PENGENALAN PLANKTON
NIM : L011211048
KELAS : PLANKTONOLOGI A
KELOMPOK : 5 (LIMA)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plankton adalah jasad atau organisme yang hidup melayang dalam air, tidak
bergerak atau bergerak sedikit dan selalu mengikuti pergerakan/arus air (hewan,
tumbuhan, archaea atau bakteri). Yang menempati zona pelagic samudra, laut atau air
tawar. Plankton ditentukan oleh niche ekologi mereka dari pada taksonomi filogenetik
atau klasifikasi. Mereka menyediakan sumber makanan penting yang lebih besar, lebih
dikenal organism aquatic seperti ikan dan cetacea. Meskipun berukuran mikro dalam
ukuran, plankton termasuk dalam berbagai ukuran seperti ubur-ubur (Saprobik et al.,
2015).
Plankton merupakan organisme perairan yang keberadaannya dapat menjadi
indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai. Plankton memegang peran penting
dalam mempengaruhi produktivitas primer perairan sungai. Beberapa organisme
plankton bersifat toleran dan mempunyai respon yang berbeda terhadap perubahan
kualitas perairan. (Desmawati et al., 2020).
Plankton melakukan migrasi harian, yaitu migrasi yang dilakukan dalam waktu satu
hari atau kurang untuk pergi dan kembali. Migrasi berfungsi untuk mengatur ukuran
populasi. Hewan yang meninggalkan populasi atau habitatnya (emigrasi) untuk tidak
kembali lagi mengurangi kepadatan kelompok asalnya. Masuknya hewan ke habitat lain
(imigrasi), meningkatkan populasi dihabitat tersebut. Imigrasi biasanya terjadi di
lingkungan yang kepadatan populasinya rendah. Kelimpahan plankton sangat
dipengaruhi adanya migrasi. Migrasi dapat terjadi akibat dari kepadatan populasi, tetapi
dapat pula disebabkan oleh kondisi fisik lingkungan, misalnya perubahan suhu dan arus.
Kerapatan populasi plankton dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu, naik turunnya
kerapatan populasi itu terjadi dalam batas-batas tertentu. batas atas kerapatan
ditentukan oleh berbagai faktor, seperti aliran energi atau produktivitas ekosistem, laju
metabolisme organisme tersebut (Dewanti, 2018).
B. Fitoplankton
C. Zooplankton
Zooplankton sering disebut juga plankton hewan yang hidupnya mengapung atau
melayang di atas air. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif,
yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi
kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya
gerakan arus itu sendiri (Florensia, 2016)
Ukurannya berkisar 0,2–2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-
ubur yang bisa berukuran sampai lebih dari satu meter yang mempunyai sifat heterotrofik,
yakni tidak dapat menghasilkan sendiri bahan organik makanannya, sehingga
kelangsungan hidupnya sangat bergantung kepada fitoplankton yang menjadi bahan
makanannya. Zooplankton sangat kaya akan jenis. ada hewan yang seluruh daur
hidupnya tetap sebagi plankton, disebut holoplakton (Florensia, 2016).
Adapula yang hanya sebagian dari daur hidupnya sebagai plankton. Kehidupan
sebagai plankton dijalaninya hanya pada tahap awal, sebagai telur atau larva sedangkan
bila telah dewasa hidup sebagai nekton (berenang bebas) atau bentos (hidup di dasar
laut). Plankton yang bersifat sementara ini disebut meroplankton. Acapkali bentuk larva
sebagai plankton sangat jauh bedanya dengan bentuk dewasanya Diantara hewan-
hewan yang bersifat planktonik di ekosistem estuari, zooplankton merupakan kelompok
yang paling melimpah jumlahnya. Zooplakton memegang peranan penting dalam siklus
rantai makanan di estuari karena zooplankton menjadi salah satu perantara yang
mengkonversi energi dari tumbuhan menjadi energi pada hewan (Florensia, 2016).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Plankton
b. Plankton oseanik
Plankton oseanik merupakan plankton yang hidup di samudera lepas
yang memiliki kadar salinitas tinggi (Fazriati, 2019)
a. Suhu
Suhu air di permukaan dapat dipengaruhi oleh kondisi meteorologi seperti curah
hujan, kelembapan udara, penguapan, suhu udara, kecepatan angina, dan intensitas
radiasi matahari. suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, sirkulasi udara,
ketinggian dari permukaan, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan
aliran serta kedalaman badan air. Suhu sangat berperan dalam mengendalikan
kondisi ekosistem perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu (batas
atas dan bawah) untuk keberlangsungan pertumbuhannya. suhu yang optimum untuk
pertumbuhan fitoplankton di perairan berkisar antara 20C - 30C (ambarwati, 2019).
