1
Prodi Farmasi Universitas Jendral Soedirman Purwokerto
2,3
STIKes Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Cilacap, Indonesia
B. METODE
m = Berat contoh (gr)
Alat dan Bahan V1 = Volume (ml) dari larutan natrium
Alat yang digunakan antara lain tiosulfat
Spektrofotometri UV-VIS, Buret 25 ml, 4. Analisis Data untuk blanko
Erlenmeyer 250 ml, Beaker Glass 100 ml, Data akan dianalisis secara deskriptif dan
Pipet Volume 10 dan 25 ml dan Kuvet. V0 = Volume (ml) larutan natrium
Bahan yang digunakan adalah pereaksi tiosulfat perbandingan antar kelompok
paraanidin, KI, Natrium Tiosulfat, HCL, menggunakan untuk contoh Anova dan
Kalium Iodat dan Indikator Amilum. dilanjutkan dengan uji Tukey
T = Normalitas larutan standar
Tahapan Penelitian natrium untuk mengetahui perbedaan
1. Pengambilan sampel minyak hati ikan antar tiosulfat yang digunakan kelompok.
cucut botol
2. Pengelompokkan minyak menjadi 3 Variabel Penelitian
kelompok yaitu sebagai berikut : Variabel terikat adalah bilangan
a. Kelompok dengan uji wadah peroksida. Variabel bebas adalah wadah,
meliputi wadah transparan, semi suhu, lama dan waktu penyimpanan.
transparan dan gelap
b. Kelompok dengan uji suhu Rancangan Penelitian
penyimpanan yang meliputi suhu - Penelitian ini merupakan penelitian
280 C, 50 C dan 250 C (suhu eksperimental murni yang dilakukan di
ruangan) laboratorium.
c. Kelompok dengan uji lama waktu
penyimpanan meliputi 7, 14, 21 dan Teknik Pengumpulan Dan Analisis Data
28 hari Data kuantitatif diperoleh dari
3. Pengukuran bilangan peroksida pengukuran bilangan peroksida dari
Uji angka peroksida dilakukan berbagai perlakuan minyak hati ikan
berdasarkan SNI 01-3555-1998. Prosedur cucut botol. Data tersebut kemudian
kerjanya sebagai berikut : dianalisis secara deskriptif dan Anova
a. Timbang ke dalam Erlenmeyer 300 dengan taraf kepercayaan 95%,
ml, sebanyak 0,3 – 5,0 gr contoh kemudian dilanjutkan uji Tukey untuk
b. Tambahkan 10 ml kloroform dan mengetahui perbedaan antar kelompok
larutkan contoh dengan cara perlakuan.
menggoyangkan Erlenmeyer dengan
kuat Hasil dan Pembahasan
c. Tambahkan 15 ml asam asetat glasial Minyak hati ikan cucut botol banyak
dan 1 ml larutan kalium iodide jenuh mengandung squalen. Squalen secara
d. Tutuplah segera Erlenmeyer tersebut kimiawi terdiri dari hanya unsur C dan H.
dan kocok selama 1 menit, kemudian Rantai C merupakan rantai panjang
berjumlah 30 dan terdapat enam (6) O2/Kg. Setelah itu dibagi menjadi 9
ikatan rangkap selang seling. Adanya kelompok perlakuan. Berdasarkan
ikatan rangkap ini lah yang membuat gambar 1 terdapat perbedaan yang
minyak hati ikan cucut botol sangat terlihat nyata yaitu kelompok pada suhu
mudah teroksidasi. Sumber oksidasi bisa 25 0C baik pada wadah transparan, semi
berasal dari oksigen, cahaya, logam transparan dan gelap. Kelompok pada
maupun kadar air yang tinggi. suhu 5 0C dan -28 0C terlihat
Berdasarkan hasil observasi mengelompok karena angka peroksida
penanganan minyak hati ikan cucut botol mirip dan rendah.
oleh para pengepul maupun oleh para Kelompok pada suhu 25 0C terlihat
nelayan sangat beragam. Wadah yang begitu tajam kenaikan bilangan
digunakan adalah wadah transparan peroksidanya terutama pada wadah
(botol bekas air minum) atau semi transparan dan semi transparan.
transparan, sedangkan penyimpanannya Berdasarkan gambar 1 kenaikan pada
ada yang di gudang (tanpa kelompok wadah transparan dan semi
memperhatikan suhu) dan ada yang di transparan terlihat seiring jaraknya. Pada
letakkan di kulkas atau freezer. wadah transparan dan semi transparan
Penyimpanan yang banyak dilakukan maka sangat memungkinkan sekali cahaya
adalah di gudang tanpa memperhatikan matahari (sinar UV) masuk ke dalam
suhu. Berdasarkan beragamnya wadah yang sekaligus menaikkan suhu
penanganan minyak hati ikan cucut botol minyak dan menyebabkan bilangan
maka perlu dilakukan saintifikasi atau peroksida naik.
pembuktian penanganan tersebut Pada wadah gelap pada suhu 25 0C
dikorelasikan dengan tingkat oksidasi juga ada kenaikan bilangan peroksida,
khususnya oksidasi primer. Parameter namun tidak setinggi pada wadah
oksidasi primer adalah bilangan transparan dan semi transparan. Wadah
peroksida. gelap ini dapat menghalangi cahaya
Penelitian dilakukan menggunakan 3 matahari (sinar UV) masuk sehingga tidak
wadah yaitu wadah gelap, transparan, menyebabkan kenaikan bilangan
semi transparan yang dikombinasikan peroksida yang cukup tajam tetapi masih
dengan 3 perlakuan suhu yaitu -28 0C, 5 dipengaruhi oleh suhu lingkungan
0C dan 25 0C dilakukan selama 28 hari sehingga tetap saja naik bilangan
yang diukur bilangan peroksidanya setiap peroksidanya. Jadi ada dua faktor yang
7 hari. mempengaruhi dalam hal ini adalah
cahaya dan suhu.
Pada kelompok 5 0C dan -28 0C
kenaikan bilangan peroksida hanya sedikit
sekali. Jika dibandingkan antara kedua
kelompok ini maka kelompok -28 0C
merupakan kelompok yang terendah
teruatama pada wadah gelap. Pada suhu
5 0C dan -28 0C sangat sedikit cahaya
yang masuk dan suhu rendah. Kedua
Gambar 1. Grafik pengaruh wadah, suhu dan faktor ini yang merupakan pemicu
lama waktu simpan terhadap bilangan kenaikan bilangan peroksida kita
peroksida minimalkan dan hasilnya adalah kenaikan
bilangan peroksida yang tidak tajam.
Pada hari ke- 0 sebelum perlakuan Analisis selanjutnya untuk mengetahui
minyak hati ikan cucut botol perbedaan diantara ketiga perlakuan yatu
dihomogenkan terlebih dahulu kemudian wadah, suhu dan lama hari beserta
diambil sebanyak 5 gram dengan replikasi interaksinya maka dilakukan uji Analysis
3 kali kemudian diukur bilangan of Variance (Anova) menggunakan
peroksidanya menggunakan metode SNI. General Linear Model dan hasilnya
Angka peroksidanya adalah 4 meq sebagai berikut :