Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PLANKTONOLOGI LAUT

MANFAAT EKOLOGIS DAN EKONOMIS PLANKTON

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Planktonologi Laut

Dosen Pengampu : Dr. KHAIRUL AMRI, ST. M.Sc.

DISUSUN OLEH :

Nama : SITI AINUN ZHALSA AUDINA JAMAL

NIM : L011201128

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN AJARAN 2021


Manfaat Ekologis

Meskipun berukuran relatif sangat kecil,plankton memiliki peranan


ekologis sangat penting dalam menunjang kehidupan di perairan. Plankton
memegang peranan penting dalam suatu perairan. Plankton memiliki fungsi
ekologi sebagai produsen primer dan awal mata rantai dalam jaring makanan,
sehingga plankton sering dijadikan skala ukuran ksuburan perairan. Berkat
fitoplankton yang dapat memproduksi bahan organic melalui proses fotosintesa,
kehidupan di perairan dimulai dan terus berlanjut ke tingkat kehidupan yang
lebih tinggi dari tingkatan zooplankton sampai ikan-ikan yang berukuran
besar, dan tingkatan terakhir sampailah pada binatang paus dan/atau manusia
yang memanfaatkan ikan sebagai bahan makanan. Peranan plankton semakin
mutlak di dalam kehidupan pelagis,diperlukan oleh organisme tingkat tinggi
lainnya sebagai bahan makanan. Oleh karena di perairan pelagis, fitoplankton
adalah satu-satunya organisme yang berperan sebagai mesin kehidupan, yang
mampu menghasilkan bahan organik. Tanpa fitoplankton diperkirakan laut yang
begitu sangat luas, akan dihunioleh beberapa jenis biota yang mampu hidup dari
rantai kehidupan lainnya.

Manfaat Ekonomis

a. Perikanan
Manfaat ekonomi yang paling jelas adalah dalam perikanan. Bisa
dikatakan bahwa semua jenis ikan ekonomi menjalani awal kehidupannya
sebagai plankton dalam bentuk telur dan larva ikan yang planktonik ini
(iktioplankton) teleh berkembang menjadi bidang ilmu tersendiri.
Dapat pula ditunjukkan bahwa hasil dari penelitian pada berbagai jenis
ikan di seluruh dunia, terbukti hampir seluruh ikan-ikan pelagis kecil dan
larvanya memanfaatkan plankton sebagai makanannya. Dari seluruh
produksi ikan dunia, 74% merupakan ikan pelagis. Berdasarkan jenis
makanannya ternyata 63% ikan pelagis adalah pemakan plankton. Di
Indonesia sendiri ikan pelagis kecil pemakan plankton seperti ikan laying,
selar, teri, japuh, tembang, lemuru dan kembung, menyumbang sekitar
53% dari potensi lestari sumber daya perikanan di Indonesia.
b. Obat-obatan
Berbagai jenis plankton dipercaya dapat merupakan bahan dasar untuk
produksi berbagai jenis obat-obatan. Salah satu alasan terjadinya
pemburuan plankton krill di Samudera Selatan adalah untuk memenuhi
permintaan meningkatnya bahan baku obat-obatan. Banyaknya plankton
yang mengandung racun merupakan peluang kajian untuk mencari bahan
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Plankton ubur-ubur jenis
tertentu misalnya, dipercaya dapat menjadi obat untuk artritis, hipertensi,
dan nyeri punggung.
DAFTAR PUSTAKA

NONTJI, Anugerah. Plankton laut. Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Wiadnyana, N. N. (2006). PERANAN PLANKTON DALAM EKOSISTEM


PERAIRAN: INDONESIA, LAUTAN RED TIDE. Berita Biologi, 8(2).

Soliha, E., & Rahayu, S. S. (2018). KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN


PLANKTON DI DANAU CIKARET, CIBINONG, BOGOR. Ekologia,
16(2), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai