Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PLANKTONLOGI

PERAN PLANKTON SEBAGAI SUMBER PAKAN PADA


PEMELIHARAAN LARVA IKAN

Disusun oleh:
SITI JARIAH
4411415024

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan komoditas perikanan sangat tergantung pada ketersediaan
pasokan benih yang memadai baik pasokan yang berasal dari alam maupun
pembenihan yang dilakukan manusia itu sendiri. Jaminan ketersediaan benih yang baik
dari segi kuantitas, kualitas dan kontinuitas sangat ditentukan oleh ketersediaan
pakan alami berupa plankton (fitoplankton dan zooplankton) yang sangat dibutuhkan
budidaya perikanan (Karya Tani Mandiri, 2009).
Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang sangat digemari masyarakat
karena mengandung protein yang cukup tinggi dan dibutuhkan oleh manusia untuk
pertumbuhan. Sadar akan pentingnya ikan sebagai sumber protein hewani
menyebabkan permintaan masyarakat terhadap ikan untuk dikonsumsi terus
meningkat, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Salah satu upaya
untuk meningkatkan produksi perikanan adalah melalui budidaya .
Dalam budidaya ikan jaminan penyediaan benih ikan baik kualitas maupun
kuantitas yang memadai merupakan salah satu syarat yang menentukan keberhasilan
suatu budidaya. Masalah utama yang dihadapi dalam memproduksi benih adalah hasil
benih yang didapatkan rendah sebagai akibat mortalitas yang tinggi. Salah satu pakan
alami ikan adalah fitoplankton. Komunitas fitoplankton sendiri memiliki potensi
dalam perairan karena hampir semua organisme perairan tergantung pada plankton
sebagai makanannya, baik dalam suatu stadia pada seluruh siklus hidupnya maupun
selama hidupnya (Efendie, 1997 dalam Ifdonal, 2007).
Budidaya ikan ini masih mengalami kendala proses pemeliharaan larva ikan
terutama dalam hal pakan alami sehingga perlu diadakan pengkajian mengenai
bagaimana potensi fitoplankton sebagai sumber daya pakan bagi larva ikan, dengan
demikian dapat diketahui potensi fitoplankton dan jenis-jenis fitoplankton apa saja
yang biasa dimakan oleh larva ikan sebagai pakan alami sehingga diharapkan pada
masa yang akan datang fitoplankton tersebut dapat dibudidayakan serta dapat
meningkatkan produktivitas budidaya perikanan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana potensi fitoplankton sebagai sumber daya pakan bagi larva ikan ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui potensi fitoplankton sebagai sumber daya pakan pada
pemeliharaan larva ikan
BAB II
PEMBAHASAN

Plankton adalah makhluk ( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya, mengambang,


atau melayang di dalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah
terbawa arus. Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki
kemampuan aktif berenang bebas, tidak tergantung pada arus air, contohnya : ikan,
cumi-cumi, paus dll. Bentos adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap,
merayap, atau membuat liang di dasar laut, contohnya : kerang, teripang, bintang laut,
karang dll (Wordpress, 2009).
Menurut Bornforthesea (2009), plankton adalah organisme yang hidupnya
melayang atau mengambang di daerah pelagik. Namun demikian, ada juga plankton
yang memiliki kemampuan renang cukup kuat sehingga dapat melakukan migrasi
harian. Plankton adalah organisme atau makhluk hidup yang halus dan disebut pula
sebagai jasad-jasad renik yang melayang di dalam air. Istilah plankton dari bahasa
Yunani, yang artinya drifting, yaitu berarti plankton hanya dapat melayang di dalam
kolam air, tidak bisa bergerak, dan hanya bergantung pada kecepatan arus (Adnan,
2003).
Pada ekosistem perairan fitoplankton berperan sebagai produsen primer yaitu
menyediakan makanan untuk zooplankton, namun juga dapat dimakan langsung oleh
ikan dan mollusca serta Bilvavia lainnya. fitoplankton juga rnerupakan makanan pada
fase benih dari berbagai organisme perairan seperti benih ikan.
Perairan tertutup seperti kolam memiliki jejaring makanan dimulai dari organisme
autotrof, yaitu fitoplankton atau tumbuhan air. Tumbuhnya fitoplankton akan
meningkatkan kelimpahan zooplankton karena fitoplankton merupakan makanan dari
zooplankton. Keduanya merupakan organisme yang berpotensi sebagai pakan alami
bagi larva ikan setelah cadangan kuning telur habis. Meskipun demikian, tidak semua
jenis plankton di perairan dimanfaatkan oleh larva ikan. Beberapa faktor penentu
dapat dikategorikannya suatu jenis plankton sebagai pakan alami (Djarijah, 1995).
Fitoplankton maupun zooplankton termasuk makanan alami bagi ikan. Makanan
yang dimakan oleh larva tentunya berkaitan dengan ketersediannya di perairan
(Effendie, 2002). Oleh karena itu, kebiasaan makanan pada ikan-ikan tidak baku
karena terdapat perubahan pemilihan makanan sesuai dengan yang tersedia atau
melimpah di kolam (Kumar et al., 2004). Ketersediaan fitoplankton didukung oleh
ketersediaan unsur hara yang dapat diperoleh melalui pemupukan. Pupuk organik
merupakan pupuk yang ramah lingkungan dalam penyediaan unsur hara untuk
menunjang pertumbuhan fitoplankton. Namun, penggunaan pupuk organik memiliki
keterbatasan, terutama berkaitan dengan pemacuan kecepatan tumbuh fitoplankton.
Makin tinggi kandungan unsur hara di perairan, makin meningkat pula kelimpahan
fitoplankton. Di samping itu, plankton dapat mengalami perubahan komposisi dalam
komunitasnya (suksesi) sebagai akibat dari perubahan kondisi fisika (intensitas
cahaya, suhu), kimia (unsur hara, kualitas air, dan toksin), dan biologi (kompetisi dan
pemangsaan) (Pratiwi, 2010).
Stadia larva merupakan masa paling kritis dalam siklus hidup ikan (Effendie,
2002). Pada periode tersebut, kesempatan larva untuk mendapatkan makanan serta
ketersediaan pakan alami yang baik merupakan faktor yang mempengaruhi
keberhasilan hidup. Selanjutnya, keberhasilan dalam memanfaatkan makanan
tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan larva ikan.

Organisme dapat digunakan sebagai pakan alami ikan harus memenuhi persyaratan
ditinjau dari berbagai aspek yairu aspek fisik pakan, aspek biologi, aspek kimiawi dan
scgi pengelolaan benih itu sendiri (Isnanseryo & kurniastuty, 1995). Suatu organisme
dapat digunakan sebagai pakan alami harus tidak membahayakan bagi kchidupun
larva yang dipelihara. tidak memcemari lingkungan, tidak mengandung racun
maupun logam berat, dan tidak berperan sebagai inang suatu organismc patogen
maupun parasit. Organisme yang digunakan sebagai pakan alami Juga harus dapat
dimakan oleh larva yang dipelihara. mudah dilihat oleh larva karena gerakan ataau
warnanya, gerakannya sinambung tetapi lambat agar mudah ditangkat oleh larva, dan
mempunyai daya apung.
Kandungan zat gizi pakan alami sangat menentukan pertumbuhan larva yang
dipelihara. Plankton sebagai jasad pakan alami merupakan sumber protein,
karbohidrat , lemak, vitamin. dan mineral sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
larva yang dipelihara. Nilai nutrisi pakan alami antara jenis fitoplankton satu dengan
lainnya sangat bervariasi tergantung pada zat bam, kondisi lingkungan (intensitas
cahaya, suhu), ukuran sel, daya cerna, ada tidaknya kandungan racun, serta komposisi
biokimianya menurut sukardi & winanto (2011). secara umum prosentase kandungan
berat leering titoplankton adalah protein 12-35%. lemak 7.2-23% dan karbohidrat 4.6-
23%. Protein mempunyai peran penting untuk mempcrtahankan fungsi jaringan
seeara normal. utnuk pera!atan jaringan tubuh, mengganti sel-sel yang rusak dan
pembentukan sci-sci baru sehingga protein sangat mempengaruhi pertumbuhan larva.
Jenis fitoplankton yang sudah biasa digunakan sebagai jenis pakan alami dan sudah
banyak dilakukan kultur adalah Chlorella, Tetraselmis, Diatomae dan Spirulina baik
secara vegetatif (aseksual) dan generatif ( seksual).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan yang lebih tinggi
ditunjukkan oleh larva yang mengawali pemangsaan terhadap zooplankton. Hal ini
sangat berkaitan dengan belum efisiensinya sistem enzim pada larva (Saha et al.,
2006). Dengan memanfaatkan zooplankton, larva langsung memperoleh sumber
nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan pada periode awal pertumbuhannya. Dengan
demikian, diperlukan komposisi pupuk yang tepat untuk menumbuhkan plankton
yang benar-benar dapat menunjang pertumbuhan larva ikan target pemeliharaan,
sesuai dengan periode pertumbuhannya.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

Penyediaan sumber nutrien melalui pemupukan di kolam, memunculkan


komunitas plankton yang bervariasi dari waktu ke waktu. Komposisi plankton yang
tumbuh dapat dimanfaatkan dan berpotensi sebagai pakan alami larva ikan.
Pemanfaatan plankton sebagai pakan alami cenderung berubah, seiring dengan
pertumbuhan larva ikan. Kecenderungan pemanfaatan fitoplankton dari kelas
Bacillariophyceae dan zooplankton oleh larva ikan di awal masa pemeliharaan
memberikan pertumbuhan yang baik. keberhasilan dalam budidaya ikan terutama
pada fase larva, karena pada rase ini peran pakan alami belurn bisa digantikan oleh
pakan buatan. Pemahaman tentang jenis-jenis pakan alami dan faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhannya juga harus dipahami sehingga
dapat dipilih jenis plankton yang cocok untuk digunakan sebagai pakan.
Daftar Pustaka

Djarijah, A.S., 1995. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta.

Effendie, I., 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Karya Tani mandiri, (2009). Pedoman Budidaya Beternak Ikan Mas. CV. Nuansa
Aulia. Bandung.

Pratiwi, N.T.M., Ayu, I.P., Frandy, Y.H.E. 2010. Keberadaan komunitas plankton
di kolam pemeliharaan larva ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.). Prosiding
Seminar Limnologi V. Bogor.

Sukardi, P. & Winanto, T.2011. Pakan Alami Manfaat, Jenis dan Metode
Kultur.Penerbit UNSOED: Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai