Disusun oleh :
Ekinase
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
B. Kandungan Kimia
Ekinase mengandung karbohidrat, yaitu polisakarida dan inulin; glikosida, yaitu
asam kafeat dan turunannya (asam sikorat dan ekinakosid), sinarin ; alkaloid, yaitu
isotussilagin dan tussilagin; alkamida (ekinasein), poliasetilen, germakren
seskuiterpen alkohol, serta kandungan lainnya (asam lemak, minyak atsiri,
fitosterol, dan sebagainnya).
C. Bahan Aktif
Alkamidan dan turunan asam kafeat berkontribusi pada aktivitas imunostimulan.
D. Efek Farmakologi
Efek imunostimulan bekerja berdasarkan mekanisme: aktivasi fagositosis dan
stimulasi fibrolas, peningkatan aktivitas respiratori dan peningkatan mobilitas
leukosit. Semua ekstrak etanol akar ekinase meningkatkan fagositosis secara in
vitro. Amida lipofilik, alkamide dan turunan asam kafeat berkontribusi pada
aktivitas imunostimulan ekstrak alkohol ekinase melalui fagositosis
polimorfonuklar granulosit neutrofi.
Penelitian acak, single blind, dan plasebo terkontrol terhadap 32 pasien flu
menunjukkan bahwa ekstrak akar ekinase dapat memperpendek masa
penyembuhan yaitu 3,7 hari untuk pasien yang mendapat ekinase dan 4,37 hari
pada grup pasien yang mendapat plasebo.
Tempuyung
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Sonchus
B. Kandungan Kimia
Daun tempuyung mengandung senyawa berupa golongan flavonoid, kuinon,
steroid/triterpenoid, dan saponin.
C. Bahan Aktif
Daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) mengandung flavonoid yang diduga
mempunyai efek imunomodulator.
E. Efek Farmakologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas imunomodulator daun
tempuyung terhadap peningkatan jumlah leukosit dan komponennya serta
peningkatan IL-2 pada tikus jantan putih galur Wistar. Hewan coba diberi
perlakuan ekstrak etanol daun tempuyung dengan dosis 100, 700, dan 1400
mg/KgBB serta Stimuno 50 mg/kgBB yang disuspensikan dengan Na CMC 0,5%.
Ekstrak diberikan setiap hari sekali selama 2 (dua) minggu dan1 (satu) minggu
setelah diberikan Shigella dysenteriaesecara per oral. Darah tikus diambil dari
jantung kemudian dilakukan perhitungan jumlah leukosit dan komponennya dengan
flow cytometry,serta IL-2 denganSandwichELISA. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan bermakna antara aktivitas imunomodulator ekstrak
etanol daun tempuyung (Sonchus arvensisLinn.)pada dosis 100 mg/kgBB terhadap
peningkatan jumlah leukosit, limfosit, monosit, dan IL-2 dibandingkan dengan
kelompok kontrol negatif dengan nilai p≤0,05. Maka, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tempuyung dapat meningkatkan jumlah
leukosit dan komponennya serta IL-2. Oleh karena itu, daun tempuyung yang
merupakan obat tradisional asli Indonesia berpotensi memiliki aktivitas
imunomodulator.
Jambu Biji
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
B. Kandungan kimia
C. Bahan aktif
D. Efek Farmakologi
Mengkudu
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
B. Kandungan kimia
C. Bahan Aktif
Prokseronin dan polisakarida dalam mengkudu mempunyai potensial sebagai
imunomodulator.
D. Efek Farmakologi
Dilakukan penelitian terhadap mekanisme imunomodulator ekstrak n-
heksana (EH), ekstrak kloroform (EK), dan ekstrak air (EA) buah mengkudu
terhadap respon imun dan sel-sel hati pada mencit yang diinduksi dengan vaksin
hepatitis B. Sejumlah mencit (umur ± 12 minggu, bobot ± 20g) yang telah dibagi
dalam kelompok I, II, III, IV dan V (@ 6 ekor), berturut-turut diberi peroral dengan
EH, EK, EA (masing-masing dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 30% dalam
0,5% larutan tween 80), kontrol pelarut (air+tween 80 = AT), dengan volume
pemberian 0,5 mL/20g bobot mencit, selama dilakukan penelitian (53 hari). Semua
mencit diinduksi dengan vaksin hepatitis B, 3 kali yaitu pada hari ke 7, 35 dan 49.
Pengambilan darah dilakukan melalui plexus retroorbitalis, berturut-turut untuk
penetapan jumlah IgM (hari ke 14), IgG (hari ke 21) dengan ELISA tak langsung
dan penetapan kadar SGPT (hari ke 53) dengan metode GPT-ALAT. Pada hari ke
53 semua mencit dikorbankan untuk diisolasi sel limfosit (uji proliferasi dengan
metode MTT reduction), dan hati untuk uji hepatotoksisitasnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mekanisme imunomodulator ekstrak buah mengkudu terutama
optimal pada EH 10%, dapat meningkatkan jumlah IgM, IgG, menurunkan kadar
SGPT, memperbaiki kerusakan sel-sel hati,
Meniran
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
B. Bahan aktif
Akar dan daun meniran kaya akan senyawa lignan antara lain
filantin,hipofilantin, senyawa flavonoid : quersetrin,astragalin dan rutin .Minyak
dari biji mengandung beberapa asam lemak yaitu asam risinoleat asam linoleat dan
asam linolenat .kandungan senyawa lain pada herba meniran diantaranya
nirantin,nirtetralin,nirurin,nirurinetin,norsekurinin,filantenol,filanteol,filnirurin,dan
filtetrin. Selain itu mengandung kalium damar dan tanin
C. Kandungan kimia
Flavonoid,filantin berpotensi sebagai imunomodulator
D. Efek Farmakologi
Studi efek imunomodulator dari ekstrak etanol meniran (Phyllanthus niruri
Linn.) telah dilakukan pada ayam broiler dengan metode bersihan karbon. Ekstrak
diberikan secara oral dengan dosis 10; 30; 100; 300 mg/kg BB dan larutan 0,5%
NaCMC sebagai kontrol serta suspensi Stimuno® forte 13,5 mg/kg BB sebagai
pembanding selama 6 hari. Data indeks fagositosis dianalisis secara statistik dengan
ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Peningkatan indeks fagositosis
menunjukkan bahwa efek dari setiap dosis dengan kontrol negatif berbeda
signifikan (P <0,05). Indeks fagositosis tertinggi diperoleh dari dosis 300 mg/kg
BB. Data tentang peningkatan berat relatif limpa dan peningkatan sel limfosit darah
dianalisis dengan ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Peningkatan
berat limpa relatif dan peningkatan sel limfosit darah menunjukkan efek dari
masing-masing dosis untuk kontrol negatif berbeda signifikan (P<0,05). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol meniran aktif sebagai imunostimulan
untuk ayam broiler.
Kayu Jawa
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonane
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Lannea
B. Kandungan Kimia
Korteks kayu jawa mengandung senyawa flavonoid, tanin dan steroid.
C. Bahan Aktif
Salah satu senyawa yang berperan dalam meningkatkan sistem imun adalah
flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang dimungkinkan
memiliki efek imunostimulator (Santoso, 2013). Efek terhadap respon imun non
spesifik berupa peningkatan fagositosis dan kemotaksis makrofag, kemotaksis
neutrofil, sitotoksisitassel NK serta aktivitas hemolisis komplemen
(Kurnianingtyas, 2013).
