Oleh :
Enda Nisrina
170302060
IV/B
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Kandungan Kadar Nutrien Pakan Alami dan Pakan Buatan
Tanggal Praktikum : 13 Mei 2020
Nama : Enda Nisrina
NIM : 170302060
Kelompok/Grup : IV/B
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Akhir Praktikum Teknologi Pembenihan yang berjudul “Kandungan
Kadar Nutrien Pakan Alami dan Pakan Buatan”.
Penulis berterimakasih kepada Ibu Dr. Eri Yusni, M. Sc, dan Bapak
Ir. Syammaun Usman, M.P selaku dosen penanggung jawab Laboratorium
Teknologi Pembenihan dan para asisten Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ikan
yang telah membimbing dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Penulis
i
4
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan Praktikum................................................................................ 3
Manfaat Praktikum.............................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA
Pakan Alami dan Pakan Buatan.......................................................... 4
Komposisi Pakan Alami dan Pakan Buatan........................................ 5
Persentase Kandungan Nutrien Pakan Alami dan Pakan Buatan....... 7
ii
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Potensi perikanan budidaya secara nasional diperkirakan sebesar 15,59
juta ha yang terdiri atas budidaya air tawar yaitu 2,23 juta ha, air payau 1,22 juta
ha, dan budidaya air laut mencapai 12,14 juta ha. Pemanfaatan potensi perikanan
budidaya saat ini baru mencapai 10,1% untuk budidaya air tawar, 40% budidaya
air payau, dan 0,01% untuk budidaya laut. Pemanfaatan potensi perikanan
budidaya yang masih demikian rendah maka diperlukan langkah-langkah konkrit
untuk mendorong peningkatan produksi ikan yang permintaan pasarnya sangat
besar baik untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri (Amalia et al., 2018).
Dalam suatu usaha budidaya ikan air tawar, pakan merupakan biaya
terbesar karena bisa mencapai 75% dari total biaya yang dibutuhkan. Salah satu
kendala yang dihadapi para pembudidaya di lapangan adalah harga pakan yang
cukup mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat. Mahalnya harga pakan
mengakibatkan kurangnya minat masyarakat untuk mengembangkan usahanya
karena keuntungan yang didapatkan kurang maksimal bahkan bisa merugi.
Masyarakat pembudidaya ikan pada umumnya masih melakukan secara
tradisional atau kurang memperhatikan tata cara budidaya yang baik dan benar,
terutama dalam menjaga kualitas media budidaya, disamping kualitas dan
kuantitas pakan yang diberikan juga kurang diperhatikan. Pakan yang diberikan
terkadang kurang sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan oleh benih ikan
(Yunaidi et al., 2019).
Pakan merupakan unsur terpenting dalam menunjang pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan. Jenis-jenis ikan budidaya komersial yang dipelihara
secara semi-intensif, pakan yang dimakan sepenuhnya mengandalkan suplai yang
diberikan oleh pembudidaya. Sedangkan ikan yang dipelihara secara tradisional
atau ikan yang hidup bebas di alam, hanya memanfaatkan pakan yang tersedia
secara alami. Itulah yang menyebabkan mengapa laju pertumbuhan dan tingkat
kelangsungan hidup ikan yang dipelihara secara intensif dan semi intensif jauh
lebih tinggi daripada ikan yang dipelihara secara tradisional atau yang hidup bebas
di alam (Yanuar, 2017).
2
6
akan protein bergantung pada ukuran ikan, jumlah, kuantitas pakan yang dimakan
ikan, ketersediaan dan kualitas pakan alami dan kualitas protein. Ikan pada stadia
larva membutuhkan protein yang lebih tinggi dibandingkan ikan dewasa, dan
tingkat protein optimum dalam pakan untuk pertumbuhan ikan berkisar 25– 50%.
(Maulidiyanti et al., 2015).
Nutrisi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam budidaya
ikan. Beberapa komponen nutrisi yang sangat penting dan harus tersedia dalam
pakan ikan antara lain adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin serta mineral.
Nutrisi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan, pertumbuhan dan
reproduksi ikan. Kekurangan salah satu nutrisi dapat menurunkan laju
pertumbuhan, menyebabkan penyakit, sedangkan kelebihan nutrisi dapat
menyebabkan laju pertumbuhan terhambat (Niode at al., 2016).
Nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan yaitu protein 32%, energi 300 kkal,
Arginin 1,38%, Histidin 0,48%, Isoleusin 0,83%, Leusin 1,12%, Lisin 1,63,
Metionin 0,74, Fenilalanin 1,60, Treonin 0,64, Valin 0,96, Tryptophan 0,16.
Cacing tanah dapat digunakan sebagai pakan karena cacing tanah memiliki
kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan seperti kandungan protein yang cukup
tinggi 65,24%, lemak 11%, abu 6% dan nitrogen tanpa ekstrak 19%. Cacing tanah
mengandung asam amino esensial (arginin 1,74%, histidin 0,95%, isoleusin
1,77%, leusin 3,06%, lisin 2,92%, metionin 0,22%, fenilalanin 1,63%, treonin
2,11, valin 1,82%. Tryptophan 2,118) (Trisnawati et al., 2014).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perbedaan pakan alami dan pakan buatan.
2. Untuk mengetahui komposisi pakan alami dan pakan buatan.
3. Untuk mengetahui persentase dari kandungan nutrien pakan alami dan pakan
buatan.
Manfaat Praktikum
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ikan selanjutnya dan sebagai sumber
informasi bagi pihak yang membutuhkan.
8
TINJAUAN PUSTAKA
merangsang ikan untuk memakannya dengan mudah dan lahap. Sedangkan pelet
adalah bentuk pakan buatan yang dibuat dari beberapa macam bahan yang diramu
dan dijadikan adonan, kemudian dicetak sehingga merupakan batangan atau
bulatan kecil-kecil dengan ukuran tertentu. Jadi pelet tidak berupa tepung, tidak
berupa butiran, dan tidak berupa larutan. Pelet dikenal sebagai bentuk massa dari
bahan pakan yang dipadatkan sedemikian rupa dengan cara menekan melalui
lubang cetakan secara mekanis (Yunaidi et al., 2019).
Tepung ikan merupakan salah satu bahan pakan yang sering digunakan
sebagai sumber protein. Kandungan protein tepung ikan tinggi berkisar antara 50-
70%. Pengadaan tepung ikan saat ini masih mengandalkan impor dari negara lain
yang menyebabkan harga tepung ikan di pasaran Indonesia relatif mahal. Oleh
sebab itu dibutuhkan pengganti sumber protein lain yang mempunyai harga yang
lebih murah dibandingkan dengan tepung ikan dan kualitas yang baik. Bahan baku
hewani pengganti yang dapat dipakai yaitu tepung darah. Tepung darah
mempunyai kandungan protein tinggi mencapai 92% (Janah et al., 2016).
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pakan ikan terdiri atas pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami
merupakan pakan awal dan utama bagi benih ikan karena memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap dan mudah dicerna. Sementara pakan
buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan
pertimbangan pembuatnya.
2. Komposisi dari makanan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam
memelihara tubuh dan untuk pertumbuhan ikan. Komposisi pakan alami salah
satunya adalah Daphnia sp. antara lain protein 4%, lemak 0,54%, karbohidrat
0,67% dan abu 0,15%. Komposisi pelet (pakan buatan) berasal dari bahan-
bahan yang memiliki kandungan gizi tertentu dan proses produksi perlu
disusun komposisinya menyesuaikan dengan sifat dan ukuran ikan.
3. Cacing tanah dapat digunakan sebagai pakan karena memiliki kandungan
nutrisi yang dibutuhkan ikan seperti kandungan protein yang cukup tinggi
65,24%, lemak 11%, abu 6% dan nitrogen tanpa ekstrak 19%. Cacing tubifex
memiliki kandungan protein sebanyak 48,53%, lemak sebanyak 22,38%, serat
sebanyak 0,78%, karbohidrat sebanyak 7,9678% dan memiliki energi akhir
sebesar 706,74% kcal/g. Tepung tapioka memiliki kandungan lemak, protein
dan karbohidrat sebesar 85-88%.
Saran
Saran dari praktikum ini diharapkan kepada praktikan Laboratorium
Nutrisi dan Pakan Ikan ini lebih mempersiapkan diri dalam melakukan praktikum.
Dan kami berharap adanya dana yang dapat diberikan untuk berjalannya
praktikum yang lebih efesien.
14
DAFTAR PUSTAKA