ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kordik dalam jurnalnya pada tahun 2009 bahwa potensi sumber daya
angka komsumsi ikan nasional tahun 2014 sebesar 38,14 kilogram (kg)
per kapita, tahun 2015 sebesar 40,9 kg per kapita, dan tahun 2018
tahun.
bakso ikan, nugget ikan, surimi, ikan kaleng dan beragam jenis produk
perikanan lainnya yang bernilai gizi tinggi dan bernilai jual tinggi pula baik
di pasar dalam negeri maupun dalam skala ekspor. Akan tetapi dari
yaitu limbah dari hasil pengolahan ikan tersebut. Karena pada umumnya
kepala, kulit, tulang, isi perut tidak digunakan dengan kata lain dibuang.
Contoh pengolahan lain yaitu bandeng tanpa duri, yang dimana pada
pengolahan ini tulang dan isi perut ikan biasanya dibuang. Hasil buangan
hal nya untuk industri rumah tangga yang dimana sisa dari kegiatan
Data statistik KKP tahun 2011 bahwa permintaan akan minyak ikan
baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri cukup tinggi akan tetapi
terpenuhi. Pada umumnya jenis ikan yang di ektrak menjadi minyak ikan
adalah ikan laut seperti salmon, tuna, dan cucut. Pemerintah memberikan
aturan untuk batasan tangkapan agar tidak terjadi over fishing. Seperti hal
merupakan hasil olahan dalam bidang perikanan yang nilai jualnya sangat
Oleh sebab itulah produksi minyak ikan pada saat ini masih sangat
penelitian Rifki et al (2014) bahwa kadar asam lemak bebas pada ikan
bandeng lebih rendah di bandingkan ikan lele dan tongkol. Yang mana jika
kadar asam lemak bebas pada ikan rendah maka hal tersebut
itu juga nilai gizi ikan bandeng setara dengan ikan salmon. Bahkan
ikan bandeng dapat di jadikan sebagai bahan baku untuk minyak ikan.
sampai kuning emas dan berbentuk cair. Minyak ikan dapat dihasilkan dari
perebusan ikan atau sisa pembuatan tepung. Minyak ikan kaya akan
PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) atau asam lemak tak jenuh
omega-3 yaitu EPA baik untuk perkembangan bayi, kanker, jantung, dan
minyak nabati, lemak hewani dan memperkaya nilai gizi makanan untuk
dan D (dua jenis vitamin yang larut dalam lemak) dalam jumlah tinggi.
(Sahena, 2010).
Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi pada minyak ikan
terpapar oksigen.
dipercepat oleh adanya cahaya, oksigen, dan prooksidan yang pada suhu
lemak bebas, aldehid dan keton sebagai produk akhir, serta penurunan
signifikan berbeda dengan jenis minyak lain. Hal ini menunjukkan bahwa
6
dan oksigen serta suhu yang tinggi apabila minyak ikan ditambahkan pada
produk makanan jika tidak, akan menyebabkan timbulnya bau atau rasa
2,61%. Kadar asam lemak bebas terendah terdapat pada minyak kasar
ikan tongkol yaitu 1,49% dan tertinggi pada minyak kasar ikan bandeng
sebesar 2,61%. Kadar asam lemak bebas yang rendah pada minyak
kasar ikan tongkol menunjukkan bahwa mutu minyak kasar ikan tongkol
lebih baik dari pada minyak kasar ikan lele dan bandeng (rifki prayoga
aditia, 2014).
B. Rumusan Masalah
2. Berapa lama daya simpan minyak ikan jeroan (isi perut) ikan
bandeng ?
7
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
payau karna kandung gizinya yang mempunyai nilai tinggi yang digemari
banyak orang. Klasifikasi ikan bandeng dalam saanin (1984) bahwa ikan
Chanos.
menez, 2004).
9
rasa cukup enak dan gurih sehingga banyak digemari oleh masyarakat.
Selain itu, harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. lkan
Tabel 2.1. Nutrisi Ikan Bandeng Dalam 100 gram (Sumber: USDA
National Nutrient Database for Standard Reference, 2009)
Nilai
Nutrisi Units
proksimat
Air gr 70.85
Energi Kcal 148
Energi kJ 619
Protein gr 20.53
Lemak gr 6.73
Abu gr 1.14
Karbohidrat gr 0.00
Fiber, total diet gr 0.0
Minerals
Kalsium, Ca mg 51
Besi, Fe mg 0.32
Magnesium, Mg mg 30
Fosfor, P mg 162
Kalium, K mg 292
Natrium, Na mg 72
Seng, Zn mg 0.82
Tembaga, Cu mg 0.034
Mangan, Mn mg 0.020
10
Tabel lanjutan
Nilai
Nutrisi Units
proksimat
Thiamin mg 0.013
Riboflavin mg 0.054
Niacin mg 6.440
Pantothenic acid mg 0.750
Vitamin B-6 mg 0.423
Folate, total mcg 16
Asamfolat mcg 0
Folate, food mcg 16
Folate, DFE mcg_DFE 16
Vitamin B-12 mcg 3.40
Vitamin A, RAE mcg_RAE 30
Retinol mcg 30
Vitamin A, IU IU 100
Lemak
Asamlemak, total saturated gr 1.660
Asamlemak, total gr 2.580
monounsaturated
Asamlemak, total gr 1.840
polyunsaturated
Kolesterol mg 52
Asam amino
Tryptophan gr 0.230
Threonin gr 0.900
Isoleusin gr 0.946
Leusin gr 1.669
Lisin gr 1.886
Methionin gr 0.608
Sistin gr 0.220
Phenylalanin gr 0.802
Tyrosin gr 0.693
Valin gr 1.058
bahwa kandungan protein ikan bandeng cukup tinggi. Hal ini juga
jeroan, kepala, ekor, kulit, tulang, dan darah dengan jumlah berkisar
2019).
Gambar 2.2 anatomi ikan Bandeng (Chanos chanos) (Sumber : fungsi anatomi
penulis)
12
unggulan. Jeroan ikan merupakan salah satu bagian pada ikan yang
nila karena kandungan protein yang cukup tinggi pada jeroan ikan
produksi minyak ikan dari hasil samping dari hasil pengolahan dapat
pemanasan, baik dengan air (wet rendering) maupun tanpa air atau
dry rendering (Estiatih 2009). Selain itu menurut Purba (2001) dalam
jeroan ikan bandeng (40% usus, 15% jeroan, 5% insang, dan 35%
Jeroan ikan
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada
golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil
lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas
karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut
lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi
lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi
dengan air.
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Jadi lemak dan minyak
adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut
14
asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak
bercabang.
E. Minyak Ikan
yang telah diekstraksi dalm bentuk minyak. Sampai saat ini pengertian
mengandung asam lemak atau senyawa yang mirip dengan asam lemak
Minyak ikan adalah hasil ekstraksi lipid yang dikandung dalam ikan
dan bersifat tidak larut dalam air diperoleh dari bahan baku ikan utuh atau
Tabel lanjutan
c. Cemaran logam berat Mg/kg <0,1
- Merkuri (Hg) Mg/kg <0,1
- Plumbum (Pb) Mg/kg <0,1
- Kadmium (Cd) Mg/kg <0,1
- Arsen (As) Mg/kg Maks 0,09
- Polychlorinated
Biphenyls (PCB)
d. Fisika
- Benda asing - 0
2016).
F. Asam lemak
dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup.
Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau
lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak
sebagai gliserida.
Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara
lainnya.
alam dan rantai karbon bersifat jenuh atau tidak mempunyai ikatan
bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam
lemak.
adalah asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap,
bersifat cair pada suhu kamar bahkan tetap cair pada suhu dingin, karena
titik lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan MUFA atau SFA. Asam
lemak ini banyak ditemukan pada minyak ikan dan nabati seperti saflower,
jagung dan biji matahari. Sumber alami PUFA yang penting bagi
membran sel.
jantung koroner dan artritis, asam lemak omega-3 dianggap penting untuk
adalah asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
fungsi normal semua jaringan yang tidak dapat disintesis oleh tubuh.
Termasuk dalam jenis ini adalah asam alfa linoleat (omega 6) dan asam
Turunan asam lemak yang berasal dari asam lemak esensial adalah
G. Ekstraksi
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat
pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya
bahan alami) tidak dapat atau sangat sukar dipisahkan dengan metode
tipis, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam situasi
kafein dari daun teh, biji kopi atau biji cokelat, dan yang dapat dilihat
dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau
1. Tujuan ekstraksi
pelarut.
ekstraksi:
Dalam situasi seperti ini, metode umum yang dapat digunakan untuk
senyawa kimia yang diminati dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini
dididihkan dalam air dan dekok dalam air untuk diberikan sebagai
obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui
kajian ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya
dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut
berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai
2. Prinsip ekstraksi
a. Prinsip Soxhletasi
aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan
sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa
sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah
ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap
menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap
akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan
masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak
atsiri.
3. Jenis ekstraksi
1) Metode maserasi
kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin,
sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak
23
2) Metode Perkolasi
dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata
secara efisien.
1) Metode refluks
minyak menguap (esensial) dari sampel tanaman. Metode destilasi uap air
H. Bilangan asam
ada dalam minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis pada minyak terutama
hidrolisis dari triasilgliserol dalam satuan persen (%) menurut SNI 8392-
1:2017
I. Bilangan penyabunan
rantai C-nya pendek, akan didapat bilangan penyabunan yang lebih tinggi
(Winarno,1991) :
NHCl x BM NaOH
Bilangan penyabunan = (V 2−V 1)
Berat minyak (gram)
25
J. Bilangan Peroksida
sebagai banyaknya mili grek O2 dalam setiap 100 gram minyak. Asam
waktu, suhu, dan kontaknya dengan cahaya dan udara. Dalam jangka
pangan dan minyak. Apabila jumlah peroksida pada bahan pangan dan
minyak tersebut melebihi standar mutu maka akan beracun dan tidak
2012)
26
Reaksi oksidasi oleh oksigen terhadap asam lemak tidak jenuh akan
Oksidasi terjadi pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak. Oksidasi
pengikatan oksigen pada ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh.
K. Daya simpan
lemak tersebut
L. Ketengikan
bau dan flavor dalam lemak atau bahan pangan berlemak (Dewi
oksigen, logam, asam, basa dan enzim. Reaksi katalis dari enzim
seperti ini harus dijaga agar suhu penyimpanan tetap rendah (cold
M. Kadar ketengikan