D. Efek Farmakologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas imunomodulator ekstrak
etanol korteks kayu jawa (Lannea coromandelicaHout Merr) terhadap aktivitas dan
kapasitas fagositosis makrofag pada mencit (Mus musculus) jantan. Digunakan 15
ekor mencit jantan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok 1
kontrol negatif yaitu Na CMC 1%, kelompok 2 kontrol positif yaitu Imboost
Force®, kelompok 3 ekstrak50 mg/kg BB, kelompok 4 ekstrak korteks 150 mg/kg
BB, dan kelompok 5 yaitu ekstrak 450 mg/kg BB masing-masing diberikan selama
tujuh hari dan pada hari kedelapan diinjeksikan suspensi bakteri Staphylococcus
auressecara intraperitoneal. Mencitdibedah dan diambil cairan peritoneumny
untukdiamati di bawah mikroskop menggunakan hemasitometer.Berdasarkan
analisis statistik aktivitas fagositosis makrofag, pada dosis 150 mg/kg BB dan 450
mg/kg BB tidak beda nyata atau dikatakan memiliki efek yang sama dengan kontrol
positif Imboost Force®.Sedangkan pada analisis statistik kapasitas fagositosis sel
makrofag tidak berbeda nyata antara variasi ekstrak dosis dengan kontrol positif
Imboost force®
Sambiloto
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis wall.
Spesies : Andrographis paniculata
B. Kandungan Kimia
Akar mengandung andrographin, andrographolida, apigenin 7,4’-dimetil eter, 5-
hidroksir2,3,7,8-tetrametoksiflavon, (dl)-5-hidroksi-7,8,dimetoksiflavon, 5-hidroksi-
dimetoksi mono-O-metilwightin, panicolin, S-sitosterol, 2’,5-dihidroksi-7,8-
dimetoksiflavon-2’-0-a-(D)-glukosida, 3a-hidroksi-5-stigmasta-9(l l),22(23)-diena,
glukosida flavanon, andrographidin B, C, D, E dan F. Seluruh bagian tanaman
mengandung andrographolida, 2-cis-6-trans farnesol, 14-deoksiandrographolida,
didehidro-14-deoksiandrographolida, 11,12-didehidro-14-deoksi-andrographolida,
neoandrographolida, 2-trans-6-trans farnesol, deoksiandrographolida-19 a-D-glucosida, 14-
deoksi-ll-dehidrographolida, 14-deoksi-ll-oxoandrographolida, 5-hidroksi-7,8,2’,3’-tetra-
metoksiflavon, paniculida-A, paniculida-B, paniculida-C. Batang mengandung
andrographisida, andrographolida, deoksiandrographisida, 14-deoksi-andrographisida, 14-
deoksandrographolida, 14-deoksi-l 1,12-didehidroandrographohda, 3,4-
dideoksiandrographolida, neoandrographolida Daun mengandung andrographolida, asam
kafeat, asam klorogenat, dehidroandrographolida, deoksiandrographolida,
deoksiandrographolida-19-a-D-glukopiranosida,14-deoksi-11,12
didehidroandrographolida, 3,5-dicaffeoyl-d-asam quinat, neoandrographolida,
ninandrographolida, paniculida A, B, C Daun dan percabangannya mengandung laktone
yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-
deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid,
alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar.
Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin,
mono- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter
C. Bahan Aktif
Andrografolid, (AP1), 14-deoksi-11,12-didehidroandrografolid, (AP3) dan
neoandrografolid (AP4).
D. Efek Farmakologi
Aktivitas imunostimulan andrographolide ditunjukan oleh perkembangbiakan
lymphocytes dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi
tumor necrosis factor-alpha (TNF-a) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis
lymphocytes terhadap sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker.2) Ekstrak
air sambiloto dapat menstimulasi respon imun non spesifik pada dosis 12,5 mg/kg bb
(ekstrak air) yang diaplikasikan secara intraperitoneal satu kali sehari selama 30 hari pada
mencit Pengujian dilakukan dengan uji fagositosis terhadap sel darah merah ayam dan uji
aktivitas lisis eksudat peritoneal terhadap E. coli.
Anonim. 2010. Acuan Sediaan Herbal. Volume kelima. Edisi pertama. Jakarta: Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nigella sativa
Jinten Hitam
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Genus : Nigella
Spesies : Nigella Sativa Linn.