Alga dari filum Chlorophyta tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 30C - 35C
sedangkan Diatom tumbuh dengan baik pada suhu 20C - 30C. Peningkatan suhu
dalam suatu perairan dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme dan
respirasi organisme air yang selanjutnya mengakibatkan konsumsi oksigen
meningkat. Selain itu, peningkatan suhu perairan sebesar 10C dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan konsumsi oksigen oleh organisme akuatik sekitar 2 - 3 kali
lipat dari konsumsi oksigen normal. Akan tetapi, peningkatan suhu ini disertai dengan
penurunan kadar oksigen terlarut, sehingga keberadaan oksigen seringkali tidak
mampu memenuhi kebutuhan oksigen bagi organisme akuatik untuk melakukan
proses metabolisme dan respirasi. Peningkatan suhu juga menyebabkan terjadinya
peningkatan dekomposisi bahan organik oleh mikroba. meningkatnya suhu perairan
akan diikuti dengan meningkatnya laju fotosintesis oleh fitoplankton. Akan tetapi laju
fotosintesis dapat menurun secara signifikan setelah suhu perairan mencapai titik
tertentu. Hal tersebut dikarenakan fitoplankton selalu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan (beradaptasi) terhadap kisaran suhu tertentu. Suhu optimum untuk
pertumbuhan fitoplankton pada perairan tropis berkisar antara 25C - 32C. suhu
optimum bagi pertumbuhan fitoplankton pada suatu perairan berkisar antara 20C -
30C (ambarwati, 2019).
b. Kecerahan
Nilai kecerahan air menunjukkan kedalaman perairan yang dapat ditembus oleh
cahaya matahari. Hal tersebut berkaitan dengan proses fotosintesis fitoplankton dan
migrasi harian zooplankton. Bagi fitoplankton intensitas cahaya merupakan salah
satu faktor penting dalam pertumbuhan dan proses fotosintesis. Sementara
zooplankton cenderung akan menjauhi lapisan perairan yang dapat ditembus cahaya
matahari dan akan naik ke lapisan perairan dengan tingkat intensitas cahaya
matahari yang rendah untuk mencari makan. Oleh sebab itu, zooplankton banyak
ditemukan di perairan pada malam hari (ambarwati, 2019).
Kecerahan air pada suatu perairan bergantung pada warna dan kekeruhan.
Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukna secara visual
dengan menggunakan alat secchi disk. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan
meter. Nilai ini dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan, dan
padatan tersuspensi, serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Untuk
melakukan pengukuran kecerahan sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah.
(ambarwati, 2019).
Plankton memegang peranan penting dalam suatu perairan. Plankton memiliki fungsi
ekologi sebagai produsen primer dan awal mata rantai dalam jaring makanan, sehingga
plankton sering dijadikan skala ukuran ksuburan perairan. Plankton adalah organisme
renik yang hidup melayang-layang mengikuti pergerakan air. Plankton dalam perairan
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu phytoplakton dan zooplankton. Phytoplankton
adalah organisme renik yang hidup melayang-layang mengikuti pergerakan air yang
berasal dari jas ad nabati, sedangkan zooplankton adalah oranisme renik yang hidup
melayang-layang mengikuti pergerakan air yang berasal dari jasad hewani (soliha et al.,
2016).
