Anda di halaman 1dari 25

TUGAS FARMAKOLOGI

Herba sebagai Tanaman Imunomodulator

Disusun oleh :

Allifia Nur Agista Rahmawati (151810413028)

Shafira Salsabila (151810413029)

Qori Qonitatuz .Z (151810413034)

Marita Tri Santi (151810413041)

PROGRAM STUDI D3 PENGOBAT TRADISIONAL


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
Echinacea purpurea (l.) Moench

Ekinase

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Family : Asteraceae

Genus : Echinacea Moench

Species : Echinacea purpurea (L.) Moench

B. Kandungan Kimia
Ekinase mengandung karbohidrat, yaitu polisakarida dan inulin; glikosida, yaitu
asam kafeat dan turunannya (asam sikorat dan ekinakosid), sinarin ; alkaloid, yaitu
isotussilagin dan tussilagin; alkamida (ekinasein), poliasetilen, germakren
seskuiterpen alkohol, serta kandungan lainnya (asam lemak, minyak atsiri,
fitosterol, dan sebagainnya).

C. Bahan Aktif
Alkamidan dan turunan asam kafeat berkontribusi pada aktivitas imunostimulan.
D. Efek Farmakologi
Efek imunostimulan bekerja berdasarkan mekanisme: aktivasi fagositosis dan
stimulasi fibrolas, peningkatan aktivitas respiratori dan peningkatan mobilitas
leukosit. Semua ekstrak etanol akar ekinase meningkatkan fagositosis secara in
vitro. Amida lipofilik, alkamide dan turunan asam kafeat berkontribusi pada
aktivitas imunostimulan ekstrak alkohol ekinase melalui fagositosis
polimorfonuklar granulosit neutrofi.

Telah dilakukakan 19 pengujian untuk pengobatan dan pencegahan infeksi, 4


pengujian efek samping kemoterapi, 3 penyelidikan parameter modulasi imun
spesifik. Hasilnya menunjukkan bahwa efektif sebagai imunomodulator.

Penelitian acak, single blind, dan plasebo terkontrol terhadap 32 pasien flu
menunjukkan bahwa ekstrak akar ekinase dapat memperpendek masa
penyembuhan yaitu 3,7 hari untuk pasien yang mendapat ekinase dan 4,37 hari
pada grup pasien yang mendapat plasebo.

Anonim. 2013. Vademekum Tanaman Obat Jilid 2. Jakarta : Kementrian


Kesehatan RI. Hal 112-119
Sonchus arvensis Linn.

Tempuyung

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Family : Asteraceae

Genus : Sonchus

Species : Sonchus arvensis L.

B. Kandungan Kimia
Daun tempuyung mengandung senyawa berupa golongan flavonoid, kuinon,
steroid/triterpenoid, dan saponin.

C. Bahan Aktif
Daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) mengandung flavonoid yang diduga
mempunyai efek imunomodulator.

E. Efek Farmakologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas imunomodulator daun
tempuyung terhadap peningkatan jumlah leukosit dan komponennya serta
peningkatan IL-2 pada tikus jantan putih galur Wistar. Hewan coba diberi
perlakuan ekstrak etanol daun tempuyung dengan dosis 100, 700, dan 1400
mg/KgBB serta Stimuno 50 mg/kgBB yang disuspensikan dengan Na CMC 0,5%.
Ekstrak diberikan setiap hari sekali selama 2 (dua) minggu dan1 (satu) minggu
setelah diberikan Shigella dysenteriaesecara per oral. Darah tikus diambil dari
jantung kemudian dilakukan perhitungan jumlah leukosit dan komponennya dengan
flow cytometry,serta IL-2 denganSandwichELISA. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan bermakna antara aktivitas imunomodulator ekstrak
etanol daun tempuyung (Sonchus arvensisLinn.)pada dosis 100 mg/kgBB terhadap
peningkatan jumlah leukosit, limfosit, monosit, dan IL-2 dibandingkan dengan
kelompok kontrol negatif dengan nilai p≤0,05. Maka, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tempuyung dapat meningkatkan jumlah
leukosit dan komponennya serta IL-2. Oleh karena itu, daun tempuyung yang
merupakan obat tradisional asli Indonesia berpotensi memiliki aktivitas
imunomodulator.

