Anda di halaman 1dari 8

1. Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L)Griff.

a. Nama Simplisia: Graptophylli Folium


b. Bagian yang digunakan: daun
c. Manfaat: wasir
d. Kandungan kimia:
e. Farmakologi:
f. Larangan: kehamilan, menyusui, anak, dan kencing manis
g. Peringatan: belum dilaporkan
h. Efek samping: belum dilaporkan
i. Interaksi: obat kencing manis
j. Dosis: 1 x 7 lembar daun/hari
k. Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi
setengahnya, dinginkan, saring dan diminum sekaligus.
l. Daftar pustaka:

1) Agnes M. Loupatty, Amarullah Siregar, Dunanty Sianipar, Lucie Widowati,


Nani Sukasediati , Petrus Gito Mario dkk. 2010. Guidelines for The Use of
Herbal Medicines in Family Health Care, Sixth Edition.
2) Ministry of Health. Badan Pengawas Obat dan Makan. 2008. Grapthopyllum
pictum, Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup.
Badan Pengawas Obat dan Makan. vol 1: 44.
3) Bambang Wahjoedi. 1987. Data Toksisitas Akut Tanaman Obat Indonesia.
Medika Nomor 10, hal 1005-1007.

2. Daun iler (Coleus scutellariodes (l) benth.)


a. Nama Simplisia : Colei Scutellarioidi Folium
b. Bagian yang digunakan: daun segar
c. Manfaat: wasir
d. Larangan: kehamilan, menyusui, dan anak
e. Peringatan: tekanan darah rendah dan tukak lambung
f. Efek samping: gangguan irama jantung, penurunan tekanan darah, sakit kepala dan
muka merah
g. Interaksi: obat tekanan darah tinggi, obat pengencer darah, dan obat jantung,
h. Dosis: 1 x 25 g daun/hari.
i. Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi
setengahnya, dinginkan, saring dan diminum sekaligus.
j. Daftar pustaka:
1) Bambang wahjoedi. 1987. Data toksisitas akut tanaman obat indonesia. Medika
nomor 10. Hal 1005-1007.

3. Herba Cikal Tulang


Cissus quadrangularis L.

a. Nama Simplisia: Cissi Quadrangulari Herbae


b. Bagian yang digunakan: Herba
c. Manfaat: Mengurangi gejala wasir
d. Kandungan kimia:
Cikal tulang mengandung beberapa senyawa antara lain senyawa utama: dua senyawa
triterpeniod tetrasiklik asimetrik (onocer-7ene 3 a, 21 (3 diol dan onocer-7 ene-3 (3, 21 a
diol), karoten A, substansi anabolik steroidal dan kalsium; flavonoid; triterpenoid;
asam askorbat; triterpena; P- sitosterol: 6-amirin and 6-amiron; ketosteroid; senyawa
turunan stilbena: kuadrangularin A, B, C; dan senyawa lain seperti resveratrol, piceatanol,
palidol pertenocisin dan fitosterol. Bagian aerial tanaman mengandung senyawa
triterpeniod tetrasiklik asimetrik baru (7-oxo-onocer-8-ene-3 P 21 a diol), serta dilaporkan
7 senyawa baru yaitu 4-hidroksi 2 metil-tricos-2 ene -22- one, 9-metiloktadek-9-ene,
heptadesil- oktadekanoat, ikosanilikosanoat, 31-metil tritiakontan-l-ol, 7-hidroksi-20-
okso- dokosanil sikloheksan dan asam 31-metil tritiakontanoat.1
e. Farmakologi:
Ekstrak metanol herba cikal tulang memiliki efek analgetik, antiinflamasi dan venotonik
yang berhubungan dengan wasir. Ekstrak dosis 150-300 mg/kg BB dapat menghambat
pembentukan udem yang diinduksi oleh etil fenilpropiolat, karagen, asam asetat dan asam
arakhidonat 28-72%. Ekstrak pada dosis of 0,1; 0,2 dan 0,4 mg/mL menyebabkan
kontraksi vena umbilikal manusia. Hasil ini sebanding dengan produk obat wasir yang
mengandung 90% diosmin +10% hesperidin. Untuk efek analgetik ekstrak dosis 10, 20
dan 40 mg/kg BB secara signifikan menghambat sampai 68% rasa sakit yang diinduksi
dengan formalin. Efek tersebut di atas disebabkan karena adanya kandungan flavonoid
pada ekstrak.2
Ekstrak n-heksan, aseton, etil asetat, metanol dan etanol dari cikal tulang menghambat
enzim siklooksigenase-1 (IC50 berturut turut 48, 106, 56, 271 dan 71 ug/mL);
siklooksigenase-2 (441, 26,100, 59 dan 66 Mg/mL); lipooksigenase (n-heksan 368
pg/mL, aseton 550 pg/mL dan metanol 655 pg/mL). Efek antiinflamasi fraksi aseton
ditunjukkan pada sel lini RAW 264.7 dengan ICS065 pg/mL. Fraksi ini menghambat
ekspresi protein iNOS, siklooksigenase-2 dan TNFa pada dosis 50 pg/mL, 1xpg/mL dan
10 ng/mL.3
Uji klinis serbuk cikal tulang dosis 1500 mg dua kali sehari selama 4 hari dan dosis 1000
mg dua kali sehari selama 3 hari berikutnya terhadap 570 pasien wasir akut secara peroral
tidak menunjukkan perbedaan efek yang signifikan terhadap kontrol.4

