Disusun oleh:
SITI JARIAH
4411415024
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Organisme dapat digunakan sebagai pakan alami ikan harus memenuhi persyaratan
ditinjau dari berbagai aspek yairu aspek fisik pakan, aspek biologi, aspek kimiawi dan
scgi pengelolaan benih itu sendiri (Isnanseryo & kurniastuty, 1995). Suatu organisme
dapat digunakan sebagai pakan alami harus tidak membahayakan bagi kchidupun
larva yang dipelihara. tidak memcemari lingkungan, tidak mengandung racun
maupun logam berat, dan tidak berperan sebagai inang suatu organismc patogen
maupun parasit. Organisme yang digunakan sebagai pakan alami Juga harus dapat
dimakan oleh larva yang dipelihara. mudah dilihat oleh larva karena gerakan ataau
warnanya, gerakannya sinambung tetapi lambat agar mudah ditangkat oleh larva, dan
mempunyai daya apung.
Kandungan zat gizi pakan alami sangat menentukan pertumbuhan larva yang
dipelihara. Plankton sebagai jasad pakan alami merupakan sumber protein,
karbohidrat , lemak, vitamin. dan mineral sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
larva yang dipelihara. Nilai nutrisi pakan alami antara jenis fitoplankton satu dengan
lainnya sangat bervariasi tergantung pada zat bam, kondisi lingkungan (intensitas
cahaya, suhu), ukuran sel, daya cerna, ada tidaknya kandungan racun, serta komposisi
biokimianya menurut sukardi & winanto (2011). secara umum prosentase kandungan
berat leering titoplankton adalah protein 12-35%. lemak 7.2-23% dan karbohidrat 4.6-
23%. Protein mempunyai peran penting untuk mempcrtahankan fungsi jaringan
seeara normal. utnuk pera!atan jaringan tubuh, mengganti sel-sel yang rusak dan
pembentukan sci-sci baru sehingga protein sangat mempengaruhi pertumbuhan larva.
Jenis fitoplankton yang sudah biasa digunakan sebagai jenis pakan alami dan sudah
banyak dilakukan kultur adalah Chlorella, Tetraselmis, Diatomae dan Spirulina baik
secara vegetatif (aseksual) dan generatif ( seksual).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan yang lebih tinggi
ditunjukkan oleh larva yang mengawali pemangsaan terhadap zooplankton. Hal ini
sangat berkaitan dengan belum efisiensinya sistem enzim pada larva (Saha et al.,
2006). Dengan memanfaatkan zooplankton, larva langsung memperoleh sumber
nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan pada periode awal pertumbuhannya. Dengan
demikian, diperlukan komposisi pupuk yang tepat untuk menumbuhkan plankton
yang benar-benar dapat menunjang pertumbuhan larva ikan target pemeliharaan,
sesuai dengan periode pertumbuhannya.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Karya Tani mandiri, (2009). Pedoman Budidaya Beternak Ikan Mas. CV. Nuansa
Aulia. Bandung.
Pratiwi, N.T.M., Ayu, I.P., Frandy, Y.H.E. 2010. Keberadaan komunitas plankton
di kolam pemeliharaan larva ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.). Prosiding
Seminar Limnologi V. Bogor.
Sukardi, P. & Winanto, T.2011. Pakan Alami Manfaat, Jenis dan Metode
Kultur.Penerbit UNSOED: Purwokerto.