p a t mempertahankan dan di waktu yang sama. Untuk
menjaga mutu pakan, sehingga dapat menghasilkan pelet ikan yang padat
meminimalisir kerugian ekonomis dan pulen, pertama-tama, tambah
akibat kerusakan pakan. bahan yang mampu menjadi
perekat, seperti tepung tapioka
7. Prosedur Kerja Membuat Pelet Ikan
dengan takaran 10%-20% dari total
a.Persiapkan alat dan bahan yang campuran bahan pembuat pelet ikan
dibutuhkan. apung.
1) Timbang masing – masing bahan T e pu n g k a n j i a ta u ta pio
sesuai dengan formulasi pakan k a teksturnya akan berubah seperti
yang telah dihitung. lem setelah disiram air. Bahan ini
2) Letakkan bahan pakan yang harus dimasukkan terlebih dahulu
telah ditimbang ke mangkok supaya dapat merekatkan bahan-
yang telah diberi label. bahan lainnya ketika dicampur
3) Campurkan semua bahan dimulai nanti.Apabila Anda tidak memiliki
dari bahan yang memiliki berat tepung tapioka, Anda juga bisa
paling sedikit sampai bahan yang menggunakan tepung gaplek atau
memiliki berat terbanyak. tepung onggok. Keduanya sama-sama
4) Aduk bahan hingga merata terbuat dari singkong dan akan
(homogen) lengket saat disiram dengan air.
d. Tambahkan Sumber Protein
5) Masukkan adonan dengan sedikit
Sumber protein dalam bahan-

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

bahan pembuat pelet ikan apung

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sudah pasti adalah tepung ikan. 1) Tahap pencampuran (blending):


Tepung ikan amat kaya akan DHA
dan EPA, dan akan meningkatkan
kualitas ikan yang Anda pancing.
Kadar air rendah dalam proses
penggilingan ikan membuat tepung
ini memliki asam amino esensial
lengkap.Anda juga bisa mengganti
tepung ikan dengan tepung jeroan
atau kepala u da n g . K e du a n
ya s a m a - s a m a memiliki kadar
protein tinggi dan bermanfaat bagi
ikan yang Anda pancing.
e. Masukkan Bahan-Bahan Pelengkap
Setelah itu, masukkan bahan-
bahan pelengkap lainnya dimulai
dari
dedak, vitamin (disarankan vitamin
B kompleks), dan disusul dengan
bahan-bahan lain. Masukkan
dengan hati-hati, jangan sampai
ada yang tumpah dan merusak
adonan.Agar pelet ikan apung lebih
sehat dan bergizi, Anda juga bisa
menambahkan kalsium karbonat
dengan jumlah sekitar 1% – 2 %
dari total berat bahan keseluruhan.
Namun hal ini sifatnya tentatif,
karena bahan-bahan lain pun
sudah cu ku p untuk menunjang
gizi ikan.
f. Campur dengan Menggunakan Mesin
Ekstruder
Untuk membuat pelet ikan apung
yang berkualitas, tak dapat
dimungkiri bahwa dibutuhkan mesin
ekstruder. Apa itu mesin ekstruder?
Mesin ekstruder adalah mesin yang
dapat m e n c a m p u r , m e n c e t
a k , d a n mengeringkan pelet ikan,
sehingga Anda tidak perlu
menghabiskan waktu untuk
menguleni adonan pelet ikan apung
dan mengeringkannya. Ada beberapa
langkah yang harus Anda lewati saat
menggunakan mesin ekstruder untuk
membuat pelet ikan. Berikut langkah-
langkahnya:

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Dalam tahap ini, semua bahan bagi ikan.Untuk itu, jangan lupa
dipersiapkan masuk ke dalam mengemas pelet ikan apung usai Anda
mesin ekstruder, seperti apa membuatnya. Anda tak perlu membeli
yang sudah dijelaskan di atas. kemasan yang mahal. Plastik pun cukup
2) Tahap penambahan air:
Tahap ini sekilas terlihat
mudah, tetapi jangan dianggap
remeh. Anda harus m e n y e s
u a i k a n a i r y a n g
ditambahkan hingga
kelembapan adonan menjadi
merata dan cukup. Bila air
kurang atau terlalu banyak,
adonan tidak akan terekstrusi
sempurna dan membuat pelet
ikan tidak akan bisa
mengapung dengan mudah.
3) T a h a p c e t a k / e k s t r u s
i : U s a i memastikan bahwa
adonan telah pulen dan juga
cukup lembab, kini Anda akan
memasuki tahap cetak alias
ekstrusi. Adonan yang
dimasukkan ke dalam
mesin dicetak menjadi pelet-
pelet ikan dengan bentuk dan
kandungan yang seragam.
4) Tahap pasca-ekstrusi: Usai
pelet ikan dicetak, maka pelet-
pelet ikan tersebut harus
dimasukkan ke dalam
pengering yang tersedia pada
mesin ekstruder. Proses p e
ngeringan ini sanga
tberpengaruhterhad
a p pengapungan pelet ikan.
Pelet ikan yang kering akan
lebih ringan dan tentunya
mudah mengapung.
8. Kemas dengan Baik
Anda bisa menjual kembali
pelet- pelet ikan apung yang sudah
Anda produksi. Mengingat usaha
ternak ikan adalah usaha yang tak
pernah mati, maka pelet ikan pun
akan selalu diminati. Apalagi pelet
ikan apung yang sudah jelas lebih
ramah lingkungan dan lebih sehat

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

untuk mengemasi pelet ikan apung


D. Prosedur Kerja
yang sudah Anda produksi. Meski
begitu, pastikan Anda merekatkan 1. Amati gmbar/alat pembuatan pakan
plastik pembungkus dengan baik, di hadapan saudara.
agar pelet ikan apung menjadi terlihat 2. Tentukan fungsi/kegunaan dari setiap
rapi dan juga tahan lama. Bagi alat tersebut.
yang membuat pelet ikan apung 3. Catat hasil kerja di lembar jawab yang
untuk konsumsi pribadi (memberi telah disediakan.
makan ikan-ikan ternak Anda sendiri),
proses pengemasan juga penting.
Anda tentunya tidak mau pelet ikan E. Lembar kerja
apung yang sudah susah payah
dibuat, kemudian terbuang karena
mudah basi dan tidak tahan lama.

PRAKTIKUM
Menyiapkan Peralatan dan Bahan Pembuat
Pakan
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi Peratalatan
dan pembuatan pakan , peserta didik
mampu menyebutkan nama dan fungsi
dari alat pembuatan pakan buatan dengan
benar.
B. Alat dan Bahan
Alat : grinding, screening, weighirid,
mixing,
Bahan : -
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
tang
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n
a k a n peralatan yang memakai tenaga
listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t
andar
operasional prosedur
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
dan simpan kembali dengan rapi pada
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Sudah pernah
No Nama Fungsi
melihat
a.
1 b
c
a
2 b
c
a
3 b
c
a
4 b
c
a
5 b
c
a
6 b
c
a
7 b
c

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

PRAKTIKUM
Membuat pakan buatan ikan (pellet) dari 3. Hitunglah komposisi /formulasi bahan
pemilihan dan pengolahan bahan baku), dan baku yang tepat dengan
beberapa tahap pekerjaan ya menggunakan metode penyusunan
i t u penggilingan/penepungan, formulasi pakan person square,
pencampuran, pencetakan , pengeringan dan dengan kandungan protein yang
pembentukan. terkandung dalam pakan disesuaikan
A. Tujuan dengan jenis ikan yang dipelihara
Setelah mempelajari materi tentang 4. Timbanglah bahan baku yang telah
produksi pembuatan pakan , peserta didik diketahui dari hasil perhitungan dan
mampu melakukan semua tahapan tahapn masukkan dalam wadah
dalam proses pembuatan pakan (dari 5. Bahan baku siap untuk dibuat pakan.
pemilihan dan pengolahan bahan baku),
dan beberapa tahap pekerjaan yaitu 6. Buatlah pakan (pellet) sesuai dengan
penggilingan/penepungan, pencampuran, prosedur dan komposisi yang telah
pencetakan , pengeringan disusun
d a n pembentukan. 7. Catat semua kegiatan pada kertas

B. Alat dan Bahan Jenis kegiatan keterangan

1. penggilingan 1. Pemilihan Bahan baku yang


digunakan meliputi :
2. Cool box jenis bahan baku

Komposisi
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pakan meliputi:

1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan Kandungan


sarung tangan jika memegang bahan nutrisi dalam pakan
2.Penyusunan
bahan yang bersifat keras. Protein...................%
formulasi pakan
Karbohidrat:...........%
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n Lemak:.....................%
a k a n peralatan yang memakai tenaga
listrik Berat dari masing
masing bahan :
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a 1. Tepung.................................gram
2. Tepung................................gram
n d a r operasional prosedur (SOP) 3. Tepung................................gram
4. Bersihkan alat yang telah digunakan 4. dst

dan simpan kembali dengan rapi pada Penepungan...................


tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila 1.Penimbangan bahan baku :..........

kegiatan praktikum telah selesai 2.Pencampuran bahan baku: .......

3.Pembuatan Pakan 3.Pembuatan adonan : .......


D. Prosedur Kerja
1. Carilah bahan baku disekitar anda yang 4.Pencetakan : ..................
dapat digunakan sebagai bahan baku 5.Pengeringan:.............
pembuatan pakan 1)Alat......
2)Ciri ciri/tanda
2. Jika bahan baku trersebut masuh pelet sudah kering........
berbentuk padatan, maka lalukan
penepungan sesuai dengan prosedur

1
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn

1. Mesin pembuat pakan ini terdiri atas


mesin- mesin penggiling (hammer mill),
mesin penimbang (weigher), mesin
pemusing (cyclone), mesin
pengangkat/pemindah b a h a n ( a u g e
r , e l e v a t o r ) , m e s i n penghembus
(blower), mesin pencampur (mixer), dan
mesin pembuat pellet. Untuk pembuatan
pellet menggunakan alat blower, boiler,
mash bin, cooler, die, screw conveyor,
mixer, vibrator dan transporter.
2. Peralatan pendukung untuk menunjang
proses produksi pakan:
a. Gerobak/troli : memudahkan dan
mempercepat membawa bahan pakan
b. Conveyor : Berfungsi sebagai sarana
untuk memindahkan bahan pakan yang
diproses dari satu unit ke unit operasi
lainnya.
c. Kaitan (gaco) : Penggunaan gaco
diperlukan pada saat menaikkan atau
menurunkan karung/kemasan bahan
pakan atau pakan yang di produksi
d. Wadah atau bak penampung dan sekop
Untuk menambah wawasan lebih jauh
e. Peralatan bengkel, yang terdiri dari
mengenai produk pakan buatan kalian juga
kunci, palu, obeng, tang, gergaji, dsb
dapat mempelajari secara mandiri melalui
internet. Di internet kalian bisa mencari 3. Alat pembuatan pakan yang sering
lebih jauh materi tentang produksi pakan digunakan terbagi dalam tiga skala yakni :
buatan tersebut disertai penjelasan skala industri pabrik, industri laboratorium
menggunakan video. Salah satu website dan industri rumah tangga.
yang dapat kalian kunjungi untuk 4 . A la t a la t y a n g d ip e r g u n a k a n
menambah wawasan dan pemahaman d i industri/pabrik pakan: Alat Penepung
kalian tentang produksi pakan buatan (Grinding), Alat pencampur (Mixer), Proses
adalah sebagai berikut: conditioning ( gelatinisasi /melunakan agar
mudah dicetak), Pencetakan (Pelletizing),
Alat/Mesin Pemanas Uap (Alat steamer)
untuk membuat pakan ikan mengapung,
Alat Pengering Pellet.
5. Proses pembuatan pakan ikan ada bebrapa
tahapan yang perlu dilakukan yakni:
Penggilingan/penepungan , Pencampuran ,
pencetakan,pengeringan, pembentukan,
pengemasan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

Anda sudah mempelajari materi membuat 4. Tulislah secara ringkas apa yang telah anda
pakan buatan. Coba Anda pergi ke tempat pelajari pada pembelajaran Bab VII !
pem bu atan pakan . Amati p er alatan
pembuatan pakan yang ada di tempat
tersebut. Catatlah peralatan apa saja yang
ada di temapt tersebut dan tanyakan fungsi
masing masing peralatan tersebut! Tugas
dikerjakan dan dibuat laporan dengan format
yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Jelaskan jenis jenis peralatan
pembuatan pakan skala industri beserta
fungsinya!
2. Jelaskan jenis jenis peralatan pembauatan
pakan skala rumah tangga besera
fungsinya!
3. Jelaskan tahapan tahapan dalam
pembuatan pakan ikan!
4. Apa yang dimaksud dengan penepunagan
dan jelaskan tujuan dari penepungan?
5. Jelaskan tujuan dari pengeringan pakan!

Setelah mempelajari Bab VI ini, Anda


tentu menjadi paham tentang pembuatan
pakan ikan. Bagaimana kesan Anda
setelah mengikuti pembelajaran Bab VII ini?
1. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada Bab VII ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang anda peroleh setelah
menyelesaikan Bab VII
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VII?