f. Larangan:
g. Peringatan: belum dilaporkan
h. Efek samping: Uji klinis cikal tulang terhadap 570 pasien wasir akut tidak menunjukkan
efek samping.4
i. Interaksi: belum dilaporkan
j. Dosis dan Penyiapan:
Dekokta batang kering: 10-30 mL diminum 2 kali sehari.
Jus: 10-20 mL diminum 2 kali sehari
Serbuk: 3-6 g diminum 2 kali sehari.1

k. Daftar pustaka:
1) Mishra G, Srivastava S, Nagori BP. Pharmacological and therapeutic activity of
Cissus quadrangularis: an overview. Int J PharmTech Res. 2010; 2(2): 1298-1310.
2) Punthong A, Supraditaporn W, Kanjanapothi D, Taesotikul T, Reutrakul V. Analgesic,
anti- inflammatory and venotonic effects of Cissus quadrangularis Linn. J of
Ethnopharmacol. 2007;110:264-270. Cissi Quadrangulari Herbae
3) Bhujade AM, Talmale S, Kumar N, Gupta G, Reddanna P, Das SK, Patil MB.
Evaluation of Cissus quadrangularis extracts as an inhibitor of COX, 5-LOX, and
proinflammatory mediators. J of Ethnopharmacol. 2012;141:989- 996.
4) Panpimanmas S. Experimental comparative study of the efficacy and side effects of
Cissus quadrangularis L (Vitaceae) to Daflon (Servier) and placebo in the treatment of
acute hemorrhoids. J Med AssocThai. 2010; 93(12):1360-1367.

4. Daun Patikan Cina


(Euphorbia prostrata Aiton)

a. Nama Simplisia: Euphorbiae Prostratae Folium


b. Bagian yang digunakan: Daun
c. Manfaat: Wasir
d. Kandungan kimia:
10 senyawa diisolasi dari patikan cina dan diidentifikasi sebagai asam galat, korilagin,
1,2,3-tri-O- galoil-D-glukosa, geraniin, telimagradin I, II, rugosin A, rugosin E, rugisin D
dan rugosin G.7