Plankton sebagian besar sangat bermanfaat, plankton berperan positif bagi suatu
perairan antar lain:
1. Menjaga kestabilan pada suhu air Plankton merupakan biota laut yang memiliki
ukuran yang relatif kecil, hidupnya mengapung atau melayang, tidak dapat melawan
arus, plankton tersebut juga menutupi permukaan laut agar dapat terlidungi, karena
adanya fitoplankton yang membutuhkan sinar matahari untuk melakukan proses
fotosintesis sehingga sinar matahari tidak langsung masuk kedalam air sehingga
suhu perairan dapat stabil. (Basmi. 2000;kariska. 2017)
2. Sumber pakan bagi biota laut Dalam tubuh plankton mengadung banyak protein dan
karbohidrat bagi biota laut dalam proses pertumbuhanya, bentuk dan ukuran plankton
yang sangat kecil sesuai dengan ukuran mulut biota laut untuk dapat memakan
plankton. (Basmi. 2000;kariska. 2017)
3. Dapat dijadikan bahan obat-obatan Plankton juga sangat penting untuk manusia
bukan hanya untuk biota laut.Beberapa manusia juga mengkonsumsi plankton
langsung dalam bentuk suplemen makanan. Plankton juga penting dalam proses
yang dapat mengontrol distribusi dan pergerakan energi dan nutrisi seperti karbon,
nitrogen dan fosfor. (Basmi. 2000;kariska. 2017)
D. Jenis-Jenis Plankton
A. Fitoplankton
1. Klasifikasi Bacteriatrum Comosum
Kingdom: Plantae
Phylum: Ochrophyta
Class: Bacillariophyceae
Ordo: Chaetocerotanae incertae sedis
Family : Chaetocerotaceae
Genus: Bacteriastrum
Spesies : Bacteriatrum Comosum (J.Pavillard, 1916)
Sumber : ( Herna.2020)
Sumber : Mulida.2019
Sumber : Ahmad.2020
Sumber : Ahmad,2020
Sumber : (Firgiani,2017)
5. Klasifikasi Coelastrum Microporum
Kigdom: Plantae
Phylum: Chlorophyta
Class:Chlorophyceae
Ordo:Sphaeropleales
Famili:Scenedesmaceae
Genus: Coelastrum
Species: Coelastrum
Microporum (Nageli, 1855)
Sumber : Firgiani,2017
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Plankton merupakan organisme perairan yang keberadaannya dapat
menjadi indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai. Plankton terbagi
menjadi 2 yaitu fitoplankton dan zooplankton, fitoplankton adalah organisme
mikroskopik yang hidupnya melayang dekat dengan permukaan air. Dan
Zooplankton adalah organisme hewan yang hidup melayang-layang dalam air,
seluruh pergerakan hidupnya tergantung oleh arus dan merupakan salah satu
tiang penopang kehidupan dalam bioekosistem laut karena plankton tersebut
menduduki tingkat dasar dari rantai makanan perairan. Secara fungsional
menggolongkan plankton menjadi empat golongan, yaitu: Fitoplankton
merupakan organisme yang bersifat autotrof, Zooplankton merupakan
organisme yang bersifat heterotrof, Bakterioplankton merupakan bakteri yang
hidup sebagai plankton dan berperan dalam nutrient cycle dalam ekosistem laut,
Virioplankton merupakan virus yang hidup sebagai plankton. Plankton memiliki
ukuran yang bervariasi yaitu Megaplankton yaitu organisme planktonik yang
berukuran dari 2-20 cm; Makroplankton yang berukuran > 500 μm
Mikroplankton berukuran antara 20-200 μm
Nanoplankton merupakan organisme planktonik yang sangat kecil, yang
berukuran 2-20 μm;
Ultraplankton organisme planktonik yang berukuran kurang dari 2 μm. plankton
berdasarkan daur hidupnya menjadi 3 golongan yaitu :
1). Holoplankton
2). Meroplankton
3). Titoplankton
B. Saran
Dalam laboratorium pratikum planktonologi agar lebih ditingkatkan susunan
duduk perkelompok dan kursi agar lebih diperbanyak lagi. Alat – alat dalam
laboratorium yang tidak digunakan kiranya disimpan kembali karena kami harus
lebih berhati-hati saat menaruh buku memiliki ketakutan saat menyengol gelas
kaca sehingga dapat jatuh dan pecah. Dan saran asisten agar tetap semangat
mendampingi kami, kami tahu banyak karakter yang berbeda-beda di setiap
kelompok maka tentu akan sulit untuk mengatur.
DAFTAR PUSTAKA
Afif Abdullah, Widianingsih, Hartati Retno. 2014. Komposisi dan kelimpahan plankton di
perairan pulau gusung kepulauan selayar Sulawesi selatan. Program Studi Ilmu
Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Kampus
Tembalang. JOURNAL OF MARINE RESEARCH Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014,
Halaman 324-331.
Desmawati Iska, Ameivia Aldyra, Ardanyanti Leny Brilyan. 2020. Studi Pendahuluan
Kelimpahan Plankton di Perairan Darat Surabaya dan Malang. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Mulyadi Hanung agus. 2012. Zooplankton,strategi daur hidup, biodiversitas dan faktor
lingkungan.
Soliha Eha, Rahayu S.Y. Srie, Triastinurmiatiningsih. 2016. Kualitas air dan
Keanekaragaman plankton di danau cikaret, cibinong, bandung. Program Studi
Biologi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor. Ekologia, Vol. 16 No.2.