Anda di halaman 1dari 13

i

Asdos : Sayu Natio Tarihoran

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI HEWAN AIR

PERCOBAAN KONSUMSI HARIAN PADA


IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Oleh
ASRIANI NINGSIH GEA
21020017

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATAULI
PANDAN TAPANULI TENGAH
2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita limpahkan kepada kehadirat Allah SWT atas

berkatnya Penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Ilmu Nutrisi Hewan

Air ini dengan judul Percobaan Konsumsi Harian Ikan Mas (Cyprinus crpio).

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tua penulis yang selalu mendoakan dan tidak lupa pula ucapan terimakasih

kepada Bapak Daniel Singa, S.Pi.,M.Pi. selaku dosen pengampu serta tak lupa jua

saya ucapkan terima kasih kepada kedua Asisten Dosen kami Yakni Kak Sayu

Naito Tarihoran yang telah memberi bimbingan kepada penulis sehingga laporan

praktikum ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini ialh untuk memenuhi tugas pada

mata kuliah ini dan juga untuk menambah wawasan kepada pembca. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan masukan yang membangun demi kesempurnaan

laporan praktikum ni.

Pandan, 20 November 2023

Asriani Ningsih Gea


iii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
I.PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................... 1
II.TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 2
2.1 Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio) ........................................... 2
2.2 Morfologi .......................................................................................... 3
III.METODOLOGI .................................................................................. 5
3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 5
3.3 Prosedur ............................................................................................ 5
IV.HASIL PEMBAHASAN ..................................................................... 7
4.1 Hasil .................................................................................................. 7
Variabel SR ............................................................................................. 8
Variabel Perrtumbuhan Mutlak ............................................................... 8
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 8
V.PENUTUP .............................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 9
5.2 Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan salah satu Jenis organisme air sumber pangan bagi manusia
yang banyak mengandung protein. Agar dapat dibudidayakan dalam waktu yang
relatif tidak terialu lama maka dalam proses pambudidayaannya selain
Tenggunakan pakan alami juga memberikan pakan buatan. Pakan buatan yang
diberikan pada ikan harus mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan
ikan tersebut. Saat in dengan semakin meningkatya ilmu pengetahuan tentang
nutrisi ikan maka pabrik pakan buatan ikan menyusun formulasi pakan sesuai
dengan kebutuhan gizi setiap jenis ikan yang akan dibudidayakan.
Pakan merupakan salah satu parameter yang cukup penting dalam suatu
usaha budidaya ikan, karena merupakan penyumbang biaya produksi yang paling
besar dibandingkan parameter lainnya. Pakan lambahan adalah makanan yang
diberikan untuk ikan dalam bentuk aslinya atau olahan yang langsung dapat
dirakan oleh ikan peliharaan seperti contoh sisa-sisa industri, bahan hijauan, alau
sisa industry rumah polong hewan dan unggas ataupun bahan olahan ramuan dari
sisa industri yang masih mengandung gizi yang dibutunkan ikan sebagai
penunjang pertumbuhan. Apabila kila hanya mengandalkan pakan alami bahan
tanpa diperhitungkan nilai kebuluhan gizinya maka akan limbul permasalahan
pakan yang mempunya nilai gizi rendah, susan dicerna. tidak sesual dengan selera
ikan, dan bahkan akan terjadi lebih pakan dan polusi perairan.
Pellet adalah salah satu bentuk pakan buatan yang diramu dari beberapa
macam bahan dan diadikan adonan kemudian dicetak berbentuk butiran atau
pellet. Selain pellet mash ada bentuk microencapsulasi, pasta dan reman yang
dibuat dari bahan yang diformulasi ini.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa Prodi Akuakultur dapat mengerti
cara mengetahui berapa banyak pakan yang dikonsumsi ikan peliharaan dalam
waktu 1 hari dan dapat memprediksi jumlah pakan yang dibutuhkan ikan selama
masa pemeliharaan. Pemberian pakan ikan yang tepat dapat mengurangi
pengeluaran biaya dan dapat meningkatkan keuntungan.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA

Proses makan (feeding) adalah aktivitas yang komplek, yang meliputi


mencari makanan, mengamati, pergerakan, aktifitas sensorik, memakan dan
mencerna. Dalam saluran pencernaan makanan dan zat-zat makanan diserap dan
dimetabolismekan. Semua proses ini dapat mempengaruhi konsumsi makanan
dalam jangka pendek (short term hasis) (Hernawati, 2011).
Komunitas ikan dapat dikelompokkan menjadi kelompok ikan herbivore
atau detritivora, kamivora dan omnivora berdasarkan bahan makanan yang
dimakannya. Kelompok ikan herbivora tau detritivora memakan detritus dan
plankton sebagai makanan utamanya. Kelompok ikan omnivora memakan pakan
alami berupa serangga air, dang, anak ikan dan tumbuhan air. Sedangkan ikan
karivora makanan utamanya ialah udang dan anak ikan (Purnomo, Satria dan
Azizi, 1992).
Dilihat dari kebiasaan makannya, nila termasuk jenis omnivora, yaitu
pemakan tumbuhan dan hewan. Jenis makanan yang dibutuhkan tergantung
umumya. Pada stadia larva pakan utamanya adalah alga bersel tunggal crustacea
kecil dan benthos. Ukuran benih sampai fingerling lebih menyukai zooplankton.
Sedangkan ukuran pembesaran menyukai pakan buatan (Sudjana, 1988).
Aspek fisiologi pencernaan dan pakan merupakan faktor penting untuk
memacu pertumbuhan, karena menurut Wiadnya. Haratati, Suryanti, Subagyo, dan
Hariati (2000), lambatya pertumbuhan diduga disebaban dua faktor utama. yaitu :
a. Kondisi internal ikan sehubungan dengan kemampuan ikan dalam
mencerna dan memanfaatkan pakan untuk pertambahan bobot tubuh.
b. Kondisi eksternal pakan, yang formulasinya belum mengandung sumber
nutrien yang tepat dan lengkap bagi ikan sehingga tidak dapat memacu
pertumbuhan pada tingkat optimal.

2.1 Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Ikan uji yang digunakan pada praktikum ini ialah ikan mas (Cyprinus
carpio). Adapun klasifikasi dari ikan mas ini menurut buku Saanin (1984) antara
lain sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
3

Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniormes
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)

2.2 Morfologi
Morfologi dari ikan mas (Cyprinus carpio), diantaranya sebagai berikut :
a) Ikan mas memiliki bentuk tubuh yang panjang dan pipih atau biasa disebut
dengan sebutan comprossed.
b) Belahan mulutnya terdapat pada bagian depan kepala nya atau lebih
tepatya
c) berada pada bagian ujung hidungnya.
d) Gigi kerongkongan nya terdapat pada ujung mulut bagian dalamnya.
e) Adanya dua pasang sungut pada wilayah andriornya.
f) Pada seluruh bagian tubuhnya diselimuti oleh sisik.
g) Sisik ikan mas ini memiliki ukuran yang besar, jika dibandingkan dengan
sisik ikan yang lain akan sangat terlihat perbedaannya.
h) Bentuk ekor ikan mas in memiliki bentuk yang berlekuk tunggal.
i) Memiliki sirip punggung yang memanjang.
j) Leak sirip punggungnya berseberangan dengan leak sirip perutnya.
k) Letak sirip perutnya sangat dekat dengan sirip dadanya.
l) Terdapat operculum dan properkulum pada sirip dadanya.
m) Untuk menampung makanan, ikan mas menggunakan lambung palsunya.
4

Gambar 2. Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Karakteristik morfologi ikan mas di atas itu adalah karakteristik yang umum
dan biasa dijumpai pada ikan mas pada umumnya, namun ada juga sebagian kecil
dari jenis ikan mas ini yang tidak memiliki karakteristik morfologi seperti itu.
5

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Pada saat pelaksanaan praktikum ini, lokasi praktikum yang digunakan
adalah Laboratorium Kimia Laut dan Waduk STPK Matauli. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, pada pukul 10.00 wib sampai
selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini antara lain:

1) KJA yang sudah dirakit


2) Benih Ikan Mas
3) Alat tulis
4) Alat ukur
5) Timbangan digital
6) Pellet ikan
7) Tangguk
8) Tempat pakan ikan

3.3 Prosedur
a) Ikan yang akan digunakan, terlebih dahulu di adaptasi dengan makanan
dan wadah pemeliharaan selama 3 hari. Hal ini bertujuan agar ikan uji
terbiasa dengan lingkungan dan makanan yang akan diberikan.
b) Bobot dan panjang ikan ditimbang secara keseluruhan.
c) Ikan diberi makanan dengan frekuensi 2 kali sehari (Pukul 08.00,12.00), 3
kali sehari (08.00, 12.00, 16.00) dan 4 kali sehari (Pukul 08.00, 12.00,
16.00, 20.00).
d) Lama pemeliharaan lebih kurang seminggu.
e) Pakan ikan yang tidak dimakan ikan diambil dan ditimbang lalu
dikeringkan di dalam oven selama 24 jam dengan suhu 50°C.

3.3.1 Variabel Kelulushidupan (SR)


6

Kelulushidupan SR dihitung dengan rumus Subandiyono dan Hastuti (2010)


dimana :

SR = Derajat kelulushidupan ikan (%)


= Jumlah ikan yang hidup pada akhir pengamatan (ekor)
= Jumlah ikan pada awal pengamatan

3.3.2 Pertumbuhan Mutlak


Pertumbuhan mutlak dihitung dengan rumus Effendi (1997) yaitu pada persamaan
berikut :

G = Wt-W0
Keterangan : G = Pertumbuhan mutlak biomassa (g)
Wt = Berat ikan pada akhir penelitian (g)
W0 = Berat ikan pada awal penelitian (g)

3.3.3 Efesiensi Pemanfaatan Pakan EPP

Dihitung menggunakan rumus Zonneveld et al. (1991).


Dimana : EPP = efesiensi pemnfaatan pakan (%)
Wt = Biomassa ikan uji pada akhir penelitian (g)
Wo = Biomassa ikan uji pada awal penelitian 9/g)
F = Jumlah pakan ikan yng di konsumsi selama penelitian (g)
7

IV. HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut adalah table hasil sampling yang dilakukan pada awal dan akhir
penelitian percobaan konsumsi harian ikan.

Tabel 1. Panjang Dan Bobot Ikan Awal Praktikum Percobaan Konsumsi Harian Ikan
No Panjang Awal (cm) Bobot Awal (g)
1 5,8 2,6
2 5,3 1,9
3 5,2 1,9
4 5,1 2,1
5 5,0 1,8
6 5,2 1,8
7 5,3 2,0
8 5,2 1,8
9 5,1 1,7
10 5,2 2,0
11 4,2 1,3
12 5,0 1,7
13 5,1 1,8
14 4,1 2,2
15 5,4 1,2
16 4,0 1,0
17 3 1,0
18 4,0 1,1
19 4,5 2,3
20 4,0 1,6
21 4,0 0.9
22 3,0 0,9
Range 4,46 cm 1,60 gr

Tabel 2.Panjang dan Bobot Ikan Akhir Praktikum Percobaan Konsumsi Harian
No Panjang Awal (cm) Bobot Awal (g)
1 5,0 1,9
2 5,5 2,5
3 5,2 2,0
4 5,3 2,4
5 4,9 2,0
6 4,3 0,7
7 4,9 1,5
8 5,0 2,4
9 5,1 1,9
10 4,1 0,6
11 4,9 1,6
Range 4,92 1,77
8

Variabel SR

11 x
SR=
23 100%
SR = 47,82%

Variabel Perrtumbuhan Mutlak


G= Wt-Wo

G= 1,77-1,60

G= 0,17 g

Variabel Efisiensi Pemanfaatan Pakan EPP

0,17 x 100% = 0,55 %


EPP =
30,7

4.2 Pembahasan
Pertumbuhan ikan tidak hanya di pengaruhi ole pakan, tapi juga lingkungan
sangat berperan. Terutama kualitas airya, selama pemeliharaan penyiponan di
lakukan 1 x sehari pada pagi hari. Hal tersebut di lakukan agar menjaga kualitas
air yang bagus terutama terhindi, dari amoniak yang dapat terjadi karena sisa
makanan dan feses dari ikan.
Lambung merupakan tempat dimulainya proses pencernaan secara kimiawi
dengan bantuan enzim-enzim lambung merupakan tempat untuk menyimpan
makanan dan proses permulaan dari perencanaan
Dengan mencampurkan bahan makanan yang ditelan dengan lelehan gastrik
dan organ ini dapat membesar dan mengembang atau mengecil sesuai dengan
makanan yang dimakannya
9

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: Pada
praktikum percobaan konsumsi harian ikan dapat di simpulkan bahwa pemberian
pakan pada ikan tidak boleh melebihi dari 10%, karena akan banyak sisa pakan
yang tidak di manfaatkan oleh ikan. Pemanfaatan pakan EPP yang diperoleh
0,55%.

5.2 Saran
Dalam praktikum nutrisi ikan ini, hendaknya praktikan betul-betul
mengerjakan semua percobaan dengan benar misalnya pemberian makan ikan
tepat waktu, perhitungan konsumsi harian ikan harus dengan ketelitian, proses
fermentasi yang tepat agar hasilnya benar-benar menjadi tepung, dan melihat laju
pengosongan lambung ikan dengan serius sehingga hasil yang didapat betul-betul
nyata agar dapat di jadikan acuan untuk kedepannya jika ingin memelihara ikan.
10

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M.I. 1992. Metoda Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Agromedia.


Bogor.
Hernawati. 2011. Teknik Analisis Nutrisi Pakan, Kecernaan Pakan, dan Evaluasi
Energi Pada
Ternak.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197
003311997022-HERNAW^TVFILE_5.pdf. (27 November 2012].
Purnomo, K.H. Satria dan A. Azizi. 1992. Keragaan Perikanan di Danau
Semayang dan Melintang. Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Hasil
Penelitian Perikanan Air Tawar 1992 / 1993. Hal. : 299-308.

Anda mungkin juga menyukai