Sukmayadi, Asep E, dkk. 2014. Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun


Tempuyung (SonchusarvensisLinn.). Sumedang: IJPST. Volume 1,
Nomor 2, Oktober.
Psidium guajava .L

Jambu Biji

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava

B. Kandungan kimia

Flavonoid berpotensi sebagai imunomodulator


Jambu biji mengandung tanin, minyak atsiri seperti avikularin dan guajaverin.
Selain itu daun jambu biji juga mengandung flavonoid,asam guayavolat, asam
guavanoat, guajaverin dan vitamin C ,Kuersetin, polifenolat, kuinon, saponin,
alkaloid, leukosianidin, minyak atsiri, asam malat, dan asam oksalat

C. Bahan aktif

Flavonoid berpotensi sebagai imunomodulator

D. Efek Farmakologi

jenis penelitian ini adalah true experimen menggunakan 24 ekor mencit,


yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok pertama, kontrol positif atau tidak
diberi perlakuan dan diinfeksi bakteri. Kelompok kedua, diberi sari daun jambu
biji selama 7 hari dan bakteri. Kelompok ketiga, diberi sari daun jambu biji
selama 14 hari dan bakteri. Kelompok keempat, diberi sari daun jambu biji selama
21 hari dan bakteri. Bahan uji adalah sari daun jambu biji dan bakteri Escherichia
coli ATCC 25922. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mencit tidak
mengalami diare pada kelompok perlakuan dengan pemberian sari daun jambu biji
selama 7, 14, dan 21 hari.Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa sari daun jambu
biji mempunyai potensi sebagai imunomodulator pada mencit yang diinfeksi
bakteri Escherichia coli.

Anonim,1977.Materia Medika Indonesia jilid I Hal 9.,Jakarta:Depkes RI


Aspan,Ruslan.2012.Acuan Sediaan Herbal volume 7 Hal 73.Jakarta:BPOM RI
Saputri,Febry N.R. 2016. Potensi Sari Daun Jambu Biji(Psidium Guajava)Sebagai
Imunomodulator Pada Mencit Yang Diinfeksi Bakteri Escherichia Coli.
Surabaya:poltekes
Morinda citrifolia L

Mengkudu

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Morinda

Spesies : Morinda citrifolia L

B. Kandungan kimia

Protein,polisakarida,skopoletin,damnakantal,prokseronin dan prokseroninase.

C. Bahan Aktif
Prokseronin dan polisakarida dalam mengkudu mempunyai potensial sebagai
imunomodulator.
D. Efek Farmakologi
Dilakukan penelitian terhadap mekanisme imunomodulator ekstrak n-
heksana (EH), ekstrak kloroform (EK), dan ekstrak air (EA) buah mengkudu
terhadap respon imun dan sel-sel hati pada mencit yang diinduksi dengan vaksin
hepatitis B. Sejumlah mencit (umur ± 12 minggu, bobot ± 20g) yang telah dibagi
dalam kelompok I, II, III, IV dan V (@ 6 ekor), berturut-turut diberi peroral dengan
EH, EK, EA (masing-masing dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 30% dalam
0,5% larutan tween 80), kontrol pelarut (air+tween 80 = AT), dengan volume
pemberian 0,5 mL/20g bobot mencit, selama dilakukan penelitian (53 hari). Semua
mencit diinduksi dengan vaksin hepatitis B, 3 kali yaitu pada hari ke 7, 35 dan 49.
Pengambilan darah dilakukan melalui plexus retroorbitalis, berturut-turut untuk
penetapan jumlah IgM (hari ke 14), IgG (hari ke 21) dengan ELISA tak langsung
dan penetapan kadar SGPT (hari ke 53) dengan metode GPT-ALAT. Pada hari ke
53 semua mencit dikorbankan untuk diisolasi sel limfosit (uji proliferasi dengan
metode MTT reduction), dan hati untuk uji hepatotoksisitasnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mekanisme imunomodulator ekstrak buah mengkudu terutama
optimal pada EH 10%, dapat meningkatkan jumlah IgM, IgG, menurunkan kadar
SGPT, memperbaiki kerusakan sel-sel hati,

