Pengemasan
suatu proses memberikan wadah atau pembungkus kepada
suatu sediaan untuk mengurangi atau mencegah kerusakan
pada bahan yang akan dibungkus atau dikemas.
(Voigt, 1995).
2
Persyaratan Bahan Pengemas
Memiliki permeabilitas terhadap udara (oksigen dan gas lain) yang baik
Tidak toksik dan tidak bereaksi (inert), sehingga tidak terjadi reaksi kimia
yang dapat menyebabkan atau menimbulkan perubahan warna, flavor dan
citarasa produk yang dikemas
Mampu menjaga produk yang dikemas agar tetap bersih dan
merupakan pelindung terhadap pengaruh panas, kotoran dan
kontaminan lain
4
Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem
Kemas
(kontak produk dengan kemasan)
5
Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem
Kemas
(kontak produk dengan kemasan)
6
KEMASAN PRIMER
7
Kemasan Primer
1.Kaca
Untuk Parenteral
8
KEMASAN PRIMER
2. Logam Aluminium
No Kelebihan Kekurangan
1 Aluminium tahan panas 100 kali lebih baik dari Secara alami buram dan
kaca dan 400 kali lebih baik dari plastik. tidak transparan.
Menarik (dalam vakum) lembaran plastik yang lembek itu kedalam suatu cetakan.
Sesudah dingin lembaran dilepas dari cetakan dan berlanjut ke berbagai pengisian dari mesin kemasan.
Blister setengah keras yang terjadi sebelumnya diisi dengan produk dan ditutup dengan bahan untuk bagian belakang yang
dapat disegel dengan pemanasan.
Bahan untuk bagian belakangnya, atau tutupnya, dapat dari jenis yang bisa didorong atau jenis yang dapat dikelupas.
Untuk jenis blister yang bisa didorong, bahan untuk bagian belakangnya biasanya aluminium foil yang diberi lapisan yang dapat
disegel panas.
Lapisan pada foil harus sesuai dengan bahan blister untuk memperoleh segel yang memuaskan, baik untuk perlindungan produk
maupun untuk perlindungan pemalsuan. 13
KEMASAN PRIMER
4. Pengemasan bulk produk
Pemanasan/pelunakan
lapisan tipis plastik
(Lachman, 1994)
16
KEMASAN PRIMER
6. Plastik
Tersier/
Primer Sekunder
Kuartener
18
KEMASAN SEKUNDER
• Kemasan sekunder, yaitu
kemasan yang fungsi
utamanya melindungi
kemasan lain/ melindungi
kemasan primer .
Contoh:
kotak karton untuk wadah kapsul dalam blister
a. b.
Contoh Kemasan Primer (a) dan Kemasan Sekunder (b)
19
Kemasan Berdasarkan Struktur Sistem
Kemas
(kontak produk dengan kemasan)
20
KEMASAN TERSIER
Kemasan tersier yaitu kemasan untuk mengemas setelah
kemasan primer, sekunder, digunakan untuk pelindung selama
pengangkutan.
Kemasan Tersier
21
HAL – HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pengemasan :
1. Harus selalu mengikuti dan mematuhi prosedur tertulis yang sudah dibuat.
2. Harus selalu mengikuti dan menjalankan in process control.
3. Pra penandaan pada bahan pengemas harus selalu dilakukan.
4. Sebelum melakukan pengemasan, kesiapan jalur pengemasan harus selalu diperiksa.
5. Hanya obat yang berasal dari satu batch saja yang boleh ditempatkan dalam satu palet.
6. Produk yang rupa dan bentuknya sama tidak boleh dikemas pada jalur yang berdampingan.
7. Pada jalur pengemasan, nama dan nomer batch harus terlihat jelas.
8. Produk antara dan produk jadi yang masih dalam proses pengemasan harus selalu diberi label
identitas dan jumlah.
9. Produk yang telah diisikan kedalam wadah akhir tapi belum diberi label, harus dipisah dan
diberi tanda.
10. Peralatan pengemasan tidak boleh bersentuhan langsung dengan produk.
11. Bahan untuk pengemasan seperti: pelincir, perekat, tinta, cairan pembersih, ditempatkan
dalam wadah berbeda dari wadah untuk produk.
(Kurniawan, 2012)
22
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN
1. Nama Dagang
2. Nama Generik
3. Bentuk sediaan
4. Tanda khusus untuk obat
5. Komposisi
6. Indikasi
7. Kontraindikasi
8. Efek Samping
9. Interaksi Obat
10. Cara Kerja Obat
11. Aturan Pakai
12. Peringatan
23
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN
1. Nama Dagang
Nama yang diberikan oleh industri farmasi sebagai salah satu identitas
produknya atau dengan istilah lain merupakan merk dagang produk
24
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN
2. Nama Generik
25
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN
3. Bentuk sediaan
• Bentuk sediaan adalah bentuk obat itu sendiri, ada tablet, kapsul, kaplet,
sirop, eliksir, suspensi, krim, gel, suppositoria, dsb.
Bentuk Sediaan
Tanda Khusus
untuk Obat
26
Obat bebas obat bebas terbatas
28
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN
6. Indikasi
7. Kontraindikasi
8. Efek Samping
9. Interaksi Obat
• Interaksi obat merupakan suatu keadaan dimana efek obat berubah dengan
adanya penggunaan obat lain, makanan, minuman, atau zat kimia di
lingkungan. Informasi tentang interaksi obat di kemasan obat biasanya
menuliskan kemungkinan apa saja yang mempengaruhi efek obat tersebut. 29
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN
10. Cara Kerja Obat
• Cara kerja obat yang dituliskan berkaitan dengan efek farmakologi obat,
yaitu suatu kerja obat dalam tubuh. Istilah – istilah yang tertulis pada
bagian ini bermacam – macam, ada yang mudah dimengerti, adapula yang
menggunakan istilah medis, seperti analgesik, antasida, dekongestan,
laksatif dan masih banyak lagi.
30
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN
11. Aturan Pakai
• Aturan pakai menginformasikan
tentang penggunaan obat.
• Contoh:
1 kapsul 3 kali sehari atau ada pula
yang menuliskannya 3 kali sehari 1
kapsul.
12. Peringatan
Untuk obat – obat bebas terbatas,
sesuai yang diatur dalam SK Menkes
Nomor 6355 tahun 1969. Ada 6 jenis
tanda peringatan sebagai berikut:
31
KOMPONEN YANG TERTERA PADA
KEMASAN Nomor registrasi adalah
14. Nomor Registrasi
33
Kriteria Wadah
Wadah Wadah Tidak
Wadah
Tamper Tembus
Terutup Baik
resistant Cahaya
Wadah Wadah
Wadah Satuan
Tertutup Tertutup
Tunggal
Rapat Kedap
Wadah Dosis
Ganda
(Farmakope Indonesia III,)
34
Kemasan Tamper Resistant
Sakit dan
matinya
pemakai Kejadian
Utama
Sianida Masuk
Tindakan
dalam Kapsul
Kriminal
Asetaminofen
Solusi
Kemasan 6 Februari 1984
Kemasan yang diberi Tamper
indikator atau pelindung Resistan
Khusus, yang jika sudah
dibuka pelindung akan
rusak 35
Kemasan Tamper Resistant
Tipe Kemasan Bahan Pelindung
Segel botol Kertas / Timah merapat ke mulut botol di bawah tutup,
harus disobek/ dirusak untuk mencapai produk
Segel pita Keratas selofan yang diletakkan ketat diatas tutup botol ;
harus disobek / dirusak untuk mencapai produk
Tutup yang dapat Tutup Plastik / logam yang sebagian dari tutup terbut
dirusak harus dirusak untuk membukanya
36
37