2
BAB VIII
PRODUKSI PAKAN BUATAN

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menjelaskan peralatanan pembuatan pakan buatan
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu untuk membuat pakan buatan sesuai prosedur

PRODUKSI PAKAN BUATAN

PERALATAN PEMBUATAN PAKAN MEMBUAT PAKAN BUATAN

Pakan buatan - produk pakan buatan - peralatan pembuatan pakan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Pakan memiliki peranan penting bagi ikan, disediakan pakan sebanyak 5 g


baik sebagai sumber energi, untuk
pertumbuhan, reproduksi, maupun untuk
m em el ih ar a daya tahan tu buh dan
mempertahankan hidup. Agar ikan tumbuh
sesuai dengan yang diharapkan, jenis
pakan yang diberikan pada ikan harus
bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Mutu
pakan meliputi sifat fisik, kimia, dan uji
biologis. Uji kualitas bahan pakan perlu
dilakukan karenakan Bahan baku sering
terkontaminasi atau sengaja dicampur
dengan benda-benda asing yang dapat
menurunkan kualitas sehingga perlu
dilakukan pengujian secara fisik untuk
menentukan kemurnian bahan. Pengujian
kimia pakan bertujuan untuk mengetahui
kandungan nutrisi yang ada dalam pakan.
Adapun uji biologis bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pertumbuhan
ikan saat dipelihara. Penurunan kualitas
bahan baku dapat terjadi karena
penanganan, pengolahan atau penyimpanan
yang kurang tepat. Kerusakan dapat terjadi
karena serangan jamur akibat kadar air
yang tinggi, ketengikan dan serangan
serangga saat penyimpanan (sihombing,
2017).
A. PENGUJIAN MUTU SECARA FISIK
Pegujian secara fisik mudah dilakukan
dan tidak terlalu membutuhkan biaya yang
banyak. Pengujian sifat fisik pada pakan,
dalam hal ini pelet ikan, meliputi
kekerasan pelet, stabilitas pelet dalam air,
kecepatan tenggelam pelet, serta kadar
kehalusan (Mujiman, 1985). Dikutip dari
Aslamsyah (2017), bahwasannya uji fisik
meliputi beberapa tingkatan, yaitu :
1. Tingkat homogenitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat keseragaman ukuran partikel
bahan penyusun pakan. Pakan
buatan berkualitas baik apabila
mempunyai ukuran partikel bahan
baku yang halus, seragam, dan
homogenitas tinggi. Adapun metode
yang dapat digunakan untuk uji
tingkat homogenitas yaitu

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

kemudian digerus sampai pecah.


Kemudian diayak dengan menggunakan
siknet ukuran 0,5 sampai 0,063mm.
Tingkat homogenitas dihitung dalam
persentasi pakan yang berukuran di
bawah 0,5mm. Menurut Asmawi (1983),
sifat-sifat fisik partikel ditentukan oleh
asal bahan dan proses pengolahannya.
Salah satunya adalah ukuran partikel
serta distribusi ukuran. 2) Tingkat
kehalusan Selain ukuran partikel, kadar
kehalusanjugasangatperl
u diperhatikan, hal ini disebabkan
karena mutu fisik terutama pada pelet
ikan sebagian besar ditentukan
oleh kehalusan bahannya. Semakin
halus bahannya, maka semakin stabil
pelet berada di dalam air, sehingga tidak
cepat rapuh atau pecah berantakan
(Asmawi, 1983). Metode yang sifat-
sifat fisik partikel ditentukan oleh asal
bahan dan proses pengolahannya.
Salah satunya adalah ukuran partikel
serta distribusi ukuran.
2. Tingkat kehalusan
Selain ukuran partikel, kadar
kehalusanjugasangatperl
u diperhatikan, hal ini disebabkan
karena mutu fisik terutama pada pelet
ikan sebagian besar ditentukan
oleh kehalusan bahannya. Semakin
halus bahannya, maka semakin stabil
pelet berada di dalam air, sehingga tidak
cepat rapuh atau pecah berantakan
(Asmawi, 1983). Metode yang
digunakan untuk pengujian tingkat
kehalusan adalah sama dengan
pengujian tingkat homogenitas,
yakni disediakan pakan sebanyak 5g
kemudian digerus sampai pecah.
Kemudian diayak dengan
menggunakan siknet ukuran 0,5 sampai
0,063mm. Tingkat homogenitas dihitung
dalam persentasi pakan yang berukuran
di bawah 0,5mm.
3. Tingkat kekerasan
Pakan buatan sebaiknya memiliki

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

karakteristik fisik yang kompak dan


oven pada suhu 105οC selama 10
kering, sehingga ketika dimasukkan
jam. Selanjutnya didinginkan
dalam air, pakan menjadi lunak tetapi
dalam deksikator, lalu timbang
tidak hancur. Metode yang dapat
sampai berat konstan. Menghitung
digunakan untuk melakukan
dispersi padatan menggunakan
pengujian tingkat kekerasan ini
formula:
adalah dengan
Berat kering pakan akhir x 100
memasukkan 2 g pakan ke dalam Dispersi padatan (%)=
Berat kering pakan awal
pipa paralon dengan tinggi 1 m.
kemudian
pakan dijatuhi beban anak timbangan dalam
dengan berat 500 g. Pakan yang telah
dijatuhi beban kemudian diayak
menggunakan siknet ukuran 0,5 sampai
0,063 mm. Tingkat kekerasan dihitung
dalam persentasi pakan yang tidak
hancur dengan menggunakan ayakan
berbagai ukuran.
4. Stabilitas dalam air (water stability)
Menurut Mujiman (1985), stabilitas
pelet ikan di dalam air minimal harus
mencapai waktu sepuluh menit agar
pelet tidak terbuang percuma karena
hancur dalam air, yang akhirnya dapat
menyebabkan pencemaran air oleh
pakan dan akan membahayakan
kelangsungan hidup ikan. Metode untuk
pengujian stabilitas dalam air meliputi :
a. Uji Kecepatan Pecah
Pengujian ini dapat diamati secara
visual. Kemudian, memasukkan pakan
sebanyak 10 batang ke dalam gelas
beaker yang diisi 1 L air, pengamatan
dilakukan setiap 5 menit untuk
mengetahui pakan sudah lembek atau
belum. Pengamatan dilanjutkan
sampai pakan pecah atau hancur.
b. Uji Dispersi Padatan
Dispersi padatan diamati dengan
menggunakan metode Balazs (1973).
Pakan sebanyak 5 g dimasukkan ke
dalam kotak kasa berukuran 10 x 10
cm dengan poripori sekitar 1 mm,
s e la n j u t n y a d i r e n d a m d a
la m aquarium. Setelah 4 jam pakan
yang masih tersangkut dalam kotak
kasa dikeringkan beserta kotak kasa

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

c. Uji Dispersi Nutrien


Pengurangan kadar nutrien awal
dan setelah dilakukan
perendaman b e b e r a p a w a k t
u . P a k a n y a n g be rk u al i tas
baik apabila nilai dispersinya
tidak lebih dari 10%.
Kandungan nutrien pakan akhir x100
Dispersi padatan (%)=
Kandungan nutrien pakan awal

d. Daya Apung
Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui berapa lama waktu
yang dibutuhkan pakan dari
permukaan air hingga ke dasar
media pemeliharaan. Pakan
terapung cocok untuk ikan yang
mempunyai kebiasaan
mencari makanan dipermukaan
perairan, sedangkan pakan yang
teggelam lebih tepat untuk ikan
yang biasa hidup didasar perairan.
Faktor yang mempengaruhi
pelet ikan bisa mengambang atau
terapung yaitu dari bahan atau dari
mesinnya yang hebat dan canggih.
Pelet bisa terapung karena ada
pori pori dalam pelet yang terjadi
karena gesekan dari bahan yang
dibawa oleh ekstruder d e n g a n
d i n d i n g t a b u n g d a n
dipadatkan diujung ekstruder
dengan tekanan tinggi hingga
menimbulkan panas yang cukup
untuk membuat pelet matang,
kemudian masuk kedalam lubang
yang dinamakan dies setelah
keluar dari lubang dies ter sebu t
dipo tong oleh pisau pemotong.
Karena perbedaan suhu didalam
dan suhu ruang maka pelet
tersebut dapat membuat pori-pori

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

pelet. Intinya dari proses ini adalah a) Dalam proses pembuatannya,


thermo mechanical cooking (teknik
memasak dengan mekanik). Steam
boiler dihilangkan tetapi memasak
dengan kekuatan mekanik mesin
sehingga menggunakan energi yang
cukup besar.
Ada perbedaan penambahan
bobot antara pelet apung dengan
pelet kelem (tenggelam). Pelet apung
sudah ditambah zat additive agar bisa
berbobot lebih ringan d
a n mengambang di air. Sedangkan
pelet “ k e l e m ” l e b i h m e n e
k a n k a n kandungan gizi pakan
sehingga untuk pendederan gurami
pelet kelem lebih disukai (Kicau,
2008).Perbedaan antara pelet
tenggelam dengan pelet terapung,
berdasarkan kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki oleh
masing-masing pelet tersebut
antara lain :
1) Harga, untuk harga pelet
tenggelamlebihmurah
dibandingkan dengan pelet
terapung. Bahkan selisih harganya
cukup besar. Walaupun komposisi
bahan-bahan yang dipakai untuk
membuat pelet juga
berpengaruh besar terhadap
harga yang ditetapkan .
2) Pelet terapung mempunyai berat
yang lebih ringan daripada pelet
tenggelam.Inilahyan
g mengakibatkan kenapa
pelet terapung bisa tetap
berada di permukaan air dalam
waktu yang cukup lama.
Ringannya bobot pelet terapung
juga membuat isi bersih
kemasannya menjadi lebih
banyak jika dibandingkan
dengan kemasan pelet
tenggelam dengan bobot yang
sama.
Beberapa hal yang berkaitan
dengan pelet terapung:

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

pelet terapung akan media p emel ih araan . Pakan


melalui tahap pemasakan. sebanyak 5 batang dimasukkan
Sedangkan pelet tenggelam kedalam gelas beaker dengan
tidak dimasak terlebih ketinggian dasar wadah 20 cm dari
dahulu. Manfaat proses permukaan air. Stopw
pemasakan selain a t c h dijalankan tepat pada saat
mengurangi bobot setiap pakan
pelet yaitu kandungan
nutrisinya lebih s t e r i l s
e h i n g g a a m a n
dikonsumsi oleh ikan
secara rutin.
b) Penggunaan pelet
terapung m e m u d a h k a
n d a l a m mengontrol
banyaknya porsi makanan
yang pas untuk diberikan
kepada ikan yang
dipelihara. Berbeda dengan
pelet tenggelam yang
langsung jatuh ke dasar air
sehingga sulit untuk
memantaunya apakah
dimakan ikan atau tidak
c) Pelet terapung langsung
menyebar ke segala arah
begitu dimasukkan ke kolam
atau tambak, sehingga ikan
yang berada di kolam
tersebut bisa mendapatkan
makanan dengan lebih
leluasa sehingga berat
tubuhnya pun seragam.
Lain halnya dengan pelet
tenggelam yang akan
menumpuk di salah satu
dasar kolam sehingga m e
nyebabkan tingkat
persaingan perebutan
pakan cukup tinggi.
Akibatnya tingkat
pertumbuhan ikan pun tidak
seragam.
3) Kecepatan tenggelam
dilakukan dengan mengukur
lama waktu yang dibutuhkan
pakan bergerak dari
permukaan air hingga ke dasar

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dijatuhkan ke permukaan air. perubahan kualitasdan kuantitas


Kecepatan tenggelam adalah jarak
di bagi waktu pakan sampai
berada didasar gelas ukur.
Adapun kecepatan pakan -
tenggelam merupakan jarak di
bagi waktu pakan sampai berada
didasar gelas beaker. Daya tahan
peletpeletdalam air dilakukan
dengan merendam peletpelet
dalam air dan dihitung berapa
lama peletpelet tersebut tahan
dalam air sampai hancur. Semakin
lama peletpelet tersebut hancur,
semakin baik dan berkualitas
peletpelet tersebut. Selain dari
faktor kekerasan peletpelet, daya
tahan peletpelet dalam air dapat
disiasati dengan beberapa cara,
antara lain yaitu deng
a n mempergunakan perekat,
lama pengeringan yang optimal
dan merata dan memperbesar
ukuran peletpelet seoptimal
mungkin. PeletPelet umumnya
dibuat dari campuran beberapa
macam bahan pakan dan
umumnya kemudian
ditambahkan perekat baik alami
maupun kimiawi. Salah satu bahan
perekat yang murah dan mudah
didapat adalah kanji yang
berasal dari tepung tap io ka.
Lama pengeringan juga
menentukan keras tidaknya
pelet. Semakin lama dilakukan
pengeringan akan semakin
keras pelet tersebut, p r o b l e
m n y a a d a l a h a k a n
mengurangi kandungan nutrisi
pelet. Demikian juga
pengeringan dengan suhu yang
semakin tinggi akan
menyebabkan pelet akan cepat
menjadi keras (Handajani dan
Wahyu, 2010).
Pakan yang tahan dalam air
yang hanya mengalami sedikit

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

adalah pakan yang mempunyai dimasukkan ke dalam air pakan


persyaratan fisik yangcukup menjadi lunak, tetapi tetap hancur.
baik. Untuk mencapai Sebaiknya, keutuhan bentuk pakan
keadaan ini dianjurkan agar buatan di dalam air minimum
pakan udang atau ikan secara mampu dipertahankan selama 3
fisik masih tetap utuh k i r a - k
i r a s e l a m a t i g a j a m
beradadalam air.
Pada dasarnya semakin
halus bahan baku yang
digunakan untuk menyusun
pakan, bentuk fisiknya akan
semakin baik pula, karena akan
tercampur lebih baik sehingga
menghasilkan produk yang
lebih kompak dan stabil di
dalam air, sehingga relatif
lebih mudah
dicerna.Beberapa faktor
yang mempengaruhi stabilitas
pakan dalam air, seperti
kehalusan bahan b a k u p a k a
n d a n p r o s e s
pencampuran bahan dalam
proses pembuatan pakan.
Semakin halus bahan pakan,
semakin baik pula pakan yang
dihasilkan. Bahan pakan akan
tercampur merata sehingga
menghasilkan produk yang
lebih kompak dan stabil di
dalam air.
Disamping proses
pembuatan, bahan perekat
yang tepat juga sangat
menentukan stabilitas pakan
dalam air dan sifat-sifat fisik
pelet yang lain.Pakan buatan
yang baik tidak mengalami
proses pencucian secara
besar-besaran selama berada
didalam air. Dengan demikian,
semua komponen yang
terkandung didalamnya
dapat diserap oleh tubuh ikan.
Oleh karna itu, pakan buatan
sebaiknya mempunyai
karakteristik yang kompak dan
kering sehingga ketika