Aspan,Ruslan.Acuan Sediaan Herbal volume 2 hal 54.Jakarta: BPOM RI


Sasmito,Ediati,dkk. 2007.Mekanisme Imunomodulator Ekstrak Buah
Mengkudu(Morinda Citrifolia)Pada Mencit BALB/C Yang Diinduksi Vaksin
Hepatitis B. Yogyakarta : UGM
Phyllanthus niruri .L

Meniran

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Phyllanthus

Spesies : Phyllanthus niruri L

B. Bahan aktif
Akar dan daun meniran kaya akan senyawa lignan antara lain
filantin,hipofilantin, senyawa flavonoid : quersetrin,astragalin dan rutin .Minyak
dari biji mengandung beberapa asam lemak yaitu asam risinoleat asam linoleat dan
asam linolenat .kandungan senyawa lain pada herba meniran diantaranya
nirantin,nirtetralin,nirurin,nirurinetin,norsekurinin,filantenol,filanteol,filnirurin,dan
filtetrin. Selain itu mengandung kalium damar dan tanin

C. Kandungan kimia
Flavonoid,filantin berpotensi sebagai imunomodulator
D. Efek Farmakologi
Studi efek imunomodulator dari ekstrak etanol meniran (Phyllanthus niruri
Linn.) telah dilakukan pada ayam broiler dengan metode bersihan karbon. Ekstrak
diberikan secara oral dengan dosis 10; 30; 100; 300 mg/kg BB dan larutan 0,5%
NaCMC sebagai kontrol serta suspensi Stimuno® forte 13,5 mg/kg BB sebagai
pembanding selama 6 hari. Data indeks fagositosis dianalisis secara statistik dengan
ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Peningkatan indeks fagositosis
menunjukkan bahwa efek dari setiap dosis dengan kontrol negatif berbeda
signifikan (P <0,05). Indeks fagositosis tertinggi diperoleh dari dosis 300 mg/kg
BB. Data tentang peningkatan berat relatif limpa dan peningkatan sel limfosit darah
dianalisis dengan ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Peningkatan
berat limpa relatif dan peningkatan sel limfosit darah menunjukkan efek dari
masing-masing dosis untuk kontrol negatif berbeda signifikan (P<0,05). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol meniran aktif sebagai imunostimulan
untuk ayam broiler.

Anonim.1978.Materia Medika Indonesia Jilid II hal 77.Jakarta:Depkes RI


Anonim.2012.Vademekum Tanaman Obat jilid 1 hal 126. Jakarta:Kementian
kesehatan RI
Aldi,Yufri,dkk.2014. Aktivitas Imunomodulator Dari Ekstrak Etanol Meniran
(Phyllanthus Niruri) Terhadap Ayam Broiler.sumatera barat: universitas andalas
Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.

Kayu Jawa

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonane

Ordo : Sapindales

Family : Anacardiaceae

Genus : Lannea

Species : Lannea coromandelica

B. Kandungan Kimia
Korteks kayu jawa mengandung senyawa flavonoid, tanin dan steroid.

C. Bahan Aktif
Salah satu senyawa yang berperan dalam meningkatkan sistem imun adalah
flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang dimungkinkan
memiliki efek imunostimulator (Santoso, 2013). Efek terhadap respon imun non
spesifik berupa peningkatan fagositosis dan kemotaksis makrofag, kemotaksis
neutrofil, sitotoksisitassel NK serta aktivitas hemolisis komplemen
(Kurnianingtyas, 2013).

