DISUSUN OLEH
VA/VI (ENAM)
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi
keringat dan kelenjar mukosa. Kulit wajah manusia dikelompokkan menjadi lima
jenis yaitu kulit normal, kombinasi, berminyak, kering, dan sensitif (Irawati,
2013).
Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada
masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia, namun
akibat kulit kering yang terlalu lama dibiarkan karena menganggap hal tersebut
bukan masalah yang besar. Kulit yang kering dapat menurunkan kinerja
pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat
mempercepat penuaan dini dan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit antara lain
terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV), satu dari komponen sinar matahari
yang mencapai bumi. Sinar UV ini memiliki efek oksidatif yang dapat
untuk dikembangkan menjadi sumber antioksidan alami. Pada buah naga merah,
aktivitas antioksidan kulit lebih besar dibandingkan daging buahnya, dimana kulit
buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan sebesar 83,48% dengan IC50
aktivitas anti jerawat . Daun jambu biji ( Psidium guajava) memiliki aktifitas
Staphylococcus epidermidis. Zat berkhasiat pada aktifitas bakteri daun jambu biji
Saat ini banyak perawatan kulit yang beredar di pasaran dalam bentuk
sediaan gel, krim, lotion, dan tablet. Pemanfaatan efek antioksidan dan antibakteri
dalam mengatasi kulit kering dan jerawat pada sediaan yang ditujukan pada kulit
wajah lebih baik dalam bentuk sediaan kosmetika topikal. Produk yang praktis
sediaan ini membentuk lapisan film transparan yang elastis, sehingga dapat
dikelupaskan (Morris,1993).
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan praktikum dengan
memformulasi masker gel peel-off dari kombinasi ekstrak kulit buah naga dan
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah ekstrak daun jambu buji dan kulit buah naga dapat
2. Untuk mengetahui sifat fisik sediaan sediaan masker gel pada formulasi perasan
TINJAUAN PUSTAKA
mengurangi kerutan halus yang ada pada kulit wajah (Herdiana, 2007).
kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase
terdispersi (Ansel, 1989). Secara luas sediaan gel banyak digunakan pada
industri. Pada kosmetik yaitu sebagai sediaan untuk perawatan kulit, sampo,
Masker gel juga termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah
kering masker tersebut dapat langsung diangkat tanpa perlu dibilas. Masker gel
biasa dikenal dengan sebutan masker peel-off. Manfaat masker gel antara lain
dapat mengangkat kotoran dan sel kulit mati sehingga kulit menjadi bersih dan
terasa segar. Masker gel juga dapat mengembalikan kesegaran dan kelembutan
kulit, bahkan dengan pemakaian yang teratur, masker gel dapat mengurangi
kerutan halus yang ada pada kulit wajah. Cara kerja masker peel- off ini
berbeda dengan masker jenis lain. Ketika dilepaskan, biasanya kotoran serta
kulit ari yang telah mati akan ikut terangkat (Herdiana, 2007).
masker pengelupas (peel off), masker krim, masker kolagen, masker oksigenasi,
1. Harus berupa pasta licin tanpa partikel kasar (gritty) dan tidak berbau tanah atau
2. Sesudah digunakan pada wajah, sediaan harus dapat mongering dengan cepat
menimbulkan rasa nyeri dan sisanya harus segera dapat dihilangkan dengan
Kulit terdiri dari epidermis berkeratin di bagian luar dari jaringan ikat
vaskuler yang kaya akan pembuluh darah di bagian dalam. Pelipatan khusus
(Purba, 2018). Epidermis mengandung empat jenis sel: keratinosit, melanosit, sel
Langerhans, dan sel Grastein. Kulit melekat ke otot atau tulang di bawahnya
melalui hipodermis, yaitu lapisan jaringan ikat longgar yang mengandung lemak
(IIS, 2018).
b. Perlindungan imunologi
c. Ekskresi
d. Pengindra
f. Pembentukan vitamin D
g. Kosmetik.
mikroskopik kulit yang terbagi menjadi 3 lapisan: epidermis. dermis dan subkutis.
1. Epidermis
Epidermis terdiri dari banyak lapisan sel epitel. Secara rata mengganti
dirinya sendiri setiap sekitar dua bulan. Epidermis terdiri dari sel-sel berbentuk
kubus yang hidup dan cepat membelah, penyusun terbesar epidermis adalah
Lapisan teratas adalah stratum korneum yang tersusun oleh keratinosit yang
a. Stratum basalis
tiga subpopulasi keratinosit di stratum basalis, yaitu: Sel punca (stem cells),
b. Stratum spinosum
c. Stratum granulosum
sendiri kehilangan inti dan organisasi kehilangan inti dan organel sel
penunjang hidupnya.
d. Stratum korneum
penataan bersama dengan lipid yang di hasilkan oleh lamellar granules LG.
C. Master Formula
Lilies Wahyu Ariani, dkk., 2017 dalam “Formulasi Masker Gel Peel-
Off Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis L) Sebagai Obat
Jerawat”
Jeruk
Propilenglikol 15 Humektan
D. Modifikasi Formula
(%)
Naga
Biji
(Sukmawati
dkk.,2013)
(Rowe,2009)
(Rowe,2009)
(Rowe, 2005)
Aquadest Ad 25 g - Pelarut
E. Uraian Bahan
1. Uraian Tanaman
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
b. Morfologi
atau sisik berwarna hijau seperti sisik naga. Buah naga mempunyai
gelap, dan kuning, tergantung dari jenisnya. Kulit buah agak tebal,
sangat kecil. Daging buah ada yang berwarna merah, putih, dan
c. Kandungan Kimia
(Rahmatullah. 2018).
dengan dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propane
(C3) sehingga membentuk susunan C6-C3-C6. Sebagian besar
antara suatu gula dan suatu alkohol yang saling berikatan melalui
dibuat teh yang dapat di konsumsi langsung. Kulit buah naga juga
dapat diolah menjadi lulur dan dibuat sebagai zat pewarna alami
Rumus Struktur :
Rumus molekul : -
Bobot molekul : -
Rumus struktur :
Titik lebur : -
dalam etanol
Rumus struktur :
Fungsi : Humektan
Rumus struktur :
atropin.
Kegunaan : Pengawet
Inkompatibilitas : -
Rm /Bm : H2O/18,02
tidak berbau.
a. Alat-alat gelas
b. Batang pengaduk
c. Cawan porselin
d. Kain kasa
e. Kertas saring
g. Penangas
h. pH meter
i. Pipet tetes
j. Selotip transparan
k. Sudip
l. Timbangan analitik
m. Tutup pot
n. Wadah toples
a. Aquadest
d. HPMC
e. Metil paraben
f. Oleum rosae
h. Propilenglikol
i. Propil paraben
j. PVA
B. Prosedur Kerja
b. Dipetik buah naga merah dan daun jambu biji secara manual menggunakan
tangan
c. Dicuci sampel untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada bahan yang
digunakan
e. Kemudian dirajang sampel kulit buah naga merah dan daun jambu biji
f. Untuk daun jambu biji di blender, lalu di saring untuk mendapatkan sarinya
g. Setelah itu, untuk kulit buah naga merah dilakukan proses ekstraksi
toples kaca
d. Ditutup toples dengan lakban hitam yang sebelumnya diberi alumunium foil
e. Dilakukan ekstraksi secara maserasi selama 3×24 jam. Pada suhu kamar
kental.
2)
homogen.
g. Dilarutkan Ekstrak etanol kulit buah naga merah ( Hylocereus polyrhizus )
dan Perasan daun jambu biji (Psidium guajava L.) dengan larutan sisa etanol
dan viskositas.
( Lilies Wahyu Ariani, dkk., 2017 dalam “Formulasi Masker Gel Peel-Off Ekstrak
Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis L) Sebagai Obat Jerawat” )
C. Perhitungan Bahan
1. Per satuan
= 17,42 mL
D. Evaluasi Sediaan
1. Uji Organoleptis
mencium bau dari bentuk sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah
2. Uji pH
peel off 5% (F1), 10% (F2) dan 15% (F3) serta 0% (F0) mengacu pada metode
(Apriyanto et a, 1989).
3. Uji Viskositas
spindel no. 6 Masker gel dimasukkan ke dalam wadah gelas kemudian spindel
masker. Kecepatan putar yang digunakan pada uji viskositas ini adalah 30 rpm.
Hasil pengukuran nilai viskositas tersebut akan didapat angka yang ditampilkan
4. Uji Homogenitas
pada kaca objek yang bersih dan kering sehingga membentuk suatu lapisan
tipis. Kaca objek kemudian ditutup dengan kaca preparat. Masker gel peel off
kasar, tekstur tampak rata dan tidak menggumpal. (Ansel et al, 1989).
Pengukuran daya sebar masker gel peel off sebanyak 1 gr, sediaan
diletakkan ditengah 2 cawan petri yang telah dibalik dan dilapisi plastic