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

jam. Analisis fisik ditujukan atau luas kolam. Semakin kecil


untuk mengetahui presentasi ukuran pakan maka semakin
nutrien dalam pakan
berdasarkan sifat kimianya,
diantaranya serat dan ekstrak
bebas nitrogen. Analisis fisik
banyak digunakan untuk
mengetahui kualitas pakan buatan
karena prosedurnya mudah dan
relatif murah. Pakan buatan
yang baik u mu mn ya
m em p u n ya i kandungan air
berkisar antara 10 – 12 %,
pr otei n 25 – 40 %,
karbihidrat 10–12%, lemak ≤ 8%
dan serat kasar 5–8% (Afrianto
dan Evy liviawaty, 2005).
Uji daya apung, kecepatan
tenggelam dilakukan dengan
mengukur lama waktu yang
dibutuhkan pakan bergerak dari
permukaan air hingga ke dasar
m edia pem elih a r a a n . C a
r a mengukurnya memasukkan
pakan sebanyak 5 batang kedalam
gelas beaker dengan ketinggian
dasar wadah 20 cm dari
permukaan air.
Menjalankan Stopwatch tepat
pada saat pakan dijatuhkan ke
permukaan air.
Hitung waktu yang diperlukan
dari pelet mulai tenggelem yang
merupakan daya apung pakan.
4) Berat Jenis
Pakan buatan haru
s mempunyai berat jenis lebih
besar dari berat jenis media
tetapi harus lebih kecil dari berat
jenis tanah dasar kolam atau
tambak. Agar pakan yang
tenggelam tidak terbenam
dalam lumpur.
5) Ukuran Pakan
Uji ukuran pakan berkaitan
dengan jumlah butiran pakan yang
tersedia per satuan bobot pakan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

banyak jumlah butiran pada makanan. Metode ini didasarkan


yang tersedia pada bobot pada komposisi susunan kimia dan
pakan atau luasan kolam yang kegunaan bahan makanan. Analisis
sama.
6) Uji Daya Pikat
Dilakukan dengan
menghitung b e r a p a w a k t
u y a n g y a n g dibutuhkan
kultivan mendekati atau
mengkonsumsi (awal) pakan
uji. Stopwatch dijalankan saat
pakan berada didalam
media pemeliharaan pada
jarak tertentu dari kultivan.
7) Daya Lezat Pakan
Dilakukan dengan
mengukur jumlah pakan yang
dikonsumsi udang/ikan per
bobot tubuh dalam sehari
B. PENGUJIAN KIMIAWI
Uji kimiawi pakan meliputi uji
dispersi protein dan lemak, serta
analisis proksimat pakan. Analisis
proksimat adalah suatu m e t o d a
a n a l i s i s k i m i a u n t u k
mengidentifikasi kandungan nutrisi
seperti protein, karbohidrat, lemak dan
serat pada suatu zat makanan dari
bahan pakan atau pangan. Analisis
proksimat memiliki manfaat sebagai
penilaian kualitas pakan atau bahan
pangan terutama pada standar zat
makanan yang seharusnya
terkandung di dalamnya. Selain itu,
analisis proksimat dapat digunakan
untuk mengevaluasi dan menyusun
formula pakan dengan baik.
Mengevaluasi ransum yang telah ada
seperti mencari kekurangan pada
ransum tersebut kemudian kita bisa
menyusun f o r m u l a r a n s u m b a
r u d e n g a n m en am b a hk an zat
m ak an an yang diperlukan.
Analisis proksimat dikembangkan
oleh Weende Experiment Station di
Jerman oleh Henneberg dan Stokman
pada tahun 1865, dengan
menggolongkan komponen yang ada
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Proksimat merupakan suatu metode 600oC. Biarkan sampel


analisis kimia untuk mengidentifikasikan
kandungan zat makanan dari suatu bahan
pakan atau pangan. Komponen fraksi yang
dianalisis masih mengandung komponen
lain dengan jumlah yang sangat kecil,
yang seharusnya tidak masuk ke dalam
fraksi yang dimaksud, itulah sebabnya
mengapa hasil analisis proksimat
menunjukkan angka yang mendekati
angka fraksi yang sesungguhnya.
Analisis proksimat menganalisis
beberapa komponen seperti zat
makanan air (Bahan Kering), bahan
anorganik (abu), protein, lemak, dan serat
kasar. Prosedur Analisis Proksimat
seperti tertera dibawah ini:
1. Penentuan Kadar Air, adapun cara
kerjanya adalah cawan porselen yang
telah dicuci bersih, dikeringkan di
dalam oven selama1 jam dengan
t e m pe ra tu r 105 o C. ke mu di an
didinginkan di dalam eksikator sekitar
10-20 menit dan ditimbang ( C ).
Sampel dihitung sebanyak 0,5-1 gram (
D ) dan dimasukkan ke dalam cawan
porselen. Kemudian cawan dan
sampel tersebut dikeringkan dalam
open 105oC selama 112-16 jam.
Cawan dan sampel ( E ) dikeluarkan
dari oven dan didinginkan dalam
eksikator selama 10-20 menit sampai
diperoleh berat tetap.
2. Penentuan Kadar Abu, adapun cara
kerjanya antara lain : cawan porselen
yang telah dicuci bersih, dikeringkan di
dalam oven sekitar 1 jam pada
te mpe ratu r 105 o C. Ke mu di an
didinginkan dalam eksikator sekitar 10-
20 menit dan ditimbang dengan teliti (
F
). Sampel ditimbang dengan teliti
sebanyak 3 gram untuk sampel hijauan
atau 5 gram untuk kosentrat ( G )
dan dimasukkan ke dalam cawan
porselen. Pijarkan sampel yang
terdapat dalam cawan porselen
hingga berasap. Bakar cawan porselen
berisi sampel dan tanur bersuhu
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

terbakar selama 3-4 jam atau sebanyak 1 gram 9 L ) dan bungkus


sampai warna sampel berubah dengan kertas saring bebas lemak.
menjadi putih semua. Setelah Keringkan dalam oven 105cC selama 5
sampel bewarna putih semua, jam, dinginkan
kemudian dinginkan dalam tanur
pada suhu 120oC sebelum
dipindahkan ke dalam eksikator.
Setelah dingin timbang dengan teliti
( H ).
3. Penentuan Protein Kasar, adapun cara
kerjanya antara lain : timbang sampel
dengan teliti sejumlah 0,3 gram ( I )
dan masukkan kedalam tabung
destruksi. Tambahkan kira-kira 0,2
gram katalis campuran dan 5 ml
H2SO4 pekat. Panaskan campuran
tersebut dalam lemari asam.
Perhatikan proses destruksi selama
pemanasan agar tidak meluap.
Destruksi dihentikan bila larutan
sudah menjadi hijau terang atau
jernih, lalu dinginkan dalam lemari
asam. Larutan dimasukkan ke dalam
labu destilasi dan diencerkan dengan
60 ml aquades. Masukkan beberapa
buah batu didih. Tambahkan pelan-
pelan melalui dinding labu 20 ml
NaOH 40 % dan segera hubungkan
dengan destilator. Suling ( NH3 dan
air ) ditangkap oleh labu erlenmeyer
yang berisi 25 ml H2SO4 0,3 N dan 2
tetes indikator campuran ( methyl red
0,1 % dan bromcresol green 0,2 %
dalam alkohol ). Penyulingan
dilakukan hingga nitrogen dari cairan
tersebut tertangkap oleh H2SO4 yang
ada di dalam erlenmeyer ( 2/3 dari
cairan yang ada pada labu destilasi
menguap atau terjadi letupan-letupan
kecil atau erlenmeyer mencapai
volume 75 ml ). Labu erlenmeyer
berisi sulingan diambil dan dititer
kembali dengan NaOH 0,3 N ( J
). Perubahan biru ke hijau
menandakan
titik akhir titrasi. Bandingkan dengan
titer blanko ( K ).
4. Penentuan Lemak Kasar antara lain :
timbang sampel dengan teliti

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dalam eksikator dan timbang ( M ). serat kasar) dari


Sampel dimasukkan kedalam tabung % BK bahan.
ekstraksi soxhlet. Alat soxhlet diisi
dengan pelarut lewat kondensor
dengan corong. Alat pendingin dialirkan
dan panas dihidupkan. Ekstraksi
berlangsung selama 16 jam sempai
pelarut pada alat soxhlet terlihat
jernih. Sampel dikeluarkan dari alat
soxhlet dan keringkan ke dalam oven
105oC selama 5 jam, kemudian
dinginkan dalam eksikator dan timbang
( N ).
5. Penentuan Serat Kasar antara lain :
keringkan kertas saring whatman No.
41 di dalam oven 105OC selama 1 jam
dan timbang (O). Timbang dengan
teliti 1 gram ( P ) sampel masukkan
kedalam gelas piala. Tambahkan 50
ml H2SO4 0,3 N dan didihkan selama
30 menit. Cairan disaring melalui
kertas saring yang telah diketahui
beratnya didalam c o r o n g b u c h n
e r y a n g t e l a h dihubungkan
dengan pompa vokum. Kertas saring
bersama residu dicuci berturut-turut
dengan 50 ml H2O panas, 50 ml
H2SO4 0,3 N, 50 ml H2O panas dan
aseton. Kertas saring berisi residu
dimasukkan kedalam cawan porselen
bersih dan kering dengan
menggunakan oven. Cawan berisi
sampel yang dikeringkan ke dalam
oven 105oC sampai didapat berat
yang konstan, didinginkan dalam
eksikator dan ditimbang ( Q ).
Pijarkan sampel dalam cawan hingga
tak berasap. Kemudian cawan
bersama isinya dimasukkan ke dalam
tanur 600oC selama 3-4 jam. Setelah
isi cawan berubah menjadi abu yang
bewarna putih, diang kat,
didinginkan dan ditimbag ( R ).
6. PenentuanKadar Bahan Ekstrak Tanpa
Nitrogen (BETN) dengan c
a r a mengurangkan kandungan zat
makanan dalam bahan pakan ( %
abu, protein kasar, lemak kasar, dan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

7. Dispersi protein dan lemak adalah berkadar air tinggi misalnya rumput segar
kadar protein dan lemak awal dalam perlu diketahui dahulu berat awal (segar),
pakan dikurangi kadar protein pakan berat setelah penjemuran/pengeringan
dan lemak yang tersisa dalam oven 70oC agar dapat dihitung komposisi
berat kering (Murdinah, 1989).
Dispersi protein pakan (%) =
Protein pakan awal – Protein pakan
akhir
Dispersi lemak pakan (%) =
Lemak pakan awal – Lemak pakan
akhir
Uji Kimiawi Umumnya dalam
penentuan bahan makanan ternak
secara kimia masih menggunakan
metode analisa proksimat (Weende)
yang telah dikembangkan mulai 100
tahun lalu. Metode ini tetap
merupakan dasar penentuan
kualitas yang banyak digunakan di
dunia peternakan. Bahan makanan
dibagi dalam 6 fraksi terdiri dari
kadar air, abu, protein kasar, lemak
kasar, serat kasar dan bahan
ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N).
Walaupun perkembangan teknologi
dalam analisa kimia sudah sedemikian
maju, namun analisa tersebut
merupakan analisa kelanjutan atau
perluasan dari analisa proksimat ini (Tim
Laboratorium, 2012). 1) Analisis
Proksimat Tujuan dari anali sasi
proks imat adalah untuk mengetahui
persentase nutrien dalam pakan
berdasarkan sifat kimianya,
diantaranya kadar air, protein, lemak,
serat, bahan ekstrak tanpa nitrogen
(BETN) (Aslamsyah, 2017).
Henneberg dan Stohmann dari
Weende Experiment Station di Jerman
membagi pakan menjadi 6 (enam)
fraksi, yaitu : kadar air, abu, protein,
lemak kasar, serat kasar dan bahan
ekstrak tanpa nitrogen (BetaN).
Pembagian zat makanan ini kemudian
dikenal sebagai Skema Proksimat.
Untuk melakukan analisa proksimat
bahan harus bentuk tepung dengan
ukuran maksimum 1 mm. Bahan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

zat makanan dari rumput dalam rata mengandung nitrogen 10%


keadaan segar dan kering matahari.
1. Analisa Air
Analisiskadarairbahan
menggunakan oven dengan temperatur
sedikit di atas temperatur didih air
yaitu 105oC. Sampel dimasukan ke
dalam oven beberapa waktu sehingga
tercapai berat tetap. Kadar air adalah
selisih berat awal dan akhir dalam
satuan persen. Umumnya pakan yang
telah mengalami pengeringan
matahari/oven 70oC masih
mengandung kadar air. Dari analisis ini
akan diperoleh kadar bahan kering
(bahan yang sudah bebas air atau uap
air) dengan cara 100% dikurangi
dengan kadar air (Tim Laboratorium,
2012). Sebagaimana menurut Amrullah
(2002), bahwa persentase
penyusutan bobot itu mungkin
terdiri atas kehilangan air, senyawa
organik yang mudah menguap, dan
kehilangan air asal dekomposisi
senyawa organik.
2. Analisa Abu
Abu adalah bagian dari sisa
pembakaran dalam tanur dengan
temperatur 400- 600oC yang terdiri
atas zat-zat anorganik atau mineral.
Dari abu ini dapat dilanjutkan untuk
mengetahui kadar mineral ( Tim
Laboratorium, 2012). Menurut Tilman
et. a l . , ( 1993 ) , ba hwa ka da a
bu dipengaruhi oleh umur tanaman
dan kandungan unsur hara yang
diserap terutama mineral. Semakin
tua umur tanaman, maka semakin
rendah kadar a b u n y a . A m r u l l a
h ( 2 0 0 2 ) , menambahkan bahwa
mayoritas abu terdiri dari silika yang
tidak mempunyai nilai gizi bagi ternak
atau hewan.
3. Analisa Protein Kasar
Pengertian protein kasar adalah
semua zat yang mengandung nitrogen.
Diketahui bahwa dalam protein rata-