D. Efek Farmakologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas imunomodulator ekstrak
etanol korteks kayu jawa (Lannea coromandelicaHout Merr) terhadap aktivitas dan
kapasitas fagositosis makrofag pada mencit (Mus musculus) jantan. Digunakan 15
ekor mencit jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok 1
kontrol negatif yaitu Na CMC 1%, kelompok 2 kontrol positif yaitu Imboost
Force®, kelompok 3 ekstrak50 mg/kg BB, kelompok 4 ekstrak korteks 150 mg/kg
BB, dan kelompok 5 yaitu ekstrak 450 mg/kg BB masing-masing diberikan selama
tujuh hari dan pada hari kedelapan diinjeksikan suspensi bakteri Staphylococcus
auressecara intraperitoneal. Mencitdibedah dan diambil cairan peritoneumny
untukdiamati di bawah mikroskop menggunakan hemasitometer.Berdasarkan
analisis statistik aktivitas fagositosis makrofag, pada dosis 150 mg/kg BB dan 450
mg/kg BB tidak beda nyata atau dikatakan memiliki efek yang sama dengan kontrol
positif Imboost Force®.Sedangkan pada analisis statistik kapasitas fagositosis sel
makrofag tidak berbeda nyata antara variasi ekstrak dosis dengan kontrol positif
Imboost force®

Haeria, Nurshalati Tahar, NurHikmah Ramadhani. 2017. Uji Efektivitas


Imunomodulator Ekstrak Etanol Korteks Kayu Jawa (Lannea Coromandelicahout
.Merr.) Terhadap Aktivitas Dan Kapasitas Fagositosis Makrofag Pada Mencit
(Musmusculus) Jantan. Makassar: JF FIK UINAM. Vol.5 No.4
Andrographis paniculata

Sambiloto

A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis wall.
Spesies : Andrographis paniculata

B. Kandungan Kimia
Akar mengandung andrographin, andrographolida, apigenin 7,4’-dimetil eter, 5-
hidroksir2,3,7,8-tetrametoksiflavon, (dl)-5-hidroksi-7,8,dimetoksiflavon, 5-hidroksi-
dimetoksi mono-O-metilwightin, panicolin, S-sitosterol, 2’,5-dihidroksi-7,8-
dimetoksiflavon-2’-0-a-(D)-glukosida, 3a-hidroksi-5-stigmasta-9(l l),22(23)-diena,
glukosida flavanon, andrographidin B, C, D, E dan F. Seluruh bagian tanaman
mengandung andrographolida, 2-cis-6-trans farnesol, 14-deoksiandrographolida,
didehidro-14-deoksiandrographolida, 11,12-didehidro-14-deoksi-andrographolida,
neoandrographolida, 2-trans-6-trans farnesol, deoksiandrographolida-19 a-D-glucosida, 14-
deoksi-ll-dehidrographolida, 14-deoksi-ll-oxoandrographolida, 5-hidroksi-7,8,2’,3’-tetra-
metoksiflavon, paniculida-A, paniculida-B, paniculida-C. Batang mengandung
andrographisida, andrographolida, deoksiandrographisida, 14-deoksi-andrographisida, 14-
deoksandrographolida, 14-deoksi-l 1,12-didehidroandrographohda, 3,4-
dideoksiandrographolida, neoandrographolida Daun mengandung andrographolida, asam
kafeat, asam klorogenat, dehidroandrographolida, deoksiandrographolida,
deoksiandrographolida-19-a-D-glukopiranosida,14-deoksi-11,12
didehidroandrographolida, 3,5-dicaffeoyl-d-asam quinat, neoandrographolida,
ninandrographolida, paniculida A, B, C Daun dan percabangannya mengandung laktone
yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-
deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid,
alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar.
Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin,
mono- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter

C. Bahan Aktif
Andrografolid, (AP1), 14-deoksi-11,12-didehidroandrografolid, (AP3) dan
neoandrografolid (AP4).
D. Efek Farmakologi
Aktivitas imunostimulan andrographolide ditunjukan oleh perkembangbiakan
lymphocytes dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi
tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis
lymphocytes terhadap sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker.2) Ekstrak
air sambiloto dapat menstimulasi respon imun non spesifik pada dosis 12,5 mg/kg bb
(ekstrak air) yang diaplikasikan secara intraperitoneal satu kali sehari selama 30 hari pada
mencit Pengujian dilakukan dengan uji fagositosis terhadap sel darah merah ayam dan uji
aktivitas lisis eksudat peritoneal terhadap E. coli.

Anonim. 2010. Acuan Sediaan Herbal. Volume kelima. Edisi pertama. Jakarta: Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nigella sativa

Jinten Hitam

A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Genus : Nigella
Spesies : Nigella Sativa Linn.

