2 Tanaman Seledri
Nama botani/Simplisia :
Nama Lokal :
- Celery (Inggris)
- Celeri (Perancis)
- Seledri (Indonesia)
- Selinon, Parsley (Jerman)
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Subdivisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Ordo : Apiales
- Famili : Apiaceae
- Genus : Apium
(ccrc.farmasi.ugm.ac.id)
2.2.3 Senyawa kimia pada seledri yang digunakan sebagai anti ketombe (Anti-
dandruff)
Ketombe merupakan sel-sel yang telah mati dan terkelupas pada kulit
kepala. Ketombe (dandruff) adalah suatu keadaan anomaly pada kulit kepala yang
dikarakterisasi dengan terjadinya pengelupasan lapisan-lapisan tanduk secara
berlebihan dari kulit kepala membentuk susuk yang halus (Ideawati, 2001).
Ketombe dapat terjadi karena peningkatan pertumbuhan jamur pada kulit kepala
contohnya; jamur Pityroporu ovale merupakan jamur dari genus Malassezia.
Kandungan kimia pada tanaman seledri yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat Ketombe (dandruff) adalah gabungan dari kandungan-kandungan kimiapada
seledri seperti diosmin, atsiri, apigenin, manit, inositol, asparigina, glutamine,
manit, inositol, kolina,, dan vitamin A,B,C yang banyak. Tanaman mengandung
diosmin, senyawa poliasetilena, minyak atsiri dan flavonoid seperti graveobiosid
A (1-2%) dan B (0,1-0,7%) yang dimungkinkan berfungsi sebagai anti bakteri anti
jamur. Banyaknya senyawa yang terdapat dalam seledri dapat membantu
mengatasi ketombe. Hal ini didukung dari banyaknya penelitian tentang manfaat
seledri untuk menyembuhkan ketombe (Ideawati,2001). Menurut Handoko (2002)
vitamin A dapat berfungsi sebagai zat yang bermanfaat untuk memudahkan
terlepasnya kerak dilapisan atas kulit kepala, juga untuk menyuburkan dan
menyehatkan akar rambut. Kandungan minyak atsiri pada seledri merupakan zat
yang berfungsi sebagai anti jamur.
PEMANFAATAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens, L ) SEBAGAI
SAMPO ANTI-DANDRUFF DALAM SEDIAAN DRY SHAMPOO
Disusun oleh:
Farmasi 2016
APRIL/2018
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ......................................................................
1. 1 Latar Belakang Masalah ..................................................
1. 2 Tujuan .............................................................................
1. 3 Manfaat ...........................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................
III. METODOLOGI ..........................................................................
IV. LAMPIRAN ................................................................................
4.1 Budgeting ......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, Pudjoato, A., Gunawan, D., dkk. 1996. Tumbuhan Obat Hasil
Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, hal. 44-52. Yogyakarta; Pusat Penelitian
Obat Tradisional
COCONUT DIETHANOLAMIN
2-(2,4-dichlorophenoxy)aceticacid;1,1,1,3,3,3-hexachloropropan-2-
one;N-methylmethanamine (IUPAC)
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/75492608#section=Top
. CoconutDiethanolamide)
Struktur
C13H13Cl8NO4
Kimia
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/75492608#section=Top
. CoconutDiethanolamide)
Berat 530.85 g/mol (pubchem
Molekul (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/75492608#section=Top
. CoconutDiethanolamide)
Pemerian DESKRIPSI FISIK: Kuning kental atau cairan kuning. pH (1%
larutan berair) 9. (NTP, 1992)
Cair, PelletLargeCrystals
Bahan ini adalah bentuk minyak kelapa yang dimodifikasi secara
kimia.
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/75492608#section=Top
. CoconutDiethanolamide)
Cocamide DEA, Lauramide DEA, Linoleamide DEA dan Oleamide
DEA adalah cairan kental atau padatan berlilin. Bahan-bahan ini
adalah turunan asam lemak dari diethanolamine (DEA). Dalam
kosmetik dan produk perawatan pribadi, bahan-bahan ini digunakan
dalam formulasi shampo, pewarna rambut, produk mandi, dan lotion.
(http://www.cosmeticsinfo.org/products/hair-sprays. The Science &
Safety Behind Your Favorite Products)