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

(kisaran 13-19%). Metode yang makanan ternak atau umumnya pakan


sering digunakan dalam analisa berserat. Untuk memperoleh data
protein adalah metode Kjeldhal yang lebih akurat tentang fraksi
yang melalui proses destruksi , lignin dan
d esti alsi , t itrasi dan
perhitungan. Dalam analisis ini yang
dianalisis adalah unsur nitrogen
bahan, sehingga hasilnya harus
dikalikan d e n g a n f a k t o r p r o t
e i n u n t u k memperoleh nilai
protein kasarnya. Apabila diketahui
secara tepat macam pakan yang
dianalisis misal air susu maka faktor
proteinnya adalah 6.38, tetapi
secara umum biasanya
menggunakan 6.25.
4. Analisa Lemak Kasar
Metode yang digunakan antara
lain extraksi soxhlet dengan pelarut
lemak petroleum ether. Analisis
lemak dipergunakan istilah lemak
kasar karena dalam analisis ini yang
diperoleh adalah suatu zat yang larut
dalam proses ekstraksi dengan
menggunakan pelarut organik antara
lain ether, petroleum ether atau
chloroform. Kemungkinan yang
terlarut dalam pelarut organik ini
bukan hanya lemak tetapi juga antara
lain : glyserida, chlorophyl, asam
lemak terbang, cholesterol, lechitin
dan lain- lain dimana zat-zat tersebut
tidak termasuk zat makanan tetapi
terlarut dalam pelarut lemak
5. Analisa Serat Kasar
Serat kasar mempunyai
pengertian sebagai fraksi dari
karbohidrat yang tidak larut dalam
basa dan asam encer setelah
pendidihan masing-masing 30
menit. Termasuk dalam komponen
serat k a s a r i n i a d a l a h c a m p
u r a n hemisellulosa, sellulosa dan
lignin yang tidak larut. Dalam
analisa ini diperoleh fraksi lignin,
sellulosa dan hemisellulosa y a n g j
u s t r u p e r l u d i k e t a h u i
komposisinya khusus untuk hijauan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

sellulosa dapat dilakukan analisa lain Rate (SR)


yang lebih spesifik dengan metode
analisa serat Van Soest (
T im Laboratorium, 2012). Menurut
Barry (2004), bahwa indikator dari
daya cerna dan bulkiness suatu bahan
pakan adalah kandungan serat kasar.
Kandungan serat kasar yang tinggi
dalam bahan pakan akan
menurunkan koefisiensi cerna dalam
bahan pakan tersebut karena serat
kasar mengandung bagian yang sukar
untuk dicerna. Bahan Ekstrak tanpa
Nitrogen (Beta-N) Untuk memperoleh
beta-N adalah dengan cara
perhitungan : 100% - (Air + Abu +
Protein Kasar + Lemak Kasar + Serat
Kasar)% Dalam fraksi ini termasuk
karbohidrat yang umumnya mudah
tercerna antara lain pati dan gula
(Tim Laboratorium, 2012) stabilitas
pakan dalam air, tingkat kekerasan,
tingkat homogenitas, kecepatan
tenggelam, serta daya pikat dan daya
lezat pakan.
C. PENGUJIAN BIOLOGI
Setelah melakukan pengujian secara
fisik dan secara kimiawi perlu juga
dilakukan lainnya yaitu pengujian secara
Biologis. Pengujian biologis sangat
penting terutama untuk milihat nilai
Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio).
Nilai ini sebenarnya tidak merupakan
angka mutlak, karena tidak hanya
ditentukan oleh kualitas, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain,
seperti jenis, ukuran ikan, kepadatan,
kualitas air dll. Semakin kecil nilai
konversi pakan, semakin baik kualitas
pakan, karena akan semakin
ekonomis.Uji biologi perlu dilakukan
agar diketahui pengaruh pakan yang
dibuat terhadap ikan. Parameter uji
biologi tersebut yang minimal diketahui
adalah Derajat Kelangsungan Hidup
(SR), Laju Pertumbuhan ( GR) dan
Feed Conversion Ratio (FCR).
1. Derajat Kelangsungan Hidup /Survival

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Untukmenghitungangka
kelangsungan hidup menggunakan
rumus di bawah ini:

Keterangan :
SR = Derajat kelangsungan hidup
Nt = Jumlah ikan pada hari ke t (saat ini)
No = J um lah ikan pada awal
pemeliharaan
2. Angka Pertumbuhan
Growth Rate (GR)
Berhubungan dengan pengukuran
pertumbuhan spat, terdapat dua
parameter yaitu laju pertumbuhan
harian spat dan perutumbuhan mutlak
spat. Laju pertumbuhan harian adalah
kecepatan pertumbuhan spat perhari.
Sedangkan pertumbuhan mutlak adalah
selisih pertumbuhan dua waktu
tertentu.Rumus laju perutumbuhan
harian adalah:
t
Wx=Wo (1+0.01 a)
Keterangan:
Wx = Rata-rata bobot akhir ikan
(mg) Wo = Rata-rata bobot awal
ikan (mg) a= Laju pertumbuhan
harian (%)
t = Lama pemeliharaan (hari)
Rumus laju pertumbuhan mutlak
adalah:
W=Wt2 - Wt1
Keterangan :
W = Pertumbuhan pada periode waktu
tertentu
Wt2 = Bobot rata-rata pada hari
akhir Wt1 = Bobot rata-rata hari
awal
Cara menghitung FCR tersebut yaitu
sesuai dengan rumus di bawah ini :

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

2. Mengukur pelaksanaan kerja dalam hal


peningkatan dan pengendalian mutu.
3. Mengukur apakah prestasi kerja
Faktor yang ikut berpengaruh dalam memenuhi standar mutu bahan pakan.
uji biologi adalah kualitas air media,
4. Mengambil tindakan koreksi, jika hasil-
sehingga sebaiknya disesuaikan
hasil yang dicapai tidak memenuhi
dengan habitat ikan. Untuk itu, sifat
standar mutu pakan dan analisis
ikan harus diketahui terlebaih
m en u n j uk ka n p e r lu ny a d iamb il
dahulu sebelum mengerjakan uji
tindakan. Kegunaan peningkatan atau
biologi. Kualitas air tersebut adalah
pengendalian proses mutu bahan pakan
yang menyangkut faktor kimia
adalah:
adalah kelarutan oksigen, pH,
kandungan ammonia, sedangkan a. Dapat diterapkan pada pekerjaan
faktor fisika adalah suhu, kecerahan pengadaan bahan dalam rangka
dan kekeruhan dan faktor biologi pengendalian mutu bahan pakan
hal ini bisa dikendalikan oleh unit penerima barang agar
diperoleh bahan pakan yang bermutu.
b. Untuk memperoleh keseragaman
D. PENGONTROLAN MUTU
produk dari setiap angkatan atau
Kontrol kualitas bahan p tahapan (per batch, per shift) dan
a k a n merupakan hal yang sangan juga per angkatan produksi;
penting untuk d ilakukan dalam usaha
c. Sebagai bagian dari penataan proses
budidaya perikanan. Tuntutan
produksi. Agar tetap sama kualitas
konsumen dalam hal standar mutu pakan
produknya. Suatu produk bisa
terhadap peningkatan mutu bahan pakan
keberagaman produk ba
meliputi keperluan teknik dalam
nyakmacamnya, namun d
peningkatan mutu, peraturan ataupun
a p a t dikelompokkan berasal dari :
standar yang harus dilaksanakan dalam
hal peningkatan mutu serta efisiensi 1) bahan mentah,
mutu. Standar mutu bahan pakan terkait 2) formulasi produksi,
peningkatan dan pengendalian mutu 3) cara atau proses pengolahan,
bahan pakan adalah untuk
4) peralatan yang digunakan,
meningkatkan kepuasan konsumen
terhadap sebuah pr odu k pakan Untuk menentukan mutu pakan baik
s ecara emo si o nal. Peningkatan atau atau tidak, dapat dilihat dari :
pengendalian mutu pakan merupakan a. Standar mutu pakan
salah satu fungsi manajemen yang Standar mutu pakan ya
merupakan pengukuran dan koreksi n g digunakan dalam peningkatan
dalam semua kegiatan dalam rangka maupun pengendalian mutu bahan
memastikan bahwa tujuan – tujuan pakan, hal ini dapat dilihat dari
sebuah perusahaan dalam memproduksi kandungan nutrisi pakan tersebut
produk pakan dapat terlaksana dengan yakni kandungan protein kasar,
baik. energy metabolism, lemak maupun
Langkah – langkah dalam proses serat kasar.
peningkatan atau pengendalian mutu b. Parameter mutu pakan
bahan pakan adalah:
Beberapa sifat fisik bahan pakan
1. Menetapkan standar dan metode untuk yang dapat dijadikan acuan sebagai
mengukur prestasi.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

parameter mutu pakan yang sesuai 3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d


adalah berat jenis pakan, kerapatan a r operasional prosedur (SOP)
tumbukan, kerapatan pemadatan
tumbukan, sudut tumpukan, daya
ambang bahan pakan dan factor
higroskopis pakan.
c. Kualitas mutu pakan
Kualitas dapat dalam memenuhi
kebutuhan konsumen dibagi
menjadi
3 bagian yaitu (1) kualitas pakan
berdasarkan kandunga nutrisinya
yang dapat diketahui berdasarkan
hasil analisis proksimat, (2) kualitas
pakan berdasarkan tampilan fisik
yang dapat dilihat dari penglihatan
secara langsung.

PRAKTIKUM

Pengujian Mutu Pakan Ikan Secara Fisik


A. Tujuan
1. Setelah mempelajari materi pengujian
mutu pakan secara fisik (water
stability), peserta didik mampu
mengetahu daya tahan pakan di dalam
air dengan cermat.
2. Setelah mempelajari materi pengujian
mutu pakan secara fisik peserta didik
mampu melihat kehalusan dan
kekerasan bahan baku pakan yang
akan s a n g a t b e r p e n g a r u h t
e r h a d a p kekompakan pakan di
dalam air
B. Alat dan Bahan
Alat : grinding, screening, weighirid,
mixing,
Bahan : -
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
tangan
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n
a k a n peralatan yang memakai tenaga
listrik

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

4. Bersihkan alat yang telah digunakan c. Dicatat lama waktu pakan mengapung.
dan simpan kembali dengan rapi 6. D ih i tu n g r a ta - r a ta la m a w a
pada tempat yang telah disediakan k tu mengapung setiap butir pakan.
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai
D. Prosedur Kerja
1. Pengamatan dengan indera penglihatan
a.Diambil pakan sebanyak 100 gram
secara acak dari wadah pakan
kemudian disebarkan diatas
kertas putih.
b.Diamati pakan tersebut dengan
cermat dan seksama kemudian
dicatat hasilnya.
2. Pengujian dengan indera penciuman
Diambil sejumlah pakan
dan
didekatkan pakan tersebut ke
hidung
dan dicatat hasilnya.
3. Pengujian dengan indera pengecap
a.Diambil sedikit pakan dan
diletakkan di lidah untuk dikecap
dan di rasa.
b.Dicatat rasa pakan tersebut.
4. Pengujian daya tahan pakan dalam air
a.Dimasukkan 1 butir pakan dalam
botol mineral yang berisi air dan
diaerasi. Diaktifkan stopwatch
sejak pertama kali pakan
menyentuh air.
b. Setiap 30 menit, diguncangkan
botol mineral dengan lembut
beberapa kali.
c. Dicatat pada menit keberapa pakan
tersebut akan hancur.
d. Dilakukan 2 ulangan dalam
pengujian ini dan dihitung rata-
ratanya.
5. Pengujian daya apung
a.Ditaruh beberapa pakan
diatas permukaan air dan
dilepaskan.
b.Dibiarkan pakan hingga akhirnya
jatuh ke dasar.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Lembar Kerja
Daya tahan pakan dalam air
Pengamatan indera penglihatan

Tingkat
Daya tahan pakan
Jenis Ada Tidaknya Kehalusan Warna Morfologi di dalam air menit ke......
No
Pakan Benda Lain Pemukaan Pakan Pakan
No Jenis Pakan
Butiran Pakan Hancur Pakan Patah

Keterangan :
1. Jenis pakan yang digunakan untuk Daya apung pakan dalam air
percobaan (pakan dari pabrikan, pakan
ikan hasil praktik siswa yang dibuat )
Daya Apung Pakan ( Menit)
2. Tingkat kehalusan :halus, kurang halus,
tidak halus , kasar merata, kasar tidak No Jenis Pakan Lama terapung saat Tenggelam
merata
3. Warna = jelas
4. Morfologi : bentuk pakan

Pengujian indra penciuman


Daya apung pahan
No Jenis Pakan Aroma Bau Tengik

Daya Apung Pakan (menit)


No Jenis Pakan Lama pakan Saat tenggelam
terapung menit ke....