B. Kandungan Kimia
Kandungan kimia jintenhitam antara lain asam lemak jenuh (asam palmitate 12,5
%) dan asam lemak tak jenuh (asam lenoleat 55,6%). Selain itu juga mengandung
miristat, miristoleat, palmitoleat, margarat, margaroleat, stearate, arakidat,
eikosenoat, behenat dan asam lignoserat.
C. Bahan Aktif
Minyak Nigella sativa memiliki kandungan zat aktif thymoquinone (TQ),
dithymoquinone (DTQ), thymohydroquinone (THQ),dan thymol (THY).Uji saring
Thin Layer Chromatography (TLC) dari sampel minyak menunjukkan keberadaan
empat komponen utama: thymoquinone, carvacrol, tanethole, dan 4-terpinol.
Thymoquinone adalah zat aktif utama dari volatile oil (minyak atsiri) Nigella
sativa.3,4 Sebagian besar aktivitas farmakologis Nigella sativa dikaitkan dengan
keberadaan thymoquinone.
D. Efek Farmakologi
Salah satu khasiat berharga Nigella sativa adalah efek imunomodulator dari zat-zat
yang dikandungnya.3El-Kadi and Kandil melakukan penelitian tentang efek Nigella
sativa terhadap sistem imun tubuh manusia. Nigella sativa yang diberikan pada
sukarelawan dengan rasio sel T-helper dan sel T- suppressor yang rendah, ternyata
dapat meningkatkan populasi sel T-helperdan rasio sel T-helper terhadap sel T-
suppressor tersebut. Penelitian tersebut melaporkan bahwa pemberian minyak
Nigella sativa selama empat minggu menunjukkan 55% peningkatan rasio sel T
CD4 terhadap CD8 dan 30% peningkatan fungsi sel NK.3,5 Dalam sebuah
penelitian yang menggunakan murine Cytomegalovirus sebagai model, minyak
Nigella sativa yang diinjeksikan secara intraperitoneal dapat menurunkan viral load
di hati dan limpa disertai peningkatan pada IFN-?7, makrofag, dan sel T CD4+.3,6
IFN-7 merupakan sitokin utama yang dapat mengaktivasi makrofag.
Gambir
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Uncaria
Spesies : Uncaria gambir
B. Kandungan Kimia
Tanin: Katekin; Protoantosianidin: Gambiriin A1, gambiriin A2, gambiriin A3,
gambiriin B1, gambiriin B2, gambiriin B3, gambiriin C; Alkaloid:
Dihidrogambiriin, gambirdin, gambirtanin, gambirin,isogambirin, auroparin, dan
oksogambirtaninm; Kandungan lainnya: Kuersetin, epikatekin, epigalokatekin dan
asam tanat4, 5, 6, 7
.
C. Bahan Aktif
Katekin
D. Efek Farmakologi
Gambir mengandung katekin dan kuersetin (suatu flavonoid) yang berdasarkan
penelitian dapat meringankan penyakit hepatitis. Katekin secara khusus, dapat
menurunkan kadar bilirubin serum pada semua bentuk hepatitis. Katekin juga
meningkatkan clearens antibodi hepatitis dari darah dan menurunkan kadar enzim
hati. Aktivitas antioksidan dari katekin meningkatkan sistem imun dan
menstabilisasi membran.8 Ekstrak gambir dosis 10 mg/kgBB, yang diberikan pada
tikus selama 8 hari berturut-turut dan pada hari ke-9 diinduksi CCl4 2mg/kgBB,
secara bermakna dapat menurunkan kadar malondialdehid (MDA) serum sebesar
3,28 nmol/mL jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif 4,07 nmol/mL.
Dari uji tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak gambir dapat
memproteksi kerusakan hepar dari radikal bebas triklorometil dengan bekerja
sebagai antioksidan.9Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
menyimpulkan bahwa pemberian katekin 1% dengan dosis 2 mg/kgBB selama
delapan hari berturut-turut dapat memberikan proteksi pada sel hepar tikus setelah
pemaparan dengan CCl4, dimana katekin merupakan komponen nomor dua
terbesar dalam gambir.