e. Farmakologi:
Telah dilakukan uji klinis terhadap tablet ekstrak patikan cina terstandardisasi (100
mg) yang mengandung 35-62% flavonoid pada 120 pasien penderita wasir dengan dosis
1 tablet per hari selama 2 minggu kemudian diamati pada minggu ke 2, 4 dan 12 setelah
perlakuan. Parameter yang diamati adalah pendarahan dan regresi masa wasir, pruritus
dan ketidaknyamanan pada anus. Hasilnya pada 99 pasien (82%) terjadi penghentian
pendarahan secara total dalam 2 minggu, 6 pasien membutuhkan waktu 2 minggu lebih
lama. Gatal pada anus sembuh pada sebanyak 73% pasien, sedangkan ketidaknyamanan
anus hilang pada 87% pasien.8
f. Larangan: belum dilaporkan
g. Peringatan: belum dilaporkan
h. Efek samping: Tidak dijumpai adanya efek samping pada uji klinik tablet ekstrak patikan
cina terstandardisasi (100 mg) yang mengandung 35-62% flavonoid pada 120 pasien
penderita wasir dengan dosis 1 tablet per hari selama 2 minggu.8
i. Interaksi: belum dilaporkan
j. Dosis dan Penyiapan: Ekstrak patikan cina dosis 100 mg yang setara dengan kandungan
35-62% flavonoid diminum 1 kali sehari.8

k. Daftar pustaka:
7. Chen L, Chen R, Wei K. Constituents of tannins from Euphorbia prostrata Ait. China Journal
of Chinese Materia Medica. 1992; 17(4):225-226.
8. Gupta PJ. The efficacy of Euphorbia prostrata in early grades of symptomatic hemorrhoids-a
pilot study. European Review for Medical and Pharmacological Sciences. 2011;15:199-203.

5. Pegagan ( Centella asiatica )

a. klasifikasi :