Pengujian indera pengecapan

No Jenis Pakan Rasa Butiran Pakan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Uji Mutu Kimia Kadar Air dan Kadar Lemak
didinginkan selama 30 menit.
Kadar Air
7. Ditimbang cawan porselen tersebut
A.Tujuan dan dicatat beratnya.
Setelah mempelajari materi mutu pakan 8. Dipanaskan kembali cawan yang berisi
kimia peserta didik mampu mengetahui sampel tadi selama 1 jam dan ulangi
kadar air pada pakan buatan yang telah prosedur sebelumnya sampai berat
dibuat sesuai dengan formulasi pakan antara pengeringan tadi maksimal 0,3
yang disusun. mg
B.Alat dan Bahan Perhitungasn kadar air
Alat :
1. Timbangan analitik
2. Cawan porselen.
3. Oven
4. Desikator Keterangan :
Bahan : pakan buatan (pellet) A= berat sampel
C.Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berat awal cawan
1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung C= Berat cawan +
tangan sampel
2. H a t i - h a t i k etik a m en g g u n Perhitungan kadar air dilakukan
a k a n peralatan yang memakai tenaga sebanyak 3 kali ulangan , kemudian hasil
listrik dibuat rata rata.
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a
n d a r operasional prosedur (SOP)
Kadar Lemak
4. Bersihkan alat yang telah digunakan
dan simpan kembali dengan rapi pada A. Tujuan
tempat yang telah disediakan Setelah mempelajari materi mutu pakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila kimia peserta didik mampu mengetahui
kegiatan praktikum telah selesai kadar lemak pada pakan buatan yang
telah dibuat sesuai dengan formulasi
D.Prosedur Kerja
pakan yang disusun
Analisa kadar air
B. Alat dan bahan
Cara kerja yang dilakukan dalam
Alat : pakan, eta
praktikum ini antara lain:
1. Timbangan analitik
1. Ditimbang cawan porselen yang
sudah dioven (1100C) dalam waktu 1 2. Kertas saring .
jam. 3. Labu Erlenmeyer
2. Cawan porselen dimasukkan ke dalam 4. Oven
desikator selama 30 menit. 5. Soxhlet extractor
3. Dimasukkan bahan atau sampel Bahan :
sebanyak ± 1 gram pada cawan 1. Pakan,
porselen.
2. etanol 95 %
5. Dipanaskan atau dioven dengan suhu
1100C selama 2 jam. 3. Water bath berfungsi sebagai
penangas air.
6. Dipindahkan segera ke desikator,

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

PRAKTIKU
Akuarium digunakan untuk uji biologis
Pengujian Mutu Pakan Ikan Secara Biologi
terhadap pertumbuhan ikan nila.
A. Tujuan
Aerator digunakan sebagai pensuplai
oksigen didalam akuarium. digunakan Setelah mempelajari materi pengujian
untuk ekstraksi dalam uji lemak. mutu pakan secara biologi , peserta didik
mampu mengetahui pertumbuahn ikan
Cara kerja yang dilakukan dalam
yang diberi pakan hasil pakan yang dibuat
praktikum ini adalah
dengan cermat.
1. Dipanaskan labu ekstraksi pada oven
B. Alat dan Bahan
dengan suhu 1100C selama 1 jam,
didinginkan kedalam desikator selama 1. Alat : Bak pemeliharan (akuarium),
15 menit dan ditimbang. seser, timbangan, nampan, baskom
(ember) , Aerator .
2. Ditimbang 3 gram bahan, dibungkus
dengan kertas saring, dan 2. Bahan : pellet (pakan yangdibuat), ikan
dimasukkan kedalam selongsong dan nila
soxhlet dan diletakkan pemberat C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
diatasnya. 1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
3. Dimasukkan etanol 95 % kedalam tangan
soxhlet sampai selongsong terendam 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
dan sisa etanol dimasukkan kedalam yang memakai tenaga listrik
labu.
3. Lakukan tugas sesuai standar
4. D i p a n a s k a n l a b u y a n g t e l a operasional prosedur (SOP)
h dihubungkan dengan soxhlet diatas
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
water b athsam pai cai ran yang
simpan kembali dengan rapi pada
merendam bahan dalam soxhlet
tempat yang telah disediakan
berwarna bening.
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
5. Labu dilepaskan dan tetap dipanaskan
kegiatan praktikum telah selesai
hingga etanol menguap.
D. Prosedur Kerja
6. Labu dan lemak yang tersisa
dipanaskan dalam oven selama 60 Cara kerja yang dilakukan dalam uji
m enit, didinginkan dalam desikator biologis pakan ini antara lain:
selama 15 menit dan ditimbang. 1. Disiapkan ikan nila yang akan diukur,
dengan ukuran 6-8 cm sebanyak 5
ekor. Masing masing dilakukan
pengulangan 3 kali
Keterangan : 2. Ditimbang berat ikan dan dihitung
A = Berat sampel pakan rata- ratanya.
3. Dimasukkan ikan tersebut ke dalam
B = Berat awal labu
akuarium yang telah dilengkapi
C = Berat Akhir Labu dengan aerator.
Data kadar air dan kadar lemak 4. Ditimbang jumlah pakan berdasarkan
berat total tubuh ikan nila sebanyak
Kadar Air Rata-rata Kadar 5% dari berat tubuhnya.
No Jenis Pakan kadar air Lemak
1 2 3 5. Diberikan pakan tersebut dua kali
sehari pada pukul 09.00 dan 16.00.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn

PRAKTIKUM
6. Setiap 2 hari sekali akuarium disifon Untuk menambah wawasan lebih jauh
dan setiap 4 hari s ek al i mengenai pengujian mutu pakan ikan kalian
d ilakukan pergantian air secara total. juga dapat mempelajari secara mandiri melalui
7. Dilakukan penimbangan pada hari ke internet. Di internet kalian bisa mencari
tujuh, ditimbang berat ikannya dan lebih jauh materi tentang pengujian mutu
dihitung kembali jumlah pakan yang pakan ikan tersebut. Salah satu website yang
diberikan sesuai dengan berat tubuh dapat kalian kunjungi untuk menambah
ikan. wawasan dan pemahaman kalian tentang
8. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 1 pengujian mutu pakan ikan adalah sebagai
bulan berikut:
9. Hitung pertumbuhan mutlak dan buat
grafik pertumbuhan
Pertumbuhan Berat Mutlak : Wt – Wo
Keterangan :
Wt = Berat akhir
Wo = Berat awal

1. Mutu pakan meliputi sifat fisik, kimia, dan


uji biologis.
2. Uji kualitas bahan pakan perlu dilakukan
karena bahan baku sering dicampur atau
tanpa sengaja kecampur dengan bahan
yang lain yang dapat menurunkan kualitas.
3. dilakukan pengujian secara fisik untuk
menentukan kemurnian bahan. Pengujian
kimia pakan bertujuan untuk mengetahui
kandungan nutrisi yang ada dalam
pakan. Adapun uji biologis bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar
pertumbuhan ikan saat dipelihara.
4. Uji kimiawi pakan meliputi uji dispersi
protein dan lemak, serta analisis proksimat
pakan
5. Pengujian biologis sangat penting terutama
untuk milihat nilai Konversi Pakan (Feed
Conversion Ratio).

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

Pada pembelajaran sebelumnya, Anda


sudah mempelajari materi uji mutu pakan .
Coba Anda buat kliping tentang uji mutu
pakan . Tugas dikerjakan dalam bentuk
laporan dengan format yang sudah disepakati
dengan guru pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan


baik dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang uji mutu
pakan? Jelaslan!
2. Jelaskan kelebihan/manfaat dari uji mutu
pakan yang dilakukan!
3. Jelaskan macam macam uji pakan yang
dilakukan pada pakan buatan!
4. Jelaskan apa saja uji secara fisik pada
pakan buatan yang perlu dilakukan!
5. Apa manfaat dari uji secara biologi pada
pakan buatan? Jelaskan!

Setelah mempelajari Bab VII ini, Anda


tentu menjadi paham tentang uji mutu
pakan buatan. Bagaimana kesan Anda
setelah mengikuti pembelajaran Bab VIII ini?
1. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada Bab VIII ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami?
2. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VIII ini?
3. Apa yang akan Anda lakukan setelah
menyelesaikan pembelajaran Bab VIII?
Coba Anda diskusikan dengan teman
maupun guru Anda, karena materi ini akan
menjadi pondasi dari materi-materi yang akan
dibahas di bab-bab selanjutnya.

2
BAB IX
MENGEVALUASI PRODUKSI PAKAN

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu menganalisis hasil uji pakan (Fisik, Biologi, Kimia)
Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan hasil produksi pakan untuk berbagai j
Setelah mempelajari materi peserta didik mampumembandingkan berbagai model kemasan pakan

KULTUR MASSAL PAKAN ALAMI

MEMBANDINGAKAN HASIL
PARAMETER EVALUASI I MODEL/PROSES
PRODUKSI PAKAN
PRODUKSI PAKAN PENGEMASAN
DARI BERBAGAI JENIS

Evaluasi Pakan - nilai optimal parameter pengujian pakan - produksi pakan penggemasan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

A. PARAMETER EVALUASI PRODUK PAKAN Pakan buatan yang telah berbau tengik
Evaluasi produk pakan perlu atau busuk sebaiknya tidak diberikan,
dilakukan untuk mengetahui kualitas karena pakan yang telah berbau
pakan ikan yang dihasilkan. Untuk tengik telah
menjamin keamanan pakan sesuai
dengan kebutuhan atau tuntutan
konsumen maka penting adanya legislasi
pakan, dimana legislasi pakan ini dibuat
untuk menunjang penyediaan pakan
yang mencakup aspek keamana
pakan, kesehatan ternak, keamanan
pangan dan ekonomi.
Demikian pula untuk pakan perlu untuk
dievaluasi apakah pakan yang diberikan
sudah sesuai dengan pertumbuhan ikan
yang dibelihara
Dalam memilih pakan yang
berkualitas ada 5 dasar yang dapat
digunakan yakni:
1. Kandungan gizi. Kandungan gizi
pakan buatan dapat diketahui dari
informasi yang tertera pada
kemasanya, hasil analisa laboratorium
maupun dari sesama pembudidaya
ikan.
2. U k u r a n p a k a n . U k u r a n p a
k a n disesuaikan dengan bukaan mulut
ikan
3. Water stability. Daya tahan pakan
buatan di dalam air dapat dijadikan
dasar sebagai indikator pakan yang
berkualitas. Pakan yang terlama
bertahan dipermukaan air biasanya
sulit dicerna sedangkan pakan yang
terlalu mudah hancur akan segera larut
sehingga sulit ditemukan oleh ikan
dan justru mencemari perairan.
4. Penampakan permukaaan. Pakan
buatan yang baik memiliki permukaan
yang licin dan halus. Bahan baku
yang kasar dan berserat atau
perekatnya kurang berkualitas dapat
menyebabkan penampakan pakan
buatan kurang baik
5. Aroma. Pakan yang memiliki aroma
kuat dan khas diharapkan dapat
menarik ikan untuk memakannya.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

mengalami proses oksidasi b a b k a n kebingungan dari pembudidaya


sedangkan pakan yang busuk telah ikan dalam menentukan jenis pakan
mengalkami perombakan protein buatan yang hendak digunakan. Untuk itu
menjadi amonia dan hidrogen perlu langkah
sulfida yang justru dapat
mengakibatkan ikan keracunan.
Untuk meningkatkan kualitas pakan
dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengujian terhadap
kualitas bahan pakan, antara lain:
1. Evaluasi pakan secara fisik, adalah
dengan melakukan suatu
kegiatan p e n g a m a t a n y a n g
m e l i b a t k a n pengumpulan data
atau keterangan dengan alat indera
secara langsung (makroskopis)
maupun dengan alat bantu
(mikroskopis). Pengamatan secara
fisik dilakukan dengan mengamati
bentuk dan ukuran, bau, warna, dan
kemurnian bahan.
2. Evaluasi pakan secara kimia,
dilakukan terdiri dari analisis
proksimat dengan beberapa
parameter uji dan analisis van soest.
Pengujian pakan secara kemik
dapat bersifat kemik kuantitatif dan
kemik kualitatif.
3. Evaluasi pakan secara biologis
dilakukan d e n g a n m e n g u j i s
e j a u h m a n a kandunngan gizi
yang terdapat di dalam p a k a n d a
p a t m e m p e n g a r u h i
pertumbuhan ikan. Evaluasi biologi
dapat dilakukan dengan
melaksanakan pengamatan terhadap
: tingkat kesukaan i k a n t e r h a d
a p p a k a n b u a t a n ,
pertumbuhan, rasio konversi pakan,
dan koefisien pencernaan .
Ketiga evaluasi tersebut diatas
secara terperinci sudah dibahas
dibahas di bab XIII materi uji mutu
pakan .
B. MEMBANDINGKAN PAKAN DENGAN
JENIS LAIN
Banyaknya jenis pakan buaatan
yang d i p a s a r a n t e l a h m e n y e
2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

langkah yang diambil agar tidak terjadi usaha pembuatan pakan. Prinsip
kebingungan. Langkah langkah tersebut kemasan adalah
antara lain :
1. Menentukan terlebih dahulu tujuan
utama dari pemberian pakan/ harapan
dari penggunaan pakan buatan
tersebut, apakah hanya u
n t k pertumbuhan ikan atau
menginginkan peran yang lebih antara
lain sebagai penentu warna tubuh,
aroma dan cita rasa daging,
mempercepat pematangan gonad atu
media pengobatan
2. Menentukan pilihan pakan didasarkan
kualitas dan harga pakan buatan
tersebut. Hal ini penting karena
kesalahan dalam menentukan pilihan
pakan yang digunakan da
p a t mengakibatkan pertumbuhan ikan
yang dipelihara lambat dan
menurunnya kualitas lingkungan
perairan. Dan harga pakan yang
rendah tidak menjamin besarnya
keuntungan yang akan
diperoleh.karena biasanya harga pakan
buatan dipengaruhi oeh kualitas
bahan baku yang dipergunakan.
3. Melakukan uji mutu pakan secara
fisik, biologi maupun kimia terhadap
pakan yang akan digunakan
sehingga diketahui mutu yang
terbaik diantara pakan yang ada
sesuai dengan tujuan dari
penggunaan pakan. Cara uji mutu
pakan baik fisik, kimia maupun biologi
sudah dibahas di Bab XIII materi
tentang uji mutu pakan.
Evaluasi /uji pakan ikan sangat penting
dilakukan mengingat akibat langsung yang
akan terjadi pada ikan peliharaan. Dari
pengujian tersebut akan da
p a t disimpulkan apakah ikan tumbuh
dengan baik atau tidak, dan apakah ikan
banyak yang mati atau tidak.
C. PROSES PENGEMASAN
P e n g e m a s a n a ta u pe n g e pa
k a n merupakan tahap akhir dalam

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

wadah tertutup yang mapu melindungi isi


tidak mempunyai pengaruh atau megotori
isisnya, memiliki daya tahan yang baik
selama penyimpanan dan distribusi
Kemasan adalah wadah atau media
yang digunakan untuk membungkus bahan
atau komoditi sebelum disimpan agar
memudahkan pengaturan, pengangkutan,
penempatan pada tempat penyimpanan,
serta memberikan perlindungan pada
bahan atau komoditi . Pengemasan
terhadap produk bertujuan untuk
melindungi produk dari pengaruh oksidasi
dan mencegah terjadinya kontaminasi
dengan udara luar. Hasil pengolahan dapat
dikendalikan dengan pengemasan,
termasuk pengendalian
Cahaya, konsentrasi oksigen, kadar air ,
perpindahan panas kontaminasi dan
serangan makhluk hayati. (Harris dan
kamas, 1989). Pengemasan bahan pakan
dapat menggunakan beberapa bahan yaitu:
1. Karung Goni
Karung merupakan alat pembungkus
y a n g b a n y a k d ig u n a k a n u n
t u k menyimpan hasil hasil pertanian
yang akan disimpan dalam jangka waktu
lama maupun sebentar.
2. Karung Plastik
Karung plastik telah banyak
digunakan untuk mengganti karung goni,
meskipun ada kekurangan yaitu licin dan
mudah bocor
Plastik merupakan bahan kemasan
yang penting di dalam industry
pengemasan.Plastik dapat digunakan
sebagai bahan kemasan karena dapat
melindungi produk dari cahaya, udara,
perpindahan panas, kontaminasi dan
kontak dengan bahan- bahan kimia.
Aliran gas dan uap air yang melalui
plastik dipengaruhi oleh pori- pori
plastik, tebal plastik, dan ukuran molekul
yang berdifusi produk (Syarief dan
Irawati, 1988).

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

3. Kemasan Kertas
atau tanpa karung plastik atau kemasan
Kertas adalah bahan kemasan lain yang bersih, kering dan dijahit kuat,
buatan yang dibuat dari pulp (bubur berat maksimal 75 kg.
kayu) . kertas biasa digunakan unytuk
2. Pemberian merk/label di bagian luar
mengemas bahan atau produk pangan
kemasan ditulis dengan jelas dan tidak
kering atau untuk kemasan sekunder
luntur antara lain ;
(tidak langsung kontak dengan bahan
pangan yang dikemas) dakm bentuk a.Nama barang
dus atau boks karton. Kelemahan b. Nama /kode perusahaan
kertas adalah mudah robek dan mudah c. Alamat perusahaan
terbakar , tidak dapat untuk mengemas
d. Bentuk pakan
cairan. Namun sampah kertas dapat
diuraikan secara alami e. Jenis pakan
Proses pengemasan sudah menjadi f. Berat bersih (netto)
hal yang wajib dalam usaha pembuatan g. Kode dan tanggal produksi
pakan ikan karena dengan pengemasan h. Tanggal kadaluarsa
yang baik, proses penurunan mutu
3. Pemberian merk/label di bagian dalam
dapat ditekan. Wadah untuk mengemas
kemasan juga ditulis dengan jelas dan
pakan sangat bervariasi, mulai dari
tidak mudah luntur antara lain ;
karung plastik, kertas semen dan plastik
tebal untuk kapasitas besar dan aluninium a.Komposisi bahan pokok
untuk kapasitas kecil. Kemasan pakan b. Komposisi zat pakan , yaitu ;
memiliki 2 fungsi yakni ; kadar protein, lemak, abu, kalsium
1. Fungsi teknis meliputi (penggunaan (ca), fosfor
yang praktis , melindungi pakan dari (p) dan feed suplement (antioksidan
k e rus ak an me k an i s , dan dapat dan zat zat lain)
melindungi dari mikroba, udara c. Cara penggunaan pakan
cahaya, air ) d. Cara penyimpanan pakan
2. Fungsi komersil (menimbulkan daya 4. R e k o me n d a s i peng g una a n za t
tarik sehingga mudah diingat, dan pengawet makanan (antioksidan) harus
mudah untuk mengeluarkan pakan dari sesuai dengan yang diizinkan.
kemasan)
Setelah dikemas pakan kemudian
Agar aman dan kuat pengemasan disimpan.
dilakukan dengan dua wadah yakni wadah
Penyimpanan adalah salah satu bentuk
utamayakni wadah yang klangsung
tindakan pengamanan yang selalu terkait
berhubungan dengan pakan biasanya
dengan waktu yang bertujuan untuk
berupa plastik , dan wadah kedua yang
mempertahankan dan menjaga komoditi
tidak berhubungan dengan pakan dan
yang disimpan dengan cara menghindari,
biasayan tidak berupa plastik (waring)
menghilangkan berbagai faktor yang dapat
tetapi nyaman dan cukup kuat untuk
menurunkan kualitas dan kuantitas
melindungi wadah utama. Pengemasan
komoditi tersebut.Faktor-faktor yang
pakan secara komersil dapat dilakukan
mempengaruhi penyimpanan pakan
dengan berbagai cara, antara lain :
adalah:
1. Pakan berbentuk tepung (mash), remah
1. JenisPakan
(crumbles) dan pellet dikemas dengan
2. LamaPenyimpanan
3. MetodePenyimpanan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

4. Temperatur
Hal terpenting dalam penyimpanan
5. KandunganAir bahan pakan dan pakan adalah :
6. KelembapanUdara 1. Kebersihan ruangan
7. Serangan serangga, kapang, bakteri, 2. Keluar masuk barang/pakan
binatang pengerat dan
3. Ukuran bantalan kayu dan posisi
8. Komposisi bahan pakan tersebut penumpukkan bahan/pakan.
Penyimpanan pakan Cega h guda ng men ja di tempa t
Ada Tiga hal yang pelru sekali untuk berkembang biaknya kuman seperti
diperhatikan dalam proses penyimpaman, jamur yang dapat memproduksi racun
yakni hindari dari serangga, organisme yang biasa dikenal dengan mikotoksin.
mikroskopis dan perubahan deterioratif, Perawatan terhadap bangunan dan lantai
yang akan menyebabkan kehilangan supaya menciptakan kondisi bersih.
bobot, kualitas, resiko kesehatan dan Teknik penyimpanan pakan ternak yang
mutu ekonomis. baik, adalah:
Kehadiran serangga dipengaruhi oleh 1. Hindari kontak langsung dengan
dua faktor : yaitu suhu d lantai/dinding, simpan pakan diatas
a n k e le m b a b a n . K e le m b a b a n pallet/alas lantai.
> 70 % meyebabkan perkembangan 2. Teknik penyimpanan yang biasa di
serangga dan jamur pada pakan, bakteri gunakan adalah sistem FIFO (first in first
dan jamur tidak dapat hidup pada out/Masuk Pertama, Keluar Pertama)
kelembaban < 29% supaya lebih mudah mengontrol keluar
Dampak yang ditimbulkan serangan masuknya pakan dan kualitas pakan
jamur pada pakan antara lain : tetap terjaga.
1. Produksi racun mycotoxin oleh jamur 3. Atur penumpukan pakan yang mudah
2. Timbulnya panas diambil sesuai dengan urutan masuk
atau pembuatan pakan.
3. Naiknya kelembaban
4. Perhatikan jarak antar tumpukan dan
4. Munculnya jamur kelopok aspergilus sp.
antara tumpukan dengan dinding
Perubahan deteriratif pada bahan baku (tidak terlalu sempit untuk
dan pakan hampir selalu terjadi, hal ini memudahkan pakan keluar masuk)
sangat berhubungan dengan kandungan
Untuk tempat penyimpanan atau
lipid/lemak pada pakan.
gudang yang baik, yaitu:
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Tempat penyimpanan diusahakan di
proses deteriratif adalah :
tempat yang kering/tidak lembab
1. Faktor lingkungan ( temperatur, (kelembaban tak lebih dari 70%),
kelembaban, kebersihan lingkungan temperatur di kisaran 300C – 340C,
dan rancangan bangunan) berventilasi, terhindar sinar matahari
2. K e h a d i r a n s e r a n g g a d a n langsung serta terhindar dari hujan
mikrorganisme. dan bocor.
Ketengikan merupakan gabungan dari 3 2. Meminimalisir masuknya hama, burung,
proses, yaitu oksidasi, hidrolisis dan tikus, kecoa, tikus, kutu serta
pembentukkan keton, faktor yang serangga dan hewan lainnya.
mempengaruhi oksidasi lipid yaitu Untuk bahan pakan berlemak tinggi
enzim, hematin, peroksida, cahaya, seperti bungkil kelapa dapat
temperatur dan katalis dari logam berat. menyebabkan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

ketengikan sehingga dalam penyimpanan


5. Kain lap.
jangan terlalu lama karena mengakibatkan
adanya proses oksidasi. Untuk itu dalam 6. Alat tulis
penyimpanan lemak dalam jumlah sedikit Bahan :
(sesuai dengan kebutuhan) jangan 1. Tepung ikan
disimpan terlalu lama. Memiliki catatan
2. Tepung kanji
stok yang rapi. Untuk bahan pakan berupa
c a i r a n s e p e r t i , m o la s s e s , h 3. Tepung terigu
a r u s diperhatikan wadah bahan tersebut 4. Tepung kepala udang
(baik jenis dan bentuk).Untuk bahan 5. Tepung cangkang kerang
pakan yang memiliki kadar air yang sangat
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tinggi seperti jagung dan tepung ikan tidak
di simpan dalam gudang penyimpanan 1. Pakailah pakaian kerja masker, sarung
yang bersuhu tinggi pula, karena tangan
dapat mempercepat proses penjamuran. 2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
Bahan pakan asal hewan yang baru yang memakai tenaga listrik
datang dipisahkan/karantina selama 14 3. Lakukan tugas sesuai ketentuan
hari dan penyimpanannya dipisah dari
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
bahan baku lainnya.Pakan yang akan
simpan kembali dengan rapi pada
dijual/dipakai tidak terlalu lama dibiarkan
tempat yang telah disediakan
dalam keadaan terbuka. Penanganan dan
manajemen selama penyimpanan bahan 5. Bersihkan ruangan praktek apabila
pakan yang baik diharapkan dapat kegiatan praktikum telah selesai
mempertahankan dan menjaga mutu D. Prosedur Kerja
pakan, sehingga dapat meminimalisir M e m b a n d in g k a n h a s i l a n
kerugian ekonomis akibat kerusakan a l i s i s laboratorium.
pakan. 1. Con to h bahan pakan d i an ali si s
kandungannutrisinya,pa
d a laboratorium.
PRAKTIKUM 2. Bandingkan hasilnya dengan tabel
kandungan nutrisi bahan baku pakan,
3. Buatlah forum diskusi dalam masing-
masing kelompok mengenai
Praktek Membandingakan Bahan Baku
perbedaan atau persamaan
Pakan Berkualitas Tinggi
hasilnya, untuk menentukan
A. Tujuan kelayakan bahan-bahan tersebut
Siswa mampu memilih bahan pakan sebagai bahan baku pakan ikan.
berkualitas tinggi beserta alasannya.
B.Alat dan
Bahan Alat : LEMBAR KERJA
1. Tabel kandungan nutrisi bahan baku Nama :
pakan
Kelas/semester:
2. Mangkok plastik
Hari/tanggal:
3. Kertas sticker
Materi :Membandingkan bahan baku pakan
4. Sendok plastik

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

PRAKTIKUM
Menyimpan Pakan
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang
produksi pembuatan pakan, peserta didik
mampu mengevaluasi produk pakan.
B. Alat dan Bahan
Alat : Kayu bantalan (falet)
Bahan : Bahan pengemas terbuat dari
kantung plastik, kantong semen dan goni
pakan (pelet) ikan
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Pakailah pakaian praktik dan gunakan
sarung tangan jika memegang bahan
bahan yang bersifat kera
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
yang memakai tenaga listrik
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n
d a r operasional prosedur (SOP)
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
tempat yang telah disediakan
5. Bersihkan ruangan praktek apabila
kegiatan praktikum telah selesai
D. Prosedur Kerja
1. Timbang pelet ikan masing-masing
sebanyak 1 kg untuk disimpan dalam
kantong.
2. Simpan pakan tersebut ditempat yang
lembab
3. Amati perubahan yang terjadi setiap
minggu sekali
a. Penampilan, ada jamur apa tidak,
b. Ada perubahan aroma atau tidak
c. Perubahan temperatur (timbul panas
atau tidak)
d. B e r a t p a k a n b e r k u r a n g a t
a u bertambah.
3. Catat semua kegiatan pada kertas

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI
DAn PAkAn bUAtAn

1. Evaluasi produk pakan perlu dilakukan


untuk mengetahui kualitas pakan ikan yang
dihasilkan.
2. Dalam memilih pakan yang berkualitas ada
5 dasar yang dapat digunaka
n pertimbanagan antara lain ::
a. Kandungan gizi.
b. ukuran pakan
c. Water stability (daya tahan pakan
buatan di dalam air)
d. Penampakan permukaaan
e. Aroma
3. Untuk meningkatkan kualitas pakan
dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengujian terhadap kualitas
bahan pakan, antara lain; evaluasi pakan
secara fisik, evaluasi pakan secara kimia,
evaluasi pakan secara biologi
4. Langkah langkah yang diambil dalam
menentukan jenis pakan buatan:
a. Menentukan terlebih dahulu tujuan
utama dari pemberian pakan/ harapan
dari penggunaan pakan buatan tersebut,
Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai evaluasi pakan buatan kalian juga b. Menentukan pilihan pakan didasarkan
dapat mempelajari secara mandiri melalui kualitas dan harga pakan buatan
internet. Di internet kalian bisa mencari tersebut.
lebih jauh materi tentang evaluasi pakan c. Melakukan uji mutu pakan secara fisik,
buatan tersebut. Salah satu website yang biologi maupun kimia terhadap pakan
dapat kalian kunjungi untuk menambah yang akan digunakan
wawasan dan pemahaman kalian tentang 5. Dari pengujian tersebut akan dapat
evaluasi pakan buatan adalah sebagai disimpulkan apakah ikan tumbuh dengan
berikut: baik atau tidak, dan apakah ikan banyak
yang mati atau tidak.
6. Prinsip kemasan adalah wadah tertutup
yang mapu melindungi isi tidak
mempunyai pengaruh atau megotori
isisnya, memiliki daya tahan yang baik
selama penyimpanan dan distribusi
7. Kemasan adalah wadah atau media yang
digunakan untuk membungkus bahan atau
komoditi sebelum disimpan agar
memudahkan pengaturan, pengangkutan,
penempatan pada tempat penyimpanan,

