Anda di halaman 1dari 7

KOMPETENSI KEAHLIAN

FARMASI INDUSTRI
SMK BINA PUTERA NUSANATARA
KOTA TASIKMALAYA

LEVEL INFORMATION SHEET KODE

XII 3.1 Menganalisis Bahan Pengemas Primer


TUJUAN Setelah selesai pembelajaran, siswa dapat menerangkan pengertian
bahan kemasan primer, dan macam-macam bahan kemasan primer
dengan benar
IPK 1. Menerangkan pengertian bahan kemasan primer
2. Menentukan jenis kemasan primer berdasarkan bahan
penyusunnya
Pengertian Kemasan adalah wadah, tutup, dan selubung bagian luar dari sediaan
Kemasan dan obat yang dapat mempengaruhi stabilitas dan mutu produk obat.
Pengemasan Pengemasan merupakan suatu perlakuan pengamanan terhadap bahan
atau produk baik yang sudah mengalami pengolahan atau belum,
sampai ke tangan konsumen dengan kondisi baik.
Karakteristik 1. Kemampuan mempertahankan kondisi fisik dari proses
kemasan yang sterilisasi spesifik
esensial 2. Bebas dari bahan beracun
3. Penghalang yang baik dari mikroorganisme dan kontaminan
lingkungan
4. Daya tahan terhadap sobek
5. Pemindahan isi tanpa kontaminasi
6. Mudah digunakan dan tidak mahal
Fungsi 1. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga ke
pengemasan konsumen agar produk tidak tercecer terutama untuk cairan,
pasta atau butiran
2. Melindungi dan mengawetkan produk
3. Sebagai identitas produk
4. Meningkatkan efisiensi
5. Melindungi pengaruh buruk dari luar dan melindungi pengaruh
buruk dari produk di dalamnya
6. Menambah daya tarik calon pembeli
7. Sarana informasi dan iklan
8. Memberi kenyamanan bagi pemakai
Pengertian dan A. Kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus sediaan
Fungsi Kemasan obat sehingga dapat berkontak langsung dengan sediaan obat.
Primer Kemasan primer meliputi semua bagian dari sistem wadah tutup
B. Fungsi utama antara lain:
1. Melindungi produk dari lingkungan luar
2. Mempertahankan sterilitas sediaan
3. Memisahkan dosis
4. Memudahkan penyimpanan
5. Memudahkan pemindahan
Macam –macam A. Wadah kaca
kemasan primer 1. Keunggulan : Jernih, Impermeabel (tidak tembus), Inert (tidak
berdasarkan bereaksi dengan senyawa lain)
bahan penyusun 2. Kekurangan : tidak sepenuhnya inert( bergantung pada
komposisinya, dapat melepaskan ion hidroksil ke dalam
larutan),sifatnya rapuh dan berat, mudah rusak dan pecah
menjadi banyak serpihan, pada kemasan yang ditujukan untuk
dipatahkan seperti ampul, kaca bisa tertelan bersama obat
karena pecah menjadi serpihan
3. Tipe kaca
Menurut Farmakope Eropa ada 4 macam tipe kaca yang
digunakan untuk kemasan primer, yaitu
a. Wadah kaca tipe I, cocok untuk segala macam sediaan
,Parenteral maupun Non Parenteral
b. Wadah kaca tipe II, cocok untuk sediaan berbasis air yang
asam atau netral ,Parenteral maupun Non Parenteral
c. Wadah kaca tipe III, umumnya cocok untuk sediaan non –
air parenteral, serbuk untuk parenteral (kecuali sediaan
freeze dry), dan untuk sediaan Non Parenteral
d. Wadah kaca tipe NP digunakan untuk Produk oral atau
topikal NP

Karakteristik berbagai tipe kaca


Tipe Bahan Tipe uji
I Kaca borosilikat Kaca diserbukkan
resistensi tinggi
II Kaca soda kapur Serangan air
dengan perlakuan
III Kaca soda kapur kaca diserbukkan
Produk oral atau Kaca soda kapur kaca diserbukkan
topikal non dengan tujuan
parenteral (NP) khususu

Kaca dibuat melalui proses kimia dengan cara melelehkan


oksida anorganik, umumnya silikon dioksida (SiO2) dengan
oksida alkali dan alkali tanah, menghasilkan senyawa jernih
yang keras yang bersifat inert. Penambahan oksida alkali dan
alkali tanah dalam pembuatan kaca mengubah dan
memperbaiki sifat fisik kaca. Setelah proses pelelehan
campuran, titik leleh diturunkan sehingga membuat kaca lebih
mudah dibentuk menjadi wadah.
Bahan kimia yang digunakan untuk membuat kaca : pasir, soda
abu dan batu kapur
Kaca yang disimpan pada suhu dan kelembapan tinggi atau
suhu tinggi dan kelembapan yang berfluktuasi dapat
mengalami perubahan fisik yang disebut blooming. Blooming
merupakan peristiwa berpindahnya garam pada kaca dan
terakumulasi pada permukaan kaca.
Obat-obatan, makanan, sebagian besar vitamin dan bahan
nutrisi lainnya sangan rentan terdegradasi oleh cahaya. Sinar
UV dapat menyebabkan perubahan kimia sehingga makanan
atau obat perlu diberikan perlindungan terhadap energi cahaya
yang dilakukan dengan cara penggunaan kemasan kaca
berwarna.
Kaca berwarna dihasilkan dengan penambahan bahan
anorganik lain. Penambahan sejumlah bahan yang berbeda
dapat mewarnai kaca dan memberikan filter terhadap panjang
gelombang tertentu seperti besi oksida (Fe2O3) atau mangan
oksida (MnO2) bersama sulfur, untuk menghasilkan kaca
coklat (amber) yang dapat memblok semua cahaya dengan
panjang gelombang di bawah 450 nm.
Kaca dapat dihasilkan dalam banyak warna yang memberikan
karakteristik estetika an transmisi cahay yang berbeda.
Warna kaca yang umum diproduksi dengan penambahan krom
untuk menghasilkan warna hijau, koballt untuk warna biru dan
selenium menghasilkan kaca dengan warna merah