B. Kandungan Kimia
Kandungan kimia jintenhitam antara lain asam lemak jenuh (asam palmitate 12,5
%) dan asam lemak tak jenuh (asam lenoleat 55,6%). Selain itu juga mengandung
miristat, miristoleat, palmitoleat, margarat, margaroleat, stearate, arakidat,
eikosenoat, behenat dan asam lignoserat.

C. Bahan Aktif
Minyak Nigella sativa memiliki kandungan zat aktif thymoquinone (TQ),
dithymoquinone (DTQ), thymohydroquinone (THQ),dan thymol (THY).Uji saring
Thin Layer Chromatography (TLC) dari sampel minyak menunjukkan keberadaan
empat komponen utama: thymoquinone, carvacrol, tanethole, dan 4-terpinol.
Thymoquinone adalah zat aktif utama dari volatile oil (minyak atsiri) Nigella
sativa.3,4 Sebagian besar aktivitas farmakologis Nigella sativa dikaitkan dengan
keberadaan thymoquinone.

D. Efek Farmakologi
Salah satu khasiat berharga Nigella sativa adalah efek imunomodulator dari zat-zat
yang dikandungnya.3El-Kadi and Kandil melakukan penelitian tentang efek Nigella
sativa terhadap sistem imun tubuh manusia. Nigella sativa yang diberikan pada
sukarelawan dengan rasio sel T-helper dan sel T- suppressor yang rendah, ternyata
dapat meningkatkan populasi sel T-helperdan rasio sel T-helper terhadap sel T-
suppressor tersebut. Penelitian tersebut melaporkan bahwa pemberian minyak
Nigella sativa selama empat minggu menunjukkan 55% peningkatan rasio sel T
CD4 terhadap CD8 dan 30% peningkatan fungsi sel NK.3,5 Dalam sebuah
penelitian yang menggunakan murine Cytomegalovirus sebagai model, minyak
Nigella sativa yang diinjeksikan secara intraperitoneal dapat menurunkan viral load
di hati dan limpa disertai peningkatan pada IFN-?7, makrofag, dan sel T CD4+.3,6
IFN-7 merupakan sitokin utama yang dapat mengaktivasi makrofag.

Anonim. 1989. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan


Republik Indonesia.
Uncaria gambir

Gambir

A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Uncaria
Spesies : Uncaria gambir

B. Kandungan Kimia
Tanin: Katekin; Protoantosianidin: Gambiriin A1, gambiriin A2, gambiriin A3,
gambiriin B1, gambiriin B2, gambiriin B3, gambiriin C; Alkaloid:
Dihidrogambiriin, gambirdin, gambirtanin, gambirin,isogambirin, auroparin, dan
oksogambirtaninm; Kandungan lainnya: Kuersetin, epikatekin, epigalokatekin dan
asam tanat4, 5, 6, 7
.
C. Bahan Aktif
Katekin

D. Efek Farmakologi
Gambir mengandung katekin dan kuersetin (suatu flavonoid) yang berdasarkan
penelitian dapat meringankan penyakit hepatitis. Katekin secara khusus, dapat
menurunkan kadar bilirubin serum pada semua bentuk hepatitis. Katekin juga
meningkatkan clearens antibodi hepatitis dari darah dan menurunkan kadar enzim
hati. Aktivitas antioksidan dari katekin meningkatkan sistem imun dan
menstabilisasi membran.8 Ekstrak gambir dosis 10 mg/kgBB, yang diberikan pada
tikus selama 8 hari berturut-turut dan pada hari ke-9 diinduksi CCl4 2mg/kgBB,
secara bermakna dapat menurunkan kadar malondialdehid (MDA) serum sebesar
3,28 nmol/mL jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif 4,07 nmol/mL.
Dari uji tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak gambir dapat
memproteksi kerusakan hepar dari radikal bebas triklorometil dengan bekerja
sebagai antioksidan.9Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
menyimpulkan bahwa pemberian katekin 1% dengan dosis 2 mg/kgBB selama
delapan hari berturut-turut dapat memberikan proteksi pada sel hepar tikus setelah
pemaparan dengan CCl4, dimana katekin merupakan komponen nomor dua
terbesar dalam gambir.