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

serta memberikan perlindungan pada


bahan atau komoditi .
8. Kemasan pakan memiliki 2 fungsi yakni ;
a. Fungsi teknis meliputi (penggunaan
yang praktis , melindungi pakan dari
k e rus ak an me k an i s , dan dapat
melindungi dari mikroba, udara
cahaya, air )
b. Fungsi komersil (menimbulkan daya
tarik sehingga mudah diingat, dan
mudah untuk mengeluarkan pakan dari
kemasan)
9. Penyimpanan adalah salah satu bentuk
tindakan pengamanan yang selalu
terkait dengan waktu yang bertujuan
untuk mempertahankan dan menjaga
komoditi yang disimpan dengan cara
menghindari, menghilangkan berbagai
faktor yang dapat menurunkan kualitas
dan kuantitas komoditi tersebut.
10.Hal terpenting dalam penyimpanan bahan
pakan dan pakan adalah :
a. Kebersihan ruangan
b. Keluar masuk barang/pakan
c. Ukuran bantalan kayu dan posisi
penumpukkan bahan/pakan.
11. Teknik penyimpanan pakan ternak yang
baik, adalah:
a. Hindari kontak langsung dengan
lantai/dinding, simpan pakan diatas
pallet/alas lantai.
b. Teknik penyimpanan yang biasa di
gunakan adalah sistem FIFO (first in
first out/Masuk Pertama, Keluar
Pertama)
c. Atur penumpukan pakan yang mudah
diambil sesuai dengan urutan masuk
atau pembuatan pakan.
12.Perhatikan jarak antar tumpukan dan
antara tumpukan dengan dinding (tidak
terlalu sempit untuk memudahkan pakan
keluar masuk)

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

A.Pilihan Ganda
5. Yang termasuk dalam bahan baku limbah
Pilihlah salah satu jawaban yang industri adalah...
paling benar!
a.Tepung ikan
1. Apakah yang dimaksud dengan pakan
b.Tepung kedelai.
buatan?
c.Tepung silase
a.Pakan ikan yang di buat
d.Tepung jagung
b. Pakan yang dibuat sesuai kebutuhan
ikan e.tepung terigu
c. Pakan yang dicampur dan dibuat
d. Pakan yang dibudidayakan 6. Kualitas pakan buatan dinilai dari
kandungan...
manusia e Pakan yang dicetak oleh
a.Karbohidrat
manusia
b.Lemak
c.Protein
2. Bentuk pakan buatan yang diberikan
pada larva ikan lele pada awal setelah d.d. mineral
menetas adalah: e.vitamin
a.Pellet apung
b. Remahan 7. Beberapa hal yang diperhatikan dalam
c. Emulsi kuning telur pakan buatan antara lain kecuali...
d. Pellet tenggelam a.bahan baku yang digunakan
e. Pellet lembaran b.daya melayangnya dalam
air c.aroma pakan
3. . Bahan baku yang digunakan untuk d.ukuran pakan buatan
membuat pakan ikan secara teknis e. warna pakan
antara lain adalah:
a.Tidak bergizi 8. Di bawah ini adalah beberapa
b. Daya cerna rendah persyaratan bahan baku untuk
c.Harga mahal pembuatan pakan buatan kecuali...
d. Sesuai kebiasaan makan ikan a.Mudah diperoleh
e. Warna mencolok b.Mudah diolah
c.Nilai gizi tinggi
4. . Bahan baku yang berasal dari d. harga tidak murah
hewan atau bagian-bagian tubuh e. tidak mengandung racun
hewan antara lain adalah:
a.Kedele 9. Komposisi bahan dalam pakan buatan
b. Silase yang disusun berdasarkan kebutuhan
c.Jagung gizi setiap jenis ikan disebut...
d. Tapioka a.Daftar pakan
e. Dedak b.Formulasi pakan .
c.Komposisi pakan

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

d. menu pakan
c. D al am 1 kg te pu n g k e de l ai
e.ramuan pakan mengandung protein sebanyak 40
gram
10. Bentuk butiran bahan baku pakan d. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l
buatan harus berupa tepung halus, a i mengandung protein sebanyak
adapun kelebihannya adalah kecuali... 400 gram
a.adonanan akan tercampur rata e. D a l a m 1 k g t e p u n g k e d e l
b. mudah dicerna di dalam usus ikan a i mengandung protein sebanyak
c.hasilnya lebih padat 4000 gram
d. sukar dicetak
e.tidak mudah 14. Untuk menghitung pakan berdasarkan
kebutuhan proteinnya, diperlukan
ambyar(pecah) informasi dan pengetahuan mengenai
persentase kandungan nutrisi yang
11. Bahan baku pakan yang mempunyai ada dalam setiap bahan baku pakan
kandungan protein lebih dari 20 % melalui...
disebut... a.Analisis bahan baku
a.Protein asam b.Analisis protein
b. protein sedang c.Analisis karbohidrat
c.Protein basal d.Analisis gizi
d.e. protein suplemen e.Analisis proksimat
e.Protein pakan
15. . Protein suplemen adalah...
12. Berikut merupakan alat-alat yang a.semua bahan baku yang memiliki
diperlukan dalam meramu pakan kandungan protein lebih dari 20 %
buatan ikan saat praktek di sekolah b. semua bahan baku yang memiliki
kecuali... kandungan protein nabati lebih dari 20
a.Ayakan %
b. karung plastik c. semua bahan baku yang memiliki
c.Gilingan kandungan protein hewani lebih dari
d. serok 20 %
e.Timbangan d. semua bahan baku yang memiliki
kandungan protein kurang dari 20 %
e. Semua bahan baku yang memiliki
13 . B a h a n ba k u tepu n g k e de l a
kandungan protein lebih dari 50 %
i mengandung protein 40 %, ini
berarti...
a. D a la m 1 k g t e p u n g k e d e 16. Hitunglah jumlah bobot kering masing
la i mengandung protein sebanyak – masing bahan baku yang digunakan
0,4 gram untuk membuat pakan berprotein30%
sebanyak 1 kg, jika bahan yang
b. D a la m 1 k g t e p u n g k e d e
digunakan berupa tepung ikan (65%
la i mengandung protein sebanyak
protein) dan dedak (12% protein)...
4 gram
a. Tepung ikan 339,6 gram tepung dedak

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

660,4 gram
kecuali...
b. Tepung ikan 33,96 gram tepung
a.Ayakan
dedak 66,04 gram
b.Gilingan
c.Tepung ikan 660,4 gram tepung
dedak 339,6 gram c.Timbangan
d. Tepung ikan 66,04 gram tepung d. Karung plastik
dedak 339,6 gram e. serok
e. Tepung ikan 660,4 gram tepung
dedak 33,96 gram 21. . Dalam proses pembuatan pakan
ditempuh beberapa tahap pekerjaan,
17. Mesin yang berfungsi untuk yaitu :
menghancurkan bahan material besar a.p e n g g i l i n g a n , p e n g e m a s
menjadi potongan kecil dinamakan... a n , pencampuran, pencetakan
a.mixer dan pengeringan
b. hammer mill b. p e n e p u n g a n , p e n c a m p u
ran,pegemasan, penceta
c.plate mill
k a n d a n pengeringan
d. ayakan (sifter)
c.p e n e p u n g a n , p e n c a m p u r
e. extruder an,pencetakan,pengeri
n g a n , pengemasan
18. Alat yang berfungsi untuk memisahkan d. p e n e p u n g a n , p e n g e r i n g
bahan yang kasar dengan yang halus an,pencampuran,pencet
yang berupa tepung dinamakan... a k a n , pengeringan, pengemasan
a.ayakan e. p e n e p u n g a n , p e n c a m p u
b. hammer ran,pengemasan,penger
i n g a n , pencetakan
c.mixer
d. extruder
22. Kadar air yang baik untuk pellet/pakan
e. plate mill
buatan...
a.kurang dari 12
19. . Bentuk pakan buatan yang diberikan
% b.lebih dari 12
pada larva ikan lele pada awal setelah
menetas adalah: % c.kurang dari 5
a.Pellet apung % d lebih dari 20
b. Remahan % e.kurang dari 3
c.Emulsi kuning telur %
d. Pellet tenggelam
e. Pellet lembaran 23. Water stability pakan biota air yang
hidup di dasar perairan dibanding pakan
biota yang hidup dipermukaan air
20. Berikut merupakan alat-alat yang sebaiknya ...
diperlukan dalam meramu pakan
a.lebih lama
buatan ikan saat praktek di sekolah
b.lebih cepat
c.sama saja

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

d. tidak berpengaruh
28. Uji dengan menggunakan alat yang
e. benar semua disebut Soxhlet adalah uji...
a.protein
24. Pengujian terhadap pakan yang dibuat b.kadar air
dengan cara memelihara ikan dengan
c.karbohidrat
diberikan pakan uji, merupakan uji...
d. lemak
a.biologis
e. vitamin
b.fisik
c.kimia
29. Semakin kecil bobot individu ikan
d. proksimat
tingkat konsumsi pakan yang diberikan
e. khemis persentasenya semakin...
a.Besar
25. Pada uji secara kimia bertujuan untuk b.Kecil
a.mengetahui kandungan gizi pada c.Sama saja
pakan buatan
d. semua benar
b. mengetahui daya tahan pakan
e. semua salah
dalam air
c.mengetahui daya tahan protein
pada pakan 30.. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menyimpan pakan
d. mengetahui berat ikan
ditinjau dari segi pakan itu sendiri dan
e. mengetahui daya tahan ruangan penyimpanan, agar tidak
karbohidrat pada pakan mempengaruhi stabilitas nutrient pakan,
adalah:
26. . Berikut masuk kategori pengujian fisik a.Kadar air yang terkandung dalam
yaitu... pakan tidak lebih dari 10%,
a.Pengujian daya tahan pakan dalam b.Tempat penyimpanan pakan harus
air b.Pengujian berat tubuh ikan bersih, kering, aman dan memiliki
c.Pengujian panjang ikan ventilasi yang baik,
d.Pengujian kandungan gizi pakan c.Suhu ruangan penyimpanan sekitar
e.Pengujian kadar air dalam pakan 20oC,
d.Ruangan tertutup rapat
27. Mikrokjeldahl adalah peralatan yang
e.Lama penyimpanan pakan buatan
digunakan untuk menetahui kadar... didalamruangpenyimpan
a n sebaiknya tidak lebih dari tiga
a.protein bulan
b.kadar air
c.karbohidrat B.Uraian
d. lemak Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
e. vitamin baik dan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
bahan baku hewani dan bahan baku
nabati !

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

2. Mengapa bahan baku pakan buatan


perlu

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

dilakukan uji proksimat? Jelaskan!


3. Pertimbangan pertimbanagan apa yang
harus diperhatikan dalam
menentukan bahan baku pakan!
4. Apa yang membedakan antara pakan
apung dan pakan tenggelam ditinjau
dari proses pembuatannya?
5. Hal hal apa yang perlu diperhatikan
dalam menyimpan pakan buatan?
Jelaskan!

Setelah mempelajari bab keempat sampai


kesembilan ini dan mengerjakan evaluasi
semester genap, cobalah refleksi diri Anda
mengenai materi pada satu semester ini,
apakah masih ada materi yang belum
dimengerti? Adakah yang masih ingin
ditanyakan pada guru pengampu? Jika iya,
diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan
kegiatan pembelajaran selama satu semester
ini kepada guru pengampu untuk perbaikan
kegiatan pembelajaran ke depan.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Alga: Tumbuhan berfotosistesis berorgan


Fotosistesis : Pengubahan energi cahaya
p r o s u k s i u n i s e lu la r s e r t a t id
menjadi energi kimiawi yang disimpan
a k berakar,berbatang dan tidak berdaun
dalam glukosa atau senyawa organik
Analisa proksimat : Suatu metode analisa lainnya atau asimilasi karbon yang
kimia untuk mengidentifikasi kandungan menggunakan cahaya energi
nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak
Formulasi pakan : Rumusan pakan dengan
dan serat pada suatu zat makanan dari
komposisi bahan pakan yang diperlukan
bahan pakan atau pangan. Analisis
dan sesuai dengan macam pakan yang
proksimat memiliki manfaat sebagai
akan dibuat
penilaian kualitas pakan atau bahan
pangan terutama pada standar zat Kista/Cyste :Suatu stadia istirahat pada hewan
makanan yang seharusnya terkandung di atau krustase tingkat rendah
dalamnya. Larva : Organisme yang belum dewasa yang
baru keluar dari telur atau stadia setelah
menetas
Aseksual : perkembangbiakan tidak melalui
perkawinan Naupli :Bentuk stadia setelah menetas pada
crustasea atau copepoda
Benthos : organisme yang hidup di dasar
perairan Omnivora : Organisme pemakan segala
Budidaya : Usaha yang bermanfaat dan Ovarium : Kelenjar kelamin betina yang
memberi hasil suatu sistem yang menghasilkan ovum
digunakan untuk memperoduksi sesuatu Ovipar : B e r k e m b a n g b i a k a n d e n g
di bawah kondisi buatan a n menghasilkan telur
Cyste : fase dorman karena kondisi Ovopipar : B e r k e m b a n g b i a k a n d e n
lingkungan yang tidak sesuai g a n menghasilkan telur tetapi telur
Dekomposer : Bakteri atau jamur yang tersebut menetas dalam tubuh induknya
menyerap nutrien dari materi organik yang Ovulasi :Proses terlepasnya telur dari folikel
tidak hidup seperti bangkai materi Pemijahan : Proses eletakan telur atau
tumbuhan yang telah jatuh dan buangan perkawinan
organisme hidup dan mengubanhnya
Peroksida : oksida yang mempunyai ikatan -0-
menjadi bentuk anorganik
0 yang bereaksi dengan asam
Denaturasi : suatu proses dimana protein , menghasilkan hidrogen peroksida
atau asam nukleat kehilangan struktur
Pigmen : Zat warna tubuh
tersier dan struktur sekunder dengan
penerapan beberapa tekanan eksternal Plankton : M i k ro or ga n i s m e yang hidup
atau senyawa seperti asam kuat atau basa melayang layang di air
, garam anorganik terkonsentrasi, sebuah Rasio konversi pakan /feed convertion ratio :
misalnya pelarut organik (cth alkohol atau jumlah pakan yang dibutuhkan untuk
kloroform) atau panas. menghasilkan satu kilogram bobot tubuh
Densitas : Jumlah individu persatuan luas ikan
atau volume atau masa persatuan volume Reproduksi :Proses perkembangbiakan baik
yang biasanya dihitung dalam gram/cm3 secara aseksual maupun seksual
atau jumlah sel/ml Spermatogenesis :Proses perkembangbiakan
Flagella: penyatuan gamet haploid untuk spermatogonium menjadi spermatid
menghasilkan suatu zigot diploid Spermatogonium : sel sel kecambah untuk
membentuk sperma