B. Wadah logam
1. Keuntungan :
a. Kekuatan bahan yang mampu menahan tekanan internal
dari sediaan aerosol
b. Tidak pecah
c. Impermeabel terhadap gas
d. Melindungi dari cahaya
e. Ringan
f. Transmisi panas tinggi
g. Dapat dikempa
h. Tamper evidence (segel logam yang rusak tidak dapat
kembali seperti semula)
2. Kekurangan
a. Potensi terjadi interaksi logam dengan produk (logam harus
dipisahkan dari produk dengan penyalutan)
b. Sulit untuk memproduksi wadah ukuran kecil
3. Bahan Kemasan logam
Alumunium dan lempeng timah merupakan bahan utama
membuat kaleng logam. Akan tetapi, kemasan farmasi hanya
menggunakan dua dari tiga logam utama tsb yaitu alumunium dan
lempeng timah
a. Lempeng timah merupakan suatu bahan komposit baja yang
menggunakan baja sebagai inti kemudian dilapisi oleh timah.
Lempeng timah merupakan bahan pertama yang digunakan
untuk membuat kaleng. Kaleng dibuat sekaligus dalam satu
waktu dan tiap sambungan disolder satu persatu dengan
tangan. Setelah kaleng terisi produk, penutupnya dikerutkan
atau ditempelkan secara mekanik ke kaleng dan kemudian
disolder.
b. Alumunium dihasilkan dari elektrolisis untuk mereduksi bijih
bauksit, yang mengandung alumunium dengan konsentrasi
tinggi dalam bentuk oksidanya, menjadi logam primer. Bijih
tersebut mengalami elektrolisis dan reduksi ketika dalam
kondisi leleh. Ketika dilelehkan, alumunium dikombinasikan
dengan sejumlah kecil silikon, tembaga,magnesium,mangan
dan besi. Bahan tambahan ini meningkatkan kekuatan dan
memperbaiki sifat fisik lain. Campuran logam tersebut
kemudian dibentuk menjadi gulungan, yang digunakan
sebagai bahan pembuatan kemasan alumunium. Gulungan
logam tersebut kemudian mengalami pemanasan sekunder
yang disebut annealing untuk menyesuaikan kekerasannya.
Alumunium dan lempeng timah juga dapat dibuat tube dan pouch.
Hampir semua kaleng logam, dibagian dalamnya perlu dilapisi dengan
lapisan organik yang bersifat termoset untuk memisahkan produk
dengan logam. Bagian luarnya juga dilapisi dengan berbagai jenis
bahan supaya mudah didekorasi dan untuk melndungi kaleng itu
sendiri.
Selain itu logam sebagai salah satu lapisan dalam kemasan blister dan
strip. Jika logam digunakan sebagai bagian blister kemasan maka
logam tersebut dibentuk dengan panas pada suhu rendah atau bisa
dibentuk juga dengan cara dingin. Sifat mudah dibentuk dari logam
dan lapisan penyalut organiknya memberikan sifat fisik yang
diperlukan untuk pembentukan dengan gaya mekanik sederhana, tanpa
perlu pemanasan. Logam yang dikombinasikan dengan suatu lapisan
penyalut atau dilaminasi dengan plastik dapat memberikan
perlindungan spesifik.

C. Wadah Plastik
1. Keuntungan : fleksibel dan sifat mudah dibentuk
Bahan plastik dapat menjadi kemasan primer atau bagian lain
dari kemasan (segel, label, adhesif atau bahan lapisan penyalut
dan bahkan palet yang digunakan untuk transportasi).
Variasi kemasan dan komponen kemasan yang terbuat dari
plastik misalnya botol pouch, blister,tutup
botol,laminasi,sendok takar dsb.
2. Plastik merupakan polimer yang tersusun atas unit-unit
berulang (monomer) yang membentuk makromolekul dan
menciptakan sifat fisik tertentu dari bahan. Polimer yang
tersusun oleh satu jenis monomer disebut homopolimer,
contohnya polietilen (PE),poliamida (PA) dan polietilen (PE),
sementara polimer yang tersusun oleh beberapa jenis monomer
disebut kopolimer contohnya nilon dan PET
Plastik memiliki kemampuan untuk dicetak dan dibentuk ketika
diberi pemanasan atau tekanan. Plastik mudah dibentuk
menjadi wadah dan semua tipe kemasan dengan cara
memanaskannya hingga suhu di atas suhu transisi kaca (Tg).
Kemudian palstik diletakkan pada bahan lunak panas untuk
ditekan sehingga menjadi bentuk yang baru yang akan bertahan
ketika tekanan dihilangkan dan bahan didinginkan
3. Macam-macam plastik
a. Termoplastik : dapat didaur ulang, dapat dilumakkan dan
dibentuk berulang kali dengan pemberian panas dan gaya
mekanik
b. Termoset : hanya dapat dibentuk satu kali dan tidak dapat
didaur ulang karena membentuk ikatan ireversibel
diantara situs reaktif pada rantai panjang molekulnya

1. Kemasan adalah
Aktivitas Siswa 2. Kemasan primer adalah ...
3. Fungsi dari kemasan primer ....
4. Wadah kaca tipe II cocok untuk sediaan ...
5. Wadah kaca bisa menghasilkan warna hijau dari .....
6. Bahan kemasan primer lempeng timah merupakan ...
7. Sebutkan contoh polimer dari wadah plastik yang disebut
homopolimer...
8. Termoset adalah ....

Anda mungkin juga menyukai