Anonim.2010.Acuan Sediaan Herbal.Volume kelima Edisi pertama.Jakarta : Badan


Pengawas Obat dan Makanan RI
Morus alba L.

Murbei Putih

A. Taksonomi

Kingdom :Plantae

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Ordo :Urticales

Famili :Moraceae

Genus :Morus

Species :Morus alba L.

B. Kandungan Kimia

Asam askorbat, karoten, Vitamin B1, asam folat, asam folinat, isoquercetin, quercetin,
tanin, flavonoid, saponin, triterpen (lupeol) Sterol (β-Sitosterol), bioflavonoid (rutin,
moracetin, quercetin-3-triglucoside dan isoquercitrin), kumarin, minyak atsiri, alkaloid,
asam amino dan asam organik.

C. Bahan Aktif

Karoten, Vitamin B1, asam folat, asam folinat, isoquercetin, quercetin, tanin, flavonoid,
saponin.
D. Efek Farmakologi

Tikus Wistar diberikan dosis Levamisole (50 mg / kg) dan ekstrak daun kering berair
Morus alba (200 & 400 mg / kg) yang dilarutkan dalam air suling dan diberikan secara oral
selama 14 hari. Seblumnya telah diinjeksikan antigen berupa sel darah merah domba
dengan konsentrasi 0,1 mL yang mengandung 1 × 108 sel untuk imunisasi. Hari pertama
injeksi secara intraperitoneal. Sampel darah dikumpulkan dalam tabung centrifuge dari
tikus individu dari semua kelompok dengan tusukan vena orbital retro pada hari kesepuluh.
Sampel darah disentrifugasi dan serum dipisahkan. Tingkat antibodi ditentukan oleh teknik
hemaglutinasi. Hasilnya Tikus yang diberi ekstrak Morus alba dosis tinggi (400 mg / kg)
dan dosis tinggi levamisol obat standar (50 mg / kg) menghasilkan peningkatan yang
signifikan dalam total leukosit. Dosis rendah ekstrak air Morus alba (200 mg / kg) tidak
berkontribusi pada peningkatan jumlah leukosit total.

Venkatachalam, V. V. 2009. Preliminary Immunomodulatory Activitis of Aqueous extract


of Morus alba Linn. Int. J. Chem, Sci.: 7(4), 2233-2228

Jeet, Kamal, dkk. 2013. Morus alba Linn: A Phytopharmacological Review. International
journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences vol. 5 Suppl 2
Azadirachta indica
Mimba

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledone

Ordo : Rutales

Famili : Meliaceae

Genus : Azadirachta

Spesies : Azadirachta indica

B. Kandungan Kimia

Azachdiriehtin, minyak gliserida, flavonoid, triterpenoid, glikosida, paraisin. Di dalam biji


mimba terkandung berbagai senyawa, di antaranya minyak; azadirakhtin; meliantrol;
salanin; azadiron; azadiradion; epoksiazadiradion gedunin 17-epiazadiradion; 17-a-
hidroazadiradion; l-a-metoksi-l,2-dihidroksiepoksi azadiradion; diepoksiazaradion; ester
benzoat dari azadiradion; ester benzoat dari epoksiazadiradion; ester benzoat dari gedunin;
7-asetilneo trikilenon; nimbin; nimbolin; 1,3-diasetilvilasinin, 3-deasitilsalanin; salanol;
nimbandiol; la,7a-diasetoksiapotirukal-14-ene-3a21,22,24,25-pentaol, odoraton, dan
2a,3a,4a-trihidroksipregnan-16-on. Sedangkan bagian daunbmimba memiliki kandungan
antara lain nimonol; nimbolida; 28-deoksi nimbolida, a-linoleat; 14-15-epoksinimonol; 6-
K-0-asetil-7-deasetil mimosinol; melrasinol; dan nimbotalin.