Murbei Putih
A. Taksonomi
Kingdom :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Urticales
Famili :Moraceae
Genus :Morus
B. Kandungan Kimia
Asam askorbat, karoten, Vitamin B1, asam folat, asam folinat, isoquercetin, quercetin,
tanin, flavonoid, saponin, triterpen (lupeol) Sterol (β-Sitosterol), bioflavonoid (rutin,
moracetin, quercetin-3-triglucoside dan isoquercitrin), kumarin, minyak atsiri, alkaloid,
asam amino dan asam organik.
C. Bahan Aktif
Karoten, Vitamin B1, asam folat, asam folinat, isoquercetin, quercetin, tanin, flavonoid,
saponin.
D. Efek Farmakologi
Tikus Wistar diberikan dosis Levamisole (50 mg / kg) dan ekstrak daun kering berair
Morus alba (200 & 400 mg / kg) yang dilarutkan dalam air suling dan diberikan secara oral
selama 14 hari. Seblumnya telah diinjeksikan antigen berupa sel darah merah domba
dengan konsentrasi 0,1 mL yang mengandung 1 × 108 sel untuk imunisasi. Hari pertama
injeksi secara intraperitoneal. Sampel darah dikumpulkan dalam tabung centrifuge dari
tikus individu dari semua kelompok dengan tusukan vena orbital retro pada hari kesepuluh.
Sampel darah disentrifugasi dan serum dipisahkan. Tingkat antibodi ditentukan oleh teknik
hemaglutinasi. Hasilnya Tikus yang diberi ekstrak Morus alba dosis tinggi (400 mg / kg)
dan dosis tinggi levamisol obat standar (50 mg / kg) menghasilkan peningkatan yang
signifikan dalam total leukosit. Dosis rendah ekstrak air Morus alba (200 mg / kg) tidak
berkontribusi pada peningkatan jumlah leukosit total.
Jeet, Kamal, dkk. 2013. Morus alba Linn: A Phytopharmacological Review. International
journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences vol. 5 Suppl 2
Azadirachta indica
Mimba
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rutales
Famili : Meliaceae
Genus : Azadirachta
B. Kandungan Kimia
C. Bahan Aktif
Hasil pengujian praklinis pada hewan percobaan diperoleh bahwa ekstrak air Azadirachtae
Indicae Folium dosis 160 mg/kg BB secara intragastik menunjukkan aktivitas
imunomudulator pada tikus terinduksi ulcers.Ekstrak air daun Azadirachta indica dosis 100
mg/kg BB secara intraperitonial pada tikus menunjukan aktivitas imunostimulator
Pemberian ekstrak daun nimba dengan dosis 100 mg/ kg bobot mencit menunjukkan
tingkat antibodi IgE, IgM, dan antiovalbumin yang lebih tinggi pada mencit yang telah
diimunisasi ovalbumin dibandingkan mencit yang diimunisasi dengan pembawa. Dosis
pemberian tersebut juga meningkatkan inhibisi makrofag
Andani, Ketty. 2017. Efektivitas Fraksi Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica Juz.)
Terhadap Peenyakit Antraknosa (Colletotrichum Capsici) pada Tanaman cabai
Meerah (Capsicum annum L.) di Lapangan. Lampung: Universitas Lampung
Anonim. 2007. Acuan Sediaan Herbal. Volume 3 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI. hal. 83-84
Tinospora crispa (L.)
Brotowali
A. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyldone
Ordo : Ranuculales
Famili : Menispermacae
Genus : Tinospora
B. Kandungan Kimia
C. Bahan Aktif
Anonim. 2011. Acuan Sediaan Herbal. Volume 6 Edisi 1. Jakarta: BPOM RI. hal 50-51
Rachim, Ardhiyanty K. F. 2018. Pengaruh Kadar CMC-Na trhadap Mutu Fisik Tablet
Ekstrak Batang Brotowali (Tinospora caulis). Malang: UMM