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Spermatozoa : sel gamet jantan dengan inti


haploid yang memiliki bantuk berekor
Sterilisasi : pemusnaan atau eliminasi semua
mikroorganisme, termasuk spora bakteri
yang sangat resisten.
Spermiogenesis : proses me tamorf os e
spermatid menjadi spermatozoa
Zooplankton : plankton hewani, organisme
air yang melayang layang mengikuti
pergerakana air dan berupa jazad hewani

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Anonimos 2007, Budidaya Fitoplankton dan diakses 5


Zooplankton. Balai Besar penembangan
Budidaya Laut Lampung. Departemen
kaluatan dan perikanan.
Anonim, 2009. Planktonologi. Diunggah 24
Februari 2009. http://aquaculture-
unri.blogspot.com/2009/02/plankton
ologi.html diakses Desember 2018.
Anonim, 2010 . Petunjuk Pelaksanaan
Penerbitan Surat Keterangan Teknis
Impor Pakan dan /atau Bahan Baku
Pakan Ikan .Kementrian Kelautan dan
Perikanan
Anonim, 2012. Pakan Buatan dalam Usaha
Budidaya Ikan. Diunggah oktober
2 0 1 2
.
http://kelapkelipi.blogspot.com/2012/
10/pakan-buatan-dalam-usaha -
budidaya.html diakses 3 Januari 2019
Anonim.2012. Klasifikasi Hydrilla Verticillata.
Diunggah November 2012
. http://menarailmuku.blogspot.com/20
12/11/ klasifikasi-dan-deskripsi-
tanaman.html diakses 20 Januari 2019
S u c ip to . 2015 . P ak an A lam i . .
http://sucipto71.blogspot.com/2015/
12/pakan-alami.html diakses tanggal
10 november 2018.
Anomim, 2017. Tuntutan Konsumen dalam
P e n g e n d a l i a n M u t u Pa n g a
n .
http://pakanalternatiff.blogspot.com/
2017/04/tuntutan-konsumen-dalam-
pengendalian.html di unggah 19 April
2017. Diakses 20 Desember 2018.
Anonim , 2018 Pengertian Phythoplankton
fungsi dan cara hidup. Diupload
tanggal 2 9 A g u s t u s 2 0 1 8
––https://www.infocekgu.com/2018/0
8/pengertianphytoplan
k t o n - fitoplankton.html di akses
Adelina et al. 2012. Bahan baku dan cara
pembuatan pakan ikan.
http://ragamcarabeternak.blogspot.com/201
6/01/bahan-baku-dan-c
a r a - pembuatan-pakan-ikan.html.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Desember 2018 - PAKAN-SEM-1-TBP-2014.pdf


Afrianto Eddy dan Liviawaty Evi, 2005. Aslamsyah, S. 2017. Pengujian Kualitas
Pakan ikan pe m b u at an , Bahan B a k u D a n P a k a n .
penyimpanan, Pengujian, http://oldlms.unhas.ac.id (diakses pada
pengembangan. Kanisius 25 november 2018).
Yogyakarta.
Afrianto Eddy dan liviawaty Evi. 2005.
Nutrisi d a n P a k a n I k a n .
http://petunjukpraktisbudidaya.blogs
p ot.com/2013/06/nutrisi-dan-
pakan- ikan.html diakses 28
November 2018
Afrianto Eddy dan Liviawaty Evi, 2008.
Kandungan jenis dan Dosis pakan
ikan
(http://www.viternaplus.com/2015/0
8/ k a n d u n g a n - j e n i s - d o s i
s - p a k a n - ikan.html) diakses 28
November 2018
Azki afidati putri Anfa, 2017, makalah
fisiologi nutrisi uji kualitas pakan
secara fisik, kimia da biologi .
Fakultas MIPA Andalas. Sumatra Barat.
Alip.R.H. 2002. Memilih & Membuat
Pakan Tepat Untuk Lou Han. Hal
47. Jakarta: Agromedia.
Agista untsa, 2000. Budidaya Pakan alami.
Di u n g g a h 2 6 O k t o b e r 2
014
.https://www.academia.edu/
25707839
/Budidaya_Pakan_Alami di akses 9
Desember 2018
Amalia Hikmah. Cara Menghitung
Plankton. Diposting 13 Agustus
2012 oleh.
https://www.academia.edu/36187823
/ Cara_Menghitung_Plankton
Arif Desilina, 2014 . Diktat Teknologi
Pakan Ikan Semester I TBP.
Kementrian Kelautan dan Perikanan
Badan Pengemabngan SDM
Kelautan Dan Perikanan Sekolah
Usaha Perikanan Menengah Negeri
Waiheru Ambon.
http://supmwaiheru- k k p . s c h . i d
/ w p -
content/uploads/2014/09/DIKTAT

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Chumadi dkk, 1992. Pedoman Teknis Budidaya .


Pakan Alami ikan dan udang Badan http://myheruwanto.blogspot.com/20
p e n e l i t i a n dan P e n g e m b a n g a n 15/06/siklus-hidup-fitoplankton.html
Pertanian. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perikanan Jakarta.
Djarijah, Z. 1983 Makanan Ikan Direktorat
Jendral Perikanan > departemen
Pertanian. Jakarta.
Dewi Eka Nur Anisa, S.Pt , (Pengawas
Mutu Pakan Pertama Disnak Prov.
Kaltim
http://peternakan.kaltimprov.go.id/rea
d / n e w s / 2 0 1 5 / 1 6 6 / m a na jemen -
penyimpanan-pakan-berpengaruh -
terhadap-mutu-pakan.html diakses 4
Desember 2018
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Kementerian .2013. Produksi
Pakan Alami Buku Teks Bahan Ajar
Siswa, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
Dwi. 2016. Proses reproduksi Ganggang
(alga) secara aseksual dan seksual.
Diunggah A p r i l 2 0 1 6 . h t t p : / / u
m u m -
pengertian.blogspot.com/2016/04/pr
oses -reprodu ks i-ganggang- alga-
secara.html diakses November 2018.
Erlina , A. Hastuti, W 1986. Kurtur
Plankton. INFIS Manual Seri no 38.
Direktorat Jemdral Perikanan
bekerjasama dengan Internasional
Development Research Centre Gusrina
Handajani, Wahyu Widodo . 2010 . Nutrisi
Ikan.
Hal 1. Malang : UMM press
Herman Makmur, 2012. Identifikasi jenis
jenis Pakan alami. Diunggah 27 April
2012.
http://smkthree.blogspot.com/2012/0
4/ident ifikasi- pakan- alam i
.html diakses 18 november 2018.
Heruwanto,2015,Siklus hidu
p Fitoplankton.diunggah Selasa, 02
Juni 2 0 1 5

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

diakses November 2018 dan.html diakses Desember 2018.


Laode, 2012. Media Budidaya Mei Rochjat, dkk. 2000. Budidaya Pakan
Fitoplankton. D i u n g g a h 0 1 J Alami Untuk Benih Ikan Air Tawar.
u l i 2 0 1 2 . Badan
http://abalon06.blogspot.com/2012
/0 7/media-budidaya-
fitopnkton.html . Diakses Desember
2018.
Isnansetyo, A dan Kurniastuti, !997. Teknik
kultur Phytoplakton dan
Zooplankton. Kanisius . Yogyakarta
Mujiman, A. 1985. Makanan Ikan. PT.
Penebar Swadaya. Jakarta
Nasa Dono sapari, 2015. Kandungan
Nutrisi Jenis dan Dosis Pakan
Ikan. Diunggah A g u s t u s 2 0
1 5 .
http://www.viternaplus.com/2015/08
/ kandungan-jenis-dosis-pakan-
ikan.html Diakses November 2018
Salamadian. 2017. Alat alat
Laboratorium Beserta Fungsinya.
Di posting 31 Januari 2017.
https://salamadian.com/alat- alat-
laboratorium-lian Teknikimia-
biologi . diakses 3 Januari 2019
Sary, Intan Rahma. 2013. Produksi Pakan
Buatan semester 2 Buku Teks Bahan
Ajar Siswa Program Keahlian
Teknologi Budidaya Perairan
Dasar Keahlian. D i r ek tor a t P
em bin a a n S ek ola h Menengah
Kejuruan Kementrian
Pendididikan dan Kebudayaan
Thomas. 1997. Optimization Of Protein
Content I n E a r t h w o r m - B a s e d F
i sh Fe e d Formulation For
Catfish (Clarius gariepinus). Sains
Malaysiana 41(9): 1071–1077.
Widianingsih, 2007. Metode Pengambilan
sampel plankton. Jurusan Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro.
Diunggah 17 D e s e m b e r 2 0
0 7 .
http://kuliahplanktonologi.blogspot.
co m/2007/12/metoda-
pengambilan- sampel-plankton-

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

P e ne l i ti an dan Pen g emb ang an


Pertanian Instalasi Penenlitian Dan
Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
Muaddin, S.T.P. Penyusunan formulasi pakan
i kan d i u n g g a h 1 7 / 1 1 / 2
0 1 5 h t t p : / / p e r t a n i a n -
mesuji.id/penyusunan-formulasi -
pakan-ikan/ diakses 10 desember 2018
Khoirono, S.Pi.,M.Si. 2017. Modul Diklat
Program Guru Keahlian Ganda Pakan
Buatan . Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan .Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan
P e n d i d i k a n d a n
PemberdayaanPendidikan dan Tenaga
Pendidikan Pertanian.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Gambar 1.1. hydrilla verticilata


Gambar 1.39 Tetraselmis sp.
. Gambar 1.2. enceng gondok
Gambar 1.40 diatom.
Gambar 1.3 lemna
Gambar 1.41 Brachionus sp.
Gambar 1.4 echinoderus sp
Gambar 1.42. morfologi artemia
Gambar 1.5 Araceae.
Gambar 1.43 Morfologi moina sp
Gambar 1.6 Cyperus sp
Gambar 1.44 morfologi dapnia sp
Gambar 1.7 Sagitaria sp
Gambar 1.45 Infusoria
Gambar 1.8 Chlorophyta.
Gambar 1.46. tubifex sp
Gambar 1.9 Chloropyta.
Gambar 1.47 morfologi cacing
Gambar 1.10 Chrysophyceae
sutra. Gambar 5.1 udang
Gambar 1.11 Euglenophyta.
Gambar 5.2. bekicot.
Gambar 1.12 Cyanophyta
Gambar 7.1 Disk mill slaka
Gambar 1.13 alga coklat
industri Gambar 7.2 mesin
Gambar 1.14 rhodophyta
hammer Gambar 7.3 mixer
Gambar 1.15 tubifex
vertikal Gambar 7.4 mixer
Gambar 1.16 Cacing darah
horisontal.
Gambar 1. 17 Chironomus
Gambar 7.5 mesin pengering
sp
pelet Gambar 7.6 disc mill
Gambar 1.18. Pembelahan sel pada
Gambar 7.7 moxer vertikal.
Gleocapsa Gambar 1.19. Fragmentasi pada
Gambar 7.8 mixer horisontal
spyrogyra Gambar 1.20. Pembentukan spora
Gambar 7.9 alat pencetak pelet
pada algae. Gambar1.21.
Gambar 7.10. alat pencetak pelet
Planktonet Gambar 1.22.
manual
mikroskop Gambar 1.23. Haemocytometer
Gambar 1.24. Autoclave.
Gambar 1.25 gelas ukur.
Gambar 1.26 Gelas piala.
Gambar 1.27. Tabung reaksi .
Gambar 1.28. pipet tetes.
Gambar 1.29 pipet ukur.
Gambar 1.30 pipet volum
Gambar 1.31. water bottle.
Gambar. 32. Bottle sample
Gambar 1.33. pompa hisap
Gambar. 1.34. planktonet
Gambar 1.35. Penampang sedwick Rafter
Gambar 1.36 penampang haemacytometer.
Gmbar 1.37. Blok pada Hsemocytometer.
Gambar 1.38 chlorella.

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn

Tabel 1.1 kandungan nutrisi


Tabel 1.2. alat dan bahan identifikasi pakan
alami
Tabel 1.3 jenis pakan alami yang sudah
dibudidayakan
Tabel 1.4 Zooplankton untuk pakan ikan
Tabel 2.1 komposisi pupuk pada media stok
murni kurtur alga
Tabel 2.2 Komposisi trace metal solution
Tabel2.3komposisipupukpada
phythoplankton air tawar
Tabel 3.1 komposisi pupuk phythoplsnkton
semi massal
Tabel 3.2 Komposisi pupuk kultur massal
Tabel 4.1 beberapa sumber lemak

2
PRoDUkSI PAkAn ALAMI DAn PAkAn bUAtAn

Informasi Umum
NamaLengkap :Nurana Puji Lukmiwiyati,
S.Pi Telepon /HP 0823 2525 8540
Email : nuranapuji33@gmail.com
AkunFacebook : Nurana Puji Lukmiwiyati
Alamat Kantor : Jl Samas km 11 Ngemplak
Srigading Sanden Bantul, D.I. Y
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan air Tawar
(Budidaya Perikanan)

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 TahunTerakhir)


1. Guru SMKN 1 Sanden tahun 2005 - sekarang

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. Program Studi Budidaya Perikanan, Jurusan
Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta lulus tahun 2002

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Yogyakarta, Lahir di Sleman, 13 Februari 1976, Sekolah Dasar di lalui di SD
Negeri Umbul Widodo Ngemplak Sleman, Yogyakarta. Demikian juga untuk jenjang SMP di
lalui di daerah yang sama tepatnya di SMPN Ngemplak. Tahun 1991 melanjutkan ke SMA N
11 Yogyakarta. Kuliah di JurusanPerikanan UGM Yogyakarta. Lulus S1 tahun 2002. Tahun
2003- 2004 mengajar di SDIT Al Khairaat Yogyakarta. Sejak 2005 menekuni karir sebagai
Guru di SMKN 1 Sanden hingga sekarang. Aktif di organisasi profesi guru MGMP Agribisnis
Perikanan Air Tawar dan Nautika Kapal penangkap Ikan di Yogyakarta.

201

Anda mungkin juga menyukai