C. Bahan Aktif

flavonoid, triterpenoid, glikosida


D. Efek Farmakologi

Hasil pengujian praklinis pada hewan percobaan diperoleh bahwa ekstrak air Azadirachtae
Indicae Folium dosis 160 mg/kg BB secara intragastik menunjukkan aktivitas
imunomudulator pada tikus terinduksi ulcers.Ekstrak air daun Azadirachta indica dosis 100
mg/kg BB secara intraperitonial pada tikus menunjukan aktivitas imunostimulator
Pemberian ekstrak daun nimba dengan dosis 100 mg/ kg bobot mencit menunjukkan
tingkat antibodi IgE, IgM, dan antiovalbumin yang lebih tinggi pada mencit yang telah
diimunisasi ovalbumin dibandingkan mencit yang diimunisasi dengan pembawa. Dosis
pemberian tersebut juga meningkatkan inhibisi makrofag

Andani, Ketty. 2017. Efektivitas Fraksi Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica Juz.)
Terhadap Peenyakit Antraknosa (Colletotrichum Capsici) pada Tanaman cabai
Meerah (Capsicum annum L.) di Lapangan. Lampung: Universitas Lampung

Anonim. 2007. Acuan Sediaan Herbal. Volume 3 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI. hal. 83-84
Tinospora crispa (L.)

Brotowali

A. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Dicotyldone

Ordo : Ranuculales

Famili : Menispermacae

Genus : Tinospora

Spesies : Tinospora crispa (L.)

B. Kandungan Kimia

Boropetol B, borapetosida B,C&F, jatrorhizin, magnoflorin, palmatin, protoberberin,


tembolarin, diosmetin, sikloeukalenol, sikloeukalenon, N-asetilnornusiferin, N-formil-
annonain, N-formilnornusiferin, N-trans-ferunil-tiramin, N-cis-feruloil-tiramin, glikosida
furanoditerpen yang berasa pahit, tinotuberida, tinosporin dan tinosporidina.

C. Bahan Aktif

Flavonoid, fenolat, kuersetin


D. Efek Farmakologi

Ekstrak metanol batang brotowali konsentrasi i mg/mL mempunyai aktivitas antioksidan


yang lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak air dan kloroform batang brotowali pada
konsentrasi yang sama. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara mengukur kadar
fenolat total, flavonoid total serta kemampuan meredam radikal bebas DPPH (i,i-difenil-2-
pikrilhidrazil). Penentuan kadar fenolat total dilakukan dengan metoda Folin-Ciocalteu,
dan diukur sebagai asam galat ekivalen per a g ekstrak (GallicAcid Equivalent/GAE). Hasil
menunjukkan ekstrak metanol batang brotowali secara bermakna memiliki kadar fenolat
total terbesar yaitu 255,33 ± 10/79 m9 GAE/g dibandingkan dengan ekstrak air (79,00 +
10,00 mg GAE/g) dan kloroform (172,33 ± 22,30 mg GAE/g). Penentuan kadar flavonoid
total dilakukan dengan metoda Dowd dan diukur sebagai jumlah mg kuersetin ekivalen
(Ouercetin equivalent/QE) per 1 g ekstrak . Hasil menunjukkan ekstrak metanol batang
brotowali secara bermakna memiliki kadar flavonoid total terbesar yaitu 9,53 ± 0,50 mg
QE/g dibandingkan dengan ekstrak air (2,67 ± 0,15 QE/g) dan kloroform (5/38 ± 0,06 mg
QE/g). Uji kemampuan meredam radikal bebas DPPH (i,i-difenil-2-pikrilhidrazil) ekstrak
air, metanol dan kloroform pada rentang kadar 10-100 pg/mL menunjukkan semakin tinggi
kadar maka persentase peredaman radikal bebas semakin meningkat. Hanya ekstrak
metanol yang menunjukkan nilai ICso yaitu sebesar 12 pg/mL dan persentase peredaman
radikal bebas dapat meningkat hingga 100%, yang setara dengan vitamin C.5

Anonim. 2011. Acuan Sediaan Herbal. Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI. hal 50-51

Rachim, Ardhiyanty K. F. 2018. Pengaruh Kadar CMC-Na trhadap Mutu Fisik Tablet
Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora caulis). Malang: UMM

Anda mungkin juga menyukai