IRNAWATI F.20.021 KONITAN F.20.024 M. FAHMI TSANI JUHARDIN F.20.027 MUHAMMAD ARNAS F.20.029 MUH. PRIYAN ALPIANSYAH F.20.031 NASTINA ASTUTI F.20.034 ANTIKOLINERGIK Antimuskarinik sebelum nya disebut antikolinergik, mengurangi motilitas usus. Kelompok obat ini digunakan untuk penatalaksanaan irritable bowel syindrome dan penyakit divertikular. Namun, efektifitas nya belum diketahui dengan pasti dan respon nya bervariasi. Indikasi lain untuk obat antimuskarinik meliputi aritmia, asma dan penyakit saluran pernafasan, motion sickness, parkinsonisme, inkontinensi urin, midriasis dan siklopegia, dan sebagai antidot keracunan organofosfor. ( PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL) Contoh obat antikolinergik 1. Scopelamine indikasi : untuk penanganan mual dan muntah terkait mabuk perjalanan ( motion sickness) dan pasca operasi. dosis : 10 mg untuk pasien anak-anak dan 20mg untuk pasien dewasa. efek samping : mengantuk, mulut kering, hipertermia, pusing, penglihatan kabur, kesulitan buang air kecil, dan takikardia. interaksi : obat scopelamine perlu diwaspadai adanya peningkatan efek yang tidak di inginkan ( adverse effect) bila digunakan bersama obat antiaritmia dan antidepresan trisiklik. Farmakokinetik : tingkat absorbsi scopelamine berbeda beda tergantung rute pemberian. Farmakodinamik : scopelamine diklasifikasikan sebagai antikolinergik karena beraksi menghambat reseptor asetilkolin. Mekanisme kerja : memblokir kerja asetilkolin pada sistem saraf pusat, sehingga dapat menenangkan dan mengendurkaan otot-otot saluran cerna dan saluran kemih. 2. ACLIDINIUM INHALER Indikasi : Dosis & aturan pakai : Acilidinium tersedia dalam bentuk cairan inhalasi yang digunakan dengan cara dihirup melalui inhaler. Dosis dan lama pengobatan aclidinium akan ditentukan oleh dokter. Secara umum, dosis untuk mengatasi gangguan pernapasan akibat PPOK adalah 1 kali inhalasi yang mengandung 322 mcg aclidinium, sebanyak 2 kali sehari. Efek samping : sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan , hidung tersumbat,