- Devisi : Spermatophyta
- Kelas : Dicotyledone
- Ordo : Umbillales
- Family : Umbilliferae (Apiaceae )
- Genus : Centella
- Spesies : Centella asiatica
b. Nama Simplisia : Centella Herba
c. Bagian yang digunakan: Daun dan herba
d. Kegunaan : secara tradisional digunakan pada penderita wasir, sesak nafas, bisul, sakit
perut, disentri, batuk, demam, sariawan, kejang, kecacingan, keloid.
e. Kandungan kimia : triterpena asam asiatat, madekasat dan madasianat, asiatikosida,
tankunisida, isotankunisida, kuersetin, kemferol, stigmasterol.
f. Efek farmakologi : Madekasosida (dosis10;20;40mg/kgBB) diberikan pada mencit p.o
setiap hari selama 20 hari sejak pemberian antigen. Secara histopatologi menunjukkan
bahwa madekasosida berinfiltrasi terhadap sel terinflamasi dan hyperplasia synovial
dengan melakukan perlindungan dari kerusakan. Selain itu, madekasosida mereduksi
tingkat serum anti CII IgG, menekan hipersensitivitas terhadap serangan CII pada
telinga, dan juga menekan stimulasi proliferasi CII pada limfosit dari nodus limpa
popliteal pada Colagen Induced Arthtritis (CIA) mencit. Hal ini menunjukkan bahwa
madekasosida mencegah CIA pada mencit sehingga dapat digunakan pada arthritis
rheumatoid. Mekanisme aksi yang terjadi kemungkinan adalah dengan regulasi imunitas
humoral abnormal dan imunitas selular yaitu dengan perlindungan terhadap kerusakan yang
terjadi.(Liu, M., Dai, Y., Yao, X., Li, Y., Luo, Y., Xia, Y., Gong, Z., 2008, Anti rheumatoid arthritic
effect of madecassoside on type II collagen-induced arthritis in mice, Int.Immunopharmacol.
8(11): 1561-6.)
g. Larangan: Ibu hamil dan menyusui, serta tidak diberikan pada anak-anak tanpa
pengawasan medis.
h. Peringatan: mempunyai efek abortif dan menganggu siklus menstruasi.
i. Kontraindikasi : sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, serta tidak
diberikan pada anak-anak tanpa pengawasan tenaga medis.
j. Efek samping: terjadi alergi dermatitis kontak pada penggunaan secara topical tetapi
kapasitas sensitifitasnya rendah.
k. Interaksi: terjadi kasus erupsi pruritus eksematotus pada seorang pasien umur 18 tahun,
setelah pemberian salep yang mengandung pegagan, hydrocortisone acetate dan
neomysin sulphate.
l. Dosis: 0,6 g serbuk kering atau infusa 3 kali sehari. Dosis tunggal normal adalah 0,33 sampai
0,68 g.
m. Cara pembuatan/penggunaan: dibuat infusa dan diminum 1x sehari 100mL dalam 3 gram
herba pegagan.
n. Daftar pustaka:
1. Gruenwald J,Brendler, and C Jaenicke (Ed),2004.PDR for Herbal Medicine, 3rd
Ed,Medical Economic Company,New Jersey.
2. Kloppenburg-Versteegh J,1983.Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman-tanaman di
Indonesia dan khasiatnya Sebagai Obat-Obatan Tradisional, Yayasan Dana Sejahtera
dan CD R.S.Bethesda,Yogyakarta.
3. Gruenwald J,T Brendler,and C Jaenicke,2007. PDR for Herbal Medicines, Thomson
Healthcare,Montvale.
4. Duke JA,2002.Handbook of Medicinal Herbs, 2rd Ed,CRC Press,USA.
5. Kapoor LD,2005.CRC Handbook of Ayurvedic Medicinal Plants,CRC Press
LLC,Florida.
6. Kementrian Kesehatan RI.2012.Vademakum Tanaman Obat Untuk Saintifikasi Jamu
Jilid 1 (Edisi Revisi):Jakarta
7. .(Liu, M., Dai, Y., Yao, X., Li, Y., Luo, Y., Xia, Y., Gong, Z., 2008, Anti rheumatoid arthritic
effect of madecassoside on type II collagen-induced arthritis in mice,
Int.Immunopharmacol. 8(11): 1561-6.)
8. (Gruenwald, J., Brendler, T., Jaenicke, C. (Eds.), 2004, PDR for Herbal Medicines,
Third Edition, Medical Economics Company, New Jersey, 395-399.)

6. Kelembak ( Rheum officinale Baill )

a. klasifikasi :

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Caryophyllales
- Family : Polygonaceae
- Genus : Rheum
- Spesies : R.officinale

b. Nama Simplisia : Rhei Radix


a. Bagian yang digunakan: akar
b. Kegunaan : melancarkan BAB, wasir, meringankan sakit saat menstruasi, mengurangi
gejala post-menopouse.
c. Kandungan kimia : akar dan rhizome kelembak mengandung glikosida antrakinon.
Aglikonya antara lain aloe-emodin,emodin, krisofanol, fision,rhein.
d. Efek farmakologi : pemberian ekstrak akar kelembak dapat meningkatkan jumlah sel
fibroblast pada penyembuhan luka gingiva tikus wistar. Jumlah sel fibroblast mengalami
peningkatan mulai dari hari ke 3 sampai hari ke 7. Emodin adalah salah satu bahan aktif
utama dari akar kelembak dan memiliki anti inflamasi.
e. Peringatan: tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan menyusui, karena rhein dapat
terabsorbsi dalam ASI.
f. Kontraindikasi : Belum terdokumentasi.
g. Interaksi: kelembak meningkatkan kecepatan transit intestinal sehingga dapat
menghambat absorbs obat yang diserap di usus.
h. Cara pembuatan/penggunaan: dibuat infusa dan diminum.1x sehari
i. Daftar pustaka:
1. Berman AF.2000.Herb-drug interactions.The Lancet. 355:134-38.
2. Kementrian Kesehatan RI.2013.Vademakum Tanaman Obat Untuk Saintifikasi Jamu
Jilid 3:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai